ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA ...
Transcript of ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA ...
ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA
MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII.B SMP NEGERI 13 MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
EVI AYU LESTARI
NIM 105361114616 16
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2020
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Pedang Terbaik yang Dimiliki ialah Sebuah
Kesabaran Tanpa Batas.
Kupersembahkan karya ini buat:
Kedua orang tuaku, saudaraku, dan sahabatku,
atas keikhlasannya dan doanya dalam memdukung penulis
mewujudkan harapan menjadi kenyataan.
ABSTRAK
vii
Evi Ayu Lestari. 2021. Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita
Matematika pada Siswa Kelas VIII.B SMP Negeri 13. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Dr. Alimuddin, M.Si dan Pembimbing II
Ilhamuddin, S.Pd., M.Pd.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kesalahan siswa dan penyebab
terjadinya kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita matematika berdasarkan
prosedur Newman. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VIII.B SMP Negeri 13 Makassar, kemudian memilih subjek untuk diwawancarai.
Instrument penelitian ini adalah tes diagnostik yang memuat 3 soal dan pedoman
wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahswa tidak ada siswa yang melakukan
kesalahan membaca, 95,83% yang melakukan kesalahan memahami masalah, 70,83%
yang melakukan kesalahan transformasi, 34,72% yang melakukan kesalahan
kemampuan proses, dan 66,66% yang melakukan kesalahan penulisan jawaban akhir.
Kesalahan memahami masalah penyebabnya yaitu subjek kurang fokus dan terlalu
tergesa-gesa dalam mengerjakan soal yang diberikan dansiswa tidak terbiasa
menuliskan diketahui dan ditanyakan oleh soal. Kesalahan transformasi masalahan
penyebabnya adalah karena subjek tidak tau mengubah soal matematika menjadi
model matematika dan kurang paham terhadap materi soal yang diberikanKesalahan
keterampilan proses penyebabnya yaitu siswa tidak mengetahui tentang materi
subtitusi dan eliminasi dan siswa tidak paham operasi apa yang harus digunakan.
Kesalahan penulisan jawaban akhir penyebabya yaitu siswa lupa menuliskan
kesimpulan dan siswa tidak terbiasa menuliskan kesimpulan jawaban.
Kata Kunci: Analisis Kesalahan, Soal Cerita, Prosedur Newman
KATA PENGANTAR
viii
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyususn skripsi ini
dengan baik, sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dengan segala keterbatasan dan kekurangan penulis, skripsi ini dapat selesai
karena adanya suatu usaha yang tak mengenal lelah dan pantang menyerah, mulai
dari tahap observasi sampai selesai skripsi ini ditulis. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa mulai dari penyusunan hingga selesainya skripsi ini ditulis, tidak sedikit
hambatan dan tantangan yang dialami penulis. Namun, hambatan dan tantangan
tersebut dapat diatasi berkat adanya bantuan dari berbagai pihak.
Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kedua orang tua saya
Bapak Jumadi dan Ibu Intan serta saudariku yang telah memberi doa restu dan segala
pengorbanan yang begitu besar untuk keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu
sejak kecil sampai sekarang ini. Serta seluruh keluarga besar saya yang telah
memberikan doa restu, dorongan dan semangat untuk mendambakan keberhasilan
saya. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi kebaikan dan
cahaya penerang di kehidupan dunia dan akhirat. Banyak hambatan dilalui penulis
dalam penyusunan skripsi ini, namun berkat kehendak-Nyalah sehingga penulis
berhasil menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya dan penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada:
ix
1. Ayahanda Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Ayahanda Mukhlis, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ayahanda Ma’ruf, S.Pd., M.Pd., selaku Sekertaris Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
4. Ayahanda Dr.Alimuddin, M.Si., selaku dosen pembimbing I dan Ilhamuddin,
S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu,
tenaga, dan pikiran dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada
penulis.
5. Ayahanda Dr. Ilham Minggi, M.Si., dan Nasrullah, S.Pd., M.Pd., selaku
validator yang telah memberikan arahan dan petunjuk terhadap instrument
penelitian.
6. Para Dosen dan Staf Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
memberikan ilmu selama penulis menempuh pendidikan.
7. Bapak Drs. Ramli, M.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 13 Makassar yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.
8. Bapak Herawati Latief selaku guru bidang studi matematika di kelas VIII.B
SMP Negeri 13 Makassar yang telah membantu peneliti selama proses
penelitian.
x
9. Siwa-siswi kelas VIII.B SMP Negeri 13 Makassar yang telah bekerja sama
dalam pelaksanaan penelitian ini.
10. Teman-teman angkatan 2016 di Pendidikan Matematika khususnya 2016 E
yang menjadi sahabat yang bersedia menemani peneliti selama proses
penelitian, untuk bantuannya dalam memberikan ide dan motivasi selama
penyususnan skripsi ini, juga untuk persahabatan yang luar biasa.
11. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada
semuanya. Demi perbaikan selanjutnya saran kritik yang membangun akan penulis
terima dengan senang hati. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.
Makassar, Desember 2020
Penulis
Evi Ayu Lestari
DAFTAR ISI
Halaman
xi
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................ iv
SURAT PERNYATAAN .......................................................................... v
SURAT PERJANJIAN ............................................................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ vii
ABSTRAK ................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL...................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 7
A. Landasan Teori ................................................................................ 7
1. Pengertian Belajar .................................................................... 7
2. Pembelajaran Matematia .......................................................... 8
3. Analisis ..................................................................................... 9
xii
4. Kesalahan ................................................................................. 10
5. Jenis-Jenis Kesalahan Berdasarkan Prosedur Newman ........... 10
6. Soal Cerita ................................................................................ 15
B. Penelitian yang Relevan .................................................................. 16
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 18
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 18
B. Tempat Penelitian ........................................................................... 18
C. Subjek Penelitian ............................................................................. 18
D. Prosedur Penelitian .......................................................................... 19
E. Instrumen Penelitian ........................................................................ 20
F. Teknik Pengumpulan data ............................................................... 21
G. Teknik Analisis Data ....................................................................... 21
H. Teknik Pengujian Keabsahan data .................................................. 22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 23
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 23
B. Pembahasan ..................................................................................... 34
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 41
A. Simpulan ......................................................................................... 41
B. Saran ................................................................................................ 42
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 43
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiii
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1 Contoh kesalahan membaca .......................................................................... 11
2.2 Contoh kesalahan memahami ....................................................................... 12
2.3 Contoh kesalahan transformasi ..................................................................... 13
2.4 Contoh kesalahan keterampilan proses ......................................................... 14
2.5 Contoh kesalahanPenulisan Jawaban Akhir.................................................. 15
4.1 Pengelompokan Jenis Kesalahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Makassar
dalam Menyelesaikan Soal .................................................................................. 24
4.2 Subjek Penelitian yang Terpilih Untuk di Wawancarai ................................ 26
4.3 Jumlah Kesalahan yang Dilakukan oleh Setiap Jenis Kesalahan....................... 35
4.4Hasil % Jenis Kesalahan Dialami Siswa ........................................................ 36
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4.1Hasil Pekerjaan Subjek S-22 SN2 Kesalahan Memahami ................................. 24
4.2Hasil Pekerjaan Subjek S-6 SN1 Kesalahan Transformasi ................................ 29
4.3Hasil Pekerjaan Subjek S-6 SN2 Kesalahan Keterampilan Proses .................... 42
4.4Hasil Pekerjaan Subjek S-7 SN3 Kesalahan Penulisan Jawaban ....................... 48
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kegiatan interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan
berbagai sumber daya pendidikan. Pendidikan juga kegiatan yang bertujuan untuk
mengoptimalkan potensi, keterampilan, dan relevan pribadi siswa dengan tujuan
mencapai tujuan tertentu yang disebut tujuan pendidikan (Sudaryono, 2016: 22).
Suardi & Syofrianisda (2017: 49) menyatakan bahwa secara umum pendidikan
berarti proses pengembangan diri, dan setiap orang dapat hidup dan terus hidup.
“Dengan martabat manusia” Hal ini diimbangi dengan tujuan pendidikan secara
keseluruhan untuk meningkatkan kualitas seluruh umat manusia dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Tidak ada cara lain meningkatkan mutu pendidikan, tetapi
bijaksana melalui Pendidikan Nasional Bersatu. Konsep Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB), organisasi ilmu pengetahuan dan budaya telah mencanangkan empat pilar
pendidikan untuk masa kini dan masa depan, yaitu: (1) belajar ilmu, (2) belajar
melakukan sesuatu, (3) belajar menjadi manusia, ( 4) belajar hidup dalam Bersama-
sama, keempat pilar pendidikan gabungan tujuan IQ, EQ dan SQ.
Semakin tinggi tingkat pendidikan suatu negara maka semakin tinggi pula
kualitas negaranya, asumsi umum dari rencana pendidikan suatu negara. Menurut
Piaget. Ilmu pendidikan bertujuan untuk memberikan informasi. Atau informasi
2
tentang berbagai situasi pendidikan atau pengetahuan pendidikan dasar interaksi,
karena itu sebagian ahli pendidikan meyakini bahwa sebenarnya ilmu pendidikan
adalah penerapan ilmu-ilmu lain dalam praktik pendidik. Oleh karena itu, ilmu
pendidikan pendidikan ilmu yang berdiri sendiri. Matematika memegang peranan
penting dalam perkembangan matematika, karena merupakan ilmu pengetahuan
universal dan dasar dari perkembangan teknologi modern.
Menurut Kurniawan (2017: 9-10), matematika adalah kumpulan ilmu dan
bilangan yang diperoleh melalui penalaran, di dalamnya terdapat terdapat operasi
aritmatika yang digunakan untuk menyelesaikan masalah komputasi.
Matematika adalah ilmu dasar dan akan terus mengalami perkembangan
teoritis dan terapan. Sebagai ilmu dasar, matematika perlu bekerja keras untuk
mempelajari matematika dengan sebaik-baiknya, agar setiap peserta didik dapat
memahami matematika dengan baik, sehingga telah banyak digunakan dalam
berbagai bidang kehidupan manusia. Maka dari itu, dalam dunia pendidikan
matematika, semua siswa mulai dari sekolah menengah pertama hingga pendidikan
tinggi termasuk sekolah menengah pertama (SMP) telah melakukan penelitian.
Pada dasarnya siswa sering menemui kesalahan saat menyelesaikan masalah
berupa soal cerita. Kesalahan umum yang dilakukan siswa saat menyelesaikan
masalah matematika antara lain kesalahan dalam membaca soal, kesalahan
memahami materi matematika, kesalahan menggunakan rumus matematika,
kesalahan memahami tanda dan simbol, kesalahan memilih dan menggunakan alat
3
pemecah masalah, dan kesalahan dalam menulis jawaban. Akhir. Kesalahan yang
dilakukan siswa dalam memecahkan masalah matematika dapat memengaruhi nilai
matematika mereka yang lebih rendah.
Banyaknya kesalahan dialami peserta didik dalam menyelesaikan soal dapat
membuat sebuah petunjuk sampai di mana peserta didik telah menguasai materi yang
telah diberikan. Dilihat pada kesalahan yang telah dilakukan oleh peserta didik dapat
dikaji dan diteliti secara lanjut mengenai asal dari kesalahan peserta didik, kesalahan
peserta didik harus segera mendapatkan pemecahan yang tuntas. Pemecahan ini dapat
dilakukan analisis masalah, penyebab kesalahan yang dialami peserta didik.
Berdasarkan observasi diSMP Negeri 13 Makassar pada bulan Juli hingga
Oktober 2019, kebanyakan dari siswa melakukan kesalahan saat menyelesaikan soal
yang berbentuk cerita terutama mengubah soal dalam bentuk model matematika.
Dilihat dari kemampuan siswa dengan menyelesaikan soal yang berbentuk cerita
meliputi beberapa langkah penyelesaian berdasarkan pemecahan masalah yang
meliputi 1) Membaca soal, 2) memahami masalah, 3) Transformasi atau membuat
model matematika, 4) kemampuan proses serta 5) penarikan kesimpulan. Kesalahan
pada salah satu langkah penyelesaian dapat memengaruhi langkah berikutnya hingga
mengakibatkan hasil belajar peserta didik rendah dalam menyelesaikan soal cerita
matematika.
4
Berdasarkan paparan diatas, penulis tertarik untuk meneliti judul “Analisis
Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pada Siswa Kelas VIII.B
SMP Negeri 13 Makassar”.
1. Rumusan Masalah
Pada paparan latar belakang, jadi peneliti mengambil rumusan masalah yaitu
1. Bagaimana deskripsi jenis kesalahan yang dialami siswa dalam
menyelesaikan soal cerita matematika pada siswa Kelas VIII.B SMP Negeri
13 Makassar?
2. Bagaimana deskripsi penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
cerita matematika pada siswa Kelas VIII.B SMP Negeri 13 Makassar?
2. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan diadakannya penelitian ialah:
1. Mengidentifikasi kesalahan pada siswa dalam mengerjakan soal cerita
matematika Kelas VIII.B SMP Negeri 13 Makassar.
2. Mengidentifikasi penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal cerita matematika Kelas VIII.B SMP Negeri 13
Makassar.
5
3. Manfaat Penelitian
Peneliti mengharapkan banyak pada penelitian ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dari penelitian ini bisa memberikan kontribusi dalam mengembangkan
potensi peserta didik mempelajari materi matematika terutama potensi memecahkan
masalah berupa cerita matematika.
2. Manfaat Praktis
1) Untuk tenaga pengajar, informasi kesalahan yang dialami peserta didik bisa
dijadikan sebagai faktor pertimbangan guru untuk meletakkan desain pembelajaran
berikutnya.
2) Untuk peserta didik, yaitu agar mereka bisa tahu alasan dan jenis kesalahan mereka
lakukan saat menghadapi masalah format cerita
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Belajar
Secara umum, belajar adalah proses aktif yang memungkinkan orang
menemukan hal-hal baru di luar informasi yang mereka miliki. Pembelajaran
seseorang adalah bagian dari hidupnya dan berlangsung seumur hidup, tidak peduli
kapan dan di mana, baik di sekolah maupun di luar sekolah
Purwoto (1997: 24) mengumukakan: “belajar ialah suatu proses dari tidak
paham menjadi paham atau dari paham menjadi lebih paham, dari terampil menjadi
terampil, dari tidak pandai menjadi pandai, dari sikap yang kurang baik menjadi sikap
yang lebih baik, dari pasif menjadi aktif, dari tidak teliti menjadi tidak teliti dan
seterusnya”. sedangkan menurut Cronbach 9Sadirman, 1990:220, “ belajar adalah
kinerja belajarmelalui perubahan pengalaman”, sehingga belajar yang efektif melalui
pengalaman.
Winkel (Gino dkk, 2000:6) mengartikan “Belajar ialah aktivitas mental yang
terjadi melalui interaksi dengan lingkungan, yang mengarah pada perubahan
pengetahuan, pemahaman keterampilan dan nilai-nilai sikap. Perubahan itu bersifat
abadi atau selamanya”.
Hamalik (1992:154) menunjukkan bahwa “Belajar ialah perubahan perilaku
yang relatif stabil karena dari latihan dan pengalaman”.
7
Berbeda dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa belajar ialah hasil dari
perilaku individu dan aktivitas lingkungan untuk menjadikan perilaku menjadi lebih
baik.
2. Pembelajaran Matematika
1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran ialah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan
antar sumber belajar dalam lingkungan belajar (UU SPN, No. 20, 2003). Pupuh dan
M. Sobry (2010: 10) belajar mengajar ialah rangkaian kegiatan yang disetujui dan
dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang terbaik.
Rudi dan Cepi (2009: 1) mengatakan belajar ialah aktivitas yang menuntut seseorang
mendapar pengetahuan, keahlian dan nilai-nilai positif melalui pemanfaatan berbagai
sumber belajar.
2. Pengertian Matematika
Menurut James dan James (Hasanah, 2010: 11), matematika ialah ilmu logika
yang melibatkan wujud, susunan, kuantitas, dan rancangan yang sebagian besar
berkaitan satu sama lain dan terbagi dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan
geometri. Pada saat yang sama, menurut KTSP 2006, matematika adalah Ilmu
universal ialah fondasi dari kemajuan teknologi maju yang memainkan fungsi penting
dalam beragam disiplin ilmu dan mendorong pemikiran orang (KTSP 2006).
8
Perubahan cepat saat ini di bagian teknologi informasi dan komunikasi didasarkan
pada kemajuan matematika di bagian teori bilangan, aljabar, analisis, teori
probabilitas, dan teori dispersi. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi masa
depan, seseorang harus mahir dalam matematika sejak usia dini.
Muhsetyo (2008: 26), mengungkapkan pembelajaran matematika ialah suatu
cara pemberian pengetahuan belajar pada siswa lewat rangkaian aktivitas yang
direncanakan hingga siswa mendapat kemampuan dalam mempelajari materi
matematika.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar matematika
merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar dan pembelajaran yang bertujuan untuk
membangun pengetahuan matematika sehingga dapat bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari dan dapat mengamalkan hasil belajar matematika.
3. Analisis
Menurut Spradley (Sugiyono, 2014: 89), analisis ialah kegiatan mencari pola,
dan analisis ialah cara berfikir yang berkaitan dengan pengujian sistematis terhadap
hal-hal tertentu untuk menentukan bagian-bagian, hubungan antara bagian-bagian dan
hubungannya dengan keseluruhan. Analisis ialah upaya untuk menguraikan suatu
masalah atau fokus penelitian menjadi berbagai bagian (penguraian) sehingga
susunan bentuk-bentuk dekomposisi tersebut dapat terlihat dengan jelas, sehingga
maknanya dapat dipahami dengan lebih jelas atau situasinya dapat dipahami dengan
lebih jelas (Safori dan Komariyah). , 2014: 200).
9
Nasution (Sugiyono, 2010: 244) analisis ialah sesuatu pekerjaan yang susah,
dan membutuhkan kerja keras. Tidak ada metode analisis yang spesifik, sehingga
setiap peneliti harus menemukan metode yang menurutnya sesuai dengan sifat
penelitian. Materi yang sama dapat memiliki klasifikasi yang berbeda.
Berdasarkan paparan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis ialah
menentukan subjek secara sistematis, menguraikan hubungan antara berbagai bagian
dan hubungan keseluruhan untuk memperoleh pemahaman dan pemahaman yang
tepat tentang dekomposisi subjek.
4. Kesalahan
Rahardjo (2011: 14) mengemukakan kesalahan yang dihadapi peserta didik
menangani masalah soal cerita mencakup, kesalahan memahami, kesalahan dalam
menetapkan bentuk matematika, kesalahan kemampuan proses serta kesalahan dalam
mengartikan jawaban terhadap kalimat matematikanya. Runtukahu (2014: 252-259)
menyatakan tentang kekeliruan atau kelalaian siswa yang mengalami kesulitan
menelaah matematika ialah kesalahan pada pelajaran berhitung dan kesalahan
memecahkan masalah cerita. Terlepas dari penegertian diatas, ada pendapat lain
tentang jenis-jenis kesalahan peserta didik dalam masalah cerita, yang sering disebut
teori Newman. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kesalahan
adalah kesalahan dalam menyelesaikan masalah matematika.
10
5. Jenis-Jenis Kesalahan Berdasarkan Prosedur Newman
Menurut Newman, jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam
memecahkan masalah matematika adalah sebagai berikut:
a. Kesalahan Membaca
Kesalahan membaca ialah kesalahan yang dilakukan siswa pada saat
membaca soal, yaitu siswa tidak dapat membaca dan menjelaskan arti dari tiap-tiap
kata, simbol yang ada pada soal. Indikator kesalahan baca yaitu sbb:
1. Siswa tidak bisa membaca atau mengenali simbol dalam pertanyaan.
2. Siswa tidak dapat menjelaskan arti dari tiap-tiap kata, serta simbol
Table 2.1 Contoh Kesalahan Membaca
Kalimat atau pertanyaan dalam soal Kesalahan siswa
2 liter jus kelapa dituangkan sama banyak
kedalam 8 gelas. Berapa milliliter jus
kelapa yang ada di tiap gelas?
Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan oleh Parmitj Singh dengan seswa,
siswa sama sekali tidak membaca soal
cerita. Siswa hanya menggelengkan
kepalanya saat dimita untuk membacakan
soal. Saat siswa diminta kembali
membacakan soal siswa tidak membaca
sama sekali soalnya.
Berdasarkan penyebab kesalahan tersebut
siswa mengalami kesalahan membaca.
11
b. Kesalahan Memahami
Kesalahan Memahami ialah siswa dapat membaca seluruh kata pada
pertanyaan, tapi tidak dapat memahami arti penuh dari kata tersebut, sehingga
mereka tidak dapat menyelesaikan lebih lanjut pertanyaan yang benar. Indikator
kesalahpahaman adalah sbb:
1. Siswa tidak bisa sepenuhnya memahami pengetahuan yang diketahui.
2. Siswa tidak dapat sepenuhnya memahami konten yang diminta.
Table 2.2 Contoh Kesalahan Memahami Masalah
Kalimat atau pertanyaan dalam soal Kesalahan siswa
Chin membeli sebuah tas seharga RM29.30.
Penjaga took mengembalikan RM70.70
sebagai kembaliannya. Berapa banyak uang
yang Chin berikan ke penjaga took
sebelumnya?
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh
Parmijt Singh dengan siswa, siswa bisa
membaca soal dengan baik tetapi peserta
didik kurang mampu mengerjakan soal
tersebut karna siswa tidak memahami apa
yang ditanyakan oleh soal.
Dilihat dari penyebab kesalahan maka
peserta didik melakukan kesalahan
memahami masalah.
c. Kesalahan Transformasi
Kesalahan transformasiialah bahwa siswa telah memahami masalah yang
dia baca, tetapi tidak dapat mengidentifikasi operasi atau urutan operasi yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Indikator kesalahan konversi ialah sbb::
1. Siswa tidak bisa menampilkan informasi yang diberikan
12
2. Siswa tidak mengetahui rumus apa yang akan digunakan untuk
menyelesaikan soal.
3. Siswa tidak mengetahui operasi penghitungan yang akan digunakan.
Table 2.3 Contoh Kesalahan Transformasi
Kalimat atau pertanyaan dalam soal Kesalahan siswa
Sebuah tas beratnya 2,88 kg. Sebuah
keratnya 320 gr lebih ringan daripada tas.
Hitunglah berat total keduanya tas dan
keranjang.
dari hasil wawancara yang dilakukan oleh
Parmijt Singh dengan siswa, siswa mampu
memahami pertanyaan dengan baik, tetapi
peserta didik tidak dapat menyelesaikan
soal dengan baik dikarenakan siswa tidak
dapat menentukan operasi matematika
dengan tepat. Siswa menyelesaikan
perkalian padahal seharusnya menggunakan
pengurangan dilanjutkan dengan
penjumlahan.
Dilihat dari penyebab kesalahan maka
peserta didik melakukan kesalahan
Transformasi.
d. Kesalahan Keterampilan Proses
Kesalahan keterampilan proses ialah ketika siswa dapatmengidentifikasi
operasi yang sesuai tetapi tidak mengetahui langkah-langkah yang diperlukan
untuk melaksanakan operasi secara terperinci. Indikator kesalahan keterampilan
proses ialah sbb::
1. Siswa tidak mengetahui langkah-langkah untuk memecahkan masalah.
2. Siswa tidak dapat melakukan langkah-langkah penggunaan cepat.
13
Table 2.4 Contoh Kesalahan Keterampilan Proses
Kalimat atau pertanyaan dalam soal Kesalahan siswa
Seorang juru ketik mengetik beberapa surat
dan menyusun beberapa file dalam 4 jam
dan 15 menit. Jika dia menghabiskan 2 jam
dan 20 menit mengetik surat, berapa lama
yang dihabiskan menyusun file?
Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan oleh Parmijt Singh dengan siswa,
siswa mampu membaca soal, memahami
pertanyaan, dan menentukan operasi
mateatika. Akan tapi hasil yang didapatkan
kurang tepat diakibatkan peserta didik tidak
dapat menjalankan proses perhitungan
dengan benar
Berdasarkan penyebab kesalahan maka
siswa melakukan kesalahan keterampilan
proses.
e. Kesalahan Penulisan Jawaban Akhir
Kesalahan penulisan jawaban akhir ialah siswa dapat menyelesaikan
masalah dengan benar, tapi tidak dapat mengungkapkan solusi tersebut dalam
bentuk tulisan yang benar. Indikator penulisan jawaban akhir adalah sebagai
berikut:
1. Berdasarkan langkah-langkah yang digunakan, peserta didik tidak
bisa menemiukan hasil akhirnya.
2. Siswa tidak dapat memberikan jawaban akhir untuk soal.
3. Siswa tidak dapat menulis jawaban akhirnya berdasarkan simpulan
yang disebutkan pada pertanyaan.
14
Table 2.5 Contoh Kesalahan Penulisan Jawaban Akhir
Kalimat atau pertanyaan dalam soal Kesalahan siswa
Suatu kelas yang berjumlah 25 siswa,
terdapat 18 orang siswa yang senang lari,
13 orang siswa yang senag bulu tangkis,
dan 5 orang siswa tidak senang keduanya.
Berapa banyak siswa yang senang kedua-
duanya?
Siswa dapat memahami pertanyaan dengan
baik, menuliskan apa yang diketahui dan
ditanyakan dengan tepat pada than
transfomasi siswa menggunakan diagram
venn, hasil gambar diagram vennya tepat
sehingga siswa dapat mengoperasikan
dengan tepat. Pada penulian jawaban akhir
siswa menuliskan kesimpulan akan tetatapi
hasi yang dituliskan siswa tidak sesuai
dengan apa yang dituliskan di keterampilan
proses.
Berdasarkan penyebab kesalahan tersebut
maka siswa melakukan kesalahan penulisan
jawaban akhir.
6. Soal Cerita
Soal cerita ialah gambaran soal yang menghadirkan masalah terhadap
kehidupan sehari-hari baik dalam bentuk narasi maupun cerita. soal cerita biasanya
diekspresikan dalam kalimat, didalamnya terdapat masalah yang diselesaikan dengan
memakai teknik aritmatika (Budiyono, 2008: 8).
Lebih lanjut Ashlock (2003: 80) memperjelas penjelasan di atas, bahwa soal
cerita dapat diangkat secara lisan atau tulisan untuk menggambarkan masalah
kegiatan kehidupan sehari-hari. Soal cerita didasarkan pada apa yang terjadi di sekitar
15
kehidupan dan pengalaman siswa. Begitu pula, pertanyaan cerita harus mencakup
operasi efektif dalam status sosial atau sebafian bidang penelitian yang
memungkinkan.
Saat Menyelesaikan masalah cerita, peserta didik harus memahami langkah-
langkah dalam prosesnya agar peserta didik dapat menyelesaikan masalah cerita
dengan benar. Ada 5 prose untuk menyelesaikan masalah cerita yaitu: (1) menulis apa
yang diketahui, (2) menulis apa yang ditanyakan, (3) Mengganti gambaran soal cerita
dalam bentuk matematika, (4) bisa menyelesaikan terhadap proses hitung-hitungan(5)
Memberikanjawaban akhirnya sesuai pada pertanyaan yang telah ada (Zulkarnaim,
2011).
dari pengertian soal cerita yang dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa soal
cerita ialah soal yang disajikan dalam bentuk cerita pendek yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
B. Penelitian yang Relevam
Adapun penelitian terkait penelitian ini adalah sbb:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Dwiwal Umam dengan judul “Analisis
Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Cerita Matematika dalam Operasi
Aritmatika Pecahan Tahun 2014”, mengemukakan Kesalahan peserta didik saat
mengerjakan masalah matematika biasanya dianggap sebagai kesalahan murni peserta
didik, yaitu kesalahan siswa dalam menyelesaikan rencana, kesalahan dalam
menyelesaikan masalah sesuai rencana pada langkah kedua, dan kesalahan dalam
16
memeriksakan hasil yang sudah diperoleh. Sedangkan jenis kesalahan yang dilakukan
meliputi: kesalahan konseptual, kesalahan perhitungan dan kesalahan pemodelan
2. Penelitian yang dilaksanakan oleh Fitri Andika Nurussafa'at tahun 2014 berjudul
“Analisis Kesalahan Siswa pada Soal Cerita pada Materi Volume Prisma Berdasarkan
Gaya Kognitif Siswa” (pada semester VII semester II SMP IT Ibnu Abbas Klaten
tahun ajaran 2013 / 2014) mengatakan faktor-faktor yang menyebabkan peserta didik
membuat kesalahan adalah: ketidaktepatan. Tidak terlalu penting untuk
mengasumsikan bahwa menuliskan apa yang di ketahui dan apa yang harus di
tanyakan itu tidak terlalu penting. Menurut saya menulis apa yang diketahui dan apa
yang harus ditanyakan akan membuang-buang waktu, lupa menulis rumus, dan
sengaja tidak Cepat tulis rumusnya, terburu-buru, tidak sengaja dalam operasi
perkalian, sengaja karena kesalahan sebelumnya dan tidak dapat sepenuhnya menulis
satuannya, asalkan dia cukup memahami satuan untuk ditulis.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Bersifat deskriptif, dikarenakan
dapat mengungkapkan, menganalisis, dan meringkas kesalahan yang dihadapi siswa.
Sifatnya kualitatif, karena data yang dianalisis yaitu kesalahan siswa. Penelitian
kualitatif ialah penelitian dengan ciri-ciri sebagai berikut: dengan latar yang natural
(latar belakang keseluruhan), menggunakan instrumen, dengan menggunakan metode
kualitatif, analisis data induktif, pengembangan teori berdasarkan data, standar
khusus keabsahan data, dan sekaligus hasil penelitiannya adalah Disepakati bersama.
A. Tempat Penelitian
Pada penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 13 Makassar kelas VIII.B.
Lokasi penelitian di Jl. Tamalate VI No.2.
B. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian ini ialah siswa kela VIII.B pada SMP Negeri 13 Makassar,
terdiri dari 24 siswa.
Tahap-tahap memilih subjek:
1. 24 siswa diberikan soal cerita matematika
18
2. Analisis hasil pekerjaan siswa
3. Dikelompokkan berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan siswa.
C. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Memohon persetujuan pada kepala SMP Negeri 13 Makassar bakal
melaksanakan penelitian.
b. Mengadakan kontak kepada pamong.
c. Mempelajarai program studi kelas VIII.
d. Menata dan merancang perlengkapan belajar.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Mengusulkan rencana tes pada sekolah yang telah ditetapkan untuk penelitian.
b. Melakukan tes pada tanggal 16 November 2020 dan dilakukan secara daring.
c. Menganalisa tanggapan dari hasil tiap-tiap peserta didik dan mendapati
penyebab kesalahan belajar yang dialami siswa.
d. Memilih subjek yang hendak diwawancarai.
e. Wawancara dilakukan pada tanggal 20 November 2020.
1). Melakukan Tanya jawab untuk mendapati pemicu kesalahan dialami peserta
didik.
19
2). Meringkas apa pemicu kesalahan peserta didik berlandaskan hasil Tanya
jawab.
3. Tahap Akhir
Setelah melakukan penelitian, tindakan selanjutnya yaitu menelaah
informasi yang telah didapatkan.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini ialah peneliti itu sendiri. Di mana peneliti ini dibantu
oleh instrumen pendukung yaitu tes tertulis yakni tes yang berbentuk soal uraian
(essay) dan pedoman wawancara.
1. Tes tertulis
Tes yang dipakai ialah tes tertulis yang berbentuk soal uraian diagnosik untuk
mengetahui di mana letak kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita. Sesuai
materi yang telah diajarkan, maka siswa diminta untuk menyelesaikan soal cerita.Dari
hasil tes dapat ditarik kesimpulan tertentu pada siswa.
Adapun tes yang peneliti gunakan pada penelitian ini yaitu terdiri dari 3 butir
soal, berikut di bawah ini soal yang digunakan peneliti.
1. Fitra membeli 3 buku dan 2 pensil seharga Rp 11.500,00. Dilla membeli 4 buku
dan 3 pensil dengan harga Rp 16.00,00. Jika Ika membeli 2 buku dan 1 pensil,
jumlah uang yang harus dibayarkan adalah . . .
20
2. Seorang tukang parkir mendapat uang sebesar Rp 17.000,00 dari 3 buah mobil dan
5 buah motor, sedangkan dari 4 buahmobil dan 2 buah motor ia m,endapatkan
uang Rp 18.000,00. Jika terdapat 20 mobil dan 30 motor, anyak uang parker yang
ia peroleh adalah . . .
3. Luna hanya memiliki uang dalam bentuk pecahan Rp 10.000,00 dan Rp 20.000,00.
Perbandingan antara banyak lembaran Rp 10.000,00 dengan banyak lembaran Rp
20.000,00 adalah 3:4. Setelah dihitung, jumlah uang Luna seluruhnya adalah Rp
220.000,00. Banyak lembaran uang lama seluruhnya adalah . . .
2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara dikembangkan setelah data tes tertulis diperoleh.
Wawancara dilakukan untuk mengetahui mengapa siswa melakukan kesalahan dalam
menyelesaikan masalah cerita. Yang diwawancarai adalah siswa yang melakukan
kesalahan, dan kesalahan tersebut merupakan kesalahan siswa lain yang melakukan
membuat kesalahan serupa. Jenis wawancara yang dipakai ialah wawancara tidak
terstruktur,
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Tes
Untuk penelitian ini tes yang akan dipakai ialah tes deskriptif
diagnostik untuk mengetahui langkah-langkah ketuntasan setiap siswa sehingga
kesalahan siswa dapat diidentifikasi.Tes deskripsi merupakan tes yang berisi soal
21
yang berupa soal-soal serta jawabannya, hingga pihak yang diuji perlu menyusun
jawaban sesuai dengan latar belakangnya.
2. Metode Wawancara
Tujuan dari wawancara ialah untuk mendapatkan informasi tentang kesulitan yang
dihadapi dalam menyelesaikan masalah cerita.
Penelitian ini melakukan wawancara dengan siswa untuk mengetahui di mana
siswa melakukan kesalahan dan untuk mengetahui alasan siswa mengalami kesalahan
dalam menyelesaikan masalah cerita.
Untuk penelitian ini menggunakan wawancara tak terstruktur karena pedoman
wawancara disusun setelah data hasil diperoleh. Yang diwawancarai adalah peserta
didik yang melakukan kesalahan.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data ini menjadi fokus pengkajian, karena dengan menganalisis hasil
penelitian, analisis data versi Miles dan Huberman menunjukkan tiga aktivitas yaitu
sebagai berikut:
1. Reduksi data
Reduksi data adalah salah satu bentuk analisis yang bisa memperjelas,
mengklasifikasikan, memandu, dan menghapus data yang tidak diperlukan dan
mengatur data tersebut.
22
2. Penyajian data
penyajian data ialah deskripsi dari kumpulan pesan terstruktur, memberikan
peluang untuk menarik simpulan dan mengambil langah. Penyajian sebagian besar
data umum dipakai mempresentasikan data penelitian kualitatif.
3. Penarikan Kesimpulan
Simpulan yang diambil didukung oleh data yang valid sehingga
kesimpulannya bisa menanggapi rumusan masalah yang sudah dirumuskan.
G. Rencana Pengujian Keabsahan Data
Untuk penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi teknis, yakni teknik
pengujian dan teknik wawancara.
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Di bab ini dipaparkan hasil penelitian tentang kesalahan yang dialami siswa
dalam mengerjakan soal cerita matematika pada siswa kelas VIII.B SMP Negeri 13
Makassar sebagai subjek penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada hari senin
tanggal 16 november 2020, proses pengumpulan data ini dilakukan dengan
memberikan tes soal cerita dengan materi sistem persamaan linear dua variabel yang
dilanjutkan dengan tes wawancara pada hari jumat tanggal 20 november 2020.
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini membahas mengenai kesalahan siswa saat menyelesaikan
soal cerita matematika. Kesalahan dianalisis pada penelitian ini didasarkan
dengan prosedur Newman yang meliputi kesalahan membaca, kesalahan
memahami, kesalahan transformasi, kesalahan proses dan kesalahan penulisan
jawaban akhir.
Data hasil penelitian ini diperoleh dengan memberikan tes soal cerita materi
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) pada siswa kelas VIII.B SMP
Negeri 13 Makassar. Tes soal cerita diberikan kepada25 siswa, selanjutnya dari
24 siswa yang mengerjakan tes soal cerita dipilih 3 siswa untuk diwawancarai
untuk mengetahui penyebab kesalahan yang dilakukan siswa.
24
1. Penyajian Data
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 13 Makassar, dari penelitian ini
peneliti mendapatkan hasil data sebagai berikut:
a. Data Hasil Tes
Jumlah siswa yang mengikuti dalam tes ini adalah 24 siswa. Di bawah ini
merupakan hasil tes siswa tersebut.
Tabel 4.1 Pengelompokan Jenis Kesalahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13
Makassar dalam Menyelesaikan Soal Cerita
No Subjek SOAL NOMOR 1 SOAL NOMOR 2 SOAL NOMOR 3
M1 M2 T K P M1 M2 T K P M1 M2 T K P
1 S-1 - √ - - - - √ - - - - √ √ √ √
2 S-2 - √ √ - - - √ - - √ - √ √ √ √
3 S-3 - √ √ - √ - √ √ - √ - √ √ √ √
4 S-4 - √ √ - - - √ - - √ - √ √ √ √
5 S-5 - √ √ - - - √ - - - - √ √ √ √
6 S-6 - √ √ √ √ - √ √ √ √ - √ √ √ √
7 S-7 - √ - - √ - √ - - √ - - - - √
8 S-8 - √ √ - - - √ - - √ - √ √ √ √
9 S-9 - √ √ - - - √ √ - - - √ √ √ √
10 S-10 - √ √ - √ - √ √ - - - √ √ √ √
11 S-11 - √ √ - √ - √ - √ - - √ √ √ √
12 S-12 - √ √ - - - √ - - √ - √ √ - √
13 S-13 - √ √ - - - √ √ - - - √ - - -
14 S-14 - √ √ - - - √ √ - - √ √ √ √
15 S-15 - √ √ - √ - √ - √ - - √ √ √ √
16 S-16 - √ √ - √ - √ √ - √ - √ - - -
17 S-17 - √ √ - √ - √ √ - √ - √ √ √ √
18 S-18 - √ √ - √ - √ √ - √ - √ √ √ √
19 S-19 - √ √ - √ - √ - - - - √ √ √ √
20 S-20 - √ √ - √ - - √ - √ - √ √ √ √
21 S-21 - √ - √ √ - √ - - √ - √ √ √ √
22 S-22 - √ - - - - √ - - - - - - - -
23 S-23 - √ √ - √ - √ √ - √ - √ √ √ √
24 S-24 - √ √ - √ - √ - √ √ - √ √ √ √
Jumlah 0 24 20 2 14 - 23 1
1
4 14 0 22 20 1
9
20
25
Keterangan:
: Subjek yang melakukan kesalahan memahami
: Subjek yang melakukan kesalahan transformasi
: Subjek yang melakukan kesalahan keterampilan proses
: Subjek yang mengalami kesalahan penulisan jawaban akhir
M1 : Kesalahan Membaca Soal
M2 : Kesalahan Memahami Masalah
T : Kesalahan Transformasi
K : Kesalahan Keterampilan Proses
P : Kesalahan Penulisan Jawaban Akhir
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dilihat dari total kesalahan siswa pada masing-
masing bentuk kesalahan. Pada Soal Nomor 1 tidak ada siswa yang mengalami pada
jenis kesalahan membaca soal, 24 siswa mengalami kesalahan memahami, 20 siswa
yang mengalami transformasi , 2 siswa yang mengalami kesalahan kemampuan
proses, dan 14 siswa mengalami kesalahan menuliskan jawaban akhir. Untuk Soal
Nomor 2 tidak ada siswa yang mengalami kesalahan membaca soal, 23 siswa
mengalami kesalahan memahami, 11 siswa mengalami kesalahan transformasi, 4
26
siswa mengalami kesalahan kemampuan proses, dan 14 siswa mengalami kesalahan
penulisan jawaban akhir. Dan untuk Soal Nomor 3 tidak ada siswa yang mengalami
kesalahan membaca soal, 22 siswa mengalami kesalahan memahami, 20 siswa yang
mengalami kesalahan transformasi, 19 siswa mengalami kesalahan kemampuan
kemampuan proses, dan 20 siswa mengalami kesalahan penulisan jawaban akhir.
Adapun subjek yang terpilih menjadi subjek penelitian untuk diwawancarai
terdapat pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Subjek Penelitian Yang Terpilih Diwawancarai
Subjek Jenis Kesalahan yang Dilakukan
Alya Pebrianti Syahrul Kesalahan memahami
Najwa Hurmiyah Kesalahan transformasi dan Kesalahan Keterampilan
Proses
Aisyah Sephira Penulisan jawaban akhir
a. Deskripsi jenis kesalahan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal cerita
1. Soal Nomor 1
Terdapat 24 siswa yang melakukan kesalahan pada memahami soal
dari 24 siswa dengan presentasi 100%, 18 siswa mengalami kesalahan
transformasi dari 24 siswa dengan presentasi 83,33%, 2 siswa mengalami
kesalahan kemampuan proses dari 24 siswa dengan presentasi 8,33%, dan 14
siswa mengalami kesalahan penulisan jawaban akhir dari 24 siswa dengan
presentasi58,33% .
27
2. Soal Nomor 2
Terdapat 23 siswa mengalami kealahan memahami soal, dari 24 siswa
dengan presentasi 95,83%, 11 siswa mengalami kesalahan transformasi dari
24 siswa dengan presentasi 45,83%, 4 siswa mengalami kesalahan
keterampilan proses dari 24 siswa dengan presentasi 16,66%, dan 14 siswa
mengalami kesalahan penulisan jawaban akhir dari 24 siswa dengan
presentasi 58,33%.
3. Soal Nomor 3
Terdapat 22 siswa melakukan kesalahan memahami soal dari 24 siswa
dengan presentasi 91,66%, 20 siswa mengalami kesalahan transformasi dari
24 siswa dengan presentasi 83,33%, 19 siswa mengalami kesalahan
keterampilan proses dari 24 siswa dengan presentasi 79,16%, dan 20 siswa
mengalami kesalahan penulisan jawaban akhir dari 24 siswa dengan
presentasi 83,33%.
b. Deskripsi penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita
Berikut di bawah ini merupakan penyebab kesalahan siswa dalam
mengerjakan soal cerita berdasarkan prosedur Newman.
1. Kesalahan memahami
SOAL NOMOR 2
28
Gambar 4.1 Hasil Pekerjaan S-22 Pada Soal Cerita Nomor 2
Berdasarkan pada gambar 4.1 hasil pekerjaan S-22 bahwa subjek tidak dapat
menulis yang diketahui informasi yang terdapat pada soal dan tidak
mengetahui yang ditanyakan yang terdapat pada soal.
Berikut di bawah ini hasil wawancara dengan S-22.
P : Bisa adik bacakan Soal Nomor 2
S-22 : Seorang tukang parkir mendapat uang sebesar Rp 17.000,00 dari 3 buah mobil
dan 5 buah motor, sedangkan dari 4 buah mobil dan 2 buah motor ia
mendapatkan uang Rp 18.000,00. Jika terdapat 20 mobil dan 30 motor banyak
uang parkir yang ia peroleh adalah
P : Coba adik sebutkan apa yang diketahui dalam soal?
S-22 : Seorang tukang parkir mendapat uang Rp 17.000,00 dari 3 buah mobil dan 5
buah motor dan mendapat Rp 18.000,00 dari 4 buah mobil dan 2 buah motor.
P : Sekarang adik coba sebutkan apa yang ditanyakan dalam soal?
S-22 : Banyak Uang Uang Parkir yang diperoleh dari 20 mobil dan 30 motor.
P : Baik, adik dapat menyebutkan diketahui dan ditanyakan tetapi dalam pengerjaan
soal kemarin kenapa adik tidak menuliSoal Nomorya.
29
ST : Oiya kak saya lupa menuliSoal Nomorya kak karena terlalu terburu-buru dalam
pengerjaannya kak dan saya pikir apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal
itu tidak perlu dituliskan lagi karena sudah terdapat dalam soal.
Hasil wawancara dengan subjek S-22 dapat dilihat bahwa subjek dapat
menyebutkan semua informasi yang diketahui pada soal dan ditanyakan oleh
soal. Dari hasil pekerjaan subjek S-22 menunjukkan bahwa subjek melakukan
kesalahan memahami soal karena subjek tidak menulis apa yang diketahui dan
ditanyakan oleh soal.
Adapun faktor penyebab subjek S-22 mengalami kesalahan memahami yaitu
subjek kurang fokus dan terlalu terburu-buru dalam menyelesaikan yang telah
diberikan.
2. Kesalahan Transformasi
SOAL NOMOR 1
30
Gambar 4.2 Hasil Pekerjaan S-6 Pada Soal Cerita Nomor 1
Dari gambar tersebut hasil pekerjaan subjek S-6 dapat dilihat bahwa
subjek tidak bisa menuliskan model matematika pada soal cerita yang telah
diberikan.
Berikut di bawah ini hasil wawancara dengan S-6.
P : Dari Soal Nomor 1 bagaimana model matematika?
S-6 : (Tidak menjawab)
P : Kenapa tidak dijawab dek?
31
S-6 : Maaf kak saya tidak tau kak bagaimana model matematika karena saya kurang
paham tentang materi.
P : Ok dek lain kali harus ki perhatikan kalau gurunya menjelaskan
S-6 : Iye kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas dengan subjek S-6 dapat terlihat
bahwa subjek tidak bisa menulis model matematika terdapat atas soal yang telah
diberi. Untuk hasilnya, pekerjaan subjek S-6 menunjukkan bahwa subjek
mengalami kesalahan transformasi kaREna tidak menuliskan model matematika
dalam soal
Adapun faktor penyebab subjek S-6 mengalami kesalahan transformasi
yaitu karena subjek tidak tau mengubah soal matematika menjadi model
matematika dan kurang paham terhadap materi soal yang diberikan.
3. Kesalahan Kemampuan Proses
SOAL NOMOR 2
Gambar 4.3 Hasil Pekerjaan S-6 Pada Soal Cerita Nomor 2
32
Berdasarkan gambar tersebut bisa dilihat subjek S-6 mengerjakan soal tetapi
proses pengerjaan soal tersebut kurang tepat.
Berikut di bawah ini hasil wawancara dengan S-6.
P : Coba perhatikan jawabannya dek, jelaskan proses pengerjaannya?
S-6 : Pertama kita kali 3x + 4y= 17.000 dengan 5 dan 5x + 2y = 18.000 untuk
menghabiskan nilai x kak.
P : Yakin dengan jawabannya dek?
S-6 : (berpikir) Kurang yakin ka kak .
P : Kenapa kurang yakin ki dek?
S-6 : Saya tidak paham materi kak.
P : Jadi seharusnya di situ dek 3x + 5y= 17.000 di kali 4 dengan 4x + 2y = 18.000 .
S-6 : Iya kak
Berdasarkan hasil wawancara diatas dengan subjek S-6 dapat dilihat bahwa
subjek mengalami kesalahan kemampuan proses karena subjek salah dalam
proses pengerjaannya dan kurang teliti.
Adapun faktor penyebab subjek melakukan kesalahan yaitu karena subjek
kurang teliti dalam mengubah soal ke bentuk persamaan dan siswa kurang paham
tentang materi soal yang diberikan
4. Kesalahan Penulisan Jawaban Akhir
SOAL NOMOR 3
33
Gambar 4.4 Hasil Pekerjaan S-7 Pada Soal Cerita Nomor 3
Dari hasil diatas bisa dilihat subjek membuat kesalahan pada menuliskan
jawaban akhirnya. Hal ini disebabkan karena kurang lengkap pada saat
mengerjakan keterampilan proses sehingga subjek dapat menuliskan kesimpulan
tetapi jawaban yang ditulis kurang lengkap.
Berikut di bawah ini hasil wawancara dengan S-6.
P : Apakah jawaban yang kamu tulis sudah betul?
S-6 : Kurang tau ka kak
34
P : Kenapa kurang yakin ki dek ?
S-6 : Karena dari awal saya mengerjakan nomor 3 kak agak ragu ka kerja kak
P : Kenapa ragu ki dek?
S-6 : Saya tidak paham konsepnya kak karena berbeda dengan nomor 1 dan 2.
P : Iya dek agak berbeda memang soal. Jadi apa yang bisa disimpulkan dari jawaban
diatas
S-6 : Banyak uang Rp 10.000-nya luna 6 lembar dan jumlah uang Rp 20.000 sebanyak
8 lembar
P : Jadi jumlah keseluruhannya berapa?
S-7 : 14 lembar kak
P : Kenapa tidak ditulis dek
S-7 : Terlalu terburu-buru ka kak kerja dan tidak sempat ma periksa ulang
Berdasarkan hasil wawancara diatas dengan subjek S-7 dapat dilihat bahwa
subjek melakukan kesalahan penulisan jawaban akhir karena subjek menuliskan
kesimpulan kurang lengkap.
Adapun faktor yang menyebabkan subjek melakukan kesalahan yang
dilakukan oleh subjek yaitu karena subjek mengerjakan soal dengan tergesa-gesa
dan tidak paham tentang konsep soal tentang perbandingan.
b. Data Hasil Wawancara
Tujuan melakukan untuk membantu pengumpulan data dan untuk mengetahui
faktor apa yang menyebakan siswa mengalami kesalahan. Pada wawancara ini
tidak semua siswa melakukan wawancara, tetapi hanya 3 siswa yang melakukan
wawancara dari 24 siswa. Wawancara ini dilakukan melalui via telepon karena
adanya pandemi sehingga tidak memungkinkan untuk bertatap muka.
a. Data Hasil Wawancara Subjek 1
35
Berdasarkan hasil wawancara dengan S-22, Soal Nomor 2 siswa mampu
membacakan apa yang diketahui dan ditanyakan soal dengan baik tetapi siswa
tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan soal sesuai yang diinginkan
oleh soal. Penyebab kesalahan ini karena siswa pada proses mengerjakan soal
dengan terlalu tergesa-gesa dan kurang fokus sehingga lupa menuliSoal
Nomorya.
b. Data Hasil Wawancara Subjek 2
Berdasarkan hasil wawancara yaitu dapat disimpulkan bahwa siswa dapat
memahami masalah yang terdapat di dalam soal tetapi siswa tidak dapat
transformasi masalah atau membuat missal dan tidak dapat membuat model
matematika. Hingga untuk jawaban akhirnya terjadi kesalahan.
c. Data Hasil Wawancara Subjek 3
Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek 2 (S-7) yaitu Soal Nomor 1
siswa bisa menyebutkan dan menulis yang diketahui tetapi tidak dengan dengan
yang ditanyakan soal yang tidak dipahaminya. Untuk Soal Nomor 2
kesalahannya hampir mirip pada kesalahan Soal Nomor 1 tetapi siswa juga tidak
menuliskan jawaban akhirnya. Untuk Soal Nomor 3 siswa dapat paham terhadap
yang ditanyakan pada soal tetapi siswa melakukan kesalahan pada transformasi
masalah karena siswa tidak tahu untuk memisalkan dan membuat model cerita
36
terhadap soal tersebut dan siswa juga melakukan kesalahan pada kemampuan
proses sehingga mempengaruhi juga pada penarikan kesimpulannya.
B. Pembahasan
Peneliti telah melakukan tes, tes yang berbentuk cerita yang dibagikan
kepada siswa kelas VIII.B SMP Negeri 13 Makassar. Soal cerita itu terdapat 3
soal yang diberikan kepada 24 siswa. Berikut di bawah ini merupakan paparan
hasil presentasi kesalahan yang dialami siswa saat menyelesaikan soal cerita
dengan materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) di mana jenis
kesalahan tersebut d tinjau berdasarkan prosedur Newman.
𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛
𝑘𝑒𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 × 100%
Keterangan:
Pi = Presentasi kesalahan siswa pada jenis ke-i
xi = Jumlah kesalahan yang dialami siswa pada jenis ke-i
∑ 𝑥 = jumlah kesalahan yang mungkin terjadi
Berdasarkan hasil tes soal cerita dari 24 siswa, didapatkan beberapa jenis
kesalahan yang dialami oleh siswa. Dibawah ini adalah jenis kesalahan yang
dialami setiap siswa.
37
Tabel 4.3 Jumlah Kesalahan yang Dilakukan oleh Setiap Jenis Kesalahan
Soal Jenis Kesalahan
1 2 3 4 5
1 - 24 20 2 14
2 - 23 11 4 14
3 - 22 20 19 20
Jumlah - 69 51 25 48
Dari Tabel 4.3 diatas dapat disimpulkan bahwa dari 24 siswa yang
mengerjakan soal cerita, pada Soal Nomor 1) siswa yang melakukan kesalahan pada
jenis kesalahan memahami masalah sebanyak 24 siswa, siswa yang mengalami
kesalahan pada jenis kesalahan transformasi jenis kesalahan sebanyak 20 siswa, siswa
yang mengalami kesalahan pada jenis kesalahan keterampilan proses sebanyak 2
siswa dan 14 siswa yang melakukan kesalahan pada penulisan jawaban akhir , 2)
siswa yang mengalami kesalahan pada jenis kesalahan memahami masalah sebanyak
23 siswa, 11 siswa yang melakukan kesalahan transformasi, 4 siswa melakukan
kesalahan keterampilan proses dan siswa yang melakukan kesalahan terhadap jenis
kesalahan penulisan jawaban akhir sebanyak 14 siswa. 3) siswa yang mengalami
kesalahan pada jenis kesalahan memahami sebanyak 22 siswa, siswa yang mengalami
kesalahan pada jenis transformasi sebanyak 20 siswa, siswa yang melakukan
kesalahan pada kesalahan keterampilan proses sebanyak 19 siswa dan siswa pada
jenis kesalahan penulisan jawaban akhir sebanyak 20 siswa.
38
Tabel 4.4 Hasil % Jenis Kesalahan Dialami Siswa
Soal
Presentasi Kesalahan
Memahami Kesalahan
Transformasi
Kesalahan
Keterampilan Proses
Kesalahan Penulisan
Jawaban Akhir
1 100% 83,33% 8,33% 58,33%
2 95,83% 45,83% 16,66% 58,33%
3 91,66% 83,33% 79,16% 83,33%
Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan jumlah presentasi kesalahan dilakukan
siswa menurut newman. Adapun jumlah presentasi yang dilakukan oleh siswa yaitu,
pada Soal Nomor 1 jumlah presentasi pada jenis kesalahan memahami sebesar 100% ,
jenis kesalahan transformasi jumlah presentasi sebesar 83,33%, jenis kesalahan
keterampilan proses presentasi sebesar 8,33%, dan jenis kesalahan penulisan jawaban
akhir jumlah presentasi sebesar 58,33%. Pada Soal Nomor 2 jumlah presentasi pada
jenis kesalahan memahami sebesar 95,83%, jenis kesalahan transformasi presentasi
sebesar 45,83%, jenis kesalahan keterampilan proses presentasi sebesar 16,66%, dan
jenis kesalahan penulisan jawaban akhir prentasenya sebesar 58,33%. Pada Soal
Nomor 3 jumlah presentasi pada jenis kesalahan memahami sebesar 91,66%, jenis
kesalahan transformasi presentasi sebesar 83,33%, jenis kesalahan keterampilan
proses presentasi sebesar 79,16%, dan jenis kesalahan penulisan jawaban akhir
presentasi sebesar 83,33%.
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami kesalahan
paling tinggi yaitu jenis kesalahan memahami soal .
Berikut dibawah ini merupakan hasil analisis yang telah diperoleh.
39
a. Kesalahan Membaca Soal
Kesalahan membaca soal yaitu ketika1) Siswa tidak mampu membaca atau
mengenali simbol atau kata kunci dalam pertanyaan, dan 2) siswa tidak dapat
menjelaskan arti dari setiap katanya, istilah atau simbol pada pertanyaan. Kesalahan
membaca soal dapat diketahui ketika subjek melakukan wawancara. Pada jenis
kesalahan membaca soal tidak ada satu subjek yang mengalami kesalahan.
b. Kesalahan Memahami Masalah
Kesalahan memahami masalah yaitu ketika 1) Siswa tidak paham apa saja
diketahui dalam soal, dan 2) Siswa tidak paham apa saja yang ditanyakan dalam soal.
Kesalahan yang dilakukan siswa pada jenis kesalahan memahami masalah yaitu dapat
dilihat ketika siswa tidak dapat menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan oleh soal, selain itu juga terdapat siswa yang dapat menuliskan hanya
salah satunya seperti hanya menuliskan diketahuinya saja ataupun sebaliknya hanya
menuliskan apa yang ditanyakan oleh soal. Adapun perolehan presentasi pada jenis
kesalahan memahami masalah yaitu nomor1 yaitu 100%, Soal Nomor 2 yaitu
95,83%, dan nomor 3 yaitu 91,66%.
c. Kesalahan Transformasi Masalah
Kesalahan transformasi masalah yaitu ketika 1) Siswa tidak mampu
menentukan operasi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah; 2) Siswa tidak
mampu menetapkan model / rumus matematika untuk masalah yang telah diberikan.
40
Kesalahan ini terjadi ketika siswa tidak mampu memisalkan yang ada pada soal dan
tidak mampu membuat model matematika. Selain itu terdapat siswa yang mampu
memisalkan informasi yang ada dalam soal dan adapun siswa yang hanya menuliskan
model matematika saja, serta terdapat siswa yang menuliskan model matematika
namun apa yang dituliSoal Nomorya itu kurang tepat. Adapun presentasi yang
diperoleh oleh jenis kesalahan transformasi dari nomor1 yaitu 83,33%, nomor 2
sebanyak 45,83%, dan nomor 3 sebanyak 83,33%.
d. Kesalahan keterampilan proses
Kesalahan keterampilan proses mengacu pada: 1) siswa tidak tahu proses
menyelesaikan masalah; 2) siswa tidak bisa menjelaskan proses penyelesaian
masalah; 3) siswa tak dapat temukan hasil akhir atau langkah yang dipakai untuk
menyelesaikan masalah sesuai dengan proses. Jenis kesalahan ini terjadi ketika siswa
tidak mengetahui proses untuk memecahkan masalah. Adapun presentasi yang
diperoleh oleh jenis kesalahan keterampilan proses nomor 1 sebanyak 8,33%, nomor
2 sebanyak 16,66%, dan nomor 3 sebanyak 79,16%.
e. Kesalahan Penulisan Jawaban Akhir
Kesalahan dalam menulis jawaban akhirnya ialah: 1) siswa tidak bisa
memperlihatkan jawaban akhirnya dengan menyelesaikan soal. 2) siswa tidak
menulis menulis jawaban akhirnya berdasarkan simpulan yang disebutkan dalam
pertanyaan. Jenis kesalahan ini terjadi ketika siswa tak bisa menulis jawaban akhirnya
41
atau kesimpulan yang dirujuk pertanyaan tersebut. Adapun presentasi yang diperoleh
oleh jenis kesalahan penulisan jawaban akhir adalah nomor1 yaitu 58,33%, nomor 2
yaitu 58,33%, dan nomor 3 yaitu 83,33%.
Faktor yang Menyebabkan Siswa Mengalami Kesalahan
a. Kesalahan Membaca
Untuk nomor soal 1,2 dan 3 tidak ada satu subjek melakukan kesalahan
membaca.
b. Kesalahan Memahami Masalah
Berikut dibawah ini penyebab subjek melakukan kesalahan membaca.
1. Siswa lupa menulis yang diketahui dan ditanyakan soal
2. Siswa tidak tahu yang ditanyakan oleh soal.
3. Siswa tidak terbiasa menuliskan diketahui dan ditanyakan oleh soal.
c. Kesalahan Transformasi Masalah
Berikut dibawah ini penyebab subjek melakukan kesalahan transformasi
masalah.
1. Siswa tidak tahu menulis misal yang diminta dalam soal
2. Siswa tidak tahu menulis model matematika pada soal
3. Siswa tidak paham tentang soal yang diberikan.
d. Kesalahan Keterampilan Proses
1. Siswa tidak mengetahui tentang materi subtitusi dan eliminasi
42
2. Siswa tidak paham operasi apa yang harus digunakan
e. Kesalahan Penulisan Jawaban Akhir
Berikut dibawah ini penyebab subjek melakukan kesalahan penulisan
jawaban akhir.
1. Siswa lupa menuliskan kesimpulan
2. Siswa tidak terbiasa menuliskan kesimpulan jawaban.
43
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa saat mengerjakan soal cerita
(SPLDV) menurut Newman yaitu, pada soal nomor 1 jumlah presentasi pada
jenis kesalahan memahami yaitu 100% , jenis kesalahan transformasi jumlah
presentasi sebesar 83,33%, jenis kesalahan keterampilan proses presentasi
sebesar 8,33%, dan jenis kesalahan penulisan jawaban akhir jumlah
presentasi sebesar 58,33%. Pada soal nomor 2 jumlah presentasi pada jenis
kesalahan memahami sebesar 95,83%, jenis kesalahan transformasi
presentasi sebesar 45,83%, jenis kesalahan keterampilan proses presentasi
sebesar 16,66%, dan jenis kesalahan penulisan jawaban akhir presentasi
sebesar 58,33%. Pada soal nomor 3 jumlah presentasi pada jenis kesalahan
memahami sebesar 91,66%, jenis kesalahan transformasi presentasi sebesar
83,33%, jenis kesalahan keterampilan proses presentasi sebesar 79,16%, dan
jenis kesalahan penulisan jawaban akhir presentasi sebesar 83,33%.
2. Penyebab kesalahan siswa ketika menyelesaikan masalah cerita yaitu
meliputi.
a. Kesalahan memahami masalah penyebabnya yaitu subjek kurang fokus
dan terlalu tergesa-gesa dalam mengerjakan soal yang diberikan dan
siswa tidak terbiasa menuliskan diketahui dan ditanyakan oleh soal.
44
b. Kesalahan transformasi masalah penyebabnya adalah karena subjek tidak
tau mengubah soal matematika menjadi model matematika dan kurang
paham terhadap materi soal yang diberikan
c. Kesalahan keterampilan proses penyebabnya yaitu siswa tidak
mengetahui tentang materi subtitusi dan eliminasi dan siswa tidak paham
operasi apa yang harus digunakan.
d. Kesalahan penulisan jawaban akhir penyebabnya yaitu siswa lupa
menuliskan kesimpulan dan siswa tidak terbiasa menuliskan kesimpulan
jawaban.
B. Saran
1. Bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal-soal
sebaiknya lebih meningkatkan dalam belajar dengan lebih banyak lagi
berlatih mengerjakan soal-soal dan lebih memperhatikan materi jika guru
memberikan materi.
2. Bagi guru matematika, siswa melakukan kesalahan terbanyak pada jenis
kesalahan memahami masalah, jadi untuk meningkatkan kemampuan dalam
mengerjakan soal sebaiknya siswa diberikan soal-soal dengan materi yang
diberikan berkaitan dengan kehidupan sehari sehingga siswa mudah
memahami masalah.
3. Bagi peneliti, kajian dalam penelitian ini masih sangat terbatas karena hanya
membahas tentang jenis kesalahan yang dialami siswa.
45
DAFTAR PUSTAKA
Aan. Dkk, 2010, Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Alfabeta.
Andika, F. Nurussafa’at. Dkk. Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
cerita pada materi volume prisma ditinjau dari gaya kognitif siswa (studi
kasus siswa kelas VII semester II SMP IT Ibnu Abbas Klaten Tahun Ajaran
2013/2014). FKIP. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Ardiyanti, B. Yunarti, H. 2014. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal
Cerita Matematika. Universitas Lampung.
DEPDIKNAS. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta : BP. Cipta Jaya, 2003), hlm. 6.
Dliwaul, M. Umam. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita
Matematika Materi Opreasi Hitung Pecahan.
Gino. Dkk. 2000. Belajar dan pembelajaran I. Surakarta : UNS Press
FMIPA. MEDAN.
Hamalik. 1992, Psikologis Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.
Hariwijaya. 2009. Meningkakan kecerdasan Matematika.Yogyakarta: tuhu Publiser.
Karnasih, I. 2015. Analisis Kesalahan Newman pada Soal Cerita Matematika.
Oktaviana, D. 2017. Analisis Tipe Kesalahan Berdasarkan Teori Newman Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Pada Mata Kuliah Matematika Diskrit.
Purwoto. 1997. Strategi Belajar Mengajar .UNS : UNS Press.
Rahmania, L & Rahmawati, A. 2016. Analisis Kesalahan Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Persamaan Linear Satu Variabel.
46
Rahmawati, D & Dian, L. Permata. 2018. Analisis Kesalahan Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Program Linear Dengan Prosedur Newman.
Rizka, S. Amalia. 2017. Analisis Kesalahan Berdasarkan Prosedur Newman Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita DiTinjau Dari Gaya Kognitif Mahasiswa.
Ruslan, M. Layn & Syahrul, M. Kahar. 2017. Analisis Kesalahan Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Matematika.
Sadirman. 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja. Gravindo
Persada.
Suardi & Syofrianisda. 2017. Dasar-Dasar Pendidikan. Yogyakarta: Prama ilmu.
Sudaryono, 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group
Toha, M. Mirza, A & Ahmad, D. 2018. Analisis Kesalahan Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Materi Perbandingan Di Kelas VII SMP.
LAMPIRAN
PENELITIAN
A. INSTRUMEN
PENELITISAN
1. Tes Soal Cerita
2. Pedoman Wawancara
1. Tes Soal Cerita
TES SOAL
Sekolah : SMP Negeri 13 Makassar
Kelas : VIII
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
Waktu : 45 Menit
Petunjuk Umum:
Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
Tulislah nama, kelas, nomor urut absensi pada lembar jawaban.
Kerjakan dahulu soal yang menurut kalian mudah.
Tidak diperkenankan kerja sama dan melihat catatan.
Sebelum mengumpulkan hasil pekerjaan periksalah terlebih dahulu.
Petunjuk Mengerjakan Soal:
1. Tulislah apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan!
2. Tulislah alasan apakah yang diketahui dari soal cukup untuk menentukan
yang ditanyakan!
3. Tulislah secara sistematis langkah-langkah yang digunakan!
4. Tulislah kesimpulan dari jawaban kamu sesuai dengan apa yang ditanyakan!
4. Fitra membeli 3 buku dan 2 pensil seharga Rp 11.500,00. Dilla membeli 4 buku
dan 3 pensil dengan harga Rp 16.00,00. Jika Ika membeli 2 buku dan 1 pensil,
jumlah uang yang harus dibayarkan adalah . . .
5. Seorang tukang parkir mendapat uang sebesar Rp 17.000,00 dari 3 buah mobil dan
5 buah motor, sedangkan dari 4 buahmobil dan 2 buah motor ia m,endapatkan
uang Rp 18.000,00. Jika terdapat 20 mobil dan 30 motor, anyak uang parker yang
ia peroleh adalah . . .
6. Luna hanya memiliki uang dalam bentuk pecahan Rp 10.000,00 dan Rp 20.000,00.
Perbandingan antara banyak lembaran Rp 10.000,00 dengan banyak lembaran Rp
20.000,00 adalah 3:4. Setelah dihitung, jumlah uang Luna seluruhnya adalah Rp
220.000,00. Banyak lembaran uang lama seluruhnya adalah . . .
KUNCI JAWABAN
No Pembahasan Tahap Pengerjaan Skor
1. Fitra membeli 3 buku dan 2 pensil seharga Rp
11.500,00. Dilla membeli 4 buku dan 3 pensil
dengan harga Rp 16.00,00. Jika Ika membeli 2
buku dan 1 pensil, jumlah uang yang harus
dibayarkan adalah . . .
Membaca Soal
Jawab:
Diketahui:
Fitra membeli 3 buku dan 2 pensil seharga Rp
11.500,00
Dilla membeli 4 buku dan 3 pensil seharga Rp
16.000,00
Ditanyakan:
Berapa yang harus dibayar Ika untuk 2 buku
(x) dan 1 pensil (y)?
Memahami masalah
3
Misal: x = harga 1 buku
y = harga 1 pensil
Model Matematikanya:
3x + 2y = 11.500 . . . (1)
4x + 3y = 16.000 . . . (2)
Transformasi
3
Metode Eliminasi dan subtitusi:
Eliminasi x dari persamaan (1) dan (2)
3x + 2y = 11.500 x4 12x + 8y = 46.000
4x + 3y = 16.000 x3 12x + 9y = 48.000 -
-y = -2.000
y = 2.000
Subtitusikan y = 2.000 ke dalam persamaan (2)
4x + 3y = 16.000
4x + 3 (2000) = 16.000
4x + 6.000 =16.000
4x = 16.000 – 6.000
4x = 10.000
x = 2.500
Diperoleh x = 2.500 dan y = 2.000
Harga 2 buku dan 1 pensil
= 2x + y
= 2(2.500) + 2.000
= 5.000 + 2.000
= 7.000
Keterampilan Proses
3
Jadi, untuk membeli 2 buku dan 1 pensil Ika
harus membayar sebesar Rp 7.000,00
Penulisan Jawaban 1
2. Seorang tukang parkir mendapat uang sebesar
Rp 17.000,00 dari 3 buah mobil dan 5 buah
motor, sedangkan dari 4 buahmobil dan 2
buah motor ia mendapatkan uang Rp
18.000,00. Jika terdapat 20 mobil dan 30
motor, banyak uang parkir yang ia peroleh
Membaca Soal
adalah . . .
Jawab:
Diketahui:
Uang parkir 3 buah mobil dan 5 buah motor
sebesar Rp 17.000,00
Uang parkir 4 buah mobil dan 2 buah motor
sebesar Rp 18.000,00
Ditanya:
Banyak uang parkir yang diperoleh jika
terdapat 20 mobil dan 30 motor?
Memahami Masalah
3
Misal: x = biaya parkir sebuah mobil
y = biaya parkir sebuah motor
Model Matematikanya:
3x + 5y = 17.000 . . . (1)
4x + 2y = 18.000 . . . (2)
Transformasi
3
Metode Eliminasi dan Subtitusi
3x + 5y = 17.000 x4 12x + 20y = 68.000
4x + 2y = 18.000 x3 12x + 6y = 54.000 -
14y = 14.000
y = 1.000
Subtitusikan y = 1.000 ke dalam persamaan (1)
3x + 5y = 17.000
3x + 5(1.000) = 17.000
Keterampilan Proses
3x + 5.000 = 17.000
3x = 17.000 – 5000
3x = 12.000
x = 4.000
Diperoleh x = 4.000 dan y = 1.000
Uang parkir 20 mobil dan 30 motor
= 20x + 30y
= 20(4.000) + 30(1000)
= 80.000 + 30.000
= 110.000
3
Jadi, banyak uang parkir yang diperoleh dari
20 mobil dan 30 motor adalah Rp 110.000,00
Penulisan Jawaban 1
3. 1. Luna hanya memiliki uang dalam bentuk
pecahan Rp 10.000,00 dan Rp 20.000,00.
Perbandingan antara banyak lembaran Rp
10.000,00 dengan banyak lembaran Rp
20.000,00 adalah 3:4. Setelah dihitung, jumlah
uang luna seluruhnya adalah Rp 220.000,00.
Banyak lembaran uang lama seluruhnya
adalah . . .
Membaca Soal
Jawab:
Diketahui:
Luna memiliki uang bentuk pecahan Rp
10.000,00 dan Rp 20.000,00
Perbandingan banyak lembaran Rp 10.000,00
dan banyak lembaran Rp 20.000,00 adalah 3 :
4
Memahami Masalah
3
Ditanya:
Banyak lembar uang Luna seluruhnya?
Misal: x = banyak lembar uang pecahan Rp
10.000
y = banyak lembar uang pecahan Rp 20.000
Model Matematikanya:
4
3
y
x
yx4
3 . . . (1)
x(10.000) + y (20.000) = 220.000 → bagi
persamaan dengan 10.000
x + 2y = 22 . . . (2)
Transformasi
3
Subtitusi persamaan (1) ke dalam persamaan
(2)!
x + 2y = 22
3
4𝑦 + 2𝑦 = 22
→ 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 4
3y + 8y = 88
11y = 88
y = 8
Subtitusi nilai y = 8 ke dalam persamaan (1)!
𝑥 =3
4𝑦
=3
4𝑦
Keterampilan Proses
3
= 6
Jadi, banyal lembaran uang pecahan Rp
10.000,00 adalah 6 dan banyak lembaran uang
Rp 20.000,00 adlah 8. Jumlah lembaran uang
seluruhnya menjadi
6 + 8 = 14
Penulisan Jawaban
1
Nilai = %100SkorJumlah
Skor
2. Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
A. TujuanWawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal cerita matematika materi Sistem Persamaan Linear
DuaVariabel (SPLDV).
B. Metode
Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman
wawancara tidak terstruktur dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut.
1. Pertanyaan yang diajukan disesuaikan dengan kondisi penyelsaian masalah
yang dilakukan subjek penelitian (tulisan maupun penjelasannya).
2. Pertanyaan yang diajukan tidak harus sama, tetapi memuat inti permasalahan
yang sama.
3. Pertanyaan diajukan kepada subjek penelitian sesuai dengan data yang
diperlukan.
4. Apabila subjek penelitian mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan
tertentu, subjek penelian akan didorong untuk merefleksi diri/diberikan
pertanyaan yang lebih sederhana/pertanyaan lain tanpa menghilangkan inti
permasalahan.
C. Butir-butir Pertanyaan
Adapun butir-butir pertanyaan yang akan diajukan berdasarkan indikator
kesalahan Newman.
Indikator Kesalahan Butir Pertanyaan
Kesalahan Membaca Soal 1. Bacakan soal tersebut!
2. Dari soal tersebut, apakah ada simbol atau kata
kunci yang sulit dipahami?
3. Dari soal tersebut, bissa dsebutkan simbol dan kata
kunci yang terdapat dalam soal?
Kesalahan Memahami
Masalah
1. Coba sebutkan apa-apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan dari soal tersebut.
2. Apakah hal-hal yang diketahui dan ditanyakan sudah
cukup untuk menjawab pertanyaan tersebut?
Kesalahan Transformasi 1. Dapatkah kamu membuat pemisalan dari yang
diketahui pada soal tersebut?
2. Bagaimana model matematika dari yang diketahui
paa soal tersebut?
3. Dapatkah kamu menyelesaikan metode apa yang
digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut?
Kesalahan Keterampilan
Proses
1. Bagaimana tahap-tahapan metode yang kamu
gunakan dalam menyelesaikan soal tersebut?
2. Apakah semua langkah pengerjaan yang kamu
lakukan sudah benar?
3. Periksa kembali jawaban kamu, adakah operasi atau
proses perhitungan yang salah?
4. Apakah hasil perhitungan yang kamu peroleh sudah
mampu menjawab pertanyaan tersebut.
Kesalahan Penulisan
Jawaban
1. Apakah jawaban kamu sudah benar?
2. Kesimpulan apa yang kamu peroleh dari proses
pengerjaan soal yang sudah kamu lakukan?
KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA SISWA
BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN
Pengungkapan Kesalahan Membaca Soal
1. Dapatkah kamu menentukan simbol-simbol yang terdapat padasoal?
2. Apakah kamu mengerti makna dari simbol tersebut?
3. Tahukah kamu kata kunci yang tertulis pada soal?
4. Tahukah kamu makna kata kunci tersebut?
Pengungkapan Kesalahan Memahami Masalah
1. Dapatkah kamu menjelaskan atau menyebutkan apa yang diketahui dari
soal tersebut?
2. Coba tulis kanapa yang diketahui dari soal tersebut?
3. Dapatkah kamu menjelaskan atau menyebutkan apa yang ditanyakan dari
soal tersebut?
4. Coba tuliskan apa yang ditanyakan dari soal tersebut?
5. Apakah hal-hal yang diketahui dan ditanyakan sudah cukup untuk
menjawab pertanyaan tersebut?
Pengungkapan Kesalahan Transformasi
1. Dapatkah kamu menentukan rumus-rumus apa yang digunakan untuk
menyelesaikan soal tersebut?
2. Ada berapa rumus yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal tersebut?
3. Coba tuliskan rumus yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal
tersebut?
Pengungkapan Kesalahan Keterampilan Proses
1. Bagaimana tahapan-tahapan operasi hitung yang kamu lakukan untuk
setiap rumus yang kamu gunakan dalam menyelesaikan soal?
2. Coba tuliskan tahapan perhitungan untuk setiapr umus yang kamu gunakan
dalam menyelesaikan soal tersebut?
3. Apakah semua proses perhitungan yang kamu lakukan sudah benar?
4. Apakah hasil perhitungan yang kamu peroleh sudah mampu menjawab
pertanyaan tersebut?
Pengungkapan Kesalahan Penulisan Jawaban
1. Kesimpulan apa yang kamu peroleh dari proses pengerjaan soal sudah
kamu lakukan?
2. Coba tuliskan kesimpulan jawaban dari soal tersebut?
3. Apakah jawabanan sudah sesuai dengan konteks soal yang digunakan?
Berikan alasanmu!
B. Data Hasil penelitian
1. Hasil Tes Soal Cerita
2. Hasil wawancara
1. Hasil Tes Soal Cerita
a. Hasil Tes Soal Cerita Subjek 1
b. Hasil Tes Soal Cerita Subjek 2
c. Hasil Tes Soal Cerita Subjek 2
2. Hasil Wawancara
a. Hasil Wawancara dengan Subjek 1 (S-22)
P : Assalamualaikum wr.wb. dengan adek Alya Pebryanti Syahrul
S-22 : Waalaikumsalam wr.wb, iye kak betul saya Alya Pebryanti Syahrul
P : Apakah adek siap untuk diwawancarai?
S-22 : Iye kak, Siap.
P : Apa betul ini pekerjaan adek?
S-22 : Iye kak.
P : bisa adek bacakan soal nomo 2
S-22 : Seorang tukang parkir mendapat uang sebesar Rp 17.000,00 dari 3
buah mobil dan 5 buah motor, sedangkan dari 4 buah mobil dan 2
buah motor ia mendapatkan uang Rp 18.000,00. Jika terdapat 20
mobil dan 30 motor banyak uang parkir yang ia peroleh adalah
P : Coba adek sebutkan apa yang diketahui dalam soal?
S-22 : Seorang tukang parkir mendapat uang Rp 17.000,00 dari 3 buah
mobil dan 5 buah motor dan mendapat Rp 18.000,00 dari 4 buah
mobil dan 2 buah motor.
P : Sekarang adek coba sebutkan apa yang ditanyakan dalam soal?
S-22 : Banyak Uang Uang Parkir yang diperoleh dari 20 mobil dan 30
motor.
P : Baik, adek dapat menyebutkan diketahui dan ditanyakan tetapi
dalam pengerjaan soal kemarin kenapa adek tdk menuliskannya?
S-22 : Oiya kak saya lupa menuliskannya kak karena terlalu terburu dalam
pengerjaannya kak.
P : Baiklah lainkali jalan lupa menuliskannya dan jangan terburu-buru
dalam mengerjakan soal ya dek.
S-22 : Iye kak.
P : Ok dek, mungkin sampai sini saja wawancara kita. Terima kasih
sebelumnya telah menyempatkan untuk wawancara dengan kakak.
S-22 : Iye kak, sama-sama
P : Assalamualaikum wr.wb. dek.
S-22 : Waalaikumsalam wr.wb. kak
Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek S-07 pada soal nomor 2 siswa dapat
membacakan apa yang diketahui dan ditanyakan soal dengan baik tetapi siswa
tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan soal sesuai yang diinginkan
dalam soal. Kesalahan ini terjadi disebabkan karena siswa dalam proses
mengerjakan soalnya dengan terburu-buru sehingga lupa menuliskannya.
b. Hasil Wawancara dengan Subjek 2 (S-6)
P : Assalamualaikum wr.wb. Dengan adek Najwa hurmiyah
S-6 : Waalaikumsalam wr.wb. Iye kak
P : Sudah siap wawancaranya dek?
S-6 : Iye kak, sudah siap
P : Kita mulai dari nomor 1 yah. Coaba bacakan soal nomor 1!
S-6 : Fitra membeli 3 buku dan 2 pensil seharga Rp 11.500,00. Dilla
membeli 4 buku dan 3 pensil dengan harga Rp 16.000,00. Jika Ika
membeli 2 buku dan 1 pensil, jumlah uang yang harus dibayarkan
adalah
P : Dari soal yang tadi adek bacakan coba sebutkan apa yang diketahui
dan ditanyakan dalam soal?
S-6 : Untuk diketahuinya kak yaitu Fitra membeli 3 buku dan 2 pensil
dengan harga Rp 11.500,00 dan Dilla membeli 4 buku dan 3 pensil
dengan harga Rp 16.000,00 untuk ditanyakannya kak saya tidak tahu.
P : Dari soal nomor 1 bagaimna model matematikannya?
S-6 : (tidak menjawab)
P :Kenapa tidak di jawab dek?
S-6 : Tidak tau ka kak bagaimana model matematikanya karena urang
paham ka dengn materinya.
P : Baik kita lanjut saja ke soal nomor 2. Coba bacarkan soalnya?
S-6 : Seorang tukang parkir mendapat uang sebesar Rp 17.000,00 dari 3
buah mobil dan 5 buah motor, sedangkan dari 4 buah mobil dan 2
buah motor ia mendapatkan uang Rp 18.000,00. Jika terdapat 20 mobil
dan 30 motor, banyak uang parkir yang ia peroleh adalah
P : Coba sebutkan apa yag diketahui dan ditanyakan pada soal?
S-6 : Uang parkir dari 3 mobil dan 5 motor adalah Rp 17.000,00 dan uang
parkir untuk 4 mobil dan 2 motor adalah Rp 18.000,00 terus yang
ditanyakan dalam soal yaitu berapa banyak uang parkir yang diperoleh
jika terdapat 20 mobil dan 30 motor.
P : Kalau untuk mentrasformasikannya coba sebutkan?
S-6 : Adduhh kak sama ji tadi yang soal nomor 1 tidak tahu kak cara
mengerjakannya asal-asalanja itu menjawab kan sekedar tahu
diketahui dan ditanyakan ji kak yang ku bisa.
P : Coba perhatikan jawabannya dek, jelaskan proses pengerjaannya?
S-6 : Pertama kita kalikan 3x + 4y= 17.000 dengan 5 dan 5x + 2y = 18.000
untuk menghabiskan nilai x kak.
P : Yakin meki dengan jawabanta dek?
S-6 : (berpikir) Kurang yakin ka kak .
P : Kenapa kurang yakin ki dek?
S-6 : Saya tidak paham materinya kak.
P : Jadi seharusnya di situ dek 3x + 5y= 17.000 dikali 4 dengan 4x + 2y
= 18.000 . Yasudah sekarang kita beralih ke soal nomor 3. Coba
bacakan soalnya!
S-6 : Luna hanya memiliki uang dalam bentuk pecahan Rp 10.000,00 dan
Rp 20.000,00. Perbandingan antara banyak lembaran Rp 10.000,00
dengan banyak lembaran Rp 20.000,00 adalah 3:4. Setelah dihitung,
jumlah uang Luna seluruhnya adalah Rp 220.000,00. Banyak
lembaran uang lama seluruhnya adalah
P : Untuk soal nomor 3 kenapa begini jawabannya dek?
S-6 : Maaf kak, tidak tahu apa yang harus ku isikan ki.
P : Apakah soal nomor susah?
S-6 : Iye kak, lebih susah dari soal nomor 1 dan 2.
P : Ok dek. Lain kali kalo belajar mungkin bisa lebih memperhatikan
supaya adek tidak kesusahan lagi dalam mengerjakan soal. Mungkin
cukup sampai disini wawancaranya dek, terimakasih atas waktunya
Assalamualaikum wr.wb.
S-6 : Iye kak, sama-sama. Waalaikumsalam wr.wb.
Berdasarkan hasil wawancara dari subjek 3 (S-6) yaitu dapat di simpulkan bahwa
siswa dapat memahami masalah yanh terdapat di dalam soal tetapi siswa tidak
dapat mentrasformasikan masalah atau membuat pemisalan dan tidak dapat
mengubah soal menjadi model matematika. Hingga untuk jawaban akhirnya
terjadi kesalahan.
c. Hasil Wawancara dengan Subjek 3 (S-7)
P : Assalamualaikum wr.wb. dengan adek Aisyah Sephira
S-7 : Waalaikumsalam wr.wb. Iye kak
P : Sudah siap wawancara dek?
S-7 : Iye kak, Siap
P : Baiklah kita mulai dari nomor 1. Coba bacakan soalnya?
S-7 : Fitra membeli 3 buku dan 2 pensil seharga Rp 11.500,00. Dilla
membeli 4 buku dan 3 pensil dengan harga Rp 16.000,00. Jika Ika
membeli 2 buku dan 1 pensil, jumlah uang yang harus dibayarkan
adalah
P : Dari soal yang adek bacakan tadi coba sebutkan apa yang diketahui
dari soal tersebut?
S-7 : Fitrah membeli 3 buku dan 2 pensil seharga Rp 11.500,00 terus Dilla
membeli 4 buku dan 3 pensil dengan harga Rp 16.000,00.
P : Ok sekarang apa yang di tanyakan dari soal tersebut?
S-7 : Kalau untuk ditanyakannya saya kurang tahu kak.
P : Untuk mentrasformasikannya dan keterampilan prosesnya sudah
benar, hanya saja kamu tidak menuliskan jawaban akhirnya. Sekarang
lanjut ke nomor 2 coba bacakan soalnya/
S-7 : Seorang tukang parkir mendapat uang sebesar Rp 17.000,00 dari 3
buah mobil dan 5 buah motor, sedangkan dari 4 buahmobil dan 2 buah
motor ia mendapatkan uang Rp 18.000,00. Jika terdapat 20 mobil dan
30 motor, banyak uang parkir yang ia peroleh adalah
P : Dari soal yang kamu baca tadi, kamu tahu kamu melakukan
kesalahan di bagian mana?
S-7 : Iye kak, saya lupa menuliskan apa yang diketahui oleh soal dan tidak
menuliskan jawaban akhir.
P : Baik sekarang kita lanjut ke soal nomor 3, coba bacakan soalnya?
S-7 : Luna hanya memiliki uang dalam bentuk pecahan Rp 10.000,00 dan
Rp 20.000,00. Perbandingan antara banyak lembaran Rp 10.000,00
dengan banyak lembaran Rp 20.000,00 adalah 3:4. Setelah dihitung,
jumlah uang Luna seluruhnya adalah Rp 220.000,00. Banyak
lembaran uang lama seluruhnya adalah
P : Apa yang diketahui dalam soal nomor 3?
S-7 : Luna memiliki uang pecahan Rp 10.000,00 dan Rp 20.000,00 dan
perbandingan banyak lembaran 10.000,00 dan Rp 20.000,00 adalah
3:4
P : Coba sebutkan apa yang ditanyakan ?
S-7 : Banyak uang luna seluruhnya kak
P : Baiklah, kamu bisa memahami soal tapi kenapa kamu tida
menuliskannya dilembar jawaban?
S-7 : Maaf kak saya tidak tau bagamana menuliskannya
P : Coba kmu jelaskan model matematikanya?
S-7 : Maaf kak, saya kurang paham untuk memisalkan dan membuat
model matematikanya
P : Apakah jawaban yang adek tulis sudah benar?
S-7 : Tidak tau ka kak
P : Kenapa kurang yakin ki dek ?
S-7 : Karena dari awal saya mengerjakan nomor 3 kak agak ragu ka kerja
kak
P : Kenapa ragu ki dek?
S-7 : Saya tidak paham konsepnya kak karena berbeda dengan nomor 1
dan 2.
P` : Iye dek agak berbeda memang soalnya. Jadi apa yang bisa
disimpulkan dari jawaban di atas
S-7 : Banyak uang Rp 10.000-nya luna 6 lembar dan jumlah uang Rp
20.000 sebnyak 8 lembar
P : Jadi jumlah keseluruhannya berapa?
S-7 : 14 lembar kak
P : Kenapa tidak di tulis dek
S-7 : Terlalu terburu-buru ka kak kerja dan tidak sempat ma periksa ulang
P : Ok mungkin hanya sampai disini saja wawancara kita. Terima kasi
sudah menyempatkan waktunya untuk wawancara dengan kakak.
Assalamualaikum wr.wb
S-7 : Iye kak, Sama-sama. Waalaikumsalam wr.wb.
Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek 2 (S-7) yaitu pada soal nomor 1
siswa dapat menyebutkan dan menuliskan apa yang diketahui oleh soal tetapi
tidak dengan dengan apa yang ditanyakan soal yang tidak dipahaminya. Untuk
soal Nomor 2 kesalahannya hampir sama dengan kesalahan yang ada pada soal
nomor 1 tetapi siswa juga tidak menuliskan jawaban akhirnya. Pada soal nomor 3
siswa dapat memahami apa yang ditanyakan dalam soal tetapi siswa melakukan
kesalahan pada mentrasformasikan masalah karena siswa tidak tahu untuk
memisalkan dan membuat model cerita pada soal tersebut dan siswa juga
melakuakan kesalahan pada kemampuan proses sehingga mempengaruhi juga
pada penarikan kesimpulannya.
C. Persuratan
D. Presentasi (PPT)
E. Hasil Turnitin
RIWAYAT HIDUP
Evi Ayu Lestari. Dilahirkan di Batiling, Desa Batara Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan pada tanggal12 Agustus 1999. Dari
pasangan Ayahanda Jumadi dan Ibundah Intan. Anak ke 1 dari 2
bersaudara. Penulis mulai memasuki jenjang pendidikan formal
di SD Negeri 15 Batiling dan menyelesaikan pendidikan tahun
2010, penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Labakkang dan
menyelesaikan Pendidikan tahun 2013. Pada tahun 2013 penulis melanjutkan
pendidikan di SMA Negeri 1 Bungoro dan menyelesaikan tahun 2016. Dan pada
tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan pada Program Stara Satu (S1) Program
Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Makassar.