ANALISIS KINERJA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN METODE ...
Click here to load reader
Transcript of ANALISIS KINERJA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN METODE ...
ANALISIS KINERJA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN METODE
CAMEL DAN MAQASID SYARIAH
SKRIPSI
OLEH:
MAHANTARI HASAIRIN PURWANTO
12820062
DOSEN PEMBIMBING:
M. KURNIA RAHMAN ABADI, S.E., M.M.
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016
ANALISIS KINERJA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN METODE
CAMEL DAN MAQASID SYARIAH
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
SEBAGAI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH GELAR STRATA
SATU DALAM ILMU EKONOMI ISLAM
OLEH:
MAHANTARI HASAIRIN PURWANTO
12820062
DOSEN PEMBIMBING:
M. KURNIA RAHMAN ABADI, S.E., M.M.
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016
ii
ABSTRAK
Perbankan syariah merupakan lembaga perbankan yang memiliki
karakteristik unik dengan meggunakan prinsip-prinsip Islam di dalam sistemnya,
maka kinerjanya pun tidak hanya dapat diukur dalam aspek keuangan saja. Selain
aspek keuangan, bank syariah dapat pula diukur kinerjanya berdasarkan aspek
maqasid syariah.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif. Adapun data yang
digunakan merupakan data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan dan
laporan manajemen tahunan Bank Syariah Mandiri (BSM) tahun 2012-2015.
Aspek keuangan diukur menggunakan rasio CAMEL (Capital, Asset,
Management, Earning, dan Liquidity), sedangkan aspek maqasid syariah diukur
menggunakan rasio yang mengacu pada penelitian Mustafa Omar Mohammed dan
Dzuljastri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Bank Syariah Mandiri (BSM)
pada tahun 2012-2015 dapat diukur dengan menggunakan dua metode, yaitu
CAMEL dan maqasid syariah index.
Kata Kunci : Kinerja, Bank Syariah, CAMEL, Maqasid Syariah, Maqasid
Syariah Index.
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO
Kebaikan tidak akan selalu
bernilai ketika hanya diucapkan,
tetapi akan lebih bernilai ketika
sudah dikerjakan.
“Harga kebaikan manusia adalah diukur
menurut apa yang telah dilaksanakan atau
diperbuatnya.”
viii
PERSEMBAHAN
SKRIPSI INI SAYA PERSEMBAHKAN UNTUK:
MAMA DAN ADIK TERCINTA
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji kehadirat Allah SWT, atas berkat limpahan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini telah melibatkan
banyak pihak yang turut membantu dalam penyelesaiannya. Skripsi ini tidak
mungkin terselesaikan tanpa petunjuk, bimbingan dan pengarahan dari berbagai
pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
tersebut di bawah ini:
1. Prof. Dr. KH. Yudian Wahyudi, Ph.D., selaku Rektor Universitas Islam
Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Dr. Ibnu Qizam, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Joko Setyono, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
4. M. Kurnia Rahman Abadi, S.E., M.M., selaku pembimbing skripsi yang
dengan penuh kesabaran memberikan pengarahan, saran, dan bimbingan
sehingga terselesaikannya skripsi ini.
5. Dr. Misnen Ardiansyah, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing akademik
yang selalu memberi semangat dan membantu menyelesaikan permasalahan
yang terkait dengan perkuliahan maupun saat pembuatan skripsi ini.
6. Untuk seluruh keluarga besar, untuk Mama (Ivoni Hasairin) dan Adikku
(Mahantara Hasairin Purwanto). Terima kasih untuk doa dan dukungannya
selama ini.
x
7. Untuk sahabat-sahabatku, Arnis, Mita, Risa, Rindang, Nia dan Febri. Terima
kasih telah memberikan pengalaman memiliki saudara perempuan dan waktu
yang sangat berharga.
8. Keluarga besar Perbankan Syariah B 2012. Terima kasih sudah menjadi
teman yang asyik.
9. Teman-teman KKN Nampan. Terima kasih untuk pengalaman dan waktu
kebersamaan yang sangat berharga.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Secara langsung
maupun tidak langsung telah memberikan bantuan hingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan seluruh pihak yang tersebut di
atas. Aamiin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Namun dengan kerendahan hati penulis berharap semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat untuk seluruh pihak.
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, 31 Mei 2016
Penyusun
Mahantari Hasairin Purwanto
12820062
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan
0543b/U/1987.
I. Konsonan Tunggal
Huruf
Arab
Nama
Huruf Latin
Keterangan
ا
ب
ت
ث
ج
ح
خ
د
ذ
ر
ز
س
Alif
Bā‟
Tā‟
Ṡā‟
Jīm
Ḥā‟
Khā‟
Dāl
Ẑāl
Rā‟
zai
sin
Tidak dilambangkan
b
t
ṡ
j
ḥ
kh
d
ź
r
z
s
Tidak dilambangkan
be
te
es (dengan titik di atas)
je
ha (dengan titik di bawah)
ka dan ha
de
zet (dengan titik di atas)
er
zet
es
xii
ش
ص
ض
ط
ظ
ع
غ
ف
ق
ك
ل
م
ن
و
هـ
ء
ي
syin
ṣād
ḍād
tā‟
ẓā‟
„ain
gain
fā‟
qāf
kāf
lām
mīm
nūn
wāwu
hā‟
hamzah
yā‟
sy
ṣ
ḍ
ṭ
ẓ
„
g
f
q
k
l
m
n
w
h
`
Y
es dan ye
es (dengan titik di bawah)
de (dengan titik di bawah)
te (dengan titik di bawah)
zet (dengan titik di bawah)
koma terbalik di atas
ge
ef
qi
ka
el
em
en
w
ha
apostrof
Ye
II. Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap
مـتعّددة
عّدة
Ditulis
Ditulis
Muta„addidah
„iddah
xiii
III. Tā’ marbūṭah
Semua tā‟ marbūṭah ditulis dengan h, baik berada pada akhir kata
tunggal ataupun berada di tengah penggabungan kata (kata yang diikuti oleh
kata sandang “al”). Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang
sudah terserap dalam bahasa indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya
kecuali dikehendaki kata aslinya.
حكمة
علّـة
كرامةاألولياء
Ditulis
ditulis
ditulis
Ḥikmah
„illah
Karāmah al auliyā‟
IV. Vokal Pendek dan Penerapannya
---- َ ---
---- َ ---
---- َ ---
Fathah
Kasrah
Dammah
ditulis
ditulis
ditulis
A
i
u
ل فع
كر ذ
ي ذهب
Fathah
Kasrah
Dammah
ditulis
ditulis
ditulis
fa„ala
źukira
yaźhabu
xiv
V. Vokal Panjang
1. fathah + alif
جاهلـّية
2. fathah + ya‟ mati
ـنسى ت
3. Kasrah + ya‟ mati
يـمكر
4. D{ammah + wawu mati
فروض
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
A
jāhiliyyah
a
tansā
i
karīm
u
furūḍ
VI. Vokal Rangkap
1. fathah + ya‟ mati
بـينكم
2. fathah + wawu mati
قول
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
Ai
bainakum
au
qaul
VII. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan
Apostrof
أأنـتم
عّدتا ُ
لئنشكرتـم
Ditulis
ditulis
ditulis
a‟antum
u„iddat
la‟in syakartum
xv
VIII. Kata Sandang Alif + Lam
1. Bila diikuti huruf Qamariyyah maka ditulis dengan menggunakan
huruf awal “al”
القرأن
القياس
ditulis
ditulis
Al-Qur‟ān
Al-Qiyās
2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis sesuai dengan huruf pertama
Syamsiyyah tersebut
الّسماء
الّشمس
ditulis
ditulis
As-Samā‟
Asy-Syams
IX. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat
Ditulis menurut penulisannya
الفروض ذوى
أهل الّسـّنة
ditulis
ditulis
żawi al-furūḍ
ahl as-sunnah
X. Pengecualian
Sistem transliterasi ini tidak berlaku pada:
a. Kosa kata Arab yang lazim dalam Bahasa Indonesia dan terdapat dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia, misalnya: al-Qur‟an, hadis, mazhab,
syariat, lafaz.
b. Judul buku yang menggunakan kata Arab, namun sudah dilatinkan oleh
penerbit, seperti judul buku al-Hijab.
xvi
c. Nama pengarang yang menggunakan nama Arab, tapi berasal dari negera
yang menggunakan huruf latin, misalnya Quraish Shihab, Ahmad Syukri
Soleh.
d. Nama penerbit di Indonesia yang menggunakan kata Arab, misalnya Toko
Hidayah, Mizan.
xvii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
ABSTRAK ................................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................ v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................... vi
MOTTO .................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ..................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .............................................................................. ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................. xi
DAFTAR ISI ............................................................................................. xvii
DAFTAR TABEL .................................................................................... xxi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xxii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xxiii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 9
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................................... 10
1.3.1 Tujuan Penelitian .............................................................................. 10
1.3.2 Kegunaan Penelitian .......................................................................... 10
xviii
1.4 Sistematika Penulisan .......................................................................... 10
BAB II: LANDASAN TEORI
2.1 Telaah Pustaka ..................................................................................... 12
2.2 Landasan Teori ..................................................................................... 14
2.2.1 Kinerja Perbankan ............................................................................. 14
2.2.2 Perbankan Syariah ............................................................................. 18
2.2.3 CAMEL ............................................................................................. 19
2.2.3.1 Capital (Permodalan) ..................................................................... 20
2.2.3.2 Assets Quality (Kualitas Aset) ....................................................... 21
2.2.3.3 Management (Manajemen) ............................................................ 22
2.2.3.4 Earning (Rentabilitas) .................................................................... 23
2.2.3.5 Liquidity (Likuiditas) ..................................................................... 23
2.2.4 Maqasid Syariah ............................................................................... 24
2.2.5 Maqasid Syariah Imdex (MSI) ......................................................... 26
2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................................. 28
BAB III: METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ..................................................................................... 30
3.2 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 30
3.3 Teknik Analisis Data ........................................................................... 31
3.4 Definisi Operasional Variabel .............................................................. 31
3.4.1 CAMEL ............................................................................................. 31
xix
3.4.1.1 Capital (Permodalan) ..................................................................... 32
3.4.1.2 Assets Quality (Kualitas Aset) ....................................................... 32
3.4.1.3 Management (Manajemen) ............................................................ 33
3.4.1.4 Earning (Rentabilitas) .................................................................... 34
3.4.1.5 Liquidity (Likuiditas) ..................................................................... 36
3.4.2 Kinerja Maqasid Syariah dan Pengukurannya .................................. 36
3.4.2.1 Metode Operasionalisasi (Operationalization Method) ................. 37
3.4.2.2 Model Pengukuran Kinerja Maqasid Syariah ................................ 37
3.4.3 Verifikasi dan Pembobotan Model Pengukuran Kinerja Maqasid
Syariah ............................................................................................ 44
3.4.4 Tahapan Pengukuran Kinerja Maqasid Syariah ............................... 45
3.4.4.1 Menilai Setiap Rasio Kinerja Maqasid Syariah yang terdiri dari
10 Rasio Kinerja ............................................................................. 45
3.4.4.2 Menentukan Indikator Kinerja (IK) ............................................... 45
3.4.4.3 Menentukan Syariah Maqasid Index ............................................. 48
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data ........................................................................................ 49
4.1.1 Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri (BSM) ............................. 49
4.1.1.1 Capital (Permodalan) ..................................................................... 49
4.1.1.2 Assets Quality (Kualitas Aset) ....................................................... 50
4.1.1.3 Management (Manajemen) ............................................................ 51
4.1.1.4 Earning (Rentabilitas) .................................................................... 52
xx
4.1.1.5 Liquidity (Likuiditas) ..................................................................... 53
4.1.2 Kinerja Maqasid Syariah Bank Syariah Mandiri .............................. 54
4.1.2.1 Maqasid Syariah Index Pertama (Educating Individual) ............... 55
4.1.2.2 Rasio Kinerja Maqasid Syariah Index Kedua (Establishing
Justice) .......................................................................................... 59
4.1.2.3 Rasio Kinerja Maqasid Syariah Index Ketiga (Public
Interest) ......................................................................................... 61
4.2 Pembahasan .......................................................................................... 63
4.2.1 Penilaian Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan
Metode CAMEL .............................................................................. 66
4.2.2 Penilaian Kinerja Maqasid Syariah Index Bank Syariah Mandiri
(BSM) ............................................................................................... 66
4.2.2.1 Indikator Kinerja Maqasid Syariah Index Bank Syariah Mandiri
(BSM) ............................................................................................ 66
4.2.2.2 Maqasid Syariah Index Bank Syariah Mandiri (BSM) .................. 69
BAB V: PENUTUP
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 70
5.2 Keterbatasan ......................................................................................... 72
5.3 Saran ..................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 74
LAMPIRAN
xxi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Perkembangan Bank Syariah di Indonesia ................................... 2
Tabel 3.1 Matriks Penetapan Peringkat Faktor Permodalan ......................... 32
Tabel 3.2 Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Faktor Kualitas Aset ......... 33
Tabel 3.3 Kriteria Penetapan Peringkat Komponen Rentabilitas (ROA) ..... 35
Tabel 3.4 Kriteria Penetapan Peringkat Komponen Rentabilitas (BOPO) ... 35
Tabel 3.5 Kriteria Penetapan Peringkat Komponen Likuiditas (FDR) ......... 36
Tabel 3.6 Model Pengukuran Kinerja Maqasid Syariah ............................... 38
Tabel 3.7 Bobot Rata-rata Tujuan dan Elemen Pengukuran Maqasid
Syariah ......................................................................................... 44
Tabel 4.1 Capital Adequacy Ratio (CAR) .................................................... 49
Tabel 4.2 Kualitas Aset Produktif (KAP) ..................................................... 50
Tabel 4.3 Net Profit Margin (NPM) ............................................................. 51
Tabel 4.4 ROA .............................................................................................. 52
Tabel 4.5 BOPO ............................................................................................ 52
Tabel 4.6 Financing to Deposit Ratio (FDR) ............................................... 53
Tabel 4.7 Rasio Kinerja Maqasid Syariah Index Pertama (Educating
Individual) .................................................................................... 55
Tabel 4.8 Rasio Kinerja Maqasid Syariah Index Kedua (Establishing
Justice) ......................................................................................... 59
xxii
Tabel 4.9 Rasio Kinerja Maqasid Syariah Index Ketiga (Public
Interest) ........................................................................................ 62
Tabel 4.10 Penilaian Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri (BSM)
tahun 2012-2015 dengan Metode CAMEL ................................. 64
Tabel 4.11 Bobot Rasio Kinerja Maqasid Syariah Index 2012-2015 ........... 67
Tabel 4.12 Maqasid Syariah Index Bank Syariah Mandiri (BSM)
2012-2015 .................................................................................. 69
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................. 28
xxiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Data Rasio Kinerja Maqasid Syariah Index .............................. I
Lampiran 2. Perhitungan Rasio Maqasid Syariah Index 2012 ..................... II
Lampiran 3. Perhitungan Rasio Maqasid Syariah Index 2013 ..................... II
Lampiran 4. Perhitungan Rasio Maqasid Syariah Index 2014 ..................... III
Lampiran 5. Perhitungan Rasio Maqasid Syariah Index 2015 ..................... III
Lampiran 6. Perhitungan Rasio Maqasid Syariah Index 2012-2015 ............ IV
Lampiran 7. Perhitungan Bobot Maqasid Syariah Index Ratio 2012 ........... IV
Lampiran 8. Perhitungan Bobot Maqasid Syariah Index Ratio 2013 ........... V
Lampiran 9. Perhitungan Bobot Maqasid Syariah Index Ratio 2014 ........... V
Lampiran 10. Perhitungan Bobot Maqasid Syariah Index Ratio 2015 ......... VI
Lampiran 11. Perhitungan Bobot Maqasid Syariah Index 2012-2015 ......... VI
Lampiran 12. Penghitungan Indikator Kinerja Maqasid Syariah Index ....... VI
Lampiran 13. Terjemahan ............................................................................. VII
Lampiran 14. Curriculum Vitae .................................................................... VIII
Lampiran 15. Profil PT Bank Syariah Mandiri ............................................. IX
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kinerja bank syariah selain dapat diukur dari segi keuangan dengan
metode konvensional, pengukuran kinerja bank syariah juga harus diukur dari
aspek tujuan syariah/maqasid syariah (Maesyaroh, 2015: 6). Bank syariah
merupakan lembaga perbankan yang memiliki karakteristik unik karena
mencampurkan prinsip-prinsip Islam di dalam sistemnya. Perbankan syariah
muncul dan memberi warna baru dalam jasa perbankan di Indonesia.
Adanya landasan hukum yang memadai yaitu Undang-Undang Nomor
21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah yang telah diterbitkan pada tanggal
16 Juli 2008, dapat memicu perkembangan dan pertumbuhan industri
perbankan syariah. Dengan demikian industri perbankan syariah dapat ikut
serta dalam mendukung perekonomian di Indonesia.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia terbukti secara nyata
melalui banyaknya bermunculan institusi keuangan syariah di Indonesia.
Berdasarkan data statistik perbankan syariah, empat tahun terakhir
perkembangan perbankan syariah mengalami fluktuasi (Otoritas Jasa
Keuangan, Desember 2015), pada tahun 2012 dan 2013 Bank Syariah
memiliki 11 Bank Umum Syariah, mengalami kenaikan di tahun 2014 dan
2015 dengan 12 Bank Umum Syariah. Unit Usaha Syariah mengalami
penurunan setiap tahunnya pada empat tahun terakhir. Tahun 2012 Bank
2
Syariah memiliki 24 Unit Usaha Syariah dan mengalami penurunan di tahun
2013 dengan jumlah 23 Unit Usaha Syariah, kemudian hanya memiliki 22
Unit Usaha Syariah pada tahun 2014 dan 2015. Pada Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah, tahun 2012 ada 158 jumlah bank, mengalami kenaikan di
tahun 2013 dengan 163 jumlah bank, dan stagnan di tahun 2014 dan 2015
masih dengan 163 bank.
Tabel 1.1 Perkembangan Bank Syariah di Indonesia
Indikator 2012 2013 2014 2015
Bank Umum Syariah
- Jumlah Bank
- Jumlah Kantor
11
1.745
11
1.998
12
2.151
12
1.990
Unit Usaha Syariah
- Jumlah Bank Umum
Konvensional yang memiliki UUS
- Jumlah kantor
24
517
23
590
22
320
22
311
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
- Jumlah Bank
- Jumlah Kantor
158
401
163
402
163
439
163
446 Sumber: OJK Statistik Perbankan Syariah, Desember 2015
Maraknya bank syariah di Indonesia, memicu bertambahnya
persaingan antar bank. Persaingan itu tidak hanya antara bank konvensional
dengan bank syariah, namun bank syariah juga bersaing dengan sesama bank
syariah yang saat ini juga sedang berkembang. Keadaan itu memberikan
tantangan dan tuntutan bank syariah untuk menunjukkan keunggulan, mampu
bersaing, serta selalu memperhatikan dan meningkatkan kinerja.
Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan salah satu bank syariah di
Indonesia yang menawarkan berbagai produk dan jasa. Di tengah ketatnya
persaingan industri perbankan syariah selama 2014, BSM masih memegang
pangsa pasar terbesar. Dari sisi total aset, BSM masih menguasai 24,58%
pangsa pasar perbankan syariah, turun 1,82% dari posisi 2013 sebesar
3
26,40%. Pada 2014, total aset BSM meningkat 4,65% atau Rp2,98 triliun dari
Rp63,96 triliun menjadi Rp66,94 triliun, dan dengan pertumbuhan pangsa
pasar tabungan BSM terhadap tabungan perbankan syariah sebesar 22,69
triliun atau tumbuh 2,64% dari tahun sebelumnya (Laporan Manajemen Bank
Syariah Mandiri, 2014). Sampai dengan 2015, PT Bank Syariah Mandiri
(BSM) masih menempati posisi sebagai bank syariah dengan pangsa pasar
dan aset terbesar dalam industri perbankan syariah di Indonesia. Per akhir
2015, aset BSM telah mencapai sebesar Rp70,37 triliun, pembiayaan yang
disalurkan sebesar Rp51,09 triliun, sedangkan dana pihak ketiga (DPK) yang
berhasil dihimpun dari masyarakat mencapai sebesar Rp 62,11 triliun
(Laporan Manajemen Bank Syariah Mandiri, 2015).
Perkembangan kantor BSM dari tahun ke tahun juga selalu mengalami
peningkatan. Hingga tahun 2015 jumlah jaringan kantor BSM mencapai 865
unit dengan total jaringan ATM adalah 169.339 unit (Laporan Manajemen
Bank Syariah Mandiri, 2015).
Di tahun 2014 BSM menghadapi tantangan bisnis nasabah yang
melakukan pembiayaan kurang kondusif karena kondisi makro ekonomi
Indonesia sehingga berdampak pada keuangan mereka yang menurun. Hal itu
mengurangi kualitas aktiva BSM. Per Desember 2014, rasio pembiayaan
bermasalah neto (Non Performing Fincancing/NPF Nett) menjadi 4,29%,
naik dari posisi Desember 2013 sebesar 2,29% (Laporan Manajemen Bank
Syariah Mandiri, 2014).
4
Dari internal, BSM menghadapi isu operasional utama yang
membutuhkan perbaikan segera. Pertama, tingginya pembiayaan bermasalah
dan fraud1. Kedua, lemahnya sanksi dan disiplin terhadap pelaku fraud.
Ketiga, perlambatan pertumbuhan bisnis telah menggerus pangsa pasar BSM.
Keempat, pengembangan sumber daya manusia, teknologi informasi, dan
produktifitas cabang belum optimal. Kelima, komunikasi internal belum
efektif (Laporan Manajemen Bank Syariah Mandiri, 2014). Dengan demikian,
penulis menjadikan Bank Syariah Mandiri sebagai objek penelitian.
Menurunnya kinerja perbankan syariah di Indonesia, tentu harus
segera diperbaiki. Untuk melakukan kontrol terhadap kinerja bank maka
Bank Sentral mewajibkan bank-bank untuk mengirimkan laporan keuangan
secara berkala baik berupa laporan mingguan, triwulanan, semesteran,
maupun laporan tahunan (Kuncoro dan Suhardjono, 2012: 515). Pengukuran
kinerja ini akan sangat baik apabila dilakukan secara rutin agar kinerja
perbankan dapat terpantau karena industri perbankan berjalan di bidang jasa,
masyarakat membutuhkan analisis kinerja perbankan yang berkala agar dapat
meningkatkan kepercayaan dan loyalitas.
Kinerja perbankan syariah dapat diukur dengan metode konvensional
seperti dari sisi keuangan berdasarkan rasio-rasio keuangan misalnya
CAMEL (Capital, Asset, Management, Earning dan Liquidity) yang diolah
dengan menggunakan perhitungan rasio. Hasil dari perhitungan rasio
keuangan tersebut digunakan untuk menilai tingkat kesehatan keuangan bank
1 Fraud yang dimaksud adalah kecurangan seperti dalam tindak korupsi, kolusi, penipuan dan lain
sebagainya.
5
dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan.
Dari penilaian tingkat kesehatan keuangan bank yang dihasilkan dapat
dijadikan sebagai evaluasi ke depannya agar kinerja manajemen dapat
ditingkatkan atau dipertahankan sesuai target perbankan (Yanti, Suwendra &
Susila, 2014: 3).
Karakter unik yang dimiliki oleh bank syariah memungkinkan
pengukuran kinerja dari sisi lain yang khusus bagi bank syariah. Misalnya
pengukuran kepatuhan syariah (syariah compliance), pengukuran kinerja
sosial, atau pengukuran kinerja dari segi tujuan syariah (maqasid syariah).
Pengukuran capaian maqasid syariah sebuah bank syariah akan memberikan
fleksibilitas, kedinamisan, dan kreatifitas dalam mengambil kebijakan dan
aktifitas kehidupan sosial (Roza, 2015: 2).
Mohammed dan Dzuljastri (2008), merumuskan sebuah pengukuran
yang berguna bagi penilaian kinerja perbankan syariah yang sesuai dengan
tujuan berdasarkan prinsip-prinsip maqasid syariah dengan tujuan agar ada
sebuah pengukuran bagi bank syariah yang sesuai dengan tujuan bank
syariah. Penelitian tersebut menghasilkan sebuah pengukuran kinerja
keuangan bank syariah dengan menggunakan sepuluh rasio yang disebut
maqasid syariah index.
Maqasid syariah index dikembangkan berdasarkan tiga faktor utama
yaitu pendidikan individu, penegakkan keadilan, dan pencapaian
kesejahteraan dimana tiga faktor tersebut sesuai dengan tujuan umum
maqasid syariah yaitu mencapai kesejahteraan dan menghindari keburukan.
6
Penilaian kinerja menggunakan maqasid syariah index itu bersifat universal
yang seharusnya menjadi tujuan dan dasar operasional setiap entitas
berakuntabilitas publik seperti halnya Bank Syariah Mandiri (Maesyaroh,
2015: 8).
Menurut Imam Al-Ghazali seorang ulama Islam memberikan
penjelasan mengenai tujuan syariah sebagai berikut: “Tujuan utama syariah
adalah untuk mendorong kesejahteraan manusia, yang terletak pada
perlindungan kepada keimanan (diin), jiwa (nafs), akal („aql), keturunan
(nasl) dan harta (maal). Apa saja yang menjamin terlindungnya lima perkara
ini berarti melindungi kepentingan umum yang dikehendaki.” (Chapra, 2001:
101-102).
Ulama Islam telah sepakat bahwa kelima aspek tersebut menjadi
tujuan utama yang harus diperhatikan (Chapra, 2011: 24). Bagi pemerintah,
kesejahteraan semua masyarakat merupakan tujuan akhir dari pembangunan.
Bagi perusahaan, kesejahteraan shareholder, stakeholder dan lingkungan
sosial merupakan tujuan yang harus dicapai. Maqasid syariah menjadi acuan
dan panduan dalam melakukan semua aktivitas kehidupan manusia
(Afrinaldi, 2013: 2).
Sebagai sebuah entitas bisnis, perbankan syariah tidak hanya dituntut
sebagai perusahaan yang mencari keuntungan belaka (high profitability),
tetapi juga harus menjalankan fungsi dan tujuannya sebagai sebuah entitas
syariah yang dilandaskan kepada konsep maqasid syariah (good shariah
objectives). Sebagai lembaga intermediasi antara pihak kelebihan dana
7
dengan pihak kekurangan dana, perbankan syariah berperan dalam
menyalurkan dana yang terhimpun kepada masyarakat khususnya sektor riil.
Hubungan bank dengan nasabah bank syariah lebih kepada hubungan pemilik
modal dengan tenaga kerja (pengelola) dibandingkan dengan hubungan
debitur dan kreditur yang ada dalam sistem perbankan konvensional
(Afrinaldi, 2013: 2).
Ada beberapa penelitian yang telah meneliti kinerja bank baik dari sisi
keuangan maupun sisi tujuan syariah. Penelitian Yanti, Suwendra dan Susila
(2014) yang berjudul “Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan
Menggunakan Metode CAMEL” memberikan hasil bahwa penelitian ini
menyatakan instrumen yang dapat digunakan dalam menganalisis tingkat
kesehatan suatu bank adalah menggunakan analisis CAMEL yang menilai
kesehatan bank berdasarkan aspek permodalan, kualitas aktiva, manajemen,
rentabilitas dan likuiditas.
Penelitian yang dilakukan Mustafa Omar Mohammed dan Dzuljastri
(2008) dengan judul The Performance Measures of Islamic Banking Based on
the Maqasid Framework merumuskan sebuah pengukuran yang berguna
untuk mengukur kinerja perbankan syariah yang dikembangkan berdasarkan
prinsip-prinsip maqasid syariah dengan tujuan agar ada sebuah pengukuran
bagi bank syariah yang sesuai dengan tujuannya. Pengukuran kinerja bagi
perbankan syariah ini tidak berfokus hanya pada laba dan ukuran keuangan
lainnya, akan tetapi dimasukkan nilai-nilai lain dari perbankan yang
8
mencerminkan ukuran manfaat nonprofit yang sesuai dengan tujuan bank
syariah.
Penelitian Mohammmed dan Dzuljastri (2008: 4) tersebut
menghasilkan sebuah pengukuran kinerja keuangan perbankan syariah yang
disebut maqasid syariah index (MSI) yang diukur berdasarkan konsep
maqasid syariah yang dijelaskan oleh Profesor Muhammad Abu Zahrah
dalam kitabnya yang berjudul “Uṣūl Al-Fiqh”. Konsep maqasid syariah lebih
luas dan umum bahwa ada tiga tujuan yaitu: Tahżīb al-Fard (Mendidik
Manusia), Iqāmah Al-„Adl (Menegakkan Keadilan) dan Jalb Al-Maṣlahah
(Kebaikan) yang diukur melalui beberapa parameter berdasarkan ketiga
aspek. Model ini telah banyak digunakan peneliti-peneliti untuk mengukur
kinerja perbankan syariah di berbagai negara.
Afrinaldi dalam penelitiannya juga menjelaskan tentang analisa
kinerja perbankan syariah di Indonesia yang diukur tidak hanya dari aspek
kinerja keuangan, tetapi juga dilihat dari aspek maqasid syariah. Penelitian
tersebut bertujuan untuk menganalisa kinerja perbankan syariah di Indonesia
dari aspek maqasid syariah dengan menggunakan pendekatan indeks maqasid
syariah profitabilitas. Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa
pengukuran kinerja bank syariah dari aspek syariah merupakan sesuatu yang
penting dan diperlukan dalam mengukur kinerja perbankan syariah (Afrinaldi,
2013: 2).
Dari penelitian-penelitian tersebut merupakan indikasi bahwa
perbankan syariah tidak hanya dapat diukur melalui kinerja keuangan dengan
9
pengukuran konvensional, tetapi sebagai sebuah entitas bisnis islami yang
juga dapat diukur dari sisi sejauh mana bank syariah menjalankan nilai-nilai
syariah dan sejauh mana tujuan-tujuan syariah dilaksanakan oleh perbankan
syariah dengan baik.
Berdasarkan latar belakang di atas penyusun tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “ANALISIS KINERJA BANK SYARIAH
MANDIRI DENGAN METODE CAMEL DAN MAQASID SYARIAH”
Persamaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah
membahas mengenai pengukuran kinerja bank syariah berdasarkan maqasid
syariah index. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian ini menggunakan
pengukuran kinerja bank syariah dengan dua parameter yaitu CAMEL dan
maqasid syariah yang dapat digunakan untuk melihat kinerja bank syariah
berdasarkan kinerja keuangan dan tujuan syariahnya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kinerja Bank Syariah Mandiri ditinjau dari metode CAMEL?
2. Bagaimana kinerja Bank Syariah Mandiri ditinjau dari Indeks Maqasid
Syariah?
10
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengukur kinerja Bank Syariah Mandiri dengan metode
CAMEL.
2. Untuk mengukur kinerja Bank Syariah Mandiri dengan maqasid
syariah index.
1.3.2 Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi akademisi adalah sebagai sarana pembelajaran tentang bagaimana
kinerja bank syariah di Indonesia ditinjau dari CAMEL dan syariah
maqasid index (SMI).
2. Bagi pihak perbankan, penelitian ini diharapkan menjadi bahan acuan
dalam mengukur kinerja perbankan syariah tidak hanya dari segi
keuangan tetapi juga dari segi pelaksanaan tujuan syariah.
3. Bagi para pembaca (umum) diharapkan dapat menjadi bahan referensi
bagi peneliti yang sedang atau akan melakukan penelitian terkait
dengan pengukuran kinerja perbankan syariah.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan merupakan gambaran singkat isi kandungan
dalam skripsi ini. Dalam penelitian ini akan dibagi menjadi lima bab.
Bab pertama, bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian
melalui penggambaran isu serta fenomena yang sedang terjadi di dunia
perbankan syariah. Selain itu, terdapat pula kondisi keuangan yang
11
ditunjukkan melalui laporan keuangan, khususnya pada Bank Syariah
Mandiri sebagai obyek penelitian. Terdapat pula rumusan masalah, manfaat
dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab kedua, bab ini berisi tentang landasan teori. Teori yang digunakan
pada penelitian ini tentang teori kinerja bank syariah yang dilihat dari aspek
keuangan dan maqasid syariah. Semua teori ini digunakan untuk mendukung
perumusan masalah. Dalam bab ini juga diuraikan beberapa penelitian
terdahulu dan teori-teori yang berkaitan dengan kinerja perbankan syariah
dari jurnal, tesis maupun skripsi. Selanjutnya berisi kerangka pemikiran yang
menjelaskan gambaran umum tentang penelitian.
Bab ketiga, bab ini berisi tentang metode penelitian yang membahas
mengenai jenis penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data,
definisi operasional variabel dan pengukurannya serta teknik analisis data
untuk menjawab permasalahan dengan metode yang sesuai.
Bab keempat, bab ini berisi tentang perhitungan data-data yang
diperoleh dalam penelitian sehingga didapat hasilnya. Setelah mendapatkan
hasilnya, kemudian dilakukan pembahasan guna mendapatkan kesimpulan.
Bab kelima, bab ini adalah bab penutup. Pada bab ini penyusun akan
mengambil suatu kesimpulan dari pembahasan-pembahasan yang telah
diuraikan, keterbatasan penelitian serta saran, daftar pustaka dan lampiran
dari penelitian.
70
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja perbankan
syariah di Indonesia jika dilihat dari aspek keuangan dengan metode CAMEL
dan kinerja berdasarkan maqasid syariah dengan menggunakan pendekatan
syariah maqasid index (SMI).
1. Berdasarkan hasil perhitungan rasio keuangan pada Bank Syariah Mandiri
yang dihitung menggunakan metode CAMEL maka didapatkan hasil
bahwa pada aspek permodalan, kecukupan modal Bank syariah Mandiri
(BSM) baik, karena rata-rata rasio CAR pada aspek permodalan Bank
Syariah Mandiri (BSM) yaitu 13,88% dan dikategorikan sangat sehat.
Untuk rata-rata rasio Kualitas Aktiva Produktif juga tergolong cukup sehat
dengan nilai yaitu 95,25%. Pada tahun 2012-2015 rasio NPM Bank
Syariah Mandiri (BSM) mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Peningkatan rasio NPM mengindikasikan kinerja manajemen suatu bank
semakin baik karena menunjukkan net profit yang semakin besar. Aspek
rentabilitas diukur dengan dua rasio yaitu ROA dan BOPO. Rata-rata rasio
ROA dikategorikan cukup sehat yaitu dengan nilai 1,13%. Untuk rata-rata
rasio BOPO empat tahun terakhir ini dikategorikan sangat sehat karena
mendapat nilai 88,18%, maka kinerja BSM empat tahun terakhir apabila
dilihat dari rasio BOPO dapat dikatakan efisien. Aspek terakhir dari rasio
71
CAMEL adalah aspek liquidity, aspek ini dapat diukur dengan rasio FDR.
Rasio FDR BSM selalu mengalami penurunan empat tahun terakhir,
dengan rata-rata 86,97% dan dikategorikan cukup sehat menurut ketetapan
Bank Indonesia. Penurunan rasio itu baik karena semakin kecil nilai rasio
FDR suatu bank, maka semakin baik kemampuan bank dalam memenuhi
kewajibannya. Hal itu dikarenakan semakin kecil nilai rasio FDR berarti
bank tersebut dapat memenuhi kewajiban hutangnya, dapat membayar
kembali simpanan nasabah, serta dapat memenuhi permintaan pembiayaan
yang diajukan tanpa terjadi penangguhan.
2. Penilaian indikator kinerja pada Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan
menggunakan pendekatan Maqasid Syariah Index adalah dengan menilai
semua indikator kinerja yang ditentukan. Dari semua indikator kinerja,
kinerja terbaik Bank Syariah Mandiri adalah pada tahun 2012 yaitu dengan
total 23,6252%. Kemudian mengalami penurunan pada tahun 2013 yaitu
sebesar 22,9965% dan 21,5422% pada tahun 2014. Pada tahun 2015
sedikit menurun kembali yaitu sebesar 21,4635%. Tahun 2012, BSM
menunjukkan kinerja terbaiknya dari segi Maqasid Syariah Index adalah
dilihat dari sepuluh rasio yang digunakan, tujuh rasio diantaranya adalah
yang tertinggi dari pada tiga tahun setelahnya. Terkait dengan penurunan
kinerja hingga tahun 2014, karena pihak manajemen BSM sedang
melakukan kebijakan baru mengenai pengalihan beberapa alokasi dana
karena semakin bertambahnya jumlah karyawan, beberapa kantor cabang
72
baru dan kebijakan terkait produk dan jasa Bank Syariah Mandiri yang
ditawarkan.
5.2 Keterbatasan
1. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini hanya satu bank
yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM), sehingga belum mencerminkan
kondisi secara menyeluruh pada perbankan syariah yang ada di Indonesia.
2. Tidak ada batasan kesehatan kinerja bank dalam pengukuran kinerja
menggunakan maqasid syariah index. Artinya, pengukuran kinerja ini
tidak bisa menunjukkan kesehatan bank, karena tidak ada batasan nilai
baik ataupun buruk.
5.3 Saran
Implikasi saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk Dewan Pengawas Syariah (DPS) di Indonesia dan pihak yang
terkait untuk membuat kebijakan tentang laporan keuangan dengan aspek
syariah yang konprehensif dan menggambarkan bahwa bank syariah telah
menjalankan tujuan dan nilai syariah dalam aktifitas perbankannya.
Karena pelaksanaan maqasid syariah merupakan sebuah kewajiban bagi
setiap individu atau lembaga seperti bank syariah dan pemerintah, namun
sampai saat ini belum ada pengukuran kinerja dan laporan maqasid
syariah yang dilakukan terhadap bank syariah.
2. Untuk pihak Bank Syariah Mandiri (BSM), setelah pada tahun 2015 telah
berhasil memperbaiki hampir semua aspek baik keuangan maupun
73
maqasid syariah, diharapkan dapat terus meningkatkan kinerja dari aspek
keuangan dan syariahnya pada tahun-tahun berikutnya.
3. Saran bersifat penelitian selanjutnya:
a. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan sampel bank
syariah untuk diteliti, dapat dibandingkan dan apabila bank syariah lebih
dari dua dapat diperingkat.
b. Diperlukan penelitian yang membahas mengenai pentingnya alat ukur
kinerja perbankan syariah seperti syariah maqasid index (SMI).
74
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an
Departemen Agama RI. 2010. Al-Qur‟an dan Terjemahannya. Bandung: Syaamil
Quran.
Buku
Al-Zuhaili, Wahbah. (1986). Usul Al fiqh Al Islami. Damaskus: Dār Al-Fikr.
Bakri, Asafri Jaya. (1996). Konsep Maqashid Syari‟ah menurut Al-Syatibi.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Chapra, M. Umer. (2001). Masa Depan Ilmu Ekonomi: Sebuah Tinjauan Islam.
Penerjemah: Ikhwan Abidin Basri. Jakarta: Gema Insani Press.
Chapra, Umer. (2011). Visi Islam dalam Pembangunan Ekonomi: Menurut
Maqosid Asy-Syariah. Penerjemah: Ikhwan Abidin Basri. Solo: Al-
Hambra.
Fahmi, Irham. (2012). Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Hadi, Syamsul. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif: untuk Akuntansi dan
Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.
Kamali, Mohammad Hashim. (2013). Membumikan Syariah: Pergulatan
Mengaktualkan Islam. Bandung: Mizan.
Kasmir. (2013). Dasar-Dasar Perbankan-Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.
Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono. (2012). Manajemen Perbankan: Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Muhamad. (2014). Manajemen Keuangan Syari‟ah: Analisis Fiqh & Keuangan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Muhammad. (2004). Etika Bisnis Islam. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Perawiraatmadja, Karnaen A dan Muhammad Syafi‟i Antonio. (2000). Apa dan
Bagaimana Bank Islam. Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf.
75
Rivai, Veithzal et al. (2007). Bank and Financial Institution Management:
Conventional & Syar‟i System. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sudirman, I Wayan. (2013). Manajemen Perbankan: Menuju Bankir
Konvensional yang Profesional. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Suwiknyo, Dwi. (2009). Kamus Lengkap Ekonomi Islam. Yogyakarta: Total
Media.
Taswan. (2010). Manajemen Perbankan: Konsep, Teknik dan Aplikasi.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN Yogyakarta.
Yaya, Rizal. Aji Erlangga Martawireja dan Ahim Abdurahim. (2013). Akuntansi
Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer. Jakarta: Salemba
Empat.
Skripsi dan Tesis
Abdillah, Dzikron. (2014). “Kinerja Perbankan Syariah Indonesia Ditinjau dari
Maqasid Syariah: Pendekatan Syariah Maqasid Index (SMI) dan
Profitabilitas”. Skripsi Keuangan Islam, Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
Maesyaroh, Siti. (2015). “Kinerja Bank Syariah Mandiri (BSM) Menggunakan
Pendekatan Maqashid Sharia Index”. Skripsi Jurusan Manajemen,
Universitas Negeri Yogyakarta.
Rizky, Melissa. (2012). “Analisis Kinerja Keuangan dengan Menggunakan
Metode Camel (Studi Kasus Pada Pt. Bank Sulselbar Tahun 2008-
2010)”. Skripsi Jurusan Manajemen, Universitas Hasanudin Makassar.
Roza, Ida. (2015). “Analisis Perbandingan Kinerja Perbankan Syariah dengan
Metode Indeks Maqasid Syariah dan CAMEL”. Tesis Hukum Islam,
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Utami, Santi Budi. (2015). “Perbandingan Analisis CAMELS dan RGEC dalam
Menilai Tingkat Kesehatan Bank pada Unit Usaha Syariah Milik
76
Pemerintah (Studi Kasus: PT Bank Negara Indonesia, Tbk Tahun 2012-
2013)”. Skripsi Jurusan Pendidikan Akuntansi, Universitas Negeri
Yogyakarta.
Jurnal
Afrinaldi. (2013). “Analisa Kinerja Perbankan Syariah Indonesia Ditinjau dari
Maqasid Syariah: Pendekatan Syariah Maqasid Index (SMI) dan
Profitabilitas Bank Syariah”. Jurnal Forum Riset Ekonomi dan Keuangan
Syariah.
Antonio, Syafi‟i, Sanrego dan Taufiq. (2012). “An Analysis of Islamic Banking
Performance: Maqashid Index Implementation in Indonesia and
Jordania”. Journal Of Islamic Finance. Vol.1(2): 12-29.
Jacob, Kevin Dennis Jeremiah. (2013). “Analisis Laporan Keuangan dengan
Menggunakan Metode Camel Untuk Menilai Tingkat Kesehatan
Perbankan”. Jurnal EMBA Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 691-700.
Kusumo, Yunanto Adi. (2008). “Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah
Mandiri Periode 2002-2007 (dengan Pendekatan PBI No.
9/1/PBI/2007)”. Jurnal Ekonomi Islam La_Riba, Vol. II, No. 1.
Luh Putu Ayu Ita Purnama Yanti et al. (2014). ”Analisis Tingkat Kesehatan Bank
dengan Menggunakan Metode CAMEL”. E-Journal Bisma Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen Volume 2.
Mayangsari R, Galuh Nashrullah Kartika dan Hasni Noor. (2014). “Konsep
Maqashid Al-Syariah dalam Menentukan Hukum Islam (Perspektif Al-
Syatibi dan Jasser Auda)”. Jurnal Ekonomi Syariah dan Hukum Ekonomi
Syariah, ISSN Elektronik: 2442-2282, Volume: I, Issue I, Desember
2014.
Mohammed, Mustafa Omar dan Dzuljastri. (2008). “The Performance Measures
of Islamic Banking Based on the Maqasid Framework”. Best paper,
IIUM INTAC IV.
Rusydiana, Aam dan Evi Khadijah L. Fuadah. (2013). “Maqasid Syariah Index
Sebagai Ukuran Kinerja Perbankan”. Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 3:1.
77
Website
Laporan Tahunan (Keuangan dan Manajemen) Bank Syariah Mandiri tahun 2012.
Laporan Tahunan (Keuangan dan Manajemen) Bank Syariah Mandiri tahun 2013.
Laporan Tahunan (Keuangan dan Manajemen) Bank Syariah Mandiri tahun 2014.
Laporan Tahunan (Keuangan dan Manajemen) Bank Syariah Mandiri tahun 2015.
Undang-Undang No. 21 (2008). Perbankan Syariah. Diakses melalui http://
www.bi.go.id/id/perbankan/syariah/documents/UU_21_08_syariah.pdf
pada pukul 13.07 tanggal 29 Januari 2016.
I
Lampiran 1. Data Rasio Kinerja Maqasid Syariah Index
Data Rasio Kinerja Maqasid Syariah Index
Bank
Syariah
Mandiri
2012
(Rp)
2013
(Rp)
2014
(Rp)
2015
(Rp)
Education
Grant 9.249.674.228 9.452.567.228 1.240.000.000 766.850.000
Total
Income 5.823.540.846.614 6.631.270.129.033 6.549.114.167.354 6.898.875.146.812
Research
Expense 5.785.385.761 1.997.192.605 2.407.737.118 1.860.228.863
Training
Expense 49.210.515.570 42.886.901.378 27.761.037.604 49.187.727.452
Publicity
Expense 107.456.048.129 81.184.744.703 55.512.447.284 56.187.179.229
Total
Expense 2.790.740.761.851 3.652.763.520.815 3.998.876.464.234 4.090.735.747.851
Profit 1.119.233.592.019 897.564.882.393 98.935.835.411 369.915.228.906
Bad Debt 68.717.402.358 60.246.232.986 81.692.279.908 107.646.443.209
Total
Investment
40.380.074.462.14
3
47.573.677.062.91
3
53.175.487.126.19
6
54.372.863.133.07
5
Interest
Free
Income 5.823.540.846.614 6.631.270.129.033 6.549.114.167.354 6.898.875.146.812
Net Profit 805.690.561.013 651.240.189.470 71.778.420.782 289.575.719.782
Total Asset
54.229.395.784.52
2
63.965.361.177.78
9
66.942.422.284.79
1
70.369.708.944.09
1
Zakah 28.131.606.226 22.662.472.354 2.815.220.867 9.592.982.099
Net Income 3.909.974.353.870 4.550.328.403.208 4.097.812.299.645 4.460.650.976.757
Investment
Deposit Rill
44.754.808.000.00
0
50.460.435.000.00
0
49.133.000.000.00
0
51.090.000.000.00
0
Total
Deposit
52.640.100.599.67
2
57.388.823.395.76
4
54.440.837.878.60
1
60.596.684.544.80
3
II
Lampiran 2. Perhitungan Rasio Maqasid Syariah Index 2012
Persentase Rasio Maqasid Syariah Index 2012
Elemen Rasio Pembilang (Rp) Penyebut (Rp)
Hasil
(%)
Education Grant
education grant/total
income 9.249.674.228 5.823.540.846.614 0,16
Research
research expense/total
expense 5.785.385.761 2.790.740.761.851 0,21
Training
training expense/total
expense 49.210.515.570 2.790.740.761.851 1,76
Publicity
publicity expense/total
expense 107.456.048.129 2.790.740.761.851 3,85
Fair Return profit/total income 1.119.233.592.019 5.823.540.846.614 19,22
Functional
Distribution
bad debt/total
investment 68.717.402.358 40.380.074.462.143 0,17
Interest Free
Product
interest free
income/total income 5.823.540.846.614 5.823.540.846.614 100
Profit Ratio net profit/total asset 805.690.561.013 54.229.395.784.522 1,49
Personal Income zakah/net income 28.131.606.226 3.909.974.353.870 0,72
Investment Ratio
in Real Sector
investment
deposit/total deposit
44.754.808.000.00
0 52.640.100.599.672 85,02
Lampiran 3. Perhitungan Rasio Maqasid Syariah Index 2013
Persentase Rasio Maqasid Syariah Index 2013
Elemen Rasio Pembilang (Rp) Penyebut (Rp)
Hasil
(%)
Education Grant
education grant/total
income 9.452.567.228 6.631.270.129.033 0,14
Research
research expense/total
expense 1.997.192.605 3.652.763.520.815 0,05
Training
training expense/total
expense 42.886.901.378 3.652.763.520.815 1,17
Publicity
publicity expense/total
expense 81.184.744.703 3.652.763.520.815 2,22
Fair Return profit/total income 897.564.882.393 6.631.270.129.033 13,54
Functional
Distribution
bad debt/total
investment 60.246.232.986 47.573.677.062.913 0,13
Interest Free
Product
interest free
income/total income 6.631.270.129.033 6.631.270.129.033 100
Profit Ratio net profit/total asset 651.240.189.470 63.965.361.177.789 1,02
Personal Income zakah/net income 22.662.472.354 4.550.328.403.208 0,50
Investment Ratio
in Real Sector
investment
deposit/total deposit
50.460.435.000.00
0 57.388.823.395.764 87,93
III
Lampiran 4. Perhitungan Rasio Maqasid Syariah Index 2014
Persentase Rasio Maqasid Syariah Index 2014
Elemen Rasio Pembilang (Rp) Penyebut (Rp)
Hasil
(%)
Education Grant
education grant/total
income 1.240.000.000 6.549.114.167.354 0,02
Research
research expense/total
expense 2.407.737.118 3.998.876.464.234 0,06
Training
training expense/total
expense 27.761.037.604 3.998.876.464.234 0,69
Publicity
publicity expense/total
expense 55.512.447.284 3.998.876.464.234 1,39
Fair Return profit/total income 98.935.835.411 6.549.114.167.354 1,51
Functional
Distribution
bad debt/total
investment 81.692.279.908 53.175.487.126.196 0,15
Interest Free
Product
interest free
income/total income 6.549.114.167.354 6.549.114.167.354 100
Profit Ratio net profit/total asset 71.778.420.782 66.942.422.284.791 0,11
Personal Income zakah/net income 2.815.220.867 4.097.812.299.645 0,07
Investment Ratio
in Real Sector
investment
deposit/total deposit
49.133.000.000.00
0 54.440.837.878.601 90,25
Lampiran 5. Perhitungan Rasio Maqasid Syariah Index 2015
Persentase Rasio Maqasid Syariah Index 2015
Elemen Rasio Pembilang (Rp) Penyebut (Rp)
Hasil
(%)
Education Grant
education grant/total
income 766.850.000 6.898.875.146.812 0,01
Research
research expense/total
expense 1.860.228.863 4.090.735.747.851 0,05
Training
training expense/total
expense 49.187.727.452 4.090.735.747.851 1,20
Publicity
publicity expense/total
expense 56.187.179.229 4.090.735.747.851 1,37
Fair Return profit/total income 369.915.228.906 6.898.875.146.812 5,36
Functional
Distribution
bad debt/total
investment 107.646.443.209 54.372.863.133.075 0,20
Interest Free
Product
interest free
income/total income 6.898.875.146.812 6.898.875.146.812 100
Profit Ratio net profit/total asset 289.575.719.782 70.369.708.944.091 0,41
Personal Income zakah/net income 9.592.982.099 4.460.650.976.757 0,22
Investment Ratio
in Real Sector
investment
deposit/total deposit
51.090.000.000.00
0 60.596.684.544.803 84,31
IV
Lampiran 6. Perhitungan Rasio Maqasid Syariah Index 2012-2015
Rasio/Tahun 2012(%) 2013(%) 2014(%) 2015(%)
Education Grant 0,16 0,14 0,02 0,01
Research 0,21 0,05 0,06 0,05
Training 1,76 1,17 0,69 1,20
Publicity 3,85 2,22 1,39 1,37
Fair Return 19,22 13,54 1,51 0,20
Functional Distribution 0,17 0,13 0,15 24,11
Interest Free Product 100 100 100 100
Profit Ratio 1,49 1,02 0,11 0,41
Personal Income 0,72 0,50 0,07 0,22
Investment Ratio in Real Sector 85,02 87,93 90,25 84,31
Lampiran 7. Perhitungan Bobot Maqasid Syariah Index Ratio 2012
Elemen Rasio(%) Bobot Rasio Bobot Elemen Total(%)
Education Grant 0,16 0,24
0,3
0,0114
Research 0,21 0,27 0,0168
Training 1,76 0,26 0,1375
Publicity 3,85 0,23 0,2657
Fair Return 19,22 0,3
0,41
2,3640
Functional Distribution 0,17 0,32 0,0223
Interest Free Product 100 0,28 11,4800
Profit Ratio 1,49 0,33
0,29
0,1422
Personal Income 0,72 0,3 0,0626
Investment Ratio in Real Sector 85,02 0,37 9,1227
V
Lampiran 8. Perhitungan Bobot Maqasid Syariah Index Ratio 2013
Elemen Rasio(%) Bobot Rasio Bobot Elemen Total(%)
Education Grant 0,14 0,24
0,3
0,0103
Research 0,05 0,27 0,0044
Training 1,17 0,26 0,0916
Publicity 2,22 0,23 0,1534
Fair Return 13,54 0,3
0,41
1,6648
Functional Distribution 0,13 0,32 0,0166
Interest Free Product 100 0,28 11,4800
Profit Ratio 1,02 0,33
0,29
0,0974
Personal Income 0,50 0,3 0,0433
Investment Ratio in Real Sector 87,93 0,37 9,4346
Lampiran 9. Perhitungan Bobot Maqasid Syariah Index Ratio 2014
Elemen Rasio(%) Bobot Rasio Bobot Elemen Total(%)
Education Grant 0,02 0,24
0,3
0,0014
Research 0,06 0,27 0,0049
Training 0,69 0,26 0,0541
Publicity 1,39 0,23 0,0958
Fair Return 1,51 0,3
0,41
0,1858
Functional Distribution 0,15 0,32 0,0202
Interest Free Product 100 0,28 11,4800
Profit Ratio 0,11 0,33
0,29
0,0103
Personal Income 0,07 0,3 0,0060
Investment Ratio in Real Sector 90,25 0,37 9,6839
VI
Lampiran 10. Perhitungan Bobot Maqasid Syariah Index Ratio 2015
Elemen Rasio(%) Bobot Rasio Bobot Elemen Total (%)
Education Grant 0,01 0,24
0,3
0,0008
Research 0,05 0,27 0,0037
Training 1,20 0,26 0,0938
Publicity 1,37 0,23 0,0948
Fair Return 5,36 0,3
0,41
0,6595
Functional Distribution 0,20 0,32 0,0262
Interest Free Product 100 0,28 11,4800
Profit Ratio 0,41 0,33
0,29
0,0394
Personal Income 0,22 0,3 0,0187
Investment Ratio in Real Sector 84,31 0,37 9,0466
Lampiran 11. Perhitungan Bobot Maqasid Syariah Index 2012-2015
Elemen Rasio 2012(%) 2013(%) 2014(%) 2015(%)
Education Grant R1 0,0114 0,0103 0,0014 0,0008
Research R2 0,0168 0,0044 0,0049 0,0037
Training R3 0,1375 0,0916 0,0541 0,0938
Publicity R4 0,2657 0,1534 0,0958 0,0948
Total Educating Individual 0,4315 0,2596 0,1562 0,1930
Fair Return R5 2,3640 1,6648 0,1858 0,6595
Functional Distribution R6 0,0223 0,0166 0,0202 0,0262
Interest Free Product R7 11,4800 11,4800 11,4800 11,4800
Total Establishing Justice 13,8663 13,1615 11,6860 12,1657
Profit Ratio R8 0,1422 0,0974 0,0103 0,0394
Personal Income R9 0,0626 0,0433 0,0060 0,0187
Investment Ratio in Real Sector R10 9,1227 9,4346 9,6839 9,0466
Total Public Interest 9,3275 9,5754 9,7001 9,1047
Lampiran 12. Penghitungan Indikator Kinerja Maqasid Syariah Index
Indikator/Tahun 2012 (%) 2013 (%) 2014 (%) 2015 (%)
Educating Individual 0,4315 0,2596 0,1562 0,1930
Establishing Justice 13,8663 13,1615 11,6860 12,1657
Public Interest 9,3275 9,5754 9,7001 9,1047
Total MSI 23,6252 22,9965 21,5422 21,4635
VII
Lampiran 13.
TERJEMAHAN
No QS Halaman Terjemahan
1 An-Najm
(53): 39
17 Dan bahwasanya seorang manusia tiada
memperoleh selain apa yang Telah
diusahakannya
2 Al-Hasyr
(59): 7
21 Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan
Allah kepada RasulNya (dari harta benda)
yang berasal dari penduduk kota-kota Maka
adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin
dan orang-orang yang dalam perjalanan,
supaya harta itu jangan beredar di antara
orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa
yang diberikan Rasul kepadamu, Maka
terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu,
Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah amat keras
hukumannya.
VIII
Lampiran 14.
Curriculum Vitae
Nama Lengkap : Mahantari Hasairin Purwanto
Tempat dan Tanggal Lahir : Bantul, 18 Desember 1994
NIM : 12820062
Fakultas/ Universitas : Ekonomi dan Bisnis Islam/ Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Program Studi : Perbankan Syariah
Alamat Asal : Sawahan RT 11 Pendowoharjo Sewon Bantul
Alamat e-mail : [email protected]
Telp./HP : 085643765888
Motto Hidup : Kebaikan tidak akan selalu bernilai ketika hanya
diucapkan, tetapi akan lebih bernilai ketika sudah
dikerjakan
Riwayat Pendidikan
Tahun Pendidikan Instansi
2000 – 2006 Sekolah Dasar SD Negeri Karanggondang
2006 – 2009 Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 2 Bantul
2009 – 2012 Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 2 Bantul
2012 – 2016 Perguruan Tinggi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
IX
Lampiran 15.
Profil PT Bank Syariah Mandiri
A. Profil
Nama : PT Bank Syariah Mandiri
Alamat : Wisma Mandiri I, Jl. MH Thamrin No. 5
Jakarta 10340 – Indonesia
Telepon : (62-21) 2300 509, 3983 9000 (Hunting)
Faksimili : (62-21) 3983 2989
Situs Web : www.syariahmandiri.co.id
Tanggal Berdiri : 25 Oktober 1999
Tanggal Beroperasi : 1 November 1999
Modal Dasar : Rp. 2.500.000.000.000,-
Modal Disetor : Rp. 1.489.021.935.000,-
Kantor Layanan : 864 kantor, yang tersebar di 33 provinsi di
seluruh Indonesia
Jumlah Jaringan ATM BSM : ATM Syariah Mandiri 921 unit,
ATM Mandiri 11.886 unit,
ATM Bersama 60.922 unit (include ATM
Mandiri dan ATM BSM),
ATM Prima 74.050 unit,
ATM BCA 10,596 unit
EDC BCA 196,870 unit,
Malaysia Electronic Payment System
(MEPS) 12.010 unit.
Jumlah Karyawan : 16.945 orang (Per Desember 2013)
B. Kepemilikan Saham
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.: 231.648.712 lembar saham (99,999999%)
2. PT Mandiri Sekuritas : 1 lembar saham (0,000001%).