ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM PADA UMKM …

17
ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM PADA UMKM BRAND ALHIJAZ Agus Sahid 1 Junedi,.S.E.,M.M 2 Prodi Manajemen Universitas Pelita Bangsa E-mail : [email protected] [email protected] Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kelayakan dari bisnis Brand Alhijaz dari aspek non-finansial dan aspek finansial. Adapun aspek aspek yang terkait dengan Analisa kelayakan non-finansial meliputi aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, dan aspek teknis dan teknologi, aspek sumberdaya manusia dan aspek social ekonomi. Sedangkan metode metode yang digunakan untuk menganalisa aspek finansial adalah Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI) dengan tingkat disconto factor 10%. Kelayakan usaha dari aspek teknis menunjukkan layak namun perlu menambahkan sumberdaya manusianya. Untuk aspek pasar dan pemasaran Alhijaz adalah sebuah brandname dalam market category Gamis muslim acara non Formal polos dengan harga terjangkau kualitas yang baik pada segmen Kota-kota di Indonesia, dengan segmentasi usia 20-35 tahun, pendapatan per bulan UMR Kota, semua pekerjaan dan profesi dengan Interest Trend Fashion Muslim. Hasil analisa kelayakan dari aspek finansial menunjukan usaha layak dijalankan dengan kriteria kelayakan yang menghasilkan Payback Period (PP) selama 2 tahun 3 bulan 4 hari, nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp 30.901.397. nilai Internal Rate of Return (IRR) 11,4% > suku bunga, dan nilai Profitability Index (PI) 13,7. Kata Kunci : Kelayakan, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, Provitability Index BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang penduduk muslimnya salah satu terbanyak di dunia. 84% dari 268.583.016 Jiwa penduduk di Indonesia merupakan beragama Islam (Badan Pusat Statistik, 2020). Tentu hal ini akan berpengaruh terhadap tren fashion yang ada di Indonesia. Perkembangan pakaian muslim di Indonesia tentu dipengaruhi oleh tren memakai pakaian muslim oleh perempuan muslim yang ada di Indonesia. Reputasi busana muslimah di Indonesia terus mengalami peningkatan. Semakin banyak Perempuan Muslimah Indonesia yang menggunakan Krudung dan Jilbab untuk dikenakan setiap hari. Pakaian Muslimah telah berubah dari kegiatan Religis dan Budaya menjadi kecenderungan yang paham mode. Berdasarkan data pada www. gbgindonesia.com, Pasar Hijab Indonesia dapat dipisahkan menjadi tiga bagian, yaitu; Awalnya, model dasar dan pragmatis dipakai oleh 60%-70% Wanita Muslimah Indonesia. Model ini ditawarkan dalam nuansa berbeda dengan harga sedang; Kedua, penambahan cadar Syariah yang dipakai oleh 10% perempuan Muslimah Indonesia. Model gamis dan kerudungnya dipanjangkan serta dapat diakses dengan warna sedang seperti putih, gelap dan coklat; Ketiga, model model populer yang dikenakan oleh Perempuan metropolitan dari kalangan menegah ke atas yang hadir dalam berbagai corak dan gaya serta ditawarkan dengan harga premium

Transcript of ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM PADA UMKM …

Page 1: ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM PADA UMKM …

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM

PADA UMKM BRAND ALHIJAZ

Agus Sahid1 Junedi,.S.E.,M.M2

Prodi Manajemen Universitas Pelita Bangsa

E-mail : [email protected]

[email protected]

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kelayakan dari bisnis Brand Alhijaz dari aspek

non-finansial dan aspek finansial. Adapun aspek – aspek yang terkait dengan Analisa kelayakan

non-finansial meliputi aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, dan aspek teknis dan teknologi,

aspek sumberdaya manusia dan aspek social ekonomi. Sedangkan metode – metode yang

digunakan untuk menganalisa aspek finansial adalah Payback Period (PP), Net Present Value

(NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI) dengan tingkat disconto factor

10%. Kelayakan usaha dari aspek teknis menunjukkan layak namun perlu menambahkan

sumberdaya manusianya. Untuk aspek pasar dan pemasaran Alhijaz adalah sebuah brandname

dalam market category Gamis muslim acara non Formal polos dengan harga terjangkau kualitas

yang baik pada segmen Kota-kota di Indonesia, dengan segmentasi usia 20-35 tahun, pendapatan

per bulan UMR Kota, semua pekerjaan dan profesi dengan Interest Trend Fashion Muslim. Hasil

analisa kelayakan dari aspek finansial menunjukan usaha layak dijalankan dengan kriteria

kelayakan yang menghasilkan Payback Period (PP) selama 2 tahun 3 bulan 4 hari, nilai Net

Present Value (NPV) sebesar Rp 30.901.397. nilai Internal Rate of Return (IRR) 11,4% > suku

bunga, dan nilai Profitability Index (PI) 13,7.

Kata Kunci : Kelayakan, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, Provitability Index

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang

penduduk muslimnya salah satu terbanyak di

dunia. 84% dari 268.583.016 Jiwa penduduk

di Indonesia merupakan beragama Islam

(Badan Pusat Statistik, 2020). Tentu hal ini

akan berpengaruh terhadap tren fashion yang

ada di Indonesia. Perkembangan pakaian

muslim di Indonesia tentu dipengaruhi oleh

tren memakai pakaian muslim oleh

perempuan muslim yang ada di Indonesia.

Reputasi busana muslimah di Indonesia

terus mengalami peningkatan. Semakin

banyak Perempuan Muslimah Indonesia yang

menggunakan Krudung dan Jilbab untuk

dikenakan setiap hari. Pakaian Muslimah telah

berubah dari kegiatan Religis dan Budaya

menjadi kecenderungan yang paham mode.

Berdasarkan data pada www.

gbgindonesia.com, Pasar Hijab Indonesia

dapat dipisahkan menjadi tiga bagian, yaitu;

Awalnya, model dasar dan pragmatis dipakai

oleh 60%-70% Wanita Muslimah Indonesia.

Model ini ditawarkan dalam nuansa berbeda

dengan harga sedang; Kedua, penambahan

cadar Syar’iah yang dipakai oleh 10%

perempuan Muslimah Indonesia. Model

gamis dan kerudungnya dipanjangkan serta

dapat diakses dengan warna sedang seperti

putih, gelap dan coklat; Ketiga, model – model

populer yang dikenakan oleh Perempuan

metropolitan dari kalangan menegah ke atas

yang hadir dalam berbagai corak dan gaya

serta ditawarkan dengan harga premium

Page 2: ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM PADA UMKM …

Data Kementrian Perindustrian di Indonesia

Menerangkan bahwa sekitar 80% produk

fashion muslimah ditawarkan di pasar

domestic, sedangkan sisanya yang 20%

diekspor ke luar Negri. Berdasarkan data BPS

(2013), jumlah industri yang sedang berjalan

di kategori fashion mencapai 1.107.955 unit.

Sekitar 10% diantaranya merupakan bisnis

besar, 20% adalah bisnis sedang dan 70%

adalah bisnis kecil. Dari 750.000 UKM yang

beroperasi di sector sandang di Negara

Indonesia, Dengan produsen pakaian muslim

sejumlah 30%, dengan bisnis besar

menduduki sejumlah 40%, sedangkan 30%

pasar sisanya ditempati oleh masing – masing

usaha kecil dan menengah (https://

kemenperin.go.id/, 2016). Salah satunya

bisnis busana muslim yang saat ini sedang

berkembang adalah Brand Alhijaz.

Alhijaz merupakan bisnis yang bergerak

di market kategori Gamis Muslim yang baru

bergerak dari tahun 2018 yang beroperasi di

Kabupaten Cianjur. Produk yang ditawarkan

baru berupa gamis dan krudung. Konsep

produk yang ditawarkan Alhijaz adalah

Memudahkan muslimah untuk tampil anggun.

rancangan tersebut didukung untuk memenuhi

kebutuhan Muslimah yang mempunyai

pemahaman spiritual tentang wajibnya

berhijab menurut syariat Islam namun tetap

tampil anggun. Target pasar Alhijaz adalah

wanita Muslimah di kota-kota Indonesia yang

berusia 20-35 tahun, pendapatan perbulan

UMR Kota, semua pekerjaan dan profesi

dengan interest Trend Fashion Muslim.

Sumber : Data Penjualan Alhijaz

Pada data Gambar 1.1 menunjukan

bahwa pada tahun 2020 Alhijaz telah menjual

lebih dari 8.112 produk. Dari permintaan yang

cukup besar, Alhijaz baru mampu merilis 6

model satu set gamis dalam satu tahun.

Dengan banyaknya penilaian positif

konsumen terhadap produk Alhijaz, Alhijaz

melihat peluang bisnis yang begitu besar

untuk melakukan pengembangan bisnisnya.

Sebagai usaha baru yang sedang tumbuh.

Alhijaz menghadapi permasalahan serta

tantangan baik dari Aspek Hukum, Aspek

Teknis, Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek

Sumber Daya Manusia, Aspek Sosial

Ekonomi dan finansial.

Analisa kelayakan bisnis yang dijadikan

sebagai pertimbangan dalam kegiatan

pendirian suatu bisnis sangat perlu untuk

dilakukan. Mengenai Analisa kelayakan

tersebut yaitu melakukan peninjauan terhadap

aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran,

aspek teknis dan teknologi, aspek sumber daya

manusia, aspek social ekonomi dan aspek

finansial, sehingga nantinya dapat diketahui

kelayakan dari pendirian bisnis ini. Reaksi

dari Analisa kelayakan bisnis diharapkan

dapat melihat apakah bisnis ini memberikan

laba menurut finansial atau bahkan tidak,

karena studi kelayakan yang dijalankan oleh

suatu industry biasanya memiliki tujuan untuk

memperoleh laba secara finansial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Teori Studi Kelayakan Bisnis

Studi Kelayakan Bisnis merupakan

eksplorasi atas dasar atau perluasan suatu

bisnis untuk meninjaut apakah perusahaan

tersebut dapat dijalankan atau tidak

memberikan keuntungan menurut sudut

pandang dari aspek hukum, pasar dan

pemasaran, aspek teknis, aspek MSDM,

Aspek Sosial Ekonomi dan aspek finansial.

Proses pengambilan keputusan investasi

berperan penting terhadap keprofesionalan

dari studi kelayakan yang dilakukan. Sejalan

dengan pengertian dari Kasmir dan Jakfar

(2017: 7), yaitu studi kelayakan usaha adalah

tindakan untuk meninjau secara keseluruhan

bagaimana bisnis atau usaha itu akan

Page 3: ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM PADA UMKM …

dijalankan, dalam bentuk penentuan usaha

yang sedang dijalankan itu layak atau tidak

untuk diimplementasikan.

Aspek Non Finansial

Teori Apek Hukum

Hukum adalah berbagai aturan yang

dibuat oleh sekelompok orang atau

pemerintah didaerah tertentu untuk

menjadikan orang – orang yang ada disekitar

daerah tersebut menjadi tertib dan teratur.

Termasuk hukum atau aturan untuk

mendirikan sebuah usaha atau perusahaan,

biasanya terkait dengan segala izin – izin,

prosedur yang harus dilakukan, dan

persyaratan – persyaratan lain yang harus

dipenuhi ketika pendirian perusahaan. Yang

nantinya akan menghasilkan legalitas berupa

dokumentasi sah atas perizinan pendirian

perusahaan yang dikeluarkan oleh pemerintah

di daerah tersebut.

Perusahaan perorangan adalah perusahaan

yang kepemilikannya dimiliki hanya seorang

(Kasmir & Jakfar, 2017: 26). Dalam perijinan

pendirian perusahaan perseorangan sangatlah

mudah dan tidak ribet. Perusahaaan

perseorangan merupakan perusahaan yang

tidak memerlukan modal yang bersar, dan

tidak diperlukan struktur perusahaan yang

besar, cukup dengan manajemen yang

sederhana. Biasanya pemilik merangkap

menjadi pemimpin yang memiliki

tanggungjawab terhadap kegiatan perusahaan

baik didalam maupun diluar perusahaaan.

Teori Aspek Pasar dan Pemasaran

Pengertian pasar pada dasarnya

merupakan sebagai lokasi berkumpulnya

produsen dan konsumen untuk melakukan

pertukaran (Kasmir, 2017: 44). Pengertian ini

menyimpulkan bahwa pasar mempunyai

lokasi atau area tertentu yang dapat

memungkinkan pembeli dan pedagang

bertemu untuk membeli dan menjual barang

secara langsung, baik jasa maupun produk.

Penilaian ini tepat, mengingat

pemahaman masyarakat adalah memang

seperti itu. Namun, secara praktis pemahaman

pasar bisa jauh lebih luas. Itu artinya penjual

dan pembeli tidak perlu bertatap muka di satu

lokasi tertentu untuk transaksi jual beli, namun

bisa juga dengan menggunakan media

elektronik seperti telepon, faksimil, atau

jaringan internet. Pengertian di atas pasar

mempunyai area atau lokasi tertentu, dengan

cara ini ada kemungkinan pembeli dan

pedagang bertemu untuk mengelola

pertukaran. Namun, dalam hal ini pasar dapat

terjadi dimana saja melalui berbagai sarana

dan system yang ada.

Kemudian pengertian pemasaran

sebagaimana dikemukakan oleh Philip Kotler

(1997) adalah suatu siklus social dan

administrative dimana orang dan

pengumpulan mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dengan membuat dan

memperdagangkan barang dan nilai dengan

orang lain. Pemasaran juga dapat diartikan

sebagai pekerjaan membuat dan menawarkan

barang ke berbagai acara dengan alasan

tertentu. Iklan terlihat untuk membuat dan

memperdagangkan barang, baik produk atau

jasa kepada pembeli. Penciptaan barang jelas

didasrkan pada persyaratan dan kebutuhan

pasar. Akan sangat berbahaya jika

pembentukan item tidak tergantung pada

kebutuhan pembeli. Pelanggan yang

membutuhkan dan menginginkan barang

adalah orang atau perkumpulan tertentu.

Supaya bisnis yang direncanakan yang

akan dijalankan menjadi efektif, penting untuk

menjalankan strategi bersaing sebelum

melakukannya kegiatan usaha. Kegiatan dari

strategi bersaing merupakan penentuan dari

segmentation pasar, penetapan targeting, dan

penentuan positioning produk di pasaran.

1. Segmentasi Pasar ( market Segmentation)

Segmentasi pasar merupakan memecah

pasar ke dalam berbagai bagian pembeli yang

bisa saja membutuhkan berbagai barang atau

marketing mix yang berbeda (Kasmir &

Jakfar, 2015). Pembagian pasar harus

diselesaikan dengan memikirkan bahwa

Page 4: ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM PADA UMKM …

dalam suatu pasar terdapat berbagai pembeli

dengan berbagai kebutuhan dan keinginan.

Akibatnya setiap perbedaan mungkin bisa

berubah menjadi pasarnya sendiri.

2. Pasar Sasaran (Market Targeting)

Dalam penilaian beberapa bagian pasar

untuk daya pikat adalah menentukan satu atau

sebagian dari layanan yang diberikan dan

interaksi penilaian sangat penting untuk pasar

yang objektif (Tjiptono, 2019). Penetapan

pasar sasaran melalui cara pengembangan

ukuran dan daya pikat yang menarik segmen

yang kemudian segmen yang diinginkan

dipilih.

3. Posisi Pasar (Market Positioning)

Penentuan posisi pasar adalah

menentukan posisi produk yang kompetitif

pada suatu pasar (Kasmir & Jakfar, 2015).

Setelah melakukan kegiatan penentuan

segmen mana yang akan dihadapi, maka yang

perlu dilakukan adalah penentuan posisi untuk

produk yang ingin ditempati pada segmen

tersebut.

Setelah Strategi Bersaing, maka

selanjutnya yang perlu dilakukan adalah

bauran pemasaran. Bauran pemasaran

merupakan strategi yang digunakan oleh para

pengusaha dalam menentukan produk yang

akan dibuat, harga dari setiap produk yang

dihasilkan, lokasi serta pendistribusian produk

kepada konsumen, dan promosi yang

digunakan untuk menarik minat konsumen.

Adapun rincian dari bauran pemasaran

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Strategi Produk

Produk adalah solusi dari masalah yang

berkaitan dengan keinginan dan kebutuhan

konsumen. Menurut Philip Kotler (1997),

produk adalah apa saja yang dapat memenuhi

keinginan dan kebutuhan konsumen dari

produk yang ditawarkan supaya bisa dibeli,

digunakan atau dimakan.

Keberhasilan dari investasi yang ditanam

tergantung dari kemampuan perusahaan

dalam mendesain produk, memilih bahan, dan

mendefinisikan manfaat produk yang akan

ditawarkan kepada calon konsumen sehingga

keinginan dan kebutuhannya terpenuhi

dengan baik.

2. Strategi Harga

Dalam kegiatan bauran pemasaran harga

merupakan factor penting yang harus

dilakukan. Harga merupakan nilai dari jumlah

uang yang diberikan ketika jual beli untuk

mendapatkan barang berupa jasa atau produk

yang terlihat. Penetapan harga pada sebuah

produk sangat perlu untuk dilakukan,

mengingat harga adalah factor penyebab dari

laku tidaknya barang yang ditawarkan.

Kesalahan ketika penentuan harga dapat

mengakibatkan tidak lakunya barang di

pasaran.

3. Strategi lokasi dan Distribusi

Ketiga dalam kegiatan pemasaran adalah

menentukan area dan penyebaran, baik tempat

kerja cabang, tempat kerja kepala, pabrik atau

ruang penyimpanan. Kepastian area dan

sirkulasi disamping kantor dan kerangka

pendukung sangat penting, karena pembeli

dapat dengan mudah tiba di setiap area dan

membawa barang atau jasa. Dengan cara ini

kantor dan kerangka kerja harus memberikan

kecenderungan yang menyenangkan dan

aman bagi semua pelanggan.

4. Strategi Promosi

Terakhir dari kegiatan bauran pemasaran

adalah promosi. Promosi adalah Tindakan

sama - sama keharusannya dengan kegiatan

strategi produk, strategi harga dan strategi

lokasi dan distribusi. Ketika Tindakan ini

dilakukan maka setiap organisasi berupaya

menyebarluaskan semua barang atau jasanya

baik offline maupun online.

Teori Aspek Teknis

Aspek teknis sering disebut juga sebagai

aspek produksi. Penilaian keberhasilan untuk

aspek ini sangat harus dilakukan sebelum

organisasi dioperasikan. Penentuan

keberhasilan teknis atau operasi organisasi

yang bersangkutan dengan hal teknis atau

operasi, sebab bila analisinya tidak baik akan

Page 5: ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM PADA UMKM …

fatal akibatnya bagi organisasi dalam kurun

waktu yang akan datang.

Dalam aspek teknis yang harus banyak

perhatiannya adalah permasalahan pada

lokasi, seberapa luas tempat produksi, cara

peralatan pabrik disusun dan bagaimana

proses produksi serta teknologi yang

dipilihnya (Kasmir & Jakfar, 2015).

Pemenuhan kajian terhadap sudut pandang

fungsional tergantung pada jenis bisnis yang

akan dijalankan, mengingat setiap jenis bisnis

mempunyai kebutuhannya masing – masing.

Teori Manajemen Sumber Saya Manusia

Penjabaran dari manajemen sumber

daya manusia pada fungsi manajerial yang

mencakup pengaturan, penyusunan,

koordinasi, pengelolaan, dan kapasitas yang

dapat digunakan yang mencakup akuisisi,

peningkatan, kombinasi, dukungan dan akhir

bisnis (Kasmir dan Jakfar, 2017: 172).

Ketersediaan organisasi diidentifikasi dengan

asset manusia para eksekutif dari akuisisi

hingga pengaturan dalam situasi tertentu

untuk melakukan operasi organisasi

perusahaan.

Manajemen sumber daya manusia

adalah sebuah ide yang diidentikkan dengan

strategi, metode dan praktikum, bagaimana

mengawasi atau mengawasi individu didalam

organisasi supaya penetapan tujuan dapat

dicapai dengan baik.

Teori Aspek Sosial Ekonomi

Aspek Sosial Ekonomi adalah

memberikan manfaat bagi masyarakat baik

secara social maupun ekonomi atau

sebaliknya dari usaha yang didirikan (Kasmir

& Jakfat, 2017: 201). Oleh sebab itu, dampak

positif dan negative yang dapat diterima oleh

pemilik usaha, masyarakat dan pemerintah

dapat dirasakan dengan baik dikarenakan

adanya pendirian usaha itu sendiri.

Penekanan khusus dampak positif yang

diberikan dari pendirian usaha adalah untuk

masyarakat, sedangkan umumnya untuk

pemerintah. Ditinjau dari aspek ekonomi

dengan adanya pendirian sebuah usaha dapat

meningkatkan pendapatan dan memberikan

peluang bagi masyarakat. Sedangkan bagi

pemerintah dampak positif dari aspek

ekonomi dari pendirian sebuah perusahaan

adalah berupa pajak penghasilan baik bagi

pemerintah daerah maupun bagi pemerintah

pusat.

Aspek Finansial

Teori Arus Kas (Cash Flow)

Jakfar dan Kasmir (2017: 95)

mendefisinikan aliran kas merupakan ukuran

uang tunai yang masuk dan keluar dari suatu

organisasi sejak usaha dilakukan hingga batas

terjauh dari modal berakhir. Untuk situasi ini,

hal utama bagi penanam modal adalah berapa

banyak uang bersih yang mereka dapatkan

dari sumber daya yang dimasukan ke dalam

bisnis. Pentingnya kas akhir bagi penanam

modal bila dibandingkan dengan manfaat

yang diperoleh organisasi karena diharapkan

dapat terpenuhinya kebutuhan resiko setiap

hari, membayar seluruh komitmen yang

berkembang, dan digunakan untuk membuat

usaha.

Teori Payback Period (PP)

Waktu Waktu pengembalian adalah

proporsi antara biaya yang mendasari modal

dan aliran uang yang ditentukan dalam satuan

waktu (Rahardja et al, 2018). Metode PP

adalah sebuah teknit penilaian investasi untuk

mengetahui seberapa lama nilai investasi itu

dapat kembali. Mencari nilai Payback Period

dapat diketahui dengan melihat hasil dari

perhitungan kas bersih yang diterima oleh

perusahaan setiap tahunnya. Apabila modal

awal yang digunakan adalah modal pribadi

maka Nilai kas bersih yang diperoleh dari

penjumlahan keuntungan setelah dikurangi

pajak dan ditambah dengan nilai penyusutan

asset perusahaan.

Untuk menghitung Payback Period dengan

rumus sebagai berikut:

Page 6: ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM PADA UMKM …

PP = Investasi

x 1 Tahun

Kas Bersih

Teori Net Present Value (NPV)

Nilai bersih sekarang atau sering disebut

Net Present Value (NPV) adalah proporsi

antara uang bersih dan modal selama masa

perjanjian permodalan (Kasmir, 2015).

sehingga Net Present Value dihasilan dari

selisih antara nilai dari kedua Presen Value

tersebut.

Cara menghitung Net Present Value,

pertama yang perlu kita ketahui adalah jumlah

PV kas bersihnya. Nilai tersebut didapatkan

dari proses membuat dan memperhitungkan

dari aliran kas perusahaan selama masa modal

tertentu.

Untuk menghitung nilai NPV menggunakan

rumus sebagai berikut:

Keterangan :

R = Tingkat Suku Bunga

Teori Internal Rate of Return (IRR)

Internal rate of return (IRR) merupakan

rumus untuk mengetahui seberapa besar

tingkat kembalinya hasil intern (Kasmir &

Jakfar, 2017: 105). Untuk mencari nilai IRR

terdapat dua acara yang dapat digunakan,

yaitu:

1. Cara yang pertama mencari IRR adalah

dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

Keterangan :

i1 = Tingkat bunga 1 ( tingkat discount

rate yang menghasilkan NPV1)

i2 = Tingkat bunga 2 ( tingkat discount

rate yang menghasilkan NPV2)

NPV1 = Net Present Value 1

NPV2 = Net Present Value 2

2. Cara kedua dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

Keterangan :

P1 = tingkat bunga 1

P2 = tingkat bunga 2

C1 = NPV 1

C2 = NPV 2

Teori Provitability Index (PI)

Profitability index ( PI ) atau benefit and

cost ratio ( B/C Ratio) adalah proporsi

tindakan dari present value dari total

kompensasi hingga nilai penggunaan usaha

saat ini atas adanya umur modal (Kamis &

Jakfar, 2017).

Untuk mencari nilai Provitability Index dapat

menggunakan rumus sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian

Metode kualitatif yang dipergunakan

untuk penelitian ini di dalamnya terdapat dua

aspek yaitu, aspek non finansial diantaranya

adalah aspek hukum, aspek pasar dan

pemasaran, aspek Teknik dan teknologi, aspek

sumber daya manusia, dan aspek social

ekonomi. Sedangkan pada aspek finansial

yaitu, arus kas (Cash Flow), Net Present Value

(NPV), Internal Rate of Return (IRR),

Payback Period (PP) dan Provitability Index

(PI).

Page 7: ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM PADA UMKM …

Kerangka Pemikiran Operasional

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran

Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis data yang

digunakan merupakan data primer dan data

sekunder. Dan sumber data dari data primer

diperoleh dengan menggunakan data dari

usaha tersebut dengan dokumentasi yang

sudah dilakukan secara langsung berupa data

penjualan, data asset perusahaan, harga bahan

baku, peralatan yang digunakan, biaya

operasional, dan data yang lainnya.

Sedangkan sumber data dari data sekunder

diperoleh dari studi literatur, buku, dan

referensi lain berupa jurnal yang diperlukan

dalam penelitian ini.

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam

pengumpulan data untuk penelitian Analisis

Kelayakan Bisnis Busana Muslim pada

UMKM Brand Alhijaz ini adalah melalalui

pengamatan langsung ke lokasi usaha

tersebut.

Langkah – Langkah yang dilakukan dalam

pengumpulan data adalah sebagai berikut: :

1. Observasi

Observasi merupakan pengamatan

langsung ke lapangan dengan cara

mendengarkan informasi yang disampaikan

oleh pemilik, kemudian meninjau dari setiap

informasi yang diterima serta mencatat segala

informasi penting yang berhubungan dengan

penelitian studi kelayakan bisnis pada Brand

Alhijaz. Dibandingkan dengan Teknik

wawancara dan kuisioner, Teknik observasi

memiliki Teknik pengumpulan data yang

lebih spesifik.

2. Dokumentasi

Studi dokumentasi yang telah dilakukan oleh

peneliti pada penelitian ini yaitu berupa photo

dan catatan yang dijadikan tujuan untuk data

dan informasi penelitian. Hasil dari penelitian

yang dilakukan dengan observasi akan

semakin dipercaya apabila dapat didukung

oleh data – data lain seperti dengan

dokumentasi. Dokumen adalah catatan

berbagai kegiatan yang sudah berlalu baik

dalam bentuk gambar, tulisan maupun karya –

karya yang monumental dari seseorang.

Metode Analisi Data

Data yang diproses serta dianalisa

didalam penelitian ini bersifat kualitatif. Data

kualitatif dari aspek non finansial meliputi

aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran,

aspek teknis dan teknologi, aspek sumber daya

manusia dan aspek social ekonomi. Kemudian

aspek finansialnya, yaitu arus kas (Cash

Flow), Net Present Value (NPV), Internal

Rate of Return (IRR), Payback Period (PP),

dan Provitability Index (PI).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Alhijaz adalah bisnis perseorangan yang

berproses di kategori bisnis gamis muslimah.

Alhijaz dalam menjalankan usahanya

menggunakan system pesan buat (make to

order). Bisnis Alhijaz beridiri pada tahun

2018 yang lokasinya di Kecamatan

Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Provinsi

Page 8: ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM PADA UMKM …

Jawa Barat. Gamis dan krudung yang

diproduksi oleh Alhijaz diperuntukan untuk

penggunaan non formal dengan model polos

namun tetap anggun dan elegan saat

digunakan. Alhijaz sendiri membatasi segmen

pasarnya yang hanya diperuntukan untuk

wanita muslimah yang berumur 20-35 tahun

dengan penghasilan UMR Kota yang

kesibukannya adalah semua pekerjaan serta

pendidikan terakhirnya mulai dari SMA/SMK

sampai dengan S1. Pada tahun 2020 Alhijaz

mampu memproduksi dan menjual 8.112 PCS

gamis set.

Alhijaz berdiri bukan hanya sekedar

sebagai bisnis dan mencari keuntungan,

namun memiliki nilai dakwah Islam yang

menyampaikan kepada setiap konsumennya,

hal ini terlihat dari produk yang didesain

sesuai tuntunan syari’at Islam yang

mewajibkan wanita muslimah menutup aurat

dari ujung kepala sampai ujung kaki kecuali

muka dan telapak tangannya. Tidak hanya

didesain menutup aurat, produk Alhijaz juga

didesain supaya terlihat Anggun dan Elegan,

supaya wanita muslimah tetap tampil percaya

diri dimanapun dia berada ketika

menggunakan gamis dan krudungnya.

Harapan Alhijaz adalah untuk mengindahkan

wanita muslimah supaya menjadi langkah

awal dari perubahan besar. Dan supaya

memudahkan wanita muslimah untuk tampil

Anggun.

Aspek Non Finansial

Analisis Aspek Hukum

Alhijaz merupakan perusahaan yang

awal pendiriannya adalah badan usaha

Perseorangan, dengan organisasi dan

manajemennya yang sederhana. Alhijaz juga

sudah memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan

atau dikenal dengan SIUP dengan Nomor :

503/3519/PK/B/BPPTPM/2012. SIUP adalah

izin operasional bagi perusahaan atau badan

yang melakukan kegiatan usaha dibidang

perdagangan, yaitu berupa kegiatan jual beli

barang/jasa. Dan pemilik juga sudah

mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP). Alhijaz Hanya peru megadakan Izin

Mendirikan Bangunan (IMB).

Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran

Usaha Alhijaz dinyatakan layak

dijalankan dilihat dari aspek pasar dan

pemasaran yang mempunyai beberapa

strategi, yaitu strategi bersaing dan strategi

bauran pemasaran. Adapun rincianya adalah

sebagai berikut:

1. Strategi Bersaing

Untuk tampil beda dengan para

pesaingnya Alhijaz melakukan terobosan baru

di bagian segmentasi pasarnya, penetapan

pasar sasaranya, dan penentuan posisi

pasarnya. Adapun tiga bagian tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Segmentasi Pasar

Didalam dunia pasar, pembeli memiliki

banyak sekali ragam keinginan dan kebutuhan

yang berbeda – beda. Oleh sebab itu potensi

dari setiap perbedaan mempunyai pasarnya

sendiri. Sehingga diperlukan yang namanya

Segmentasi pasar, yaitu untuk membagi pasar

menjadi beberapa kelompok. Segmentasi

pasar di Brand Alhijaz membagi konsumen

berdasarkan geografisnya, yaitu Masyarakat

di Kota-kota Indonesia. Dan demografisnya

yaitu Wanita Muslimah

b. Pasar Sasaran

Setelah segmentasi pasar maka

selanjutnya memilih pasar mana yang akan di

fokuskan dalam memberikan pelayanan.

Dalam pasar sasaran Alhijaz memilih Wanita

Muslimah yang berumur 20 sampai dengan 35

tahun. Dengan penghasilan UMR, SES B-C,

semua pekerjaan dan pendidikan terakhir

SMA/SMK-S.

c. Posisi Pasar

Setelah segmentasi pasar dan pasar

sasaran, maka selanjutnya adalah posisi pasar.

Posisi pasar Alhijaz dengan market kategori

Page 9: ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM PADA UMKM …

gamis set muslimah untuk acara non Formal

dengan desain polos serta harga terjangkau

kualitas yang baik pada segmen wanita

muslimah yang berada di Kota-Kota

Indonesia, yang berusia 20-35 tahun,

pendapatan perbulan UMR Kota, semua

pekerjaan dan profesi serta pendidikan

terakhirnya SMA/SMK – S1 dengan Interest

Trend Fashion Muslim.

2. Strategi Bauran Pemasaran

Strategi bauran pemasaran merupakan

strategi yang harus dilaksanakan apabila

strategi bersaing sudah terpenuhi, jika sudah

terpenuhi maka perlu diselaraskan dengan

strategi bauran pemasaran, yaitu diantaranya

adalah sebagai berikut:

A. Strategi Produk

Produk yang ditawarkan Brand Alhijaz

adalah fashion muslimah diantaranya adalah

gamis dan khimar. Produk yang wajib

diterima oleh konsumen yang apabila tidak

terpenuhi maka akan menyebabkan complain,

yaitu kualitas bahan yang bagus yang nyaman

digunakan dan tidak transparan, jahitan yang

rapih, packaging yang menarik, dan terdapat

brosur atau thanks card. Selain itu ada

pelayanan excellent serta transaksi mudah,

kedua hal tersebut biasanya diterima oleh

konsumen, yang apabila tidak diterima oleh

konsumen maka konsumen akan complain.

B. Strategi Harga

Penentuan harga dari barang kerudung

dan gamis yang dilakukan oleh pihak Alhijaz

merupakan factor penting bagi organisasi

dalam memutuskan system periklanan yang

digunakan untuk memenangkan pasar. Dalam

hal ini Alhijaz sedang menetapkan strategi

harga dengan strategi Penetration pricing,

dimana untuk tujuan menguasai pasar maka

penetapan harga produk harus serendah

mungkin (Kasmir & Jakfar, 2017: 54).

Penetapan harga untuk gamis mulai dari

Rp. 185.000 sampai dengan Rp. 360.000. dan

untuk harga krudung mulai dari Rp. 55.000

sampai dengan Rp. 120.000.

C. Strategi Lokasi dan Distribusi

1. Lokasi

a. Lokasi Kantor, Pabrik, dan Gudang

Alhijaz memiliki kantor, pabrik, dan

gudang sendiri yang berada di

Kecamatan Karangtengah Kabupaten

Cianjur Provinsi Jawa Barat. Dimana

lokasi tersebut berada di tengah antara

Bandung dan Jakarta. Sehingga untuk

membeli bahan baku Alhijaz

memerlukan waktu sekitar 3 jam

perjalanan menuju Jakarta dan 2 jam

perjalanan menuju Bandung. Karena

Jakarta dan Bandung merupakan pusat

lokasi bahan tekstil di Indonesia.

b. Lokasi Toko

Dikarenakan Alhijaz menjual

98% produknya lewat Internet, dan

sisanya lewat offline maka lokasi toko

yang digunakan untuk menyampaikan

produk Alhijaz kepada konsumen, yaitu

lewat Website sendiri, Aplikasi sendiri

yang diperuntukan untuk Distributor

yang diberi nama Alhijaz Mobile

System, dan untuk agen serta reseller

menggunakan Aplikasi Alhijaz PRS

(Produk Ready Stock), Instagram, dan

Group WhatsApp.

c. Distribusi

Distribusi merupakan jaringan

yang ada didalam sebuah organisasi

yang memiliki fungsi sebagai

penghubung antara produsen dengan

konsumen akhir (Kasmir & Jakfar,

2017). Alhijaz memiliki strategi untuk

Page 10: ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM PADA UMKM …

menyalurkan produknya ke konsumen akhir

yang terdiri dari :

Alhijaz → Distributor → Agent → Reseller →

Konsumen

Tabel 4.1 Rekap data Distributor, Agent dan

Reseller

Mitra Terdaftar

Minimal

Order /

Launching

Distributor 34 orang 80 pcs

Agent 345 orang 20 pcs

Reseller 4.095 orang 2 pcs

Berdasarkan data Tabel 4.1 bahwa di

ketahui Alhijaz memiliki team Distributor 34

orang dengan minimal order per laouncing 80

pcs produk Alhijaz, Agent 345 orang dengan

minimal order per laoncing 20 pcs produk

Alhijaz dan Reseller 4.095 orang dengan

minial order per launcing 2 pcs produk

Alhijaz. Sehingga rata-rata setiap Distributor

memiliki 10 orang Agent. Dan setiap Agent

rata-rata memiliki 38 orang Reseller.

D. Strategi Promosi

Strategi promosi yang dijalankan Alhijaz

untuk memperkenalkan produknya kepada

konsumen adalah dengan periklanan, Promosi

Penjualan, Penjualan Pribadi.

1. Periklanan

Strategi periklanan yang dijalankan

oleh Alhijaz adalah dengan

mempersiapkan photo yang asli dengan

barangnya, barang yang diphoto

diperagakan atau dimodeli oleh selegram

muslimah yang ada di Indonesia, desain

background photonya diperbagus serta

memberikan deskripsi atau copywriting

yang informative dan menarik. Kemudian

media yang digunakan Alhijaz dalam

menyebarluaskan produknya yaitu dengan

media Website, media social Instagram,

Facebook dan WhatsApp milik para

Distributor, Agent maupun Reseller.

2. Promosi Penjualan

Ketika perusahaan menginginkan

peningkatan pada penjualan dan

peninggkatan pada jumlah pelangggan,

maka Alhijaz melakukan suatu strategi

promosi berupa Giveaway untuk followers

yang ada di media social Instagram,

facebook, dan Whatsapp dengan system

menebak sebuah game yang disediakan

oleh Alhijaz, untuk hadiahnya berupa

produk Alhijaz itu sendiri. Dan khusus

untuk Distributor agar gencar melakukan

periklanan di media socialnya masing-

masing, Alhijaz memberikan hadiah

berupa mas batangan berlaku kelipatanya

apabila mencapai target penjualan yang

ditentukan oleh Alhijaz dengan system

point.

3. Penjualan Pribadi

Untuk memperkuat lagi dalam

mempengaruhi konsumen yang asalnya

tidak berminat menjadi berminat, team

Alhijaz dari bagian Conten Creator

melakukan review produk dengan kamera

smartphone kemudian disebarkan melalui

media social Instagram, Facebook, dan

WhatsApp milik Alhijaz.

Analisis Aspek Teknis dan Teknologi

Kelayakan bisnis Alhijaz dilihat dari

aspek Teknis karena memiliki point – point

sebagai berikut:

1. Aliran Proses Produksi

Dalam proses produksi, Alhijaz

memiliki gambaran aliran proses produksi

yang dapat memudahkan ketika pengontrolan,

Adapun bagian – bagiannya adalah sebagai

berikut :

a. Proses Produksi di Pabrik Alhijaz

Ketika Alhijaz memproses sebuah

gamis dan kerudung maka akan melewati

tahapan – tahapan proses pembuatan,

seperti pemotongan bahan, penggabungan

bahan, dan proses akhir. Untuk lebih

jelasnya dapat tergambarkan pada gambar

4.1.

Page 11: ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM PADA UMKM …

Gambar 4.1 Proses Produksi di Pabrik

Alhijaz

Berdasarkan pada Gambar 4.1 bahwa

dalam proses produksi produk Alhijaz

melalui beberapa tahapan, yang pertama ;

pembuatan desain produk, dalam proses ini

Alhijaz mendesain produk sendiri dengan

ATM (Amati Tiru dan Modifikasi) dari

model produk yang sedang tren di pasar.

Yang kedua; menentukan bahan, dalam hal

ini Alhijaz memilih bahan yang lembut,

dingin, lentur dan tidak transparan yang

kategori semua itu di sukai oleh wanita

muslimah. Yang ketiga ; memesan bahan,

Alhijaz dalam pemesanan bahan sudah

memiliki kerjasama dengan pemilik toko di

Thamrin Jakarta, apabila bahannya tidak

ada atau habis maka Alhijaz akan mencari

bahan di toko-toko yang ada di Thamrin

dan Tanah Abang Jakarta. Bila tidak

menemukan juga maka Alhijaz akan

mencari di daerah Bandung. Yang

keempat; rak bahan mentah, apabila bahan

sudah di pesan dan dikirim, Alhijaz akan

menempatkan bahan di rak penyimpanan

bahan mentah. Yang kelima; proses

cutting, dalam proses ini bahan mentah tadi

di potong sesuai pola produk dengan mesin

potong kain. Yang keenam; proses jahit,

dalam proses ini bahan yang sudah di

potong sesuai pola tadi akan di gabungkan

menjadi sebuah produk. Yang ketujuh;

finishing, setelah proses jahit maka

selanjutnya di finishing yang meliputi

pengontrolan jahitan, kualitas bahan dan

kerapihan, setelah itu di licin dan di

packing. Yang kedelapan; rak bahan jadi,

setelah poduk di packing dengan rapih,

maka di simpan di gudang bahan jadi. Yang

terakhir; proses pemasaran, dalam proses

ini menyalurkan produk ke konsumen

lewat distributor, agent, dan reseller

Alhijaz.

b. Proses Produksi melalui Jasa Konveksi di

luar Alhijaz

Apabila pesanan melebihi kapasitas

produksi, maka Alhijaz akan mengeluarkan

sebagian prosesnya ke jasa konveksi yang

sebelumnya sudah bermitra dengan Alhijaz

dan standar kualitan jahitannya memenuhi

kriteria kualitas Alhijaz, pada Gambar 4.4

terlihat alir proses produksi dari

perusahaan Alhijaz.

Gambar 4.2 Proses Produksi melalui Jasa

Konveksi

2. Layout Produksi dan Office

Alhijaz memiliki layout produksi dan

office yang dapat tergambarkan oleh gambar

– gambar berikut:

a. Layout tempat Cutting dan tempat

pengimpanan bahan baku

Gambar 4.3 Layout tempat cutting dan

bahan baku

Page 12: ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM PADA UMKM …

b. Layout tempat jahit

Gambar 4.4 Layout tempat proses jahit

c. Layout tempat finishing

Gambar 4.5 Layout tempat proses finishing

d. Diagram alir proses finishing

Gambar 4.6 Diagram alir proses finishing

e. Layout tempat barang jadi dan office

Gambar 4.7 Layout tempat barang jadi dan

tempat Office

3. Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi adalah sebuah proses

penanganan bahan baku yang diolah menjadi

bahan jadi dan penerimaan setiap bahan serta

penyimpanan bahan mentah maupun bahan

jadi dalam kurun waktu yang diinginkan oleh

sebuah perusahaan atau organisasi. Adapun

Alhijaz dalam system penjahitannya yaitu

dengan system borongan ,system dimana

dalam pengerjaan satu produknya dilakukan

sendiri mulai dari menjahit setiap bagian

sampai dengan mengobras produknya.

Sehingga kapasitas produksinya adalah

sebagai berikut:

1. Kapasitas produksi per hari untuk produk

gamis oleh 18 karyawan rata-rata 10 gamis.

dan krudung oleh 11 karyawan rata-rata 20

kerudung.

2. Pembuatan gamis dalam satu hari = 18

karyawan X 10 adalah = 180 gamis. Dan

pembuatan kerudung dalam satu hari = 11

Karyawan X 20 adalah = 220 kerudung.

Jadi dalam satu hari Alhijaz mampu

memproduksi gamis rata-rata 180 gamis

dan 220 untuk kerudung.

3. Kapasitas produksi per tahun

Produksi per tahun = Produksi per hari X

rata-rata hari produksi X 12 bulan

Gamis : 180 x 25 x 12 = 54.000

Kerudung : 220 x 25 x 12 = 66.000

Sehingga produksi gamis dan kerudung

Alhijaz dalam kurun waktu satu tahun

Page 13: ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM PADA UMKM …

dapat membuat 54.000 gamis dan 66.000

kerudung.

Analisis Aspek Manajemen Sumber Daya

Manusia

1. Struktur Organisasi

Didalam menjalankan kegiatan

operasionalnya Alhijaz memiliki struktur

perusahaan yang telah ditetapkan untuk

mencapai tujuannya. Devisi – devisi dari

struktur organisasinya meliputi Owner

(Pemilik), CEO (Chief Excecutive Officer),

HRD (Human Resources Development),

Finance & Administration, Operasional,

Quality Control, Marketing & Sales, Logistik,

dan Desainer.

2. Tugas dan Tanggungjawab

1. Chief Executive Officer

a. Sepenuhnya bertanggungjawab

untuk menjalankan operasi

organisasi.

b. Membuat rencana tujuan dan

pengaturan organisasi secara

menyeluruh.

c. Memeriksa dan memenuhi rencana

kerja umum dan rencana keuangan

organisasi.

2. Manager HRD

a. prosedur di bidang SDM dalam

mengurus dan perbaikannya.

b. Menyaring, mengukur, dan

melaporkan masalah, rencana

peningkatan yang diidentifikasi

keterkaitan sumber daya manusia

yang targetnya dalam kurun waktu

tertentu dengan struktur yang

disepakati.

3. Manajer Finance & Administration

a. Bertanggung jawab kepada CEO

untuk hasil dari pencatatan keuangan

setiap periode.

b. Mengatur setiap pengeluaran dan

pemasukan pendapatan perusahaan.

c. Mengatur lalu – lintas tagihan.

d. Setiap kegiatan produksi semua

hasilnya dicatat.

e. Barang siap paking dan siap kirim

dibuat laporan hasilnya.

f. Setiap pengiriman barang di buat

dokumen surat jalannya.

g. Mencatat absensi karyawan dan

menghitung gaji karyawan.

4. Manajer Operasional

a. Bertanggungjawab kepada

bawahannya setiap tugas yang

diberikan kepada bawahannya

maupun wewenang yang

diembannya.

b. Setiap proses produktifitas produksi

dan pendistribusian barang serta

yang berhubungan dengan

operasional dikendalikan oleh

manager operasional.

5. Manager Quality Control

Memiliki tugas dalam mengontrol

kesesuaian standar barang yang telah

ditetapkan untuk barang yang akan dijual

ke pelanggan.

6. Manager Marketing & Sales

a. Melakukan pengawasan terhadap

jalannya aktivitas penjualan

perusahaan.

b. Keunggulan dan manfaat barang

yang ditawarkan dapat memberikan

keyakinan kepada pelanggan.

c. Jika ada pelanggan yang masih ragu

dengan produk alhijaz, maka akan

diyakinkan.

d. Setiap keluhan dari pelanggan

dikelola dengan baik.

e. Setiap barang yang dikirim, maka

dilakukan penagihan invoice.

f. Setiap pesanan yang masuk, maka

perlu dicatat dan didokumentasikan.

7. Manager Logistik

a. Bertanggung jawab atas masuk dan

keluar bahan mentah dan bahan

pendukung.

b. Bertugas menyalurkan produk ke

konsumen atau pelanggan.

Page 14: ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM PADA UMKM …

c. Pengawasan dan pengaturan

penyaluran produk ke tempat yang

dituju.

8. Manager Desainer

a. Bertanggung jawab atas pembuatan

model dan pemilihan bahan yang

akan dipasarkan.

b. Bertanggung jawab memperbagus

gamis dan kerudung yang akan

dipakai oleh model saat pemotretan.

Analisis Aspek Sosial Ekonomi

Secara keseluruhan infek positif dari

aspek social economi dari adanya Perusahaan

Alhijaz antara lain :

1. Bagi rumah tangga ekonominya akan

meningkat melalui:

a. Pendapatan penghasilan keluarga

menjadi meningkat. Khusus bagi

mereka yang bekerja di perusahaan

Alhijaz setiap bulannya pasti akan

mendapatkan pendapatan keluarga.

b. Menambah Variasi produk Muslimah

serta menambah jumlah ketersediaan

produk di masyarakat, sehingga

masyarakat dalam memenuhi

keinginanya memiliki banyak produk

pilihan.

c. Mengurangi jumlah pengangguran di

masyarakat. Karena dalam pendirian

bisnis adanya karyawan untuk

menjalankan bisnisnya sangat

diperlukan.

2. Bagi pemerintah lokan maupun ragional

ekonominya meningkat melalui:

a. Bagi masyarakat kesempatan dan

peluang untuk bekerja bertambah.

b. Meningkatkan variasi aktivitas

pencarian penghasilan pada masyarakat.

c. Peningkatan produk domestic ragional

bruto (PDRB).

Analisis Aspek Finansial

Aliran Kas (Cash Flow)

Cash Flow atau aliran kas merupakan

total uang tunai yang diterima dan dikeluarkan

dalam suatu organisasi. Berikut merupakan

aliran kas dari Brand Alhijaz

Tabel 4.2 Aliran kas periode 2018-2020

Dilihat dari Tabel 4.9 Laba Alhijaz

Setiap tahunya selalu mengalami keuntungan,

pada tahun 2018 senilai Rp. 142.511.189,

pada tahun 2019 senilai Rp. 116.498.947, dan

pada tahun 2020 senilai Rp. 139.842.379.

Perhitungan Payback Period

Menghitung berapa lama yang

diperlukan dalam periode tahun untuk

menutupi pengembalian biaya awal.

Perhitungan pengembaliannya dengan cara

memperhitungkan aliran kas bersih pada

tahun proyeksi.

Periode investasi pribadi yang dapat

dikembalikan antara lain:

Modal (Investasi pribadi) Rp. 300.000.000

Net Cash Flow Tahun 1 Rp. 142.511.189 (-)

= Rp. 157.488.811

Net Cash Flow Tahun 2 Rp. 116.498.947 (-)

= Rp. 40.989.864

Net Cash Flow Tahun 3 Rp. 139.842.379 (-)

= Rp. – 98.852.515

Payback Period

= (Rp. 300.000.000 / Rp. 398.852.515) x 36

= 27,08 Bulan / 12

= 2 Tahun + (0,26 x 12)

= 2 Tahun 3 Bulan + (0,12 x 30)

= 2 Tahun 3 Bulan 4 Hari

Maka Payback Period adalah 2 Tahun, 3

bulan, 4 hari

Itu artinya jumlah pengembalian investasi

pada perusahaan Alhijaz Cukup singkat, yaitu

2 tahun 3 bulan 4 hari.

Page 15: ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM PADA UMKM …

Perhitungan Net Present Value

Cara memperoleh nilai NPV yaitu

dengan cara pendiskontoan gap diantara

jumlah uang yang masuk dengan jumlah uang

yang keluar setiap tahunnya dengan suku

bunga yang sudah ditentukan. Adapun tingkat

bunga disini adalah sebesar 10%, dalam

penghitungan NPV menyatakan bahwa bisnis

dikatakan layak jika NPV > dari 0. Jika NPV

= 0, berarti usaha tersebut tidak rugi dan tidak

untung. Dan jika NPV < 0, maka bisnis itu kan

mengalami kerugian sehingga tidak perlu

untuk dilakukan. NPV Alhijaz adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.3 Perhitungan Net Present Value DF

10%

Maka nilai NPV Alhijaz dengan suku bunga

10% adalah senilai Rp. 30.901.397. Sehingga

Alhijaz dinyatakan layak karena nilai NPV >

0.

Perhitungan Internal Rate of Return

Internal Rate of Return merupakan

metode supaya mengetahui apakah usaha ini

dilihat dari asetnya mengalami peningkatan

atau tidak. Sehingga investor lebih memilih

usaha ini dibandingkat dengan menyimpat di

bank secara deposito. maka diperoleh

perhitungan yang mengahasilkan nilai sebagai

berikut :

Tabel 4.11 Perhitungan NPV dengan DF

11% dan 12%

Dengan metode interpolasi, hasil IRR dapat

dihitung sebagai berikut :

Pv Proceed 11% Rp. 325.193.160

Pv Proceed 12% Rp. 262.790.380 –

Selisih 1% Rp. 62.402.780

Maka Presentase perbedaannya adalah

= Rp. 25.293.260

Rp. 62.402.780

= 0,40%

Sehingga nilai IRR adalah

11% + 0,40% = 11,40%

Dari hasil interpolasi didapatkan nilai IRR =

11.40 %, Sehingga Alhijaz di anggap layak

karena IRR > Tingkat suku bunga 10%.

Perhitungan Profitability Index

Profitability index ( PI ) atau B/C Ratio

adalah proporsi tindakan dari present value

dari total kompensasi hingga nilai penggunaan

usaha saat ini atas adanya umur modal.

Bisnis ini bisa dikatakan masuk akal

untuk dijalankan jika nilai PI > 1. Untuk bisnis

Alhijaz memiliki nilai PI yang diperoleh

adalah 13,7. Hal ini menunjukkan bahwa

perbedaan manfaat setiap tahun lebih penting

dari pada berbedaan biaya, sehingga bisnis ini

dapat dikatakan bisa dijalankan. Untuk

perhitungannya bisa melihat pada table 4.12.

Tabel 4.12 Perhitungan Profitability Index

PI atau Net B/C Ratio

= 3.941.515.402 / 288.436.482

= 13,7

Karena nilai PI > 1, yaitu 13,7. Maka bisnis

dikatakan layak.

BAB V PENUTUP

Kesimpulan

Mengingat hasil analisis dari

pengolahan data – data yang telah dilakukan

sebelumnya, disimpulkan dapat memperoleh

beberapa hal diantaranya:

Page 16: ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM PADA UMKM …

1. Aspek Hukum dari usaha Alhijaz baru

memiliki SIUP dan NPWP.

2. Aspek Pasar dan Pemasaran dari bisnis

Alhijaz mempunyai masa depan yang besar

dilihat dari kemampuannya membuat

strategi bersaing, strategi bauran

pemasaran, dan strategi promosi serta

mempunyai saluran distribusi yang sangat

kuat.

3. Aspek teknis menggambarkan bahwa

ketersediaan bahan baku dan bahan

pendukung mudah didapatkan, dan

memiliki alur proses produksi, layout serta

diagram alir yang jelas.

4. Dilihat dari aspek manajemen sumber daya

manusia, Alhijaz belum bisa dibilang layak

karena terdapat double job pada setiap

divisinya.

5. Berdasarkan aspek social ekonomi, Alhijaz

memiliki dampak positif bagi masyarakat

disekitar perusahaan dan bagi

pemerintahan.

6. Kesimpulan dari aspek keuangan yang

sudah dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Hasil dari arus kas, perusahaan Alhijaz

setiap tahunnya akan mendapatkan laba.

b. Hasil dari perhitungan waktu yang

dibutuhkan untuk pengembalian modal

bisnis ini terbilang cepat dalam kurun

waktu yaitu 2 Tahun 3 bulan 4 hari.

c. Hasil dari perhitungan standar kelayakan

menghasilkan nilai Net Present Value > 0,

Internal Rate of Return > Bunga Pinjaman,

dan PI > 1. Oleh sebeb itu dari aspek

keuangan rencana bisnis ili layak untuk

bisa dijalankan perusahaannya.

Saran

Alhijaz harus secara konsisten berupaya

untuk menggarap kualitas dan kinerja

pelaksanaan perusahaan, yang perlu

diperbaiki dan perlu penambahan adalah pada

tenaga kerja yang mumpuni untuk

mempermudah pencapaian tujuan organisasi.

Nilai modal untuk rencana pembangunan

pengembangan perusahaan ini nilainya cukup

tinggi, oleh sebab itu penanganan bisnisnya

memerlukan Tindakan yang sungguh –

sungguh terhadap pemasarannya dan operasi

produksinya. Dan perhatian khusus dalam hal

penelitian serta pengembangan produk yang

dihasilkan oleh perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Agung, G., Sitepu, M., & Panjaitan, F. (2018).

Analisis Studi Kelayakan

Pengembangan Usaha “UMKM”

Jeruk Kunci Melati di Kota

Pangkalpinang di Tinjau Dari Aspek

Finansial. Jurnal Ilmiah Progresif

Manajemen Bisnis (JIPMB), 24(2),

12–18.

Agustin, H. (2017). Analisis Keuangan

Kelayakan Bisnis Syariah H amdi ’ s

Model. 4(2014), 295–305.

Ardianto Tanaka, L., Assumpta, M., Marlina,

E., & Id, E. A. (2017). Studi

Kelayakan Bisnis Uniquephotocard

Di Mal Ciputra World Surabaya.

Jurnal Manajemen Dan Start-Up

Bisnis, 1(6), 746–754.

Azizah, A. N., & Zulkarnaen, I. (2020).

Analisis Studi Kelayakan Bisnis

Fashion Muslimah “ Galery Amanah

” menggunakan Pendekatan

Business Process Management (

BPM ). 2020(2), 1–14.

Chairani, P., Lie, D., Harahap, K., &

Simatupang, S. (2019). Analisis

Kelayakan Bisnis Pada a-B

Brotherhood Cafe Di Serbalawan

Kecamatan Dolok Batu Nanggar

Kabupaten Simalungun. Maker:

Jurnal Manajemen, 5(2), 61–71.

https://doi.org/10.37403/maker.v5i2.

119.

Dr.Suliyanto. (2019). Analisis Kelayakan

Bisnis. 3(2), 92–102.

Dwiputra, G. A. (2017). Analisis Kelayakan

Pengembangan Usaha Rumah

Makan Krebo Jantan. Jurnal Sistem

Dan Manajemen Industri, 1(2), 85.

Page 17: ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIM PADA UMKM …

https://doi.org/10.30656/jsmi.v1i2.4

78.

Minum Dalam Kemasan Pdam Kabupaten

Kulonprogo. EfEktif Jurnal Bisnis

Dan Ekonomi, 2(2), 124–135.

http://jurnalefektif.janabadra.ac.id/w

p-content/uploads/2015/11/Efektif-

Des-2011_3.pdf

Fajarika, D., Fahadha, R. U., Mardiono, I., &

Miswari, N. (2019). Feasibility Study

of Shallot Production in Financial

Aspect in Central Lampung (Case

Study : Kota Gajah). Journal of

Science and Application Technology,

2(1), 26–34. https://doi.org/10.35472

/281423

Firnawati, Eka, L., Rizki, S. D., Wulan, A. I.,

Prasetya, M. A., Supriadi, I., &

Rachmatullah, H. F. (2019).

Implementasi Kewirausahaan

Melalui Studi Kelayakan Bisnis

Sirup Herbal “Tenan’e Healthy

Sirup.” Jurnal Inovasi Manajemen

Dan Kebijakan Publik, 2(1), 20–32.

Jory, S. R., & Madichie, N. O. (2016). Net

Present Value Analysis and the

Wealth Creation Process : A Case

Illustration Abdelhafid Benamraoui

Devkumar Roshan Boojihawon.

XXVI, 85–99.

Kristanto, F. D., Susyanti, J., & Salim, M. A.

(2019). Analisis Kelayakan Bisnis

Ditinjau Dari Aspek Keuangan

Produk Ekonomi Kreatif di

Kabupatan Malang. Analisis

Kelayakan Bisnis Ditinjau Dari

Aspek Keuangan Produk Ekonomi

Kreatif, 29. www.fe.unisma.ac.id.

Marcelly Widya W., A. S. dan N. I. (2017).

Jurnal Riset Akuntansi dan

Manajemen, Vol. 6, No. 2 ,Desember

2017 85. Riset Akuntansi Dan

Manajemen, 6(2), 85–92.

Masnunah, M., Sunaryo Putri, D. P., &

Irawan, A. (2020). Analisis

Kelayakan Usaha Busana Muslim

Melalui Aspek Teknis, Pemasaran

Dan Finansial Di Umkm Moma

Libas Taqwa. JITMI (Jurnal Ilmiah

Teknik Dan Manajemen Industri),

3(1),24. https://doi.org/10.32493/

jitmi. v3i1.y2020.p24-32.

Sampieri, R. H. (2016). Feasibility Analysis of

Business Abon catfish Small Medium

(SMEs)In The Distrik Kampar. 634.

Sukmawati, H., & Nasution, F. Z. (2019).

Analisis Kelayakan Bisnis Syariah

Pada Usaha Mikro Tempe. Jurnal

Ekonomi Syariah, 4(1), 38–48.

Wahyuni, Y. S., & Putro, B. E. (2017).

Analisis Kelayakan Pengembangan

Usaha Ruby Hijab. Journal

Industrial Servicess, 3(1), 305–310.

Yanuar, D. (2016). Analisis Kelayakan Bisnis

Ditinjau dari Aspek Pasar, Aspek

Pemasaran dan Aspek Keuangan

pada UMKM Makanan Khas Bangka

di Kota Pangkalpinang. Jurnal E-

KOMBIS, II(1), 41–51.

Yitno Utomo, D. A. W. (2019). Evaluasi

Kelayakan Bisnis Berbasis Teknologi

PadaUsaha Kecil Menengah

Kelompok AmanahDukuh

Menanggal Surabaya. 17, 633–641.

Yuniarsih, T. (2016). Jurnal Mitra Manajemen

( JMM Online ). Jurnal Mitra

Manajemen, 2(4), 273–285. http://e-

jurnalmitramanajemen.com/index.ph

p /jmm/article/view/125/69.