ANALISIS MOTIVASI BELAJAR IPA PESERTA DIDIK PADA...
Transcript of ANALISIS MOTIVASI BELAJAR IPA PESERTA DIDIK PADA...
-
ANALISIS MOTIVASI BELAJAR IPA PESERTA DIDIK
PADA PEMBELAJARAN E-LEARNING CLASS
DI SMPIT NIDAUL HIKMAH SALATIGA
SELAMA PANDEMI COVID-19
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S. Pd.)
Oleh:
FATIKHA SALSABILA
NIM. 23060160059
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
-
ii
-
iii
ANALISIS MOTIVASI BELAJAR IPA PESERTA DIDIK
PADA PEMBELAJARAN E-LEARNING CLASS
DI SMPIT NIDAUL HIKMAH SALATIGA
SELAMA PANDEMI COVID-19
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S. Pd.)
Oleh:
FATIKHA SALSABILA
NIM. 23060160059
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
-
iv
-
v
-
vi
-
vii
MOTTO
“Where there is a will, there is a way”
(Pauline Kael)
-
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, karunia serta
ridho-Nya, skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Ayahanda Muhammad Nasikhin, Ibunda Siti Khosidatun Ummah dan Mbah
Putri Asripah, yang senantiasa menyayangi saya, memberikan dukungan
berupa moril maupun materil, memberikan motivasi dan nasihat, selalu
mendo’akan untuk kesuksesan saya sehingga saya dapat menyelesaikan
skripsi ini dan penempuhan gelar sarjana dapat tercapai.
2. Adik-adik yang saya sayangi, Mutya Ansofiatin dan Miladia Nur Sakinah.
Yang selalu memberikan motivasi dan semangat kepada saya.
3. Eko Yulianto Prambudi yang selalu memberikan dukungan dan menemani
saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Sahabat-sahabat dan teman dekat saya yang selalu memberikan motivasi dan
membantu menyelesaikan skripsi ini.
5. Keluarga besar Scientist in Laga.
6. Teman-teman seperjuangan Tadris IPA Angkatan 2016.
7. Teman-teman Keluarga Mahasiswa Blora Salatiga.
8. Teman-teman PPL di SMPIT Nidaul Hikmah.
9. Keluarga besar KKN Desa Kalibening, Kecamatan Dukun, Kabupaten
Magelang tahun 2020. Khususnya sahabat-sahabatku di posko 117.
-
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Alhamdulillahi robbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah
SWT. yang telah melimpahkan rahmat, karunia, taufik serta hidayah-Nya kepada
penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis
Motivasi Belajar IPA Peserta Didik Pada Pembelajaran E-learning Class Di
SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga Selama Pandemi Covid-19.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, dan juga kepada
semua umat islam yang senantiasa mengikutinya dan menjadikannya sebagai suri
tauladan, semoga kita semua mendapatkan syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti.
Aamiin Ya Robbal Alamiin.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan
tanpa adanya bantuan dari semua pihak yang telah berkenan membantu penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Dr. Eni Titikusumawati, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Tadris Ilmu
Pengetahuan Alam IAIN Salatiga.
-
x
4. Ibu Anggun Zuhaida, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik.
5. Bapak Saiful Marom, M.Sc. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan banyak waktunya untuk membimbing dengan ikhlas,
mengarahkan, memberikan kritik dan saran kepada penulis sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah banyak membekali berbagai ilmu
pengetahuan kepada penulis, serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis
dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.
7. Ayahanda Muhammad Nasikhin, Ibunda Siti Khosidatun Ummah dan Mbah
Putri Asripah, yang senantiasa menyayangi, mendo’akan dan selalu
memberikan motivasi kepada penulis.
8. Bapak Hendro Gunawan, S.Pd. selaku kepala SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga
yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
9. Adik-adik peserta didik SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga yang sudah berkenan
untuk menjadi informan penulis.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini dan
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis hanya dapat mengucapkan banyak terima kasih atas segala
bantuan yang diberikan, semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal baik
dan mendapatkan balasan pahala dari-Nya. Penulis sangat menyadari
sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga
-
xi
skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis sendiri dan para
pembaca pada umumnya. Aamiin Ya Robbal Alamin.
Salatiga, 04 Juni 2020
Penulis
Fatikha Salsabila
NIM. 23060160059
-
xii
ABSTRAK
Salsabila, F. 2020. Analisis Motivasi Belajar IPA Peserta Didik Pada
Pembelajaran E-learning Class Di SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga Selama
Pandemi Covid-19. Skripsi. Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing: Saiful Marom, M.Sc.
Kata Kunci: motivasi belajar IPA, pembelajaran e-learning class dan
pandemi covid-19.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar IPA peserta
didik pada pembelajaran e-learning class di SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga
selama pandemi covid-19, dan untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan
pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran e-learning class di SMPIT Nidaul
Hikmah Salatiga selama pandemi covid-19.
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer atau data
utama. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara
dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini diolah melalui tiga tahapan,
yaitu reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Sedangkan pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi data dan sumber.
Hasil penelitian menunujukkan bahwa pertama, motivasi belajar para
peserta didik tidak seperti pada saat mengikuti pembelajaran yang dilakukan
secara langsung diruang kelas. Peserta didik lebih semangat mengikuti
pebelajaran yang guru sampaikan diruang kelas dibandingkan dengan
pembelajaran e-learning class yang dilakukan selama pandemi covid-19 melalui
aplikasi whatsapp. Kedua, faktor-faktor penghambatnya yaitu: peserta didik
kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan melalui video,
mengalami kehabisan kuota disaat mengikuti pembelajaran yang disampaikan
melalui aplikasi whatsapp, kesulitan mendapatkan jaringan atau signal yang stabil
pada saat mengikuti pembelajaran, sehingga pembelajaan yang didapatkan
menjadi kurang maksimal, peserta didik tidak dapat melakukan praktikum mandiri
yang harus dilakukan dirumah karena tidak tersedianya bahan dan alat yang akan
digunakan untuk melakukan praktikum mandiri, adanya notification dari sosial
media yang terinstall di smartphone sehingga peserta didik ingin bermain sosial
media ketika mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung. Sedangkan
faktor pendukungnya yaitu: memberi kemudahan pada guru dalam menyampaikan
materi melalui smartphone, penyampaian materi menjadi lebih menarik dan tidak
monoton, memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk mengakses sumber
belajar lain yang dibutuhkan, dan mengakses video-video praktikum ketika
peserta didik tidak dapat melakukan praktikum mandiri dirumah.
-
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL LUAR
HALAMAN BERLOGO IAIN ......................................................................................... ii
HALAMAN SAMPUL DALAM .................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................................... vi
MOTTO .......................................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN .......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ix
ABSTRAK ...................................................................................................................... xii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1
B. Fokus Penelitian ..................................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 8
1) Manfaat Teoritis .............................................................................................. 8
2) Manfaat Praktis ................................................................................................ 8
-
xiv
E. Penegasan Istilah ................................................................................................... 9
F. Sistematika Penulisan .......................................................................................... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................ 16
A. Landasan Teori ..................................................................................................... 16
1. Motivasi Belajar ............................................................................................. 16
a. Motivasi .................................................................................................... 16
b. Belajar ...................................................................................................... 16
c. Motivasi Belajar ....................................................................................... 17
d. Unsur-unsur Motivasi Belajar Peserta Didik ............................................ 17
e. Fungsi Motivasi Belajar ........................................................................... 19
f. Indikator Motivasi Belajar ........................................................................ 20
g. Dimensi Motivasi Belajar ......................................................................... 22
h. Pengukuran Kekuatan Motivasi Belajar ................................................... 22
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ....................................................................... 23
3. Pembelajaran E-learning Class ..................................................................... 24
a. Pembelajaran ............................................................................................ 24
b. E-learning Class ....................................................................................... 25
c. Fungsi dan Manfaat E-learning ................................................................ 26
4. Pandemi Covid-19 .......................................................................................... 28
B. Kajian Pustaka ..................................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 32
A. Jenis Penelitian ..................................................................................................... 32
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................................ 33
C. Sumber Data ......................................................................................................... 33
D. Prosedur Pengumpulan Data ................................................................................ 34
E. Analisis Data ........................................................................................................ 36
F. Pengecekan Keabsahan Data ................................................................................ 38
-
xv
BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA ............................................................. 39
A. Paparan Data ......................................................................................................... 40
1. Motivasi Belajar IPA Peserta Didik SMP Selama Pandemi Covid-19 .......... 40
2. Faktor Penghambat dan Pendukung Pembelajaran E-learning Class ............ 45
a. Faktor Penghambat ................................................................................... 46
1) Faktor Eksternal ................................................................................. 46
2) Faktor Internal .................................................................................... 48
b. Faktor Pendukung ..................................................................................... 50
B. Analisis Data ........................................................................................................ 52
BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 57
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 57
B. Saran .................................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 61
LAMPIRAN-LAMPIRAN
-
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel. 4.1 Daftar Data Diri Informan.................................................................................. 39
-
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Proses Pembelajaran Melalui Whatsapp ..................................................... 41
-
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Kode Penelitian .......................................................................................... 64
Lampiran 2: Instrumen Penelitian ................................................................................... 66
Lampiran 3: Transkrip Wawancara ................................................................................. 69
Lampiran 4: Dokumentasi ............................................................................................... 86
Lampiran 5: Surat Ijin Penelitian .................................................................................... 91
Lampiran 6: Surat Keterangan Penelitian ...................................................................... 92
Lampiran 7: Surat Tugas Pembimbing Skripsi ............................................................... 93
Lampiran 8: Daftar Nilai SKK ........................................................................................ 94
Lampiran 9: Lembar Konsultasi Skripsi ......................................................................... 95
Lampiran 10: Daftar Riwayat Hidup .............................................................................. 96
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan (science) tidak dapat dipisahkan
dari teknologi, karena dua hal tersebut sudah saling terkait dan merupakan
dua hal yang sudah padu. Dalam era globalisasi ini, sains dan teknologi
sudah merambah dalam kehidupan dan konsep berpikir manusia, tidak
terkecuali dalam dunia pendidikan. Pendidikan diartikan sebagai sebuah
proses belajar atau interaksi antara dua orang maupun lebih yaitu antara
pendidik dan yang mendidik atau peserta didik, yang mana dalam interaksi
tersebut juga berbagi berbagai sumber belajar (Ishak, 2015). Dalam proses
belajar terdapat interaksi antara manusia dengan lingkungannya dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tersebut maupun proses
perubahan tingkah laku secara sebagian maupun keseluruhan. Suatu
bentuk peningkatan seperti daya pikir, sikap, pengetahuan merupakan
perubahan yang dicapai peserta didik akibat mengalami proses interaksi
atau belajar. Tujuan pendidikan dapat dikatakan sukses atau tidaknya
tergantung dari proses interaksi atau belajar yang peserta didik alami
selama proses belajar baik dilingkungannya sendiri maupun pada saat
pendidikan formal disekolah.
-
2
Hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 1 ayat 1 (dalam Rani, 2018) yang menjelaskan bahwa “Pendidikan
adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Demi kemajuan Bangsa dan Negara sumber daya manusia yang
berkualitas sangat dibutuhkan dalam kehidupan bangsa, selain itu
berdasarkan Undang-Undang tersebut pendidikan sangatlah berpengaruh
dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut.
Kegiatan dalam belajar dapat berupa mengkaji, menyampaikan,
mencari maupun meneliti. Dalam islam konsep belajar berlandaskan pada
Al-Qur'an dan Hadits. Banyak sekali ayat Al-Qur’an yang menyampaikan
untuk belajar atau pentingnya menuntut ilmu, begitu juga dengan Hadits.
Dalam kegiatan belajar diharapkan pendidik maupun peserta didik tidak
melepaskan eksistensi kekuasaan Allah SWT dalam setiap proses
pembelajaran sains maupun teknologi yang diajarkan disekolah,
masyarakat maupun tempat belajar lainnya (Ishak, 2015). Ayat pertama
Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW terdapat pesan
tersirat tentang eksistensi ilmu pengetahuan itu sendiri, yaitu dalam
Firman Allah Qur’an Surah Al-Alaq ayat 1 sampai 5:
-
3
اِْقَرأْبِاْسِم َربَِِّك الَِّذئ َخلََق ◌ َخلََق اْْلِ ْنَسا َن ِمْن َعلٍَق◌ اِْقَرأْ َوَربَُّك اْْلَْكَرُم◌
ْنَساَن ماَلَْم ىَْعلَْم◌ اَلِِّذ ى َعلََّم بِاْلقَلَِم◌ َعلََّم اْْلِ
“Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang menciptakan semua
makhluk◌ Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah yang
kental◌ Bacalah, dan Rabbmulah yang maha pemurah◌ Yang mengajar
manusia menulis dengan qalam atau pena◌ Dia mengajar kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya◌”
Kekuatan mental yang dimiliki peserta didik merupakan satu hal
yang dapat mendorong peserta didik untuk belajar. Perhatian, keinginan,
kemauan dan cita-cita merupakan bentuk dari kekuatan mental itu sendiri.
Tinggi atau rendahnya kekuatan mental yang dimiliki peserta didik
tersebut adalah suatu hal yang dapat mendorong motivasi belajar peserta
didik. Dorongan mental yang dapat menggerakan dan juga mengarahkan
perilaku manusia, termasuk juga perilaku belajar disebut dengan motivasi
(Dimyati dan Mudjiono, 2013).
Faktor psikis yang dimiliki seseorang dan bersifat non-intelektual
disebut juga sebagai motivasi belajar. Ciri khasnya adalah dengan
tumbuhnya semangat, merasa senang dan menikmati masa belajarnya.
Energi yang dimiliki peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar akan
sangat banyak ketika peserta didik itu memiliki motivasi belajar yang
tinggi (Sardiman, 2011).
-
4
Adanya motivasi belajar yang datang dari guru dan minat belajar
yang tinggi dari peserta didik itu sendiri dapat mempengaruhi
meningkatnya prestasi belajar peserta didik. Prestasi belajar yang
diperoleh peserta didik dipengaruhi oleh motivasi belajar yang tinggi,
karena dengan tingginya motivasi belajar seorang peserta didik akan
melakukan sesuatu hal yang diminati dan disenanginya. Dan begitu pula
sebaliknya, tanpa adanya motivasi belajar yang tinggi maka peserta didik
itu tidak akan melakukan suatu hal dengan senang hati atau bahkan
melakukan sesuatu dengan terpaksa (Aini, 2016).
Beberapa waktu terakhir ini tepatnya pada hari Rabu, 11 maret
2020, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah
menyatakan bahwa Covid-19 sebagai pandemi global karena telah
menyerang hampir seluruh Negara dibelahan dunia, tidak terkecuali
Indonesia. Indonesia telah menjadi salah satu Negara yang terdampak oleh
Covid-19, penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus corona.
Dampak dari pandemi global itu mulai merambah pada dunia pendidikan
di Indonesia, hingga pada akhirnya pemerintah pusat memberikan
kebijakan untuk meliburkan seluruh lembaga pendidikan di Indonesia. Hal
ini dilakukan sebagai upaya pencegahan meluasnya penularan virus
corona covid-19. Dengan adanya kebijakan pemerintah yang mengganti
aktivitas pendidikan, hal itu membuat pemerintah dan lembaga terkait
untuk menghadirkan alternatif sebagai proses pendidikan bagi peserta
didik yang tidak dapat melaksanakan proses pendidikan pada lembaga
-
5
terkait. Sehingga akhirnya, metode pembelajaran jarak jauh atau dalam
jaringan (E-learning Class) diambil sebagai langkah untuk tetap dapat
melaksanakan proses pembelajaran dengan memanfaatkan aplikasi
pembelajaran online yang ada seperti edmodo, google classroom, zoom
dan lain sebagainya (Kemendikbud, 2020).
Solusi yang telah diterapkan tersebut tentunya tidak berjalan
dengan mulus dan tanpa kendala. Ada banyak kendala yang dialami
peserta didik pada saat melakukan pembelajaran dalam jaringan (E-
learning Class). Banyak terdengar keluhan dari peserta didik saat
pembelajaran online berlangsung. Salah satu kendalanya, peserta didik
kesulitan mendapatkan jaringan untuk dapat mengikuti pembelajaran,
terlalu banyaknya tugas yang diberikan oleh guru sehingga membuat
peserta didik kebingungan. Dari masalah-masalah yang dialami peserta
didik tersebut, dapat memicu menurunnya semangat belajar atau motivasi
belajar peserta didik.
Peserta didik yang biasanya dapat belajar dengan bertatap muka
langsung dikelas bersama guru dan teman-temannya, kemudian dengan
keadaan sekarang ini yang mengharuskan mereka untuk karantina diri
dirumah, belajar dari rumah, dengan metode belajar dalam jaringan.
Tentunya hal itu dapat menjadi salah satu kendala tersendiri bagi peserta
didik. Khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),
karena pembelajaran IPA yang mengharuskan untuk mencari tahu tidak
-
6
hanya pada penguasaan konsep saja. Proses pembelajaran IPA juga
menekankan pada pengalaman secara langsung dengan menerapkan
scientific approach atau pendekatan sainstifik yang meliputi: mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan. Dengan diterapkannya metode pembelajaran online,
tentunya dapat menghambat terwujudnya pembelajaran yang sesuai
dengan pendekatan sainstifik.
SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga merupakan salah satu sekolah yang
menerapkan pembelajaran jarak jauh sesuai dengan kebijakan pemerintah
sebagai langkah penekanan penyebaran covid-19. Seluruh aktifitas
pembelajaran di SMPIT Nidaul Hikmah diganti dengan pembelajaran
daring dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Peserta didik tidak perlu
datang ke sekolah untuk menerima materi yang guru berikan. Dengan
memanfaatkan media e-learning, guru sudah dapat menyampaikan materi
yang seharusnya diterima oleh para peserta didik.
Pembelajaran e-learning yang diterapkan di SMPIT Nidaul Hikmah
Salatiga, dapat memicu tinggi ataupun rendahnya motivasi belajar IPA
para peserta didik. Menarik atau tidaknya pembelajaran yang diberikan
oleh guru dapat menentukan dorongan peserta didik untuk lebih semangat
dalam mengikuti pembelajaran, terutama pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). Apabila peserta didik merasa senang dan
nyaman pada saat mengikuti pembelajaran e-learning yang guru berikan,
-
7
maka motivasi dan semangat belajar para peserta didik akan meningkat.
Begitu juga sebaliknya, apabila peserta didik tidak merasa nyaman dengan
pembelajaran e-learning yang telah diterima maka peserta didik justru
akan merasa cepat bosan dan hal tersebut dapat menjadi pemicu
menurunnya semangat dan motivasi belajarnya.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai analisis motivasi belajar peserta didik ditengah
pandemi Covid-19 yang saat ini sedang melanda. Sehingga penulis
mengambil judul penelitian “Analisis Motivasi Belajar IPA Peserta
Didik Pada Pembelajaran E-learning Class Di SMPIT Nidaul Hikmah
Salatiga Selama Pandemi Covid-19”.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan identifikasi dan latar belakang masalah yang telah
diuraikan sebelumnya diatas, maka fokus penelitian yang akan diteliti
sebagai berikut:
1. Bagaimana motivasi belajar IPA peserta didik pada pembelajaran e-
learning class di SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga selama pandemi
covid-19?
2. Apa faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan
pembelajaran e-learning class di SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga
selama pandemi covid-19?
-
8
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui motivasi belajar IPA peserta didik pada
pembelajaran e-learning class di SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga
selama pandemi covid-19.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam
pelaksanaan pembelajaran e-learning class di SMPIT Nidaul Hikmah
Salatiga selama pandemi covid-19.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara
langsung maupun tidak langsung untuk dunia pendidikan, adapun manfaat
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan atau
masukan dalam ilmu pengetahuan.
b. Diharapkan juga hasil penelitian ini dapat menjadi nilai tambah
pengetahuan ilmiah dalam pendidikan di Indonesia.
c. Sebagai sumbangsih bagi peneliti lain yang meneliti suatu konsep
yang serupa dengan karya ilmiah ini.
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi pembaca, khususnya mengenai motivasi belajar
IPA peserta didik saat mengikuti e-learning class.
-
9
b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi penulis, sehingga dapat menambah pengetahuan
sebelumnya.
E. Penegasan Istilah
Dari judul penelitian ini, penulis memberikan penegasan dari
istilah-istilah yang digunakan penulis agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Istilah yang digunakan antara lain:
1. Motivasi Belajar IPA
a. Motivasi
Kata motivasi berasal dari kata dasar “motif” yang memiliki
arti kekuatan yang dapat menyebabkan diri seseorang untuk
terdorong melakukan sesuatu tindakan atau perbuatan. Motivasi
merupakan suatu dorongan yang ada pada diri seseorang untuk
melakukan suatu kegiatan atau aktivitas nyata demi tercapainya
tujuan tertentu (Anisa, 2017).
Dari pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
motivasi memiliki arti sebuah dorongan yang ada pada diri
seseorang untuk melakukan sesuatu hal tanpa adanya rasa terpaksa
atau tidak menyukai sesuatu hal yang sedang dilakukan.
b. Belajar
Belajar merupakan perubahan jangka pendek maupun
panjang yang dialami seseorang yang terjadi melalui latihan. Selain
-
10
itu belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psikofisik untuk
menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya (Anisa, 2017).
Menurut Sumiyati dalam Nuraini (2013) menyatakan bahwa
belajar merupakan proses yang berlangsung dalam diri seseorang,
proses tersebut merupakan upaya yang dilakukan untuk
memperoleh pemahaman baru, dan atau untuk mengubah
pemahaman lama.
Berdasarkan pada definisi diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa belajar merupakan suatu proses atau kegiatan yang
dilakukan seseorang untuk melakukan perubahan pada dirinya,
baik perubahan jangka panjang maupun pendek.
c. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau yang dalam bahasa
Inggris disebut science yang memiliki arti ilmu pengetahuan. Pada
dasarnya secara harfiah, IPA atau science mempunyai makna ilmu
yang mempelajari tentang alam atau ilmu yang mempelajari
peristiwa di alam semesta (Nuraini, 2013).
Menurut H.W. Fowler et-al dalam Abdullah (2011)
mengemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu
yang didasarkan pada pengamatan sistematis dan tersusun
mengenai gejala-gejala kebendaan yang terjadi di alam. Ilmu
Pengetahuan Alam tidak hanya didasarkan pada ilmu kebendaan
yang terjadi pada makhluk hidup akan tetapi juga ilmu yang
-
11
memerlukan cara kerja, cara berpikir dan cara dalam memecahkan
masalah yang terjadi.
Dari definisi yang telah dipaparkan diatas, maka penulis
menyimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan
ilmu yang mempelajari tentang berbagai kejadian di alam semesta
yang didasarkan pada pengamatan sistematis dan melalui gelaja
kebendaan di alam sekitar.
2. Pembelajaran E-learning Class
a. Pembelajaran
Menurut Muhaimin dalam Nurdin (2017), menyatakan
bahwa pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh
pendidik untuk membelajarkan peserta didik. Kegiatan
pembelajaran yang dilakukan akan melibatkan peserta didik untuk
mempelajari sesuatu hal dengan efekti dan efisien.
Sugandi dalam Nurdin (2017), mengartikan bahwa
pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang
berarti self instruction (dari dalam diri) dan eksternal instruction
(dari luar diri). Yang dimaksud pembelajaran dari luar diri adalah
pembelajaran yang didapatkan dari guru pada saat pengajaran atau
teaching. Sedangkan dalam pembelajaran yang berasal dari dalam
diri merupakan pembelajaran yang berdasarkan pada prinsip-
prinsip dari diri seseorang untuk melakukan suatu proses
pembelajaran.
-
12
Berdasarkan pada definisi diatas, maka penulis
menyimpulkan bahwa pembelajaraan merupakan suatu proses
interaksi atau kegiatan yang dilakukan oleh pendidik atau guru
untuk membelajarkan peserta didik yang akan dilakukan secara
efektif dan efisien.
b. E-learning Class
E-learning menurut Wahono dalam Wijaya, D.P (2015)
merupakan suatu metode pembelajaran yang mempunyai tujuan
untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik
dengan menggunakan media internet maupun jaringan komputer
lain. E-learning merupakan salah satu solusi yang dapat
meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam penguasaan
penggunaan teknologi internet.
E-learning juga dapat diartikan sebagai bentuk teknologi
yang telah diterapkan dalam bidang pendidikan untuk menciptakan
suasana belajar yang baru. Karena e-learning diterapkan dalam
bentuk dunia maya melalui sambungan internet. E-learning class
merupakan proses kegiatan pembelajaran berbasis web,
pembelajaran berbasis komputer, kelas virtual ataupun kelas
digital.
Berdasarkan pada definisi e-learning class diatas, maka
penulis menyimpulkan bahwa e-learning class merupakan sebuah
metode atau cara pembelajaran yang tidak dapat lepas dari
-
13
perkembangan teknologi, dan perkembangan teknologi yang
digunakan tersebut bertujuan untuk menciptakan suasana belajar
yang baru.
3. Pandemi Covid-19
a. Pandemi
Dalam dunia epidemiologi secara umum, terdapat tiga level
penyakit yang dikenal yaitu endemi, epidemi dan pandemi.
Pandemi diartikan sebagai bertambahnya angka kasus terhadap
suatu penyakit yang secara tiba-tiba dan sudah menyebar ke
beberapa negara dan benua yang mana penyebarannya masih masif
(Hisyam, Z.N., 2020).
Dengan adanya pernyataan oleh WHO pada 11 maret 2020
tentang covid-19 sebagai pandemi global, hal tersebut menjadi
tanda bahwa persebaran penyakit tersebut telah menjangkiti
banyak penduduk negara di belahan dunia. Data dari John Hopkins
University & Meidicine Coronavirus Resource Center pada tanggal
25 maret 2020 telah menunjukkan adanya penularan covid-19
sudah menjangkiti 175 negara dengan angka penularan sebanyak
425.493 kasus (Hisyam, Z.N., 2020).
Dari definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pandemi merupakan penularan wabah penyakit yang telah
menyebar di berbagai Negara diseluruh dunia yang mana angka
penyebaran penyakitnya sangat tinggi.
-
14
b. Covid-19
Menurut para ahli virus atau virologis Richard Sutejo, virus
corona penyebab sakit covid-19 merupakan tipe virus yang
menyerang pernafasan. Strain covid-19 mempunyai morbiditas dan
mortalitas yang lebih tinggi akibat adanya mutasi genetik dan
memungkinkan terjadinya transmisi inter-spesies.
Coronavirus merupakan kelompok virus yang dapat
menyebabkan penyakit pada manusia dan burung, virus ini berasal
dari subfamili Orthocoronavirinae dalam keluarga Coronaviridae
dan ordo Nidovirales. Coronavirus merupakan penyakit yang dapat
menyebabkan pneumonia, baik pneumonia virus secara langsung
maupun pneumonia bakterial sekunder (Ibadurrahman, 2020).
Dari pengertian diatas dapat diratik kesimpulan bahwa,
coronavirus disease 2019 ( COVID-19) merupakan suatu jenis
virus yang mengalami mutasi genetik. Virus jenis ini merupakan
tipe virus yang menyerang pernafasan dan dapat menyebabkan
kematian pada inangnya.
F. Sistematika Penulisan
Agar lebih mudah untuk dipahami, maka penulis menyusun rincian
penelitian ini menjadi 5 bab, sebagai berikut:
Bab I yaitu pendahuluan yang memuat: 1) latar belakang masalah;
2) fokus penelitian; 3) tujuan penelitian; 4) manfaat penelitian: (a)
-
15
manfaat teoritis dan (b) manfaat praktis; 5) definisi operasional/penegasan
istilah; 6) sistematika penulisan.
Bab II yaitu kajian pustaka yang memuat: 1) landasan teori (telaah
teoritik terhadap pokok permasalahan atau variabel penelitian); 2) kajian
pustaka yang memuat hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan
penelitian yang akan dilakukan.
Bab III yaitu metode penelitian yang memuat: 1) jenis penelitian;
2) lokasi dan waktu penelitian; 3) sumber data; 4) prosedur pengumpulan
data; 5) analisis data; 6) pengecekan keabsahan data.
Bab IV yaitu paparan dan analisis data yang memuat: 1) paparan
data; dan 2) analisis data tentang bagaimana motivasi belajar IPA peserta
didik SMP dengan metode e-learning class selama pandemi covid-19.
Bab V yaitu penutup yang memuat: 1) kesimpulan penelitian yang
telah dilakukan dan bersifat konseptual yang harus terkait dengan fokus
penelitian dan tujuan penelitian: 2) saran.
-
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Motivasi Belajar
a. Motivasi
Pada hakikatnya motivasi merupakan dorongan dari diri
seseorang untuk mengarahkan, menggerakkan dan menjaga tingkah
laku untuk dapat melakukan sesuatu dengan usaha yang disadari
demi tercapainya suatu tujuan ataupun hasil tertentu. Menurut
Nashar dalam (Hamdu, 2011) menyatakan bahwa dalam motivasi
seseorang dipandang sebagai dorongan mental yang mana
terkandung adanya keinginan mengaktifkan, menggerakkan,
menyalurkan dan mengarahkan sikap serta perilaku pada diri
sesorang.
b. Belajar
Menurut Suyono dan Hariyanto (2014), menyatakan bahwa
adanya respon terhadap suatu situasi yang mana dalam situasi
tersebut terdapat proses yang mengakibatkan terjadinya perubahan
perilaku disebut juga sebagai belajar. Berhasil atau tidaknya suatu
proses belajar seseorang jika seseorang tersebut mampu untuk
mengulangi materi yang telah dipelajari sebelumnya. Belajar
merupakan suatu perubahan tingkah laku yang berlangsung secara
progressif.
-
17
c. Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan dorongan dari diri seseorang
untuk mencapai tujuan ataupun hasil yang dikehendakinya, dapat
dilihat dari sikap peserta didik itu sendiri dengan adanya hasrat
atau keinginan yang tinggi untuk mempelajari sesuatu. Selain
adanya dorongan, didukung juga dengan adanya harapan dan cita-
cita, adanya kegiatan belajar mengajar yang menarik didalam kelas
maupun diluar kelas, adanya suasana lingkungan belajar yang
kondusif (Ayu, 2016).
d. Unsur-unsur Motivasi Belajar Peserta Didik
Menurut Dimyati dan Mudjiono dalam Asih (2015),
terdapat beberapa faktor yang memberikan pengaruh motivasi
belajar peserta didik, diantaranya yaitu:
1) Aspirasi atau Cita-cita dari Peserta Didik.
Cita-cita merupakan keinginan yang dapat berlangsung
lama atau bahkan seumur hidup. Dengan adanya cita-cita dalam
diri peserta didik maka hal itu dapat memperkuat adanya
motivasi belajar dalam dirinya. Sebuah wujud aktualisasi diri
merupakan akibat dari tercapainya cita-cita yang diperkuat
dengan adanya motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik.
2) Kemampuan Belajar
Dalam sebuah pembelajaran dibutuhkan adanya
kemampuan. Kemampuan yang terdapat dalam diri peserta
-
18
didik salah satunya meliputi aspek psikis. Seperti daya ingat,
pengamatan, daya pikir, perhatian dan fantasi. Peserta didik
yang berfikir secara operasional tentunya sangat berbeda
dengan peserta didik yang taraf perkembangan berfikirnya
konkrit atau nyata. Jadi, kesuksesan yang dicapai oleh peserta
didik tentunya dipengaruhi oleh ada tidaknya motivasi belajar
dalam dirinya.
3) Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa
Peserta didik merupakan makhluk yang terdiri dari
kesatuan psikofisik. Jadi dalam hal ini kondisi jasmani dan
rohani seorang peserta didik sangat memberikan pengaruh
terhadap motivasi belajarnya.
4) Kondisi Lingkungan Belajar
Kondisi lingkungan belajar merupakan unsur eksternal
yang berasal dari luar diri peserta didik. Kondisi lingkungan
menjadi sangat besar pengaruhnya terhadap motivasi belajar
seorang peserta didik. Lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat merupakan kondisi pada umumnya lingkungan
peserta didik. Dalam hal ini, guru berperan untuk menciptakan
suasana belajar yang menarik, menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan agar peserta didik termotivasi untuk
belajar.
-
19
5) Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar
Unsur dinamis merupakan unsur yang dalam proses
pembelajaran keadaannya tidak stabil, terkadang tidak ada atau
juga lemah.
6) Upaya Guru dalam Membelajarkan Peserta Didik
Upaya guru merupakan hal penting. Karena guru yang
berperan untuk memberikan pemahaman materi pembelajaran,
agar materi yang diberikan dapat diterima dengan mudah oleh
peserta didik.
e. Fungsi Motivasi Belajar
Menurut Sardiman dalam Asih (2015), menyatakan bahwa
fungsi dari motivasi belajar peserta didik ada tiga hal sebagai
berikut:
1) Sebagai motor atau penggerak dalam melepaskan energi. Jadi
dalam hal ini, motivasi dapat dikatakan sebagai motor
penggerak dari semua kegiatan yang dilakukan.
2) Mengarahkan ke tujuan yang ingin dicapai. Dengan begitu
motivasi sendiri dapat menjadi arahan kegiatan seseorang untuk
mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan.
3) Menyeleksi tindakan, yaitu membuang tindakan yang tidak lagi
bermanfaat sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan
menentukan tindakan lain yang sesuai atau serasi dengan tujuan
yang akan dicapai.
-
20
f. Indikator Motivasi Belajar
Menurut Sardiman dalam Anisa (2017), mengungkapkan
bahwa indikator motivasi belajar adalah sebagai berikut:
1) Peserta didik tekun dalam mengerjakan tugas yang guru
berikan. Yang dimaksudkan dalam hal ini yaitu peserta didik
tidak pernah berhenti untuk menyelesaikan kewajibannya
secara terus-menerus dalam waktu yang lama. Seperti halnya
peserta didik mencari sumber belajar lain yang diperlukan,
mengerjakan tugas tepat waktu, dan tidak mudah putus asa
dalam menghadapi kesulitan.
2) Tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan belajar.
Dalam hal ini, peserta didik mempunyai tanggungjawab
terhadap keberhasilan belajarnya.
3) Menunujukkan minatnya terhadap masalah-masalah yang
dialami ketika proses belajar. Seperti halnya berani dalam
menghadapi berbagai masalah belajar.
4) Sadar dengan tugas dan kewajibannya. Dalam hal ini berarti
peserta didik akan lebih senang mengerjakan tugasnya tanpa
harus disuruh ataupun diingatkan.
5) Teguh pendirian atau tidak mudah melepaskan sesuatu hal
yang diyakininya.
-
21
Indikator atau petunjuk yang dapat dijadikan sebagai acuan
bagi motivasi belajar peserta didik menurut Iskandar dalam Asih
(2015) yaitu sebagai berikut:
1) Adanya kemauan atau hasrat untuk berhasil dalam belajar.
2) Belajar dijadikan sebagai kebutuhan, sehingga peserta didik
mempunyai keinginan dan merasa lebih semangat dalam
belajar.
3) Memliki harapan yang tinggi di masa depan.
4) Lingkungan kondusif yang mendukung untuk dapat belajar
dengan baik.
5) Adanya pemberian penghargaan dalam proses belajar.
Indikator motivasi belajar menurut Hamzah B. Uno (2011)
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Adanya keinginan dan juga hasrat untuk berhasil dalam
belajar.
2) Terdapat dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
3) Adanya cita-cita dan harapan yang tinggi dimasa depan.
4) Terdapat penghargaan dalam proses belajar.
5) Adanya kegiatan yang dinilai menarik selama proses belajar.
6) Adanya lingkungan yang baik dan kondusif sehingga
memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan
efektif dan efisien.
-
22
g. Dimensi Motivasi Belajar
Menurut Riduwan dalam Asih (2015), menyatakan bahwa
motivasi belajar mempunyai dimensi sebagai berikut:
1) Tekun dalam hal belajar (baik mengenai kehadiran di sekolah,
maupun pada saat belajar di rumah).
2) Ulet dalam kesulitan (sikap dalam menghadapi kesulitan yang
dialami pada saat belajar).
3) Minat dan juga ketajaman perhatian pada saat belajar
(semangat dalam mengikuti proses belajar).
4) Kemandirian dalam belajar (menyelesaikan tugas-tugas diluar
jam pelajaran).
5) Berprestasi dalam belajar (memiliki keinginan yang tinggi
untuk berprestasi).
h. Pengukuran Kekuatan Motivasi Belajar
Menurut Makmun dalam Anisa (2017), menyatakan bahwa
terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi seberapa kuat motivasi belajar peserta didik yaitu
sebagai berikut:
1) Durasi dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini, seberapa lama
kemampuan seorang peserta didik untuk dapat menggunakan
waktunya sebaik mungkin dalam melakukan kegiatan belajar.
-
23
2) Frekuensi dalam kegiatan belajar. Yaitu seberapa sering
kegiatan belajar tersebut dilakukan dalam periode waktu
tertentu.
3) Persistensi atau ketetapan pada tujuan kegiatan belajar yang
hendak dicapai.
4) Ketabahan dan keuletan yang dimiliki dalam menghadapi
berbagai rintangan dan kesulitan untuk dapat mencapai tujuan.
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
Tahun 2006 (dalam Saputro, 2014) manyatakan: “tentang Standar Isi,
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah secara tegas dinyatakan
bahwa substansi mata pelajaran IPA pada pendidikan dasar dan
menengah merupakan IPA terpadu”. “IPA terpadu menyajikan aspek
fisika, kimia, biologi, ilmu bumi, astronomi, dan aspek lainnya dari
Ilmu Pengetahuan Alam”.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau yang dalam bahasa Inggris
biasa disebut dengan science merupakan suatu eksplorasi berdasarkan
observasi dan pencarian hubungan alamiah yang sangat teratur maupun
sebuah fenomena yang dapat diamati serta bersifat dapat menguji diri
sendiri (Maslikhah, 2009).
Menurut Rani (2018), mengungkapkan bahwa IPA atau science
adalah ilmu yang menganalisis, menelaah maupun mempelajari tentang
keadaan alam yang ada disekitar kita, sehingga dalam hal ini
-
24
keterlibatan peserta didik sangatlah penting dalam kegiatan atau proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan metode pembelajaran.
3. Pembelajaran E-learning Class
a. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi yang dilakukan
antara guru dan peserta didik dengan menggunakan sumber belajar
dan pada suatu kondisi lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan suatu usaha yang dilakukan pendidik untuk
memberikan bantuan pada peserta didik agar peserta didik dapat
memperoleh ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran, serta
pembentukan sikap dan karakter peserta didik itu sendiri. Proses
pembelajaran akan dialami oleh seotang manusia sepanjang
hayatnya serta dapat berlaku dimanapun dan kapanpun (Dyah,
2012).
Pembelajaran memiliki kemiripan makna dengan
pengajaran, akan tetapi arti dari keduanya berbeda. Pengajaran
cenderung hanya sebagai pekerjaan dari pendidik atau guru, guru
menyampaikan materi pembelajaran dalam ruang kelas dan peserta
didik hanya sebagai pendengar atau penerima materi yang
disampaikan oleh guru. Sedangkan pembelajaran yang baik harus
ada interaksi diantara keduanya.
-
25
b. E-learning Class
Di era milenial seperti sekarang ini, perkembangan ilmu
teknologi atau perkembangan sistem komputer melalui jaringan
semakin meningkat. Keberadaan media informasi dan komunikasi
diperlakukan dengan baik dengan dimanfaatkan sebaik mungkin.
Salah satu pemanfaatan media informasi dan komunikasi adalah
pada sistem pembelajaran jarak jauh atau biasa disebut dengan e-
learning class.
Kata e-learning sendiri tersusun atas dua bagian yaitu “e”
yang merupakan singkatan dari electronica yang artinya elektronik
dan learning yang mempunyai arti pembelajaran. Dari dua makna
kata tersebut, dapat diartikan bahwa e-learning merupakan suatu
proses pembelajaran dengan memanfaatkan alat elektronik. Dalam
kata lain e-learning merupakan proses pembelajaran yang
didalamnya didukung dengan jasa teknologi seperti audio,
videotape, komputer dan lain sebagainya. Sedangkan kata class
merupakan bahasa Inggris yang mempunyai arti kelas (Munir,
2010).
Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa e-
learning class merupakan proses pembelajaran kelas yang
dilakukan secara dalam jaringan atau online, dengan
memanfaatkan media-media pembelajaran yang ada dan
mendukung.
-
26
c. Fungsi dan Manfaat E-learning
Menurut Wijaya, D. P. (2015) banyak sekali manfaat yang
didapatkan dari penerapan e-learning, diantaranya yaitu sebagai
berikut:
1) Memberikan kemudahan dan tambahan waktu dalam
berinteraksi baik antara peserta didik dengan bahan ajar,
maupun antara peserta didik dengan guru atau dengan sesama
peserta didik.
2) Mempermudah peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
karena pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan dimana
saja tanpa harus datang ke sekolah dan belajar dalam ruang
kelas.
3) Dapat mengoptimalkan waktu antara peserta didik dengan
guru untuk saling berbagi berbagai informasi yang berkaitan
dengan materi pembelajaran untuk lebih berkonsentrasi pada
materi yang sedang dipelajari.
4) Dengan pengembangan dan model-model pembelajaran yang
digunakan guru akan menjadi lebih baik dan bahan ajar yang
diberikan juga akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik
sehingga hal ini dapat meningkatkan kualitas maupun kinerja
guru.
5) Dengan diterapkannya sistem belajar berbasis teknologi
internet yang dapat dilaksanakan secara terpadu dan
-
27
terintegrasi maka hal ini dapat mengurangi adanya
kesenjangan digital yang terjadi antara guru dan peserta didik.
6) Memberikan kemudahan dalam menyimpan dan
menyempurnakan bahan ajar.
Poppy dalam Wijaya, D.P. (2015) mengemukakan
berbagai manfaat yang didapatkan dari pemanfaatan internet
khususnya dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh, diantaranya
sebagai berikut:
1) Tersedianya fasilitas e-moderating. Melalui fasilitas ini akan
memberikan kemudahan antara guru dengan peserta didik
dalam berkomunikasi dengan adanya fasilitas internet yang
dapat diakses kapan saja.
2) Peserta didik dan guru dapat menilai sudah seberapa jauh
materi dipelajari, karena baik peserta didik maupun guru dapat
menggunakan bahan ajar yang sudah terstruktur atau terjadwal
melalui internet.
3) Peserta didik dapat mempelajari kembali materi yang telah
diajarkan kapan saja dan dimana saja saat diperlukan.
4) Peserta didik dapat mengakses internet dengan mudah jika
membutuhkan tambahan referensi atau informasi mengenai
materi yang sedang dipelajari.
-
28
5) Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang luas
dengan adanya diskusi yang dilakukan melalui internet dan
dapat diikuti oleh jumlah peserta yang lebih banyak.
6) Peran peserta didik yang awalnya pasif menjadi lebih aktif
dengan mengikuti pembelajaran melalui internet.
7) Relatif lebih efisien.
4. Pandemi Covid-19
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pandemi
memiliki arti suatu penyakit yang telah menjangkiti secara serempak
diseluruh dunia, meliputi daerah geografis yang sangat luas (KBBI,
2020). Sedangkan menurut ahli epidemiologi menyebutkan bahwa
pandemi diartikan sebagai wabah penyakit yang telah menyebar luas
diseluruh dunia, dengan kata lain masalah ini telah menjadi masalah
warga diseluruh belahan dunia. Pandemi merupakan kondisi di mana
penyakit menular telah menyebar diseluruh tempat dengan sangat cepat
dari manusia ke manusia yang lain (Benedicto, A. 2020).
Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country Office
telah melaporkan adanya kasus penyakit pneumonia yang saat itu
belum diketahui etiologinya di Kota Wuhan, China. Kemudian pada
tanggal 7 Januari 2020, China telah mengidentifikasi pneumonia yang
tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus.
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia dan juga hewan (Kemdagri, 2020).
-
29
Corona virus jenis baru yang ditemukan sejak kejadian luar
biasa yang muncul di China, virus tersebut ditemukan pada manusia.
Kemudian temuan virus tersebut diberi nama Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan telah menyebabkan
penyakit Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). COVID-19 ini
merupakan virus yang termasuk dalam genus dengan flor elliptic dan
sering berbentuk pleomorfik yang mempunyai diameter 60-140nm.
Penelitian saat ini telah menunjukkan bahwa homologi antara COVID-
19 dan memiliki karakteristik DNA coronavirus pada kelelawar-SARS
hal itu mempunyai kemiripan lebih dari 85% (Kemdagri, 2020).
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan keluarga
besar virus yang dapat menyebabkan infeksi pernafasan dari gejala
ringan hingga berat, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan virus jenis baru
yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Corona
virus merupakan zoonosis, yaitu virus yang ditularkan antara hewan
dan manusia. Beberapa corona virus yang dikenal beredar pada hewan
namun belum terbukti menginfeksi manusia. Kasus penyebaran covid-
19 yang sangat pesat dan cepat telah menyerang banyak Negara
didunia, termasuk juga Indonesia. Sehingga Direktur Jenderal
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa Covid-
19 sebagai pandemi global (Kemenkes RI, 2020).
-
30
B. Kajian Pustaka
Setelah penulis membaca dan mengamati beberapa penelitian yang
ada, penulis menemukan beberapa penelitian yang relevan dengan
penelitian yang akan penulis lakukan. Diantaranya:
1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Hartono (2014)
dengan judul penelitian “Analisis Tingkat Motivasi Siswa dalam
Pembelajaran IPA Model Advance Organizer Berbasis Proyek”.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa persentase peserta didik
dengan motivasi kategori tinggi pada kelas eksperimen sebesar 54%,
sedangkan persentase peserta didik dengan kategori sangat tinggi
sebesar 22%. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan
dalam motivasi dan sikap sains dalam pembelajaran model advance
organizer berbasis proyek dan tanpa advance organizer berbasis
proyek. Motivasi belajar IPA menjadi lebih baik melalui
pembelajaran model advance organizer berbasis proyek.
Terdapat persamaan antara penelitian yang dilakukan oleh
saudara Hartono dengan penelitian ini yaitu, kedua penelitian ini
sama-sama tertuju pada motivasi belajar IPA. Akan tetapi terdapat
juga perbedaannya yaitu, penelitian yang dilakukan oleh saudara
Hartono terfokus pada motivasi belajar dengan model advance
organizer sedangkan penelitian yang dilakukan penulis terfokus pada
motivasi belajar IPA dengan metode e-learning class dengan keadaan
dalam pandemi covid-19.
-
31
2. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh saudari Anisa Dini
(2017), dengan judul penelitian “Analisis Motivasi Belajar Siswa
Kelas VIIB SMPN 17 Kota Jambi Pada Mata Pelajaran IPA”. Dari
penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa motivasi belajar dari
peserta didik terhadap mata pelajaran IPA tergolong sangat tinggi
dengan persentase rata-rata sebesar 80,02%. Hasil itu didapatkan dari
angket yang disebarkan pada peserta didik di SMPN 17 Kota Jambi.
Terdapat persamaan antara penelitian yang dilakukan oleh
saudari Anisa Dini (2017) dengan penelitian yang akan dilakukan
oleh penulis yaitu sama-sama meneliti motivasi belajar IPA peserta
didik SMP. Namun terdapat juga perbedaannya yaitu penelitian yang
telah dilakukan oleh saudari Anisa Dini (2017) hanya meneliti
bagaimana motivasi belajar IPA dari peserta didik SMP. Sedangkan
yang akan diteliti oleh penulis yaitu motivasi belajar IPA dengan
metode e-learning class.
-
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis ini menggunakan jenis
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian
yang digunakan untuk meneliti sample atau populasi tertentu dengan
berlandaskan pada filsafat positivisme. Penelitian kualitatif merupakan
penelitian dengan hasil data deskriptif berupa kalimat atau tulisan
perilaku orang-orang yang diamati.
Jadi, data maupun hasil dari penelitian kualitatif ini diperoleh,
dijelaskan dan dikembangkan menggunakan kata-kata dari penulis
sendiri yang berbentuk deskripsi. Penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang dirancang untuk mendapatkan informasi yang
berkaitan tentang status gejala yang terjadi pada saat penelitian sedang
dilakukan.
Penelitian ini akan mengkaji lebih mendalam tentang motivasi
belajar IPA peserta didik pada pembelajaran e-learning class di
SMPIT Nidaul Hikmah selama pandemi covid-19. Yang menjadi
subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII dan VIII
SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga. Informan dibutuhkan untuk proses
pencarian informasi dalam penelitian ini.
-
33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Penelitian dilaksanakan di SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga
yang terletak di Jl. Argosari Raya, Randuacir, Kecamatan
Argomulyo, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50735. E-mail:
[email protected], website: http://nidaulhikmah.org/,
Telp. (0298) 313288. Peneliti melakukan penelitian dengan subjek
penelitiannya adalah 4 orang peserta didik SMPIT Nidaul Hikmah
Salatiga, 3 diantaranya peserta didik kelas VII dan satu peserta
didik kelas VIII, guna memperoleh data yang dibutuhkan dalam
penelitian. Adapun penelitian dilakukan dengan wawancara
melalui video call dan chatting via whatsapp, karena melihat
kondisi darurat pandemi covid-19.
2. Waktu
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2020 sampai dengan
selesai.
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini merupakan subjek dari mana
data tersebut diperoleh. Sumber data dalam penelitian haruslah konkret
dan berdasarkan pada fakta yang ada di lapangan. Dalam penelitian
kualitatif, sumber data utamanya yaitu kata-kata ataupun tindakan.
Data yang digunakan tersebut merupakan data yang berkaitan
dengan motivasi belajar IPA peserta didik di SMPIT Nidaul Hikmah
mailto:[email protected]://nidaulhikmah.org/
-
34
Salatiga. Hal yang dilakukan peneliti untuk mengetahui dan
mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian yaitu
dengan mengumpulkan sumber-sumber data yang dibutuhkan. Hal
tersebut dilakukan untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan dan
menguatkan permasalahan yang sedang dikaji.
Data yang dikaji dalam penelitian ini yaitu:
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer atau disebut juga sebagai sumber data
utama adalah perkataan dan atau tindakan orang-orang yang
diamati atau diwawancarai. Hal ini tercermin dengan adanya kata-
kata dari hasil wawancara peneliti dengan peserta didik SMPIT
Nidaul Hikmah Salatiga yang menjadi narasumber peneliti. Karena
adanya darurat pandemi covid-19, maka penelitian tidak dapat
dilakukan secara langsung dilapangan, akan tetapi penelitian
dilakukan secara online. Peneliti menggunakan data tersebut
sebagai acuan untuk mendapatkan informasi mengenai motivasi
belajar IPA peserta didik di SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga.
D. Prosedur Pengumpulan Data
Adapun prosedur pengumpulan data yang digunakan penulis
dalam penelitian ini, yaitu:
1. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan atau
pengambilan data untuk dapat mengetahui sejauh mana efek
-
35
tindakan telah mencapai sasaran. Dengan melakukan observasi
maka peneliti dapat melakukan dokumentasi terhadap kegiatan dan
juga interaksi subjek peneliti.
Observasi atau pengamatan yang dilakukan peneliti yaitu
dengan mengamati kegiatan subjek peneliti, mulai dari
pembelajaran hingga pembelajaran selesai dilakukan. Subjek
peneliti disini yaitu beberapa peserta didik SMPIT Nidaul Hikmah
Salatiga yang menjadi narasumber peneliti dan sedang melakukan
belajar dalam jaringan.
2. Wawancara
Wawancara yaitu proses percakapan antara dua orang yaitu
yang mengajukan pertanyaan dan yang diberikan pertanyaan
dengan maksud dan tujuan tertentu. Wawancara yang dilakukan
dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan kerangka dan
pokok materi yang akan ditanyakan oleh peneliti pada informan
atau narasumber. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar
percakapan yang dilakukan antara peneliti dengan informan tidak
melenceng jauh dari apa yang diharapkan.
Wawancara yang dilakukan peneliti adalah dengan
melakukan wawancara mendalam kepada subjek penelitian untuk
mendapatkan informasi secara langsung mengenai motivasi belajar
dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada informan. Yaitu
-
36
dengan mewawancarai peserta didik kelas VII dan VIII SMPIT
Nidaul Hikmah Salatiga.
Wawancara yang dilakukan peneliti adalah untuk
mendapatkan informasi mengenai:
a. Motivasi belajar IPA peserta didik pada pembelajaran e-
learning class selama pandemi covid-19.
b. Faktor penghambat selama proses pembelajaran berlangsung.
c. Faktor pendukung selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang
ditujukan kepada subjek penelitian yang dapat berupa rekaman
video, foto, catatan pribadi dan lain sebagainya. Dalam teknik ini,
peneliti mendapatkan informasi berupa catatan pribadi peneliti
selama melakukan proses wawancara. Selain itu peneliti juga
mengambil gambar dalam pelaksanaan wawancara dengan
informan, dan pada saat pembelajaran e-learning sedang
berlangsung. Data tersebut diambil untuk mendukung kevalidan
data yang kemudian dilakukan penyusunan laporan sesuai yang
peneliti butuhkan.
E. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis data kualitatif. Proses pengaturan urutan data,
mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian
-
37
dasar hingga ke proses penafsiran disebut sebagai analisis data
kualitatif. Analisis data dalam penelitian ini diolah melalui tiga
tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan
dan verifikasi.
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan data yang
penting-penting saja, kemudian menuliskan data dari hasil
pemilihan sehingga hal ini dapat memudahkan peneliti dalam
mengumpulkan data, selain itu juga hal ini dapat memberi
gambaran yang lebih jelas dari hasil penelitian.
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang
telah tersusun, dan memungkinkan adanya penarikan kesimpulan,
juga untuk membandingkan dari hasil tes tertulis maupun tes
wawancara.
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu
kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Sedangkan verifikasi berupa
kekonsistenan dari hasil penyajian data tersebut. Verifikasi dapat
dilakukan dengan mencari pembenaran dan juga persetujuan,
sehingga dapat mencapai validitas.
Dalam tahap ini, peneliti menganalisis data dari hasil observasi,
hasil wawancara dan juga dokumentasi. Kemudian peneliti akan
-
38
menyeleksi untuk menjelaskan data yang telah diperoleh agar data
tersebut dapat dipahami isi, maksud dan tujuannya.
F. Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan keabsahan data dilakukan untuk membuktikan
kebenaran antara hasil penelitian dan kenyataan dilapangan. Ada
beberapa cara untuk mengecek keabsahan data, salah satunya yaitu
triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan
pengecekan atau pembanding terhadap data itu. Metode yang
digunakan berupa survei, observasi, dan wawancara.
-
39
BAB IV
PAPARAN DAN ANALISIS DATA
Hasil penelitian ini berupa wawancara mendalam terhadap informan
mengenai motivasi belajar IPA peserta didik pada pembelajaran e-learning class
selama pandemi covid-19 dan juga faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar itu sendiri. Untuk mengetahui informasi yang penulis butuhkan, maka
penulis telah memilih beberapa informan yang dirasa dapat mewakili informasi
secara keseluruhan.
Berikut merupakan data informan yang telah banyak membantu penulis
dalam mendapatkan informasi yang penulis butuhkan terkait motivasi belajar IPA
peserta didik pada pembelajaran e-learning class di SMPIT Nidaul Hikmah
Salatiga selama pandemi covid-19.
Tabel 4.1 Daftar Data Diri Informan
No. Nama
Kode
Informan
Keterangan
1. Azzahra Kayla Shafira Putri AKSP Peserta Didik Kelas VII
2. Naqi Arun Hasyidah NAH Peserta Didik Kelas VII
3. Rania Shereen Fauzia RSF Peserta Didik Kelas VII
4. Amira Rifdah Rahmania ARR Peserta Didik Kelas VIII
-
40
A. Paparan Data
Dibawah ini merupakan paparan data yang penulis dapatkan
berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai motivasi belajar IPA
peserta didik SMP pada saat mengikuti metode pembelajaran e-learning class
selama pandemi covid-19.
1. Motivasi dan semangat belajar IPA peserta didik SMPIT Nidaul
Hikmah Salatiga pada pembelajaran e-learning class selama pandemi
covid-19
Data yang berhasil penulis himpun mengenai motivasi belajar IPA
didapatkan dari wawancara peserta didik kelas VII dan VIII SMPIT
Nidaul Hikmah Salatiga. Peserta didik mendapatkan pembelajaran selama
pandemi covid-19 melalui grup kelas di aplikasi whatsapp.
“Iya mbak lewat aplikasi whatsapp.” (02/W/NAH/19-05-2020).
Seperti yang telah dipaparkan NAH diatas, bahwa pembelajaran
yang didapatkan para peserta didik di SMPIT Nidaul Hikmah melalui
grup kelas di aplikasi whatsapp. Hal ini sesuai dengan hasil observasi
yang peneliti lakukan pada tanggal 13 Mei 2020, pada saat peneliti
melakukan observasi proses pembelajaran yang didapatkan para peserta
didik selama pandemi covid-19.
-
41
Gambar 4.1 Proses Pembelajaran Melalui Whatsapp
(Sumber: Dokumen Pribadi Peneliti)
Berdasarkan pada gambar 4.1 bahwa pembelajaran yang dilakukan
selama pandemi covid-19 disampaikan melalui grup kelas di aplikasi
whatsapp dan materi disampaikan dalam bentuk video.
Begitu juga dengan paparan informasi dari RSF, mengatakan hal
yang sama.
“Lewat grup whatsapp mbak.” (03/W/RSF/20-05-2020).
Berdasarkan hasil wawancara dengan RSF tersebut juga
menyatakan bahwa selama pandemi covid-19 pembelajaran yang
-
42
didapatkan melalui aplikasi whatsapp dimana para guru memberikan
materi pembelajaran berupa video.
“Biasanya dikasih video yang isinya materi pelajaran. Terus kalau
pelajaran mau dimulai dicek dulu semua udah siap di grup apa
belum.” (03/W/RSF/20-05-2020).
Hal yang serupa juga disampaikan oleh ARR, selaku peserta didik
kelas VIII menyatakan sebagai berikut:
“Kalau yang biologi biasanya Bu Arum kasih video berisi materi
pelajaran gitu mbak. Kalau yang fisika juga kadang dikasih video
kadang modul buat dipelajari.”(04/W/ARR/20-05-2020).
Berdasarkan paparan data yang disampaikan oleh ARR diatas, para
peserta didik mendapatkan materi pelajaran yang disampaikan melalui
video dan juga terdapat modul yang dapat dipelajari para peserta didik.
Meskipun penyampaian materi dinilai menarik karena video-video yang
guru berikan berupa animasi, dan para peserta didik menyukai. Akan tetapi
para peserta didik tetap lebih menyukai materi pelajaran yang disampaikan
secara langsung dikelas. Seperti yang disampaikan oleh RSF sebagai
berikut:
“Lebih enakan secara langsung kalau dikelas gitu mbak, kalau via
online lebih susah dipahami. Ya walaupun sebenarnya
penyampaian materinya menarik. Video yang dikasih juga berupa
animasi yang aku sendiri jadi suka nontonnya tapi kalau ada materi
-
43
yang sulit ya tetep aja susah mahaminya. Terus karena semua
materi udah dijelasin, kita cuma dikasih tugas tentang materi yang
udah kita pelajari divideo mbak.”(03/W/RSF/20-05-2020).
Berdasarkan hasil wawancara dengan RSF tersebut, menunjukkan
bahwa para peserta didik tetap menyukai pembelajaran secara langsung
dikelas karena akan lebih mudah untuk dipahami daripada hanya
mendapat penjelasan melalui video yang guru berikan. Hal serupa juga
disampaikan oleh NAH sebagai berikut:
“Karena kalau disekolah bisa lebih paham dalam pelajaran, bisa
ketemu sama teman-teman dan guru-guru, agar bisa lebih disiplin
dalam mengerjakan tugas juga mbak.”(02/W/NAH/19-05-2020).
Kemudian para peserta didik menyatakan pada saat pembelajaran
e-learning class melalui grup whatsapp jadi lebih banyak mendapatkan
tugas dibandingkan saat belajar disekolah.
“Wah kalau itu pasti lebih banyak mbak.” (03/W/RSF/20-05-
2020).
Hal demikian juga disampaikan oleh AKSP sebagai berikut:
“Iya bu. Lumayan banyak tugasnya.”(01/W/AKSP/18-05-2020).
Para peserta didik juga menyatakan bahwa semangat belajar
mereka pada saat mengikuti pembelajaran secara langsung dikelas lebih
tinggi dibandingkan dengan pembelajaran e-learning class selama
-
44
pandemi covid-19. Hal ini seperti yang dikatakan oleh NAH sebagai
berikut:
“Kadang semangat, kadang enggak. Tergantung dari penyampaian
materinya mbak.”(02/W/NAH/19-05-2020).
Berdasarkan pernyataan NAH diatas, semangat belajar yang
dialami dapat dikatakan naik turun karena tergantung dari penyampaian
materi yang guru berikan. Begitu juga dengan yang disampaikan oleh
AKSP sebagai berikut:
“Kalau aku lebih semangat pas dikelas bu, karena lebih ramai
ketemu temen-temen juga.” (01/W/AKSP/18-05-2020).
Berdasarkan pernyataan dari AKSP tersebut, lebih semangat
belajarnya ketika belajar dikelas secara langsung. Selain itu AKSP juga
menyatakan bahwa belajar dirumah dirasa nyaman karena dinilai lebih
santai daripada belajar diruang kelas seperti biasanya. Seperti yang
disampaikan pada saat wawancara sebagai berikut:
“Kalau saya nyaman-nyaman aja sih bu.” (01/W/AKSP/18-05-
2020).
“Ya karena jadi bisa lebih santai aja bu kalau belajar dirumah.”
(01/W/AKSP/18-05-2020).
Pernyataan tersebut terdapat perbedaan dengan yang dirasakan oleh
RSF, yang menyatakan sebagai berikut:
-
45
“Kalau ditanya nyaman atau enggak sih jawabannya enggak, karna
kalau via smartphone tuh banyak godaannya mbak.”
(03/W/RSF/20-05-2020).
Berdasarkan pernyataan RSF diatas mengatakan bahwa belajar via
smartphone dinilai lebih banyak godaan, seperti halnya bermain sosial
media.
“Hehe iya mbak. Jadi pengen main sosial media setiap ada
notification.” .”(03/W/RSF/20-05-2020).
Begitu juga dengan hasil wawancara yang disampaikan oleh NAH
sebagai berikut:
“Nggak suka sih mbak sebenarnya, tapi kan kita harus mengikuti
perintah dari pemerintah juga.”(02/W/NAH/19-05-2020).
Dari pernyataan NAH tersebut, bahwa NAH kurang menyukai dan
merasa kurang nyaman dengan pembelajaran yang diadakan secara online
selama pandemi covid-19.
2. Faktor-faktor Penghambat dan Pendukung dalam Pelaksanaan
Pembelajaran E-learning Class di SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga
Selama Pandemi Covid-19
Dalam suatu proses pembelajaran dengan metode yang baru
diterapkan, tentunya hal itu tidak terlepas dari faktor-faktor kendala atau
penghambat yang dialami para peserta didik dalam mengikuti
-
46
pembelajaran maupun dalam penerimaan materi pelajaran. Selain adanya
faktor penghambat, tentunya juga ada faktor pendukung dalam
pelaksanaan pembelajaran e-learning class. Berikut faktor kendala atau
hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran e-learning class selama
pandemi covid-19.
a. Faktor Penghambat
1) Faktor Eksternal
Menurut hasil wawancara dengan AKSP menyatakan
kendala yang dialaminya sebagai berikut:
“Kalau pas materinya susah dan nggak faham sama tugasnya.
Kadang juga kalau pas kuota mau habis gitu bu, harus minta
tathering sama Ibuk dulu.”(01/W/AKSP/18-05-2020).
Berdasarkan pernyataan AKSP diatas, kesulitan dalam
memahami materi yang diberikan dan juga kehabisan kuota
internet menjadi kendala yang dialami informan dalam mengikuti
proses pembelajaran e-learning class selama pandemi covid-19.
Hal yang serupa juga diungkapkan oleh NAH, yang menyatakan
sebagai berikut:
“Kadang karena nggak paham perintahnya, terus juga kalau
kuotanya habis. Bingung mbak.”(02/W/NAH/19-05-2020).
Faktor lain yang dialami oleh ARR dalam wawancara
mangatakan bahwa:
-
47
“Ada, mungkin kayak kalau lagi susah sinyal dan banyak
tugas yang harus cepet dikerjain jadi pusing sendiri
mbak.”(04/W/ARR/20-05-2020).
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, ARR mengalami
kesulitan dalam hal jaringan ketika mengikuti pembelajaran e-
learning class selama pandemi covid-19. Pembelajaran e-learning
class tentunya mengharuskan semua peserta didik untuk
tersambung dengan internet, dan untuk tersambung dengan
internet peserta didik harus memiliki paket data. Maka dari itu
paket data menjadi hal penting yang harus disiapkan ketika akan
mengikuti proses pembelajaran. Dan apabila paket data tidak
dimiliki, hal itu akan menjadi kendala dalam mengikuti proses
pembelajaran.
Mata pelajaran IPA juga tentunya tidak lepas dari
praktikum. Praktikum yang biasanya dilakukan disekolah
bersama guru, alat dan bahan yang biasanya sudah disediakan
dilaboratorium IPA. Hal itu tidak dapat dirasakan lagi oleh para
peserta didik, dan peserta didik juga harus melakukan praktikum
mandiri dirumah dengan alat dan bahan seadanya. Seperti yang
diungkapkan oleh ARR sebagai berikut:
“Kalau fisika lebih enak tugasnya biasanya percobaan gitu,
kalau alat dan bahannya ada. Misal nggak ada alat sama
-
48
bahannya kita lihat video dari materinya
aja...”(04/W/ARR/20-05-2020).
Berdasarkan yang diungkapkan oleh ARR diatas, tidak
adanya bahan dan alat yang dibutuhkan untuk melakukan
percobaan mandiri dirumah membuat para peserta didik tidak
dapat melakukan praktikum sendiri dan hanya melihat bagaimana
proses percobaan yang dilakukan orang lain melalui video-video
di internet. Tentunya hal itu membuat para peserta didik tidak
dapat mengeksplorasi kemampuan mereka mengenai percobaan-
percobaan yang seharusnya mereka lakukan.
2) Faktor Internal.
Selain adanya faktor eksternal yang menjadi kendala,
tentunya juga ada faktor internal atau faktor yang berasal dari
dalam diri sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh RSF, yang
menyatakan sebagai berikut:
“Karena ada kasur.”
“Ya itu sih mbak, bawaannya pengen nempel kasur terus.
Kalau kendala lain sih nggak ada.”(03/W/RSF/20-05-2020).
Berdasarkan yang disampaikan oleh RSF, pembelajaran
yang dilakukan dirumah tentunya tidak seperti ketika diruang
kelas. Ketika mendapatkan paket data, jaringan juga lancar akan
-
49
tetapi ada kendala lain yang dapat memicu menurunnya motivasi
belajar ataupun semangat dalam mengikuti pembelajaran e-
learning class selama pandemi covid-19.
...karna kalau via smartphone tuh banyak godaannya
mbak.”
“Hehe iya mbak. Jadi pengen main sosial media setiap ada
notification.”(03/W/RSF/20-05-2020).
Seperti yang dipaparkan oleh RSF diatas, pembelajaran
yang didapatkan melalui aplikasi whatsapp dan terinstall di
smartphone. Tentunya juga terdapat sosial media lainnya yang
terpasang, dan pada akhirnya hal itu akan menjadi kendala
apabila tidak dapat mengendalikan diri sendiri untuk tidak
membuka notification sosial media.
Dari paparan data diatas dapat disimpulkan bahwa, ada
beberapa faktor yang menjadi kendala saat mengikuti proses
pembelajaran e-learning class selama pandemi covid-19.
Diantaranya karena kehabisan kuota internet atau paket data,
kesulitan mendapatkan jaringan yang stabil untuk tetap bisa
mengikuti pembelajaran, dan kendala lain yang berasal dari dalam
diri peserta didik itu sendiri seperti halnya ingin bermain sosial
media ataupun ingin belajar sambil tiduran yang mengakibatkan
-
50
proses pembelajaran atau penyampaiaan materi tidak efektif
diterima oleh peserta didik.
b. Faktor Pendukung
Pada sebuah pembelajaran tentunya terdapat faktor pendukung
dalam pelaksanaannya, faktor pendukung pada pembelajaran e-
learning class selama pandemi covid-19 diantaranya yaitu sebagai
berikut:
1) Memberikan kemudahan guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Karena kemajuan teknologi di era milenial seperti
sekarang ini, guru dan peserta didik tentunya sudah memiliki
smartphone canggih yang dapat digunakan untuk berbagi apapun
melalui sosial media seperti whatsapp. Termasuk juga berbagi
materi pembelajaran ke peserta didik.
Seperti pernyataan informan berikut ini:
“Biasanya materi pelajaran disampaikan melalui video bu.
Jadi Bu Arum mengirimkan video pembelajaran gitu di
grup kelas. Terus dipandu buat mempelajari apa aja.”
(01/W/AKSP/18-05-2020).
2) Materi pembelajaran yang guru berikan jadi tidak monoton.
Karena peserta didik dapat menyimak video-video menarik yang
dapat mengasah imajinasinya mengenai pembelajaran IPA yang
begitu kompleks.
-
51
“Kalau materinya paham. Karena kalau dikasih video gitu,
videonya menarik jadi lebih suka nonton videonya dan
lebih gampang pahamnya. Tapi kadang kalau perintah
ngerjain tugasnya masih bingung.”(02/W/NAH/19-05-
2020).
3) Mempermudah peserta didik untuk dapat mengakses sumber
belajar lain yang dibutuhkan, karena belajar dirumah dan dapat
mengakses internet dengan mudah tidak seperti pada saat di
sekolah yang tidak diperbolehkan untuk membawa smartphone.
4) Peserta didik dapat mengakses video-video praktikum di youtube
ketika tidak dapat melakukan praktikum mandiri dirumah karena
keterbatasan alat dan bahan. Sehingga meskipun tidak dapat
mempraktekkannya akan tetapi masih dapat menyimak materi
praktikum melalui video.
Seperti yang dipaparkan oleh informan berikut ini:
“...Kalau pas praktikum gitu juga dikasih tutorial cara
ngerjainnya, terus juga dijelasin ulang biar makin
paham...”(04/W/ARR/20-05-2020).
-
52
B. Analisis Data
1. Motivasi dan semangat belajar IPA peserta didik SMPIT Nidaul
Hikmah Salatiga pada pembelajaran e-learning class selama pandemi
covid-19
Berdasarkan data dari hasil wawancara yang telah dipaparkan
diatas, proses pembelajaran e-learning class selama pandemi covid-19
diberikan melalui grup whatsapp. Materi disampaikan melalui video-video
yang dinilai cukup menarik karena video berupa animasi. Sehingga peserta
didik merasa senang saat menyimak video. Hal ini sesuai dengan hasil
observasi yang dilakukan oleh peneliti.
Akan tetapi peserta didik tetap lebih menyukai pembelajaran yang
dilakukan secara langsung diruang kelas seperti biasanya. Karena jika
dibandingkan dengan pembelajaran e-learning yang didapatkan selama
pandemi covid-19 ini, pembelajaran langsung diruang kelas dinilai lebih
efektif dan jadi lebih mudah untuk memahami materi pelajaran yang
disampaikan guru. Selain itu, karena semua materi pelajaran telah
disampaikan melalui video, para peserta didik hanya diberikan tugas-tugas
tentang materi yang telah didapatkan. Sehingga tugas yang didapatkan jadi
lebih banyak dari biasanya.
Pembelajaran e-learning class yang baru didapatkan akibat adanya
darurat pandemi covid-19, membuat para peserta didik harus beradaptasi
dengan metode pembelajaran yang baru didapatkan. Sehingga hal itu
menyebabkan beberapa peserta didik merasa kurang nyaman karena sudah
-
53
terbiasa belajar face to face dengan bapak atau ibu gurunya disekolah.
Selain itu para peserta didik juga merasa kesulitan dalam menerima materi
pelajaran hanya dengan menyimak video animasi. Walaupun guru
memberikan penjelasan ulang mengenai materi yang belum dipahami.
Sesuai data yang didapatkan bahwa metode pembelajaran dapat
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar yang dialami peserta
didik selama mengikuti proses pembelajaran. Seperti dalam hal ini,
metode pembelajaran e-learning class yang digunakan selama pandemi
covid-19 dapat menyebabkan motivasi belajar peserta didik menurun
dikarenakan terdapat kesulitan dalam mengikuti pembelajaran dan
kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan. Hal itu dikarenakan
para peserta didik lebih menyukai dan lebih merasa nyaman saat
pembelajaran dilaksanakan diruang kelas.
2. Faktor-faktor Penghambat dan Pendukung dalam Pelaksanaan
Pembelajaran E-learning Class di SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga
Selama Pandemi Covid-19
Berdasarkan paparan data yang telah peneliti tuliskan mengenai
faktor-faktor pendukung dan penghambat saat peserta didik mengikuti
pembelajaran e-learning class selama pandemi covid-19 sebagai berikut:
a. Faktor Penghambat
Terdapat faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar yang
dipengaruhi oleh lingkungan dan lain sebagainya. Selain faktor
eksternal terdapat juga faktor internal atau faktor yang berasal dari
-
54
dalam diri sendiri. Faktor eksternal maupun internal tersebut yang
mempengaruhi motivasi belajar IPA peserta didik selama pandemi
covid-19.
Peserta didik mengalami kesulitan saat memahami materi
pembelajaran yang guru berikan. Materi yang biasanya dijelaskan
secara langsung oleh guru, tetapi selama masa pandemi covid-19
materi disampaikan melalui video dan hal itu menjadi salah satu faktor
eksternal yang menjadi penghambat peserta didik saat mengikuti
pembelajaran e-learning selama pandemi covid-19. Selain peserta
didik mengalami kesulitan dalam hal memahami materi pelajaran,
kehabisan kuota internet juga menjadi faktor lain yang dapat
menghambat pada saat peserta didik mengikuti pembelajaran e-
learning. Karena memang kuota internet menjadi hal penting yang
harus dimiliki peserta didik untuk mendukung berjalannya
pembelajaran e-learning.
Selain hal tersebut diatas, kesulitan dalam mendapatkan
jaringan atau signal pada saat mengikuti pembelajaran e-learning class
juga menjadi faktor eksternal yang dapat menghambat berjalannya
proses pembelajaran. Jaringan atau signal yang tidak lancar maka
pembelajaran juga tidak dapat diikuti dengan maksimal. Terlebih
karena materi pembelajaran yang disampaikan melalui video, dan
untuk download di whatsapp juga membutuhkan jaringan yang lancar.
-
55
Terkhusus pada mata pelajaran IPA yang membutuhkan
praktikum, dan tidak tersedianya alat serta bahan dirumah yang
digunakan untuk praktikum. Hal ini juga menjadi penghambat peserta
didik saat akan melakukan praktikum mandiri dirumah.
Selain adanya faktor eksternal, terdapat faktor internal yang
menjadi penghambat. Pembelajaran e-learning class yang mem