Analisis Pengaruh Brand Awareness Brand Image Terhadap ...
Transcript of Analisis Pengaruh Brand Awareness Brand Image Terhadap ...
1
Analisis Pengaruh Brand Awareness dan Brand Image Terhadap Keputusan
Pembelian Busana Muslim Merek Rabbani di Kota Jambi
S K R I P S I
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Ekonomi Syariah
Oleh :
KHALIDA ZIA
SES141353
KONSENTRASI MANAJEMEN PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
2
3
4
iv
5
MOTTO
ا الذينا ناكم ب الاكم موا ا أا آامانوا لا تاكلو يا أاي ها لبااطل إل أان ب اي كم إن لوا أا قت ت ا تاكونا تااراة عان ت ارااض منكم والا انا ن فسا اللا كا
بكم راحيما.
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu, sesungguhnya Allah maha penyayang kepadamu ” (Q.S: An-Nisaa’: 29)1
1 QS: An-Nisaa’ ayat 29
v
6
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah SWT berikan,
skripsi ini kupersembahkan untuk :
Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Soni Fahar dan almh Ibunda Faridah, yang tak
pernah lelah membesarkanku dengan penuh kasih sayang. Terimakasih atas do’a,
motivasi, semangat, cinta, kasih sayang dan pengorbanan yang telah diberikan.
You are my everything for me.
Andri Rinaldi, Ayu, Lia, Risna dan teman-teman seperjuangan yang selalu membantu,
mensupport, memberi saran dan kritik yang membangun, yang tak bisa penulis sebutkan
satu persatu. Semoga Allah membalas semua kebaikan kalian.
Love you all.
vi
7
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Brand Awareness dan Brand
Image secara parsial dan simultan terhadap Keputusan Pembelian pada busana
muslim merek Rabbani di Kota Jambi. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer. Pengumpulan data dengan cara angket
(kuesioner), observasi, wawancara dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 100 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji
validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji T,
uji F dan analisis koefisien determinasi. Penelitian dilakukan dengan persamaan
regresi linier berganda untuk pengaruh brand awareness dan brand image secara
bersamaan terhadap keputusan pembelian pada busana muslim merek Rabbani di
Kota Jambi adalah Y = 4,849 + 0,281 (X1) + 0,414 (X2) + e. Brand awareness
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian karena nilai thitung > ttabel
atau 3,117 > 1,984 dan nilai signifikan yang dihasilkan 0,002 < 0,005. Brand
image berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian karena nilai thitung >
ttabel atau 4,487 > 1,984 dan nilai signifikan yang dihasilkan 0,000 < 0,005. Nilai
koefisien determinasi adalah 0,391 nilai Keputusan Pembelian (Y) dipengaruhi
oleh Brand Awareness (X1) dan Brand Image (X2) sebesar 39,1%. Sedangkan
sisanya sebesar 60,9% nilai keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel
lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci : Brand Awareness, Brand Image dan Keputusan Pembelian
vii
8
KATA PENGANTAR
﷽
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang mana dalam
penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan, sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Disamping itu, tidak lupa iringan sholawat
serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Skripsi ini diberi judul “Analisis Pengaruh Brand Awareness dan Brand
Image Terhadap Keputusan Pembelian Busana Muslim Merek Rabbani di
Kota Jambi” Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai tugas
akhir yang merupakan syarat untuk meraih gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam
jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui tidak sedikit
hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam pengumpulan data
maupun dalam penyusunannya. Berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,
terutama dari Ibu Dr. Rafidah, SE., M.EI dan Bapak Bambang Kurniawan, SP.,
M.E selaku pembimbing I dan II. Hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata
terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi
ini. Serta kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Hadri Hasan, MA. Selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak Prof. Dr. Subhan, M.EI. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN STS Jambi.
viii
9
3. Ibu Dr. Rafidah, SE., M.EI, Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE., ME, Ibu Dr.
Halimah Dja’far, M.Fil.I, Selaku Wakil Dekan I, II dan III di Lingkungan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
4. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag., MA. dan Ibu G.W.I Awal Habibah, M.E.Sy selaku
Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
5. Bapak dan ibu dosen, dan seluruh Civitas Akademik Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN STS Jambi.
6. Owner dan karyawan/karyawati outlet Rabbani, yang telah mengizinkan
penulis untuk mengadakan penelitian.
7. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat memberikan
kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT kita
memohon ampunan-Nya, Dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.
Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.
Jambi, November 2018
Khalida Zia
SES141353
ix
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................ ii
NOTA DINAS ................................................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7
E. Batasan Masalah .......................................................................... 8
F. Kerangka Teori ............................................................................ 8
G. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 20
H. Kerangka Pemikiran .................................................................... 21
I. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 22
J. Uji Statistik Penelitian ................................................................. 23
BAB II. METODE PENELITIAN ........................................................... 24
A. Pendekatan Penelitian .................................................................. 24
B. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 24
C. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................... 25
D. Populasi dan Sampel .................................................................... 27
E. Definisi Variabel Penelitian ......................................................... 29
F. Definisi Operasional Variabel...................................................... 30
G. Teknik Analisis Data ................................................................... 30
x
11
H. Sistematika Penulisan .................................................................. 37
BAB III. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ........................ 34
A. Sejarah Perusahaan Rabbani .......................................................... 39
B. Visi dan Misi Perusahaan ............................................................... 41
C. Produk-Produk Rabbani ................................................................. 41
D. Struktur Organisasi ......................................................................... 41
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN .......................... 43
A. Hasil Penelitian............................................................................... 43
B. Pembahasan .................................................................................... 57
BAB V. PENUTUP ..................................................................................... 61
A. Kesimpulan ..................................................................................... 61
B. Saran ............................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xi
12
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Top Brand Index Kategori Busana Muslim .......................... 3
Tabel 1.2 : Data Penjualan di Outlet Rabbani Cab. Kota Jambi ............. 5
Tabel 1.3 : Tinjauan Pustaka ................................................................... 20
Tabel 2.1 : Definisi Operasional Variabel .............................................. 29
Tabel 4.1 : Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 43
Tabel 4.2 : Responden Berdasarkan Usia ............................................... 44
Tabel 4.3 : Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ...................... 44
Tabel 4.4 : Responden Berdasarkan Pekerjaan ....................................... 45
Tabel 4.5 : Hasil Uji Validitas Variabel Brand Awareness .................... 46
Tabel 4.6 : Hasil Uji Validitas Variabel Brand Image ............................ 47
Tabel 4.7 : Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian.............. 47
Tabel 4.8 : Hasil Uji Reliabilitas Variabel Brand Awareness ................ 48
Tabel 4.9 : Hasil Uji Reliabilitas Variabel Brand Image ........................ 49
Tabel 4.10 : Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian .......... 49
Tabel 4.11 : Hasil Uji Multikolinieritas .................................................... 51
Tabel 4.12 : Hasil Uji Regresi Linier Berganda ....................................... 53
Tabel 4.13 : Hasil Uji T ............................................................................ 54
Tabel 4.14 : Hasil Uji F ............................................................................ 56
Tabel 4.15 : Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................... 57
xii
13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Kerangka Pemikiran.. ........................................................... 21
Gambar 3.1 : Struktur Organisasi Outlet Rabbani Cab. Kota Jambi.. ........ 42
Gambar 4.1 : Hasil Uji Normalitas.. ........................................................... 50
Gambar 4.2 : Hasil Uji Heteroskedastisitas.. .............................................. 52
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mayoritas penduduk Indonesia menganut agama islam, dengan latar belakang
ini menjadikan kebutuhan akan pakaian muslim sangat tinggi dan sangat menjadi
prioritas utama bagi para kaum muslimah. Dalam hal ini diiringi dengan
perkembangan pakaian muslim yang semakin beragam, dan menjadi sebuah
kesempatan untuk para produsen pakaian muslim untuk selalu menciptakan
inovasi fashion muslim secara terus-menerus.2
Kota jambi merupakan salah satu kota yang banyak bermunculan ritel-ritel
bisnis khusus menjual busana muslim. Banyaknya ritel busana muslim di Kota
Jambi yang memberikan kesempatan bagi para konsumen menjadi pelanggan
tetap. Masyarakat muslim Kota Jambi telah mengenal trend model pakaian busana
muslim, dari perubahan gaya hidup dan kemajuan zaman tersebut yang telah
mengangkat busana muslim menjadi trend di kalangan masyarakat muslim Kota
Jambi.
Rabbani merupakan salah satu merek busana muslim. Rabbani termasuk
perusahaan garment yang bergerak dalam bidang ritel busana muslim dengan
tagline professor kerudung Indonesia. Rabbani merupakan salah satu perusahaan
kerudung instan pertama dan terbesar di Indonesia dengan mengeluarkan produk
2 Ayu Lestari, Pengaruh Harga dan Produk Terhadap Keputusan Membeli Produk
Elzatta (Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Raden Fatah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam),
(Palembang: UIN Raden Fatah, 2016). Hlm. 1
1
2
andalan berupa kerudung instan. Selain kerudung instan, produk lainnya juga
telah dikembangkan yaitu busana muslim, diantaranya dresslim, kemko, tunik,
kastun, serta perlengkapan lainnya seperti ciput atau inner kerudung, serta
aksesoris.3
Rabbani yang berada di Kota Jambi merupakan cabang Rabbani yang berpusat
di Bandung, Jawa Barat. Rabbani memiliki segmen pasar umat Islam baik itu laki-
laki maupun perempuan. Saat ini Rabbani memiliki 154 reshare atau cabang yang
tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri. Rabbani termasuk pemasar busana
muslim terbesar di seluruh Indonesia. Dari situlah Rabbani memperoleh
penghargaan sebagai merek busana muslim terpopuler. Hal tersebut merupakan
suatu kelebihan yang dimiliki oleh Rabbani.4
Dengan membuka cabang di Kota Jambi menandakan bahwa Rabbani
melakukan perluasan pasarnya di kota-kota besar khususnya di Kota Jambi.
Kemunculannya jelas membuat persaingan toko busana muslim di wilayah Kota
Jambi semakin ketat. Kondisi persaingan yang ketat tersebut bisa ditunjukkan
oleh adanya beberapa toko busana muslim lainnya yang berada di Kota Jambi,
tetapi Rabbani juga tidak kalah bersaing, sebab sudah memiliki merek tersendiri,
sehingga namanya juga dikenal oleh masyarakat di seluruh Indonesia.
3 Mita Yuniati, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Konsumen Terhadap Produk
Rabbani, (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2013). Hlm. 85. 4 Indra Lesmana, Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian pada
Rabbani Dipatiukur Bandung, (Bandung: Universitas Komputer Indonesia, 2014). Hlm 2.
3
Rabbani mendapatkan penghargaan sebagai Top Brand Index dalam kategori
busana muslim. Top Brand Index adalah penghargaan yang diberikan kepada
merek-merek terbaik Indonesia.
Berikut adalah data Top brand index kategori busana muslim tahun 2017 dan
2018 :
Tabel 1.1
Top Brand Index Kategori Busana Muslim
Tahun 2017 dan 2018
2017 2018
Merek Top Brand Index Merek Top Brand Index
Rabbani 16.0% Rabbani 22.2%
Zoya 10.2% Zoya 15.4%
Elzatta 5.4% Almadani 9.4%
Al-Mia 4.6% Azka 9.3%
Almadani 3.4% Attena 5.4%
Sumber: www.topbrand-award.com
Dari tabel 1.1 diatas Rabbani menduduki peringkat pertama sebagai kategori
busana muslim terpopuler di Indonesia. Hal ini dapat dilihat di tahun 2017
persentase Top Brand Index sebesar 16.0% dan di tahun 2018 persentase Top
Brand Index sebesar 22.2%. Hal ini menandakan bahwa busana muslim merek
Rabbani unggul dibanding merek-merek yang lain.
Setiap produk yang memiliki brand atau merek memiliki nilai yang sangat
berbeda dengan produk yang tidak memiliki merek. Dalam hal ini tentunya merek
4
mempunyai fungsi sebagai alat promosi, sehingga mempromosikan hasil
produksinya cukup dengan menyebutkan mereknya. Selain itu merek sebagai
jaminan atas mutu barangnya. Hal ini dapat menunjukkan asal barang atau jasa
yang dihasilkan bernilai sangat penting karena merek selain sebagai identitas
perusahaan dan sebagai alat promosi barang atau jasa terhadap konsumen, merek
juga dinilai dapat membangun kesadaran atau kepekaan bagi konsumen terhadap
produk tertentu.5
Menurut Keller dalam Chandra brand awareness merupakan kemampuan
merek untuk muncul dalam benak konsumen ketika merasa sedang memikirkan
produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut dimunculkan. Kesadaran
merek dapat ditimbulkan melalui penggunaan nama merek itu sendiri, logo,
kemasan dan slogan yang digunakan sebuah perusahaan dalam rangka
mengenalkan atau menginformasikan produknya. Brand awareness dapat
mempengaruhi dengan memberikan informasi dan kekuatan dari pendekatan yang
dapat meningkatkan brand image atau citra merek. Dalam meningkatkan brand
awareness dapat pula meningkatkan kemungkinan bahwa merek tersebut akan
menjadi pertimbangan keputusan pembelian bagi konsumen, bahkan diantara
beberapa merek tersebut akan mendapat pertimbangan yang serius untuk
keputusan pembelian bagi konsumen karena tingkat kesadaran yang kuat.6
Menurut Tjiptono dalam Supriyadi, “Brand Image merupakan deskripsi
tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu”. Brand image
5 Risky Chandra, Pengaruh Kesadaran Merek dan Citra Merek Terhadap Minat
Pembelian Sepatu Merek Under Armour di Bandar Lampung, (Bandar Lampung: Universitas
Lampung, 2015). Hlm 1. 6 Ibid, Hlm 3.
5
itu sendiri memiliki arti kepada suatu pencitraan sebuah produk dibenak
konsumen secara massal. Setiap orang akan memiliki pencitraan yang sama
terhadap sebuah merek. Persaingan dunia industri yang semakin ketat saat ini,
menuntut perusahaan untuk lebih kreatif dan membuat suatu keunggulan yang
kompetitif, baik itu dari segi kemasan, produk, saluran pemasaran maupun
citranya, jika tanggapan konsumen tentang penawaran suatu produk yang bersaing
tetap seabgai suatu hal yang sama atau biasa, maka konsumen akan melihat merek
dari suatu produk dengan tanggapan yang berbeda.7
Dengan adanya persaingan yang sangat ketat dalam bidang industri,
perusahaan harus menetapkan strategi yang tepat sehingga dapat mencapai hasil
yang diharapkan. Berikut ini disajikan data penjualan di outlet Rabbani cab. Kota
Jambi dari bulan Mei 2017 sampai bulan April 2018:
Tabel 1.2
Data Penjualan di Outlet Rabbani Cab. Kota Jambi
Mei 2017 – April 2018
Bulan/Tahun Jumlah Penjualan
Mei 2017
Juni 2017
Juli 2017
Agustus 2017
September 2017
Oktober 2017
Rp. 50.207.740
Rp. 25.546.110
Rp. 32.211.970
Rp. 33.639.280
Rp. 19.835.025
Rp. 29.046.333
7 Supriyadi, Pengaruh Kualitas Produk dan Brand image Terhadap Keputusan
Pembelian (Studi pada Mahasiswa Pengguna Produk Sepatu Merek Converse di FISIP
Universitas Merdeka Malang), (Malang: Universitas Merdeka Malang, 2016). Hlm. 3
6
November 2017
Desember 2017
Januari 2018
Februari 2018
Maret 2018
April 2018
Rp. 20.942.575
Rp. 24.871.441
Rp. 14.057.120
Rp. 31.495.500
Rp. 26.630.340
Rp. 23.184.375
Total Rp. 331.667.809
Sumber: Data Primer
Berdasarkan data tabel diatas telah terjadi penurunan jumlah penjualan di
outlet Rabbani cabang Kota Jambi. Hal ini disebabkan karena persaingan yang
semakin ketat dan banyak dibukanya toko-toko busana muslim yang baru
sehingga Rabbani kalah bersaing dalam segi harga sedangkan para kompetitor
banyak yang menjual di bawah harga Rabbani.
Tetapi apakah Brand Awareness dan Brand Image pada busana muslim merek
Rabbani masih berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen, karena jika
Brand Awareness dan Brand Image yang di miliki oleh busana muslim merek
Rabbani ini masih kuat, di mata konsumen merek Rabbani masih merek yang
terkenal maka ia masih mampu menciptakan daya tarik bagi konsumen, sehingga
konsumen kembali datang ke outlet Rabbani untuk melakukan pembelian produk.
Berdasarkan masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul: “Analisis pengaruh Brand Awareness dan Brand Image
Terhadap Keputusan Pembelian Busana Muslim Merek Rabbani di Kota
Jambi”
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat di rumuskan masalah
dalam penelitian ini, adalah:
1. Apakah brand awareness dan brand image secara parsial berpengaruh
terhadap keputusan pembelian busana muslim merek Rabbani di Kota Jambi?
2. Apakah brand awareness dan brand image secara simultan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian busana muslim merek Rabbani di Kota Jambi?
C. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian dilakukan tentunya mempunyai beberapa tujuan tertentu.
Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh brand awareness dan brand image terhadap
keputusan pembelian busana muslim merek Rabbani di Kota Jambi secara
parsial.
2. Untuk mengetahui pengaruh brand awareness dan brand image terhadap
keputusan pembelian busana muslim merek Rabbani di Kota Jambi secara
simultan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Perusahaan
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai
bahan pertimbangan dalam menentukan arah kebijakan perusahaan agar dapat
diterapkan strategi yang relevan demi eksistensi perusahaan itu sendiri.
8
2. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan informasi
atau bahan kajian dalam menambah pengetahuan dalam bidang pemasaran
khususnya mengenai pengaruh brand awareness dan brand image terhadap
keputusan pembelian.
3. Bagi Penulis
Merupakan tambahan pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga
dari dunia praktisi serta dapat diterapkan teori yang didapat dibangku kuliah
terutama yang menyangkut brand awareness, brand image dan keputusan
pembelian.
E. Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan tidak terlalu meluas, maka
penulis memberikan batasan masalah. Dalam penelitian ini, lokasi yang digunakan
hanya di outlet Rabbani di Jl. Urip Sumoharjo No. 01 Kota Jambi. Karena outlet
tersebut merupakan satu-satunya outlet rabbani yang resmi yang ada di Kota
Jambi.
F. Kerangka Teori
1. Brand Awareness
Suatu produk yang diciptakan oleh produsen pasti memiliki merek atau
brand, dengan tujuan agar para target pasar atau konsumen dapat mengenal
produk yang diciptakan oleh produsen tersebut. Merek merupakan titik awal
suatu produk diciptakan. Merek sangat berperan penting dalam hal
pengenalan akan produk tersebut kepada pihak konsumennya. Merek yang
9
memiliki keunikan dan mudah diingat oleh para konsumen, merupakan merek
yang berhasil masuk dalam benak konsumennya. Dengan kata lain merek
tersebut berhasil menunjukkan eksistensinya sebagai produk yang dikenal
oleh konsumen.8
Brand awareness merupakan kemampuan calon pembeli atau konsumen
untuk mengenali maupun mengingat sebuah merek produk. Dalam hal ini
meliputi nama, simbol serta logo tertentu yang digunakan para pelaku
pemasar untuk mempromosikan produk-produknya.9
Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk
mengenali dan mengingat merek sebagai bagian dari suatu produk dengan
merek yang dilibatkan. Semakin tinggi tingkat kesadaran merek (brand
awareness) dalam benak konsumen, akan semakin melekat suatu merek
dalam benak konsumen, sehingga makin besar kemungkinan merek tersebut
dipertimbangkan dalam pembelian dan semakin besar pula kemungkinan ia
akan dipilih oleh konsumen.1 0
Tingkatan brand awareness dari tingkat terendah sampai tingkat tertinggi
adalah:
8 Andhini Wulan Saputri, pengaruh brand awareness, brand image dan media
komunikasi terhadap keputusan pembelian pada jaringan 4G LTE PT. TELKOMSEL studi kasus
mahasiswa universitas pancasila, (Jakarta: Universitas Pancasila, 2017). Hlm. 12 9 Iva Hidayatika, Pengaruh Kualitas Produk dan Brand Awareness Terhadap Keputusan
Pembelian produk Rabbani di Toko Asya Darussalam Semarang, (Semarang, UIN Walisongo
Semarang, 2015).Hlm. 24 1 0 Febrian Andrologi, analisis pengaruh brand image dan brand awareness terhadap
brand loyality dan dampaknya dan dampaknya terhadap brand equity, (Semarang: Universitas
Diponegoro, 2014). Hlm. 17
10
a. Unware of brand (tidak menyadari merek), merupakan tingkat yang
paling rendah dalam tingkatan brand awareness, dimana konsumen tidak
menyadari akan adanya suatu merek.
b. Brand recognition (pengenalan merek), kategori ini meliputi kategori
produk yang dikenal konsumen setelah dilakukan pengingatan kembali
lewat bantuan.
c. Brand recall (pengingatan kembali terhadap merek), pengingatan
kembali terhadap merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk
menyebutkan merek tertentu dalam suatu kelas produk. Hal ini
diistilahkan dengan peringatan kembali tanpa bantuan, karena berbeda
dari tugas pengenalan, responden tidak perlu dibantu untuk
memunculkan merek tersebut.
d. Top of mind (puncak pikiran), apabila seseorang ditanya secara langsung
tanpa diberi bantuan pengingatan dan ia dapat menyebutkan satu nama
merek, maka merek yang paling banyak disebutkan pertama sekali
merupakan puncak pikiran. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan
merek utama dari berbagai merek yang ada di dalam benak konsumen.1 1
Dalam brand awareness memiliki peran dalam membantu sebuah merek.
Dengan mengkaji bagaimana kesadaran merek dapat menciptakan suatu nilai.
Berikut nilai-nilai brand awareness :
1 1 Freddy Rangkuti, The Power of Brands, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama). Hlm. 40.
11
a. Jangkat Tempat Tautan Berbagai Asosiasi
Suatu merek dengan kesadaran yang tinggi dapat membantu para
asosiasi melekat pada merek tersebut. Dikarenakan kemampuan eksplorasi
merek tersebut menjadi sangat tinggi dibenak konsumen. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa apabila kesadaran suatu merek rendah, maka suatu
asosiasi yang diciptakan oleh produsen atau perusahaan akan sulit melekat
pada merek tersebut.
b. Rasa Suka
Apabila kesadaran akan merek sangat tinggi, maka konsumen akan
sangat akrab dengan merek yang diciptakan oleh perusahaan, dan seiring
bertambahnya waktu akan muncul rasa suka yang tinggi terhadap merek
yang dipasarkan oleh produsen.
c. Substansi/Komitmen
Kesadaran merek mampu menandakan keberadaan, komitmen, dan
inti yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Apabila kesadaran merek
tinggi, maka kehadiran merek akan selalu dapat dirasakan.
d. Mempertimbangkan Merek
Langkah awal dalam proses pembelian adalah menyeleksi merek-
merek yang dikenal dalam suatu kelompok untuk dipertimbangkan dan
diputuskan merek mana yang akan dibeli. Merek dengan top of mind yang
tinggi mempunyai nilai pertimbangan yang tinggi. Apabila sebuah merek
tidak tersimpan dalam ingatan konsumen, maka merek tersebut tidak dapat
dipertimbangkan. Biasanya sebuah merek yang dapat masuk dan disimpan
12
dalam ingatan konsumen adalah sebuah merek yang dapat disukai atau
dibenci oleh konseumen itu sendiri.1 2
2. Brand Image
Brand Image (citra merek) merupakan representasi dari keseluruhan
persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa
lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap
yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang
memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan
untuk melakukan pembelian.1 3
Brand image (citra merek) dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang
muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi
tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra
tertentu yang dikaitkan kepada suatu merek, sama halnya ketika kita berfikir
tentang orang lain. Asosiasi ini dapat dikonseptualisasi berdasarkan: jenis,
dukungan, kekuatan, dan keunikan.1 4
Faktor yang Mempengaruhi Citra merek :
a. Citra Pembuat/Perusahaan (Corporate Image) merupakan sekumpulan
asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang
membuat suatu produk atau jasa.
1 2 Andhini Wulan Saputri, pengaruh brand awareness, brand image dan media
komunikasi terhadap keputusan pembelian pada jaringan 4G LTE PT. TELKOMSEL studi kasus
mahasiswa universitas pancasila, (Jakarta: Universitas Pancasila, 2017). Hlm. 16 1 3 Matias Gadau, pengaruh citra merek (brand image) terhadap loyalitas konsumen,
(Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2016). Hlm. 22 1 4 Gregorius Klemencino Baha, analisis pengaruh brand image, harga, fasilitas dan
kualitas terhadap perilaku konsumen dalam membeli sebuah produk, (Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma, 2017). Hlm. 33
13
b. Citra Pemakai (User Image) merupakan sekumpulan asosiasi yang
dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu
barang atau jasa.
c. Citra Produk (Product Image) merupakan sekumpulan asosiasi yang
dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk.
Citra Merek Terdiri dari Tiga Komponen yaitu :
a. Atribut Produk (Product Attributes) merupakan hal-hal yang berkaitan
dengan merek tersebut sendiri seperti kemasan, isi produk, harga, rasa,
dll.
b. Keuntungan Konsumen (Consumer Benefits) merupakan kegunaan
produk dari merek tersebut.
c. Kepribadian Merek (Brand Personality) merupakan asosiasi/persepsi
yang membayangkan mengenai kepribadian sebuah merek apabila merek
tersebut seorang manusia.
Faktor-faktor Terbentuknya Citra Merek :
a. Keunggulan produk merupakan salah satu faktor pembentuk brand
image, dimana produk tersebut unggul dalam persaingan. Karena
keunggulan kualitas (model dan kenyamanan) dan ciri khas itulah yang
menyebabkan suatu produk mempunyai daya tarik tersendiri bagi
konsumen. Keunggulan produk adalah asosiasi merek dimana konsumen
percaya bahwa atribut dan manfaat yang diberikan oleh merek akan dapat
memenuhi atau memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka sehingga
mereka membentuk sikap positif terhadap merek.
14
b. Kekuatan merek merupakan asosiasi merek tergantung pada bagaimana
informasi masuk kedalam ingatan konsumen dan bagaimana proses
bertahan sebagai bagian dari citra merek. Kekuatan asosiasi merek ini
merupakan fungsi dari jumlah pengolahan informasi yang diterima pada
proses ecoding. Ketika seorang konsumen secara aktif menguraikan arti
informasi suatu produk atau jasa maka akan tercipta asosiasi yang
semakin kuat pada ingatan konsumen. Pentingnya asosiasi merek pada
ingatan konsumen tergantung pada bagaimana suatu merek tersebut
dipertimbangkan.
c. Keunikan merek adalah asosiasi terhadap suatu merek mau tidak mau
harus terbagi dengan merek-merek lain. Oleh karena itu, harus diciptakan
keunggulan bersaing yang dapat dijadikan alasan bagi konsumen untuk
memilih suatu merek tertentu. Dengan memposisikan merek lebih
mengarah kepada pengalaman atau keuntungan diri dari image produk
tersebut. Dari perbedaan yang ada, baik dari produk, pelayanan, personil,
dan saluran yang diharapkan memberikan perbedaan dari pesaingnya,
yang dapat memberikan keuntungan bagi produsen dan konsumen.1 5
3. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah suatu tindakan atau prilaku konsumen jadi
atau tidaknya melakukan suatu pembelian atau transaksi, banyak tidaknya
1 5 Muhammad Romadhoni, Pengaruh citra merek (brand image) terhadap pengambilan
keputusan pembelian sepatu Nike pada mahasiswa FIK UNY (Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta, 2015). Hlm. 10
15
jumlah konsumen dalam mengambil keputusan menjadi salah satu penentu
tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan.1 6
Keputusan pembelian merupakan perilaku seseorang dalam menentukan
suatu pilihan produk untuk mencapai kepuasan sesuai kebutuhan dan
keinginan konsumen yang meliputi pengenalan masalah, pencarian informasi,
evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian dan perilaku
setelah pembelian.1 7
Proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap yang dilakukan oleh
seorang konsumen sebelum sampai pada keputusan pembelian dan
selanjutnya pasca pembelian. Keputusan pembelian yang dilakukan oleh
konsumen dapat terjadi apabila konsumen merasakan adanya kepuasan dan
ketidakpastian, maka dari itu konsep-konsep keputusan pembelian tidak lepas
dari konsep kepuasan pelanggan. Secara umum manusia bertindak rasional
dan mempertimbangkan segala jenis informasi yang tersedia dan
mempertimbangkan segala sesuatau yang mungkin bisa muncul dari
tindakannya sebelum melakukan sebuah perilaku tertentu. Menurut Kotler
dan Keller (2007:235) Proses pengambilan keputusan membeli menjadi lima
tahap, sebagai berikut :
1 6 Bagas Rifki Wicaksono, pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian
layanan internet yang dimediasi oleh minat membeli, (Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta, 2016). Hlm. 19 1 7 Mujiroh, pengaruh produk, pelayanan, dan lokasi terhadap keputusan pembelian
konsumen pada pasar swalayan indo risky purbalingga, (Semarang: Universitas Negeri Semarang
2005). Hlm. 12
16
a. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau
kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal
(kebutuhan umum seseorang) atau eksternal (rangsangan pihak luar,
misalnya iklan).
b. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan mulai terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak. Konsumen dalam tahap ini dapat
dibagi menjadi dua level. Pertama, penguatan perhatian. Level ini
menunjukkan situasi pencarian bersifat lebih ringan, hanya sekedar lebih
peka pada informasi produk. Kedua, aktif mencari informasi. Konsumen
akan lebih aktif untuk mencari informasi melalui bahan bacaan,
menelpon teman maupun mengunjungi toko untuk mempelajari suatu
produk.
c. Evaluasi Alternatif
Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh
semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi
pembelian. Beberapa konsep dasar akan dapat membantu pemahaman
terhadap proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha
memenuhi kebutuhn. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari
solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk
sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda dalam
memberikan manfaat untuk memuaskan kebutuhan.
17
d. Keputusan Pembelian
Saat melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat mengambil
lima sub-keputusan yaitu merek, dealer, kuantitas, waktu dan metode.
Melakukan pembelian produk sehari-hari, keputusan yang diambil lebih
kecil. Beberapa kasus menunjukkan konsumen bisa mengambil
keputusan untuk tidak secara formal mengevaluasi setiap merek.
e. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah pembelian konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian
karena memperhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau
mendengar hal yang menyenangkan tentang merek lain. Komunikasi
pemasaran harus memasok keyakinan dan evaluasi yang mengukuhkan
pilihan konsumen dan membantu dia nyaman dengan merek. Tugas
pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Pemasar harus
memantau kepuasan pascapembelian.1 8
Keputusan pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor penting. Faktor-faktor ini sangat penting untuk diketahui bagi
pemasar agar dapat menentukan strategi yang akan diterapkan. seperti
yang telah dikemukakan oleh Philip Kotler bahwa perilaku pembelian
konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan
psikologis.1 9
1 8 Dedi nurdiansyah, pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian
produk sepatu olahraga merek adidas dibandar lampung, (Bandar Lampung: Universitas
Lampung, 2017). Hlm. 19 1 9 Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian (terjemahan Jaka Wasana) Edisi Kesembilan, (Jakarta: Salemba Empat, 2002). Hlm
66
18
a. Faktor Budaya
Faktor budaya memiliki pengaruh yang sangat luas dan mendalam
terhadap perilaku konsmen, mencakup budaya, sub budaya, dan kelas
social konsumen. Budaya adalah suatu nilai-nilai dasar, persepsi,
keinginan, dan tingkah laku dari keluarga dan institsi lainnya. Setiap
perilaku konsumen dipengaruhi oleh berbagai sistem nilai dan noma
budaya yang berlaku pada suatu daerah tertentu, untuk itu perusahaan
harus tahu produknya itu dipasarkan pada suatu daerah yang
berkebudayaan seperti apa dan bagaimana (conditional).
b. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh
faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan
status sosial konsumen. Kelompok acuan adalah kelompok yang
memiliki pengarh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau
tingkah laku seseorang. Seperti teman, saudara, tetangga dan kerja
kerja. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dalam masyarakat dan anggota keluarga sangat
mempengaruhi perilaku pembelian.
c. Faktor Pribadi
Keputusan seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi seperti usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan
ekonomi dan gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Usia berhubungan erat dengan perilaku dan selera seseorang, dengan
19
bertambahnya usia seseorang diikuti pula dengan berubahnya selera
terhadap produk begitu juga dengan faktor pekerjaan dan keadaan
ekonomi. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi
seseorang. Bila indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat
mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikan
kembali dan mengubah harga produk. Gaya hidup adalah pola hidup
seseorang di dunia yang diwujudkan dalam aktivitas, interest, dan
opininya yang menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Sedangkan kepribadian adalah
karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain
yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama
terhadap lingkungan sekitarnya.
d. Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi pilihan pembelian terdiri
dari empat faktor, yaitu motivasi, persepsi, pegetahuan, keyakinan,
dan sikap. Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mendorong
seseorang untk bertindak, sedangkan persepsi adalah proses yang
digunakan seseorang dalam memilih, mengatur dan
menginterpretasikan masukan informasi untuk menciptakan gambaran
yang berarti. Pembelajaran merupakan perubahan pada perilaku
individu yang mncul dari pengalaman. Keyakinan adalah pemikiran
deskriptif seseorang mengenai sesuatu, sedangkan sikap
20
menggambarkan evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang
terhadap suatu objek atau gagasan.2 0
Hasan menjelaskan bahwa faktor pendorong yang sangat kuat
dalam pengambil keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh
sejumlah orang memiliki keterlibatan dalam keputusan pembelian.
Dan orang yang memiliki keterlibatan keterlibatan dalam keputusan
pembelian adalah sebagai berikut :
a. Intitator adalah orang yang menyadari pertama kali adanya
kebutuhan belum terpenuhi dan berinisiatif mengusulkan untuk
membeli produk tertentu.
b. Influencer adalah orang yang sering berperan sebagai pemberi
pengaruh yang karena pandangan nasihat atau pendapatnya
mempengaruhi keputusan pembelian.
c. Buyer adalah orang yang melakukan pembelian aktual.
d. User adalah orang yang mengonsumsi atau menggunakan produk
yang dibeli.
G. Tinjauan Pustaka
Untuk mengadakan penelitian, tidak terlepas dari penelitian yang
dilakukan oleh peneliti terdahulu dengan tujuan untuk memperkuat hasil dari
penelitian yang sedang dilakukan. Selain itu, juga bertujuan untuk
membandingkan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya. Berikut ringkasan
2 0 Daryanto, dan Setyobudi Ismanto, Konsumen dan Pelayanan Prima, cetakan kesatu,
(Yogyakarta: Gava Media, 2014). Hlm. 85.
21
hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti selama melakukan
penelitian :
No Nama dan Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
1 Iva Hidayatika (2015)
“Pengaruh Kualitas
Produk dan Brand
Awareness Terhadap
Keputusan Pembelian
Produk Rabbani di Toko
Asya Darussalam
Semarang”
Kuantitatif Kualitas Produk dan brand
awareness berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap keputusan
pembelian produk Rabbani
di toko Asya Darussalam
Semarang.
2 Eza Aprilia Sari (2015)
“Analisis Pengaruh Brand
Image dan Kualitas
Produk Terhadap
Keputusan Pembelian dan
Kepuasan Konsumen
Rabbani di Pekanbaru”
Kuantitatif Terdapat pengaruh positif
dan signifikan antara
brand image dan Kualitas
produk terhadap keputusan
pembelian dan kepuasan
konsumen Rabbani di
Pekanbaru.
3 Andhini Wulan Saputri
(2017)
“Pengaruh Brand
Awareness, Brand Image
dan Media Komunikasi
Terhadap Keputusan
Pembelian pada Jaringan
4G LTE PT. Telkomsel”
Kuantitatif Brand awareness, brand
image dan media
komunikasi memberikan
pengaruh terhadap
keputusan pembelian pada
jaringan 4G LTE PT.
Telkomsel.
4 Eko Ari Asmoko (2017)
“Pengaruh Brand Image,
Brand Trust dan Brand
Kuantitatif Brand Image, brand trust
dan brand awareness
berpengaruh positif
22
Awareness Terhadap
Keputusan Pembelian
Shampo Clear”
terhadap keputusan
pembelian shampo Clear.
Perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah
variabel dan lokasi penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah Brand
Awareness (X1), Brand Image (X2) dan Keputusan Pembelian (Y). Dan lokasi
yang di gunakan adalah di Kota Jambi.
H. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan teori pendukung, maka kerangka pemikiran pada penelitian ini
adalah :
Gambar 1.1
Kerangka Berpikir
H1
H3
H2
I. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara atas pernyataan penelitian yang diajukan
terhadap masalah yang telah dirumuskan. Untuk menguji kebenaran sebuah
Brand Awareness
(X1)
Brand Image
(X2)
Keputusan
Pembelian
(Y)
23
hipotesis digunakan pengujian yang disebut pengujian hipotesis atau pengetesan
hipotesis (testing hypothesis).2 1 Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik hipotesis
atau dugaan sementara pada penelitian ini, yaitu:
H1 : Brand awareness berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian busana muslim merek Rabbani di Kota Jambi.
H2 : Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian busana muslim merek Rabbani di Kota Jambi.
H3 : Brand awareness dan Brand image secara simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian busana muslim merek Rabbani di
Kota Jambi.
J. Uji Statistik Penelitian
Uji statistik penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Ho : Brand awareness tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian busana muslim merek Rabbani di Kota Jambi.
Ha : Brand awarenes berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian busana muslim merek Rabbani di Kota Jambi.
Ho : Brand image tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian busana muslim merek Rabbani di Kota Jambi.
Ha : Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian busana muslim merek Rabbani di Kota Jambi.
2 1 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, Edisi Ke-2,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2012). Hlm. 119
24
Ho : Brand awareness dan Brand image secara simultan tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian busana muslim merek
Rabbani di Kota Jambi.
Ha : Brand awareness dan Brand image secara simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian busana muslim merek Rabbani di
Kota Jambi.
25
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif deskriptif. Metode kuantitatif adalah data dalam penelitian berupa
angka-angka dan menggunakan analisis statistik.2 2 Sementara metode deskriptif
adalah mendeskriptifkan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi.2 3
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber
data oleh penyelidik untuk tujuan yang khusus.2 4 Data ini diperoleh secara
langsung dalam bentuk persepsi atau jawaban responden (sampel) penelitian
yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner dengan konsumen Rabbani di
Kota Jambi.
2 2 Sugiyono, Peneltian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012). Hlm.
7 2 3 Usman Husaini dan Akbar Setiady Purnomo, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2008). Hlm. 3 2 4 Surakhmad Winarno. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik. (Bandung:
Tarsito, 1985). Hlm. 163
25
26
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah
diolah oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi.2 5 Data
sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi kepustakaan baik
berupa buku, jurnal-jurnal dan dokumen lainnya yang terdapat kaitannya
dengan materi kajian.
C. Instrumen Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara menggunakan daftar
pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk di jawab dengan
memberikan kuesioner.2 6 Jenis kuesioner yang digunakan bersifat terbuka,
yang disajikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan, sehingga responden
diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan memberikan tanda
checklist (√).2 7
Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert ini
digunakan untuk mengukur subyek kedalam 5 poin skala dengan interval
yang sama, yaitu :
a. Untuk jawaban sangat setuju (SS) diberi skor : 5
b. Untuk jawaban setuju (S) diberi skor : 4
c. Untuk jawaban kurang setuju (KS) diberi skor : 3
d. Untuk jawaban tidak setuju (TS) diberi skor : 2
2 5 JJ Supranto. Statistik (Teori dan Aplikasi). Cetakan ke VI (Jakarta: Erlangga, 2000).
Hlm. 10 2 6 Danang Sunyoto, Metode Penelitian Akuntansi, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2013).
Hlm. 23 2 7 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: PT. Alfabeta, 2015). Hlm 168
27
e. Untuk jawaban sangat tidak setuju (STS) diberi skor : 1
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan
data sekunder yang sudah tersedia dalam perpustakaan, dari instansi yang
diteliti atau dari tempat lain yang dijamin kebenarannya. Data sekunder ini
antara lain berupa dokumen-dokumen resmi seperti grafik, arsip, peta lokasi
penelitian, geografis dan demografis. Sementara data yang dikumpulkan
melalui sumber pustaka berupa bahan-bahan referensi atau studi pustaka,
yang meliputi peraturan perundang-undangan, peraturan teknis, buku-buku,
artikel, dan sebagainya yang sesuai dengan masalah yang dikaji.
3. Observasi
Sebagai metode ilmiah, observasi biasanya diartikan sebagai pengamatan
dan pencatatan sistematis atas fenomena-fenomena yang diselidiki.2 8 Metode
ini digunakan untuk melihat secara langsung keadaan lokasi penelitian serta
mencatat hal-hal yang berkenaan dengan masalah penelitian.
4. Wawancara
Wawancara dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data dengan
jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan
berlandaskan kepada tujuan penyelidikan. Pada umumnya dua orang atau
lebih, biasanya hadir secara fisik dalam proses tanya jawab itu dan masing-
2 8 Sutrisno Hadi, Metodologi Riset, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015). Hlm. 185
28
masing pihak dapat menggunakan saluran-saluran komunikasi secara wajar
dan lancar.2 9
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3 0 Populasi dalam
penelitian ini adalah konsumen busana muslim merek Rabbani di Kota Jambi
yang sudah pernah atau sudah beberapa kali membeli busana muslim merek
Rabbani. Dalam penelitian ini menggunakan populasi tidak terbatas karena
sumber data yang diperoleh itu jumlah populasinya tidak dapat dihitung dan
nama-nama populasinya tidak diketahui.
2. Sampel
Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data dimana hanya sebagian
populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta
ciri yang dikehendaki dari suatu populasi.3 1 Penentuan sampel dalam
penelitian ini menggunakan nonprobability sampling, yaitu teknik sampling
yang memberikan peluang yang sama pada setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Dengan metode pengambilan sampel yang
digunakan adalah insidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
2 9 Sutrisno Hadi, Metodologi Riset, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015). Hlm. 264 3 0 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & D, (Bandung: Alfabeta, 2012).
Hlm. 8
29
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.3 2 Ukuran populasi dalam
penelitian ini sangat banyak dan tidak dapat diketahui dengan pasti. Dalam
penentuan sampel jika populasinya besar dan jumlahnya tidak diketahui maka
menurut Rao Purba (1996) digunakan rumus:
Keterangan :
n : Ukuran sampel
Z : Nilai pada tingkat sig tertentu (derajat keyakinan ditentukan 95%),
maka Z = 1,96
Moe : Margin of error tingkat kesalahan maksimum adalah 10%.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa sampel yang dibutuhkan sesuai
dengan perhitungan diatas, dapat dihitung sebagai berikut :
n = 𝑍²
4(𝑀𝑜𝑒)²
n = 1,96²
4(10%)²
n = 96,04 atau dibulatkan menjadi 100
3 2 Sujarweni, Wiratna, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi, (Yogyakarta: PT.
Pustaka Baru, 2015). Hlm 87-88.
𝑛 =𝑍²
4(𝑀𝑜𝑒)2
30
Dari hasil perhitungan di atas, dapat diperoleh jumlah sampel (responden)
yang akan diteliti adalah sebanyak 100 responden.
E. Definisi Variabel Penelitian
1. Variabel Independen/Bebas
Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi perubahan variabel dependen atau sebab timbulnya variabel
dependen. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen, yaitu brand
awareness dan brand image.
Menurut Iva Hidayatika (2015) Brand awareness merupakan kemampuan
calon pembeli atau konsumen untuk mengenali maupun mengingat sebuah
merek produk. Dalam hal ini meliputi nama, simbol serta logo tertentu yang
digunakan para pelaku pemasar untuk mempromosikan produk-produknya.
Menurut Matias Gadau (2016) Brand image merupakan representasi dari
keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan
pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan
dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek.
Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih
memungkinkan untuk melakukan pembelian.
2. Variabel Dependen/Terikat
Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya
variabel independen. Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah
keputusan pembelian.
31
Menurut Mujiroh (2005) Keputusan pembelian merupakan perilaku
konsumen dalam menentukan suatu pilihan produk untuk mencapai kepuasan
sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen.
F. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah definisi praktis operasional tentang variabel atau
istilah lain dalam penelitian yang dipandang penting. Definisi operasional dalam
penelitian ini yaitu sebagai berikut :
Tabel 1.5
Definisi Operasional Variabel dan Indikatornya
No Variabel Definisi Operasional
Variabel
Indikator Skala
Ukur
1 Brand Awareness
(X1)
Persepsi seseorang
mengenai pengetahuan,
pemahaman konsumen
terhadap logo atau
simbol yang ada pada
produk yang dijadikan
pertimbangan berbagai
alternatif dalam
pengambilan keputusan.
1. Merek mudah di
ingat
2. Mempunyai
pengetahuan
tentang merek
3. Dapat
membedakan
dengan merek
lain
4. Dapat mengenali
logo atau simbol
merek
(Iva Hidayatika,
2015)
Likert
2 Brand Image Bagaimana suatu merek 1. Citra Likert
32
(X2) mempengaruhi persepsi,
pandangan masyarakat
atau konsumen terhadap
perusahaan atau
produknya.
pembuat/perusah
aan
2. Citra pemakai
3. Citra produk
(Githa Yustika
Asya, 2018)
3 Keputusan
Pembelian (Y)
Suatu tindakan yang
dilakukan konsumen
untuk membeli suatu
produk.
1. Kemantapan pada
sebuah produk
2. Kebiasaan dalam
membeli produk
3. Memberikan
rekomendasi
kepada orang lain
4. Melakukan
pembelian ulang
(Iva Hidayatika,
2015)
Likert
G. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini untuk menganalisis data peneliti menggunakan program
SPSS (statiscal package for the social science) dimana uji yang akan digunakan
adalah sebagai berikut :
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Validitas adalah kebenaran dan keabsahan instrumen penelitian
yang digunakan. Setiap penelitian selalu dipertanyakan mengenai
validitas alat yang digunakan. Suatu alat yang digunakan dikatakan valid
jika alat itu dipakai untuk mengukur sesuai dengan kegunaannya. Untuk
33
menentukan nilai r hitung, dapat dibantu dengan program SPSS yang
dinyatakan dengan nilai corrected item total correlation. Dapat pula
digunakan rumus Product Moment Karel Pearson sebagai berikut :
Keterangan :
𝑟 = Koefisien korelasi
𝑁 = Jumlah responden
𝑋 = Skor pertanyaan
𝑌 = Skor total
b. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen menurut Sugiyono dapat dilakukan
secara external dan internal. Secara external, pengujian dilakukan
dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara
internal pengujian dilakukan dengan menganalisis konsistensi butir-butir
yang ada pada instrumen dengan teknik-teknik tertentu. Uji reliabilitas
dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan.
Jika nilai Alpha ≥ 0,60 maka reliabel. Dengan rumus sebagai berikut:
𝑟 =N(∑xy) − (∑X ∑Y)
√N∑𝑋2 − (∑X)2 (N∑𝑌2 − (∑Y)2))
𝑟₁₁ = (𝑘
𝑘 − 1) (1
∑𝑎𝑏²
𝑎𝑡²)
34
Keterangan :
𝑟₁₁ = Reliabilitas
𝑘 = Banyaknya butir pertanyaan
𝑎𝑏² = Jumlah varian butir
𝑎𝑡² = Varian total
2. Uji Asumsi Klasik
Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika
model tersebut memenuhi asumsi normalitas data bebas dari asumsi klasik
statistik baik itu multikolinieritas, auto korelasi, dan heteroskedastisitas.3 3
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas berguna untuk menentukan data yang telah di
kumpulkan berdistribusi normal atau di ambil dari populasi normal. Uji
normalitas di gunakan untuk menguji apakah data yang di gunakan
berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang
berdistribusi normal. Pengujian di lakukan dengan mengunakan kurva
normal propability plot, dengan ketentuan jika titik-titik pada grafik
menyebar dan berhimpit mengikuti sekitar garis diagonal maka data yang
di gunakan berdistribusi secara normal.
3 3 Agus Tri Basuki Dan Nano Prawoto, Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi &
Bisnis (Dilengkapi Aplikasi Spss & Eviews), (Jakarta:Pt Raja Grafindo Persada). Hlm.62
35
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya
variabel independen yang memiiki kemiripan antara variabel independen
dalam satu model. Kemiripan antara variabel independen akan
mengakibatkan korelasi yang sangat kuat.
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual
suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Dan adanya
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model
regresi.3 4 Cara memperediksi ada tidaknya heteroskedestitas pada suatu
model dapat dilihat dengan pola gambar scatterplot, regresi yang tidak
terjadi heteroskedastisitas jika:
1) Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0
2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja
3) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola
bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
4) Penyebaran titik-titik data tidak berpola
3. Uji Hipotesis
a. Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui
seberapa besarnya pengaruh variabel bebas yang terdiri dari brand
awareness (X1), brand image (X2), terhadap variabel terikat yaitu
3 4 Ibid, Hlm.63
36
keputusan Pembelian (Y). Besar kecilnya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat ditunjukkan oleh koefisien regresi dan
disimbolkan dengan (ß). Persamaan regresi yang diharapkan dalam
penelitian ini adalah:
Keterangan :
Y = Keputusan pembelian
ɑ = Konstanta
ß1 = Koefisien regresi dari variabel brand awareness
ß2 = Koefisien regresi dari variabel brand image
X1 = Brand awareness
X2 = Brand image
e = Standar error
b. Uji Parsial (T)
Uji parsial bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-
masing variabel independent secara individual (parsial) terhadap variabel
dependen. Hipotesis yang digunakan adalah:
a. Apabila thitung lebih kecil dari ttabel pada taraf signifikan 5%, maka
variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen
Y = ɑ + ß1X1 + ß2X2 + e
37
Ho ditolak : thitung < ttabel
b. Apabila thitung lebih besar dari ttabel pada taraf signifikan 5%, maka
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
Ha diterima : thitung > ttabel
c. Uji Simultan (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel
yang diteliti dalam penelitian ini memiliki tingkat kelayakan yang tinggi
untuk dapat menjelaskan fenomena yang dianalisis dengan menggunakan
uji F. Penelitian ini dilakukan dengan melihat pada Anova yang
membandingkan Mean Square dari regression dan Mean Square dari
residual sehingga dapat hasil yang dinamakan F hitung. Sebagai dasar
pengambilan keputusan dapat digunakan kriteria pengujian :
1) Apabila F hitung ≥ F tabel dan apabila tingkat signifikansi ≤ α (0,05),
maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap
variabel dependen.
2) Apabila F hitung ≤ F tabel dan apabila tingkat signifikansi ≥ α (0,05),
maka variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
d. Analisa Koefisien Determinasi (R-Square)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar
presentase perubahan atau variasi dari variabel dependen bisa dijelaskan
oleh perubahan atau variasi dari variabel independen.
38
Koefisiensi determinasi digunakan baik secara parsial (t) maupun
secara bersama-sama (f) yang menyatakan besarnya keterandalan model
yang digunakan, yaitu digunakan untuk mengukur seberapa besar variabel
bebas (X) memberikan kontribusi pengaruh pada variabel terikat (Y) dari
persamaan regresi yang diperoleh. Besarnya nilai koefisien determinasi
berkisar 0 ≤ R2 ≤ 1. Apabila nilai koefisien determinasi mendekati 1
merupakan indikator yang menunjukkan semakin kuatnya pengaruh
perubahan variabel-variabel X terhadap perubahan variabel Y.3 5
H. Sistematika Penulisan
Agar lebih mudah memahami skripsi penelitian ini, penulis mencantumkan
sistematika penulisan yang lebih sistematis, penulis membaginya menjadi 5 bab
yang terdiri atas pendahuluan, metode penelitian, gambaran umum objek
penelitian, hasil dan pembahasan serta penutup. Setiap bab memuat hal-hal
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis memaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, kerangka teori, tinjauan
pustaka, kerangka pemikiran, hipotesis dan uji statistik penelitian.
BAB II : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini, penulis memaparkan tentang metode penelitian yang mencakup
jenis penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, variabel
3 5 Samsul Ma’arif, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang
Bandarajo Ungaran Kabupaten Semarang, (Semarang: Universitas Semarang, 2013), hal 38-43
39
penelitian, definisi operasional variabel, teknik analisis data, dan sistematika
penulisan.
BAB III : GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Dalam bab ini, penulis mengemukakan tentang gambaran umum objek
penelitian yang terdiri atas sejarah berdirinya, visi dan misi, produk-produk
Rabbani dan struktur organisasi objek penelitian.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini, penulis memaparkan hasil dari penelitian yang diteliti oleh
penulis mengenai pengaruh brand awareness dan brand image terhadap
keputusan pembelian busana muslim merek rabbani di kota Jambi.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini, penulis memaparkan kesimpulan penelitian dan juga berisikan
saran-saran yang bermanfaat bagi pihak perusahaan maupun peneliti selanjutnya,
juga dilengkapi dengan daftar pustaka, lampiran-lampiran dan curriculum vitae.
40
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Perusahaan Rabbani
Rabbani bergerak di bidang industri secara defacto berdiri sejak tahun
1991 dan secara dejure tahun 2001. Saat ini Rabbani merupakan salah satu
perusahaan kerudung terbesar di Indonesia yang senantiasa dinamis dengan
pertumbuhan dan perkembangan yang progresif. inti bisnisnya berupa kerudung
instan yaitu kerudung yang mengikuti zaman dan menjadi kerudung unggulan
Indonesia. Produk-produk yang dihasilkan merupakan produk yang bergaya dan
tetap syar’i dengan mengedepankan trend dan model terkini, sehingga diminati dari
anak-anak, remaja, orang tua hingga manula dengan segmentasi pasar yang
beragam.
Pada tahun 2000, Rabbani memiliki potensi yang besar untuk dapat
berkembang dan maju, karena waktu itu toko yang khusus menjual kerudung masih
jarang, sehingga belum ada pesaing dan persaingan yang tinggi. Seiring dengan
berjalannya waktu, dari tahun ke tahun, karena rancangannya yang senantiasa
inovasi dan berbeda dari yang lain, Rabbani mengalami perkembangan yang
pesat.3 6
Pada tahun 2010, Rabbani mulai membuka cabangnya di Kota Jambi yang
berlokasi di Jl. Slamet Riyadi Kota Jambi, Kemudian berpindah lokasi yaitu di Jl.
Urip Sumoharjo No.1 Kota Jambi. Outlet Rabbani ini juga berfungsi sebagai
distributor produk Rabbani untuk wilayah Kota Jambi. Rabbani mulai diterima oleh
3 6 www.rabbani.co.id
40
41
masyarakat Kota Jambi dan mulai memiliki pelanggan yang semakin banyak, hal
ini ditunjukkan dengan bertambahnya agen dan pembeli.
Rabbani senantiasa mengembangkan strategi pemasarannya dan
beradaptasi dengan perkembangan zaman. Rabbani merubah nama dan tagline
dengan nama yang lebih mudah diingat dan diterima oleh masyarakat luas, yaitu
“Rabbbani Kerudung Instant” dengan tagline “Profesor Kerudung Indonesia”.
Melalui tagline ini, Rabbani senantiasa bermetamorfosis kearah yang lebih baik
untuk menjadi unggulan kerudung instan dan ikon mode syari’ah terbaik didunia.
Dalam penjualan Rabbani mulai fokus dalam segmentasi pasarnya,
Rabbani memfokuskan pasar untuk kalangan menengah. Sedangkan perkembangan
dari aspek pemasarannya, Rabbani mengembangkan strategi pemasarannya, selain
pemasaran langsung ke konsumen, Rabbani membina jaringan pemasaran yaitu
membuka mitra dealer atau distributor tunggal perkota/kabupaten dan
mengembangkan jaringan pengembangan toko/reshare Rabbani. Sebagai upaya
untuk mendukung kesuksesan pengembangan strategi pemasaran yang telah dibina
serta untuk mengakomodasi permintaan pasar yang semakin besar, Rabbani
mengembangkan dan menambah kapasitas produksinya dengan mendirikan lima
buah pabrik industri yang menyuplay seluruh produk Rabbani, seperti kerudung
sebagai produk utama, busana muslim seperti gamis, tunik, T-shirt muslimah, koko,
kastun, manset dan lain-lain.
42
B. Visi dan Misi
Visi:
1. Berjumpa dengan Allah di Surga Firdaus
2. Membangun peradaban kerudung dunia 2020
3. Be a professional mujahid
Misi:
1. Menjadi perusahaan kerudung terbaik dan terbesar di dunia tahun 2020
2. Menshibghoh fashion dunia dengan syariah
C. Produk-Produk Rabbani
Rabbani memproduksi berbagai macam varian produk, yaitu kerudung instan,
busana muslim yang diantaranya dresslim, kemko, tunik, kastun, serta
perlengkapan lainnya seperti ciput atau inner kerudung, handsock, serta aksesoris.
D. Struktur Organisasi
Dalam melakukan pengelolaan dan pengkoordinasian kegiatan suatu
organisasi, akan tercermin dalam struktur organsasi yang digunakan. Struktur
organisasi akan menggambarkan pembagian tugas dan tanggung jawab, serta
hubungan kerja yang harmonis di antara individu, serta kelompok-kelompok yang
ada di dalam organisasi tersebut.
Adapun struktur organisasi pada outlet Rabbani cabang Kota Jambi adalah
berbentuk struktur garis dimana seluruh tanggung jawab dan perintah ada di puncak
pimpinan dan diteruskan sampai pada tingkat yang paling bawah.
Berikut gambar struktur organisasi outler Rabbani cabang Kota Jambi adalah
sebagai berikut :
43
Gambar 3.1
Struktur Organisasi Outlet Rabbani Cab. Kota Jambi
Store Manager
HARY AGUSTIAN
Kasir
VITA
Sales Consultant Moslem
DELLA
Sales Consultant Moslem
FANY
Sales Consultant Moslem
FAJRI
Supervisor
YANTI WULANDARI
Owner
FIRZA
44
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Karakteristik Responden
Metode Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner
kepada 100 responden yang pernah melakukan pembelian busana muslim
merek Rabbani di Kota Jambi. Berikut ini adalah data karakteristik responden :
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin
Tabel 4.1
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Frekuensi Persentase
Laki-Laki 4 4%
Perempuan 96 96%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan keterangan dari tabel diatas dapat diketahui bahwa
mayoritas responden adalah perempuan, yaitu sebanyak 96 orang, sedangkan
sisanya adalah laki-laki sebanyak 4 orang. Hal ini menunjukkan bahwa
sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah perempuan lebih dominan
dari pada laki-laki.
44
45
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Data Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase
< 20 Tahun 18 18%
21-30 Tahun 52 52%
31-40 Tahun 23 23%
41 > Tahun 7 7%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data Primer
Dari tabel diatas di ketahui bahwa responden yang paling banyak adalah
berusia 21-30 tahun yaitu sebanyak 52 orang, usia 31-40 tahun sebanyak 23
orang, < 20 tahun sebanyak 18 orang dan yang paling sedikit adalah
responden usia 41 > tahun sebanyak 7 orang. Hal ini menunjukkan bahwa
usia 21-30 tahun adalah yang paling dominan diambil sebagai sampel
penelitian.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Formal Terakhir
Tabel 4.3
Data Responden Berdasarkan Pendidikan Formal Terakhir
Pendidikan Frekuensi Persentase
SD 0 0
SMP 18 18%
SMA 52 52%
Diploma/Sarjana 30 30%
Jumlah 100 100%
46
Sumber: Data Primer
Dari tabel diatas diketahui bahwa responden yang paling banyak adalah
yang berpendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 52 orang, kemudian
Diploma/Sarjana yaitu sebanyak 30 orang, SMP 18 orang dan SD tidak ada.
4. Karakteristik Responden Bersadarkan Pekerjaan
Tabel 4.4
Data Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Persentase
Pelajar/Mahasiswa 60 60%
Wirausaha 9 9%
PNS 3 3%
Karyawan 7 7%
Lainnya 21 21%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data Primer
Dari tabel di atas diketahui bahwa responden yang paling banyak
adalah pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 60 orang, lainnya sebanyak 21
orang, karyawan sebanyak 7 orang dan PNS 3 orang. Hal diatas
menunjukkan bahwa pekerjaan responden sebagai pelajar/mahasiswa
adalah yang paling dominan.
47
B. Hasil Analisis Data
1. Uji Validitas Instrumen
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Pengujian untuk menentukan valid atau tidaknya dengan
membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel. rhitung > rtabel jika rhitung lebih
besar dari rtabel maka butir pertanyaa/pernyataan tersebut dikatakan valid.
a. Variabel Brand Awareness (X1)
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Brand Awareness (X1)
Item
Pertanyaan
Rhitung Rtabel Keterangan
1 0,759 0,196 Valid
2 0,541 0,196 Valid
3 0,680 0,196 Valid
4 0,741 0,196 Valid
5 0,661 0,196 Valid
Sumber: Hasil Olah Data
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.5 setiap item pertanyaan
menghasilkan koefisien korelasi Rhitung yang lebih besar dari Rtabel > 0,196.
Dengan kata lain, instrumen penelitian yang berjumlah 5 pertanyaan untuk
variabel brand awareness (X1) dinilai semua butir pertanyaan adalah valid.
48
b. Variabel Brand Image (X2)
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Brand Image (X2)
Item
Pertanyaan
Rhitung Rtabel Keterangan
1 0,699 0,196 Valid
2 0,321 0,196 Valid
3 0,642 0,196 Valid
4 0,697 0,196 Valid
5 0,612 0,196 Valid
Sumber: Hasil Olah Data
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.6 setiap item pertanyaan
menghasilkan koefisien korelasi Rhitung yang lebih besar dari Rtabel > 0,196.
Dengan kata lain, instrumen penelitian yang berjumlah 5 pertanyaan untuk
variabel brand image (X2) dinilai semua butir pertanyaan adalah valid.
c. Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian
Item
Pertanyaan
Rhitung Rtabel Keterangan
1 0,395 0,196 Valid
2 0,640 0,196 Valid
3 0,767 0,196 Valid
4 0,749 0,196 Valid
5 0,620 0,196 Valid
49
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.7 setiap item pertanyaan
menghasilkan koefisien korelasi Rhitung yang lebih besar dari Rtabel > 0,196.
Dengan kata lain, instrumen penelitian yang berjumlah 5 pertanyaan untuk
variabel keputusan pembelian (Y) dinilai semua butir pertanyaan adalah
valid.
2. Uji Reliabilitas Variabel
Pengujian yang populer yang sering digunakan dalam mengukur validitas
dan reliabilitas suatu konsep instrumen adalah teknik Alpha cronboach. Nilai
reliabilitas Alpha cronboach alat ukur dalam melakukan penelitian dengan nilai
0,60 adalah nilai terendah yang dapat diterima.
Tabel 4.8
Hasil Uji Reliabilitas Brand Awareness
Sumber: Hasil Olah Data
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka
cronboach Alpha sebesar 0,767. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua
pertanyaan dari variabel brand awareness (X1) teruji reliabilitas sehingga
dinyatakan reliable.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,767 6
50
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas Brand Image
Sumber: Hasil Olah Data
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka
cronboach Alpha sebesar 0,733. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua
pertanyaan dari variabel brand image (X2) teruji reliabilitas sehingga dinyatakan
reliable.
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Olah Data
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka
cronboach Alpha sebesar 0,753. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua
pertanyaan dari variabel keputusan pembelian (Y) teruji reliabilitas sehingga
dinyatakan reliable.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,733 6
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,753 6
51
3. Analisis Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas berguna untuk menentukan data yang telah di kumpulkan
berdistribusi normal atau di ambil dari papulasi normal. Uji normalitas di
gunakan untuk menguji apakah data yang di gunakan berdistribusi normal
atau tidak. Data yang baik adalah data yang berdistribusi normal. Pengujian
di lakukan dengan menggunakan kurva normal propability plot, dengan
ketentuan jika titik-titik pada grafik menyebar dan berhimpit mengikuti
sekitar garis diagonal maka data yang di gunakan berdistribusi secara normal.
Berikut hasil uji normalitas:
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas-Kolmogorov Smirnov
52
Berdasarkan gambar grafik normal probability plot dapat diketahui bahwa
sebaran titik-titik disekitar garis diagonal, yang berarti data tersebut
berdistribusi normal sehingga model regresi dapat dipakai untuk prediksi
probability berdasarkan masukan variabel independen.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk melakukan pengujian terhadap
model regresi, apakah model regresi tersebut memiliki hubungan antara
variabel independen. Jika terjadi korelasi antara variabel independen, maka
terdapat problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak
ada korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinearitas pada model regresi adalah dapat dideteksi dari nilai tolerance
dan lainnya serta variance inflation factor. Nilai cut off yang umumnya dipakai
untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah tolerance > 0,10 sama
dengan nilai VIF < 10.
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
Brand
Awareness ,691 1,447
Brand Image ,691 1,447
Sumber: Hasil Olah Data
53
Dari hasil penelitian pada tabel 4.12 terlihat bahwa nilai tolerance dan VIF
menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF
lebih besar dari 10 dan tidak ada satu nilai tolerance variabel independen yang
memenuhi nilai tolerance yaitu kurang dari 0,1 yang berati tidak terjadi
multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat gambar scatterplot,
bentuk regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut hasil uji
heteroskedastisitas :
Gambar 4.13
Scatterplot
Dependen variabel: Keputusan Pembelian
Berdasarkan gambar scatterplot di atas dapat diketahui bahwa gambar atau
titik di atas menyebar dan titik tidak membentuk suatu garis atu pola tertentu.
Berarti tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model ini, dengan kata lain semua
54
variabel independen yang terdapat dalam model ini memiliki sebaran varian yang
sama atau homogen.
4. Analisis Uji Hipotesis
a. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis dengan regresi linier berganda. Tujuan yaitu untuk menguji hubungan
sekaligus pengaruh dari brand awareness dan brand image terhadap
keputusan pembelian.
Untuk mengetahui apakah hubungan itu positif atau negatif ditentukan
oleh nilai koefisien arah regresi yang berlambangkan huruf b. jika positif
maka hubungan positif pula. Artinya semakin naik (tinggi) nilai pengaruh
brand awareness dan brand image semakin tinggi pula keputusan pembelian.
Demikian pula sebaliknya.
Tabel 4.14
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 4,849 1,637 2,962 ,004
Brand Awareness
,281 ,090 ,294 3,117 ,002
Brand Image ,414 ,092 ,423 4,487 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Y = a+b1X1+b2X2+e
Y = 4,849 + 0,281 (X1) + 0,414 (X2) + e
55
Persamaan regresi linier tersebut dapat di interprestasikan sebagai berikut:
1) Nilai konstanta () sebesar 4,849 menunjukkan bahwa jika variabel
brand awareness dan brand image dianggap konstan atau sama dengan
nol (0) terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 4,849.
2) Koefisien regresi brand awareness (X1) sebesar 0,281 menyatakan
bahwa setiap kenaikan skor variabel brand awareness dengan asumsi
variabel lain dianggap konstan maka skor variabel keputusan
pembelian akan naik sebesar 0,281.
3) Koefisien regresi brand image (X2) sebesar 0,414 menyatakan bahwa
setiap kenaikan skor variabel brand image dengan asumsi variabel lain
dianggap konstan maka skor variabel keputusan pembelian akan naik
sebesar 0,414.
b. Uji T
Hasil uji T dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel secara
individual (parsial) variabel-variabel independen (brand awareness dan
brand image) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian) atau
menguji signifikan konstanta dan variabel dependen. Hasil perhitungan uji T
dapat dikemukakan pada tabel berikut ini :
56
Tabel 4.15
Hasil Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 4,849 1,637 2,962 ,004
Brand Awareness
,281 ,090 ,294 3,117 ,002
Brand Image ,414 ,092 ,423 4,487 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Dari hasil uji T yang dikemukakan pada tabel 4.15 maka dapat
diinterpretasikan pengaruh masing-masing variabel independen (brand
awareness dan brand image) terhadap variabel dependen (keputusan
pembelian), sebagai berikut:
1. Hipotesis yang pertama bahwa varibel brand awareness (X1)
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).
berdasarkan hasil analisis uji T diperoleh besarnya thitung untuk variabel
brand awareness (X1) sebesar 3,117 dengan ttabel = 1,984 maka nilai
thitung > ttabel sementara nilai signifikan thitung variabel brand awareness
(X1) sebesar 0,002 maka signifikansi thitung < 0,05 berdasarkan hasil
tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel brand
awareness (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian (Y).
57
2. Hipotesis kedua bahwa variabel brand image (X2) berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). berdasarkan hasil
analisis uji T diperoleh besarnya thitung untuk variabel brand image (X2)
sebesar 4,487 dengan ttabel = 1,984 maka nilai thitung > ttabel sementara
nilai signifikan thitung variabel brand image (X2) sebesar 0,000 maka
signifikansi thitung < 0,05 berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak
dan Ha diterima yang berarti variabel brand image (X2) berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).
c. Uji F
Uji F dimaksud untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen
(brand awareness dan brand image) secara simultan atau bersama-sama
terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Hasil perhitungan uji F
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.16
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1
Regression
437,616 2 218,808 32,846 ,000b
Residual 646,174 97 6,662
Total 1083,790 99
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Brand Image, Brand Awareness
58
Dari hasil uji F yang dikemukakan pada tabel 4.16 maka dapat
diinterpretasikan hasil uji F yaitu brand awareness dan brand image secara
bersamaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian karena nilai
Fhitung > Ftabel atau 32,846 > 2,70 dan nilai signifikan yang dihasilkan 0,000
lebih kecil dari level of significant 0,05. Keputusan hipotesisnya adalah
variabel brand awareness dan brand image secara bersam-sama berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian sehingga Ha diterima Ho ditolak.
d. Uji Koefisien Determinasi (R – Square)
Tabel 4.17
Hasil Uji R – Square
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,635a ,404 ,391 2,581
a. Predictors: (Constant), Brand Image, Brand Awareness
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Berdasarkan tabel diatas diperoleh besarnya Adjusted R square (R2) adalah
0,391. Hasil ini menunjukkan bahwa 39,1% menunjukkan bahwa variabel
brand awareness (X1) dan brand image (X2) terhadap variabel keputusan
pembelian (Y) sebesar 39,1%. Sedangkan sisanya 60,9% nilai keputusan
pembelian dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini.
59
C. Pembahasan
1. Pengaruh Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian
Pernyataan hipotesis pertama (H1) dapat diterima, maka brand
awareness berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Kondisi tersebut dapat dilihat dari hasil pengujian yang dilakukan
berdasarkan analisis SPSS dari kuesioner yang diisi oleh para responden yang
menyatakan brand awareness tergolong baik yang meliputi 4 indikator yaitu :
(1) Merek mudah di ingat, artinya elemen merek yang dipilih mudah di ingat
dan disebut atau diucapkan. Simbol, logo, nama yang digunakan menarik,
unik sehingga menarik perhatian masyarakat untuk di ingat dan dikonsumsi.
(2) Mempunyai pengetahuan tentang merek, artinya masyarakat sudah
mengenal dan mengetahui tentang merek tersebut, mengetahui berbagai
produk-produk yang di produksi oleh merek tersebut. (3) Dapat membedakan
dengan merek lain, artinya ciri khas merek tersebut berbeda dengan merek
lainnya atau mempunyai ciri khas tersendiri sehingga masyarakat mudah
untuk mengenali dan mengingat merek tersebut. (4) Dapat mengenali logo
atau simbol merek, artinya dengan hanya melihat logo atau simbol merek
yang muncul di media masa atau media elektronik atau dengan melihat
langsung, masyarakat dapat mengenali bahwa logo atau simbol merek
tersebut adalah merek yang dimaksudkan.
Dalam hal ini, maka tercipta hasil yang diperoleh nilai thitung untuk
variabel brand awareness sebesar 3,117 dengan nilai signifikansi sebesar
0,002 lebih kecil dari 0,05 serta nilai koefisien brand awareness 0,281 yang
60
menyatakan bahwa brand awareness berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti jika brand awareness atas suatu
merek produk akan memiliki peranan dalam membantu konsumen
memutuskan cara memperoleh manfaat atau kegunaan tertinggi yang
diharapkan dari produk tersebut. Dengan demikian brand awareness akan
menciptakan peluang terbesar bagi seseorang untuk memilih suatu merek
produk. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitan Iva Hidayatika (2015)
dengan judul skripsi Pengaruh Kualitas Produk dan Brand Awareness
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Rabbani di Toko Asya Darussalam
Semarang. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa brand awareness
mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
2. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian
Pernyataan hipotesis kedua (H2) dapat diterima, maka brand image
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Kondisi
tersebut dapat dilihat dari hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan analisis
SPSS dari kuesioner yang diisi oleh para responden yang menyatakan brand
image tergolong baik yang meliputi 3 indikator yaitu : (1) Citra
pembuat/perusahaan, yaitu kesan secara umum yang tertinggal di benak
konsumen sebagai hasil dari kumpulan perasaan, ide, sikap dan pengalaman
dengan perusahaan yang disimpan dalam ingatan. Kesan tersebut kemudian
diubah bentuknya menjadi citra positif atau negatif sesuai dengan perasaan
dan pengalaman konsumen pada perusahaan, baik citra positif maupun
negatif kemudian akan teringat kembali ketika nama perusahaan tersebut
61
terdengar atau terbawa ke dalam ingatan konsumen. (2) Citra pemakai, yaitu
sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang
menggunakan barang atau jasa, meliputi pemakai itu sendiri, gaya hidup atau
kepribadian dan status sosial. (3) Citra produk, yaitu sekumpulan asosiasi
yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk, yang meliputi atribut
produk tersebut, manfaat bagi konsumen, penggunaannya, serta jaminan.
Dalam hal ini, maka tercipta hasil yang diperoleh nilai thitung untuk
variabel brand image sebesar 4,487 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000
lebih kecil dari 0,05 serta nilai koefisien brand image 0,414 yang menyatakan
bahwa brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian. Variabel ini merupakan interprestasi yang diakumulasikan ke
berbagai informasi yang dapat diterima oleh konsumen. Hal ini berarti apabila
tingkat brand image tinggi maka kesediaan konsumen dalam membeli produk
akan tinggi pula. Pernyataan yang mendukung penelitian secara parsial antara
brand image terhadap keputusan pembelian adalah responden cenderung
membeli produk atau jasa yang sudah dikenal baik oleh pelanggan atau
konsumen itu sendiri, dibandingkan dengan produk atau jasa yang baru
diciptakan oleh pihak produsen atau perusahaan, dikarenakan produk yang
dikenal memiliki jaminan yang mendorong seorang konsumen lebih nyaman
dalam mengkonsumsi produk. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitan
Eza Aprilia Sari (2015) dengan judul skripsi Analisis Pengaruh Brand Image
dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan
Konsumen Rabbani di Pekanbaru. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
62
bahwa brand Image mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian.
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil Uji T (uji secara parsial) bahwa brand awareness
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian karena
nilai fhitung > ftabel atau 3,117 > 1,984 nilai signifikan yang dihasilkan 0,002
lebih kecil dari level of significant 0,05. Dan brand image berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian karena nilai fhitung >
ftabel atau 4,487 > 1,984 nilai signifikan yang dihasilkan 0,000 lebih kecil
dari level of significant 0,05.
2. Berdasarkan hasil Uji F (uji secara simultan) dapat disimpulkan bahwa
brand awareness dan brand image secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian karena nilai fhitung > ftabel atau
32,846 > 2,70 nilai signifikan yang dihasilkan 0,000 lebih kecil dari level
of significant 0,05. Karena fhitung > ftabel maka hal ini berarti bahwa variabel
brand awareness dan brand image secara bersama-sama atau secara
simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dilihat dari koefisien
determinasi dapat diketahui bahwa secara simultan brand awareness dan
brand image berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 39,1%.
63
64
Sedangkan sisanya sebesar 60,9%. Nilai keputusan pembelian dipengaruhi
oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak terkait
supaya dapat meningkatkan dan mempertahankan konsumen dengan
memperhatikan kekurangan yang harus diperbaiki sehingga konsumen
merasa puas dan yakin dalam memutuskan membeli busana muslim merek
Rabbani.
2. Bagi Akademisi
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi
dan dokumentasi bagi pihak kampus sebagai acuan penelitian selanjutnya
dalam melakukan penelitian berkaitan dengan keputusan pembelian busana
muslim merek Rabbani di Kota jambi, meskipun penelitian ini jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menemukan variabel lain
yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian busana muslim merek
Rabbani di Kota Jambi.
65
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Al-Qur’an Surah An-Nisaa’ Ayat 29
Basuki A.T., dan Prawoto Nano, Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi &
Bisnis (Dilengkapi Aplikasi Spss & Eviews), (Jakarta:Pt Raja Grafindo
Persada).
Daryanto, dan Setyobudi Ismanto, Konsumen dan Pelayanan Prima, cetakan
kesatu, (Yogyakarta: Gava Media, 2014).
Hadi Sutrisno, Metodologi Riset, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015).
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian (terjemahan Jaka Wasana) Edisi Kesembilan, (Jakarta: Salemba Empat, 2002).
Rangkuti Freddy, The Power of Brands, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama).
Sunyoto Danang, Metode Penelitian Akuntansi, (Bandung: PT. Refika Aditama,
2013).
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & D, (Bandung: Alfabeta,
2012).
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: PT. Alfabeta, 2015).
Sujarweni, Wiratna, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi, (Yogyakarta: PT.
Pustaka Baru, 2015).
Supranto JJ. Statistik (Teori dan Aplikasi). Cetakan ke VI (Jakarta: Erlangga,
2000).
Surakhmad Winarno. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik.
(Bandung: Tarsito, 1985).
Usman Husaini dan Akbar Setiady Purnomo, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2008).
66
B. Jurnal
Andhini Wulan Saputri, pengaruh brand awareness, brand image dan media komunikasi
terhadap keputusan pembelian pada jaringan 4G LTE PT. TELKOMSEL studi
kasus mahasiswa universitas pancasila, (Jakarta: Universitas Pancasila, 2017).
Ayu Lestari, Pengaruh Harga dan Produk Terhadap Keputusan Membeli Produk
Elzatta (Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Raden Fatah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam), (Palembang: UIN Raden Fatah, 2016).
Bagas Rifki Wicaksono, pengaruh kualitas produk terhadap keputusan
pembelian layanan internet yang dimediasi oleh minat membeli,
(Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2016).
Dedi nurdiansyah, pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan
pembelian produk sepatu olahraga merek adidas dibandar lampung,
(Bandar Lampung: Universitas Lampung, 2017).
Febrian Andrologi, analisis pengaruh brand image dan brand awareness
terhadap brand loyality dan dampaknya dan dampaknya terhadap brand
equity, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2014).
Gregorius Klemencino Baha, analisis pengaruh brand image, harga, fasilitas dan
kualitas terhadap perilaku konsumen dalam membeli sebuah produk,
(Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2017).
Indra Lesmana, Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian pada
Rabbani Dipatiukur Bandung, (Bandung: Universitas Komputer
Indonesia 2014).
Matias Gadau, pengaruh citra merek (brand image) terhadap loyalitas konsumen,
(Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2016).
Mita Yuniati, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Konsumen Terhadap
Produk Rabbani, (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2013).
Muhammad Romadhoni, Pengaruh citra merek (brand image) terhadap
pengambilan keputusan pembelian sepatu Nike pada mahasiswa FIK
UNY (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2015).
Mujiroh, pengaruh produk, pelayanan, dan lokasi terhadap keputusan pembelian
konsumen pada pasar swalayan indo risky purbalingga, (Semarang:
Universitas Negeri Semarang, 2005).
67
Samsul Ma’arif, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang
Bandarajo Ungaran Kabupaten Semarang, (Semarang: Universitas Semarang,
2013)
C. Sumber Lain
www.topbrand-award.com
www.rabbani.co.id
68
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Saudara/i
di-
Tempat
Assalamualaikum wr.wb.
Sehubungan dengan penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh
Brand Awareness dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Busana
Muslim Merek Rabbani di Kota Jambi”. Maka dengan hormat saya :
Nama : Khalida Zia
NIM : SES141353
Memohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner (daftar
pertanyaan) yang saya ajukan ini secara jujur dan terbuka. Daftar pertanyaan ini
saya ajukan semata-mata untuk keperluan penelitian sebagai salah satu syarat
dalam menyelesaikan jenjang Strata Satu (S.1) Jurusan Ekonomi Syrai’ah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kebenaran dan
kelengkapan jawaban yang Saudara/i berikan akan sangat membantu bagi saya,
dan selanjutnya akan menjadi masukan yang bermanfaat bagi hasil penelitian
yang saya lakukan.
Atas partisipasi Saudara/i dalam mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Jambi, September 2018
Khalida Zia
69
A. Identitas Responden (beri tanda checklist pada kotak)
1. Nama :
2. Jenis kelamin : 1. Perempuan 2. Laki-laki
3. Usia : 1. < 20 Tahun 3. 31-40 Tahun
2. 21-30 Tahun 4. 41 > Tahun
4. Pendidikan Terakhir : 1. SD 3. SMA
2. SMP 4. Diploma/Sarjana
5. Pekerjaan : 1. Pelajar/Mahasiswa 4. PNS
2. Karyawan 5. Lain-lain
3. Wirausaha
B. Pernyataan dan Pertanyaan
Petunjuk Pengisian :
Pilihlah jawaban dengan memberi tanda checklist ( √ ) pada salah satu
jawaban yang paling sesuai, dengan ketentuan :
SS S KS TS STS
Sangat Setuju Setuju Kurang
Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
70
1. Variabel Brand Awareness (Kesadaran Merek)
NO PERTANYAAN JAWABAN
SS S KS TS STS
1 Merek Rabbani mudah dikenali dan di ingat
2 Saya mengetahui berbagai macam produk
busana muslim merek Rabbani
3 Ciri khas busana muslim merek Rabbani
berbeda dengan busana muslim merek lain
4 Busana muslim merek Rabbani lebih
familiar dibanding busana muslim merek
lain
5 Saya dapat mengenali merek Rabbani
melalui logo atau simbol merek
2. Variabel Brand Image (Citra Merek)
NO PERTANYAAN JAWABAN
SS S KS TS STS
1 Busana muslim merek Rabbani diproduksi
oleh perusahaan yang memiliki kredibilitas
tinggi
2 Merek Rabbani mudah dikenal melalui
media elektronik dan media masa
3 Menambah rasa percaya diri saya ketika
memakai busana muslim merek Rabbani
4 Saya memilih busana muslim merek
Rabbani karena kualitas produknya baik
5 Model busana muslim merek Rabbani
mengikuti perkembangan zaman
71
3. Variabel Keputusan Pembelian
NO PERTANYAAN JAWABAN
SS S KS TS STS
1 Saya membeli busana muslim merek
Rabbani karena sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan saya
2 Saya sudah terbiasa dalam membeli busana
muslim merek Rabbani
3 Saya memutuskan membeli busana muslim
merek Rabbani karena rekomendasi dari
teman dan saya lanjutkan untuk
merekomendasikan kepada teman yang lain
4 Saya memutuskan membeli busana muslim
merek Rabbani karena puas atas pembelian
sebelumnya
5 Saya memutuskan membeli busana muslim
merek Rabbani dan juga melakukan
pembelian ulang
72
Uji Validitas
1. Uji Validitas Variabel Brand Awareness (X1)
Correlations
item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 total
item_1
Pearson Correlation 1 ,235* ,442** ,418** ,462** ,759**
Sig. (2-tailed) ,019 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
item_2
Pearson Correlation ,235* 1 ,488** ,161 -,034 ,541**
Sig. (2-tailed) ,019 ,000 ,110 ,736 ,000
N 100 100 100 100 100 100
item_3
Pearson Correlation ,442** ,488** 1 ,318** ,177 ,680**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,078 ,000
N 100 100 100 100 100 100
item_4
Pearson Correlation ,418** ,161 ,318** 1 ,567** ,741**
Sig. (2-tailed) ,000 ,110 ,001 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
item_5
Pearson Correlation ,462** -,034 ,177 ,567** 1 ,661**
Sig. (2-tailed) ,000 ,736 ,078 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
total
Pearson Correlation ,759** ,541** ,680** ,741** ,661** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
73
2. Uji Validitas Variabel Brand Image (X2)
Correlations
item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 total
item_1
Pearson Correlation 1 ,092 ,255* ,475** ,257** ,699**
Sig. (2-tailed) ,364 ,010 ,000 ,010 ,000
N 100 100 100 100 100 100
item_2
Pearson Correlation ,092 1 ,117 -,113 -,019 ,321**
Sig. (2-tailed) ,364 ,245 ,261 ,850 ,001
N 100 100 100 100 100 100
item_3
Pearson Correlation ,255* ,117 1 ,372** ,190 ,642**
Sig. (2-tailed) ,010 ,245 ,000 ,058 ,000
N 100 100 100 100 100 100
item_4
Pearson Correlation ,475** -,113 ,372** 1 ,299** ,697**
Sig. (2-tailed) ,000 ,261 ,000 ,003 ,000
N 100 100 100 100 100 100
item_5
Pearson Correlation ,257** -,019 ,190 ,299** 1 ,612**
Sig. (2-tailed) ,010 ,850 ,058 ,003 ,000
N 100 100 100 100 100 100
total
Pearson Correlation ,699** ,321** ,642** ,697** ,612** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
74
3. Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Correlations
item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 total
item_1
Pearson Correlation 1 ,355** ,112 ,144 -,056 ,395**
Sig. (2-tailed) ,000 ,266 ,152 ,580 ,000
N 100 100 100 100 100 100
item_2
Pearson Correlation ,355** 1 ,403** ,264** ,173 ,640**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,008 ,085 ,000
N 100 100 100 100 100 100
item_3
Pearson Correlation ,112 ,403** 1 ,582** ,285** ,767**
Sig. (2-tailed) ,266 ,000 ,000 ,004 ,000
N 100 100 100 100 100 100
item_4
Pearson Correlation ,144 ,264** ,582** 1 ,339** ,749**
Sig. (2-tailed) ,152 ,008 ,000 ,001 ,000
N 100 100 100 100 100 100
item_5
Pearson Correlation -,056 ,173 ,285** ,339** 1 ,620**
Sig. (2-tailed) ,580 ,085 ,004 ,001 ,000
N 100 100 100 100 100 100
total
Pearson Correlation ,395** ,640** ,767** ,749** ,620** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
75
Uji Reliabilitas
1. Uji Reliabilitas Variabel Brand Awareness (X1)
2. Uji Reliabilitas Variabel Brand Image (X2)
3. Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,767 6
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,733 6
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,753 6
76
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Toleranc
e
VIF
1
(Constant) 4,849 1,637 2,962 ,004
Brand
Awareness ,281 ,090 ,294 3,117 ,002 ,691 1,447
Brand Image ,414 ,092 ,423 4,487 ,000 ,691 1,447
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
77
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Hipotesis
1. Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 4,849 1,637 2,962 ,004
Brand Awareness
,281 ,090 ,294 3,117 ,002
Brand Image ,414 ,092 ,423 4,487 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
2. Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 4,849 1,637 2,962 ,004
Brand Awareness
,281 ,090 ,294 3,117 ,002
Brand Image ,414 ,092 ,423 4,487 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
78
3. Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 437,616 2 218,808 32,846 ,000b
Residual 646,174 97 6,662
Total 1083,790 99
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Brand Image, Brand Awareness
4. Uji Koefisien Determinasi (R-Square)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,635a ,404 ,391 2,581
a. Predictors: (Constant), Brand Image, Brand Awareness
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
79
No Identitas Responden
Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan Terakhir Pekerjaan
1 Mita Aprilia Cahya Perempuan < 20 Tahun SMP Pelajar/Mahasiswa
2 Winda Perempuan < 20 Tahun SMP Pelajar/Mahasiswa
3 Ade Fitria Perempuan 31-40 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
4 Khairunnisa Perempuan < 20 Tahun SMP Pelajar/Mahasiswa
5 Mushollih Abdul Laki-Laki 41 > Tahun Diploma/Sarjana PNS
6 Nur Trisna Maryati Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
7 Nofriza Yanti Perempuan 31-40 Tahun Diploma/Sarjana Karyawan
8 Yulia Siagian Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
9 Siti Nurfadillah Perempuan 21-30 Tahun Diploma/Sarjana Lainnya
10 Resfina Perempuan < 20 Tahun SMP Pelajar/Mahasiswa
11 M. Rapi Mulyawan Laki-Laki 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
12 Aprina Yanti Perempuan 31-40 Tahun Diploma/Sarjana Wirausaha
13 Rima Mardiana Perempuan 21-30 Tahun Diploma/Sarjana Lainnya
14 Ana Salmah Perempuan 41 > Tahun SMA Wirausaha
15 Cyntia Paramita Perempuan 21-30 Tahun Diploma/Sarjana PNS
16 Ayu Widya Sari Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
17 Elvira Risfawati Perempuan < 20 Tahun SMP Pelajar/Mahasiswa
18 Liza Ardila Perempuan < 20 Tahun SMP Pelajar/Mahasiswa
19 Zumratul Aini Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
20 Rina Maya Perempuan 31-40 Tahun Diploma/Sarjana Wirausaha
21 Hastina Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
22 Karmila Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
23 Andi Rahma Perempuan 31-40 Tahun Diploma/Sarjana Wirausaha
24 Dessy Marsyalena Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
80
25 Febriantini Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
26 Siti Kayla Nadira Perempuan < 20 Tahun SMP Pelajar/Mahasiswa
27 Hasnita Gustiani Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
28 Hafizah Perempuan 31-40 Tahun Diploma/Sarjana Lainnya
29 Nur Lena Perempuan 31-40 Tahun Diploma/Sarjana Lainnya
30 Ayu Meisarani Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
31 Melannia Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
32 Rina Kusmarani Perempuan 31-40 Tahun Diploma/Sarjana Lainnya
33 Mardiana Perempuan 41 > Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
34 Hema Nidia Putri Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
35 Afif Fusalhan Laki-Laki 31-40 Tahun Diploma/Sarjana Wirausaha
36 Nurul Hikmah Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
37 Ayu Wulan Sari Perempuan 31-40 Tahun Diploma/Sarjana Karyawan
38 Nurul Khotimah Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
39 Ainurrahmah Perempuan 21-30 Tahun Diploma/Sarjana Lainnya
40 Lestari Perempuan 21-30 Tahun Diploma/Sarjana Lainnya
41 Dahnia Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
42 Kendi Septiani Perempuan < 20 Tahun SMP Pelajar/Mahasiswa
43 Nindi Lestari Perempuan < 20 Tahun SMP Pelajar/Mahasiswa
44 Nabila Putri Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
45 Bella Perempuan 21-30 Tahun Diploma/Sarjana Lainnya
46 Nur Asmaul Husna Perempuan 21-30 Tahun Diploma/Sarjana Lainnya
47 Rabiatul Adawiyah Perempuan 31-40 Tahun SMA Wirausaha
48 Lailatul Ramadhani Perempuan 31-40 Tahun Diploma/Sarjana Lainnya
49 Mahrini Antika Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
50 Siti Nurhaliza Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
81
51 Shofitri Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
52 Elsha Alpiah Perempuan < 20 Tahun SMP Pelajar/Mahasiswa
53 Miranti Ningsih Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
54 Eka Yuliani Perempuan 31-40 Tahun Diploma/Sarjana Lainnya
55 Reni Oktaviani Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
56 Dian Syafira Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
57 Anisa Pratiwi Perempuan 21-30 Tahun Diploma/Sarjana Lainnya
58 Nayla Andini Perempuan < 20 Tahun SMP Pelajar/Mahasiswa
59 Nurul Badriah Perempuan 41 > Tahun SMA PNS
60 Rafika Perempuan 31-40 Tahun Diploma/Sarjana Lainnya
61 Kartika Dewi Perempuan 21-30 Tahun Diploma/Sarjana Lainnya
62 Muslimah Sihombing Perempuan 31-40 Tahun SMA Lainnya
63 Dewi Selvia Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
64 Tia Karunia Febriana Perempuan < 20 Tahun SMP Pelajar/Mahasiswa
65 Hera Herleni Perempuan 31-40 Tahun Diploma/Sarjana Lainnya
66 Riska Syafriyani Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
67 Nur Isnaini Perempuan 41 > Tahun SMA Wirausaha
68 Ayu Hidayat Perempuan 21-30 Tahun Diploma/Sarjana Lainnya
69 Paramita Sari Perempuan 31-40 Tahun SMA Lainnya
70 Tiara Dewi Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
71 Sakinah Muallimah Perempuan 31-40 Tahun SMA Karyawan
72 Fitri Wahyuni Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
73 Tika Kartini Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
74 Arsyila Ramadhani Perempuan < 20 Tahun SMP Pelajar/Mahasiswa
75 Tatalita Tiara Perempuan < 20 Tahun SMP Pelajar/Mahasiswa
76 Erlin Salveni Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
82
77 Rani Eliza Perempuan < 20 Tahun SMP Pelajar/Mahasiswa
78 Karnita Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
79 Nur Hasyimah Perempuan 31-40 Tahun Diploma/Sarjana Lainnya
80 Endah Dwijawati Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
81 Leni Marlina Perempuan 31-40 Tahun SMA Karyawan
82 Oliya Aurelia Perempuan < 20 Tahun SMP Pelajar/Mahasiswa
83 Yolla Setyowati Ningsih Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
84 Susanawati Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
85 Fitria Widia Perempuan 31-40 Tahun Diploma/Sarjana Karyawan
86 Sri Haryuli Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
87 Fatimah Azzahra Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
88 Munawwarah Perempuan 41 > Tahun Diploma/Sarjana Wirausaha
89 Siti Aisyah Perempuan 31-40 Tahun SMA Karyawan
90 Erika Noprilla Arnida Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
91 Hary Agustian Laki-Laki 31-40 Tahun SMA Karyawan
92 Lisa Afrinanda Perempuan 21-30 Tahun Diploma/Sarjana Lainnya
93 Selvina Wulandari Perempuan < 20 Tahun SMP Pelajar/Mahasiswa
94 Feni Astuti Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
95 Veni Zakia Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
96 Lisa Pertiwi Perempuan 21-30 Tahun Diploma/Sarjana Lainnya
97 Windi Anita Sari Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
98 Anandita Syahira Perempuan < 20 Tahun SMP Pelajar/Mahasiswa
99 Suci Lailatul Hasanah Perempuan 21-30 Tahun SMA Pelajar/Mahasiswa
100 Faridah Perempuan 41 > Tahun Diploma/Sarjana Wirausaha
83
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : Khalida Zia
NIM : SES 141353
Tempat, Tanggal Lahir : Lajau, 06 Februari 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. KH. Masmansyur No.01 RT.07 RW.02 Kel.
Solok Sipin Kec. Danau Sipin Kota Jambi
E-mail : [email protected]
No. HP : 0853-5255-8886
Nama Ayah : Soni Fahar
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : Faridah (almh)
Alamat Orang Tua : Jl. KH. Masmansyur No.01 RT.07 RW.02 Kel.
Solok Sipin Kec. Danau Sipin Kota Jambi
B. Riwayat Pendidikan
No Pendidikan Tahun
1 SDN 009 Tanjung Baru - Riau 2002-2008
2 MTs Nailul Amani Tanjung Baru - Riau 2008-2011
3 MA Nailul Amani Tanjung Baru - Riau 2011-2014
4 UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi 2014-2018