ANALISIS FAKTOR PREDISPOSING, REINFORCING ...lib.unnes.ac.id/35085/1/UPLOAD_SARIF.pdfDiperkirakan...
Transcript of ANALISIS FAKTOR PREDISPOSING, REINFORCING ...lib.unnes.ac.id/35085/1/UPLOAD_SARIF.pdfDiperkirakan...
1
ANALISIS FAKTOR PREDISPOSING, REINFORCING, DAN ENABLING TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DALAM
PEMANFAATAN TEMPAT SAMPAH DI KOTA KENDARI
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Magister Kesehatan Masyarakat
Oleh:
Sarif Febriandi 0613517026
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2020
2
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Tellu Riala Sappa: Tauwe Ri Dewatae, Siri Ri Watakkaleta,
Nanniya Siri Ri Padatta Rupa Tau.
Artinya:
“Hanya ada tiga yang dijadikan pagar yaitu rasa takut kepada tuhan
Rasa malu kepada diri sendiri, dan rasa malu kepada sesama manusia”.
PERSEMBAHAN
Tesis ini saya persembahkan
Kepada kedua orang tuaku tercinta Alm. Syahrir Djohan dan Cicih Sunarsih
dan Universitas Negeri Semarang.
3
ABSTRAK
Sarif Febriandi 2019. “Analisis Faktor Predisposing, Enabling, Dan Reinforcing Terhadap Perilaku Masyarakat Dalam Pemanfaatan Tempat Sampah Di Kota Kendari”. Tesis. Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat. Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dr. Asih Kuswardinah, M.Pd. pembimbing II Dr. Eunike Raffy Rustiana, M.Si.
Kata Kunci: Predisposing, Enabling, Reinforcing, Perilaku.
Sampah merupakan barang sisa yang tidak terpakai. Timbunan sampah di Kota Kendari tahun 2017 yaitu 200 ton/hari dan pada tahun 2018 sebesar 229.46 ton/hari sampah yang tidak terkelola sekitar 10.29 ton/hari. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga terhadap perilaku pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Teknik sampling yaitu Stratified Random Sampling dan purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat Kota Kendari. Sampel berjumlah 400 responden. Instrumen menggunakan kuesioner. Data dianalisis univariat, bivariat dengan Chi Square dengan taraf signifikansi 5% (α = 0.05) dan multivariat dengan regresi logistik. Hasil uji Chi square menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan (p=0.000; OR=2.481), sikap (p=0.014; OR=1.829), dukungan keluarga (p=0.001; OR=2.398), sarana dan prasarana (p=0.020; OR=1.744), dan tidak ada pengaruh dukungan tokoh masyarakat (p=0878; OR=0.961), kebijakan (p=1.000; OR=1.036) terhadap perilaku pemanfaatan tempat sampah. Hasil regresi logistik menunjukkan pengetahuan yang paling berpengaruh terhadap perilaku pemanfaatan tempat sampah. Masyarakat diharapkan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan dan mengolah sampah.
4
ABSTRACT
Sarif Febriandi 2019. “Analysis of Predisposing, Enabling, and Reinforcing Factors Towards Community Behavior in Utilizing Trash Can in Kendari City ". Thesis. Master of Public Health Study Program. Postgraduate. Semarang State University. Supervisor I Dr. Asih Kuswardinah, M.Pd. Supervisor II Dr. Eunike Raffy Rustiana, M.Si.
Keywords: Predisposing, Enabling, Reinforcing, Behavior.
Garbage was unused leftover goods. The rubbish heap in the city of Kendari in 2017 was 200 tons/day and in 2018 amounted 229.46 tons/day of unmanaged garbage around 10.29 tons/day. The purpose of this was to analyze the influence of knowledge, attitude, and family supports on the behavior of the utilization of garbage in Kendari city. This study was using cross sectional design. The sampling technique of this study were Stratified Random Sampling and purposive sampling techniques. The population in this study was all the people of Kendari city. Samples amounted to 400 respondents. The instrument was using questionnaire. Data were analyzed using univariate, bivariate with Chi square with a significance level of 5% (α = 0.05) and multivariate with logistic regression. The result of Chi square test showed that there was a significant relationship between knowledge (p=0.000; OR=2.481), attitudes (p=0.014; OR=1.829), family support (p=0.001; OR=2.398) facilities and infrastructure (p = 0.020; OR = 1,744), and there is no influence of support from community leaders (p = 0878; OR = 0.961), policy (p = 1,000; OR = 1,036) on the behavior of waste bin utilization. The logistic regression results show that knowledge has the most influence on the behavior of garbage utilization. The society was expected to dispose of garbage in the place that has been provided and processing garbage.
5
PRAKATA
Segala puji syukur dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat. Berkat karunia-Nya, sehingga penulsi dapat menyelesaikan
tesis yang berjudul “Analisis Faktor Predisposing, Enabling, Dan Reinforcing
Terhadap Perilaku Masyarakat Dalam Pemanfaatan Tempat Sampah Di Kota
Kendari”. Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan maraih gelar Magister
Kesehatan Masyarakat pada Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Pasca
Sarjana Universitas Negeri Semarang.
Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai phak. Oleh karena
itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan penelitian ini. Ucapan terima
kasih peneliti sampaikan pertama kali kepada para pembimbing: Dr. Asih
Kuswardinah, M.Pd (pembimbing I) dan Dr. Eunike Raffy Rustiana, M.Si
(Pembimbing II), yang dengan sabar memberikan arahan dan bimbingan sampai
dengan selesainya tesis ini.
Ucapan terima kasih peneliti sampaikan juga kepada semua pihak yang telah
membantu selama proses penyelesaian studi, diantaranya:
1. Bapak Prof. Dr. Agus Nuryatim, M.Hum., sebagai Plt. Direktur Pascasarjana
UNNES yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengeyam
pendidikan di Universitas Negeri Semarang.
6
2. Ibu dr.RR. Sri Ratna Rahayu, M.Kes., Ph.D., sebagai Koordinator Program studi
Magister Kesehatan Masyarakat Pascasarjana UNNES yang telah memberikan
kesempatan dan arahan dalam penulisan tesis.
3. Bapak dan Ibu Dosen UNNES yang telah banyak memberikan bimbingan dan ilmu
kepada penulis salama menempuh pendidikan.
4. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Kendari yang telah memberikan izin
penelitian dan kebijakannya kepada penulis selama melakukan penelitian.
5. Kepala bidang B3, petugas kebersihan Kota kendari dan responden penelitian yang
telah banyak membantu dan menemani selama proses penelitian.
6. Kedua orang tua yang tercinta Alm. Syahrir Djohan dan Cicih Sunarsih yang telah
banyak dan selalu memberikan dukungan baik moral maupun materil, pengorbanan
yang tulus, kesabaran, kasih sayang, dan doa restu yang selalu mengiringi setiap
langkah penulis.
7. Kakak-kakak Sri Apriani dan Sri Sepianita yang selalu memberikan dukungan,
motivasi, kasing sayang dan doa.
8. Sahabat-sahabat anak kontrakan keranji dan Aesyira terima kasih atas dukungan
motivasi dan semangat kepada penulis.
9. Teman-teman Mahasiswa Pascasarjana Magister kesehatan Masyarakat angkatan
2017, teman dalam suka dan duka serta atas segala bantuan kerja samanya sejak
mengikuti studi sampai penyelesaian penulisan tesis. Semoga kita semua berhasil
dan menggapai cita-cita yang telah kita rencanakan, Aaamiiin.
7
10. Pihak lainnya yang sudah banyak membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini.
Penulis menyadari akan segala keterbatasan dan kekurangan dari isi maupun tulisan
tesis ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
sangat peneliti harapkan. Semoga penelitian ini bermanfaat dan merupakan kontribusi
bagi pembangnan ilmu kesehatan masyarakat.
Semarang, 13 Januari 2020
(Sarif Febriandi)
8
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
ABSTRACT ........................................................................................................ vi
PRAKATA .......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................... 7
1.3 Cakupan Masalah ....................................................................................... 7
1.4 Rumusan Masalah ....................................................................................... 8
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 8
1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 9
1.6.1 Manfaat Teoritis ....................................................................................... 9
1.6.2 Manfaat Praktis ...................................................................................... 10
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS, KERANGKA
BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ................................................... 11
2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................... 11
2.1.2 Faktor Predisposing ................................................................................ 11
2.1.3 Faktor Reinforcing .................................................................................. 15
2.1.4 Faktor Enabling ....................................................................................... 21
2.2 Perilaku Masyarakat .................................................................................. 23
2.3 Pemanfaatan Tempat Sampah ................................................................... 27
2.4 Kerangka Teori .......................................................................................... 36
2.5 Kerangka Berfikir ..................................................................................... 37
2.6 Hipotesis ................................................................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 40
3.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 40
3.2 Populasi dan Sampel ................................................................................. 40
3.3 Variabel Penelitian ................................................................................... 43
3.4 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ............................................... 45
3.5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .............................................................. 48
3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................ 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 51
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................ 51
4.2 Hasil Penelitian ........................................................................................ 53
4.2.1 Karateristik Subjek Penelitian ................................................................. 53
10
4.2.2 Analisis Univariat ................................................................................... 55
4.2.3 Analisis Bivariat ...................................................................................... 59
4.2.4 Analisis Multivariat ................................................................................. 63
4.3 Pembahasan .............................................................................................. 64
4.3.1 Karateristik Responden ........................................................................... 65
4.3.2 Analisis Univariat ................................................................................... 65
4.3.3 Analisis Bivariat ...................................................................................... 71
4.3.4 Analisis Multivariat ................................................................................. 83
4.4 Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 85
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 87
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 87
5.2 Saran ......................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 89
LAMPIRAN
11
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Pengambilan Sampel ...................................................................... 41
Tabel 3.2 Defenisi Operasional ...................................................................... 43
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen ......................................................................... 46
Tabel 4.1 Pembagian Wilayah Administrasi Kota Kendari............................ 52
Tabel 4.2 Distribusi Subjek Berdasarkan Umur ............................................. 51
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 54
Tabel 4,4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan .............................. 54
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................ 54
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan ........................... 55
Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap ...................................... 56
Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Tokoh Masyarakat 56
Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga ............... 57
Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Sarana dan Prasarana ............. 57
Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan kebijakan ................................ 58
Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku .................................. 58
Tabel 4.13 Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku ..................................... 59
Tabel 4.14 Pengaruh Sikap Terhadap Perilaku................................................. 60
Tabel 4.15 Pengaruh Dukungan Tokoh Masyarakat Terhadap Perilaku .......... 61
Tabel 4.16 Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Perilaku ......................... 61
12
Tabel 4.17 Pengaruh Sarana dan Prasarana Terhadap Perilaku ....................... 62
Tabel 4.18 Pengaruh Kebijakan Terhadap Perilaku ......................................... 63
Tabel 4.19 Hasil Analisis Multivariat Regresi Logistik .................................... 64
13
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................. 36
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ......................................................................... 37
14
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen
Lampiran 2 Output Uji Validitas dan Reabilitas
Lampiran 3 Output Uji Univariat Dengan Chi Square
Lampiran 4 Output Uji Bivariat Dengan Chi Square
Lampiran 5 Output Uji Multivariat Dengan Chi Square
Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 7 Dokumentasi
15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia
di perkirakan akan mencapai jumlah 284,83 juta jiwa dari 238,52 juta jiwa pada tahun
2010. Jumlah ini akan terus bertambah menjadi 305,65 juta jiwa pada tahun 2025 (BPS,
2017). Pertumbuhan penduduk dibelahan dunia semakin meningkat setiap tahunnya
dan di ikuti dengan kebutuhan yang meningkat pula sehingga memunculkan masalah
hasil dari kebutuhan yang meningkat yakni sampah (Hapsari, 2014; Mulasari, 2013;
Pambudi et al., 2017).
Dari hasil studi University Of Georgia yang dilakukan di 192 Negara terdapat 5
Negara penghasil sampah terbesar pada tahun 2010, salah satunya Indonesia yang
menyumbang 3,2 juta ton per tahun, diperkirakan ada sekitar 8 juta ton sampah plastik
yang dibuang ke lautan setiap tahun di dunia (Jambeck et al., 2015).
Diperkirakan 8300 juta metrik ton (Mt) dari plastik telah diproduksi hingga saat
ini. Pada 2015, sekitar 6300 Mt sampah plastik telah dihasilkan, sekitar 9% dari yang
telah didaur ulang, 12% dibakar, dan 79% terakumulasi di tempat pembuangan sampah
atau lingkungan alam. Jika tren produksi dan pengelolaan limbah saat ini terus
berlanjut, sekitar 12.000 Mt sampah plastik akan di landfill atau di lingkungan alam
pada tahun 2050 (Geyer et al., 2017).
16
Nampak jelas bahwa Indonesia menyumbang sebanyak 3,22 juta metrik ton
(Millions of Metric Tons/MMT) limbah plastik dan menunjukkan bahwa sampah plastik
paling banyak ditemukan di Indonesia, yakni 25,6 bagian per 100 m2 terumbu karang
di lautan (Lamb et al., 2018). Dipekirakan setiap penduduk Indonesa dapat
menghasilkan sampah dengan jumlah 0,25 Kg/jiwa/hari (Jambeck et al., 2015).
Dilihat dari presentase volume sampah yang terangkut per hari maka baru lima
Provinsi saja yang mencapai 90% yaitu Denpasar, Padang, Banjarmasin, Makassar, dan
Medan (BPS, 2017). Diperkirakan timbulan sampah 2908787,04 ton/hari Ibu kota dan
5281857,70 ton/hari untuk non ibu kota (SIPSN, 2017).
Dibutuhkan sistem penanganan sampah terpadu, ini dijelaskan dalam undang-
undang nomor 18 tahun 2008, dikatakan bahwa guna mengatasi permasalahan sampah
dari hulu ke hilir dilakukan dengan kegiatan pengurangan dan penanganan sampah.
Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan, penggunaan kembali, dan
pendauran ulang. Sejalan dengan tren global, sistem yang inovatif dan terintegrasi
digunakan untuk menyelesaikan masalah keberlanjutan (Luh et al., 2017; Niyati,
2015).
Dalam hal ini perubahan kesehatan individu atau masyarakat dipengaruhi oleh
faktor pokok , teori Lawrence W. Green mengemukakan perilaku manusia dipengaruhi
oleh faktor penyebab perilaku (behaviour cause) dan faktor diluar perilaku (non
behaviour causes). Selanjutnya penyebab perilaku terbentuk dari faktor pendorong
(Predisposing) seperti pengetahuan dan sikap. Faktor pemungkin (enabling) seperti
17
sarana dan prasarana serta pelayanan kesehatan adapun faktor penguat (reinforcing)
seperti kebijakan dan dukungan tokoh masyarakat (Lestari, 2015; Priyoto, 2018).
Penelitian yang di lakukan oleh Worku & Muchie (2012) menyimpulkan
pengolahan limbah padat yang baik secara signifikan di pengaruhi oleh kepatuhan
terhadap peraturan pengolahan limbah, pengetahuan tentang limbah, penyediaan
sarana dan prasarana sampah. Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh Mamady
(2016) mengatakan bahwa masyarakat Guinea memiliki pengetahuan dan perilaku
yang buruk dalam pengolahan sampah.
Urbanisasi membawa perubahan yang signifikan dalam hal permasalahan kota-
kota besar salah satu adalah sampah (Ahmed & Islam, 2014). Jumlah peningkatan
timbulan sampah di Indonesia telah mencapai 175.000 ton/hari atau setara 64 juta
ton/tahun. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan di beberapa kota tahun 2012, pola
pengelolaan sampah di Indonesia sebagai berikut: diangkut dan ditimbun di TPA
(69%), dikubur (10%), dikompos dan didaur ulang (7%), dibakar (5%), dan sisanya
tidak terkelola (7%). Pada saat ini, upaya pemilahan dan pengolahan sampah masih
sangat minim sebelum akhirnya sampah ditimbun di TPA (KLHK, 2015). Hasil
peneletian mengatakan bahwa adanya peningkatan luar biasa limbah yang masuk ke
laut dengan berbagai jenis (Jambeck et al., 2018).
Di Kota Kendari dengan penduduk 356.594 jiwa dengan luas wilayah 295.89 km2
pada tahun 2017 sekitar 200 ton/hari sampah dan pada tahun 2018 sampah yang
ditimbun di tempat pembuangan akhir sebesar 229.46 ton/hari dan sampah yang tidak
18
terkelola sekitar 10.29 ton/hari pada 2018 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
sampah setiap tahunnya (SIPSN, 2017).
Berdasarkan sumber sampah di Kota Kendari pada tahun 2017 timbunan sampah
rumah tangga 41,13%, sampah kantor 4,48%, sampah pasar tradisonal 19,01%, sampah
pusat perniagaan 11,56%, sampah fasilitas publik 5,62%, timbunan sampah kawasan
2,74%, dan timbunan sampah lain 15,47% (SIPSN, 2017).
Data Susenas 2014 menunjukkan bahwa perilaku pengolahan masih jarang
dilakukan oleh rumah tangga. Persentase rumah tangga yang paling sering
memperlakukan sampah dengan mendaur ulang (0,19 persen), menjadikan
kompos/pupuk (0,53 persen), dimanfaatkan untuk makanan hewan (0,26 persen) masih
kurang dari satu persen. Sementara sekitar 54,65 persen rumah tangga paling sering
membuang sampah dengan cara dibakar (BPS, 2017).
Dari hasil wawancara dengan salah satu pegawai Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Kota Kendari diperoleh informasi bahwa kesadaran masyarakat kota
Kendari terhadap pengolahan sampah masih kurang dimana masih ditemukannya
sampah yang berserakan di pinggir jalan bahkan sampah menggunung. Dalam hal ini
peningkatan partisipasi masyarakat sangat berperan dalam tata kelola mengatasi
masalah kesehatan masyarakat (Jagosh et al., 2015).
Berdasarkan penelitian sebelumnya bahwa faktor predisposing yaitu sikap dan
pengetahuan sangat berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih sehat khususnya
pengelolaan sampah (Farida et al., 2017; Tumiwa et al., 2014; Luh et al., 2017;
Mulyadi et al., 2010; Posmaningsih, 2016; Yulida et al., 2015).
19
Hasil penelitian mengenai faktor enabling yaitu sarana, prasarana dan kebijakan
pemerintah memiliki hubungan terhadap perilaku masyarakat dalam pengolahan
sampah (Farida et al., 2017; Tumiwa, 2014; Luh et al., 2017; Mulasari, 2013;
Posmaningsih, 2016). Kebijakan yang dibuat pemerintah harus tepat sasaran guna
meminimalisir kerusakan lingkungan, mengurangi biaya dalam pengelolaan sampah
dan menjalin sinergi antara tokoh masyarakat yang ada dilingkungan sekitar agar hasil
maksimal dapat terwujud (Kandziora et al., 2019).
Adapun hasil penelitian faktor reinforcing yaitu dukungan tokoh masyarakat
memiliki hubungan dengan perilaku masyarakat dalam membuang sampah pada
tempatnya dan pengolahan sampah (Norival, 2018; Pambudi & Krismani, 2017).
Volume sampah yang besar dan beranekaragam jenisnya jika tidak dikelola
dengan baik dan benar sangat berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan
lingkungan yang kompleks dan serius, seperti pencemaran air oleh “lindi” (leachate),
pencemaran udara karena adanya gas metana (CH4) dan pencemaran tanah. Sampah
merupakan habitat bagi berkembangnya bakteri patogen tertentu seperti Salmonella
typhosa, Entamoeba coli, Escherichia coli, Vibrio cholera, Shigella dysentriae,
Entamoeba histolytica, dan lain-lain yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia
(Farida, 2017).
Sesuai observasi data dinas kesehatan Kota Kendari timbulnya gejala penyakit
seperti ISPA, diare, demam berdarah dengue dan penyakit kulit diakibatkan oleh
paparan limbah. Dalam penelitian studi literatur Fazzo et al., (2017) mengatakan
adanya hubungan paparan limbah terhadap gejala penyakit seperti gangguan
20
pernapasan, sistem pencernaan dan penyakit kulit. Bekerja dilingkungan yang kurang
sehat apalagi dengan kondisi yang tidak mendukung seperti adanya polusi udara, air,
tanah, eksposur kimia, perubahan iklim dan radiasi ultraviolet berkontribusi terhadap
lebih dari 100 penyakit dan cedera (Lindmeier, 2016).
Dari hasil obervasi dilapangan masih ditemukan tumpukan sampah yang
berserakan dipinggir jalan dan pembakaran sampah yang masih dilakukan masyarakat
setempat. Perilaku masyarakat Kota Kendari masih di bawah standar serta masih
kurang pengetahuan akan dampak yang di timbulkan akibat sampah (Dinkes Sultra,
2016).
Fenomena di atas menjadi dasar ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Lawrence Green mengatakan bahwa
kesehatan individu atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok yaitu faktor
penyebab perilaku dan faktor diluar perilaku. Maka dari itu peneliti mengambil judul
analisis faktor predisposing yang berupa pengetahuan, sikap, enabling yang berupa
dukungan keluarga, dukungan tokoh masyarakat, kebijakan dan reinforcing yang
berupa sarana dan prasarana terhadap perilaku masyarakat dalam pemanfaatan tempat
sampah di Kota Kendari.
21
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Indonesia sebagai salah satu negara penyumbang sampah terbesar di dunia sebesar
3,2 juta ton pertahun dengan pemanfaatan tempat sampah yang masih kurang.
2. Terjadinya peningkatan sampah yang signifikan dari tahun 2017 sampai dengan
tahun 2018 di Kota Kendari sebesar 29.46 ton/hari.
3. Masih ditemukannya tumpukan sampah yang berserakan dipinggir jalan dan
pembakaran sampah yang masih dilakukan masyarakat setempat.
4. Gejala penyakit yang ditimbulkan oleh sampah masuk dalam 10 besar Kota
Kendari seperti ISPA, DBD dengue, penyakit kulit dan diare.
5. Faktor-faktor predisposing, enabling, reinforcing terhadap pemanfaatan tempat
sampah dan pencemaran lingkungan.
1.3 Cakupan Masalah
Guna membatasi ruang lingkup penelitian lebih fokus dan terarah, maka perlu
adanya batasan pada permasalahan yang diteliti sebagai berikut:
1. Terjadinya peningkatan sampah yang signifikan dari tahun 2017 sampai dengan
tahun 2018 di Kota Kendari.
2. Masih ditemukannya tumpukan sampah yang berserakan dipinggir jalan dan
pembakaran sampah yang masih dilakukan masyarakat setempat.
3. Faktor-faktor predisposing, enabling, reinforcing terhadap pemanfaatan tempat
sampah dan pencemaran lingkungan.
22
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang disampaikan, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh pengetahuan terhadap perilaku masyarakat dalam
pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari?
2. Apakah ada pengaruh sikap terhadap perilaku masyarakat dalam pemanfaatan
tempat sampah di Kota Kendari?
3. Apakah ada pengaruh dukungan tokoh masyarakat terhadap perilaku masyarakat
dalam pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari?
4. Apakah ada pengaruh dukungan keluarga terhadap perilaku masyarakat dalam
pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari?
5. Apakah ada pengaruh kebijakan terhadap perilaku masyarakat dalam pemanfaatan
tempat sampah di Kota Kendari?
6. Apakah ada pengaruh sarana dan prasarana terhadap perilaku masyarakat dalam
pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari?
7. Apakah ada pengaruh faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku
masyarakat dalam pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapaun tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Menganalisis pengaruh pengetahuan terhadap perilaku masyarakat dalam
pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari.
23
2. Menganalisis pengaruh sikap terhadap perilaku masyarakat dalam pemanfaatan
tempat sampah di Kota Kendari.
3. Menganalisis pengaruh dukungan tokoh masyarakat terhadap perilaku masyarakat
dalam pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari.
4. Menganalisis pengaruh dukungan keluarga terhadap perilaku masyarakat dalam
pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari.
5. Menganalisis pengaruh kebijakan terhadap perilaku masyarakat dalam
pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari.
6. Menganalisis pengaruh sarana dan prasarana terhadap perilaku masyarakat dalam
pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari
7. Menganalisis faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku masyarakat dalam
pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari.
1.6 Manfaat penelitian.
Penelitian ini penting untuk dilakukan dan diharapkan memiliki manfaat baik
secara teoritis maupun praktis:
1.6.1 Manfaat Teoritis.
Secara teoritis, hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi referensi atau
masukan bagi ilmu kesehatan khususnya kesehatan masyarakat terkait dengan faktor
predisposing, reinforcing, dan enabling sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu
bahan pertimbangan dalam menjalankan pengolahan sampah.
24
1.6.2 Manfaat Praktis
1. Bagi institusi, diharapkan hasil penelitian ini menjadi sumber informasi bagi
institusi khususnya jurusan Magister Kesehatan Masyarakat.
2. Bagi peneliti, menambah wawasan pengetahuan terutama di bidang penelitian
Kesehatan Masyarakat.
3. Bagi Masyarakat, di harapkan dengan adanya hasil penelitian ini masyarakat dapat
memperbaiki kualitas kehidupan terutama dalam pencegahan penyakit yang di
timbulkan oleh sampah.
25
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS, KERANGKA
BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Faktor pada Perilaku Masyarakat tentang Pemanfaatan Tempat Sampah.
Menurut teori Lawrence W Green dapat menganalisis perilaku manusia dan tingkat
kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok,
yakni faktor perilaku (behavior causes) dan faktor di luar perilaku (non-behaviour
causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan dan terbentuk dari 3 faktor (Lestari,
2015):
2.1.2 Faktor pendorong (predisposing factors)
Faktor-faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku
seseorang untuk melakukan atau mempraktekkan perilaku dalam pemanfaatan tempat
sampah (Aditya, 2015). Faktor predisposing meliputi umur, masa kerja, pendidikan,
pengetahuan, sikap, kepercayaan, kegemaran, keterampilan (pelatihan) dan keyakinan
diri terhadap hasil yang akan dicapai (Green, 2012).
1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra
manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga (Wawan, 2010).
26
Pengetahuan yang di cakup dalam ranah pengetahuan mempunyai enam tingkatan
Herlita, (2010) yaitu:
a. Tahu (know) tahu diartikan pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali
(recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsang yang telah diterima. Oleh karena itu ”tahu” ini adalah merupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b. Memahami (comprehension); memahami diartikan sebagai suatu kemampuan
menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham
terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebut contoh,
menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari.
c. Aplikasi (Application); penerapan diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada suatu kondisi nyata
(sebenanya). Aplikasi disini dapat diartikan penggunaan metode, rumus,
prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain
d. Analisis (Analysis); analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam
suatu struktur tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain
e. Sintesis (Synthesis); sintesis menunjukkan pada kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian didalam bentuk keseluruhan yang baru.
27
f. Evaluasi (evaluation) berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian
itu didasarkan pada suatu kriteria yang telah ada (Wawan, 2010).
Pengetahuan yang didapatkan masyarakat bisa diperoleh melalui lingkungan
sekitar seperti keluarga, media informasi, dan sosialisasi petugas kesehatan Dalam hal
ini tingkat pengetahuan seseorang memiliki hubungan dengan partisipasi masyarakat
dalam membuang sampah artinya semakin tinggi pengetahuan seseorang maka
semakin tinggi pula perilaku masyarakat dalam pengelolaan tempat sampah (Selomo
et al., 2016).
2. Sikap
Sikap menurut teori Green merupakan bagian dari predisposisi perilaku juga
bersifat khas yang bisa memulai atau mengarahkan perilaku dalam pemanfaatan tempat
sampah merupakan hasil dari belajar sikap dapat dirumuskan sebagai kecendrungan
untuk berespon baik secara posistif maupun negatif terhadap orang objek atau situasi
tertentu. Sikap pada hakekatnya merupakan tingkah laku bahas yang tersembunyi
(implicite response) yang terjadi langsung setelah ada rangsang baik secara sadar atau
tidak sikap dapat terbentuk dengan adanay pengetahuan, keyakinan dan emosi
(Notoadmodjo, 2012).
a. Komponen sikap
Komponen sikap menurut Teori Lawrence W. Green meliputi aspek kognitif,
efektif dan konatif. Komponen kognitif yaitu komponen yang berkaitan dengan
28
pengetahuan, pandangan, keyakinan,. Kompnen efektif yaitu komponen yang
berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap.
Komponen konatif yaitu kmponen yang berhubungan dengan kecendrungan
bertindak terhadap objek sikap (Wawan, 2010).
b. Tingkatan sikap
Menurut Teori Green sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu menerima,
merespon, menghargai, dan bertanggung jawab (Wawan, 2010).
Menurut teori green sikap dibagi menjadi sikap positif dan sikap negatif. Sikap
positif kecendrungan tindakan yaitu mendekati, menyenangi, mengharapkan objek
tertentu. Sikpa negatif kecendrungan untuk menjauhi, menghindari, memenci, tidak
menyukai objek tertentu (Notoadmodjo, 2012).
c. Sikap pemanfaatan tempat sampah
Sikap pemanfaatan tempat sampah yaitu sikap masyarakat dalam mengelola
sampah dilingkungan setempat. Sikap yang berpengaruh seperti kurangnya inisiatif
masyarakat tentang pengolahan sampah, masyarakat masih melakukan pembakaran
sampah dan membuang sampah sembarangan. Sikap pemanfaatan tempat sampah
yang baik yaitu respon seseorang dalam pengolahan sampah sebelum melakukan
tindakan seperti melakukan respon positif (memilih dan memisahkan sampah-
sampah seperti kaleng atau botol bekas untuk dijual kembali), respon negatif
(membuang sampah sembarangan ) (Enri, 2015; Rohani, 2008).
Pemberian penyuluhan tentang pemanfaatan tempat sampah dapat
meningkatkan sikap masyarakat dalam pemanfaatan tempat sampah, perubahan
29
perilaku ini perlu diperkuat agar tidak menjadi perubahan yang sementara (Amanah
et al., 2014).
2.1.3 Faktor Penguat (Reinforcing factors)
Faktor Reinforcing merupakan faktor yang memperkuat untuk perubahan
perilaku yang diharapkan, misalnya dukungan tokoh masyarakat serta kebijakan
pemerintah menurut teori Green (2012) dalam (Herlita, 2010).
Termasuk juga undang-undang, peraturan-peraturan, baik dari pusat maupun
pemerintah daerah yang terkait dengan kesehatan. Syamsudin, (2003) mengemukakan
bahwa salah satu tugas pimpinan adalah melakukan supervisi/penilaian terhadap
evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam upaya pencapaian tujuan. Evaluasi yang
digunakan berdasarkan pada efektifitas dan efisiensi. Adanya dua kategori evaluasi
yaitu kesesuaian (appropriateness) yang dihubungkan dengan kebutuhan memenuhi
tujuan program dan prioritas pilihan dan nilai-nilai yang tersedia dan kecukupan
(adequency) yang berhubungan dengan masalah dapat terselesaikan melalui kegiatan
yang telah di programkan sesuai rancangan (Herlita, 2010).
1. Dukungan Tokoh Masyarakat
Dukungan yang diberikan oleh tokoh masyarakat seperti tokoh pemuda, tokoh
adat, tokoh agama dapat mempengaruhi perilaku masyarakat di karenakan adanya
tekanan maupun perhatian yang diberikan oleh tokoh masyarakat sehingga dapat
merubah perilaku masyarakat dalam pemanfaatan tempat sampah (Norival, 2018;
Pambudi & Sudaryatiningsih, 2017).
30
Menurut Friedman (2014) aspek dalam dukungan meliputi:
a. Dukungan emosional.
Bentuk bantuan ini mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian
terhadap orang yang bersangkutan (misalnya : umpan balik, penguasaan)
b. Dukungan Penghargaan.
Dukungan penghargaan terjadi dari ungkapan hormat penghargaan posistif
untuk orang itu, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan
individu, dan perbandingan positif orang itu dengan orang lain, seperti orang-orang
yang kurang mampu atau lebih buruk keadaannya (menambah penghargaan diri)
c. Dukungan instrumental.
Mencakup bantuan langsung, seperti memberikan pinjaman uang atau
menolong dengan melakukan suatu pekerjaan guna menyelesaikan tugas-tugas
individu.
d. Dukungan informasi.
Memberikan informasi, nasehat, sugesti ataupun umpan balik mengenai apa
yang sebaiknya dilakukan oleh orang lain yang membutuhkan.
Dukungan tokoh masyarakat berpengaruh terhadap perilaku masyarakat dalam
pemanfaatan tempat sampah, hal ini dikarenakan pembentukan sikap peduli
lingkungan melalui keaktifan kader lingkungan atau tokoh masyarakat dalam
pemberian penyuluhan dan pendampingan terhadap masyarakat secara kontinu
terkait pemanfaatan tempat sampah (Maulina, 2012).
31
2. Dukungan Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan
serta mempertahankan kebudayaan (Friedman, 2010).
Friedman (2010) membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus
dilakukan yaitu mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya, mengambil keputusan
untuk melakukan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga, memberi keperawatan
anggota keluargayang sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena
cacat atau usianya yang terlalu muda, mempertahankan suasana rumah yang
menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga, dan
mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan
pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada sehingga dukungan keluarga berjalan dengan
baik.
Menurut Friedman (2014) aspek dalam dukungan meliputi:
a. Dukungan emosional.
Bentuk bantuan ini mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian
terhadap orang yang bersangkutan yang sifatnya lebih mengarah kepada perasaan
individu (misalnya: umpan balik, penguasaan).
b. Dukungan Penghargaan.
Dukungan penghargaan terjadi dari ungkapan hormat penghargaan posistif
untuk orang itu, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan
32
individu, dan perbandingan positif orang itu dengan orang lain, seperti orang-orang
yang kurang mampu atau lebih buruk keadaannya (menambah penghargaan diri)
c. Dukungan instrumental.
Mencakup bantuan langsung, seperti memberikan pinjaman uang atau
menolong dengan melakukan suatu pekerjaan guna menyelesaikan tugas-tugas
individu.
d. Dukungan informasi.
Memberikan informasi, nasehat, sugesti ataupun umpan balik mengenai apa yang
sebaiknya dilakukan oleh orang lain yang membutuhkan dengan cara bertahap dalam
pemberian agar informasi itu dapat tersampaikan dengan baik kepada penerima
informasi.
Dukungan keluarga dapat berupa pertolongan yang praktis bagi keluarga dimana
pemberian motivasi yang bersifat dukungan emosional, penghargaan, instrumental dan
dukungan keluarga informasi dalam mengontrol perilaku pemanfaatan tempat sampah
(Aini & Wahyuni, 2018).
Dukungan keluarga dalam pemberian motivasi yang kurang akan berdampak pada
perilaku yang buruk terhadap perilaku pemanfaatan tempat sampah, hal ini dikarenakan
ada sebagian anggota keluarga yang merasa kurang mendapatkan informasi dari
anggota keluarga yang lain. Penanganan yang untuk mengatasi kurang maksimalnya
pemberian informasi yaitu dengan melakukan rapat keluarga yang rutin, mengadakan
evaluasi anggota keluarga (Ankesa et al., 2016).
33
3. Kebijakan
Kebijakan merupakan serangkaian aturan yang telah dibuat oleh pemangku
kepentingan dalam hal ini pemerintah guna melaksanakan maupun menyelenggarakan
program yang sesuai dengan tujuan tertentu (Bakry, 2010).
Kebijakan sebagai pilihan tindakan yang legal karena dibuat oleh pemangku
kepentingan yg memiliki otoritas dan legitimasi dalam sistem pemerintahan. Kebijakan
adalah pernyataan individu, kelompok atau pemerintah, tertulis atau lisan yang
merupakan panduan umum untuk bertindak dalam rangka menyelesaikan masalah dan
pencapaian tujuan dan suatu kebijakan memberikan batasan-batasan keputusan boleh
dan tidak boleh dibuat dan hanya memberikan batas-batas (ruang lingkup) untuk
bertindak (Sugiyono, 2017).
Kebijakan adalah suatu arahan untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan
tertentu sehingga menggerakkan seluruh sektor atau perangkat pemerintah dan
menciptakan perubahan dalam kehidupan yang terkena dampak dari kebijakan tersebut
(Ayungttyas, 2015). Berdasarkan uraian defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
kebijakan merupakan serangkaian aturan yang didasarkan oleh sebab akibat dan dibuat
oleh pemangku kepentingan ataupun otoritas dalam hal ini pemerintah guna mencapai
tujuan tertentu.
Menurut Dunn (1994) Sistem dan komponen kebijakan (policy system)mencakup
hubungan timbal balik dari tiga unsur, yaitu kebijakan publik, pelaku kebijakan, dan
lingkungan kebijakan. Hubungan timbal balik antara ketiga komponen sistem
34
kebijakan tersebut seperti aktor kebijakan yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
kebijakan publik kesemuanya tidak luput dari pengaruh lingkungan kebijakan.
Dalam hal ini hierarki kebijakan memiliki otoritas dan kewenangan sendiri.
Sejauh mana kewenangan suatu kebijakan dapat diterapkan tergantung dari posisi
kebijakan tersebut.
a. Berdasarkan sistem politik.
Menurut konsep Trias Plitica, hierarki kebijakan meliputi:
1) Kebijakan publik tertinggi yang dibuat oleh legislatif sebagai representasi dari
publik seperti pembuatan UUD
2) Kebijakan publik yang dibuat dalam bentuk kerja sama antara lembaga
legislatif dan eksekutif seperti peraturan daerah ditingkat Provinsi.
3) Kebijakan yang dibuat oleh eksekutif yaitu kebijakan yang dibuat untuk
melaksanakan kebijakan publik yang bersifat umum yang dibuat legislatif
(UUD) dan yang melalui kerja sama dengan eksekutif.
Dalam hal ini dasar hukum yang harus ditaati dan menjadi landasan dalam
penyusunan kebijakan publik di Indonesia. Adapun produk perundangan seperti
undang-undang, peraturan pemerintah pengganti undang-undang, peraturan
pemerintah, peraturan presiden, dan peraturan daerah.
b. Berdasarkan Wilayah geografis otoritas pembuat kebijakan.
Kebijakan yang dibuat oleh lembaga pemerintah memiliki kewenangan
berdasarkan wilayah tertentu. Seperti kebijakan nasional yang berarti berlaku untuk
seluruh penduduk dan sistem pemerintahan di bawah pemerintah pusat negara,
35
kebijakan provinsi yang berarti harus diimplementasikan pada seluruh pemerintah di
provinsi terkait, kota/kabupaten serta level pemerintah yang lebih rendah berikutnya.
c. Berdasarkan isi, waktu, dan prioritas penetapan kebijakan.
Salah satu dasar dalam menentukan hierarki kebijakan dapat dibedakan melalui
isi dari kebijakan tersebut seperti kebijakan utama, kebijakan turunan, kebijakan jangka
panjang, jangka menengah dan kebijakan jangka pendek.
Dalam hal ini kebijakan di tujukan untuk mencegah pencemaran lingkungan,
melalui manajemen pengelolaan sampah yang berkelanjutan dengan menetapkan 4
target seperti daur ulang sampah, kinerja petugas, ruang terbuka, dan pengawasan
(Anshassi et al., 2019).
Partisipasi tidak hanya ditujukan kepada pihak yang memakai atau
memanfaatkan saja, namun ditujukan kepada pihak lain yang merasakan dampak
positif dari limbah. Penegakan kebijakan dapat dikatakan bahwa sebagai salah satu
upaya guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan tempat sampah,
pemberian hukuman secara tegas dalam pemberian sanksi kepada pelanggar yang tidak
memanfaatkan tempat sampah (Sudiran, 2005).
2.1.4 Faktor Pemungkin (enabling factors)
Faktor enabling yang memungkinkan atau memfasilitasi perilaku atau tindakan
dan kemudahan akses sumber daya termasuk sarana dan prasarana yang memudahkan
pencapaian perubahan perilaku untuk membuahkan perilaku pemanfaatan tempat
sampah Green, (2012) dalam (Herlita et al., 2010).
36
1. Sarana dan prasarana
Sebagai penunjang guna terlaksana pemanfaatan tempat sampah yaitu dengan
penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung (Rantetoding, 2006). Dengan
meningkatnya timbulan sampah serta komposisi anorganik sampah sehingga dapat
menurunkan efesiensi TPA maka dari itu dibutuhkan suatu konsep untuk pengolahan
sampah semua itu tidak terlepas dari sarana dan prasarana (Widyarsana & Zafira,
2015).
Fungsi sarana daan prasarana pada bidang persampahan seperti mengurangi
kuantitas dan dampak yang ditimbulkan sampah, meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup (Enri, Damanhuri, 2015).
Peran serta sarana dan prasarana dibidang persampahan meliputi menjaga
kelestarian lingkungan serta nilai estetika kota agar tidak tercemar oleh sampah,
sebagai pengendalian dan pengelolaan timbulan sampah yang semakin hari semakin
meningkat dan sebagai faktor pendrong bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam
kegiatan pengendalaian dan pengelolaan sampah (Dewi, 2013).
Tempat sampah yang dimaksud yaitu sarana tempat sampah yang telah ada sesuai
bahan yang dapat didaur ulang disediakan pemerintah atau kelompok masyarakat
pemerhati lingkungan guna menfasilitasi masyarakat dalam pemanfaatan tempat
sampah (Maulina, 2012).
37
2.2 Perilaku Masyarakat
Perilaku menurut Teori Green adalah keseluruhan (totalitas) pemahaman dan
aktivitas anatara faktor internal dan faktor eksternal (Notoatmodjo, 2012). Sedangkan
menurut Skinner bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap
stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses
adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons,
maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon
(Priyoto, 2018).
Bahwa perilaku merupakan proses pemahaman yang disertai dengan rangsangan
sehingga menimbulkan sebuah tindakan.
1. Teori Lawrence W Green
Teori Lawrence W Green merupakan salah satu teori modifikasi perubahan
perilaku yang dapat digunakan dalam mendiagnosis masalah kesehatan ataupun
sebagai alat untuk merencanakan suatu kegiatan perencanaan kesehatan dikenal
dengan keranga kerja Precede dan Proceed (Garba & Gadanya, 2017).
Menurut Teori Lawrence W. Green (1980) dikutip oleh Wawan ( 2010)
penggunaan kerangka kerja PRECEDE dan PROCEED adalah sebagai berikut:
a. PRECEDE terdiri dari Predisposing, Reinforcing, dan Enabling sebagai diagnosis
dan evaluasi.
b. PROCEED terdiri dari Policy, Regulation, organizational, dan environmental
development.
38
Menggunakan PRECEDE dan PROCEED mengajak individu untuk berfikir
deduktif dan memulai dengan akibat akhir sehingga bekerja ke belakang ke arah sebab
yang asli (Porter, 2016).
Adapun penjelasan dari tiap fase dalam kerangka Precede Proceed Theory adalah
sebagai berikut:
1) Fase 1 (Diagnosa Sosial).
Proses penentuan persepsi seseorang terhadap kebutuhan kualitas hidupnya dan
aspirasi untuk lebih baik lagi, dengan penerapan berbagai informasi yang didesain
sebelumnya. Hubungan sehat dengan kualitas hidup merupakan hubungan sebab
akibat, sehingga dalam fase ini masyarakat tidak hanya menilai kualitas kesehatan
melainkan dapat melakukan diagnosa sosial dilaksanakan dengan mengidentisikasi
masalah kesehatan.
2) Fase 2 (Diagnosa Epidemiologi)
Dalam mendiagnosa kualitas hidup seseorang dengan nilai negatif yaitu
mordibitas dan mortalitas serta bersifat positif yakni angka harapan hidup, cakupan air
bersih, dan cakupan rumah tangga.
3) Fase 3 (Diagnosa Perilaku dan Lingkungan)
Pada fase ini terdiri dari 5 tahapan, antara lain:
a. Memisahkan penyebab perilaku dan non perilaku dari masalah kesehatan
b. Mengembangkan penyebab perilaku seperti preventive behaviour dan treatment
behaviour.
39
c. Melihat important perilaku seperti frekuensi terjadi perilaku dan terlihat nyata
dengan masalah perilaku
4) Fase 4 (Diagnosa pendidikan dan organisasi)
Mengidentifikasi kondisi-kondisi perilaku dan lingkungan yang status kesehatan
atau kualitas hidup dengan memperhatikan faktor-faktor penyebabnya.
Mengidentifikasi faktor-faktor yang harus diubah untuk keberlangsungan perubahan
perilaku dan lingkungan merupakan target atau tujuan dari program yaitu predisposing,
reinforcing, dan reinforcing.
5) Fase 5 (Diagnosa administrasi dan kebijakan)
Pada tahapan ini dibutuhkan pengkajian analisis kebijakan, sumber daya dan
kejadian-kejadian dalam organisasi yang mendukung atau menghambat perkembangan
promsi kesehatan.
6) Fase 6 (Implementasi)
Dalam menentukan suatu keberhasilan dari suatu program maupun kebijakan
yaitu pengalaman, sensitif terhadap kebutuhan, fleksibel dalam situasi kondisi, fokus
pada tujuan, dan sense of humor.
7) Fase 7 (Evaluasi proses)
Membandingkan tujuan dengan standar object of interest yaitu mengukur quality
of life, indikator status kesehatan, faktor perilaku, lingkungan, reinforcing,
predisposing enabling, perubahan kebijakan,tingkat keahlian staf dan kualitas
penampilan.
40
8) Fase 8 (Evaluasi impact)
Menilai efek langsung dari program pada target perilaku (Predisposing,
reinforcing, enabling) dan lingkungan.
9) Fase 9 (Evaluasi outcome)
Evaluasi terhadap masalah pokok yang pada proses awal perencanaan akan di
perbaiki status kesehatan dan quality of life.
Precede dan Proceed adalah kerangka kerja yang dapat digunakan sebagai
panduan promosi kesehatan serta memilih pada setiap fase yang di butuhkan dalam
genetik dan faktor lingkungan (Porter, 2016).
2. Perilaku Masyarakat Dalam Pemanfaatan Tempat Sampah
Saat ini pola perilaku masyarakat masih menggunakan pola pikiran yang lama.
Bagi masyarakat sampah hanya dianggap sebagai baranag tidak berguna dan merasa
cukup hanya dengan membuang sampah pada tempatnya. Masyarakat tampaknya
belum sadar pada dampak yang akan ditimbulkan jika pola perilaku mereka tidak
berubah. Sampah yang mereka hasilkan setiap hari yang semakin banyak tertumpuk,
suatu saat mereka akan kehilangan tempat pembuangan sampah yang layak karena
sudah penuh akibat dari tidak terkontrolnya jumlah yang masuk ke tempat pembuangan
sampah tersebut (Ashidiqy, 2009).
Maka sampah masih merupakan permasalahan lingkungan yang cukup serius yang
masih dihadapi negara kita. Namun lahirnya kedua Undang-Undang tersebut, bukan
merupakan indikator keberhasilan dalam menangani permasalahan sampah karena
apabila tidak didukung oleh kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam berperilaku
41
sadar akan penanganan sampah. Artinya perilaku masyarakat perlu juga menjadi tolak
ukur keberhasilan dalam mengelola sampah dan untuk mengubah juga membutuhkan
waktu panjang (Mulyadi et al., 2010; Yulida et al., 2015)
Perilaku yang di kontrol berkontribusi positif dengan niat masyarakat dalam
menerapkan perilaku masyarakat dalam pemanfaatan tempat sampah hal ini di
karenakan pemanfaatan tempat sampah yang kurang seperti alat dan bahan yang
kurang, tidak pembelajaran yang menyeluruh secara berkelanjutan dan tong sampah
yang berbau (Gusti et al, 2017).
Hal ini menunjukkan bahwa adanya keberlanjutan sempurna dari perilaku dengan
memediasi pengetahuan tidak langsung meningkatkan perilaku secara signifikan tetapi
denagn meningkatkan sikap selanjutnya sikap meningkatkan perilaku masyarakat
(Akhtar & Soejipto, 2015).
2.3 Sampah
2.3.1 Defenisi
Sampah adalah bahan buangan sebagai akibat dari aktivitas manusia yang
merupakan bahan yang sudah tidak dapat dipergunakan lagi. Keberadaan sampah juga
dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat karena sampah merupakan sarana dan
sumber penularan penyakit (Rudianto & Azizah, 2005; Undang-undang, 2008).
1. Sumber dan Jenis Sampah
Di indonesia, sampah diatur dalam undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah. Berdasarkan sumbernya, sampah rumah tangga dan sampah
42
sejenis sampah rumah tangga dari perkotaan yang dikelola oleh Pemerintah
Kota/Kabupaten di Indonesia biasanya di kelompokkan menjadi :
a. Sampah kegiatan rumah tangga.
Merupakan sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Kelompok ini
meliputi rumah tinggal yang ditempati oleh sebuah keluarga, atau sekelompok rumah
yang berada dalam suatu kawasan permukiman, maupun unit rumah tinggal yang
berupa rumah susun. Dari sumber ini di hasilkan sampah berupa sisa makanan, plastik,
kertas, koran, kain, kayu, kaca, daun, logam dan kadang-kadang sampah berukuran
besar seperti dahan pohon. Untuk di negara industri seperti mebel, barang elektronik
bekas, kasur, bahan berbahaya dan beracun (Damanhuri, 2015; Phithakkitnukoon et
al., 2013).
b. Sampah kegiatan komersial.
Berasal dari pertokoan, pusat perdagangan, pasar, hotel, dan sejenisnya. Dari
sumber ini umumnya dihasilkan sampah berupa kertas, plastik, kayu, kaca, logam dan
juga sisa makanan. Adapun yang menonjol sampah dari pasar tradisional, sampah
hotel, sampah restoran dan sampah kegiatan perkantoran (Damanhuri, 2015).
c. Sampah industri dan rumah sakit.
Lingkungan industri dan rumah sakit akan menghasilkan sampah sejenis sampah
domestik, seperti sisa makanan, kertas, plastik yang perlu mendapat perhatian adalah
bagaimana agar sampah yang tidak sejenis sampah domestik yang terdapat limbah
berbahaya masuk dalam sistem pengelolaan sampah kota (Damanhuri, 2015).
43
d. Sampah penyapuan jalan dan taman.
Sumber sampah dari kelompok ini dapat berupa jalan kota, taman, tempat parkir,
tempat rekreasi, saluran drainase kota dan fasilitas umum lainnya. Dar daerah ini
dihasilkan sampah berupa daun, pasir, sampah umum dari pejalan kaki, dan
pembungkus plastik (Damanhuri, 2015).
Menurut Malima (2013) jenis sampah antara lain
1) Sampah basah adalah jenis sampah yang terdiri dari sisa-sisa potongan hewan atau
sayur hasil dari pengelolaan, pembuatan, dan penyediaan makanan yang sebagian
besar terdiri dari zat-zat yang mudah membusuk.
2) Sampah kering adalah jenis sampah yang dapat terbakar yang tidak dapat terbakar.
Sampah yang mudah terbakar seperti kertas, karbon, kardus, dan plastik. Sampah
yang tidak dapat terbakar seperti logam dan kaleng.
3) Abu adalah sampah yang berasal dari sisa pembakaran dari zat yang mudah
terabakar seperti pembakaran sampah.
4) Sampah jalanan adalah sampah yang berasal dari pembersihan jalan dan trotoar
baik dengan tenaga manusia maupun dengan tenaga mesin yang terdiri dari kertas-
kertas dan daun-daunan.
5) Bangkai Binatang adalah sampah berupa sampah biologis yang berasal dari
bangkai binatang yang mati karena alam atau kecelakaan.
6) Sampah rumah tangga adalah sampah campuran yang terdiri dari sampah kering,
sampah basah dan debu.
7) Bangkai kendaraan adalah sampah yang berasal dari bangkai kendaraan
44
8) Sampah industri adalah sampah padat yang berasal dari industri-industri
pengelolaan hasil bumi dan industri lain.
9) Sampah perumahan adalah sampah yang berasal dari sisa pembuangan gedung,
perbaikan dan pembaharuan gedung seperti batu-batuan, tanah, potongan kayu dan
alat perekat.
10) Sampah pada adalah sampah yang terdiri dari benda-benda kasar yang umum punya
zat organik hasil saringan pada pintu masuksuatu pengelolaan air buanga
11) Sampah khusus adalah sampah yang memerlukan penanganan khususseperti
kaleng cat, film bekas, dan bekas jarum suntik (Phithakkitnukoon, 2013).
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kuantitas Dan Kualitas Sampah
Dalam mengukur kuantitas dan kualitas sampah yang ada perlu melihat beberapa
faktor sebagai berikut:
1) Jumlah penduduk
Jumlah penduduk sangat mempengaruhi terhadap banyaknya sampah di
karenakan kebutuhan yang terus meningkat maka semakin banyak penduduk semakin
banyak sampah.
2) Keadaan sosial ekonomi.
Semakin tinggi keadaan sosial ekonomi suatu masyarakat, maka semakin banyak
jumlah sampah yang dibuang.(Ashidiqy, 2009).
45
3) Kemajuan teknologi.
Kemajuan teknologi akan menambah jumlah kualitas sampah karena pemakaian
bahan baku yang semakin beragam, cara pengepakan dan produk yang beragam
(Jenkins et al., 2014)
4) Kebisaan masyarakat.
Jika seseorang suka mengonsumsi satu jenis makanan atau tanaman sampah
makanan itu akan meningkat. Kebiasaan dalam masyarakat itu sulit untuk dihilangkan,
maka dari itu faktor ini juga memengaruhi peningkatan jumlah sampah
5) Faktor musim.
Pada musim hujan sampah mungkin akan tersangkut pada selokan pintu air, atau
penyaringan limbah (Nurlela, 2018).
6) Faktor geografis.
Lokasi tempat pembuangan apakah di daerah pegunungan, lembah, pantai, atau
di daratan rendah, karena lokasi pembuangan sampah yang ideal itu tidak mengganggu
aktifitas dalam masyarakat
3. Dampak Sampah Terhadap Kesehatan lingkungan
Sampah selalu di pandang oleh masyarakat sebagai sesuatu yang tidak berguna
dan tidak bernilai. Persoalan sampah tidak henti hentinya untuk dibahas, karena
berkaitan dengan pola hidup serta budaya masyarakat itu sendiri (Sahil, 2016).
Sampah jika ditangani dengan serius maka akan menjadi masalah yang besar dan
sangat mengganggu di masyarakat. Dalam hal di perlukan pemahaman yang baik
46
tentang dampak yang disebabkan leh sampah melalui pendidikan kesehatan (Porter,
2016)
Sisa makanan matang yang tadinya aman dikonsumsi sekarang tidak hiegienis
dan berpotensi menjadi sumber penyakit, baik sebagai penghasil bahan beracun, juga
sebagai sumber mikroorganisme patogen. Adapun penyakit yang sering muncul yang
diakibatkan oleh burunya pengelolaan sampah seperti ISPA, Diare, Demam berdarah
dengue serta penyakit kulit lainnya (Rantetoding, 2006).
Sumber penyakit tersebut tidak serta merta akan menginfeksi manusia sekitarnya,
dibutuhkan media perantara agar terjadi kontak dengan manusia secara umum seperti
air, udara, kontak langsung dan makanan yang di konsumsi oleh manusia (Enri,
Damanhuri, 2015). Seperti yang dikemukakan Wilson (1997) yang dikutip oleh Enri
Damanhuri (2015).Beberapa vektor penyakit yang dapat membawa penyakit dari
tumpukan sampah adalah sebagai berikut:
1) Lalat
Merupakan indikator yang baik bagi kebersihan sebuah lingkungna. Tambah
banyak lalat, mengidentifikasi di sekitar kita ada sesuatu membusuk. Beberapa jenis
penyakit yang penularannya melalui makanan yang mengandung penyakit seperti tifus
(typoid), disentri (bacilarry dysentery, amoebic dycenetry), diare (diarrheas), kolera
(asiatic cholera), penyakit cacing (helmith), penyakit tidur (african sleeping sicknes
dari trypanosomiasis), tularemia, dan sandfly fever. Diperkirakan lebih dari 90% lalat
yang berada di daerah urban berkembang biak di tumpukan sampah (Rantetoding,
2006).
47
2) Tikus
Merupakan vektor penyakit yang berkembang biak dengan subur karena
makanan tersedia di sampah. Penyakit yang dapat ditularkan melalui tikus seperti
penyakit pes (plague), echinostomiasis, rat-bite fever, rat-mite dermatitis, rat-
tapeworm infection sallemonelesis, sporotchosis, leptospirosis dan tularemia. Sedang
penyakit yang dapat ditularkan melalui nyamuk antara lain adalah filariasis, dengue,
malaria, yellow fever, dan demam berdarah
3) Bakteri Patogen
Debu dari fasilitas pengolah sampah ini mengandung sejumlah besar
mikrorganisme, termasuk bakteri patogen yang berasal dari pencernaan dan dari
pernapasan seperti spora jamur, coccidioidomycosis, sparotrichosis, histoplasmosis,
dapat juga menimbulkan penyakit melalui pernapasan.
3. Peraturan Terkait Sampah Di Indonesia
Pengolahan sampah yang masih kurang maksimal di beberapa kota yang ada
Indonesia ini membuat pemerintah mengeluarkan Pasal 1 Ayat 5 Undang- Undang
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah menjelaskan
bahwa “pengolahan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Selanjutnya
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan
sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga.
Melalui Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman pelaksanaan bank Sampah. Maka dari itu
48
untuk memperjelas peraturan daerah Kota Kendari dibuatlah Peraturan daerah kota
kendari Nomor 4 tahun 2015 Tentang Pengelolaan sampah dimana meningkatkan
kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam menjaga dan memelihara kebersihan
lingkungannya. Tempat pengolahan sampah terpadu adalah tempat dilaksanakannya
kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan,
dan pemrosesan akhir sampah.
Penanganan sampah merupakan langkah lanjut untuk menangani sampah yang
berasal dari kegiatan sebelumnya yaitu penguranagn sampah. Di indonesia penanganan
sampah meliputi :
a. Perwadahan (Strorage)
Langkah awal yang harus dilakukan setelah sampah terbentuk yaitu menyiapkan
wadah yang sesuai dengan karakter sampah, termasuk pemberian warna yang berbeda
serta penempatan yang sesuai dengan peran dan fungsinya.
b. Pengumpulan (collection)
Adapun yang dimaksud dengan penanganan atau pengumpulan sampah di
tempat atau pada sumbernya adalah semua perlakuan terhadap sampah yang dilakukan
sebelum sampah ditempatkan di lokasi tempat pembuangan. Kegiatan tahap ini
bervariasi antara lain pemilahan, pemanfaatan kembali, dan daur ulang. Tujuan dari
kegiatan ini untuk mengurangi besarnya jumlah sampah
c. Pemindahan (transfer) dan Pengangkutan (transportation)
Kegiatan penanganan sampah yang membawa sampah dari sumber dan atau adri
TPS atau dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke TPA, abik yang dilakukan
49
secara swadaya oleh penghasil sampah maupun pemerintah Kota. Titik terjadinya
perpindahan dari pengumpulan ke pengangkut disebut pemindahan.
d. Pengolahan (treatment)
Sampah dapat diolah tergantung pada jenis dan komposisinya. Berbagai alternatif
yang tersedia dalam proses pengolahan sampah di antaranya adalah sebagai berikut:
1) Transformasi fisik, meliputi pemisahan sampah dan pemadatan yang bertujuan
untuk mempermudah penyimpanan dan pengangkutan.
2) Pembakaran (incinerate), merupakan teknik pengolahan sampah yang dapat
mengubah sampah menjadi bentuk gas.
3) Pembuatan kompos (composting), yaitu mengubah sampah melalui proses
mikrobiologi menjadi produk lain yang dapat dipergunakan. Output dari proses ini
adalah kompos dan gas bio.
4) Energy recovery, yaitu transformasi sampah menjadi energi, baik energi panas
maupun energi listrik
e. Pemprosesan akhir ( final disposal)
Model pembuangan sampah di Indonesia ada dua macam, yaitu Urugan dan
tumpukan. Urugan atau model buang dan pergi merupakan cara yang paling sederhana
dengan membuang sampah di lembah atau cekungan tanpa memberikan perlakuan,
umumnya dilakukan untuk kota yang menghasilkan volume sampah tidak terlalu besar.
Pengelolaan sampah yang kedua yang biasanya diterapkan di kota besar, yaitu
tumpukan yang perlu dilakukan secara lengkap dengan teknologi aerobic yang
memenuhi prasyarat kesehatan lingkungan (Nurlela, 2018).
50
Faktor Predisposing : 1. Umur 2. Masa kerja 3. Pendidikan 4. Pengetahuan 5. Sikap 6. Kepercayaan 7. Kegemaran 8. Keterampilan 9. Keyakinan Diri
2.4 Kerangka Teori
Kerangka teoritis merupakan gambaran yang berisi paparan tentang hubungan
antar variabel atau antar fenomena yang menjadi objek penelitian sebagai berikut:
Gamabar 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Modifikasi Teori Lawrence W. Green dalam Notoatmodjo (2010)
Faktor Reinforcing : 1. Dukungan Tokoh
Masyarakat (tokoh pemuda, tokoh adat, tokoh agama dll)
2. Dukungan Keluarga 3. Kebijakan
Faktor Enabling : 1. Sarana dan Prasarana 2. Fasilitas Pelayanan
Perilaku Masyarakat Dalam Pemanfaatan Tempat Sampah
51
Pengetahuan
Sarana dan Prasarana
Dukungan Tokoh Masyarakat
Sikap
Kebijakan
2.5 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan gambar tentang alur pikir peneliti yang disusun
secara sistematis (berdasarkan kerangka teoritis) dalam memecahkan atau menjawab
masalah penelitian. Adapun skema kerangka berpikir adalah sebagai berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir
Perilaku Masyarakat Dalam Pemanfaatan Tempat Sampah
Dukungan Keluarga
52
2.6 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
2.6.1 Ha
1) Ada pengaruh pengetahuan terhadap perilaku masyarakat dalam pemanfaatan
tempat sampah di Kota Kendari.
2) Ada pengaruh sikap terhadap perilaku masyarakat dalam pemanfaatan tempat
sampah di Kota Kendari.
3) Ada pengaruh dukungan tokoh masyarakat terhadap perilaku masyarakat dalam
pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari.
4) Ada pengaruh dukungan keluarga terhadap perilaku masyarakat dalam
pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari.
5) Ada pengaruh kebijakan terhadap perilaku masyarakat dalam pemanfaatan tempat
sampah di Kota Kendari.
6) Ada pengaruh sarana dan prasarana terhadap perilaku masyarakat dalam
pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari.
2.6.2 Ho
1) Tidak ada pengaruh pengetahuan terhadap perilaku masyarakat dalam pemanfaatan
tempat sampah di Kota Kendari.
2) Tidak ada pengaruh sikap terhadap perilaku masyarakat dalam pemanfaatan tempat
sampah di Kota Kendari.
3) Tidak ada pengaruh dukungan tokoh masyarakat terhadap perilaku masyarakat
dalam pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari.
53
4) Tidak ada pengaruh dukungan keluarga terhadap perilaku masyarakat dalam
pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari.
5) Tidak ada pengaruh kebijakan terhadap perilaku masyarakat dalam pemanfaatan
tempat sampah di Kota Kendari.
6) Tidak ada pengaruh sarana dan prasarana terhadap perilaku masyarakat dalam
pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari.
101
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh predisposing, enabling, dan reindorcing
terhadap perilaku pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari dapat diambil
kesimpulan:
1. Ada pengaruh pengetahuan terhadap perilaku pemanfaatan tempat sampah di Kota
Kendari sebesar 2.481. Berdasarkan uji Chi Square diperoleh p-value 0.000 < α
(0,05).
2. Ada pengaruh sikap terhadap perilaku pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari
sebesar 1.829 kali. Berdasarkan uji Chi Square diperoleh p-value 0.014 < α (0,05).
3. Tidak ada pengaruh dukungan tokoh masyarakat terhadap perilaku pemanfaatan
tempat sampah di Kota Kendari sebesar 0,961 kali. Berdasarkan uji Chi Square
diperoleh p-value 0.878 > α (0,05).
4. Ada pengaruh dukungan keluarga terhadap perilaku pemanfaatan tempat sampah
di Kota Kendari sebesar 2.398 kali. Berdasarkan uji Chi Square diperoleh p-value
0.001 < α (0,05).
5. Ada pengaruh sarana dan prasarana terhadap perilaku pemanfaatan tempat sampah
di Kota Kendari sebesar 1.744 kali. Berdasarkan uji Chi Square diperoleh p-value
0.020 < α (0,05).
102
6. Tidak ada pengaruh kebijakan terhadap perilaku pemanfaatan tempat sampah di
Kota Kendari sebesar 1.036 kali. Berdasarkan hasil uji Chi Square di peroleh p-
value 1.000 > α (0,05).
7. Faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku masyarakat dalam pemanfaatan
tempat sampah di Kota Kendari adalah pengetahuan dengan nilai P-value sebesar
0.000 dan dukungan keluarga dengan nilai P-value sebesar 0.000 menggunakan uji
regresi logistik.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat di sampaikan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Agar masyarakat di Kota Kendari tetap menjaga lingkungan dengan membuang
sampah pada tempat yang telah disediakan agar kelak anak dan cucu bisa
merasakan manfaatnya.
2. Sekiranya tokoh masyarakat dan keluarga tetap menjadi contoh yang baik bagi
lingkungan sekitar dengan menanamkan nilai keilmuan dengan cara mengolah
sampah menjadi bahan yang bermanfaat.
3. Sekiranya pemerintah setempat rutin dalam memberikan sosialisasi tentang peduli
lingkungan dan melakukan pengawasan terhadap program peduli lingkungan.
4. Sekiranya pemerintah kota Kendari rutin memberikan penyuluhan dan
mengevaluasi perilaku masyarakat dalam pemanfaatan tempat sampah.
103
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, Md. F. 2014. “Urbanization And Environmental Problem: An Empirical
Study”. Journal International Institute for Science, Technology and Education, 4(3): 161-172.
Aini, N., & Wahyuni, E. S. 2018. “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan
Diet Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di Rsud Dr. H. Abdul Moeloek”. Jurnal Kesehatan Holistik, 12 (1): 1-9.
Akbar, M. A., Gani, H. A., & Istiaji, E. 2015. “Dukungan Tokoh Masyarakat Dalam
Keberlangsungan Desa Siaga Di Desa Kenongo Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang”. Jurnal Pustaka Kesehatan, 3 (3): 522-529.
Akhtar, H., & Soetjipto, H. P. 2015. “Peran Sikap Dalam Memediasi Pengaruh
Pengetahuan Terhadap Perilaku Minimisasi Sampah Pada Masyarakat Terban, Yogyakarta”. Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 21 (3): 386-392.
Alfikri, N., Hidayat, W., & Girsang, V. I. 2018. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Tindakan Membuang Sampah Di Lingkungan Iv Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2017”. Jurnal Riset Hesti Medan, 3 (1): 10-20.
Ali, F., Karimuna, L., & Putra A. A. 2017. “Analisis Keberlanjutan Pengelolaan
Sampah Di Kecamatan Kambu Kota Kendari” Jurnal Pascasarjana UHO, 0 (0): 1-10.
Almanda, D., Isyanto, H., & Samsinar. R. 2018. “ Perancangan Prototype Pemilah
Sampah Menggunakan Solar Panel 100 Wp Sebagai Sumber Energi Listrik Terbarukan”. Makalah. Seminar Nasional Sains dan Teknologi Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta, 17 Oktober 2018.
Amanah, S., Damanik, I. P. N., & Ibrahim, H. 2014. “Pemanfaatan Sampah Untuk
Mendukung Usaha Tanaman Obat Keluarga (Toga) Dan Agroekosistem Di Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor”. Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 21 (1): 90-97.
Ambarwati, F., & Ma’arif, S. 2014. “Pemenuhan Kebutuhan Sarana Dan Prasarana
Studi Kasus: Keterkaitan Masyarakat Kampung Petempen Dengan Masyarakat Apartemen Mutiara Garden Semarang”. Jurnal Teknik PWK, 3 (4) 637-648.
104
Anifa, T., Anward, H. H., & Erlyani, N. 2017. “Perbedaan Perilaku Membuang Sampah Pada Siswa Antara Sebelum Dan Sesudah Diberikan Live And Symbolic Modeling”. Jurnal Ecopy, 4 (2): 96-102.
Ankesa, H., Amanah, S., & Asngari, P. S. 2016. “Partisipasi Kelompok Perempuan
Peduli Lingkungan dalam Penanganan Sampah di Sub DAS Cikapundung, Provinsi Jawa Barat”. Jurnal Penyuluhan, 12 (2): 105-113.
Anshassi, M., Laux, S. J., & Townsend, T., G. 2019. “Approaches To Integrate
Sustainable Materials Management Into Waste Management Planning And Policy”. Resources, Conservation And Recycling, 148 (4): 55-66.
Armi, & Mardhinah, N. 2016. “Pengaruh Sosialisasi Pengelolaan Sampah Masyarakat
Terhadap Perilaku Membuang Sampah Ke Sungai Di Desa Mideun Geudong Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireun”. Serambi Saintia, 4 (1): 27-34.
Ashidiqy, M. R. 2009. “Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan perilaku
Masyarakat Dalam Membuang Sampah Rumah Tangga Di Sungai Mranggen”. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Ayuningtyas, D. 2015. Kebijakan Kesehatan Prinsip dan Praktek. Jakarta: Rajawali
Pers. Azwar, S. 2016. Sikap Manusia Teori dan Penegukurannya.Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Bakry, A. 2010. “Kebijakan Pendidikan Sebagai Kebijakan Publik”. Jurnal MEDTEK,
2 (1): 1-13. Banowati, E., & Paramita, A. P. 2015. “Implementasi Dan Sosialisasi Model Pelatihan
Dalam Pemberdayaan Penduduk Miskin Perkotaan”. Jurnal Geografi, 12 (1): 62-114.
Birawida, A. B., Makkau, B. A., & Dwinata, I. “Penentuan Lokasi TPA Dengan
Pendekatan Spasial Di Pulau Kecil Kota Makassar”. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 14 (3): 278-284.
BPS. 2017. In Subdirektorat (Ed.). Badan Pusat Statistik Retrieved from
https://www.bps.go.id ( diunduh 4 Maret 2019). Cingolani, A. M., Barbera, I., Renison, D., & Barri F. R. 2016. “Can Persuasive And
Demonstrative Messages To Visitors Reduce Littering In River Beaches?.” Waste Management, 58 (0): 34-40.
105
Damanhuri, E. & Padmi, T. 2018. Pengelolaan Sampah Terpadu. Bandung: ITB Press. Darmawan, D., & Fadjarajani, S. 2016. “Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap
Pelestarian Lingkungan Dengan Perilaku Wisatawan Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan”. Jurnal Geografi, 4 (1): 37-49.
Dewi. A, T. 2013. Sarana dan prasarana aspek persampahan. Retrieved from
https://www.academia.edu/8325790 ( diunduh 17 Maret 2019) Dhokhikaha, Y., Trihadiningruma, Y., & Sunaryo, S. 2015. “Community Participation
In Household Solid Waste Reduction In Surabaya, Indonesia”. Resources, Conservation And Recycling, 102 (5): 153-162.
Dinkes, S. 2016. Tusiman. (Ed.). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara:
Retrieved from https://www.dinkes.sultraprov.go.id (diunduh 5 Maret 2019) Dobiki, J. 2018. “Analisis Ketersedian Prasarana Persampahan Di Pulau Kumo Dan
Pulau Kakara Di Kabupaten Halmahera Utara”. Jurnal Spasial, 5 (2): 220-228. Ediana, D., Fatma, F., & Yuliana. 2018. “Analisis Pengolahan Sampah Reduce, Reuse,
Dan Recycle (3r) Pada Masyarakat Di Kota Payakumbuh”. Jurnal Endurance, 3 (2): 238-246.
Edison, & Nindrea, R. D. 2016. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penerapan
3 R (Reduce, Reuse, Dan Recycle) Pada Sampah Rumah Tangga Di Kabupaten Solok”. Jurnal Medika Saintika, 7 (2): 1-10.
Erlani, Rivai, A., & Juhaerah. 2017. “Analisis Penanganan Smapah Oleh Ibu Rumah
Tangga Di Pulau Sapuli Kabupaten Pangkep”. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar 12 (1): 1-6.
Fazzo, F., Minichilli, F., M. Santoro, M., Ceccarini, A., Della Seta M., Bianchi, F.,
Comba, P., & Martuzzi, M. 2017. “Hazardous Waste And Health Impact: A Systematic Review Of The Scientific Literature”. Environmental Health, 16 (1): 1-11.
Garba, R., M., & Gadanya, M., A. 2017. “The role of intervention mapping in designing
disease prevention interventions: A systematic review of the literature”. PLoS ONE, 12 (3): 1-18.
Geyer, R., Jambeck, J. R., & Law, K. L. 2017. “Production, Uses, And Fate Of All
Plastics Ever Made”. Science Advances, 3 (7):1-5.
106
Gusti, A., Isyandi, B., Bahri, S., & Afandi, D. 2015. “Faktor Determinan Intensi Perilaku Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Pada Siswa Sekolah Dasar”. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 9 (2): 65-72.
Haerul, Akib, H., & Hamdan. 2016. “Implementasi Kebijakan Program Makassar
Tidak Rantasa (MTR) Di Kota Makassar”. Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik, 6 (2): 21-34.
Hanafi, A. S., Sholihah, Q., Martina, & Deniati, E. N. 2018. “Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga Pada Masyarakat Tepi Sungai Dan Faktor Yang Mempengaruhinya”. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 14 (4): 368-377.
Hapsari, N. 2014. “Evaluasi Program Pengolahan Sampah Berskala Keluarga Di
Kelurahan Tembalang”. Jurnal Teknik PWK, 3 (1), 155-166. Harhay, M. O., Halpern, S. D., Harhay, J. S., & Olliaro, P. L. 2009. “Health Care Waste
Management: A Neglected And Growing Public Health Problem Worldwide”. Tropical Medicine and International Health, 14 (11): 1414-1417.
Hariyanto. 2014. “Pengelolaan Sampah Di Kota Semarang Untuk Menuju Kota
Bersih”. Jurnal Geografi, 11 (2): 237–246. Harun, H. 2017. “Gambaran Pengetahuan Dan Perilaku Masyarakat Dalam Proses
Pemilahan Sampah Rumah Tangga Di Desa Hegarmanah”. Jurnal Aplikasi IPTEK Untuk Masyarakat 6 (2): 86-88.
Haryanto, H. C., & Prahara, S. A. 2017. “Yakinkah Dengan Adanya Perubahan
Iklim?”. Inquiry, 8(2): 88-99. Herlita, I. 2010. “Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling , Reinforcing Terhadap
Pemanfaatan Buku Kia”. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara. Isthofiyani, S. E., Prasetyo, A. P. B., & Iswari, R. S. 2016. “Persepsi Dan Pola Perilaku
Maysrakat Bantaran Sungai Damar Dalam Membuang Sampah Disungai. Journal of Innovative Science Education, 5 (2): 128-136.
Jagosh, J., Bush, P. L., Salsberg, J., Macaulay, A. C., Greenhalgh, T., Wong, G., Cargo,
M., Green, L., W., & Pluye, P. 2015. “A Realist Evaluation Of Community-Based Participatory Research: Partnership Synergy, Trust Building And Related Ripple Effects”. BMC Public Health, 15 (1):1–11.
107
Jambeck, J. R., Geyer, R., Wilcox, C., Siegler, T. R., Perryman, M., Andrady, A., Narayan, R., & Law, K. L. 2015. “Plastic Waste Inputs From Land Into The Ocean”. Science, 347 (6223): 768–771.
Jambeck, J. R., Hardesty, B. D., Brooks, A. I., Friend, T., Teleki, K., Fabres, J.,
Beaudoin, Y., Bamba, A., Francis, J., Ribbink, A. J., Baleta, T., Bouwman, H., Knox, J., & Wilcox, C. 2018. “Challenges And Emerging Solutions To The Land-Based Plastic Waste Issue In Africa”. Marine Policy, 96 (10): 256-263.
Jenkins, M. W., Cumming, O., Scott, B., & Cairncross, S. 2014. “Beyond ‘Improved’
Towards ‘Safe And Sustainable’ Urban Sanitation: Assessing The Design, Management And Functionality Of Sanitation In Poor Communities Of Dar Es Salaam, Tanzania”. Journal of Water, Sanitation and Hygiene for Development, 4 (1): 131-141.
Kandziora, J. H., Toulan, N. V., Sobral, P., Taylor, H. I., Ribbink, A. J., Jambeck, J.
R., & Werner, S. 2019. “The Important Role Of Marine Debris Networks To Prevent And Reduce Ocean Plastic Pollution”. Marine Pollution Bulletin, 141 (4): 657-662.
KLHK 2015. Dialog Penanganan Sampah Plastik: Retrieved from
http://www.menlh.go.id (diunduh 7 maret 2019) Kurniawati, L. D., & Windraswara, R. 2017. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh
terhadap Perilaku Kepala Keluarga dalam Pemanfaatan Jamban di Pemukiman Kampung Nelayan Tambaklorok Semarang”. Public Health Perspective Journal, 2 (1): 72–79.
Lamb, J. B., Willis, B. L., Fiorenza, E. A., Couch, C. S., Howard, R., Rader, N. D.,
True, J. D., Kelly, L. A., Ahmad, A., Jompa, J., & Harvell, C. D. (2018). “Plastic Waste Associated With Disease On Coral Reefs”. Science, 359 (6374): 460-462.
Larasati, T., Mubin, M. F., & Targunawan. 2015. “Dukungan Keluarga Terhadap
Perkembangan Psikologi: Konsep Diri Anak Usia Sekolah Dasar Di Wilayah Banjir ROB Kelurahan Bandarharjo Semarang Utara”. Jurnal Ilmu Keperawatan, 8(6): 1-9.
Lee, S., & Paik, H. S. 2011. “Korean Household Waste Management and Reycling
Behaviour”. Building and Environment, 46 (5): 1159-1166. Lestari, T. 2015. Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
108
Lindmeier, C. Kimberly, & Chriscaden, N. O. 2016. Death caused by the environment. Retrieved from World Health Organization website: https://www.who.int/en/news-room (diunduh 13 Maret 2019)
Mamady, K. 2016. “Factors Influencing Attitude, Safety Behavior, And Knowledge
Regarding Household Waste Management In Guinea: A Cross-Sectional Study” Journal Of Environmental And Public Health, 8 (3): 1-9.
Marchamah, D. N. S., & Handayani, O. W. K. 2017. “Komitmen Kebijakan, Penerapan
SMK3, Pengetahuan, dan Sikap K3 terhadap Penggunaan APD Perusahaan Jasa Bongkar Muat”. Public Health Perspective Journal, 2 (3): 270-278.
Maulina, A. S. 2012. “Identifikasi Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilahan Sampah
Di Kecamatan Cimahi Utara Serta Faktor Yang Mempengaruhinya”. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 23 (3): 177-196.
Mohammed, A. H. A. 2017. “Solid Waste And Its Impact On The Environment In
Omdurman”. Jurnal Geografi, 15 (1): 45-55. Mokodompis, Y., Kaunang, M., & Kasenda, V. 2019. “Implementasi Kebijakan
Pengelolaan Sampah Di Kota Manado”. Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan, 3 (3): 1-10.
Mulasari, A., Husodo, A. H., & Muhajir, N. 2016. “Analisis Situasi Permasalahan
Sampah Kota Yogyakarta dan Kebijakan Penanggulangannya”. Jurnal KEMAS, 11 (2): 98–106.
Mulasari, S. A. 2013. “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Perilaku
Masyarakat Dalam Mengolah Sampah Di Dusun Padukuhan Desa Sidokarto Kecamatan Godean Kabupaten Sleman Yogyakarta” Jurnal Kesehatan Masyarakat. 6 (3): 204-211.
Mulasari, S. A., & Sulistyawati. 2014. “Keberadaan TPS Legal dan TPS Ilegal Di
Kecamatan Godean Kabupaten Sleman”. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9 (2): 122-130.
Mulasari, S. A., Husodo, A. H., & Muhadjir, N. 2014. “Kebijakan Pemerintah Dalam
Pengelolaan Sampah Domestik”. Kesmas 8 (8): 404-410. Mulyadi, A., Husein, S., & Saam, Z. 2010. “Perilaku masyarakat dan peranserta
pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah di kota tembilahan”. Journal of Environmental Science, 3 (2): 147-162.
109
Nasir, S., Murti, B., & Suryani, N. 2016. “Path Analysis on the Association Between Predisposing, Enabling, and Reinforcing Factors, and House Sanitation in Bengkulu, Sumatera”. Journal of Health Promotion and Behavior, 1 (3): 191-201.
Ningrum, M. A. C., & Indriyanti, D. R. 2018. “The Influence of Knowledge, Attitude,
Family Support and Peer Support on The Behavior of Female Teenage Menstrual Hygiene”. Public Health Perspective Journal, 3 (2): 99–107.
Niyati, M. 2015. “A Comparative Study of Municipal Solid Waste Management in
India and Japan”. The Gakken Research Papers, 25 (1):48–61 Norival, A. 2018. “Perilaku Masyarakat Di Bagian Tengah Batag Ino Terhadap
Sampah Di Nagari Salimpaung Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar”. Jurnal Buana, 2 (1): 262-273.
Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2012. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Manusia. Jakarta: Rineka
Cipta Nurlela. 2018. “Dampak Keberadaan Tempat Pengolahan Sampah 3R (Reduce, Reuse,
Dan Recycle) Vipa Mas Terhadap Lingkungan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Bambu Apus Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan”. Skripsi. Tangerang: UIN Syarif Hidayatullah.
Pambudi Y. S., & Sudaryantiningsih, C. 2017. “Analisis Pengaruh Pengetahuan Dan
Sikap Tentang Pengelolaan Sampah Terhadap Perilaku Warga Dalam Mengelola Sampah Rumah Tangga Di Kelurahan Sewu Kecamatan Jebres Kota Surakarta”. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 8 (2): 101-108.
Pambudi, Y. S., & Krismani, A. Y. 2017. “Pengaruh Faktor Predisposition, Enabling,
Reinforcing Terhadap Perilaku Masyarakat Perkotaan Mengelola Sampah Rumah Tangga Yang Di Mediasi Oleh Variabel Motivasi”. Jurnal Kesmadaska, 8 (1): 22-34.
Penny, L., Bijaksana, H. U., Yunita, R., & Itta, D. 2012. “Kajian Perilaku Masyarakat
Membuang Sampah Di Bantaran Sungai Martapura Terhadap Lingkungan Perairan”. Envirosecienteae, 8 (3): 117-126.
Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle. 2012. Jakarta.
110
Perdana, H. D., Hananto, S. T., Bandi, & Murni, S. 2016. “Peningkatan Sarana Prasarana Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Desa Doplang Kabupaten Boyolali”. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 22 (4): 1-9.
Phithakkitnukoon, S., Wolf, M., I., Offenhuber, D., Lee, D., Biderman, A., & Ratti, C.
2013. “Tracking Trash”. Journal IEEE Pervasive Computing, 12 (2): 38-48. Porter, C. M. 2016. “Revisiting Precede-Proceed: A Leading Model For Ecological
And Ethical Health Promotion”. Health Education Journal, 75 (6): 753–764. Portman, M. E., Pasternak, G., Yotam, Y., Nusbaum, R., & Behar, D. 2019.
“Beachgoer Participation In Prevention Of Marine Litter: Using Design For Behavior Change”. Marine Pollution Bulletin, 144 (5): 1-10.
Posmaningsih, D. A. A. 2016. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi
Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Padat Di Denpasar Timur”. Jurnal Skala Husada, 13 (1): 59-71.
Prajati, G., & Darwin. 2017. “Perilaku Guru Dan Pegawai Sekolah Terhadap
Penerapan Program Zero Waste Di Sekolah: Studi Kasus SMK Maitreyawira Batam”. Jurnal Teknologi Rekayasa, 2 (1): 39-46.
Priyoto. 2018. Teori Sikap & Perilaku dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nusa Medika. Pulungan, S. R., Marsaulina, I., & Naria, E. 2012. “Higiene Dan Sanitasi Terminal
Pelabuhan Roro Kota Dumai Tahun 2012”. Lingkungan Dan Keselamatan Kerja, 4 (1): 22-31.
Raharjo, A. S.,& Indarjo, S. 2014. “Hubungan antara Pengetahuan, Sikap, dan
Ketersediaan Fasilitas di Sekolah dalam Penerapan PHBS Membuang Sampah pada Tempatnya”. Unnes Journal of Public Health, 3 (1): 1-10.
Rantetoding, R., Setiani, O., & Raharjo, M. 2006. “Kajian Teknis Dan Manajerial
Pengelolaan Sampah Dan Kaitannya Dengan Kesehatan Lingkungan Di Kota Jayapura”. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 5 (1): 17-24.
Reyes, M. E., Jambeck, J. R., Reeves, P., & Johnsen, K. 2016. “Will They Recycle?
Design And Implementation Of Eco-Feedback Technology To Promote On-The-Go Recycling In A University Environment”. Resources, Conservation And Recycling, 114 (11): 72-79.
111
Rohani, L. 2008. “Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah di Desa Medan Senembah Kabupaten Deliserdang dan di Kelurahan Asam Kumbang Kota Medan Tahun 2007”. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Rosdiana. 2018. “Identifikasi Peran Keluarga Penderita Dalam Upaya Penanganan
Gangguan Jiwa Skizofrenia”. Jurnal Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 14 (2): 174-180.
Rudianto, H., & Azizah, R. 2005. “Studi Tentang Perbedaan Jarak Perumahan Ke TPA
Sampah Open Dumping Dengan Indikator Tingkat Kepadatan Lalat Dan Kejadian Diare”. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 1 (2) 152-160.
Ruhmawati, T., Karmini, M., & Tjahpati, D. P. 2017. “Peningkatan Pengetahuan Dan
Sikap Kepala Keluarga Tentang Pengelolaan Sampah Melalui Pemberdayaan Keluarga Di Kelurahan Tamansari Kota Bandung”. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 16 (1): 1-7.
Sahil, J., Muhdar, M. H. I. A., Rohman, & Syamsuri. 2016. “Sistem Pengelolaan Dan
Upaya Penanggulangan Sampah Di Kelurahan Dufa- Dufa Kota Ternate”. Jurnal Bioedukasi, 4 (2): 478-487.
Said, L. O. A., Mardiyono, & Noor, I. 2015. “Implementasi Kebijakan Pengelolaan
Persampahan Kota Bau-Bau”. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 4 (1): 53-60. Samosir, K., & Ramadhan, F. S. 2019. “Peranan Perilaku Dan Dukungan Tokoh
Masyarakat Terhadap Kepemilikan Jamban Sehat Di Tanjungpinang”. Jurnal Kesehatan, 12 (1): 77-86.
Saputra, S. N. A., & Mulasari, S. A. 2017. “Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku
Pengelolaan Sampah Pada Karyawan Di Kampus”. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat, 11 (1): 22-27.
Sari, D. R. 2015. “Pendidikan Pengelolaan Sampah Di Kelurahan Sampangan
Kecamatan Gajah Mungkur”. Jurnal Geografi, 12 (1): 95-114. Sari, N., & Mulasari, S. A. 2017. “Pengetahuan, Sikap Dan Pendidikan Dengan
Perilaku Pengelolaan Sampah Di Kelurahan Bener Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta”. Jurnal Medika Respati, 12 (2): 1907-3887.
Selomo, M., Birawida, A. B., Mallongi, A., & Muammar. 2016. “Bank Sampah
Sebagai Salah Satu Solusi Penanganan Sampah Di Kota Makassar”. Jurnal MKMI, 12 (4): 232-240.
112
Setyoadi, N. H. 2018. “Faktor Pendorong Keberlanjutan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat Di Kota Balikpapan Dan Bogor”. Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan, 10 (1): 51-66.
Setyowati, R., & Mulasari, S. A. 2013. “Pengetahuan dan Perilaku Ibu Rumah Tangga
Dalam Pengelolaan Sampah Plastik”. KESMAS, 7 (12): 562-566. SIPSN. 2017. In Subdirektorat (Ed.). Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional.
Retrieved from Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 website: https://www.sispn.menlhk.go.id (diunduh 10 Maret 2019)
Sopiyudin, D. 2016. Statistik Untuk Kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Epidemiologi
Indonesia. Srijuntrapun, P. 2018. “Appropriate Participatory Food Waste Management In The
World Heritage Site, The Historic City Of Ayutthaya”. Kasetsart Journal Of Social Sciences, 39 (30): 381-386.
Sudiran, F. L. 2005. “Instrumen Sosial Masyarakat Karangmumus Kota Samarinda
Dalam Penanganan Sampah Domestik”. Makara, 9 (1): 16-26. Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfa Beta. Sukendra, D. M., Indrawati, I., & Hermawati, B. 2017. “Pengetahuan Ibu Mengenai
Demam Berdarah Dengue Dan Praktik Pencegahan Dengan Suna Trap”. Journal Higea Journal of Public Health Research and Development, 1 (4): 1-11.
Sukerti, N. L. G., Sudarma, I. M., & Pujaastawa, I. B. G. 2017. “Perilaku Masyarakat
Dalam Pengelolaan Sampah Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi”. ECOTROPHIC, 11 (2): 148-155.
Supriyanto, Gandasasmita, K., & Soma, S. 2014. “Perencanaan Sebaran Sarana
Penanganan Sampah Melalui Pendekatan Tipologi Permukiman Di Kota Tanggerang”. Jurnal Tanah Lingkungan, 16 (2): 83-89.
Triyanto, E., Setiyani, R., & Wulansari, R. 2014. “Pengaruh Dukungan Keluarga dalam
Meningkatkan Perilaku Adaptif Remaja Pubertas”. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 2 (1): 1-9.
Tumiwa, F. F., Rattu, A. J., & Tucunan, A. A. T. 2014. “Hubungan Antara Faktor
Predisposing, Enabling, Dan Reinforcing Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Tatanan Rumah Tangga Di Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa”. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi, 2 (1): 1-11.
113
Umayana, H. T., & Cahyati, W. H. 2015. “Dukungan Keluarga Dan Tokoh Masyarakat Terhadap Keaktifan Penduduk Ke Posbindu Penyakit Tidak Menular”. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(1): 96. 101.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Tentang
Pengelolaan Sampah. 2008. Jakarta Undang-undang Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2018 tentang Tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis. 2018. Jakarta. Veronica, G. A. 2012. “Perbedaan Pengetahuan Sikap Praktik Masyarakat Setelah
Mendapat Penyuluhan Tentang Pemilahan Sampah Dan Pembuatan Kmpos Di Kelurahan Tembalang Kota Semarang”. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1 (2): 963-972.
Wardi, I. N. 2011. “Pengelolaan Sampah Berbasis Sosial Budaya: Upaya Mengatasi
Masalah Lingkungan Di Bali”. Jurnal Bumi Lestari, 11 (1): 167-177. Wawan, M & Dewi, A. 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika. Widiastuti, V. A., & Yuniastuti, A. 2017. “Analisis Hubungan Sikap Perilaku
Pengelolaan Sampah dengan Gejala Penyakit pada Masyarakat di TPI Kota Tegal”. Public Health Perspective Journal, 2 (3): 251-251.
Widiyanto, A. F., Suratman, Alifah, N., Muniarti, T., & Pratiwi, O. C. 2019.
“Pengetahuan dan Praktik dalam Pengolahan Sampah Rumah Tangga”. Kesmas, 13 (3): 112-116.
Widodo, L. 2010. “Persepsi Masyarakat Terhadap Pemilahan Sampah”. Jurnal
Rekayasa Lingkungan, 6 (1): 97-103. Widyarsana, I. M. W., & Zafira, A. D. 2015. “Kajian Pengembangan Sistem
Pengelolaan Sampah Di Kabupaten Tangerang”. Jurnal Teknik Lingkungan, 21 (1) 87-97.
Willis, K., Maureaud, C., Wilcox, C., & Hardesty, B. D. 2018. “How Successful Are
Waste Abatement Campaigns And Government Policies At Reducing Plastic Waste Into The Marine Environment?”. Marine Policy, 96 (10): 243-249.
Windraswara, R., & Prihastuti, D. A. B. 2014. “Analisis Potensi Reduksi Sampah
Rumah Tangga Untuk Peningkatan Kualitas Kesehatan Lingkungan”. Journal of Public Health, 6 (2): 1-10.
114
Worku, Y., & Muchie, M. 2012. “An Attempt At Quantifying Factors That Affect Efficiency In The Management Of Solidwaste Produced Bycommercial Businesses In The City Oftshwane, South Africa”. Journal of Environmental and Public Health, 0 (0): 1-12.
Ye, H., J., Feng, Y., & Choi, B., C., F. 2015. “Understanding Knowledge Contribution
In Online Knowledge Communities: A Model Of Community Support And Forum Leader Support”. Electronic Commerce Research and Applications, 14 (1): 34-45.
Yulida, N., Sarto, S., & Suwarni, A. 2016. “Perilaku Masyarakat Dalam Membuang
Sampah Di Aliran Sungai Batang Bakarek-Karek Kota Padang Panjang Sumatera Barat”. Journal Of Community Medicine And Public Health, 32 (10): 373-378.
L A M P I R A N
KUESIONER ANALISIS FAKTOR PREDISPOSING, ENABLING, DAN REINFORCING TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DALAM
PEMANFAATAN TEMPAT SAMPAH DI KOTA KENDARI
A. Identitas Responden 1. No Responden : 2. Nama Responden : 3. Jenis Kelamin : 4. Umur : 5. Pendidikan : 6. Pekerjaan : 7. Alamat Responden :
B. Petunjuk pengisian kuesioner
1. Pernyataan Pengetahuan Tentang Pemanfaatan Tempat Sampah. Berilah tanda checklist () pada salah satu kolom Benar atau Salah, sesuai yang anda ketahui
No Pernyataan
Benar Salah
1. Sampah merupakan barang sisa yang tidak terpakai 2 Sisa bahan yang sulit terurai seperti kaleng, botol disebut
sampah anorganik
3. Sampah mengandung bahan yang berbahaya 4. Tempat sampah terbagi atas organik dan non organik 5. Sampah yang menyumbat aliran sungai dapat
menyebabkan banjir
6. Bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah seperti daun, dan ranting pohon di sebut sampah organik
7. Setiap orang wajib memanfaatkan tempat sampah dan penanganan sampah
8. Dengan adanya tempat sampah berguna mengurangi timbunan sampah
9. Sampah rumah tangga merupakan hasil dari kegiatan rumah tangga.
2. Pernyataan Sikap Tentang Pemanfaatan Tempat Sampah Berilah tanda checklist () pada salah satu kolom Benar atau Salah, sesuai yang anda ketahui
No. Penrnyataan
Ya Tidak
1. Saya akan menyediakan tempat sampah disekitar rumah. 2. Saya akan memisahkan sampah organik dan nonorganik 3. Saya akan memanfaatkan barang bekas untuk dijadikan
kerajinan tangan
4. Saya akan mengubur barang-barang dan kaleng bekas jika keberadaannya sudah sangat mengganggu kebersihan lingkungan
5. Saya akan mengolah sampah menjadi kompos 6. Saya akan melakukan pemilahan sampah dirumah 7. Saya membiasakan diri memungut sampah yang saya
temukan di tempat-tempat umum
8. Saya akan menegur jika ada orang yang membuang sampah bukan pada tempatnya
3. Pernyataan Dukungan Tokoh Masyarakat Tentang Pemanfaatan Tempat
Sampah Berilah tanda checklist () pada salah satu kolom Benar atau Salah, sesuai yang anda ketahui
No Pernyataan Mendukung Tidak Mendukung
1. Tokoh masyarakat memberikan sosialisasi mengenai tujuan, manfaat dari tempat sampah
2. Tokoh masyarakat langsung menegur jika warga tidak peduli tentang sampah
3. Tokoh masyarakat mengajak masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya
4. Setiap kali masyarakat mengeluhkan permasalahan sampah tokoh masyarakat membantu memecahkan masalah tersebut.
5. Tokoh masyarakat membantu dalam penanganan sampah 6. Tokoh masyarakat segera menangani keluhan
masyarakat.
7. Tokoh masyarakat memberikan penghargaan buat masyarakat yang peduli terhadap sampah
8 Jika masyarakat membuang sampah sembaranagan maka tokoh masyarakat akan memberikan denda.
9. Tokoh masyarakat selalu memberikan pujian buat masyarakat
10. Tokoh masyarakat rutin membina masyarakat tentang pemanfaatan tempat sampah
4. Pernyataan DukunganKeluarga Terhadap Pemanfaatan Tempat Sampah
Berilah tanda checklist () pada salah satu kolom Benar atau Salah, sesuai yang anda ketahui
No Pernyataan Mendukung Tidak Mendukung
1. Anggota keluarga sudah memberikan informasi kepada Bapak/Ibu tentang jenis-jenis sampah.
2. Bapak/Ibu mendapatkan informasi dari anggota keluarga tentang manfaat membuang sampah pada tempatnya.
3. Anggota keluarga mendampingi atau membantu Bapak/ibu dalam membuang smapah pada tempatnya
4. Anggota keluarga memberikan pujian kepada Bapak/Ibu ketika membuang sampah pada tempatnya
5. Anggota keluarga selalu mengingatkan Bapak/Ibu dalam membuang sampah pada tempatnya
6. Anggota keluarga selalu melibatkan Bapak/Ibu dalam membuat tempat sampah.
5. Pernyataan Sarana dan Prasarana Tempat Sampah
Berilah tanda checklist () pada salah satu kolom Benar atau Salah, sesuai yang anda ketahui
No Pernyataan
Ya Tidak
1. Tempat Pengelolaan sampah jauh dari permukiman warga. 2. Warna perwadahan sampah dibagi atas merah, kuning, dan
hijau
3. Jenis perwadahan sampah di lingkungan berupa tong sampah
4. Pengadaan tempat sampah dilakukan oleh pemerintah 5. Waktu pemindahan/pengangkutan sampah dilakukan pagi
hari.
6. Perawatan tempat sampah sering dilakukan
6. Pernyataaan Kebijakan Tentang Pemanfaatan Tempat Sampah Berilah tanda checklist () pada salah satu kolom Benar atau Salah, sesuai yang anda ketahui
No Pernyataan Ya Tidak
1. Pemberian denda bagi masyarakat yang membuang sampah bukan pada tempatnya
2. Melakukan pembinaan dan pengawasan tehadap masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
3. Menetapkan lokasi tempat penampungan sementara, tempat sampah terpadu, dan/atau tempat pemrosesan akhir sampah
4. Pemantauan evaluasi setiap bulan terhadap tempat sampah.
5. Retribusi dibebankan kepada masyarakat lingkungan sekitar
6. Pembebanan retribusi diperuntukkan untuk penanganan sampah
7. Di terapkannya denda buat masyarakat yang membuang sampah bukan pada tempatnya
8. Aturan belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat 10. Terdapat papan pengumuman tentang dilarang membuang
sampah di sungai
7. Pernyataan Perilaku Masyarakat Tentang Sampah
Berilah tanda checklist () pada salah satu kolom Benar atau Salah, sesuai yang anda ketahui
No Pernyataan Ya Tidak 1. Saya membuang sampah di tempat sampah yang telah
disediakan.
2. Saya memisahkan sampah organik dan nonorganik sebelum di buang ke tempat sampah.
3. Saya menyediakan tempat sampah di depan rumah 4. Saya mendukung program pemerintah tentang penanganan
sampah
5. Saya dapat mengolah sampah menjadi kompos, dan kerajinan tangan.
6. Saya secara rutin membersihkan tempat sampah 3 hari sekali
7. Saya melakukan teguran bila ada yang membuang sampah bukan pada tempatnya
8. Saya ikut mengkampanyekan peduli sampah 9. Saya mengajak masyarakat untuk membuat tempat sampah 10. Saya tidak mempedulikan aksi peduli sampah
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada
Yth. Calon Responden peneliti
Di Tempat
Sehubungan dengan penyusunan Tesis penelitian yang di gunakan sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kesehatan Masyarakat Universitas
Negeri Semarang, maka saya akan bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Sarif Febriandi
NIM : 0613517026
Judul : “Analisis Faktor Predisposing, Enabling, dan Reinforcing Terhadap
Perilaku Masyarakat Dalam Pemanfaatan Tempat Sampah di Kota
Kendari.”
Dengan segala kerendahan hati memohon kesediaan anda untuk menjadi
responden dalam penelitian ini. Demikian atas kesediaan dan kerjasamanya , saya
ucapkan terima kasih.
Kendari, Juni 2019
Penulis
(Sarif Febriandi)
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
Setelah membaca dan memahami isi penjelasan lembar pertama, saya bersedia dengan
sukarela menjadi responden dalam penelitian saudara, mahasiswa Universitas Negeri
Semarang yang bernama Sarif Febriandi dengan judul “Analisis Faktor Predisposing,
Enabling, dan Reinforcing Terhadap Perilaku Masyarakat Dalam Pemanfaatan Tempat
Sampah di Kota Kendari.”
Saya memahami bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif pada diri saya
dan saya berharap data yang didapatkan dari saya akan dijaga kerahasiaannya dan
bermanfaat bagi kepentingan bersama.
Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari
pihak manapun.
Kendari, Juni 2019
Responden
( )
PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN
Semua penjelasan tersebut telah dijelaskan kepada saya dan semua pertanyaan
saya telah dijawab oleh peneliti. Saya mengerti, bila memerlukan penjelasan saya dapat
menanyakan kepada Sarif Febriandi.
Dengan menandatangani formulir ini saya setuju untuk ikut serta dalam
penelitian ini.
Tanda Tangan Subjek Tanggal
( Nama : )
Tanda Tangan Saksi
( Nama : )
1. PENGETAHUAN Uji Validitas Sebelum Eliminasi
Uji Validitas Setelah Eliminasi
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.668 15 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
PENG1 11.87 3.637 .380 .636
PENG2 12.27 4.202 .058 .696
PENG3 11.77 3.771 .375 .637
PENG4 11.70 4.079 .237 .658
PENG5 11.77 3.702 .423 .629
PENG6 11.63 3.757 .720 .607
PENG7 11.60 3.972 .720 .624
PENG8 11.73 3.789 .405 .633
PENG9 11.63 4.033 .424 .639
PENG10 11.77 3.633 .471 .621
PENG11 11.63 3.964 .496 .631
PENG12 11.67 4.299 .109 .673
PENG13 11.60 4.593 -.123 .685
PENG14 11.63 4.447 .017 .680
PENG15 11.67 4.713 -.208 .709
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.786 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
PENG1 7.00 2.759 .401 .784
PENG3 6.90 2.852 .422 .775
PENG5 6.90 2.783 .478 .766
PENG6 6.77 2.875 .764 .738
PENG7 6.73 3.099 .722 .755
PENG8 6.87 2.878 .447 .770
PENG9 6.77 3.151 .424 .773
PENG10 6.90 2.714 .535 .756
PENG11 6.77 3.151 .424 .773
2. SIKAP
Uji Validitas Sebelum Eliminasi
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.721 12
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
SIKAP1 8.73 5.789 -.453 .791
SIKAP2 7.90 4.990 .161 .722
SIKAP3 7.93 4.616 .434 .699
SIKAP4 8.00 4.897 .090 .734
SIKAP5 8.20 4.028 .466 .686
SIKAP6 7.87 5.154 .000 .727
SIKAP7 8.20 3.890 .547 .671
SIKAP8 8.17 4.213 .378 .701
SIKAP9 8.27 3.582 .702 .640
SIKAP10 8.27 3.513 .746 .631
SIKAP11 8.03 4.171 .542 .677
SIKAP12 7.97 4.447 .477 .691
Uji Validitas Setelah Eliminasi
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
SIKAP3 4.97 4.792 .430 .823
SIKAP7 5.23 4.047 .548 .808
SIKAP8 5.20 4.234 .460 .820
SIKAP9 5.30 3.666 .745 .776
SIKAP10 5.30 3.666 .745 .776
SIKAP11 5.07 4.409 .491 .814
SIKAP12 5.00 4.690 .417 .823
SIKAP5 5.23 3.978 .589 .802
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.827 8
3. DUKUNGAN TOMAS
Uji Validitas Sebelum Eliminasi
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
TOMAS1 6.53 12.602 .718 .863
TOMAS2 6.60 13.283 .454 .877
TOMAS3 6.53 13.085 .557 .871
TOMAS4 7.03 15.482 -.168 .904
TOMAS5 7.10 14.093 .303 .883
TOMAS6 6.60 12.110 .827 .856
TOMAS7 6.67 13.954 .241 .889
TOMAS8 6.50 12.810 .683 .865
TOMAS9 6.50 12.603 .756 .862
TOMAS10 6.83 12.213 .747 .860
TOMAS11 6.83 12.420 .683 .864
TOMAS12 6.73 12.202 .744 .861
TOMAS13 6.73 12.064 .788 .858
Uji Validitas Setelah Eliminasi
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.880 13
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.929 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
TOMAS1 5.53 11.154 .810 .918
TOMAS2 5.60 11.834 .523 .932
TOMAS3 5.53 11.706 .611 .927
TOMAS6 5.60 10.869 .851 .915
TOMAS8 5.50 11.362 .773 .920
TOMAS9 5.50 11.155 .852 .916
TOMAS10 5.83 11.178 .699 .923
TOMAS11 5.83 11.385 .632 .927
TOMAS12 5.73 10.961 .765 .920
TOMAS13 5.73 10.961 .765 .920
4. DUKUNGAN KELUARGA
Uji Validitas Sebelum Eliminasi
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
KELUARGA1 8.07 1.926 .662 .652
KELUARGA2 7.93 2.340 .502 .692
KELUARGA3 7.97 2.447 .310 .723
KELUARGA4 7.87 2.740 .213 .730
KELUARGA5 7.97 2.240 .524 .686
KELUARGA6 8.10 2.093 .466 .699
KELUARGA7 7.87 2.809 .098 .740
KELUARGA8 7.90 2.576 .322 .719
KELUARGA9 7.83 2.902 .000 .740
KELUARGA10 8.00 2.138 .560 .677
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.730 10
Uji Validitas Setelah Eliminasi
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
5. SARANA
Uji Validitas Sebelum Eliminasi
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.767 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
KELUARGA1 4.27 1.444 .592 .711
KELUARGA2 4.13 1.844 .366 .765
KELUARGA5 4.17 1.592 .606 .709
KELUARGA6 4.30 1.459 .533 .731
KELUARGA8 4.10 1.955 .311 .775
KELUARGA10 4.20 1.476 .674 .687
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.710 12
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
SARANA1 8.33 5.678 .179 .715
SARANA2 8.33 5.540 .250 .705
SARANA3 8.27 5.857 .125 .719
SARANA4 8.50 5.362 .269 .705
SARANA5 8.40 5.007 .483 .670
SARANA6 8.33 5.402 .322 .695
SARANA7 8.30 5.183 .477 .674
SARANA8 8.13 5.982 .242 .706
SARANA9 8.30 5.252 .436 .679
SARANA10 8.43 5.220 .357 .690
SARANA11 8.33 5.057 .511 .667
SARANA12 8.43 4.944 .496 .668
Uji Validitas Setelah Eliminasi
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
SARANA5 3.70 2.010 .746 .643
SARANA7 3.60 2.317 .590 .696
SARANA9 3.60 2.455 .465 .727
SARANA10 3.73 2.340 .439 .736
SARANA11 3.63 2.447 .432 .735
SARANA12 3.73 2.478 .335 .764
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.755 6
6. KEBIJAKAN
Uji Validitas Sebelum Eliminasi
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
KEBIJAKAN1 5.80 6.234 .305 .771
KEBIJAKAN2 6.27 5.375 .448 .754
KEBIJAKAN3 6.20 5.200 .530 .742
KEBIJAKAN4 6.00 5.793 .319 .771
KEBIJAKAN5 6.17 4.971 .650 .724
KEBIJAKAN6 5.97 5.826 .324 .769
KEBIJAKAN7 5.97 5.413 .543 .742
KEBIJAKAN8 6.30 5.183 .544 .740
KEBIJAKAN9 5.93 5.857 .336 .767
KEBIJAKAN10 6.00 5.655 .387 .762
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.774 10
Uji Validitas Setelah Eliminasi
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
KEBIJAKAN2 5.33 4.989 .436 .752
KEBIJAKAN3 5.27 4.823 .518 .739
KEBIJAKAN4 5.07 5.375 .315 .768
KEBIJAKAN5 5.23 4.530 .676 .712
KEBIJAKAN6 5.03 5.413 .318 .767
KEBIJAKAN7 5.03 4.999 .546 .736
KEBIJAKAN8 5.37 4.792 .539 .735
KEBIJAKAN9 5.00 5.448 .327 .766
KEBIJAKAN10 5.07 5.237 .386 .759
7. PERILAKU
Uji Validitas Sebelum Eliminasi
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.771 9
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.920 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
PERILAKU1 4.40 11.490 .488 .922
PERILAKU2 4.83 9.799 .856 .903
PERILAKU3 4.50 11.155 .492 .923
PERILAKU4 4.50 11.224 .467 .924
PERILAKU5 4.93 9.995 .834 .904
PERILAKU6 4.77 10.116 .736 .910
PERILAKU7 4.77 10.185 .712 .912
PERILAKU8 4.90 10.024 .802 .906
PERILAKU9 4.80 9.890 .817 .905
PERILAKU10 5.00 10.345 .763 .909
(VARIABEL PERILAKU VALID SEMUA)
FREQUENCIES VARIABLES=PENGE SKP DKGTOMAS DKGKLG SRN KBJK PRLKU /ORDER=ANALYSIS. Frequencies
Frequency Table
PENGETAHUAN
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent Valid SALAH 276 69,0 69,0 69,0
BENAR 124 31,0 31,0 100,0 Total 400 100,0 100,0
Statistics
PENGETAHUAN SIKAP
DUKUNGAN TOMAS
DUKUNGAN
KELUARGA
SARANA DAN
PRASARANA
KEBIJAKAN
PERILAKU
N Valid 400 400 400 400 400 400 400
Missing
0 0 0 0 0 0 0
SIKAP
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent Valid KURANG 268 67,0 67,0 67,0
BAIK 132 33,0 33,0 100,0 Total 400 100,0 100,0
DUKUNGAN TOMAS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
TIDAK MENDUKUNG 67 16,8 16,8 16,8
MENDUKUNG 333 83,3 83,3 100,0
Total 400 100,0 100,0
DUKUNGAN KELUARGA
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent Valid TIDAK MENDUKUNG 284 71,0 71,0 71,0
MENDUKUNG 116 29,0 29,0 100,0
Total 400 100,0 100,0
SARANA DAN PRASARANA
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent Valid TIDAK TERSEDIA 265 66,3 66,3 66,3
TERSEDIA 135 33,8 33,8 100,0
Total 400 100,0 100,0
KEBIJAKAN
Frequency Percent Valid PercentCumulative
PercentValid KURANG 29 7,3 7,3 7,3
BAIK 371 92,8 92,8 100,0
Total 400 100,0 100,0
GET FILE='D:\TESIS\PROPOSAL ACC 2019\DATA MENTAH.sav'. DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT. LOGISTIC REGRESSION VARIABLES PRLKU /METHOD=ENTER PENGE /SAVE=PRED /PRINT=CI(95) /CRITERIA=PIN(0.05) POUT(0.10) ITERATE(20) CUT(0.5).
Logistic Regression
Case Processing Summary
Unweighted Casesa N Percent
Selected Cases
Included in Analysis 400 100.0
Missing Cases 0 .0
Total 400 100.0
Unselected Cases 0 .0
Total 400 100.0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number
of cases.
Block 0: Beginning Block
1. Pengetahuan
2. Sikap
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)
Lower Upper
Step 1a
SKP .604 .239 6.389 1 .011 1.829 1.145 2.921
Const
ant -1.331 .150 78.505 1 .000 .264
a. Variable(s) entered on step 1: SKP.
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)
Lower Upper
Step 1a PENGE .909 .241 14.262 1 .000 2.481 1.548 3.977
Constant -1.437 .153 88.412 1 .000 .238
a. Variable(s) entered on step 1: PENGE.
3. Dukungan Keluarga
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)
Lower Upper
Step 1a DKGKLG .875 .243 12.926 1 .000 2.398 1.489 3.864
Constant -1.404 .149 88.621 1 .000 .246
a. Variable(s) entered on step 1: DKGKLG.
4. Sarana dan Prasarana
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)
Lower Upper
Step 1a
SRN .556 .238 5.453 1 .020 1.744 1.094 2.783
Const
ant -1.317 .150 76.603 1 .000 .268
a. Variable(s) entered on step 1: SRN.