ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL...

131
ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) PADA GURU MATEMATIKA DALAM PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING DI SMP NEGERI SE KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2020 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: YULIDA ANGGRIAWAN NIM. 23070160158 PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA TAHUN 2020

Transcript of ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL...

Page 1: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL

CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) PADA GURU MATEMATIKA

DALAM PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING DI

SMP NEGERI SE KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2020

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

YULIDA ANGGRIAWAN

NIM. 23070160158

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

TAHUN 2020

Page 2: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

i

Page 3: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

ii

ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL

CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) PADA GURU MATEMATIKA

DALAM PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING DI

SMP NEGERI SE KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2020

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

YULIDA ANGGRIAWAN

NIM. 23070150048

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

TAHUN 2020

Page 4: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

iii

Jaka Siswanta, M. Pd.

Dosen IAIN Salatiga

Persetujuan pembimbing

Hal : Naskah Skripsi

Lampiran : 4 eksemplar

Saudara : Yulida Anggriwan

Kepada,

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah meneliti dan mengadakan perhatian seperlunya, maka bersama ini kami

kirimkan naskah skripsi saudara/saudari :

Nama : Yulida Anggriawan

NIM : 23070160158

Jurusan : Tadris Matematika

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Judul : ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL

CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) PADA GURU MATEMATIKA

DALAM METODE DISCOVERY LEARNING DI SMP NEGERI SE KEC.

TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2020

Dengan ini kami mohon skripsi saudara/saudari tersebut diatas supaya segera di

munaqosyahkan.

Dengan agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alikum Wr. Wb.

Salatiga, 11 Mei 2020

Pembimbing,

Jaka Siswanta, M. Pd.

NIP. 19670121 199903 1 002

Page 5: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

iv

Page 6: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Yulida Anggriawan

NIM : 23070160158

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Prodi : Tadris Matematika (S1)

Judul : ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL

CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) PADA GURU MATEMATIKA

DALAM PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING DI SMP

NEGERI SE KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2020

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.

Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan

karya ilmiah yang telah lazim. Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-

repository IAIN Salatiga.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 11 Mei 2020

Penulis,

Yulida Anggriawan

NIM. 23070160158

Page 7: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

vi

MOTTO

فإن مع ٱلعسر يسرا إن مع ٱلعسر يسرا

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya

bersama kesulitan ada kemudahan,” (QS.Al-Insyirah:5-6)

Page 8: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufik serta hidayah-Nya. Shalawat serta salam tercurahkan kepada baginda

Nabi Muhammad SAW. Untuk itu skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Kedua orang tua bapak sugiyono dan ibu sri welasih yang tiada hentinya

mendoakan, mendidik, membimbing dan mengasuhku sampai saat ini.

2. Kakek dan nenek yang selalu membuatku semangat dan bisa membuatku

termotivasi untuk menjadi lebih baik.

3. Keluarga besar Generasi Baru Indonesia (GenBI) IAIN Salatiga yang telah

memberikan arti penting dalam bekerjasama dalam tim dan telah

memberikan berbagai pengalaman dan motivasinya.

4. Keluarga besar LPM DinamikA yang telah memberikan pengalaman dalam

melaksanakan tanggung jawab organisasi mahasiswa.

5. Teman seperjuangan (Andi Moh. Abrianto dan Abdul Karim) yang setia

berbagi motivasi pengalaman dan bimbingannya.

6. HMJ Tadris Matematika 2017-2018 yang telah memberikan pengalaman

dalam berorganisasi.

7. Teman-teman Tadris Matematika angkatan tahun 2016 yang tidak bisa saya

sebut satu persatu.

8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting dalam

kehidupan saya dan telah memberikan berbagai pengalaman dan

motivasinya.

9. Cik Amalia Nur Hayati, S. Ds. yang memberikan dorongan motivasi,

meminjamkam laptop dikala laptop saya rusak, dan menemani observasi.

Page 9: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

viii

10. Tim 8 penjuru yang sudah menguatkan ilmu agama saya dan memberikan

doa.

11. Almamater tercintaku IAIN Salatiga yang telah menjadi tempatku menuntut

ilmu yang bermanfaat.

KATA PENGANTAR

Page 10: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

ix

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga dalam penyusunan skripsi ini dapat berjalan

dengan lancar. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad

SAW yang kita nantikan syafaatnya kelak di Yaumul Akhir. Segala syukur

penulis panjatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi

dengan judul ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL

PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) PADA GURU

MATEMATIKA DALAM PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

DI SMP NEGERI SE KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2020.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), kejurusan Tadris Matematika Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis

menyadari bahwa banyak bantuan yang diterima dari berbagai pihak, baik

berupa material maupun spiritual. Dengan berakhirnya skripsi ini, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

3. Bapak Prof. Dr. Winarno, S.Si, M.Pd selaku Ketua Program Studi

Tadris Matematika IAIN Salatiga.

4. Bapak Jaka Siswanta, M. Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang

telah berkenan secara ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta memberi

bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses

penyusunan dan penulisan hingga terselesaikan skripsi ini.

5. Bapak Muhammad Istiqlal, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik,

yang telah membimbing dari awal hingga akhir sehingga penulis

bisa mengikuti kegiatan akademik dengan lancar.

6. Seluruh Dosen dan Staff IAIN Salatiga yang telah membantu proses

penyusunan Skripsi.

7. Kepala sekolah dan Guru Mata Pelajaran matematika SMP Negeri 1, 2,

3 Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Page 11: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

x

8. Seluruh Dosen Program Studi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, pengetahuan

dan wawasan kepada penulis selama menempuh pendidikan.

Harapan penulis, semoga amal baik yang telah diberikan mendapatkan

balasan berlipat ganda dari Allah SWT. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Salatiga, 11 Mei 2020

Penulis,

Yulida Anggriawan

NIM. 23070160158

Page 12: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

xi

ABSTRAK

Anggriawan, Yulida. 2020. ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL

PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) PADA GURU

MATEMATIKA DALAM PENERAPAN METODE DISCOVERY

LEARNING DI SMP NEGERI SE KEC. TUNTANG KAB.

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2020. Skripsi, Salatiga: Program

Studi Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut

Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Jaka Siswanta, M.Pd.

Kata Kunci: Analisis Kemampuan, TPACK, Guru Matematika, Discovery

learning.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan Technological

Pedagogical Content Knowledge (TPACK) pada Guru Matematika dalam

penerapan Metode Discovery Learning Di SMP Negeri Se Kec. Tuntang Kab.

Semarang Tahun Pelajaran 2020, faktor pendukung guru melaksanakan

pembelajaran matematika dalam metode discovery learning dengan menggunakan

TPACK, dan faktor penghambat guru melaksanakan pembelajaran matematika

dalam metode discovery learning dengan menggunakan TPACK.

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan

pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber primer

dan sumber sekunder. Informan dalam penelitian adalah guru matematika di SMP

Negeri se Kecamatan Tuntang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data terdiri dari reduksi

data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan pengecekan keabsahan

data menggunakan triangulasi sumber dan teknik.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) kemampuan guru matematika

berdasarkan kinerja dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan TPACK berada

pada kategori sedang dengan tingkat relevansi komponen RPP dengan Standar

Proses. Berdasarkan hasil analisis maka perlu diberikan pembinaan untuk

meningkatkan penguasaan materi TPACK bagi guru. (2) faktor pendukung guru

melaksanakan pembelajaran matematika dalam metode discovery learning dengan

menggunakan TPACK berupa ketersediaan sumber bahan ajar, tuntutan hasil akhir

bukan pada proses pembelajaran, sarana dan prasarana, ketersediaan media, guru

partner, keterampilan serta kreatifitas guru dalam mengelola pembelajaran, dan

kebijakan kepala sekolah yang dapat mendukung implementasi TPACK. (3) faktor

penghambat guru melaksanakan pembelajaran matematika dalam metode discovery

learning dengan menggunakan TPACK dipengaruhi oleh kurangnya kemauan guru

untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran matematika, seperti silabus, RPP,

dan lain-lain. Monoton dalam mengajar, menggunakan metode yang biasa-biasa dan

kurang menarik dalam pembelajaran. Kurangnya keinginan guru memikirkan ide

konten kreatif dalam pembelajaran matematika.

Page 13: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

xii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR LOGO IAIN.................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ v

MOTTO............................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

ABSTRAK ....................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 7

1. Manfaat Teoritis ...................................................................... 7

2. Manfaat Praktis .. ...................................................................... 8

E. Penegasan Istilah ….......................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan ...................................................................... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA …........................................................................ 14

A. Landasan Teori ................................................................................. 14

Page 14: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

xiii

1. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)...... 14

2. Guru Matematika ..................................................................... 18

3. Metode Pembelajaran Discovery learning................................

21

4. Kajian Analisis Kemampuan TPACK ................................... 23

B. Kajian Pustaka ................................................................................ 25

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN...................................................... 28

A. Deskripsi Penelitian.........................................................................

28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 28

C. Sumber Data .................................................................................. 29

D. Prosedur Pengumpulan Data ......................................................... 30

E. Analisis Data ................................................................................. 32

F. Pengecekan Keabsahan Data ........................................................ 34

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 36

A. Paparan Data ................................................................................... 36

1 B. Analisis Data ................................................................................... 42

BAB V PENUTUP........................................................................................... 54

A. Kesimpulan ...................................................................................... 55

B. Saran ................................................................................................ 56

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 57

LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 60

DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................................... 61

Page 15: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Informan Guru SMPN 1, 2, 3 Tuntang ...................................... 36

Tabel 1.2 Data Sarana dan Prasarana ................................................................ 38

Page 16: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.0 Komponen TPACK ....................................................................... 4

Gambar 2.0 Skema Teknik Analisis Data........................................................ 34

Page 17: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup .................................................................. 61

Lampiran 2 Daftar Nilai SKK ......................................................................... 62

Lampiran 3 Nota Pembimbing Skripsi ........................................................... 63

Lampiran 4 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................... 64

Lampiran 5 Lembar Konsultasi Skripsi .......................................................... 67

Lampiran 6 Kode Penelitian ........................................................................... 72

Lampiran 7 Instrumen Penelitian ………....................................................... 73

Lampiran 8 Pedoman Wawancara ….............................................................. 75

Lampiran 9 Hasil Wawancara ....................................................................... 76

Lampiran 10 Data Informan …….................................................................... 98

Lampiran 11 Foto-Foto Kegiatan .................................................................... 100

Page 18: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran memerlukan peran guru dalam menyampaikan

materi dengan baik karena belajar merupakan suatu proses pengembangan

pengetahuan, keterampilan, dan tingkah laku yang baru pada diri seseorang.

Oleh karena itu, guru harus dapat menyampaikan informasi yang

diketahuinya dengan benar dan tepat sasaran, sesuai konten materi yang

benar melalui kegiatan pedagogik yang baik, guru juga harus dapat

mengajarkan materi pelajaran dengan teknologi. Hal ini dikarenakan proses

pengajaran dan pembelajaran saat ini mencerminkan semakin

berkembangnya integrasi antara komputer dan aplikasi teknologi dalam

kurikulum. Pemerintah Indonesia telah banyak memberikan bantuan berupa

penyediaan sarana prasarana kepada guru maupun sekolah dalam upaya

peningkatan kualitas pendidikan guna menyediakan sumber daya manusia

yang handal. Namun pada kenyataannya,masih banyak guru dan sekolah

yang belum memanfaatkan sarana prasarana tersebut. Oleh karena itu

diperlukan cara untuk mengukur kemampuan guru seiring dengan

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat

melalui analisis kemampuan Technological Pedagogical And Content

Knowledge (TPACK).

Al-qur’an juga menganjurkan untuk menganalisis kemampuan diri

dalam proses belajar. Analisis kemampuan yang terkandung dalam Al-qur’an

bermacam-macam, antara lain QS. An-Najm ayat 39 :

Page 19: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

2

ن إل ما سعى نس وأن ليس لل

Artinya : “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa

yang telah diusahakannya.”

Shulman (1987), mendefinisikan subjek pengetahuan pengajaran

konten materi sebagai pengetahuan konten dan pedagogik (PCK).

Pengetahuan konten dan pedagogik mengidentifikasi bagian khusus

pengetahuan untuk mengajar. PCK merupakan gabungan konten dan

pedagogik dalam pemahaman tentang bagaimana topik tertentu dan masalah

atau isu-isu yang terorganisir, diwakili dan disesuaikan dengan minat dan

kemampuan peserta didik yang beragam, dan dijelaskan dalam bentuk

instruksi. Pengetahuan konten dan pedagogik adalah kategori yang paling

mudah untuk membedakan pemahaman spesialis konten dari pendidik

(Kocoglu, 2009).

Seiring berjalannya waktu dan peningkatan kebutuhan siswa, guru

bukan hanya harus memiliki kemampuan PCK. Namun, guru harus dapat

mengajarkan materi pelajaran dengan teknologi lebih dari sekedar PCK. Hal

ini dikarenakan proses pengajaran dan pembelajaran saat ini mencerminkan

semakin berkembangnya integrasi antara komputer dan aplikasi teknologi

dalam kurikulum. Ide mengintegrasikan pengetahuan materi pelajaran,

pengajaran atau pembelajaran, dan teknologi telah ada sejak meningkatnya

kebutuhan siswa dalam penggunaan dan kebutuhan belajar dengan teknologi.

Sehubungan dengan itu, pengetahuan tentang teknologi, pedagogik, dan

konten telah menjadi bagian integral dari program pendidikan guru untuk

mempersiapkan calon-calon guru dimana mereka mengajar menggunakan

teknologi dalam pengajaran.

Page 20: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

3

Berdasarkan ide Shulman tentang PCK, Mishra dan Koehler (2006)

telah menambahkan teknologi untuk PCK, dan menggambarkan TPCK

sebagai hubungan antara teknologi, pedagogik, dan konten. TPCK adalah

dasar dari pengajaran yang baik dengan teknologi dan membutuhkan

pemahaman tentang representasi konsep menggunakan teknologi; teknik

pedagogis yang menggunakan teknologi dengan cara yang konstruktif untuk

mengajar konten; pengetahuan tentang apa yang membuat konsep sulit atau

mudah dipelajari dan bagaimana teknologi dapat membantu beberapa

masalah yang dihadapi siswa; pengetahuan awal siswa dan teori

epistemologi, dan pengetahuan tentang bagaimana teknologi dapat

digunakan untuk membangun pengetahuan yang ada dan untuk

mengembangkan epistemologi baru atau memperkuat yang lama (Kocoglu,

2009).

Oleh karena itu, guru harus dapat mengintegrasikan teknologi ke

dalam pengajaran mereka. Dibutuhkan sebuah pendekatan yang

memberlakukan mengajar sebagai interaksi antara apa yang guru ketahui dan

bagaimana mereka menerapkan apa yang mereka ketahui dalam keadaan

yang menarik atau konteks dalam ruang kelas mereka. Tidak ada "satu cara

terbaik" untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum. Sebaliknya,

upaya integrasi harus dirancang dengan kreatif atau terstruktur untuk mata

pelajaran tertentu dan ide-ide penting dalam konteks kelas tertentu (Koehler

dan Mishra, 2009).

Page 21: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

4

Gambar 1 : Komponen TPACK

Sumber : www.tpack.org dan Koehler & Mishra (2009:62)

.

Discovery learning merupakan salah satu model pembelajaran yang

tidak asing lagi, discovery learning merupakan metode memahami konsep,

arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada

suatu kesimpulan. Discovery learning adalah strategi pembelajaran yang

cenderung meminta siswa untuk melakukan observasi, eksperimen, atau

tindakan ilmiah hingga mendapatkan kesimpulan dari hasil tindakan ilmiah

tersebut (Saifuddin, 2014:108). Melalui model ini siswa diajak untuk

menemukan sendiri apa yang dipelajari kemudian mengkonstruk

pengetahuan itu dengan memahami maknanya. Dalam model ini guru hanya

sebagai fasilitator. Ciri utama dari model discovery learning adalah; 1)

mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan,

menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan; 2) berpusat pada siswa;

3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan

yang sudah ada.

Page 22: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

5

Dengan demikian para pendidik dapat mengetahui keberhasilan

kreativitas peserta didiknya, atau untuk mengetahui siapa diantara para

peserta didiknya yang berhasil atau gagal. Dalam Allah SWT berfirman:

ان ربك هواعلم بمن ضل عن سبيله وهواعلم بالمهتدين Artinya : “Sungguh pendidikmu lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat

dari jalannya dan mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS.

16:125).

Guna dapat menjalankan misi barunya tersebut, guru haruslah benar-

benar memahami kognisi dan berbagai cara yang berbeda dalam belajar.

Guru haruslah pula memahami perkembangan siswa dan berbagai konsep

pedagogik sebaik mereka menguasai materi pembelajaran dan penilaian

alternatif yang digunakannya untuk mengukur hasil belajar siswa. Dengan

demikian, guru harus mampu menempatkan berbagai substansi perbedaan

bahasa dan budaya, gaya belajar, talenta, dan intelegensi sebagai dasar dalam

melaksanakan berbagai strategi pengajaran yang dipilihnya (Abidin, 2009).

Keunikan yang membuat peneliti tertarik meneliti guru SMP Negeri

Kecamatan Tuntang yakni dari guru SMP Negeri Kecamatan Tuntang

terletak pada metode pembelajaran media yang interaktif, yang diharapkan

dapat membantu mendampingi belajar anak. Rancangan media ini

menggunakan program Adobe flash CS6, dan beberapa penunjangnya seperti

Photoshop dan CorelDraw. Masing-masing program yang digunakan

mempunyai keuntungan, dan keunggulan, sehingga diharapkan melalui

rancangan program ini dapat dibuat tampilan-tampilan lebih menarik yang

dapat membuat anak-anak senang dan tertarik untuk belajar matematika dan

menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang menyenangkan. Guru

mengedepankan aspek konten kreatif, pedagogik, dan kemampuan teknologi.

Page 23: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

6

Berdasarkan kondisi di atas, pembelajaran haruslah dilaksanakan atas

dasar apa yang diketahui dan dapat dilakukan siswa sebaik bagaimana siswa

berpikir dan belajar untuk menyelaraskan proses belajar dengan performa

yang dibutuhkan sejalan dengan kebutuhan individu siswa. Melihat

kenyataan ini, jelaslah guru harus benar-benar memiliki karakteristik

unggul sehingga ia akan dapat melaksanakan misi barunya dalam proses

pendidikan. Penciptaan guru berkarakteristik unggulan ini haruslah

dilakukan baik pada saat guru menempuh proses pendidikan keguruan

maupun pada saat guru sudah melaksanakan jabatannya sebagai tenaga

pendidik (Abidin, 2009).

Oleh karena itu, penulis mengangkat tema permasalahan mengenai

teknologi pedagogik dan pengetahuan konten, dimana penulis akan

melakukan analisis kemampuan Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK) terhadap guru matematika Sekolah Menengah Pertama

Negeri di Kecamatan Tuntang pada model pembelajaran Discovery learning.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPACK) Pada Guru Matematika SMP Dalam Penerapan Metode

Discovery Learning Di SMP Negeri Se Kec. Tuntang Kab. Semarang

Tahun Pelajaran 2020?

2. Apa Faktor Pendukung Guru Melaksanakan Technological Pedagogical

Content Knowledge (TPACK) Pada Guru Matematika SMP Dalam

Page 24: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

7

Penerapan Metode Discovery Learning Di SMP Negeri Se Kec. Tuntang

Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2020?

3. Apa Faktor Penghambat Guru Melaksanakan Technological Pedagogical

Content Knowledge (TPACK) Pada Guru Matematika SMP Dalam

Penerapan Metode Discovery Learning Di SMP Negeri Se Kec. Tuntang

Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2020?

C. Tujuan Penelitian

Berdasaarkan rumusan masalah yang sudah ditemukan, didapatlah

tujuan dari penelitian ini.

1. Menunjukan Kemampuan Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK) Pada Guru Matematika SMP Dalam Penerapan

Metode Discovery Learning Di SMP Negeri Se Kec. Tuntang Kab.

Semarang Tahun Pelajaran 2020.

2. Mengetahui Faktor Pendukung Guru Melaksanakan Technological

Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Pada Guru Matematika SMP

Dalam Penerapan Metode Discovery Learning Di SMP Negeri Se Kec.

Tuntang Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2020.

3. Mengetahui Faktor Penghambat Guru Melaksanakan Technological

Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Pada Guru Matematika SMP

Dalam Penerapan Metode Discovery Learning Di SMP Negeri Se Kec.

Tuntang Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2020.

D. Manfaat Penelitian

Page 25: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

8

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat,

diantaranya adalah:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat penelitian ini bagi peneliti dan pendidik adalah peneliti

dan pendidik dapat lebih memahami mengenai peran penting

kemampuan TPACK dalam proses pembelajaran pada metode

Discovery learning. Sehingga peneliti dan pendidik mengetahui

bagaimana cara atau metode yang tepat dalam memberikan

pembelajaran atau perkuliahan mengenai materi sistem saraf kepada

anak didiknya. Selain itu, para pendidik dapat mengetahui peranan

penting mengenai integrasi teknologi dalam proses kegiatan belajar

mengajar di kelas. Sehingga pendidik bukan hanya memiliki komponen

pengetahuan konten dan pedagogik saja, melainkan harus juga

ditunjang dengan kemampuan dalam mengintegrasikan kedua

komponen tersebut dengan teknologi.

2. Manfaat Praktis

Manfaat penelitian ini bagi sekolah yang menjadi objeknya adalah

sekolah dapat mengetahui kelemahan-kelemahan guru matematika,

sehingga secara tidak langsung sekolah dapat mengevaluasi kinerja guru

matematikanya. Setelah itu, pihak sekolah juga dapat mencari solusi

untuk meningkatkan kinerja guru tersebut berdasarkan hasil penelitian

ini.

E. Penegasan Istilah

Page 26: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

9

Agar tidak terjadi kesalahan persepsi dan lebih mengarahkan pembaca

dalam memahami judul skripsi, peneliti merasa perlu menjelaskan beberapa

istilah yang terdapat dalam judul tersebut. Adapun istilah-istilah yang perlu

dijelaskan adalah sebagai berikut :

1. Analisis Kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPACK)

Kemampuan penerapan TPACK memiliki kerangka dinamis yang

mendeskripsikan pengetahuan yang seharusnya dimiliki oleh guru

matematika saat merancang dan menerapkan kurikulum dan pengajaran,

sambil membimbing siswa mereka dalam berfikir dan belajar dengan

teknologi digital dalam berbagai topik matematika. Dalam TPACK ada

beberapa komponen yang terkait dan mendukung pengetahuan ini yaitu

pengetahuan teknologi (TK), pengetahuan konten (CK), pengetahuan

pedagogik (PK). Menurut kerangka TPACK, penggunaan peralatan

teknologi bukan sekedar guru memiliki akses pada alat tersebut dan

belajar keterampilan bagaimana menggunakannya. Namun guru harus

memikirkan secara seksama tentang potensi teknologi dalam

memecahkan permasalahan pedagogi ketika mendesain pembelajaran.

Hal ini berarti bahwa guru membuat keputusan dalam hal bagaimana

memilih, mengadaptasi, dan menerapkan materi yang sesuai, pedagogi

dan teknologi yang dapat memberikan nilai tambah secara bermakna

terhadap pembelajaran dengan teknologi di kelas, yang mengarah pada

pembelajaran berpusat pada siswa.

Teknologi yang terus berkembang menjadikan pembelajaran dengan

teknologi harus dilakukan oleh guru. Guru harus pandai untuk memililih

Page 27: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

10

teknologi apa dan bagaimana yang tepat untuk digunakan dalam

pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran dengan teknologi tidak dapat

diperoleh tanpa guru. Guru berperan penting sebagai agen dan target

perubahan, pendukung, dan pengintegrasi teknologi di kelas (Hsu,

2015:3). Beberapa hasil penelitian menunjukkan hubungan antara

penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan kepercayaan mengenai

teknologi. Guru yang menerapkan teknologi dalam pembelajaran

memiliki kepercayaan tentang teknologi. Pengetahuan dan kepercayaan

guru terhadap pembelajaran dengan teknologi menentukan sejauh mana

teknologi akan digunakan dalam pembelajaraan (Herring, Koehler, &

Mishra, 2016: 38-43). Oleh karena itu guru perlu menguasai

pengetahuan tentang teknologi.

Adapun indikator yang mempengaruhi pelaksanaan TPACK dalam

model pembelajaran matematika ialah memikirkan faktor pendukung

pelaksanaan TPACK guna menciptakan konsep pembelajaran

matematika dengan TPACK dengan baik. Disisi lain, juga harus

memikirkan faktor penghambat yang akan terjadi dalam pembelajaran

menggunakan TPACK, untuk meminimalisir resiko tidak tercapainya

konsep pembelajaran matematika dengan TPACK yang di inginkan.

a. Faktor Pendukung Guru Melaksanakan Pembelajaran Matematika

dalam Metode Discovery Learning dengan Menggunakan TPACK

Faktor pendukung dalam pelaksanaan TPACK adalah berupa

ketersediaan sumber bahan ajar, tuntutan hasil akhir bukan pada

proses pembelajaran, fasilitas / sarana dan prasarana, ketersediaan

media, guru partner, keterampilan serta kreatifitas guru dalam

Page 28: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

11

mengelola pembelajaran, dan kebijakan kepala sekolah yang dapat

mendukung implementasi TPACK.

b. Faktor Penghambat Guru Melaksanakan Pembelajaran Matematika

dalam Metode Discovery Learning dengan Menggunakan TPACK

Faktor penghambat guru melaksanakan pembelajaran

matematika dalam metode discovery learning dengan menggunakan

TPACK dipengaruhi oleh kurangnya kemauan guru untuk

mempersiapkan perangkat pembelajaran matematika, seperti silabus,

RPP, media, dan lain-lain. Monoton dalam mengajar, menggunakan

metode yang biasa-biasa dan kurang menarik dalam pembelajaran.

Kurangnya keinginan guru memikirkan ide konten kreatif dalam

pembelajaran matematika.

2. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)

TPACK adalah sebuah kerangka kerja untuk peneliti dan praktisi

pendidikan, dalam upaya untuk mengemas dan mengembangkan model

pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran melalui proses yang

lebih baik. Pengetahuan teknologi, pedagogi, dan konten/materi

pengetahuan, seyogyanya terkumpul dalam diri seorang guru.

Mishra dan Koehler (2006) tentang TPACK, yaitu kepribadian

yang santun (goodpersonality) yang harus dimiliki seorang

guru. Kenakalan peserta didik, pergaulan bebas, hingga kasus kriminal

yang dilakukan oleh peserta didik, sudah mirip deret hitung yang setiap

tahunnya mengalami "kemajuan" pesat. Oleh karenanya dipelukan

kesadaran kolektif guru dalam mencermati masalah serius ini. Dampak

kemajuan teknologi informasi, pengaruh lingkungan tempat tinggal atau

Page 29: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

12

latar belakang keluarga, diyakini sebagai yang paling bertanggungjawab

terhadap merosotnya moral dikalangan belajar. .

3. Guru Matematika

Guru merupakan seseorang yang memiliki peranan penting didalam

dunia pendidikan, yang memiliki tugas dan peran yang sangat mulia.

Selain sebagai pengajar, guru juga bertugas membimbing dan mendidik

para siswa-siswinya di sekolah. Guru adalah orang tua kita di sekolah.

Sebagai seorang pengajar sekaligus pembimbing, guru harus memiliki

kompetensi sebagai guru yang profesional. Kompetensi tersebut antara

lain, kompetensi pedagodik, kepribadian, profesional, dan kompetensi

sosial. Keempat kompetensi tersebut wajib dimiliki dan dipenuhi oleh

seorang guru karena hal tersebut dapat mempengaruhi sukses tidaknya

ia dalam mengajar.

4. Metode Discovery learning

Metode pembelajaran dengan discovery learning menjelaskan

makna kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru selama

pembelajaran berlangsung. Setiap guru atau pendidik mempunyai

alasan-alasan mengapa ia melakukan kegiatan dalam pembelajaran

dengan menentukan sikap tertentu. Maka dalam menggunakan metode

discovery learning guru berperan sebagai pembimbing dengan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif,

sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan

kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan (Sardiman, 2005:145).

Model Discovery learning membiarkan siswa-siswa mengikuti

minat mereka sendiri untuk mencapai kompeten dan kepuasan dari

Page 30: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

13

keingintahuan mereka. Guru sebaiknya mendorong siswa untuk

menyelesaikan masalah- masalah mereka sendiri daripada mengajar

mereka dengan jawaban- jawaban guru.

Menurut Bruner (Wicaksono, dkk, 2015: 190) “Discovery learning

bermanfaat dalam; 1) peningkatan potensi intelektual siswa; 2)

perpindahan dari pemberian reward ekstrinsik ke intrinsik; 3)

pembelajaran menyeluruh melalui proses menemukan; 4) alat untuk

melatih memori”.

F . Sistematika Penulisan

Bab I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,

Fokus Penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian (manfaat teoretis,

manfaat praktis), penegasan istilah dan bagian akhir pada bab ini yaitu

sistematika penulisan.

Bab II berisi kajian pustaka yang berisikan landasan teori (tela’ah

teoritik terhadap permasalahan) dan kajian pustaka (kajian penelitian

terdahulu)

Bab III yaitu berisi metode penelitian, meliputi jenis penelitian,

deskripsi lokasi dan waktu penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan

data, analisis data, pengecekan keabsahan data.

Bab IV berisi tentang paparan dan analisis data.

Bab V berisikan bagian penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.

Page 31: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)

a. Pengertian TPACK

Technological Pedagogical Content Knowledge adalah

pemahaman yang muncul dari interaksi antara pengetahuan konten

(materi), pedagogi, dan teknologi dengan fokus kepada bagaimana

teknologi bisa dibuat dengan khas untuk dihadapkan pada kebutuhan

pedagogis untuk mengajar konten (materi) yang tepat dalam konteks

tertentu. TPACK menggambarkan tentang dasar pengajaran yang

efektif dengan menggunakan teknologi, pemahaman tentang

representasi konsep menggunakan teknologi; penerapan teknik

pedagogis yang menggunakan teknologi dengan cara yang konstruktif

untuk mengajarkan konten; pengetahuan tentang apa yang membuat

konsep sulit atau mudah dipelajari dan bagaimana teknologi dapat

membantu memperbaiki beberapa masalah yang dihadapi siswa,

memahami tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk

membangun pengetahuan yang ada untuk dikembangkan

epistemologi baru atau memperkuat yang lama (Koehler & Mishra,

2009: 66; Rosyid, 2016: 451).

Koehler & Mishra (2009: 61) menyebut “teaching is a

complicated practice that requires an interweaving of many kinds of

specialized knowledge”. Pernyataan ini dimaksudkan bahwa

Page 32: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

15

mengajar adalah contoh dari disiplin ilmu yang tidak terstruktur, yang

mengharuskan guru menerapkan struktur pengetahuan yang

kompleks dalam berbagai kasus dan konteks yang berbeda. Para guru

mempraktekkan keterampilan mereka dalam konteks ruang kelas

yang sangat kompleks dan dinamis sehingga mengharuskan mereka

secara konstan untuk mengubah dan mengembangkan pemahaman

mereka. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pengajaran yang

efektif tergantung pada akses ke pengetahuan yang fleksibel,

terorganisir dengan baik dan terintegrasi dari domain yang berbeda

termasuk pengetahuan tentang pembelajaran siswa, pengetahuan

tentang materi, dan pengetahuan tentang teknologi.

Di lain pihak, seperti kita sadari teknologi informasi dan

komunikasi berkembang dengan sangat cepat dan mulai memasuki

sekolah dengan merata serta anak-anak pun mulai terbiasa

menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam

kesehariannya maka sudah saatnya guru-guru mulai menerapkan

teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajarannya (Rosyid,

2016: 449).

Terdapat banyak manfaat dalam penggunaan teknologi dalam

pembelajaran. Manfaat teknologi dalam proses pembelajaran yaitu, 1)

bagi siswa meningkatkan perhatian, konsentrasi, motivasi, dan

kemandirian, 2) bagi guru dapat mereduksi penggunaan waktu

penyampaian materi, membuat pengalaman belajar siswa lebih

menyenangkan, mendesain materi lebih menarik, dan mendorong

guru untuk meningkatkan pengetahan dan kemampuan mengenai

Page 33: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

16

komputer. Tujuan penggunaan teknologi dalam pembelajaran yaitu

meningkatkan kualitas pembelajaran, kepuasan siswa, penghasilan,

dan kualitas pelayanan (Nasution, 2018: 14).

Kemampuan TPCK sangat penting bagi guru, karena guru harus

mengajarkan materi dengan menarik, salah satunya matematika. Guru

yang mempunyai kemampuan TPCK dapat mengintegrasikan

teknologi dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi

pembelajaran dan strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan

karakteristik siswa. Penggunaan teknologi dalam proses

pembelajaran sangat membantu siswa dalam memahami

materi pelajaran, terutama mata pelajaran matematika. Sudah menjadi

pengetahuan umum bahwa materi matematika bersifat abstrak.

Padahal taraf berpikir kognitif siswa sekolah menengah pertama

masih bersifat operasional konkrit. Tugas guru adalah mendesain

pembelajaran matematika yang abstrak menjadi lebih konkrit,

kontekstual, atau lebih realisitis sesuai taraf berpikir siswa. Guru yang

efektif diharapkan dapat memanfaatkan potensi teknologi untuk

mengembangkan pemahaman siswa, menstimulasi ketertarikan dalam

belajar, dan meningkatkan kecakapan matematika siswa (NCTM,

2008).

Dihadapkan pada situasi seperti ini, bagaimanakah guru dapat

mengintegrasikan teknologi ke dalam pengajaran mereka? Koehler &

Mishra (2009: 62) mengungkapkan “there is no “one best way” to

integrate technology into curriculum”. Hal tersebut dapat dipahami

bahwa tidak ada cara terbaik untuk mengintegrasikan teknologi ke

Page 34: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

17

dalam kurikulum, namun yang diperlukan adalah pendekatan yang

memperlakukan mengajar sebagai interaksi antara apa yang diketahui

guru dan bagaimana mereka menerapkan apa yang mereka ketahui

dalam situasi atau konteks unik di dalam ruang kelas. Upaya integrasi

harus secara kreatif dirancang untuk materi tertentu dalam konteks

ruang kelas tertentu. Inti dari pengajaran yang baik dengan teknologi

adalah tiga komponen inti: konten, pedagogi, dan teknologi, ditambah

hubungan di antara mereka. Ketiga basis pengetahuan ini membentuk

inti dari kerangka Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPACK).

b. Konsep TPACK

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah

pengetahuan guru tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran

siswa dari konten tertentu melalui pendekatan pedagogik dan

teknologi (Cox & Graham, 2009: 63). TPACK merupakan

pengembangan dari Shulman (1986) yaitu Pedagogical Content

Knowledge (PCK). TPACK dikenal di dalam bidang penelitian

pendidikan sebagai framework (kerangka kerja/kerangka teoritis)

dalam mendesain model pembelajaran dengan mengintegrasikan tiga

aspek utama yaitu teknologi, pedagogi, dan content.

Mishra & Khoehler (2009: 62) menjelaskan bahwa pembelajaran

yang berkualitas membutuhkan pemahaman kompleks yang saling

berhubungan diantara tiga sumber utama pengetahuan yaitu

teknologi, pedagogi, dan konten, serta bagaimana ketiga sumber itu

diterapkan sesuai dengan konteksnya.

Page 35: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

18

Ada tujuh variabel yang mempengaruhi TPACK, yaitu

1) Technological Knowledge (TK) adalah pengetahuan tentang

bagaimana mengoperasikan komputer dan perangkat lunak

yang relevan;

2) Pedagogical Knowledge (PK) adalah kemampuan dalam

pengelolaan pembelajaran peserta didik;

3) Content Knowledge (CK) adalah materi subjek pengetahuan

seperti Ilmu Alam, Matematika, bahasa dan lain lain;

4) Technological Content Knowledge (TCK) adalah pengetahuan

tentang bagaiman konten dapat diteliti atau diwakilkan oleh

teknologi seperti menggunakan simulasi komputer untuk

pembelajaran matematika tentang metode discovery learning;

5) Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah pengetahuan

bagaimana cara untuk mewakili dan merumuskan subjek yang

membuatnya dipahami oleh peserta didik;

6) Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah

pengetahuan tentang bagaimana teknologi dapat memfasilitasi

3 pendekatan pedagogik seperti menggunakan media

pembelajaran presentasi untuk mendukung penjelasan terkait

pembelajaran matematika tentang metode discovery learning;

7) Teknological Pedagogical And Content Knowledge (TPACK)

adalah pengetahuan tentang bagaimana menfasilitasi

pembelajaran peserta didik dari konten terterntu melalui

pendekatan pedagogik dan teknologi.

Page 36: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

19

Niess (2012) mendefinisikan level kemampuan mengukur

Technological Pedagocal Content Knowledge (TPACK) guru dapat

dinilai dengan 5 level berbeda dengan menggunakan model Roger

tentang proses keputusan yang inovatif, sebagai berikut:

1. Recognizing (pengetahuan), dimana guru bisa menggunakan

teknologi dan mengenali keselarasan teknologi dengan konten

namun tidak mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran

mereka lakukan.

2. Accepting (persuasi), dimana guru membentuk sikap yang

menguntungkan atau tidak menuju pembelajaran konten

dengan teknologi yang sesuai.

3. Adapting (keputusan), dimana guru terlibat dalam aktivitas

yang mengarahkan pilihan untukmengadopsi atau menolak

belajar matematika dengan teknologi yang sesuai.

4. Exploring (implementasi), dimana guru secara aktif

mengintegrasikan pembelajaran matematika dengan teknologi

yang sesuai.

5. Advancing (konfirmasi), dimana guru mengevaluasi hasil dari

pengambilan keputusan tentang mengintegrasikan

pembelajaran matematika dengan teknologi yang sesuai.

2. Guru Matematika

a. Pengertian Guru

Page 37: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

20

Guru sebagai pendidik profesional tentunya diharapkan dapat

menguasai empat kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi

profesional. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor

14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 10 ayat (1), kompetensi

pedagogik adalah kemampuan dalam mengelola peserta didik dan

proses pembelajaran di kelas; kompetensi kepribadian adalah

kemampuan guru untuk bersikap dan berakhlak yang baik serta

menjadi contoh bagi peserta didik; kompetensi sosial adalah

kemampuan guru dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan

warga sekolah dan masyarakat; dan kompetensi profesional adalah

kemampuan dalam menguasai materi pembelajaran. Keempat

kompetensi tersebut perlu untuk terus dikembangkan agar

profesionalitas guru dalam memfasilitas peserta didik untuk belajar

dapat berkembang pula. Dengan berkembangnya profesionalitasnya,

guru tersebut dapat menjadi guru yang bermutu. Guru yang bermutu

adalah guru yang menguasai keempat kompetensi guru dan

profesionalitas dalam memfasilitasi peserta didiknya untuk belajar

(Ridla, 2008).

Dengan adanya kerangka berpikir TPACK ini, guru diharapkan

dapat memanfaatkan teknologi sebagai media pembantu dalam

memfasilitas siswa untuk memahami suatu konten pembelajaran

terutama untuk konten matematika yang bersifat abstrak dan tentunya

tetap mempertimbangkan aspek pedagogis.

b. Pengertian Matematika

Page 38: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

21

Matematika adalah suatu bidang ilmu yang merupakan alat

pikir, berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai persoalan

praktis, yang unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisis dan

konstruksi, generalitas dan individualitas, serta mempunyai cabang-

cabang antara lain aritmatika, aljabar, geometri dan analisis.

Menurut Ismail (dalam Hamzah dan Mushlisraini, 2014:48)

matematika adalah ilmu yang membahas angka-angka dan

perhitungannya, membahas masalah-masalah numerik, mengenai

kuantitas dan besaran, mempelajari hubungan pola, bentuk dan

struktur, sarana berpikir, kumpulan sistem, struktur, dan alat.

Hamzah dan Mushliraini (2014:47) menyatakan bahwa

pengertian matematika tidak didefinisikan secara mudah dan tepat,

mengingat ada banyak fungsi dan peranan matematika terhadap

bidang studi yang lain. beberapa orang mendefinisikan matematika

berdasarkan struktur matematika, pola pikir matematika,

pemanfaatannya bagi bidang lain, dan sebagainya. Atas dasar

pertimbangan itu maka ada beberapa definisi matematika yaitu:

1) Matematika adalah cabang pengetahuan eksak dan terorganisani.

2) Matematika adalah ilmu tentang keluasan atau pengukuran dan

letak.

3) Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan dan

hubungan- hubungannya.

4) Matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur, dan

hubungan- hubungannya.

Page 39: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

22

5) Matematika adalah ilmu deduktif yang tidak menerima

generalisasi yang didasarkan pada observasi (induktif) tetapi

diterima generalisasi yang didasarkan kepada pembuktian

secara deduktif.

6) Matematika adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasi

mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang

didefinisikan, ke aksioma atau postulat akhirnya ke dalil

teorema.

7) Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk,

susunan besaran, dan konsep-konsep hubungan lainnya yang

jumlahnya banyak dan terbagi ke dalam tiga bidang yaitu

aljabar, analisis, dan geometri.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu

pasti yang mempelajari angka, bilangan dan hubungan-

hubungannya. Matematika juga merupakan ilmu pengetahuan yang

memiliki aturan-aturan yang ketat dan terdefinisi dengan baik,

penalaran yang jelas dan sistematis, dan struktur atau keterkaitan

antara konsep yang kuat.

3. Metode Pembelajaran Discovery learning

a. Pengertian Discovery learning

Salah satu perubahan dalam pendidikan yang paling mendasar

adalah perubahan kurikulum dari KTSP menjadi KTSP 2013.

Begitupun dengan model pembelajaran yang cocok digunakan pada

kurikulum 2013 yang berbasis saintifik yaitu salah satunya model

Page 40: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

23

discovery learning. Discovery adalah model penemuan, dimana siswa

mencari dan menemukan sendiri pengetahuannya, guru hanya

membimbing siswa.

Discovery learning adalah model pembelajaran yang menuntut

siswa secara aktif melakukan pencarian pengalaman belajar

menggunakan analisis dan pemecahan masalah yang dihadapinya

dengan menemukan dan menyelidiki sendiri. Pengalaman belajar

tersebut bisa dimanfaat dalam kehidupan bermasyarakat siswa. Jadi,

discovery learning merupakan model yang mengarahkan siswa

menemukan konsep melalui berbagai informasi atau data yang

diperoleh melalui pengamatan atau percobaan.

Menurut Agus (2013: 100) discovery learning merupakan

metode pembelajaran yang berbasis penemuan atau discovery

learning adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran

sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang

sebelumnya belum diketahuinya tidak melalui pemberitahuan, namun

ditemukan sendiri.

Menurut Sani (2014: 97-98), discovery learning merupakan

proses dari inkuiri. Discovery learning adalah metode belajar yang

menuntut guru lebih kreatif menciptakan situasi yang membuat

peserta didik belajar aktif dan menemukan pengetahuan sendiri.

Maharani & Hardini (2017: 552), discovery learning adalah

proses pembelajaran yang penyampaian materinya tidak utuh, karena

model discovery learning menuntut siswa terlibat aktif dalam proses

pembelajaran dan menemukan sendiri suatu konsep pembelajaran.

Page 41: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

24

Jadi kesimpulan dari beberapa pendapat para ahli tersebut, pada

model discovery learning materi atau bahan pelajaran yang akan

disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk akhirnya akan tetapi

siswa sebagai peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang

ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri

kemudian mengorgansasikan apa yang ingin mereka ketahui dan

mereka pahami dalam suatu bentuk akhir. Makanya, anak harus

berperan aktif di dalam belajar. Peran aktif anak dalam belajara ini

diterapkan melalui cara penemuan, Pada intinya, model discovery

learning ini mengubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan

kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher oriented dimana guru

menjadi pusat informasi menjadi student oriented; siswa mengkaji

subjek dalam pembelajaran. Dengan mengaplikasikan metode

discovery learning secara berulang-ulang dapat meningkatkan

kemampuan penemuan diri individu yang bersangkutan. Model ini

dirancang untuk meningkatkan keaktifan murid yang lebih besar,

berorientasi kepada proses, mengarahkan pada diri sendiri, mencari

sendiri. Dengan demikian, murid lebih banyak melakukan kegiatan

sendiri atau dalam bentuk kelompok memecahkan permasalahan

dengan bimbingan maupun tanpa bimbingan guru.

b. Langkah-langkah Pembelajaran

Langkah-langkah pengaplikasian metode Discovery learning:

(1) menentukan tujuan pembelajaran; (2) melakukan identifikasi

karakteristik siswa; (3) menentukan materi pelajaran; (4) menentukan

topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif; (5)

Page 42: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

25

mengembangkan bahan-bahan dengan memberikan contoh, ilustrasi,

tugas, dan sebagainya untuk dipelajari siswa; (6) mengatur topik-

topik pelajaran berawal dari yang sederhana ke yang kompleks, dari

yang konkret ke abstrak, dan dari tahap enaktif, ikonik sampai ke

tahap simbolik; serta (7) melakukan penilaian proses dan hasil belajar

siswa.

Menurut Darmadi (2017: 114-117) terdapat prosedur yang harus

digunakan dalam mengaplikasikan model discovery learning, yaitu

(a) stimulation (pemberian rangsangan); (b) problem statement

(identifikasi masalah); (c) data collection (pengumpulan data); (d)

data processing (pengolahan data); (e) verification (pembuktian); dan

(f) generalization (menarik kesimpulan).

4. Kajian Analisis Kemampuan TPACK

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran matematika

merupakan suatu keumuman di abad 21 ini. Menurut NCTM (2000),

penggunaan teknologi dalam pembelajaran berpengaruh pada apa yang

diajarkan dan kapan suatu materi pembelajaran muncul di dalam suatu

kurikulum. Oleh karena itu, guru perlu memastikan bahwa penggunaan

teknologi dalam pembelajaran tersebut efektif. Selain itu, guru

seharusnya dapat menggunakan teknologi untuk meningkatkan

kesempatan peserta didik dalam mengonstruk pengetahuannya sendiri

dengan cara memilih atau membuat tugasmatematis yang dapat

mengambil keuntungan dari apa yang teknologi tersebut dapat lakukan

secara baik dan efektif menggambar, memvisualisasi, dan menghitung

Page 43: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

26

(NCTM, 2000). Lebih lanjut guru juga perlu memahami kapan

menggunakan teknologi, bagaimana menggunakan teknologi dan dampak

apa yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi dalam pembelajaran.

Terakhir, ketika memilih untuk menggunakan teknologi sebagai bagian

dari pembelajaran, guru harus memahami unsur-unsur dan implikasi-

implikasi dari penggunaan teknologi terkait dengan pengajaran,

manajemen, konten (materi), pedadogik, dan teknologi itu sendiri

(Guerrero, 2010). Untuk mewujudkan guru yang demikian, perlu

dikembangkannya profesionalitas guru terkait kompetensi pedagogik dan

kompetensi profesional berdasarkan kerangka TPACK.

Listiawan & Baskoro (2015), melakukan analisis terhadap

kemampuan guru yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana guru

dapat mempresentasikan materi matematika khususnya dalam metode

discovery learning sesuai dengan kerangka TPACK. Hal tersebut

dilatarbelakangi dari penggunaan perangkat lunak (software) dalam

pembelajaran metode discovery learning berdampak positif terhadap

prestasi peserta didik dikarenakan titik, garis, dan bidang dapat

direpresentasikan dengan mudah. Dari uraian sebelumnya dapat

disimpulkan bahwa pengintegrasian TPACK memberikan dampak yang

positif untuk guru dan peserta didik.

Miller (2009), dalam penelitiannya menyatakan bahwa

penginterasian TPACK mampu meningkatkan kepercayaan diri serta

peningkatan kompetensi konten, pedagogis dan teknologi guru dalam

mendesain pembelajaran.

Page 44: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

27

Oleh sebab itu, pola pengembangan kompetensi guru dengan istilah

“TPACK” merupakan sebuah jalan cerdas untuk menjamin terlaksananya

pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi.

Sebelum melakukan program-program pemberdayaan dan

dengembangan kompetensi guru, maka diperlukan sebuah penelitian

untuk mengetahui dan menganalisis kondisi ‘TPACK” guru yang akan

menjadi landasan perumusan kebijakan selanjutnya.

Berdasarkan analisis instrumen TPACK, salah satu faktor yang

mempengaruhi kemampuan TPACK adalah banyaknya pengalaman

belajar yang didapat guru melalui seminar-seminar yang diadakan oleh

pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas guru. Sehingga

lamanya pengalaman mengajar tidak berbanding lurus dengan

peningkatan kemampuan TPACK. Hal ini dipengaruhi oleh banyak

faktor, antara lain kesibukan yang menggunung para guru senior,

sehingga menyebabkan para guru senior tidak dapat menyempatkan

waktunya untuk mempelajari hal yang baru, terutama kemajuan-

kemajuan teknologi dalam mendukung proses pengajaran di kelas. Oleh

karena itu, sebagian besar guru senior masih banyak yang menerapkan

metode pembelajaran konvensional. Sebaliknya, para guru yang memiliki

pengalaman mengajar 7-12 tahun masih dapat melakukan transformasi di

dalam kelasnya menggunakan teknologi. Hal ini dikarenakan kesibukan

guru yang memiliki pengalaman mengajar 7-12 tahun, tidak sebanyak

kesibukan yang dimiliki oleh guru yang memiliki pengalaman mengajar

20 tahun atau lebih.

Page 45: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

28

B. Kajian Pustaka

Dalam penelitian penulis mengacu pada penelitian yang terdahulu yang

relevan dengan penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian Andreas Bayu

Widiantoro (2016), analisis guru dalam mengintegrasikan teknologi ke

pembelajaran melalui pendekatan TPACK (studi kasus SMA Kristen 1

salatiga), penelitian ini bertujuan untuk menganalisis guru dalam

mengintegrasikan teknologi ke pembelajaran di SMA Kristen 1 Salatiga dan

untuk mengetahui tingkat kemampuan guru dalam hal mengintegrasikan

pengetahuan konten, pedagogik, serta teknologi untuk kegiatan

pembelajaran. Penelitian ini menggunakan analisis Technology Pedagogical

Content Knowledge (TPACK), hasil penelitian menunjukkan untuk setiap

kerangka TPACK, komponen Pedagogical Content Knowledge (PCK) dan

komponen Content Knowledge (CK) mendapat rata-rata tertinggi dengan

skor 4,65 dan 4,61 dengan kriteria baik, sedangkan untuk komponen

Technology Knowledge (TK) dan TPACK mendapat rata-rata terendah yaitu

skor 4,24 dan 4,25 dengan kriteria baik. Maka dapat di simpulkan, hasil

penelitian menunjukkan rata-rata keseluruhan kemampuan guru dalam ke

tujuh kerangka TPACK memiliki skor 4,41 dengan kriteria baik. Kesamaan,

penelitian ini memiliki kesamaan dibagian kemampuan guru dalam hal

mengintegrasikan pengetahuan konten, pedagogi, serta teknologi untuk

kegiatan pembelajaran. Perbedaan, penelitian ini fokus pada pengintegrasian

TPACK di studi kasus SMK, dan penulis fokus pada pengintegrasian TPACK

pada pembelajaran metode discovery learning di SMP.

Ruri Innaha (2018), Kemampuan Technological Pedagogical And

Content Knowledge (TPACK) guru IPA di sekolah inklusi SMP Negeri 23

Page 46: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

29

Surakarta tahun ajaran 2017–2018, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Kemampuan TPACK (Technological PedagogicalAnd Content Knowledge)

Guru IPA di Sekolah Inklusi SMP Negeri 23 Surakarta Tahun Ajaran

2017/2018. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif , dengan teknik

pengambilan sampel guru dilakukan secara purposive sampling dan

mengambil 3 RPP dari masing-masing guru. Berdasarkan penelitian yang

telah dilakukan didapatkan hasil yaitu kemampuan TPACK guru IPA di

sekolah inklusi SMP Negeri 23 Surakarta 41,7% yang termasuk dalam

kategori kurang baik. Kesamaan, penelitian ini memiliki kesamaan dibagian

untuk mengetahui kemampuan TPACK pada guru SMP. Perbedaan,

penelitian ini fokus pada pengintegrasian TPACK untuk mengetahui

kemampuan TPACK pada guru IPA di SMP, dan penulis fokus pada

pengintegrasian TPACK pada guru matematika dan metode discovery

learning di SMP.

Farikhah (2014), Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPACK): sebuah kerangka pengetahuan untuk pembelajaran keterampilan

menulis tujuan dari pemaparan konsep pada paper ini adalah untuk

mendeskripsikan pentingnya pengintegrasian antara kemampuan

pengetahuan konten, pedagogi, dan integrasi teknologi dosen di dalam proses

pembelajaran menulis (writing) di kelas. Kesamaan, penelitian ini memiliki

kesamaan dibagian pentingnya pengintegrasian antara kemampuan

pengetahuan konten, pedagogi, dan integrasi teknologi dalam proses

pembelajaran. Perbedaan, penelitian ini fokus pada pengintegrasian TPACK

pada dosen, pembelajaran menulis dikelas, dan penulis fokus pada

Page 47: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

30

pengintegrasian TPACK pada guru SMP dan pembelajaran metode discovery

learning.

Anggraeni, N. (2018), Hubungan antara TISE dengan TPACK Calon

Guru Biologi UNNES. Tantangan calon guru di era digital adalah

mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran secara efektif dan

inovatif. Salah satu konsep yang menunjang pembelajaran mengintegrasikan

teknologi adalah Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK).

Technology Integration Self-Efficacy (TISE) ditemukan sebagai salah satu

faktor yang mempengaruhi TPACK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengidentifikasi dan mendeskripsikan tingkat TISE dan TPACK serta

mengidentifikasi hubungan antara TISE dan TPACK calon guru biologi

UNNES angkatan 2014 dan 2015. Desain penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif. Kesamaan, penelitian ini memiliki kesamaan dibagian

mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran secara efektif dan

inovatif dan faktor yang mempengaruhi TPACK. Perbedaan, penelitian ini

fokus untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan tingkat TISE dan TPACK

serta mengidentifikasi hubungan antara TISE dan TPACK calon guru biologi,

dan penulis fokus pada pengintegrasian TPACK pada guru matematika SMP,

pembelajaran metode discovery learning.

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam

melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang

digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian

terdahulu, penulis tidak menemukan penelitian dengan judul yang sama

seperti judul penelitian penulis. Namun penulis mengangkat beberapa

penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian

Page 48: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

31

penulis. Contoh kesamaan penulis dengan peneliti terdahulu telah di

paparkan diatas, yaitu yang terletak pada pengintegrasian pengetahuan

konten, pedagogi, serta teknologi untuk kegiatan pembelajaran.

Kebaruan dari penelitian ini yang tidak terdapat pada penelitian terdahulu

yaitu terletak pada pengintegrasian kemampuan Technological Pedagogical

Content Knowledge (TPACK) yang teraktualisasi dalam metode Discovery

learning pada pembelajaran matematika.

Page 49: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

dengan pendekatan kualitatif, yakni jenis penelitian yang berupaya

menggambarkan suatu fenomena sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan,

dimana data hasilkan berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati. Adapun data yang dikumpulkan tersebut berupa

kata-kata, dokumen tertulis gambar (Bogdan dan Taylor dalam Lexy J.

Moleong 2005:4). Dengan kata lain metode deskriptif bermaksud untuk

melakukan representasi objektif mengenai gejala-gejala yang terdapat didalam

masalah penelitian. Representasi itu dilakukan dengan mendeskripsikan gejala-

gejala sebagai data atau fakta sebagaimana adanya.

Sementara itu, penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang

ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena

yang ada, baik fenomena alamiah maupun rekayasa manusia.

Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat

pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat

populasi atau daerah tertentu. Penelitian ini digunakan untuk menganalisis

bagaimana kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPCK) pada guru matematika SMP dalam metode Discovery learning.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran dan informasi yang

lebih jelas, lengkap, serta memungkinkan dan mudah bagi peneliti untuk

Page 50: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

33

melakukan penelitian observasi. Oleh karena itu, maka penulis menetapkan

lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian akan dilakukan. Dalam hal

ini, lokasi penelitian terletak di tiga Sekolah Menengah Pertama Negeri

(SMPN) se-Kecamatan Tuntang. Pertama, Sekolah Menengah Pertama Negeri

(SMPN) 1 Tuntang, yang terletak di Jl. Jelok-Timo KM, Ngajaran, Kec.

Tuntang, Kab. Semarang, Jawa Tengah. 50773. Kedua, Sekolah Menengah

Pertama Negeri (SMPN) 2 Tuntang, yang terletak di Jl. Mertokusumo,

Candirejo, Kec. Tuntang, Kab. Semarang, Jawa Tengah. 50773. Ketiga,

Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Tuntang, yang terletak di Beran,

Karangtengah, Kec. Tuntang, Kab. Semarang, Jawa Tengah. 50773.

Penelitian ini dilaksanakan terhitung dari perencanaan penelitian,

pelaksanaan penelitian, sampai pembuatan laporan penelitian. Penelitian

dilaksanakan di bulan April 2020.

C. Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland (dalam Lexy J. Moleong 2010:157) sumber

data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan yang

didapat dari informan melalui wawancara, selebihnya adalah data tambahan

seperti dokumen yang tertulis dan terekam. Berkaitan dengan hal itu pada

bagian ini jelas datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data

tertulis, foto dan statistic.

Sedangkan yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek

dari mana data dapat diperoleh. Apabila menggunakan wawancara dalam

mengumpulkan datanya maka sumber datanya disebut informan, yaitu orang

yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan baik secara tertulis

maupun lisan. Apabila menggunakan observasi maka sumber datanya adalah

Page 51: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

34

berupa benda, gerak, atau proses sesuatu. Apabila menggunakan dokumentasi,

maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber datanya. Dalam

penelitian ini sumber data primer berupa kata-kata diperoleh dari wawancara

dengan para informan yang telah ditentukan yang meliputi berbagai hal yang

berkaitan dengan kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPCK) pada guru matematika SMP dalam metode Discovery learning.

Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa data kurikulum,

daftar nama informan (guru matematika), profil tiga Sekolah Menengah

Pertama Negeri (SMPN) se-Kecamatan Tuntang, serta foto-foto pendukung.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Pengertian teknik pengumpulan data adalah sebuah teknik atau cara yang

dilakukan oleh peneliti untuk bisa mengumpulkan data yang terkait dengan

permasalahan dari penelitian yang diambilnya.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:265), teknik pengumpulan data adalah

alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya

mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah

olehnya.

Dalam hal pengumpulan data ini, penulis terjun langsung pada objek

penelitian untuk mendapatkan data yang valid, maka peneliti menggunakan

metode sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Observasi atau pengamatan dapat diartikan sebagai pengamatan

dan pencatatan secara sistematis yang dilakukan dengan cara bertanya

kepada kepala sekolah dari SMP Negeri Kecamatan Tuntang untuk

Page 52: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

35

mendapatkan informasi terkait profil sekolah dan informasi terhadap gejala

yang tampak pada objek penelitian.

Observasi langsung ini dilakukan peneliti untuk mengoptimalkan

data mengenai pelaksanaan metode pembelajaran matematika dengan

menerapkan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK)

dengan menggunakan metode discovery learning yang dilakukan oleh guru

selama pembelajaran.

2. Metode Wawancara (Interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewees) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan. Dalam hal ini, peneliti menggunakan

wawancara terstruktur, di mana seorang pewawancara menetapkan sendiri

masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan untuk mencari

jawaban atas hipotesis yang disusun dengan ketat.

Dalam melaksanakan teknik wawancara (interview), pewawancara

harus mampu menciptakan hubungan yang baik sehingga informan bersedia

bekerja sama, dan merasa bebas berbicara dan dapat memberikan informasi

yang sebenarnya. Teknik wawancara yang peneliti gunakan adalah secara

terstruktur (tertulis) yaitu dengan menyusun terlebih dahulu beberapa

pertanyaan yang akan disampaikan kepada informan. Hal ini dimaksudkan

agar pembicaraan dalam wawancara lebih terarah dan fokus pada tujuan

yang dimaksud dan menghindari pembicaraan yang terlalu melebar.

Selain itu juga digunakan sebagai patokan umum dan dapat dikembangkan

Page 53: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

36

peneliti melalui pertanyaan yang muncul ketika kegiatan wawancara

berlangsung.

Metode wawancara peneliti gunakan untuk menggali data terkait

pelaksanaan pembelajaran matematika menggunakan metode discovery

learning yang diaktualisaikan dalam TPCK. Adapun informannya antara

lain:

a. Guru matematika dari tiga Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

se Kecamatan Tuntang, yang masing-masing sekolah ada 2,4,3 guru

matematika sebagai informan. Jadi, total 9 informan untuk menunjang

ke valid-an penelitian ini.

b. Kepala Sekolah tiga Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) se-

Kecamatan Tuntang, untuk mendapatkan informasi tentang profil

sekolah tersebut.

3. Metode Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi

merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan

menganalisis dokumen-dokumen, baik tertulis, gambar, maupun

elektronik. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari

observasi atau wawancara, akan lebih kredibel dan dapat dipercaya kalau

didukung oleh dokumen-dokumen dari narasumber (Nana Syaodih, 2013:

221).

Melalui metode dokumentasi, peneliti gunakan untuk menggali data

berupa dokumen berdasarkan fokus penelitan yang sudah dirancang peneliti

sebelum penelitian dilaksanakan.

Page 54: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

37

E. Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif, yaitu

dengan cara menghimpun data-data faktual dan mendiskripsikan. Data berasal

dari seluruh informasi yang diperoleh dari hasil wawancara serta dokumen-

dokumen melalui beberapa tahap. Setelah pengumpulan data, pencatatan data,

peneliti melakukan analisis interaksi yang terdiri dari reduksi data, penyajian

data dan verifikasi. Analisis dari penelitian ini berlangsung bersama dengan

proses pengumpulan data, maupun dilakukan setelah data data terkumpul.

Menurut Moleong (2002: 103), analisis data adalah proses mengatur urutan

data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian

dasar dengan demikian maka data-data yang lebih mudah dibaca dan

disimpulkan.

1. Pengumpulan data

Menggali informasi dan data dari berbagai sumber atau responden.

yaitu dengan wawancara, observasi, analisis dokumen dan foto-foto

kegiatan yang ada.

2. Reduksi data

Dalam reduksi data, data yang diperoleh disortir karena data dari

hasil wawancara merupakan data yang memiliki sifat sangat luas

informasinya bahkan masih mentah (Moleong 2002: 114). Dengan ini

kita akan bisa memilih laporan hasil wawancara yang lebih penting,

jadi bila ada hasil laporan yang dirasa kurang penting bisa dibuang.

Langkah reduksi data melibatkan beberapa tahap. Tahap pertama,

melakukan editing, pengelompokkan, dan meringkas data. Tahap

Page 55: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

38

kedua, menyusun kode-kode dan catatan-catatan mengenai berbagai

hal berkaitan dengan data yang sedang diteliti sehingga peneliti dapat

menentukan tema- tema, kelompok-kelompok, dan pola-pola data.

Pada tahap terakhir dari reduksi data adalah menyusun rancangan

konsep-konsep serta penjelasan- penjelasan berkenaan dengan tema,

pola, atau kelompok yang bersangkutan.

3. Penyajian data

Hasil dari pengorganisasian data yang di sajikan secara

sistematis dapat dibentuk dalam sebuah laporan. Bentuk penyajian

laporan berupa diskriptif analitik dan logis yang mengarah pada

kesimpulan. Dalam tahap ini peneliti dituntut untuk melakukan

penefsiran terhadap data dalam wawancara.

4. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Penarikan kesimpulan menyangkut intepretasi peneliti, yaitu

pengembangan makna dari data yang ditampilkan. Kesimpulan yang

masih kaku senantiasa di verifikasi selama penelitian berlangsung,

sehingga diperoleh kesimpulan yang krediibilitas dan objektifnya

terjamin. Verifikasi bisa berupa pemikiran kembali yang melintas

dalam pikiran peneliti saat mengadakan pencatatan atau bisa berupa

suatu tinjauan ulang terhadap catatan-catatan di lapangan.

Page 56: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

39

Gambar 2 : Skema Teknik Analisis Data : Model interaktif (Mattew

Miles dan A.Michael Huberman, 2007: 20)

F. Pengecekan Keabsahan Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data digunakan untuk mengecek kebenaran

data yang dihasilkan oleh peneliti sehingga diperoleh data yang valid dan dapat

dipertanggung jawabkan keabsahannya. Teknik pemeriksaan keabsahan yang

digunakan peneliti yaitu triangulasi.

Triangulasi yaitu membandingkan data yang diperoleh dalam wawancara

dengan data observasi, artinya adalah membandingkan apa yang dikatakan

orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi,

membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi dengan apa

yang dikatakan sepanjang waktu, membandingkan hasil wawancara dengan isi

dokumen yang berkaitan. Penelitian ini menggunakan triangulasi teknik

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik

yang berbeda.

Page 57: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

40

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data

1. Data Informan

Sebelum memlilih sekolah ini, peneliti sudah melakukan observasi sekolah

yang menjadi tempat penelitian, agar disaat melakukan penelitian sesuai

dengan konsep yang sudah dirancang peneliti. Jadi, permasalahan-

permasalahan yang ada disekolah ini sudah diketahui peneliti, sehingga

peneliti bisa merumuskan pelaksanaan penelitian ini sesuai perencanaan yang

telah dirancang.

Tabel 4.1 Data Informan Guru Matematika di SMPN 1, 2, 3 Tuntang,

Kab. Semarang, Jawa Tengah.

No Nama TTL Alamat Keterangan

1 Eni Haryati,

S.Pd

Kab.

Semarang,

2 Januari

1967

Jln. Fatmawati

175, RT 11

RW 01

Lopait,

Tuntang

Guru Matematika kelas

VIII & IX (SMP N 1

Tuntang)

2 Elly Supriyani,

S. Pd.

Kab.

Semarang,

2 Mei 1966

Perum Tlogo

Hijau blok A8

Tlogo,

Tuntang

Guru Matematika kelas

VII & IX (SMP N 1

Tuntang)

Page 58: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

41

No Nama TTL Alamat Keterangan

3 Erni Ayda, S.

Si, M. Pd.

Kab.

Semarang,

2 Feb 1981

Padaan

Gedangan

Tuntang Kab.

Semarang

Guru Matematika kelas

VII & VIII (SMP N 2

Tuntang)

4 Selamat

Pujiono, S. Pd.

Rembang,

6 Oktober

1963

Perum Telaga

Mukti , Blok E

9-10, Tingkir,

Salatiga.

Guru Matematika kelas

VII & IX (SMP N 2

Tuntang)

5 Trimu’ah, S.

Pd.

Salatiga, 8

April 1971

Argomulyo 2,

Salatiga.

Guru Matematika kelas

VII & IX (SMP N 2

Tuntang)

6 Andri Irawati,

S. Pd.

Salatiga, 19

Juli 1978

Jl. Kalicacing

2, Kemuning,

Salatiga.

Guru Matematika kelas

VII & IX (SMP N 2

Tuntang)

7 Sri Mulyati, S.

Pd.

Kota Baru,

25 Februari

1977

Bringin

RT/RT 01/01,

Kec. Bringin,

Kab.

Semarang

Kepsek dan Guru

Matematika kelas IX

(SMP N 3 Tuntang)

8 Agustinah

Marfu'ah, S.

Pd.

Salatiga,5

Agustus

1967

Jl. Kauman

16f Salatiga

Guru Matematika kelas

VIII & IX (SMP N 3

Tuntang)

Page 59: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

42

No Nama TTL Alamat Keterangan

9 Sri Hariyanti,

S. Pd.

Salatiga, 6

April 1970

Jl. Ki Penjawi

II RT 04./XI,

Bancaan Lor,

Salatiga

Guru Matematika kelas

VII & IX (SMP N 3

Tuntang)

2. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana bertujuan untuk mendukung kelancaran, keberhasilan

proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana di SMP Negeri Kecamatan

Tuntang yang menjadi faktor pendukung jalannya proses pembelajaran

matematika diantaranya, yaitu gedung sekolah, ruang kelas, white board, meja

dan kursi guru, meja dan kursi siswa, alat peraga matematika, perpustakaan,

dan yang paling penting di era modern seperti ini adalah penerapan teknologi

dalam pembelajaran (Tersedia komputer dan LCD). Tersedianya sarana dan

prasarana di SMP Negeri Kecamatan Tuntang yang memadai, dapat

mendukung proses pembelajaran matematika untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang di inginkan.

Tabel 4.2 Sarana dan prasarana yang mendukung proses

pembelajaran matematika dalam menggunakan teknologi.

a. SMP N 1 Tuntang

No Nama Barang Jumlah

1 LCD 3

2 Komputer 30

3 Alat Peraga 25

b. SMP N 2 Tuntang

Page 60: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

43

No Nama Barang Jumlah

1 LCD 7

2 Komputer 30

3 Alat Peraga 25

c. SMP N 3 Tuntang

No Nama Barang Jumlah

1 LCD 4

2 Komputer 30

3 Alat Peraga 25

3. Hasil Wawancara

Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara dengan informan

sebagai bentuk pencarian data dan dokumentasi langsung dari lapangan yang

kemudian peneliti analisis. Peneliti mengambil sampel dua guru dari sembilan

guru untuk dipaparkan datanya, dari guru yang benar-benar berhasil dan

kurang berhasil dalam menerapkan Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK) dalam pembelajaran matematika dengan metode

discovey learning.

a. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) merupakan

pengetahuan yang dibutuhkan oleh guru untuk mengintegrasikan teknologi

ke dalam pengajaran materi tertentu, menjadi suatu paket yang utuh. Guru

harus memiliki pemahaman yang intuitif terhadap interaksi kompleks antara

3 komponen dasar pengetahuan, yaitu PK, CK, dan TK dengan cara

Page 61: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

44

mengajarkan materi tertentu menggunakan metode pedagogic dan teknologi

yang sesuai.

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dapat diketahui

bahwasanya rata-rata skor TPACK Guru Matematika SMP Negeri di

Kecamatan Tuntang berada pada kriteria baik dengan melihat hasil

penelitian wawancara semua guru matematika SMP se Kecamatan Tuntang

yang rata-rata sudah mampu mengoperasikan teknologi pembelajaran. Hal

ini berarti Guru Matematika SMP Negeri di Kecamatan Tuntang telah

mampu mengaplikasikan TPACK yang dimiliki dengan baik. Namun pada

item membantu kolega dalam memahami cara pengintegrasian pengetahuan

matematika, pengetahuan pedagogik dan pengetahuan teknologi berada

dalam kriteria cukup. Hal ini menunjukan bahwa informan perlu

meningkatkan kesadaran sosialnya khususnya didalam membantu teman

sejawat untuk memahami cara pengintegrasian pengetahuan matematika,

pengetahuan pedagogik dan pengetahuan teknologi.

Meskipun terdapat item yang berada pada kriteria cukup gambaran secara

keseluruhan kemampuan TPACK Guru Matematika SMP Negeri di

Kecamatan Tuntang dapat disimpulkan dengan kategori baik.

b. Guru Matematika

Secara umum, kemampuan guru Matematika SMP Negeri di

Kecamatan Tuntang dalam pengaplikasian keterampilan Technological

Pedagogical Content Knowledge (TPACK) berada pada kriteria baik. Dari

sisi latar belakang pendidikan, guru Matematika SMP Negeri di Kecamatan

Tuntang sebagian besar sudah memenuhi kuaifikasi akademik minimal S1

Page 62: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

45

dan juga tidak ada yang berasal dari bidang pendidikan diluar mata

pelajaran yang diampunya, yakni ilmu matematika.

Berdasarkan wawancara masing-masing informan dapat diketahui

bahwa terdapat perbedaan penguasaan komponen-komponen TPACK oleh

masing-masing informan, dimana keterampilan TPACK informan 1 pada

masing-masing komponen lebih tinggi dibandingkan dengan informan 2,

hanya pada komponen pedagogical content knowledge (PCK) dan

technological pedagogical content knowledge (TPACK) masing-masing

informan memiliki tingkat penguasaan yang sama. Hal ini sejalan dengan

kualifikasi pendidikan yang dimiliki oleh masing-masing informan yang

berbeda, sehingga informan 1 tingkat penguasaan pada masing-masing

komponen lebih tinggi dikarenakan kualifikasi pendidikan yang dimiliki

oleh informan 1 yaitu Strata 2.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa peran tenaga pendidik sangat

penting bagi pendidikan di sekolah. Keprofesionalan tenaga pendidik yang

dimiliki sekolah dapat membantu terwujudnya cita-cita dan tujuan

pendidikan nasional, sehingganya sudah selayaknya perbaikan kualitas

pendidikan di Indonesia dimulai dari perbaikan kualitas tenaga pengajar

yang diiringi dengan sarana dan prasarana yang memadahi.

Berdasarkan observasi yang dilakuakan oleh penulis dapat diketahui

bahwa materi ajar yang diberikan pada masing-masing informan berbeda,

meskipun metode pembelajarannya sama yakni pendekatan discovery

learning. Sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan oleh masing-

masing informan, maka informan memilih strategi pembelajaran berupa

Page 63: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

46

penayangan slide persentasi, video pembelajaran, adobe flash, alat peraga,

dan lain-lain.

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan didapatkan beberapa

peserta didik yang menggunakan smartphone miliknya bukan hanya untuk

sarana penunjang dalam memecahkan masalah pada lembar diskusi siswa

yang diberikan oleh guru, namun juga menggunakannya untuk hal-hal

diluar kebutuhan pembelajaran didalam kelas. Hal ini merupakan dampak

dari penggunaan teknologi yang kurang tepat sehingga peserta didik

terganggu fokus dan konsentrasi belajarnya, mengingat jumlah peserta

didik yang cukup banyak dalam setiap kelas sehingga tidak memungkinkan

untuk seorang tenaga pendidik mengawasi satu persatu secara bersamaan.

Dalam kasus ini informan telah melakukan tindakan untuk mengurangi

hal tersebut yaitu dengan membagi kelas menjadi kelompok-kelompok

kecil sehingga lebih mudah dalam mengamati setiap aktifitas peserta didik.

Terganggunya fokus dan konsentrasi belajar peserta didik dapat

disebabkan oleh beberapa faktor yang penulis amati dalam penelitian yaitu

pemilihan kelompok yang tidak homogen sehingga tidak terjalin

komunikasi diskusi yang baik antar kelompok yang menyebabkan

kurangnya pembagian tugas dalam kelompok hingga melemahnya

kepercayaan pada salah satu anggota kelompok yang mengakibatkan saling

mengandalkan satu dengan yang lain dalam satu kelompok, selain itu

pemilihan variasi strategi pembelajaran juga berpengaruh pada fokus dan

konsentrasi peserta didik, jika guru hanya menggunakan satu strategi

belajar dan diulang kembali pada pertemuan-pertemuan selanjutnya maka

hal demikian membuat peserta didik bosan sehingga berkurang fokus dan

Page 64: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

47

konsentrasinya. Sebaiknya sebagai tenaga pengajar yang memiliki peran

sangat penting bagi pendidikan sudah seharusnya mengetahui banyak

strategi dan metode dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran tidak

terkesan monoton.

c. Metode Pembelajaran Discovery Learning

Pada pembelajaran pertama menggunakan metode Discovery

learning melalui pembelajaran matematika ini masih terdapat kekurangan

yaitu berupa siswa masih bingung dengan alur pembelajaran dan masih

kesulitan dalam mencari jawaban sendiri walaupun saat siswa sudah

menemukan jawabannya siswa terlihat senang karena menemukan jawaban

mereka sendiri dan merasa bangga. Selanjutnya akan dilaksanakan

pengamatan yang kedua. Pada tahap pembelajarn kedua ini juga ini juga

berisi tahap awal, inti dan penutup. Tahap awal berupa guru mengawali

pembelajaran dengan menunjuk ketua kelas untuk memimpin doa dan

menanyakan keadaan peserta didik. Guru juga menanyakan kesiapan siswa

dalam memulai pembelajaran. Guru juga tidak lupa memotivasi siswa

dalam memulai pembelajaran. Peserta didik menerima informasi tentang

kompetensi dasar yang akan dicapai dan langkah-langkah pembelajaran

yang akan dilaksanakan. Setelah tahap awal atau tahap pendahuluan sudah

selesai dilakukan tahap inti. Tahap inti ini berisi tentang guru membentuk

kelmpok secara acak. Peserta didik diberikan contoh buku soal cerita

matematika. Setelah peserta didik menerima contoh buku soal cerita

peserta didik diberikan persoalan berupa mencari unsur-unsur buku soal

cerita pada contoh buku yang diberikan. Peserta didik mengamati buku

yang diterimanya dan mulai mendiskusikan tentang jawaban dari

Page 65: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

48

pertanyaan yang diberikan guru. peserta didik menganalisis dan mulai

membuat hipotesis dari pertanyaan yang di terimanya. Peserta didik juga

mencari informasi-informasi sebagai pendukung dari jawabannya. Setelah

siswa atau perserta didik yakin dengan jawabannya guru menyuruh

perwakilan dari kelompok untuk membacakannya didepan kelas. Setelah

semua perwakilan sudah maju untuk membacakan jawaban mereka

masing-masing guru mengajak siswa untuk membahas jawaban-jawaban

yang sudah di bacakan peserta didik. Tahap akhir adalah tahap penutup.

Guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang sudah berlangsung. Guru

menanyakan kepada siswa apakah masih ada pertanyaan jika ada siswa

yang belum paham. Setelah pembelajaran selesai guru menutup

pembelajaran dengan doa dan salam.

Dalam implementasi pembelajaran Discovery learning mempunyai

peluang yaitu membantu peserta didik untuk memperbaiki dan

meningkatkan keterampilan dan proses kognitif dan rasa ingin tahu siswa,

dapat meningkatkan kemampuan siswa memecahkan masalah, strategi ini

memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat dan sesuai dengan

kecepatannya sendiri, meningkatkan kerja sama antar sesama teman, guru

dan siswa yang sama-sama berperan aktif, membantu peserta didik agar

lebih mudah memahami dan mengingat pembelajaran yang di laksanakan,

peserta didik akan lebih berfikir kritas dan coba mencari jawaban sendiri

dengan usahanya sendiri, proses belajar mengajar menjadi lebih

mengasikan dan tidak membosankan, sehingga peserta didik menjadi lebih

antusias, mendorong siswa menjadi lebih aktif, meningkatkan kerjasama

anatar kelompok dan keaktifan dalam kerja kelompok. Peserta didik sangat

Page 66: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

49

senang saat sudah menemukan jawaban mereka sendiri. Rasa bangga dan

senang saat jawaban mereka benar. Dengan penelitian yang dilaksanakan

membuat peserta didik dapat menerima pembelajaran secara optimal.

Tantangan Discovery learning juga ditemukan saat pengamatan

implementasi Discovery learning yaitu guru merasa kurang mendekati

masalah yang akan dipecahkan dan adanya kesalah pahaman guru dengan

siswa, menyita banyak waktu. Siswa juga merasa kebingungan pada awal

penelitian pertama saat menggunakan metode Discovery learning. Menyita

pekerjaan guru, tidak semua siswa cepat melakukan penemuan. Dalam hal

ini siswa perlu bimbingan guru untuk merangsang siswa agar menemukan

jawaban atas persoalan yang harus dipecahkan siswa.

Seperti cuplikan dialog antara peneliti dengan guru EA di SMP Negeri 2

Tuntang berikut ini :

Peneliti : “Bagaimana penerapan Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK) dalam pembelajaran matematika ?”

Guru : “Pada dasarnya pembelajaran berbasis teknologi tersebut sangat

efektif dalam hal meningkatkan hasil belajar peserta didik mas.”

Peneliti : “Bagaimana respon siswa jika penerapan TPACK itu di

aktualisasikan dalam metode pembelajaran discovery learning ?”

Guru : “Siswa biasanya tertarik dengan metode tersebut. Mereka

berdiskusi dan mengerjakan tugas dengan baik dengan fasilitas yang

guru berikan.”

Peneliti : “Apa kendala ibuk ketika dalam proses pembelajaran saat

menerapkan konsep pembelajaran seperti itu ?”

Page 67: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

50

Guru : “Persiapan pembelajaran harus tuntas kadang butuh waktu,

sebagian peserta didik perlu bimbingan individual perlu perhatian

khusus, daya serap siswa berbeda-beda perlu strategi tertentu dalam

mengatasinya agar seluruh siswa dapat belajar dengan baik.”

Peneliti : “Media apa yang digunakan ibuk dalam mengimplementasikan

teknologi dalam pembelajaran matematika? Kalau pernah

menggunakan apa?. Terus, bagaimana kesimpulannnya (terkait

respon guru dan siswa) ?”

Guru : “Media yg pernah digunakan menggunakan LCD dan alat peraga.

Respon siswa sangat bagus. Guru lebih bersemangat dalam

mengajar.”

Peneliti : “Dari semua pembelajaran matematika apakah metode yang

menurut ibuk paling efektif diterapkan di siswa ?”

Guru : “Metode yang tidak monoton dan bervariasi. Meski sederhana,

namun dengan metode yang bervariasi akan membuat siswa lebih

tertarik dalam belajar matematika.”

Cuplikan dialog antara peneliti dengan guru ES di SMP Negeri 1 Tuntang

berikut ini :

Peneliti : “Bagaimana penerapan Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPCK) dalam pembelajaran matematika ?”

Guru : “Bisa dibilang kurang efektif mas, karena memang dari gurunya

belum begitu melek teknologi. Tapi sebenarnya siswa lebih bisa

memperhatikan dan fokus jika diberikan semacam video aau media

Page 68: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

51

presentasi PPT dalam pembelajaran matematika. Saya sudah

mencoba dulu menerapkan TPACK.”

Peneliti : “Bagaimana respon siswa jika penerapan TPACK itu di

aktualisasikan dalam metode pembelajaran discovery learning ?”

Guru : “Untuk sekolah pinggiran sebenarnya menurut saya metode

diskusi seperti discovery learning tidak jalan. Mereka bukan

membahas pelajaran tapi malah membuat cerita yang lain. Mungkin

karena anak-anak kami adalah anak-anak yang pas-pas an. Kalau

mengikuti metode dari pemerintah di sekolah kami tidak bisa jalan.

Anak-anak lebih suka ke praktek mas.”

Peneliti : “Apa kendala ibuk ketika dalam proses pembelajaran saat

menerapkan konsep pembelajaran seperti itu ?”

Guru : “Harus galak. Harus selalu marah-marah. Begitu anak-anak bisa

diam. Tapi diamnya mereka bukan memperhatikan. Diamnya diam

kosong.”

Peneliti : “Media apa yang digunakan ibuk dalam mengimplementasikan

teknologi dalam pembelajaran matematika? Kalau pernah

menggunakan apa?. Terus, bagaimana kesimpulannnya (terkait

respon guru dan siswa) ?”

Guru : “Yaa kalau teknologi seperti LCD ada mas, saya selalu mencoba

satu semester melibatkan teknologi dalam proses pembelajaran, tapi

jujur saya sebagai guru senior belum begitu paham cara

penggunaanya. Jadi, harus ada bimbingan dan pelatihan lebh lanjut

jika ingin sepenuhnya mengimplemetasikan teknologi dalam

pembelajaran matematika. Alat peraga bisa digunakan sepanjang

Page 69: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

52

benda-benda yg digunakan sebagai alat peraga ada. Dan anak-anak

bisa lebih memahami.

Peneliti : “Dari semua pembelajaran matematika apakah metode yang

menurut ibuk paling efektif diterapkan di siswa ?”

Guru : “Metode praktek mas, anak-anak lebih suka membuat kerajinan

yang berkaitan dalam pembelajaran matematika. Contoh,

membuat kubus dengan kardus, dan lain-lain.”

Untuk memperkuat paparan data, peneliti menyajikan hasil data

wawancara lengkap dari sembilan informan guru matematika SMP Negeri se

Kecamatan Tuntang di Lampiran 9.

B. Analisis Data

Hal-hal yang akan dianalisis adalah pelaksanaan TPACK dalam

pembelajaran matematika metode discovery learning, faktor pendukung dan faktor

penghambat dalam melaksanakan pembelajaran pada guru matematika di SMP

Negeri Kecamatan Tuntang.

Analisis Kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPACK) pada Guru Matematika SMP dalam Metode Discovery Learning,

berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi peneliti dapat

mengetahui bahwa aspek Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPACK) pembelajaran matematika dalam metode discovery learning di SMP

Negeri se Kecamatan Tuntang sudah terlaksana meskipun belum maksimal. Dari

paparan data dua guru dari sembilan guru yang dijadikan informan, guna

menjadikan parameter keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan TPACK

Page 70: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

53

di SMP Negeri se Kecamatan Tuntang dalam pembelajaran matematika metode

discovery learning telah dipaparkan peneliti diatas.

Dalam menganalisa hasil penelitian, setiap selesai mendapatkan data

dilapangan seperti hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi peneliti

langsung merangkum, memilih hal-hal yang pokok, membuat kategori dan

memilah data yang kemudian digabungkan pada setiap kategori untuk

mempermudah melakukan pengumpulan data selanjutnya. Dari hasil

wawancara data yang didapat langsung dipilah menjadi empat kategori yaitu

sarana dan prasarana sekolah untuk dilakukan pembelajaran berbasis teknologi,

fasilitas pribadi guru, kemampuan guru menggunakan fasilitas pribadi dan

fasilitas sekolah, penerapan teknologi dalam pembelajaran di kelas. Fasilitas

pribadi guru meliputi laptop pribadi, handphone dengan fitur canggih,

kemahiran guru menggunakan teknologi dalam pembelajaran,sedangkan untuk

fasilitas sekolah meliputi LCD proyektor disetiap kelas, access point yang ada

di sekolah, kecepatan internet disetiap kelas. Wawancara terhadap guru

mendapatkan hasil dengan kategori kemampuan guru menggunakan fasilitas

sekolah, seberapa sering guru menggunakan fasilitas yang dimiliki dalam

pembelajaran, pemanfaatan fasilitas sekolah, peran teknologi dalam pembuatan

materi, pemanfaatan teknologi didalam kelas. Wawancara terhadap kepala

sekolah dan guru matematika mengenai aksebilitas guru menggunakan fasilitas

sekolah, kebijakan sekolah. Kemudian data dari hasil wawancara digabungkan

sesuai kategori untuk mempermudah melakukan pengumpulan data selanjutnya.

Didapatkan data hasil wawancara, peneliti meyimpulkan dan menganalisa

kemampuan guru dalam pelaksanaan Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK) di SMP Negeri se Kecamatan Tuntang dalam

Page 71: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

54

pembelajaran matematika metode discovery learning berbeda setiap guru

disekolah masing-masing.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa TPACK - Content Knowledge guru

matematika SMP se Kecamatan Tuntang berada pada kategori sedang. Katagori

sedang Content Knowledge ini didapatkan dari kemampuan guru dalam

memikirkan ide konten materi masih kurang optimal dan masih perlu bimbingan

dan pelatihan. Hasil TPACK - Technology guru matematika menunjukkan

kategori sedang. Namun, media presentasi yang ditampilkan adalah hasil

modifikasi dari media yang sudah dibuat orang lain. Katagori sedang Technology

ini didapatkan dari kemampuan guru dalam mengimplementasikan teknologi

pembelajaran masih kurang optimal dan masih perlu bimbingan dan pelatihan.

Karena guru kebanyakan membuat media pembelajaran tidak menciptakan dari

nol, tapi hanya merubah dari media yang sudah dibuat orang lain. Sedangkan

TPACK - Pedagogic guru berdasarkan kinerja dalam pelaksanaan pembelajaran

juga berada pada kategori sedang dengan tingkat relevansi komponen RPP

dengan Standar Proses. Katagori sedang Pedagogic ini didapatkan dari

kemampuan guru dalam mengerjakan dan membuat rancangan pembelajaran

yang menarik, dikarenakan guru lebih disibukkan dengan administrasi sekolah

daripada sibuk membuat rancangan pembelajaran yang menarik.

Berdasarkan data di atas maka perlu diberikan pembinaan untuk

meningkatkan penguasaan kemampuan pegetahuan, teknologi, konten bagi guru.

Lalu, pelatihan untuk merancang media presentasi pembelajaran berbasis Ms.

Office Power Point dan lain-lain hasil karya sendiri serta penguatan dalam

merancang RPP berdasarkan karakteristik siswa di sekolah masing-masing.

Page 72: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

55

1. Penerapan Kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPACK) pada Guru Matematika SMP dalam Metode Discovery Learning

Penerapan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)

dalam pembelajaran matematika yang diaktualisasikan dalam metode discovery

learning oleh guru pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Persiapan

Guru menentukan tujuan pembelajaran matematika, identifikasi

karakteristik siswa mulai dari kemampuan siswa, minat, gaya belajar,

menyiapkan media presentasi (power point, video) dan sebagainya.

2. Stimulasi

Guru dapat memulai kegiatan belajar dengan mengajukan

pertanyaan, anjuran membaca buku, memperlihatkan media presentasi

yang sudah disiapkan guru, dan aktifitas belajar lainnya yang

mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap

ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat

mengembangkan dan memantu siswa dalam mengeksplorasi bahan.

3. Identifikasi Masalah

Guru mengindentifikasi masalah sumber belajar dan memberi

kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin

agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,

kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis

(jawaban sementara atas pertanyaan masalah).

4. Mengumpulkan Data

Guru membantu siswa mengumpukan dan mengeksplorasi data

yang sudah dirumuskan siswa.

Page 73: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

56

5. Pengolahan data

Guru membimbing siswa dalam kegiatan mengolah data dan

informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara,

observasi, dan pengamatan dari media presentasi dari guru berupa PPT

atau video tadi.

6. Pembuktian

Guru membimbing siswa melakukan pemeriksaan secara cermat

untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan

dengan temuan alternatif dan dihubungkan dengan hasil.

7. Menarik Kesimpulan

Guru membimbing siswa merumuskan prinsip dan

mengeneralisasikan hasil penemuanya.

Untuk mengetahui bagaimana kemampuan guru dalam melaksanakan

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) pembelajaran

matematika dalam metode discovery learning di SMP Negeri Kecamatan

Tuntang, peneliti melakukan observasi wawancara langsung terhadap guru

matematika. Berdasarkan hasil observasi terhadap sembilan orang guru SMP di

Kecamatan Tuntang didapatkan gambaran umum.

Untuk mendapatkan klarifikasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan guru, peneliti melakukan wawancara tentang alasan guru yang tidak

melaksanakan pembelajaran matematika dengan Technological Pedagogical

Content Knowledge (TPACK) dalam metode discovery learning. Berdasarkan

jawaban sebagian besar guru, dijelaskan bahwa guru merasa tidak yakin materi

pembelajaran tidak tersampaikan secara maksimal kepada peserta didik jika

proses pembelajaran dilakukan dengan Technological Pedagogical Content

Page 74: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

57

Knowledge (TPACK) dalam metode discovery learning. Selanjutnya guru juga

menyampaikan sebagus apapun proses yang dilakukan dengan Technological

Pedagogical Content Knowledge (TPACK) dalam metode discovery learning,

namun jika peserta didik tidak mendapatkan materi pelajaran secara utuh tetap

saja guru dianggap tidak berhasil dalam mendidik siswa. Seperti cuplikan dialog

antara peneliti dengan guru SP di SMP Negeri 2 Tuntang berikut ini :

Peneliti : “Tadi bapak mengatakan RPP yang bapak rancang sudah pernah

menggunakan TPACK. Kenapa pada pelaksanaan pembelajaran

bapak tidak melaksanakan sesuai RPP?”

Guru : “Pada dasarnya RPP yang kami buat ini hanya untuk memberikan

jawaban kepada pengawas sekolah dari UPTD Pendidikan

Kecamatan Tuntang mas.”

Peneliti : “Maksudnya bagaimana ya pak?”

Guru : “Maksutnya gini mas, RPP ini hanya kepentingan administrasi

sekolah saja, karena yang dituntut dari guru kan bukan proses mas.

Tapi bagaimana siswa dapat memahami seluruh materi yang ada

pada kurikulum. Contohnya begini mas, dulu kami sudah

melaksanakan pembelajaran matematika berbasis TPACK, tapi

pembelajaran matematika berbasis TPACK ini kan menyita banyak

waktu dibanding pembelajaran dengan mata pelajaran yang terpisah-

pisah. Akhirnya materi tidak tersampaikan seluruhnya, sehingga

siswa banyak nilainya yang tidak mencapai KKM. Akhirnya kan

gurunya yang dikatakan tidak profesional dalam mendidik siswa

karena nilai anak banyak yang jelek. Makanya kami kembali

Page 75: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

58

melaksanakan dengan mata pelajaran saja supaya materi cepat tuntas

dan tersampaikan secara keseluruhan kepada siswa.”

Peneliti : ”Apa harapan bapak dari pemerintah terkait implementasi

pembelajaran matematika berbasis Technological Pedagogical

Content Knowledge (TPACK) khususnya di metode discovery

learning di SMP ini?”

Guru : “Harapannya ya pemerintah bisa lebih memberi fasilitas terhadap

proses pembelajaran disekolah, terkhusus dibidang teknologi.

Karena di era modern seperti ini kalau kita tidak mengikuti

perkembangan zaman pendidikan indonesia bakal tertinggal.

Kadang guru punya niat mengajar dengan berbasis teknologi, sudah

menyiapkan konten dan lai-lain tapi fasilitas belum memenuhi. Tapi

alhamdulillah mas, meskipun disekolah ini hanya ada projektor LCD

saya bisa memanfaatkan dengan optimal, contoh saya buatkan media

presentasi Power Point, dan media Flash. Tapi, kadang guru itu

melaksanakan pembelajaran menyesuaikan dengan tuntutan

kelulusan siswa, bukan tuntutan prosesnya. Karena sekali lagi yang

dinilai dari kinerja kami adalah hasil belajar siswa mas, bukan

proses siswa belajar.

Jawaban yang hampir sama juga peneliti dapatkan dari guru-guru

matematika di SMP Negeri Kecamatan Tuntang. Sebagian besar guru jarang

melaksanakan pembelajaran matematika dengan Technological Pedagogical

Content Knowledge (TPACK) dalam metode discovery learning bukan karena

ketidakmampuan atau tidak mengerti cara mengimplementasikannya, akan tetapi

Page 76: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

59

lebih karena alasan teknis untuk mengejar target ketercapaian materi dan

tuntutan sistem dalam kurikulum pendidikan nasional. Hampir sebagian besar

guru mengatakan bahwa yang dituntut dari guru adalah agar materi bisa

disampaikan semuanya kepada siswa, dan nilai siswa di atas rata-rata sehingga

berdampak pada peringkat sekolah.

Hal lainnya berdasarkan penjelasan dari guru yang membuat implementasi

pembelajaran matematika dengan Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK) dalam metode discovery learning jarang terlaksana adalah

karena kurangnya pengalaman dan pelatihan yang didapatkan guru dalam

melaksanakan pembelajaran berbasis teknologi. Sementara itu mitra sesama

guru pun tidak ada yang bisa dijadikan model/panutan dalam pelaksanaan

pembelajaran dengan menerapkan Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK) yang ideal.

2. Faktor Pendukung Guru Melaksanakan Pembelajaran Matematika dalam

Metode Discovery Learning dengan Menggunakan TPACK

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti pada guru matematika

Sekolah Menengah Pertama Negeri kecamatan Tuntang, didapatkan kesimpulan

bahwa faktor pendukung guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika

dalam metode discovery learning yang diaktualisasikan dalam Technological

Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) adalah sebagai berikut :

a. Sarana dan Prasarana yang Mendukung

Dengan mendukungnya sarana dan prasarana di SMP Negeri

Kecamatan Tuntang maka guru dan siswa akan merasa lebih mudah

dan merasa terfasilitasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Page 77: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

60

Dengan sarana dan prasarana yang memadai, maka kegiatan

pembelajaran akan merasa nyaman dan lebih kondusif sehingga dapat

mempengaruhi terserapnya materi yang diberikan guru kepada siswa.

Dalam proses pembelajaran guru dan siswa merupakan dua

komponen yang tidak dapat dipisahkan. Antara dua komponen tersebut

harus terjalin interaksi yang saling menunjang. Namun untuk

mendapatkan pembelajaran yang optimal dibutuhkan beberapa hal di

luar guru dan siswa yang dapat menunjang proses belajar yaitu salah

satunya adalah media untuk penyampaian materi. Penggunaan

teknologi seperti multimedia presentasi dalam kegiatan mengajar

matematika sudah selayaknya untuk lebih dioptimalkan hal ini didasari

atas alasan kebermaknaan hasil belajar dan bisa memanfaatkan

perangkat software misalnya Power Point, Projector / LCD yang sudah

tersedia di SMP N Kecamatan Tuntang.

b. Tersedianya Alat Peraga

Pada dasarnya siswa belajar melalui yang konkrit. Untuk

memahami konsep abstrak, anak memerlukan benda-benda konkrit

(riil) sebagai perantara. Karena, dengan alat peraga guru lebih bisa

menjelaskan materi secara lebih konkrit dan lebih mudah untuk

dipahami.

c. Memberikan Tugas di Rumah

Dengan adanya tugas rumah yang diberikan guru dari sekolah, anak

lebih merasa memiliki tanggung jawab untuk mengerjakan tugasnya

di rumah. Itu merupakan salah satu usaha yang dilakukan guru agar

anak tetap belajar di rumah tidak hanya di sekolah saja.

Page 78: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

61

d. Motivasi

Keberhasilan dalam pembelajaran matematika tidak jauh

dari guru berperan sebagai informator, komunikator, dan fasilitator.

Metode mengajar digunakan oleh guru dapat mempengaruhi interaksi

antara guru, siswa, dan prestasi belajar. Sampai sekarang kita masih

mendengar banyak siswa yang mengeluh bahwa matematika dipandang

sebagai mata pelajaran yang menakutkan, tidak menarik, dan sulit

untuk dilakukan, tidak berhubungan banyak untuk kehidupan sehari-

hari.

Memotivasi belajar penting artinya dalam proses pembelajaran

karena fungsinya mendorong, menggerakkan, dan mengarahkan

kegiatan belajar. Motivasi adalah prasyarat dalam pembelajaran,

tanpa motivasi hasil belajar yang dicapai tidak akan optimal dan

motivasi sendiri merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri

sendiri atau ditimbulkan oleh lingkungan sekitar. Motivasi yang ada

pada siswa akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada

tujuan untuk mencapai sasaran. Keberhasilan belajar siswa tidak lepas

dari motivasi orang yang bersangkutan, oleh karena itu pada dasarnya

motivasi belajar merupakan faktor yang sangat menentukan

keberhasilan belajar siswa.

Faktor-faktor pendukung yang disampaikan oleh semua guru adalah berupa

ketersediaan sumber bahan ajar, tuntutan hasil akhir bukan pada proses

pembelajaran, fasilitas / sarana dan prasarana, ketersediaan media, guru partner,

keterampilan serta kreatifitas guru dalam mengelola pembelajaran, dan

kebijakan kepala sekolah yang dapat mendukung implementasi TPACK.

Page 79: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

62

Menurut EA guru SMP Negeri 2 Tuntang, keberhasilan penerapan teknologi

dalam pendidikan sangat bergantung pada tingkat pemahaman dan sikap guru

terhadap teknologi serta dukungan sekolah terhadap teknologi, namun

ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah juga sangat penting. Akses internet

di sekolah menjadi penting karena pembelajaran yang terintegrasi teknologi

tidak dapat dilakukan jika akses internet sekolah tidak ada meskipun guru

memiliki kompetensi dalam menggunakan teknologi. Berdasarkan

permendikbud No 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk

SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/MA, salah satu kriteria minimum standar sarana

di sekolah adalah adanya teknologi informasi dan komunikasi.

Menurut SM yang menjabat sebagai kepala sekolah dan guru metematika

di SMP N 3 Tuntang mengatakan, “bahwa yang menjadi faktor pendukung

paling utama dalam pembelajaran matematika yaitu suasana hati siswa. Ketika

suasana hati atau keinginan siswa dalam belajar itu tinggi, maka kegiatan

pembelajaran akan berhasil dengan menyenangkan. Suasana hati tersebut

biasanya merupakan bawaan dari rumah. Ketika pagi berangkat sekolah siswa

merasa senang dan ceria maka akan berdampak kepada proses berlangsungnya

pembelajaran matematika tersebut.” (wawancara 29 April 2020).

3. Faktor Penghambat Guru Melaksanakan Pembelajaran Matematika

dalam Metode Discovery Learning dengan Menggunakan TPACK

Menurut Kemis & Rosnawati (2013:104-105) ada beberapa faktor

penghambat yang mempengaruhi pembelajaran matematika bagi siswa lebih

didasarkan faktor guru yang lebih dominan dari ketidakberhasilan dalam

pelaksanaannya yaitu:

Page 80: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

63

1) Kurangnya kemauan dari guru yang tidak mau sulit dalam mempersiapkan

perangkat pembelajaran matematika terutama perangkat asesmen, silabus,

dan RPP yang mencerminkan kebutuhan anak.

2) Masih lemahnya kemampuan guru dalam mengembangkan kurikulum atau

membuat SKKD berdasarkan hasil asesmen.

3) Guru masih suka menggunakan kurikulum yang baku padahal belum tentu

sesuai dengan yang dibutuhkan oleh peserta didik.

4) Belum mampu menyusun hasil asesmen menjadi materi pembelajaran bahan

ajar, khususnya dalam bidang teknologi.

5) Belum mampu menyelaraskan antara materi hasil asesmen dan kurikulum

yang baku menjadi program pembelajaran yang kreatif.

Sedangkan faktor-faktor penghambat dalam melaksanakan

pembelajaran matematika metode discovery learning dengan menggunakan

Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) di SMP Negeri

se Kecamatan Tuntang berdasarkan hasil observasi wawancara antara lain:

1) Kurangnya kemauan guru untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran

matematika, seperti silabus, RPP, dan lain-lain.

2) Monoton dalam mengajar, menggunakan metode yang biasa-biasa dan

kurang menarik dalam pembelajaran.

3) Kurangnya keinginan guru memikirkan ide konten kreatif dalam

pembelajaran matematika.

4) Kurangnya pemahaman guru terhadap pemanfaatan teknologi dalam

pembelajaran.

5) Tidak adanya pelatihan dari pemerintah terhadap penerapan teknologi

dalam proses pembelajaran.

Page 81: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

64

6) Kurangnya semangat dan daya tangkap siswa saat diberikan pelajaran.

Menurut ES guru SMP Negeri 1 Tuntang Pengintegrasian teknologi dalam

pembelajaran tidaklah mudah. banyak faktor yang dapat menghambat

diantaranya minimnya sarana dan prasarana teknologi yang memadai,

kurangnya tenaga ahli dalam bidang teknologi di sekolah, 26 tuntutan

kurikulum yang berat, banyak terdapat situs berbahaya.

Page 82: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian kualitatif dengan teknik observasi, wawancara dan

dokumentasi yang dilaksanakan di SMP Negeri se Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang, tentang analisis kemampuan Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK) pada guru matematika dalam penerapan metode discovery

learning tahun pelajaran 2020 dapat diambil beberapa kesimpulan. Kesimpulan

tersebut dipaparkan sebagai berikut:

1. Sesuai dengan data yang diperoleh peneliti, pelaksanaan kemampuan

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) pada guru

matematika dalam penerapan metode discovery learning di SMP Negeri se

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2020, kesimpulannya

adalah bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran matematika dengan kemampuan

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) pada guru

matematika dalam penerapan metode discovery learning berdasarkan kinerja

dalam pelaksanaannya berada pada kategori sedang, dengan tingkat relevansi

komponen RPP dengan Standar Proses. Berdasarkan hasil analisis maka perlu

diberikan pembinaan untuk meningkatkan penguasaan materi TPACK bagi guru.

2. Faktor pendukung guru melaksanakan pembelajaran matematika dalam metode

discovery learning dengan menggunakan TPACK berupa ketersediaan sumber

bahan ajar, tuntutan hasil akhir bukan pada proses pembelajaran, sarana dan

prasarana, ketersediaan media, guru partner, keterampilan serta kreatifitas guru

Page 83: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

66

dalam mengelola pembelajaran, dan kebijakan kepala sekolah yang dapat

mendukung implementasi TPACK.

3. Faktor penghambat guru melaksanakan pembelajaran matematika dalam metode

discovery learning dengan menggunakan TPACK dipengaruhi oleh kurangnya

kemauan guru untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran matematika,

seperti silabus, RPP, dan lain-lain. Monoton dalam mengajar, menggunakan

metode yang biasa-biasa dan kurang menarik dalam pembelajaran. Kurangnya

keinginan guru memikirkan ide konten kreatif dalam pembelajaran matematika.

B. Saran

Dari hasil penelitian, pembahasan, dan simpulan yang telah dikemukakan,

peneliti memberikan beberapa saran, sebagai berikut:

1. Agar manajemen pembelajaran berbasis teknologi informasi, yaitu

menggunakan Technological Pedagogical and Content Knowledge

berjalan optimal, maka seharusnya sekolah bersama pemerintah ataupun

lembaga-lembaga pendidikan menyediakan sarana prasarana teknologi

informasi yang memadai.

2. Mengingat banyaknya kekurangan dalam penelitian ini, baik dari hal informasi

mengenai TPACK, atau hal lainnya, diharapkan adanya penelitian tentang

TPACK dengan permasalahan yang berbeda.

Page 84: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

67

DAFTAR PUSTAKA

Koehler, M. J., & Mishra, P. (2009). What Is Technological Pedagogical Content

Knowledge ?. Dalam Contemporary Issues in Technology and Teacher

Education [Online], Vol. 9 (1): 60-70

Schmidt, D. A. (2009). Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK): The

Development and Validation of An Assessment Instrument for Preservice

Teachers. Dalam Journal of Research on Technology in Education [Online],

Vol. 42 (2): 123-149

Mishra, P., & Koehler, M. J. (2006). Technological Pedagogical Content Knowledge: A

Framework for Teacher Knowledge. Dalam Teachers College Record [Online].

Vol. 108 (6): 1017-1054

Abidin, Y. (2009). Guru dan Pembelajaran Bermutu. Bandung: Rizqi Press

Fachrurrazi, A. (2012). Pengertian Teknologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran

[Online]. https://ahmadfachrurrazi.wordpress.com/2012/04/ 05/pengertian-

teknologi-pendidikan-dan-pembelajaran/. 26/04/2020

Sagala, S. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung:

Alfabeta

Loughran, J., Mulhall, P., & Berry, A. 2008. “Exploring Pedagogical Content Knowledge

in Science Teacher Education”. International Journal of Science Teacher

Education, 30(10), 1301-1320.

Purwaningsih, Wiwit Puji. 2016. Analisis Kemampuan Guru Dalam Menerapkan

Pemanfaatann Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran

Menggunakan Kerangka TPACK (Study Kasus SMA Negeri 1 Tengaran).

Skripsi. UKSW.

Page 85: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

68

Sahin, Ismail. 2011. “Development of Survey of Technological Pedagogical and Content

Knowledge”. The Turkish Online Journal of Educational Technology. Vol.10.

No. 1.

Dewi, Melia. 2013. Penerapan Metode Discovery Learning untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Pokok Bahasan Pecahan Siswa kelas IV. Jember: Universitas Jember.

http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/63002/Melia%20San

dra%20Dewi.pdf;sequence=1. 27/04/2020

Rasyid, Abdul. 2016. Technological Pedagogical Content Knowledge : Sebuah Kerangka

Pengetahuan Bagi Guru Indonesia di Era MEA. Prosiding Seminar Nasional

Inovasi Pembelajaran Berbasis Karakter dalam Menghadapi Masyarakat

Ekonomi ASEAN.

Loughran, J., Mulhall, P., & Berry, A. 2008. “Exploring Pedagogical Content Knowledge

in Science Teacher Education”. International Journal of Science

TeacherEducation, 30(10), 1301-1320.

Harris, J., Mishra, P., & Koehler, M. 2009. “Teachers’ Technological Pedagogical Content

Knowledge and Learning Activity Types: Curriculum-Bsed Technology

Integration Reframed”. Journal of Research on Technology inEducation,

41(4), 393-416.

Maharani, Y. B., & Hardini, I. T. A. (2017). Penerapan model pembelajaran discovery

learning berbantuan benda konkret untuk meningkatkan hasil belajar IPA.

Jurnal Mitra Pendidikan, 1 (5), 249-561.

BSNP. (2014). Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning). Jakarta: Badan

Standar Nasional Pendidikan

Yuanari, N. (2011). Penerapan Strategi Think-Talk-Write sebagai Upaya Meningkatkan

Kemampuan Pemecahan Masalah dan Disposisi Matematis Siswa Kelas VII

Page 86: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

69

SMPN 5 Wates Kulonprogo (Doctoral dissertation, Thesis pada UNY: Tidak

diterbitkan)

Pratiwi, F. A., & Rasmawan, R. (2014). Pengaruh Penggunaan Model Discovery Learning

Dengan Pendekatan Saintifk Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

SMA. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 3(7).

Thorset, P.(2002). Discovery Learning Online at

http://www.thinking.com/_contents/edu/phd_rchives/EPRS8500_DiscLrngTh

ry.PDF

Mawaddah, S. dan Maryanti, R. 2016. “Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

SMP dalam Pembelajaran Menggunakan Model Penemuan Terbimbing

(Discovery Learning)”. EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 4 (1),

pp: 76-85.

Rivai, M. Anwar. 2017. Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Model Discovery

Learning terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Kreativitas Siswa

Kelas VII SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo. Skripsi Dipublikasi. Solo: Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Pujiono, Selamat dkk. 2020. “Kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPCK) Pada Guru Matematika Smp Dalam Metode Discovery Learning”.

Wawancara Pribadi: 25 April 2020, SMP Negeri Kecamatan Tuntang.

Bungin, Burhan. 2012. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers

Moleong, L.J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Uno, H.B. (2009). Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di

Indonesia. Jakarta: Bumi Akasara.

Page 87: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

70

Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan

Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemendikbud.

Page 88: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

71

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 89: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

72

Page 90: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

73

Page 91: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

74

Page 92: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

75

Page 93: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

76

Page 94: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

77

Page 95: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

78

Page 96: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

79

Page 97: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

80

Page 98: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

81

Page 99: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

82

Page 100: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

83

KODE PENELITIAN

ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT

KNOWLEDGE (TPACK) PADA GURU MATEMATIKA SMP DALAM METODE

DISCOVERY LEARNING DI SMP NEGERI SE KEC. TUNTANG KAB.

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2020

1. Responden

Nama Kode Jabatan Kode

Eni Haryati, S.Pd Guru Matematika SMP N 1

Tuntang

EH

Elly Supriyani, S. Pd. Guru Matematika SMP N 1

Tuntang

ES

Erni Ayda, S. Si, M. Pd. Guru Matematika SMP N 2

Tuntang

EA

Selamat Pujiono, S. Pd. Guru Matematika SMP N 2

Tuntang

SP

Trimu’ah, S. Pd. Guru Matematika SMP N 2

Tuntang

TM

Andri Irawati, S. Pd. Guru Matematika SMP N 2

Tuntang

AI

Sri Hariyanti, S. Pd. Guru Matematika SMP N 3

Tuntang

SH

Agustinah Marfu'ah, S. Pd. Guru Matematika SMP N 3

Tuntang

AM

Sri Mulyati, S. Pd. Guru Matematika SMP N 3

Tuntang

SM

2. Metode penelitian

Metode Penelitian Kode

Wawancara W

3. Media penyimpanan data

Media Kode

Foto F

File L

Page 101: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

84

INSTRUMEN PENELITIAN

Menurut Sugiono (2009:305-306) dalam penelitian kualitatif yang menjadi

instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Berfungsi menetapkan fokus

penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,

menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya.

Untuk memudahkan dalam proses penelitian, peneliti membuat instrumen

penelitian sebagai berikut.

1. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara disusun berdasarkan kajian teori yang digunakan

untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dari guru mata pelajaran

matematika dalam penerapan TPACK dalam metode discovery larning.

a. Pedoman wawancara untuk guru mata pelajaran matematika

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi dari guru

mata pelajaran matematika yang lebih mendalam terkait dengan

penerapan TPACK dalam metode discovery larning.

Kisi-kisi pedoman wawancara untuk guru matematika

No Indikator

1 Penerapan Technological Pedagogical Content Knowledge

(TPACK) Pada Guru Matematika SMP Dalam Metode

Discovery learning

2 Faktor pengambat Yang Dialami Guru Dalam Pembelajaran

Matematika Pada Penerapan Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK) Dalam Metode Discovery learning

Page 102: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

85

No Indikator

3 Faktor Pendukung Yang Dialami Guru Dalam Pembelajaran

Matematika Pada Penerapan Technological Pedagogical Content

Knowledge (TPACK) Dalam Metode Discovery learning

Page 103: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

86

PEDOMAN WAWANCARA GURU MATEMATIKA

ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT

KNOWLEDGE (TPACK) PADA GURU MATEMATIKA DALAM PENERAPAN

METODE DISCOVERY LEARNING DISMP NEGERI SE KEC. TUNTANG KAB.

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2020

1. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang pembelajaran matematika disekolah?

2. Apa metode pembelajaran matematika yang sering digunakan disekolah?

3. Bagaimana tanggapan siswa terkait metode pembelajaran matematika yang

digunakan?

4. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang metode pembelajaran discovery learning?

5. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang penerapan metode discovery learning

dalam pembelajaran matematika?

6. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang TPACK?

7. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang penerapan metode TPACK dalam

pembelajaran matematika?

8. Teknologi apa yang biasa digunakan bapak/ibu dalam pembelajaran matematika

metode discovery learning?

9. Apa kendala bapak/ibu tentang penerapan metode TPACK dalam pembelajaran

matematika?

10. Bagaimana penerapan TPACK dan metode discovery learning dalam pembelajaran

matematika?

11. Bagaimana kesimpulan yang yang bapak/ibu ambil dari penerapan TPACK dan

metode discovery learning dalam pembelajaran matematika?

Page 104: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

87

HASIL WAWANCARA GURU MATEMATIKA

ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT

KNOWLEDGE (TPACK) PADA GURU MATEMATIKA DALAM PENERAPAN

METODE DISCOVERY LEARNING DISMP NEGERI SE KEC. TUNTANG KAB.

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2020

Kode Responden : SH

Kode Data : W / SH

Hari/Tanggal : Kamis, 23 April 2020

Waktu : 10.30 – 11.00

Tempat : Ruang Tamu SMP N 3 Tuntang

Daftar pertanyaan :

1. Bagaimana tanggapan ibu tentang pembelajaran matematika disekolah?

Jawab : pembelajaran yang paling ditakuti murid mas, dan gurunya banyak dibenci

murid.

2. Apa metode pembelajaran matematika yang sering digunakan disekolah?

Jawab : Ceramah dan nyanyi

3. Bagaimana tanggapan siswa terkait metode pembelajaran matematika yang

digunakan?

Jawab : ya beda-beda, ada yang merespon dengan baik dan sebaliknya.

4. Apa yang ibu ketahui tentang metode pembelajaran discovery learning?

Jawab : diskusi

5. Bagaimana tanggapan ibu tentang penerapan metode discovery learning dalam

pembelajaran matematika?

Jawab : cukup efektif, tapi guru harus selalu mengontrol. Dan guru harus

mempersiapkan segala fasilitas dari sebelum pembelajaran, seperti soal dan lain-

lain.

Page 105: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

88

6. Apa yang ibu ketahui tentang TPACK?

Jawab : pembelajaran dengan teknologi.

7. Bagaimana tanggapan ibu tentang penerapan metode TPACK dalam pembelajaran

matematika?

Jawab : siswa senang mas, contoh di putarkan video pembelajaran dan kadang

malah siswa minta diputarkan film.

8. Teknologi apa yang biasa digunakan ibu dalam pembelajaran matematika metode

discovery learning?

Jawab : LCD

9. Apa kendala ibu tentang penerapan metode TPACK dalam pembelajaran

matematika?

Jawab : sebenarnya sekarang banyak aplikasi pembelajaran ya mas, tapi belum

begitu menguasai dan waktunya tidak memungkinkan untuk belajar. Dan di sini

siswa tidak boleh bawa HP jadi tidak bisa juga kalau pakai aplikasi.

10. Bagaimana penerapan TPACK dan metode discovery learning dalam pembelajaran

matematika?

Jawab : cukup efektif mas, nanti saya putarkan video pembelajaran dan siswa saya

suruh berdiskusi menyimpulkan hasil diskusinya.

11. Bagaimana kesimpulan yang ibu ambil dari penerapan TPACK dan metode

discovery learning dalam pembelajaran matematika?

Jawab : yang pasti guru harus bisa teknologinya, dan pinter-pinternya guru aja

membuat konten belajar yang menarik agar siswa juga senang responnya.

Page 106: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

89

HASIL WAWANCARA GURU MATEMATIKA

ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT

KNOWLEDGE (TPACK) PADA GURU MATEMATIKA DALAM PENERAPAN

METODE DISCOVERY LEARNING DISMP NEGERI SE KEC. TUNTANG KAB.

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2020

Kode Responden : EA

Kode Data : W / EA

Hari/Tanggal : Minggu, 26 April 2020

Waktu : 08.00 – 08.30

Tempat : Online (Guru SMP N 1 Tuntang)

Daftar pertanyaan :

1. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang pembelajaran matematika disekolah?

Jawab : Matematika masih menjadi mata pelajaran yang menakutkan mas, saya

sudah hampir 25 tahun mengajar matematika.

2. Apa metode pembelajaran matematika yang sering digunakan disekolah?

Jawab : Saya selalu menggunakan metode yang sekiranya anak-anak suka,

contohnya praktek, itu sering saya gunakan.

3. Bagaimana tanggapan siswa terkait metode pembelajaran matematika yang

digunakan?

Jawab : Senang dan lebih aktif, karena memang anak-anak sudah suka duluan kalau

disuruh praktek dibandingkan guru ceramah. Pasti anak bicara sendiri.

4. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang metode pembelajaran discovery learning?

Jawab : Metode diskusi ya, dibuat kelompok. Nanti siswa suruh mempresentasikan

hasil diskusinya.

5. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang penerapan metode discovery learning

dalam pembelajaran matematika?

Page 107: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

90

Jawab : Beda-beda mas, tergantung mata pelajarannya apa dulu. Tidak semua mata

pelajaran cocok digunakan metode seperti itu.

6. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang TPACK?

Jawab : pembelajaran menggunakan teknologi ya mas.

7. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang penerapan metode TPACK dalam

pembelajaran matematika?

Jawab : Bisa dibilang kurang efektif mas, karena memang dari gurunya belum

begitu melek teknologi. Tapi sebenarnya siswa lebih bisa memperhatikan dan fokus

jika diberikan semacam video aau media presentasi PPT dalam pembelajaran

matematika. Saya sudah mencoba dulu menerapkan TPACK.

8. Teknologi apa yang biasa digunakan bapak/ibu dalam pembelajaran matematika

metode discovery learning?

Jawab : Yaa kalau teknologi seperti LCD ada mas, saya selalu mencoba satu

semester melibatkan teknologi dalam proses pembelajaran, tapi jujur saya sebagai

guru senior belum begitu paham cara penggunaanya. Jadi, harus ada bimbingan

dan pelatihan lebh lanjut jika ingin sepenuhnya mengimplemetasikan teknologi

dalam pembelajaran matematika. Alat peraga bisa digunakan sepanjang benda-

benda yg digunakan sebagai alat peraga ada. Dan anak-anak bisa lebih memahami.

9. Apa kendala bapak/ibu tentang penerapan metode TPACK dalam pembelajaran

matematika?

Jawab : Ya itu tadi guru belum begitu menguasai teknologi.

10. Bagaimana penerapan TPACK dan metode discovery learning dalam pembelajaran

matematika?

Jawab : Harus galak. Harus selalu marah-marah. Begitu anak-anak bisa diam. Tapi

diamnya mereka bukan memperhatikan. Diamnya diam kosong.

Page 108: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

91

11. Bagaimana kesimpulan yang bapak/ibu ambil dari penerapan TPACK dan metode

discovery learning dalam pembelajaran matematika?

Jawab : Mungkin dari guru harus persiapannya matang mas, karena memang

pembelajaran seperti itu semua aspek kebutuhan dari siswa harus guru penuhi. Dan

guru harus kreatif dan bisa teknologi.

Page 109: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

92

HASIL WAWANCARA GURU MATEMATIKA

ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT

KNOWLEDGE (TPACK) PADA GURU MATEMATIKA DALAM PENERAPAN

METODE DISCOVERY LEARNING DISMP NEGERI SE KEC. TUNTANG KAB.

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2020

Kode Responden : EH

Kode Data : W / EH

Hari/Tanggal : Selasa, 28 April 2020

Waktu : 09.30 – 10.00

Tempat : Rumah (Guru SMP N 1 Tuntang)

Daftar pertanyaan :

1. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang pembelajaran matematika disekolah?

Jawab : Gaya belajar berfikir lebih mas.

2. Apa metode pembelajaran matematika yang sering digunakan disekolah?

Jawab : Metode diskusi mas, saya buat kelompok.

3. Bagaimana tanggapan siswa terkait metode pembelajaran matematika yang

digunakan?

Jawab : Senang, mereka bebas berfikir dan temen-temen yang pintar bisa mengajari

temannya. Semacam tutor sebaya.

4. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang metode pembelajaran discovery learning?

Jawab : Metode diskusi mas sama seperti yang saya sering terapkan.

5. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang penerapan metode discovery learning

dalam pembelajaran matematika?

Jawab : Metode yang memang benar-benar membuat siswa bebas mengutarakan

pendapat, entah itu antar sesama teman dan antar guru.

6. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang TPACK?

Page 110: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

93

Jawab : Belajar memakai teknologi itu mas.

7. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang penerapan metode TPACK dalam

pembelajaran matematika?

Jawab : Jika dari pihak guru mahir dalam teknologi mungkin akan efektif mas , tapi

kalau saya masih butuh belajar pembelajaran seperti itu, ya meskipun saya pernah

menerapkannya. Tapi, hanya sebatas video pembelajaran.

8. Teknologi apa yang biasa digunakan bapak/ibu dalam pembelajaran matematika

metode discovery learning?

Jawab : Video menggunakan LCD biasanya.

9. Apa kendala bapak/ibu tentang penerapan metode TPACK dalam pembelajaran

matematika?

Jawab : Kendalanya lebih ke persiapan guru menyiapan perangkat pembelajaran.

10. Bagaimana penerapan TPACK dan metode discovery learning dalam pembelajaran

matematika?

Jawab : Seperti yang saya bilang tadi, saya pernah menerapkan tapi ya belum bisa

optimal dikarenakan pengetahuan saya tentang model seperti itu kurang.

11. Bagaimana kesimpulan yang bapak/ibu ambil dari penerapan TPACK dan metode

discovery learning dalam pembelajaran matematika?

Jawab : Mungkin cocok jika saya terapkan mas dan saya juga udah berkali-kali

menerapkan. Karena memang model diskusi menjadi metode yang sering saya

gunakan. Tinggal saya tambahkan pengetahuan teknologi pembelajaran saja.

Page 111: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

94

HASIL WAWANCARA GURU MATEMATIKA

ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT

KNOWLEDGE (TPACK) PADA GURU MATEMATIKA DALAM PENERAPAN

METODE DISCOVERY LEARNING DISMP NEGERI SE KEC. TUNTANG KAB.

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2020

Kode Responden : SP

Kode Data : W / SP

Hari/Tanggal : Selasa, 28 April 2020

Waktu : 08.00 – 08.30

Tempat : Ruang Tamu SMP N 2 Tuntang

Daftar pertanyaan :

1. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang pembelajaran matematika disekolah?

Jawab : Biasa mas, intinya menjadi guru matematika itu harus disiplin, karena kita

menyampaikan ilmu yang memang dituntut untuk disiplin, biar anak-ank juga tidak

menyepelekan.

2. Apa metode pembelajaran matematika yang sering digunakan disekolah?

Jawab : Saya suka mencoba hal baru mas, semua metode pernah saya terapkan. Dan

jika ditanya yang paling sering, saya sering menggunakan media presentasi PPT.

Karena anak-anak lebih tertarik belajar dengan ada semacam visualnya.

3. Bagaimana tanggapan siswa terkait metode pembelajaran matematika yang

digunakan?

Jawab : Sejauh ini kalau saya mengajar anak-anak banyak yang tertib nya, ya

meskipun ada satu dua yang tidak memperhatikan, itu wajar mas.

4. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang metode pembelajaran discovery learning?

Page 112: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

95

Jawab : Metode dimana guru memberikan sebuah kasus dan siswa suruh

menemukan, metode ini pada intinya lebih berfokus pada siswa. Siswa dituntut

lebih akif.

5. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang penerapan metode discovery learning

dalam pembelajaran matematika?

Jawab : Cukup efektif karena sangat relevan dengan kurikulum 2013, dimana siswa

dituntut lebih aktif dibandingkan guru.

6. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang TPACK?

Jawab : Kemampuan pembelajaran dengan mengkombinasikan teknologi dan ke

kreatifan ide mengajar seorang guru mas, saya sangat suka metode-metode seperti

ini.

7. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang penerapan metode TPACK dalam

pembelajaran matematika?

Jawab : Ya itu tadi, lebih sesuai fashion saya mas. Karena pembelajaran dengan

menggunakan teknologi. Sangat efektif.

8. Teknologi apa yang biasa digunakan bapak/ibu dalam pembelajaran matematika

metode discovery learning?

Jawab : PPT, Media Flash, Video Pembelajaran.

9. Apa kendala bapak/ibu tentang penerapan metode TPACK dalam pembelajaran

matematika?

Jawab : Mungkin mempersiapkan medianya mas, guru harus lebih mempersiapkan

jauh-jauh hari.

10. Bagaimana penerapan TPACK dan metode discovery learning dalam pembelajaran

matematika?

Page 113: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

96

Jawab : Metode diskusi sangat efektif jika diterapkan dalam kurikulum 2013, dan

apalagi dipadukan dengan teknologi, jadi sangat cocok di implementasikan di era

sekarang mas.

11. Bagaimana kesimpulan yang bapak/ibu ambil dari penerapan TPACK dan metode

discovery learning dalam pembelajaran matematika?

Jawab : Jika ingin benar-benar optimal menerapkan model pembelajaran seperti ini

guru harus bisa meluangkan waktunya. Karena di era sekarang jika teru-menerus d

lakukan metode ceramah kita akan ketinggalan jauh.

Page 114: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

97

HASIL WAWANCARA GURU MATEMATIKA

ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT

KNOWLEDGE (TPACK) PADA GURU MATEMATIKA DALAM PENERAPAN

METODE DISCOVERY LEARNING DISMP NEGERI SE KEC. TUNTANG KAB.

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2020

Kode Responden : TM

Kode Data : W / TM

Hari/Tanggal : Selasa, 28 April 2020

Waktu : 08.30 – 09.00

Tempat : Ruang Tamu SMP N 2 Tuntang

Daftar pertanyaan :

1. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang pembelajaran matematika disekolah?

Jawab : Pembelajaran yang semua siswa tidak semuanya menyukai mas, dan

menurut saya itu guru harus benar-benar bisa memposisikan dirinya agar siswa

tidak celelekan.

2. Apa metode pembelajaran matematika yang sering digunakan disekolah?

Jawab : Saya masih bilang metode ceramah mejadi metode paling efektif mas.

3. Bagaimana tanggapan siswa terkait metode pembelajaran matematika yang

digunakan?

Jawab : Jika saya sudah mulai pembelajaran siswa tidak ada yang bicara ngomong

mas, saya akui saya galak saat mengajar.

4. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang metode pembelajaran discovery learning?

Jawab : Metode diskusi, siswa suruh baca buku nanti suruh menyimpulkan.

5. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang penerapan metode discovery learning

dalam pembelajaran matematika?

Page 115: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

98

Jawab : Lumayan efektif, biar siswa lebih bisa berfikir lebih, tapi guru juga harus

selalu mengawasi jalannya diskusi agar siswa tidak ramai sendiri.

6. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang TPACK?

Jawab : Guru mengajar dengan ide kreatif nya, mungkin kalau lebih mau bagus bisa

menggunakan Visualisasi seperti LCD.

7. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang penerapan metode TPACK dalam

pembelajaran matematika?

Jawab : Sangat modern, dan memang sudah saatnya guru era sekarang melakukan

metode ini.

8. Teknologi apa yang biasa digunakan bapak/ibu dalam pembelajaran matematika

metode discovery learning?

Jawab : Video pembelajaran

9. Apa kendala bapak/ibu tentang penerapan metode TPACK dalam pembelajaran

matematika?

Jawab : Kendalanya saya kurang sepenuhya tahu mas tentang semua teknologi

pembelajaran, dan masih harus belajar lagi.

10. Bagaimana penerapan TPACK dan metode discovery learning dalam pembelajaran

matematika?

Jawab : Bisa dibilang kurang efektif mas, karena memang menutut dari guru dan

siswa sama-sama berpengetahuan, dan itu butuh pelatihan.

11. Bagaimana kesimpulan yang bapak/ibu ambil dari penerapan TPACK dan metode

discovery learning dalam pembelajaran matematika?

Jawab : Kesimpulannya guru harus dibina dulu dan siswa harus dilatih untuk selalu

berfikir. Karena memang ini antara siswa dan guru harus aktis semua.

Page 116: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

99

HASIL WAWANCARA GURU MATEMATIKA

ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT

KNOWLEDGE (TPACK) PADA GURU MATEMATIKA DALAM PENERAPAN

METODE DISCOVERY LEARNING DISMP NEGERI SE KEC. TUNTANG KAB.

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2020

Kode Responden : AI

Kode Data : W / AI

Hari/Tanggal : Senin, 27 April 2020

Waktu : 08.00 – 08.30

Tempat : (Online) Guru SMP N 2 Tuntang

Daftar pertanyaan :

1. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang pembelajaran matematika disekolah?

Jawab : Pembelajaran yang cukup menyenangkan sebenarnya, tapi mungkin orang

akan merasa berpikiran ini pelajaran yang sulit.

2. Apa metode pembelajaran matematika yang sering digunakan disekolah?

Jawab : Memadukan pembelajaran ceramah dengan praktek, itu metode yang

menurut saya cocok.

3. Bagaimana tanggapan siswa terkait metode pembelajaran matematika yang

digunakan?

Jawab : enjoy mas, karena memang saya selalu menerapkan metode melihat

kenyamanan siswa saat belajar.

4. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang metode pembelajaran discovery learning?

Jawab : Belajar berkelompok yang nantinya siswa dituntut untuk memecahkan

masalah.

5. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang penerapan metode discovery learning

dalam pembelajaran matematika?

Page 117: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

100

Jawab : Cukup efektif, karena memang pada dasarnya matematika menutut siswa

untuk berfikir dengan memecahkan masalah.

6. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang TPACK?

Jawab : Penerapan pembelajaran dengan teknologi, konten kreatif dan pengetahuan

mas. Cukup luarbiasa metode ini jika bisa dioptimalkan oleh guru.

7. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang penerapan metode TPACK dalam

pembelajaran matematika?

Jawab : Tanggapannya ya cukup efektif jika guru mau mempersiapkan dengan

matang.

8. Teknologi apa yang biasa digunakan bapak/ibu dalam pembelajaran matematika

metode discovery learning?

Jawab : LCD, Laptop.

9. Apa kendala bapak/ibu tentang penerapan metode TPACK dalam pembelajaran

matematika?

Jawab : Persiapan mas, dikarenakan saya juga sebagai waka kurikulum yang banyak

mengurus administrasi sekolah.

10. Bagaimana penerapan TPACK dan metode discovery learning dalam pembelajaran

matematika?

Jawab : Diskusi dengan teknologi akan sangat efektif jika guru mau mempelejari

metode ini lebih lanjut. Karena kadang guru itu mau enaknya saja tanpa mau

menciptakan suasana belajar yang kreatif.

11. Bagaimana kesimpulan yang bapak/ibu ambil dari penerapan TPACK dan metode

discovery learning dalam pembelajaran matematika?

Page 118: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

101

Jawab : Kesimpulannya guru harus mau repot dan bisa menutut lebih pada dirinya

sendiri agar pembelejaran kreatif seperti ini bisa jadi solusi dari pembelajaran

matematika yang monoton.

Page 119: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

102

HASIL WAWANCARA GURU MATEMATIKA

ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT

KNOWLEDGE (TPACK) PADA GURU MATEMATIKA DALAM PENERAPAN

METODE DISCOVERY LEARNING DISMP NEGERI SE KEC. TUNTANG KAB.

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2020

Kode Responden : AM

Kode Data : W / AM

Hari/Tanggal : Selasa, 28 April 2020

Waktu : 08.00 – 08.30

Tempat : Ruang Tamu (Guru SMP N 3 Tuntang)

Daftar pertanyaan :

1. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang pembelajaran matematika disekolah?

Jawab : Pembelajaran yang butuh konsentrasi.

2. Apa metode pembelajaran matematika yang sering digunakan disekolah?

Jawab : Pengerjaan soal mas.

3. Bagaimana tanggapan siswa terkait metode pembelajaran matematika yang

digunakan?

Jawab : Siswa akan lebih berani tanya, karena memang saya sengaja tidak saya

jelaskan dulu. Biar langsung mengerjakan soal.

4. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang metode pembelajaran discovery learning?

Jawab : Penemuan masalah mas.

5. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang penerapan metode discovery learning

dalam pembelajaran matematika?

Jawab : Efektif atau enggaknya tergantung dari kemauan siswanya mas.

6. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang TPACK?

Jawab : Teknologi pembelajaran yang didalamnya ada aspek ke kreatifan guru.

Page 120: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

103

7. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang penerapan metode TPACK dalam

pembelajaran matematika?

Jawab : Sangat efektif jika guru mampu menguasai teknologi pembelajaran.

8. Teknologi apa yang biasa digunakan bapak/ibu dalam pembelajaran matematika

metode discovery learning?

Jawab : LCD.

9. Apa kendala bapak/ibu tentang penerapan metode TPACK dalam pembelajaran

matematika?

Jawab : Persiapan mas, karena saya tidak mengajar di satu sekolah saja.

10. Bagaimana penerapan TPACK dan metode discovery learning dalam pembelajaran

matematika?

Jawab : Saya menerapkan itu di sekolah ini anak-anak cukup tertarik, karena saya

putarkan video pembelajaran.

11. Bagaimana kesimpulan yang bapak/ibu ambil dari penerapan TPACK dan metode

discovery learning dalam pembelajaran matematika?

Jawab : Akan menjadi metode yang sukses jika dari guru sudah dibekali dengan

pengetahuan teknologi. Dan harusnya pihak sekolah dan pemerintah mampu

memberikan fasilitas yang memadai mas.

Page 121: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

104

HASIL WAWANCARA GURU MATEMATIKA

ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT

KNOWLEDGE (TPACK) PADA GURU MATEMATIKA DALAM PENERAPAN

METODE DISCOVERY LEARNING DISMP NEGERI SE KEC. TUNTANG KAB.

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2020

Kode Responden : ES

Kode Data : W / ES

Hari/Tanggal : Selasa, 28 April 2020

Waktu : 08.00 – 08.30

Tempat : Rumah

Daftar pertanyaan :

1. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang pembelajaran matematika disekolah?

Jawab : pembelajaran yang saya harus teriak-teriak mas.

2. Apa metode pembelajaran matematika yang sering digunakan disekolah?

Jawab : metode ceramah mas.

3. Bagaimana tanggapan siswa terkait metode pembelajaran matematika yang

digunakan?

Jawab : siswa lebih bisa terkondisikan mas.

4. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang metode pembelajaran discovery learning?

Jawab : pembelajaran yang guru hanya sebagai fasilitator dan yang bekerja siswa.

5. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang penerapan metode discovery learning

dalam pembelajaran matematika?

Jawab : Menarik bagi siswa, karena siswa lebih tertantang untuk berpikir lebih

dalam.

6. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang TPACK?

Page 122: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

105

Jawab : teknologi, pedagogic, dan konten ya mas. Saya luamayan sering

menerapkan metode ini dipelajaran bangun ruang mas.

7. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang penerapan metode TPACK dalam

pembelajaran matematika?

Jawab : lebih menarik perhatian siswa mas, dikarenakan siswa lebih suka untuk

melihat video dan semacamnya.

8. Teknologi apa yang biasa digunakan bapak/ibu dalam pembelajaran matematika

metode discovery learning?

Jawab : LCD, Laptop.

9. Apa kendala bapak/ibu tentang penerapan metode TPACK dalam pembelajaran

matematika?

Jawab : Kendalanya lebih mengkondisikan siswa mas. Karena diskusi tanpa diawasi

juga bisa menimbulkan kegaduhan.

10. Bagaimana penerapan TPACK dan metode discovery learning dalam pembelajaran

matematika?

Jawab : penerapan saya lakukan dengan persiapan yang matang mas, dan semua

perlengkapan harus saya matangkan agar siswa juga menangkap maksud metode

yang saya berikan.

11. Bagaimana kesimpulan yang bapak/ibu ambil dari penerapan TPACK dan metode

discovery learning dalam pembelajaran matematika?

Jawab : Persiapan yang matang, Guru harus mau belajar tentang ide dan teknologi,

tidak boleh menjadikan alasan kesibukan tidak melakukan pembelajaran yang

kreatif.

Page 123: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

106

HASIL WAWANCARA GURU MATEMATIKA

ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT

KNOWLEDGE (TPACK) PADA GURU MATEMATIKA DALAM PENERAPAN

METODE DISCOVERY LEARNING DISMP NEGERI SE KEC. TUNTANG KAB.

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2020

Kode Responden : SM

Kode Data : W / SM

Hari/Tanggal : Kamis, 23 April 2020

Waktu : 10.30 – 11.00

Tempat : Ruang KepSek SMP N 3 Tuntang

Daftar pertanyaan :

1. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang pembelajaran matematika disekolah?

Jawab : Pembelaran yang menyenangkan jika suasana hati siswa senang.

2. Apa metode pembelajaran matematika yang sering digunakan disekolah?

Jawab : Saya lebih suka kuis mas, contoh saya lempar pertanyaan kepada siswa.

3. Bagaimana tanggapan siswa terkait metode pembelajaran matematika yang

digunakan?

Jawab : Cukup bervariasi, karena sangat wajar jika dalam satu kelas ada yang

memperhatikan dan ada yang tidak.

4. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang metode pembelajaran discovery learning?

Jawab : Metode dimana siswa diberikan sebuah permasalah yang didapatkan dari

buku yang mereka baca, nanti suruh menyimpulkan.

5. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang penerapan metode discovery learning

dalam pembelajaran matematika?

Page 124: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

107

Jawab : Saya lebih suka metode ini mas, karena saya tipe guru yang membiaran

siswa berkreasi seluas mungkin, tapi tetap guru harus mengawasi jalannya diskusi

siswa.

6. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang TPACK?

Jawab : Memadukan Teknologi, pengetahuan, ide guru dalam mengkreasikan

pembelejaran dikelas, sehingga tercipta pembelejaran matematika yang solutif.

7. Bagaimana tanggapan bapak/ibu tentang penerapan metode TPACK dalam

pembelajaran matematika?

Jawab : Sangat bagus, saya selalu mendukung dengan guru-guru yang mau

membuat pembelajaran lebih menarik, disini juga sudah disediakan sarana yang

cukup.

8. Teknologi apa yang biasa digunakan bapak/ibu dalam pembelajaran matematika

metode discovery learning?

Jawab : laptop, LCD, Lab Komputer, Wifi.

9. Apa kendala bapak/ibu tentang penerapan metode TPACK dalam pembelajaran

matematika?

Jawab : Kendalanya jika ketika suasana hati atau keinginan siswa dalam belajar itu

tinggi, maka kegiatan pembelajaran akan berhasil dengan menyenangkan. Suasana

hati tersebut biasanya merupakan bawaan dari rumah. Ketika pagi berangkat

sekolah siswa merasa senang dan ceria maka akan berdampak kepada proses

berlangsungnya pembelajaran matematika tersebut.

10. Bagaimana penerapan TPACK dan metode discovery learning dalam pembelajaran

matematika?

Jawab : Bahwa yang menjadi faktor pendukung paling utama dalam pembelajaran

matematika yaitu suasana hati siswa. Dan saya akui metode pembelajaran dengan

Page 125: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

108

tipe pemecahan masalah ii yang dipadukan dengan ide dan pengetahuan teknologi

guru sangat meungkinkan dapat tercipta pembelajaran yang baik. Dan saya sudah

membuktikan itu.

11. Bagaimana kesimpulan yang bapak/ibu ambil dari penerapan TPACK dan metode

discovery learning dalam pembelajaran matematika?

Jawab : kesimpulannya, guru harus lebih meluangkan waktu untuk mempersiapkan

segala kebutuhan perangkat pembelajaran dan jangan males.

Page 126: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

109

DATA INFORMAN

Guru Matematika SMP Negeri se Kecamatan Tuntang

No Nama TTL Alamat Keterangan

1 Eni Haryati, S.Pd Kab. Semarang,

2 Januari 1967

Jln.Fatmawati

175, RT 11

RW 01

Lopait,

Tuntang

Guru Matematika kelas

VIII & IX (SMP N 1

Tuntang)

2 Elly Supriyani,

S. Pd.

Kab. Semarang,

2 Mei 1966

Perum Tlogo

Hijau Blok A8

Tlogo,

Tuntang

Guru Matematika kelas

VII & IX (SMP N 1

Tuntang)

3 Erni Ayda, S. Si,

M. Pd.

Kab. Semarang,

2 Feb 1981

Padaan

Gedangan

Tuntang Kab.

Semarang

Guru Matematika kelas

VII & VIII (SMP N 2

Tuntang)

4 Selamat Pujiono,

S. Pd.

Rembang, 6

Oktober 1963

Perum Telaga

Mukti , Blok E

9-10, Tingkir,

Salatiga.

Guru Matematika kelas

VII & IX (SMP N 2

Tuntang)

5 Trimu’ah, S. Pd. Salatiga, 8 April

1971

Argomulyo 2,

Salatiga.

Guru Matematika kelas

VII & IX (SMP N 2

Tuntang)

6 Andri Irawati, S.

Pd.

Salatiga, 19 Juli

1978

Jl. Kalicacing

2, Kemuning,

Salatiga.

Guru Matematika kelas

VII & IX (SMP N 2

Tuntang)

7 Sri Mulyati, S.

Pd.

Kota Baru, 25

Februari 1977

Bringin

RT/RT 01/01,

Kec.

Kepsek dan Guru

Matematika kelas IX

(SMP N 3 Tuntang)

Page 127: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

110

Bringin,Kab.

Semarang

No Nama TTL Alamat Keterangan

8 Agustinah

Marfu'ah, S. Pd.

Salatiga,5

Agustus 1967

Jl Kauman 16f

Salatiga

Guru Matematika kelas

VIII & IX (SMP N 3

Tuntang)

9 Sri Hariyanti, S.

Pd.

Salatiga, 6 April

1970

Jl. Ki Penjawi

II RT 04./XI,

Bancaan Lor,

Salatiga

Guru Matematika kelas

VII & IX (SMP N 3

Tuntang)

Page 128: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

111

FOTO-FOTO KEGIATAN

Page 129: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

112

Page 130: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

113

Page 131: ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8511/1/SKRIPSI ANGGRI .pdf · 8. Teman-teman KKN posko 7 yang telah memberikan arti penting

114