ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI ...
Transcript of ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI ...
Universitas Sumatera Utara
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN
PROYEK KONSTRUKSI JALAN TOL
(Studi Kasus : “Jalan Bebas Hambatan Medan-Kualanamu”)
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat
untuk menjadi Sarjana Teknik Sipil
Disusun Oleh :
Mhd Reza Adhiputra
11 0404 127
Dosen Pembimbing :
Ir. Syahrizal, M.T
NIP. 196112311988111001
Dosen Co-Pembimbing:
Ir. Andy Putra Rambe, MBA
NIP. 19680429 199703 1 002
BIDANG STUDI MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Nama : Muhammad Reza Adhiputra
Program Studi : Teknik Sipil
Judul : Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek Jalan
Tol (studi kasus : Jalan Bebas Hambatan Medan-
Kualanamu)
Perekonomian di Indonesia semakin meningkat, pemerintah mencanangkan
proyek Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI) untuk infrastruktur di Sumatera. Untuk mendukung Program MP3EI
dilakukan pembangunan infrastruktur transportasi seperti jalan bebas hambatan
(jalan toll). Jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) merupakan salah
satu proyek MP3EI di provinsi Sumatera Utara yang termasuk dalam proyek
Multi Years dan section pekerjaan dibagi atas 2 section yaitu Medan-Parbarakan-
Tebing Tinggi (Medan – Tebing Tinggi) dan Medan-Parabarakan-Kualanamu
(Medan - Kualanamu). Pada section jalan tol Medan-Kualanamu terdapat kendala
keterlambatan yang disebabkan beberapa faktor, sehingga waktu pelaksanaan
konstruksi tersebut tidak sesuai schedulle perencanaan. Faktor-faktor
keterlambatan ini akan meningkatkan biaya konstruksi dan mengurangi biaya
investasi pada jalan tol tersebut. Penelitian ini mencari faktor penyebab
keterlambatan menggunakan metode wawancara kuesioner terhadap responden
yang bekerja pada proyek tersebut. Analisis data kuantitatif menggunakan metode
statistik Non parametrik, Variabel Ordinal, korelasi Rank Spearman, konkordansi
korelasi Kendall, nilai rata-rata (mean rank) dan standar deviasi. Berdasarkan
analisis data yang digunakan, maka didapat faktor dominan keterlambatan proyek
jalan tol Medan-Kualanamu yaitu Variabel x7.7 (sulitnya pembebasan lahan oleh
masyarakat) merupakan faktor utama memiliki nilai Kendall’s adalah 72,5 % dan
Spearman’s adalah 68 % dengan nilai Mean yaitu 4,56; Variabel x7.6 (terjadi
sengketa lahan) memiliki nilai Kendall’s adalah 54,1% dan nilai Spearman’s
adalah 59,4 % dengan nilai Mean yaitu 4,37; Variabel x7.8 (keamanan kerja
dilapangan yang kurang terjamin) memiliki nilai Kendall’s adalah 59,1 % dan
Spearman’s adalah 63,8 %, nilai Mean yaitu 4,04. yang termasuk aspek Fource
Majeure; dan Variabel x1.2 (kurangnya jumlah tenaga kerja dilapangan) yang
termasuk aspek tenaga kerja memiliki nilai Kendall’s adalah 53,9 %, nilai
Spearman’s adalah 55,9 % dan nilai Mean 3,44 %
Kata kunci : faktor keterlambatan, Section tol Medan-Kualanamu, Korelasi Rank
Spearman, Korelasi Kendall’s
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penulisan
Tugas Akhir yang berjudul “ANALISIS FAKTOR PENYEBAB
KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN TOL (Studi kasus :
“Jalan Bebas Hambatan Medan-Kualanamu”) ini dimaksudkan untuk
memenuhi syarat penyelesaian Pendidikan Sarjana di bidang studi Manajemen
Rekayasa Konstruksi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Sumatera Utara.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menghadapi berbagai kendala.
Tetapi, karena bantuan, dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, penulisan
Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada pihak yang berperan yaitu:
1. Bapak Ir. Syahrizal, M.T., selaku pembimbing, Wakil Dekan II Fakultas
Teknik serta koordinator Bidang Studi Manajemen Rekayasa Konstruksi
Departemen Teknik Sipil yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan
tenaga memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian tugas akhir.
2. Ir. Andy Putra Rambe, M.B.A., Selaku Co- Pembimbing yang senantiasa
meluangkan waktu, pikiran, tenaga, motivasi, pembelajaran-pembelajaran
berharga dalam kehidupan dan arahan kepada penulis dalam segala hal
terutama dalam penyelesaian tugas akhir ini.
3. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan, sebagai Ketua Departemen Teknik
Sipil dan Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Ir. Indra Jaya Pandia, M.T. dan Bapak Indra Jaya, S.T., M.T.,
sebagai Dosen Pembanding I dan Pembanding II Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara yang memberikan saran dan
masukan yang sangat membangun dalam penulisan tugas akhir ini
5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing dan
memberikan pengajaran kepada Penulis selama menempuh masa studi di
Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
6. Seluruh staf pegawai Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara.
7. Kedua orang tua saya Ayahanda H. Ayusman, B.Sc dan Ibunda Hj.
Marzaini yang tak pernah berhenti memberikan doa, dukungan, motivasi,
kasih sayang dan segalanya selama ini. Abang-abang saya, Harry,
Suhendra yang memberikan dukungan materil serta kakak-kakak saya Rini
dan Dian yang selalu memberi doa dan semangat serta seluruh keluarga
besar saya yang selalu mendukung dan membantu dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
8. Bapak Ir. Soeryadi, M.T. selaku ketua Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan
Bebas Hambatan Medan-Kualanamu Dinas Pekerjaan Umum yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian di proyek tersebut.
9. Bapak Andi Purwanto dari Hutama Karya yang telah membantu
memberikan kuesioner kepada responden di lingkungan proyek tersebut.
10. Pihak Owner, Kontraktor, dan Konsultan Pengawas di proyek jalan Bebas
Hambatan Medan-Kualanamu yang telah membantu pengisian Kuesioner.
11. Adinda Fahriza Batubara, S.Pd yang senantiasa mendukung, memberikan
semangat dan membantu memberikan gagasan-gagasan masukan selama
masa perkuliahan dan dalam penulisan tugas akhir ini
12. Ahmad Arifin Porkas, M. Fadil Natoras, Satria Fadillah Srg, dan Ledwin
Alwi Anggara yang membantu selama masa perkuliahan dan pengerjaan
tugas akhir ini
13. Seluruh teman-teman mahasiswa teknik sipil 2011 yang telah sangat
banyak membantu saya mulai dari awal proses pengerjaan Tugas Akhir
yang tidak dapat disebutkan seluruhnya terima kasih atas semangat dan
bantuannya selama ini.
14. Teman-teman SubJurusan Manajemen Rekayasa Konstruksi
15. Dan segenap pihak yang belum saya sebut disini atas jasa-jasanya dalam
mendukung dan membantu penulisan tugas akhir ini, sehingga Tugas
Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang
membangun dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tugas Akhir ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, Oktober 2016
Penulis
(Mhd Reza Adhiputra)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ................................................................................. 4
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4
1.4. Pembatasan Masalah ................................................................................ 4
1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5
1.6. Metodologi Penelitian .............................................................................. 5
1.6.1. Studi Kepustakaan ......................................................................... 6
1.6.2. Metode Observasi .......................................................................... 6
1.6.3. Metode Kuesioner ......................................................................... 6
1.6.4. Rancangan Kuesioner .................................................................... 6
1.6.5. Variabel Penelitian ........................................................................ 7
1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pendahuluan ............................................................................................ 9
2.1.1. Proyek ............................................................................................ 9
2.1.2. Manajemen Proyek ........................................................................ 11
2.1.3. Konsep Perencanaan Konstruksi ................................................... 14
2.1.4. Penjadwalan ................................................................................... 14
2.2. Parameter Proyek Konstruksi .................................................................. 16
2.3. Keterlambatan Proyek .............................................................................. 17
2.3.1. Faktor-faktor Penyebab Keterlambatan ......................................... 20
2.3.1.1. Non Excusable Delays ......................................................... 20
2.3.1.2. Excusable Delays ................................................................. 22
2.3.1.3. Compensable Delays ............................................................ 23
2.3.2. Dampak Keterlambatan Proyek Konstruksi ................................. 25
2.3.3. Pembuktian Keterlambatan Proyek ............................................... 26
2.4. Desain Kuesioner ..................................................................................... 29
2.4.1. Pertimbangan Awal Penyusunan Kuesioner ................................. 29
2.4.2. Pengambilan Ukuran Sampel Responden ..................................... 30
2.5. Statistik Yang Digunakan Untuk Menganalisis ....................................... 31
2.5.1. Teori Analisis Data ........................................................................ 31
2.5.2. Teori Sampling .............................................................................. 32
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
2.5.3. Skala Pengukuran .......................................................................... 32
2.5.4. Teori Tentang Metode Jenis dan Sumber Data ............................. 34
2.5.5. Teori Statistik Non Parametrik ...................................................... 34
2.6. Teori Uji Realibilitas Kuesioner .............................................................. 36
2.6.1. Alpha Cronbach ............................................................................. 36
2.7. Teori Analisis yang Digunakan ............................................................... 38
2.7.1. Mean atau Rata-Rata ..................................................................... 38
2.7.2. Teori Koefisien Berdasarkan Rank ................................................ 39
2.7.2.1. Teori tentang Korelasi ......................................................... 39
2.7.2.2. Ketentuan Analisis Koefisien Korelasi Kendall dan Koefisien
Rangking Spearman........................................................... 41
2.7.3. Pengolahan data Menggunakan SPSS ........................................... 41
2.8. Beberapa Penelitian Terdahulu ............................................................... 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Pendahuluan ............................................................................................. 46
3.2. Tahapan Penelitian ................................................................................... 47
3.2.1. Proses Penelitian ........................................................................... 48
3.2.2. Variabel Penelitan ......................................................................... 50
3.2.3. Instrumen Penelitian ...................................................................... 51
3.3. Pengumpulan Data ................................................................................... 52
3.3.1. Perancangan Kuesioner Penelitian ................................................ 52
3.3.1.1. Kuesioner ................................................................................ 52
3.3.1.2. Penetapan Kuesioner .............................................................. 53
3.4. Analisis Data ........................................................................................... 55
3.5. Bagan Alir Penelitian .............................................................................. 57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pendahuluan ............................................................................................. 58
4.2. Hasil Penelitian ....................................................................................... 58
4.2.1. Hasil Kuesioner ............................................................................. 59
4.2.2. Uji Validasi ................................................................................... 62
4.2.3. Uji Realibitas ................................................................................. 63
4.2.4. Uji Korelasi Non Parametik menggunakan Metode Rank Spearman
dan Kendall .................................................................................... 64
4.2.5. Nilai Mean dan Standar Deviasi .................................................... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan .............................................................................................. 68
5.2. Saran ........................................................................................................ 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kriteria Keterlambatan Proyek........................................................... 28
Tabel 2.2. Skala Penilaian Kuesioner ................................................................... 33
Tabel 2.3. Nilai Alpha Cronbach .......................................................................... 38
Tabel 3.1 Variabel Penelitian ............................................................................. 51
Tabel 3.2 Instrumen Penelitian ........................................................................... 51
TabEl 3.3 Indikator dan Sub Indikator................................................................ 54
Tabel 4.1 Profil Responden ................................................................................ 59
Tabel 4.2 Hasil Pengisian Kuesioner yang Dilakukan Oleh Responden ........... 59
Tabel 4.3 Hasil Nilai Corrected Item-Total Correlation ................................... 62
Tabel 4.4 Hasil Uji Realibitas Menggunakan Metode Cronbach’s Alpha ......... 63
Tabel 4.5 Hasil Korelasi Metode Rank Kendall................................................. 64
Tabel 4.6 Hasil Korelasi Metode Rank Spearman ............................................. 65
Tabel 4.7 Nilai Mean dan Standar Deviasi......................................................... 66
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Perencanaan Proyek .................................................................... 11
Gambar 2.2. Hubungan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan awal dalam
pembuatan kuesioner ................................................................... 30
Gambar 3.1. Metode Statistik .......................................................................... 56
Gambar 3.2. Bagan Alir Penelitian .................................................................. 57
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kondisi perekonomian di Indonesia semakin meningkat, Pemerintah
mencanangkan proyek Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi
(MP3EI). Salah satu paket yang terdapat dalam proyek MP3EI adalah proyek
konstruksi Jalan Tol Trans Sumatera.
Proyek Jalan Tol Trans Sumatera bertujuan untuk mengintegrasi wilayah
di Sumatera dari Aceh sampai Lampung. Pemerintah memberikan beberapa paket
di setiap provinsi untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi jalan Tol Trans
Sumatera. Di Provinsi Sumatera Utara, paket yang di berikan dan sedang
dilaksanakan, yaitu jalan Tol Medan - Kualanamu – Tebing Tinggi, jalan Tol
Medan – Binjai. Proyek ini terintegrasi dengan jalan Tol Belmera (Belawan –
Medan – Tanjung Morawa).
Proyek jalan tol Medan – Kuala Namu – Tebing tinggi (MKTT) dibagi
menjadi 2 seksi, yaitu Proyek Medan – Parbarakan – Kuala Namu dan Parbarakan
– Tebing Tinggi. Berdasarkan dokumen kontrak CSU-01 TOLL ROAD
DEVELOPMENT OF MEDAN – KUALANAMU, waktu pelaksanaan pekerjaan
proyek tersebut selama 900 (sembilan ratus) hari kalender. Proyek tersebut mulai
di laksanakan 25 Januari 2013 tetapi terdapat beberapa penyebab terjadi
keterlambatan pada kegiatan kontruksi tersebut yang disebabkan oleh beberapa
faktor keterlambatan. Berdasarkan Time Schedule revisi 5 pada bulan februari
2016, progress pelaksanaan sebesar 37,74 % yang seharusnya proyek tersebut
selesai pelaksanaan 100% pada 13 Juli 2015. Tentu progress pelaksanaan yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
sangat kecil ini menjadi permasalahan yang menarik untuk diteliti penyebab
terjadinya keterlambatan proyek tersebut.
Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan
pengerjaan kegiatan proyek ini, yaitu dilihat dari biaya (cost), waktu (time) dan
mutu (quality) dalam pengerjaan kegiatan konstruksi tersebut. Dalam pengerjaan
kegiatan konstruksi jika waktu pengerjaan meleset dari waktu yang sudah
ditentukan dapat berpengaruh terhadap bertambahnya biaya (cost) yang
dikeluarkan dari pihak kontraktor maupun pihak pemilik (owner). Kontraktor
mengeluarkan biaya tambah (overcost) untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
dan juga membayar denda kepada pemilik (owner) karena waktu penyelesaian
yang meleset dari perjanjian yang sudah disepakati dengan pihak pemilik (owner).
Dan dari pihak pemilik (owner) kehilangan waktu (time) karena proyek belum
bisa menghasilkan keuntungan dikarenakan kemuduran atau terlambat dalam
penyesaian proyek. Dan keterlambatan proyek infrastruktur akan menimbulkan
kerugian ekonomi yang besar bagi pemilik (owner).
Keterlambatan proyek menjadi kontribusi utama bagi pembengkakan
biaya proyek. Keterlambatan pekerjaan terjadi diakibatkan oleh berbagai faktor,
seperti buruknya manajemen yang diterapkan oleh kontraktor yang bertanggung
jawab terhadap proyek tersebut, faktor alam, faktor kesalahan estimasi, dan
faktor-faktor penyebab lainnya. Jenis faktor penyebab keterlambatan proyek
dipengaruhi oleh lokasi dimana proyek tersebut dilaksanakan, karena
berhubungan langsung dengan akses, keadaan masyarakat sekitar, ketersediaan
material, dan kondisi geografis dari lokasi proyek tersebut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Kendala-kendala yang ditemukan pada keterlambatan proyek
dikelompokkan dalam tiga hal pokok (PMBOK, 2008) meliputi; Pengelolaan
proyek, yaitu masih ditemukannya pada beberapa proyek belum terpenuhinya
kualifikasi menyangkut kemampuan pengelolaan proyek, kurang efektifnya peran
pengawas lapangan, masih dijumpainya pekerjaan yang kualitasnya kurang
memadai, terlambatnya waktu penyelesaian pekerjaan, masih terjadinya
perubahan kontrak, terjadinya Addendum, kurang memadainya metode kerja dan
strategi pelaksanaan proyek, pengorganisasian proyek yang kurang memadai, dan
prosedur pengendalian tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Pada umumnya untuk proyek dengan kerumitan atau kompleksitas tinggi
terkhususnya pada proyek jalan bebas hambatan, aspek yang sering terjadi adalah
perencanaan yang tidak sesuai, kurangnya personil secara teknis, terjadi
keterlambatan pada saat pembayaran kepada kontraktor, komunikasi yang lemah
antar tim proyek tersebut dan terjadi aspek-aspek lain yang membuat proyek ini
terlambat.
Peningkatan biaya dapat terjadi untuk kontraktor maupun pemilik (owner)
dan tentunya nilai investasi untuk jalan tol ini meningkat. Masalah mengenai
keterlambatan pekerjaan kontruksi ini akan berdampak buruk jika terjadi dan akan
menyebabkan kerugian dari segi ekonomi. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
melakukan penelitan tentang keterlambatan masalah tersebut.
Oleh karena itu, mengidentifikasi penyebab terjadinya keterlambatan
dalam pelaksanaan proyek ini merupakan suatu hal yang sangat penting untuk
mencari solusi permasalahan yang terjadi, dengan demikian diharapkan dapat
menjadi rujukan bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan agar proses
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan konstruksi dapat dilakukan dengan lebih baik dan teliti sehingga dapat
meminimalisir atau menghindari terjadi keterlambatan dalam proyek yang sejenis
lebih dini.
1.2. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah untuk menyelesaikan permasalahan diatas
adalah sebagai berikut :
1. Terdapat permasalahan pada proyek tersebut yaitu keterlambatan proyek.
Faktor apa saja yang menyebabkan terjadi keterlambatan proyek tersebut?
2. Apa saja faktor utama penyebab keterlambatan di proyek tersebut?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya maka
dapat diketahui tujuan penelitian. Adapun tujuan peneltian ini adalah untuk :
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan proyek
pada pelaksanaan proyek jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu.
2. Mengidentifikasi nilai faktor utama yang menyebabkan keterlambatan
pada proyek tersebut
1.4. Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
1. Penelitian di khususkan diproyek jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu
yang dimulai pada STA 0+32 Toll BELMERA sampai pintu keluar Toll
Kualanamu
2. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah Pemilik (Owner),
Kontraktor dan Konsultan Pengawas.
3. Melakukan wawancara dan membagikan kuesioner di proyek tersebut
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
4. Penelitian ini membahas aspek teknis dan tidak membahas aspek politik serta
aspek biaya
5. Pengolahan data menggunakan program SPSS (Statistical Product and
Service Solutions)
6. Pengolahan data menggunakan Metode Statistik Non Parametrik, dan tidak
menggunakan Metode Probabilitas
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang studi penyebab
keterlambatan proyek
2. Bagi pihak akademisi khususnya mahasiswa
Dapat menjadi bahan acuan untuk mahasiswa yang tertarik dengan
penyebab keterlambatan proyek dan mitigasinya.
3. Bagi pihak Owner dan Kontraktor
Sebagai suatu informasi atau suatu informasi atau masukan untuk mengatasi
masalah keterlambatan yang ada pada proses perencanaan dan pelaksanaan
proyek sehingga keterlambatan dapat dihindari lebih dini dalam tahap
pelaksanaan proyek.
1.6. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini
adalah sebagai berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
1.6.1. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu mengumpulkan bahan-bahan referensi yang
membahas tentang masalah keterlambatan, faktor-faktor keterlambatan,
kependukung keputusan untuk menunjang penulisan tugas akhir
1.6.2. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan pengamatan langsung dilokasi proyek dan
dalam bentuk dokumentasi di lapangan terhadap proyek yang sedang
berjalan.
1.6.3. Metode Kuesioner
Metode ini dilakukan dengan pengumpulan data dalam bentuk
pembagian kuesioner yang diberikan kepada pemilik (Owner),
konsultan pengawas, kontraktor. Dan pengolahan data kuesioner
tersebut menggunakan program software SPSS (Statistical Product and
Service Solutions)
1.6.4. Rancangan Kuesioner
Kuesioner akan dirancang dalam tiga kelompok yaitu:
1. Data responden, (jabatan responden, pengalaman, nilai rata-rata proyek,
dll).
2. Data proyek, (jenis proyek, pengaruh keterlambatan terhadap waktu
pelaksanaan, dll.)
3. Data persepsi responden terhadap faktor penyebab keterlambatan
proyek.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
1.6.5. Variabel Penelitian
Objek penelitian ini yaitu menganalisis faktor penyebab keterlambatan
proyek jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu. Responden dalam
penelitian ini adalah individu yang berpengalaman pada proyek
tersebut.
1.7. Sistematika Penulisan
Penulisan ini disusun dalam 5 (lima) bab dengan sistematika penulisan
sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Berisikan tentang latar belakang berdasarkan judul penelitian,
permasalahan yang ada, pembatasan masalah, tujan penelitian yang ingin
dicapai, serta sistematika pembahasannya
Bab II Studi Pustaka
Berisikan uraian maupun landasan teori mengenai faktor-faktor penyebab
terjadi keterlambatan dan penjelasan tentang mitigasi jika terjadi
keterlambatan serta metode-metode yang akan digunakan untuk
memberikan penjelasan mengenai studi ini
Bab III Metodologi Penelitian
Berisikan tentang teknik pengumpulan data dengan wawancara/
pembagian kuesioner kepada rensponden, penyajian data serta variabel-
variabel yang digunakan dalam membagian kuesioner
Bab IV Hasil dan Pembahasan
Berisi tentang analisa data terhadap variabel-variabel yang diperoleh dari
proyek jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu yang telah dilakukan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
kuesioner kemudian akan diolah data tersebut kedalam program SPSS
(Statistical Product and Service Solutions)
Bab V Kesimpulan dan Saran
Berisikan tentang penutup dari penelitian, yang terdiri dari kesimpulan
berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, serta saran-saran yang
dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pendahuluan
2.1.1. Proyek
Wulfram I Ervianto (2004) mengemukakan bahwa proyek adalah suatu
rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka
pendek, dimana dalam rangkaian tersebut ada suatu proses yang mengolah sumber
daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. Ada beberapa
hal yang perlu diketahui tentang defenisi proyek, yaitu:
a. Ciri pokok Proyek
Iman Soeharto (1995) menyatakan bahwa ciri pokok sebuah
proyek adalah sebagai berikut:
Bertujuan menghasilkan lingkup (scope) tertentu berupa produk akhir atau
hasil kerja akhir.
Dalam proses mewujudkan lingkup di atas, ditentukan jumlah biaya,
jadwal serta kriteria mutu.
Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas.
Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas.
Non-rutin, tidak berulang-ulang. Macam dan intensitas kegiatan berubah
sepanjang proyek berlangsung.
b. Karakteristik Proyek
Menurut Wulfram I Ervianto I (2002), ada tiga karakteristik proyek
konstruksi yang dapat dipandang secara tiga dimensi yaitu:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Bersifat unik, maksudnya adalah tidak pernah terjadi rangkaian kegiatan
yang sama persis (tidak ada proyek yang identik, yang ada adalah proyek
sejenis), proyek bersifat sementara, dan selalu terlibat grup pekerja yang
berbeda-beda.
Dibutuhkan sumber daya (resources), yaitu pekerja dan “sesuatu’ (uang,
material, mesin, metode).
Organisasi, dimana setiap organisasi mempunyai keragaman tujuan yang
didalamnya terlibat sejumlah individu dengan keahlian yang bervariasi,
perbedaan ketertarikan, kepribadian yang bervariasi, dan ketidakpastian.
c. Sasaran proyek dan Triple Constraint
Dalam mencapai sasaran sebuah proyek, ada batasan yang harus
dipenuhi yaitu Biaya (Anggaran), Jadwal (Waktu), dan Mutu (Kinerja)
yang telah ditetapkan. Ketiga batasan tersebut merupakan parameter
penting bagi penyelenggara proyek yang sering diasosiasikan sebagai
sasaran proyek. Dimana tiga batasan ini sering disebut dengan tiga
kendala(triple constraint).
Biaya/Anggaran, yaitu proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak
melebihi anggaran.
Jadwal/Waktu, yaitu proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu
yang telah ditentukan.
Mutu/Kinerja, yaitu harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang
dipersyaratkan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
2.1.2. Manajemen Proyek
Manajemen secara umum adalah proses merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan usaha-usaha anggota organisasi
dan proses penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi yang ditetapkan.
Sumber: Nicholas. M, John. Project Management for Business, Engineering, and Technology.
Gambar 2.1. Perencanaan Proyek
Peter Moris menguraikan bahwa manajemen proyek adalah proses untuk
mengintegrasikan semua hal yang harus dilakukan (secara khusus menggunakan
sejumlah teknik-teknik manajemen proyek) agar proyek berkembang melalui
siklus kehidupannya (dari konsep sampai penyerahan) dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan proyek. Dengan demikian dapat diselesaikan dengan baik sesuai
rencana yang telah ditentukan.Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa
konsep menejemen proyek konstruksi mengandung maksud sebagai berikut :
A. Menejemen berdasarkan fungsinya yaitu merencanakan, mengorganisir,
memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan seperti manusia,
keuangan, material dan peralatan.
B. Manajemen proyek mempunyai waktu kegiatan yang dikelola berjangka
pendek dengan sasaran yang telah ditentukan secara spesifik, dimana
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
dalam pelaksanaaannya memerlukan teknik dan metoda pengelolaan yang
khusus, terutama dalam aspek perencanaan dan pengendalian.
C. Memakai pendekatan sistim (Systim approach to management)
D. Mempunyai Hierarki ( arus kegiatan ) horizontal dan vertical.
Dalam proses penyelesaiannya harus berpegang pada tiga kendala (triple
constrain): sesuai spesifikasi yang ditetapkan, sesuai time schedulle dan sesuai
biaya yang ditetapkan (Wulfram, 2002) Selanjutnya Wulfram mengatakan tujuan
dari manajemen proyek adalah untuk mendapatkan metode atau cara teknis yang
paling baik agar dengan sumber – sumber daya yang terbatas di peroleh hasil
maksimal dalam hal ketepatan, kecepatan, penghematan dan keselamatan kerja
secara komprehensif.
Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam manajemen proyek yaitu:
1. Perencanaan (Planning) : Mencakup penetapan sasaran, pendefinisian
proyek dan organisasi tim.
2. Penjadwalan (Schedulling) : Menghubungkan antara tenaga kerja, uang,
bahan yang digunakan dalam proyek.
3. Pengendalian (Controlling) : Pengawasan sumber daya , biaya, kualitas
dan budget, jika perlu merevisi, ubah rencana, menggeser atau mengelola
ulang sehingga tepat waktu dan biaya.
Seperti halnya proyek pada umumnya, manajemen proyek juga memiliki
kriteria dan tujuan untuk mencapai kesuksesan dalam manajemennya. Kesuksesan
suatu manajemen proyek dapat didefinisikan sebagaimana mencapai tujuan
proyek:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Ketepatan waktu
Ketepatan biaya
Pada performa dan tingkatan teknologi yang tepat
Perubahan lingkup pekerjaan yang sedikit
Pemanfaatan sumber daya yang efektif dan efisien
Diterima oleh Owner (kesesuaian kualitas)
Tetapi yang terjadi dilapangan, banyak kendala yang dihadapi dalam
mencapai keberhasilan manajemen proyek. Semakin besar proyek yang ditangani,
semakin besar kendala yang akan timbul. Kendala eksternal dan internal yang
sering terjadi pada proyek antara lain :
1. Ketidakstabilan ekonomi
2. Kekurangan / kelangkaan material
3. Peningkatan kompleksitas
4. Semakin tingginya persaingan
5. Perubahan teknologi
6. Kekhawatiran masyarakat
7. Konsumerisme
8. Ekologi
9. Kualitas pekerjaan
Apabila kendala-kendala tersebut tidak dapat diselesaikan, tidak hanya
target perencanaan yang tertunda tetapi juga bisa berupa kerugian. Oleh karena itu
harus ada pengaturan sumber daya yang benar dalam manajemen proyek melalui
pendalaman ilmu pengetahuan mengenai manajemen proyek. Sumber daya di sini
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
terdiri dari, uang, tenaga kerja, peralatan, fasilitas, material, dan informasi
teknologi.
2.1.3. Konsep Perencanaan Konstruksi
Keberhasilan proyek konstruksi sangat ditentukan oleh Perencanaan
konstruksi baik dalam pengelolaan dan pelaksanaan proyek konstruksi. Ini
mencangkup :
a. Pemilihan teknologi
b. Definisi tugas pekerjaan
c. Estimasi sumber daya yang diperlukan
d. Durasi untuk tugas individu,
e. Identifikasi dari setiap interaksi di antara berbagai tugas pekerjaan.
Rencana pembangunan konstruksi yang baik adalah dasar untuk
mengembangkan anggaran, jadwal dan mutu pekerjaan. Selain itu penggunaan
Subkontraktor dalam perencanaan teknis konstruksi perlu keputusan organisasi.
Sedangkan Langkah-langkah perencanaan yang perlu dilakukan setelah data-data
yang terkumpul dan cukup lengkap dari berbagai aspek yang dianggap perlu
2.1.4. Penjadwalan
Secara umum penjadwalan proyek didefinisikan sebagai proses
perhitungan waktu penyelesaian proyek, berdasarkan pola pelaksanaan kegiatan-
kegiatan proyek yang telah ditentukan terlebih dahulu, dan dengan
mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang mempengaruhi pelaksanaan
kegiatan-kegiatan tersebut.
Sedangkan menurut Soeharto (1995) definisi dari jadwal adalah
penjabaran perencanaan proyek yang menjadi urutan langkah – langkah kegiatan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
yang sistematis untuk mencapai satu sasaran. Pendekatan yang dipakai jadwal
adalah pembuatan jaringan kerja yang menggambarkan suatu grafik hubungan
urutan pekerjaan proyek. Pekerjaan mana yang harus didahulukan dari pekerjaan
yang lain harus diidentifikasikan secara jelas dalam kaitannya dengan waktu
pelaksanaan pekerjaan.Dalam pelaksanaan konstruksi waktu dapat didefinisikan
dari hal berikut:
1. Waktu merupakan suatu jalur kritis (critical path) dimana jangka waktu
untuk setiap aktivitas atau pekerjaan di dalam urutan kerja tidak bisa
dikurangi
2. Jangka waktu (duration) berarti waktu yang diperlukan untuk melengkapi
atau menyudahi suatu aktivitas atau tugas yang telah ditetapkan. Waktu
pelaksanaan proyek (construction duration) adalah waktu yang ditentukan
oleh owner untuk memakai, menggunakan, atau menyewakan bangunan
proyek tersebut.
3. Waktu pelaksanaan proyek adalah suatu jangka waktu sebagai hasil suatu
pengujian satu atau lebih metoda menyelesaikan pekerjaan atas dasar biaya
minimum, hal tersebut pada umumnya diperkirakan untuk kondisi normal
4. Waktu pelaksanaan proyek mengacu pada waktu yang telah ditentukan
untuk melaksanakan dan melengkapi/menyudahi setiap aktivitas pekerjaan
yang menggunakan semua sumber daya dan informasi proyek di dalam
suatu estimasi atau perkiraan biaya.
5. Waktu konstruksi dapat digambarkan sebagai periode yang berlalu dari
awal pekerjaan hingga akhir pekerjaan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Ouput dari proses penjadwalan adalah suatu rencana pelaksanaan kegiatan-
kegiatan proyek, yang berisi informasi antara lain tentang :
a. Waktu dimulainya suatu kegiatan (paling cepat, paling lambat)
b. Waktu selesainya suatu kegiatan (paling cepat, paling lambat)
c. Kegiatan-kegiatan kritis berikut lintasan kritisnya
2.2. Parameter Proyek Konstruksi
Untuk menyelesaikan suatu proyek konstruksi, kontraktor harus
menentukan parameter dalam pelaksanaanya sebagai acuan untuk menilai hasil
kerja dari pihak-pihak penyedia jasa.
Parameter penting dalam penyelenggaraan proyek konstruksi yang sering
dijadikan sebagai sasaran proyek adalah sebagai berikut :
a. Anggaran
Besarnya sesuai dengan biaya yang dialokasikan, sehingga pengerjaan proyek
harus efisien. Proyek dikatakan berhasil jika proyek diselesaikan dengan biaya
yang tidak melebihi anggaran baik anggaran proyek yang dibayar secara
langsung ataupun secara periode (biasanya pada proyek dengan dana yang
besar dan jangka waktu yang lama).
b. Jadwal
Sesuai waktu yang diperlukan untuk meyelesaikan proyek, sehingga
pengerjaan proyek harus efektif. Proyek dikatakan berhasil jika tidak melebihi
waktu perencanaan yang telah ditentukan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
c. Mutu
Kinerja harus memenuhi kriteria dan spesifikasi yang telah ditetapkan,
sehingga hasil pengerjaan proyek dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai
dengan keinginan owner.
2.3. Keterlambatan Proyek
Menurut Ervianto (2004) terdapat hubungan antara pihak-pihak yang
terlibat dalam suatu proyek, yang pada umumnya dibedakan atas hubungan
fungsional, yaitu pola hubungan yang berkaitan dengan fungsi dari pihak-pihak
tersebut dan juga hubungan kerja formal, yaitu pola hubungan yang berkaitan
dengan kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi yang
dikukuhkan dengan suatu dokumen kontrak. Secara fungsional terdapat 3 pihak
yang sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi, yaitu pihak pemilik proyek,
pihak konsultan dan pihak kontraktor
Pengelompokkan menurut Kraiem dan Dickman dalam Proboyo (1999)
yang menyatakan bahwa penyebab keterlambatan waktu pelaksanaan proyek
antara lain:
1. Keterlambatan proyek yang dapat dimaafkan (excusable delay), yakni
keterlambatan proyek yang disebabkan oleh kejadian-kejadian diluar
kendali baik oleh pemilik maupun kontraktor.
2. Keterlambatan proyek yang tidak dapat dimaafkan (non excusable delay),
yakni keterlambatan proyek yang disebabkan oleh tindakan, kelalaian atau
kesalahan kontraktor.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
3. Keterlambatan proyek yang layak mendapat ganti rugi (compensable
delay), yakni keterlambatan proyek yang disebabkan oleh tindakan,
kelalaian atau kesalahan pemilik.
4. Keterlambatan proyek yang tidak layak mendapat ganti rugi (non
compensable delay), yakni keterlambatan proyek yang disebabkan oleh
tindakan, kelalaian atau kesalahan kontraktor.
5. Critical atau non critical, keterlambatan proyek ini adalah akibat dari
waktu progress pelaksanaan proyek. Keterlambatan proyek yang tidak
kritis (non critical delays), maka tidak berdampak pada skedul project.
Terjadi efeknya pada kegiatan critical path pada skedul.
6. Pelaksanaan progress atau terjadinya pada waktu bersamaan (concurrent)
atau non concurrent. Hal ini terjadi ketika pemilik dan kontraktor yang
bertanggung jawab atas penyebab keterlambatan pekerjaan proyek.
Menurut Ervianto (2004) terdapat hubungan antara pihak-pihak yang
terlibat dalam suatu proyek, yang pada umumnya dibedakan atas hubungan
fungsional, yaitu pola hubungan yang berkaitan dengan fungsi dari pihak-pihak
tersebut dan juga hubungan kerja formal, yaitu pola hubungan yang berkaitan
dengan kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi yang
dikukuhkan dengan suatu dokumen kontrak. Secara fungsional terdapat 3 pihak
yang sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi, yaitu pihak pemilik proyek,
pihak konsultan dan pihak kontraktor.
Keterlambatan proyek dapat dilihat dalam dua hal yaitu aspek yang
terpengaruh dan faktor yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab. Adapun
faktor yang terpengaruh yang menyebabkan proyek terlambat adalah:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Keterlambatan terkait material
Keterlambatan terkait tenaga kerja
Keterlambatan terkait peralatan
Perencanaan yang tidak sesuai
Lemahnya kontrol waktu proyek
Keterlambatan Sub-kontraktor
Koordinasi yang lemah
Pengawasan yang tidak memadai
Metode pelaksanaan yang tidak sesuai
Kurangnya personil secara teknikal
Komunikasi yang lemah
Ketika proyek konstruksi terlambat, artinya pelaksanaan pekerjaan proyek
tersebut tidak dapat diselesaikan sesuai dengan kontrak. Jika pekerjaan proyek
tidak dapat dilaksanakan sesuai kontrak maka akan ada penambahan waktu.
Apabila setelah penambahan waktu pelaksanaan proyek ini juga tidak selesai
sesuai kontrak yang sudah disepakati, maka akan diberikan waktu tambahan oleh
pihak pemilik (owner) kepada pihak pelaksana untuk menyelesaikan pekerjaan
proyek tersebut. Dengan kata lain bahwa adanya waktu tambahan yang diberikan
oleh pihak pemilik (owner) kepada pihak pelaksana untuk menyelesaikan
pekerjaan proyek, tetapi tidak juga terlaksana, maka kemungkinan akan terjadi
pemutusan kontrak kerja (Madjid, 2006). Tambahan waktu untuk menyelesaikan
proyek adalah solusi penyelesaian.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
2.3.1. Faktor-faktor Penyebab Keterlambatan
Berdasarkan 3 jenis utama keterlambatan, maka penyebab
keterlambatan proyek dapat dikelompokan sebagai berikut:
2.3.1.1. Non Excusable Delays.
Penyebab- penyebab yang termasuk dalam jenis keterlambatan ini adalah:
a. Identifikasi, durasi, dan rencana urutan kerja yang tidak lengkap dan
tidak tersusun dengan baik. Identifikasi aktivitas proyek merupakan tahap
awal dari penyusunan jadwal proyek.Identifikasi yang tidak lengkap akan
mempengaruhi durasi proyek secara keseluruhan dan mengganggu urutan
kerja.
b. Ketidak tepatan perencanaan tenaga kerja jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan dalam tiap tahapan pelaksanaan proyek berbeda-
beda,tergantung dari besar dan jenis pekerjaannya. Perencanaan yang
tidak sesuai kebutuhan dilapangan dapat menimbulkan persoalan karena
tenaga kerja adalah sumber daya yang tidak mudah didapat dan mahal
sekali harganya.
c. Kualitas tenaga kerja yang buruk
Kurangnya ketrampilan dan ke ahlian pekerja dapat mengakibatkan
produktivitas tenaga kerja yang dihasilkan rendah sehingga memerlukan
waktu yang lama dalam menyelesaikan proyek.
d. Keterlambatan penyediaan alat/material akibat kelalaian kontraktor.
Salah satu faktor yang mendukung dalam pelaksanaan proyek secara
langsung adalah tersediannya peralatan dan material yang akan
digunakan. Keterlambatan penyedian alat dan material diproyek dapat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
dikarenakan keterlambatan pengiriman supplier, kesulitan untuk
mendapatkannya, dan kekurangan material itu sendiri. Penyediaaan alat
dan material yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan waktu yang
direncanakan, akan membuat produktivitas pekerja menurun karena
banyaknya jam nganggur sehingga menghambat laju pekerjaan.
e. Jenis peralatan yang digunakan tidak sesuai dengan proyek. Peralatan
merupakan salah satu sumber daya yang digunakan secara langsung
didalam pelaksanaan proyek. Perencanaan jenis peralatan harus
disesuaikan dengan karakteristik dan besarnya proyek sehingga tujuan
dari pekerjaan proyek dapat tercapai.
f. Mobilisasi sumber daya yang lambat
Mobilisasi yang dimaksud dalam hal ini adalah pergerakan supplier
kelokasi proyek, antar lokasi dalam proyek, dan dari dalam lokasi proyek
ke luar lokasi proyek. Hal ini sangat dipengaruhi oleh penyediaan jalan
proyek dan waktu pengiriman alat ataupun material.
g. Banyak hasil pekerjaan yang harus diulang/diperbaiki karena cacat/salah
Faktor ini lebih mengarah pada mutu atau kualitas pelaksanaan
pekerjaan, baik secara struktur atau penyelesaian akhir yang dipengaruhi
gambar proyek, penjadwalan proyek, dan kualitas tenaga kerja. Pada
dasarnya semua perbaikan/pengulangan akibat cacat atau salah
memerlukan tambahan waktu
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
2.3.1.2. Excusable Delays
a. Terjadinya hal- hal yang tak terduga seperti banjir badai, gempa bumi,
tanah longsor, kebakaran, cuaca buruk. Cuaca sangat mempengaruhi
produktivitas pekerja. Cuaca yang buruk menyebabkan turunnya stamina
para pekerja yang berarti menurunnya produktivitas. Produktivitas
pekerja yang rendah dan tidak sesuai yang direncanakan akan
mengakibatkan mundurnya jadwal proyek. Gempa bumi, banjir, tanah
longsor, kebakaran dapat menyebabkan proyek terhenti sementara dan
membutuhkan waktu lebih.
b. Lingkungan sosial politik yang tidak stabil
Aspek sosial politik seperti kerusuhan, perang, keadaan sosial yang buruk
dapat mengakibatkan hambatan dalam pelaksanaan proyek karena
perbaikan pekerjaan akibat kerusakan yang terjadi memerlukan tambahan
waktu yang akan memperpanjang jadwal proyek secara keseluruhan.
c. Respon dari masyarakat sekitar yang tidak mendukung adanya proyek
Respon dari masyarakat sekitar proyek yang berbeda- beda, ada yang
mendukung dan ada pula yang menolak. Dengan adanya respon negatif
dari masyarakat sekitar menyebabkan adanya demo yang berakibat pada
berhentinya kegiatan proyek sesaat yang berarti mundurnya jadwal
pelaksanaan proyek.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
2.3.1.3. Compensable Delays
Penyebab-penyebab yang termasuk dalam jenis keterlambatan ini adalah:
a. Penetapan pelaksanaan jadwal proyek yang amat ketat
Jadwal proyek seringkali ditentukan oleh pemilik untuk kepentingan
pemakian yang mendesak. Kesalahan-kesalahan akan timbul karena
adanya tekanan waktu sehingga memerlukan perbaikan-perbaikan.
Akibatnya jadwal yang telah direncanakan akan berubah dan
memerlukan tambahan waktu.
b. Persetujuan ijin kerja yang lama
Persetujuan ijin kerja merupakan hal yang lazim dalam melaksanakan
suatu aktivitas pekerjaan seperti gambar dan contoh bahan.Proses
persetujuan ijin ini akan menjadi kendala yang bisa memperlambat
proses pelaksanaan pekerjaan apabila untuk mendapatkan ijin tersebut
diperlukan waktu yang cukup lama untuk mengambil keputusan.
c. Perubahan lingkup pekerjaan/detail konstruksi
Permintaan pemilik untuk mengganti lingkup pekerjaan pada saat proyek
sudah terlaksana akan berakibat pembongkaran ulang dan perubahan
jadwal yang telah dibuat kontraktor. Setiap pembongkaran ulang dalam
pelaksanaan proyek memerlukan tambahan waktu penyelesaian.
d. Sering terjadi penundaan pekerjaan
Kondisi finansial pemilik yang kurang baik dapat berakibat penundaan
atau penghentian pekerjaan proyek yang bersifat sementara, yang secara
langsung berakibat pada mundurnya jadwal proyek.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
e. Keterlambatan penyediaan meterial
Dalam pelaksanaan proyek, sering terjadi adanya beberapa material yang
disiapkan oleh pemilik. Masalah akan terjadi apabila pemilik terlambat
menyediakan material kepada kontraktor dari waktu yang telah
dijadwalkan. Proyek tidak dapat dilanjutkan, produktivitas pekerja
rendah karena menganggur, yang mengakibatkan keterlambatan proyek.
f. Dana dari pemilik yang tidak mencukupi dan proyek dapat berhenti dan
mengalami keterlambatan karena dana dari pemilik proyek yang tidak
cukup.
g. Sistem pembayaran pemilik ke kontraktor yang tidak sesuai kontrak.
Pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi membutuhkan biaya terus
menerus sepanjang waktu pelaksanaannya, yang menuntut kontraktor
sanggup menyediakan dana secara konsisten agar kelancaran pekerjaan
tetap terjaga. Pembayaran termyn dari pemilik yang tidak sesuai kontrak
dapat merugikan pihak kontraktor karena akan mengacaukan semua
sistim pendanaan proyek tersebut dan menpengaruhi kelancaran
pekerjaan kontraktor.
h. Cara inspeksi/kontrol pekerjaan birokratis oleh pemilik
Cara inspeksi dan kontrol yang terlalu birokratis dapat membuat
kebebasan kontraktor dalam bekerja menjadi lebih terbatas. Keterbatasan
inilah yang pada akhirnya akan menyebabkan pelaksanaan pekerjaan
berjalan dengan lambat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
2.3.2. Dampak Keterlambatan Proyek Konstruksi
Menurut Lewis dan Atherley (1996), keterlambatan proyek seringkali
menjadi sumber perselisihan dan tuntutan antara pemilik (Owner) dan kontraktor,
sehingga akan menjadi sangat mahal nilainya baik ditinjau dari sisi kontraktor
maupun owner. Keterlambatan pelaksanaan pada proyek juga memberikan
dampak berupa kerugian bagi semua pihak yang terlibat dalam proyek tersebut.
Adapun dampak kerugian yang dapat dialami oleh pihak yang terlibat didalam
pelaksanaan proyek konstruksi adalah sebagai berikut :
a. Pihak Kontraktor
Keterlambatan penyelesaian proyek mengakibatkan naiknya overhead
yaitu biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan karena bertambahnya
waktu pelaksanaan. Overhead meliputi biaya untuk perusahaan secara
keseluruhan, terlepas ada atau tidaknya kontrak yang sedang ditangani.
b. Pihak Konsultan
Konsultan akan mengalami kerugian waktu serta akan terlambat dalam
mengerjakan proyek yang lainnya, jika pelaksanaan proyek mengalami
keterlambatan penyelesaian.
c. Pihak Owner / Pemilik
Keterlambatan pelaksanaan proyek berarti kehilangan penghasilan dari
hasil proyek yang seharusnya dapat digunakan dan terjadi permasalahan
pada investasi tersebut. Jika proyek jalan toll Medan-Kualanamu terjadi
keterlambatan dalam penggunaan fasilitas dan pengoprasian tersebut dan
akan merugikan nilai investasi yang di targetkan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
2.3.3. Pembuktian Keterlambatan Proyek
Adanya permasalahan keterlambatan pelaksanaan proyek yang terjadi,
maka dapat menyebabkan perubahan pelaksanaan penyelesaian progress yang
sudah dijadwalkan. Meningkatnya biaya dan kemungkinan putusnya kontrak
(contract termination) (Arditi & Pattanakitchamrron dalam Wei, 2010). Oleh
karena itu diperlukan pembuktian keterlambatan proyek sesuai kriteria penilaian
terhadap kondisi keterlambatan pekerjaan, karena hal ini berhubungan dengan
faktor-faktor apa penyebab keterlambatan proyek. Seperti diketahui bahwa pada
saat progress pekerjaan dinyatakan kritis. Maka, menurut Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor: 07/PRT/M/2011 pasal 39.1 bahwa apabila penyedia
terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal maka PPK harus memberikan
peringatan secara tertulis atau dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis. Pada
pasal kritis 39.2 apabila:
a. Dalam periode I rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari kontrak,
realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 10% dari rencana.
b. Dalam periode II rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari kontrak,
realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 5% dari rencana.
c. Rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari kontrak, realisasi fisik
pelaksanaan terlambat kurang dari 5% dari rencana dan akan melampaui
tahun anggaran berjalan.
Kondisi keterlambatan pekerjaan berdasarkan Permen PU
No.43/PRT/M/2007. Langkah selanjutnya adalah:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
1. Berita acara dengan program kerja yang telah disepakati sebagai uji coba
I. Kontraktor melakukan uji coba I untuk dievaluasi.
2. Dan bila uji coba I gagal, maka diingkatkan dengan SCM tahap II dan
dibuat berita cara dengan program kerja yang telah disepakati sebagai uji
coba II.
3. Namun, jika uji coba II gagal, maka ditingkatkan dengan SCM tahap III
dan dibuat berita acara dengan program kerja yang telah disepakati
sebagai uji coba III.
4. Pada akhirnya bila uji coba III gagal, maka akan dilakukan putus kontrak
(contract termination by employer).
Proses contract termination harus sesuai dengan Dokumen Kontrak
(General Conditions pasal 15) antara lain, harus ada Surat Pemberitahuan (notice)
dengan waktu yang telah ditentukan.
Dijelaskan urutan Permen PU No. 43/PRT/M/2007 menurut Pusjatan-
Balitbang PU bahwa perlu adanya pembuktian keterlambatan proyek. Untuk itu
diadakan pertemuan dalam hal terjadinya keterlambatan progress pisik oleh
penyedia jasa berdasarkan jadwal kontrak (Contract schedule). Dalam hal
terjadinya keterlambatan progress fisik oleh penyedia jasa, maka harus diikuti
dalam pengambilan keputusan yakni:
a. Jika terjadinya keterlambatan progress fisik antara 5% ─ 10 %, maka
rapat pembuktian keterlambatan akan diadakan antara Direksi
Pekerjaan, Direksi Teknis (SE/supervision engineer ) dan penyedia jasa.
b. Jika terjadinya keterlambatan progress fisik antara 10% ─ 15%, maka
rapat pembuktian keterlambatan akan dilaksanakan antara Pejabat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Eselon II pada pemerintah pusat atau daerah yang memiliki
kewenangan pembinaan jalan, Direksi Pekerjaan, Direksi Teknis, dan
Penyedia Jasa.
c. Jika terjadinya keterlambatan progres fisik pada periode I (rencana fisik
0% ─ 70 %) lebih besar dari 15% dan pada periode II ( rencana fisik
70% ─ 100%) lebih dari 10% mengacu pada syarat-syarat umum
kontrak pasal 33 (kontrak kritis).
d. Selanjutnya kegiatan rapat pembuktian keterlambatan harus dibuat
dalam Berita Acara Rapat pembuktian keterlambatan yang
ditandatangani oleh pimpinan dari masing-masing pihak sebagai catatan
untuk membuat persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan
berikutnya.
Dengan diketahuinya faktor penyebab keterlambatan proyek maka akan
dapat ditentukan langkah selanjutnya jenis keterlambatan proyek.
Tabel 2.1 Kriteria Keterlambatan Proyek
Proyek
Periode Rencana Fisik
Kriteria Keterlambatan Keterangan
Wajar Terlambat Kritis
I
II
0% ─ 70%
70% ─ 100%
0% ─ 7%
0% ─ 4%
>7% ─ 10%
> 4% ─ 5%
>10%
> 5%
Apabila sampai dengan
Rapat Pembuktian Ketiga,
Kontraktor gagal, maka
dapat diusulkan:
1. Kesepakatan tiga pihak,
atau
2. Putus Kontrak
(Termination)
III 70% ─ 100% < 5%
Melampaui tahun anggaran
Komposisi Tim Show
Cause Meeting
Diserahkan
pada PPK
Diserahkan pada PPK
Sumber: Permen PU No. 43/PRT/M/2007
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Dengan adanya Permen PU No. 43/PRT/M/2007 menurut Pusjatan-
Balitbang PU, maka setiap proyek yang mengalami kriteria penilaian terhadap
kondisi keterlambatan penyelesaian proyek akan mengacu pada Permen PU No.
43/PRT/M/2007.
2.4. Desain Kuesioner
Kuesioner adalah satu set pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada
responden, dan responden me-record jawaban yang diberikan pada kuesioner
tersebut. Kuesioner merupakan mekanisme pengumpulan data yang efisien ketika
peneliti mengetahui secara pasti kebutuhan apa yang diharapkan dan bagaimana
mengukur variabel yang diteliti.
2.4.1. Pertimbangan Awal Penyusunan Kuesioner
Dalam menyusun kuesioner, harus merancang kuesioner yang konsisten
dengan pengetahuan, minat dan tingkat intelektualitas responden potensial.
Berikut tiga faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun kuesioner agar
bersangkutan tidak mengalami kegagalan (Tjin, 2002):
1. Karakteristik informasi yang ingin diketahui.
2. Metode penyebaran kuesioner.
3. Karakteristik responden yang diharapkan dapat memberikan informasi
yang dimaksud.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik informasi yang
ingin diketahui
Metode Penyebaran KuesionerKarakteristik responden yang
diharapkan dapat memberikan informasi
Sumber : Diana Suita 2013
Gambar 2.2. Hubungan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan awal
dalam pembuatan kuesioner.
2.4.2. Pengambilan Ukuran Sampel Responden
Untuk menentukan sampel dari populasi digunakan perhitungan maupun
acuan tabel yang dikembangkan para ahli. Secara umum, untuk penelitian
korelasional jumlah sampel minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah 30,
sedangkan dalam penelitian eksperimen jumlah sampel minimum 15 dari masing-
masing kelompok dan untuk penelitian survey jumlah sampel minimum adalah
100.
Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (1992: 252) memberikan acuan
umum untuk menentukan ukuran sampel :
1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk
kebanyakan penelitian.
2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel seperti pria/wanita, junior/senior,
dan sebagainya, ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah
tepat.
3. Dalam penelitian multivariate termasuk analisis regresi berganda, ukuran
sampel sebaiknya 10 kali lebih besar dari jumlah variabel dalam
penelitian.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eksperimen
yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel
kecil antara 10 sampai dengan 20.
Dalam penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan
jumlah responden minimum 15 responden setiap kelompok, yaitu penelitian yang
dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya sebab-akibat dari subject yang ingin
diteliti dalam hal ini penyebab keterlambatan.
Besaran atau jumlah sampel ini sangat tergantung dari besaran tingkat
ketelitian atau kesalahan yang diinginkan. Makin besar tingkat kesalahan maka
makin kecil jumlah sampel. Namun yang perlu diperhatikan adalah semakin besar
jumlah sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil peluang
kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel (menjauhi
jumlah populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.
2.5. Statistik yang digunakan untuk menganalisis
Beberapa tahapan statistik yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini
antara lain:
2.5.1 Teori Analisis Data
Menurut Arikunto (2002) bahwa data kuantitatif yang dikumpulkan dalam
penelitian koresional, komparatif, atau eksperimen diolah dengan rumus-rumus
statistik yang sudah disediakan. Data yang telah terkumpul, maka diklasifikasikan
menjadi dua kelompok data, yaitu data kuantitatif yang berbentuk angka-angka
dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata atau simbol atau juga dalam
bentuk bukan angka.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Analisis kualitatif merupakan analisis yang mendasar pada adanya
hubungan semantik antar variabel yang sedang diteliti dan hubungan antar
semantik sangat penting karena dalam analisis kualitatif. Tidak menggunakan
angka-angka seperti pada analisis kuantitatif (Sarwono, 2006).
2.5.2. Teori Sampling
Sugiyono (2003) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sampel adalah bagian dari sejumlah dan karakteristik yang dimiliki
populasi tersebut (Sugiyono, 2003). Penggunaannya adalah dengan mengambil
sampel acak sederhana (simple random sampling), yaitu sampel yang diambil
sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian dari populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
2.5.3. Skala Pengukuran
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket dengan
menggunakan skala likert. Skala pengukuran ini digunakan untuk
mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan
dalam menentukan analisis data dan langkah selanjutnya (Saifuddin Azwar,
2012). Secara umum terdapat empat jenis ukuran penelitian, antara lain:
Ukuran nominal
Merupakan ukuran yang paling sederhana dimana angka yang diberikan
kepada objek mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukkan
tingkatan apapun.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Ukuran ordinal
Merupakan angka yang diberikan dimana angka-angka tersebut mengandung
pengertian tingkatan. Ukuran nominal digunakan untuk mengurutkan objek
dari yang terendah hingga yang tertinggi atau sebaliknya.
Ukuran interval
Merupakan suatu pemberian angka kepada set dari objek yang mempunyai
sifat-sifat ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain, yaitu jarak yang sama
yang memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur
Ukuran rasio
Merupakan ukuran yang mencakup semua ukuran di atas, ditambah dengan
satu sifat lain, yaitu ukuran ini memberikan keterangan mengenai nilai
absolut dari objek yang diukur.
Penilianan kuesioner berdasarkan metode Likert yaitu dengan
menggunakan perbandingan skala 1 sampai 5 dimana kriteria masing-masing
dapat dilihat di tabel berikut :
Tabel 2.2. Skala Penilaian Kuesioner
No Penilian Skala
1 Sangat Tidak Menentukan/ Sangat Tidak Setuju 1
2 Tidak Menentukan/ Tidak Setuju 2
3 Netral/ Tidak Tahu 3
4 Menentukan/ Setuju 4
5 Sangat Menentukan/ Sangat Setuju 5
Sumber : Metode Skala Likert
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Kemudian kuesioner disebarkan kepada responden di lapangan sesuai
yang sudah ditentukan.
2.5.4 Teori tentang Metode Jenis dan Sumber Data
Terdiri dari 2 sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Data yang
dikumpulkan dan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
merupakan data yang didapat secara langsung dari sumber-sumber pertama baik
individu maupun kelompok yaitu: penyebaran kuesioner di distribusi kepada
responden yang ditargetkan pada proyek jalan bebas hambatan Medan-
Kualanamu. Dan data sekunder yaitu data yang sudah ada seperti time schedulle,
dll
2.5.5. Teori Statistik Non Parametrik
Statistik non parametrik digunakan untuk pengujian hipotesis jika data
berbentuk nominal dan ordinal. Data nominal adalah data yang menunjukkan
frekuensi dari suatu atribut. Data ordinal adalah data yang menunjukkan urutan
atau ranking. Penggunaan statistik non parametrik memerlukan berbagai
persyaratan. Persyaratan tersebut adalah sumber penelitian harus diambil secara
acak (random). Tetapi data yang dianalisis tidak harus berdistribusi tertentu.
Setiawan (2005) menyatakan bahwa statistik non parametrik adalah bagian
statistik yang parameter dari populasinya tidak mengikuti suatu distribusi tertentu
atau memiliki distribusi yang bebas persyaratan dan variannya tidak perlu
homogeni.
Penggunaan statistik parametrik dan non parametrik tergantung dari
asumsi-asumsi dasar yang berkaitan dengan distribusi dan jenis skala data yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dari populasi maupun sampel penelitiannya. Apabila tidak memenuhi
persyaratan antara lain:
1. Variabel yang diukur tidak dalam skala interval. Skala interval termasuk
ukuran yang bersifat numerik. Sehingga memungkinkan melakukan
interpretasi terhadap hasilnya yaitu data yang didapatkan hanya sebatas
pada masalah penelitian yang diteliti.
2. Analisis yang berkaitan dengan dua grup, maka populasi masing-masing
grup harus memiliki varian yang sama, seperti diketahui varians adalah
ukuran keragaman yang memperhitungkan posisi relatif setiap pengamatan
terhadap nilai tengah gugus data.
3. Observasi diambil dari populasi yang berdistribusi normal.
4. Hasil observasi harus bersifat independen. Pemilihan satu kasus tidak
tergantung pada pemilihan kasus lainnya.
Sedangkan kekurangan dari penggunaan prosedur model statistik non
parametrik adalah:
Penjelasan yang diberikan oleh Setiawan (2005), dapat memberikan
gambaran keuntungan dan kerugian penggunaan statistik non parametrik.
1. Penggunaan statistik non parametrik akan menjadi penghamburan data jika
data memenuhi syarat model statistik parametrik.
2. Belum ada satupun dalam metode statistik non parametrik untuk
mengukur interaksi-interaksi dalam model analisis varian.
3. Penggunanaan statistik non parametrik memerlukan banyak tenaga serta
menjemukan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
2.6. Teori Uji Reliabilitas Kuesioner
Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran, yang
mengindikasikan stabilitas dan kekonsistenan alat ukur. Pengukuran yang
mempunyai reliabilitas tinggi mempunyai arti bahwa pengukuran mampu
memberikan hasil ukur yang konsisten (reliable) dan dapat memberikan hasil
yang relatif sama jika pengukuran dilakukan lebih dari satu kali pada waktu
yang berbeda.
Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen
pengukuran yang baik. Reliabilitas memberikan gambaran sejauh mana suatu
pengukuran dapat dipercaya, dalam arti sejauh mana skor hasil pengukuran
terbebas dari kesalahan pengukuran (measurement error).
Menurut Kaplan dan Saccuzzo (1993) dalam Singgih Santoso (2006).
Tinggi rendahnya reliabilitas secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka yang
disebut koefisien reliabilitas. Secara teoritis, besarnya koefisien reliabilitas
berkisar antara 0 - 1,00. Besarnya keofisen reliabilitas minimal yang harus
dipenuhi oleh suatu alat ukur adalah 0,60. Di samping itu, walaupun koefisien
korelasi dapat bertanda positif maupun negatif, namun dalam hal reliabilitas,
koefisien yang besarnya kurang dari nol tidak mempunyai arti apa-apa karena
interpretasi reliabilitas selalu mengacu pada koefisien yang positif.
2.6.1. Alpha Cronbach
Metode ini dikembangkan oleh Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach
merupakan koefisien yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi internal
consistency. Alpha Cronbach dapat diinterpretasikan sebagai korelasi antara
pengujian atau skala tersebut dengan pengujian atau skala yang mempunyai
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
jumlah item yang sama. Oleh karena diiterpretasikan sebagai koefisien korelasi,
maka nilainya berkisar antara 0 - 1 (nilai α yang negatif dapat terjadi bila item-
item tidak berkorelasi positif dan model reliabilitas dilanggar).
Dalam penelitian kualitatif diperlukan suatu ketepatan dalam pengujian
tiap variabel yang telah diidentifikasi. Ketepatan pengujian suatu hipotesis
mengenai variabel penelitian ini sangat bergantung pada kualitas data yang
dipakai dalam pengujian tersebut. Data penelitian ini tidak akan berguna jika
instrumen atau pengukur penelitian yang akan dipakai untuk mengupulkan data
tersebut tidak memiliki validitas dan reabilitas. Seringkali peneliti berpikir apakah
instrumen yang dipersiapkan untuk mengumpulkan data penelitian benar-benar
mengukur apa yang ingin diukur. Maka dari itu, diperlukan suatu pemahaman
terhadap validitas dan reabilitas instrumen penelitian.
Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur
apa yang ingin diukur. Kuesioner yang telah disusun harus tepat mengukur
elemen apa yang ingin diukur. Terdapat beberapa hal yang dapat mengurangi
validitas suatu data yaitu ketepatan pewawancara atau penanya dalam
mengumpulkan data sesuai ketetapan dalam kuesioner dan keadaan narasumber
atau responden saat diwawancara.
Sedangkan, reabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reabilitas juga
menunjukkan konsistensi suatu instrumen pengukur dalam faktor yang sama.
Pada pengujian realibitas menggunakan metode Alpa Cronbach, yaitu :
reliabilitas dianggap andal jika memiliki koefisien reliabilitas > 0,6 (lebih besar
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
dari 0,6) artinya pengukuran relatif konsisten jika dilakukan pengukuran ulang
(Santoso, 2006).
Tabel 2.3. Nilai Alpha Cronbach
Nilai Alpha Cronbach Keputusan
0,80 – 1,00 Reliabilitas Baik
0,60 – 0,79 Reliabilitas Diterima
< 0,60 Reliabilitas kurang baik /tidak diterima
Sumber : www.spssindonesia.com
2.7. Teori Analisis yang digunakan
Penelitian ini membahas beberapa teori analisis yang digunakan dalam
penyelesaian masalah yang terjadi tentang faktor-faktor penyebab keterlambatan
proyek jalan toll Medan-Kualanamu, diantaranya adalah:
2.7.1. Mean atau rata-rata
Nazir (1999) menyatakan bahwa mean (rata-rata), yang sering digunakan
adalah rata-rata hitung (arithmetic mean). Rata-rata hitung untuk data kuantitatif
yang terdapat dalam sebuah sampel dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai
data oleh banyak data. Jika X1, X2, …………….Xn adalah n buah pengamatan,
maka mean dicari dengan rumus:
Mean 𝑥 = ∑ 𝑓1𝑥1
𝑛𝑖 +
𝑛
Dimana:
x = Nilai rata-rata (mean value) dari data kuesioner
n = Jumlah observasi data Kuesioner pada setiap faktor/variabel (61)
Xi = Skala scoring (scoring scale) (1,2,3,4,5)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Fi = frekuensi dari setiap observasi kuesioner dari setiap factor
Penentuan nilai rata-rata (mean rank) terendah (terkecil) diambil referensi
oleh peneliti menurut Widhiawati (2009).
2.7.2. Teori Koefisien Korelasi Berdasarkan Rank
Suatu himpunan data tertentu, dengan pengukuran atau anggapan
normalitas untuk r tidak terpenuhi, maka digunakan koefisien korelasi non
parametrik. Seperti diketahui bahwa korelasi adalah hubungan keterkaitan antara
dua atau lebih variabel. Angka koefisien korelasi (r) terpenuhi sekitar -1 = r = +1.
Untuk menentukan koefisien korelasi dengan metode non parameterik, maka
digunakan koefisien korelasi rank spearman dan koefisien korelasi rank
konkordansi Kendall.
Koefisien korelasi berdasarkan rank adalah ukuran asosiasi yang menuntut
kedua variabel diukur sekurang-kurangnya dalam skala ordinal sehingga objek-
objek yang dipelajari dapat di rangking dalam rangkaian berurut (Conover dalam
Khotimah, 2007).
2.7.2.1. Teori tentang Korelasi
Koefesien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara
dua variabel dan Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah
satu teknik pengukuran asosiasi/ hubungan (measures of association).. Besarnya
koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1.
Ada tiga penafsiran hasil analisis korelasi, meliputi: pertama, melihat
kekuatan hubungan dua variabel; kedua, melihat signifikansi hubungan; dan
ketiga, melihat arah hubungan. Untuk melakukan interpretasi kekuatan hubungan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
antara dua variabel dilakukan dengan melihat angka koefesien korelasi hasil
perhitungan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
1. Jika angka koefesien korelasi menunjukkan 0, maka kedua variabel tidak
mempunyai hubungan.
2. Jika angka koefesien korelasi mendekati 1, maka kedua variabel
mempunyai hubungan semakin kuat.
3. Jika angka koefesien korelasi mendekati 0, maka kedua variabel
mempunyai hubungan semakin lemah.
4. Jika angka koefesien korelasi sama dengan 1, maka kedua variabel
mempunyai hubungan linier sempurna positif.
5. Jika angka koefesien korelasi sama dengan -1, maka kedua variabel
mempunyai hubungan linier sempurna negatif.
6. Nilai koefisien korelasi harus lebih besar 0,5 sampai dengan 1, maka
variabel x dan y memiliki hubungan
Akan tetapi, jika tidak memenuhi semua persyaratan tersebut diatas, maka
digunakanlah analisis metode statistik non parametrik. Uji statistik ini tidak
memerlukan asumsi distribusi dari populasi.
Terdapat kelebihan dan kekurangan antara statistik parametrik dan non
parametrik. Setiawan (2005) menyatakan bahwa statistik non parametrik memiliki
keunggulan dan kekurangan, adapun keuntungan dari penggunaan statistik non
parametrik adalah sebagai berikut:
1. Statistik non parametrik dapat digunakan pada sampel kecil.
2. Dapat digunakan untuk menggarap sampel-sampel. Observasi tersebut
terdiri dari beberapa populasi yang berlainan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
3. Dapat digunakan untuk menggarap data. Data tersebut merupakan
ranking (rank).
4. Dapat digunakan untuk menggarap data. Data tersebut merupakan
klasifikasi dan diukur dalam skala nominal.
5. Lebih mudah dipelajari dan diterapkan dibandingkan dengan statistik
parametrik.
2.7.2.2. Ketentuan Analisis koefisien korelasi Kendall dan koefisien
korelasi rangking Spearman
Hasil olah data menggunakan tools SPSS, maka diperoleh hasil (output)
koefisien Kendall dan koefisien korelasi rank Spearman. Dengan hasil olah data
yang diperoleh, maka dapat ditentukan faktor-faktor mana yang paling utama
berpengaruh penyebab keterlambatan proyek jalan bebas hambatan Medan-
Kualanamu
Dengan demikian, untuk suatu penelitian dengan menggunakan pengujian
statistik, mean rank, konkordansi Kendall dan koefisien rangking Spearman hasil
(outputnya) adalah sama dan ini akan dipaparkan pada Bab IV.
2.7.3. Pengolahan data menggunakan SPSS
SPSS (Statistical Program for Social Science) merupakan program
yangberguna untuk menganalisis data statistik. SPSS dapat digunakan untuk
hampir seluruh file data dan sekaligus membuat laporan dalam bentuk tabulasi,
grafik, dan plot untuk berbagai distribusi maupun statistik deskriptif. SPSS
memiliki beberapa konsep dasar, yaitu :
Variabel
Skala pengukuran
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis
Tingkat signifikansi / probabilitas (significance level)
Tingkat kepercayaan (Confindence Level)
Interval Kepercayaan (Confidence Interval) / Margin of Error
Derajat kebebasan (degree of freedom)
Pengertian data / kasus
Pengertian nilai kritis / nilai tabel sebagai pembanding dalam pengujian
hipotesis
Pengertian nilai observasi
Konsep dasar ini untuk melandasi dalam penggunaan program SPSS
sebagai pengolahan data untuk mendapatkan nilai keakuratan data statistik.
2.8. Beberapa Penelitian Terdahulu
Analisis faktor faktor penyebab keterlambatan proyek konstruksi telah
banyak dijadikan bahan penelitian. Beberapa penelitian menggunakan kuesioner,
pengujian statistik, analisa tools yang sering digunakan adalah SPSS. Dewati et al
(2010) melakukan penelitian dengan judul Proyek Pembangunan Jalan Tol
Lingkar Luar Jakarta (JORR) WI Ruas Kebon Jeruk-Penjaringan Paket 4 & 5.
Hasil penelitian mereka menemukan faktor faktor resiko yang paling dominan
menyebabkan penurunan kinerja waktu, sehingga menyebabkan keterlambatan
proyek pembangunan JORR (Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta) W 1 ruas Kebon
Jeruk – Penjaringan (Paket 4&5). Penemuan ini membuka jalan dalam
mendapatkan penanganan yang tepat untuk memperbaikinya.
Proboyo (1999) melakukan penelitian dengan judul Keterlambatan Waktu
Pelaksanaan Proyek. Hasil penelitian yang diperoleh adalah keberhasilan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan proyek konstruksi tepat pada waktunya adalah salah satu tujuan
terpenting, baik bagi pemilik maupun kontraktor. Keterlambatan adalah sebuah
kondisi yang sangat tidak dikehendaki karena akan sangat merugikan kedua belah
pihak dari segi waktu dan biaya. Penelitian ini bertujuan menemukan faktor faktor
yang sangat berperan atau mendominasi segala penyebab keterlambatan dengan
maksud agar proses perencanaan dan penjadwalan proyek konstruksi dapat
dilakukan dengan lebih lengkap dan cermat, sehingga keterlambatan sedapat
mungkin dihindari atau dikendalikan. Temuan penyebab-penyebab keterlambatan
yang dikonfirmasikan dengan segi lapangan menggunakan kuesioner yang
didistribusikan kepada kontraktor, menunjukkan bahwa masalah-masalah tidak
seksamanya rencana kerja, tidak tersedianya sumber daya dan kurangnya
komunikasi, koordinasi, merupakan faktor-faktor yang dominan sehingga
penyebab keterlambatan dari sisi kontraktor. Dari sisi pemilik masalah
ketidaklengkapan dan ketidakjelasan desain dan lingkup pekerjaan, masalah
sistem pengawasan dan pengendalian proyek merupakan faktor yang dominan
sebagai penyebab keterlambatan.
Widhiawati (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-
Faktor Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Konstruksi. Hasil penelitian
yang diperoleh bahwa pelaksanaan proyek konstruksi umumnya mempunyai
rencana dan jadwal pembuatan, rencana proyek mengacu pada perkiraan saat
rencana pembangunan dibuat. Masalah dapat timbul apa bila ada ketidaksesuaian
antara rencana dengan pelaksanaannya. Dampaknya adalah keterlambatan
pelaksanaan dan meningkatnya biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui
penyebab utama dan faktor-faktor penyebab keterlambatan kuesioner
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
didistribusikan kepada kontraktor yang berada di kotamadya Denpasar dan
terdaftar sebagai anggota Gapensi Bali. Dari 216 kontraktor gred 2-7 dikotamadya
Denpasar, diambil sampel 56 dengan menggunakan metode stratified
proportionate sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah uji statistik
non parametrik dengan analisis Kendall W menggunakan program SPSS 14.0 for
windows.
Assaf et al (2006) melakukan penelitian dengan judul Change Order in
Construction Projects in Saudi Arabia. Hasil penelitian yang diperoleh
mengemukakan tentang perbedaan kategori proyek konstruksi di Saudi Arabia.
Ditetapkan bahwa penyebab keterlambatan proyek dengan melakukan survei
terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan proyek yaitu;
pemilik, konsultan dan kontraktor maka dari hasil survei terhadap 23 kontraktor,
19 konsultan dan 15 pemilik, terdapat 73 penyebab keterlambatan yang ditetapkan
selama riset. 76% dari kontraktor, 56% konsultan menetapkan bahwa rata-rata
keterlambatan pelaksanaan proyek sekitar 10% dan 30% dari waktu yang yang
telah ditetapkan sesuai kontrak. Umumnya penyebab keterlambatan proyek yang
didapatkan terhadap pihak-pihak tersebut.
Nainggolan et al (2010) melakukan penelitian dengan judul Manajemen
Resiko Kinerja Biaya dan Waktu Proyek Central Park Jakarta. Hasil penelitian
yang diperoleh adalah proyek konstruksi apartemen termasuk salah satu proyek
yang dipengaruhi oleh resiko dan ketidakpastian. Mengidentifikasi faktor faktor
resiko dominan yang berpengaruh terhadap kinerja biaya dan waktu proyek pada
konstruksi pembangunan Apartemen Central Park Jakarta Barat. Kuesioner
ditujukan kepada stakeholder seperti Developer dan Main Contractor, dianalisa
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
secara statistik untuk mendapatkan model hubungan antara faktor faktor resiko
terhadap kinerja waktu dan biaya proyek serta bobot variabel yang
mempengaruhinya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Pendahuluan
Donald Ary (1982) berpendapat bahwa penelitian adalah penerapan
pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah untuk memperoleh informasi
yang berguna dan dapat di pertanggungjawabkan.
Dalam penelitian dibutuhkan metode untuk melakukan penelitian dan
untuk mendapatkan hasil dari sebuah penelitian. Metode penelitian adalah tata
cara suatu penelitian yang akan dilaksanakan. Metode penelitian ini menjelaskan
alat-alat yang digunakan untuk mengukur atau mengumpulkan data penelitian.
Dengan demikian, metode penelitian melingkupi prosedur penelitian dan teknik
penelitian.
Penelitian merupakan suatu proses yang panjang. Berawalkan dari minat
untuk memecahkan suatu permasalahan yang muncul selanjutnya berkembang
menjadi sebuah gagasan, teori, penentuan metode penelitian yang sesuai dan
seterusnya. Sehingga hasil akhirnya menjadi sebuah gagasan atau pemikiran baru
yang tiada hentinya.
Menurut Zulvantino (2015) mengutip dari Singarimbun, Masri (2012). Ada
beberapa langkah-langkah yang lazim ditempuh dalam pelaksanaan survei adalah
sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah penelitian dan menentukan tujuan survey.
2. Menentukan konsep dan hipotesis serta menggali kepustakaan. Ada
kalanya hipotesis tidak diperlukan, misalnya pada penelitian operasional.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
3. Mengambil sampel.
4. Membuat kuesioner.
5. Melakukan pekerjaan lapangan, termasuk memilih dan melatih
wawancara.
6. Mengolah data.
7. Menganalisis dan melaporkan.
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang metode penelitian bagaimana
melakukan penelitian untuk mencapai tujuan dan sasaran secara efektif.
3.2. Tahapan Penelitian
Menurut Narbuko (2007), mengatakan seluruh kegiatan sejak dari
perencanaan, pelaksanaan sampai dengan penyelesaiannya harus merupakan satu
kesatuan kerangka pemikiran yang utuh, menuju kepada satu tujuan yang tunggal,
yaitu memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam
perumusan masalah.
Pengumpulan data merupakan proses untuk dapat melakukan penelitian.
Sesuai dengan rumusan masalah yang ingin dicapai maka dibutuhkan data primer
yaitu data yang didapat dilapangan langsung dan data sekunder sebagai data
pendukung yang berkaitan dengan penelitian ini
Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengisian daftar pertanyaan
(kuesioner) yang telah disiapkan sebelumnya dan wawancara dengan
responden, serta pengamatan langsung di lapangan dan wawancara dengan
informan kunci (key informan), yang dianggap mengetahui tentang faktor-
faktor keterlambatan pada proyek jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu.
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari instansi terkait yang
berhubungan dengan penelitian ini yaitu, dinas PU, konsultan pengawas,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
kontraktor dan owner serta dokumen-dokumen terkait dengan pengembangan
proyek tersebut.
Penyebaran kuesioner dilakukan dengan menentukan berapa sampling
responden yang didapat dari pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder.) Data
kuesioner penelitian berbentuk angka-angka dan bukan dinyatakan dalam simbol.
Kemudian dapat ditentukan alasan pemilihan jenis metode statistik non
parametrik. Kemudian, hasil kuesioner yang diperoleh dianalisis dengan
penggunaan pengujian statistik non parametrik.
Penentuan responden pemilik (owner) dalam peringkat struktur organisasi
yang terdapat di instansi pemilik (owner) yaitu Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan
Bebas Hambatan Medan-Kualanamu di jalan Busi Dalam Medan. Kemudian
responden dari pihak kontraktor yaitu PT. Hutama Karya (persero) sebagai
kontraktor dari Indonesia, China Harbour Engineering Co, Ltd, dan China State
Construction Eng Corp, Ltd kontraktor dari China. Responden dari pihak
konsultan pengawas yaitu PT. Bina Karya (persero). Dengan demikian,
pembagian kuesioner dibatasi kepada responden dari pihak kontraktor, konsultan
pengawas dan Owner untuk mendapatkan hasil yang lebih efisien.
3.2.1. Proses Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian, maka diperlukan proses penelitian
yang akan menjadi langkah (tahapan) untuk mendapatkan hasil (kesimpulan) dari
penelitian tersebut. Secara sederhana proses penelitian dapat dibagi menjadi
beberapa tahapan yakni:
A. Identifikasi masalah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Mencari latar belakang dari permasalahan yang dipilih sebagai topik
penulisan, dalam hal ini proyek Jalan Bebas Hambatan Medan-Kualanamu.
B. Menetapkan tujuan
Setelah mengidentifikasi masalah dan menetapkan judul, maka hal yang
selanjutnya dilakukan adalah menetapkan tujuan dari penelitian tersebut.
C. Studi Pustaka/Literatur
Mencari referensi teori-teori yang relafan dan dapat digunakan dengan kasus
atau permasalahan yang ditemukan pada penelitian ini.
D. Penentuan Variabel Penelitian
Penentuan variabel penelitian guna mengetahui permasalahan awal di
proyek tersebut yang relevan dengan tujuan yang diharapkan.
E. Hipotesa Penelitian
Penetapan hipotesis berdasarkan latar belakang, tujuan penulisan, dan
tinjauan pustaka yang telah dilakukan.
F. Pengumpulan data
Dalam penelitian diperlukan pengumpulan data untuk menguji hipotesis.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pembuatan model
pengumpulan data yaitu berbentuk kuesioner. Wawancara langsung
dilakukan kepada para pakar yang terkait dengan permasalahan yang sedang
dibahas. Kuesioner dibuat untuk mendapatkan data-data primer berdasarkan
parameter-parameter analisis yang dibutuhkan, sehingga data yang
diperoleh relevan dengan maksud dan tujuan penelitian.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
G. Analisis data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Statistik Non Parametrik,
uji korelasi Spearman dan Kendall dan analisa level dampak sehingga
didapatkan ranking untuk variabel faktornya.
H. Validasi
Hasil analisis yang diperoleh divalidasi oleh pakar yang relevan dan
berkompeten. Selain itu hasil analisis juga ditambahkan dengan saran dan
masukan dari pakar tersebut.
i. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan saran merupakan tahap akhir dari penelitian ini yang
berkaitan dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, kesesuaian
hipotesis dan masukan dari penelitian yang telah dilaksanakan.
3.2.2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
mempelajari dan kemudian dapat ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2003).
Variabel pada penelitian ini dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Variabel Independen (bebas), variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).
2. Variabel Dependen (terikat), variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Variabel Penelitian
No. No. Variabel Jenis Variabel
1 X1 Aspek Perencanaan dan Penjadwalan Pekerjaan
2 X2 Aspek lingkup dan dokumen pekerjaan (kontrak)
3 X3 Aspek Sistem Organisasi, Koordinasi dan Komunikasi
4 X4 Aspek Kesiapan/ Penyiapan Sumber Daya
5 X5 Aspek Sistem Inspekasi, Kontrol dan Evaluasi Pekerjaan
6 X6 Aspek Force Majeure
7 Y Keterlambatan
Sumber : Kraiem dan dickman dalam Diana Suita 2013
3.2.3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah sesuatu alat yang dapat membantu untuk
mengumpulkan informasi yang diperlukannya.
Tabel 3.2. Instrumen Penelitian
No Jenis Metode Jenis Instrumen
1 Angket (questionaire) a. Angket (questionaire)
b. Daftar cocok (checklist)
c. Skala (scale)
d. Inventori (inventory)
2 Wawancara (interview) a. Pedoman wawancara (interview guide)
b. Daftar cocok (checklist)
3 Pengamatan (observasi) a. Lembar pengamatan
b. Panduan pengamatan
c. Panduan observasi (observation sheet atau
observation schedule)
d. Daftar cocok (checklist)
4 Ujian/Tes (test) a. Soal ujian (test)
b. Inventory (inventory)
5 Dokumentasi a. Daftar cocok (checklist)
b. Tabel Sumber :Drs. Riduwan, MBA, “Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian”, Alfabeta,
Bandung, 2007.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
3.3. Pengumpulan Data
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan
dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
mudah. Untuk pengumpulan pada penelitian menggunakan kuesioner/wawancara.
3.3.1. Perancangan Kuesioner Penelitian
Kuesioner merupakan sarana untuk proses pengumpulan data dan sebagai
salah satu mendapatkan data valid sebelum hasil data tersebut di analisis dan
akhirnya diperoleh output faktor utama penyebab terjadinya keterlambatan pada
proyek jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu. Kemudian, kuesioner ini
dirangkum dalam sebuah format data. Kuesioner dibuat dengan penggunaan kata
yang jelas dan dapat dimengerti oleh responden agar penelitian ini mudah untuk
dilaksanakan.
Kuesioner ini berdasarkan hasil pengamatan dilapangan dan
kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab terjadi keterlambatan proyek.
3.3.1.1. Kuesioner
Adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan
masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang
memiliki makna dalam menguji hipotesis. Terdapat 2 (dua) jenis kuesioner
berdasarkan keleluasaan reponden untuk memberikan jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan:
1. Kuesioner terbuka (kuesioner tidak terstruktur), adalah kuesioner yang
dibuat sedemikian rupa sehingga jawaban yang diperoleh didapat
bervariasi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
2. Kuesioner tertutup (kuesioner berstruktur), kuesioner yang dibuat
sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dalam memberi jawaban
kepada beberapa alternatif ataupun kepada satu jawaban saja
Pada penelitian ini, akan menggunakan kuesioner tertutup untuk
mendapatkan jawaban dari responden. Kuesioner yang akan diberikan kepada
responden akan dibagi menjadi 2 bagian :
1. Kuesioner Pertama
Data Responden yaitu data-data responden yang meliputi : jabatan
responden, pengalaman kerja, jenis kelamin, usia, lama bekerja di
proyek tersebut.
2. Kuesiner Kedua
Pada kuesioner kedua ini, untuk mengidentifikasi faktor penyebab
terjadinya keterlambatan proyek tersebut. Terdiri dari 44 sub-indikator
pertanyaan dari 8 indikator penyebab keterlambatan proyek.
Responden diminta untuk menjawab pertanyaan berdasarkan urutan
rangking yang terdapat pada kuesioner berdasarkan standar keakuratan
pengalaman responden diproyek ini.
3.3.1.2. Penetapan Kuesioner
Penetapan kuesioner pada penelitian ini, memiliki 6 aspek manajemen
terhadap keterlambatan waktu , yaitu :
1. Aspek perencanaan dan penjadwalan pekerjaan (X1)
2. Aspek lingkup dan dokumen pekerjaan (kontrak) (X2)
3. Aspek sistem organisasi, koordinasi dan komunikasi (X3)
4. Aspek kesiapan/penyiapan sumber daya (X4)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
5. Aspek sistem inspeksi, kontrol dan evaluasi pekerjaan (X5)
6. Aspek Force Mejuer (X6)
Pada 6 aspek manajemen menurut Kraiem dan dickman dalam Diana Suita
2013, kemudian dijabarkan menjadi 8 indikator yang akan dibuat kedalam
kuesioner yang akan diberikan kepada responden. Indikator-indikator tersebut
dijabarkan menjadi Sub-indikator yang akan responden memberikan jawaban
tersebut.
Tabel 3.3. Indikator dan Sub-Indikator
No Indikator Sub Indikator
1 Tenaga Kerja
Kurangnya skill tenaga kerja dilapangan
Kurangnya jumlah tenaga kerja dilapangan
Kurangnya kedispilinan tenaga kerja
Kurangnya keahlian dan keterampilan serta motivasi kerja para pekerja
dilapangan
Kelalaian/keterlambatan Pekerjaan Oleh Sub-Kontraktor
Kurangnya pengawasan dilapangan
2 Material
Tidak tersedianya bahan secara cukup pasti/layak sesuai kebutuhan
Kurangnya koordinasi petugas di lapangan dengan Quality Control
Kelangkaan Material
Keterlambatan waktu pemesanan
3 Peralatan
Tidak tersedia alat/peralatan kerja yang cukup memadai/ sesuai
kebutuhan
Kerusakan peralatan
Keterlambatan Mobilisasi/distribusi peralatan
Rendahnya prokdutivitas peralatan
Kurangnya ketersedian operator peralatan
4 Desain
Perubahan desain/detail oleh owner pada waktu pelaksanaan
Perubahan lingkup pekerjaan pada waktu pelaksanaan
Proses permintaan dan persetujuan gambar kerja oleh owner
Ketidak-akuratan disain yang membutuhkan review desain
Adanya permintaan perubahan atas pekerjaan yang telah selesai
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
No Indikator Sub Indikator
5
Perencanaan
dan
Pelaksanaan
Rencana urutan kerja yang tidak tersusun dengan baik/terpadu
Metode konstruksi/pelaksanaan kerja yang salah/tidak lengkap
Pelaksanaan dilapangan tidak sesuai SOP (Standart Operational
Pekerjaan) yang mengacu pada peraturan yang ada
Keterbatasan wewenang setiap kontraktor
6 Pembiayaan
Keterlambatan pembiayaan oleh owner
Keterlambatan pencairan dana owner dari DIPA
Keterbatasan dana kontraktor
Kenaikan harga bahan/material
Keterlambatan permintaan pengajuan pembayaran oleh kontraktor
Keterlambatan pembayaran kontraktor kepada Sub-kontraktor
7
Lingkungan,
sosial &
masyarakat
Adanya terjadi kecelakaan kerja dilapangan
Pengaruh cuaca (hujan, dll)
Jauhnya lokasi pembuangan material proyek
Sulitnya akses ke lokasi proyek
Terjadi bencana alam seperti gempa, longsor, banjir, kebakaran, dll
Terjadi sengketa lahan
Sulitnya pembebasan lahan oleh masyarakat
Keamanan kerja dilapangan yang kurang terjamin
8 Manajerial
Penjadwalan yang kurang baik dari owner (waktu yang disediakan
terlalu cepat
Penjadwalan kurang baik dari kontraktor (kelalaian kontraktor)
Komunikasi yang kurang baik antar bagian-bagian organisasi disetiap
kontraktor
Keterlambatan pembuatan laporan dan administrasi pekerjaan
Terdapat pekerjaan yang perlu diperbaiki/dibongkar akibat kesalahan
pelaksana
Adanya pekerjaan tambah kurang/ CCO (Contract Change Order)
Sumber : hasil olahan
3.4. Analisis data
Analisis data menggunakan software IBM SPSS(Statistical Product and
Service Solutions) versi 20 yaitu sebuah program aplikasi yang mempunyai
kemampuan untuk menganalisis data statistik dengan keakuratan yang tinggi.
Metode statistik yang digunakan untuk analisis data yakni:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
1. Ranking
2. Analisis Statistik
3. Korelasi
4. Tabulasi olah data.
Metode Statistik yang digunakan untuk analisis penelitian ini
digambarkan dalam diagram alir (flowchart) menurut Diana Suita (2013)
seperti pada gambar 3.1 :
Kombinasi ranking Korelasi Spearman Mean Pengaruh vs Tdk pengaruh
Korlasi Kendall
Sumber : Diana Suita (2013)
Gambar 3.1. Metode Statistik
Metode Staristik
Korelasi Analisis Statistik Tabulasi Ranking
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
3.5. Bagan Alir Penelitian
Gambar 3.2. Bagan Alir Penelitian
Identifikasi Masalah
Pengumpulan data
Pengolahan data
Menggunakan SPSS versi 20
Analisa dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Data Primer
Kuesioner (Kontraktor,
Konsultan, Owner)
Data Sekunder :
1. Pengamatan Dilapangan
2. Kontrak Proyek
3. Time Schedulle
Analisis Faktor Penyebab keterlambatan
Proyek Jalan Tol
Tinjauan Pustaka untuk
mencari variabel
Validasi Data
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas hasil analisis data untuk memperoleh jawaban
(output) dari penelitian ini berdasarkan survei kuesioner. Untuk memperoleh hasil
analisis data dilakukan berbagai proses pengumpulan dan pengolahan data yang
berlangsung selama penelitian dilaksanakan. Data di analisis dengan
menggunakan metode statistik non parametrik yang telah di bahas di bab III.
Data diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada responden, yaitu :
Owner, Kontraktor, Konsultan Pengawas yang sedang menangani proyek jalan
bebas hambatan Medan-Kualanamu sehingga jawaban yang diharapkan lebih
aktual.
Kuesioner yang disebarkan kepada responden yang sedang melaksanakan
proyek tersebut secara umum dapat terpenuhi. Dalam melakukan pembagian
kuesioner kepada responden sangat sulit untuk dapat meluangkan waktu karena
kesibukan pekerjaan responden tersebut. Sebelum melakukan pengisian kuesioner
terlebih dahulu akan dijelaskan maksud dan tujan penelitian ini.
4.2. Hasil Penelitian
Kuesioner yang di berikan kepada responden sebanyak 31 orang dan
kuesioner yang diperoleh kembali dari responden sebanyak 27 orang. Berdasarkan
syarat jumlah penelitian eksperimental dengan jumlah minimun 15 responden
setiap kelompok yang ingin diteliti. Adapun penjelasan dari hasil data dari
responden dapat dilihat pada tabel 4.1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Profil Responden
Sumber : hasil olahan data
4.2.1. Hasil Kuesioner
Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden didapat hasil
yang dipilih oleh responden. Kemudian hasil tersebut diolah menggunakan
tabulasi data yang berfungsi untuk memudahkan melakukan pembacaan hasil dari
kuesioner. Kemudian hasil tabulasi data dilakukan uji validitas, uji realibitas, dan
uji korelasi untuk mendapatkan hasil yang valid. Hasil tabulasi data dapat dilihat
pada tabel 4.2
Tabel 4.2. Hasil Pengisian Kuesioner Yang Dilakukan Oleh Responden
No Variabel Sub Indikator
Skala yang dipilih oleh
Responden
1
STS
2
TS
3
Nt
4
S
5
ST
N
1
X 1.1. Kurangnya skill tenaga kerja dilapangan 5 18 2 1 1 27
X 1.2. Kurangnya jumlah tenaga kerja dilapangan 2 0 12 12 1 27
X 1.3. Kurangnya kedispilinan tenaga kerja 4 18 4 0 1 27
X.1.4. Kurangnya keahlian dan keterampilan serta
motivasi kerja para pekerja dilapangan
4 10 11 1 1 27
X 1.5. Kelalaian/keterlambatan Pekerjaan Oleh Sub-
Kontraktor
4 6 3 14 0 27
X 1.6 Kurangnya pengawasan dilapangan 7 17 2 1 0 27
2
X 2.1. Tidak tersedianya bahan secara cukup
pasti/layak sesuai kebutuhan
4 19 1 3 0 27
X 2.2. Kurangnya koordinasi petugas di lapangan
dengan Quality Control
3 20 4 0 0 27
X 2.3. Kelangkaan Material 5 19 0 3 0 27
X 2.4. Keterlambatan waktu pemesanan 4 19 3 1 0 27
No Pihak Responden
Kuesioner
yang
diberikan
(orang)
Responden
Mengembalikan
(orang)
Responden
Tidak
mengembalikan
(orang)
Jumlah
Responden
(orang)
1 Owner 5 1 4 1
2 Kontraktor 21 21 - 21
3 Konsultan Pelaksana 5 5 - 5
Jumlah 31 27 4 27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
No Variabel Sub Indikator
Skala yang dipilih oleh
Responden
1
STS
2
TS
3
Nt
4
S
5
ST
N
3 X 3.1. Tidak tersedia alat/peralatan kerja yang cukup
memadai/ sesuai kebutuhan
0 22 1 4 0 27
X 3.2. Kerusakan peralatan 2 15 4 6 0 27
X 3.3. Keterlambatan Mobilisasi/distribusi peralatan 4 12 6 5 0 27
X 3.4. Rendahnya prokdutivitas peralatan 3 9 8 7 0 27
X 3.5 Kurangnya ketersedian operator peralatan 2 2 5 18 0 27
4 X 4.1. Perubahan desain/detail oleh owner pada waktu
pelaksanaan
0 20 4 3 0 27
X 4.2. Perubahan lingkup pekerjaan pada waktu
pelaksanaan
0 23 3 1 0 27
X 4.3. Proses permintaan dan persetujuan gambar
kerja oleh owner
0 20 5 2 0 27
X 4.4. Ketidak-akuratan disain yang membutuhkan
review desain
0 20 3 3 1 27
X 4.5. Adanya permintaan perubahan atas pekerjaan
yang telah selesai
1 20 5 1 0 27
5 X 5.1. Rencana urutan kerja yang tidak tersusun
dengan baik/terpadu
2 22 1 2 0 27
X 5.2. Metode konstruksi/pelaksanaan kerja yang
salah/tidak lengkap
2 23 2 0 0 27
X 5.3. Pelaksanaan dilapangan tidak sesuai SOP
(Standart Operational Pekerjaan) yang
mengacu pada peraturan yang ada
4 21 2 0 0 27
X 5.4. Keterbatasan wewenang setiap kontraktor 3 20 4 0 0 27
6 X 6.1. Keterlambatan pembiayaan oleh owner 3 7 12 5 0 27
X 6.2. Keterlambatan pencairan dana owner dari
DIPA
4 6 12 5 0 27
X 6.3. Keterbatasan dana kontraktor 1 8 12 6 0 27
X 6.4 Kenaikan harga bahan/material 1 14 7 5 0 27
X 6.5. Keterlambatan permintaan pengajuan
pembayaran oleh kontraktor
2 4 13 8 0 27
X 6.6 Keterlambatan pembayaran kontraktor kepada
Sub-kontraktor
0 5 14 8 0 27
7 X 7.1 Adanya terjadi kecelakaan kerja dilapangan 1 12 14 0 0 27
X 7.2 Pengaruh cuaca (hujan, dll) 0 3 3 18 3 27
X 7.3 Jauhnya lokasi pembuangan material proyek 0 3 21 3 0 27
X 7.4 Sulitnya akses ke lokasi proyek 2 9 15 1 0 27
X 7.5. Terjadi bencana alam seperti gempa, longsor,
banjir, kebakaran, dll
7 15 3 2 0 27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
No Variabel Sub Indikator
Skala yang dipilih oleh
Responden
1
STS
2
TS
3
Nt
4
S
5
ST
N
X 7.6. Terjadi sengketa lahan 1 1 0 16 9 27
X 7.7. Sulitnya pembebasan lahan oleh masyarakat 0 0 0 15 12 27
X 7.8. Keamanan kerja dilapangan yang kurang
terjamin
0 2 2 21 3 27
8 X 8.1. Penjadwalan yang kurang baik dari owner
(waktu yang disediakan terlalu cepat
3 21 2 0 0 27
X 8.2. Penjadwalan kurang baik dari kontraktor
(kelalaian kontraktor)
2 22 1 1 0 27
X 8.3. Komunikasi yang kurang baik antar bagian-
bagian organisasi disetiap kontraktor
1 21 4 1 0 27
X 8.4. Keterlambatan pembuatan laporan dan
administrasi pekerjaan
2 21 3 1 0 27
X 8.5. Terdapat pekerjaan yang perlu
diperbaiki/dibongkar akibat kesalahan
pelaksana
0 18 5 4 0 27
X 8.6. Adanya pekerjaan tambah kurang/ CCO
(Contract Change Order)
0 5 13 8 1 27
9 Y Seberapa besar pengaruhnya keterlambatan di
proyek terhadap faktor-faktor kuesioner ini?
2 0 0 0 25 27
Sumber : Hasil perhitungan jumlah responden
Keterangan:
X 1.1. – X 8.6. : Variabel bebas faktor penyebab keterlambatan
Y : Variabel terikat faktor penyebab keterlambatan
1 – 5 : Skala penilaian yang di pilih responden
N : Jumlah total responden
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
Nt : Netral/ Tidak Tahu
S : Setuju
ST : Sangat Setuju
Dari tabel diatas dapat dilihat hasil pilihan responden berdasarkan nilai-
nilai terhadap masing-masing pertanyaan. Dengan tabulasi data yang dipilih
responden, kemudian akan dilanjuti pengolahan data dengan menggunakan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
program SPSS 20 untuk mengetahui validitas data tersebut dan uji realibitas serta
uji korelasi.
4.2.2. Uji Validasi
Uji validasi adalah pengujian yang pertama kali dilakukan dari hasil
tabulasi data untuk mengetahui tingkat validitas pertanyaan yang diberikan
kepada responden. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS
versi 20.
Adapun syarat minimum dari uji validitas dengan responden yang bersedia
menjawab kuesioner ini adalah 27 orang. Maka, nilai R (Pearson Correlation)
hitung > R tabel (0,381) berdasarkan tabel distribusi r-tabel.
Tabel 4.3. Hasil nilai Corrected Item-Total Correlation
Variabel Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Rtabel
X1.1 112.63 46.781 .394 .674 0.381
X1.2 111.19 49.157 .412 .692 0.381
X1.4 112.63 45.858 .382 .673 0.381
X1.6 112.78 43.949 .638 .653 0.381
X2.1 112.70 46.140 .470 .668 0.381
X2.2 112.59 45.712 .488 .665 0.381
X2.4 112.70 44.909 .568 .660 0.381
X3.2 112.41 45.328 .397 .669 0.381
X3.4 112.19 45.695 .383 .674 0.381
X3.5 111.04 50.729 .384 .705 0.381
X4.2 112.41 45.635 .512 .665 0.381
X4.5 112.56 48.103 .462 .682 0.381
X5.3 112.70 45.063 .546 .661 0.381
X6.4 111.89 45.487 .393 .667 0.381
X6.5 112.00 45.692 .395 .672 0.381
X7.1 112.19 47.080 .450 .677 0.381
X7.4 112.00 45.923 .412 .668 0.381
X7.6 110.26 44.815 .391 .670 0.381
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Variabel Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Rtabel
X7.7 110.07 50.148 .433 .698 0.381
X7.8 110.59 51.558 .397 .706 0.381
X8.1 112.59 48.097 .383 .682 0.381
X8.4 112.48 47.567 .390 .676 0.381
X8.5 112.44 45.641 .457 .666 0.381
X8.6 111.07 49.456 .432 .692 0.381
Y 110.33 49.385 .561 .702 0.381
Sumber : Hasil olahan menggunakan Software SPSS versi 20
Pada tabel 4.3. dapat dilihat nilai dari 44 pertanyaan yang diberikan
kepada responden didapat sebanyak 25 pertanyaan yang mempunyai nilai
Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari (>) Rtabel = 0.381 dan
dinyatakan valid.
4.2.3. Uji Realibitas
Uji realiabilitas adalah uji untuk memuji kestabilan dan kekonsiten item
pertanyaan yang diujikan kembali. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan Cronbach’s alpha.
Hasil dari uji realibitas menggunakan Cronbach’s Alpha dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 4.4. Hasil uji realibitas menggunakan Metode Cronbach’s Alpha
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 27 100.0
Excludeda 0 .0
Total 27 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.684 27
Sumber : hasil olahan data menggunakan SPSS versi 20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Dapat dilihat dari hasil uji realibitas untuk nilai Cronbach’s Alpha dengan
jumlah responden sebanyak 27 buah adalah 0.684 atau lebih besar dari 0.6 nilai
Cronbach’s Alpha. Maka, realibitas diterima berdasarkan tabel 3.5
4.2.4. Uji Korelasi Non Parametik menggunakan Metode Rank Spearman
dan Kendall
Uji korelasi rank Spearman dan Kendall adalah uji untuk mendapatkan
tingkat korelasi dari sebuah penelitian dan menguji 2 variabel atau lebih, apabila
datanya berbentuk ordinal/ ranking.
Sigih Santoso (2006) menyatakan uji korelasi Spearman dan Kendall
memiliki besaran angka korelasi yaitu berkisar pada 0 (tidak ada korelasi sama
sekali) dan 1 (korelasi sempurna). Dan jika angka korelasi di atas 0.5 menunjukan
korelasi yang cukup kuat, sedangkan di bawah 0.5 menujukan korelasi lemah.
Tabel 4.5. Hasil Korelasi Metode Rank Kendall
Rank Metode Variabel Correlation
Coefficient
Standar
korelasi
Korelasi/tidak
korelasi
Kendall’s tau-b X1.1 -,113 0,5 Tidak Korelasi
X1.2 ,539 0,5 Korelasi
X1.4 -,137 0,5 Tidak Korelasi
X1.6 ,030 0,5 Tidak Korelasi
X2.1 ,108 0,5 Tidak Korelasi
X2.2 ,192 0,5 Tidak Korelasi
X2.4 -,265 0,5 Tidak Korelasi
X3.2 -,265 0,5 Tidak Korelasi
X3.4 -,194 0,5 Tidak Korelasi
X3.5 ,617 0,5 Korelasi
X4.2 ,143 0,5 Tidak Korelasi
X4.5 ,168 0,5 Tidak Korelasi
X5.3 -,140 0,5 Tidak Korelasi
X6.4 ,224 0,5 Tidak Korelasi
X6.5 ,203 0,5 Tidak Korelasi
X7.1 ,174 0,5 Tidak Korelasi
X7.4 ,171 0,5 Tidak Korelasi
X7.6 ,541 0,5 Korelasi
X7.7 ,725 0,5 Korelasi
X7.8 ,591 0,5 Korelasi
X8.1 ,232 0,5 Tidak Korelasi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Sumber : hasil olahan data
4.6. Hasil Korelasi Metode Rank Spearman
Rank Metode Variabel Sig. (2-
tailed)
Standar
korelasi
Korelasi/tidak
korelasi
Spearman’s rho X1.1 ,544 0,5 Korelasi
X1.2 ,559 0,5 Korelasi
X1.4 ,452 0,5 Tidak Korelasi
X1.6 ,872 0,5 Korelasi
X2.1 ,567 0,5 Korelasi
X2.2 ,302 0,5 Tidak Korelasi
X2.4 ,139 0,5 Tidak Korelasi
X3.2 ,139 0,5 Tidak Korelasi
X3.4 ,277 0,5 Tidak Korelasi
X3.5 ,373 0,5 Tidak Korelasi
X4.2 ,451 0,5 Tidak Korelasi
X4.5 ,373 0,5 Tidak Korelasi
X5.3 ,453 0,5 Tidak Korelasi
X6.4 ,224 0,5 Tidak Korelasi
X6.5 ,259 0,5 Tidak Korelasi
X7.1 ,361 0,5 Tidak Korelasi
X7.4 ,372 0,5 Tidak Korelasi
X7.6 ,694 0,5 Korelasi
X7.7 ,680 0,5 Korelasi
X7.8 ,638 0,5 Korelasi
X8.1 ,364 0,5 Tidak Korelasi
X8.4 ,214 0,5 Tidak Korelasi
X8.5 ,711 0,5 Korelasi
X8.6 ,137 0,5 Tidak Korelasi
Sumber: hasil olahan data
Berdasarkan tabel 4.5. dan tabel 4.6. maka didapat variabel x (faktor
keterlambatan) yang memiliki korelasi dengan variabel y (pengaruh terhadap
keterlambatan), yaitu :
1. Variabel x1.2 (kurangnya jumlah tenaga kerja dilapangan),
2. Variabel x7.6 (terjadi sengketa lahan)
3. Variabel x7.7 (sulitnya pembebasan lahan oleh masyarakat)
Rank Metode Variabel Correlation
Coefficient
Standar
korelasi
Korelasi/tidak
korelasi
Kendall’s tau-b X8.4 ,072 0,5 Tidak Korelasi
X8.5 ,126 0,5 Tidak Korelasi
X8.6 -,285 0,5 Tidak Korelasi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
4. Variabel x7.8 (Keamanan kerja dilapangan yang kurang terjamin)
Dari 4 variabel yang di anggap korelasi terhadap faktor penyebab
keterlambatan dari sub-indikator Lingkungan, Sosial dan Masyarakat yang
termasuk kedalam aspek Force Majeure.
4.2.5. Nilai Mean dan Standar Deviasi
Nilai mean adalah nilai tengah atau nilai rata-rata dari suatu kelompok.
Standar deviasi adalah nilai statistik yang digunakan untuk menentukan
bagaimana sebaran data dalam sampel, dan seberapa dekat data individu ke mean
(nilai rata-rata) . Maka, nilai mean pada penelitian ini adalah:
Tabel 4.7 Nilai Mean dan Standar Deviasi
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
x1.1 2.00 .555 27
x1.2 3.44 .577 27
x1.4 2.00 .734 27
x1.6 1.85 .602 27
x2.1 1.93 .474 27
x2.2 2.04 .518 27
x2.4 2.22 .751 27
x3.2 2.22 .751 27
x3.4 2.44 .801 27
x3.5 3.59 .694 27
x4.2 2.22 .506 27
x4.5 2.07 .474 27
x5.3 1.93 .550 27
x6.4 2.44 .556 27
x6.5 2.63 .565 27
X7.1 2.63 .577 27
X7.4 2.74 .656 27
X7.6 4.37 .742 27
X7.7 4.56 .884 27
X7.8 4.04 .518 27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Mean Std. Deviation N
X8.1
X8.4
X8.5
X8.6
y
2.04
2.15
2.19
3.56
4.30
.437
.362
.557
.506
.869
27
27
27
27
27
Sumber : hasil olahan data
Dari tabel 4.7 dapat dilihat nilai standar deviasi tertinggi pada variabel x
adalah x7.6. Variabel x7.6 merupakan faktor utama penyebab proyek ini
terlambat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Pada penelitian ini, peneliti membuat suatu kesimpulan bahwa terdapat
keterlambatan proyek pada proyek jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu.
Faktor-faktor penyebabkan terjadi keterlambatan pada proyek jalan bebas
hambatan Medan-Kualanamu adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan tabel 4.6, 4.7 dan 4.8 pada bab IV didapat nilai faktor
berdasarkan variabel terjadi keterlambatan, yaitu :
1. Variabel x1.2 (kurangnya jumlah tenaga kerja dilapangan)
memiliki nilai Kandall’sadalah 53,9 %, nilai Spearman’sadalah
55,9 % dan nilai Rank Mean adalah 3,44 dan standar deviasi adalah
0,577
2. Variabel x7.6 (terjadi sengketa lahan) memiliki nilai
Kandall’sadalah 54,1 %, nilai Spearman’sadalah 59,4 % dan nilai
Rank Mean adalah 4,37 dan standar deviasi adalah 0,742
3. Variabel x7.7 (sulitnya pembebasan lahan oleh masyarakat)
memiliki nilai Kandall’s adalah 72,5 %, nilai Spearman’sadalah 68
% dan nilai Rank Mean adalah 4,56 dan standar deviasi adalah
0,884
4. Variabel x7.8 (Keamanan kerja dilapangan yang kurang terjamin)
memiliki nilai Kandall’sadalah 59,1 %, nilai Spearman’s adalah
63,8 % dan nilai Rank Mean adalah 4,04 dan standar deviasi
adalah 0,518
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
2. Dan faktor utama yang menyebabkan terjadi keterlambatan adalah sulitnya
pembebasan lahan oleh masyarakat dari aspek Force Majuer (aspek lain).
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dilapangan, terdapat beberapa
masyarakat yang tidak membebaskan lahan sehingga menyebabkan
beberapa pekerjaan konstruksi tertunda. Tentu ini akan berdampak
singnifikan pada waktu pelaksanaan proyek ini. Ada beberapa aspek
masyarakat tidak membebaskan lahannya, yaitu: aspek politik, aspek biaya
ganti rugi, dan aspek lainnya. Pada penelitian ini peneliti tidak membahas
aspek penyebab masyarakat yang tidak membebaskan lahannya tersebut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
5.2. Saran
Berdasarkan yang telah dijabarkan oleh peneliti pada bab sebelumnya
maka dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat dijadikan
masukan bagi pemerintah dalam hal ini yaitu owner ataupun kontraktor khusus
nya pada proyek pembangunan jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu, antara
lain :
1. Perlu adanya suatu pendekatan yang lebih intensif dari panitia pengadaan
tanah terhadap para pemegang hak tanah dan bangunan dalam hal ini
masyarakat sekitar proyek tersebut sehingga musyawarah dapat lebih
efektif. Dan jika musyawarah kepada beberapa masyarakat tidak berhasil
memperoleh kesepakatan, sebaiknya dilakukan upaya pengadilan
berdasarkan undang-undang yang berlaku di Indonesia tentang
pembebasan lahan untuk kepentingan umum.
2. Dalam pengadaan pembebasan tanah pada proyek-proyek yang ada di
Indonesia terkhususnya pada proyek ini selaku pembuat kebijakan
seharusnya lebih memperhatikan mengenai ganti rugi. Sebaiknya
pemerintah menentukan harga tanah disesuaikan dengan perekonomian
pada lokasi proyek. Masyarakat sekitar proyek harus mendukung
kebijakan tentang ganti rugi atas lahan guna kepentingan masyarakat
banyak untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang sedang
direncanakan ataupun dilaksanakan di Indonesia.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Al-Juwairah.Yasser Abdullah. 1997. “ Factor Affecting Construction Costs in
Saudi Arabia (Thesis)”, King Fahd University of Petroleum & Minerals
─ Construction Engineering and Management, Dhahran, Saudi Arabia,
June.
Ariefasa, Ryan., 2012. Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan Konstruksi
Bangunan Gedung Bertingkat yang Berpengaruh terhadap Perubahan
Anggaran Biaya Pada Pekerjaan Struktur. Jakarta: UI
Arikunto, Suharsimi. 1996. “Prosedur Penelitian : Sut Pendekatan Praktek”.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Assaf. Sadi A., Al-Hejji. Sadiq. 2006. “Causes of Delay in Large Construction
Projects”. International Journal of Project Management 24 (2006) 349-
357.
Bakhtiyar, Ariful, dkk. 2012 . “Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Keterlambatan Proyek Konstruksi Pembangunan Gedung di Kota
Lamongan”. Malang
Dewati. Endang R, Siburiko. Jonata, Korna. Novial Yudi, Hadi. Taochid
Purnomo, Alam. Toni. 2010. “Proyek Pembangunan Jalan Tol Lingkar
Luar Jakarta
Dipohusodo I. 1995. “Manajemen Proyek dan Konstruksi”. Penerbit : Gramedia,
Jakarta.
Diana Priatna, Nana, dan Rony Setiawan. “Pengantar Statistika”, Graha
Yogyakarta, 2005
Dr. Riduwan, M.B.A., 2010. “Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian”.
Alfabeta, Bandung.
Ary, Donald. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan; Penterjemah Arief
Furchan. Surabaya:Usaha Nasional
Ervianto.W.I. 2002.” Manajemen Proyek Konstruksi,” Yogyakarta, Penerbit Andi
Offset.
Ervianto, Wulfram I. 2004. Teori–Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi.
Yogyakarta : Andi.
Irsyad, Muhammad Nur., 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
keterlambatan Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek pembangunan
Jembatan Rel Kereta Api Kuala Tanjung –Sumatera Utara), Medan:
USU
Husen, Abrar. 2009. “Manajemen Proyek”. Andi : Yogyakrta.
Levis dan Atherley. (1996). “Delay Construction”. Langford
Maria S.W. Sumarjono. 1989, Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian,
Yogyakarta, Gramedia Pustaka Utama
Narbuko, Cholid. 2007. Metodologi Penelitian. Bumi Aksara : Jakarta
Nainggolan. Ermon Denny H, Frans Natalius, Sihombing. Sahala M. 2010. “
Manajemen Resiko Kinerja Biaya Dan Waktu Proyek Apartemen Central
Park Jakarta “ Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Mei.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Nicholas. M, John. Project Management for Business, Engineering, and
Technology
Nazir, Moh., 1999. Metode Penelitian. Cetakan ketiga. Jakarta. Ghalia Indonesia
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.43/PRT/M/2007
PMI. (2008). “A Guide to The Project Management Body of Knowledge (PMBOK
Guide) 4th edition”. Newton Square,Pennsylvania: Project Management
Institute.Inc
Proboyo., 1999. Keterlambatan waktu pelaksanaan proyek : klasifikasi dan
peringkat dari penyebab-penyebabnya. Dimensi Teknik Sipil Volume
1, No. 1. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Rusiadi, Nur Subiantoro, Rahmat Hidayat., 2014. Metode Penelitian. Medan:
USU Press
Soeharto, Iman. 1995. Manajemen Proyek Dari Konseptual sampai Operasional
Jakarta: Erlangga
Santoso, Singgih. 2006. Menguasai STATISTIK Di Era Informaasi dengan SPSS
14. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Santoso, Singgih. 2015. SPSS 20 Pengolahan Data Statistik di Era Informasi.
PT. Elex Media Komputindo : Jakarta
Sarwono, Jonathan. 2006. “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.”
Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sugiyono, DR. 2003. “Statistika Untuk Penelitian,” Penerbit CV.Alfabeta,
Bandung.
Suita, Diana., 2013. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek
Konstruksi Jembatan Di Sumatera Utara dan Aceh, Medan : USU
Susanto, Hendra., 2013. Auditing Proyek-Proyek Konstruksi. Yogyakarta
Uma, Sekaran., 1992. Research Methods for Busines
Wei.Kang.Sik. 2010. “Causes Effects and Method og Minimizing Delays in
Construction Projects (Thesis)”, Faculty of Civil Engineering
Universiti Teknologi Malaysia, April.
Widodo, Theodorus. 2013. Kajian Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan Proyek
Konstruksi Gedung Di Kota Kupang. Jurnal Teknik Sipil. Vol 2, No.2.
Widhiawati, Rai, I.A. 2009. “Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan
Pelaksanaan Proyek Konstruksi,” Jurnal Teknologi Elektro Vol.8 No. 2
Juli-Desember.
Wijayanthi,S., 2008. Faktor-faktor Penyebab Keterlambatan Waktu
Pembangunan proyek Gedung Negara di Lingkungan Pemerintah Kota
Kediri, ITS
www.spssindonesia .com/2014/01/uji-ralibilitas
Zulvantino. 2015. Analisa Faktor-Faktor Resiko yang Mempengaruhi
Keterlambatan Proyek Gedung (Studi Kasus : Pelaksanaan Proyek
konstruksi Gedung di Kota Medan), Medan, USU
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Kuesioner Penelitian
Juli 2016
Nama Mahasiswa : Muhammad Reza Adhiputra (Mahasiswa Teknik Sipil USU)
Judul Skripsi : Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek Konstruksi Jalan
Toll dan Tindakan Pencegahan
(Studi Kasus : “Jalan Bebas Hambatan Medan – Kualanamu”)
I. DATA RESPONDEN (Lingkari/ (X) jawaban yang Bapak / Ibu / Saudara Pilih )
1. Bapak/Ibu/Saudara berlaku atas pihak :
a. Owner
b. Konsultan Pengawas
c. Kontraktor / Subkontraktor
2. Jabatan Bapak/Ibu/Saudara pada Proyek ini
a. Project Coordinator/Manager g. Quantity Staff
b. Site Engineer h. Safety Officer
c. Project Supervisior i. Drafter
d. Engineering Manager j. Contract Specialist
e. Chief Supervisior k. Professional Staff
f. Quality Control
3. Jenis Kelamin Responden :
a. Laki-Laki b. Perempuan
4. Usia Bapak/Ibu/Saudara :
a. ≤ 20 Tahun c. 31 s/d 40 Tahun
b. 21 ≤ 30 Tahun d. ≥ 40 Tahun
5. Pengalaman kerja Bapak/Ibu/Saudara di dunia proyek kontruksi :
a. 1 s/d 5 tahun b. >5 tahun
6. Lama bekerja di proyek Jalan Toll Medan-Kualanamu :
a. < 1 tahun c. 2 – 3 tahun
b. 1 – 2 tahun d. > 3 tahun
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
II. DATA PROYEK (Lingkari/ (X) jawaban yang Bapak / Ibu / Saudara
Pilih )
1. Proyek ini dibiayai oleh :
a. Dana Pemerintah d. Dana Swasta
b. Pinjaman Bank e. Kombinasi A dan D
c. Kombinasi A dan B
2. Menurut Bapak/Ibu/Saudara apakah proyek ini telah terjadi
keterlambatan?
a. Jika ya, Alasannya :
b. Tidak
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Research Questionnaire
Juli 2016
Thesis title: The Analysis of The Cause of Delay in Highway Construction
Project and The Preventive action
(case study: Medan – Kualanamu Highway)
Student Name: Muhammad Reza Adhiputra (Student of Civil Engineering of
USU)
I. Data of Respondent (please circle/give (x) mark on your answer)
1. Your status:
a. Owner
b. Superintendent Consultant
c. Contractor/Subcontractor
2. Your position in this project:
a. Project coordinator/manager
b. Site engineer
c. project Supervisor
d. Engineering manager
e. Chief Supervisor
f. Quality Controller
g. Quantity Staff
h. Safety Officer
i. Drafter
j. Contract Specialist
k. Professional Staff
3. Gender:
a. Male
b. Female
4. Age:
a. Below 20 years old
b. 21 – 30 years old
c. 31 – 40 years old
d. Above 40 years old
5. Working experience in construction:
a. 1 – 5 years
b. Above 5 years
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
6. Working duration in Medan – Kualanamu highway project:
a. Below 1 year c. 2 – 3 years
b. 1 – 2 years d. Above 3 years
II. Data of project
1. This project is funded by:
a. Government
b. Bank loan
c. Combination of A and B
d. Private
e. Combination of A and D
2. In your opinion, is this project late?
a. Yes, because: ____
b. No
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Uji Validitas
Hasil nilai Corrected Item-Total Correlation
Sumber : Hasil olahan menggunakan Software SPSS versi 20
Keterangan : Nilai Corrected Item-Total Correlation dalam satuan Se- perseribu
Variabel Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Rtabel
X1.1 112.63 46.781 .394 .674 0.381
X1.2 111.19 49.157 .412 .692 0.381
X1.4 112.63 45.858 .382 .673 0.381
X1.6 112.78 43.949 .638 .653 0.381
X2.1 112.70 46.140 .470 .668 0.381
X2.2 112.59 45.712 .488 .665 0.381
X2.4 112.70 44.909 .568 .660 0.381
X3.2 112.41 45.328 .397 .669 0.381
X3.4 112.19 45.695 .383 .674 0.381
X3.5 111.04 50.729 .384 .705 0.381
X4.2 112.41 45.635 .512 .665 0.381
X4.5 112.56 48.103 .462 .682 0.381
X5.3 112.70 45.063 .546 .661 0.381
X6.4 111.89 45.487 .393 .667 0.381
X6.5 112.00 45.692 .395 .672 0.381
X7.1 112.19 47.080 .450 .677 0.381
X7.4 112.00 45.923 .412 .668 0.381
X7.6 110.26 44.815 .391 .670 0.381
X7.7 110.07 50.148 .433 .698 0.381
X7.8 110.59 51.558 .397 .706 0.381
X8.1 112.59 48.097 .383 .682 0.381
X8.4 112.48 47.567 .390 .676 0.381
X8.5 112.44 45.641 .457 .666 0.381
X8.6 111.07 49.456 .432 .692 0.381
Y 110.33 49.385 .561 .702 0.381
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
DISTRIBUSI NILAI rtabel SIGNIFIKANSI 5% dan 1%
N Tingkat Signifikansi N Tingkat Signfikansi
5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 38 0.320 0.413
4 0.950 0.990 39 0.316 0.408
5 0.878 0.959 40 0.312 0.403
6 0.811 0.917 41 0.308 0.398
7 0.754 0.874 42 0.304 0.393
8 0.707 0.834 43 0.301 0.389
9 0.666 0.798 44 0.297 0.384
10 0.632 0.765 45 0.294 0.380
11 0.602 0.735 46 0.291 0.376
12 0.576 0.708 47 0.288 0.372
13 0.553 0.684 48 0.284 0.368
14 0.532 0.661 49 0.281 0.364
15 0.514 0.641 50 0.279 0.361
16 0.497 0.623 55 0.266 0.345
17 0.482 0.606 60 0.254 0.330
18 0.468 0.590 65 0.244 0.317
19 0.456 0.575 70 0.235 0.306
20 0.444 0.561 75 0.227 0.296
21 0.433 0.549 80 0.220 0.286
22 0.432 0.537 85 0.213 0.278
23 0.413 0.526 90 0.207 0.267
24 0.404 0.515 95 0.202 0.263
25 0.396 0.505 100 0.195 0.256
26 0.388 0.496 125 0.176 0.230
27 0.381 0.487 150 0.159 0.210
28 0.374 0.478 175 0.148 0.194
29 0.367 0.470 200 0.138 0.181
30 0.361 0.463 300 0.113 0.148
31 0.355 0.456 400 0.098 0.128
32 0.349 0.449 500 0.088 0.115
33 0.344 0.442 600 0.080 0.105
34 0.339 0.436 700 0.074 0.097
35 0.334 0.430 800 0.070 0.091
36 0.329 0.424 900 0.065 0.086
37 0.325 0.418 1000 0.062 0.081
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN
PROYEK JALAN BEBAS HAMBATAN MEDAN – KUALANAMU
Oleh : Muhammad Reza Adhiputra
II. Tabel Skala Penilaian
Skala Keterangan
1 Sangat Tidak Setuju/ Sangat Tidak Berpengaruh/ Absolutely Disagree
2 Tidak Setuju/ Tidak Berpengaruh/ Disagree
3 Netral/ Neutral
4 Setuju/ Berpengaruh / Agree
5 Sangat Setuju / Sangat Berpengaruh/ Absolutely Agree
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN
PROYEK JALAN BEBAS HAMBATAN MEDAN – KUALANAMU
III. Dibawah ini pertanyaan-pertanyaan yang merupakan faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek
No. Indikator Sub Indikator
Menurut Responden
Sangat Tidak
Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju
1 Tenaga Kerja
Kurangnya skill tenaga kerja dilapangan
Kurangnya jumlah tenaga kerja dilapangan
Kurangnya kedispilinan tenaga kerja
Kurangnya keahlian dan keterampilan serta motivasi kerja para
pekerja dilapangan
Kelalaian/keterlambatan Pekerjaan Oleh Sub-Kontraktor
Kurangnya pengawasan dilapangan
2 Material
Tidak tersedianya bahan secara cukup pasti/layak sesuai kebutuhan
Kurangnya koordinasi petugas di lapangan dengan Quality Control
Kelangkaan Material
Keterlambatan waktu pemesanan
3 Peralatan
Tidak tersedia alat/peralatan kerja yang cukup memadai/ sesuai
kebutuhan
Kerusakan peralatan
Keterlambatan Mobilisasi/distribusi peralatan
Rendahnya prokdutivitas peralatan
Kurangnya ketersedian operator peralatan
4 Desain
Perubahan desain/detail oleh owner pada waktu pelaksanaan
Perubahan lingkup pekerjaan pada waktu pelaksanaan
Proses permintaan dan persetujuan gambar kerja oleh owner
Ketidak-akuratan disain yang membutuhkan review desain
Adanya permintaan perubahan atas pekerjaan yang telah selesai
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
No. Indikator Sub Indikator
Menurut Responden
Sangat Tidak
Setuju Tidak Setuju Netral Setuju
Sangat
Setuju
5 Perencanaan dan
Pelaksanaan
Rencana urutan kerja yang tidak tersusun dengan baik/terpadu
Metode konstruksi/pelaksanaan kerja yang salah/tidak lengkap
Pelaksanaan dilapangan tidak sesuai SOP (Standart Operational
Pekerjaan) yang mengacu pada peraturan yang ada
Keterbatasan wewenang setiap kontraktor
6 Pembiayaan
Keterlambatan pembiayaan oleh owner
Keterlambatan pencairan dana owner dari DIPA
Keterbatasan dana kontraktor
Kenaikan harga bahan/material
Keterlambatan permintaan pengajuan pembayaran oleh kontraktor
Keterlambatan pembayaran kontraktor kepada Sub-kontraktor
7 Lingkungan, sosial
& masyarakat
Adanya terjadi kecelakaan kerja dilapangan
Pengaruh cuaca (hujan, dll)
Jauhnya lokasi pembuangan material proyek
Sulitnya akses ke lokasi proyek
Terjadi bencana alam seperti gempa, longsor, banjir, kebakaran, dll
Terjadi sengketa lahan
Sulitnya pembebasan lahan oleh masyarakat
Keamanan kerja dilapangan yang kurang terjamin
8 Manajerial
Penjadwalan yang kurang baik dari owner (waktu yang disediakan
terlalu cepat
Penjadwalan kurang baik dari kontraktor (kelalaian kontraktor)
Komunikasi yang kurang baik antar bagian-bagian organisasi
disetiap kontraktor
Keterlambatan pembuatan laporan dan administrasi pekerjaan
Terdapat pekerjaan yang perlu diperbaiki/dibongkar akibat
kesalahan pelaksana
Adanya pekerjaan tambah kurang/ CCO (Contract Change Order)
NB : Berikan Tanda √ pada setiap pertanyaan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
No Indikator Sub Indikator Sangat tidak
berpengaruh
Tidak
berpengaruh
Netral Berpengaruh Sangat
berpengaruh
1 Keterlambatan Seberapa besar pengaruhnya keterlambatan di
proyek terhadap faktor-faktor kuesioner ini?
NB : Berikan Tanda √ pada setiap pertanyaan TERIMA KASIH
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
The Identification of factor causes the Medan-Kualanamu Highway Project Delayed.
By: Muhammad Reza Adhiputra
No Inddicator Sub Indicator Opinion
Absolutely
Disagree
Disagree
Neutral
Agree
Absolutely
Agree
1 Worker 1. Lack of skill at the field
2. Lack number of workers
3. Lack of worker discipline
4. Lack of expertise and skill, and also motivation
of workers at the field
5. Delayed action by sub contractor
6. Lack of supervising at the field
2 Material 1. Unavailability of enough material as needed
2. Lack of coordination between officer with
Quality Controller at the field
3. Rare material
4. Delayed time of order
3 Utilities 1. Unavailability of good equipment/ as needed
2. Broken equipment
3. Delayed mobilization/ equipment distribution
4. Equipment low productivity
5. Lack number of equipment operator
4 Design 1. Design/detail changed by owner during running
project
2. Working environment changed during running
project
3. Request and validation process of sketch by
owner
4. Design inaccuracy needing design review
5. Change request for finished work
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
No. Indiccator Sub Indicator
Opinion
Absolutely
Disagree
Disagree
Neutral Agree
Absolutely
Agree
5 Planning and
implementation
1. Badly-organized sequence of work plan
2. Incomplete instruction method/ work
implementation
3. Field implementation does not fit the SOP which
refers to the policy
4. Limited responsibility of every contractor
6 Expenses 1. Delayed fund by owner
2. Delayed disbursed fund of the owner from DIPA
3. Limited fund of contractor
4. Raised of material cost
5. Delayed request of payment proposal by
contractor
6. Delayed contractor payment
7 Environment, social, and
Society
1. Work accident at the field
2. Weather influence (rain, etc)
3. The distance of the material of the project waste
4. Isolated area
5. Natural disasters, like: earthquake, flood, fire,
etc
6. Lot conflict
7. The difficulty of lot settlement
8. Safety in the field which is not dependable
8 Managerial 1. Badly-organized scheduling by the owner
(available time is too short)
2. Unorganized scheduling by the contractor
(contractor’s error)
3. Bad communication among every part of
organization in every contractor
4. Delayed report and job administration
5. Unfinished job necessary to fix due to the
mistakes of the doers
6. Contract Change Order
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
No. Indiccator Sub Indicator Absolutely
Disagree
Disagree
Neutral Agree
Absolutely
Agree 1 Delay of Project How The Influence of Delay in this Project to The
Questionnaire
PS. Give () symbol for each question THANK YOU
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
UJI METODE KENDALL DAN SPEARMAN
Correlations
x1.1 x1.2 x1.4 x1.6 x2.1 x2.2 x2.4 x3.2 x3.4 x3.5 x4.2 x4.5 x5.3 x6.4 x6.5 X7.1 X7.4 X7.6 X7.7 X7.8 X8.1 X8.4 X8.5 X8.6 y
Kendall's tau_b
x1.1 Correlation Coefficient
1,000 ,315 .629**
.547** .420
* ,250 ,294 ,294 -,030 0,000 -,137 -,013 -,006 -,106 ,100 0,000 -,123 ,339 ,249 ,125 -,301 -,185 -,122 ,132 -
,113
Sig. (2-tailed)
,091 ,000 ,003 ,023 ,173 ,102 ,102 ,866 1,000 ,462 ,943 ,974 ,561 ,579 1,000 ,510 ,065 ,182 ,496 ,105 ,329 ,508 ,485 ,540
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
x1.2 Correlation Coefficient
,315 1,000 ,236 ,052 ,074 ,139 -,141 -,141 ,130 .465* -,322 ,161 -,122 ,118 ,039 -,164 ,104 ,120 ,037 ,128 -,160 -,269 -,130 ,288 ,539
Sig. (2-tailed)
,091 ,198 ,781 ,694 ,457 ,439 ,439 ,473 ,013 ,090 ,393 ,514 ,525 ,832 ,387 ,585 ,521 ,846 ,495 ,398 ,164 ,490 ,135 ,456
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
x1.4 Correlation Coefficient
.629** ,236 1,00
0 ,324 ,307 ,272 ,278 ,278 -,051 ,087 -,099 ,205 -,005 -,023 ,318 ,179 -,090 ,165 -,092 ,091 -,220 -,137 -,179 ,098 -
,137
Sig. (2-tailed)
,000 ,198 ,071 ,091 ,131 ,114 ,114 ,769 ,630 ,590 ,260 ,977 ,900 ,072 ,327 ,621 ,359 ,616 ,615 ,227 ,460 ,324 ,598 ,446
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
x1.6 Correlation Coefficient
.547** ,052 ,324 1,000 ,338 .493
** ,332 ,332 ,212 ,112 ,102 ,038 ,286 ,129 ,148 ,109 ,115 .586
** ,255 -,106 ,027 -,091 ,169 ,151 ,030
Sig. (2-tailed)
,003 ,781 ,071 ,068 ,007 ,064 ,064 ,235 ,541 ,586 ,839 ,119 ,478 ,411 ,559 ,536 ,001 ,171 ,565 ,885 ,632 ,359 ,425 ,869
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
x2.1 Correlation Coefficient
.420* ,074 ,307 ,338 1,000 .462
* ,146 ,146 -,011 -,120 ,275 ,187 .374
* ,047 ,094 ,124 ,175 ,151 -,190 ,014 ,016 ,261 ,176 -,142 ,108
Sig. (2-tailed)
,023 ,694 ,091 ,068 ,013 ,420 ,420 ,950 ,516 ,145 ,319 ,043 ,797 ,605 ,511 ,353 ,417 ,313 ,940 ,932 ,173 ,346 ,459 ,561
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
x2.2 Correlation Coefficient
,250 ,139 ,272 .493** .462
* 1,000 ,092 ,092 ,116 ,132 ,175 0,000 .389
* ,234 ,331 ,337 ,053 ,193 -
.410*
-,007 -,008 ,178 ,079 ,206 ,192
Sig. (2-tailed)
,173 ,457 ,131 ,007 ,013 ,612 ,612 ,517 ,474 ,352 1,000 ,035 ,202 ,067 ,072 ,778 ,297 ,028 ,972 ,968 ,351 ,668 ,280 ,299
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
x2.4 Correlation
,294 -,141 ,278 ,332 ,146 ,092 1,000 1.000**
,119 -,180 ,185 ,128 ,333 -,174 -,034 ,263 -,046 ,281 ,233 -,229 ,111 ,221 ,261 -,189 -,265
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
Coefficient
Sig. (2-tailed)
,102 ,439 ,114 ,064 ,420 ,612 ,496 ,317 ,312 ,481 ,064 ,330 ,849 ,151 ,802 ,119 ,203 ,204 ,540 ,235 ,150 ,308 ,142
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
x3.2 Correlation Coefficient
,294 -,141 ,278 ,332 ,146 ,092 1.000**
1,000 ,119 -,180 ,185 ,128 ,333 -,174 -,034 ,263 -,046 ,281 ,233 -,229 ,111 ,221 ,261 -,189 -,265
Sig. (2-tailed)
,102 ,439 ,114 ,064 ,420 ,612 ,496 ,317 ,312 ,481 ,064 ,330 ,849 ,151 ,802 ,119 ,203 ,204 ,540 ,235 ,150 ,308 ,142
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
x3.4 Correlation Coefficient
-,030 ,130 -,051
,212 -,011 ,116 ,119 ,119 1,000 ,266 -,103 -,168 ,101 ,125 ,150 ,223 ,296 ,277 ,124 -,174 -,054 -,068 ,039 -,053 -,194
Sig. (2-tailed)
,866 ,473 ,769 ,235 ,950 ,517 ,496 ,496 ,136 ,570 ,350 ,574 ,482 ,391 ,219 ,103 ,122 ,495 ,332 ,764 ,714 ,827 ,773 ,278
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
x3.5 Correlation Coefficient
0,000 .465* ,087 ,112 -,120 ,132 -,180 -,180 ,266 1,000 -
.515**
-,094 -,108 -,027 ,190 -,194 -,123 ,259 -,085 ,239 -,201 -.387
*
-,023 ,231 ,617
Sig. (2-tailed)
1,000 ,013 ,630 ,541 ,516 ,474 ,317 ,317 ,136 ,006 ,614 ,557 ,884 ,293 ,299 ,510 ,159 ,649 ,195 ,279 ,041 ,900 ,224 ,350
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
x4.2 Correlation Coefficient
-,137 -,322 -,099
,102 ,275 ,175 ,185 ,185 -,103 -.515
**
1,000 ,307 .413* ,328 -,057 ,134 .440
* -,124 -,041 -,175 ,365 .869
** .501
** ,056 ,143
Sig. (2-tailed)
,462 ,090 ,590 ,586 ,145 ,352 ,312 ,312 ,570 ,006 ,103 ,027 ,078 ,755 ,481 ,021 ,507 ,828 ,352 ,054 ,000 ,008 ,773 ,445
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
x4.5 Correlation Coefficient
-,013 ,161 ,205 ,038 ,187 0,000 ,128 ,128 -,168 -,094 ,307 1,000 ,301 -,042 -,153 ,161 ,125 -,199 -,095 -,007 ,168 .378* ,234 -,180 ,168
Sig. (2-tailed)
,943 ,393 ,260 ,839 ,319 1,000 ,481 ,481 ,350 ,614 ,103 ,105 ,822 ,401 ,393 ,507 ,284 ,614 ,970 ,369 ,048 ,208 ,346 ,365
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
x5.3 Correlation Coefficient
-,006 -,122 -,005
,286 .374* .389
* ,333 ,333 ,101 -,108 .413
* ,301 1,000 ,260 ,079 ,183 ,028 -,113 -,289 0,000 ,180 .420
* .385
* ,012 -
,140
Sig. (2-tailed)
,974 ,514 ,977 ,119 ,043 ,035 ,064 ,064 ,574 ,557 ,027 ,105 ,154 ,661 ,328 ,881 ,537 ,121 1,000 ,334 ,027 ,037 ,952 ,447
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
x6.4 Correlation
-,106 ,118 -,023
,129 ,047 ,234 -,174 -,174 ,125 -,027 ,328 -,042 ,260 1,000 .467** -,108 .398
* -,130 -,201 -,156 ,281 ,200 ,217 ,097 ,224
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
x1.1 x1.2 x1.4 x1.6 x2.1 x2.2 x2.4 x3.2 x3.4 x3.5 x4.2 x4.5 x5.3 x6.4 x6.5 X7.1 X7.4 X7.6 X7.7 X7.8 X8.1 X8.4 X8.5 X8.6 y
x6.5 Correlation Coefficient
,100 ,039 ,318 ,148 ,094 ,331 -,034
-,034
,150 ,190 -,057 -,153
,079 .467** 1,000 ,088 -,020 0,000 -
.489**
-,342 .366* -,099 ,195 -,056 ,203
Sig. (2-tailed)
,579 ,832 ,072 ,411 ,605 ,067 ,849 ,849 ,391 ,293 ,755 ,401 ,661 ,009 ,632 ,914 1,000 ,008 ,058 ,044 ,594 ,282 ,765 ,260
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
X7.1 Correlation Coefficient
0,000 -,164
,179 ,109 ,124 ,337 ,263 ,263 ,223 -,194
,134 ,161 ,183 -,108 ,088 1,000 ,041 -,055 -,079 -,267 ,086 ,224 ,092 -.480
*
,174
Sig. (2-tailed)
1,000 ,387 ,327 ,559 ,511 ,072 ,151 ,151 ,219 ,299 ,481 ,393 ,328 ,560 ,632 ,827 ,769 ,678 ,154 ,647 ,246 ,625 ,013 ,352
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
X7.4 Correlation Coefficient
-,123 ,104 -,090
,115 ,175 ,053 -,046
-,046
,296 -,123
.440* ,125 ,028 .398
* -,020 ,041 1,000 ,142 ,212 -,293 ,322 ,302 ,305 ,054 ,171
Sig. (2-tailed)
,510 ,585 ,621 ,536 ,353 ,778 ,802 ,802 ,103 ,510 ,021 ,507 ,881 ,032 ,914 ,827 ,449 ,264 ,117 ,088 ,118 ,104 ,780 ,361
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
X7.6 Correlation Coefficient
,339 ,120 ,165 .586** ,151 ,193 ,281 ,281 ,277 ,259 -,124 -
,199 -,113 -,130 0,000 -,055 ,142 1,000 .405
* -,074 -,071 -,255 ,068 ,161 ,541
Sig. (2-tailed)
,065 ,521 ,359 ,001 ,417 ,297 ,119 ,119 ,122 ,159 ,507 ,284 ,537 ,479 1,000 ,769 ,449 ,031 ,690 ,701 ,180 ,711 ,396 ,693
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
X7.7 Correlation Coefficient
,249 ,037 -,092
,255 -,190
-.410
*
,233 ,233 ,124 -,085
-,041 -,095
-,289 -,201 -.489
**
-,079 ,212 .405* 1,000 -,024 -,163 -,145 -,155 ,049 ,725
Sig. (2-tailed)
,182 ,846 ,616 ,171 ,313 ,028 ,203 ,203 ,495 ,649 ,828 ,614 ,121 ,278 ,008 ,678 ,264 ,031 ,899 ,387 ,452 ,410 ,799 ,430
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
X7.8 Correlation Coefficient
,125 ,128 ,091 -,106 ,014 -,007
-,229
-,229
-,174
,239 -,175 -,007
0,000 -,156 -,342 -,267 -,293 -,074 -,024 1,000 -.843
**
-,017 -.404
*
,351 ,591
Sig. (2-tailed)
,496 ,495 ,615 ,565 ,940 ,972 ,204 ,204 ,332 ,195 ,352 ,970 1,000 ,395 ,058 ,154 ,117 ,690 ,899 ,000 ,929 ,029 ,065 ,359
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
Coefficient
Sig. (2-tailed)
,561 ,525 ,900 ,478 ,797 ,202 ,330 ,330 ,482 ,884 ,078 ,822 ,154 ,009 ,560 ,032 ,479 ,278 ,395 ,129 ,288 ,237 ,606 ,220
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
X8.1 Correlation Coefficient
-,301 -,160
-,220
,027 ,016 -,008
,111 ,111 -,054
-,201
,365 ,168 ,180 ,281 .366* ,086 ,322 -,071 -,163 -
.843**
1,000 ,213 .588** -,263 ,232
Sig. (2-tailed)
,105 ,398 ,227 ,885 ,932 ,968 ,540 ,540 ,764 ,279 ,054 ,369 ,334 ,129 ,044 ,647 ,088 ,701 ,387 ,000 ,267 ,002 ,171 ,212
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
X8.4 Correlation Coefficient
-,185 -,269
-,137
-,091 ,261 ,178 ,221 ,221 -,068
-.387
*
.869** .378
* .420
* ,200 -,099 ,224 ,302 -,255 -,145 -,017 ,213 1,000 .432
* -,047 ,072
Sig. (2-tailed)
,329 ,164 ,460 ,632 ,173 ,351 ,235 ,235 ,714 ,041 ,000 ,048 ,027 ,288 ,594 ,246 ,118 ,180 ,452 ,929 ,267 ,024 ,812 ,703
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
X8.5 Correlation Coefficient
-,122 -,130
-,179
,169 ,176 ,079 ,261 ,261 ,039 -,023
.501** ,234 .385
* ,217 ,195 ,092 ,305 ,068 -,155 -
.404*
.588** .432
* 1,000 -,253 ,126
Sig. (2-tailed)
,508 ,490 ,324 ,359 ,346 ,668 ,150 ,150 ,827 ,900 ,008 ,208 ,037 ,237 ,282 ,625 ,104 ,711 ,410 ,029 ,002 ,024 ,185 ,497
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
X8.6 Correlation Coefficient
,132 ,288 ,098 ,151 -,142
,206 -,189
-,189
-,053
,231 ,056 -,180
,012 ,097 -,056 -.480
*
,054 ,161 ,049 ,351 -,263 -,047 -,253 1,000 -,285
Sig. (2-tailed)
,485 ,135 ,598 ,425 ,459 ,280 ,308 ,308 ,773 ,224 ,773 ,346 ,952 ,606 ,765 ,013 ,780 ,396 ,799 ,065 ,171 ,812 ,185 ,134
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
y Correlation Coefficient
-,113 -,139
-,137
,030 ,108 ,192 -,265
-,265
-,194
-,172
,143 ,168 -,140 ,224 ,203 ,174 ,171 -,073 -,148 -,169 ,232 ,072 ,126 -,285 1,000
Sig. (2-tailed)
,540 ,456 ,446 ,869 ,561 ,299 ,142 ,142 ,278 ,350 ,445 ,365 ,447 ,220 ,260 ,352 ,361 ,693 ,430 ,359 ,212 ,703 ,497 ,134
N 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA