analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan nasabah dalam ...
ANALISIS FAKTOR KEPUASAN NASABAH NON MUSLIM TERHADAP...
Transcript of ANALISIS FAKTOR KEPUASAN NASABAH NON MUSLIM TERHADAP...
ANALISIS FAKTOR KEPUASAN NASABAH NON MUSLIM TERHADAP
KUALITAS LAYANAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN
METODE COSTUMER SATICFACTION INDEX (CSI) DAN IMPORTANCE
PERFORMANCE ANALYSIS (IPA)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S. E)
Oleh:
DEA LESTARI
1113046000107
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H/ 2018 M
ii
ANALISIS FAKTOR KEPUASAN NASABAH NON MUSLIM TERHADAP
KUALITAS LAYANAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN
METODE COSTUMER SATICFACTION INDEX (CSI) DAN IMPORTANCE
PERFORMANCE ANALYSIS (IPA)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S. E)
Oleh:
DEA LESTARI
1113046000107
Dibawah Bimbingan
Erika Amelia, SE, M.Si
NIP. 19771109 200912 2 2001
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H/ 2018 M
iii
iv
LEMBAR PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA ILMIAH
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, 17 Januari 2018
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Dea Lestari
Alamat : Jl. Unta Raya RT 001/06 No. 34 Pondok
Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan,
Banten 15412
Telepon : 0852-1538-5698
Email : [email protected]
Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 19 Oktober 1995
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
B. PENDIDIKAN FORMAL
Pendidikan Nama Lembaga Kota Tahun
Masuk
Tahun
Keluar
SD MI. Nurul Falah Tangerang
Selatan 2001 2007
SMP MTs Negeri 13 Jakarta Jakarta
Selatan 2007 2010
SMA SMK Kartika X-2
Jakarta
Jakarta
Selatan 2010 2013
S1 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Tangerang
Selatan 2013 2018
vi
C. PENGALAMAN ORGANISASI
Lembaga/ Institusi Tahun
Anggota Basket Fakultas Syariah dan Hukum 2014-2017
Anggota FORSA UIN Syahid Jakarta 2016-2017
Staf Divisi Minat dan Bakat HMPS Muamalat Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014-2017
Anggota HIMPAUDI Ciputat Timur 2014-2018
vii
ABSTRACT
This research purposed for analysing non-moslem customer statisfaction
factors that affect the quality of sharia bank services by using Customer
Saticfaction index (CSI) and Importance Performance Analysis (IPA) methods
whom are non-moslem customers of sharia bank in Tangerang Selatan. The
method of sample decision that used is probability sampling. The method of
analysis which is used in this research is costumer satisfaction index (CSI) and
importance performance analysis (IPA).
The result of the research shown that the statisfaction of non moslem
customers in sharia bank in Tangerang Selatan is 81%. The atribute in kuadran I
and becomes the main priority is sharia bank atribute which has facilities and
adequate infrastructure for supporting customer service. The atribute in kuadran
VI and becomes exceeded is the atribute of the availability of bank employees in
listening to customer complaints and suggestions.
Keywords: Customer Statisfaction, Costumer Satisfaction Index (CSI),
Importance Performance Analysis (IPA)
Pembimbing: Erika Amelia, M. Si
Bibliography: 1977-2016
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor kepuasan nasabah non
muslim yang mempengaruhi kualitas layanan bank syariah dengan menggunakan
metode Customer Saticfaction index (CSI) dan Importance Performance Analysis
(IPA) yang merupakan nasabah non muslim bank syariah di Tangerang Selatan.
Metode penentuan sampel yang digunakan adalah probability sampling. Metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah costumer satisfaction index
(CSI) dan importance performance analysis (IPA).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan nasabah Non Muslim pada
Bank Syariah di Tangerang Selatan sebesar 81%. Atribut yang terdapat pada
kuadran I dan menjadi prioritas utama adalah atribut Bank Syariah memiliki
fasilitas sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung pelayanan
nasabah. Atribut yang terdapat pada kuadran IV dan menjadi berlebihan adalah
atribut ketersediaan karyawan bank dalam mendengarkan keluhan dan saran dari
pelanggan
Kata Kunci: Kepuasan Nasabah, Costumer Satisfaction Index (CSI), Importance
Performance Analysis (IPA)
Pembimbing: Erika Amelia, M. Si
Daftar Pustaka: 1977-2016
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
juga sahabat-sahabatnya.
Atas kehendak dan rahmat Allah SWT penulus dapat menyelesaikan skripsi
ini yang berjudul “Analisis Faktor Kepuasan Nasabah Non Muslim Yang
mempengaruhi Kualitas Layanan Bank Syariah Dengan Menggunakan Metode
Costumer Saticfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA)”
ditujukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi starata 1 (S-1) dan
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Dengan selesainya skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
orang-orang atau pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Ungkapan terimakasih penulis tujukan kepada:
1. Kedua orang tua penulis yang tercinta, Bapak dan Mamah yang selalu
mendo‟akan dan mendukung dalam kondisi apapun baik moril maupun
materil serta telah menjadi motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan
penelitian ini.
2. Keluarga besar penulis yang terus mendukung penulis dalam menyelesaikan
studi ini.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Yoghi Citra Pratama, M. Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Syariah dan Ibu Endra Kasni Laila, M.Si selaku Sekretaris Program Studi
Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
5. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., dan Bapak Abdurrauf, Lc., M.A selaku Tim
Task Force Passing Out Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
x
6. Ibu Erika Amelia, SE, M.Si., selaku dosen pembimbing penulis yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan kepada penulis
selama proses penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Abdurraouf, Lc, M.A selaku penasehat akademik penulis yang telah
membimbing selama perkuliahan.
8. Seluruh dosen yang selama ini telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan ini
dengan baik, dan tak lupa kepada para staf akademik, karyawan Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Kepada sahabat kecil Lisa Bela yang selalu menemani dalam susah maupun
senang, dan selalu memberikan nasihat dan motivasi untuk menyelesaikan
skripsi ini.
10. Kepada sahabat tercinta geng ciwi emesh Naya, Nisa, Fitri, Ica yang selalu
menemani baik suka maupun duka selama kuliah, selalu memberikan
motivasi, selalu meluangkan waktu bersama, menemani menulis dari awal
hingga selesai dan memberikan suasana kekeluargaan bagi penulis. Semoga
silaturahim kita tetap terjaga sampai seterusnya.
11. Kepada Gembelers sahabat sepanjang masa dan jaman Diyu, Mamot, Danti,
Tiwi, Illa, Penoy, Fathin dan Puput yang selalu memberikan semangat dalam
menulis, yang selalu menemani sejak masa kegelapan sampai terang
menderang, dari remaja alay sampai dewasa.
12. Teman-teman Muamalat C terimakasih atas waktu dan kebersamaannya yang
telah kita mulai sejak awal perkuliahan.
13. Teman-teman Muamalat 2013 dan Keluarga Besar Muamalat terimakasih
untuk segala pengalaman yang telah dilalui bersama, kerjasama dan ilmu yang
telah diberikan. Semoga semua yang sudah dilakukan dapat bermanfaat saat
ini dan seterusnya.
14. Teman-teman KKN Cemara Camar 2016 khususnya Widya dan Bekti
terimakasih atas kerjasama dan saling pengertian dalam menjalankan kegiatan
KKN dan buku laporan KKN serta penalaman berharga penuh dengan cerita
yang belum didapatkan sebelumnya.
xi
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, hal itu tidak akan
mengurangi rasa terimakasih atas do‟a dan dukungannya. Semoga semua
kebaikan yang diberikan Allah SWT dibalas dengan berlipat ganda.
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ...........................................................................................iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ v
ABSTRACT ................................................................. Error! Bookmark not defined.vii
ABSTRAK ................................................................ Error! Bookmark not defined.viii
KATA PENGANTAR....................................................................................................ix
DAFTAR ISI ................................................................................................................xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Konsep dan Teori ....................................................................................... 9
1. Kepuasan Nasabah............................................................................................... 9
2. Kualitas Layanan ............................................................................................... 20
3. Nasabah............................................................................................................. 25
4. Pengertian Non Muslim ..................................................................................... 25
5. Konsep Bunga Dalam Berbagai Agama ............................................................. 27
6. Pengertian Bank Syariah .................................................................................... 30
B. Review studi terdahulu .......................................................................................... 32
C. Kerangka Pemikiran .............................................................................................. 36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................................... 38
B. Metode Penentuan Sampel ..................................................................................... 38
C. Metode Pengumpulan Data .................................................................................... 39
D. Uji Validitas .......................................................................................................... 40
E. Uji Reliabilitas ...................................................................................................... 41
F. Pengolahan dan Analisis Data ................................................................................ 42
1. Metode Costumer Satisfaction Index (CSI) ........................................................ 42
xiii
2. Metode Importance and performance Analysis (IPA) ......................................... 45
G. Indikator Variabel Penelitian ................................................................................. 48
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Responden ............................................................................................. 50
B. Uji Kualitas Data ................................................................................................... 53
1. Uji Validitas ...................................................................................................... 53
2. Uji Reliabilitas .................................................................................................. 59
C. Analisis Tingkat Kepentingan Nasabah Pada Atribut Pelayanan Bank Syariah ...... 64
D. Analisa Kepuasan Nasabah .................................................................................... 72
1. Costumer Satisfaction Index (CSI).........................................................................73
2. Importance and Performance Analysis (IPA)........................................................75
E. Interpretasi Hasil ................................................................................................... 84
1. Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah .................................................................. 84
2. Atribut yang Menjadi Prioritas Utama ................................................................ 85
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 87
B. Implikasi ............................................................................................................... 88
C. Saran ..................................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Review Studi Terdahulu ..................................................................... 32
Tabel 3.1 Indeks Kepuasan Pengguna ................................................................ 43
Tabel 3.2 Kriteria Nilai Customer Satisfaction Index (CSI) ............................... 44
Tabel 3.3 Indikator Variabel Penelitian .............................................................. 48
Tabel 4.1Jenis Kelamin Responden .................................................................... 50
Tabel 4.2 Usia Responden .................................................................................. 50
Tabel 4.3 Agama Responden ............................................................................. 51
Tabel 4.4 Pendidikan Responden ....................................................................... 51
Tabel 4.5 Pekerjaan Responden.......................................................................... 52
Tabel 4.6 Tenggang Waktu Responden Menjadi Nasabah Bank Syariah ............ 53
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Tangible ............................................................... 54
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Empathy ............................................................... 54
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Realibility ............................................................. 55
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Assurance ........................................................... 55
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Responsiveness ................................................... 56
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Tangible ............................................................. 56
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Empathy ............................................................. 57
Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Realibility ........................................................... 57
Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas Assurance ........................................................... 58
Tabel 4.16 Hasil Uji Validitas Responsiveness ................................................... 58
Tabel 4.17 Hasil Uji Reliabilitas Tangible .......................................................... 59
Tabel 4.18 Hasil Uji Reliabilitas Empathy .......................................................... 60
Tabel 4.19 Hasil Uji Reliabilitas Realibility ....................................................... 60
Tabel 4.20 Hasil Uji Reliabilitas Assurance ....................................................... 60
Tabel 4.21 Hasil Uji Reliabilitas Penggunaan ..................................................... 61
Tabel 4.22 Hasil Uji Reliabilitas Tangible .......................................................... 61
Tabel 4.23 Hasil Uji Reliabilitas Empathy .......................................................... 62
Tabel 4.24 Hasil Uji Reliabilitas Realibility ....................................................... 62
Tabel 4.25 Hasil Uji Reliabilitas Assurance ....................................................... 62
Tabel 4.26 Hasil Uji Reliabilitas Penggunaan ..................................................... 63
xv
Tabel 4.27 Tingkat Kepentingan Nasabah .......................................................... 64
Tabel 4.28 Tingkat Kepuasan Nasabah............................................................... 66
Tabel 4.29 Nilai Index Kepuasan Nasabah Dengan CS ...................................... 73
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ...................................................... 37
Gambar 3.1 Diagram Kartesius ......................................................................... 47
Diagram 4.1 Diagram Kartesius Penilaian Konsumen Terhadap Produk Pelayanan
Bank Syariah Di Tangerang Selatan Pada Dimensi Tangible .......... 76
Diagram 4.2 Diagram Kartesius Penilaian Konsumen Terhadap Produk Dan
Pelayananbank Syariah Kota Tangerang Selatan Pada Dimensi
Empathy ........................................................................................ 77
Diagram 4.3 Diagram Kartesius Penilaian Konsumen Terhadap Produk Dan
Pelayanan Bank Syariah Kota Tangerang Selatan Pada Dimensi
Realibility ..................................................................................... 78
Diagram 4.4 Diagram Kartesius Penilaian Konsumen Terhadap Produk Dan
Pelayanan Syariah Kota Tangerang Selatan Pada Dimensi
Assurance ..................................................................................... 79
Diagram 4.5 Diagram Kartesius Penilaian Konsumen Terhadap Produk Dan
Pelayanan bank Syariah Kota Tangerang Selatan Pada Dimensi
Responsiveness ............................................................................. 80
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah, yang dimaksud dengan Perbankan Syariah adalah segala
sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya. Sedangkan yang dimaksud dengan Bank Syariah adalah Bank
yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut
jenisnya terdiri dari Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.1
Bank syariah di Indonesia hadir dengan menawarkan berbagai alternatif
dan variasi produk yang menjadi daya tarik konsumen. Salah satu produk
bank syariah adalah produk penghimpunan dana yang mencakup tabungan,
giro, dan deposito. Produk yang telah ditawarkan oleh bank dalam perspektif
Islam merujuk berdasarkan pada firman Allah SWT yaitu tidak memberikan
produk dan jasa yang tidak berkualitas dan pastinya memberikan yang
terbaik.2 Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT pada surat Al-Baqarah ayat
267:
يمىا ياأيها الذ يه آمىىا أوفقىا مه طيبا ت ما كسبتم و مما أخز جىا لكم مه ال ر ض و ال ت
غىي ؛ الخبيث مىه تىفقى ن و لستم بآ خذ يه إ ال أ ن تغمضىا فيه وا علمىا أ ن للا مي
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari
hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari
bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan,
padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
1 Pasal 1 angka 9, Undang undang Republik Indonesia nomor 21 tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah.
2 Rahmat farid, “Strategi Pemasaran”, https://www.cermati.com/artikel/sejarah-dan-
perkembangan-bank-syariah-di-indonesia, diakses pada 27 April 2017 pukul 14.31 wib
2
memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha
Kaya, Maha Terpuji.” (Q.S Al-Baqarah ayat 267).
Pada tahun 2009, Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan bagi industri
perbankan syariah, yaitu Peraturan Bank Indonesia No 11/15/ PBI/2009
tentang perubahan kegiatan usaha bank konvensional menjadi bank syariah.
Di tahun 2016 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mengeluarkan peraturan
mengenai perubahan kegiatan usaha bank umum konvensional menjadi bank
syariah yaitu Salinan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 64 /POJK.03 /
2016. Didalam peraturan tersebut disebutkan bahwa dalam rangka mendukung
pertumbuhan perekonomian nasional diperlukan lembaga perbankan yang
dapat melayani seluruh lapisan masyarakat, artinya bahwa jasa perbankan
syariah tidak hanya dapat dinikmati oleh agama islam saja tetapi juga bisa
dinikmati oleh semua agama tanpa terkecuali.
Dalam rangka akselerasi pencapaian market share bank syariah.
Kebijakan office channeling dimaksudkan untuk meningkatkan akses
masyarakat kepada jasa perbankan syariah. Dengan sistem baru ini bank
syariah tidak perlu lagi membuka cabang di banyak tempat dalam
memberikan pelayanan perbankan syariah. Sehingga biaya ekspansi jauh lebih
efisien. Penerapan office channeling, akan semakin memudahkan masyarakat
melakukan transaksi syariah. Kendala terhadap lokasi bank syariah yang
selama ini menjadi masalah akan dapat teratasi, karena selama ini masyarakat
yang mau bertransaksi dengan bank syariah mengalami kesulitan karena
belum banyak bank syariah yang beroperasi di Indonesia. Dengan semakin
mudahnya masyarakat mendapatkan akses layanan perbankan syariah,
diperkirakan pertumbuhan bank syariah akan semakin besar secara signifikan.
Sehingga market share perbankan syariah terhadap perbankan syariah nasional
bisa meningkat pula.
Persaingan antara perusahaan pada era globalisasi ini semakin tajam,
perhatian terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan pelanggan telah semakin
3
besar, banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini, karena itu
perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai
tujuan utama. Kunci utama untuk memenangkan persaingan adalah
memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian
produk atau jasa yang berkualitas. Perusahaan harus memberikan pelayanan
yang memuaskan kepada pelanggan. Yang memang harus diberikan pelayanan
sebaik mungkin, bila tidak mereka akan meninggalkan perusahaan dan akan
menjadi pelanggan pesaing yang akan mengakibatkan penurunan penjualan
dan akhirnya menurunkan laba yang dapat mengakibatkan kerugian.
Perusahaan yang gagal memuaskan konsumennya melalui pelayanannya
akan menghadapi masalah yang kompleks, masalah tersebut diantaranya
adalah jika pelanggan merasa tidak puas akan menyampaikan pengalaman
buruknya kepada orang lain dan bisa dibayangkan betapa besarnya kerugian
dari kegagalan memuaskan pelanggan. Oleh karena itu, setiap perusahaan jasa
wajib merencanakan, mengorganisasikan, mengimplementasikan, dan
mengendalikan sistem kualitas sedemikian rupa, sehingga pelayanan dapat
memuaskan para pelangannya. Penilaian akan kualitas layanan dikembangkan
oleh Leonard L. Barry, A. Parasuraman dan Zeithaml dalam Philip Kotler
yang dikenal dengan service quality (SERQUAL), yang berdasarkan pada lima
dimensi kualitas yaitu tangibles (bukti langsung), realibility (kehandalan),
responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan) dan empathy (empati).3
Pelayanan bank syariah dituntut untuk berbeda dengan bank konvensional
dengan memperhatikan etika pelayanan yang sesuai dengan akhlakul karimah.
Bagi hasil juga perlu dianalisis mengingat keyakinan masyarakat bahwa bank
syariah mampu menjawab kebutuhan mereka akan transaksi ekonomi bebas
bunga dan selalu mengedepankan transpansi dan nilai-nilai keadilan dalm
praktik operasionalnya. Jika pemenuhan akan analisis ini bisa terpenuhi bank
syariah mampu menjadi bank kepercayaan pilihan masyarakat.
3 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, 1997 (Jakarta: Prenhalindo, 1997), hal. 53
4
Suatu produk dapat memuaskan konsumen bila dinilai dapat memenuhi
atau melebihi keinginan dan harapannya. Kualitas juga merupakan hal yang
paling mendasar dari kepuasan konsumen dan kesuksesan dalam bersaing.
Sesuai hipotesa saya sebagai peneliti merupakan hal yang sebenarnya untuk
semua ukuran perusahaan dan bertujuan untuk mengembangkan praktek
bahwa mereka mampu menemukan harapan akan kualitas yang semakin tinggi
dan tingkat kepuasan tergantung akan mutu atau kualitas yang diterima.4
Kualitas produk dan pelayanan bank yang sangat baik dan efisien akan
meningkatkan kepuasan pada nasabah dan loyalitas konsumen.5 Dipihak
perbankan sangat diharapkan adanya kepuasan nasabah yang memiliki
loyalitas yang tinggi terhadap bank. Artinya adanya nasabah yang memiliki
loyalitas yang tinggi tentunya akan melakukan banyak transaksi dengan pihak
perbankan sehingga pada gilirannya jumlah nasabah juga mengalami
peningkatan. Memberikan kepuasan kepada nasabah juga mengalami
peningkatan. Memberikan kepuasan kepada nasabah dapat memenuhi
kebutuhan, keinginan dan harapan mereka merupakan hal yang sangat penting
bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan. Salah satu cara agar dapat
merebut pangsa pasar adalah memperoleh pelanggan sebanyak-banyaknya.
Namun masyarakat cenderung lebih hati hati juga untuk memilih bank, dari
segi keamanan dan kenyamanan dari produk tersebut. Jika pelanggan banyak
keluhan ataupun saran pada produk yang ditawarkan maka pelanggan merasa
tidak puas. Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah
yang banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan.6
4 Bayu Hadyanto Mulyono dkk, analisis pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan
terhadap kepuasan konsumen (studi kasus pada perumahan puri editerania semarang) juli tahun
2007
5 Love Lock, H Cristoper, Service Marketing, 2nd edition, prentice hall (Bandung: PT
Rafika Aditawa, 1991) hal.66
6 Kasmir, etika Customer Service, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), 2005, hal.2
5
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller mendefinisikan kepuasan pelanggan
: “perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu
produk dan harapan-harapannya.” Dari definisi diatas kita bisa melihat bahwa
kepuasan merupakan fungsi dari persepsi / kesan atau kinerja dan harapan.
Jika kinerja berada dibawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja
memenuhi harapan, pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan
amat puas atau senang.7
Dalam perbankan, kepuasan dan ketidakpuasan nasabah adalah hasil
penilaian nasabah terhadap apa yang diharapkannya dengan membeli dan
menggunakan suatu produk jasa bank. Harapan itu lantas dibandingkan
dengan persepsinya terhadap kualitas yang diterimanya dengan menggunakan
produk jasa itu. Jika harapannya lebih tinggi dari pada kualitas produk jasa, ia
akan merasa tidak puas. Sebaliknya, jika harapannya sama dengan atau lebih
rendah dari pada kualitas produk jasa ia akan merasa puas.
Kualitas pelayanan berfokus pada upaya pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen, serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi
harapan konsumen. Menurut sebagaimana dikutip oleh Fandy Tjiptono,
harapan konsumen bisa berupa tiga macam tipe, pertama will expectation,
yaitu tingkat kinerja yag diprediksi atau diperkirakan konsumen akan
diterimanya, berdasarkan informasi yang diketahuinya. Tipe ini merupakan
tingkat harapan yang paling sering dimaksudkan oleh konsumen, suatu
menilai kualitas jasa tertentu. Kedua, should expectation, yaitu tuntunan dari
apa yang dianggap sudah sepantasnya diterima konsumen. Biasanya tuntutan
dari apa yang seharusnya jauh lebih besar dari pada apa yang diperkirakan
7 Philips Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi ke 12 jilid 1,
(Jakarta: indeks, 2007) hal.177
6
akan diterima. Ketiga, ideal expectation, yaitu tingkat kinerja yang optimum
atau terbaik yang diharapkan diterima konsumen.8
Kepuasan nasabah ditentukan oleh kualitas barang atau jasa yang
dikehendaki nasabah. Sehingga aminan kualitas menjadi prioritas utama bagi
setiap perusahaan sebagai tolak ukur keunggulan daya saing perusahaan
tersebut.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sarah Setriasa, menunjukkan
bahwa berdasarkan hasil analisis regresi, yakni dimensi kualitas layanan
dengan kepuasan nasabah yaitu tangible (bukti fisik), reability (kehandalan),
responsiveness (tanggapan), assurance (jaminan) dan emphaty (empati). Maka
hasil analisis mengenai kelima dimensi kualitas pelayanan yang dominan
mempengaruhi kepuasan nasabah adalah responsiveness. Hal ini dapat
dikatakan bahwa semakin kecil nilai value maka makin besar pengaruhnya
terhadap kepuasan.
Dengan demikian, jelaslah bahwa dengan adanya pelayanan yang
berkualitas tinggi yang diberikan oleh bank syariah maka akan mendorong
nasabah agar tetap berinvestasi di bank syariah. Berdasarkan uraian latar
belakang masalah diatas, maka penulis sangat tertarik untuk mengangkat
permasalahan yang berkaitan mengenai tingkat kepuasan layanan nasabah.
Sehingga dalam penulisan karya tulis mini, penulis memilih judul “Analisis
Faktor Kepuasan Nasabah Non Muslim Yang mempengaruhi Kualitas
Layanan Bank Syariah Dengan Menggunakan Metode Costumer
Saticfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA)”
8 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa (Malang: Banyumedia Publishing, 2005), hal.259
7
B. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Seberapa besar persentase kepuasan nasabah terhadap pelayanan Bank
Syariah?
2. Di antara atribut-atribut pelayanan Bank Syariah, manakah yang menjadi
prioritas utama, pertahankan prestasi, prioritas rendah, serta melebihi
harapan dalam memaksimalkan kepuasan pelanggan Bank Syariah?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Menganalisis tingkat kepuasan nasabah terhadap pelayanan Bank Syariah di
Kota Tangerang Selatan.
2. Menganalisis atribut manakah yang menjadi prioritas utama, pertahankan
prestasi, prioritas rendah, serta melebihi harapan dalam memaksimalkan
kepuasan pelanggan Bank Syariah di Kota Tangerang Selatan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dilakukan berkaitan dengan pembiayaan
bermasalah pada bank syariah beserta variabel - variabel yang
mempengaruhinya adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perbankan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam
mengambil keputusan yang akan diambil dalam melaksanakan strategi
pemasaran dengan tepat sehingga kegiatan perbankan syariah tetap berjalan
dengan baik.
2. Bagi Peneliti
Peneliti dapat menambah pengetahuan dan wawasan dibidang
pemasaran khususnya kepuasan nasabah pada bank syariah serta sebagai
8
karya ilmiah untuk menerapkan berbagai teori perbankan syariah yang telah
diperoleh dibangku kuliah.
3. Bagi Pembaca Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat membawa wawasan dibidang
perbankan khususnya perbankan syariah dalam hal ini yang berkaitan
dengan kepuasan nasabah pada bank syariah dan dapat menjadi salah satu
bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan kepuasan
nasabah.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Konsep dan Teori
1. Kepuasan Nasabah
a. Pengertian
Kata “kepuasan” atau “satisfaction” berasal dari Bahasa latin “satis”
(artinya cukup baik, memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat).
Secara sederhana kepuasan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan
sesuat atau membuat sesuatu memadai. Namun ditijau dari perspektif
perilaku konsumen, istilah kepuasan pelanggan lantas menjadi sesuatu
yang kompleks.9
Pandangan terhadap kepuasa pelanggan sangat bervariasi, dibawah
ini akan dijelaskan beberapa arti penjelaan dari kepuasan agar dapat
memberikan pembaca pemahaman yang luas:10
Menurut Oliver menjelaskan bahwa kepuasan pelanggan merupakan
evaluasi terhdap surpise yang inheren atau melekat pada pemerolehan
produk atau pengalaman konsumsi.
Menurut Howard & Sheth mengungkapkan bahwa kepuasan
pelanggan adalah situasi kognitif pembeli berkenaan dengan kesepadanan
atau ketidak sepadanan antara hasil yang didapatkan dibandingkan
dengan pengorbanan yang dilakukan.
Menurut wilkie mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai
tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu
9 Fandy Tjiptono, pemasaran Jasa (Malang: bayumedia publishing, 2007), h. 349
10 Fandy Tjiptono, pemasaran Jasa (Malang: bayumedia publishing, 2007), h. 350
10
produk dan jasa. Sementara itu menurut Engel menyatakan bahwa
kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternative
yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan
pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil (outcome) tidak
memenuhi harapan.
Secara umum kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk
yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Jika kinerja
berada dibawah harapan, pelanggan tidak merasa puas. Jika kinerja
memenuhi harapan, pelanggan akan puas. Dan jika kinerja melebihi
harapan, pelanggan akan merasa amat puas atau senang.11
Dalam upaya memenuhi kepuasan pelanggan, perusahaan memang
dituntut kejeliannya untuk mengetahui pergeseran kebutuhan dan
keinginan pelanggan yang hampir setiap saat berubah. Pembeli bergerak
setelah membentuk persepsi terhadap nilai penawaran, kepuasan sesudah
pembelian tergantung dari kinerja penawaran dibandingkan dengan
harapannya, maka definisi kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan
seseorang setelah membandingkan (kinerja atau hasil) yang dirasakan
dibandingkan dengan harapannya.12
Pengertian harapan pelanggan di sini adalah memegang peranan
penting dan sangat besar pengaruhnya dalam menentukan kualitas
produk (barang dan jasa) dan kepuasan harapannya sebagi standar atau
acuan dengan demikian harapan pelangganlah yang melatarbelakangi
mengapa dua organisasi pada bisnis yang sama dapat dinilai berbeda oleh
pelanggannya. Faktor-faktor yang menentukan pelanggan meliputi
11 Philip Kotler dan Kevin lane keller, Manajemen pemasaran edisi 12, (Terjemahan: PT.
Indeks, 2007) h. 56
12 Danang sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen (Yogyakarta:
CAPS, 2014) h. 226
11
kebutuhan pribadi, pengalaman masa lampau, rekomendasi dari mulut-
mulut, dan iklan (Fandy Tjiptono, 2005)13
1) Nilai Pelanggan
Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya dikelompokkan
dalam berbagai bidang sesuai dengan kemampuan dan keterampilan
masing-masing. Adapun tugas yang paling utama dari suatu perusahaan
adalah “menciptakan pelanggan”. Prinsip yang dipegang pelanggan
adalah selalau ingin mendapatkan nilai tertinggi, dibatasi oleh biaya
pencarian, pengetahuan yang terbatas mobilitas dan penghasilannya.
Sehingga nilai pelanggan dapat didefinisikan sebagai selisih antara
jumlah bagi pelanggan dan jumlah biaya dari pelanggan dan jumlah nilai
bagi pelanggan adalah sekelompok keuntungan yang diharapkan
pelanggan dari barang dan jasa tertentu.
2) Konsep Kepuasan Nasabah
Kunci utama untuk memenangkan persaingan adalah memberikan
nilai dan kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian produk dan
jasa yang berkualitas dengan harga yang bersaing. Menurut Schanaanrs,
bahwa pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan
para pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya
hubungan perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis,
memeberikan dasar yang baik bagi pemberian ulang dan terciptanya
loyalitas konsumen dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke
mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan.14
13 Danang sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen (Yogyakarta:
CAPS, 2014) h. 227
14 Danang sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen (Yogyakarta:
CAPS, 2014) h. 229
12
3) Teori dan Model Kepuasan Nasabah
Teori dan model kepuasan nasabah sangat beraneka ragam karena
topik ini masih terus dikembangkan sehingga belum dicapai suatu
kesepakatan tentang konsep atau model yang paling efektif dalam teori
ekonomi, dasar yang digunakan oleh seseorang konsumen dalam alokasi
sumber daya yang langka adalah perbandingan antara kegunaan marginal
(Marginal utility) dan harga masing-masing menjadi sama dalam teori
ekonomi mikro.
Berdasarkan teori ini, surplus konsumen mencerminkan kepuasan
pelanggan, di mana semakin besar surplus konsumen dengan kepuasan
pelanggan, bila diamati secara mendalam di mana surplus konsumen
hanya mempertimbangkan faktor harga dan kuantitas, pelayanan,
kemasan dari produk/jasa yang dikonsumsi pelanggan maka konsep
dalam surplus konsumen dalam teori ekonomi mikro belum dapat
dipandang sebagai konsep kepuasan pelanggan.
4) Pengukuran Kepuasan Nasabah15
Dalam pemantauan dan pengukuran kepuasan pelanggan telah
menjadi hal yang sangat esensial bagi setiap perusahaan dan langkah
tersebut dapat memberikan umpan balik dan masukan bagi
pengembangan dan implementasi strategi peningkatan kepuasan
pelanggan dalam mengukur kepuasan pelanggan terdapat 4 (empat)
metode sebagai berikut:
1. Sistem keluhan dan sasaran
Organisasi yang berpusat pada pelanggan (customer contered)
memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk
menyampaikan keluhan dan sasarannya. Misal: dengan menyediakan
kotak saran, kartu komentar dan customer hotlines.
15 Danang sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen (Yogyakarta:
CAPS, 2014) h. 230
13
2. Ghost Sopping
Ghost Sopping salah satu cara untuk memperoleh gambaran
mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan cara mempekerjakan
beberapa orang (Ghost shopper) untuk berperan atau bersikap
sebagai pembeli potensial terhadap perusahaan dan pesaing.
3. Lost Customer Analysis
Perusahaan seyogianya menghubungi para pelanggan yang telah
berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat
memahami mengapa itu terjadi. Bukan hanya exit interview saja
yang perlu, akan tetapi pemantauan customer loss rate menunjukkan
kegagalan perusahaan dalam memuasan pelanggannya.
4. Survei Kepuasan Pelanggan
Pada umumnya penelitian mengenai kepuasan pelanggan
dilakukan dengan penelitian survei melalui pos, telepon, maupun
wawancara pribadi melalui survei perusahaan akan memperoleh
tanggap baik (feed back) secara langsung dari pelanggan dan juga
memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan memberikan
perhatian khusus terhadap para pelanggannya.
b. Indikator kepuasan
Tjiptono (2007) menyebutkan bahwa belum ada consensus
mengenai cara untuk mengukur kepuasan pelanggan. Namun studi
terdahulu menunjukkan bahwa ada tiga aspek penting yang belum
ditelaah dalam kerangka pengukuran kepuasan pelanggan, yakni16
:
1) Kepuasan general atau keseluruhan (overall satisfaction), yaitu
dengan mengukur keseluruhan kepuasan yang dirasakan oleh
pelanggan terhadap produk atau jasa yang dikonsumsinya.
16 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: bayumedia publishing, 2007), h. 365
14
2) Konfirmasi harapan (confirmation of expectations), yaitu tingkat
kesesuaian antara kinerja produk atau jasa dengan ekspektasi
pelanggan.
3) Perbandingan dengan situasi ideal (comparasion to ideal), yaitu
membandingkan hasil dari kinerja produk dengan produk ideal
menurut persepsi pelanggan.
Mengenai indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan
pelanggan Tjiptono (2007) menambah bahwa belum ada indikator
terbaik yang disepakati secara universal. Akan tetapi terdapat enam
kesamaan dalam konsep inti mengenai objek pengukuran kepuasan
pelanggan, yaitu17
:
1) Kepuasan pelanggan keseluruhan (Overall Satisfaction), yaitu
dengan mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk dan
jasa yang dikonsumsinya serta membandingkan tingkat kepuasan
tersebut terhadap produk dan jasa para perusahaan pesaing.
2) Dimensi kepuasan pelanggan, yaitu dengan memilah komponen-
komponen kepuasan pelanggan dan mengidentifikasi dimensi-
dimensi kunci kepuasan pelanggan yang kemudian dinilai oleh
pelanggan serta meminta para pelanggan untuk menentukan
dimensi-dimensi yang menurut mereka paling penting dalam
menilai kepuasannya.
3) Konfirmasi harapan (Confirmation of Expectations), yaitu dengan
menyimpulkan kepuasan berdasarkan kesesuaian/ketidaksesuaian
antara harapan pel;anggan dengan kinerja aktual produk
perusahaan pada sejumlah atribut atau dimensi penting.
17 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: bayumedia publishing, 2007), h. 366
15
4) Minat pembelian ulang (Repurchase intent), yaitu mengukur
kepuasan pelanggan secara behavioral pelanggan yaitu dengan
menanyakan kepada penggan mengenai keinginannya untuk
mengkonsumsi kembali produk dan jasa tersebut.
5) Kesediaan untuk merekomendasi (Willingness to Recommend),
yaitu dengan menanyakan kesediaan pelanggan untuk
merekomendasikan produk atau jasa kepada orang lain.
6) Ketidakpuasan pelanggan (Customer Disstisfaction), yaitu dengan
menelaah berbagai macam aspek yang digunakan untuk
mengetahui ketidakpuasan pelanggan, seperti complain, retur,
biaya garansi, product recall, daya persuasive, dan defections
(konsumen yang beralih ke pesaing).
Krismanto (2009) menggunakan tiga indikator untuk mengukur
tingkat kepuasan pelanggan atau konsumen. Indikator yaitu18
:
1. Pilihan tepat.
Nasabah yang sudah merasa puas dengan produk atau layanan yang
diberikan oleh satu perusahaan akan memberikan penilaian atas
perusahaan tersebut dengan menyebutkan bahwa dengan memilih
perusahaan tersebut adalah pilihan yang tepat.
2. Diskonfirmasi positif
Diskonfirmasi merupakan suatu perbedaan antara ekspektasi
(harapan) dan performa produk yang diterima. Harapan akan
performa suatu layanan atau produk dapat menciptakan kepuasan
bagi pelanggan. Bila performa yang dihasilkan dari suatu layanan
melebihi apa yang diharapkan maka hal ini akan menimbulkan rasa
senang (pleasure) bagi pelanggan dan bila kekurangan maka akan
18 Adi krismanto, “analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Nasabah (Studi
Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Semarang Pattimura)”, Tesis program Studi
Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang, 2009, h. 66
16
menimbulkan rasa tidak senang (displeasure) bagi pelanggan. Oleh
karena itu diskonfirmasi yang dihasilakan dapat bernilai positif dan
negatif.
3. Kepuasan fasilitas, yaitu mengukur nasabah terhadap fasilitas yang
diberikan dan disediakan perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan beberapa
dimensi untuk mengukur kepuasan pelanggan terhadap produk atau
layanan tertentu yakni sebagai berikut:
a. Minat dalam melakukan pembelian ulang (Repurchase Intent).
b. Kesediaan untuk merekomendasikan prosuk dan layanan kepada
orang lain (Willingness to Recommend).
c. Merasa bahwa pilihan yang dilakukan telah tepat (pilihan tepat).
d. Diskonfirmasi positif.
e. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap fasilitas yang disediakan.
c. Tekhnik Pengukuran Kepuasan Nasabah19
Metode survei kepuasan dapat menggunakan pengukuran dengan
berbagai cara sebagai berikut:
1) Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan
seperti “Ungkapan seberapa puas Saudara terhadap kinerja suatu
perusahaan pada skala berikut: sangat tidak puas, tidak puas, netral,
puas, sangat puas” (directly reported satisfaction).
19
Danang sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen (Yogyakarta:
CAPS, 2014) h. 231
17
2) Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar harapannya
terhadap suatu atribut tertentu dan seberapa besar kenyataan yang
dirasakan (derives dissaticfaction).
3) Responden minta untuk menuliskan masalah-masalah yang
dihadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan juga
minta untuk menuliskan saran-saran yang berguna dalam
melakukan perbaikan-perbaikan (problem analysis).
4) Responden dapat diminta untuk merangking berbagai elemen
(atribut) dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap
elemen dan seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-masing
elemen (importance/performance ratings). Teknik ini dikenal pula
dengan istilah importance/performance analysis. 20
Dari Teknik dan metode pengukuran kepuasan pelanggan tersebut
menurut tse dan Wilton dalam Fandy Tjiptono adalah sebagai
berikut:
Dari persamaan tersebut ada dua variabel utama yang menentukan
kepuasan pelanggan, yaitu: expectation dan perceived performance.
Apabila perceived performance melebihi expectation maka
pelanggan akan memperoleh kepuasan, jika sebaliknya pelanggan
tidak akan memperoleh kepuasan.
20 Fandy Tjiptono , Pemasaran jasa (Malang: Bayu Media Publishing, 2005) h. 36
Kepuasan Pelanggan = f (expectations, perceived
performance)
18
d. Faktor-Faktor yang menentukan Tingkat Kepuasan Nasabah
Untuk memuaskan nasabah perlu diketahui faktor-faktor yang
menentukan tingkat kepuasan nasabah. Terdapat lima faktor yang
menentukan tingkat kepuasan nasabah, yaitu
1) Kualitas produk
Pelanggan merasa puas kalua setelah membeli dan menggunakan
produk dan ternyata produk yang digunakan berkualitas. Ada
beberapa elemen kualitas produk, yaitu: Performance, Durability,
Feature, Reliability, Costintensy dan Design.
2) Harga
Untuk pelanggan yang sensitive biasanya harga murah adalah
sumber kepuasan yang penting Karena mereka akan mendapatkan
value for money yang tinggi. Komponen harga ini relatif tidak
penting bagi mereka yang tidak sensitif terhadap harga.
3) Kualitas pelayanan
Pelanggan merasa puas apabila mereka memperoleh pelayanan yang
baik atau sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu konsep kualitas
pelayanan yang paling popular adalah servqual yang dikembangkan
oleh Parasuraman, Berry, dan Zeithalm. Berdasarkn konsep ini,
terdapat lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu: Realibility,
Responsiveness, Assurance, Emphaty dan Tangible.21
4) Faktor Emosional
Pelanggan yang mereasa abngga dan yakin orang lain kagum
terhadap dia apabila menggunakan produk merk tertentu cenderung
memeiliki tingkat kepuasan lebih tinggi. Kepuasan bukan Karena
kualitas produk tetapi rasa bangga dan rasa percaya diri.
5) Biaya dan kemudahan untuk mendapatkan Produk atau jasa
21 Ibnu Khayath Farisanu, Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Nasabah PT.
Bank Mega, Tbk Cabang Tana paser, (Jurnal:2015) h.3.
19
Pelanggan akan semakin puas dan senang apabila relatif mudah dan
efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan. Hal ini
disebabkan pelanggan tidak perlu membuang waktu untuk
mendapatkan produk dan jasa22
e. Strategi Kepuasan Nasabah
Pada umumnya suatu perusahaan menerapkan strategi bisnis yang
dikombinasikan antara strategi ofensif dan defensive, dimana kedua
strategi ini mempunyai hubungan yang erat. Yang dimaksud strategi
ofensif terutama ditunjukkan untuk meraih pelanggan yang baru.
Perhatian perusahaan pada umumnya lebih banyak dicurahkan pada
strategi ofensif. Namun perusahaan bila hanya memerhatikan strategi ini
dan mengabaikan defensive maka kelangsungan hidupnya dapat terancam
setiap saat.23
Sedangkan yang dimaksud dengan strategi defensive meliputi
usaha mengurangi kemungkinan costumer exit dan beralihnya pelanggan
ke bank lain. Tujuan strategi ini adlah meminimalisasi atau
memaksimalkan costumer rentention dengan melindungi produk
pasarnya dari serangan para pesaing. Salah satu cara untuk mencapai
tujuan ini dengan meningkatkan kepuasan pelanggan saat ini. Meraih dan
meningkatkan pangsa pasar merupakan strategi utama melalui
hubungannya dengan para pesaing. Sedangkan meningkatkan kepuasan
pelanggan dan membangun rintangan pengalihan merupakan strategi
defensive, kesuksesan dan kegagalannya dievaluasi melalui perubahan
pada customer retention.24
22 Handi Irawan, 10 Prinsip kepuasan pelanggan, (Jakarta: PT. Elexmedia Komputindo,
2002), h. 37
23 Danang sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen (Yogyakarta:
CAPS, 2014) h. 233
24 Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa (Yogyakarta: Andi, 2005) h.38
20
2. Kualitas Layanan
a. Pengertian
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, adalah taraf atau derajat
tingkat baik buruknya sesuatu. Kualitas secara istilah berarti
keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau memuakan kebutuhan
yang dinyatakan atau tersirat. Kualitas memegang peranan penting
dalam suatu perusahaan, Karena keberhasilan perusahaan memperluas
pasar atau pelanggan adalah dengan memproduksi barang atau jasa
sesuai dengan kualitas yang diharapkan pelanggan.25
Pelayanan adalah kunci keberhasilan dalam berbagai usaha atau
kegiatan yang bersifat jasa. Perannya akan lebih besar dan bersifat
menentukan manakala dalam kegiatan-kegiatan jasa di masyarakat itu
terdapat kompetisi dalam usaha merebut pasaran atau langganan.
Dengan adanya kompetisi seperti itu menimbulkan dampat positif
dalam organisasi perusahaan untuk bersaing dalam pelaksanaan
layanan melalui berbagai cara, teknik dan metode yang dapat menarik
lebih banyak orang menggunakan/ memakai jasa/ produk yang
dihasilkan oleh organisasi perusahaan.26
Menurut Fandi Tjiptono, ada lima macam perspektif kualitas yang
berkembang dikalangan praktisi bisnis, yaitu:27
1. Transcendental Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah sesuatu yang dapat dirasakan,
tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalisasikan maupun diukur.
25 Philip Kotler dan Gary Amstring, Dasar-dasar pemasaran, jilid II (Jakarta: PT.Indeks,
2004), h.199
26 Munir, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: PT: Gramedia Pustaka Utama, 2001)
27 Fandy Tjiptono, Strategi Bisnis Pemasaran (Yogyakarta: Andi, 2008) h. 51
21
Perspektif ini umumnya diterapkan dalam karya seni seperti musik,
seni tari, seni drama dan seni rupa.
2. Product-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah suatu karakteristik atau
atribut yang dapat diukur. Perbedaan kualitas mencerminkan
adanya perbedaan atribut yang dimiliki produk secara objektif,
tetapi pendekatan ini dapat menjelaskan perbedaan dalam selera
dan preferensi individual.
3. User-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini didasarkan pada pernikahan bahwa
kualitas tergantung pada orang yang memandangnya, dan produk
yang paling memuaskan preferensi seseorang atau cocok dengan
selera (fitness for used) memuaskan produk yang berkualitas paling
tinggi.
4. Manufacturing-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah bersifat supply-based atau
dari sudut pandang produsen yang mendefinikan kualitas sebagai
sesuatu yang sesuai dengan persyaratannya (conformance quality)
dan prosedur.
5. Value-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah memandang kualitas dari segi
nilai dan harga. Kualitas didefinisikan sebagai “affordable
axcellence”, oleh karena itu kualitas paling tinggi belum tentu
produk yang paling bernilai. Produk yang paling bernilai adalah
produk yang paling tepat dibeli.
b. Indikator Kualitas Produk
Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan berry dalam Tjiptono dan
Chandra, terdapat lima dimensi utama pada kualitas jasa, dan jasa yang
22
dimaksud dalam hal ini adalah jasa produk perbankan. Adapun
dimensi-dimensi tersebut adalah sebagai berikut:28
1) Tangible (Bukti fisik)
Yaitu Kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan eksistensi
kepada pihak eksternal, sarana dan prasarana fisik merupakan bukti
nyata pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa, yang meliputi
sarana fisik perkantoran, komputerisasi, administrasi, ruang tunggu,
tempat informasi serta penampilan pegawainya.
2) Empathy (Empati)
Berarti bahwa perusahaan memahami masalah para pelanggannya
dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan
perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam
operasi yang nyaman.
3) Realibility (Keandalan)
Berkaitan dengan kemampuan peusahaan untuk memberikan
layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan
apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang
disepakati.
4) Responsiveness (Daya tanggap)
Berkenaan dengan ketersediaan dan kemampuan para karyawan
untuk membantu para pelanggan dan merespon permintaan mereka,
serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian
memberikan jasa secara cepat.
5) Assurance (Jaminan)
Yakni pelaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan
pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan
rasa aman bagi para pelanggannya.
28 Tjiptono, fandy dan Chandra, Gregorius, Service, Quality & Satisfaction. Edisi 3.
(Yogyakarta: Andi, 2011)
23
Menurut kotler29
berbagai hasil studi menunjukkan bahwa
perusahaan jasa yang dikelola dengan sangat baik memiliki sejumlah
persamaan antara lain:
1. Konsep strategi
Perusahaan jasa ternama memiliki pengertian yang jelas mengenai
pelanggan sasaran dan keburukkan pelanggan yang akan mereka
puaskan. Untuk itu dikembangkan strategi khususya untuk
memuaskan kebutuhan ini yang menghasilkan kesetiaan pelanggan.
2. Sejarah komitmen kualitas manajemen puncak.
Tidak hanya melihat pada prestasi keuangan bulanan melainkan
juga pada kinerjan layanan.
3. Penetapan standar tinggi
Penyedia jasa terbaik menetapkan standar kualitas jasa yang tinggi,
antara lain kecepatan respon terhadap keluhan pelanggan.
4. Sistem untuk memonitori kinerja jasa
Secara rutin memeriksa kinerja jasa perusahaan dan persaingnya.
5. Sistem utnuk memuaskan keluhan pelanggan.
Menanggapi keluhan pelanggan dengan cepat dan ramah
6. Memuaskan karyawan sama seperti nasabah
Percaya bahwa hubungan karyawan akan mencerminkan hubungan
pelanggan. Secara teratur manajemen memeriksa kepuasan
karyawan akan pekerjaannya.
c. Dasar-dasar pelayanan dan komponen kualitas pelayanan
Dasar-dasar pelayanan yang perlu dikuasai dan harus dipahami oleh
seorang karyawan sebelum melakukan tugasnya antara lain:
1) Berpakaian dan berpenampilan yang rapih dan bersih
2) Percaya diri, bersikap akrab dan penuh dengan senyum
29
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Terjemahan, Edisi Milenium, Jilid 1, (Jakarta: PT.
Perlindo, 2003), h. 561
24
3) Menyapa dengan lembut
4) Berbicara dengan Bahasa yang baik dan benar
5) Mampu meyakini nasabah serta memberikan kepuasan
6) Bila belum dapat melayani, memberitahukan kapan harus
melayani.30
Adapun komponen utama kualitas pelayanan:
1) Technical Quality yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas
output jasa yang diterima pelanggan.
2) Functional Quality yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas
cara penyampaian suatu jasa.
3) Corporate Image yaitu profil, reputas, citra umu, daya Tarik khusus
suatu perusahaan.31
d. Ciri-ciri pelayanan yang baik
Dalam Praktiknya, pelayanan yang baik memiliki ciri-ciri sendiri
dan hampir semua perusahaan menggunakan kriteria yang sama untuk
membentuk ciri-ciri pelayanan yang baik. Terdapat beberapa faktor
pendukung yang berpengaruh langsung terhadap mutu pelayanan yang
diberikan antara lain:
1) Faktor manusia yang memberikan pelayanan
Manusia yang melayani nasabah harus berkemampuan melayani
nasabah secara cepat dan tepat. Disamping itu juga harus
berkemampuan dalam berkomunikasi, sopan santun, ramah dan
bertanggung jawab penuh terhadap nasabahnya.
2) Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung kecepatan dan
ketepatan dan keakuratan pekerjaan. Prasarana dan sarana yang
30 Kasmir, Manajeman Perbankan, Edisi 1, cet ke-4 (Jakarta: PT: RajaGrafindo, 2003), h.
219-220
31 Endang Ahmad Yani, Makalah service Quality (Lembaga pengabdian dan
pengembangan Masyarakat, STIE SEBI), h.13-16
25
dimiliki harus dilengkapi oleh kemajuan tekhnologi terkini dan
juga harus dioperasikan oleh manusia yang berkualitas.32
3. Nasabah
Menurut Saladin, nasabah adalah konsumen-konsumen sebagai
penyedia dana. 33
Sedangkan pengertian nasabah menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah orang yang biasa berhubungan dengan atau
menjadi pelanggan Bank (dalam hal keuangan). Berdasarkan pengertian
diatas, maka untuk penelitian ini yang dimaksud dengan calon nasabah
adalah orang yang akan menjadi tanggungan suatu perusahaan bank dan
belum menjadi nasabah suatu perusahaan bank.
4. Pengertian Non Muslim
Berdasarkan terminologi fikih Islam Klasik, non-muslim disebut
zimmi, yang diartikan sebagai kaum yang hidup dalam pemerintah Islam
yang dilindungi keamanan hidupnya dan dibebaskan dari kewajiban militer
dan zakat, namun diwajibkan membayar pajak (jizyah).34
Pada zaman
penaklukan wilayah oleh politik Islam, yang berlangsung secara besar-
besaran sejak zaman Khulafah Rasyidin, kemudian dimapankan pada
zaman Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah sesudahnya. Non Muslim pada
saat itu diberi alternative yakni memeluk Islam atau tetap dalam agamanya
dan rela hidup dan diatur oleh pemerintah politik islam yang
menaklukannya. Mereka memilih tetap pada agamanya dan taat bersama
pada pemerintah islam yang berkuasa dan melindungi keamanan hidupnya
itulah yang kemudian disebut dengan kafir Zimmah yaitu orang-orang
yang dilindungi.35
32 Kasmir, Etika Customer service, (Jakrta: RajaGrafindo, 2005) h. 32
33 Saladin Djaslim, Dasar-dasar Manajemen Pemasaran Bank (Jakarta: CV Rajawali,
1994) h. 7
34 Rahman I. Doi, Penjelasan Lengkap Hukum-hukum Allah (Syari’ah), (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2002) h. 16
26
Non-muslim yang tinggal di negara Islam dan memperoleh hak-hak
asasi mereka yang ditetapkan dalam perlindungan hukum syariah. Hak-hak
yang diberikan kepada orang kafir zimmi merupakan suatu ketetapan yang
tidak dapat ditarik kembali. Orang muslim wajib melindungi kehidupan,
harta kekayaan, dan kehormatan non-muslim merupakan bagian dari Iman.
Adapun sejumlah pedoman dalam Al-Quran dan Sunnah yang menjelaskan
tentang upaya memperkuat hubungan antara umat muslim dan non-
muslim. Dasar hubungan tersebut terdapat pada Q.S muntahanah 60/8-9.
Ayat ini memberikan penjelasan bahwa orang muslim dituntut untuk
bersikap baik dan adil tersebut orang -orang kafir, kecuali kalua
memerangi atau mengusir kaum muslimin dan agama mereka.
Agama di negara Indonesia berdasarkan definisi yang dikutip dari
Kamus besar Indonesia, Agama adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan keribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa
serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan
manusia serta lingkungannya. Pancasila yang menjadi landasan konseptual
kenegaraan Indonesia dimulai dengan sila pertama “ketuhanan yang maha
Esa”, yang dipahami sebagai “menjiwai sila-sila lainnya”. Dalam Undang-
Undang Dasar, terdapat satu pasal berbicara khusus tentang agama. Fakta
penting lain adalah adanya kemajemukan agama.
Di Indonesia ada 6 agama yang diakui di Indonesia yaitu Islam,
Protestan, Katholik, Hindu, Buddha, Kong Huchu. Pada era order baru,
agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia hanya 5 yakni Agama islam,
Kristen, Katholik, Hindu dan Buddha. Tetapi setelah era reformasi,
berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No.6/2000, pemerintah
mencabut larangan atas agama, kepercayaan dan adat istiadat Tionghoa.
Keppres No.6/2000 yang dikeluarkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid
ini kemudian diperkuat dengan Surat Keputusan (SK) menteri Agama
27
Republik Indonesia Nomor MA/12/2006 yang menyatakan bahwa
pemerintah mengakui keberadaan agama Kong Hu Cu di Indonesia.36
5. Konsep Bunga Dalam Berbagai Agama
1) Konsep Riba di Kalangan Hindu dan Budha
Di antara referensi paling tua mengenai riba adalah yang
ditemukan pada naskah keagamaan di India kuno sebagaimana
disarikan dengan amat baik oleh Jain (1929) dalam karyanya
Indigenous Banking in India. Catatan awal diturunkan dari teks Vedic
India Kuno (2000-1400 SM) di mana pemungutan riba (kusidin)
disebut berulang kali dan diinterprestasikan sebagai pemberian
pinjaman dengan bunga. Hal ini juga ditemukan pada teks Sutra (700-
100 SM), serta Jatakas dalam Budha (600-400 SM). Pada masa inilah
perasaan jijik pada riba diekspresikan. Misalnya, adanya larangan bagi
kasta Brahmana dan Kshatriya meminjamkan uang dengan memungut
bunga. Namun demikian, pada abad kedua Masehi, riba telah menjadi
istilah yang lebih relative, sebagaimana termaktub pada Laws of Manu
saat itu: „Stipulated interest beyond the legal rate being against [the
law], cannot be recovered; they call that a usurious way (of lending)‟
(Jain, 1929). Dilusi makna riba ini tampaknya terus berlanjut hingga
kini, dimana meskipun secara prinsip masih dikutuk, namun riba
hanya merujuk pada bunga yang diterapkan di atas batas yang
diterima masyarakat umum, dan tidak lagi dilarang atau dikontrol
dengan cara yang signifikan.37
2) Konsep Riba di Kalangan Yahudi
36 Dwi Triyani Sapti, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Syariah dan
Hukum tahun 2016 yang berjudul “Respon Pemuka Agama Non Muslim Terhadap Perbankan
Syariah di Kota Tangerang” h. 42
37 Muhammad Syafi‟I Antonio. Islamic Banking: Dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema
Insani Press, 2001. Hal 73
28
Kecaman terhadap riba, yang dalam bahasa Yahudi dikenal
sebagai neshekh, memiliki akarnya dalam beberapa bagian Perjanjian
Lama yang menyatakan pemungutan bunga sebagai hal yang dilarang
dan hina misalkan dalam Keluaran 22:25 yang menyebutkan: “Jika
engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang
yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai
seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga
uang kepadanya.” Larangan mempraktikkan riba juga dimuat dalam
Imamat 25: 35-37 yang menyatakan, “Apabila Saudaramu jatuh
miskin, sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau
harus menyokong dia sebagai orang asing dan pendatang, supaya ia
dapat hidup di antaramu. Janganlah engkau mengambil bunga uang
atau riba darinya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu,
supaya saudaramu dapat hidup di antaramu. Janganlah engkau
memberi uangmu kepadanya dengan meminta bunga, juga
makananmu janganlah kau berikan dengan meminta riba.”
3) Konsep Riba di Kalangan Kristen
Meskipun terdapat akarnya dalam agama Yahudi, debat
mengenai riba oleh lembaga-lembaga gereja Kristen berlangsung
selama lebih dari seribu tahun. Pada abad keempat Masehi, Gereja
Katholik Roma melarang pemungutan riba para rohaniwan, aturan
yang kemudian diperluas bagi kalangan awam pada abad kelima. Pada
abad kedelapan, di bawah Charlemagne, mereka bahkan menekan
lebih dalam dan mendeklarasikan pemungutan riba sebagai tindakan
kriminal.38
Seiring dengan perkembangan komersialisasi, gerakan pro-
bunga juga mulai tumbuh. Munculnya protestanisme serta pengaruh
38
Mutasowifin, Menggegas strategi Pengembangan Perbankan Syariah di Pasar non
Muslim, Jurnal Universitas Paramadina, Vol.3. (No.1), h.25-39
29
prokapitalismenya juga berhubungan dengan perubahan ini, meskipun
harus dicatat bahwa baik Luther maupun Calvin juga berkeberatan
terhadap praktek riba, namun meyakini bahwa hal semacam itu tidak
digeneralisasi dan diterapkan secara universal. Namun demikian,
meskipun larangan riba tidak termaktub secara khusus dalam Kitab
Perjanjian Baru, banyak yang meyakini Lukas 6:34-35 sebagai ayat
yang mengecam praktik pemungutan bunga. Ayat tersebut
menyatakan, “ Dan, jikalau kamu meminjamkan kepada orang-orang
berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi
kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan
pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan
besar dan kamu akan menjadi anak-anak Tuhan Yang Maha Tinggi,
sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih
dan terhadap orang-orang jahat.”39
4) Konsep bunga dalam Agama Islam
Menurut bahasa, riba memiliki beberapa pengertian, yaitu:
bertambah, berkembang, dan berlebihan atau menggelembung.
Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud dengan riba menurut Al-
Mali ialah “akad yang terjadi atas penukaran barang tertentu yang
tidak diketahui perimbangannya menurut ukuran syara‟, ketika
berakad atau dengan mengakhiri tukaran kedua belah pihak atau salah
satu keduanya.”40
Dalam Al-Quran pelanggarn riba terdapat dalam surat Al- Imran
ayat 130 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu
kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”
39 Muhammad Syafi‟I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani
Press, 2001), h. 45
40 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008) h. 57
30
Dalam hadist Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Abu
Said al-Khudri bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Emas hendaklah
dibayar dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum,
tepung dengan tepung, kurma dengan kurma, garam dengan garam,
bayaran harus dari tangan ke tangan (cash). Barangsiapa memberi
tambahan atau meminta tambahan, sesungguhnya ia telah berurusan
dengan riba. Penerima atau pemberi sama-sama bersalah.” (HR
Muslim no 2971, dalam kitab al-Massaqah)41
Dalam literature ulama fikih klasik tidak dijumpai pembahasan
mengaitkan antara riba dengan bunga bank. Mengutip pada bukunya
Drs. Ghufron A. Mas‟adi, M. Ag, dalam bukunya “fiqh Muamalah
Konstektual”, Wahbah al-Zuhaily membahas bunga bank dengan
menggunakan sudut pandangan teori fikih klasik menerut bunga bank
termasuk Riba Nasi‟ah.42
6. Pengertian Bank Syariah
Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak
mengandalkan pada bunga. Bank islam atau biasa disebut dengan bank
tanpa bunga, adalah lembaga keuangan atau perbankan yang operasional
dan produknya dikembangkan berdasarkan pada al-Qur‟an dan hadist Nabi
Muhammad SAW. Dengan kata lain bank islam adalah lembaga keuangan
yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya
dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya
disesuaikan dengan prinsip syariah.43
Tujuan utama dari pendirian
lembaga keuangan berlandaskan syariah ini adalah sebagai upaya kaum
41 Muhammad Syafi‟I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani
Press, 2001), h. 53
42 Ghufron Mas‟adi, Fiqh Muamalah Kostektual, (Jakarta: PT Media Nusantara Pradan,
2002) h. 166
43 Mia Lasmi Wardiah, S.P., M.Ag., Dasar - dasar Perbankan, (Bandung: CV Pustaka
setia, 2013), h. 76
31
muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya
berlandaskan AL-Quran dan As-Sunnah.44
Menurut Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 Bank Syariah
adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip
Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (Pasal 1 angka 7). Bank syariah memiliki
sistem operasional yang berbeda dengan bank konvensional. Bank syariah
memberikan layanan bebas bunga kepada nasabahnya. Bank syariah tidak
mengenal sistem bunga, baik bunga yang diperoleh dari nasabah yang
meminjam uang atau bunga yang dibayar kepada penyimpan dana di bank
syariah.45
Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum
Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS).46
Islam mendorong pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh
pertumbuhan usaha riil. Pertumbuhan usaha riil akan memberikan
pengaruh positif pada pembagian hasil yang diterima oleh beberapa pihak
yang melakukan usaha. Pembagian hasil usaha dapat diaplikasikan dengan
model bagi hasil. Bagi hasil yang diterima atas hasil usaha, akan
memberikan keuntungan bagi pemilik modal yang menempatkan dananya
dalam kerjasama usaha.47
Pendirian Bank Syariah pada mulanya mempunyai tujuan utama
menghindari riba dan mengamalkan prinsip-prinsip syariah dalam
44 Muhammad Syafi‟I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, (Jakarta : Gema
Insani Press, 2001), h. 18
45 Drs, Ismail, MBA., Ak, Perbankan Syariah, (Kencana Prenada Media Group: Jakarta ,
2011) Cet. 1 , h. 31-32 46 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Penerbit Kencana,
2009), Cet. 1, h. 61. 47 Drs, Ismail, MBA., Ak, Perbankan Syariah, (Kencana Prenada Media Group: Jakarta ,
2011) Cet. 1, h. 23.
32
perbankan khususnya. Dalam Al-Qur‟an, beberapa ayat yang berhubungan
dengan pelarangan riba, diantaranya Surat Ar-Rum ayat 39, Al-Baqarah
ayat 275 dan 278, dan Surat An-Nisa ayat 161.
B. Review studi terdahulu
Tabel 2.1
Review Studi Terdahulu
No. Substansi
1.
Judul Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat
Nasabah Pada Produk Bank Syariah Mandiri
Cabang Tangerang
Identitas Dedi Joko Hermawan Skripsi UIN Malik
mulana Ibrahim Malang tahun 2014
Perbedaan Peneliti Sebelumnya menggunakan metode
Service Quality (SQ)
Kesimpulan Hasil penelitian yang telah dilakukan
menunjukan bahwa kualitas produk terhadap
minat nasabah yang diberikan BSM Cabang
Tangerang memiliki pengaruh yang positif,
berdasarkan table Anova, diperoleh nilai Sig.=
0,000 yang berarti < kriteria signifikan (0,05)
dimana persamaan regresinya Y = 53,925 +
0,046X adalah signifikannya dan berpola
linear dalam arti jika kualitas produk
bertambah satu satuan, maka minat nasabah
akan meningkat senilai 4,6%
2
Judul Jurnal Penerapan Costumer Satisfaction Index (CSI)
dan Analisis GAP Pada Kualitas Pelayanan
Trans Jogja
33
Identitas Siti Husna Ainu Syukri (2014)
Perbedaan Analisis GAP, Important Performance
Analysis (IPA), Service Quality (SQ)
Kesimpulan Rendahnya kepuasan konsumen terhadap
pelayanan Trans Jogja dibuktikan dengan
negatifnya nilai gap antara harapan dan
persepsi konsumen terhadap pelayanan Trans
Jogja. Oleh karena itu diperlukan perbaikan
kualitas pelayanan untuk dapat meningkatkan
kepuasan konsumen. Prioritas tersebut dapat
dimulai dari atribut yang memiliki nilai gap
negative tertinggi yaitu waktu kedatangan
buas akurat. Sehingga dengan adanya upaya
PT. Tugu Trans Jogja dalam memperbaiki
kualitas layanannya maka kepuasan konsumen
dapat meningkat.kualitas setiap bank syariah
tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
Metode analisis yang digunakan adalah
Structural Equation Model (SEM).
3.
Judul Jurnal Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Tingkat
Kepuasan nasabah
Identitas Adi Kuswanto, Jurnal Ekonomi Bisnis 2009
Perbedaan Peneliti Sebelumnya menggunakan metode
analisis regresi linear berganda, serta wilayah
penelitian yang berada di Yogyakarta
34
Kesimpulan Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
bukti fisik, keandalan, daya tanggap, empati
terhadap kepuasan nasabah berpengaruh
positif dan signifikan
4 Judul Analisis Kepuasan Konsumen terhadap
kualitas Pelayanan dan harga produk dengan
Menggunakan Metode Customer Satisfaction
Index (CSI) dan Importance Performance
Analysis (IPA) (Studi Kasus: Minimarket
GARUDA Pekanbaru)
Identitas Duwi Budiant, skripsi UIN Suska Riau (2013)
Perbedaan Peneliti Sebelumnya Menggunakan Metode
Service Quality Concern for Intention (SQCI)
Kesimpulan CSI yang diperoleh dari pelanggan
Minimarket GARUDA Pekanbaru yaitu
sebesar 50,30% yang menentukan bahwa
pelanggan merasa kurang puas. Hal ini
disebabkan oleh 11 atribut yang perlu
secepatnya dilakukan perbaikan agar
pelayanan sesuai dengan kepentingan
pelanggan, yaitu: suhu ruangan toko yang
nyaman, ukuran meja, kasir, kebersihan toilet,
jumlah keranjang belanjaan yang tersedia,
kelengkapan produk yang ditawarkan, cepat
tanggap karyawan toko melayanikonsumen
dalam berbelanja, keakuratan pembayaran
pada kasir dengan label harga pada produk,
35
teraturnya penataan tempat parker, adanya
potongan harga yang diberikan untuk
beberapa jenis produk, perusahaan memiliki
beberapa jenis produk, perusahaan memiliki
beberapa jenis produk unggulan dengan harga
yang lebih murah dibanding competitor lain.
5 Judul Analisis Tingkat Kepuasan nasabah Non
Muslim Terhadap Kualitas Pelayanan Pada
Bank Syariah di Kota Medan
Identitas Miftah Farid, skripsi Universitas Sumatera
Utara 2013
Perbedaan Penelitian Sebelumnya melakukan penelitian
di kota medan
Kesimpulan Berdasarkan analisis dengan metode CSI,
nasabah non muslim Bank Syariah puas
terhadap kinerja pelayanan Bank Syariah. Hal
ini dapat dilihat dari nilai Customer
Satisfaction Index (CSI) yang sebesar 68,9%.
Berdasarkan analisis dengan metode IPA,
terdapat 7 (tujuh) atribut pelayanan yang
masuk ke dalam Prioritas Utama. Hal ini
menunjukkan bahwa atribut-atribut tersebut
dianggap kurang baik kinerjanya oleh
nasabah.
36
C. Kerangka Pemikiran
Untuk mengetahui kualitas pelayanan Bank Syariah Khususnya Wilayah
Tangerang Selatan maka penulis menggunakan metode Costumer Satisfaction
Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA). Persepsi kualitas
pelayanan yang baik adalah menurut sudut pandang nasabah. Pelayanan harus
didasarkan kepada pedoman layanan yang berisi atribut-atribut kualitas
pelayanan yang harus dipenuhi untuk tercapainya kualitas pelayanan yang
dapat memuaskan nasabah. Para nasabah akan menilai kualitas pelayanan
dengan membandingkan tingkat kepentingan nasabah dengan kualitas
oekayanan. Tingkat kepentingan adalah harapan nasabah, sedangkan kualitas
pelayanan adalah kenyataan yang diterima nasabah.
Untuk mengetahui kualitas pelayanan Bank Syariah di Kota Tangerang
Selatan maka penulis menggunakan metode Costumer Satisfaction Index (CSI)
dan Importance Performance Analysis (IPA). Dengan metode-metode tersebut
penulis dapat mengetahui tingkat kepuasan nasabah terhadap pelayanan yang
telah diberikan oleh Bank Syariah di Kota Tangerang Selatan, dan juga
mengetahui atribut kualitas pelayanan apa saja yang perlu ditingkatkan dan
mendorong upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan pada Bank
Syariah di Kota Tangerang Selatan serta mengetahui atribut-atribut pelayanan
yang dianggap tidak memuaskan bagi nasabah yang artinya atribut tingkat
pelayanan tersebut memiliki tingkat kepentingan yang tinggi di mata nasabah
namun rendah dalam pelayanannya. Bagian dari kerangka pemikiran dapat
dilihat pada Gambar 2.1
37
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Penelitian
Bank Syariah di Kota Tangerang
Selatan
Atribut Pelayanan (Tangible,
Realibility, Responsiveness,
Assurance, Empathy)
Tanggapan Nasabah
(Kuesioner)
Tingkat Kepentingan
Nasabah
Tingkat Kepuasan
Analisis
1. Costumer Satisfaction Index
2. Importance Performance
Analysis
Tindakan Perbaikan dan Peningkatan
Kualitas Pelayanan Bank
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam Penelitian ini, penulis mengambil studi pada bank syariah yang
dibatasi pada wilayah Tangerang Selatan. Alasan penulis memilih objek
penelitian pada bank syariah wilayah Tangerang Selatan karena letak
wilayahnya strategis dibanding kota lain di Banten dan dengan jumlah
penduduk non muslim yang cukup besar dibandingkan dengan kota lain di
Banten. Berdasarkan data BPS Tangsel, jumlah penduduk non muslim yang
terdiri dari Agama Katholik, Protestan, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu
sebesar 127.413 jiwa (BPS Tangsel, 2016).
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditettapkan oleh peneliti
untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.48
Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh nasabah non muslim pada bank syariah wilayah
Tangerang Selatan.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
populasi tersebut.49
Karena tidak semua data dan informasi akan di proses dan
tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan
menggunakan sampel yang mewakilinya. Sampel pada penelitian ini adalah
nasabah non muslim di wilayah Serpong dan Ciputat. Wilayah tersebut
terdapat Bank Syariah Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, Bank
Rakyat Indonesia (BRI) Syariah, Bank Muamalat, Bank Syariah Bukopin,
Bank Central Asia (BCA) Syariah, Bank CIMB Niaga Syariah, dan Bank
48 Drs, Ismail, MBA., Ak, Perbankan Syariah, (Kencana Prenada Media Group: Jakarta ,
2011) Cet. 1, h. 29
49 Drs, Ismail, MBA., Ak, Perbankan Syariah, (Kencana Prenada Media Group: Jakarta ,
2011) Cet. 1, h. 89
39
Tabungan Nasional (BTN) Syariah. Menurut Roscoe dalam buku Reasearch
methods for business menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam
penelitian adalah antara 30 sampai 500. Berdasarkan teori tersebut penulis
mengambil 80 sampel.
Tekhnik pengambilan sample menggunakan teknik probability sampling.
Probability sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang sama
kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Cara demikian
sering disebut dengan random sampling atau cara pengambilan sampel secara
acak.50
C. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan prosedur sistematis untuk memproleh data
yang dibutuhkan. Penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan
data sebagai berikut:
1. Studi Pustaka
Dalam hal ini penulis menggunakan data sekunder dimana penulis
mempelajari dan mendapatkan informasi melalui buku, jurnal, skripsi,
thesis, artikel, dan sumber media online seperti situs web.
2. Studi Lapangan
Data yang digunakan adalah data primer dengan metode angket
(kuisioner). Data primer, merupakan data yang berasal dari sumber asli
atau pertama, tidak tersedia dalam bentuk file-file, data harus dicari
melalui narasumber atau responden.51
Kuesioner seperti halnya dengan wawancara, pertanyaan-
pertanyaan yang telah tersusun secara kronologis dari yang umum
mengarah pada khusus untuk diberikan pada responden/informan yang
50
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 130
51 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Yogyakarta : Graha
Ilmu, 2006), h. 55
40
umumnya merupakan pertanyaan yang lazimnya.52 Dari jawaban daftar
pertanyaan yang diajukan pada responden diolah dengan skala likert
yaitu skala kepentingan digunakan untuk mengukur sikap dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.53
skala likert
ini berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut:
1) STS = Sangat Tidak Setuju
2) TS = Tidak Setuju
3) R = Ragu-Ragu
4) S = Setuju
5) SS = Sangat Setuju
3. Studi dokumentasi
Dokumentasi berarti barang yang tertulis, metode dokumentasi berarti
cara pengumpulan data dengan mencatat data-data yang sudah ada. Metode
dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan buku, surat, dokumen-dokumen penting dan sebagainya.
D. Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk melihat ketepatan instrument pengukur
penelitian. Validitas adalah ukuran yang sebenarnya, untuk mengukur apa yang
akan diukur, yaitu ketepatan dan kecermatan tes dalam menjalankan fungsi
pengukurannya.54
Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tes tersebut
semakin mengenai pada sasarannya, atau menunjukkan apa yang seharusnya
diukur. Kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji
validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item-total
52 Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,
2004) h. 55
53 Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,
2004) h. 134
54 Eti Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS(Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2007), h.57.
41
correlations) dengan nilai r tabel. Jika r hitung > dari r tabel dengan
signifikansi 5%, maka pernyataan disebut valid atau kuesioner sudah benar.
Teknik yang dipakai menguju validitas kuesioner adalah teknik korelasi
product moment, berikut:55
Rumus:
Di mana:
n = Jumlah responden
x = Skor masing-masing pertanyaan
y = Skor total
E. Uji Reliabilitas
Realiabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat penguku dapat dipercaya atau dapat diandalkan.56
Setiap alat pengukur
seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran relatif
konsisten dari waktu ke waktu.
Jika alat ukur dinyatakan sahih, selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut
diuji. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat
ukur di dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas alat ukur dalam
bentuk skala dapat diukur menggunakan teknik alpha cronbach berikut:
1. Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan.
2. Menentukan nilai varians total.
3. Menentukan reliabilitas instrumen.
55 Effendi Sofian, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 2012), h.139
56 Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, “Metode Penelitian Survey”, (Jakarta: LP3ES,
1989)
42
Di mana:
n = Jumlah sampel.
= Jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan.
∑X = Total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan.
= Varians total.
∑ = Jumlah varians butir.
K = Jumlah butir pertanyaan.
= Koefisien reliabilitas instrumen.
F. Pengolahan dan Analisis Data
1. Metode Costumer Satisfaction Index (CSI)
Metode Customer Satisfaction Index (CSI) merupakan analisis
kuantitatif berupa persentase pelanggan yang senang dalam suatu survei
kepuasan pelanggan. CSI diperlukan untuk mengetahui tingkat kepuasan
pelanggan secara keseluruhan dengan memperhatikan tingkat
kepentingan dari atribut-atribut produk atau jasa.57
Dalam penelitian ini
untuk melihat kepuasan konsumen secara menyeluruh menggunakan
metode tersebut.
Terdapat beberapa manfaat dari index kepuasan pelanggan yaitu :58
a. Hasil pengukuran dijadikan sebagai acuan untuk menentukan sasaaran
di tahun-tahun yang akan datang.
57 Pohandry, A., Sidarto, dan Winarni, “Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan dengan
Menggunakan Metode Customer Satisfaction Index dan Importance Performance Analysis serta
Service Quality, Jurnal REKAVASI, 1 (1)” (2013), h.21-29
58 Nugraha Rizal, Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan Jasa pada Bengkel “X”
Berdasarkan Hasil Matrix Importance-Performance Analysis (Studi Kasus di Bengkel AHASS PD.
Sumber Moto Karawang). Institut Teknologi Nasional. (Bandung, 2014) h. 43
43
b. Indeks diperlukan karena proses pengukuran kepuasan pelanggan yang
bersifat continue.
c. Indeks diperlukan juga untuk melakukan benchmarking antara tingkat
kepuasan pelanggan suatu perusahaan dan tingkat kepuasan pelanggan
dari pelanggan pesaing.
d. Indeks Kepuasan Pengguna (IKP) merupakan analisis kuantitatif
berupa persentase pengguna yang senang dalam suatu survei
kepuasan pengguna. IKP diperlukan untuk mengetahui tingkat
kepuasan pengguna secara menyeluruh dengan memperhatikan
tingkat kepentingan dari atribut-atribut produk atau jasa.
Tabel 3.1
Indeks Kepuasan Pengguna (IKP)
Atribut
Kepentingan (I) Kepuasan (P) Skor (S)
Skala: 1-5 Skala: 1-5 (S)=(I) x (P)
…
…
....
Skor Total Total (I) = (Y) Total (S) = (T)
Perhitungan keseluruhan IKP59
diilustrasikan pada tabel 3.1.
Nilai rata-rata pada kolom kepentingan (I) dijumlahkan sehingga
59
Keki R Bhote, Beyond Customer Satisfaction to Customer Loyalty, (New York:
AMACOM, 1996), h.52
44
diperoleh Y dan juga hasil kali I dengan P pada kolom skor (S)
dijumlahkan dan diperoleh T. IKP diperoleh dari perhitungan
(T/5Y) x 100%. Nilai 5 (pada 5Y) adalah nilai maksimum yang
digunakan pada skala pengukuran. IKP dihitung dengan rumus:
IKP = 5T
Y x100 % e. f.
Nilai maksimum IKP adalah 100%. Nilai IKP 50% atau lebih
rendah menandakan kinerja pelayanan yang kurang baik. Nilai IKP
80% atau lebih tinggi mengindikasikan pengguna merasa puas
terhadap kinerja pelayanan.
Tingkat kepuasan responden secara menyeluruh dapat dilihat dari
kriteria tingkat kepuasan pelanggan. Adapun kriterianya sebagai
berikut:
Tabel 3.2
Kriteria Nilai Customer Satisfaction Index (CSI)
No Nilai CSI Kriteria CSI
1 X > 0.81 Sangat puas
2 0.66 – 0.80 Puas
3 0.51-0.65 Cukup puas
4 0.35 – 0.50 Kurang puas
5 0.00 - 0.34 Tidak puas
Sumber : Tabel index CSI Ritonang
Setelah mendapat nilainya kita hanya perlu menyamakan nilainya
dengan tabel diatas. Sehingga dapat disimpulkan berapa kepuasan
konsumen terhadap layanan yang diberikan.
45
2. Metode Importance and Performance Analysis (IPA)
Analisis tingkat kepentingan dan kinerja atau Importance and
Performance Analysis (IPA) merupakan suatu teknik penerapan yang
mudah untuk mengukur atribut dari tingkat kepentingan dan kinerja
yang berguna untuk pengembangan program pemasaran yang efektif.
Dalam metode ini diperlukan pengukuran tingkat kesesuaian
untuk mengetahui seberapa besar pelanggan merasa puas terhadap
kinerja perusahaan, dan seberapa besar pihak penyedia jasa memahami
apa yang diinginkan pelanggan terhadap jasa yang mereka berikan.60
Caranya konsumen diminta untuk menjawab tingkat kinerja dari
berbagai attribut atau dimensi yang mempengaruhi kepuasan nasabah.
Kemudian responden menilai tingkat kepentingan untuk masing-masing
atribut. Indeks yang dihasilkan dengan cara ini sangat beragam,
bergantung pada skala yang digunakan ataupun cara perhitungannya.
Metode ini digunakan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan
tingkat kepentingan dan kualitas pelayanan dari atrbut-atribut yang akan
diukur.
Total penilian tingkat kepentingan dan tingkat kinerja masing-
masing atribut diperoleh dengan cara menjumlahkan hasil perkalian
skor masing-masing skala dengan jumlah responden yang memilih pada
skala likert.
Pada sumbu (Y) diisi dengan skor tingkat kepentingan/ekspektasi,
dan pada sumbu mendatar (X) akan diisi dengan skor tingkat
pelaksanaan/realita. Untuk menyederhanakan rumus, maka untuk setiap
60 Nugraha Rizal, Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan Jasa pada Bengkel “X”
Berdasarkan Hasil Matrix Importance-Performance Analysis (Studi Kasus di Bengkel AHASS PD.
Sumber Moto Karawang). Institut Teknologi Nasional. (Bandung, 2014) h. 45
46
faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah dengan
Martilla61
:
Dengan:
X = Skor rata-rata tingkat pelaksanaan atau realita
Y = Skor rata-rata tingkat kepentingan atau ekspektasi
n = Jumlah responden
Diagram kartesius merupakan suatu bangunan atas empat bagian
yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada
titik-titik (X,Y). Dimana X merupakan rata-rata dari rata-rata skor
tingkat pelaksanaan atau kepuasan konsumen dari sebuah faktor atribut
dan Y adalah rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh faktor atau
atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Seluruhnya ada K
faktor. Rumus berikutnya yang digunakan adalah:
Dimana:
K = Banyaknya faktor atau atribut yang mempengaruhi kepuasan
konsumen.
61 J.A Martilla dan J.C James, Importance-Performance Analysis, Journal Of Marketing, 1977
47
Diagram Importance Performance Analysis (IPA) ini (Gambar
3.1) terdiri dari empat kuadran, yaitu: 62
1. Kuadran I, wilayah yang memuat item-item dengan tingkat
kepentingan yang relatif tinggi tetapi kenyataannya belum sesuai
dengan harapan pelanggan. Item-item yang masuk kuadran ini harus
segera ditingkatkan kinerjanya.
2. Kuadran II, wilayah yang memuat item-item yang memiliki tingkat
kepentingan relatif tinggi dengan tingkat kepuasan yang relatif tinggi
pula. Item yang masuk kuadran ini dianggap sebagai faktor
penunjang bagi kepuasan pengguna sehingga harus tetap
dipertahankan karena semua item ini menjadikan produk atau jasa
tersebut unggul di mata pelanggan.
3. Kuadran III, wilayah yang memuat item-item dengan tingkat
kepentingan yang relatif rendah dan kenyataan kinerjanya tidak
terlalu istimewa dengan tingkat kepuasan yang relatif rendah. Item
yang masuk kuadran ini memberikan pengaruh sangat kecil terhadap
manfaat yang dirasakan oleh pengguna.
4. Kuadran IV, wilayah yang memuat item-item dengan tingkat
kepentingan yang relatif rendah dan dirasakan oleh pengguna terlalu
62 Pohandry, A., Sidarto, dan Winarni, “Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan dengan
Menggunakan Metode Customer Satisfaction Index dan Importance Performance Analysis serta
Service Quality, Jurnal REKAVASI, 1 (1)” (2013), h.31
Prioritas Utama
Kuadran I
Pertahankan
Prestasi
Kuadran II
Prioritas Rendah
Kuadran III
Berlebihan
Kuadran IV
Gambar 3.1
Diagram Kartesius
48
berlebihan dengan tingkat kepuasan yang relatif tinggi. Biaya yang
digunakan untuk menunjang item yang masuk kuadran ini dapat
dikurangi agar dapat menghemat biaya pengeluaran.
G. Indikator Variabel Penelitian
Tabel 3.3
Indikator Variabel Penelitian
Dimensi Sub variabel Indikator Skala
Parasuraman
et al., 1988)
dan
(Manullang,
2008)
Realibility 1. Kecepatan dalam
menyelesaikan proses
pengajuan aplikasi
produk/jasa.
2. Karyawannya
bertanggung jawab atas
tugasnya.
3. Bank-nya patuh terhadap
prinsip syariah dan
memiliki nama baik di
masyarakat.
4. Prosedur pelayanan yang
diberikan bank syariah
tidak berbelit-belit
Likert
49
(Marianti,
2009)
Responsivene
ss
1. Sikap ramah (senyum,
sapa, dan salam) petugas
bank saat bertemu.
2. Pegawai Bank Syariah
memberikan pelayanan
secara cepat
3. Sikap (mimik wajah dan
nada bicara) petugas
dalam menangani keluhan.
4. Informasi yang
disampaikan pegawai
Bank Syariah jelas
sehingga dapat dimengerti
dengan baik
Likert
(Panjaitan,
2016) dan
(Koestanto,
2014)
Assurance
1. Rasa aman (kerahasiaan
data).
2. Keahlian dan kemampuan
karyawannya.
3. Menepati janji, termasuk
iklan dan promosi yang
diberikan
4. Karyawannya dapat
dipercaya.
5. Karyawannya memahami
apa yang dibutuhkan
nasabah.
Likert
50
(Marianti.,
2009)
Emphaty 1. Interior ruangan (ruang
tunggu, toilet, AC, dsb)
nyaman
2. Tersedia tempat parker
yang amand an nyaman
3. Petugas tidak memandang
status sosial dan
memperlakukan
pelanggan dengan hormat
dan sopan.
4. Ketersediaan karyawan
bank dalam
mendengarkan keluhan
dan saran dari pelanggan
Likert
Ria (2016)
dan
Koestanto
(2014)
Tangible 1. Bank syariah memiliki
fasilitas yang digunakan
dalam kondisi baik.
2. Para karyawan
berpenampilan rapi saat
melayani
3. Tersedianya informasi
yang dapat dimanfaatkan
4. Produk dan jasanya
beragam dan sesuai
kebutuhan nasabah
Likert
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Responden
1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Keterangan Jumlah Persentase
Pria 48 60%
Wanita 32 40%
Total 80 100%
Berdasarkan Tabel 4.1 menyatakan bahwa dari 80 responden di
dominasi oleh pria, yaitu sebanyak 48 responden atau setara dengan 60%
sedangkan jumlah responden berjenis kelamin wanita sebanyak 32
responden atau setara dengan 40%.
2. Karakteristik Responden Menurut Usia
Tabel 4.2
Usia Responden
Usia
Keterangan Jumlah Persentase
< 21 tahun 8 10%
21 - 27 tahun 32 40%
28 - 35 tahun 28 35%
> 35 tahun 12 15%
Total 80 100%
Berdasarakan Tabel 4.2 terlihat bahwa dari 100 responden,
diantaranya terdiri dari responden yang berusia kurang dari 21 tahun
sebanyak 8 orang atau 10%, usia 28-35 tahun sebanyak 32 orang atau 35%,
usia diatas 35 tahun sebanyak 12 orang atau 15% dan sisanya adalah
51
responden yang terbanyak, yaitu responden berusia 22-28 tahun sebanyak 31
responden atau setara dengan 40%.
3. Karakteristik Responden Menurut Agama
Tabel 4.3
Agama Responden
Pekerjaan
Keterangan Jumlah Persentase
Katolik 24 30%
Protestan 55 68%
Hindu 0 0%
Budha 0 0%
Kong HuChu 1 2%
Lainnya 0 0%
Total 80 100%
Berdasarkan Tabel 4.3 menyatakan bahwa dari 100 responden di
dominasi oleh responden yang beragama Protestan yang berjumlah 55 orang
(68%), dan responde beragama katolik yang berjumlah 24 orang (30%).
Sedangkan responden dengan agama Kong Hu Chu sebanyak 1 orang (2%),
Dan yang paling sedikit adalah agama Hindu dan Budha sebanyak 0
responden (0%).
4. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan
Tabel 4.4
Pendidikan Responden
Pekerjaan
Keterangan Jumlah Persentase
SD 0 0%
SMP 0 0%
SMA/SMK 28 35%
Diploma (D1/D2/D3) 18 22.5%
52
Sarjana (S1/S2/S3) 34 42.5%
Total 80 100%
Berdasarkan Tabel 4.4 menyatakan bahwa dari 80 responden di
dominasi oleh responden yang pendidikannya Sarjana (S1/S2/S3) yang
berjumlah 34 orang (42.5%), dan responden yang pendidikannya
SMA/SMK berjumlah 28 orang (35%). Sedangkan responden dengan
pendidikan Diploma (D1/D2/D3) sebanyak 18 orang (22.5%), dan yang
paling sedikit adalah SD dan SMP sebanyak 0 orang (0%).
5. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan
Tabel 4.5
Pekerjaan Responden
Pekerjaan
Keterangan Jumlah Persentase
Pelajar/Mahasiswa 16 20%
Wiraswasta 21 26%
PNS/TNI/Polri 19 24%
Karyawan Swasta 19 24%
Ibu Rumah Tangga 0 0%
Lain-Lain 5 6%
Total 80 100%
Berdasarkan Tabel 4.5 menyatakan bahwa dari 80 responden di
dominasi oleh responden yang pekerjaannya Wiraswasta yang berjumlah 21
orang (26%), dan responden yang pekerjaannya PNS/TNI/Polri yang
berjumlah 19 orang (24%). Sedangkan responden sebagai
Pelajar/Mahasiswa sebanyak 16 orang (20%), Karyawan Swasta sebanyak
19 orang (24%), Lain-lain sebanyak 5 orang (6%), dan yang paling sedikit
adalah Ibu Rumah Tangga sebanyak 0 orang (0%).
53
6. Karakteristik Responden Menurut Tenggang Waktu Menjadi Nasabah
Bank Syariah
Tabel 4.6
Tenggang Waktu Responden Menjadi Nasabah Bank Syariah
Lama Menjadi Nasabah Bank Syariah
Keterangan (Tahun) Jumlah Persentase
<1 26 32%
1-3 25 31%
>3 29 37%
Total 80 100%
Terlihat dari Tabel 4.6 Dari 80 responden yang telah menjadi nasabah
Bank Syariah selama lebih dari 3 tahun sebanyak 29 orang atau 37%,
sementara responden yang sudah menjadi nasabah Bank Syariah dalam
kurung waktu 1 sampai 3 tahun sebanyak 25 orang atau 31%, dan responden
yang belum genap satu tahun menjadi nasabah Bank Syariah sebanyak 26
orang atau 32%.
B. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsinya. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung
pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang
dikehendaki dengan tepat. Butir-butir pertanyaan dapat dikatakan valid dan
diterima apabila r hitung lebih besar dari pada r tabel. Dengan menggunakan
Pearson Correlation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat
signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid. Kemudian, kriteria yang digunakan dalam menentukan
valid tidaknya pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tingkat kepercayaan 95% (α = 5%), jumlah responden sebanyak 30
responden untuk pra uji, dan dibandingkan dengan nilai r tabel = 0,374 yang
54
di dapat dari degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah
sampel pra uji yaitu 30 responden.
Suatu kuesioner dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari
r tabel. Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang akan
digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil uji validitas dari
dimensitangible, empathy, realibility, assurance, dan responsiveness pada
tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan dengan 30 sampel responden.
a. Tingkat Kepentingan
1) Tangible
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Tangible
Pertanyaan Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
1.1 0,374 0,749 Valid
1.2 0,374 0,817 Valid
1.3 0,374 0,717 Valid
1.4 0,374 0,732 Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa dimensi tangible memiliki
kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan kriteria r
hitung lebih besar dari 0,374.
2) Empathy
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Empathy
Pertanyaan Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
2.1 0,374 0,676 Valid
2.2 0,374 0,824 Valid
2.3 0,374 0,722 Valid
2.4 0,374 0,738 Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
55
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa dimensi empathy memiliki
kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan kriteria r
hitung lebih besar dari 0,374.
3) Realibility
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Realibility
Pertanyaan Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
3.1 0,374 0,738 Valid
3.2 0,374 0,816 Valid
3.3 0,374 0,720 Valid
3.4 0,374 0,720 Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa dimensi realibility memiliki
kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan kriteria r
hitung lebih besar dari 0,374.
4) Assurance
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Assurance
Pertanyaan Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
4.1 0,374 0,683 Valid
4.2 0,374 0,588 Valid
4.3 0,374 0,830 Valid
4.4 0,374 0,810 Valid
4.5 0,374 0,880 Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa dimensi assurance memiliki
kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan kriteria r
hitung lebih besar dari 0,374.
56
5) Responsiveness
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Responsiveness
Pertanyaan Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
5.1 0,374 0,774 Valid
5.2 0,374 0,743 Valid
5.3 0,374 0,735 Valid
5.4 0,374 0,764 Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa dimensi responsiveness
memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan
kriteria r hitung lebih besar dari 0,3120.
b. Tingkat Kepuasan
1) Tangible
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Tangible
Pertanyaan Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
1.1 0,374 0,876 Valid
1.2 0,374 0,669 Valid
1.3 0,374 0,711 Valid
1.4 0,374 0,709 Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa dimensi tangible memiliki
kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan kriteria r
hitung lebih besar dari 0,374.
57
2) Empathy
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Empathy
Pertanyaan Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
2.1 0,374 0,793 Valid
2.2 0,374 0,756 Valid
2.3 0,374 0,722 Valid
2.4 0,374 0,710 Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa dimensi emapathy memiliki
kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan kriteria r
hitung lebih besar dari 0,374.
3) Realibility
Tabel 4.14
Hasil Uji Validitas Realibility
Pertanyaan Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
3.1 0,374 0,713 Valid
3.2 0,374 0,706 Valid
3.3 0,374 0,714 Valid
3.4 0,374 0,848 Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa dimensi realibility memiliki
kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan kriteria r
hitung lebih besar dari 0,374.
58
4) Assurance
Tabel 4.15
Hasil Uji Validitas Assurance
Pertanyaan Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
4.1 0,374 0,729 Valid
4.2 0,374 0,736 Valid
4.3 0,374 0,762 Valid
4.4 0,374 0,721 Valid
4.5 0,374 0,786 Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa dimensi assurance memiliki
kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan kriteria r
hitung lebih besar dari 0,374.
5) Responsiveness
Tabel 4.16
Hasil Uji ValiditasResponsiveness
Pertanyaan Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan
5.1 0,374 0,735 Valid
5.2 0,374 0,752 Valid
5.3 0,374 0,735 Valid
5.4 0,374 0,711 Valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa dimensi responsiveness
memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan
kriteria r hitung lebih besar dari 0,374.
59
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji
reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur indikatopr konsistensi atau
alat kepercayaan hasil ukur, yang di dalamnya mengandung makna
kecermatan pengukur. Dalam penelitan ini, teknik yan digunakan
adalah teknik Alpha Chormbach.Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994
dalam Ghazali, 2016:48). Perhitungan koefisien Cronbach’s Alpha
dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17.0.
Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari dimensitangible, empathy,
reability, assurance, dan responsiveness pada tingkat kepentingan dan
tingkat kepuasan dengan 40 sampel responden.
a. Tingkat Kepentingan
1) Tangible
Tabel 4.17
Hasil Uji Reabilitas Tangible
Dimensi Crobach’s Alpha N of Items Keterangan
Tangible 0,711 4 Reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Tabel 4.17 menunjukkan nilai Crobach‟s Alpha atas
dimensi tangible sebesar 0,780. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel
karena mempunyai nilai Crobach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.
60
2) Empathy
Tabel 4.18
Hasil Uji Reabilitas Empathy
Dimensi Crobach’s Alpha N of Items Keterangan
Empathy 0,704 4 Reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Tabel 4.18 menunjukkan nilai Crobach‟s Alpha atas
dimensi empathy sebesar 0,767. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel
karena mempunyai nilai Crobach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.
3) Realibility
Tabel 4.19
Hasil Uji Reabilitas Realibility
Dimensi Crobach’s Alpha N of Items Keterangan
Realibility 0,720 4 Reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Tabel 4.19 menunjukkan nilai Crobach‟s Alpha atas
dimensi realibility sebesar 0,773. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel
karena mempunyai nilai Crobach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.
4) Assurance
Tabel 4.20
Hasil Uji Reabilitas Assurance
Dimensi Crobach’s Alpha N of Items Keterangan
Assurance 0,813 5 Reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Tabel 4.20 menunjukkan nilai Crobach‟s Alpha atas
dimensi assurance sebesar 0,742. Dengan demikian, dapat
61
disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel
karena mempunyai nilai Crobach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.
5) Responsiveness
Tabel 4.21
Hasil Uji Reabilitas Penggunaan
Dimensi Crobach’s
Alpha
N of
Items
Keterangan
Responsiveness 0,742 4 Reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Tabel 4.21 menunjukkan nilai Crobach‟s Alpha atas
dimensi responsiveness 0,725. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel
karena mempunyai nilai Crobach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.
b. Tingkat Kepuasan
1) Tangible
Tabel 4.22
Hasil Uji Reabilitas Tangible
Dimensi Crobach’s Alpha N of Items Keterangan
Tangible 0,730 4 Reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Tabel 4.22 menunjukkan nilai Crobach‟s Alpha atas dimensi
tangible sebesar 0,757. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
Crobach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.
62
2) Empathy
Tabel 4.23
Hasil Uji Reabilitas Empathy
Dimensi Crobach’s Alpha N of Items Keterangan
Empathy 0,723 4 Reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Tabel 4.23 menunjukkan nilai Crobach‟s Alpha atas dimensi
empathy sebesar 0,752. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
Crobach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.
3) Realibility
Tabel 4.24
Hasil Uji Reabilitas Reability
Dimensi Crobach’s Alpha N of Items Keterangan
Realibility 0,712 4 Reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Tabel 4.24 menunjukkan nilai Crobach‟s Alpha atas dimensi
realibility sebesar 0,759. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
Crobach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.
4) Assurance
Tabel 4.25
Hasil Uji Reabilitas Assurance
Dimensi Crobach’s Alpha N of Items Keterangan
Assurance 0,798 5 Reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Tabel 4.25 menunjukkan nilai Crobach‟s Alpha atas dimensi
assurance fitur sebesar 0,762. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai
nilai Crobach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.
63
5) Responsiveness
Tabel 4.26
Hasil Uji Reabilitas Penggunaan
Dimensi Crobach’s
Alpha
N of
Items
Keterangan
Responsiveness 0,709 4 Reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Tabel 4.26 menunjukkan nilai Crobach‟s Alpha atas dimensi
responsiveness sebesar 0,740. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai
nilai Crobach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.
Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah
Dalam bisnis perbankan sangat penting untuk mengutamakan
kepuasan nasabah, karena bank adalah industri keuangan yang bergerak di
bidang jasa. Dalam persaingan industri dalam bidang jasa sangat
diperlukan sekali untuk mengembangkan aspek kepuasan bagi para
pelanggan atau lebih sempitnya adalah bagi para nasabah perbankan
syariah.
Semakin banyak nasabah yang mersa puas akan pelayanan suatu
bank maka akan semakin banyak pula nasabah yang loyal terhadap bank
tersebut. Begitu pula sebaliknya semakin banyak nasabah yang merasa
tidak puas maka akan semakin banyak pula nasabah yang tidak loyal dan
memungkinkan akan berpindah ke bank lainnya untuk mencari pelayanan
yang lebih memuaskan. Jika dilihat dari segi profitabilitasnya maka
semakin banyak nasabah yang loyal maka semakin tinggi tingkat
profitabilitas bank tersebut.
Analisis tingkat kepuasan nasabah pada penelitian ini menggunakan
metode Costumer Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance
Analysis (IPA).
64
C. Analisis Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kepuasan Nasabah Pada
Atribut Pelayanan Bank Syariah
Setiap nasabah yang datang ke Bank Syariah memiliki harapan
terhadap kualitas pelayanan yang diberikan dalam rangka memenuhi
segala transaksi yang hendak mereka lakukan. Harapan nasabah dapat
dilihat dari seberapa penting mereka memiliki atribut pelayanan. Tingkat
pengharapan haruslah diiringi dengan kualitas pelayanan yang diberikan
oleh Bank Syariah.
Tingkat kepentingan merupakan tingkat harapan nasabah pada
kualitas pelayanan Bank Syariah. Tingkat kepuasan merupakan kenyataan
yang diterima oleh nasabah berdasarkan pelayanan yang diberikan oleh
Bank Syariah kepada nasabah. Tingkat kepentingan dan kualitas pelayanan
terhadap 30 atribut pelayanan Bank Syariah dapat dilihat pada tabel 4.27
dan tabel 4.28.
Tabel 4.27
Tingkat Kepentingan Nasabah
Kode Atribut
Tingkat Kepentingan Rata-
rata 1 2 3 4 5
A.1
Tangib
le
Bank Syariah memiliki fasilitas
sarana dan prasarana yang memadai
untuk mendukung pelayanan
nasabah
0 0 7 59 34 4,27
A.2
Tersedianya informasi di Bank
Syariah yang dapat dimanfaatkan
nasabah
0 0 17 53 30 4,13
A.3
Para karyawan di Bank Syariah
berpenampilan rapi saat melayani
nasabah menarik
0 0 14 62 24 4,1
A.4 Produk dan jasanya beragam dan
sesuai kebutuhan nasabah. 0 0 14 59 27 4,13
65
B.1
Em
path
y
Interior ruangan (ruang tunggu,
toilet, AC, dsb) nyaman.
0 0 10 50 20 4,13
B.2 Tempat parkir yang aman dan
nyaman
0 0 6 47 27 4,26
B.3
Petugas tidak memandang status
sosial dan memperlakukan
pelanggan dengan hormat dan
sopan.
0 0 12 44 12 4,15
B.4
Ketersediaan karyawan bank dalam
mendengarkan keluhan dan saran
dari pelanggan
0 0 6 48 26 4,25
C.1
Rea
libil
ity
Kecepatan dalam menyelesaikan
proses pengajuan aplikasi
produk/jasa.
0 0 9 44 26 4,23
C.2 Karyawannya bertanggung jawab
atas tugasnya.
0 1 10 40 29 4,20
C.3
Bank-nya patuh terhadap prinsip
syariah dan memiliki nama baik di
masyarakat
0 0 8 41 31 4,29
C.4 Prosedur pelayanan yang diberikan
Bank Syariah tidak berbelit-belit
0 0 14 51 15 4,03
D.1
Ass
ura
nce
Rasa aman (kerahasiaan data) 0 0 14 45 21 4,09
D.2
Pegawai Bank Syariah memiliki
keahlian terhadap tugas
pekerjaannya
0 0 16 52 12 3,95
D.3 Menepati janji, termasuk iklan dan
promosi yang diberikan
0 1 20 39 20 3,98
D.4
Cara pegawai Bank Syariah dalam
melayani nasabah menimbulkan
kepercayaan nasabah
0 0 16 49 15 3,99
66
Tabel 4.28
D.5 Karyawannya memahami apa yang
dibutuhkan nasabah.
0 0 13 48 19 4,08
E.1 R
esponsi
veness
Sikap ramah (senyum, sapa, dan
salam) petugas bank saat bertemu. 0 0 12 46 22
4,13
E.2 Pegawai bank Syariah memberikan
pelayanan secara cepat 0 0 12 48 20 4,10
E.3
Sikap (mimik wajah dan nada
bicara) petugas dalam menangani
keluhan. 0 0 21 40 19
3,98
E.4
Informasi yang disampaikan
pegawai Bank Syariah jelas
sehingga dapat dimengerti dengan
baik
0 1 18 47 14 3,93
Tingkat Kepuasan Nasabah
Kode Atribut Tingkat Kepentingan Rata-
rata 1 2 3 4 5
A.1
Tangib
le
Bank Syariah memiliki fasilitas
sarana dan prasarana yang memadai
untuk mendukung pelayanan
nasabah
0 0 9 56 15 4,08
A.2
Tersedianya informasi di Bank
Syariah yang dapat dimanfaatkan
nasabah
0 0 19 42 19 4,00
A.3
Para karyawan di Bank Syariah
berpenampilan rapi saat melayani
nasabah menarik
0 0 7 58 15 4,10
A.4 Produk dan jasanya beragam dan
sesuai kebutuhan nasabah.
0 0 8 52 20 4,15
67
B.1
Em
phaty
Interior ruangan (ruang tunggu,
toilet, AC, dsb) nyaman.
0 0 11 53 16 4,13
B.2 Tempat parkir yang aman dan
nyaman
0 1 13 45 21 4,26
B.3
Petugas tidak memandang status
sosial dan memperlakukan
pelanggan dengan hormat dan
sopan.
0 0 14 53 13 4,15
B.4
Ketersediaan karyawan bank dalam
mendengarkan keluhan dan saran
dari pelanggan
0 0 14 48 18 4,25
C.1
Rea
libil
ity
Kecepatan dalam menyelesaikan
proses pengajuan aplikasi
produk/jasa.
0 0 10 48 22 4,23
C.2 Karyawannya bertanggung jawab
atas tugasnya.
0 1 11 47 21 4,20
C.3
Bank-nya patuh terhadap prinsip
syariah dan memiliki nama baik di
masyarakat
0 1 15 34 31 4,29
C.4 Prosedur pelayanan yang diberikan
Bank Syariah tidak berbelit-belit
0 0 15 55 10 4,03
D.1
Ass
ura
nce
Rasa aman (kerahasiaan data) 0 0 17 43 20 4,09
D.2
Pegawai Bank Syariah memiliki
keahlian terhadap tugas
pekerjaannya
0 0 16 54 10 3,95
D.3 Menepati janji, termasuk iklan dan
promosi yang diberikan
0 0 17 47 16 3,98
D.4
Cara pegawai Bank Syariah dalam
melayani nasabah menimbulkan
kepercayaan nasabah
0 0 14 54 12 3,99
68
D.5 Karyawannya memahami apa yang
dibutuhkan nasabah.
0 0 15 48 17 4,08
E.1 R
esponsi
veness
Sikap ramah (senyum, sapa, dan
salam) petugas bank saat bertemu.
0 0 14 47 19 4,13
E.2 Pegawai bank Syariah memberikan
pelayanan secara cepat
0 0 13 51 16 4,10
E.3
Sikap (mimik wajah dan nada
bicara) petugas dalam menangani
keluhan.
0 0 13 51 16 3,98
E.4
Informasi yang disampaikan
pegawai Bank Syariah jelas
sehingga dapat dimengerti dengan
baik
0 1 19 47 13 3,93
Berdasarkan tabel 4.27 dan 4.28 dapat diketahui nilai dari masing-
masing dimensi dan atribut-atribut dibawah ini:
1. Dimensi Tangible
Tangible atau bukti-bukti fisik ini sangat penting dalam
menanamkan image pada setiap pelanggan atau nasabah. Setiap nasabah
yang dating ke suatu bank maka hal paling pertama yang dilihat adalah
bukti fisik dari suatu bank tersebut mulai dari desain infrastruktur, buku
tabungan, hingga brosur yang dimiliki oleh suatu bank. Maka juka suatu
bank ingin unggul dari bank lainnya maka bank tersebut harus
menawarkan bukti-bukti fisik yang efisien dan menarik, sehingga banyak
nasabah yang lebih memilih bank tersebut dibandingkan bank yang
lainnya.
Pada dimensi terdapat total 178 suara yang menyatakan bahwa
dimensi ini penting dan 89 suara yang menyatakan sangat penting. Dari
semua atribut pada dimensi ini terdapat atribut yang mendapat perhatian
lebih dari para responden yaitu pada atribut ” Bank Syariah memiliki
fasilitas sarana dan prasarana yang memadai untuk mendudung
69
pelayanan nasabah” dinyatakan penting oleh 56 berpenampilan
responden dan pada atribut “Produk dan jasanya beragam dan sesuai
kebutuhan nasabah” dinyatakan sangat penting oleh 26 responden.
Sedangkan dari tingkat kepuasan atribut yang mendapat tingkat kepuasan
yang lebih dibandingkan atribut yang lainnya adalah pada atribut „Para
karyawan di Bank Syariah rapi saat melayani nasabah menarik”
dinyatakan memuaskan oleh 58 responden dan atribut “Produk dan
jasanya beragam dan sesuai kebutuhan nasabah” dinyatakan sangat
memuaskan oleh 20 responden.
2. Dimensi Empathy
Empathy jika dijabarkan terdapat tiga aspek yaitu akses,
komunikasi, dan pemahaman pelanggan. Dimensi ini lebih
mengedepankan kenyamanan dalam setiap aspek yang ditawarkan
kepada nasabah seperti interior yang nyaman, lokasi yang strategis,
hingga karyawan yang selalu mendengarkan keluhan dari para nasabah.
Setiap nasabah yang merasakan kenyamanan pada saat bertransaksi pada
suatu bank tertentu maka nasabah tersebut otomatis dikemudian hari
nasabah tersebut akan kembali untuk melakukan transaksi di bank
tersebut dari pada di bank lainnya karena kenyamanan yang ditawarkan
bank tersebut.
Sebanyak total 175 suara yang menyatakan dimensi penting dan
total 101 suara yang menyatakan bahwa dimensi ini sangat penting.
Dibandingkan dengan atribut lainnya, atribut “Interior ruangan (ruang
tunggu, toilet, AC, dsb) nyaman.” mendapatkan perhatian lebih sebanyak
50 responden menyatakan penting dan pada atribut “Tempat parkir yang
aman dan nyaman” sebanyak 27 responden menyatakan sangat penting
dengan atribut ini. Namun semakin banyak responden yang menyatakan
penting dan sangat penting suatu atribut maka harus disertai pula tingkat
kepuasan yang tinggi.
70
Pada tabel 4.27 sebanyak 208 suara yang merasa puas dan 69 suara
yang merasakan sangat puas dengan dimensi empati ini. Kemudian,
atribut yang mendapatkan tingkat kepuasan tertiggi adalah pada atribut
“Petugas tidak memandang status sosial dan memperlakukan pelanggan
dengan hormat dan sopan.” yaitu sebanyak 54 responden menyatakan
puas dan pada atribut “Tempat parkir yang aman dan nyaman” sebanyak
21 responden menyatkan sangat puas pada atribut ini.
3. Dimensi Realibility
Realibility atau keandalan adalah sikap konsisten, akurat dan dapat
diandalkan. Dimensi ini mencakup segala aspek baik dari karyawan
maupun sistem yang ada pada suatu bank. Semakin akurat dan dapat
diandalkan suatu bank maka akan semakin tinggi pula tingkat
kerpercayaan nasabah pada bank tersebut dan juga semakin tinggi pula
nama baik yang dimiliki bank tersebut di hadapan masyarakat.
Pada dimensi ini terdapat total 175 suara yang menyakan bahwa
dimensi ini penting dan total 101 suara yang menyatakan bahwa dimensi
ini sangat penting untuk menjadi perhatian. Dari total 175 suara yang
menyatakan penting terdapat atribut yang mendapat responden terbanyak
yaitu “Prosedur pelayanan yang diberikan Bank Syariah tidak berbelit-
belit” sebanyak 51 responden menyatakan atribut tersebut penting untuk
diperhatikan. Kemudian dari 101 suara yang menyatakan sangat penting
terdapat atribut “Bank-nya patuh terhadap prinsip syariah dan memiliki
nama baik di masyarakat” yang dinyatakan sangat penting oleh 31
reponden.
Dari aspek tingkat kepuasan sebanyak total 185 suara puas dengan
dimensi ini dan sebanyak total 84 suara menyatakan sangat puas dengan
dimensi keandalan ini. Atribut yang memiliki kepuasan tertinggi adalah
atribut “Prosedur pelayanan yang diberikan Bank Syariah tidak berbelit-
belit” sebanyak 55 responden merasa puas dan atribut “Bank-nya patuh
71
terhadap prinsip syariah dan memiliki nama baik di masyarakat l”
sebanyak 31 responden merasa sangat puas dengan atribut ini.
4. Dimensi Assurance
Terdapat empat aspek dalam dimensi ini, yaitu kompetensi,
kredibel, kesopanan dan keamanan. Dalam menjalankan bisnis keuangan
apalagi perbankan sangat diperlukan sekali untuk memerhatikan dimensi
ini. Karena pada dasarnya nasabah memilih untuk berkecimpung dengan
bisnis ini karena jaminan keamanannya. Apalagi jika perbankan memiliki
keempat aspek tersebut maka bank tersebut maka akan banyak
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Namun sebaliknya jika suatu
bank tidak memiliki dimensi ini maka kepercayaan masyarakat terhadap
bank tersebut akan hilang. Dan sangat susah untuk mengembalikan
kepercayaan masyarakat yang telah hilang.
Dari semua responden yang didapat, sebanyak 233 suara
menyatakan bahwa dimensi jaminan penting untuk diperhatikan dan
sebanyak 87 suara menyatakan bahwa dimensi ini sangat penting untuk
menjadi perhatian lebih. Pada dimensi ini atribut yang memiliki
perhatian lebih adalah atribut “Pegawai Bank Syariah memiliki keahlian
terhadap tugas pekerjaannya” sebanyak 52 responden menyatakan
penting dan atribut “Rasa aman (kerahasiaan data)” yang memiliki suara
dari 21 responden.
Kemudian dari aspek tingkat kepuasan terdapat 246 suara yang
menyatakan puas dengan dimensi ini dan sebanyak 75 suara merasa
sangat puas dengan palayan dari dimensi ini. Terutama pada atribut
“Pegawai Bank Syariah memiliki keahlian terhadap tugas pekerjaannya”
dan “Cara pegawai Bank Syariah dalam melayani nasabah menimbulkan
kepercayaan nasabah” dirasakan puas oleh 108 responden. Dan atribut
“Rasa aman (kerahasiaan data)” dirasakan sangat puas oleh 20
responden.
72
5. Dimensi Responsiveness
Responsiveness atau daya tanggap merupakan kesediaan untuk
membuat respon cepat memberikan pelayanan. Secara keseluruhan
berkaitan dengan sikap dan perilaku karyawan suatu bank. Seorang
nasabah yang akan melakukan transaksi di suatu bank, dia pasti lebih
memilih pada bank yang karyawannya lebih tanggap dan memiliki
karakter yang baik dan sopan dalam melayani nasabah, karena sikap
tersebut sangat berkaitan erat dengan pelayanan yang diberikan kepada
nasabah.
Terdapat 181 suara dari responden menyatakan bahwa dimensi ini
penting dan terdapat 75 suara dari responden menyatakan bahwa dimensi
ini penting untuk diperhatikan. Yang paling penting untuk diperhatikan
pada dimensi ini adalah pada atribut “Pegawai Bank Syariah memberikan
pelayanan secara cepat” dianggap penting oleh 48 responden, kemudian
pada atribut “Sikap ramah (senyum, sapa, dan salam) petugas bank saat
bertemu.” dianggap sangat penting oleh 22 responden.
Sebanyak 196 suara dari responden merasa puas dengan pelayanan
dari dimensi ini dan 64 suara dari responden merasa sangat puas dengan
pelayanan dari dimensi ini. Dari enam atribut pada dimensi ini, atribut
yang dirasakan paling memuaskan adalah atribut “Pegawai Bank Syariah
memberikan pelayanan secara cepat” dan atribut “Sikap (mimik wajah
dan nada bicara) petugas dalam menangani keluhan” dianggap
memuaskan oleh 102 responden, dan atribut “Sikap ramah (senyum,
sapa, dan salam) petugas bank saat bertemu.” dianggap sangat
memuaskan oleh 19 responden.
D. Analisa Kepuasan Nasabah
Pengukuran Customer Satisfaction Index (CSI) dilakukan untuk
mengetahui kepuasan pelanggan dan dijadikan acuan dalam menentukan
sasaran-sasaran di masa yang akan datang. Tanpa adanya CSI, kecil
73
kemungkinan bagi Top Manager dapat menentukan goal dalam peningkatan
kepuasan konsumennya. Kepuasan pelanggan yang diteliti dalam penelitian
ini menggunakan persepsi kepentingan dan kinerja pelanggan terhadap
produk dan pelayanan Bank Syariah di Tangerang Selatan. Tingkat
kepuasan pelanggan kemudian akan dianalisis menggunakan metode
Satisfaction Index (CSI) dan Importance and Performance Analysis (IPA).
1. Costumer Satisfaction Index (CSI)
Analisis kepuasan konsumen secara keseluruhan dilakukan dengan
menghitung nilai Customer Satisfaction Index (CSI). Nilai CSI diperoleh
dengan membagi rata-rata satisfaction score (perkalian tingkat kinerja
dengan tingkat kepuasan secara keseluruhan) dengan skala maksimum
(skala lima dikali rata-rata tingkat kinerja) yang digunakan dalam
penelitian ini, lalu dikalikan 100 persen. Hasil dari perhitungan diperoleh
nilai CSI 81 persen . Hasil perhitungan tersebut secara rinci disajikan
pada Tabel 4.29.
Tabel 4.29
Nilai Index Kepuasan Nasabah dengan CSI
Kode
Pernyataan Importance Performance
Satisfaction
Score
Tangib
le
A.1 4.23 4.08
82% A.2 4.13 4.00
A.3 4.18 4.10
A.4 4.18 4.15
Em
path
y
B.1 4.13 4.06
81% B.2 4.26 4.08
B.3 4.15 3.99
B.4 4.25 4.05
Rea
li
bil
ity C.1 4.23 4.15
82% C.2 4.20 4.10
74
C.3 4.29 4.20
C.4 4.08 3.94
Ass
ura
nce
D.1 4.09 4.04
80%
D.2 3.95 3.93
D.3 3.98 3.99
D.4 3.99 3.98
D.5 4.08 4.08
Res
ponsi
veness
D.1 4.13 4.06
79% D.2 4.10 4.04
D.3 3.98 3.89
D.4 3.93 3.90
Average 4.12 4.04 81%
Sumber: data diolah dengan Microsoft Excel 2010
Dalam penelitian ini terdapat perbedaan antara kinerja yang
dirasakan dengan harapan yaitu sebesar 0,08 dari skala 1-5. Jika diolah
dengan metode CSI, maka nilai Indeks kepuasan konsumen pada
penelitian ini adalah 81%. Menurut Panduan Survei Kepuasan Nasabah
Bank Syariah di Tangerang Selatan optimum score yang diharapkan
adalah lebih dari 75% (skala 0%-100%) artinya kepuasan nasabah Bank
Syariah Kantor di Tangerang Selatan secara keseluruhan yang dilihat
berdasarkan kinerja dan kepentingan atribut-atribut produk dan jasa
sudah melewati optimum score yang ditargetkan dan juga berada pada
kriteria “sangat puas”. Namun dapat diartikan juga masih terdapat 19%
rasa ketidakpuasan dari nasabah. Jika dilihat dari sisi karyawan atau
pegawai dalam memberikan pelayanan memang sudah memuaskan
seperti kesopanan dan keramahtamahan karyawan dalam memberikan
pelayanan namun pada sisi physical evidence terdapat atribut yang belum
memadai, sehingga masih terdapat rasa ketidakpuasan dari nasabah.
Dengan berkembangnya bisnis perbankan dalam meraih konsumen,
apabila bisa ditingkatkan pada taraf sangat puas yang diindikasikan
75
dengan nilai CSI yang mendekati angka 100 persen itu akan lebih baik,
dimana konsumen benar-benar merasakan kinerja atribut-atribut
pelayanan Bank Syariah di Tangerang Selatan sama dengan tingkat
kepentingan yang mereka tetapkan. Kepuasan berhubungan dengan
loyalitas diharapkan ketika konsumen merasa puas maka mereka akan
loyal terhadap bank.
2. Importance Performance Analysis (IPA)
Kepuasan konsumen tercapai apabila kinerja perusahaan sesuai
dengan tingkat kepentingan konsumen. Untuk mengetahui tingkat
kepuasan konsumen terhadap atribut restoran maka akan dikelompokkan
atribut berdasarkan kuadran tingkat perbaikan kinerja. Pada tabel 4.28
telah disajikan tingkat kepentingan dan kinerja serta nilai rata-rata
masing-masing. Dari perhitungan tersebut diperoleh empat kuadran di
setiap dimensi-dimensinya pada diagram kartesius Importance and
Performance Analysis dengan garis pembagi adalah rata-rata tingkat
kepentingan dan kinerja.
Kegunaan dari pengelompokkan tersebut adalah untuk
memperbaiki kinerja atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan.
Tingkat kepentingan tergantung pada persepsi masing-masing konsumen
sehingga tiap-tiap konsumen berbeda tingkat kepentingannya. Jadi untuk
meningkatkan kepuasan konsumen dilakukan melalui peningkatan
kinerja, dengan pengelompokan ImportancePerformance Analysis dapat
diketahui atribut mana yang harus menjadi prioritas. Prioritas atribut
tersebut diperlukan karena perbaikan kinerja atribut tersebut tidak bisa
dilakukan secara serentak berhubungan dengan keterbatasan sumberdaya.
1) Dimensi Tangible
Pada dimensi tangible yang terletak pada kuadran I yaitu Bank
Syariah memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang memadai untuk
mendukung pelayanan nasabah. Pada kuadran II terdapat atribut para
76
karyawan di Bank Syariah berpenampilan rapi saat melayani nasabah,
dan atribut produk dan jasanya beragam dan sesuai kebutuhan nasabah.
Pada kuadran III terdapat atribut tersedianya informasi bank yang dapat
dimanfaatkan. Dan pada kuadran IV tidak terdapat atribut sama sekali.
Diagram 4.1
Diagram kartesius penilaian konsumen terhadap produk
pelayanan Bank Syariah di Tangerang Selatan Pada Dimensi Tangible
Keterangan:
a) Bank Syariah memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang
memadai untuk mendukung pelayanan nasabah
b) Tersedianya informasi di Bank Syariah yang dapat dimanfaatkan
nasabah
c) Para karyawan di Bank Syariah berpenampilan rapi saat melayani
nasabah menarik
d) Produk dan jasanya beragam dan sesuai kebutuhan nasabah.
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Kuadran III
Kuadran I
Kuadran II
Kuadran IV
77
2) Dimensi Empathy
Pada dimensi empathy tidak terdapat atribut yang termasuk ke
dalam kuadran I. Kemudian pada kuadran II terdapat atribut tempat
parkir yang aman dan nyaman, dan Ketersediaan karyawan bank
dalam mendengarkan keluhan dan saran dari pelanggan. Pada kuadran
III terdapat atribut petugas tidak memandang status sosial dan
memperlakukan pelanggan dengan hormat dan sopan, Dan pada
Kuadran IV terdapat atribut interior ruangan (ruang tunggu, toilet,
AC, dsb) nyaman.
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Keterangan:
a) Interior ruangan (ruang tunggu, toilet, AC, dsb) nyaman.
b) Tempat parkir yang aman dan nyaman.
c) Petugas tidak memandang status sosial dan memperlakukan
pelanggan dengan hormat dan sopan.
Diagram 4.2
Diagram Kartesius Penilaian Konsumen terhadap produk dan
pelayananBank Syariah Kota Tangerang Selatan Pada Dimensi
Empathy
Kuadran I
Kuadran II
Kuadran III Kuadran IV
78
d) Ketersediaan karyawan bank dalam mendengarkan keluhan dan
saran dari pelanggan.
3) Dimensi Realibility
Pada dimensi realibility tidak terdapat atribut yang termasuk
ke dalam kuadran I. Kemudian pada kuadran II terdapat atribut
Kecepatan dalam menyelesaikan proses pengajuan aplikasi
produk/jasa, Karyawannya bertanggung jawab atas tugasnya, dan
Bank-nya patuh terhadap prinsip syariah dan memiliki nama baik di
masyarakat. Pada kuadran III terdapat atribut Prosedur pelayanan yang
diberikan Bank Syariah tidak berbelit-belit. Dan pada kuadran IV
tidak terdapat atribut di dalamnya.
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Keterangan:
a) Kecepatan dalam menyelesaikan proses pengajuan aplikasi
produk/jasa.
b) Karyawannya bertanggung jawab atas tugasnya.
c) Bank-nya patuh terhadap prinsip syariah dan memiliki nama baik
di masyarakat.
Diagram 4.3
Diagram Kartesius Penilaian Konsumen terhadap produk dan
pelayanan Bank Syariah Kota Tangerang Selatan Pada Dimensi
Realibility
Kuadran I Kuadran II
Kuadran III Kuadran IV
79
d) Prosedur pelayanan yang diberikan Bank Syariah tidak berbelit-
belit.
4) Dimensi Assurance
Pada dimensi Assurance tidak terdapat atribut yang termasuk ke
dalam kuadran I. Kemudian pada kuadran II terdapat atribut rasa aman
(kerahasiaan data) dan atribut karyawannya memahami apa yang
dibutuhkan nasabah. Pada kuadran III terdapat atribut pegawai bank
Syariah memiliki keahlian terhadap tugas pekerjaannya, atribut
menepati janji, termasuk iklan dan promosi yang diberikan dan atribut
cara pegawai bank Syariah dalam melayani nasabah menimbulkan
kepercayaan nasabah. Dan pada kuadran IV tidak terdapat atribut
sama sekali.
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Keterangan:
a. Rasa aman (kerahasiaan data).
b. Pegawai Bank Syariah memiliki keahlian terhadap tugas
pekerjaannya
c. Menepati janji, termasuk iklan dan promosi yang diberikan
Diagram 4.4
Diagram Kartesius Penilaian Konsumen terhadap produk dan
pelayananBank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang
Tangerang Daan Mogot Pada Dimensi Assurance
Kuadran I
Kuadran II
Kuadran III
Kuadran IV
80
d. Cara pegawai Bank Syariah dalam melayani nasabah
menimbulkan kepercayaan nasabah.
e. Karyawannya memahami apa yang dibutuhkan nasabah.
5) Dimensi Responsiveness
Pada dimensi responsiveness tidak terdapat atribut yang
termasuk ke dalam kuadran I. Kemudian pada kuadran II terdapat
sikap ramah (senyum, sapa, dan salam) petugas bank saat bertemu,
dan atribut Pegawai Bank Syariah memberikan pelayanan secara
cepat. Pada kuadran III terdapat sikap (mimik wajah dan nada bicara)
petugas dalam menangani keluhan dan informasi yang disampaikan
pegawai bank Syariah jelas sehingga dapat dimengerti dengan baik,
Dan pada kuadran IV tidak terdapat atribut sama sekali.
Sumber: data diolah dengan SPSS 17.0
Keterangan:
a. Sikap ramah (senyum, sapa, dan salam) petugas bank saat bertemu.
b. Pegawai Bank Syariah memberikan pelayanan secara cepat
Diagram 4.5
Diagram Kartesius Penilaian Konsumen terhadap produk dan
pelayananBank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang
Tangerang Daan Mogot Pada Dimensi Responsiveness
Kuadran I
Kuadran II
Kuadran III
Kuadran IV
81
c. Sikap (mimik wajah dan nada bicara) petugas dalam menangani
keluhan.
d. Informasi yang disampaikan disampaikan pegawai Bank Syariah
jelas sehingga dapat dimengerti dengan baik
Jika hasil dari diagram kartesius kelima dimensi di atas
digabungkan dan dimasukkan ke dalam empat kuadran secara bersamaan
maka hasilnya akan seperti ini:
a. Kuadran I (Prioritas Utama)
Pada Kuadran I ini hanya terdapat satu atribut yaitu Bank
Syariah memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang digunakan dalam
kondisi baik. Atribut fasilitas sarana dan prasarana yang digunakanan
dalam kondisi baik disini yang dimaksud adalah physical evidence
atau bukti fisik fasilitas yang diberikan oleh kantor cabang. Atribut ini
harus menjadi prioritas utama bagi Bank Syariah dalam peningkatan
kinerja karena memiliki nilai kepentingan yang tinggi sementara nilai
kinerjanya rendah, artinya konsumen menganggap atribut tersebut
adalah penting tetapi kinerjanya tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan konsumen.
Seperti, mesin ATM yang masih terbatas, dalam hal ini nasabah
berharap Bank Syariah lebih memperbanyak lagi jumlah mesin ATM
seperti yang dimiliki bank-bank konvensional dalam memberikan
fasilitas kepada nasabah Bank Syariah agar mempermudah dalam
melakukan transaksi.
b. Kuadran II (Pertahankan Prestasi)
Kuadran II menunjukan bahwa antara tingkat kepentingan
konsumen sudah sesuai dengan kinerja atribut artinya konsumen
sudah puas dengan kinerja atribut-atribut tersebut sehingga Bank
Syariah hanya perlu mempertahankan kualitas kinerja yang telah
berjalan, atribut-atribut yang terdapat di kuadran kedua ini adalah
82
a) Para karyawan di Bank Syariah berpenampilan rapi saat melayani
nasabah menarik.
b) Produk dan jasanya beragam dan sesuai kebutuhan nasabah.
c) Tempat parkir yang aman dan nyaman
d) Petugas tidak memandang status sosial dan memperlakukan
pelanggan dengan hormat dan sopan.
e) Kecepatan dalam menyelesaikan proses pengajuan aplikasi
produk/jasa.
f) Karyawannya bertanggung jawab atas tugasnya.
g) Bank-nya patuh terhadap prinsip syariah dan memiliki nama baik di
masyarakat
h) Rasa aman (kerahasiaan data).
i) Karyawannya memahami apa yang dibutuhkan nasabah.
j) Sikap ramah (senyum, sapa, dan salam) petugas bank saat bertemu.
k) Pegawai Bank Syariah memberikan pelayanan secara cepat
Pada kuadran kedua ini rata-rata yang menjadi perhatian
mengenai sikap dan perilaku karyawan atau pegawai bank dalam
memberikan pelayanan kepada nasabah. Dalam hal ini nasabah
memandang sikap dan perilaku karyawan sudah seuai dengan apa
yang diharapkan nasabah. Tetapi untuk jangka panjang tentu akan
dibutuhkan berbagai peningkatan seiring meningkatnya persaingan
dan bermunculannya pesaing-pesaing baru.
c. Kuadran III (Prioritas Rendah)
Pada Kuadran ini terdapat sembilan atribut yaitu
1) Tersedianya informasi di Bank Syariah yang dapat dimanfaatkan
nasabah
2) Petugas tidak memandang status sosial dan memperlakukan
pelanggan dengan hormat dan sopan.
3) Prosedur pelayanan yang diberikan Bank Syariah tidak berbelit-
belit.
83
4) Pegawai Bank Syariah memiliki keahlian terhadap tugas
pekerjaannya
5) Menepati janji, termasuk iklan dan promosi yang diberikan
Karyawannya bertanggung jawab atas tugasnya.
6) Cara pegawai Bank Syariah dalam melayani nasabah
menimbulkan kepercayaan nasabah
7) Sikap (mimik wajah dan nada bicara) petugas dalam menangani
keluhan.
8) Informasi yang disampaikan pegawai Bank Syariah jelas sehingga
dapat dimengerti dengan baik.
Atribut-atribut tersebut dinilai oleh konsumen tidak terlalu
penting atrinya konsumen tidak terlalu concern terhadap atribut-
atribut tersebut dan ternyata kinerjanya pun biasa-biasa saja, dapat
dikatakan bahwa atribut-atribut tersebut memiliki pengaruh yang tidak
terlalu besar apabila dilakukan perbaikan kinerjanya dalam jangka
pendek.
Namun harus diperhatikan bahwa bukan berarti nasabah tidak
sepenuhnya concern dan tidak menganggap penting atribut-atribut di
atas apalagi nasabah prioritas pasti membutuhkan beberapa atribut di
atas. Yang dimaksud tidak terlalu penting di atas adalah nasabah pada
saat ini merasakan bahwa atribut-atribut di atas sudah memuaskan
pada saat ini sehingga mereka tidak terlalu concern dan tidak
menginginkan adanya perubahan atau pertambahan pelayanan pada
atribut-atribut di atas dalam jangka waktu dekat.
Artinya lebih baik dilakukan perbaikan pada kuadran I
(prioritas), walaupun demikian pada era persaingan seperti sekarang
ini dimana banyak bank-bank konvensional maupun syariah yang
selalu memperbaiki kinerjanya dalam berbagai aspek, maka perbaikan
kinerja jangka panjang diperlukan juga.
84
d. Kuadran IV (Berlebihan)
Atribut pada kuadran ini dinilai oleh konsumen memiliki
kepentingan yang rendah tetapi kinerjanya bagus. Atribut-atribut pada
kuadran ini adalah atribut ketersediaan karyawan bank dalam
mendengarkan keluhan dan saran dari pelanggan.
Sebagian besar nasabah menilai bahwa atribut ini sudah
dilaksanakan dengan baik oleh Bank Syariah, namun karena pada saat
ini atribut di atas dianggap kurang penting oleh nasabah, maka
pelayanan yang berlebihan sebaiknya dikurangi agar lebih hemat
biaya atau dapat juga dialokasikan pada atribut-atribut lain yang
dianggap lebih penting oleh nasabah tanpa menghilangkan atribut
diatas. Atribut diatas tetap dilaksanakan pelayanannya namun harus
dilihat dan sesuai dengan porsi dan tingkat kepentingannya sehingga
tidak menimbulkan efek berlebihan.
E. Interpretasi Hasil
1. Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah
Menurut Syukri (2014), kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan
antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Dalam penelitian ini terdapat
perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan yaitu sebesar 0,12
dari skala 1-5. Jika diolah dengan metode CSI, maka nilai Indeks kepuasan
konsumen pada penelitian ini adalah 81%.
Nilai kepuasan konsumen yang dimiliki Bank Syariah di Tangerang
Selatan masih lebih besar jika dibandingkan dengan kepuasan konsumen
Bank Syariah Kota Medan. Menurut penelitian yang dilakukan Miftah farid
(2013) yang menyatakan bahwa kepuasan konsumen Bank Syariah di Kota
Medan sebesar 68.9%. Walaupun perbedaannya hanya sebesar 12.1%, tetapi
Bank Syariah di Tangerang Selatan sebaiknya tetap memperhatikan dalam
memberikan pelayanan dan fasilitas kepada nasabah. Karena sekecil apapun
perbedaannya akan sangat mempengaruhi loyalitas konsumen, sebagaimana
85
teori yang dikemukakan oleh Oliver (1999)63
kepuasan merupakan core
concept dari loyalitas dimana tanpa adanya kepuasan maka tidak akan
terjadinya loyalitas, sehingga kepuasan merupakan faktor pembentuk
loyalitas.
2. Atribut yang Menjadi Prioritas Utama
Atribut pelaratannya modern sehingga mendukung pelayanan nasabah
menjadi prioritas utama dalam penelitian ini. Konsumen menganggap
atribut tersebut adalah penting tetapi kinerjanya tidak sesuai dengan apa
yang diharapkan konsumen. Atribut yang masuk ke dalam prioritas utama
adalah dimensi Tangible yaitu Bank Syariah memiliki fasilitas sarana dan
prasarana yang memadai untuk mendukung pelayanan nasabah yang
terdapat dalam kuadran I dalam diagram kartesius Importance performance
Analysis (IPA).
Berbeda dengan penilitian yang dilakukan oleh Miftah Farid (2013),
pada Bank Syariah Di Kota Medan atribut fasilitas saranan dan prasarana
juga terdapat pada kuadran I yaitu prioritas utama. Atribut fasilitas sarana
dan prasarana termasuk ke dalam faktor pendorong utama kepuasan
nasabah. Hal ini kemungkinan disebabkan karena Bank Konvensional sudah
lebih dulu maju dibandingkan dengan Bank Syariah. Bank Syariah dalam
perkembangannya masih tergolong muda umurnya, karena itu Bank Syariah
masih berfokus kepada peningkatan aset terutama dalam memperbanyak
nasabahnya. Dalam memperbanyak nasabahnya, Bank Syariah lebih
mementingkan harga dan biaya administrasi yang lebih murah dibandingkan
dengan pesaingnya dan juga lebih mementingkan kredibilitas dan sikap
karyawannya dibandingkan dengan memfokuskan kepada fasilitas sarana
dan prasarana yang memadai untuk mendukung pelayanan kepada nasabah.
63 Oliver, Richard L., 1999, “Whence Consumer Loyalty”, Journal of Marketing., Volume
63 Special Issue, pp. 33-44.
86
Namun, sebaiknya dalam hal ini Bank Syariah di Kota Tangerang
Selatan harus memperhatikan bagaimana Bank Konvensional dalam
memberikan pelayanan yang optimal baik dari segi harga dan biaya
administrasi namun pula mengedepankan sarana dan prasarana yang
memadai dalam memberikan pelayanan kepada nasabah. Seperti
memperbanyak jumlah mesin anjungan tunai mandiri (ATM) agar nasabah
lebih mudah dalam bertransaksi kapan dan dimana saja.
Maka dapat disimpulkan bahwa dimensi ini perlu ditingkatkan lagi
kinerjanya sesuai dengan keinginan atau harapan nasabah. Hal ini
dimaksudkan agar nasabah tidak mudah beralih ke Bank konvensional
akibat kualitas yang tidak sesuai dengan harapan. Sehingga nantinya atribut
ini tidak lagi menjadi prioritas utama yang harus dibenahi tetapi menjadi
atribut yang di pertahankan prestasinya.
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut pemaparannya,
ternyata perbankan syariah diminati oleh semua kalangan, termasuk oleh
masyarakat non muslim yang berbeda keyakinan. Akan tetapi setelah diteliti
banyak tanggapan yang positif dan hampir keseluruhan masyarakat non
muslim puas. Namun masih ada atribut-atribut pelayanan yang belum
maksimal di aplikasikan dan perlu adanya perubahan kearah yang lebih baik
lagi kedepannya.
1. Kepuasan nasabah pada Bank Syariah di kota Tangerang Selatan dapat
dilihat dari nilai Costumer Satisfaction Index (CSI) sebesar 81%. Nilai
tersebut berada diatas nilai optimum score yang diharapkan dalam panduan
survei kepuasan nasabah Bank Syariah di Kota Tangerang Selatan yaitu
lebih dari 75% dan juga berada pada rentan nilai CSI yaitu antara 0,81-1,00
yang berarti nasabah merasa sangat puas atas pelayanan Bank Syariah.
2. Berdasarkan analisis dengan metode Importance and Performance Analysis
IPA, terdapat 1 (satu) atribut pelayanan yang masuk ke dalam Prioritas
Utama. Hal ini menunjukkan bahwa atribut tersebut dianggap kurang baik
kinerjanya oleh nasabah. Hal ini karena atribut tersebut dianggap sangat
penting namun pelaksanaanya masih dirasakan kurang oleh nasabah. Bahwa
terdapat 11 (sebelas) atribut yang memiliki prestasi yang baik menurut
nasabah, sehingga perlu dipertahankan prestasinya bahkan lebih
ditingkatkan lagi. Bahwa terdapat 1 (satu) atribut pelayanan yang dianggap
berlebihan oleh nasabah Bank Syariah. Hal ini berarti bahwa nasabah
menganggap atribut-atribut tersebut tidak terlalu penting bagi nasabah,
sehingga perlu dipertimbangakan untuk dikurangi kinerjanya. Untuk
Kuadran Prioritas Rendah, terdapat 8 (delapan) atribut pelayanan yang
masuk ke dalam kuadran ini. Hal ini membuktikan masih terdapat atribut
88
yang tidak mampu memberikan kepuasan pelayanan kepada nasabah.
Atribut tersebut juga tidak menutup kemungkinan untuk perlu ditingkatkan
kinerjanya agar nasabah dapat tertarik dan terpuaskan dengan kinerja
karyawan Bank Syariah.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis mencoba
mengemukakan implikasi yang mungkin dapat bermanfaat diantaranya:
1. Bagi Nasabah
Penelitian ini dapat digunakan oleh nasabah sebagai pengetahuan
bahwa Bank Syariah telah memberikan pelayanan yang terbaik dan
kepuasan yang sebagaimana diharapkan oleh nasabah. Kemudian dapat
dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan dalam menggunakan jasa
yang diberikan bank syariah dalam melakukan segala transaksi agar
memperhatikan terlebih dahulu aspek produk-produk fisik, keandalan, daya
tanggap, jaminan, dan empati.
2. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat membawa wawasan dibidang
perbankan khususnya perbankan syariah dalam hal ini yang berkaitan
dengan kepuasan nasabah pada bank syariah dan dapat menjadi salah satu
bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan kepuasan
nasabah. Selain itu juga dapat dijadikan bahan referensi tambahan bagi
kepustakaan pihak kampus.
3. Bagi Perusahaan
Pihak Manajemen Bank Syariah dapat menggunakan hasil penelitian
ini untuk mencari atribut apa saja yang dirasa kurang optimal oleh nasabah
Bank Syariah, sehingga dapat dilakukan evaluasi guna meningkatkannya.
Dan untuk atribut yang dirasa sudah optimal, maka Bank Syariah khusunya
di Kota Tangerang Selatan dapat terus menjaga konsistensi agar dapat
bersaing dengan bank konvensional
89
C. Saran
Penelitian di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil
penelitian yang lebih baik lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai
beberapa hal diantaranya:
1. Bagi Bank Syariah
a. Bank Syariah harus segera memperbaiki atribut-atribut yang berada di
kuadran I diagram Importance Performance Analysis agar tidak lagi
menjadi Prioritas Utama.
b. Bank Syariah harus mempertahankan atribut-atribut yang terletak pada
kuadran II sehingga nasabah akan tetap merasa terpuaskan. Untuk
menjaga strandar kualitas pelayanan, sebaiknya Bank Syariah melakukan
evaluasi kinerja karyawan secara rutin untuk mempertahankan nasabah.
c. Agar lebih hemat biaya dan tenaga lebih baik mengalokasikan perbaikan-
perbaikan atribut pada kuadran III dan kuadran IV kepada atribut pada
kuadran I terlebih dahulu, karena atribut tersebut dianggap paling penting
oleh nasabah tanpa menghilangkan menghilangkan perhatian kepada
atribut-atribut lainnya. Atribut-atribut lainnya tetap dilaksanakan
pelayanannya namun harus dilihat dan sesuai dengan porsi dan tingkat
kepentingannya sehingga tidak menimbulkan efek berlebihan.
d. Perusahaan sebaiknya melakukan pemantauan secara berkala dan terus
menerus tentang kepuasan pelanggan,sehingga dapat diketahui variable
atau dimensi kualitas layanan yang diperlukan pelanggan karena
keinginan dan persepsi dari pelanggan semakin berkembang seiring
dengan perkembangan waktu.
2. Bagi Akademisi
Bagi peneliti selanjutnya, dengan penelitian ini diharapkan peneliti
selanjutnya dapat melakukan penelitian yang lebih lanjut berkaitan dengan
pemasaran khususnya mengenai kepuasan nasabah pada bank syariah.
Dengan menambah periode penelitian serta jumlah sampel, mengganti objek
penelitian pada bank tertentu, mengganti metode yang digunakan, dan
90
menambah dimensi penelitian lain sehingga dapat memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang ada
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur‟an
Antonio, Muhammad Syafi‟i, Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema
Insani Pres. 2001.
A, Pohandry, Sidarto, dan Winarni. “Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan
dengan Menggunakan Metode Customer Satisfaction Index dan
Importance Performance Analysis serta Service Quality. Jurnal
REKAVASI, 1 (1). 2013
Bhote, Keki R. 1996. Beyond Costumer Satisfaction to Custumer Loyalty. New
York: AMACOM. 1996
Diaslim, Saladin. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran Bank. Jakarta: CV
Rajawali. 1994.
Effendi, Sofian, Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. 2012.
Effendi, Sofian, Singarimbun dan Masri, Metode Penelitian Survey. Jakarta:
LP3ES. 1989.
Farid, Miftah. “Analisis Tingkat kepuasan nasabah Non Muslim Terhadap
Kualitas Pelayanan Pada Bank Syariah di kota medan” Jurnal S1
Universitas Sumatera Utara. 2013.
Farisanu, Ibnu Khayath. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan
Nasabah PT. Bank Mega, Tbk Cabang Tana paser. Jurnal. 2015.
https://www.cermati.com/artikel/sejarah-dan-perkembangan-bank-syariah-di-
indonesia, diakses pada 27 April 2017 pukul 14.31 wib
Ismail. Perbankan Syariah, Cet 1. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2011.
Irawan, Handi. 10 Prinsip kepuasan pelanggan. Jakarta: PT. Elexmedia
Komputindo. 2002.
J.A Martilla dan J.C James, Importance-Performance Analysis, Journal Of
Marketing, 1977
Kasmir, Etika. Customer Service. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2005.
Kasmir, Manajeman Perbankan, Edisi 1, cet 4. Jakarta: PT RajaGrafindo. 2003.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran, Terjemahan. Edisi Milenium. Jilid 1.
Jakarta: PT. Perlindo. 2003.
Kotler, Philip dan Gary Amstring. Dasar-dasar pemasaran. jilid II. Jakarta:
PT.Indeks. 2004.
Kotler, Philip dan Kevin lane keller. Manajemen pemasaran. edisi 12.
Terjemahan. Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks. 2007
Krismanto, Adi. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Nasabah
(Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Semarang
Pattimura)”, Tesis program Studi Manajemen, Universitas Diponegoro
Semarang. 2009.
Lock, Love dan H Cristoper. Service Marketing, 2nd
edition, prentice hall.
Bandung: PT Rafika Aditawa. 1991.
Mas‟adi, Ghufron. Fiqh Muamalah Kostektual. Jakarta: PT Media Nusantara
Pradan. 2002.
Mulyono, Bayu Hadyanto dkk. “Analisis pengaruh kualitas produk dan kualitas
pelayanan terhadap kepuasan konsumen (studi kasus pada perumahan puri
editerania) Semarang. 2007.
Mutasowifin, Menggegas strategi Pengembangan Perbankan Syariah di Pasar
non Muslim, Jurnal Universitas Paramadina, Vol.3. (No.1), h.25-39
Munir. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
2001.
Oliver, Richard L. “Whence Consumer Loyalty”, Vol 63 Special Issue: Journal of
Marketing. 1999.
Pasal 1 angka 9, Undang undang Republik Indonesia nomor 21 tahun 2008
tentang Perbankan Syariah.
Rahman I. Doi, “Penjelasan Lengkap Hukum-hukum Allah (Syari’ah). Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2002
Rahmat farid, “Strategi Pemasaran”, Sunyoto, Danang. Konsep Dasar Riset
Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta: CAPS, 2014.
Rizal, Nugraha. “Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan Jasa pada Bengkel “X”
Berdasarkan Hasil Matrix Importance-Performance Analysis (Studi Kasus
di Bengkel AHASS PD. Sumber Moto Karawang)”. Skripsi S1 Institut
Teknologi Nasional Bandung, 2014.
Rochaety, Eti dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta:
Mitra Wacana Media. 2007.
Sapti, Dwi.“Respon Pemuka Agama Non Muslim Terhadap Perbankan Syariah di
Kota Tangerang” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2016
Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu. 2006.
Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Cet 1. Jakarta: Penerbit
Kencana, 2009.
Subagyo, Joko. Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta. 2004.
Sugiyono. Metode Penelitian manajemen. Bandung: Alfabeta. 2013.
Sunyoto, Danang. Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen.
Yogyakarta: CAPS. 2014.
Suhendi, Hendi. Fiqh Muamalah.. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2008.
Tjiptono, Fandy. Pemasaran jasa. Malang: Bayu Media Publishing. 2005.
Tjiptono, Fandy. Manajemen Jasa . Yogyakarta: Andi. 2005.
Tjiptono,Fandy. Strategi Bisnis Pemasaran. Yogyakarta: Andi. 2008.
Tjiptono, Fandy dan Chandra, Gregorius, Service, Quality & Satisfaction. Edisi 3.
Yogyakarta: Andi. 2011.
Wardiah, Mia Lasmi. Dasar - dasar Perbankan. Bandung: CV Pustaka setia.
2013.
www.referensimakalah.com/2014/12/pengertian-non-muslim-dalam-ilmu-
fikih.html, artikel diakses pada 10 November 2016 pukul 20.22
Yani, Endang Ahmad. Makalah service Quality (Lembaga pengabdian dan
pengembangan Masyarakat). STIE SEBI. Bogor. 2014
LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN
Analisis Faktor Kepuasan Nasabah Non Muslim Yang mempengaruhi Kualitas
Layanan Bank Syariah Dengan Menggunakan Metode Costumer Saticfaction Index
(CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA)
Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor Kepuasan
Nasabah Non Muslim yang Mempengaruhi Kualitas Layanan Bank dengan
Menggunakan Metode Costumer Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance
Analysis (IPA).” Maka dalam hal ini saya:
Nama : Dea Lestari
NIM : 1113046000107
Fakultas / Jur : Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Ekonomi Syariah
Judul Skripsi : “Analisis Faktor Kepuasan Nasabah Non Muslim yang
Mempengaruhi Kualitas Layanan Bank dengan Menggunakan
Metode Costumer Satisfaction Index (CSI) dan Importance
Performance Analysis (IPA).”
Hormat Saya
Dea Lestari
Mohon kesediaan Saudara/i untuk menjadi responden dengan mengisi lembar
kuesioner ini. Mengingat data yang saya kumpulkan ini sangat berarti dan pengaruhnya
terhadap hasil penelitian ini, maka saya mohon kepada responden untuk mengisi
kuesioner ini secara jujur dan benar. Peneliti menjamin kerahasiaan identitas dan setiap
jawaban responden. Atas kesediaan dan bantuan para responden untuk mengisi kuesioner
ini saya ucapkan terima kasih.
A. Profil Responden
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda check list (√) atau tanda silang (X) pada pilihan
jawaban yang ada:
1. Nama (boleh tidak diisi) : .........................................................................................
2. Jenis Kelamin :
Pria Wanita
3. Usia Anda saat ini :
< 21 tahun 28 - 35 tahun
21 - 27 tahun > 35 tahun
4. Agama:
Katolik Protestan
Hindu Budha
Kong Hu Cu Lainnya.................
5. Pendidikan terakhir :
SD SMP
SMA/ SMK Diploma (D1/D2/D3)
Sarjana (S1/S2/S3)
6. Pekerjaan saat ini:
Pelajar/ Mahasiswa PNS/ TNI/ POLRI
Wiraswasta Karyawan Swasta
Ibu Rumah Tangga Lainnya………….
7. Sudah berapa lama anda menjadi nasabah Bank Syariah :
< 1 tahun
1-3 Tahun
> 3 tahun
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Isilah data diri anda sebelum melakukan pengisian kuesioner.
2. Berikut ini keterangan alternatif pilihan jawaban yang tersedia.
Yaitu:
Keterangan :
TINGKAT KEPENTINGAN TINGKAT KEPUASAN
1 = TP (Tidak Penting) 1 = TP (Tidak Puas)
2 = KP (Kurang Penting) 2 = KP (Kurang Puas)
3 = N (Netral) 3 = N (Netral)
4 = P (Penting) 4 = P (Puas)
5 = SP (Sangat Penting) 5 = SP (Sangat Puas)
*Tingkat kepentingan berarti seberapa besar harapan anda terhadap atribut yang
dimiliki Bank Syariah, sementara tingkat kepuasan berarti seberapa besar
kepuasan anda terhadap pelayanan yang diberikan di setiap atribut yang dimiliki
Bank Syariah.
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat dengan memberi tanda check
list (√) atau tanda silang (X) pada kotak yang disediakan dibawah ini:
Tangible (bukti nyata)
No. Pertanyaan
Penilaian
Tingkat Kepentingan Tingkat Kepuasan
TP KP N P SP TP KP N P SP
1 Bank Syariah memiliki
fasilitas sarana dan prasarana
yang memadai untuk
mendukung pelayanan
nasabah
2
Tersedianya informasi di
Bank Syariah yang dapat
dimanfaatkan nasabah
3
Para karyawan di Bank
Syariah berpenampilan rapi
saat melayani nasabah
menarik
4 Produk dan jasanya beragam
dan sesuai kebutuhan nasabah.
Empathy (Empati)
No. Pertanyaan
Penilaian
Tingkat Kepentingan Tingkat Kepuasan
TP KP N P SP TP KP N P SP
1
Interior ruangan (ruang
tunggu, toilet, AC, dsb)
nyaman.
2 Tempat parkir yang aman dan
nyaman
3
Petugas tidak memandang
status sosial dan
memperlakukan pelanggan
dengan hormat dan sopan.
4
Ketersediaan karyawan bank
dalam mendengarkan keluhan
dan saran dari pelanggan
Realibility (keandalan)
No. Pertanyaan
Penilaian
Tingkat Kepentingan Tingkat Kepuasan
TP KP N P SP TP KP N P SP
1
Kecepatan dalam
menyelesaikan proses
pengajuan aplikasi
produk/jasa.
2 Karyawannya bertanggung
jawab atas tugasnya.
3
Bank-nya patuh terhadap
prinsip syariah dan memiliki
nama baik di masyarakat
4
Prosedur pelayanan yang
diberikan Bank Syariah tidak
berbelit-belit
Assurance (jaminan)
No. Pertanyaan
Penilaian
Tingkat Kepentingan Tingkat Kepuasan
TP KP N P SP TP KP N P SP
1 Rasa aman (kerahasiaan data)
2 Pegawai Bank Syariah
memiliki keahlian terhadap
tugas pekerjaannya
3 Menepati janji, termasuk iklan
dan promosi yang diberikan
4
Cara pegawai Bank Syariah
dalam melayani nasabah
menimbulkan kepercayaan
nasabah
5 Karyawannya memahami apa
yang dibutuhkan nasabah.
Responsiveness (ketanggapan)
No. Pertanyaan
Penilaian
Tingkat Kepentingan Tingkat Kepuasan
TP KP N P SP TP KP N P SP
1 Sikap ramah (senyum, sapa,
dan salam) petugas bank saat
bertemu.
2
Pegawai bank Syariah
memberikan pelayanan secara
cepat
3
Sikap (mimik wajah dan nada
bicara) petugas dalam
menangani keluhan.
4
Informasi yang disampaikan
pegawai Bank Syariah jelas
sehingga dapat dimengerti
dengan baik
“Terima kasih atas partisipasinya”
RESPONDEN NAMA
JENIS
KELAMIN
(P/W)
USIA
(TAHUN) AGAMA
PENDIDIKAN
TERAKHIR PEKERJAAN
LAMA
MENJADI
NASABAH
BANK
SYARIAH
R1 ___ P >35 KATOLIK SARJANA PNS/TNI/POLRI <1
R2 ___ W 21-27 KATOLIK DIPLOMA KARYAWAN SWASTA 1-3
R3 ___ W 21-27 KATOLIK DIPLOMA PELAJAR/MAHASISWA <1
R4 ___ P 28-35 KATOLIK DIPLOMA KARYAWAN SWASTA 1-3
R5 P 21-27 PROTESTAN SARJANA KARYAWAN SWASTA 1-3
R6 ___ P <21 KATOLIK SMA/SMK LAIN-LAIN <1
R7 ALFIN P <21 KATOLIK SMA/SMK PELAJAR/MAHASISWA <1
R8 ___ W <21 PROTESTAN SMA/SMK PELAJAR/MAHASISWA 1-3
R9 ___ W <21 PROTESTAN SMA/SMK PELAJAR/MAHASISWA 1-3
R10 ___ P 28-35 PROTESTAN SMA/SMK KARYAWAN SWASTA >3
R11 ___ W 21-27 KATOLIK SMA/SMK KARYAWAN SWASTA 1-3
R12 ___ P 21-27 KATOLIK SARJANA KARYAWAN SWASTA <1
Lampiran 2: Tabel Profil Responden
R13 ___ P >35 PROTESTAN SARJANA LAIN-LAIN 1-3
R14 ___ P 28-35 PROTESTAN DIPLOMA PNS/TNI/POLRI 1-3
R15 ___ P 28-35 PROTESTAN DIPLOMA WIRASWASTA 1-3
R16 ___ P 28-35 PROTESTAN SARJANA LAIN-LAIN <1
R17 ___ P >35 PROTESTAN SARJANA WIRASWASTA <1
R18 ___ W >35 PROTESTAN DIPLOMA WIRASWASTA >3
RESPONDEN NAMA
JENIS
KELAMIN
(P/W)
USIA
(TAHUN) AGAMA
PENDIDIKAN
TERAKHIR PEKERJAAN
LAMA
MENJADI
NASABAH
BANK
SYARIAH
R19 ___ W >35 KATOLIK SARJANA WIRASWASTA <1
R20 ___ P <21 PROTESTAN SMA/SMK PELAJAR/MAHASISWA <1
R21 ___ P 21-27 KATOLIK SARJANA KARYAWAN SWASTA 1-3
R22 ___ W 21-27 KATOLIK SARJANA KARYAWAN SWASTA <1
R23 ___ P >35 PROTESTAN SARJANA WIRASWASTA 1-3
R24 ___ P 28-35 KongHuChu SARJANA WIRASWASTA 1-3
R25 ___ W <21 PROTESTAN SMA/SMK PELAJAR/MAHASISWA <1
R26 ___ P 21-27 PROTESTAN DIPLOMA KARYAWAN SWASTA <1
R27 ___ P 21-27 PROTESTAN SARJANA KARYAWAN SWASTA 1-3
R28 ___ P 28-35 PROTESTAN DIPLOMA LAIN-LAIN 1-3
R29 ___ P >35 PROTESTAN SARJANA PNS/TNI/POLRI >3
R30 ___ W >35 PROTESTAN SARJANA PNS/TNI/POLRI 1-3
R31 ___ W 21-27 PROTESTAN SARJANA PELAJAR/MAHASISWA >3
R32 ___ P >35 PROTESTAN SMA/SMK KARYAWAN SWASTA 1-3
R33 ___ W 21-27 PROTESTAN SMA/SMK PELAJAR/MAHASISWA 1-3
R34 ___ P 21-27 PROTESTAN SMA/SMK PELAJAR/MAHASISWA 1-3
R35 ___ P 21-27 PROTESTAN SMA/SMK WIRASWASTA <1
R36 ___ P 28-35 KATOLIK SARJANA PNS/TNI/POLRI <1
RESPONDEN NAMA JENIS
KELAMIN
USIA
(TAHUN) AGAMA
PENDIDIKAN
TERAKHIR PEKERJAAN
LAMA
MENJADI
NASABAH
(P/W) BANK
SYARIAH
R37 ___ P 28-35 KATOLIK SARJANA PNS/TNI/POLRI 1-3
R38 ___ W 28-35 PROTESTAN SARJANA PNS/TNI/POLRI <1
R39 ___ W 28-35 PROTESTAN SARJANA KARYAWAN SWASTA <1
R40 ___ W <21 PROTESTAN SMA/SMK PELAJAR/MAHASISWA 1-3
R41 ___ P 21-27 PROTESTAN SMA/SMK PELAJAR/MAHASISWA >3
R42 ___ W 21-27 PROTESTAN SMA/SMK PELAJAR/MAHASISWA >3
R43 ___ P 28-35 PROTESTAN DIPLOMA LAIN-LAIN >3
R44 ___ W 28-35 PROTESTAN SARJANA PNS/TNI/POLRI >3
R45 ___ P <21 PROTESTAN SMA/SMK PELAJAR/MAHASISWA >3
R46 ___ W 21-27 KATOLIK SMA/SMK PELAJAR/MAHASISWA >3
R47 ___ P 21-27 KATOLIK SMA/SMK PELAJAR/MAHASISWA >3
R48 ___ P 21-27 PROTESTAN SARJANA KARYAWAN SWASTA >3
R49 ___ P 28-35 PROTESTAN SARJANA KARYAWAN SWASTA >3
R50 ___ P 28-35 PROTESTAN SARJANA PNS/TNI/POLRI <1
R51 ___ W 28-35 PROTESTAN DIPLOMA WIRASWASTA >3
R52 ___ W 28-35 PROTESTAN SARJANA PNS/TNI/POLRI >3
R53 ___ P 21-27 KATOLIK SARJANA WIRASWASTA >3
R54 ___ P
28-35 PROTESTAN SARJANA PNS/TNI/POLRI 1-3
RESPONDEN NAMA
JENIS
KELAMIN
(P/W)
USIA
(TAHUN) AGAMA
PENDIDIKAN
TERAKHIR PEKERJAAN
LAMA
MENJADI
NASABAH
BANK
SYARIAH
R55 ___ P 21-27 KATOLIK SMA/SMK PELAJAR/MAHASISWA <1
R56 ___ W 21-27 KATOLIK DIPLOMA KARYAWAN SWASTA >3
R57 ___ W 28-35 PROTESTAN DIPLOMA KARYAWAN SWASTA <1
R58 ___ P 28-35 PROTESTAN SARJANA PNS/TNI/POLRI <1
R59 ___ W 28-35 PROTESTAN SARJANA PNS/TNI/POLRI >3
R60 ___ P 28-35 KATOLIK SARJANA PNS/TNI/POLRI >3
R61 ___ W 21-27 PROTESTAN SMA/SMK WIRASWASTA <1
R62 ___ W 21-27 PROTESTAN SMA/SMK WIRASWASTA <1
R63 ___ W 28-35 PROTESTAN DIPLOMA KARYAWAN SWASTA <1
R64 ___ P 28-35 PROTESTAN SMA/SMK WIRASWASTA 1-3
R65 ___ P 21-27 PROTESTAN DIPLOMA KARYAWAN SWASTA >3
R66 ___ P 21-27 PROTESTAN DIPLOMA KARYAWAN SWASTA >3
R67 ___ P 28-35 PROTESTAN SARJANA PNS/TNI/POLRI >3
R68 ___ P 28-35 PROTESTAN SMA/SMK WIRASWASTA 1-3
R69 ___ W 28-35 PROTESTAN SMA/SMK WIRASWASTA 1-3
R70 ___ P >35 KATOLIK DIPLOMA WIRASWASTA 1-3
R71 ___ W 28-35 KATOLIK SARJANA PNS/TNI/POLRI >3
RESPONDEN NAMA JENIS
KELAMIN
USIA (TAHUN) AGAMA PENDIDIKAN
TERAKHIR PEKERJAAN
LAMA
MENJADI
NASABAH
(P/W) BANK
SYARIAH
R72 ___ P 21-27 KATOLIK SARJANA PNS/TNI/POLRI >3
R73 ___ P 21-27 PROTESTAN SMA/SMK WIRASWASTA <1
R74 ___ W 21-27 KATOLIK DIPLOMA WIRASWASTA >3
R75 ___ P >35 KATOLIK SARJANA PNS/TNI/POLRI >3
R76 ___ W 21-27 PROTESTAN SMA/SMK WIRASWASTA <1
R77 ___ P >35 PROTESTAN SMA/SMK WIRASWASTA <1
R78 ___ P 21-27 PROTESTAN SMA/SMK WIRASWASTA >3
R79 ___ P 21-27 PROTESTAN DIPLOMA WIRASWASTA >3
R80 ___ W 21-27 PROTESTAN SARJANA PNS/TNI/POLRI >3
Lampiran 3: Tabel Jawaban Responden
A. Tingkat Kepentingan
Kode Tangible
A1 A2 A3 A4
R1 5 5 5 4
R2 5 5 5 4
R3 4 4 5 4
R4 4 4 5 4
R5 5 5 4 4
R6 4 4 4 4
R7 4 4 5 3
R8 5 5 4 5
R9 4 4 4 3
R10 5 5 4 3
R11 4 4 5 4
R12 4 5 5 5
R13 4 4 4 5
R14 4 4 5 4
R15 4 4 4 4
R16 4 4 3 5
R17 4 4 3 4
R18 5 5 3 3
R19 4 4 4 3
R20 4 4 3 4
R21 5 4 4 4
R22 5 5 5 5
R23 5 5 4 5
R24 5 5 5 5
R25 5 5 5 5
R26 5 5 5 5
R27 5 5 5 5
R28 5 5 5 5
R29 4 4 3 3
R30 4 4 3 4
R31 4 3 3 3
R32 5 5 4 4
R33 4 3 4 4
R34 5 5 4 4
R35 4 4 4 4
R36 4 4 5 4
R37 5 4 5 5
R38 3 3 4 3
R39 5 4 4 4
R40 4 3 3 3
R41 4 4 4 4
R42 4 4 5 4
R43 4 4 4 4
R44 3 4 4 3
R45 4 3 4 4
R46 4 4 4 4
R47 4 4 4 4
R48 4 4 4 4
R49 3 3 3 3
R50 4 4 4 4
R51 4 5 4 5
R52 4 3 4 5
R53 4 3 5 4
R54 4 3 5 4
R55 4 5 4 4
R56 4 3 4 3
R57 4 5 4 5
R58 5 4 4 4
R59 4 4 4 5
R60 4 3 4 4
R61 4 3 4 4
R62 4 4 4 4
R63 5 5 4 4
R64 4 3 3 4
R65 4 4 4 5
R66 5 3 5 4
R67 4 4 4 4
R68 4 3 4 4
R69 4 5 4 5
R70 4 5 5 5
R71 4 5 5 4
R72 4 3 4 5
R73 4 5 4 4
R74 4 5 5 5
R75 4 3 4 5
R76 4 5 5 5
R77 4 3 4 5
R78 4 4 4 5
R79 4 5 4 5
R80 4 5 4 4
AVERAGE 4,22 4,13 4,17 4,18
Kode Emphaty
B1 B2 B3 B4
R1 4 4 4 4
R2 5 5 5 5
R3 4 4 4 4
R4 5 5 5 5
R5 4 4 4 5
R6 4 5 4 4
R7 5 5 5 5
R8 3 4 5 4
R9 4 5 5 5
R10 3 4 5 4
R11 5 4 5 4
R12 4 5 5 5
R13 5 4 5 4
R14 4 5 5 5
R15 5 5 3 5
R16 4 5 5 4
R17 3 4 4 4
R18 5 5 5 5
R19 3 4 3 4
R20 4 5 5 5
R21 5 5 5 5
R22 4 3 3 4
R23 4 4 3 5
R24 4 4 3 4
R25 4 5 4 5
R26 5 4 4 5
R27 5 4 4 4
R28 4 4 4 4
R29 4 4 4 4
R30 4 4 4 4
R31 4 4 5 4
R32 4 5 4 4
R33 5 4 4 4
R34 4 4 5 4
R35 5 4 4 4
R36 4 4 5 4
R37 4 4 4 4
R38 4 5 4 4
R39 4 5 4 4
R40 4 4 4 4
R41 4 4 4 4
R42 5 4 5 5
R43 4 4 4 5
R44 4 4 3 4
R45 4 5 4 5
R46 4 4 3 4
R47 4 5 4 5
R48 4 4 4 4
R49 3 4 4 3
R50 4 4 4 4
R51 4 4 4 4
R52 4 4 4 3
R53 4 4 4 4
R54 4 4 4 4
R55 4 5 5 5
R56 5 4 4 4
R57 4 5 4 4
R58 5 4 4 5
R59 5 4 4 4
R60 4 5 5 5
R61 4 3 3 4
R62 3 4 4 3
R63 3 3 4 4
R64 3 4 3 3
R65 4 5 5 5
R66 5 4 4 4
R67 5 5 3 5
R68 4 5 5 5
R69 4 3 4 4
R70 5 5 5 5
R71 5 5 5 5
R72 4 4 4 4
R73 4 5 4 4
R74 4 4 4 4
R75 4 4 4 4
R76 4 4 4 4
R77 4 4 4 4
R78 4 4 4 4
R79 3 3 3 3
R80 3 3 3 3
AVERAGE 4,1 4,26 4,15 4,25
KODE Realibility
C1 C2 C3 C4
R1 4 5 4 4
R2 3 3 4 5
R3 5 5 5 4
R4 4 4 3 4
R5 5 4 4 3
R6 4 4 4 3
R7 5 5 4 4
R8 4 4 5 3
R9 4 4 4 4
R10 5 5 4 5
R11 4 4 5 3
R12 4 4 4 3
R13 5 5 5 5
R14 4 5 5 5
R15 4 4 4 4
R16 5 5 4 4
R17 4 4 5 5
R18 4 4 4 3
R19 3 3 4 4
R20 4 4 4 3
R21 4 4 3 3
R22 4 4 4 3
R23 5 5 5 5
R24 4 4 5 5
R25 4 4 4 3
R26 4 4 4 3
R27 4 4 5 5
R28 5 5 5 5
R29 5 5 5 4
R30 5 5 5 4
R31 4 4 4 4
R32 4 4 5 5
R33 5 5 5 5
R34 5 5 5 4
R35 5 5 5 4
R36 3 3 3 3
R37 4 3 4 4
R38 5 5 4 4
R39 4 4 4 5
R40 4 4 4 3
R41 4 4 3 4
R42 4 4 5 5
R43 5 5 5 5
R44 5 5 5 4
R45 5 5 5 4
R46 5 5 5 5
R47 4 4 4 4
R48 4 3 4 5
R49 3 3 3 3
R50 3 2 4 4
R51 4 4 4 4
R52 5 5 5 4
R53 4 4 4 4
R54 4 4 4 4
R55 5 5 5 4
R56 4 4 4 4
R57 4 3 4 4
R58 3 4 4 4
R59 4 4 4 4
R60 4 4 4 4
R61 3 3 3 4
R62 4 4 4 4
R63 4 4 4 4
R64 5 4 4 4
R65 5 5 5 4
R66 5 5 5 4
R67 5 4 5 4
R68 3 3 3 4
R69 4 4 4 4
R70 4 4 4 4
R71 5 5 5 4
R72 3 3 3 4
R73 4 5 4 4
R74 5 4 5 4
R75 4 4 4 4
R76 4 4 4 4
R77 4 5 5 4
R78 4 5 5 4
R79 5 5 5 4
R80 4 4 4 4
AVERAGE 4,23 4,2 4,3 4
KODE Assurance
D1 D2 D3 D4 D5
R1 4 4 4 5 4
R2 5 5 3 4 4
R3 5 5 5 5 5
R4 3 3 3 3 3
R5 4 4 4 4 4
R6 4 4 4 4 4
R7 4 4 3 4 4
R8 3 3 3 3 3
R9 4 4 4 4 4
R10 3 4 3 3 3
R11 5 4 4 4 5
R12 5 4 5 5 5
R13 3 5 5 4 5
R14 5 4 4 5 5
R15 4 4 4 4 4
R16 5 4 4 4 4
R17 5 3 5 5 4
R18 5 3 5 3 4
R19 4 4 3 3 3
R20 3 4 3 3 4
R21 4 5 5 5 5
R22 4 3 3 4 4
R23 5 3 5 5 4
R24 4 5 5 5 5
R25 4 4 3 4 3
R26 5 5 5 4 5
R27 4 3 4 4 4
R28 4 4 4 4 4
R29 4 4 4 4 4
R30 4 3 2 4 4
R31 5 5 5 4 4
R32 4 5 5 4 5
R33 4 4 4 4 4
R34 4 4 4 4 5
R35 4 4 4 4 4
R36 4 4 4 4 4
R37 4 4 4 4 4
R38 4 4 4 4 4
R39 3 3 3 3 3
R40 3 3 3 3 3
R41 5 4 5 5 5
R42 4 4 4 5 4
R43 5 5 3 4 4
R44 5 5 5 5 5
R45 3 3 3 3 3
R46 4 4 4 4 4
R47 4 4 4 4 4
R48 4 4 3 4 4
R49 3 3 3 3 3
R50 4 4 4 4 4
R51 3 4 3 3 3
R52 5 4 4 4 5
R53 5 4 5 5 5
R54 3 5 5 4 5
R55 5 4 4 5 5
R56 4 4 4 4 4
R57 5 4 4 4 4
R58 5 3 5 5 4
R59 5 3 5 3 4
R60 4 4 3 3 3
R61 3 4 3 3 4
R62 3 4 4 4 4
R63 4 4 4 4 4
R64 4 4 3 4 3
R65 4 4 4 3 4
R66 4 4 4 4 4
R67 4 3 4 4 4
R68 4 4 4 4 4
R69 4 4 5 4 5
R70 4 4 4 4 4
R71 5 5 5 5 5
R72 3 4 4 4 4
R73 4 4 4 4 4
R74 4 4 3 4 3
R75 4 4 4 3 4
R76 4 4 4 4 4
R77 4 3 4 4 4
R78 4 4 4 4 4
R79 4 4 5 4 5
R80 4 4 4 4 4
AVERAGE 4,09 3,95 3,98 3,99 4,08
KODE Responsiveness
E1 E2 E3 E4
R1 4 4 4 4
R2 5 5 5 5
R3 4 4 5 4
R4 3 4 5 3
R5 4 3 3 3
R6 4 3 4 4
R7 4 4 4 3
R8 4 5 4 4
R9 3 3 3 4
R10 4 3 5 4
R11 4 4 5 4
R12 3 4 3 4
R13 4 4 3 4
R14 4 3 3 4
R15 4 4 4 5
R16 4 4 5 5
R17 5 5 4 5
R18 5 5 4 4
R19 5 5 5 5
R20 4 4 4 4
R21 4 4 3 3
R22 4 4 4 4
R23 3 4 3 3
R24 4 4 4 4
R25 4 4 3 4
R26 4 4 3 3
R27 3 4 4 3
R28 5 5 5 4
R29 5 4 4 4
R30 4 5 4 5
R31 4 4 3 3
R32 4 4 4 4
R33 3 4 3 3
R34 4 4 4 4
R35 4 4 4 4
R36 4 4 4 3
R37 3 4 4 4
R38 5 4 5 4
R39 4 4 4 4
R40 4 5 4 5
R41 5 5 5 5
R42 5 5 5 5
R43 5 5 4 4
R44 3 3 3 3
R45 4 4 5 4
R46 4 4 4 4
R47 5 5 4 4
R48 4 4 4 4
R49 5 5 5 4
R50 5 5 5 4
R51 4 4 4 4
R52 4 4 3 3
R53 4 4 4 4
R54 4 4 3 4
R55 4 4 4 4
R56 3 3 3 3
R57 4 4 4 4
R58 5 5 4 4
R59 5 5 5 4
R60 4 4 3 4
R61 3 4 4 2
R62 5 5 3 3
R63 4 3 3 3
R64 4 4 4 4
R65 5 4 4 4
R66 4 4 3 3
R67 3 3 4 3
R68 5 4 4 5
R69 4 3 3 3
R70 4 4 4 4
R71 4 4 4 5
R72 5 3 4 5
R73 4 5 5 5
R74 4 4 4 4
R75 5 4 5 4
R76 5 4 4 4
R77 4 5 5 4
R78 4 3 3 4
R79 3 4 4 4
R80 5 5 5 5
AVERAGE 4,13 4,1 3,98 3,93
B. Tingkat Kepuasan
Kode Tangible
A1 A2 A3 A4
R1 4 4 4 4
R2 3 5 3 5
R3 3 4 4 4
R4 3 4 4 4
R5 4 4 4 4
R6 5 5 5 4
R7 4 4 4 4
R8 3 4 3 3
R9 3 4 4 3
R10 4 4 4 4
R11 4 4 4 4
R12 4 4 4 4
R13 4 4 4 4
R14 4 4 4 4
R15 4 4 4 4
R16 3 3 4 4
R17 4 4 4 4
R18 4 4 4 4
R19 4 4 4 4
R20 4 4 4 4
R21 4 4 4 4
R22 4 4 4 4
R23 5 4 3 5
R24 5 5 5 5
R25 5 4 5 4
R26 5 4 5 5
R27 5 4 4 4
R28 5 5 4 4
R29 4 4 4 4
R30 5 5 5 5
R31 4 3 3 3
R32 5 5 4 4
R33 4 3 4 4
R34 5 5 4 4
R35 4 4 4 4
R36 4 4 5 4
R37 5 4 5 5
R38 3 3 4 3
R39 5 4 4 4
R40 4 3 3 3
R41 4 4 4 4
R42 4 4 5 4
R43 4 4 4 4
R44 3 4 4 3
R45 4 3 4 4
R46 4 4 4 4
R47 4 4 4 4
R48 4 4 4 4
R49 3 3 3 3
R50 4 4 4 4
R51 4 5 4 5
R52 4 3 4 5
R53 4 3 5 4
R54 4 3 5 4
R55 4 5 4 4
R56 4 3 4 3
R57 4 5 4 5
R58 5 4 4 4
R59 4 4 4 5
R60 4 3 4 4
R61 4 3 4 4
R62 4 4 4 4
R63 5 5 4 4
R64 4 3 3 4
R65 4 4 4 5
R66 5 3 5 4
R67 4 4 4 4
R68 4 3 4 4
R69 4 5 4 5
R70 4 5 5 5
R71 4 5 5 4
R72 4 3 4 5
R73 4 5 4 4
R74 4 5 5 5
R75 4 3 4 5
R76 4 5 5 5
R77 4 3 4 5
R78 4 4 4 5
R79 4 5 4 5
R80 4 5 4 4
AVERAGE 4,075 4 4,1 4,15
b.
c.
Kode Emphaty
B1 B2 B3 B4
R1 4 4 4 4
R2 4 3 4 5
R3 3 3 4 3
R4 4 3 3 4
R5 3 4 4 3
R6 4 2 3 4
R7 4 3 4 4
R8 3 4 3 3
R9 4 3 5 4
R10 4 4 4 4
R11 4 4 4 4
R12 4 4 4 3
R13 4 3 4 4
R14 4 4 4 4
R15 4 4 4 4
R16 3 4 3 4
R17 4 4 3 4
R18 4 5 4 5
R19 4 3 3 3
R20 4 5 4 5
R21 3 3 3 3
R22 4 4 4 3
R23 5 4 4 5
R24 4 5 4 4
R25 5 5 5 5
R26 5 4 4 4
R27 5 5 4 3
R28 5 5 5 4
R29 4 4 4 4
R30 5 5 4 5
R31 4 4 5 4
R32 4 5 4 4
R33 5 4 4 4
R34 4 4 5 4
R35 5 4 4 4
R36 4 4 5 4
R37 4 4 4 4
R38 4 5 4 4
R39 4 5 4 4
R40 4 4 4 4
R41 4 4 4 4
R42 5 4 5 5
R43 4 4 4 5
R44 4 4 3 4
R45 4 5 4 5
R46 4 4 3 4
R47 4 5 4 5
R48 4 4 4 4
R49 3 4 4 3
R50 4 4 4 4
R51 4 4 4 4
R52 4 4 4 3
R53 4 4 4 4
R54 4 4 4 4
R55 4 5 5 5
R56 5 4 4 4
R57 4 5 4 4
R58 5 4 4 5
R59 5 4 4 4
R60 4 5 5 5
R61 4 3 3 4
R62 3 4 4 3
R63 3 3 4 4
R64 3 4 3 3
R65 4 5 5 5
R66 5 4 4 4
R67 5 5 3 5
R68 4 5 5 5
R69 4 3 4 4
R70 5 5 5 5
R71 5 5 5 5
R72 4 4 4 4
R73 4 5 4 4
R74 4 4 4 4
R75 4 4 4 4
R76 4 4 4 4
R77 4 4 4 4
R78 4 4 4 4
R79 3 3 3 3
R80 3 3 3 3
AVERAGE 4,063 4,075 3,988 4,05
d.
KODE Realibility
C1 C2 C3 C4
R1 4 4 5 4
R2 4 4 5 5
R3 5 5 5 5
R4 5 4 5 4
R5 4 3 4 3
R6 3 3 5 3
R7 4 4 3 3
R8 4 4 5 4
R9 4 4 4 4
R10 4 4 3 4
R11 5 4 4 4
R12 3 4 3 3
R13 4 4 3 4
R14 4 3 3 3
R15 4 4 3 3
R16 5 4 5 5
R17 4 4 5 4
R18 4 5 5 4
R19 4 4 5 4
R20 4 4 5 3
R21 4 4 5 3
R22 4 4 4 3
R23 4 4 4 3
R24 4 4 4 3
R25 4 4 4 3
R26 4 4 4 4
R27 4 4 3 4
R28 4 5 4 5
R29 4 4 4 4
R30 5 5 5 5
R31 3 3 3 3
R32 4 3 4 4
R33 5 5 4 4
R34 4 4 4 5
R35 4 4 4 3
R36 4 4 3 4
R37 4 4 5 5
R38 5 5 5 5
R39 5 5 5 4
R40 5 5 5 4
R41 5 5 5 5
R42 4 4 4 4
R43 4 3 4 5
R44 3 3 3 3
R45 3 2 4 4
R46 4 4 4 4
R47 5 5 5 4
R48 4 4 4 4
R49 4 4 4 4
R50 5 5 5 4
R51 4 4 4 4
R52 4 3 4 4
R53 3 4 4 4
R54 4 4 4 4
R55 4 4 4 4
R56 3 3 3 4
R57 4 4 4 4
R58 4 4 4 4
R59 5 4 4 4
R60 5 5 5 4
R61 5 5 5 4
R62 5 4 5 4
R63 3 3 3 4
R64 4 4 4 4
R65 4 4 4 4
R66 5 5 5 4
R67 3 3 3 4
R68 4 5 4 4
R69 5 4 5 4
R70 4 4 4 4
R71 4 4 4 4
R72 4 5 5 4
R73 4 5 5 4
R74 5 5 5 4
R75 4 4 4 4
R76 5 5 5 4
R77 4 5 3 4
R78 5 5 5 4
R79 5 4 5 4
R80 3 4 3 4
AVERAGE 4,15 4,1 4,2 3,938
KODE Assurance
D1 D2 D3 D4 D5
R1 4 4 4 4 4
R2 5 4 4 4 5
R3 5 4 5 4 4
R4 4 4 4 4 4
R5 4 3 4 3 4
R6 3 3 3 4 3
R7 4 3 4 3 3
R8 3 4 4 4 3
R9 3 4 3 4 3
R10 3 3 3 3 3
R11 4 3 4 4 5
R12 4 3 4 4 3
R13 4 3 4 4 4
R14 3 4 3 4 4
R15 4 4 3 4 4
R16 4 4 5 5 5
R17 5 4 4 4 4
R18 5 5 4 4 4
R19 5 5 5 5 5
R20 5 4 4 5 4
R21 3 4 4 4 4
R22 4 5 4 5 4
R23 5 4 3 4 3
R24 4 4 4 3 4
R25 5 4 4 4 4
R26 3 3 4 4 4
R27 3 4 4 4 4
R28 4 4 5 4 5
R29 4 4 4 4 4
R30 5 5 5 5 5
R31 5 5 5 4 4
R32 4 5 5 4 5
R33 4 4 4 4 4
R34 4 4 4 4 5
R35 4 4 4 4 4
R36 4 4 4 4 4
R37 4 4 4 4 4
R38 4 4 4 4 4
R39 3 3 3 3 3
R40 3 3 3 3 3
R41 5 4 5 5 5
R42 4 4 4 5 4
R43 5 5 3 4 4
R44 5 5 5 5 5
R45 3 3 3 3 3
R46 4 4 4 4 4
R47 4 4 4 4 4
R48 4 4 3 4 4
R49 3 3 3 3 3
R50 4 4 4 4 4
R51 3 4 3 3 3
R52 5 4 4 4 5
R53 5 4 5 5 5
R54 3 5 5 4 5
R55 5 4 4 5 5
R56 4 4 4 4 4
R57 5 4 4 4 4
R58 5 3 5 5 4
R59 5 3 5 3 4
R60 4 4 3 3 3
R61 3 4 3 3 4
R62 3 4 4 4 4
R63 4 4 4 4 4
R64 4 4 3 4 3
R65 4 4 4 3 4
R66 4 4 4 4 4
R67 4 3 4 4 4
R68 4 4 4 4 4
R69 4 4 5 4 5
R70 4 4 4 4 4
R71 5 5 5 5 5
R72 3 4 4 4 4
R73 4 4 4 4 4
R74 4 4 3 4 3
R75 4 4 4 3 4
R76 4 4 4 4 4
R77 4 3 4 4 4
R78 4 4 4 4 4
R79 4 4 5 4 5
R80 4 4 4 4 4
AVERAGE 4,038 3,925 3,988 3,98 4,025
e.
KODE Responsiveness
E1 E2 E3 E4
R1 4 4 4 4
R2 5 4 3 5
R3 4 5 4 4
R4 3 4 4 3
R5 4 4 3 3
R6 4 3 3 4
R7 3 4 4 3
R8 4 3 4 3
R9 3 3 3 4
R10 3 3 3 4
R11 4 4 4 4
R12 3 4 3 4
R13 4 4 3 4
R14 4 3 3 4
R15 4 4 4 3
R16 4 4 4 4
R17 4 4 4 5
R18 4 4 4 4
R19 5 5 5 5
R20 4 4 5 5
R21 4 4 3 3
R22 4 4 3 4
R23 3 3 3 3
R24 4 4 4 4
R25 4 4 4 4
R26 4 4 4 3
R27 3 4 4 4
R28 5 4 5 4
R29 4 4 4 4
R30 4 5 4 5
R31 4 4 3 3
R32 4 4 4 4
R33 3 4 3 3
R34 4 4 4 4
R35 4 4 4 4
R36 4 4 4 3
R37 3 4 4 4
R38 5 4 5 4
R39 4 4 4 4
R40 4 5 4 5
R41 5 5 5 5
R42 5 5 5 5
R43 5 5 4 4
R44 3 3 3 3
R45 4 4 5 4
R46 4 4 4 4
R47 5 5 4 4
R48 4 4 4 4
R49 5 5 5 4
R50 5 5 5 4
R51 4 4 4 4
R52 4 4 3 3
R53 4 4 4 4
R54 4 4 3 4
R55 4 4 4 4
R56 3 3 3 3
R57 4 4 4 4
R58 5 5 4 4
R59 5 5 5 4
R60 4 4 3 4
R61 3 4 4 2
R62 5 5 3 3
R63 4 3 3 3
R64 4 4 4 4
R65 5 4 4 4
R66 4 4 3 3
R67 3 3 4 3
R68 5 4 4 5
R69 4 3 3 3
R70 4 4 4 4
R71 4 4 4 5
R72 5 3 4 5
R73 4 5 5 5
R74 4 4 4 4
R75 5 4 5 4
R76 5 4 4 4
R77 4 5 5 4
R78 4 3 3 4
R79 3 4 4 4
R80 5 5 5 5
AVERAGE 4,06 4,04 3,89 3,9
Lampiran 4: Hasil Data Statistik SPSS
A. Uji Validitas Data
1. Tingkat Kepentingan
a. Dimensi Tangible
Correlations
A1 A2 A3 A4
A1 Pearson Correlation 1 .494** .273* .257*
Sig. (2-tailed) .000 .014 .021
N 80 80 80 80
A2 Pearson Correlation .494** 1 .299** .332**
Sig. (2-tailed) .000 .007 .003
N 80 80 80 80
A3 Pearson Correlation .273* .299** 1 .345**
Sig. (2-tailed) .014 .007 .002
N 80 80 80 80
A4 Pearson Correlation .257* .332** .345** 1
Sig. (2-tailed) .021 .003 .002
N 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
b. Dimensi Emphaty
Correlations
B1 B2 B3 B4
B1 Pearson Correlation 1 .333** .271* .520**
Sig. (2-tailed) .003 .015 .000
N 80 80 80 80
B2 Pearson Correlation .333** 1 .484** .615**
Sig. (2-tailed) .003 .000 .000
N 80 80 80 80
B3 Pearson Correlation .271* .484** 1 .428**
Sig. (2-tailed) .015 .000 .000
N 80 80 80 80
B4 Pearson Correlation .520** .615** .428** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
c. Dimensi Realibility
Correlations
C1 C2 C3 C4
d. Dimensi assurance
Correlations
D1 D2 D3 D4 D5
D1 Pearson Correlation 1 .205 .493** .585** .500**
Sig. (2-tailed) .068 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80
D2 Pearson Correlation .205 1 .340** .339** .517**
Sig. (2-tailed) .068 .002 .002 .000
N 80 80 80 80 80
D3 Pearson Correlation .493** .340** 1 .568** .729**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000
N 80 80 80 80 80
D4 Pearson Correlation .585** .339** .568** 1 .642**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000
N 80 80 80 80 80
C1 Pearson Correlation 1 .807** .647** .212
Sig. (2-tailed) .000 .000 .059
N 80 80 80 80
C2 Pearson Correlation .807** 1 .632** .223*
Sig. (2-tailed) .000 .000 .047
N 80 80 80 80
C3 Pearson Correlation .647** .632** 1 .399**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 80 80 80 80
C4 Pearson Correlation .212 .223* .399** 1
Sig. (2-tailed) .059 .047 .000
N 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
D5 Pearson Correlation .500** .517** .729** .642** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
e. Dimensi responsiveness
Correlations
E1 E2 E3 E4
E1 Pearson Correlation 1 .532** .422** .491**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 80 80 80 80
E2 Pearson Correlation .532** 1 .487** .408**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 80 80 80 80
E3 Pearson Correlation .422** .487** 1 .500**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 80 80 80 80
E4 Pearson Correlation .491** .408** .500** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2. Tingkat Kepentingan
a. Dimensi Tangible
Correlations
A1 A2 A3 A4
A1 Pearson Correlation 1 .267* .376** .326**
Sig. (2-tailed) .016 .001 .003
N 80 80 80 80
A2 Pearson Correlation .267* 1 .247* .349**
Sig. (2-tailed) .016 .027 .002
N 80 80 80 80
A3 Pearson Correlation .376** .247* 1 .331**
Sig. (2-tailed) .001 .027 .003
N 80 80 80 80
A4 Pearson Correlation .326** .349** .331** 1
Sig. (2-tailed) .003 .002 .003
N 80 80 80 80
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
b. Dimensi Empathy
Correlations
B1 B2 B3 B4
B1 Pearson Correlation 1 .367** .375** .541**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .000
N 80 80 80 80
B2 Pearson Correlation .367** 1 .442** .454**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000
N 80 80 80 80
B3 Pearson Correlation .375** .442** 1 .445**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000
N 80 80 80 80
B4 Pearson Correlation .541** .454** .445** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
c. Dimensi Realibility
Correlations
C1 C2 C3 C4
C1 Pearson Correlation 1 .669** .629** .357**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001
N 80 80 80 80
C2 Pearson Correlation .669** 1 .500** .322**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .004
N 80 80 80 80
C3 Pearson Correlation .629** .500** 1 .338**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002
N 80 80 80 80
C4 Pearson Correlation .357** .322** .338** 1
Sig. (2-tailed) .001 .004 .002
N 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
b. d. Dimensi Assurance
Correlations
D1 D2 D3 D4 D5
D1 Pearson Correlation 1 .366** .488** .487** .464**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80
D2 Pearson Correlation .366** 1 .342** .460** .460**
Sig. (2-tailed) .001 .002 .000 .000
N 80 80 80 80 80
D3 Pearson Correlation .488** .342** 1 .512** .740**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000
N 80 80 80 80 80
D4 Pearson Correlation .487** .460** .512** 1 .557**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80
D5 Pearson Correlation .464** .460** .740** .557** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
e. Dimensi Responsiveness
Correlations
E1 E2 E3 E4
E1 Pearson Correlation 1 .515** .454** .457**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 80 80 80 80
E2 Pearson Correlation .515** 1 .569** .386**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 80 80 80 80
E3 Pearson Correlation .454** .569** 1 .452**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 80 80 80 80
E4 Pearson Correlation .457** .386** .452** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
B. Uji Reliabilitas Data
1. Tingkat Kepentingan
a. Dimensi tangible
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 75,0
Excludeda 10 25,0
Total 40 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,742 4
b. Dimensi Empaty
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 75,0
Excludeda 10 25,0
Total 40 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,813 5
c. Dimensi Realibility
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 40 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 40 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,722 4
d. assurance
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 75,0
Excludeda 10 25,0
Total 40 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,704 4
e. Dimensi Responsiveness
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 75,0
Excludeda 10 25,0
Total 40 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,720 4
2. Tingkat Kepuasan
a. Dimensi tangible
Tangible Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,730 4
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
b. Dimensi Emphaty
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,723 4
c. Dimensi Realibility
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,712 4
d. Dimensi Assurance
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,798 5
e. Dimensi Responsivenes
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,709 4
Kode Pernyataan Level Satisfaction Score
Importance ∑ Performance ∑ (I x
P)
∑ (I
x P) Index
Tan
gib
le
A.1 Bank Syariah memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang memadai untuk
mendukung pelayanan nasabah 4,23
16,72
4,08
16,33
17,26
68,26 82%
A.2 Bank Syariah memiliki sarana parkir yang memadai 4,13 4,00 16,52
A.3 Para karyawan di Bank Syariah berpenampilan rapi saat melayani nasabah
menarik 4,18 4,10 17,14
A.4 Tersedianya informasi di Bank Syariah yang dapat dimanfaatkan nasabah 4,18 4,15 17,35
Em
path
y
B.1 Pegawai Bank Syariah selalu memberikan informasi terbaru tentang produk
dan pelayanannya 4,13
16,79
4,06
16,18
16,77
67,92 81%
B.2 Pegawai bank Syariah memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
nasabah 4,26 4,08 17,38
B.3 Pegawai Bank Syariah tidak membiarkan nasabah menunggu lama dalam
memberikan pelayanan 4,15 3,99 16,56
B.4 Komunikasi antara pegawai Bank Syariah dengan nasabah berlangsung
dengan baik ketika memberikan pelayanan 4,25 4,05 17,21
Rea
lib
ilit
y
C.1 Pelayanan yang diberikan oleh Bank Syariah ini tepat waktu 4,23
16,75
4,15
16,39
17,55
68,67 82%
C.2 Bank Syariah memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan 4,20 4,10 17,22
C.3 Bank Syariah memberikan pelayanan yang sama terhadap masing-masing
nasabah menarik 4,29 4,20 18,02
C.4 Prosedur pelayanan yang diberikan Bank Syariah tidak berbelit-belit 4,03 3,94 15,88
Kode Pernyataan Level Satisfaction Score
Importance ∑ Performance ∑ (I x
P)
∑ (I
x P) Index
Ass
ura
nce
D.1 Para pegawai Bank Syariah berlaku sopan dalam memberikan pelayanan 4,09
20,09
4,04
19,97
16,52
80,25 80%
D.2 Dalam memberikan pelayanan pegawai Bank Syariah menunjukkan sikap
lemah lembut 3,95 3,93 15,52
D.3 Pegawai Bank Syariah memiliki pengetahuan terhadap tugas pekerjaannya 3,98 3,99 15,88
D.4 Cara pegawai Bank Syariah dalam melayani nasabah menimbulkan
kepercayaan nasabah 3,99 3,98 15,88
D.5 Pegawai bank selalu bersikap professional dan ramah, tersenyum serta
mengucapkan salam dan terimakasih 4,08 4,03 16,44
Res
pon
siven
ess
E.1 Pegawai Bank Syariah memberikan pelayanan secara cepat 4,13
16,14
4,06
15,89
16,77
64,14 79%
E.2 Pegawai Bank Syariah memberikan pelayanan secara tepat 4,10 4,04 16,56
E.3 Pegawai Bank Syariah cepat tanggap terhadap keluhan nasabah 3,98 3,89 15,48
E.4 Informasi yang disampaikan pegawai Bank Syariah jelas sehingga dapat
dimengerti dengan baik 3,93 3,90 15,33
ū (rata-rata) 4,12 4,04 16,63
81% COSTUMER
SATISFACTION INDEX
-0,08 SERVICE QUALITY
SCORE