ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN MELUKIS …

12
102 Volume 6 No. 2 Desember 2014 Jurnal Penelitian Seni Budaya Pendahuluan Kreativitas sangat diperlukan dalam kehidupan. Pada hakikatnya semua manusia mempunyai potensi untuk kreatif. Orang yang kreatif adalah orang yang mampu menciptakan sesuatu yang baru. Kreatifitas merupakan unsur terpenting dalam seni. Dari hasil kreativitas itulah akan tampak nilai estetik atau keindahan. Untuk itu kreativitas perlu dikembangkan. Upaya untuk mengembangkan kreativitas dengan membuka dan mencari pengalaman-pengalaman kreatif yang baru. Keikutsertaan dalam berbagai kegiatan kreatif, seperti bereksplorasi terhadap berbagai hal yang belum pernah dilakukan orang lain, menjadikan pribadi lebih kreatif. Sebaliknya bila ada ketakutan untuk mencoba sesuatu yang baru akan membentuk pribadi menjadi pasif. Pengembangan kreativitas hendaknya dimulai pada usia dini, yaitu di lingkungan keluarga sebagai tempat pendidikan pertama dan pendidikan prasekolah. Di samping mengembangkan kecerdasan dan keterampilan yang lain, kreativitas perlu dipupuk, dikembangkan, dan ditingkatkan. Terkadang manusia tidak menyadari kemampuan yang dianugerahkan kepada dirinya, untuk itu, manusia perlu mengetahui bakat yang mereka miliki agar bisa dikembangkan. Layanan pendidikan kepada anak-anak usia dini merupakan dasar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak selanjutnya hingga dewasa. Hal ini diperkuat oleh Hurlock (1991: 27) bahwa tahun- tahun awal kehidupan anak merupakan dasar yang cenderung bertahan dan memengaruhi sikap dan perilaku anak sepanjang hidupnya. Kreativitas merupakan salah satu potensi yang dimiliki anak yang perlu dikembangkan sejak usia dini. Setiap anak memiliki bakat kreatif masing- masing. Bila bakat kreatif anak tidak diasah maka bakat tersebut tidak akan berkembang, bahkan menjadi bakat yang terpendam. Melalui proses pembelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak yaitu dengan bermain, diharapkan dapat merangsang dan mengasah ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN MELUKIS DENGAN KEBUTUHAN PSIKOLOGIS PADA REMAJA Nunuk Nur Shokiyah Program Studi Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta Abstract This research aims to learn the correlation between painting activities and psychological needs of the teens. There are two variables in this research covering painting activities as the independent vari- able and psychological needs as the dependent variable. The correlation technique of Product Mo- ment Pearson is used to know the correlation between painting activities and the psychological needs of the teens, while the calculation uses the computer program SPSS 15 for windows release. Subject of this research is all active students of the Pure Fine Arts Department in Institut Seni Indonesia Surakarta. All data that is collected covers 61 subjects. The measuring instrument used is the inten- sity scale of painting activities and the scale of psychological needs. The result of this research shows the coefficient correlation (r xy = 0,746; p = 0.000), it means that there is a significant correlation between the painting activities and the psychological needs to the teens. Meanwhile, the determina- tion coefficient of the correlation is R 2 is 0,556. It means that the painting activities give the effective contribution to the psychological needs to the teens as much as 55,6 % while the rest of 44,6 % is determined by other variables. Keywords: painting activities, psychological needs.

Transcript of ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN MELUKIS …

Page 1: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN MELUKIS …

102 Volume 6 No. 2 Desember 2014

Jurnal Penelitian Seni Budaya

PendahuluanKreativitas sangat diper lukan dalam

kehidupan. Pada hakikatnya semua manusiamempunyai potensi untuk kreatif. Orang yang kreatifadalah orang yang mampu menciptakan sesuatu yangbaru. Kreatifitas merupakan unsur terpenting dalamseni. Dari hasil kreativitas itulah akan tampak nilaiestetik atau keindahan. Untuk itu kreativitas perludikembangkan. Upaya untuk mengembangkankreativitas dengan membuka dan mencaripengalaman-pengalaman kreatif yang baru.Keikutsertaan dalam berbagai kegiatan kreatif, sepertibereksplorasi terhadap berbagai hal yang belumpernah dilakukan orang lain, menjadikan pribadi lebihkreatif. Sebaliknya bila ada ketakutan untuk mencobasesuatu yang baru akan membentuk pribadi menjadipasif.

Pengembangan kreativitas hendaknyadimulai pada usia dini, yaitu di lingkungan keluargasebagai tempat pendidikan pertama dan pendidikanprasekolah. Di samping mengembangkan kecerdasan

dan keterampilan yang lain, kreativitas perlu dipupuk,dikembangkan, dan ditingkatkan. Terkadang manusiatidak menyadari kemampuan yang dianugerahkankepada dirinya, untuk itu, manusia perlu mengetahuibakat yang mereka miliki agar bisa dikembangkan.Layanan pendidikan kepada anak-anak usia dinimerupakan dasar yang sangat berpengaruh terhadapperkembangan anak selanjutnya hingga dewasa. Halini diperkuat oleh Hurlock (1991: 27) bahwa tahun-tahun awal kehidupan anak merupakan dasar yangcenderung bertahan dan memengaruhi sikap danperilaku anak sepanjang hidupnya.

Kreativitas merupakan salah satu potensiyang dimiliki anak yang perlu dikembangkan sejakusia dini. Setiap anak memiliki bakat kreatif masing-masing. Bila bakat kreatif anak tidak diasah makabakat tersebut tidak akan berkembang, bahkanmenjadi bakat yang terpendam.

Melalui proses pembelajaran yangmenyenangkan bagi anak-anak yaitu dengan bermain,diharapkan dapat merangsang dan mengasah

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN MELUKISDENGAN KEBUTUHAN PSIKOLOGIS PADA REMAJA

Nunuk Nur Shokiyah

Program Studi Seni Rupa MurniFakultas Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta

Abstract

This research aims to learn the correlation between painting activities and psychological needs of theteens. There are two variables in this research covering painting activities as the independent vari-able and psychological needs as the dependent variable. The correlation technique of Product Mo-ment Pearson is used to know the correlation between painting activities and the psychological needsof the teens, while the calculation uses the computer program SPSS 15 for windows release. Subjectof this research is all active students of the Pure Fine Arts Department in Institut Seni IndonesiaSurakarta. All data that is collected covers 61 subjects. The measuring instrument used is the inten-sity scale of painting activities and the scale of psychological needs. The result of this research showsthe coefficient correlation (rxy = 0,746; p = 0.000), it means that there is a significant correlationbetween the painting activities and the psychological needs to the teens. Meanwhile, the determina-tion coefficient of the correlation is R2 is 0,556. It means that the painting activities give the effectivecontribution to the psychological needs to the teens as much as 55,6 % while the rest of 44,6 % isdetermined by other variables.

Keywords: painting activities, psychological needs.

Page 2: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN MELUKIS …

103Volume 6 No. 2 Desember 2014

Nunuk Nur Shokiyah : Analisis Hubungan antara Kegiatan Melukis dengan Kebutuhan Psikologis pada Remaja

kreativitas anak sesuai dengan potensi yang dimilikinyauntuk pengembangan anak sejak usia dini. Hal inisejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Mulyasa(2005: 164) bahwa: “Proses pembelajaran padahakekatnya untuk mengembangkan aktivitas dankreativitas peserta didik, melalui berbagai interaksidan pengalaman belajar”.

Salah satu kegiatan yang menyenangkan bagianak adalah menggambar. Menggambar adalah salahsatu aktivitas kesenian yang bisa dijadikan alternatifkegiatan anak sebagai upaya untuk mengembangkankreativitas anak. Dengan menggambar anak dapatbereksplorasi dengan berbagi macam warna dangaris. Anak dapat bebas berekspresi dengan warna-warna itu. Imajinasi dan kreativitas mereka dapatdilihat dari gambar yang telah dibuat. Hal ini yangmendorong penulis untuk mengangkat penelitiantentang bagaimanakah kegiatan menggambar bisadijadikan media dalam mengembangkan kreativitasanak.

Gambar AnakMenggambar merupakan aktivitas spontan

bagi anak. Anak “menggambar” segera sesudahmereka mampu memegang pensil atau alat tulis yanglain. Anak bisa melakukan hal itu mulai berusia kuranglebih 52 minggu. Menggambar merupalan suatugerakan motoris yang global bagi anak; seluruh badanseakan-akan ikut terlibat melakukan gerakan itu(Haditono, 2001).

Goresan pensil yang berujud coret-coretadalah dasar dan permulaan anak untuk membuatgambar-gambar yang berarti. Viktor Lowenfelddalam Dewobroto (2005) mengemukakan tahapanperkembangan anak lewat menggambar yaitu:1. Umur 2-4 tahun (masa mencoreng/scribbling

period)Aktivitas motorik yang terwujud dalam goresantebal tipis dengan arah yang belum terkendali danwarna tidak begitu penting.

2. Umur 4-7 tahun ( masa pra bagan/pre schematicperiod)Aktivitas yang dilakukan oleh anak pada usia inisudah terkendali. Ia sudah bisamengkoordinasikan pikiran dengan emosi dankemampuan motoriknya. Anak mulaimenggambar bentuk-bentuk yang berhubungandengan alam sekitarnya. Pada mulanya bentuksulit dikenali, misalnya manusia, rumah, danpohon, perhatian lebih tertuju pada hubunganantara gambar dengan objek dari pada warnadan objek (Dewabroto, 2005)

3. Umur 7-9 tahun (masa bagan/schematic period)Anak sudah dapat menggambar berwujud bentuk(bagan) dan garis tertentu. Bagan adalah konseptentang bentuk dasar dari objek visual. Semakinbesar pula kemungkinan untuk berekspresi. Anaksudah semakin teliti dan sudah mengetahuibagaimana hubungan dirinya dengan lingkungansekitarnya.

4. Umur 9-12 tahun (masa permulaan realisme/early realism)Konsep bagan yang sudah ada pada masasebelumnya sudah mendetail lagi. Konseptentang manusia tidak hanya pada kepala, tubuhtangan dan kaki saja tetapi juga jari, pakaian,perhiasan rambut. Bahkan sudah membedakanlaki-laki dan perempuan.

5. Umur 12-14 tahun (masa realisme semu)Pada usia ini intelegensi sudah makinberkembang. Ada pendekatan realistis terhadapalam sekitarnya meskipun belum sadarsepenuhnya. Tingkah laku mereka tampak makinkompleks, banyak bergerak dan banyak yangingin diketahui serta timbul kebutuhan untukbekerjasama.

KreativitasPengertian kreativitas bermacam-macam.

Ada yang menekankan bahwa kreativitas adalahsikap hidup dan perilaku, ada juga yang mengatakankreativitas adalah cara berpikir. Ada yang mengatakanjuga bahwa kreativitas adalah gagasan-gagasan barudalam dunia ilmu.

Munandar (1985) menyatakan bahwakreativitas adalah kemampuan membuat kombinasibaru berdasarkan data, informasi atau unsur-unsuryang ada. Senada dengan Munandar, weisberg , 1993(dalam Martlin, 1999) mengatakan bahwa kreativitasdidasarkan atas pemikiran yang asli (orisinal) danberkaitan dengan pemecahan masalah sehari-hari.Hal ini diperkuat dengan pendapat Lubart dkk, 1994(dalam Martlin, 1999) mengatakan bahwa kreativitasadalah kemampuan untuk menghasilkan ataumenciptakan karya baru (asli dan tidak terpikirkansebelumnya) dan tepat (yaitu berguna, sesuai dengantugas-tugas terkait)

Berdasarkan pengertian tentang kreativitasdi atas bisa dapat disimpulakan bahwa kreativitasmelahirkan sesuatu yang unik, berbeda, orisinal, tepatsasaran, dan tepat guna.

Page 3: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN MELUKIS …

104 Volume 6 No. 2 Desember 2014

Jurnal Penelitian Seni Budaya

Mengembangkan KreativitasKeluarga memegang peranan penting dalam

mengembangkan kreativitas anak. Bahkan intensitaspengaruh orang tua bagi anak sangat penting.Beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua dalammengupayakan anak agar lebih kreatif seperti yangtertulis dalam (Republika, 20 Mei 1996) yaitu,1)Menciptakan lingkungan yang berkualitas yangmendorong anak untuk berkreasi. 2) Memberipeluang kepada anak untuk mengembangkanminatnya. 3)Menghindari sifat-sifat “overprotection” . 4)Membantu Individu untukberhubungan sesuai dengan lingkungan. 5)Meningkatkan frekuensi hubungan pada anak.

Syahputra, A (2012) menyebutkan 10 carameningkatkan kreativitas anak yaitu: Berkreasi setiaphari, Menggunakan ke dua sisi tubuh dalamberaktivitas, memiliki tokoh yang bisa diteladani dandiidolakan, meningkatkan perbedaharaan kata padaanak, melatih kemapuan mendengar anak,menggunakan warna-warni saat bermain dan belajar,melatih ketelitian anak, memberikan liburan yangkreatif, Jangan terlalu serius dalam mendidik anak,melatih kemampuan otak kanan.

Metode PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimanakah cara mengembangkan kreativitas anakmelalui kegiatan menggambar. Jenis penelitian iniadalah kualitatif.

Sumber data utama dalam penelitian iniadalah hasil karya anak yang bernama AnnisaRahmani. Sumber data pendukung adalah berbagaipustaka yang terkait dengan penelitian, dan jugadokumen-dokumen berupa gambar. Data diperolehdengan menggunakan teknik: Libarry Research(riset kepustakaan), observasi, dan dokumentasi

Kemudian data-data yang sudah terkumpuldianalisis dengan menggunakan teknik flow modelof analysis (model mengalir). Peneliti mereduksi datadengan cara mengumpulkan data-data yangdihasilkan dari lapangan berupa data kasar, kemudiandipilah-pilah ada beberapa data yang tidak digunakandan data yang dipilih yang sesuai dengan tujuanpenelitian. Kemudian data tersebut disajikan dalambentuk paparan untuk menjawab rumusan masalah.Kemudian peneliti menarik kesimpulan. Kesimpulanperlu diverifikasi dengan melihat kembali data dilapangan.

Hasil Penelitian dan PembahasanKreativitas adalah salah satu potensi yang

dimiliki anak yang perlu dikembangkan sejak dini.Setiap anak memiliki bakat kreatif, sehingga bakattersebut perlu dikembangkan. Banyak media yangbisa digunakan dalam mengembangkan kreativitasanak diantaranya adalah seni. Seni bagi anak menurutSoehardjo (1977) bermanfaat diantaranya adalahmembina imajinasi kreatif. Salah satu bentuk kegiatanberkesenian adalah menggambar. Kemudianbagaimanakah cara mengembangkan kreativitas anakdengan kegiatan menggambar?

Berdasarkan hasil penelitian berkaitandengan pengembangan kreativitas anak adalahsebagai berikut. Seperti yang dikatakan Kompasiana(2011), teknik yang digunakan dalam melatihkemampuan anak dalam menggambar dibagi menjadiempat (4) kategori.1. Memperkaya kemampuan menggambar/teknik

Mengcopy2. Mengembangkan kemampuan mewarnai/Teknik

Permainan warna3. Teknik menggambar bebas4. Pencampuran berbagai media.

Hasil penellitian dengan menggunakanpendekatan ke empat teknik tersebut kepada seoranganak (berusia kurang lebih 5 tahun) dalam praktekmenggambar dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Memperkaya kemampuan menggambar/mengcopy

Teknik mengcopy gambar tujuannya untukmemperkaya kemampuan anak dalam menggambarberbagai bentuk. Penerapan dari teknik ini dimulaidari bentuk-bentuk yang sederhana kemudian lama-kelamaan meningkat yang lebih kompleks.

Berdasarkan survei di lapangan awalmulanya anak-anak akan merasa senang denganteknik ini. Namun lama kelamaan anak merasa jenuhdan bosan. Karena dia tidak bisa bebasmengungkapkan ekspresi jiwanya. Anak merasadibatasi dan terkekang karena harus mencontohgambar dengan bentuk yang sama.

Untuk mengatasi kebosanan, biarkan anakmeniru gambar sesuai yang anak suka. Tunjukkanbeberapa bentuk gambar, sehingga anak denganspontan meniru atau mencontoh gambar yang anaksuka. Tidak dengan sengaja diperintahkan untukmenggambar gambar tertentu. Hal ini dapat terlihatpada gambar 1 dan 2 di bawah ini.

Page 4: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN MELUKIS …

105Volume 6 No. 2 Desember 2014

Nunuk Nur Shokiyah : Analisis Hubungan antara Kegiatan Melukis dengan Kebutuhan Psikologis pada Remaja

Gambar 1. (Hasil Gambar orangtua)

Gambar 2. Meniru kreatif” (Karya Annisa Rahmani)

Gambar 2 adalah hasil karya yang dibuatanak dengan cara meniru gambar 1, namun hal inidilakukan dengan cara spontan karena anak melihatibunya membuat sebuah gambar. Terlihat dalamgambar 2 tersebuat anak tidak meniru secara sama,bahkan banyak sekali tambahan gambar yang dibuatoleh anak, tampak terlihat pada gambar 2, gambarlebih variatif. Hal ini karena anak menggambar sesuaidengan keinginannya dan mencontoh gambar sesuai.dengan keinginannya pula.

Gambar 3.“Gambar Bebas” (Karya Annisa Rahmani)

Berdasarkan observasi di lapangan denganmenggunakan teknik meniru tersebut maka awalmulanya anak dikenalkan contoh gambar dan caramenggambarnya, dari bentuk-bentuk sederhanaterlebih dahulu. Seperti membuat lingkaran, segiempat, segi tiga. Kemudian membuat bentuk-bentuktersebut menjadi sebuah benda yang lebih kompleksseperti rumah, bunga dan lain-lain dan biarkan anakberimajinasi dengan idenya sendiri. Segitiga dibuatgunung dan rumah, segi empat dibuat rumah,lingkaran dibuat matahari. Seperti yang tampak padagambar 3.

2. Mengembangkan kemampuan mewarnai/teknik permainan warna

Penerapan teknik permainan warna sepertiyang disebutkan di kompasiana (2011) dengantahapan-tahapan sebagai berikut: Terlebih dahulu anakdiminta untuk mewarnai bentuk-bentuk yangsederhana. Misalnya bentuk lingkaran, segitiga,bintang. Selanjutnya bisa mewarnai bidang-bidangyang lebih besar atau lebih rumit. Tahap selanjutnyaanak juga bisa diberi buku mewarnai dengan gambar-gambar yang sederhana misalnya satu objek gambarsaja setelah terlihat mulai bagus hasil pewarnaannyatingkatkan dengan memberikan buku mewarnai lebihdari satu objek gambar sehingga tingkat kesulitannyasemakin meningkat. Seperti yang terlihat padagambar 4.

Page 5: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN MELUKIS …

106 Volume 6 No. 2 Desember 2014

Jurnal Penelitian Seni Budaya

Gambar 4.“Mewarnai” (Karya Annisa Rahmani)

Gambar 4 adalah hasil karya anak usiakurang lebih 4 tahun, anak mewarnai gambar sesuaidengan contoh gambar yang diatasnya, namun terlihatanak mewarnai sesuai dengan keinginannya. Tampakwarna-warnanya tidak sama dengan gambar yangdiatasnya, Untuk mengembangkan kreativitasbiarkan anak mewarnai gambar sesuai denganimajinasinya sendiri.

Setelah anak-anak mulai menguasai keduateknik tersebut Anak dilatih bermain dengan komposisiwarna, yaitu bermain dengan warna dari warna-warna dasar (primer) merah, kuning dan biru.Pencampuran dari warna primer ini akanmenghasilkan warna baru yang disebut warnasekunder misalkan biru dengan kuning akanmenghasilkan warna hijau, kuning dengan merah akanmenghasilkan warna jingga. Untuk pengembanganlebih lanjut anak-anak mulai dapat diajarkan tentangteknik gradasi. Pewarnaan transisi antara terang dangelap. Inilah salah satu trik yang dapat membuatgambar menjadi semakin indah.

Gambar 5."Mengekspresikan berbagai warna”

(Karya Annisa Rahmani)

Gambar 6."Menggambar dan mewarnai bebas”

(Karya Annisa Rahmani)

Gambar 5 dan 6 dibuat seorang anak berusiakurang lebih 4 (empat) tahun. Seperti yang telahdisebutkan oleh dewabrata (2005) di dalam landasanteori pada usia kurang lebih 4 (empat) tahun anakmulai menggambar bentuk-bentuk yang berhubungandengan alam sekitarnya. Pada mulanya bentuk sulitdikenali, misalnya manusia, rumah, dan pohon,perhatian lebih tertuju pada hubungan antara gambardengan objek dari pada warna dan objek.

Berdasarkan landasan teori tersebut makadalam mengajarkan anak mewarnai gambar biarkananak diberi kebebasan juga dalam mewarnai objeksesuai dengan keinginan sendiri. Tidak harus sesuaidengan relitas kehidupan misalnya yang terlihat dalalmcontoh gambar 5 dan 6. Warna-warna yang digunakan sesuai dengan keinginannya tanpa adahubungannya dengan realitas. Hal ini sesuai denganapa yang dikatakan oleh Soegiarty (2011) bahwa

Page 6: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN MELUKIS …

107Volume 6 No. 2 Desember 2014

Nunuk Nur Shokiyah : Analisis Hubungan antara Kegiatan Melukis dengan Kebutuhan Psikologis pada Remaja

warna yang digunakan anak usia 4-7 tidak adahubungannya dengan realitas.

3. Mengembangkan kreativitas anak denganmenggambar bebas

Kompasiana (2011), mengungkapkan bahwaanak seringkali hanya bisa menggunakan teknikmencontoh gambar-gambar yang sudah diberikan.Paling bagus bagi anak-anak adalah dengan caramembiarkan mereka dengan membuat gambarbebas. Biarkan anak-anak bereksplorasi denganimajinasi, ide dan kreativitasnya. Mereka mempunyaicara sendiri untuk menuangkan ide dan imajinasinyake dalam sebuah bentuk gambar. Jangan berikanpembatasan atau menyalahkan kreativitas anakseperti misalkan gunung seharusnya warna biru anaktersebut memberikan warna lain seperti warna merah.Ini adalah perwujutan dari imajinasi dan kreativitasmereka dan biarkan mereka memberikan jawabanatas ide mereka tersebut.

Pendapat tersebut juga diperkuat olehKatono (dalam Wildan 2014) yang mengatakanbahwa anak mempunyai relasi sosial yang primitifyaitu anak hanya bisa menyukai benda-benda danperistiwa sesuai dengan dunia keinginannya. Dapatdikatakan bahwa anak membangun dunianya sesuaidengan keinginannya.

Maka berdasarkan teori di atas biarkan anakmenggambar sesuai dengan apa yang diinginkan.Karena hal ini justru anak akan merasa nyaman untukmengungkapkan imajinasi atau ide-ide yang ingindituangkan. Dengan membiarkan anak menggambarsesuai dengan keinginannya maka anak bisa lebihmengeksplorasi kemampuanya dalam berkreasi.Anak bisa menemukan sesuatu yang baru tanpadisadari, sehingga anak tidak merasa bosan danterpacu untuk terus berkreasi. Hal ini bisa dilihat padagambar 7 dan 8.

Gambar 7."Menggambar bebas”

(Karya Annisa Rahmani)

Gambar 8."Menggambar Bebas”

(Karya Annisa Rahmani)

Teknik menggambar bebas juga dapatdilakukan dengan membiarkan anak menggambarbenda-benda yang ada di sekitarnya sesuai dengankeinginannya, gambar yang dibuat anak tidak harussama persis dengan apa yang dilihatnya.

4. Mengembangkan kreativitas anak denganpencampuran berbagai medium

Untuk mengembangkan kreativitas anakdalam menggambar dapat menggunakan mediumapapun dan alat warna apa saja. pemanfaatanberbagai macam alat warna seperti krayon, pensilwarna, cat poster, spidol, atau pewarna lainnya, halini akan lebih memacu kreativitas anak bahwa untukmembuat menggambar tidak harus bergantung hanyadengan satu bentuk alat warna saja atau hanya denganmenggunakan satu medium gambar saja. Hal ini bisadilihat dari gambar 9 dan 10.

Page 7: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN MELUKIS …

108 Volume 6 No. 2 Desember 2014

Jurnal Penelitian Seni Budaya

Gambar 9."Pencampuran Berbagai Medium”

( Karya Annisa Rahmani)

Gambar 10.“Pencampuran Berbagai Medium”

(Karya Annisa Rahmani)

Gambar 9 dan 10, dibuat oleh seorang anakpada usia kurang lebih 5 tahun. Dalam membuatgambar tesebut anak asyik dengan bahan-bahan yangada untuk membuat sebuah karya.

Di samping empat (4) teknik yang telahdipaparkan di atas ada beberapa cara yang dapatdigunakan dalam pengembangan kreativitas anakdalam menggambar berdasarkan observasi dilapangan yaitu:

a. Menyediakan fasilitas menggambarSalah satu cara untuk mengembangkan

kreativitas anak adalah memberikan sarana untukmerangsang anak berkreasi. seperti apa yang disebutjuga dalam Majalah Tiara, edisi khusus nomor 171, 1Desember 1996, bahwa anak bisa diupayakan untukmenjadi kreatif dengan menyediakan sekumpulanbahan yang bisa merangsang kreartivitas anak.

Berdasarkan observasi juga terbukti bahwaketika anak mendapat fasilitas dengan mudah untukberkreasi melalui media menggambar, maka anakakan selalu berkreasi sesuka hatinya. Seperti yangterlihat dalam gambar 11.

Gambar 11.“Fasilitas Menggambar di ruang Depan”

Gambar 11 terlihat bahwa fasilitas yangdisediakan tidak harus mahal bahkan terlihat juga adakertas-kertas bekas yang bisa digunakan lagi. Namunada beberapa hal yang penting untuk digaris bawahiketika memberikan fasilitas pada anak, fasilitastersebut terletak di tempat-tempat yang mudah untukdilihat dan mudah dijangkau, bahkan terlihat jugadiletakkan berdekatan dengan beberapa permainanyang dimiliki anak. Hal ini dimaksudkan bahwa kertasdan peralatan mengambar dijadikan sebagai saranabermain anak. Sehingga anak melakukan kegiatanmenggambar dengan senang hati.

b. Berkreasi setiap hariAnak dimotivasi untuk melakukan kegiatan

menggambar setiap hari, hal ini tidak terlepas daricara yang pertama yaitu dengan menyediakanfasilitas menggambar di tempat yang mudah dilihatdan mudah dijangkau oleh anak.. Harus diperhatikancara ini tidak memaksa anak melakukan kegiatanmenggambar. Namun hanya memotivasi anak untukmelakukan kegiatan tersebut. Bahkan terkadang anakhanya menggambar coretan-coretan saja. Sepertiyang terlihat pada gambar 12.

Page 8: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN MELUKIS …

109Volume 6 No. 2 Desember 2014

Nunuk Nur Shokiyah : Analisis Hubungan antara Kegiatan Melukis dengan Kebutuhan Psikologis pada Remaja

Gambar 12."Gambar Bebas”

(Karya Annis Rahmani)

Gambar 13."Gambar Bebas”

(Karya Annis Rahmani)

Gambar 12, anak membuat gambarsederhana. Tapi terkadang anak juga membuatgambar dengan berbagai bentuk, terlihat pada gambar13, 14 dan 15

Gambar 14.“Gambar Bebas”

(Karya Annis Rahmani)

Gambar 15.“Gambar Bebas”

(Karya Annis Rahmani)

c. Menggambar sambil bermainBermain adalah sifat alamiah anak. Menurut

teori fenomenologis yang disebutkan dalam Wildan(2012) permainan mempunyai arti dan nilai bagi anak-anak yaitu sebagai berikut: a) Kerukunan, b)Mengukur potensi serta kemampuan diri, c) Fantasi,bakat, dan kecenderungannya, c) Emosi, d) AlatPendidikan, e) Pra-latihan, f) Belajar menggunakansemua fungsi kejiwaan dan fungsi jasmaniah dengansuasana hati.

Senada dengan Wildan, Kadir (1973),berpendapat bahwa anak –anak berseni sekaligusbermain, sehingga anak merasa senang dan tercurahsegala gejolak jiwanya. Maka dari itu hendaknyakreativitas anak dirangsang dan dieksplorasi melaluikegiatan bermain. Pendapat tersebut di perkuat olehMunandar (2004), bahwa ada hubungan yang eratantara sikap bermain dan kreativitas.

Berdasarkan hasil observasi maka ketikakegiatan menggambar dilakukan dengan bermain,anak akan bebas berkreasi dengan imajinasinya tanpaada kekangan. Permainan dalalm kegiatanmenggambar bisa dilakukan sendiri maupun denganteman. Hal ini bisa terlihat pada gambar 16 dan 17.

Page 9: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN MELUKIS …

110 Volume 6 No. 2 Desember 2014

Jurnal Penelitian Seni Budaya

Gambar 16."Menggambar sambil Bermain”

(Karya Annisa Rahmani)

Gambar 17.Karya Teman Annisa Rahmani (Prasnanda)

Gambar 16 dan 17 terlihat bahwa masing-masing anak saling melengkapi gambarnya, Walaupungambar tersebut hampir sama, namun mereka tidakada yang mengarahkan untuk membuat sebuah bentukgambar. Mereka asyik dengan gambar yangdibuatnya, bahkan ketika menggambarpun merekaterlihat senang. Mereka tenggelam dengan permainanmenggambar. Di sinilah menggambar dijadikan alatuntuk bermainan.

d. Menggambar dengan berceritaBahasa merupakan elemen yang penting

dalam menyampaikan pesan atau keinginan anak.Bentuk gambar yang dibuat anak disebut sebagaibahasa visual. Sedangkan pada anak bahasa menurutWildan (2012) sebagai alat untuk mengungkapkanpikiran dan maksud, alat komunikasi dengan lawanbicara, pembuka lapangan rocahani yang lebih tinggi,alat untuk mengembangkan fungsi-fungsi tanggapan,perasaan, fantasi, intelek, dan kemauan.

Anak menyampaikan ide gagasannya melaluigambar-gambar yang dibuatnya. Bila kegiatanmenggambar pada anak dilakukan denganmenggunakan metode bercerita, anak akan lebihtertarik lagi mengungkapkan gagasannya kedalamsebuah gambar. Hal ini terlihat pada gambar 18 dan19.

Gambar 18."Menggambar dengan Bercerita”

Page 10: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN MELUKIS …

111Volume 6 No. 2 Desember 2014

Nunuk Nur Shokiyah : Analisis Hubungan antara Kegiatan Melukis dengan Kebutuhan Psikologis pada Remaja

Gambar 19."Menggambar dengan Bercerita”

(Karya Annisa Rahmani)

Gambar 18 dan 19 terlihat bahwa ketika anaksedang menggambar, anak dipancing dengan beberapapertanyaan yang terkait dengan gambar yangdibuatnya, maka terlihat anak dengan antusiasmenceritakan gambar yang telah dibuatnya, gambar19 anak menceritakan dirinya sedang pergi dengankakak-kakaknya dan kedua orang tuanya naik mobil.Kemudian terlihat dua orang anak dalam gambartersebut, anak bercerita bahwa setelah pergikemudian anak bermain dengan temannya, bahkananak akan terus menambah beberapa objek gambarsambil terus bercerita. Terlihat anak tenggelam dalamimajinasinya.

e. Memberikan liburan yang kreatifAnak diajak ke tempat-tempat yang sesuai

dengan minat anak. Bila anak setiap hari terbiasamenggunakan kertas untuk menulis ataumenggambar. Maka ketika anak bepergian biasanyaanak tidak lupa membawa kertas untuk menulis ataumenggambar. Secara sepontan anak akanmenggambar atau menulis di tempat tersebut. Namuntidak selalu anak menggambar atau menulis di tempatberliburnya, akan tetapi anak akan menuangkan hal-hal yang menarik yang dialaminya pada waktuberlibur. Berlibur fungsinya mampu memberikansuasana yang baru bagi anak. Hal ini penting bagianak untuk proses kreatifnya.

Gambar 20. “Lliburan kreatif”

Gambar 21."Gambar bebas setelah liburan kreatif”

(Karya Annisa Rahmani)

Setelah ber libur anak ter tarik untukmenuangkan apa yang dialami anak ketika pulangbepergian seperti yang terlihat pada gambar 21

f. Peran serta orang tuaKeluarga memegang peranan penting dalam

mengembangkan kreativitas anak. Bahkan intenstaspengaruh orang tua bagi anak sangat penting. Sepertiyang disebutkan dalam Republika, 20 mei 1996,beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua dalammengupayakan anak agar lebih kreatif adalahmeningkatkan frekuensi hubungan pada anak.Perhatian orang tua pada anak sangat penting bagipengembangan kreativitas anak. Hal yang bisadilakukan orang tua adalah dengan ikut berpartisipasidalam kegiatan menggambar anak seperti yangterlihat pada gambar 22.

Page 11: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN MELUKIS …

112 Volume 6 No. 2 Desember 2014

Jurnal Penelitian Seni Budaya

Gambar 22.“Peran serta orangtua”

Gambar 22 memperlihatkan hubungan antaraorang tua dan anak. Dengan cara tersebut ternyataanak merasa senang, karena orang tuanya ikut terlibatdalam kegiatan anak. Seperti mendengarkan ceritaanak pada gambar yang dibuat anak.

Banyak cara untuk mengembangkankreativitas anak melalui kegiatan menggambar,diantaranya adalah yang sudah dipaparkan diatas.Teknik pengembangan krativitas yang sudahdipaparkan diatas bertujuan untuk mengoptimalkankreativitas anak dengan cara yang tepat sesuai denganperkembangan psikologis anak. Anak tidak dipaksauntuk menggambar bagus tetapi mengarahkan anakuntuk berkreasi sessuai dengan keinginannya.

SimpulanAda beberapa cara untuk mengembangkan

kreativitas anak melaui kegiatan menggambar yaitudengan cara Memperkaya kemampuan anak dalammenggambar, menggambar bebas, mewarnai,menggambar dengan pencampuran berbagai medium,menyediakan berbagai fasilitas menggambar,berkreasi setiap hari, menggambar sambil bermain,menggambar sambil bercerita, liburan kreatif,keterlibatan orang tua terhadap aktivitas menggambaranak.

Beberapa teknik yang dipaparkan di atasadalah upaya pengembangan kreativitas anak melaluikegiatan menggambar. Penekanan dalam penelitianini adalah untuk mengembangkan kreativitas anak,tidak menjadikan anak pandai atau bagus dalammenggambar. Aktivitas Menggambar bagi anakhendaklah dilakukan seperti halnya bermain, sehinggamenyenangkan bagi anak. Anak hendaklah diberikesempatan dan didorong untuk melakukan kegiatan

menggambar, meskipun tidak boleh dipaksa. Anakmembutuhkan stimuli dalam perkembangankemampuan menggambar.

Kegiatan menggambar pada anak yangterpenting adalah prosesnya bukan hasil. Ketika anakmenggambar yang harus diperhatikan adalah anakmelakukannya dengan senang hati tanpa adanyapaksaan dari orang lain. Sehingga gambar yangdihasilkan sangat unik sesuai dengan ekspresi jiwaseorang anak yang masih alami.

Kepustakaan

Dewaboroto, B.T. 2005. “Gaya Lukis Anak-AnakSebagai Acuan Penciptaan Karya SeniLukis”, Surya Seni, Jurnal Penciptaandan Pengkajian Seni, Vol. 1:01, Februari,2005.

Handayaningsih. 2012. “Upaya PeningkatanKreativitas Anak melalui KegiatanMenggambar Bebas Pada Kelompok Adi Taman Kanak-Kanak KemalaBhayangkari 07 Sragen TahunPelajaran 2011/2012” Skripsi, UMS

Istianah. 2012. “Meningkatkan Kreativiata Anakmelalui Kegiatan Melukis Di TKIT(Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu)Buah Hati Kita Jember Pada KelompokA2 Tahun Pelajaran 2010/2011” .Skripsi. FKIP.

Monks, F.J., Konoers, A.M.P. terj. Haditono. 2001.Psikologi Perkembangan. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

Kadir, A. 1973. Pengantar Estetika. Yogyakart: BPASRI.

Kurikulum Pendidikan Dasar. 1994. Garis-garisBesar Program Pengajaran. Jakarta :Depdikbud.

Liyana, Susanti. 2010. Hubungan antaraKreativitas, Seni dan Estetika, file:///D:/kreativitas/hubungan-antara-kreativitas-seni-dan-estetika.html, 23 October2010,10:31

Liderman, E.W. & Herberholz, D.W. 1979. Creativeteaching in art. New York: Prentice Hall.

Moleong, Lexy J. 2004. Metode PenelitianKualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya.

Munandar, SC Utami. 1992. MengembangkanBakat dan Kreativitas Anak Sekolah.Jakarta: Gramedia.

Page 12: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN MELUKIS …

113Volume 6 No. 2 Desember 2014

Nunuk Nur Shokiyah : Analisis Hubungan antara Kegiatan Melukis dengan Kebutuhan Psikologis pada Remaja

Matlin, Margaret W. 1999. Cognition, fourt edition.Forth Worth: Harcourt Brace College Pub-lisher.

Rahayu. 2011. “Meningkatkan kreativitas anakusia dini melalui peta pikiran”,http://mujito.wordpress.com/pembelajaran/meningkatkan-kreativitas-anak-usia-dini-melalui-peta-pikiran/

Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi,Remaja Rosdakarya; Bandung.

Republika. 1996. “Mengupayakan Anak Agar LebihKreatif”, Republika, 20 Mei 1996)

Soegiarty, Tity. 2011. “Mengenal GambarKarakteristik Gambar Anak Usia 2-13Tahun”,http:// file.upi.edu/direktori/FPBS/

J u r _ P E R K E M B A N G A N _KARAKTERISTIK.html

Syahputra, Ansyari. 2012. “10 Cara MeningkatkanKreativitas Anak” http://blog-ansyari.b l og s p ot . c om/ 2 0 1 2 / 0 4 / 1 0 - ca r a -meningkatkan-kreatifitas-anak.html

Wasono, N.E. Sukardi, E. , PengembanganKreatifitas Seni Siswa MelaluiPembelajaran Seni Rupa Di Sd/Mi SeKabupaten Tangerang, JurnalPendidikan, Volume 8, Nomor 2, Septem-ber 2007, 83-91.

Wildan. 2012. “Pentingnya Menggambar BagiA n a k . h t t p : / / s a n g k a r y a t o r -wildan.blogspot.com/2012/10/pentingnya-menggambar-bagi-anak-untuk.