Analisis Karakteristik Dinamik Struktur dengan Frequency ...
Transcript of Analisis Karakteristik Dinamik Struktur dengan Frequency ...
Analisis Karakteristik Dinamik Struktur dengan Frequency Response Function Metode Rational Fraction Polynomial Global
Randy Dharmawan, Josia Irwan Rastandi
Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, Kampus Baru UI Depok 16424,
Indonesia
E-mail : [email protected]
ABSTRAK Karakteristik dinamik merupakan parameter alami yang dimiliki oleh setiap material atau struktur untuk menghasilkan respons atau reaksi akibat adanya pembebanan dinamik yang bekerja pada struktur. Dimana berdasarkan definisi tersebut, karakteristik dinamik dapat mempengaruhi bagaimana struktur akan mengalami deformasi akibat pembebanan yang bekerja. Selain itu, karakteristik dinamik merupakan nilai yang besarnya dipengaruhi oleh parameter-parameter dari struktur yang berupa massa, kekakuan serta redaman, sehingga apabila terjadi perubahan nilai dari parameter tersebut akan berimplikasi pada berubahnya nilai dari karakteristik dinamik sehingga nilai karakteristik dinamik dapat merepresentasikan kondisi dari suatu struktur pada masa layannya. Dari pengertian itulah, analisa dinamik struktur sangat penting untuk dilakukan agar dapat mengetahui karakteristik dinamik dari suatu struktur. Melalui penelitian ini, penulis berusaha untuk melakukan analisa karakteristik dinamik pada struktur model berdasarkan hasil simulasi pengujian modal yang dilakukan. Adapun pengolahan data dilakukan dengan mengekstrak hasil Frequency Response Function (FRF) struktur kedalam bentuk karakteristik dinamik dengan menggunakan metode Rational Fraction Polynomial global. Dimana kemudian proses pengolahan data yang dilakukan tersebut diimplementasikan kedalam bentuk program sehingga terbentuk program yang dapat menganalisa data hasil pengujian modal kedalam bentuk karakteristik dinamik secara tepat dan akurat sesuai hasil percobaan yang dilakukan. Dalam penelitian ini, karakteristik dinamik yang didapatkan dari program dibandingkan dengan hasil software SAP2000 dengan didapatkan persentase error rata-rata sebesar 0.8583%. Kata kunci: Analisa Dinamik; Frequency Response Function; FRF; Karakteristik Dinamik; Pengujian Modal; Program; Rational Fraction Polynomial.
Dynamic Analysis of Structure by Frequency Response Function with Global Rational
Fraction Polynomial Method
ABSTRACT Dynamic characteristics are some natural parameter of structure or materials to give a response or reaction for the dynamic loading that works on the structure. By its definition, dynamic characteristics will determined how the deformation will occur on the structure for a dynamic load applied. Dynamic characteristics are parameter which defined by the properties of the structure like mass, damping and stifness, therefore the changes in the properties of the structure will change its dynamic characteristic so that the dynamic characteristic can represent the condition of the structure as its on service life. Therefore, the dynamic analysis of structure is something to be done to identify the dynamic characteristics of structure. By this research, the dynamic analysis will be performed by utilizing the data of modal testing simulation on the object of bridge model on SAP2000 software. Then, the global Rational Fraction Polynomial (RFP) method will be performed in order to extract the structure frequency response function to its dynamic characteristic. All of those data processing step are all be implemented in a simple program, so a program that integrated the data processing is made which can performed a dynamic analysis of vibration testing data with highly accurate and precise result. And by this research, the dynamic characteristic obtained by the program was compared to the result from SAP2000 software and have the average error percentage of 0.8583%. Keywords:
Analisis Karakteristik ..., Randy Dharmawan, FT UI, 2016
Dynamic Analysis; Dynamic Characteristic; Frequency Response Function; FRF; Modal Testing; Program; Rational Fraction Polynomial. Pendahuluan
Pada dasarnya tidak ada struktur yang mengalami pembebanan statik. Namun pada
kenyataan dilapangan, struktur seringkali ditinjau dan dianalogikan sebagai suatu sistem statik
bahkan dalam bentuk yang sederhana. Hal tersebut umumnya dilakukan untuk menyederhanakan
masalah terkait dengan proses perancangan sehingga ada beberapa faktor-faktor yang dieliminasi
seperti pembebanan pada struktur yang diasumsikan bersifat statik dengan mengeliminasi faktor
pengaruh waktu akibat pembebanan yang relatif tidak berubah terhadap waktu, dan lain
sebagainya. Selain itu dalam analisa statik pula, parameter dari properti struktur pun dianalisa
secara lebih sederhana dengan hanya melibatkan satu properti struktur yakni kekakuan.
Berbeda dengan analisa secara statik, pada analisa struktur secara dinamik, parameter –
parameter lain yakni massa serta redaman juga ikut dilibatkan dalam proses menganalisa
perilaku struktur. Sehingga dengan demikian, analisa dinamik pada struktur akan menghasilkan
output dengan lebih tepat dibandingkan dengan analisa secara statik. Dimana output akhir dari
analisa dinamik yang menggambarkan perilaku struktur dikenal dengan istilah karakteristik
dinamik.
Karakteristik dinamik merupakan parameter alami yang dimiliki oleh setiap material atau
struktur untuk menghasilkan respons atau reaksi akibat adanya pembebanan dinamik yang
bekerja pada struktur. Karakterikstik dinamik suatu struktur ditentukan oleh massa dan kekakuan
dari struktur tersebut. Dimana kombinasi massa dan kekakuan tersebut akan membentuk
beberapa karakteristik struktur berupa redaman, frekuensi dan pola ragam getar. Berdasarkan
definisinya yang merupakan respons terhadap pembebanan, maka karakteristik dinamik tersebut
dapat mempengaruhi bagaimana struktur akan mengalami deformasi dan getaran. Selain itu,
karakteristik dinamik tersebut juga dapat merepresentasikan kondisi struktur yang ada. Hal
tersebut berkaitan dengan definisi karakteristik dinamik itu sendiri, dimana karakteristik dinamik
ditentukan oleh 3 parameter atau properti struktur yakni massa, kekakuan, serta redaman,
sehingga apabila terjadi perubahan pada 1 atau lebih parameter struktur tersebut maka nnilai dari
karakteristik dinamik akan berubah, sehingga dapat dikatakan bahwa dengan menganalisa
karakteristik dinamik, kondisi dari suatu struktur dapat ditinjau terutama pada masa layannya.
Analisis Karakteristik ..., Randy Dharmawan, FT UI, 2016
Oleh karena itu, jelas bahwa analisa karakteristik dinamik merupakan suatu hal yag
penting untuk dilakukan. Untuk itu, melalui penelitian ini, penulis akan melakukan analisa
karakteristik dinamik dari struktur dengan menggunakan Frequency Response Function
berdasarkan data hasil pengujian modal hingga didapatkan karakteristik dinamik yang berupa
pola ragam getar, periode, serta frekuensi alami dari strukttur. Kemudian penulis akan
mengimplementasikannya proses pengolahan data kedalam bentuk program general yang tidak
terbatas pada bentuk struktur yang dapat dengan mudah dijalankan hingga menghasilkan
karakteristik-karakteristik dinamik.
Dasar Teori
a. Pengujian Modal
Pengujian modal atau modal testing merupakan pengujian secara eksperimental dalam
menganalisa karakteristik dinamik suatu struktur dengan basis pengujian getaran (vibrasi).
Prinsip dasar dari pengujian modal dalam menentukan karakteristik dinamik adalah dengan
menghubungkan respon getaran struktur dengan suatu eksitasi pada lokasi tertentu yang
kemudian didapatkan persamaan fungsi eksitasinya yang nantinya dapat digunakan dalam
menganalisa karakteristik dinamik. D.J. Ewins dalam bukunya “MODAL TESTING: Theory,
Practice, and Application” merumuskan hubungan antara respon dan gaya pada suatu struktur
atau komponen sebagai berikut:
Gambar 2.1. Prinsip Dasar Pengujian Modal
Dengan melihat persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan
keseluruhan data yang terjadi pada struktur, dibutuhkan setidaknya 2 parameter dari persamaan
tersebut yang didapat secara eksperimental, sehingga nantinya akan diperoleh keseluruhan data
parameter dengan melakukan penyelesaian terhadap persamaan diatas.
b. Pengolahan Data Sinyal
Untuk mendapatkan parameter modal atau karakteristik dinamik umumnya dapat
dilakukan dengan dua cara, yakni dengan cara analitis maupun eksperimental yang dalam hal ini
terkait dengan pengolahan sinyal yang didapat dari hasil pengujian modal secara eksperimental.
Analisis Karakteristik ..., Randy Dharmawan, FT UI, 2016
Adapun untuk analisa modal secara eksperimental dapat dilakukan dengan serangkaian
pengolahan data sebagai berikut:
Gambar 2.2. Skema Analisa Modal secara Eksperimental
c. Fast Fourier Transform
Fast Fourier Transform atau yang dikenal dengan FFT, merupakan kondisi khusus dari
Discrete Fourier Transform (DFT), dimana dengan menggunakan operasi FFT, operasi
matematis yang akan dilakukan menjadi lebih sederhana.
Operasi matematis dengan menggunakan FFT akan lebih menghemat waktu dalam
perhitungnnya, hal itu dikarenakan operasi aritmatika yang dibutuhkan dalam FFT hanya
sebanyak O. Sedangkan, untuk operasi matematis dengan menggunakan DFT, operasi aritmatika
yang dibutuhkan adalah sebanyak O(N2). Dengan demikian apabila struktur yang diuji memiliki
jumlah derajat kebebasan yang cukup banyak akan sangat berpengaruh dalam proses operasi ini.
Jika dibandingkan dari segi hasil, hasil yang dikeluarkan dari operasi FFT relatif sama
dengan hasil yang dikeluarkan dari operasi dengan DFT, dengan pengerjaan yang relatih jauh
lebih sederhana. Selain itu, sesuai dengan namanya yakni “fast” yang berarti cepat, dalam
pengoperasiaannya FFT membutuhkan waktu yang relatif sangat cepat dalam menyelesaikan
berbagai kasus dinamika struktur. Oleh karena itu, metode FFT merupakan metode Analisis
Fourier yang sering digunakan dalam berbagai cakupan bidang ilmu, mulai dari pemecahan
persamaan diferensial, algoritma pengalian bilangan besar, sampai bahkan pengolahan data
sinyal digital seperti dalam kasus pengujian modal.
d. Frequency Response Fucntion
Frequency Response Function (FRF) merupakan sebuah pengukuran fundamental yang
mengisolasi properti dinamik dari suatu struktur mekanis. Secara sederhana FRF didefinisikan
sebagai rasio respon output struktur akibat adanya gaya yang bekerja. FRF digambarkan dalam
Analisis Karakteristik ..., Randy Dharmawan, FT UI, 2016
suatu grafik yang diperoleh melalui pengujian untuk mengidentifikasi karakteristik dinamik
suatu struktur. Dimana konsep dasar dari FRF dapat dinyatakan kedalam persamaan berikut,
! ! = ! ! !(!)
Dengan ! ! merupakan Frequency Response Function (FRF), dimana dengan
demikian ! ! dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
! ! =! ! ! !
Dimana, dari persamaan diatas, apabila dikaitkan dengan sistem struktur terkait, FRF
dapat direpresentasikan kedalam persamaan berikut:
! ! =1
−!!! + !"# + !
Dalam kaitannya dengan parameter modal yakni frekuensi natural, dan rasio redaman,
persamaan diatas dapat ditulis kedalam bentuk yang lebih spesifik yakni sebagai berikut:
! ! =1!
1[1− ! !! ! + ![2! ! !! ]
Pada kaitannya dengan struktur MDOF, respon frekuensi dideskripsikan kedalam sebuah
matriks tunggal, yang disebut juga matriks respon frekuensi ! ! . Matriks ini terdiri dari tiap-
tiap elemen FRF yang merepresentasikan DOF yang ada pada struktur tersebut. Elemen-elemen
matriks tersebut dinotasikan sebagai !!" dimana, respon fungsi tersebut merepresentasikan
respon harmonik !! pada salah satu DOF ! yang diakibatkan karena adanya gaya harmonik
tunggal !! yang diaplikasikan pada DOF lainnya yakni !. Dan !!" memiliki bentuk persamaan
umum sebagai berikut:
!!" ! =!! ! !! ! =
!!!"!!
! − !!
!
!!!
Dimana :
!!!merupakan eigenvalue dari mode ke !!!
!!!" merupakan konstanta modal yang tersusun dari {!}!
! merupakan jumlah derajat kebebasan
FRF umumnya diilustrasikan kedalam bentuk grafik yang menampilkan besaran
amplitudo dalam basis frekuensi. Dimana karakteristik dinamik secara tidak langsung tergambar
Analisis Karakteristik ..., Randy Dharmawan, FT UI, 2016
dalam grafik FRF melalui puncak-puncak amplitudo pada grafik tersebut. Berikut adalah contoh
ilustrasi bagaimana sebuah FRF dapat merepresentasikan karakteristik dinamik atau parameter
modal dari struktur.
Gambar 2.3. Contoh FRF dan Ilustrasi Pola Ragam Getar
e. Curve-fit Metode Global Rational Fraction Polynomial (RFP)
Curve fit merupakan proses penyesuaian sebuah ekspresi matematis kedalam sebuah data
empiris. Metode curve fit RFP ini merupakan salah satu metode analisa modal yang telah
dijadikan “Standar” dalam dunia analisa modal domain frekuensi. Berbeda dengan pendekatan
general pada umumnya, metode ini menggunakan basis formulasi yang berbeda dalam
mengekspresikan FRF secara teoritis, dimana metode ini menggunakan basis formulasi
“rasional” bukan “parsial”.
Adapun ekspresi teoritis dari FRF pada metode ini diformulasikan sebagai berikut:
! ! =!!
!!! − !! + 2!"!!!!!!!,!
atau
! ! =!! + !! !" + !! !" !…+ !!!!! !" !!!!
!! + !! !" + !! !" !…+ !!! !" !!
Dari formulasi diatas dapat dilihat bahwa koefisien yang tidak diketahui (unknown) yang
akan didapat melalui proses curve fit bukanlah parameter modal secara langsung seperti pada
kasus fraksi parsial, melainkan koefisien tersebut merupakan koefisien polinomial
!!,!!,… ,!!! , !!, !!,… , !!!!! yang mana, keseluruhan koefisien tersebut berkaitan dengan nilai
parameter modal. Sehingga dalam prosesnya dibutuhkan tahapan proses selanjutnya untuk
mendapatkan nilai parameter modal yang dicari. Adapun kelebihan dari penggunaan metode ini
adalah dimungkinkannya formulasi curve fitting dalam bentuk persamaan linear, sehingga dalam
penyelesaiannya dimungkinkan dalam bentuk matriks.
Analisis Karakteristik ..., Randy Dharmawan, FT UI, 2016
Dalam metode ini, berkaitan dengan penyelesaian yang dibutuhkan terkait dengan
koefisien polinomial ! dan !, penyelesaian dilakukan dengan basis least squared error. Dengan
demikian terlebih dahulu kita definisikan error dari FRF.
!!! = !"!#$%&'!# !"! −!"#$%&"' !"!
!!! =!! + !! !!! + !! !!! !…+ !!!!! !!! !!!!
!! + !! !!! + !! !!! !…+ !!! !!! !! − !!
(!! = ! !! )
Atau dapat dimodifikasi dalam bentuk yang akan digunakan dalam analisis, yakni sebagai
berikut:
!!! = 1 !!! !!! !… !!! !!!!!!…
!!!!!− !! 1 !!! !!! !… !!! !!!!
!!…
!!!!!
− !! !!! !!!!!
Untuk memudahkan proses berikutnya, setiap penggalan komponen diatas dinotasikan
kedalam bentuk matriks error sebagai berikut:
! = ! ! − ! ! − {!}
Setelah error diformulasikan sedemikian rupa, penyelesaian didapat dengan
meminimalisasi error dengan pendekatan least squared error, yang diformulasikan sebagai (J),
yakni sebagai berikut:
! = !!! ∗ !!!!
!!!
= {!∗}!{!}
! !,! = {!}![!∗]! ! ! + {!}![!∗]! ! ! + {!∗}! ! − 2!" ! ![!∗]! ! !
− 2!" ! ! !∗ ! − 2!" ! ![!∗]! !
Selanjutnya, dengan melakukan turunan parsial dari J(A,B) terhadap A dan B berturut-turut,
akan didapatkan persamaan penyelesaian koefisien polinomial sebagai berikut:
! !! ! ! !
! = !!
Dimana,
! = !"([!∗]! ! ) ! = !" !∗ ! ! ! = !" !∗ ! !
! = !" [!∗]! ! ! = −!"([!∗]! ! )
Analisis Karakteristik ..., Randy Dharmawan, FT UI, 2016
Dengan demikian, koefisien polinomial !!,!!,… ,!!! , !!, !!,… , !!!!! dapat ditentukan.
Setelah keseluruhan koefisien tersebut didapat, maka parameter modal dapat dicari dengan
melakukan substitusi dari persamaan awal, yakni sebagai berikut:
!!!!! − !! + 2!"!!!!
=!! + !! !" + !! !" !…+ !!!!! !" !!!!
!! + !! !" + !! !! !…+ !!! !" !!
Dimana dengan didapatkannya nilai koefisien dari masing-masing komponen penyebut,
penyelesaian terhadap struktur komponen penyebut, akan menghasilkan parameter modal berupa
nilai frekuensi alami (!!) dan rasio redaman (!!). Sedangkan dengan melakukan penyelesaian
terhadap komponen pembilang, akan menghasilkan nilai paramaeter modal berupa konstanta
modal (!!) yang merupakan parameter mode getar (mode shape).
Berkaitan dengan parameter lainnya yakni pola getar, diperlukan proses pengolahan lebih
lanjut dengan mengekstraksinya dari nilai konstanta modal (!!) yang didapat. Dimana setiap
matriks !!", memiliki bentuk persamaan sebagai berikut:
!!" ! =!! ! !! ! =
!!!"!!
! − !!
!
!!!
(! merupakan notasi yang menunjukkan mode ke- dari struktur)
Sehingga dari persamaan diatas didapat bahwa !!!" dari FRF tunggal !!", merupakan
konstanta yang terbentuk dari elemen matriks mode ke- ! untuk titik respon (!!"), dan elemen
vektor mode shape untuk titik eksitasi (!!"). Apabila FRF tunggal yang digunakan merupakan
FRF dari titik respon dan eksitasi yang sama atau !!!, maka elemen vektor untuk titik eksitasi
(!!") dapat diketahui.
!!! ! → !! ; !! ; !!!! → !!"
Selanjutnya, setelah elemen vektor mode shape yang terkait dengan titik eksitasi didapat,
maka elemen lainnya dapat dicari dengan melakukan analisa terhadap !!!" dari setiap titik
respon ! lainnya. Dengan formulasi sebagai berikut:
!!" =!!!"(!!")
Sehingga, didapatkan vektor mode shape untuk keseluruhan struktur pada mode ke- !
({!}!). Dan selanjutnya, pola getar untuk struktur dapat digambarkan dari hasil vektor tersebut.
Metodologi Penelitian
Analisis Karakteristik ..., Randy Dharmawan, FT UI, 2016
Secara garis besar, metodologi penelitian dalam penelitian ini tertuang dalam diagram alir
berikut ini:
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
Adapun struktur model yang dijadikan sebagai objek uji dalam penelitian adalah sebagai
berikut:
Gambar 3.2. Struktur Model Jembatan Objek Penelitian
Analisis Karakteristik ..., Randy Dharmawan, FT UI, 2016
Hasil Penelitian
a. Pengembangan Program
Alur pengembangan program yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat dilihat pada
diagram alir berikut ini:
Gambar 4.1. Diagram Alir Pengembangan Program
b. Pembuatan Program Terintegrasi
Program yang dibuat, terfokus pada ouput berupa nilai-nilai modal parameter dari hasil
input data berupa akselerasi pada titik input dan output, yang nantinya output dari program
tersebut dapat dianalisa secara manual untuk mendapatkan parameter lainnya yang berupa mode
shape struktur. Berikut adalah sketsa program yang dibuat menggukan bantuan MATLAB
GUIDE (Graphical User Interface Design Environtment).
Analisis Karakteristik ..., Randy Dharmawan, FT UI, 2016
Gambar 4.2. User Interface Program Pengolahan Data
Dari skema tersebut, dengan melakukan pemrograman (coding) terhadap masing-masing
objek. Dimana code dari program tersebut terlampir pada bagian Lampiran 1D. Selanjutnya,
program tersebut akan digunakan sebagai tools untuk menganalisa hasil simulasi pengujian
modal yang dilakukan seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
c. Simulasi Pengujian Modal
Dalam penelitian ini, pengujian modal dilakukan secara simulai dengan melakukan
pembebanan dinamik pada struktur model SAP2000 berupa beban time history. Adapun beban
yang diberikan pada struktur model dalam arah X, Y dan Z untuk merepresentasikan kondisi
aktual dalam pengujian modal. Besarnya beban time history yang diberikan pada struktur model
dapat terlihat pada gambar berikut ini:
Gambar 4.3. Fungsi Beban Time History Eksitasi pada Struktur
Adapun dari eksitasi tersebut ditangkap respon berupa akselerasi pada keseluruhan nodal
struktur jembatan model pada keseluruhan arah yakni X,Y, dan Z. Adapun contoh hasil respon
yang ditangkap dalam simulasi ini adalah sebagai berikut:
Analisis Karakteristik ..., Randy Dharmawan, FT UI, 2016
Gambar 4.4. Data Respon Akselerasi Hasil Simulasi Pengujian Modal
d. Pengolahan Data Program
Setelah data gaya eksitasi beserta akselerasi respon pada keseluruhan nodal didapatkan
dari hasil simulasi pengujian modal pada software SAP2000, pengolahan data dapat dilakukan
dengan menjalankan program yang telah dibuat. Adapun input yang diberikan pada program
antara lain sebagai berikut:
• Nodal ID, dan Lokasi
Gambar 4.5. Nodal Input Program
• Frame ID, dan Nodal-nodal Terhubung
Gambar 4.6. Frame Input Program
• Excel Data, Node Respon, Node Eksitasi, Sampling Rate
Gambar 4.7. Data Input Program
e. Hasil Parameter Modal Program
Dari hasil input yang diberikan pada program, didapatkan output berupa parameter modal
atau karakteristik dinamik yakni pola getar serta frekuensi alaminya. Berikut adalah contoh
tampilan akhir pengolahan program untuk mode pertama:
Analisis Karakteristik ..., Randy Dharmawan, FT UI, 2016
Gambar 4.8. Contoh Tampilan Hasil Program untuk Mode 1
Berikut adalah rekapitulasi hasil parameter modal berupa frekuensi alami dari hasil
pengolahan data dengan program:
Tabel 4.1. Hasil Frekuensi dan Periode Struktur Program
Mode Output Program
Frekuensi Alami (Hz) Periode (s)
1 153.416 0.00652
2 261.0352 0.00383
3 396.832 0.00252
4 475.218 0.002104
Adapun hasil berupa pola getar yang dikeluarkan oleh program adalah sebagai berikut:
• Mode 1
Gambar 4.9. Hasil Program untuk Pola Getar Mode 1
• Mode 2
Analisis Karakteristik ..., Randy Dharmawan, FT UI, 2016
Gambar 4.10. Hasil Program untuk Pola Getar Mode 2
• Mode 3
Gambar 4.11 Hasil Program untuk Pola Getar Mode 3
• Mode 4
Gambar 4.12. Hasil Program untuk Pola Getar Mode 4
f. Hasil Parameter Modal Software SAP2000
Adapun dari hasil pemodelan dengan software SAP2000 didapatkan hasil parameter
modal atau karakteristik dinamik untuk frekuensi alami dan periode adalah sebagai berikut:
Analisis Karakteristik ..., Randy Dharmawan, FT UI, 2016
Tabel 4.2. Hasil Frekuensi dan Periode Struktur SAP2000 Mode Periode Frekuensi
1 0.006533 153.069230403268 2 0.006097 164.002107929429 3 0.003787 264.08859095253 4 0.002511 398.191047409597 5 0.00214 467.232072371416
Dengan pola getar struktur untuk tiap-tiap modenya adalah sebagai berikut:
• Mode 1
Gambar 4.13. Pola Getar Mode 1 Struktur SAP2000
• Mode 2
Gambar 4.14. Pola Getar Mode 2 Struktur SAP2000
• Mode 3
Gambar 4.15. Pola Getar Mode 3 Struktur SAP2000
• Mode 4
Analisis Karakteristik ..., Randy Dharmawan, FT UI, 2016
Gambar 4.16. Pola Getar Mode 4 Struktur SAP2000
• Mode 5
Gambar 4.17. Pola Getar Mode 5 Struktur SAP2000
Pembahasan
a. Analisa Hasil Frekuensi Alami dan Periode Getar
Berikut adalah perbandingan hasil parameter modal atau karakteristik dinamik frekuensi
alami dari struktur jembatan model yang diuji dari hasil analisa dengan SAP2000 dan hasil
pengolahan program yang telah dibuat:
Tabel 5.1. Perbandingan Frekuensi dan Periode Program dan SAP2000
Hasil SAP2000 Mode 1 Hasil Program Mode 1 Kesalahan Relatif
(%) Periode Frekuensi Periode Frekuensi
0.00653 153.06923 0.00652 153.416 0.2265 0.00610 164.00211 0 0 100 0.00379 264.08859 0.00383 261.0352 1.1562 0.00251 398.19105 0.00252 396.832 0.3413 0.00214 467.23207 0.002104 475.218 1.7092
Dari hasil perbandingan nilai periode dan frekuensi diatas, terlihat pada mode ke 2,
program tidak menampilkan nilai yang bersesuaian namun langsung menghasilkan nilai yang
bersesuaian mode selanjutnya pada SAP. Dari hasil analisa, hal tersebut dapat terjadi karena
kondisi mode kedua dengan mode pertama berdekatan atau yang biasa disebut dengan mode
Analisis Karakteristik ..., Randy Dharmawan, FT UI, 2016
kopel, sehingga terjadi kekeliruan pada pengambilan nilai pada puncak dari FRF oleh program
curve fit, sehingga nilai yang diambil adalah nilai frekuensi yang memiliki besaran amplitudo
lebih besar. Oleh karena itu, untuk selanjutnya, mode 2 program akan disebandingkan dengan
mode 3 begitu seterusnya.
Terlepas dari hal tersebut, pada mode lainnya, didapatkan hasil nilai dengan kesalahan
atau error terbesar yang terjadi tidak lebih dari 2% pada setiap modenya, dengan rata-rata
kesalahan sebesar 0.8583%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam hal menghasilkan parameter
modal berupa frekuensi alami dan mode getar, program FixGui yang dibuat sudah cukup akurat
dalam mengekstraksi data hasil pengujian modal kedalam nilai karakteristik dinamik.
b. Analisa Hasil Pola Getar Struktur
• Mode 1
Pola Getar SAP2000 dan Program:
Gambar 5.1. Pola Getar SAP2000 Mode 1
Gambar 5.2. Pola Getar Program Mode 1
• Mode 2
Pola Getar SAP2000 dan Program:
Gambar 5.3. Pola Getar SAP2000 Mode 2
Gambar 5.4. Pola Getar Program Mode 2
• Mode 3
Pola Getar SAP2000 dan Program:
Analisis Karakteristik ..., Randy Dharmawan, FT UI, 2016
Gambar 5.5. Pola Getar SAP2000 Mode 3
Gambar 5.6. Pola Getar Program Mode 3
• Mode 4
Pola Getar SAP2000 dan Program:
Gambar 5.7. Pola Getar SAP2000 Mode 4
Gambar 5.8. Pola Getar Program Mode 4
Dari keempat bentuk pola ragam getar yang mampu dihasilkan oleh program dapat
terlihat bahwa keseluruhan pola getar yang ditampilkan memiliki hasil serupa dengan yang
dihasilkan software SAP2000 yang dalam penelitian ini dijadikan sebagai acuan nilai eksak
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, secara umum, program yang telah dibuat mampu
menampilkan bentuk pola ragam getar yang sesuai dengan hasil secara teoritis. Dimana
kesalahan atau error yang terjadi sangat minim.
Kesimpulan
Penelitian ini menghasilkan nilai karakteristik dinamik untuk struktur jembatan model
yang diuji
Tabel 6.2. Hasil Karakteristik Dinamik Struktur Jembatan Model Hasil SAP2000 Hasil Program Kesalahan
Relatif (%) Mode Periode Frekuensi Mode Periode Frekuensi
1 0.00653 153.06923 1 0.00652 153.416 0.2265
Analisis Karakteristik ..., Randy Dharmawan, FT UI, 2016
3 0.00379 264.08859 2 0.00383 261.0352 1.1562 4 0.00251 398.19105 3 0.00252 396.832 0.3413 5 0.00214 467.23207 4 0.002104 475.218 1.7092 Rata-rata Error 0.8583
Perbandingan diatas menunjukkan bahwa dalam hal menghasilkan parameter modal
berupa frekuensi alami dan mode getar, program FixGui yang dibuat sudah cukup akurat dalam
menafsirkan hasil dari data pengujian modal, dimana tingkat keakuratan mencapai lebih dari
98%. Adapun hal yang perlu diperhatikan adalah terjadi perbedaan kesesuaian nomor mode
secara teoritis dan program mulai dari mode kedua, dimana hal tersebut diakibatkan karena
adanya mode kopel antar mode pertama dan kedua sehingga terjadi kekeliruan dalam
pengambilan puncak frekuensi oleh program.
Berikut adalah hasil dari pola ragam getar yang dihasilkan program untuk ke empat
mode yang telah disebutkan diatas:
Gambar 6.1. Hasil Pola Getar Struktur Jembatan Model Program
Dari hasil pola ragam getar diatas, juga didapatkan kesimpulan mengenai tingkat
keakuratan program dalam melakukan analisa karakteristik dinamik. Dimana berdasarkan
perbandingan dengan hasil secara teoritis, dapat dikatakan bahwa program sudah mampu untuk
menafsirkan pola ragam getar struktur dalam pengolahan datanya.
Dengan demikian, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berhasil
dalam menganalisa karakteristik dinamik dari suatu struktur jembatan berdasarkan Frequency
Response Function yang didapat dari hasil pengujian modal secara simulasi. Selain itu, penelitian
ini juga menghasilkan program sederhana yang dapat mengolah data hasil pengujian modal
hingga didapatkan karakteristik dinamik secara tepat dan akurat.
Analisis Karakteristik ..., Randy Dharmawan, FT UI, 2016
Saran
Adapun beberapa saran yang dapat pennulis sampaikan untuk meningkatkan kualitas dari
penelitian sejenis selanjutnya:
1. Dalam pelaksanaan lebih lanjut, dibutuhkan kualitas data sampling yang lebih baik
berkaitan dengan tingkat sampling atau sampling rate agar tidak ada mode yang
terlewatkan oleh program.
2. Diperlukan perubahan-perubahan pada pemrograman agar program dapat menampilkan
karakteristik dinamik secara lebih cepat.
Daftar Referensi
Avitable, P. (2001). Experimental Modal Analysis: A Simple Non-Mathematical Presentation. University of Massachusetts. Massachusetts.
Avitable, P., Singhai, R., Peeters, B., & Leuridan, J. (2006). Modal Parameter Estimation for Large, Complicated MIMO Tests. Journal of Sound and Vibration January 2006.
Brownjohn, J. M. W., Reynolds, P., Au, S. K., Hester, D., Bocian, M. (2015). Experimental Modal Analysis of Civil Structures: State of The Art. 7th International Conference on Structural Health Monitoring of Intelligent Infrastructure. Torino.
Chopra, A. K. (2012). Dynamics of Structures 4th Edition. Prentice Hall. Ewins, D. J. (2000). Modal Testing: Theory, Practice and Application 2nd Edition. Research
Studies Press Ltd. Formenti, D. L. & Richardson, M. H. Parameter Estimation From Frequency Response
Measurements Using Rational Fraction Polynomials (Twenty Years of Progress). Sage Technologies & Vibrant Technology, Inc. California.
He, J., & Fu, Z. F. (2000). Modal Analysis. Butterworth Heinemann. Richardson, M. H., & Formenti, D. L. (1982). Parameter Estimation from Frequency Response
Measurements Using Rational Fraction Polynomials. 1st International Modal Analysis Conference. Orlando.
Richardson, M. H., & Formenti, D. L. (1985). Global Curve Fitting of Frequency Response Measurements using the Rational Fraction Polynomial Method. 3rd International Modal Analysis Conference. Orlando.
Richardson, M. H. (1986). Global Frequency & Damping Estimates from Frequency Response Measurements. 4th International Modal Analysis Conference. Los Angeles.
Richardson, M. H., & Schwarz, B. J. (2003). Modal Parameter Estimation from Operating Data. Vibrant Technology, Inc. California.
Schwarz, B. J., & Richardson, M. H. (1999). Experimental Modal Analysis. CSI Reliability Week. Orlando.
Sek. M. Dr. Frequency Response Function (FRF). Victoria University. Victoria. Silva, J. M. M., & Maia, N. M. M. (1998). Modal Analysis and Testing. Springer-
Science+Business Media, B.V. Tirelli, D. (2011). Modal Analysis of Small & Medium Structures by Fast Impact Hammer
Testing Method. European Commission Joint Research Centre. Ispr
Analisis Karakteristik ..., Randy Dharmawan, FT UI, 2016