Analisis Film

download Analisis Film

of 13

Transcript of Analisis Film

Tugas Bahasa IndonesiaANALISIS FILMDEAD POETS SOCIETY

Oleh : Alocitta A /01 / XII IPA 4Naufal Ridho H /Suluh Pandji A /

SMA Negeri 5 Surabaya2013-2014Unsur Intrinsik1. Tema:Film ini memiliki tema tentang sastra, persahabatan dan pendidikan. Tema sastra ditunjukan melalui puisi-puisi yang hampir mendominasi film ini, tema persahabatan ditunjukan lewat kisah persahabatan para murid Keating yang selalu solid, sedangkan tema pendidikan ditunjukan lewat adegan-adegan Mr.Keating ketika mengajar dengan gaya mengajarnya yang modern dan unik.

2. Alur Cerita/Plot :Alur dari film ini adalah maju, berikut pembahasannya

Perkenalan : Ada tujuh anak laki-laki (Neil Perry (Robert Sean Leonard), Todd Anderson (Ethan Hawke), Knox Overstreet (Josh Charles), Charlie Dalton (Gale Hansen), Richard Cameron (Dylan Kussman), Steven Meeks (Allelon Ruggiero) dan Gerard Pitts (James Waterston) ) yang belajar di sekolah berasrama khusus laki-laki bernama Akademi Welton. Sekolah ini terkenal sebagai sekolah unggulan, karena memiliki siswa yang cemerlang. sekolah ini menganut prinsip: Tradisi, Kehormatan, Disiplin, dan Prestasi.Pada awal dimulainya kelas, para siswa tersebut mendapat seorang guru pengganti bahasa Inggris yaitu Pak Keating (Robin Williams).Pada hari pertama Keating mengajar, para siswa tersebut sudah dikejutkan dengan metode pengajaran Keating yang unik. Mereka diajak berkeliling sekolah, dan merobek beberapa halaman buku pelajarannya.Suatu ketika tujuh anak laki-laki tersebut mencari-cari informasi mengenai Keating dan menemukan istilah Dead Poets Society. Karena penasaran akan apa yang dikatakan oleh Kearing, akhirnya mereka pergi ke goa yang disebut Keating sebagai tempat perkumpulan DPS.Setelah menemukan goa tersebut, mereka pun memutuskan untuk menghidupkan lagi Dead Poets Society dan mengadakan pertemuan rutin setiap malam. Di sana mereka mulai mencoba hal-hal baru dan mencari kebebasan.

Konflik:Suatu ketika Dalton menulis sebuah artikel di Koran dengan atas nama Dead Poet Society, dan ia menganggap itu sebagai sesuatu yang menyenangkan. Karena kejadian tersebut kepala sekolah mengadakan forum besar untuk mencari siapa penulis artikel berates nama DPS. Di tengah-tengah rapat sebuah telepon bordering, kemudian Charlie mengangkat telepon tersebut dan mengatakan bahwa itu adalah telepon dari Tuhan yang mengatakan bahwa Akademi Welton harus membuka pintu untuk perempuan. Akhirnya Pak Nolan, sang kepala sekolah langsung memanggil Charlie ke ruangannya. Charlie diminta untuk memberikan nama-nama anak yang tergabung dalam DPS, namun meski ia sudah dipukuli oleh Pak Nolan ia tetap tidak mau memberikan nama-nama.(belum selesai tak tulis)

----------------Seluruh film ini adalah proses penyadaran, dimana para murid (dan juga pemirsa) melihat bahwa otoritas lembaga (seperti sekolah) dapat dan selalu berupaya menjadi pengarah, tapi hanya diri kita sendiri yang dapat mengetahui siapa diri kita.Pemikiran bebas seperti ini menjadi sebuah masalah ketika Neil, seorang murid, yang memutuskan belajar drama daripada kedokter (yang disarankan orang tuanya). Neil akhirnya bunuh diri di ruang kerja ayahnya setelah penampilan perdana dramanya di sekolah gagal menyenangkan orang tuanya.

3. Latar cerita :-Latar Tempat :Film Dead Poet Society memiliki berbagai latar namun secara umum film ini berlatarkan sekolah unggulan untuk anak laki-laki di Amerika yaitu Welton Academy. Selain Welton Academy ada pula beberapa tempat yang menjadi latar film ini, yaitu: Gua tempat perkumpulan Dead Poet Society Rumah Neil Rumah keluarga Gedung pertunjukan teater

-Latar Waktu:- Tahun 1950an- Pagi hari : waktu sekolah, - sore hari: kegiatan belajar di sekolah selesai dan para siswa beristirahat- malam hari : Murid-murid yang tergabung dalam dead poets society berkumpul Latar adat istiadat: Film ini memiliki latar adat istiadat masyarakat di amerika dari kalangan orang-orang terplelajar sehingga tokoh-tokoh di film ini terlihat cerdas dan selayaknya orang terpelajar lainnya, mereka sangat disiplin dan menjadijan pendidikan sebagai fokus utama.

4. Tokoh & Penokohan : Mr. John Keating

Mr.Keating adalah guru sastra di Welton Academy yang sebelumnya juga pernah bersekolah di Welton Academy. Mr.Keating adalah sosok yang inspiratif, kreatif, cerdas, dan humoris. Ia adalah sosok yang berani mendobrak tradisi-tradisi kolot di sekolahnya.

Kepala sekolah (Mr. Gale Nolan)

Mr. Gale sangat disiplin dan kolot (?)

Mr.Perry

Mr. Perry adalah ayah dari Neil Perry, ia adalah sosok orang tua yang sangat keras dalam mendidik anaknya. Ia sangat disiplin dan berkeinginan keras, sampai-sampai demi mencapai keinginannya agar Neil bisa sekolah kedokteran di Harverd ia memaksa Neil untuk menghentikan kegiatan-kegiatan sekolahnya yang tidak berhubungan dengan akademis.

Neil Perry

Neil Perry sebenarnya merupakan sosok yang percaya diri, ia pintar dan juga berani. Namun ketika ia berhadapan dengan ayahnya ia tidak pernah bisa menyampaikan apa yang sesungguhnya ia rasakan, ia terlalu takut untuk menentang ayahnya. Charlie Dalton (Nuwanda)

Charlie Dalton adalah anak yang berani, jahil dan humoris. Ia tidak takut dihukum, dan ia juga merupakan seorang anak yang ekspresif.

Knox Overstreet

Knox Overstreet sebenarnya seorang anak yang agak pemalu, namun ketika Mr. Keating berkata bahwa puisi dapat membuat wanita meleleh, ia langsung nekat untuk mendekati Chris meskipun ia tahu bahwa Chris sudah berpacaran dengan .

Todd Anderson

Todd Anderson adalah seorang anak yang pendiam dan pemalu. Ketika bersama dengan teman-temannya ia tidak banyak bicara, dan barulah ketika Mr. Keating menyuruhnya untuk berpuisi, Todd dapat mengatakan banyak kata. Pada akhir cerita ia menjadi anak yang berani membela teman-temannya dan Mr.Keating, hal tersebut menunjukkan bahwa Todd sangat setia kawan.

Steven Meeks

Meeks memiliki sifat jenius dan pintar serta kreatif. Ia berhasil menciptakan radio untuk dapat mendengarkan musik.

Richard Cameron

Cameron sangat takut untuk melanggar peraturan, ia anak yang suka mementingkan diri sendiri dan tidak setia kawan. Hal tersebut terlihat di akhir cerita ketika ternyata orang yang melaporkan DPS ke pihak sekolah adalah dia.

Gerard Pitts

Pitts merupakan anak yang sangat hati-hati, ia tidak berani mengambil resiko sehingga ketika teman-temannya mau melakukan sesuatu Pitts sering ragu untuk ikut bergabung atau tidak.

5. Sinopsis :(masih copas)Setting dari film ini adalahsebuah sekolah persiapan yangbernama Welton Academy. Sekolahini diceritakan sebagai sebuahsekolah dengan beberapa prinsipyang dijunjung tinggi. Prinsip-prinsip tersebut adalah honor(kehormatan), dicipline (disiplin),excellence (keunggulan), tradition(tradisi). Seperti karakter darisekolah unggulan, prinsip-prinsip itu sangat ditekankan pada siswa-siswa di sekolah tersebut. Dan seperti umumnya sekolah unggulan, dalam film ini diceritakan bahwa banyak orang tua yang tertarik untuk menyekolahkan anaknya, sebagai upaya agar anaknya tersebut diterima di sekolah/universitas unggulan.Film ini diawali dengan mulai masuknya kembali siswa-siswa di sekolah itu, setelah liburan musim panas. Salah seorang siswa, Neil Perry, mendapatkan seorang teman sekamar baru yang bernama Todd Anderson. Todd sendiri sebelumnya tidak bersekolah di Welton Academy. Tetapi karena kakaknya (Jeffrey Anderson), yang sempat menjadi siswa teladan, bersekolah di situ maka dia pun dipindahkan oleh orang tuanya. Neil dan beberapa orang temannya sering berkumpul untuk belajar maupun sekedar merokok. Kegiatan yang disebutkan terakhir ini, mereka lakukan secara sembunyi- sembunyi. Seperti kebanyakan siswa di sekolah ini, alasan Neil untuk masuk adalah lebih karena untuk melaksanakan perintah dari orang tuanya. Karena itulah ketika ayahnya menyuruh untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai asisten penyuting buku tahunan, karena dianggap akan mengganggu prestasi belajarnya, Neil tidak mampu menolak. Padahal sebenarnya, Neil sangat menikmati dan menginginkan posisi itu. Kenyataan yang dihadapi oleh Neil itu, juga dialami oleh siswa-siswa lainnya. Dan mereka akhirnya terbiasa dengan sikap mengalah dan menurut kepada orang tuanya. Memilih untuk melaksanakan pilihan dan perintah dari orang tuanya, dan melupakan keinginan mereka sendiri.Dalam rangka untuk melaksanakan prinsip-prinsip yang dianut Welton Academy, guru yang mengajar disana sangat keras dan disiplin terhadap para siswanya. Selain demi prinsip, hal tersebut juga dilakukan untuk memastikan para siswanya dapat masuk ke universitas unggulan sesuai dengan keinginan para orang tua siswa. Tidak jarang upaya tersebut menyebabkan proses belajar di kelas menjadi monoton dan membosankan. Hanya menghafal apa yang diajarkan oleh guru maupun yang tertulis di buku. Tetapi hal itu seakan tidak menjadi suatu masalah bagi para siswa. Karena, mereka memang telah terbiasa dengan kondisi seperti itu.Kondisi yang berbeda dialami oleh para siswa ketika John Keating, guru bahasa Inggris yang baru, masuk ke kelas. Perbedaan itu jelas terlihat dari metode mengajarnyayang sangat John masuk ke pertama kali, para terkejut dan guru itu aneh. laun, para siswa memahami dan mengagumi guru Beberapa hal oleh John para siswanyaberbeda. Ketika kelas untuk siswa sangatmenganggap Tetapi lambat mulai akhirnya baru tersebut. yang ditekankan Keating kepada adalah untuk

mencari ide sendiri dan berusaha untuk meraih kesempatan (carpe diem). Dia selalu berkata kepada para siswanya untuk berpikir semau mereka, jadilah apa saja, lakukan apa saja, dan raihlah kesempatan sebelum kau mati.Neil dan teman-temannya sangat tertarik kepada sosok John Keating. Ketertarikan itu, telah membuat mereka mencari tahu lebih banyak mengenai guru itu. Salah satu hal yang kemudian mereka ketahui adalah semasa mudanya dulu, John bersama teman-temannya sering berkumpul di sebuah gua untuk membaca puisi. Komunitas ini kemudian disebut sebagai the dead poets society. Hal ini menginspirasi Neil dan kawan- kawannya untuk melakukan hal yang sama. Mereka kembali menghidupkan the dead poets society, dan mulai sering keluar dari asrama sekolah untuk membaca puisi di gua yang terletak di luar kompleks asrama.Begitulah, John Keating telah banyak membawa pengaruh kepada Neil dan kawan-kawannya. Tidak jarang kata-kata raihlah kesempatan (carpe diem) menjadi suatu alasan dan pendorong bagi mereka untuk melakukan apapun yang mereka inginkan. Misalnya saja yang dilakukan oleh salah seorang siswanya yang telah mengubah namanya menjadi Nuwanda, ketika menyelundupkan tulisan mengenai tuntutan agar Welton Academy menerima siswa wanita dalam buletin sekolah itu. Pihak sekolah akhirnya memberikan hukuman pada Nuwanda dengan memberikan pukulan pada pantatnya. Kepada Nuwanda ditanyakan mengenai keterlibatan siswa-siswa selain dirinya, tapi dia tidak mau mengaku. Dan keberadaan the dead poets society pun masih belum diketahui pihak sekolah.Setidaknya itulah yang diketahui oleh para siswa itu.Sampai akhirnya, terjadi suatu peristiwa yang membuat Neil berani melawanperintah ayahnya. Neil yang sangat ingin berakting, telah mendaftar dalam suatu pertunjukkan drama dan diterima sebagai pemeran utama. Demi melaksanakan sesuatu yang sangat diinginkannya itu, Neil memalsukan surat ijin dari ayahnya. Dan akhirnya,

ayahnya mengetahui perbuatannya itu. Neil tetap bersikeras untuk ikut dalam drama itu. Dan atas saran dari John Keating, dia membicarakan maksud dan keinginannya untuk berakting. Dan memang kemudian ayahnya mengijinkan Neil untuk ikut dalam pementasan drama itu. Tetapi seusai pementasan, Neil dibawa pulang ke rumah oleh ayahnya. Ayahnya menyampaikan keputusannya untuk mengeluarkan Neil dari Welton Academy dan memasukkannya ke sekolah militer. Sebenarnya Neil tidak menyukai rencana itu, tapi dia tidak mampu untuk menolaknya. Sampai akhirnya, dia membuat keputusan untuk mengakhiri hidupnya dengan pistol milik ayahnya.Kematian Neil ini menjadi awal dari terungkapnya the dead poets society, yang dihidupkan kembali oleh Neil dan kawan-kawannya. Dan akhirnya, John Keating yang memang banyak berpengaruh kepada siswa-siswanya dan semasa muda dulu memunculkan the dead poets society, menjadi pihak yang dianggap bersalah. John dianggap telah menjadi pendorong dan penyebab dari peristiwa bunuh diri yang dilakukan oleh Neil. Dan akhirnya, John Keating pun dipecat dari Welton Academy.Film ini banyak berbicara tentang kebebasan. Kebebasan untuk mengungkapkan ide maupun keinginan. Film ini juga menyoroti masalah pendidikan. Seringkali pendidikan dimaknai sebagai suatu media untuk meraih sesuatu yang bersifat material semata, dan status. Padahal ada hal lain yang lebih penting dalam pendidikan.Seperti yangKeating dalamPendidikanuntuk berpikirlain yang jugadalam film inikenyataannya,mudah untuksistem yangIni ditunjukkankegagalan Keating melawan sistem sekolahnya. Walaupun dia telah mampu sedikit memberikan pandangan bagi para siswanya.

Unsur Eksterinsik :

Nilai sarana untuk melawan rutinitas dan desain pembelajaran/pendidikan formal yang membelenggu. Hidup di dalam sistem sekolah yang tertutup dan dikunci oleh tradisi tentu tidak hanya membosankan, namun pelan-pelan akan membunuh kesadaran mengenai siapa diri kita sebenarnya. Lambat laun otentisitas kedirian akan hilang dan berganti menjadi makhluk-makhluk penurut tata aturan baku dan tradisi yang sudah dianggap adiluhung sejak mula. Dalam komunitas: yang terjadi adalah upaya untuk saling menjaga kesadaran mengenai siapa diri masing-masing orang, apa tujuan yang lebih hakiki dalam hidup, apa hal-hal yang mesti selalu didengungkan dan perjuangkan.

Nilainya disuruh 20 katanya -_- itu yg baru ada dari maho

Larik Puisi edukasi : Berkumpulah wahai kuntum bunga selagi bisa Carpe Diem! Raihlah kesempatan Ini adalah sebuah pertarungan, sebuah peperangan, yang korban-korbannya merupakan hati dan jiwamu. Tidak peduli apa yang orang-orang katakan tentang dirimu, kata-kata dan ide-ide yang kamu utarakan dapat merubah dunia. Ketika kamu membaca, jangan hanya mempertimbangkan apa yang penulis pikirkan, tetapi pertimbangkan juga apa yang kamu pikirkan. Ada waktu untuk berani dan ada waktu untuk berhati-hati, dan seorang pria bijak memahami mana yang dilakukan Kita tidak membaca dan menulis puisi sebab hal itu terlihat manis & menggemaskan. Kita membaca dan menulis puisi sebab kita merupakan bagian dari umat manusia. Dan umat manusia dipenuhi dengan gairah. Kedokteran, hukum, bisnis, teknik, itu semua adalah pekerjaan yang mulia dan diperlukan untuk mempertahankan hidup. Tapi puisi, kecantikan, asmara, cinta, berguna bagi kita untuk tetap hidup. Terima kasih, anak-anak. Terima kasih. (kata-kata terakhir Keating)

4