ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; -...

125
ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL; PENGUJIAN PECKING ORDER THEORY DAN TRADE OFF THEORY (Studi Pada Perusabaau Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Iudonesia) Oleh: TIAR Al?RIANI (104081002595) JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H / 2009 M

Transcript of ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; -...

Page 1: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL;

PENGUJIAN PECKING ORDER THEORY DAN TRADE OFF THEORY

(Studi Pada Perusabaau Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Iudonesia)

Oleh:

TIAR Al?RIANI

(104081002595)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H / 2009 M

Page 2: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL;pENGU.JIAN PECKING ORDER THEORY DAN TRADE OFF THEORY

(Studi Pada Perusahaau Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

SkripsiDiajukan kepada Fakultas Ekonomi dan IImu Sosial

Untuk lVIemenuhi Syarat-syarat untuk IVleraih Gelar Sar,jana Elwnomi

Oleh:Tiar Apriani

NIM: 104081002595

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pemhimbing II

Tili Dewi Warninda, SE, MSiNIP. 150368746

.JlJlUISAN MANA./EMENFAKIJLTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATlJLLAHJAKARTA

1430 H / 2009 M

Page 3: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

ANALISIS KEBI.JAKAN STRUKTUR MODAL;PENGUJIAN PECKING ORDER THEORY DAN TRADE OFF THEORY

(Shali Pada PenIsahaan Mannfaktm' Yang Terdaftal' £Ii Bursa Efek Indonesia)

SkripsiDiajukan kepada Fakultas Ekonomi dan lImu Sosial

Untuk Memennhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:Tiar ApI'iani

NIM: 104081002595

Oi Bawah Bimbillgan

Pembimbillg I

Prof.Dr-Ahmad RO(~MNIP. 150317955

...'"

Pembimbillg II

Tili Dewi .Wamilldll.SE, MSiNilI'. 150368746

Pellgllji Ahli

Prof. Dr. Abdull!amid, MSNIP. 131 474891

./URUSAN MANA.JElVIENFAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYAIUF HIDAYATULLAH.JAKARTA

1430 H 12009 M

Page 4: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Hari ini Jumat Tanggal 30 Bulan September tahun Dua Ribu Delapan telah

dilakukan ujian Komprehensif atas nama Tiar Apriani NIM: 104081002595 dengan

judul Skripsi "ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL; PENGUJIAN

PECKING ORDER THEORY DAN TRADE OFF THEORY (Studi Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Memperhatikan

penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah

c1apat c1iterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 30 September 2008

Tim Pcnguji U.iian Komprchcnsif

Prof. 01'. Ahmad Rodoni, MMKctua

Hemi Ali. ]HT, SE, MNSckrctaris

Prof. 01'. Abdul Hamid, MSPcnguji Ahli

Page 5: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

CURRICULUM VITAE

.:. DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Tiar Apriani

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 16 April 1986

Alamat : JI. Mekar bam IV No. 54 Rt. 006106

Kel. Cirendeu Kec. Ciputat TimUl'

Tangerang-Banten 15419

Jenis Kelamin

Agama

No. Telepon

E-mail

.:. PENDIDIKAN

1. Tahun 1992-1998

2. Tahun 1998-2001

3. Tahun 2001-2004

4. Tahun 2004-2009

: Perempuan

: Islam

: 085693371472

: SD.N. Legoso

: SMP.N.2 Ciputat

: SMU.Muhammadyah 25 Pamulang

: Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

.:. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota UKM Bahasa

3. Anggota UKM Koperasi Mahasiswa

Page 6: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

ABSTRACT

Capital structure is the sum of company's permanent capital which comefrom long term debt and own capital. In order to achieve the company's optimwncapital structure to maximize company's value so the company has to defray and runthe company well.

This company use manufacturing enterprise which listed in Indonesian stockexchange period of time 2005-2007. the aim of this research is to clarify whether thepolicy of the companies capital structure that listed in Indonesian stock exchangefollow the pecking order theory or target adjustment trade off theory. Beside that theaim of this research also to find out whether the size of the company influence itscapital structure.

The research methodology that used is statistic method with double regressionanalysis. Sampling method that used is getting secondary da.ta that is taken li'omcenter of Indonesian capital market reference with 31 company's sample year 2005­2007.

From this research we can make a conclusion, the first one is, both of thosetheory could explain capital structure policy, although the target adjustment trade offis better. Secondly, when size of the company is getting into second model ofregression analysis (target adjustment trade off theory) the result shown morepowerful influence in capital structure policy than first model. Then this research isrecommended to reapplied the model that has been adopted for a long period of timeand also to add more variable in case to take care its consistency.

Key word: Capital structure, pecking order tbeory, target adjustment trade offtbeory

ii

Page 7: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

ABSTRAK

Struktur modal adalah jumlah modal permanent perusahaan yang bersumberdari utang jangka panjang dan modal sendiri. Agar suatu pelUsahaan dapat mencapaistruktur modal yang optimal guna memaksimalkan nilai perusahaan maIm perusahaanharus dapat membiayai dan menjalankan kegiatan pemsahaan dengan bailc

Perusahaan ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BursaEfek Indonesia (BEl) pada periode tahun 2005-2007. dimana tujuan dari penelitianini adalah untuk mengklarifikasi apakah kebijakan pada struktur modal perusallaan­perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEl) mengikuti teori peckingorder atau teori target adjustment trade off. Selain itu penehtian ini juga ditujukanuntuk mencari tau apakh ukuran besar kecilnya perusahaan (size) mempengaruhistmktur modal tersebut.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statisticdengan menggunakan anal isis regresi berganda. Teknik pengumpulan data yangdilakukan adalah memperoleh data-data sekunder yang diambil di Pusat ReferensiPasa!' Modal Indonesia dengan sample 31 perusahaan dari tahun 2005-2007.

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disirnpulkan bahwa yangpertama, kedua teori tersebut dapat menjelaskan kebijakan stmktur modal, meskipunteori target adjustment trade off itu lebih bailc Kedua, ketika ukuran perusahaan(size) dimasukkan pada analisis regresi model kedua (teori target adjustment tradeoft) menunjukkan pengaruh yang lebih kuat pada kebijakan stmktur modal dari padamodel yang peltama. Penelitian ini kemudian direkomendasikan untuk menerapkankembali model yang telah diadopsi pada peiode waktu yang lebih lama dan jugauntuk menambahkan variabel yang lebih banyak dalarn rangka rnenjagakonsistensinya.

Kata Kunci : Stmktur Modal, Teori Pecking Order, Teori Target Adjustment TradeOff

iii

Page 8: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur penyuslln panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

rahmat dan karunia-Nya penyusun akhirnya dapat menyelesaikan skripsi dengan

judlll "Analisis Kebijakan Struktur Modal: Penglljian Pecking Order Theory dan

Trade Off Theory".

Shalawat serta salam semoga salalu tercurah kepada talliadan terbaik

Rasulullah Muhammad Saw, Keluarga, sahabat serta para pengikutnya khllsusnya

para pejuang ilmu yang mengamalkan ilmunya dengan penllh keikhlasan.

Pada kesempatan ini saya sebagai penyusun ingin mengucapkan terima kaih

yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT dan orang-orang yang telah membantu

penyuslln dalam menyelesaikan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak

langsllng "Semoga Allah SWT memberikan balasan yang Jebih baik" terutama

kepada:

1. Kedlla orang tua tercinta yang selalu setia memberikan do'a, bantuan dan

semangat yang besar baik berupa moril mallpun materil kepada penulis.

2. Kalcak dan Adik penyusun, Desi dan Aji yang telah mendukung selama

pendidikan daD penlliisan skripsi ini hingga selesai.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial (FEIS) UIN Jakarta dan selaku Pengllji Ahli yang membllat FEIS

menjadi berkembang hingga saat ini.

4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku PUDEK dan Dosen pembimbing I

dan Ibu Titi Dewi Warninda,.SE, MSi selaku pembimbing 2 yang telah

meluangkan waktu dan memberikan ilmunya kepada penulis hingga dapat

menyelaesaikan skrisi ini.

iv

Page 9: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

5. Seluruh dosen FEIS yang telah memberikan pengetahuan yang luas kepada

penyusun selama masa perkuliahan.

6. Tim CTLD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Bpk Tanel1ji, Mba Desi, dan Mas

Iwan) yang telah memberikan dukungan serta motivasi kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Selamat Anugrah yang selalu sabaI' menemani, menyayangi, serta tak henti­

hentinya memberikan do'a, elukungan elan semangatnya buat penyusun sehingga

elapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik

8. Teman kecilku Yunifa yang telah memberikan bantuan dan dukungannya

kepada penulis sehingga skripsi dapat selesai elengan baik.

9. Teman-temanku kelas Manajemen E (Angkatan 2004), Novi (makasih banyak

atas bantuannya), Neit, Lia, Reni, Nanin, Titi, Santi, Nyar, Vanely, Om Doelo,

elan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah

memberikan kenangan terbaik selama masa kuliah hingga saat ini.

Semoga atas segala bantuan serta bueli baik yang penulis terima selama

menjalani pendidikan menelapalkan rielho elari Allah SWT

Akhir kata, semoga skripsi ini elapat memberikan sumbangan pikiran elan

saran untllk perkembangan dalam penelidikan.

Wassalamu'alaikllm WLWb.

Jakarta,

Maret 2009 M

v

Page 10: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

DAFTAR lSI

Daftar Riwayat Hidup j

Abstract. ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar lsi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar. x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitiall 1

B. Perumusan Masalah 8

C. Tujuan dan Mallfaat Penelitian 9

1. Tujuan Penelitian 9

2. Manfaat Penelitian 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Struktur Modal. 11

1. Teori Strllktur Modal Tidak Relevan 17

2. Teori Strllktur Modal Relevan 18

B. Model Pecking order Theory 19

C. Model Trade OlfTheory .24

D. Ukllran Perusahaan (Size) 27

E. Pellelitian Terdahulll 30

F. Kerangka Pemikirall .34

G. Perumllsan Hipotesis .37

Page 11: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkllp Penelitian .39

B. Metode Penentllan Sampel .40

C. Metode Pengllmplilan Data .40

D. Metode Analisis Data .41

I. Uji Dasar ASlimsi Klasik.. 41

2. Analisis Regresi Berganda 46

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umllm Objek Penelitian 54

B. Deskripsi Statistik 59

C. Analisis Hasil dan Pembahasan 66

D. Analisis Regresi Linear Berganda 83

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLlKASI

A. Kesimpulan 95

B. Implikasi 96

C. Keterbatasan Penelitian dan Aries 97

DAFTAR PUSTAKA 98

LAMPIRAN 100

Page 12: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Hal

4.1 Hasil Perhitungan Debt Issue Tahun 2005-2007 60

4.2 Hasil Perhitungan Defisit Alinm Kas (DEFit) Tahun 2005-2007 61

4.3 Hasil Perhitungan target adjustment trade off model (target 63tingkat hutang)

4.4 Hasil Perhitungan Ukuran Perusahaan (Size) 65

4.5 Hasil Uji Normalitas Pecking Order Theory 67

4.6 Hasil Uji Normalitas Trade OffTheory 67

--4.7 Hasil Uji Normalitas Pecking Order TheOlY dan Trade OjfTheory 68

4.8 Hasil Uji Normalitas Pecking Order TheOly dan Size perusahaan 69

4.9 Hasil Uji Normalitas Trade OjlTheory dan Size perusahaan 70

C------- -4.10 Hasil Uji Autokorelasi Pecking Order Theory 71

4.11 Hasil Uji Autokorelasi Ji'ade OffTheory 72

4.12 Hasil Uji Autokorelasi Pecking Order Theory dan Trade Off 73Theory

4.13 Hasil Uji Autokorelasi Pecking Order Theory dan Size 73Perusahaan

4.14 Hasil Uji Autokore1asi Trade OffTheOlY dan Size Perusahaan 74

4.15 Hasil Uji Multikolinieritas Pecking Order Theory 75

4.16 Hasil Uji Multikolinieritas Trade OffTheory 76

4.17 Hasil Uji Multikolinieritas Pecking Order Theory clan Tl-ade Off 77Theory

Page 13: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Hal.

4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas Pecking Order Theory 79

4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas Trade OjJTheory 80

4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas Pecking Order Theory dan Trade 81OffTheory

4.4 Hasil Uji Heterokedastisitas Pecking Order TheOlY dan Size 82Perusahaan

4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas Trade OffTheOiT dan Size 83Perusahaan

Page 14: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

DAFTAR LAMPIRAN-

No. Keterangan Hal

I Data Debt Issue periode Desember 2005-2007 101

2 Data Defisit AIiran Kas (DEF) periode Desember 2005-2007 102

3 Data Target Adjustment Trade Off Theory periode Desember 1032005-2007

4 Data Ukuran Perusahaan (Size) periode Desember 2005-2007 104

- -5 Hasil Output SPSS model Pecking Order Theory lOS

6 Hasil Output SPSS model Trade OffTheory 106

7 Hasil Output SPSS model Pecking Order TheOlY dan Trade Off 107Theory

8 Hasil Output SPSS model Pecking Order Theory dan Size 109pemsahaan

9 Hasil Output SPSS model Trade OllTheOlY dan Size perusahaan III

Page 15: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada zaman saat ini perkembangan ekonomi sangatlah maju, dimana

persaingan antar perusahaan-perusahaan semakin ketat baik itu dari penjualan,

produksi maupun promosi dalam mendapatkan pasar konsumen. Keberhasilan

perusahaan dapat berjalan dengan baik apabila dad manajemen perusal1aan yaitu

struktur dan organisasi serta dari keuangan perusahaan tersebut dapat saling

mendukung dan mempunyai kelja sanm yang baik antara satu dengm1lainnya.

Selain mendapatka11 laba dad tahun ke tahun, tujUa11 lain Ya11g cukup

penting adalal1 menjaga kela11gs1mgan hidup perusahaan terutama dalam

menghadapi berbagai persaingan dari perusahaan sejems yang tidak mungkin

dihindari, maim dibutuhka11 modal di dalam memaksimalka11 nilai perusahaan,

baik itu di dalam meningkatka11 penjuala11, produksi, maupun promosi perusahaa11

tersebut. Oleh karena itu suatu perusahaa11 membutuhka11 ba11tua11 modal dalam

membiayai proses kinerja dari perusahammnya tersebut. Modal tersebut dapat

diperoleh dan huta11g da11 menjual saham perusahaan ke investor.

Penggunaan huta11g untuk membiayai kegiata11 perusahaa11 memerluka11

pertimba11ga11 risiko agar dapat mencapai struktur modal (perba11dingan a11tara

hutang denga11 ekuitas) yang optimal guna memaksimalkm1 Ililai perusahaan. Jika

perusal1am1 mempunyai huta11g Ya11g terlalu besar niIainya, maka dapat

Page 16: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

meningkatkan risiko kebangkmtan karena perusahaan harus membayar dana cash

flow yang cukup besar untuk membayar cicilan hutang beserta bunganya. Hutang

juga menyebabkan pemsahaan rentan terhadap fluktuasi perubahan tingkat suku

bunga dan gejolak perubahan nilai mata uang.

Penelitian mengenai strulctur modal pemsahaan telah dilakukan sejak

puluhan tahun yang lalu, yang dimulai oleh Modigliani dan Miller (1958).

Selanjutnya berkembang berbagai teori dan perdebatan mengenai struktur modal

dalarn pemsahaan, yang disebut capital structure puzzle (Myers, 1984; Barclay &

Smith, 2001 da1arn Dini Kusumawati, 2004). Barclay dan Smith (2001, 197)

dalam Dini Kusumawati (2004) menyatakan bahwa yang menjadikan struktur

modal suatu perdebatan adalah berbagai teori yang berbeda menghasilkan

rekomendasi yang berbeda bahkan berlawanan dalanl proses pengarnbilan

keputusan. Sebagai contoh, sebagian orang menganut pandangan Modigliani dan

Miller yang menganggap struktur modal tidak berhubungan dengan nilai

perusahaan (Teori struktur modal tidak relevan). Sementara sebagian orang yang

lain menganut pandangan bahwa struktur modal berhubungan dengan nilai

perusahaan (teori stmktur modal relevan).

Pada teori stmktur modal relevan, ada dua teori dasar yaitu: Teori Trade

off(Farna dan Miller, 1972; Jensen dan Meckling, 1976; Myers, 1977; DeAngelo

dan Masulis, 1980; Jensen, 1986) dan Teori Pecking Order (Myers, 1984) dalarn

Dini Kusumawati (2004) yang memiliki pandangan yang berbeda mengenai

keberadaan struktur modal yang optimal/target leverage. Menurut Teori Trade off,

Page 17: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

pilihan sumber dana perusahaan merefleksikan usaha manajer perusahaan untuk

menyeimbangkan tax shield dari hutang yang lebih besar dengan meningkatnya

kemungkinan dan biaya financial distress, termasuk yang meningkat akibat tidak

melakukan investasi pada proyek yang menguntungkan. Sebab, jika terlalu

banyak atau terlalu sedikit hutang dalam suatu perusahaan akan dapat

menurunkan nilai pemsahaan. Dengan kata lain, ada struktur modal yang optimal.

Pemsahaan memiliki target leverage dan bergerak ke arah target leverage

tersebut.

Menurut Lasher (2003, 421) dalam Dini Kuswnawati (2004), dengan

restrukturisasi modal, dalam hal ini merubah leverage (komposisi hutang dan

ekuitas), malm harga saham akan naik, sebab struktur modal yang optimal akan

dapat memaksimwnkan harga sallam. Pada saat leverage rendah, peningkatan

sedikit leverage akan memiliki efek positif bagi investor. Namun pada saat

leverage tinggi maka akan mengandung risiko tinggi sehingga penambahan

sedikit leverage efeknya almn menjadi negatif bagi investor. Stl'uktur modal

optimal yang alcan menghasilkan harga saham maksimum dicapai pada saat

terjadinya pembahan efek dari positif dan negatif. Pada posisi struktur modal

optimal, apabila dilakukan penambahan leverage malm harga saham justru akan

turun (tidak lagi pada posisi maksimum).

Hal'tono (2003) juga menyatakan hal yang sama bahwa Teori struktur

modal sampai saat ini masih menjadi bahan perdebatan diantara para ahli

keuangan. Ada dua pandangan yang terus diperdebatkan ol"h allli-ahli keuangan

Page 18: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

tersebut. Pandangan pertama dikenal dengan pandangan u'adisional, yang

menyatakan babwa struktur modal mempengaruhi nilai perusabaan. Pandangan

tradisional ini diwakili oleh dua teod yaitu Trade off TheOlY dan Pecking Order

Theory. Pandangan kedua dikemukakan oleh Modigliani dan Miller yang

menyatakan babwa struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusabaan.

Berbagai faktor seperti adanya corporate tax, biaya kebangkmtan, dan

personal tax, telab dipeliimbangkan untuk menjelaskan mengapa suatu

pemsabaan akhirnya memilih struktur modal tertentu. Penjelasan tersebut

termasuk lingkup trade off theory (Brealy, R and Myers, S 1991 dalam HaIiono,

2003). Esensi trade offtheory adalab menyeil11baIlgkan l11anfaat dan pengorbanan

yang timbul sebagai akibat penggunaaIl hutang. Sejauh l11aIlfaat masih lebih

besar, hutang alean ditambah. Tetapi apabila pengorbanan karena penggunaan

hutaIlg sudall1ebih besar, maka hutaIlg tidalc boleh ditambab lagi.

Dalanl bebaI'apa penelitian empiris ditel11ukan bahwa static trade off

model kurang mampu l11enjelaskan dalaIll menentukan struktur modal optimal.

Dalam kenyataannya pemSahaaIl dihadapkan pada kondisi YaIlg selalu berubab

dan keterbatasan baik dalam kesempatan investasi, internal cash flow yang ada,

daIl dividen yang harus dibayaI" Kondisi ini akan memunculkaIl adaIlya a target

adjustment model berdasarkan trade off theory (Shyam-Surlder aIld Myers 1999

dalam HaIiono 2003).

Konsep pecking order theory dikemukakan oleh Mye:rs dan Majluf (1984)

dan Myers (1984) dalam Hartono (2003), yang mecoba menjelaskan keputusan

Page 19: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

pendanaan yang diambil oleh perusahaan berbeda dengan pemikiran teori struktur

modal sebelumnya. Myers (1984) dalam Hartono (2003)m,enemukan bukti

empiris adanya penilaian negatif dari pemegang saham atau pengurangan

leverage - pecking order theory juga l11erupakan satu il11plikasi dari analisis

Myers - Majluf (1984), yang l11engungkapkan bagail11ana asil11etri l11emiliki efek

terhadap investasi dan pembelanjaan perusahaan.

Pecking order Hypothesis (Myers 1984; Myers &. Majluf 1984 dalam

Hartono (2003) menyatakan bahwa manajer akan mel11ilih tingkat pembelanjaan

modal yang l11emaksimalkan kemakmuran pel11egang saham saat ini, tanpa

l11emperhatikan kepemilikan manajer tersebut atas saham perusahaan. Manajer

cenderung untuk membuat keputusan pembelanjaan modal atas dasar aliran kas

internal (intemal cash flow), dengan alasan adanya information asymetrics antara

manajer tersebut dengan calon pemegang saham potensial (Myers &. Majluf 1984)

dalam Hartono (2003). Alasan lain adalah adanya equity agency coriflic antara

manajemen dengan pemegang saham, terutama jika perusallaan memiliki exess

cash flows (Jensen, 1986 dalam Hartono, 2003). Exess cash flows tersebut

cenderung akan digunakan oleh manajernen untuk meningkatkan kekuasaannya

melalui investasi yang berlebihan dan pengeluaran yang tidak berkaitan dengan

kegiatan utama perusahaan.

Beberapa penelitian mengenai struktur modal yang dilakukan di Indonesia

diperoleh hasil temuan yang beragam. Penelitian model Gringer dan Gordon yang

dilakukan Sartono (2001) dalam Hartono (2003) menyimpulkan tidak

Page 20: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

diperolehnya petunjuk secara tegas adanya pecking order thealy. Penelitian lain

yang dilakukan Sartono (2001) dengan model Kamath (1997) dengan model

kuesioner menyimpulkan bahwa manajer di Indonesia memilki kecenderungan

memilih pembelanjaan secara hirarki atau pecking order theory dari pada target

struktur modal atau trade offtheory (Hartono, 2003). Pemsahaan yang mengikuti

filosofi pecking order theory untuk 1l1emperoleh dana bam memandang rasio

hutang berhubungan dengan profitabilitas dan pertu1l1buhan di masa lalu.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Hamidi (200 I) dalam Hartono (2003)

memperoleh hasil yang memberikan penegasan pada pecking order theory yaitu

bahwa internal cash flow mempakan suatu faktor yang berpengamh terhadap

tingkat capital expediture perusahaan, akan tetapi internal cash flow ini belum

bisa secara langsung mem1l1jukkan terjadinya hipotesis pecking order. Wijaya

(2001) dalam penelitiannya yang menghubungkan antara profitabilitas dan

kesempatan investasi dengan leverage memberikan hasil yang mendukung

hipotesis pecking order, walaupun tidak konsisten Selan13. 3 tahun. Sedangkan

pengujian trade off theory dengan menghublmgkan antara free cash flow dan

folatilitas dengan leverage tidak diperoleh hasil yang mendukung hipotesis

tersebut.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan Erkaningrmn

(200 I) dalam Hartono (2003) yang 1l1enyi1l1pulkan bahwa untuk pemsahaan

manufaktur di Indonesia cendemng tidak mengikuti pecking order theory, karena

Page 21: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

hasil yang diperoleh menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan dividend

payout ratio terhadap investasi dan sebaliknya.

Studi lain mengungkapkan banyak fakta bahwa perusahaan melakukan

penyesuaian secara gradual terhadap target rasio hutang. Titman (1994), Shyam­

Slmdar and Myers (1999) dalanl Hartono (2003) mempergunalcan probabilitas

penambahan hutang maupun modal sendiri dengan mempergunalcan deviasi

current debt ratio dari target, dimana target dengan rata-rata sampel selama

periode pengamatan dengan metode rata-rata bergerak. Shyam-Sundar and Myers

(1999) dalam Hartono (2003) menginterpretasikan significant adjustment

coefficients sebagai pendukung perilaku a target adjustment tradeoff theory

mampu menjelaskan perubahan rasio hutang, tetapi pecking order theory lebih

mampu menjelaskan sumber perubahan hutang tersebut. Jika dilakukan pengujian

secara sendiri a target adjustment trade offtheory nampak memiliki kemampuan

yang baik dalam menjelaskall kebijakan struktur modal. Apabila diuji bersamaan

atau digabungkan dengan model pecking order theory, maka model pecking order

theory lebih mampu menjelaskan perilalcu pembelalljaan perusahaan.

Beberapa penelitian terdalmlu menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti

dalam menyusun hipotesis, memilih variabel-variabel dan metode penelitian yang

digunakall untuk melleliti lebilt lanjut mengenai pellgujian pecking order theory

dan trade off theOlY. Terdapat bebrapa perbedaan pada penelitian ini jika

dibandingkan dengan beberapa penelitian sebelumnya. Berdasarkan evaluasi

tersebut, perbedaan dari penelitian terdahulu adalah bahwa pada penelitian ini

Page 22: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

lebih difokuskan pada dua teori yaitu pecking order theory dan trade off theory,

karena teori tersebut menunjukkan bahwa stmktur modal sebagai wujud dari

kebijakan pendanaan memiliki implikasi penting terhadap nilai pemsahaan serta

masih jarang yang meneliti kedua teori tersebut secara bersamaan. Objek yang

akan diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEl) pada tahun 2005-2007. Alasan pemilihan objek karena peneliti ingin

melakukan penelitian dalam kurun waktu yang terbaru, serta peneliti menganggap

dalam tahun tersebut berkaitan dengan jumlall dan relevansi penelitian. Hal ini

mengacu pada tujuan untuk memaksimalkan kemakmuran pemegang saham.

Yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah: (i) apakah kebijakan stmktur

modal perusahaan manufalctur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEl)

mengikuti pecking order theory atau trade off theory, dan (ii) apakah kebijalcan

struktur modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEl) dipengaruhi oleh ukuran pemsahaan (size). Dengan demikian, maka penulis

memutuskan memilih skripsi dengan judul "Analisis Kebijakan Struktur Modal:

Pengujian Pecking Order Theory dan Trade Off Theory (Studi pada pemsahaan

manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia)".

B. Perumusan Masalah

1. Apalcah kebijakan struktur modal pemsallaan manufaktur yang terdaftar di

BEl mengikuti pecking order theory atau trade offtheOlY ?

Page 23: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

2. Apakah kebijakan struktur modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEl dipengarubi oleh ukuran perusallaan (size) ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

I. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan malm tujuan

penelitian ini adalah:

a. Menganalisis kebijakan struktur modal perusahaan manufaktur yang

tercatat di BEl lebih mengikuti tradeofftheory atau pecking order theOly.

b. Menganalisis kebijakan struktur modal perusahaan manufalctur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEl) dipengaruhi oleh ukuran

perusahaan (size) atau tidak.

2. Manfaat Penelitian

Apabila tujuan penelitian ini terpenuhi maka manfaat penelitian yang

diharapkan adalall sebagai berikut:

a. Bagi Perusahaan

I. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan yang

sekiranya dapat berguna bagi suatu perusahaan dalam mengambil

keputusan dan sebagai salah 8atu referen8i dalam mengembangkan

usaha.

2. Perusahaan akan mendapatkan aualisa laporan keuangan yang dijadikan

sebagai masukan (input) untuk memaksimalkan nilai perusahaan

Page 24: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

melalui stmktur modal yang optimal. Analisa ini juga alean menjadi

bahan pertimbangan bagi perusaahaan untuk mengambil langkah

selanjutnya karena perusahaan telah mengetahui dengan jelas tingkat

leverage yang harus digwlakan agar nilai perusahaan maksimaI.

3. Sebagai bahan pertimbangan bagi para manajer keuangan perusahaan

dalam pengambilan keputusan pendanaan (financing decision).

4. Perusahaan akan mendapatkan keputusan yang pasti tentang kebijakan

struktur modal yang optimal dengan menggooakan pecking order

theory dan trade offtheOly.

b. Bagi Akademis

I. Dapat menggambarkan pola hubungan antara nilai leverage ratio suatu

pemsallaan pada teori struktur modal berdasarkan pecking order

theory dan trade offtheory.

2. Dapat mengkritisi keabsahan atau memastikan keabsahan teori tentang

adanya struktur modal yang optimal.

c. Bagi Penulis

I. Dapat menerapkan ilmu ekonomi khususnya penulis diharapkan dapat

mengetahui perilaku pendanaan yang dilakukan oleh pemsahaan.

2. Dapat mengetahui teori tentang kebijakan stmk..tur modal berdasarkan

pecking order theory dan trade offtheory.

Page 25: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

d. Bagi Investor

Penelitian dapat menjadi informasi tentang strnktur modal perusahaan

sehingga dapat membantu investor dalam membuat kebijakan investasinya.

Page 26: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

BABn

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teor! Struldur Modal

Salah satu fungsi pembelanjaan selain yang menyangkut keputusan

mengenai investasi dan dividen adalah keplltllsan pembelanjaan. Dalam

keputusan pembelanjaan, perusahaan (khusllsnya manajer pembelanjaan) dapat

membelanjai investasinya dengan hutang jangka panjang (debt), dengan modal

sendiri (equity), atau dengan kombinasi antara kedllanya. Keputllsan yang

bagaimana pun akan diambil oleh perusahaan ini merupakan cermin dari

kebijaksanaan pemsahaan tersebut dalanl menentllkan jenis dana atau sumber

pembiayaan mana yang akan diambilnya, yang akan membentuk struktur modal

dari perusahaan.

Para manajer kellangan perlu mempeliimbangkan manfaat dan biaya dari

sllmber dana yang dipilih dalam melakllkan pengambilan keputusan pendanaan.

Hal ini disebabkan karena masing-masing sumber dana tersebllt mempunyai

konsekllensi dan karakteristik finansial yang berbeda. SlImber dana yang berasal

dari dalam perusahaan dapat diperoleh dari retained earning dan depresiasi. Dana

yang diperoleh dari sllmber dana eksternal dapat dibedakan dalam dua kategori,

yaitu pembelanjaan dengan hutang (debt financing) dan pembelanjaan sendiri.

Pembelanjaan dengan hutang merupakan pemenllhan kebutuhan dana dalam

Page 27: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

bentuk hutang yang berasal dari kreditor. Sedangkan pembelanjaan sendiri,

sumber dana berasal dari pemilik atau peselta yang ikut mengambil bagian dalam

perusahaan.

Berbicara mengenai struktur modal ini, pertama-tarna akan dikemukakan

pengertian dari stnlktur modal itu sendiri. Menurut Hampton (1989) yang dikutip

oleh Rustam Efendi dalam Dwi Hastiningsih (2005) "Capital structure is the

composition of debt and equities that comprise a firm's financing of its asset".

Pengertian yang sama juga dikemukalcan oleh Van Horne (1989) daJam Dwi

Hastiningsih (2005) "Capital structure in term of the proportion of debt to

equity". Demikian juga Shin dan Siegel (1987) dalanl Dwi Hastiningsih (2005)

mengatakan "Capital structure is the mix oflong-term source offunds used by the

firm", dan pengertian yang sama lailmya adalall dikemukakan Napa 1. Awat dan

Mulyadi Ps (1989) dalam Dwi Hastiningsih (2005) "Stntktur modal mempakan

perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri (sallam)".

Pengertian mengenai struktur modal yang dikemukalcan tersebut adalah

lebih sempit yang mengatakan, ballwa struktur modal adalah perimbangan antara

hutang jangka panjang (debt) dengan modal sendiri (equity)" Sedangkan pendapat

lailmya yang lebih luas mengatakan bahwa struktur modal bukan hanya

mempalcan perimbangan atau perbandingan antal"a hutang jangka panjang dengan

modal sendiri saja, melainkan termasuk juga semua hutang temtama yang bersifat

permanen.

Page 28: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Pengertian tersebut seperti dikemukakan Maness (1988) yang dikutip oleh

Rustam Efendi dalam Dwi Hastiningsih (2005) "Capital structure refers to the

permanent long-term financing of cOlporation represented by long-term debt,

preferred stock, paid in surplus, and retained earning". Weston and Copeland

(1986) dalam Dwi Hastiningsih (2005) mengatakan '·Capital structure or

capitalization of the firm is the permanent financing reprecented by long-term

debt, preferred stock and shareholder's equity". Lebih je1as diartikan oleh

Weston dan Brigham (1990) dalam Dwi Hastiningsih (2005) yang mengatakan

"Struktur modal adalah pembiayaan permanen perusahaan yang temtama berupa

hutang jangka panjang, saham preferen atau prioritas, dan saham biasa, tetapi

tidak tennasuk semua kredit yang pendek". Demikian pula yang dikemukakan

Sartono, R. Agus (1990) dalam Dwi Hastiningsih (2005) "Struktur modal adalah

rasio jumlah hutang jangka pendek yang bersifat permanen, hutang jangka

panjang, saham preferen, dan saham biasa yang dipergunalcan oleh perusahaan.

Wijaya (2001) dalam Yuniningsih (2002) juga menjelaskan bahwa

manajer hams mempertimbanglcan manfaat dan biaya dari sumber dana yang

dipi1ih dalam melakukan pengambilan keputnS<ll1 pend<lnaan. Masing-masing

sumber dana mempunyai konsekuensi dan karakteristik finansial yang berbeda.

Sumber dana yang berasal dari dalam perusahaan didapat dari retained earning

dan depresiasi. Sumber dana ekstemal dibedakan menjadi dua kategori, yaitu

pembelanjaan dengan hutallg (debt financing) dan pembe1anjaan sendiri (external

equity). Bauran penggunaan modal sendiri (baik berupa saham biasa maupun

Page 29: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

saham preferen) dan hutang untuk memenuhi kebutuhan dana perusahan disebut

stmktur modal perusahaan. Menentukan kebijakan struktur modal hams

melibatkan antara risiko dan tingkat pengembalian karena dengan penambahan

hutang akan memperbesar risiko pemsahaan dan sekaligus memperbesar tingkat

pengembalian yang diharapkan. Risiko yang makin tinggi akibat dari besarnya

hutang cendemng mellUmnkan harga saham. Hal tersebut diperlukan suatu

struktur modal yang optimal dengan mengoptimalkan keseimbangan antara risiko

dan tingkat pengembalian yang dapat memalcsimumkan harga saham.

Menurut Roma Uli (2002) dalam Edi Wijaya (2001) teori stmktur modal

mer,jelaskan apakah ada pengaruh pemballan struktur modal terhadap nilai

pemsahaan, kalau keputusan investasi da.n kebijakan dividen dipegang konstan.

Seandainya suatu perusahaan mengganti sebagian modal sendiri dengan hutang

atau sebaliknya apakah harga sallarn akan merubah dengan mengasumsikan

perusahaan tidak mengubah keputusan-keputusan keuangan laimlya. Struktur

modal yang dapat memalcsimalkan nilai perusahaan atau harga salJam adalah

struktur modal terbaik.

Suatu investasi baru akan memerlukan modal. Sumber pendilllaan

perusahaan pada dasarnya terdiri atas hutang dilll modal sendiri. Modal yang

dipergunalcan pemsahaan selalu mempunyai biaya (cost ofcapital). Biaya modal

bisa bersifat eksplisit, artinya narnpak dan dibayar oleh pemsahaan, tetapi bisa

juga implisit yaitu tidak narnpak bersifat opportunistic atau diisyaratkan oleh

investor.

Page 30: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Sumber pendanaan hutang memberikan beberapa manfaat. Peliama, biaya

bunga berakibat pengurangan pembayaran pajak terhadap laba operasi

perusahaan. Kedua, return yang diberikan kepada debitur bersifat tetap sehingga

pemegang saham tidak hams membagi keuntungan jika perusahaan sukses.

Terakhir debitur tidak memiliki hak voting sehingga pemegang saham dapat

mengontrol bisnis perusahaan (Wijaya, 2001)

Namun pemakaian sumber dana dari hutang juga berisiko. Pertama,

semakin tinggi rasio hutang perusahaan maim semakin tinggi risiko perusahaan

sehingga mengakibatkan semakin tinggi tingkat bunga yang harus dibayarkan.

Pembayaran tingkat bunga yang tinggi akan menghilangkan fungsi pengurangan

beban pajak terhadap hutang. Kedua, jika perusahaan pada kondisi keuangan sulit

sehingga tidak mampu untuk membayar b1l11ga maka para pemegang sahanl hams

membuat pengurangan pengeluaran jika tidak berhasil maka pemsahaan terancam

bangkrut.

Sumber pendanaan dari ekuitas bukan berarti biayanya lebih murah dari

pada biaya mempergunakan hutang. Biaya pemakaian ekuitas merupakan tingkat

keuntungan yang diisyaratkan oleh para investor sebelum para investor

menyerahkan dana tersebut kepada perusahaan. Tingkat keuntungan yang

diisyaratlcan ini belum tentu lebih kecil apabila dibandingkan dengan bunga

pinjaman.

Perusahaan dapat mempergunakan hutang dan ekuitas 1l11tuk membiayai

aset perusahaarmya. Perusahaan akal1 mendanai investasinya dengan

Page 31: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

mempergunakan seluruh modal sendiri atau hutang atau membagi proposi hutang

dan modal selldiri dellgan tujuall mellingkatkal1 nilai perusahaan del1gall memberi

penanlbahan kesejal1teraan bagi pemegang sal1am.

Struktur modal dapat dilihat dari neraca perusal1aan. Nilai perusallaan

merupakan penjumlal1an nilai pasar hutang dan nilai pasar modal sendiri.

Asset-in-place and growth oppurtunities Debt (D)Equity (E)Firm value (V)

Sumber: Roma Uli (2002) dalanl Wijaya (2001)

Menurut Dini Kusumawati (2004) pada dasarnya ada dua teori yang

bertentangan mengenai ada tidaknya hubungan antara struktur modal dan nilai

perusallaan, yaitu teori struktur modal tidak reIevan dan teori struktur modal

relevan.

1. Tcori Struktur Modal Tidak Rclevall

Menurut Modigliani dan Miller (1958) dalam Ross, Westerfield, dan

Jaffe (2002, 406) yang dikutip oleh Dini Kusumawati (2004), keputusan

investasi fisik perusahaan tidak tergantung pada struktur modalnya. Hal ini di

bawall asumsi ketiadaal1 pajalc, biaya transaksi, dan biaya kebangkrutall.

Dengan kata lain, nilai suatu perusahaan tidak berhubungan del1gan struktur

modalnya, sehillgga dapat dikatalcal1 tidak ada struktur modal yang optimal.

Page 32: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi.

Keuntungan tingkat biaya yang lebih rendah dari hutang terhapus oleh tingkat

pengembalian yang lebih tinggi dari ekuitas yang diingil1kan pemegang saham

kar'ena lebih tingginya risiko keuarlgan yarlg disebabkall oleh pellggunaan

hutang yang lebih besar. Modigliarli dan Miller dalam Dini Kusumawati

(2004) juga menunjukkan bahwa efek tindakan yang dilakukan oleh

perusahaan akan dapat ditiru bahkan dihilangkan oleh investor dengan cara

meminjarn dari rekening pribadi lilltuk membeli saham pada perusahaan tanpa

leverage (homemade leverage), selarna individu dapat meminjam (dan

memberi pinjarnan) dengan syarat yang sarna seperti perusahaan.

2. Teori Struktur Modal Relevan

Pada suatu kasus khusus, dengall asumsi ketiadaan keuntungan pajak,

risiko kegagalarl, atau agency problems, keputusan mengenai sumber dana

dikatakan tidak reievan, karena hutang tidak menimbulkan kerugian atau pun

keuntungan (teori struktur modal tidak relevan). Narnun dalam kebanyakan

kasus, trade off antara keuntungan dan kerugian dari penggunaan hutang

dalanl keputusan mengenai sumber dana akan menghasilkan struktur modal

yang optimal, yaitu pada saat dicapainya nilai perusahaan yang maksimum

(Dini Kusumawati, 2004).

Dalarn dunia dengan adanya pajak perusahaan, Modigliani-Miller

(1963) dalarn Ross, Westerfield, dan Jaffe (2002, 416) yang dikutip oleh Dini

Kusumawati (2004) mengemukakan bahwa nilai perusahaan merupakan

Page 33: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

fungsi yang meningkat dari leverage. Hal ini disebabkan oleh adanya

perlindungan pajak atas penggunaan sumber dana melalui hutang sehingga

perusahaan dapat memaksimumkan nilai perusahaannya dengan pemanfaatan

sumber dana melalui hutang.

Damodaran (2001, 566) yang dikutip oleh Dini Kusumawati (2004)

juga menyatakan bahwa wa1au suatu perusahaan tidak seCal'a eksp1isit

membuat trade off ini, namun secara imp1isit mereka melakukannya bahkan

ketika mereka menentukan leverage yang berdasarkan sik1us hidup

perusahaan, atau perbandingan dengan perusahaall lain di bisnis yang sarna,

atau berdasarkan hirarki sumber dana. Dalam hal ini, perusahaan dapat

memilih dari sekian banyak altematif struktur modal, baik yang bertumpu

pada sumber dana yang berasal dari da1am perusahaan, hutang, atau pun

ekuitas. lnilah yallg selanjutnya disebut dengan teod struktur modal re1evan.

Sehubungan dengan teori struktur modal re1evan, maIm ada dua

kerangka berpikir yang berbeda yaitu pecking order theory dan trade off

theory. Seperti yang telah dikatakan diatas, kedua kerangka pemikiran inilah

yang akan dijadikan sebagai 1andasan teori dalam penelitian ini.

B. Model Pecking Order Theory

Pemililian pendanaan berdasarkan risiko mempakan konsep pecking order

theory yang diperkena1kan oleh Myers (1984) dan Myers dan Majluf (1984)

dalaln Edi Wijaya (2001). Donaldson (1961) yallg diacu oleh Myers (1984) dalam

Page 34: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

'Edi Wijaya (2001) menemukan bahwa terdapat kecenderungan perusahaan untuk

menentukan pemilihan sumber pendanaan. Perllaku manajemen yang tidak

mengikuti urutan pendanaan menurut pecking order theory merupakan suatu

sinyal yang bumk mengenai prospek perusahaan dimasa yang akan datang.

Pecking order theory mengacu pada teori pemsahaan yang bertujuan

memaksimumkan kemakmuran pemilik pemsahaan.

Myers (1984) juga berpendapat bahwa terdapat tidak kekonsistenan antara

trade off theory dan pecking order theory yang dikemukakan oleh Donaldson

(1961; pada Myers, 1984 dalam Edi Wijaya 2001). Pecking order theory

membedakan ekuitas yang dipero1eh dari laba ditahan dan penerbitan saham baru

karena prioritas sumber pendanaan menempatkan posisi yang paling atas

sedangkan penerbitan saham bam pada posisi yang paling bawah. Trade off

theory tidak membedakan umtan pemilihan sumber pendanaan oleh karena itu

ekuitas tidal( dibedakan apakall diperoleh dari laba ditahan atau dari penerbitan

sallanl bam melain1can mempakan kombinasi dari keduanya.

Dimisalkan terdapat tiga sumber pendanaan pemsahaan, yaitu retained

earning, hutang, dan ekuitas. Retained earning tidak mempunyai permasalahan

atau risiko sama seka1i. Ekuitas memplUlyai tingkat risiko yang sangat besar,

sedangkan hutang mempunyai risiko yang relatif kecil. Keduanya mempunyai

risiko, tetapi dari sudut pandang investor, ekuitas mempunyai risiko yang lebih

besar dari hutang. Hal ini mengakibatkall investor akan rnengharapkan tingkat

pengembalian yang 1ebih tinggi dari penggmlaan ekuitas dibandingkan dengan

Page 35: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

penggunaan hutang. Dari sudut pandang perusahaan, retained earning merupakan

sumber pendanaan yang lebih baik diballdingkan hutang, dan hutang merupakan

sumber pelldanaan yang lebih baik dibandingkan ekuitas. Sejalan dengan hal

tersebut, perusahaan akan membiayai semua kegiatan investasinya dengan

menggunakan retained earning. Jika jumlah retained eaJ:nillg tidak mencukupi

maka pelldaJlaan dengan hutang atau ekuitas yaJlg akan digunakan.

Myers (1984) dalaJll Edi Wijaya (2001) berpendapat bahwa keputusall

pendanaan berdasaJ'kan pecking order theory akan mengikuti urntan pendanaan

sebagai berikut:

a. Perusahaan akan lebih menyukai penclanaan dari sumber internal (pendanaan

dari hasil operasi perusahaan).

b. Perusahaan menyesuaikaJl target pembayaran dividen terhadap peluang

investasi.

c. Kebijakan dividen bersifat sticky, fiuktuasi profitabilitas clan peluang

investasi berdaJllpak pada aliran kas internal bisa lebih besar atau lebih kecil

dari pellgeluaran investasi.

d. Bila dana eksternal dibutuhkan, penmahaan akan bernsaha memilih sumber

dana dari hutang karena clipandang lebih aJllan dan pellerbitaJl eknitas barn

sebagai pilihan terakhir nntuk memenuhi kebutuhan sumber dana.

DalaJll Dini Kusumawati (2004), pecking order theory memandang

perusahaan lebih menyukai sumber dana intemal clibandingkan clengaJl sumber

dana eksternal, dan lebih menyukai hutang dibandingkan ekuitas. Menurut Myers,

Page 36: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

dalam membuat keputusan mengenai sumber dana, manajer perusahaan tidaic

benar-benar berpikir mengenai struktur modal yang optimal, namtm pemilihan

tersebut berdasarkan sumber dana yang termudah dan tennurah, dengan sedikit

pemikiran mengenai konsekuensi di masa depan terhadap pilihan tersebut.

Menumt Adler Haymans Manmung (2004), Pecking order theory

diperkenalkan oleh Gordon Donaldson (196 I) ballwa perusahaan mempunyai

urutan dalam melalcukan pembiayaan yang dimulai dengan urutan laba ditahan,

hutang kepada pihalc ketiga baik dengan loan atau menjllal obligasi dan teralchir

dengan megeluarkan saham baru. Urutan pembiayaan tersebut merupalcan wutan

berdasarkan biaya yang hams dikeluarkan perusahaan dan biaya ekuitas

merupakan biaya tertinggi.

Selanjutnya, Baskin (1989) dalam Adler Haymans Manurung (2004), juga

berpendapat bahwa perusahaan yang membayar dividen tinggi pada masa laiu

mempwlYai kecenderungan untuk meminjam lebih banyak, sehingga perusahaan

lebih cenderung menggunalcan dana dari dalam perusahaan dan pinjaman serta

kemudian mengeluarkan sahan1.

Sesuai dengan teod ini, dalan1 Suad Husnan (2000: 325) tidak ada suatu

target debt to equity ratio, karena ada dua jenis modal sendiri, yaitu internal dan

eksternal. Modal sendiri yang berasal dari dalam perusahaan lebih disukai dari

pada modal sendiri yang berasal dari luar perusahaan.

Pecking Order Theory menjelaskanmengapa perusahaan-perusahaan yang

profitable mnumnya meminjam dalam jumlah yang sedikit. Hal tersebut bukan

Page 37: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

disebabkan karena mereka mempunyai target debt ratio yang rendall, tetapi

karena mereka memerlukan external financing yang sedikit. Perusallaan yang

kurang profitable akan cenderung mempunyai hutang yang lebih besar karena dua

alasan, yaitu (a) dana internal tidak cukup, dan (b) hutang merupakan sumber

eksternal yang lebih disukai.

Dana internal lebih disukai dari pada dana eksternal karena dana internal

memungkinkan perusahaan untuk tidal, perlu "membuka diri lagi" dari sorotan

pemodal luar. Kalau bisa memperoleh sumber dana yang diperlukan tanpa

memperoleh "sorotan dan publisitas publik" sebagai akibat penerbitan saham

barn.

Ada dua alasan dana eksternallebih disukai dalam bentuk hutang daripada

modal sendiri karena (a) pertimbangan biaya emisi. Biaya emisi obligasi akan

lebih murall dari biaya emisi sal1am barn. Hal ini disebabkan karena penerbitan

sallam barn akan menurunkan harga sal1all1 lama, (b) ll1anajer khawatir kalau

penerbitan sal1am baru almn ditafsirkan sebagai kabar jelek oleh para pemodal,

dan membuat harga sal1all1 akan turun. Hal ini disebabkan antara lain oleh

kemungkinan adanya asimetri informasi ~mtara pihak manajemen (pihak dalam)

dengan pihak pemodal (pihak luar).

Asimetri informasi ini terjadi karena pihak manajemen mempunym

infonnasi yang lebih banyak dari pada para pemodal. Dengan demikian, pihak

mmlajemen mungkin berpikir bal1wa harga sal1am saat ini sedang overvalue

(terlalu mal1al). Kalau hal ini yang diperkirakan terjadi, rnaka manajemen tentu

Page 38: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

akan berpikir untuk lebih baik menawarkan saham bam (sehingga dapat dijual

dengan harga yang lebih mahal dari yang seharusnya).

C. Model Trade Off TheOlY

Esensi trade off theory dalam struktur modal adalah menyeimbangkan

manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh

manfaat lebih besar, tanlbahan hutang masih diperkenankan. Apabila

pengorbanan karena penggtmaan hutang sudah lebih besar, malm tarnbahan

hutang sudah tidak diperbolehkml. Trade off theOlY telah mempeliimbmlgkan

berbagai falctor seperti corporate tax, biaya kebanglautan, dan personal tax, dalam

menjelaskan mengapa suatu perusahaan memilih struktur modal telientu. Husnan,

(2000) dalarn Hmiono (2003).

Menurut Myers (1984, 574) dalam Dini Kuslilllawati (2004), trade off

theory ya11g mema11dang pemsahaan menetapkan tm'get struktur modal dml secara

gradual bergerak ke arah tersebut. Dengml kata lain, stmktur modal optimal dapat

ditentukan. Dua teori yang tennasuk adalah Teod Tax Shelter-Bankruptcy Cost

dan Teori Agency. Adanya keuntungan pengembalian pqjalc dm1 penggunaan

hutang dibandingkml denga11 ekspektasi biaya kebangkmtlm alcibat penggunaan

hutang mempalca11 dasm' pemikiran Teori Tax Shelter-Bankruptcy Cost.

Sedangka11 Teori Biaya Agency berpa11dmlgan bahwa stmktur modal optimal

ditentuka11 oleh biaya ymlg muncul dari konflik yang teljadi a11tm'a principal dan

agen. Konflik peliarna adalah antara manajer dalarn pemsahaan dan pemegang

Page 39: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

saham yaitu persoalan fi'ee cash flow pada saat ekuitas berlebihan (Jensen &

Meckling, 1976; Jensen, 1986 dalarn Dini Kusumawati, 2004) yang menimbulkan

biaya agency ekuitas. Konflik kedua adalah antara pemegang saham dan pemberi

hutang yaitu persoalan substitusi aset dan underinvestment (Fama dan Miller,

1972; Jensen dan Meckling, 1976; Myers, 1977 dalam Dini Kusumawati, 2004)

yang menimbu1kan biaya agency hutang.

Model trade off theory mengasmnsikal1 bahwa struktur modal perusahaan

merupakan hasi1 trade off dari keuntungan pajak dengan menggunakan hutang

dengan biaya agensi yang akan terjadi dengan penggunaan hutang tersebut

(Megginson, 1997 da1arn Edi Wijaya, 2001). Model ini merupakan

pengembangan dari teori Modigliani Miller mengenai irrelevance capital

structure hypothesis. MM berpendapat bahwa dalarn keadaan pasar sempurna

mal(a nilai pemsahaan dengan menggunakan hutang akan sarna dengan

perusahaan yang tidak mengglmakan hutang (Modig1iani dan Miller, 1958 dalam

Edi Wijaya, 2001). Tetapi mereka merevisi kembali hasil temuan mereka

(Modigliani dan Miller, 1960 dalal11 Edi Wijaya, 2001) dengan l11engatal(an

bahwa adanya pajak maka hutang akan l11enjadi relevan. Hal ini disebabkan

bunga hutang yang dibayarkan akan mengurangi tingkat penghasilan yang terkena

pajak, sehingga perusahaan akal1 mampu meningkatkan nilainya dengan

menggunakan hutang.

Suatu fakta yang berlawal1an dengan temuan tersebut, dalarn

kenyatamillya tidak ada satu perusahaan pnn ymlg akan l11enggunakml dana yang

Page 40: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

selmuhnya berasal dari hutang ataupun clalam jumlah yang relatif besar. Model

tersebut mengabaikan faktor biaya kebangkrutan clan biaya !ceagenan yang timbul.

Sehingga suatu struktur modal yang optimal akan dapat ditemukan dengan

menyeimbangkan antara keuntungan dari penggunaan hutang dan biaya

kebangkrutan dan biaya keagenan. Hal ini disebut trade offtheory (Myers, 1984;

Jensen dan Meckling, 1976 dalam Edi Wijaya, 2001).

Penggunaan hutang yang berbeban bunga memiliki keuntungan dan

kelemahan bagi perusahaan (Brighanl et al.,1999 dalam Edi Wijaya, 2001).

Keuntungan penggunaan hutang adalah biaya bunga mengmangi penghasilan

kena pajak sehingga biaya utang efe!ctif menjadi lebih rendah; kreditor hanya

mendapat biaya bunga yang relatif bersifat tetap, sehingga kelebihan keuntungan

merupakan lelaim bagi pemilik perusal1aan; bondholder tidak memilki suara

sehingga pemilik bisa mengendalilean perusahaan dengan dana kecil.

Kelemal1an penggunaan hutang adalah !carena semakin tinggi penggunaan

hutang akan meningkatlean technical insolvency (Gittman, 1994 dalam Edi

Wijaya, 2001), sehingga bila bisnis perusallaan tidak dalam keadaan yang baile,

pendapatan operasi menjadi rendal1 dan tidal( cukup untuk menutup biaya bunga

sehingga keleayaan pemilik ber!curang. Pada suatu kondisi yang sangat ekstrim,

perusal1aan akan terancam !cebangkrutal1. Kesimpularmya penggunaan hutang

akan meningkat!can nilai perusahaan tetapi hanya sampai pada titik terteutu.

Implikasi trade off theory menmut Bril1gham et aI, (1999) dalam Edi

Wijaya (2001) adalall perusal1aan dengan risiko bisnis til1ggi lebih baik

Page 41: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

menggunakan hutang yang sedikit dan pelUsahaan yang terkena tingkat pajak

tinggi memperoleh penghematan pajak yang lebih tinggi bila menggunakan

hutang.

Walaupun model trade off theOl:V tidak dapat menentukan secara tepat

struktur modal yang optimal, namun model tersebut memberikan kontribusi

penting: (a) perusahaan yang memiliki aldiva yang tinggi variabilitas keuntungan

akan memiliki probabilitas financial distress yang besar, dan seyogyanya

pelUsahaan menggunakan sedikit hutang, dan (b) pelUsahaan yang membayar

pajak tinggi sebaiknya lebih banyak mengglmakan hutang dibandingkan

perusahaan yang membayar p'!iak rendah.

Meskipun kedua pendekatan teori struktur modal ini yakni pecking order

theory dan trade off theOlY, bersifat saling melengkapi dalam berbagai kasus,

namun hasil penelitian empiris membuktikan bahwa walau jenis variabel yang

digunakan sama, namun ada perbedaan dalam prediksi kedua pendekatan ini.

D. Ulmran Perusahaan (Size)

Vmiabel kontTOI yang digunakan dalanl penelitian ini adalah nkuran

perusahaan (size). Semaldn besar ukuran suatu pelUsahaan maIm akses pelUsahaan

tersebut ke pasar modal relatif mudah. Sehingga bisa dikatakan bahwa pelUsahaml

yang besm' mempunyai fleksibilitas dan kemampuan memperoleh dana dari yang

lebih besar dibandingkan pelUsahaml yang lebih kecil. Hubungan antm'a ukuran

perusahaan dan leverage masih melUpakan sesuatau yang dipelianyakan. Ben-Zion

Page 42: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

dan Shalit (1975) yang diacu oleh Chang dan Rhee (1990) dalam Edi Wijaya (2001)

telah menemukan bahwa ukuran perusahaan merupakan penentu yang penting

terhadap risiko perusahaan. Titman dan Wessel (1998) dalam Edi Wijaya (2001)

menemukan bahwa ada hubungan positif antara ukuran perusahaan dan nilai buku

hutang tetapi menemukan bukti hubungru1 yang tidalc signifikan ru1tru'a ukuran

perusahaan dan nilai pasar hutang.

E. Beberapa Catatan Tentang Kebijakan Struktur Modal

Ada beberapa catatan tentang kebijakan struktur modal (Lukas, 2002:

274,275), antara lain:

a. Pada pertemuan tahunan Financial Management Association (FMA) pada

tahun 1989, disimpu1kru1 beberapa hal mengenai stmktur pemsahaan.

• Dalam praktik sangat sulit menenlukru1 titik struktur modal yang optimal.

Bahkan untuk membuat suatu range untuk struktur modal yang optimal

pun sangat sulit. Oleh kru'ena itu, kebanyakan pemsahaan hanya

memperhatikan apakah perusahaan terlalu banyak menggunakan hutang

atau tidak.

• Ada kenyataan bahwa walaupun struktur modal pemsahaan dianggap jauh

dari optimal, tapi dampaknya pada nilai pemsahaan tidak terlalu besar. lni

dapat diartikan bahwa keputusan tentang struktur modal tidaklah

Page 43: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

sepenting keputusan investasi, yang memiliki dampak yang lebih besar

terhadap nilai perusahaan.

b. Berdasarkan hal-hal diatas, sebaiknya pemsahaan lebih memfokuskan diri

pada suatu tingkat hutang yang hati-hati (prudent) dad pada bemsaha mencari

tingkat hutang optimal. Tingkat hutang yang "prudent" hams dapat

memanfaatkan keuntungan dari penggunaan hutang dan tetap menuju:

.. Mempertahankan risiko financial pada tingkat yang masih terkendali.

.. Menjarnin fleksibilitas pembelanjaan perusahaan.

.. Mempertahankan "credit rating" dari perusahaan.

c. Keputusan tentang struktur modal melibatkan analisis "trade-off" antara

risiko dan keuntungan. Penggunaan hutang meningkatkan risiko perusahaan,

tapi juga meningkatkan keuntungan perusahaan. Oleh karena itu, struktur

modal yang optimal akan menyeimbangkan risiko dan keuntungan

perusahaan.

d. Metoda lain yang tidak jarang digunakan dalam menentukan stmktur modal

perusahaan adalah analisis perbandingan rasio struktur modal. Manajemen

membandingkan struktur modal pemsahaan mereka dengan stmktur modal

perusahaan pada industri yang sarna. Suatu pilihan terhadap stmktur modal

yang menyimpang dari struktur modal industri hams memiliki alasan yang

lmat.

Page 44: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

e. Suatu riset terhadap 170 manajer keuangan senior di Amerika Serikat

menunjuldcan bahwa sekitar 60% percaya bahwa ada suatu struktur modal

yang optimal bagi perusahaan. Riset ini juga menunjukkan bahwa (a) manajer

keuangan menetapkan suatu target rasio hutang bagi perusahaannya, dan (2)

nilai rasio hutang ini dipergunakan oleh suatu evaluasi terhadap risiko bisnis

yang dihadapi perusahaan.

E. Penelitian Terdahulu

Literatur empiris dan teoritikal mengenai stmk:tm modal perusahaan

terlalu besar dan banyak untuk dapat dijelaskan satu persatu dalam tulisan ini.

Haris dan Raviv (1991) dalan1 Edi Wijaya (2003) telah memberikan banyak

ulasan mengenai pene1itian mengenai ini.

Konsep pecking order the01Y dikemukakan oleh Myers dan Majluf (1984)

dan Myers (1984) dalam Hartono (2003), yang mecoba menjelaskan keputusan

pendanaan yang diambil oleh perusahaan berbeda dengan pemikiran teori struktUT

modal sebelumnya. Myers (1984) dalam Hartono (2003)menemukan bukti

empiris adanya penilaian negatif dari pemegang saham atau pengmangan

leverage - pecking order theory juga merupakan satu implikasi dari analisis

Myers - Majluf (1984), yang mengungkapkan bagaimana asimetri memiliki efek

terhadap investasi dan pembelanjaan perusahaan.

Studi empiris Homaifar et. ai, (1994) dalan1 Hartono (2003) menemukan

bnkti beberapa faktor penentu struktm modal perusahaan. Faktor-faktor tersebut

Page 45: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

adalah rasio hutang, rasIO pajak pelUsahaan, ukuran pelUsahaan, kesempatan

peliumbuhan, kondisi pasar modal dan profitabilitas memi/iki pengamh terhadap

struktur modal. Hal tersebut mengindikasikan berlakunya pecking order theory.

Jika dilihat hubungan rasio pajak pemsahaan dengan stmktur modal dapat

diindikasikan pula berlakunya trade off theory. Hal yang sama juga ditemukan

oleh Theis and Klock (1992) dalarn Hartono (2003) dimana adanya penghematan

pajak mendorong pelUsahaan untuk menggunakan hutang, sedangkan biaya

keagenan dan kebangkrutan membatasi pemsahaan menggunakan hutang.

Studi lain mengungkapkan banyak fakta bahwa perusahaan melakukan

penyesuaian secara gradual terhadap target rasio hutang. Titman (1994), Shyarn­

Sundar and Myers (1999) dalarn Hartono (2003) mempergunakan probabilitas

penambahan hutang maupnn modal sendiri dengan mempergunakan deviasi

cmrent debt ratio dari target, dimana target dengan rata-rata sarnpel selanla

periode pengarnatan dengan metode rata-rata bergerak. Shyam-Sundar and Myers

(1999) dalarn Hartono (2003) menginterpretasikan significant adjustment

coefficients sebagai pendukung peri/aku a target adjustment trade off theOlY

mampu menjelaskan perubahan rasio hutang, tetapi pecking order theory lebih

marnpu menjelaskan sumber perubahan hutang tersebut. Jika dilakukan pengujian

secara sendiri a target adjustment trade offtheory narnpak memiHki kemarnpuan

yang baik dalarn menjelaskan kebijakan struktur modal. Apabi/a diuji bersarnaan

atau digabungkan dengan model pecking order theory, maka model pecking order

theOlY lebih marnpu menjelaskan peri/aku pembelanjaan pelUsahaan.

Page 46: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Penelitian di Indonesia dengan sampel perusaha(ill yang listing di Bursa

Efek Jakarta mengenai struktur modal juga terdapat inkonsistensi hasil temuan.

Penelitian model Griner and Gordon (1995) yang dilakukan Sartono (200 I) dalam

Hartono (2003) menyimpulkan tidak dip(;rolehnya petunjuk secara tegas adanya

pecking order theory. Tetapi juga diperoleh inclikasi berlakunya penggunaan

sumber pendanaan berdasarkan tingkat resiko, dimana hal tersebut juga

mengindikasikan berlakunya pecking order theory.

Riset lain yang dilakukan Sartono (2001) mempergunakan model Kamath

(1997) dalam Hartono (2003) dengan questionnaires model menyimpulkan bahwa

mana]er di Indonesia memilki kecenderungan memilih pembelanjaan secara

hierarki atau pecking order theory clari pada target struktur modal dalam

keputusan pembelanjaan. Manajer lebih suka menggunakan sumber pembelanjaan

yang penting untuk investasi barn adalah dengan retained earning atau laba

ditahan.

Hasil temuan tersebut menginclikasikan berlakunya pecking order theory.

Kelemahan yang cliungkap dari studi empiris tersebut adalah hasil tersebut belwn

mampu menwljukkan validitas temuan karena sedikitnya responden atau 16,0%

daTi 232 perusahaan dan tidak dijelaskmillya diversitas struktur industri.

Diversitas industri atau perusahaan dalam industri yang berbeda memiliki

kecenderungan berbeda dalam keputl.1san struktur modal, seperti diungkapkan

Megginson (1997), Megginson et al (2000) yang dikutip oleh Hartono (2003).

Page 47: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Adedeji (1998) dalam Yuningsih (2002) menguji prediksi hipotesis

pecking order dimana terdapat hubungan negatif antara long tellli value of

dividend payout ratio dan investasi. Disanlping menguji bahwa terdapat hubnngan

positif antara financial leverage dan investasi. Uji ini bersifht komprehensif yaitu

uji yang mencakup interaksi antara dividend payout ratio, financial leverage dan

investasi satu sama lain dengan mengambil sampel sebanyak 224 perusahaan di

Inggris dari tahun 1993 - 1996. HasH yang diperoleh menunjukkan bahwa

dividend payout ratio memiliki interaksi negatif dengan investasi dan interaksi

yang diharapkan berhubungan positif dengan financial leverage. Disanlping itu,

hasil dari peneliti ini juga menunjukkan bahwa tidak ada interaksi signifikan

antara financial leverage dengan investasi. Meskipun investasi punya pengaruh

positif terhadap financial leverage, financial leverage tidak punya pengaruh yang

signifikan terhadap investasi.

Fama dan French (2000) dalam Hmiono (2003) mengujiprediksi trade off

dan pecking order theory tentang dividend dml hutang. Perusahaan yang

profitable dan perusahaan yang mempunyai keperluan investasi lebih sedikit akan

memilki dividend payout yang lebih tinggi. Sebaliknya mereka juga menyatakan

bahwa dengan memilki mm-ket leverage yang lebih sedikit dengan long term

dividend payout yang lebih rendah, meskipun dividend tidak bervariasi untuk

mengakomodasikan variasi investasi jangka pendek. Variasi investasi dan earning

jangka pendek sebagian besm- diserap oleh hutang. Hal ini konsisten dengan

prediksi pecking order theory.

Page 48: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Penelitian ini memperoleh bukti empiris bahwa model prediksi a target

adjustment trade off theory maupun pecking order theory memiliki kemampuan

dalam menjelaskan perubahan struktur modal yang diproksi dari perubahan

hutang jangka panjang. Hanya saja model target adjustment trade offtheory lebih

mampu menjelaskan kebijakan struktur modal dibandingkan dengan model

pecking order theory. Hal tersebut mengindikasikan bahwa perubahan struktur

modal dapat dijelaskan oleh kedua model tersebut. Artinya bahwa pihak

perusahaan, walaupun mengikuti pola trade off theory, namWl juga

mempeliimbangkan penyesuaiall hutang ataupun keseimbangan hutang

dibandingkan tahlUl sebelunmya.

F. Kerangka Pemildran

Penelitian ini dimaksudkan unnuc melihat apakah kebijalcan struktur

modal perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI mengikuti pecking order

theory atau trade off theory dan apakall kebijakfUl struktur modal perusallaan

manufaktur yang terdaftar di BEl dipengmuhi oleh ukuran perusahaan (size). Data

yang digunakan untlUe menganalisis berupa laporal1 keuallgan tahunan (laporan

rugi laba, neraca, laporan perubahan ekuitas, dan laporan mus kas) pada

perusahaan manufaktur ymlg tercatat di BEl selama 3 tahun yaitu tahun 2005

sanlpai dengan tahun 2007.

Untuk melihat perbandingan yang signifikan antara pecking order

theory dengan trade off theory, maka dalam penelitian ini digunakml analisis

Page 49: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

bivariat (bivariate analysis) dengan Uji sendiri (Uji T) yang digunakan untuk

pengujianpecking order model dan pengujian a target adjustment trade ojJmodel

serta Uji bersamaan (Uji F) yang digunalcan untuk melihat kemampuan variabel

prediksi baik pecking order model maupun a target adjustment trade ojJ model

dalam menjelaskan perubahan hutang jangka panjang.

Kebijakan struktur modal perusahaan manufalctur yang terdaftar di BEl

dipengaruhi oleh ukuran perusahaan (size), digunakan sebagai variabel kontrol

dengan menggunakan analisis multivariat (multivariate analysis) dengan Uji

Regresi Berganda. Metode ini dilakukan untuk mengetahui apakall dengan

analisis tersebut alcan didapat hasil yang signifikan antara variabel independen

dengan variabel kontrol. Kriteria yang paling penting untuk melihat kekuatan

prediksinya adalah mana nilai yang paling signifikan apabila dilihat secara

statistik dengan tingkat signifikan sebesar 5%.

Page 50: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Untuk mempermudah dalam melakukan penelitian, berikut ini adalah

gambaran permasalahan pada penelitian skripsi ini:

Bursa Efek Indonesia(BEn

ILaporan Keuangan

2005-2007

IPerubahan hutangjangka

panjang

I

Independent: Independent:• Pecking Order II Pecking Order

Model Model

• Trade Off Model II Trade off ModelII Ukuran

Perusahaan(size)

Analisis Bivariat [ Analisis Multivariat

Interpr~_.

Page 51: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

F. Perumusan Hipotesis

Hipotesis altematif penelitian yang diajukan untuk membandingkan

Pecking Order Theory dengan Trade Off TheOlY didalam. menjelaskan kebijakan

strukur modal, dinyatakan sebagai berikut:

Untuk menguji apalcah terdapat perbedaan yang signifikan antara Pecking

Order Theory dan Trade OffTheory, dirumuskan sebagai berikut:

Hla : Pecking Order Theory berpengamh seCill'a signifikan terhadap kebijakan

struktur modal

HI b Trade off Theory berpengillllh secara signifikan terhadap kebijakan

stmktur modal

Untuk menguji apakall terdapat perbedaan yang signifikan antill'a Pecking

Order TheOlY dan Trade Off Theory secara bersama-silll1a, dimmuskan sebagai

berikut:

Hla : Pecking Order TheOlY berpengaruh secara signifi.kan terhadap kebijakan

stmktur modal

HI b Trade Off TheOlY berpengaruh seCill'a signifikan terhadap kebijakan

struktur modal

Hipotesis yang diajukilll uutuk mengetalmi pengaruh ukuran perusal1aan

(size) terhadap kebijalcan struktur modal, dinyatakan sebagai betikut:

Untuk menguji apakal1 terdapat pengaruh yang signifikilll antill'a Pecking

Order Theory dan ukuran perusahaan (size), dirumuskan sebagai berikut:

Page 52: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Hid: Pecking Order Theory berpengaruh seeara signifikan terhadap kebijakan

struktur modal

H2b : Size berpengaruh seem"a signifikml terhadap kebijakan Stluktm modal

Untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara Trade Off

Theory dan ukman perusahaan (size), dirumuskan sebagai berikut:

Hie : Trade Off Theory berpengaruh seeara signifikml terhadap kebijakan

struktur modal

H2e : Size berpengaIUh seeara signifikan terhadap kebijakan struktur modal

Page 53: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup PCllclitiall

Ruang lingkup penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEl) yang melakukan kebijakan struktur

modal pada tahun 2005-2007. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah data sekunder yang berasal dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM)

Bursa Efek Indonesia (BEl).

Penelitian ini akan dirancang sebagai suatu penelitian yang empiris.

Untuk membuktikan hipotesis yang telah disusun, akan diteliti variabel­

variabel dalam penelitian ini. Yariabel tersebut terdiri dari variabel dependen

(Y), variabel independen (X), dan variabel kontroI.

Dalam pecking order theOly, variabel independennya adalah Defisit

Aliran Kas (DEFit) yang terdiri dari pembayaran dividen pada tahun t (DIYt),

pengeluaran modal (Xt), kenaikan bersih modal kerja (L\Wt), clan arus kas

operasi (et). Dalam trade off theOly, variabel independennya aclalah target

tingkat hutang untllk perusahaan i pada tahlln t dengan 3 tahun rata-rata

bergerak (D* it) clan tingkat hutang perusahaan i pada periode t-I (Dit.I). Serta

untuk mengetahui apakah kebijakan struktur modal perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEl dipengaruhi oleh ukuran perusahaan (size) sebagai

variabel kontrol.

Page 54: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

B. Metode Penentuan sampel

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

metode purposive sampling dengan tipe judgement sampling, yaitu pemilihan

anggota sampel yang memenuhi beberapa kriteria (Cooper dan Emory, 1995).

Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

I. Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang telah

listing pada Bursa Efek Indonesia yang melaporkan laporan keuangan

secaI'a lengkap. Perusahaan manufaktur dipilih karena berkaitan dengan

jumlah dan relevansi penelitian. Dengan demikian diharapkan adaIlya

konsistensi hasil penelitiaIl untuk generalisasi.

2. Perusahaan yang secaI'a kontinyu mengeluarkan laporan keuangan untuk

periode 31 Desember 2005 sampai dengan 31 Desember 2007 di Pusat

Referensi Pasar Modal (PRPM) Bursa Efek Indonesia (BEl)

3. Perusahaan yang dijadikan sampel pada penelitian ini memiliki

kelengkapan data laporan keuangan yang berkaitan dengan pengukuran

variabel yang digunakan dalam penelitian ini dan telah di Audit

sebelumnya oleh Auditor independen..

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini jenis data yang diperlukan dan dikumpulkan

berupa laporan keuangan per 31 Desember khususnya dari perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEl) pada tahun 2005

sampai dengan tahun 2007. Karena pellelitian ini menyangkut perusahaall

Page 55: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

manufaktur maka data sekunder berupa laporan keuangan tahunan (laporan

laba rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas) yang

dipublikasikan merupakan salah satu sumber. Data tersebut diperoleh dari

Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) Bursa Efek Indonesia (BEl). Selain itu,

pengumpulan data ini dilengkapi pula dengan membaca, mempelajari dan

menganalisis literatur yang bersumber dari buku, jurnal, laparan penelitian dan

tesis yang berkaitan dengan laporan ini.

D. Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

tahap-tahap sebagai berikut:

1. Uji Dasar Asumsi K1asik

Asumsi dasar klasik adalah bahwa hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen bersifat linear serta tidak terjadi

autokorelasi, heteroskedastisitas, dan multikolinieritas diantara variabel

indpenden dalam regresi tersebut. Oleh karena itu, diperlukan pengujian dan

pembersihan terhadap pelanggaran asumsi dasar jika memang teljadi.

Pengujian-pengujian asumsi dasar klasik regresi terdiri dari:

a. Uji Nonnalitas Data

Menurut Ghozali (2005; 74), uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel

independen keduanya memiliki kontribusi nonnal ataukah tidak.

Page 56: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Model regresi yang baik adalah yang memiliki clistribllsi data normal

atau mendekati normal.

Peneliti yang menggllnakan metode yang lebih handal untuk

mengllji apakah distribusi data normal atau tidak, yaitu dengan melihat

normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurns

diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maim garis yang

menggambarkan data sesllngguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Menurut Ghozali (2005:76) pada dasarnya normalitas dapat dideteksi

dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan

keputusannya adalah :

I) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menllnjukkan pola

distribllsi normal, maka model regresi tersebllt memenuhi asumsi

normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi nortnalitas.

b. Uji MlIltikolinearitas

Uji MlIltikolinearitas diperlllkan lIntuk mengetahui ada

tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan

variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antar variabel

Page 57: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

independen dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi

yang sangat kuat antara suatu variabel independen dengan variabel

independen yang lain.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam

model regresi adalah sebagai berikut:

1). Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

2). Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika

antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi

(umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya

multikolonieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel

independen tidak bermti bebas dari multikolonieritas.

Multikolonieritas dapat disebabkan karena ad:l11ya efek kombinasi

dua atau lebih variabel independen.

3). Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan

nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan

terbebas dari multikolineritas VIF = IITolerance, jika VIF = 10

maIm Tolerance = 1110 = 0,1. Semakin tinggi VIP maka semakin

rendah Tolerance.

c. Uji Autokorelasi

Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk

mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu (e,) pada

Page 58: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

periode tertentu dengan variabel pengganggu periocle sebelumnya (e,.

I)' Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series

dengan n-sampel adalah periode waktu. Sedangkan untuk sampel data

cross section dengan n-sampel item seperli perusahaan, orang,

wilayah, dan lain sebagainya jarang terjadi, karena variabel

pengganggu item sampel yang satu berbeda dengan yang lain.

Cara mudah mendeteksi aUlokorelasi c1apat dilakukan dengan

U]i Durbin Watson. Model regresi linear berganda terbebas dari

autokorelasi jika nilai Durbin Watson hitung terletak di daerah No

Autocorrelation. Penentuan lelak tersebut c1ibantu c1engan tabel dl dan

du, c1ibantu c1engan nilai k Gumlah variabel independent).

Untuk mempercepat proses ada tidaknya autokorelasi dalam

suatu model dapat digunakan patokan nilai Durbin Watson hitung

menclekati angka 2. Jika nilai Durbin Watson hitung menclekati alau

disekitar angka 2 maka moclel tersebut terbebas dari asumsi klasik

autokorelasi, karena angka 2 pacla U]i Durbin Watson terlelak c1i

c1aerah No Autocorrelation

Page 59: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Tabel3.1Peraturan Durbin Watson d test

Hipotesis Nol Keputusan Jika niIai Durbin Watson

Tidak ada autokorelasi (+) Tolak 0< d <dl

Tidak ada autokorelasi (+) Ragu-ragu dl ::0 d :s du

Tidak ada autokorelasi (-) Tolak 4-dl::od::o4

Tidak ada autokorelasi (-) Ragu-ragu 4-du d::04-dl

Tidak ada autokorelasi (+ or -) Terima du ::0 d ::0 4 - du

Sumber: GhozaliKeterangml:

d = Durbin Watson d statistic

dl = Durbin Watson Lower

du = Durbin Watson Upper

d. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menguji terjaclinya perbedaan variance

residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain,

atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan

Studentized Delete Residual nilai tersebut. Model regresi yang baik

adalah model regresi yang memiliki persamaan variance residual suatu

periode pengamatan dengan periode pengamatan yang lain, atau

adanya hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized

Delete Residual nilai tersebut sehingga dapat dikatakan model tersebut

homokedastisitas.

Page 60: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

tlDit = a + Ppo DEFit + eit

DEFit = DrVt+ X, + tlW, - C,

Sumber: Hartono (2003)

Dimana:

tlDit = Pembahan hutangjangka panjang

Ppo = Koefisien pecking order theory

DEFi, = Defisit arus kas pemsahaan I pada tahun t

DrV, = Pembayaran dividen

Xt = Pengeluaran modal

tlW, = Kenaikan bersih dalam modal kerja

C, = Arus kas operasi/operating profit

C = Konstanta

2). Hasil penelitian mengenai struktur modal dengan menggunakan

pendekatan trade off Model ditemukan terdapat pengaruh yang

tidak signifikan antara perubahan hutang jangka panjang/debt issue

dengan target adjustment trade off theory (DDit). Hal ini sesuai

teori menurut Hartono (2003). Model untuk menguji trade off

model adalah:

tlDi' = a + Pc, (O*it:'" Di,-l) + ei'

Sumber: Hartono (2003)

Dimana:

tlDi' = Perubahan hutang jangka panjang

Page 61: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

D*it = Target tingkat hutang untuk perusahaan pada tahun t

dengan 3 tahun rata-rata bergerak

Dit-l = Tingkat hutang untuk perusahaan i pada tahun t-l

a = Konstanta

~ta = Koefisien a target acfjustment trade offmodel

b. Uji F (Uji secara simultan)

Pengujian hip6tesis secara simultan menggunakan uji statistik F

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1). Hasil penelitian mengenai stndetur modal dengan menggunakan

pendekatan pecking order model maupun trade off model secm'a

bersamaan ditemukan terdapat pengaruh yang signifikan antara

pembahan hutang jangka panjang/debt issue dengml defisit aliran

kas (DEFit) dengan target adjustment trade off theory (DDit). Akan

tetapi, defisit aliran kas (DEFit) lebih lmat pengaruhnya dari pada

target adjustment trade off theory (DDit) bila dihitung secara

sendiri. Hal ini sesuai teorl menurut Hartono (2003). Model untuk

menguji pecking order model maupun trade off model secara

bersamaan adalah:

.6.Dit = a + ~po DEFit + ~ta (D*it- Dit-1) -1::JSumber: Hartono (2003)

Dimana:

.6.Dit = Perubahan hutang jangka panjang

a = Konstanta

Page 62: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Pta = Koefisien a target acijustment trade offmodel

DEFi' = Defisit arus kas pemsahaan I pada tahun t

P'a = Koefisien a target acijustment trade offmodel

D* i,=Target tingkat hutang untuk perusahaan i pada tahun t dengan

3 tahun rata-rata bergerak

Dit-l = Tingkat hutang untuk perusahaan i pada tuhun t-I

2). HasH penelitian mengenai struktur modal c1engan menggunakan

penclekatan pecking order model dengan dimasukkannya variabel

size sebagai variabel kontrol secara bersamaan ditemukan terdapat

pengaruh yang signifikan antara pembahan hutang jangka

panjang/debt issue dengan c1efisit aliran kas (DEFit) dengan ukuran

perusahaan (size). Hal ini sesuai tear! menumt Hartono (2003).

Model untuk menguji pecking order model dan size secara

bersamaan adalah:

lIDi' = a+ Plpo DEFi, + pz SIZE + ei'

Sumber: Hartono (2003)

Dimana:

lIDi' = Perubahan hutang jangka panjang

a = Konstanta

Ppo = Koefisien pecking order theory

DEFi,= Defisit arus kas perusahaan I pada tahun t

pz = Koefisien ukuran perusahaan (size)

SIZE = Ukuran perusahaan (size)

Page 63: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

3). Hasil penelitian mengenai struktur modal dengan menggunakan

pendekatan trade off model dengan dimasukkannya variabel size

sebagai variabel kontrol secara bersamaan ditemukan terdapat

pengaruh yang tidak signifikan antara peruloahan hutang jangka

panjang/debt issue dengan target adjustment trade off theory

(DDit) dengan ukuran perusahaan (size). Hal ini sesuai teori

menurut Hationo (2003). Model untuk menguji pecking order

model dan size secara bersamaan adalah:

It.Dit = a + Pita (D*it- Dit-I ) + P2 SIZE + eit

Sumber: Hartono (2003)

Dimana:

t.Dit = Perubahan hutang jangka panjang

a = Konstanta

Pita = Koefisien a target acijustment trade offmodel

D*it =Target tingkat hutang untulc perusahaan i pada tahun t dengan

3 tahun rata-rata bergerak

Dit-I = Tingkat hutang untuk perusahaan i pada tahun t-l

P2 = Koefisien ukuran perusahaan (size)

SIZE = Ukuratl perusahaan (size)

c. Uji lcoefisien determinasi (Acijusted R Square)

Uji koefisien determinasi dilalcukan untuk melihat seberapa besar

lcemampuan variabel independen menjelaslcan variabel dependen yang

Page 64: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

dilihat melalui acijusted R Square karena variabel dependennya lebih

dari dua.

E. Operasional Variabel Penelitian

Kebijakan struktur modal dalam penelitian ini diproksi dari perubahan

hutang jangka panjang yang apabila nilai perubahan positif (naik) diartikan

sebagai penerbitan, sedangkan apabila nilai perubahan negatif (menurun)

diartikan adanya pengurangan atau pelunasan hutang jangka panjang. Untuk

melakukan penguj ian hipotesis maka variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

l. Variabel Dependen

Sebagai variabel dependen adalah pembahan hutang jangka panjang

(~Dit) yang diperoleh dari selisih hutang jangka panjang tahun t dengan

hutang jangka panjang t-I atau (D, - D'_I)'

.6.Dit = Hutang jangka panjang periode, - Hutang jangka panjang periode '-1

Sumber: Hartono (2003)

2. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini dibagi atas dua kelompok,

yaitu variabel pecking order model dan variabel tradeoffmodel.

a. Variabel pecking order model, adalah defisit alir:m kas (DEF;,), yang

terdiri dari:

Page 65: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

1). DIVt (pembayaran dividen pada tahun t), :vaitu divident payout

ratio dikalikan dengan laba, setelah pajak selama periode

pengamatan.

DIYt = deviden payout ratio x profit after tax

Sumber: Haltono (2003)

2). Xt (pengeluaran modal), diproksikan dengan selisih antara aktiva

tetap pada periode t dengan aktiva tetap pada periode t-t.

Xt = aktiva tetap periode t - aktiva tetap periode t-!

Sumbel': Hartono (2003)

3). L1Wt (kenaikan bersih modal kerja), diperoleh dari selisih aktiva

Iancar di atas hutang Iancar pada periode t dengan periode to!'

L1Wt = aktiva lancar periode t - hutang lancar periode t-I

Sumbel': Hartono (2003)

4). Ct (arus kas operasi/operating cash flow yang diproksikan dari Iaba

sebelum bunga dan pajak pacla periode t),

Ct = arus kas operasi

Sumber: Hmtono (2003)

b. Variabel target acijustment trade offmodel

Variabel independen dalam trade offtheory adalah:

1) dengml menggunakan 3 tahun rata-rata bergerak (three years

moving average), dan

2) Dit-! (tingkat hutang perusahaan i pada periode t-I)

Page 66: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

c. Variabel Kontrol

Variabel kontrol disini adalah ukuran perusahaan (size) yang dapat

dilihat dari total aktiva perusahaan masing-masing perusahaan

tersebut.

Page 67: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

BABIV

PENEMUAN DAN ][>EMBAHASAN

A. Sekilas Garnbaran Urnurn Objek Penelitian

1. Sejm'ah singkat Bursa Efek Indonesia

Pada abad ke- I9 dalam upaya meningkatkan perekonomian Indonesia,

pemerintah Hindia Belanda membangoo perkebunan secara besar-besaran di

Indonesia. Pengembangan perkebwl.an dan perdagangan pada wnumnya

memerlukan pembiayaan yang cukup besar. Salah satu sumber pendanaan

diperoleh dari para penabung yang sebagian besar adalah orang-orang

Belanda dan orang Eropa lainnya. Untuk menghimpun dana tersebllt,

pengusaha-pengusaha Hindia Belanda mendirikan Vereniging Voor de

EjJecten di Batavia dan sekaligus memulai perdagangan Efek pada tanggal 14

Desember 1912.

Efek yang diperdagangkan pada masa itu adalah sahan1/obligasi

perusahaan perkebooan Hindia Belanda yang beroperasi di Indonesia. Dengan

semakin berkembangnya pasar modal Batavia tersebut, kemudian Bursa Efek

dibuka juga di Surabaya pada tanggal I I januari 1925 dan di Semarang pada

tanggal I Agustus 1925.

Pada tanggal I3 Juli 1992 Bursa Efek Jakarta diswastakan kemudian

pada tahoo 1995 Bursa Efek Jakmia meluncmkan sistem perdagangan yang

disebut JATS (Jakmia Automated Trading System). Sistem ini memberikan

Page 68: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

fasilitas pada perdagangan saham secm'a fair dan transparan sehingga

informasi dapat diserap oleh investor dengan cepat, dan pada tahun 2002

Bursa Efek Jakarta juga mulai menerapkan sistem perdagangan jarak jauh

yang disebut (remote trading system), sebagai upaya meningkatkan alcses

pasar, kecepatan, dan frekuensi perdagangan.

Dalam Rapat Umum Pemegm1g Saham Lum' Biasa (RUPSLB) yang

dilaksanakm1 pada tanggal 30 Oktober 2007, para pemegmlg saham kedua

bursa efek telal1 menyetujui rancangan penggabungan Bursa Efek Surabaya

kedalam Bursa Efek Jakarta yang kemudian menjadi Bursa Efek Indonesia

(BEl). Terhitung mulai tanggal 1 Desember 2007 secara resmi Bursa Efek

Indonesia telah efektif. Bursa Efek ini akan memfasilitasi perdagmlgan saham

(equity), surat utang (fixed income) maupun perdagangan derivative

(derivative instruments). Hadirnya bursa efek tunggal ini dihm'apkan alcan

meningkatkan efisiensi industri pasm' modal di Indonesia dan menambah daya

tm-ik untuk berinvestasi.

2. Lembaga-lembaga Penulljang Pasar Modal

Bursa Efek Indonesia melibatkan banyak lembaga, masing-masing pihak

mempunyai peranan dan fimgsi yang berbeda-beda dan saling menunjmlg

kepentingan pihak lain.

Pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan Bursa Efek Indonesia adalah :

a. PenJsaham1 yang Go Public (Emiten)

Page 69: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Adalah pemsahaan yang melakukan emisi atau yang telah melakukan

penawaran dalam surat berharga. Pihak ini membutuhkan dana guna

membelanjai operasi rencana investasi.

b. Pemsahaan Efek

Adalah pemsahaan yang telah memperoleh izin usaha untnk beberapa

kegiatan seperti penjamin emisi efek, perantara perdagangan efek, manajer

investasi, atau penasehat investasi.

c. Lembaga Kliring

Adalah suatu lembaga yang menyelengarakan kliring dan penyelesaian

transaksi yang terjadi di Bursa Efek, penyimpanan efek serta penitipan

harta untuk pihak lain.

d. Pemsahaan Reksa Dana

Adalah pihak yang kegiatan utamanya melakukan investasi, investasi

kembali (reinvestasi).

e. Pemodal

Adalah pihak perorangan maupun lembaga yang menanamkan modalnya

dalam efek-efek yang diperdagangkan.

f. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)

Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) merupakan lembaga

pemerintah yang mempunyai tugas sebagai berikut :

I) Memonitor dan mengatur sarat pasar dimana sekuritas-sekuritas dapat

diterbitkan dan diperdagangkan secara teratur, wajar, dan efisien

Page 70: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

dengan maksud untuk melindungi kepentingan para pemodal dan

masyarakat

2) Mengawasi dan memonitor pertnkaran sekuritas, kliring, dan lembaga­

lembaga penyimpanan reksadana, perusahaan sekuritas dan para

pialang, berbagai lembaga penduknng pasar modal dan para

professional.

3) Untuk memberikan rekomendasi tentang pasar modal kepada menteri

keuangan .

Dengan fungsi tersebut diharapkan Badan F'ellgawas Pasar Modal

(BAPEPAM) lebih bisa melaksanakan fungsi pengawasan karena kegiatan

pendanaan efek dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan yang

diselenggarakan oleh bursa efek

3. Industri Manufaktur

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan manufal(tur yang

laporan keuangmmya dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEl). Laporan

keuangml yang dignnakan sebagai objek penelitiml berasal dari neraca,

laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Industri

manufaktur terdiri dari tiga bagian yaitu, industri kimia dasar, aneka industri

dan industri barang dml konsumsi dan masing-masing memiliki sub bagian

sebagai berikut :

Page 71: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

a. Industri Kimia Dasar :

1) Semen

2) Keramik, porselen dau kaca

3) Metal dau sejenisnya

4) Kimia

5) Plastik dan kemasan

6) Pakau temak

7) Kayu

8) Kertas dau alat tulis

b. Aneka Industri :

1) Otomotif dau komponennya

2) Garment dau tekstile

3) Alas kaki

4) Kabel

5) Elektronik dau lain-lain

c. Industri Barang dau Konsumsi :

I) Makanan dau minumau

2) Pabrik rokok

3) Farmasi

4) Kosmetik dau baraug keperluarl rumab tangga

5) Peralatau rumab taugga

Page 72: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

B. DESKRIPSI STATlSTlK

Penelitian dalam skripsi ini adalah 31 perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEl), dengan kata lain ke-31 perusahaan yang menjadi objek

penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktuf. Perusahaan­

perusahaan tersebut menyediakan data seGm'a kontinyu sesuai dengan kebutuhan

analisis selama periode penelitian yaitu tahun 2005-2007. Deskripsi statistik

dalam pene1itian ini meliputi perubahan hutang jangka panjang/debt issue (L1Dit),

defisit aliran kas (DEFit), target adjustment trade off theory (DDit), dan ukuran

perusahaan (size) yang dilakukan dengan pengujian seGara sendiri maupun

pengujian seGara bersamaan.

Basil dari statistik deskriptif dalam peneJitian 1l1! c1apat diJihat sebagai

berikut:

I. Perhitungan Perubahan Hutangjangka Panjang/debt issue (L1Dit).

Untuk menghitung perubahan hutang jangka panjang/debt issue (I\Dit)

adalah dilakukan perhitungan dengan cara total hutang jangka panjang tahun

berjalan dikurangi dengan total hutangjangka panjang tahun sebelumnya.

Berclasarkan hasil perhitungan debt issue (L1Din pada tabel 4.1 dapat

diketahui bahwa kebijakan struktur modal dalam penelitian ini diproksi dari

perubahan hutang jangka panjang yang apabila nilai p,:rubahan positif (naik)

diartikan sebagai penerbitan, sedangkan apabila nilai perubahan negatif

(menurun) diartikan adanya pengurangan atau pelunasan hutang jangka

panjang.

Page 73: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan debt issue tahun 2005-2007

dari 31 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian:

Tabel4.1Basil Perhitungan Debt Issue Tahun 2005-2007

(dalam miliaran rupiah)

No Kode Perusahaan 2005 2006 2007

1 Astra Otoparts Tbk 0.256594000 (0.380930000) 0.1539000002 Sepatu Bata Tbk 0.099096500 (0.152976200) 10280929300\3 Colorpak Indonesia Tbk 0 0.035209800 0.0104156904 Citra Tubindo Tbk 0.114656496 0.456151910 0.1167020455 Delta Diakarta Tbk 0.319931000 0.455298000 0.1370440006 Goodyear Indonesia Tbk (0.140201600) (0.136807470\ 0.7326839007 H.M.Sampoerna Tbk 10.654683000\ (0.735683000) 0.1412810008 KaqeolqarJayaTbk 0.411116435 (0263179983) 0.3109170809 Sumi Indo Kabel Tbk 0222188200 o10'7199300 0.135749200

10 Indorama Svntetics Tbk 0.49911 '7936 (0.288934923) 026714700711 Lion Metal Works Tbk 0.193589008 0.28:5910440 0.835:58503012 Lionmesh Prima Tbk 10.311822444) (0.676691904) 0.31140591313 Merck Tbk 0.251032300 0.135216300 0.14349810014 Multi Bintanq Indonesia Tbk 0.242600000 0.294900000 0.12380000015 Mustika Ratu Tbk 10.258691153) (0.899620454) 0.15053783016 Mavora Indah Tbk 0.845010315 0.21'14'11435 0.70138928917 Pan Brothers Tex Tbk 0.093203577 0.022224828 0.06708978718 Bentoellnternasionallnv.Tbk 10.073609425) (0.066236371 ) 0.03714447219 Semen Gresik (Persero) Tbk 10.583582079\ 10.144613000) (0.105394185)20 Selamat Sempurna Tbk 0.016226459 0.018312121 0.06725483621 Sorini Aqro Asia Coroorindo Tbk 0.018490760 0.029539853 0.01287156922 Bristol-Myers Squibb Indonesia (0.023121690) 0.02C1864610 (0.049365020)23 Surva Toto Indonesia Tbk 0.023261794 (0.054385167) 0.05813425824 Trias Sentosa Tbk 0.045396334 (0.091435761 ) 10.119852284)25 Astra Internasional 0.170463600 0.327637800 (0.125937400)26 Gudanq Garam 0125859000 0.190276000 0.16344300027 Tempo Sean Pasifie 0.084249228 0.015594888 0.01498182328 Indofood Sukses Makmur 10.760038449) (0.138274905) 0.16522560029 Kalbe Farma 10.221291229) 10.496657092) 10.054851880\30 Kimia Farma (0.062326653) 0.052920497 0.07257772031 Unilever Indonesia 0.184060000 0.350240000 0.192290000

Sumber: Data DlOlah

Page 74: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

2. Perhitungan Defisit Aliran Kas (DEFit)

Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan defisit aliran kas (DEFit)

tahun 2005-2007 dari 31 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian:

Tabel4.2Hasil Perhitungan Defisit Aliran Kas (DEFit) Tahun 2005-2007

(dalam miliaran rupiah)

No Kode Perusahaan 2005 2006 2007

1 Astra Otoparts Tbk 0.557922671 0.219078738 0.6047332032 Sepatu Bata Tbk 0.102681845 0.078830318 0.1799163593 Colorpak Indonesia Tbk 0.065341986 0.059664467 0.0903171854 Citra Tubindo Tbl< 0.593015624 0.703039048 0.4745243635 Delta Diakarta Tbk 0.274811530 0.300370316 0.2683018566 Goodyear Indonesia Tbk 0.139856129 0.121497722 0.2353993077 H.M.Sampoerna Tbk 0.425358120 0.210230348 0.5425823378 Kaoeo loar Java Tbk 0.072231464 0.119754577 0.1733262149 Surni Indo Kabel Tbk 0.216129522 0.152722960 0.33532491910 Indorama Svntetics Tbk 0.160320100 0.108014823 0.48390659911 Lion Metal Works Tbk 0.103336023 0.112362935 0.15057860712 Lionmesh Prima Tbk 0.010872385 0.014530839 0.03287788413 Merck Tbk 0.023724824 0.125936191 0.19941936214 Multi Bintanq Indonesia Tbk 0.074235873 0.179640251 0.34586330315 Mustika Ratu Tbk 0.157595275 0.181771608 0.19837420316 Mayora Indah Tbk 0.469451416 0.606940021 0.72547442817 Pan Brothers Tex Tbl< 0.304840015 0.141093777 0.34318952818 Bentoellnternasionallnv.Tbl< 0.511423902 0.119093439 0.16350088519 Semen Gresik (Persero) Tbk 0.652.373888 0.279136496 0.82228545720 Selamat Semourna Tbk 0.057597446 0.178345961 0.24469064521 Sorini Agro Asia Corporindo Tbk 0.140670094 0.155157869 0.36705501322 Bristol-Myers Squibb Indonesia 0.060522669 0.059903801 0.05115944623 Surva Toto Indonesia Tbk 0.018563440 0.042778279 0.04211685124 Trias Sentosa Tbl< 0.345187254 0.108629583 0.07248927225 Astra Internasional 0.492552882 0.20591'1846 0.30790023026 Gudanq Garam 0.646921029 0.491150754 0.80106580027 Temoo Scan Pasific 0.289655837 0.2361350470 0.13344745828 Indofood Sukses Makmur 0.163827359 0.201560521 0.15272744629 Kalbe Farma 0.217780768 0.194240649 0.30340756230 Kimia Farma 0.552066487 0.315232592 0.48957086331 Unilever Indonesia 0.110466116 0.071088487 0.183298346

Sumber: Data DlOlah

Page 75: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Untuk menghitung defisit ali ran kas (DEFit) dilakukan perhitungan

dengan cara menjumlahkan Deviden Payment (pembayaran deviden),

Investment (perolehan aktiva tetap), dan The Change in Net Working Capital

(kenaikan bersih dari modal kerja), kemudian dikurangi Operating Cash Flow

(arus kas operasi).

Berdasarkan hasil perhitungan defisit aliran kas (DEF) pada tabel 4.2

dapat diketahui bahwa perusahaan yang mengalami defisit aliran kas (DEFit)

tertinggi dimiliki oleh PI. Semen Gresik (Persero) Tbk (GRESIK) sebesar

Rp.822.285.457.000 pada tahun 2007 dan terendah dimiliki oleh PT.

Lionmesh Prima Tbk (LMSH) sebesar Rp.10.872.385.000 pada tahun 2005.

3. Perhitungan a target adjustment trade of/model

Untuk menghitung a target acijustment trade of! model, data yang

dipergunakan adalah dengan menggunakan 3 tahun rata-rata bergerak/three

years moving average (D*it) dikurangi dengan tingkat hutang perusahaan i

pada periode !-) (Dit-I).

Berdasarkan hasil perhitungan a target acijustment trade of! model

pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa dalam 3 tahun berjalan, perusahaan telah

melakukan pelunasan hutang untuk hutang jangka panjang selama 3 tahun

rata-rata beljalan.

Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan. a target adjustment trade off

model tahun 2005-2007 dari 31 pemsahaan yang rnenjadi sampel dalam

penelitian:

Page 76: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Tabel4.3Hasil Perhitungan a target adjustment trade off model Tahun 2005-2007

(dalam miliaran rupiah)

No Kode Perusahaan 2005 2006 2007

1 Astra Otoparts Tbk 0.261441333 (0.398702667) 0.1782766672 Sepatu Bata Tbk 0.126654549 (0286725985) 10.042651033)3 Colorpak Indonesia Tbk 0.000000000 0011736600 (0.008264703)4 Citra Tubindo Tbk 0.063736766 0.023818443 10.113149955)5 Delta Diakarta Tbk 0.156357023 10.103844137) (0.106084667)6 Goodyear Indonesia Tbk (0.004910123) I (0.033341783) 0.2898304577 H.M.Sampoerna Tbk (0271283333) I (0.692368333) 0.2923213338 Kaoeo loar Java Tbk 0.126361095 10.432537231 ) 0.1913656889 Sumi Indo Kabel Tbk 0.108717526 (0146815507) 0.00951663310 Indorama Svntetics Tbk 0.141040395 (0.831630993) 0.18536064311 Lion Metal Works Tbk 0.050210487 (0.066223406) 0.18322486312 Lionmesh Prima Tbk (0.227910562) (0.422823867) 0.32936593913 Merck Tbk 0.214837275 10.223231925) 0.00276060014 Multi Bintano Indonesia Tbk 0.038453667 10.173633000) (0.057033333)15 Mustika RaW Tbk 1.059318236 (0.5820'14611 ) 0.35005276116 Mavora Indah Tbk 0.190570293 (0.716922095) 0.16332595117 Pan Brothers Tex Tbk 0.021986077 (0.07:3523727) 10.029672754)18 Bentoellnternasionallnv.Tbk 10.020378481) 10.034236590) 0.03446028119 Semen Gresik (Persero) Tbk (0.148929516) (0.05:3601408) 0.01307293820 Selamat Sempurna Tbk 0.036945675 10.013907352) 0.01631423821 Sarini Aoro Asia Coroorindo Tbk 0.025217040 (0.007345720) 10.005556095)22 Bristol-Mvers S~uibb Indonesia (0.028698158) 0.004045069 (0.026076543)23 Surva Toto Indonesia Tbk (0.031588364) (0.132769096) 0.03750647524 Trias Sentosa Tbk 10.094518651) (0237986044) (0.009472174)25 Astra Internasional (0.036997467) (2.15;1407467) (0.151191733L26 Gudano Garam 0.016298667 (O.14~)576667) (0.008944333)27 Tempo Scan Pasific 0.012914641 10.070858319) 10.000204355)28 Indofood Sukses Makmur (0.087325116) (1.66~)424170) 0.10116683529 Kalbe Farma (0.365692011 ) 10.39i'811285) 0.14726840430 Kimia Farma (0.038718264) 0.027549814 0.00655240831 Unilever Indonesia 0.284066667 (0.052126667) 10.052650000)

Sumber: Data DlOlah.

Page 77: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

4. Perhitungan Ukuran Perusahaan (size)

Untuk mengetahui apakah kebijakan struktur modal perusahaan

manufaktur dipengaruhi oleh ukuran perusahaan (size), maIm data yang

dipergunakan adalah dilihat dari total aktiva.

Berdasarkan hasil perhitungan size pada tabel 4.2 dapat diketahui

bahwa perusahaan yang mempunyaai total aktiva tertinggi dimiliki oleh PT.

Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) sebesar Rp.42.145.203.874 pada tahun

2005 dan terendah dimiliki oleh PT. Astra Internasional Tbk (ASTRA)

sebesar Rp.63.519.598.000.000 pada tahun 2007.

Page 78: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan debt issue tahun 2005-2007

dari 31 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian:

Tabel4.4Hasil Perhitungan Ukuran Perusahaan (Size)

(dalam miliaran rupiah)

No Kode Perusahaan 2005 2006 2007

1 Astra Otoparts Tbk 3.028465000 3.028160000 3.4542540002 Sepatu Bata Tbk 0.305778892 0.271460708 0.3320802323 Colorpak Indonesia Tbk 0.107667986 0.133360401 0.1675826134 Citra Tubindo Tbk 1.062927042 1.606014240 1.5638385955 Delta Diakarta Tbk 0.537784507 0.577411403 0.5923592266 Goodvear Indonesia Tbk 0.458736896 0.454850967 0.5796613397 H.M.Sampoerna Tbk 11.934600000 12.659804000 15.6805420008 Kaqeo Iqar Java Tbk 0.274803668 0.290144669 0.3297968799 Sumi Indo Kabel Tbk 0.548244927 0.590295976 0.58932219610 Indorama Svntetlcs Tbk 5.497885185 5.441250676 5.87470212011 Lion Metal Works Tbk 0.165030141 0.187689454 0.21612950912 Lionmesh Prima Tbk 0.042145204 0.043587839 0.06281239913 Merck Tbk 0.218034134 0.282698909 0.33106222514 Multi Bintana Indonesia Tbk 0.575385000 0.610437000 0.62183500015 Mustika Ratu Tbk 0.290646486 0.291768932 0.31599772316 Mavora Indah Tbk 1.459968923 1.5533"16827 1.89317502017 Pan Brothers Tex Tbk 0390215827 0.553846048 0.83309297418 Bentoellnternasionallnv.Tbk 1.842317143 2.347941632 3.85916032719 Semen Gresik (Persero) Tbk 7.297859559 7.4964'19127 8.51522743120 Selamat Sempurna Tbk 0.663138308 0.7113685941 0.83004953921 Sorini Aqro Asia Corporindo Tbk 0.596641916 0.6423'14663 0.84250468922 Bristol-Mvers Sauibb Indonesia 0.165022097 0.207135527 0.22742192423 Surva Toto Indonesia Tbk 0.847605367 0.908168166 091399536824 Trias Sentasa Tbk 2.104464207 2.020478164 2.13899066525 Astra Internasional 61.166666000 57.929290000 63.51959800026 Gudana Garam 22.128851000 21.73:30:i4000 23.92896800027 Tempo Scan Pasific 2.345759618 2.479250656 2.77313486728 Indofood Sukses Makmur 14.859203000 16.26'7483000 29.52746600029 Kalbe Farma 4.633398659 4.624619204 5.13821250730 Kimia Farma 1.177602832 1.26'1583768 1.38673915031 Unilever Indonesia 3.842351000 4.62(3000000 5.333406000

Sumber: Data DlOlah

Page 79: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

C. Analisis Hasil dan Pembahasan

a. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk mendapatkan model penelitian

yang valid dan dapat digunakan untuk melakukan estimasi. Untuk pengujian

terhadap penyimpangan asumsi klasik dalam penelitian ini penulis

menggunakan uji normalitas, uji autokorelasi, uji ml.lltikolinearitas, cIan uji

heteroskedastisitas.

I). Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2005: II 0) uji coba norrnalitas beliujuan untuk

menguji apakah cIalam model regresi variabel dependen dan variabel

independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data n0n11al atau

mendekati normal.

a). Model Pengujian Hipotesis I

Hipotesis pertan1a yang menyatakan : Pecking Order Theory

mampu menjelaskan kebijakan struktur modal.

Page 80: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Tabel4.5Basil Uji Normalitas Pecking Order Them)!

TSI K Ia Sne- amp e o mogorov~ mirnov est

Unstandardized Residual

N 93Mean .0000020

Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 305:519455281,94280000

Most Extreme Absolute .132Differences Positive .088

Negative -.132Kolmogorov-Smirnov Z 1.268Asymp. Sig. (2-tailed) .080

a Test distribution IS Normal.b Calculated from data.Sumber: Data Diolah

Besarnya nilai kolmogorov-Smirnov adalah 1268 dengan signifikan

pada 0,080 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti data residual

terdistribusi normal.

Bipotesis kedua yang menyatakan : Trade Off Theory mampu

menjelaskan kebijakan strnktur modal.

Tabel4.6Basil Uji Normalitas Trade OJ/Theory

One-Sample KolmogoroY-SmirnoY Test

N

Mean

Normal Parameters(a,b) Std. Deviation

Most Extreme AbsoluteDifferences Positive

Negative

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardized Residl",la::.I_-l

93

-.00000462949!)0201259,63520000.120

.108

-.120

1.155

.139

Sumber: Data Diolah

Page 81: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Besarnya nilai kolmogorov-Smirnov adalah 1,155 dengan signifikan

pada 0,139 lebih besar dari 0,05. Hal ini berat1i data residual

terdistribusi normal.

Hipotesis ketiga yang menyatakan : Pecking Order Theory dan

Trade OffTheory mampu menjelaskan kebijakan struktur modal.

Tabel4.7Hasil Uji Normalitas Pecking Order Theory dan Trade OffTheory

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Mean

Std. Deviation

Absolute

Positive

Ne9ative

Kolmogorov-8mirnov Z

Asymp. 8ig. (2-tailed)

Normal Parameters(a,b)

Most ExtremeDifferences

Unstandardize/-:-: .-!--'d::..Residual

N 93

.0000072

291B32396533,1B500000

.128

.099

-.128

1.230

.097

Sumber: Data Diolah

Besarnya nilai kolmogorov-Smirnov adalah 1,230 clengan signitlkan

pacla 0,097 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti data residual

terdistribusi normal.

Page 82: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

b). Model Pengujian Hipotesis 2

Hipotesis pertama yang menyatakan: Kebijakan struktur modal

perusahaan dengan Pecking Order TheOlY dipengaruhi oleh ukuran

perusahaan (size)

Tabel4.8Hasil Uji Normalitas Pecking Order Theory dan Size perusahaan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 93Mean .0000026

Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 3047'29777085,32680000

Most Extreme Absoiute.132Differences

Positive.082

Negative -.132Kolmogorov-Smirnov Z

1.277

Asymp. Si9. (2-tailed).077

Sumber: Data DlOlah

Besarnya nilai kolmogorov-Smimov adalah 1,277 dengan signifikan

pada 0,077 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti data residual

terdistribusi normal.

Hipotesis kedua yang menyatakan: Kebijakan struktur modal

perusahaan dengan Trade Off TheOlY yang dipengaruhi oleh ukuran

perusahaan (size).

Page 83: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Tabel4.9Hasil Uji Normalitas Trade OffTheory dan Size perusahaan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Asymp. Sig. (2-tailed)

Kolmogorov-Smirnov Z

MeanNormal Parameters(a,b) Std. Deviation

Most Extreme AbsoluteDifferences Positive

Negative

Unstandardize

1-7:-----------------I---o:-dResidualN 93

0000046293'151831388,

21000000.123

.112

-.123

1.187

119

Sumber: Data Diolah

Besarnya nilai koll11ogorov-Sl11irnov adalah 1,187 dengan signifikan

pada 0,119 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti data residual

terdistribusi normal.

2). Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2005:95) UJI autokorelasi digunakan untuk

l11enguji apakah model regresl linier ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. MOclel

regresi yang baik aclalah yang bebas clari autokorelasi. Pencleteksian

terhaclap penyimpangan asumsi klasik untuk autokorelasi clapat clilihat

pacla besarnya nilai Durbin-Watson,

Page 84: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

a). Model Pengujian Bipotesis I

Bipotesis pertama yang menyatakan: Pecking Order TheOlJI

mampu menjeJaskan kebijakan struktur modal.

Tabel4.IOBasil Uji Autokorelasi Pecking Order Theory

Adjusted R Std. Error ofModel R R Square Square the Estimate Durbin-Watson1 .159(a) .025 .015 30719354702

1.8940,626

a Predictors: (Constant), DEFb Dependent Variable: DitSumber: data Diolah

Nilai Durbin Watson pada hasil SPSS pada penelitian ini

sebesar 1,894 dengan klasifikasi nilai Durbin Watson +2 terdapat

autokorelasi negatif. Maka model regresi yang disajikan dalam

penelitian ini terbebas dari autukorelasi.

Oleh karena nilai DW 1,8941ebih besar dari batas atas (du) 1,751 dan

kurang dari 4-1,751 (2,249), maka dapat disimpulkan tidak ada

autokorelasi positif atau negatif atau dapat disimpulkan tidak terdapat

autokorelasi.

Page 85: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Hipotesis kedua yang menyatakan : Trade Off Theory mampll

menjelaskan kebijakan struktur modal.

Tabel 4.1 IHasil Uji Autokorelasi Trade 0ffTheOf:Y

,---,----,------,-----,----_.-;-------,Adjusted R Std. Error of I

rM:;.:O::;d::;:e:.:;1+_..;R-'-_+-,R=S.:J;Qlu::;:a:.:;re"-t_S:::;3Q:J.:lu:.:::ao.;re:.-+-;t::::h::::-e~E",st:;,im:::a,:,;te::::.tDurbin.watson1 302( ) 1 091 081 29660659802 I' 2 069

. a i' . 3,846 1 .

a Predictors: (Constant), DDltb Dependent Variable: DitSumber: Data Diolah

Nilai Durbin Watson pada hasil SPSS pada peneJitian ini

sebesar 2,069 dengan klasifikasi nilai Durbin Watson +2 terdapat

autokorelasi negatif. Maka model regresi yang disajikan dalam

penelitian ini terbebas dari autukorelasi.

Oleh karena nilai DW 2,069 lebih besar dari batas atas (du) 1,703 dan

kurang dari 4- I ,703 (2,297), maka dapat disimpulkan tidak ada

autokorelasi positif atau negatif atau dapat disimpulkan tidak terdapat

alltokorelasi.

Page 86: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Hipotesis ketiga yang menyatakan : Pecking Order Theory dan

Trade OffTheory mampu menjelaskan kebijakan struktur modal

Tabel4.l2Hasil Uji Autokorelasi Pecking Order Theory dan Trade O[rTheory

Adjusted R Std. Error of T'Model R R Square Square the Estimate+Durbin-Watson1

.333(a) .111 .091 2950571617S1 i 20963,360 .

a PredIctors: (Constant), DEF, DDItb Dependent Variable: DitSumber: Data Diolah

Nilai Durbin Watson pada hasil SPSS pada penelitian ini

sebesar 2,096 dengan klasifikasi nilai Durbin Watson +2 terdapat

autokorelasi negatif. Maka model regresi yang disajikan dalam

penelitian ini terbebas dari autukorelasi.

b). Model Pengujian Hipotesis 2

Hipotesis pertama yang menyatakan: Kebijakan struktur modal

perusahaan dengan Pecking Order Theory dipengaruhi oleh ukuran

perusahaan (size).

Tabel4.l3Hasil Uji Autokorelasi Pecking Order TheOlY dan Size Perusahaan

I Adjusted Std. EITor of IModel R R Square R Square the Estimate Durbin-Watson1 .I 74(a) .030 .009 308097059164,217 1.902

a PredIctors: (Constant), SIze, DEFb Dependent Variable: DitSumber: Data Diolah

Page 87: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Nilai Durbin Watson pada hasil SPSS pada penelitian ini

sebesar 1,902 dengan klasifikasi nilai Durbin Watson +2 terdapat

autokorelasi negatif. Maka model regresi yang disajikan dalam

penelitian ini terbebas dari autukorelasi.

Oleh karena nilai DW 1,9021ebih besar dari batas atas (du) 1,776 dan

kurang dari 4-1,776 (2,224), maim dapat disimpulkan tidak ada

autokorelasi posistif atau negatif atau dapat disimpulkan tidak terdapat

autokorelasi.

Hipotesis kedua yang menyatakan: Kebijakan struktur modal

perusahaal1 dengan Trade Off Theory yang dipengaruhi oleh ukuran

perusahaan (size).

Tabe14.14Hasil Uji Autokorelasi Trade OffTheOlY dan Size Perusahaan

Adjusted Std. Error of Durbin-Model R R Square R Square the Estimate WatsonI I

.0991 079 . 29699780651 I.315(a) I . I 7,177 L 2.094I

a PredIctors: (Constant), SIZC, DDItb Dependent Variable: DitSumber: Data Diolah

Nilai Durbin Watson pada hasil SPSS pada penelitian ini

sebesar 2,094 dengan klasifikasi nilai Durbin Watson +2 terdapat

autokorelasi negatif. Maka model regresi yang disaj ikan dalam

penelitian ini terbebas dari autukorelasi.

Page 88: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Oleh karena nilai DW 2,0941ebih besar dari batas atas (du) 1,726 dan

kurang dari 4-1,726 (2,274), maka dapat disimpulkan tidak ada

autokorelasi positif atau negatif atau dapat dislmpulkan tidak terdapat

autokorelasi.

3). Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2005 :91) uji multikolinieritas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel bebas. Diagnosis untnk mengetahui adanya

multikolinieritas adalah menentukan nilai Variance Inflaction Factor (VIF)

dan Tolerance. Batas tolerance value adalah > 0.10 dan VIF < 10. hasil

perhitungan nilai tolerance dan VIF dapat dilihat pada tabel berikut.

a). Model Pengujian Hipotesis I

Hipotesis pertama yang menyatakan : Pecking Order TheOlY

mampu menjelaskan kebijakan struktur modal.

Tabel4.15Hasil Uji Multikolinieritas Pecking Order Theory

Model Collinearity Statistics

Tolerance I VIF ---

I DEF 1.000 ! 1.000a Dependent Vanable: DItSumber: data Diolah

Page 89: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Dari tabel 4.16 dapat diketahui bahwa nilai tolerance diatas

0,10 dan VIF dibawah 10, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi

multikolinearitas. Dengan demikian model regresi ini layak dipakai

dalam penguj ian.

Hipotesis kedua yang menyatakan : Trade OffTheory mampu

menjelaskan kebijakan struktur modal.

Tabe14.16Hasil Uji Multikolinieritas Trade OffTheory

Model COlline<l!.~f:;tati~tic

Tolerance I VIFI DDit 1.000 I 1.00a Dependent Vanable: DltSumber: data Diolah

Dari tabel 4.17 dapat diketahui bahwa. nilai tolerance diatas

0,10 dan VIF dibawah 10, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi

multikolinearitas. Dengan demikian model regresi ini layak dipakai

dallUn pengujian.

Page 90: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Hipotesis ketiga yang menyatakan : Pecking Order Theory dan

Trade OfJTheOlY mampu menjelaskan kebijakan struktur modal.

Tabe14.17Hasil Uji Multikolinieritas Pecking Order TheOlY dan Trade OfJTheory

Coefficients

Model Collinearity Statistics,

Tolerance IVII~05-I DDit .9951

2 DEF .9951 1.00~_

a Dependent Vanable: DJtSumber: data Diolah

Dari tabel 4.17 dapat diketahui bahwa nilai tolerance diatas

0,10 dan VIF dibawah 10, sehingga dapat dikatakan tidak teljadi

multikolinearitas. Dengan demikian model regresi ini layak dipakai

dalam pengujian.

b). Model Pengujian Hipotesis 2

Hipotesis pertama yang menyatakan: Kebijakan struktur modal

perusahaan dengan Pecking Order Theory dipengaruhi oleh ukuran

perusahaan (size).

Page 91: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Tabe14.18Hasil Uji Muitikolinieritas Pecking Order Theory dan Size Perusahaan

Model Collinearity §tatistic~_

Tolerance r VIFDEF

..-1 .942 i 1.0622 sIze .942 1.062

a Dependent Vanable: DitSumber: data Diolah

Dari tabel 4.19 dapat diketahui bahwa nilai tolerance diatas

0,10 dan VIF dibawah 10, sehingga dapat dikatakan tidak teljadi

multikolinearitas. Dengan demikian model regresi ini layak dipakai

dalam pengujian.

Hipotesis kedua yang menyatakan: Kebijakan struktur modal

perusahaan dengan Trade Ojf Theory yang dipengaruhi oleh llkllran

perusahaan (size).

Tabe14.19Hasil Uji Multikolinieritas Trade OffTheory dan Size Perusahaan

Model Collinearit, Statistics

Tolerance VIFI DDit 864 1.1582 SIze .864 1.158

a Dependent Vanable: DitSumber: data Diolah

Dari tabel 4.19 dapat diketahui bahwa nilai tolerance diatas 0,10

dan VIF dibawah 10, sehingga dapat dikatakan tidak teljadi

Page 92: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

multikolinearitas. Dengan demikian model regresl 1m layak dipakai

dalam pengujian.

4). Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2005: 105) uji heteroskedastisitas bertujuan

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi

yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Berikut adalah gambar output SPSS untuk uji

heteroskedastisitas.

a). Model Pengujian Hipotesis I

Hipotesis pertama yang menyatakan : Pecking Order Theory

mampu menjelaskan kebijakan struktur modal.

GambaI' 4. IHasil Uji Heterokedastisitas Pecking Order Theory

Scatterplot

Dependent Variable: Oit

o

o

o

oo

o

o

oo

o

o6°:00°

00 00 .0

o o

o

.,'-,-------,-------,---_.

. , 0

Rogrossion Studontizod Residual

Page 93: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Dari tampilan output SPSS grafik scatterplot terlihat bahwa

titik-titik menyebar secm'a acak serta tersebar. baik di atas maupun

c1i bawah angka 0 (nol) pacla sumbu Y. Hal ini c1apat c1isimpulkan

bahwa ticlak teljacli heteroskeclastisitas pacla model regresi

sehingga moclel regresi layak c1ipakai.

Hipotesis keclua yang menyatakan : Trade 0iT Theory

mampu menjelaskan kebijakan struktur modal.

Gambar4.2Hasil Uji Heterokeclastisitas Trade ()[{Theory

Scatterplot

Dependent Variable: Dit

o

oo "

oo

o

o

-6 -4 -2 0 2

Regression Standardized Predicted Value

Dad tampilan output SPSS grafik scatterplot terlihat bahwa titik-

titilc menyebar secara acak selia tersebar, baik di atas maupun c1i

bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini c1apa! disimpulkml

Page 94: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi

sehingga model regresi layak dipakai.

Hipotesis ketiga yang menyatakan : Pecking Order Theory

dan Trade ()ff Theory mampu menjelaskan kebijakan struktur

modal.

Gambar4.3Hasil Uji Heterokedastisitas Pecking Order Theory dan Trade OffTheory

Scattorplot

Dopondont Variable: Oit

o

a

o

o

@

o 0

o 0 0

00° 0

Oc€k;i~O~o o~ 09 %000.00 . :·0·0

o 0 0

~ ~ 0 2

Regression Standardi;;:ed Predioted Valu,~

Dari tampilan output SPSS grafik scatterplot terlihat bahwa titik-

titile menyebar seeara aeak serta tersebar, baik di atas maupun di

bawah angka 0 (noI) pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi

sehingga model regresi layak dipakai.

Page 95: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

b). Model Pengujian Hipotesis 2

Hipotesis pertama yang menyatakan: Kebijakan struktur

modal perusahaan Pecking Order Theory dipengaruhi oleh ukuran

perusahaan (size).

Gambar 4.4Hasil Uji Heterokedastisitas Pecking Order Theory dan Size Perusahaan

Scatterplot

Dependent Variable: Dit

o

o

oo

o

oo

°06°° 0o b80 .0

0\9 § 0

o 0 offoo 00 0

o 0 ct:,0 cPto 0 Goo ,&co 0° Q·oo 0 0~ °0 cp '0 000

oo

o

o

o

o

o

i I4 0

Rogresslon Studontizod Rosidual

,.<

.,L-,-----,-----r------~-----'

Dari tampilan output SPSS grafik scatterplot terlihat bahwa titik-

titik menyebar secara acak serta tersebar, baik di atas maupun di

bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi

sehingga model regresi layak dipakai.

Hipotesis kedua yang menyatakan: Kebijakan struktur modal

perusahaan Trade OffTheOlY dipengaruhi oleh ukuran perusahaan

(size).

Page 96: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Gambar4.5I-Iasil Uji Heterokedastisitas Trade OtfTheory dan Size Perusahaan

Scattarplot

Dopendant Variablo: Oit

a

oa

$

a a

o 0.0o>b O

o~~c;~oo66°0 .~1fl, 0

6 '0 6 0a

o 0 00

o 0

a

·4 -2 0

Regression Standardlz:ed Predicted Value

Dari tampilan output SPSS grafik scatlerplol terlihat bahwa litik-litik

menyebar secara acak serta tersebar, baik di alas maupun di bawah

angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidal<

teljadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi

layak dipakai.

D. Analisis Regresi Linear Berganda

I. Hasil Model Pengujian Hipotesis I

Hipotesis pertama yang menyatakan Pecking Order TheOlY mampu

menjelaskan kebijakan stlUktur modal.

Page 97: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Tabe14.20Hasil Coeficient Detenninasi R-Square Pecking Order Theory

M I ISo( e ummarv

I Adjusted 1Std. Error of theModel R R Square R Square EstimateI .159(a) .025 .015

307193547020,626

a Predictors: (Constant), DEFb Dependent Variable: DitSumber: data Diolah

Pada tabel summary nilai koefisien R Square yang didapat sebesar

0,025. Hal ini berarti 2,5% variable debt issue dapat dijelaskan oleh Defisit

Aliran Kas, dan sebesar 97,5% dijelaskan oleh faktor lain.

Tabe14.21Hasil t hitung Pecking Order TheOlY

CoefficientsUnstandardized StandardizeciT I I

Model Coefficients Coefficients-t._._t____+_ Sig. __ ~I

_.

Std.,, i ! i I

B Error I Beta i iI (Constant) - 5274937 [ t I I

I i2159691449 3825,26 -.409 1 .683

1I4,955 6

.159[DEF .251 .163 1.538 .1281

a Dependent Vanable: DltSumber: data Diolah

Berdasarkan table tersebut dapat disimpulkan, nilai t hitung sebesar 1,538

dengan tingkat signifikansi sebesar 0.128. Karena tingkat signifikansi lebih

besar dari 0,05. Hal ini menunjulckan berarti variable DEF tidak berpengaruh

terhadap debt issue.

Page 98: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Hipotesis kedua yang menyatakan Trade Off TheOly mampu

menjelaskan kebijakan struktur modal.

Tabel4.22Basil Coeficient Determinasi R-Square Trade O/TTheofY

~ITor of thestimate

606598023,846

M Sodel umman'

I Adjusted R i Std. IModel R IR Square Square EI .302(a) I .091 .081 296

a PredICtors: (Constant), DOltb Dependent Variable: DitSumber: Data Diolah

Pada table summary nilai koefisien R Square yang didapat sebesar

0.091.Hal ini berarti 9,1% variable debt issue dapat dijelaskan oleh target

adjustment trade oIl' dan sebesar 90,9% dijelaskan oleh faktor lain.

Tabel4.3Hasil Uji t hitung Trade OITTheory

CoefficientsUnstandardized i Standardized i + I

Model CoefficientsStd.

~ Coefficients I-__t §iH:__1

B Error Beta I1 (Constant) 61116886

313311

436,03104853,6 1.951 .054

77DDit .255 .084 .302 3.025 .0031

a Dependent Vanable: DitSumber: Data Diolah

Uji t pada tabel diatas didapat t hitung sebesar 3,025 dengan tingkat

signifikansi sebesar 0.003. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Page 99: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Hal ini menunjukkan berarti variable target adjustment trade off berpengaruh

terhadap debt issue.

I-lipotesis ketiga yang menyatakan : Pecking Order TheOlY dan Trude

OjJTheOlY mampu menjelaskan kebijakan struktur modal

Table 4.24Hasi! Coeficient Determinasi R-Square Pecking Order Theory dan Trade OjJTheory

Model Summary

Std. Error of IModel R R Square Adjusted R Square the Estimate II .333(a) .111 .091 295057161793,360 I

a PredICtors: (Constant), DEF, DDltb Dependent Variable: DitSumber: data Diolah

Pada table summary nilai koefisien adjusted R Square yang didapat

sebesar 0.1 I 1. Hal ini berarti I I, I% variable debt issue dapat dijeJaskan oJeh

defisit aliran kas (DEF) dan target adjustment trade ojJ dan sebesar 88,9%

dijeJaskan oJeh faktor Jain.

Page 100: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Tabe14.25Basil Uji F Pecking Order Theory dan Trade QfjTheory

ANOVA

Sum of I IModel Sauares df Mean Square ~ F Siq.1 Regression 975311602\

487655801161323649000 I 2 18240000000 5.601 .005(a)000000,00

0 00,000 I

Residual 783528558 I

529979000 87058728725 i0000000,0 90 55320000000

00 0,000

Total 881059718 i762344000

92i

0000000,0 -l00

a Predictors: (Constant), DEF, DDltb Dependent Variable: DitSumber: data Diolah

Berdasarkan Uji F didapat F hitung sebesar 5,60 J dengan tingkat

signifikansi sebesar 0.005. Karena tingkat signifikansi lebih keciJ dari 0,05,

Hal ini berarti variable defisit aliran kas (DEF) dan target adjustment trade off

secara bersama-sama berpengaruh terhadap debt issue.

Tabel4.26Hasil Uji t Pecking Order Theory dan Trade OJ/Theory

CoefficientsUnstandardized Standardized

Model Coefficients Coefficients t Sia.

B Std. Error Beta1 (Constant) 39151107 51403430

.076 .93977,608 647,743

DDit .247 .084 .293 2.939 .004DEF .220 .157 .139 1.399 .165

a Dependent Vanable: DlSumber: Data Diolah

Page 101: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Uji t pada tabel diatas didapat t hitung target adjustment trade off(DDit)

sebesar 2,939 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.004 Karena tingkat

signifikansi lebih kecil dari 0,05 berarti variable DDit secara individu

berpengaruh terhadap debt issue. Uji t pada tabel diatas didapat t hitung deficit

aliran kas (DEF) sebesar 1,399 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.165.

Karena tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 berarti variable DEF secara

individu tidak berpengaruh terhadap debt issue.

Berdasarkan hasil regresi linear berganda dari model pecking order

theory dan trade off theory baik yang diuji sendiri ataupun bersama-sama

dapat disimpulkan bahwa model trade of! theory. lebih mampu menjelaskan

kebijakan struktur modal dibandingkan model pecking order theory. kIodel

pecking order theory menghasilkan nilai R square 2,5% lebih kecil

dibandingkantrade ojftheOlY yang sebesar 9, I%. Model pecking order theory

menghasilkan nilai t hitung yang tidak signifikan sedangkan model trade of!

theory mempunyai nilai t hitung yang signifikan. Namun nilai f hitung dari

kedua model tersebut menunjuklcan hasil yang signifikan.

2. Basil Model Pengujian Bipotesis 2

Bipotesis pertama yang menyatakan: Kebijakan struktur modal

perusahaan pecking order theOlY dipengaruhi oleh ukuran perusahaan (size).

Page 102: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Table 4.27Hasil Coeficient Determinasi R-Square Pecking Order Theory dan Size

Model Summal)'Adjusted Std. Error of Durbin-

Model R R Square R Square the Estimate Watson1 .174(a) .030 .009 30809705916

1.9024,217

a Predictors: (Constant), size, DEFb Dependent Variable: DitSumber: Data Diolah

Pada table summary nilai koefisien adjustead R Square yang didapat

sebesar 0.009, hal ini berarti 0.9% variable debt issue dapat dijelaskan

oleh defisit aliran kas (DEF) dan size dan sebesar 99, I% dijelaskan oleh

faktor lain.

Tabe14.28Hasil Uji F Pecking Order Theory dan Size

ANOVA

Sum of IModel Souares df Mean Sauare F I SiQ.1 Regression 267455379

13372768985715924200

2 79621000000 1.409 .250(a)000000,00 i 00,000Oi

Residual I854314180

94923797865790751000

90 639000000000000000,0

0,00000

Total 881059718

I762344000

920000000,0 I

I00

a Predictors: (Constant), size, DEFb Dependent Variable: DitSumber: Data Diolah

Page 103: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

I-Iasil penguJwn bersama menunjuldcan nilai f hitung sebesar 1,409

dengan signifikansi 0,250. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal

ini menunjukkan bahwa variabel defisit aliran kas (DEF) dan size seCal'a

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap debt issue.

Table 4.29Hasil Uji t Pecking Order Theory dan Size

CoefficientsUnstandardized I Standardized

Model Coefficients -1-- Coefficie!J)-,,---

B Std. Error Beta

1 (Constant) - 5307783318667917 529,708

683,731DEF .279 .169 .177size -.002 .003\ -.073

a Predictors: (Constant), size, DEFb Dependent Variable: DitSumber: Data Diolah

-.352

1.653

:.6831

.726

.102 I

.4961

Uji t pada table diatas menunjukkan variable deficit aliran kas (DEF)

mempunyai nilai t hitung sebesar 1,653 dengan tingkat signifikansi sebesar

0,102. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti

variable DEF secara individu tidak berpengaruh terhadap debt issue. Variabel

size mempunyai nilai t hitung sebesar -0,683 deng,l11 tingkat signifikansi

sebesar 0,496. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 berarti

variabel size secara individu tidak berpengaruh terhadap debt issue.

Hipotesis kedua yang menyatakan: Kebijakan struktur modal perusahaan

trade ol! theOlY dipengaruhi oleh ukuran perusahaan (size).

Page 104: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Table 4JOBasil Coeficient Determinasi R-Square Trade Off TheOlY dan Size

d SMo el ummarv

1 IAdjustedStd. Error

Mode of theI R IR Square I R Square EstimateI

JI5(a) .099 .079 296997806517,177

a Predictors: (Constant), size, DDitb Dependent Variable: DitSUl11ber: Data Diolah

Pada table summary nilai koefisien adjustead R Square yang didapat sebesar

0.079 hal ini berarti 7,9% variabel debt issue dapat dijelaskan oleh a target

adjustment trade off (Ddit) dan size dan sebesar 92, I% dijelaskan oleh faktor

lain.

Table 4.31Basil Uji F Trade Off dan Size

ANOVA

Sum ofModel Snuares df Mean Souare F Sia.1 Regression 871904450 . 43595222539782121000 2 10607000000 4.942 .009(a)000000,00 00.0000

Residual 793869273 88207697076684131000 90 014600000000000000.000 I 0.000 I

Total 881059718 I I,762344000 920000000,0

L...-.-. 00

a Predictors: (Constant), size, DDitb Dependent Variable: DitSumber: Data Diolah

Page 105: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

I-Iasil pengujian besama menunjukkan nilai f hitung sebesar 4,942

dengan signifikansi 0,009. Karena nilai signifikansi lebih keeil dari 0,05 hal

ini menunjukkan bahwa variabel a target adjustment trade off(DDit) dan size

seeara bersama-sama berpengaruh terhadap debt issue.

Table 4.32Hasil Uji t Trade Off dan Size

Coefficient

Unstandardized StandardizedModel Coefficients Coefficients t Sio.

B Std. Error Beta1 (Constant) 50233319 33763885 1,488 .140996,968

1

617,430DOlt .284 .091 .337 3.129 .002size .002 i .003 .094 .872 .386

a Dependent Variable: Dit

Uji t pada tabel diatas menunjukkan variabel a larget adjustment trade

off theOly (DDit) mempunyai nilai t hitung sebesar 3,129 dengan tingkat

signifikansi sebesar 0.002. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05

berarti variabel a target adjustment trade off theory (DDit) seeara inclividu

berpengaruh terhadap debt issue. Variabel size mempunyai nilai t hitung

sebesar 0,872 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,386. Karena tingkat

signifikansi lebih besar dari 0,05 berard variabel size seeara individu tidak

berpengaruh terhadap debt issue.

Berdasarkan hasil regresi linear berganda clari model pecking order

theory dan trade offtheory dengan memasukkan variabel size sebagai variabel

kontrol baik yang diuji sencliri ataupun bersama-sanla dapat disimpulkan

Page 106: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

bahwa model trade off theory lebih mampu menjelaskan kebijakan struktur

modal dibandingkan model pecking order theory. Model pecking order theoly

menghasilkan nilai adjusted R square2,5% lebih kecil dibandingkan model

trade off yang sebesar 9,1 %. Pada pengujian secara individu baik model

pecking order theory maupun trade off theory keduanya menghasilkan nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05. Namun demikian, pada pengujian secara

bersama-sama keduanya menghasilkan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

hal itu berarti baik model pecking order theory maupun trade off mampu

menjelaskan kebijakan struktur modal dengan size sebagai variable kontroI.

Berdasarkan hasil perhitungan dari masing-masing variabel maka dapat

disimpulkan bahwa hasil penelitian berbeda dengan hasil peneJltian

sebelumnya. Basil penelitian ini menyatakan bahwa model trade oif theory

lebih mampu menjelaskan kebijakan struktur modal dibandingkan model

pecking order theory. Basil temuan ini berbeda dengan hasil penelitian

Bartono, dimana model pecking order theory lebih mampu menjelaskan

kebijakan struktur modal dibandingkan model trade off theory. Namun

demikian hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Wibowo dan

Ekaningrum (2001) dalam Bartono (2003) yang menyimpulkan bahwa

perusahaan manufaktur di Indonesia cenderung tidak mengikuti pecking order

theOly karena hasil yang diperoleh menunjukkan tidak ada pengaruh yang

signifikan antara dividend payout ratio terhadap inve8tasi dan sebaliknya.

Esensi trade off theory adalah menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan

Page 107: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

yang timblll sebagai akibat penggunaan hutang. Sejallh manfaat masih lebih

besar, hutang akan ditambah.

Setelah memasukkan variabel size diperoleh hasil bahwa model trade off

theory lebih mampu menjelaskan kebijakan struktur modal dibandingkan

model pecking order theOly. Hal ini dibllktikan dengan nilai t lIntuk model

trade off theory secara statistik clikup signifikan sedangkan nilai t untllk

model pecking order theOly tidak signifikan. Disamping itu nilai R2 pada

model trade off theory lebih besar. Namlln demikian variabel size secara

individu tidak berpegaruh terhadap debt issue.

Page 108: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

BABV

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian pada bab sebelumnya, maka dapat diperoleh hasil

kesimpulan sebagai berikut:

I. Dengan melakukan pengujian Secm'a sendiri-sendin maka model pecking

order theory maupun a target adjustment trade off theOly sanm-sama

memiliki kemampuan dalam menjelaskan perubahan struktur modal. Hal ini

bermti menghasilkan variabel defisit aliran kas (DEF) tidak berpengaruh

terhadap variabel debt issues, dan variabel a target adjustment trade off theory

(DDit) berpengaruh terhadap variabel debt issues,

2. Model a target adjustment trade off theory lebih mampu menjelaskan

perubahan struktur modal dibandingkan dengan model pecking order theory,

baik pengujian dilakukan secara sendiri-sendiri maupun secara bersamaan.

Hal ini berarti menghasilkan variabel defisit aliran kas (DEF) dan variabe1 a

target adjustment trade off theOly (DDit) secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel debt issues. Namun, secara inclividu hanya variable

adjustment trade off theory (DDit) yang memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel debt issues.

Page 109: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

3. Setelah memasukkan variabel size (total aktiva) terlihat bahwa perubahan

struktur modal lebih mampu dijelaskan oleh model a target adjustment trade

of[theory dari pada model pecking order theory. Hal ini berarti menghasilkan

variable a target adjustment trade off theory dan size secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel debt issues. Namun, secara individu hanya

variabel a target adjustment trade off theory (DDit) yang memiliki pengamh

yang signifikan terhadap variabel debt issues.

B. Implikasi

Model a target adjustment trade off theory berpengaruh signifikan terhadap

variabel clependennya yaitu debt issue, sehingga Model a target adjustment trade of[

theOlY yang saya bahas dalam skripsi ini releavan untuk digllnakan dalam penglljian

struktur modal. Aliinya pihak perusahaan clapat mengikuti pola a target adjustment

trade off theol)) dalam menjelaskan perubahan struktur modal perusahaan walaupun

demikian pihal( perusahaan juga harus mempertimbangkan penyesuaian hut,mg atau

keseimbangan hutang dibanclingkan tal1Un sebelumnya.

C. Keterbatasan Penelitian dan Saran

I. Periode dalam penelitian ini hanya tiga tahun sehingga sampel yang

digunakan hanya terbatas pada 31 perusahaan dan untuk hasil penelitian yang

lebih baik maIm peneliti selanjutnya dapat memperpanjang periode penelitian.

2. Sampel yang cligunakan clalam penelitian ini adalal1 perusahaan yang

melakukan sturktur modal dengan menggunakan variabel pada pecking order

Page 110: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

theory dan trade off theory serta variabel size sebagai variabel kontrol. Agar

hasil penelitian mendapatkan hasil yang lebih baik lagi maka disarankan

untuk peneliti menambah llnsur prediksi dari variabel defisit arus kas atau

clengan menggunakan proksi yang lain dalam penggunaan model pecking

order theory.

Page 111: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

DAFTARPUSTAKA

Atmaja, Lukas Setia. "Manajemen Keuangan", Edisi Revisi, Andi Yogyakarta, 2002.

Dajan , Anto. "Pengantar Metode Statistik", Jilid II. Jakmia .' LP3ES, 1986.

Dermawan, Sjahrial. "Manajemen Keuangan ". Edisi 2, Mitra Wacana Media, 2008.

Edi Wijaya, !vluhammad. "Pengujian Empiris Pecking Order Theory dan Tradeo./!TheOlY Mengenai Leverage ", Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas GajahMada, 2001.

Ghozali, Imam. "Analisis Multivariate Dengan Program S1'SS", Edisi 3, ProgramDoktor Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro.

Hartono. "Kebijakan Struktur Modal: Pengujian Trade off TheOlY dan PeckingOrder Theory", vol.VIII, Universitas Sebelas Maret Sllrakarta, 2003.

Hastiningsih, Dwi. "Analisis Leverage Ratio, Harga Saham, Pertumbuhan Penjualan,Price Book Value, dan Earning Per Share Terhadap StlUktur Modal". Skripsi SIFE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2005.

Husnan, Suad. "Manajemen Keuangan, Teori dan Terapan (Keputusan jangkaPanjang) ". Edisi 4, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, :WOO.

Juliana. "Analisis Hubungan Struktur Modal Berdasarkan Static Trade off Theorydan Pecking Order TheOlY pada Perusahaan Public di BEJ". Slaipsi SI FEUniversitas Binus. 2007.

Kusumawati, Dini, "Pengaruh Karakteristik Perusahaan TerhadapStruktur ModalPada Perusahaan Publik Yang Tercatat di BEJ", Jurnal Ekonomi STIE,No.4/Th.XIII/27/0ktober-Desember,2004.

Manurung, Adler Haymans. "Teori Struktur Modal: Sebuah Survei",

No.4.ThXXXIII/April,2004.

Muda, Iskandar. "Relevansi Teori Pecking Order Dalam Pengujian StrukturModal",Skripsi Sf FEUIN Jakarta, 2007.

Page 112: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Sartono, Agus. "Manajemen Keuangan; Teori dan aplikasi" Edisi 4, UniversitasGajah Mada, Yogyakm1a, Maret 2001.

Sartono A. "Pengaruh Aliran Kas Internal dan Kepemilikan Manager dalamPerusahaan Terhadap Pembelanjaan Modal, Manajerial Hipothesis atau PeckingOrder Hipothesis". Bunga Rampai Kajian Keuangan BPFE: 39-59. 2001.

Wibowo, A Jadmiko, F Indri Erkaningrum. "Studi Keterkaitan antara DividendPayout Ratio, Financial Leverage dan Investasi Dalaln Pengujian HipothesisPecking Order". Proceeding: 57-72. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM. 2001.

Yuningsih. "Interdependensi Antara Kebijakan Divident Payout Ratio, FinancialLeverage, dan Investasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listed Di Bursa EfekJakarta ", Jurnal Bisnis dan Ekonomi, September, 2002.

Page 113: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

L' AiM.. /p'" I' N·~····,··!'.J // \\1\\/, I ) i i\............

Page 114: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Lampian 1

DATA DEBT ISSUE PERIODE DESEMBER 2005-2007

Total Hutang Jangka Panjang tahun •dikurang tahun '-1No. Nama Perusahaan 2005 2006 2007

1 Astra Otoparts Tbk Rp 256,594,000,000 Rp (38,093,000,000) Rp 15,390,000,0002 Sepatu Bata Tbk Rp 990,965,000 Rp (1,529,762,000) Rp (2,809,293,000)3 Colorpak Indonesia Tbk Rp - Rp 3,520,980,000 Rp 1,041,569,0004 Citra Tubindo Tbk Rp 11,465,649,610 Rp 45,615,190,980 Rp 11,670,204,5105 Delta Diakarta Tbk Rp 319,931,000 Rp 455,298,000 Rp 137,044,0006 Goodyear Indonesia Tbk Rp (1,402,016,000) Rp (13,680,747,000) Rp 7,326,839,0007 H.M.Sampoema Tbk Rp (654,683,000,000) Rp (735,683,000,000) Rp 141,281,000,0008 Kaoeo loar Jaya Tbk Rp 4,111,164,346 Rp (2,631,799,834) Rp 3,109,170,7959 Sumi Indo Kabel Tbk Rp 2,221,882,000 Rp 1,071,993,000 Rp 1,357,492,000

10 Indorama Syntetics Tbk Rp 499,117,935,910 Rp (288,934,922,630) Rp 267,147,007,49211 Lion Metal Works Tbk Rp 1,935,890,084 Rp 2,859,104,396 Rp 83,558,50312 Lionmesh Prima Tbk Rp (3,118,224,439) Rp (676,691,904) Ro 3,114,059,12513 MerckTbk Rp 2,510,323,000 Rp 1,352,163,000 Rp 1,434,981,00014 Multi Bintang Indonesia Tbk Rp 2,426,000,000 Rp 2,949,000,000 Rp 1,238,000,00015 Mustika Ratu Tbk Rp (258,691,153) Rp (899,620,454) Rp 1,505,378,30016 Mavora Indah Tbk Rp 84,501,031,470 Rp 2,114,114,354 Rp 70,138,928,88917 Pan Brothers Tex Tbk Rp 9,320,357,740 Rp 22,224,828,410 Rp 67,089,786,84818 Bentoellntemasionallnv.Tbk Rp (73,609,425,353) Rp (6,623,637,065) Rp 1,371,444,718,57319 Semen Gresik (Persero) Tbk Rp (583,582,079,000) Rp (144,613,000,000) Rp (105,394,185,000)20 Selamat Sempuma Tbk Rp 1,622,645,874 Rp 1,831,212,133 Rp 6,725,483,64221 SoriniAgro P..sia Corooilndo Tbk Rp 1,849,076,000 Rp 29,539,853,000 Rp 12,871,569,00022 Bristol-Mvers Squibb Indonesia Rp (2,312,169,000) Rp 2,886,461,000 Rp (4,936,502,000)23 Surya Toto Indonesia Tbk Rp 23,261,793,842 Rp (54,385,167,223) Rp 158,134,258,01824 Trias Sentosa Tbk Rp 45,396,333,855 Rp (91,435,761,350) Rp (1,198,522,839)25 Astra Intemasional Rp 1,704,636,000,000 Rp 3,276,378,000,000 Rp (1,259,374,000,000)26 Gudang Garam Rp 125,859,000,000 Rp 190,276,000,000 Rp 163,443,000,00027 Tempo Scan Pasific Rp 8,424,922,814 Rp 15,594,887,541 Rp 14,981,822,57628 Indofood Sukses Makmur Rp (760,038,448,557) Rp (1,382,749,052,399) Rp 1,652,256,000,00029 Kalbe Farma Rp (221,291,229,271 ) Rp (496,657,091,956) Rp (54,851,879,535)30 Kimia Farma Rp (623,266,531 ) Rp 5,292,049,663 Rp 7,257,772,01531 Unilever Indonesia Rp 18,406,000,000 Rp 35,024,000,000 Rp 19,229,000,000

Page 115: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

DATA DEFISIT ALiRAN KAs (DEF) PERIODE DESEMBER 2005-2007

Total DIVt + Xt + lIWt - CtNo. Nama Perusahaan 2005 2006 2007

1 Astra Otooarts Tbk Rp 557,922,671,373 Rp 219,078,737,705 Rp 604,733,203,3902 Seoatu Bata Tbk Rp 102,681,845,180 Rp 78,830,317,866 Rp 179,916,359,2743 Coloroak Indonesia Tbk Rp 65,341,986,212 Rp 59,664,466,615 Rp 90,317,184,8044 Citra Tubindo Tbk Rp 593,015,623,659 Rp 703,039,048,403 Rp 474,524,363,2225 Delta Djakarta Tbk Rp 274,811,529,871 Rp 300,370,316,363 Rp 268,301,856,3926 Goodyear Indone8ia Tbk Rp 139,856,128,939 Rp 121,497,721,554 Rp 235,399,307,311

I 7 H.M.Sampoerna Tbk Rp 425,358,119,669 Rp 210,230,347,826 Rp 542,582,336,8818 KaQeo IQar Jaya Tbk Rp 72,231,463,6n Rp 119,754,5n.070 Rp 173,326,213,926

9 Sumi Indo Kabel Tbk Rp 216,129,521,663 Rp 152,722,959,924 Rp 335,324,918,551

10 Indorama Syntetics Tbk Rp 160,320,100,040 Rp 108,014,822,543 Rp 483,906,599,041

11 lion Metal Works Tbk Rp 103,336,022,857 Rp 112,362,935,350 Rp 150,578,607,244

12 lionmesh Prima Tbk Rp 10,872,385,054 Rp 14,530,839,235 Rp 32,8n,883,985

13 Merck Tbk Rp 23,724,823,522 Rp 125,936,190,704 Rp 199,419,361,76214 Multi Bintang Indonesia Tbk Rp 74,235,873,123 Rp 179,640,250,859 Rp 345,863,303,37115 Mustika Ratu Tbk Rp 157,595,274,707 Rp 181.n1,608,048 Rp 198,374,202,96216 Mayora Indah Tbk Rp 489,451,416,241 Rp 606,940,021,127 Rp 725.474,428,29417 Pan Brothers Tex Tbk Rp 304,840,014,760 Rp 141,093,n6,n8 Rp 343,189,527,64118 Bentoel Internasional Inv.Tbk Rp 511,423,901,707 Rp 119,093,439,295 Rp 163,500,885,25819 Semen Gresik (Persero) Tbk Rp 652,373,888,335 Rp 279,136,495,764 Rp 822,285,457,12420 Selamat Sempurna Tbk Rp 57,597,445,609 Rp 178,345,960,688 Rp 244,690,645,43921 Sorini Aqro Asia Corporindo Tbk Rp 140,670,094,000 Rp 155,157,868,844 Rp 367,055,012,80522 Bristol-Myers Squibb Indonesia Rp 160,522,668,765 Rp 159,903,801,400 Rp 151,159,446,325

23 Surva Toto Indonesia Tbk Rp 18,563,440,100 Rp 42,n8,278,717 Rp 42,116.851,'102

24 Trias Ssntosa Tbk Rp 345,187,253,571 I Rp 108,629,583,205 Rp 72.489,271,935

25 Astra Internasional Rp 492,552,882,048 Rp 205,911,846,238 Rp 307,900,229,81426 Gudana Garam Rp 646,921,029,327 Rp 491,150,754,199 Rp 801,065,800,000

27 Tempo Scan Pasific Rp 289,655,837,190 Rp 236,650,469,713 Rp 133,447,458,32228 Indofood Sukses Makmur Rp 163,827,358,834 Rp 201,560,520,512 Rp 152,727,446,08729 Kalbe Farma Rp 217,780,767,812 Rp 194,240,649,030 Rp 303,407,561,82030 Kimia Farma Rp 552,066,486,973 Rp 315,232,592,390 Rp 489,570,862,50331 Unil ever Indonesia Rp 110,466,116,402 Rp 71,088,486,726 Rp 183,298,346,304

Page 116: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Lampian 3

DATA TARGET ADJUSMENT TRADE OFF THEORY PERIODE DESEMBER 2005-2007

Total Target tingkat hutang tahun ,- tingkat hutang tahun ,.,No. Nama Perusahaan 2005 2006 2007

1 Astra Otoparts Tbk Rp 261,441,333,333 Rp (398,702,666,667) Rp 178,276,666,6672 Sepatu Bata Tbk Ro 126,654,548,833 Rp 1286,725,984,500) Rp (42,651,033,333)3 Colorpak Indonesia Tbk Rp - Rp 11,736,600,000 Rp (8,264,703,333)4 Citra Tubindo Tbk Rp 63,736,765,967 Ro 23,818,442,633 Rp (113,149,954,900)5 Delta Diakarta Tbk Ro 156,357,023,333 Rp (103,844,136,667) Ro 1106,084,666,667)6 Goodyear Indonesia Tbk Rp (4,910,123,000) Rp (33,341,783,000) Rp 289,830,456,6677 H.M.Sampoerna Tbk Rp (271,283,333,333) Rp (692,368,333,333) Ro 292,321,333,3338 Kaoeo loar Java Tbk Rp 126,361,094,791 Rp (432,537,231,216) Rp 191,365,687,6339 Sumi Indo Kabel Tbk Rp 108,717,526,333 Rp (146,815,507,000) Rp 9,516,633,333

10 Indorama Svntetics Tbk Rp 141,040,394,603 Ro (831,630,992,990) Rp 185,360,643,37411 Lion Metal Works Tbk Rp 50,210,486,697 Rp (66,223,405,985) Ro 183,224,863,46712 Lionmesh Prima Tbk Rp (227,910,562,481 Rp (422,823,867,248) Ro 329,365,938,83313 MerckTbk Ro 214,837,274,667 Rp (223,231,925,333) Ro 2,760,600,00014 Multi Bintang Indonesia Tbk Rp 38,453,666,667 Ro 1173,633,000,000) Ro 157,033,333,333)15 Mustika Ratu Tbk Rp 1,059,318,236,000 Rp (582,014,610,826 Ro 350,052,761,33316 Mayora Indah Tbk Rp 190,570,292,807 Rp (716,922,094,845) Rp 163,325,951,16317 Pan Brothers Tex Tbk Rp 21,986,076,648 Rp (73,523,726,945) Ro (29,672,753,741)18 Bentoellnternasionallnv.Tbk Rp (20,378,480,713) Rp (34,236,590,125 Rp 34,460,280,83619 Semen Gresik (Persero) Tbk Rp (148,929,516,333) Rp 153,601,408,000) Rp 13,072,938,33320 Selamat Semourna Tbk Ro 36,945,674,719 Rp 113,907,352,245) Rp 16,314,238,36321 Sorini Anro As!aCorporindo Tbk Rp 25,2"i7,039,667 Rp (7,345,719,667) Rp 15,556,094,667)22 Bristol-Mvers Squibb Indonesia Rp (28,698,157,667) Rp 4,045,069,000 Ro (26,076,543,333)23 Surya Toto Indonesia Tbk Rp (31,588,364,389) Rp (132,769,095,811) Rp 37,506,475,08024 Trias Sentosa Tbk Rp (94,518,651,440) Rp (237,986,044,482) Ro 19,472,174,183)25 Astra Intemasional Rp (36,997,466,667) Rp (2,153,407,466,667) Rp (151,191,733,333)26 Gudano Garam Rp 16,298,666,667 Rp 1149,576,666,667) Ro (8,944,333,333)27 Tempo Scan Pasific Rp 12,914,640,840 Rp (70,858,319,231) Rp (204,354,988)28 Indofood Sukses Makmur Rp (87,325,116,178) Rp (1,669,424,169,694) Rp 101,166,835,08029 Kalbe Farma Rp 1365,692,011,421) Rp (397,811,284,625) Rp 147,268,404,14030 Kimia Farma Rp (38,718,264,490) Rp 27,549,814,403 Rp 6,552,407,84031 Unilever Indonesia Rp 284,066,666,667 Rp (52,126,666,667) Rp (52,650,000,000)

Page 117: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Lamplan 4

DATA SIZE PERIODE DESEMBER 2005-2007

Total Aktiva tahun tNo. Nama Perusahaan 2005 2006 2007

1 Astra Otoparts Tbk Rp 3,028,465,000,000 Rp 3,028,160,000,000 Rp 3,454,254,000,0002 Sepatu Bata Tbk Rp 305,778,892,000 Rp 271,460,708,000 Rp 332,080,232,0003 Colorpak Indonesia Tbk Rp 107,667,985,852 Rp 133,360,400,532 Rp 167,582,612,6274 Citra Tubindo Tbk Rp 1,062,927,041,900 Rp 1,606,014,240,390 Rp 1,563,838,595,2005 Delta Djakarta Tbk Rp 537,784,507,000 Rp 577,411,403,000 Rp 592,359,226,0006 Goodvear Indonesia Tbk Rp 458,736,896,000 Rp 454,850,967,000 Rp 579,661,339,0007 H.M.Sampoema Tbk Rp 11,934,600,000,000 Rp 12,659,804,000,000 Rp 15,680,542,000,0008 Kageo Igar Jaya Tbk Rp 274,803,668,480 Rp 290,144,668,879 Rp 329,796,879,1679 Sumi Indo Kabel Tbk Rp 548,244,926,925 Rp 590,295,976,330 Rp 589,322,195,547

10 Indorama Syntetics Tbk Rp 5,497,885,184,800 Rp 5,441,250,675,700 Rp 5,874,702,119,87511 Lion Metal Works Tbk Rp 165,030,141,024 Rp 187,689,454,220 Rp 216,129,508,80512 Lionmesh Prima Tbk Rp 42,145,203,874 Rp 43,587,839,467 Rp 62,812,399,31313 MerckTbk Rp 218,034,134,000 Rp 282,698,909,000 Rp 331,062,225,00014 Multi Bintana Indonesia Tbk Rp 575,385,000,000 Rp 610,437,000,000 Rp 621,835,000,00015 Mustika Ratu Tbk Rp 290,646,485,673 Rp 291,768,931,718 Rp 315,997,722,65816 Mavora Indah Tbk Rp 1,459,968,922,850 Rp 1,553,376,827,333 Rp 1,893,175,019,86017 Pan Brothers Tex Tbk Rp 390,215,826,546 Rp 553,846,048,245 Rp 833,092,974,38118 Bentoellntemasionallnv.Tbk Rp 1,842,317,142,876 Rp 2,347,941,632,229 Rp 3,859,160,327,02219 Semen Gresik (Persero) Tbk Rp 7,297,859,559,000 Rp 7,496,419,127,000 Rp 8,515,227,431,00020 Selamat Sempuma Tbk Rp 663,138,307,944 Rp 716,685,940,960 Rp 830,049,538,89221 Sorini Aqro Asia CorporindQ Tbk Rp 596,641,916,000 Rp 642,314,663,000 Rp 842,504,689,00022 Bristol-Myers Squibb Indonesia Rp 165,022,097,000 Rp 207,135,527,000 Rp 227,421,924,00023 .Surya Toto Indonesia Tbk Rp 847,605,367,374 Rp 908,168,166,154 Rp 913,995,368,43724 Trias Sentosa Tbk Rp 2,104,464,207,467 Rp 2,020,478,163,661 Rp 2,138,990,664,78625 Astra Intemasional Rp 61,166,666,000,000 Rp 57,929,290,000,000 Rp 63,519,598,000,00026 Gudanq Garam Rp 22,128,851,000,000 Rp 21,733,034,000,000 Rp 23,928,968,000,00027 Tempo Scan Pasific Rp 2,345,759,617,952 Rp 2,479,250,656,231 Rp 2,773,134,866,55928 Indofood Sukses Makmur Rp 14,859,203,000,000 Rp 16,267,483,000,000 Rp 29,527,466,000,00029 Kalbe Farma Rp 4,633,398,659,211 Rp 4,624,619,204,478 Rp 5,138,212,506,98030 Kimia Farma Rp 1,177,602,832,496 Rp 1,261,583,767,835 Rp 1,386,739,149,72131 Unilever Indonesia Rp 3,842,351,000,000 Rp 4,626,000,000,000 Rp 5,333,406,000,000

Page 118: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Modei1

Lampiran 5

OUTPUT SPSS MODEL PECKING ORDER THEORY

Model Summarv(bJ

I Adjusted R ' Std. Error of ! ~.R R Souare! Sauare ! the Estimate I Durbin-Watson •

.090(a) 10081 -.003 ! 309897:;:'~~~: 1.866 •

a Predictors: (Constant), DEFb Dependent Variable: Dit

Coefficients(a)

Unstandardized Standardized-,

ICoefficients Coefficients t Sig. Collinearit Statistics

Model B Std. Error Beta , Tolerance ViF1 (Constant) 19350351 42303285

.4i~ .648 I195.783 550.853DEF .113 .132 .090 .8G2 .391 1.000 : 1.000

a Dependent Vanabie: Dil

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 93Mean .0000026

Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 308208547246.27860000

Most Extreme Absolute .127Differences Positive .082

Negative -.127Kolmogorov-Smirnov Z 1.226

Asymp. Sig. (2-tailed) .099

a Test dlstnbutlon IS Normal.b Calculated from data

Scntt.....plot

oepenct..nt V ....labl~: Olt

B

oo

o

o

., 0 1 2

Regresslo.... St.....d .. rdl:.: ..d Predh,lod Val ........

105

o

Page 119: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Adjusted R Std. Error ofModel R R Sauare Sauare the Estimate Durbin-Wa1 .302(a) .091 I .081 29660659802 23,846

Lall1piran 6

OUTPUT SPSS MODEL TRADE OFF THEORY

Model Summary(b)

a Predictors: (Constant), DOltb Dependent Variable: Dit

:J~

Coefficients(a)

Unstandardized ! Standardized ! . ~Sig. I--""- Coefficients -l Coefficients i t Collineacity Statistics.

mI - ;---"-"-1"'-'-- I !Model B i Std, Error ! Beta I i Tolerance I VIF1 (Constant) 61116886 I 31331104 I !

1.951 Ii

I436,031 I 853,677 i I

.054

1

3021DDit .255 .084 3.025 .003 I 1,000 i 1.000

a Dependent Vanable. Dlt

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 93Mean -.0000046

Normal Parameters(a,b) Std, Deviation 294990201259,63520000

Most Extreme Absolute .120Differences Positive .108

Ne9ative -.120Kolmogorov-Smirnov Z 1.155Asymp. Sig, (2-tailed) .139

a Test dlstnbutlon IS Norrnal.b Calculated from data.

Sc:attel'plot

Dependent Variable: Cit

..

o

o

o

_4 .2 0

Regression Standa,-dlzod Predlctod Value

106

o

Page 120: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Model1

Lampiran 8

OUTPUT SPSS MODEL PECKING ORDER THEORY DAN SIZE

Modet Summary{b)

i Adjusled R ; Std. Error of ! ~;R R Square i Square I the Estimate : Durbin-Watson :

095(a) 10091 -013: 311477~4~~1 i 1866.

a Predictors. (Constant), size, DEFb Dependent Variable: Dit

ANOVA(b)

Sum of I I,

Model Sauares df i Mean Sauare F Sic.1 Regression 789706123 39485306173

473715000 2 68579000000 .407 .667(a)00000.000 0.000

Residual 873162657 97018073058527606000 90 623000000000000000.0

000.000

Total 881059718762344000

92 i I0000000.0 I i00 I

a Predictors: (Constant), Size, OEFb Dependent Variable: Oit

Coefficients(a)Unstandardized I Standardized J I

Coefficients Coefficients t Sig. ICollinearity Statistic~_ ...

Model I I 1 iB Std. Error Beta Tolerance i VIF

1 (Constant) 23508822 45013271 I .522 .603I063.056 247.048

DEF .113 .132 .090 .8!:i4 .395 1.000 I 1.000size -.001 .003 -.030 -.281 .779 1.000 1.000

a Dependent Vanable: 0,;

107

Page 121: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

One"Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 93Mean -.0000039

Normai Parameters(a,b) Std. Deviation 308073018152.95400000

Most Extreme Absolute .124Differences Positive .082

Negative -.124Kolmogorov-Smirnov Z 1.200Asymp. Sig. (2-tailed) .112

a Test dlStnbutlon IS Normal.b Calculated from data.

Scatter-plot.

Dependent Variable: Olt

o

~qs:> 0 go00

o

., 0

RO'l:)r......lon Standardl""",d Predlct.. d v .........

;0 <:>

108

Page 122: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Lampiran 7

OUTPUT SPSS MODEL PECKING ORDER THEORY DAN MODEL TRADEOFF THEORY

M diS (b)

a Predictors: (Constant), DEF, DO,tb Dependent Variable: Dit

0 e . ummary{

R SquareAdjusted R I Std. Error of I

Model R Square the Estimate , Durbin-Watson

1,

29505716179 ;.333(a) .111 j 091 :

3,360 :2.096--

ANOVA(b)

,005(a)5.(101

8705872872590 55320000000

0,000

92

Residual

Total

Sum of ! !I! !I-'M~o:::;d::;;e;:..I--;::-_-,.-_+::,::s~Qlua~r",es""""l-l__:d::.::f_-+I..:.M:.::e::;;a::;n..;:S"'g:::;ua:;::r""e...,__.:...F -+I_-'S::.::iiQ"'.._-l

1 Regression 975311602 I I 48765580116323649000 2 18240000000000000,00 00,000

o7835285585299790000000000,0

008810597187623440000000000,0

00a Predictors: (Constant), DEF, DO,tb Dependent Variable: Dit

Coefficients(a)

Unstandardizedi

Standardized ' I iICoefficients I coemcients=-t-J__r-..~~,-. __-+_.g..2l1inearlt.¥ Statlsti~~ __

I~

IModel B Std. Error I Beta I I I Tolerance: VIF

1 (Constant) 39151107 i 51403430 I .076 ! .939 : !77,608 647,743 I

.004

1

DDit ,247 .084 .293 2.9,19 .995 1.005DEF .220 .157 .139 1.3f19 .165 .995 1.005

a Dependent Variable: Dlt

109

Page 123: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test,i Unstandardize

d ResidualN 93

Mean .0000072Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 291832396533,

18500000Most Extreme Absolute .128Ditferences Positive .099

Negative -.128Kolmogorov-Smimov Z 1.230Asymp. Sig. (2-tailed) .097

a Test dlstnbulion IS Normal.b Calculated from data.

scattorplot

Dependent Variable: Olt

o

o oo

o

o

o 0o

_4 .2 0 Z

Regression Standardized PrectictEl'd Value

110

o

Page 124: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

Lampiran 9

OUTPUT SPSS MODEL TRADE G:FF THEORY DAN SIZE

:J~

Model $umma(ylb)

Adjusled R Std. E((Q( of IModel R R $nua(e Soume the Eslimate . Du(bin-Wa1 .315(a) .099 079 I 29699780651 ;

. i 7,177a P(edlctms: (Constant), Size, DDltb Dependent Variable: Dit

ANOVAlblI i

Sum of I IModei Sauares i df Mean Sauare F Sio.1 Regression 8719044501 43595222539

782121000 I 2 10607000000 4.9421 .009(a)000000,00 00,000101

Residuai 793869273 !88207697076684131000

90 014600000000000000,0 0,00000Total 881059718

76234400092 I0000000,0

00 I !a Predictors: (Constant), Size, DDltb Dependent Variable: Dit

Coefficients(a)

VIF

1.158

1.158

Model

1 (Constant)

DDit

size

Unstandardi;:ed' Standardized : I i1__-,Co.'O'5'e'!'.ffi~~nts J__ goe.ffi'2L~n.l§ __t. __t__.J,_---"~:,,__.L...g91Iin.~arit:t-~tatist~._

I I I ! : iB i Std. Error : Beta i i ' Tolerance,

-" !50233319! 33763885 I i 1488 I 140' !

996:~~: II' 617:~~~ 1 337

1

' 31291100211' .864 i.002 .003 I .094 .872 .386 .864

a Dependent Vanable: Dlt

III

Page 125: ANALISIS KEBIJAKAN STRUKTURMODAL; - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11552/1/TIAR APRIANI... · analysis. Sampling method that used is getting

One-Sample Kolmogorov-Smlrnov Test

1

Unstandardized Residual

N 93Mean 0000046

Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 293751831388,21000000

Most Extreme Absolute .123Differences Positive 112

Negative -.123Kolmogorov-Smirnov Z 1.187Asymp. Sig. (2-tailed) .119

a Test dlstrlbulion IS Normal.b Calculated from data.

Scatterplot

Dependent Variable: Oit

o

o 0

a a 0

o 00 0Q:>

O~O"'<P.. 0'3 '=boo00

0000. 0

o 0 0 0o

ao

o 0

o

o

o

o

·4 -2 0 :2

RegreSsion Standardized Predicted Value

112