Analisis Kemajuan Perusahaan PT
-
Upload
nandang-arif-saefuloh -
Category
Documents
-
view
149 -
download
11
Transcript of Analisis Kemajuan Perusahaan PT
Gamal Akbar (1210302161)
Analisis Kemajuan Perusahaan PT. Unilever
A. Profil Singkat Perusahaan
PT Unilever sebagai salah satu perusahaan customer package goods multinasional
terbesar di dunia mempunyai sejarah yang panjang sejak mulai dirintis hingga saat
ini. Sejarah Unilever dimulai pada tahun 1930 sebagai hasil penggabungan dari 2
perusahaan besar yaitu Level Brothers (asal Inggris) dengan Margarine Unie (asal
Belanda) menjadi satu perusahaan yang diberi nama Unilever. Kantor pusat perusahaan
ini terletak pada masing masing negara asalnya yaitu Unilever Limited di London,
Inggris, dan Unilever NV di Rotterdam, Belanda.
Pada tanggal 5 Desember 1930 PT Unilever mulai mengembangkan sayapnya ke
Indonesia dengan mendirikan pabrik sabun (Lever’s Zeepfabriken NV) yang
berlokasi di Angke, Jakarta. Kemudian pengembangan dilanjutkan dengan mendirikan
pabrik margarine pada tahun 1931 dan pabrik makanan pada tahun 1936 dengan
nama Van den Bergh’s
Fabrieken pada lokasi yang sama yaitu di Angke, Jakarta. Pada tahun 1941 PT
Unilever membuka pabrik Personal Product & Soap (Maatschappij ter explitatie der
Colibri Fabrieken NV) di Surabaya. Dalam perkembangannya, Unilever di Indonesia
mendapat pasar yang cukup besar dan mendominasi sebagian besar pasar untuk
pulau Jawa. PT Unilever mulai melakukan ekspansi usahanya dengan mendirikan parik
NSD (Non Soap Detergent) di Angke, Jakarta serta mengambil alih pabrik mienya
milik perusahaan Eropa : archa. Dengan pengalaman dan manajemen yang baik serta
didukung oleh posisi pasar yang mendukung, PT Unilever Indonesia tumbuh dan
berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dengan cakupan
dirtribusi produknya yang mencapai hampir seluruh wilayah Indonesia. Hingga pada
tahun 1980, PT Unilever mengadakan suatu merger besar di Indonesia antara pabrik-
pabriknya yang beroperasi di Indonesia menjadi satu manajemen di bawah naungan PT
Unilever Indonesia. Satu tahun kemudian, didukung oleh perkembangan pesat
perusahaan, PT Unilever Indonesia melakukan go public dengan penawaran 15%
sahamnya pada investor dalam negeri.
Pabrik terakhir PT Unilever yang didirikan di Indonesia adalah pabrik Walls yang
berlokasi di kawasan industri Jababeka Cikarang, Bekasi. Pada tahun 1997, pabrik
yang berlokasi di Angke ditutup dan dipindah lokasikan ke kawasan Industri Jababeka,
Cikarang, Bekasi. Hal ini dilakukan karena kawasan Angke sudah dipadati
penduduk, dan jika PT Unilever terus beroperasi di wilayah tersebut dikhawatirkan
akan mengganggu komunitas kehidupan yang ada. Selain itu alasan potensi ekspansi
di masa yang akan datang juga melatar belakangi pemindahan pabrik ke kawasan
Industri Jababeka tersebut. PT Unilever Indonesia sebagai perusahaan multinasional
bersakala besar mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap lingkungan
hidup. Hal ini terwujud dengan kebijakan lingkungan hidup PT Unilever yang
berkomitmen untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya. Pengawasan ketat
terhadap limbah produksi pabrik selalu dijaga dan fasilitas pengolahan limbah dengan
fasilitas pendukungnya terdapat di masing-masing pabrik. Hal ini bertujuan untuk
mencegah kerusakan lingkungan yang diakibatkan buangan pabrik serta mendaur
ulang limbah untuk dapat dipergunakan kembali. Dalam proses produksi. Dengan
demikian PT Unilever mempunyai citra positif sebagai perusahaan yang peduli akan
kelestarian lingkungan. Hal inilah yang selalu dijaga perusahaan yang peduli akan
kelestarian lingkungan. Hal ini pulalah yang selalu dijaga oleh perusahaan selain
prioritas utamanya untuk selalu menghasilkan produk berkualitas bagi para konsumennya.
Sebagai perwujudan dari komitmen perusahaan untuk menjamin standar mutu
produk bertaraf internasional, seluruh pabrik PT Unilever telah mendapatkan
sertifikat ISO 9001. Perolehan sertifikat itu diawali oleh pabrik Rungkut, Surabaya
pada tahun 1997. Disusul kemudian oleh pabrik-pabrik lainnya pada tahun 1998.
Sebelumnya pabrik PT Unilever juga telah mendapat sertifikat TPM (Total
Productivity Management) dari JIPM (Japan Institute of Plant Maintenance), Jepang,
serta penghargaan nihil kecelakaan dari
Unilever Internasional dan Pemerintah Indonesia. Untuk menjamin keselamatan kerja
karyawan dan kelestarian lingkungan hidup, PT Unilever Indonesia mulai menerapkan
system Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH).
PT Unilever Indonesia Tbk. sampai saat ini mempunyai lokasi 2 pabrik utama yang
terletak di kawasan industri Jababeka Cikarang, Bekasi dan Rungkut, Surabaya.
Perusahaan ini terbagi menjadi 4 divisi besar, yaitu :
1. Divisi Makanan
Divisi makanan yang berlokasi di kawasan Jababeka, Cikarang ini terbagi menjadi 2
divisi
utama, yaitu :
1. Divisi SCC & C (Spread Cooking Category & Culinery)
Bagian ini memproduksi produk-produk yang dapat dikonsumsi langsung
dan juga sebagai bahan dasar penunjang masakan, seperti Blue Band,
Royco, Knoor, Tara Nasiku,Kecap Bango, Mie and Mie, Minyak Samin,
Frytol, Lipton Ice Tea, dll. Selain untuk dikonsumsi rumah tangga, Unilever
juga memproduksi produk-produk untuk kalangan industri dan usaha.
2. Divisi Tbb (Tea Bag & Beverage)
Divisi ini memproduksi berbagai teh dalam berbagai kemasan. Dengan bahan
baku dasar daun teh. Sebagai contoh Sari Wangi, Lipton, Bussels, Chyosa, Lan-
Cho.
3. Divisi Es Krim
Pabrik ini berdiri pada tahun 1992 dengan produk tunggalnya berlabel
”WALL’S”. Divisi ini berlokasi tepat di sebelah pabrik Food yang ada di
Cikarang. Salah satu produk Wall’s yang diekspor adalah Magnum Almond
yang saat ini sudah mencapai pasaran Australia.
4. Divisi Personal Care
Pabrik ini terletak di Rungkut, Surabaya. Pabrik ini memproduksi berbagai
macam produk perawatan tubuh dan kosmetik. Antara lain pasta gigi (Pepsodent,
Close Up), sabun mandi (Lux, Lifebuoy), shampoo (Sunsilk, Clear, Brisk),
Shampoo dan Conditioner (Organics), parfum (Axe), Lotion (Citra, Vaselin),
rangkaian produk kecantikan (Pond’s), serta rangkaian produk perawatan bayi
(Cuddle).
5. Divisi Home Appliance
Pabrik ini berlokasi di Jababeka, Cikarang. Pabrik yang dikategorikan sebagai
pabrik NSD (Non Soapy Detergent) ini menghasilkan produk utamanya
yaitu Rinso. Di samping produk utama tersebut, terdapat produk-produk lain
yang diproduksi Unilever di luar pabrik NSD di Cikarang. Seperti pabrik 3M
yang memproduksi Molto, Super Pel, Trika, Refresh, dan Sunlight.
B. Analisis Kemajuan Perusahaan PT Unilever dari Segi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan PT Unilever memperoleh dana perusahaan dari pinjaman Jangka
Pendek (Bank, Lembaga keuangan non Bank) dan juga pinjaman dana dari jangka
panjang (Menerbitkan saham, Obligasi, dll) setelah mendapatkan dana yang sangat besar
perusahaan mulai melakukan kegiatan usahanya.
Setelah mendapatkan “laba” dari hasil usaha yang dilakukan maka perusahaan melakukan
investasi pada sektor lain misalnya membuka cabang baru, meninvestasikan dana
perusahaan dengan membeli saham perusahaan lain untuk mendapatkan Deviden dan
Capital Gain, membeli perusahaan yang menjual bahan baku produk yang mereka jual
sehingga bahan baku di produksi oleh perusahaan dan memaksimalkan laba yang
didapatkan. PT Unilever telah melakukan fungsi majemen keuangannya dengan baik
sehingga nilai perusahaan dimata masyarakat dunia semakin baik.
Laporan keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk. Per tanggal 31 Desember Tahun 2007
dan 2008. Adapun analisis yang saya gunakan adalah analisis seperti yang sudah kami
paparkan di bab II mengenai landasan teori.1
Tabel 1 . Analisis Likuiditas dan Aktivitas
1 Antoninius Himawan Yudha, Paper Analisis keuangan PT Unilever Indonesia than 2007/2008 , Universitas Katolik Widia Mindira
PT UnileverPencarian Dana
Jangka Pendek
Jangka Panjang
Invetasi
Unriil
Riil
Kegiatan Perusahaan
Nilai perusahaan
2007 2008 Perubahan Keterangan
LIKUIDITAS
(LIQUIDITY
RATIO)
Rasio Lancar
(Current
Ratio) 1,20 0,97 Turun memburuk
Rasio Quick
(Quick Ratio) 0,89 0,66 Turun memburuk
AKTIVITAS
(ACTIVITY
RATIO)
Jumlah Hari
Piutang Tak
Tertagih
(DSO) 47,39 53,53 Naik memburuk
Perputaran
Persediaan
(Inventory
Turnover) 7,41 6,39 Turun membaik
Rata-Rata
Persediaan
(Average
days In
Inventory) 48,58 56,43 Naik memburuk
Perputaran
Total Aktiva
(Total Assets
Turnover) 1,17 1,10 Turun memburuk
Tabel II. Analisis menggunakan Leverage Ratio dan Profitability Ratio
200
7
200
8
Perubaha
n
Keteranga
n
MANAJEMEN
UTANG
(LEVERAGE
RATIO)
Total Utang
Terhadap Total
Aktiva (Debt To
Total Assets) 0,53 0,60 Naik memburuk
PROFITABILITA
S
(PROFITABILIT
Y RATIO)
Margin Laba
Kotor (Gross
Profit Margin) 0,50 0,51 Naik membaik
Margin Laba
Operasi
(Operating Profit
Margin) 0,24 0,26 Naik membaik
Margin Laba
Bersih (Net Profit
Margin) 0,17 0,18 Naik membaik
Return On Assets 0,20 0,20 Turun memburuk
Return On Equity 0,43 0,49 Naik membaik
Hasil dari Analisis data dari Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia,Tbk dapat saya
sampaikan sebagai berikut :
1) Rasio Likuiditas
Berdasarkan analisis Rasio Likuiditas, kinerja keuangan perusahaan mengalami penurunan
di tahun 2008, jika dibandingkan dengan satu tahun sebelumnya yaitu tahun 2007. Nilai
Rasio Likuiditas pada PT.UNILEVER Indonesia Tbk, sebagian besar berada di bawah
angka 1, di mana semakin tinggi Rasio Likuiditas suatu perusahaan seharusnya semakin
besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Rasio
Likuiditas yang lebih rendah pada tahun 2008 menunjukkan manajemen yang buruk atas
sumber likuiditas atau pengelolaan aktiva lancar yang kurang bagus (kurang efisien)
karena masih banyak aktiva yang menganggur.
2). Rasio Aktivitas
Berdasarkan perhitungan pada analisis rasio aktivitas, Perusahaan hanya mengalami
perbaikan pada Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover), sementara pada
analisis rasio lainnya mengalami kenaikan dimana berdasarkan evaluasi rasio jika rasio ini
mengalami kenaikan pada tahun berikutnya maka kinerja perusahaan tidak membaik
bahkan bisa dikatakan buruk dalam hal efisiensi nilai persediaan dan aktiva.
3). Rasio Manajemen Utang (Leverage Ratio)
Kinerja keuangan perusahaan dilihat dari sisi Leverage Ratio, mengalami kenaikan
dibandingkan dengan satu tahun sebelumnya. Apabila semakin besar nilai Rasio
Manajemen Utang pada suatu perusahaan menunjukkan bahwa kinerja keuangan
perusahaan semakin menurun, karena tingginya nilai rasio menunjukkan bahwa sebagian
besar investasi didanai oleh utang atau dana pinjaman, dengan kata lain porsi pemegang
saham semakin kecil dalam menjamin investasi yang mengakibatkan pembayaran bunga
menjadi semakin besar.
4). Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Berdasarkan analisis rasio profitabilitas, perusahaan tidak mengalami perubahan dalam
kemampuan menghasilkan laba kotor, laba operasi, maupun laba bersih. Angka yang
ditunjukkan pada analisis rasio pada tahun 2007 hampir sama dengan analisis rasio 2008
yang berarti kinerja perusahaan dalam kemampuan menghasilkan laba tidak mengalami
peningkatan, tetapi hal ini menunjukkan hasil yang baik dibandingkan adanya penurunan
kemampuan menghasilkan laba.
C. Kemajuan PT Unilever dari Segi Manajemen Pemasarannya2
2 http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/strategi-pemasaran-semua-produk-pt-unilever-indonesia-tbk/
Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER,tbk memiliki strategi-
strategi dalam menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan, strategi itu antara
lain:
1. KEPEMIMPINAN HARGA RENDAH
Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik menggunakan sistim
pengisian kembali persediaan yang melegenda, wal-mart menjadi pemimpin bisnis eceran
di amerika serikat. Sistem mili wal-mart mengirimkan pesanan atas barang dagang baru
secara langsung kepada pemasok ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada
kasir.terminal titik pejualan mencatat kode barang setiap barang yang melewati kasir dan
mengirimkan transaksi pembelian langsung kepada komputer pusat wal-mart. Komputer
mengumpulkan pesanan dari semua toko wai-mart dan mengirimkannya ke pemasok.
Pemasok juga dapat mengakses daa penjualan dan persediaan wal-mart menggunakan
teknologi web. Sistem ini mampu membuat wal-mart mempertahankan biaya rendah
sembari menyesuaikan persediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan.
2. DIFERENSIASI PRODUK
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever
tetap mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet,
botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya.
3. BERFOKUS PADA PELUANG PASAR
Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan yang lain,
produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barangnya dengan cara
terjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real, misalnya dengan
diadakannya perlombaan-perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk
Unilever dengan produk-produk pesaing lainnya.
4. MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK
Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadap
jadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan
kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan Tanya
jawab kepada para konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen
mengeluh
Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media
elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever
Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak,
sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT.
Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dll. Karena jika promosi yang
dilakukan hanya melalui media elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak
mendapatkan keuntungan yang optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai
kalangan dan tingkatan sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati
masyarakat semua kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari
iklan yang ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan,
karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar
dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan Unilever juga
menggunakan berbagai cara, diantaranya dengan berbagai program pemasaran yang dapat
menarik perhatian pelanggan. Kupon belanja gratis produk unilever adalah salah satu cara
promosi yang dilakukan oleh Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga
banyak menarik perhatian pelanggan yang berasal dari kalangan masyarakat menengah
kebawah.
Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan
ruang media bayaran untuk menyampaikan pesan, sementara para klien dan praktisi
periklanan memandangnya hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan konsumen.
Iklan ini merupakan bagian dari bauran promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR
(Public Relations), promosi penjualan, dan penjualan personal. Peranan merek produk juga
sangat berperan penting, karena merek merupakan simbol dari sebuah produk yang
dipasarkan. Bahkan dalam satu perusahaan terdapat berbagai macam merek yang berbeda-
beda.
Pemasaran berskala besar seperti ini hanya satu daripada beragam program promosi yang
dilakukan Unilever, promosi inter-personal langsung ke pelanggan juga dilakukan oleh
Unilever dengan memberikan keuntungan khusus yang diberikan pada pelanggan setia
pengguna produk Unilever. Dengan program pemasaran ini diharapkan Unilever dapat
mencakup pangsa pasar yang luas di pasar konsumen Indonesia.
Dalam pemasaran global, eksistensi perusahaan diperlukan dalam mengembangkan ide
pemikiran, baik dalam cakupan nasional maupun internasional. Dalam hal ini khususnya
perusahaan Unilever harus bisa membuat sebuah grand design mahakarya khususnya
pemasaran global yang menuntut sebuah keajaiban-keajaiban dalam mengembangkan
karir sebuah perusahaan khususnya unilever selain memantau jalannya proses globalisasi
dari para pesaing. Mutlak adanya selalu diadakan apa yang disebut dengan inovation
treatment dalam setiap sesi langkah-langkah perusahaan.
Oleh karena itu pertanyaan lain dapat muncul seketika mengapa promosi perlu diadakan,
jawabannya tentu saja iya, karena dalam beberapa aspek perusahaan salah satu tujuan
pengembangan mutu perusahaan ialah dapat menyentuh seluruh lapisan konsumen dalam
hal ini adalah sasaran global yang diadakan dan dibuat dari grand design tersebut, oleh
karena itu sebuah perusahaan unilever dapat fight dengan para pesaingnya baik dari dunia
asing maupun pesaing-pesaing unggulan dalam negeri.
Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, melakukan inovasi
dan aktivasi produk, serta terus membangun citra produk. Hal ini merupakan sebagian dari
strategi perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan
konsumen terhadap brand-brand Unilever. Komunikasi yang disampaikan melalui iklan di
berbagai media cetak maupun elektronik sangat efektif dan langsung mengenai
sasaran,untuk evaluasi kedepannya PT. Unilever Indonesia, Tbk akan melakukan 4 hal
demi tetap memiliki citra baik pada konsumennya, antara lain: branding, design, technical
printing, dan merchandising. Sehingga dengan cepat hal tersebut dapat mempengaruhi
konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi produk-produk yang dikeluarkan oleh PT.
Unilever.
Strategi Promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
1. Periklanan → semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa
yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
2. Promosi Penjualan → Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas → berbagai program untuk mempromosikan dan
atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
4. Penjualan Secara Pribadi → interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih
untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan
5. Pemasaran Langsung → penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat
penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau
mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat, berkembangnya
berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi Promosi
dirumuskan menjadi:
1. Advertising
2. Consumer Sales Promotion
3. Trade Promotion and Co-Marketing
4. Packaging. Point Of Purchase
5. Personal Selling
6. Public relations
7. Brand Publicity
8. Corporate Advertising
9. The Internet
10. Direct Marketing
11. Experiantial contact: Event, sponsorship
12. Customer Service
13. Word Of Mouth
Consumer – market sales promotion techniques :
Kupon → Sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya untuk mendapat
pengurangan harga seperti yang tercetak untuk pembelian produk tertentu.
Price-Off Deals → Memberikan potongan harga langsung ditempat pembelian.
Premium and Advertising Specialties → Barang yang ditawarkan dengan biaya yang
relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu.
Contest and Sweeptakes → Hadiah adalah tawaran kesempatan untuk memenangkan
uang tunai, perjalanan, atau barang-barang karena membeli sesuatu.
Sampling and Trial Offers → Penawaran gratis untuk sejumlah produk atau jasa
(pemberian contoh produk).
Brand Placement → Salah satu teknik dari sales promotion untuk mencapai pasar dengan
memasukkan produk pada sebuah acara televisi atau film.
Rebates → memberikan pengurangan harga setelah pembelian terjadi dan bukan pada
toko pengecer.
Frequency → Program ini merupakan salah satu teknik yang mengarah kepada program-
program yang berkelanjutan seperti menawarkan konsumen diskon atau hadiah langsung
gratis untuk mencapai terjadinya pengulangan dalam pembelian atau langganan dari merk
atau perusahaan yang sama.
Event Sponsorship → Ketika perusahaan mensponsori suatu acara, membuat merek
sangat ditonjolkan pada acara tersebut sehingga membuat kredibilitas merek meningkat
bersamaan dengan para penonton di acara.
Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila dirancang
dengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau kawasan
tertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi karena Unilever telah memiliki
pabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di tiap-tiap negara. Hal ini dilakukan agar
setiap negara dapat membeli produk yang sesuai dengan keinginan dan kebiasaan
mengkonsumsi produk yang sangat erat hubungannya dengan cita rasa negaranya.
Unilever telah membuka cabang perusahaan di Indonesia. Untuk lebih dikenal oleh
masyarakat indonesia dan bisa mendapat hati masyarakat Indonesia maka Unilever
membuat produk yang sesuai dengan cita rasa Indonesia seperi kecap Bango. Kecap
merupakan makanan yang terbuat dari kacang kedelai. Bisa dibilang kecap merupakan
makanan yang khas dari Indonesia.
Untuk itu Unilever membuat produk kecap bango untuk di konsumsi masyarakat
Indonesia. Walau kecap bango bukan produk asli buatan unilever namun nama Unilever
lebih terkenal karena kecap bango sekarang ini merupakan produk yang dikembangkan
oleh Unilever. Terlebih iklan yang ditampilkan di media tentang produk kecap bango
sangat mencerminkan negara Indonesia. Dengan model-model yang berasal dari
Indonesia, ini akan lebih membangun image Unilever dimata konsumen di Indonesia.
Konsumen akan mempunyai keinginan untuk membeli produk kecap bango karena
terkesan melihat iklan yang ditampilkan tersebut. Walaupun konsumen hanya coba-coba
membeli merek tersebut namun setidaknya produk tersebut sangat dikenal oleh
masyarakat.
Oleh karena itu, kualitas sangat penting dalam pembuatan produk. Karena walaupun
promosi yang dilakukan perusahaan sangat baik namun jika kualitas yang ditawarkan tidak
diperhatikan maka promosi yang dilakukan bisa dibilang sia-sia saja
D. Kesimpulan
PT Unilever mengalami peningkatan nilai perusahaan dikarenakan manajemen keuangan
yang bergerak sesuai dengan fungsinya diantaranya bagai mana memaksimalkan laba dan
menstabilakn jalannya perusahaan. Melihat laporan keungan Unilever pada tahun
2007/2008 bawah unilever dalam kemampuan membayar hutang jangka pendeknya
menurun piutang yang tak tertagih menurun meskipun demikian manajemen perusahaan
unilever mampu menstabilkan kinerja perusahaannya.
Dalam Hal Permasaran dan Produk, Unilever telah mengeluarkan berbagai cara agar citra
perusahaan atau brand perusahan tetap memiliki citra yang baik sebagai market leader PT
Unilever mampu mempiblikasiakn produknya dengan baik kemasyarakat baik melalui
sebuah media iklan, event, CSR dll. Sebagai market leader PT Unilever mampu
mengahadapi produk yang dikeluarkan oleh chalanger dengan melakukan peneltian
perusahaan mampu menciptakan produk yang efisien bahan baku, baik kualitasnya,
memiliki daya jual yang tinggi dan harga yang terjangkau.
Dari beberapa sebab diatas PT Unilever menjadi perusahaan yang besar karena mampu
menegelola keuangan perusahaan, mengelola manajemen internal,mengelola manajen
pemasaran, mengelola manajeman produk, dan mengatasi semua resiko atau masalah yang
mengancam kestabilan perusahaan.