ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal...

24
1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA PERIODE 2000:01 – 2009:04 Malyda Husna Salsyabilla Karyawan PT. Indomobil Nisam Email : [email protected] Abstract This study aims to determine the efficiency levels of cigarettes industry in Indonesia. The analysis tools used in this study is the DEA (Data Envelopment Analysis) method of analysis. Expecially for the “Go Public” firms those are PT BAT Indonesia, PT Bentoel, PT Gudang Garam, PT HM Sampoerna. The research, used secondary data, from the Indonesian Capital Market Directory year 2006 - 2008. Variables used in the study consist of four input variables and two output variables. Its input variables consist of labor, Debt, Capital, and Total Asset, whiles its output variable consist of Net Sales and Gross Profit. The research results show that there only two companies that consistent to maintained the level of efficiency of 100% during the study, namely PT BAT Indonesia and PT HM Sampoerna. Meanwhile, two other companies show their performance levels efficiency have not stabillized during the study, namely PT Bentoel and PT Gudang Garam. Keywords : Efficiency, DEA, Cigarette Company, Labor, Debt, Capital, Total Asset, Net Sales, Gross Profit.

Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal...

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

1

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Era

Desentralisasi Fiskal di Propinsi Banten Periode 2001:1-2009:4

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIIMPOR BERAS DI INDONESIA PERIODE

2000:01 – 2009:04

Malyda Husna SalsyabillaKaryawan PT. Indomobil Nisam

Email : [email protected]

Abstract

This study aims to determine the efficiency levels of cigarettes industry in Indonesia.The analysis tools used in this study is the DEA (Data Envelopment Analysis) methodof analysis. Expecially for the “Go Public” firms those are PT BAT Indonesia, PTBentoel, PT Gudang Garam, PT HM Sampoerna. The research, used secondary data,from the Indonesian Capital Market Directory year 2006 - 2008. Variables used inthe study consist of four input variables and two output variables. Its input variablesconsist of labor, Debt, Capital, and Total Asset, whiles its output variable consist ofNet Sales and Gross Profit. The research results show that there only two companiesthat consistent to maintained the level of efficiency of 100% during the study, namelyPT BAT Indonesia and PT HM Sampoerna. Meanwhile, two other companies showtheir performance levels efficiency have not stabillized during the study, namely PTBentoel and PT Gudang Garam.

Keywords : Efficiency, DEA, Cigarette Company, Labor, Debt, Capital, Total Asset,Net Sales, Gross Profit.

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

2

Media Ekonomi Vol. 18, No. 2, Agustus 2010

PENDAHULUAN

Pada dasarnya kebutuhan beras diIndonesia cukup besar, hal ini dikarenakanbesarnya jumlah penduduk yang bertempattinggal di Indonesia dan selain itu beras jugasebagai makanan pokok sehari-harimasyarakat Indonesia. Oleh karena itupemenuhan kebutuhan beras di Indonesiajuga sangat besar. Kelangkaan beras yangterjadi di Indonesia disebabkan langkanyalahan-lahan di Indonesia dan mahalnyaharga pupuk. Selain itu juga masih hanyamengandalkan pulau jawa sebagai ke-butuhan beras di Indonesia, oleh sebab itupemerintah mewajibkan untuk imporberas agar kebutuhan akan beras dapattercukupi.

Intervensi pemerintah terhadapekonomi perberasan cukup besar karenaperan beras terhadap ekonomi Indonesiamasih signifikan. Menurut Suryana (2000),beras merupakan komoditas strategissecara sosial-budaya, ekonomi, dan politik.Karena itu kebijakan yang berkaitan denganperekonomian padi/beras tidak bisahanya dengan pertimbangan aspekekonomi belaka, tetapi juga samapentingnya untuk memperhatikan aspeksosial dan politik.

Dalam penelitian tentang deferensiasiharga beras di Indonesia pasca krisisekonomi, menyebutkan bahwa persediaanberas ditingkat pengepul (penebas) sangatmempengaruhi harga beras pada tingkatdaerah, sedangkan musim jugaberpengaruh signifikan terhadap hargaberas karena jika musim kemarau hasilberas akan lebih baik jika dibandingkanpada musim penghujan. Namun faktor yangpaling berpengaruh terhadap harga beras

kebijakan impor beras oleh pemerintah.(Sihono, 2007).

Krisis pangan yang melanda sebagianbelahan dunia telah menjadi perhatian dankekhawatiran negara-negara berkembangserta negara-negara maju. Sebagai negaradengan jumlah penduduk terbesar keempatdi dunia, Indonesia dituntut untukmemenuhi kebutuhan pangan domestikdari produksi dalam negeri. KeberhasilanIndonesia mewujudkan swasembada berasuntuk pertama kalinya pada tahun 1984merupakan jawaban dari usaha tersebut.

Secara ekonomi, beras masihmerupakan komoditas strategis bagiperekonomian nasional Negara-negara diAsia, karena (1) usaha tani padi masihdiusahakan oleh jutaan petani, (2) bagisebagian Negara, seperti Vietnam, Burma,Thailand, India, dan China, berasmerupakan salah satu penyumbang devisaNegara yang cukup besar, dan (3) bagimasyarakat berpendapatan rendah, dimanajumlah golongan berpendapatan tersebutmasih dominan di Asia, beras masihmerupakan bahan pangan pokok yangutama. Dengan peran strategis tersebut, tidakheran jika sebagian besar Negara di Asiamengalokasikan sumberdaya (khususnyadana) untuk mendukung pertumbuhanproduksi tanaman pangan, khususnya beras.(Badan Bimas Ketahanan Pangan, 2002).

Pada tahun 1995 dan 1998, Indonesiamengalami defisit beras masing-masing2.03 juta ton dan 4.04 juta ton. Hali inidisebabkan oleh (1) kebutuhan pangankonsumsi penduduk yang semakinmeningkat, (2) kebutuhan benih akan pakanjuga meningkat, dan (3) luas area yangsemakin sempit dan produktivitas petaniyang semakin rendah (Departemen

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

3

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Era

Desentralisasi Fiskal di Propinsi Banten Periode 2001:1-2009:4

Pertanian, 2000). Pengalaman menun-jukkan bahwa kelangkaan penyediaanberas yang menyebabkan melonjaknyaharga beras pada tahun 1966 dan 1998,secara langsung ataupun tidak langsungmemperparah krisis ekonomi, sosial, danpolitik yang terjadi pada saat itu, yangberujung pada pergantian pemerintahan.(Badan Bimas Ketahanan Pangan, 2002).

Sejak krisis ekonomi tahun 1998,Indonesia telah mengurangi tarif beamasuk untuk semua komoditas pertaniandan mengurangi semua subsidi kepadapetani padi, kecuali harga dasar pembelianpemerintah, sehingga Indonesia dapatdiibaratkan sebagai a good and nice boy.Sikap ini ternyata tidak adil bagi petaniIndonesia karena petani Indonesiadihadapkan pada persaingan yang tidak adildengan petani dari negara lain yang denganmudah mendapat perlindungan tarif dannon tarif serta subsidi langsung dan taklangsung.

Pada kurun waktu Tahun 1994 sampaidengan 2008 impor beras paling tinggiterjadi pada tahun 1999 yaitu sebesar581.199 Ton sedangkan impor berasterendah terjadi pada tahun 2008 sebesar19.925 Ton. Sedangkan keuntungannyaakan kurun waktu tersebut rata-rata37.418,2 Ton dan kerugiannya adalahsebesar 561.274 Ton. Setelah terjadi krisisekonomi dan dibebaskannya impor berasmasuk ke Indonesia dan di tambah lagidengan rendahnya harga beras dipasardunia, kebijakan perlindunganterhadap petani padi menjadi sulitdilakukan oleh pemerintah. Namunkesuksesan swasembada beras yang penuhintervensi ini semakin sulitdipertahankan.

Dengan jumlah penduduk sebesar218.87 juta jiwa (BPS, 2005) dan tingkatkonsumsi rata-rata per kapita semingguberas sebesar 1.844 kg (Susenas, 2005)mengakibatkan konsumsi beras sering kalimelebihi produksi. Sampai saat iniswasembada beras terus diupayakan dantetap menjadi salah satu prioritas kebijakanpemerintah, meskipun konsepsi swa-sembada telah berubah dengan membukakemungkinan impor sampai batas tertentuyaitu pada saat kekeringan dan melakukanekspor pada saat surplus. Konsep inidisebut self-sufficiency-on trend (Erwidodo,1997) atau menurut Sapuan (1999), konsepini disebut swasembada on trend.

Beras bagi bangsa Indonesia dan negara-negara di Asia bukan hanya sekedarkomoditas pangan atau ekonomi saja,tetapi sudah merupakan komoditas politikdan keamanan. Sebagian besar pendudukIndonesia masih tetap menghendaki adanyapasokan (penyediaan) dan harga berasyang stabil, tersedia sepanjang waktu,terdistribusi secara merata dan harga yangterjangkau. (Surya et. al. , 2001). Kondisiitu menunjukan bahwa beras masihmenjadi komoditas strategi secara politis.Pengalaman tahun 1966 dan tahun 1998menunjukan bahwa goncangan politikdapat berubah menjadi krisis politik yangdahsyat karena harga pangan melonjaktinggi dalam waktu singkat.

Pada tahun 2003, konsumsi beraspenduduk Indonesia masih 135 kilogramtiap orang per tahun. Pada tahun 2009 sudahnaik menjadi sekitar 139 kg per orang tiaptahun. Angka konsumsi tersebutmeletakkan orang Indonesia sebagaikonsumen beras tertinggi di dunia. Rata-rata konsumsi beras internasional hanya

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

4

Media Ekonomi Vol. 18, No. 2, Agustus 2010

sekitar 60 kg/orang/tahun. Di tengahkonsumsi yang masih sangat tinggi,produksi padi nasional tahun 2011 inidiprediksi merosot. Perubahan iklim yangmemicu serangan hama dan terusberkurangnya lahan pertanian diper-kirakan bakal menyebabkan kemerosotanhasil panen hingga 30 persen. Hal ini yangmenjadi alasan pemerintah kembalimembuka kran impor beras demi menjagaketersediaan beras dalam negeri setelahpada 2008 dan 2009 impor beras di-tiadakan. Faktor determinan yang mem-berikan pengaruh adalah: (1) produksi padidipengaruhi oleh luas panen padi tahunsebelumnya, impor beras, harga pupukurea, nilai tukar riil dan harga beras di pasardomestic; (2) konsumsi beras dipengaruhioleh jumlah penduduk, harga beras di pasardomestic, impor beras tahun sebelumnya,harga jagung pipilan di pasar domestic, dannilai tukar riil; (3) harga beras di pasardomestik. (A.Husni Malian, dkk: 2001).Selama ini negara importir beras terbesardi kawasan Asia itu tak pernah menghadapiisu pangan dan politik perberasan yangserius. Kekurangan beras selalu diatasidengan impor. Tiap tahun impor berasFiliphina dari Thailand mencapai 1,5 jutaton.

Di sisi lain, permintaan beras duniaterus meningkat sebagai dampakpertambahan penduduk dan melonjaknyakonsumsi beras di negara-negara Afrika.Naiknya permintaan beras dari negara-negara itu menambah semarak pasar berasdunia. Perburuan beras makin sengit,padahal volume beras yang diper-dagangkan di pasar dunia merosot. Belumlagi dampak perubahan iklim global yangmenyebabkan terjadinya perubahan

musim hujan dan kemarau yang ekstremdi sejumlah negara pengekspor berasseperti Thailand, Vietnam, Pakistan, India,dan China, ,mendorong negara-negara itulebih mementingkan stok beras untukwarganya. Hingga saat ini masih adakomitmen yang kuat, terutama daripemerintah, untuk mempertahankanswasembada beras nasional pada masamendatang. Beberapa hal berikutdampaknya dapat menjadi dasar bagikomitmen tersebut.

Kompleksitas permasalahan pangan,khususnya beras, tidak dapat dilepaskandari ciri sektor pertanian itu sendiri, yangmerupakan sektor paling deregulatif dandesentralisasi. Masalah pemenuhankebutuhan beras harus dilakukan secaralintas bidang, lintas sektoral, lintas daerahdan lintas komoditas.

Permasalahan perberasan di Indonesiapaling tidak bermuara dari karakteristiksisi supply dan demand, yang selanjutnyamenentukan harga. Dari sisi demand,masalah beras tersebut dicirikan olehproduksinya yang sangat fluktuatif baikantar tahun, antar daerah maupun antarmusim. (Pemerhati ekonomi dari BadanPusat Statistik (BPS) Propinsi Bali).

Salah satu penyebab mahalnya hargaberas adalah menurunnya pertumbuhanproduksi padi antara lain akibat imbas dariperubahan cuaca. Perubahan cuacatersebut juga telah membuat negarapengekspor beras utama dunia yaituVietnam dan Thailand melakukanpengetatan ekspor beras. Meskipun keduanegara ini mengalami surplus beras,mereka telah mengumumkan bahwa akanmembatasi ekspor beras terkait anomalicuaca yang melanda. Hal ini menjadi sinyal

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

5

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Era

Desentralisasi Fiskal di Propinsi Banten Periode 2001:1-2009:4

kuat bagi Indonesia bahwa pengendalianharga beras tidak dapat diandalkan melaluiimpor. Berikut pergerakan harga berasdomestik tahun 2010:

terjadi goncangan permintaan ataupenawaran, harga beras akan mudahberfluktuasi. Disamping itu, cadangan berasuntuk pengamanan ketersedian olehPemerintah dilakukan dengan kebijakan

Trend meningkatnya harga berasmemang tak lepas dari hukum permintaandan penawaran barang. Indonesia sebagainegara Asia dengan konsumsi beras sangattinggi yakni mencapai 139 kg per kapitaper tahun. Padahal negara-negara Asialainnya tak lebih dari 100 kg per kapita pertahun. Dengan demikian, total permintaanberas Indonesia menjadi sangat besarmengingat jumlah penduduknya lebih dari230 juta jiwa.

Permintaan terhadap beras yang tinggitersebut tidak diimbangi denganpeningkatan produksi beras yang memadaidi dalam negeri. Pada saat ini jumlahpermintaan dan penawaran beras diIndonesia relatif berimbang, dalam artijumlah yang tersedia dan jumlah yangdikonsumsi berselisih tipis. Keadaantersebut sangat riskan, karena apabila

impor. Instrumen impor inilah yangdigunakan dalam mengantisipasi perilakupasar agar tidak terjadi tindakan-tindakanyang justru memperkeruh pasar sepertiaksi-aksi spekulasi (Warta Ekonomi,No.26/XXII/29 Desember 2010-12 Januari2011).

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapatdirumuskan permasalahan yang perludibahas secara mendalam yaitu:1. Apakah PDB berpengaruh terhadap

volume impor beras di Indonesia padaperiode tahun 2000 hingga tahun 2009

2. Apakah produksi beras di Indonesiaberpengaruh terhadap volume imporberas di Indonesia pada periode tahun2000 hingga tahun 2009

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

6

Media Ekonomi Vol. 18, No. 2, Agustus 2010

3. Apakah harga relatif beras di Indonesiaberpengaruh terhadap volume imporberas di Indonesia pada periode tahun2000 hingga tahun 2009

4. Apakah tarif beras berpengaruhterhadap volume impor beras diIndonesia pada periode tahun 2000hingga tahun 2009

5. Apakah jumlah penduduk di Indonesiaberpengaruh terhadap volume imporberas di Indonesia

6. Apakah pendapatan per kapitaberpengaruh terhadap volume imporberas di Indonesia

7. Apakah kurs rupiah terhadap dollarberpengaruh terhadap volume imporberas di Indonesia

8. Apakah harga beras lokal berpengaruhterhadap volume impor beras diIndonesia ?

TINJAUAN PUSTAKA

Perdagangan diartikan sebagai suatukegiatan berupa proses tukar menukaryang didasarkan atas kehendak sukareladari masing-masing pihak. Semua pihakharus memiliki kebebasan untukmenentukan untung rugi dari pertukarantersebut. Perdagangan antara negara jajahandengan negara penjajahnya, atau antara anakperusahaan multinasional dengan indukperusahaan di negara lain tidak termasukdalam arti perdagangan ini (Boediono,1993).

Perdagangan atau pertukaran yangdilakukan oleh negara-negara, timbulkarena salah satu atau kedua belah pihakmelihat adanya manfaat atau keuntungantambahan yang dapat diperoleh dariperdagangan internasional karena dua

alasan utama ; masing-masing alasanmenyumbangkan keuntungan perdagangan(gains from trade) bagi mereka.

Menurut Krugman dan Obstfeld(1994), terjadinya perdagangan inter-nasional disebabkan oleh :a). Negara-negara berdagan karena mereka

berbeda satu sama lain. Bangsa - bangsa,sebagaimana individu - individu dapatmemperolehkeuntungan dariperbedaan-perbedaan mereka melaluisuatu pengaturan dimana setiap pihakmelakukan sesuatu dengan relativelebih baik.

b). Negara-negara melakukan perdagangandengan tujuan mencapai skalaekonomis dalam produksi. Maksudnyaapabila setiap negara hanya mem-produksi sejumlah barang tertentu,mereka dapat menghasilkan barang-barang tersebut dengan skala yang lebihbesar dan karenanya lebih efisien jikadibandingkan kalau negara tersebutmemproduksi segala jenis barang.

Teori Perdagangan InternasionalTeori perdagangan internasional

digolongkan kedalam tiga bagian yaitupandangan kaum Merkantilisme, Teoriperdagangan berdasarkan KeunggulanAbsolut dari Adam Smith, dan TeoriPerdagangan Berdasarkan KeunggulanKomparatif dari David Ricardo (Salvator,1997).

Pandangan Merkantilisme MengenaiPerdagangan

Merkantilisme berpendapat bahwasatu-satunya cara bagi sebuah negara untukmenjadi kaya dan kuat adalah denganmelakukan sebanyak mungkin ekspor dan

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

7

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Era

Desentralisasi Fiskal di Propinsi Banten Periode 2001:1-2009:4

sedikit mungkin impor. Surplus eksporyang dihasilkan selanjutnya akan dibentukdalam aliran emas lantakan, atau logam-logam mulia, khususnya emas dan perak.Semakin banyak emas dan perak yangdimiliki oleh sebuah negara, maka semakinkaya dan kuatlah negara tersebut.

Kaum Merkantilisme mengukurkekayaan sebuah negara dengan stok/cadangan logam mulia yang dimilikinya.Sebaliknya, pada saat sekarang ini kitamengukur kekayaan sebuah negara dengancadangan sumber daya manusia, hasilproduksi manusia, serta kekayaan alamyang tersedia untuk memproduksi barangdan jasa. Semakin besar cadangan ini,semakin besar pula arus barang dan jasauntuk memenuhi keinginan manusia.Semakin besar pula arus barang dan jasauntuk memenuhi keinginan manusia,dengan demikian akan semakin besar pulastandar hidup masyarakat negara tersebut.Tujuan utama kaum merkantilisme adalahuntuk memeroleh sebanyak mungkinkekuasaan dan kekuatan negara.

Teori Perdagangan BerdasarkanKeunggulan Absolut dari Adam Smith

Menurut Adam Smith, perdaganganantar dua negara didasarkan padakeunggulan absolut (absolute advantage).Jika sebuah komoditi, namun kurangefisien daripada negara lain dalammemproduksi sebuah komoditi, namunkurang efisien dibanding negara lain dalammemproduksi komoditi lainnya, makakedua negara tersebut dapat memperolehkeuntungan dengan cara masing-masingmelakukan spesialisasi dalam mem-produksi komoditi lain yang memilikikerugian absolute. Melalui proses ini

sumber daya di kedua negara dapatdigunakan dalam cara yang paling efisien.Output kedua komoditi yang diproduksipun akan meningkat. Peningkatan dalamoutput ini akan mengukur keuntungan darispesialisasi produksi untuk kedua negarayang melakukan perdagangan.

Teori Perdagangan BerdasarkanKeunggulan Komparatif dari DavidRicardo

Menurut hukum keunggulankomparatif, meskipun sebuah negarakurang efisien dibanding negara lain dalammemproduksi kedua komoditi, namunmasih tetap terdapat dasar untukmelakukan per-dagangan yangmenguntungkan kedua belah pihak. Negarapertama harus melakukan spesialisasidalam mem-produksi dan mengeksporkomoditi yang memiliki kerugian absolutelebih kecil dan mengimpor komoditi yangmemiliki kerugian absolute lebih besar.Namun Daid Ricardo menjelaskan hokumkeunggulan komparatif berdasarkan teorinilai kerja yang tidak dapat diterima olehbanyak kalangan ekonom. Karena menurutteori nilai tenaga kerja, nilai atau hargasebuah komoditi tergantung dari jumlahtenaga kerja yang dipergunakan untukmembuat komoditi tersebut. Pernyataanini membawa impilikasi bahwa (1) setiaptenaga kerja adalah satu-satunya factorproduksi, atau tenaga kerja digunakandalam proporsi yang tetap dan samajumlahnya dalam membuat semuakomoditi, dan (2) tenaga kerja bersifathomogeny.

Pada kenyataannya tenaga kerjabukanlah satu-satunya factor produksi.Penggunaanya juga tidak dilakukan dalam

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

8

Media Ekonomi Vol. 18, No. 2, Agustus 2010

proporsi yang tetap dan dalam jumlah yangsama pada semua komoditi. Sebagaicontoh, diperlukan lebih banyak peralatanmesin per pekerja dalam memproduksisebuah komoditi (katakanlah komoditibaja) dibanding dalam memproduksikomoditi lain (contohnya tekstil atau teh).Selain itu, selalu terdapat kemungkinandilakukannya substitusi di antara tenagakerja, barang-barang modal dan factor-faktor produksi lainnya dalam mem-produksi berbagai komoditi. Selanjutnya,tenaga kerja tidak bersifat homogen karenamereka berbeda-beda dalam pendidikan,produktivitas, dan upah yang diterimanya.Setidaknya kita harus mempertimbangkanperbedaan produktivitas setiap tenagakerja.

Teori Heckscher – OhlinTeori Perdagangan Internasional

modern di mulai ketika ekonom Swediayaitu Eli Hecksher (1919)dan Bertil Ohlin(1933) mengemukakan penjelasanmengenai perdagangan internasional yangbelum mampu dijelaskan dalam teorikeunggulan komparatif. Sebelum masuk kedalam pembahasan teori H-O, tulisan inisedikit akan mengemukakan kelemahanteori klasik yang mendorong munculnyteori H-O. Teori Klasik Comparativeadvantage menjelaskan bahwa per-dagangan internasional dapat terjadikarena adanya perbedaan dalamproductivity of labor (faktor produksi yangsecara eksplisit dinyatakan) antar Negara(Salvatore, 2004:116). Namun teori initidak memberikan penjelasan mengenaipenyebab perbedaan produktivitastersebut.

Teori H-O kemudian mencoba mem-berikan penjelasan mengenai penyebabterjadinya perbedaan produk-tivitastersebut. Teori H-O menyatakan penyebabperbedaan produktivitas karena adanyajumlah atau proporsi factor produksi yangdimiliki (endowment factor) oleh masing-masing Negara, sehingga selanjutnyamenyebabkan terjadinya perbedaan hargabarang yang dihasilkan. Oleh karena itu,teori modern H-O ini dikenal sebagai “TheProportional Factor Theory”. SelanjutnyaNegara-negara yang memiliki factorproduksi relative banyak atau murah dalammempro-duksikannya akan melakukanspesialisasi produksi untuk kemudianmengekspor barangnya. Sebaliknya,masing-masing Negara akan mengimporbarang tertentu jika Negara tersebutmemiliki faktor produksi yang relativelangka atau mahal dalam mem-produksinya.

Model Heckscher-Ohlin seringkalidisebut pula sebagai teori kepemilikanfaktor (factor endowment theory) atau teoriproporsi factor (factor-proportionstheory). Teori tersebut menyatakan bahwasetiap Negara akan melakukan spesialisasiproduksi dan mengekspor komoditi yangbanyak menyerap factor produksi yangtersedia di Negara itu dalam jumlah banyakdan berharga relative murah, sertamengimpor komoditi dimana factorproduksi di Negara itu relative langka danmahal. (Salvatore, 1996).

Teori Permintaan ImporImpor merupakan masuknya barang

dari luar negeri yang pada dasarnyadilakukan untuk memenuhi kebutuhandalam negeri bagi barang yang belum

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

9

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Era

Desentralisasi Fiskal di Propinsi Banten Periode 2001:1-2009:4

diproduksi atau belum cukup diproduksidi dalam negeri. Dari tahun ketahunkomposisi impor mengalami pergeseransehingga pada akhirnya mempunyai bobotyang besar pada bahan baku, bahanpenolong dan bahan modal. Namundemikian banyak terdapat barang-barangyang tidak diperlukan atau membahayakankepentingan umum, karena itu perludilakukan mekanisme pengaturan barangimpor sesuai dengan kebutuhan dankepentingan nasional. Secara umum arahyang ditempuh dalam menetapkanmekanisme barang impor adalah untukmenjaga keseimbangan, menjagakelancaran arus lalu l intas barang,mengendalikan permintaan impor dalamusaha pendayagunaan devisa menunjangusaha dan industry dalam negeri sertameningkatkan mutu produksi dalam negeri.

Faktor-faktor yang mempengaruhipermintaan impor suatu negara(Syamsurizal Tan, 1990) yaitu:

1. Harga impor relative terhadap hargadomestik, importir akan mengimporsuatu produk pada saat haga relativeimpor lebih murah dibandingkandengan harga produk domestic.Perbedaan harga antara impor relativedan domestic sangat erat kaitannyadengan keuntungan faktor internalseperti rendahnya inflasi negaraimportir dan faktor internal sepertirendahnya inflasi negara importir danfaktor eksternal seperti kenaikanpendapatan negara importir.

2. PDB negara pengimpor, dalam teoridasar perdagangan internasionaldinyatakan bahwa impor merupakan

fungsi dari pendapatan. Pendapatandisini bisa juga PDB. Semakin besarpendapatan menyebabkan imporsemakin meningkat. Mekanismeseperti ini dapat dijelaskan dengan 2lajur yaitu :a). Kenaikan PDB menyebabkan

meningkatnya tabungan domesticyang pada akhirnya menyebabkanmeningkatnya kebutuhan akanbarang-barang modal atau bahanmentah sebagai input dalam prosesproduksi. Biasanya pada negarasedang berkembang terdapatkelangkaan baik berupa barangmodal maupun bahan mentah,sehingga harus impor.

b). Pada umumnya di negara sedangberkembang, kenaikan PDB yangmenyebabkan meningkatnyakesejahteraan tetapi diikuti pula olehperubahan selera yang semakinmenggemari produk impor.Menggunakan produk impormemberikan simbol tersendiri bagiseorang konsumen, sehingga secaratidak langsung impor meningkatsejalan dengan peningkatan PDB.

3. Barang substitusi, semakain majuperkembangan negara-negara di duniaditandai dengan perkembangan tek-nologi yang menimbulkan keresahanbanyak negara berkembang karena halitu menyebabkan timbulnya dua halyang berlawanan yaitu:a) Perkembangan teknologi berarti

merupakan investasi baru yangbentuknya sebagian besar mem-bawa pengaruh positif terhadappermintaan produksi ekspor negaraberkembang.

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

10

Media Ekonomi Vol. 18, No. 2, Agustus 2010

b) Perkembangan teknologi menye-babkan timbulnya banyak barangsubstitusi yang pada akhirnyamenyebabkan semakin ber-krangnya permintaan terhadapproduk ekspor negara berkembang.

Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitiansebelumnya dapat disimpulkan analisisperilaku permintaan impor di Indonesiamasih terfokus pada pendekatanpermintaan agregat. Kelemahan pendekatanini adalah gagal dalam menjelaskan efekdari komponen-\komponen akhirpengeluaran agregat ini mempunyaikandungan impor yang berbeda-beda.Tulisan ini mencoba menganalisisperilaku permintaan impor dari sisikomponen akhir pengeluaran agregat baikdalam jangka panjang dengan menggunakanuji kointegrasi maupun jangka pendekdengan menggunakan model ECM. (RadixAdiningar, 2010).

Atmadji (2004), peran impor dari waktuke waktu semakin besar di dalamperekonomian Indonesia. Semakinpentingnya peran impor merupakankonsekuensi dari sistem ekonomiIndonesia yang menganut sistem ekonomiterbuka. Peran impor di dalam ekonomiIndonesia bisa dilihat melalui derajatketerbukaan impor yaitu rasio importerhadap GDP. Jika pada tahun 1973 barusebesar 11,93%, pada tahun 1980 naikmenjadi 20,85% dan ketika krisis ekonomimengalami lonjakan cukup drastis menjadi35,18% pada tahun 1998, walaupunkemudian menurun kembali menjadi

23,33% pada tahun 2003. Peningkatanimpor di atas tidak terlepas dari prosesindustrialisasi di Indonesia. Selama periodeindustrialisasi substitusi impor 1970-1980, peran impor bisa diminimali-sasikan. Namun sejak terjadi perubahanindustrialisasi orientasi ekspor tahun 1980peran impor semakin penting. Hal initerjadi karena sebagian besar industri kitamengandalkan bahan baku impor. Hal iniditunjukkan oleh besarnya impor bahanbaku dalam total impor Indonesia.

Mohammad dan Tang (2000), untukkasus Negara berkembang, mohammaddan Tang mencoba menganalisis kasus diNegara Malaysia. Sebagai Negara ber-kembang yang mencoba mempercepatpembangunan ekonominya melaluiindustrialisasi, industri-industri diMalaysia khususnya industri berorientasiekspor sangat tergantung dari komponenimpor. Hasil penelitian menunjukkanbahwa komponen-komponen akhirpengeluaran agregat sangat penting didalam mempengaruhi permintaan impor.

Sihono (2007) menyimpulkan dalampenelitiannya tentang deferensiasi hargaberas di Indonesia pasca krisis ekonomi,menyebutkan bahwa persediaan berasditingkat pengepul (penebas) sangatmempengaruhi harga beras pada tingkatdaerah, sedangkan musim juga ber-pengaruh signifikan terhadap harga beraskarena jika musim kemarau hasil berasakan lebih baik jika dibandingkan padamusim penghujan. Namun faktor yangpaling berpengaruh terhadap harga beraskebijakan impor beras oleh pemerintahIndonesia.

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

11

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Era

Desentralisasi Fiskal di Propinsi Banten Periode 2001:1-2009:4

Kerangka Pemikiran

Gambar 1

Kerangka Pemikiran

Perumusan HipotesaRumusan Hipotesis dalam penelitian

ini adalah :H1 : Diduga Produksi berpengaruh negatif

terhadap impor Beras di Indonesia.H2 : Diduga Kurs berpengaruh negatif

terhadap impor Beras di Indonesia.H3 : Diduga Pendapatan Perkapita

berpengaruh positif terhadap imporBeras Di Indonesia.

H4 : Diduga Harga Relatif berpengaruhnegatif terhadap impor BerasdiIndonesia.

METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan penelitian yang dilakukandalam penulisan ini merupakan penelitianyang bersifat deskriptif analisis yangdigunakan untuk mengetahui pengaruh

suatu variabel bebas terhadap variabeltidak bebas dalam jangka pendek dan jangkapanjang. Penggunaan metode deskriptifbertujuan untuk membuat deskripsi ataugambaran umum mengenai impor beras.

Dalam penelitian ini dilakukanperhitungan estimasi dengan meng-gunakan model koreksi kesalahan atauECM (Error Correction Model) yangdiestimasi dengan metode OLS (OrdinaryLeast Square) atau metode kuadrat terkecilbiasa. Konsep terkini yang banyak dipakaiuntuk menguji kestasioneran data runtunwaktu adalah uji akar unit ( Unit Root Test),atau dikenal dengan uji Dickey-Fuller (DF)dan uji Augmented Dickey-Fuller (ADF).Setelah melewati uji akar unit, langkahberikutnya adalah uji derajat integrasi (Integration Degree Test). Tujuannya untukmengetahui pada derajat integrasi ke berapa

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

12

Media Ekonomi Vol. 18, No. 2, Agustus 2010

variabel-variabel yang diamati akanstasioner. Jika semua variabel lolos dari ujiakar unit dan uji derajat integrasi, makaselanjutnya dilakukan uji kointegrasi(Cointegration Test) untuk mengetahuikemungkinan terjadinya keseimbanganatau kestabilan jangka panjang diantaravariabel-variabel yang diamati. Ujikointegrasi yang paling sering dipakaiadalah uji Cointegration Regression Durbin-Watson (CRDW) serta uji Engle-Granger(EG) dan uji Augmented Engle-Granger(AEG).

Setelah melalui uji kointegrasi,persamaan akan diuji kestabilannya denganmenggunakan pendekatan Error CorrectionModel (ECM) yang bertujuan untukmengetahui kemungkinan ter-jadinyaperubahan structural, sebab keseimbanganjangka panjang antara variabel bebas danvariabel terkait hasil uji kointegrasi tidakakan berlaku setiap saat (periode). Karenaitu, Error Terms yang terdapat padapersamaan yang akan ditaksir harusdiperlakukan sebagai suatu keseimbangankesalahan pengganggu (Equilibrium Error)dalam jangka panjang.

Variabel dan PengukuranVariabel yang digunakan untuk

menganalisa permasalah dalam penelitianini terdiri atas dua bagian, yaitu variabeldependen (variabel terkait) variabel yangdipengaruhi dan variabel independen(variabel bebas) variabel yangmempengaruhi. Beberapa variabel yangdigunakan di dalam penelitian ini adalahimpor beras sebagai variabel dependen.Dan variabel-variabel independennyaantara lain meliputi PDB, Produksi, JumlahPenduduk, Pendapatan Perkapita, Harga

Lokal Beras, Kurs, Harga Relatif BerasThailand, Tarif Impor. Model persamaansebagai berikut:

Skala pengukuran dari variabel yangdigunakan adalah skala rasio sedangkanjenis data yang digunakan adalah datasekunder dari tahun 2000:1-2009:4.

Definisi Operasional VariabelDefinisi operasional variabel

merupakan penjelasan yang diberikanterhadap variabel-variabel yang akandiukur dan diamati. Adapun masing-masing variabel mempunyai definisioperasional sebagai berikut:1. Variabel Impor (IMPOR)

Menunjukkan pada ratio indeks hargakomoditas beras internasional (hargaimpor) dengan tingkat harga komoditasberas di dalam negeri, yang dinyatakandalam satuan US$/kg. (sebagai variabelterkait/ dependent variable).

2. Variabel Tingkat Kurs Valuta Asing(KURS)Menunjukkan pada ratio Kurs Dollarterhadap Rupiah yang dinyatakan dalamsatuan USD sejak tahun 2000-2009.

3. Variabel Tingkat Produksi (PROD)Menunjukkan pada keseluruhan dataProduksi komoditas beras yangdihasilkan oleh Indonesia, yangdinyatakan dalam satuan Ton. (sebagaivariabel bebas/ independent variable).

4. Variabel Pendapatan Perkapita(PDBKAP)Menunjukkan besarnya rata-ratapenduduk di Indonesia . Pendapatanperkapita didapatkan dari hasilpembagian pendapatan nasional suatunegara dengan jumlah penduduk negaratersebut. Pendapatan perkapita juga

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

13

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Era

Desentralisasi Fiskal di Propinsi Banten Periode 2001:1-2009:4

merefleksikan PDB perkapita.Pendapatan perkapita sering digunakansebagai tolak ukur kemakmuran dantingkat pembangunan sebuah negara.

5. Variabel Harga Lokal (HARGADN)Menunjukkan jumlah yang harusdibayar oleh konsumen untuk mem-perolehnya, yang dinyatakan dalamsatuan Rp/Kg pada tahun 2000-2009.

6. Variabel Tarif Impor (TARIF)Tarif merupakan salah satu instrumentkebijakan perdagangan luar negeri yangmembatasi arus perdaganganinternasional, tarif adalah suatupembebanan atas barang yang melintasidaerah pabean (daerah geografis).

Teknik Pengumpulan DataData yang digunakan dalam penelitian

ini adalah data sekunder yang diperoleh dariberbagai lembaga dan instansi yang adahubungannya dengan masalah yang diteliti.Data yang digunakan dalam penelitian inimerupakan data time series, yaitu proses

pengumpulan data pada suatu objek tertentuberdasarkan urutan waktu. Dan data yangdipergunakan merupakan data runtunwaktu kuartalan dari tahun 2000:1-2009:4.

Analisis PembahasanPada bagian ini akan dibahas hasil

penelitian mengenai impor beras diIndonesia menggunakan Error CorrectionModel (ECM). Dari hasil pengolahantersebut diperoleh hasil sebagai berikut:

Unit Root TestPengujian akar-akar unit diujikan untuk

semua variabel yang digunakan dalamanalisis runtun waktu yang dilakukanuntuk memenuhi keabsahan analisis ErrorCorrection Model (ECM).

Berdasarkan tabel 1, variabel yangstasioner pada derajat nol hanya Kurs.Maka untuk itu akan dilakukan pengujianderajat pertama untuk variabel yang tidakstasioner.

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

14

Media Ekonomi Vol. 18, No. 2, Agustus 2010

Uji Derajat IntegrasiUji Derajat Integrasi dilakukan apabila

data tidak stasioner pada waktu ujistasioneritas. Uji integrasi ini dimaksudkanuntuk melihat pada derajat berapakah dataserta variabel-variabel yang digunakanakan stasioner. Dalam pengujian derajatintegrasi dilakukan dengan cara datadidiferensiasikan pada derajat tertentuhingga semua data stasioner pada derajatyang sama.

Uji Derajat PertamaBerikut ini dilakukan pengujian unit

root derajat atau orde kesatuan, hasilnyadapat dilihat pada tabel 2.

Uji KointegrasiSetelah diketahui bahwa variabel-

variabel yang digunakan dalam penelitianini dapat dianggap mempunyai derajatintegrasi yang sama, maka langkahselanjutnya adalah melakukan ujikointegrasi. Pengujian kointegrasimerupakan kelanjutan dari uji akar-akarunit dan uji derajat integrasi. Menurutpendapat Engle dan Granger 1987, bahwapengujian kointegrasi dimaksudkan untukmenguji apakah residual regresi yangdihasilkan stasioner atau tidak (SriIsnowati, 2005).

Selain itu pengujian derajat kointegrasibertujuan untuk mengamati sifat stasionerdalam persamaan estimasi, dengan istilahlain uji kointegrasi ini dapat dijadikansebagai dasar penentuan persamaanestimasi yang digunakan memilikikeseimbangan jangka panjang atau tidak.Apabila persamaan estimasi tersebut telahlolos dari uji kointegrasi ini, maka per-samaan tersebut memiliki keseimbangan

jangka panjang (Gujarati,1995). Hasilpengujian kointegrasi dapat dilihat dalamtabel 3. Berdasarkan tabel 3 diketahuibahwa nilai ADF lebih besar dari CriticalValue 10%, artinya bahwa databerkointegrasi. Dari hasil uji kointegrasidiatas, maka dapat dilanjutkan denganpengolahan Error Correction Model (ECM).

Estimasi Error Correction Model

Menurut Insukindro (1999) yangdikutip oleh Rulli Ristianto (2008). ErrorCorrection Model (ECM) digunakan untukmenganalisis fenomena permasalahandalam ekonomi baik dalam jangka pendekmaupun jangka panjang. Kelebihanmenggunakan model ini adalah karenakemampuan yang dimilikinya dalammeliput lebih banyak variabel time seriesyang tidak stasioner dan regresi lancungatau korelasi lancung.

Error Correction Model (ECM)merupakan langkah berikutnya yang harusditempuh dalam pengujian ini, yaitu denganmelihat koefisien daripada niai ECT (ErrorCorrection Term) yang terdapat dalam hasilestimasin ECM. Variabel ECT yang terdapatdalam ECM menunjukkan valid atautidaknya spesifikasi model secarakeseluruhan serta untuk mengetahuivariabel-variabel yang diamati tersebutsaling berkointegrasi. Hasil estimasi ErrorCorrection Model dapat dilihat pada tabel4. Berdasarkan hasil pengujian ECM di tabel4 terdapat beberapa variabel independenyang tidak mempengaruhi variabeldependen dalam jangka pendek maupunjangka panjang. Terdapat indikator yangdapat mempengaruhi impor beras diIndonesia yaitu variabel pendapatan

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

15

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Era

Desentralisasi Fiskal di Propinsi Banten Periode 2001:1-2009:4

perkapita (PDBKAP). Pendapatan perkapitadalam jangka pendek maupun jangkapanjang mempunyai hubungan yangsignifikan positif dalam mempengaruhiImpor beras di Indonesia artinya jika terjadikenaikan income perkapita 1% makaimpor beras naik sebesar 3,079074 dalamjangka pendek \dan sebesar 2,443220dalam jangka panjang. Penyebab darisignifikan pendapatan perkapita tersebutdi karenakan nilai dari pendapatanperkapita dan kinerja perekonomianIndonesia.

Indikator lain yang merupakan faktoryang mempengaruhi impor beras adalahproduksi. Pada variabel produksi (PROD)dapat dilihat bahwa tidak signifikan positifterhadap impor beras artinya jika terjadikenaikan produksi 1% maka impor berasnaik sebesar 1.797399 dalam jangka pendekdan sebesar 2.217438 dalam jangkapanjang. Maka dapat disimpulkan bahwaproduksi beras nasional tidak berpengaruhpositif terhadap impor beras, hal inidikarenakan pelaksanaan dan prosesimporpangan, serta penyaluran berasselama ini tidak transparan. Bahkanterkesan banyak terjadi penyimpangan danpenyelewengan, (A Choir: 2011).

Terdapat faktor lain yang jugamenetukan impor beras di Indonesia yaitukurs (KURS). Dengan melihat tabel 4.3,dapat dilihat bahwa kurs signifikan negatifdalam mempengaruhi impor berasIndonesia artinya jika terjadi kenaikan kurs1% maka impor beras naik sebesar0.588676 dalam jangka pendek dan sebesar0.270638 dalam jangka panjang. Denganadanya peningkatan nilai tukar Rupiahterhadap US Dollar maka semakinmeningkatkan laju inflasi nasional dan

segala bentuk hutang swasta danpemerintah dalam bentuk US Dollar akansemakin besar nilainya. Dengan demikiankurs tidak terlalu menarik perhatianimportir untuk melakukan impor beras. Halini dikarenakan nilai rupiah merosot,berarti harga input impor (seperti pupuk,mesin traktor, dan lain-lain) semakin naikmaka biaya produksi beras dalam negerinaik sehingga lebih baik mengimpordaripada produksi sendiri.

Selain itu, kondisi kurs tidak dapatdiprediksi oleh importir dimana akanterjadi fluktuasi untuk impor beras dinegara Indonesia. Terdapat faktor lain yangmempengaruhi impor beras di Indonesiayaitu harga relatif Thailand (HARGALN),harga relatif Thailand tidak signifikanpositif mempengaruhi impor beras diIndonesia artinya jika terjadi kenaikanharga relatif Thailand 1% maka imporberas naik sebesar 0.042419 dalam jangkapendek dan sebesar 0.166946 dalam jangkapanjang. Dengan demikian akan terjadiinflasi di Thailand terhadap harga berassehingga pemerintah akan berfikir untukmengurangi impor sebab jika tetapmenaikkan impor maka harga relatif diIndonesia juga akan mengalami kenaikan.Sehingga dengan mengurangi impor makaharga relatif di Indonesia tidak akan naikdan perekonomian Indonesia akanmeningkat. Hal ini dilakukan untukmengurangi efek terhadap konvergensiharga diberbagai lokasi sehingga dapatmembentuk harga beras yang efisien.

Uji Pelanggaran Asumsi KlasikSetelah dilakukan pengujian unit root

test, derajat integrasi, derajat kointegrasidan ECM. Maka dilakukan pengujian

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

16

Media Ekonomi Vol. 18, No. 2, Agustus 2010

terhadap pelanggaran asumsi klasik padamodel. Pengujian pertama yang dilakukanadalah uji normalitas. Dengan melakukanuji ini maka bila signifikan maka residualterdistribusi normal.

Uji NormalitasUji Normalitas digunakan untuk melihat

apakahdata yang digunakan terdistribusinormal atau tidak. Hal ini bisa dilihat dariprobabilita JB (Jarque-Berra) atau JBtestnya yang dibandingkan dengan X²-tabel.Jika probabilita Jarque-Berra lebih kecildari 0.1, maka dapat disimpulkan bahwadata tidak terdistribusi normal, begitu jugasebaliknya jika probabilita Jarque-Berralebih besar dari 0.1, maka data terdistribusinormal.

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwaprobabilita J-B test adalah 0.263159dimana nilai tersebut lebih besar dari 0.05.dengan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Haditolak dimana artinya residual ter-distribusi normal.

Uji MultikolinearitasBerdasarkan hasil di tabel 5 maka dapat

disimpulkan bahwa signifikan yangartinya terdapat multikolinearitas padamodel tersebut. Hal ini dapat dilihat padanilai hubungan antara variabel independentproduksi terhadap pendapatan perkapitadimana lebih besar dari 0,7.

Untuk melakukan penang-gulanganterhadap multikolinearitas maka perludilakukan Wald Test yaitu uji yangdilakukan dengan menghilangkan salahsatu variabel independen. Variabelindependen yang dihilangkan adalah variabelharga relatif Thailand (HARGALN).

Keputusan dalam Wald Test adalah jika nilaidari probability F-statistik > 0,05 makatidak signifikan sehingga Ho diterima danHa ditolak yaitu variabel tersebut dapatdihilangkan.

Berdasarkan tabel 6 maka dapatdisimpulkan bahwa variabel harga relatifThailand dapat dihilangkan karenaprobability F-statistik yaitu 0.7887 > 0,05yang artinya tidak signifikan sehingga Hoditerima dan Ha ditolak.

Uji HeteroskedastisitasPengujian selanjutnya terhadap

pelanggaran asumsi klasik adalahpengujian heteroskedastisitas. Melaluipengujian ini pengambilan keputusan dapatdilakukan dengan dua cara yaitu White testdan Park test dimana dalam penulisan inimenggunakan White test. Denganmenggunakan White test makapengambilan keputusan dapat dilakukandengan elihat probabilita Obs*R-Squared.Jika probabilita Obs*R-Squared lebih kecildari 0.05 maka signifikan yang me-nunjukkan terdapat heteroskedastisitas.

Berdasarkan hasil di tabel 6 diatas,dapat dilihat bahwa nilai dari probabilitaObs*R-Squared sebesar 0.818282 dimananilai probabilita Obs*R-Squared lebih besardari 0.05 yang artinya tidak signifikan.Dapat disimpulkan bahwa model tersebuttidak terdapat heteros-kedastisitas.Pengujian selanjutnya terhadap pelanggaranasumsi klasik adalah pengujianautokorelasi.

Uji AutokorelasiPengujian terakhir terhadap pelang-

garan asumsi klasik adalah pengujianautokorelasi. Pengujian ini dalam

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

17

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Era

Desentralisasi Fiskal di Propinsi Banten Periode 2001:1-2009:4

pengambilan keutusan dapat dilakukandengan dua cara yaitu menggunakanDurbin-Watson dan Uji LM test. Dalam halini, pengambilan keputusan diambil denganmenggunakan uji LM test. Denganmengunakan uji LM test, jika probabilitaObs*R-Squared lebih kecil dari 0.05 makasignifikan dan terdapat autokorelasi.

Berdasarkan hasil di tabel 7 maka dapatdisimpulkan bahwa tidak signifikankarena nilai dari probabilita Obs*R-Squared yaitu 0.201354 lebih besar dari0.05 yang artinya model tersebut tidakterdapat autokorelasi.

SIMPULAN DAN IMPLIKASIKEBIJAKAN

Adapun kesimpulan yang dapatdiambil adalah sebagai berikut : 1). Dari Hasil Uji Prasyarat, variabel yang

stasioner pada derajat nol adalah kursdan variabel yang telah stasioner padaderajat pertama adalah impor, produksidan pendapatan perkapita. Pada derajatyang sama variabel tersebut ber-kointegrasi, sehingga dapat dilanjutkandengan menggunakan hasil regresimodel dinamis yaitu ECM (ErrorCorrection Model). Hasil regresi ECMpada penelitian ini sudah terbebas daripelanggaran asumsi klasik yaitumemiliki residual yang terdistribusinormal, tidak terjadi multi-kolinearitas, heteroskedastisitas, danautokorelasi.

2). Dari hasil uji ECM, variabel pendapatanperkapita mempunyai pengaruhpositif dalam jangka pendek maupunjangka panjang terhadap impor berasdi Indonesia. Dimana pendapatan

perkapita tinggi maka daya beli tinggi.Sehingga meningkatkan kemampuanimpor beras.

Untuk variabel kurs mempunyaipengaruh negatif terhadap Impor berasdalam jangka pendek maupun jangkapanjang. Dapat disimpulkan bahwa nilairupiah merosot, berarti harga input impor(seperti pupuk, mesin traktor, dan lain-lain)semakin naik maka biaya produksi berasdalam negeri naik sehingga lebih baikmengimpor daripada produksi sendiri.

Untuk variabel Produksi dapatdisimpulkan bahwa produksi berasnasional tidak berpengaruh positifterhadap impor beras, hal ini dikarenakanpelaksanaan dan proses impor pangan,serta penyaluran beras selama ini tidaktransparan. Bahkan terkesan banyak terjadipenyimpangan dan penyelewengan.Kenaikan harga beras juga disebabkanadanya mafia yang menyimpan beras dalamskala besar, dan mengeluarkannya sedikitdemi sedikit untuk memenuhi kebutuhanmasyarakat dalam jangka pendek. Hal inidikarenakan paa mafia juga memanfaatkanpeluang dari kebijakan pemerintah yangmengimpor beras. Jika terdapat hubunganpositif berarti dengan meningkatnyaproduksi beras maka impor beras akanturun sehingga perekonomian akanmeningkat dan membaik.

Untuk variabel Harga Relatif Thailanddapat disimpulkan bahwa tidakmempunyai pengaruh positif terhadapimpor beras di Indonesia baik dalam jangkapendek maupun jangka panjang yangberarti mengalami penurunan harga relatifsehingga perekonomian Indonesia akanmeningkat. Jika harga relatif mengalami

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

18

Media Ekonomi Vol. 18, No. 2, Agustus 2010

kenaikan maka terjadi inflasi di Thailandterhadap beras sehingga pemerintah akanberfikir untuk mengurangi impor sebabjika tetap menaikkan impor maka hargarelatif di Indonesia juga akan naik. Sehinggadengan mengurangi impor maka hargarelatif di Indonesia tidak akan naik danperekonomian akan meningkat.

Berdasarkan kesimpulan di atasdan deskripsi objek penelitian maka dapatdiberikan beberapa saran. Adapun saranyang dapat diberikan adalah sebagai berikut:1). Sebaiknya pemerintah lebih memper-

hatikan lagi faktor-faktor yangmempengaruhi Impor Beras diIndonesia yaitu peningkatan pen-dapatan perkapita, peningkatkanproduksi beras, mendukung agar kursRupiah terhadap USD menguat, danmenjaga stabilitas harga relatifThailand.

2). Produksi pangan Indonesia dari tahunke tahun semakin menurun. Fakta inimemperlihatkan bahwa pemerintahlemah dalam menjalankan program-programnya menanggulangi ke-rawanan pangan yang semakinmemburuk. Kebijakan pemerintahyang banyak membuka peluang bagiinvestor untuk menanamkan modal dibidang perkebunan tanamanmonokultur, sudah seharusnyadirevisi. Seharusnya pemerintah tegasdalam hal ini. Pemerintah hendaknyameningkatkan produksi agarpersediaan/stok beras dalam negeritercukupi dan permintaan konsumenterpenuhi sehingga tidak selalumengandalkan impor beras.Pemerintah hendaknya melakukan

pengadaan sarana dan prasaranaseperti infrastruktur, pengadaanjaringan irigasi, pelaksanaan programintensifikasi, memantapkan kelem-bagaan pertanian dan memudahkanakses permodalan petani. Selain itu,Pemerintah juga harus menelusuri danmenindak tegas kelompok yang didugasebagai mafia beras tersebut sertamelakukan audit investigasi terhadapPerum Bulog dan KementerianPerdagangan (Kemendag) terkaitrealisasi impor pangan. Audit inidiperlukan karena pelaksanaan danproses impor pangan, termasuksembilan bahan pangan pokok(sembako) serta penyaluran berasuntuk rakyat miskin (raskin) selamaini tidak transparan. Bahkan terkesanbanyak terjadi penyimpangan danpenyelewengan. Selain itu, kenaikanharga beras juga akibat kegagalanpemerintah dalam mengantisipasicuaca yang tidak menentu tahun ini.Seharusnya Indonesia juga memilikidatabase perberasan karena dengandatabase perberasan, pemerintah dapatmengendalikan perdagangan dandistribusi komoditas beras sehinggaharga beras stabil serta Volume stokberas nasional dan siapa yangmenguasainya juga akan terlihat.Apabila terjadi defisit neraca beras,sebaiknya impor dilakukan olehswasta, bukan oleh Bulog. Bulogseharusnya melakukan pembelianberas dari petani dalam negeri, bukanmenyubsidi petani di Vietnam atauThailand. Dengan demikianpemerintah mampu mensejahterakankehidupan petani.

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

19

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Era

Desentralisasi Fiskal di Propinsi Banten Periode 2001:1-2009:4

3). Impor beras dapat menstabilkan hargaberas tetapi pemerintah hendaknyatidak selalu tergantung pada imporberas karena dengan adanya imporberas yang tinggi akan menyebabkanpetani merugi karena harga berasimpor lebih murah dari beras lokalsehingga konsumen akan lebihmemilih beras impor.

4). Perum Bulog sebagai lembaga yangditugaskan pemerintah untuk menjagastabilitas harga beras hendaknyamelakukan kebijakan harga yangmeliputi kebijakan harga dasarpembelian melalui tingkat pembelianharga dasar gabah dan melakukankebijakan harga penjualan melaluioperasi pasar secara benar dan tepatdengan menggunakan kebijaksanaanharga dasar dan harga tertinggi. Hal inidilakukan agar petani sebagaiprodusen tidak dirugikan. Untuk itu,pemerintah perlu menyusuninstrument kebijakan stabilitas hargagabah yang efektif, misalnyamemberikan jaminan harga gabahpetani yang memadai terutama padamusim panen raya. Disamping itu,pemerintah perlu menjaminketersediaan beras dipasar denganharga yang terjangkau sepanjangmusim melalui operasi pasar.

5). Dengan kelemahan Pemerintah untukmenjaga stabilitas harga beras, makapemerintah hendaknya selalumemonitoring harga secara rutin untukberas kualitas menengah ke bawah dandiinformasikan ke masyarakat. Hal inidilakukan untuk mengurangi efekterhadap konvergensi harga di

berbagai lokasi sehingga dapatmembentuk harga beras yang efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Adiningar, Radix. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ImporBeras

Di Jawa Timur. Jawa Timur: UniversitasPembangunan Nasional.

Adriani, Rizka Nuri. 2009. “Pengaruh PDBdan harga relative terhadap volume

impor kedelai Indonesia dengan metodeECM Periode 1986-2008". Skripsi S-1 Universitas Trisakti, Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2010. Statistical YearBook (berbagai edisi), Jakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik. 2010. StatistikPerdangan Luar Negeri Indonesia :Impor, (berbagai edisi), Jakarta:BPS.

Boediono, 1993. Ekonomi Internasional,Yogyakarta: BPFE.

Departemen Perdagangan. 2011. StatistikEkspor Impor Indonesia, Jakarta :DEPDAG.

Departemen Pertanian. 2008. OutlookKomoditas Pertanian TanamanPangan, Jakarta: Pusat Data danInformasi Pertanian.

Gujarati, Damodar. 2003. EkonometrikaDasar. Jakarta: Erlangga.

Hessie, Rethna. 2009. Analisis ProduksiDan Konsumis Beras Dalam NegeriSerta

Implikasinya Terhadap Swasembada BerasDi Indonesia . Bogor: InstitutPertanian Bogor.

http://beacukai.go.idhttp://beritaberas.wordpress.comhttp://depdag.go.id

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

20

Media Ekonomi Vol. 18, No. 2, Agustus 2010

http://deptan.go.idhttp://google.com 2010. Analisa

Perkembangan Harga Beras .Jakarta.

http://kompas.com. 2006. PemerintahPerkuat Stok Beras. Jakarta.

http://tempointeraktif.comKusumaningrum, Ria. 2008. Dampak

Kebijakan Harga Dasar PembelianPemerintah Terhadap Penawaran Dan

Permintaan Beras Di Indonesia.Bogor: Institut Pertanian Bogor. 94Kustiari, Reni. Model Proyeksi Jangka

Pendek Permintaan Dan PenawaranKomoditas Pertanian Utama. DEPTAN:

Pusat Analisis Sosial Ekonomi DanKebijakan Pertanian.

Lipsey, G. Richard, and Douglas. 1990.Pengantar Mikro Ekonomi. JilidPertama, Jakarta : Bina Rupa Aksara.

Lipsey, G. Richard, and Douglas Purvis.2006. Microeconomics, Jakarta.

Malian, A. Husni. 2004. Faktor-Faktor YangMempengaruhi Produksi, Konsumsi,Dan Harga Beras Serta InflasiBahan Makanan.Bogor: PusatPenelitian dan

Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian.Marjuki, Fajar Andi. 2008. Analisis Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi HargaBeras di Indonesia Tahun 1981-2006.

Surakarta: UniversitasMuhammadiyah Surakarta.

Nopirin. 2007. Ekonomi Internasional.Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Salvatore, Dominick. 2004. InternationalEconomic. USA: John Wiley and sonsinc.

Permai, Ni Made Suyastiri. 2007. EfektivitasKebijakan Impor Beras DiIndonesia.

Jurnal Dinamika Sosial Ekonomi (JDSE).Syofyan, Syofriza. 2005. Modul

Laboraturium Ekonometrika I,Jakarta: Universitas Trisakti.

Syofyan, Syofriza. 2008. ModulEkonometrika II, Jakarta:Universitas Trisakti.

Salvatore, Dominick, 1997, EkonomiInternasional, Jakarta : Erlangga.

Triyanto, Joko. 2006. Analisis ProduksiPadi Di Jawa Tengah. Semarang:Universitas Dipenogoro.

Widarjono, Agus. 2004. AnalisisPermintaan Impor Di Indonesia:Pendekatan

Komponen Pengeluaran. Yogyakarta:Universitas Islam Indonesia.

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

21

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Era

Desentralisasi Fiskal di Propinsi Banten Periode 2001:1-2009:4

Variabel ADF Critical Value 10% Keterangan

LNIMPOR -0.33552 -2.610263 Tidak Stationer LNPROD 3.39802 -2.607932 Tidak Stationer

LNPDBKAP 2.27212 -2.611531 Tidak Stationer LNKURS -3.73787 -2.607932 Stationer

Tabel 1

Uji Akar-akar Unit

Variabel ADF Critical Value 10% Keterangan

LNIMPOR -5.420172 -2.610263 Stationer LNPROD -3.825988 -2.609066 Stationer

LNPDBKAP -3.087615 -2.612874 Stationer

Tabel 2

Uji Derajat Integrasi

LAMPIRAN

Variabel Teoritis Jangka Pendek Jangka Panjang

Koefisien Sign/Tdk Koefisien Sign/Tdk

LNPRODI - 1.797399 Tidak 2.217438 Tidak LNPDBKAPI + 3.079074 Sign 2.443220 Sign

LNKURSI _ 0.588676 Tidak 0.270638 Tidak LNHARGALNI _ 0.042419 Tidak 0.166946 Tidak

Sumber : Lampiran, hasil olahan data

Sumber : Lampiran, hasil olahan data

Sumber : Lampiran, hasil olahan data

Tabel 3

Hasil Uji ECM

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

22

Media Ekonomi Vol. 18, No. 2, Agustus 2010

Variabel ADF Critical Value 10% Keterangan

RESID02 -5.36382 -1.611339 Berkointegrasi

Tabel 4

Uji Kointegrasi

Sumber : Lampiran, hasil olahan data

Jarqu e-Be ra sta tistic 2.6699 92

P robab ilita 0.2631 59

Tabel 5

Normalitas

Sumber : Lampiran, hasil olahan data

LNIMPORI LNPRODI LNPDBKAPI LNKURSI LNHARGALNI

LNIMPORI 1.000000 0.786326 0.817047 0.074156 0.146760

LNPRODI 0.786326 1.000000 0.844016 -0.043790 0.195903

LNPDBKAPI 0.817047 0.844016 1.000000 -0.168050 -0.020197

LNKURSI 0.074156 -0.043790 -0.168050 1.000000 0.197540

LNHARGALNI 0.146760 0.195903 -0.020197 0.197540 1.000000

Sumber : Lampiran, hasil olahan data

Tabel 6

Matriks Korelasi

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,

23

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Era

Desentralisasi Fiskal di Propinsi Banten Periode 2001:1-2009:4

Test Statistic Valu e df Probabi lity

F-statistic 0 .073 163 (1.29) 0.7 887

Chi-square 0 .073 163 1 0.7 868

Tabel 7

Hasil Wald Test

White Heteroskedasticity Test:

F-statistic 0.485617 Probability 0.870887

Obs* R-squared 5.180676 Probability 0.818282

Tabel 8

Hasil White Test

Sumber : Lampiran, hasil olahan data

Sumber : Lampiran, hasil olahan data

F-statistic 1.330058 Probability 0.258545

Obs* R-squared 1.632527 Probability 0.201354

Tabel 9

Hasil LM Test

Sumber : Lampiran, hasil olahan data

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR …online.feb.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal Media Ekonomi/Vol... · beras merupakan komoditas strategis secara sosial-budaya,