ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke...

65
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA INDONESIA SITI RISKA ULFAH HIDAYANTI DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke...

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA

INDONESIA

SITI RISKA ULFAH HIDAYANTI

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke
Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Faktor-faktor

yang Memengaruhi Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Indonesia adalah

benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan

dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang

berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di

bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2016

Siti Riska Ulfah Hidayanti

NIM H14120053

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

ABSTRAK

SITI RISKA ULFAH HIDAYANTI. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Indonesia. Dibimbing oleh

LUKYTAWATI ANGGRAENI.

Potensi pariwisata Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai penggerak utama

perekonomian Indonesia. Faktor pertimbangan dalam menentukan tujuan destinasi

wisata diantaranya adalah keadaan ekonomi, sosial dan politik negara yang

bersangkutam. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis sejauh mana kinerja

sektor pariwisata Indonesia serta menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi

jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Perkembangan dan

pertumbuhan kinerja sektor pariwisata Indonesia meningkat dalam kurun waktu

tahun 2010 sampai tahun 2014. Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke

Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, jarak ekonomi,

harga relatif, dan dummy keamanan berpengaruh signifikan terhadap jumlah

kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, sedangkan variabel exchange

rate dan dummy travel warning tidak berpengaruh signifikan. Oleh karena itu,

pemerintah perlu menjaga stabilitas exchange rate dan tingkat inflasi serta adanya

koordinasi pihak dan lembaga terkait dalam menjaga kestabilan politik, ekonomi,

sosial dan meningkatkan promosi kepariwisataan Indonesia ke mancanegara.

Kata kunci: sektor pariwisata, model data panel statis

ABSTRACT

SITI RISKA ULFAH HIDAYANTI. Analysis of Factors Affecting The Number

of Foreign Tourist Flows to Indonesia. Supervised by LUKYTAWATI

ANGGRAENI.

Indonesia's tourism potential can be utilized as the prime mover of the

Indonesian economy. Factors considered in determining the destination of tourist

destinations including the economic, social, and political of the country concerned.

This study was conducted to analyze the extent to which the performance of

Indonesia's tourism sector and analyzes the factors that influence the number of

foreign tourists visiting to Indonesia. Development and growth of Indonesia's

tourism sector performance improved in the period 2010 to 2014. The number of

foreign tourist arrivals to Indonesia affected by variables GDP per capita of the

origin country, economic distance, relative prices, and dummy security have a

significant effect on the number of foreign tourists visiting to Indonesia, while the

exchange rate and a dummy travel warning no significant effect. Therefore, the

government needs to maintain the stability of the exchange rate and inflation, as

well as the coordination of all the parties and relevant institutions in safeguarding

the stability of the political, economic, social and increasing the promotion of

tourism in Indonesia to foreign countries.

Keyword: tourism sector, panel data static

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Ilmu Ekonomi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA

INDONESIA

SITI RISKA ULFAH HIDAYANTI

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke
Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke
Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga skripsidengan judul Analisis Faktor-faktor yang

Memengaruhi Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Indonesia ini berhasil

diselesaikan.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga kepada keluarga penulis atas kasih sayang, dukungan, dan doa yang

senantiasa diberikan. Selain itu penulis juga mengucapkan terimakasih kepada: 1. Ibu Dr. Lukytawati Anggraeni, S.P, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Dedi Budiman Hakim, M.A.Ec selaku dosen penguji utama dan Deni

Lubis, S.Ag, M.A yang telah memberikan kritik dan saran demi perbaikan

dan kesempurnaan skripsi ini. 3. Dosen, staf, dan seluruh civitas akademik Departemen Ilmu Ekonomi FEM IPB

yang telah memberikan ilmu dan bantuanya kepada penulis.

4. Teman-teman sebimbingan dan seperjuangan yaitu Ayu, Natia, Ica, Alex

dan Darman. 5. Sahabat terbaik Dea dan Dewi atas segala dukungan dan doa selama ini.

6. Teman-teman semasa SMA yaitu Ririn, Nurul, Afril dan Ica yang telah

memberikan dukungan dan doa.

7. Teman-teman semasa kuliah yaitu Wita, Budiono, Annisa, Selva, Mira, dan

Ayuatas dukungan, doa, kerja sama, dan pembelajaran selama ini.

8. Keluarga ESP 49 dan keluarga Distro HIPOTESA 2015 atas segala dukungan

dan doanya.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2016

Siti Riska Ulfah Hidayanti

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 5

Tujuan Penelitian 6

Manfaat Penelitian 6

Ruang Lingkup Penelitian 7

TINJAUAN PUSTAKA 7

Landasan Teori 7

Penelitian Terdahulu 13

Kerangka Pemikiran 17

Hipotesis 19

METODE 19

Jenis dan Sumber Data 19

Variabel dan Definisi Operasional 20

Perumusan Model Penelitian 21

Metode dan Pengolahan Data 22

Metode Evaluasi Model 25

HASIL DAN PEMBAHASAN 27

Gambaran Umum 27

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian 32

Kinerja Sektor Pariwisata Indonesia 33

Variabel yang Memengaruhi Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara

Indonesia 41

SIMPULAN DAN SARAN 44

Simpulan 44

Saran 44

DAFTAR PUSTAKA 45

LAMPIRAN 48

RIWAYAT HIDUP 49

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

DAFTAR TABEL

1 Jumlah wisatawan dari 10 negara pengunjung utama sektor pariwisata

Indonesia tahun 2012 sampai tahun 2014 (wisman) ........................................ 3 2 Rangkuman penelitian terdahulu .................................................................... 15

3 Data dan sumber data yang digunakan ........................................................... 20 4 Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari 10 negara pengunjung

utama dari tahun 2010 sampai tahun 2014 ..................................................... 28 5 GDP per kapita negara asal wisatawan mancanegara tahun 2010 sampai

tahun 2014 (USD) .......................................................................................... 29

6 Statistik deskriptif variabel penelitian ............................................................ 33 7 Peringkat devisa pariwisata terhadap sebelas ekspor barang terbesar,

tahun 2010 sampai 2014 ................................................................................. 36

8 Hasil estimasi model jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ................. 40

DAFTAR GAMBAR

1 Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2004

sampai tahun 2014 ............................................................................................ 2

2 Nilai tukar mata uang rupiah terhadap nilai tukar mata uang negara

pasar utama sektor pariwisata Indonesia .......................................................... 4 3 Pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia

tahun 2008 sampai tahun 2014 ........................................................................ 5 4 Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 18

5 Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2010

sampai tahun 2014 .......................................................................................... 27

6 Nilai tukar antara mata uang rupiah dengan mata uang sembilan negara

pengunjung utama pariwisata Indonesia tahun 2010 sampai tahun 2014 ...... 30 7 Persentase political stability Indonesia tahun 2010 sampai tahun 2014 ........ 31

8 Jumlah kali kejadian terorisme per tahun dari 2010 sampai 2014 ................. 31 9 Perbandingan antara pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan

pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia ...................................................... 34 10 Penerimaan pajak dari sektor pariwisata Indonesia dari tahun 2010

hingga tahun 2013 .......................................................................................... 37

11 Penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata dari tahun 2010 hingga

tahun 2013 ...................................................................................................... 37 12 Jumlah anggaran promosi pariwisata Indonesia dari tahun 2010 sampai

tahun 2013 ...................................................................................................... 39

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

DAFTAR LAMPIRAN

1 Hasil Estimasi Panel Data dengan Menggunakan Pooled Least Square

terhadap Model Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Indonesia

2010-2014 ...................................................................................................... 48

2 Hasil Estimasi Panel Data dengan Menggunakan Fixed Effect Model

dengan Pembobotan (Cross-section Weight) pada Model Jumlah

Kunjungan Wisatawan Mancanegara Indonesia 2010-2014 .......................... 49 3 Hasil Estimasi Panel Data dengan Menggunakan Random Effect Model

pada Model Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Indonesia

2010-2014 ...................................................................................................... 50 4 Hasil Uji-F (Chow Test) terhadap Model Jumlah Kunjungan Wisatawan

Mancanegara Indonesia 2010-2014 ............................................................... 51

5 Hasil Uji Hausman terhadap Model Jumlah Kunjungan Wisatawan

Mancanegara Indonesia 2010-2014 ............................................................... 51 6 Hasil Uji Normalitas pada Model Jumlah Kunjungan Wisatawan

Mancanegara Indonesia 2010-2014 ............................................................... 52

7 Hasil Uji Multikolinearitas dalam Model Jumlah Kunjungan Wisatawan

Mancanegara Indonesia 2010-2014 ............................................................... 52

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke
Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki kontribusi

terbesar terhadap perekonomian dunia secara global. Sektor pariwisata

menyumbang sebesar sembilan persen terhadap pertumbuhan ekonomi dunia

(UNWTO 2014). Pada abad ke-21 ini sektor pariwisata pertumbuhannya semakin

pesat dari tahun ke tahun. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan jumlah

kunjungan wisatawan internasional secara signifikan dari 1087 juta orang di tahun

2013 meningkat menjadi 1133 juta orang di tahun 2014 (UNWTO 2014). Selain

itu sektor pariwisata juga pada umumnya mendominasi ekspor barang dan jasa,

yaitu sebesar enam persen dari total ekspor dunia (UNWTO 2014).

Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor terpenting terhadap

pertumbuhan perekonomian serta pembangunan suatu negara. Aktivitas dari

sektor pariwisata sangat berpengaruh terhadap pendapatan negara, terutama

pengaruhnya terhadap devisa negara dan pendapatan pajak bagi negara. Selain itu,

aktivitas sektor pariwisata juga membuka peluang lapangan pekerjaan yang cukup

luas.

Perkembangan sektor pariwisata dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Setidaknya ada dua faktor yang sangat berpengaruh yaitu teknologi dan

transportasi. Kemudahan mengakses internet sebagai salah satu bukti kemajuan

teknologi mempermudah para wisatawan untuk mendapatkan informasi tentang

deskripsi dan informasi tujuan destinasi wisata. Dengan kemajuan teknologi juga

para wisatawan dapat melakukan transaksi online untuk kebutuhan pariwisata

mereka, seperti pemesanan tiket pesawat, pemesanan hotel, biro jasa pemandu,

agen wisata, dan lain-lain. Selain teknologi, berkembangnya transportasi terutama

moda transportasi udara juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan sektor

pariwisata. Saat ini banyak sekali maskapai-maskapai penerbangan domestik

maupun mancanegara yang menawarkan harga tiket yang murah serta harga tiket

promo liburan. Tingkat stres yang meningkat di era globalisasi ini juga

menjadikan berwisata di dalam negeri maupun ke luar negeri menjadi sebuah

kebutuhan, terutama bagi masyarakat perkotaan.

Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam adat dan budaya serta

keindahan alam dan sumber daya alam yang melimpah. Selain itu Indonesia juga

memiliki beragam tempat destinasi wisata serta berbagai macam acara tahunan

yang dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung

dan memilih Indonesia sebagai tujuan destinasi wisata utama bagi para wisatawan.

Maka dari itu, sektor pariwisata menjadi salah satu sektor andalan yang

memiliki peran besar serta berpotensi sebagai penggerak utama pertumbuhan

perekonomian Indonesia. Sektor pariwisata memiliki kontribusi yang positif

terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan fakta

bahwa sektor pariwisata merupakan sektor peringkat keempat penghasil devisa

tertinggi diantara sebelas komoditas lainnya yang berkaitan (Kemenpar 2015).

Selain itu, sektor pariwisata juga mengalami peningkatan kontribusi terhadap

PDB nasional, yaitu sebesar 9.6 persen pada tahun 2015 dan memiliki kontribusi

sebesar 6.4 persen terhadap total ekspor nasional (World Travel and Tourism

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

2

Council 2016). Peningkatan pertumbuhan sektor pariwisata dapat dilihat dari

jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia setiap

tahunnya yang ditampilkan pada Gambar 1.

Sumber: Kemenpar (2015)

Gambar 1 Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2004

sampai tahun 2014

Gambar 1 memperlihatkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara ke Indonesia memiliki tren yang positif dan selalu meningkat

hampir setiap tahunnya. Pada tahun 2006 terlihat grafik yang menurun. Hal

tersebut dikarenakan dampak dari tragedi Bom Bali II yang terjadi pada tahun

2005. Lalu pada tahun 2009 grafik juga terlihat menurun, hal tersebut

diindikasikan karena dampak krisis global yang terjadi pada tahun 2008.

Penjabaran tentang kontribusi sektor pariwisata Indonesia terhadap PDB nasional,

devisa negara dan total ekspor nasional yang memiliki kontribusi positif serta

jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang memiliki tren

positif selama tahun 2004 sampai tahun 2014 menunjukkan bahwa Indonesia

menjadi salah satu destinasi wisata yang patut dikunjungi oleh wisatawan

domestik maupun mancanegara. Dalam lingkup Asia Tenggara, Indonesia berada

di posisi keempat setelah negara Singapura, Thailand, dan Malaysia.

Berdasarkan Laporan Statistik Kementerian Pariwisata Indonesia tahun

2012-2014 ada sepuluh negara yang menjadi pengunjung utama pariwisata

Indonesia menurut jumlah kunjungan wisatawan masing-masing negara. Negara-

negara tersebut antara lain adalah Singapura, Malaysia, Australia, Tiongkok,

Jepang, Korea Selatan, Filiphina, Taiwan, Inggris, dan Amerika Serikat. Jumlah

kunjungan wisatawan dari sepuluh negara tersebut ditampilkan pada Tabel 1.

0

2.000.000

4.000.000

6.000.000

8.000.000

10.000.000

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Wis

man

(o

ran

g)

TAHUN

Jumlah Wisman

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

3

Tabel 1 Jumlah wisatawan dari 10 negara pengunjung utama sektor pariwisata

Indonesia tahun 2012 sampai tahun 2014 (wisman)

Negara Tahun

2012 2013 2014

Singapura 1565478 1634149 1739825

Malaysia 1335531 1430989 1485643

Australia 961595 997984 1128533

Tiongkok 686779 807429 926750

Jepang 450687 491574 525419

Korea Selatan 311618 343627 370142

Filiphina 229806 246497 253237

Amerika 212851 234134 251380

Inggris 212087 228679 249218

Taiwan 216535 245288 244003

Sumber: Kemenpar (2015)

Tabel 1 menunjukkan bahwa sepuluh negara yang menjadi pengunjung

utama pariwisata Indonesia. Selama kurun waktu tiga tahun dari tahun 2010

sampai tahun 2014 dapat diketahui bahwa negara Singapura dan Malaysia masih

mendominasi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Indonesia. Jumlah

kunjungan wisatawan mancanegara kesepuluh negara tersebut selalu mengalami

peningkatan setiap tahunnya. Terdapat beberapa faktor dan pertimbangan dalam

menentukan destinasi wisata, terutama bagi para wisatawan mancanegara yang

hendak memutuskan negara mana yang akan dijadikan destinasi wisata. Beberapa

faktor dan pertimbangan tersebut adalah antara lain jarak, kemudahan akses

transportasi, biaya, pilihan objek wisata, stabilitas keamanan negara, dan keadaan

sosial negara tujuan.

Faktor jarak dan kemudahan akses transportasi dapat dikatakan menjadi

faktor yang paling umum dipertimbangkan oleh para wisatawan. Hal tersebut

dapat dibuktikan dengan data di Tabel 1 bahwa Singapura dan Malaysia berada di

urutan pertama dan kedua yang menjadi pengunjung utama pariwisata Indonesia.

Jarak antara Indonesia-Singapura dan Indonesia-Malaysia yang dekat menjadi

pertimbangan bagi para wisatawan asal Singapura dan Malaysia untuk berkunjung

ke Indonesia. Selain itu, faktor kemudahan akses transportasi antar negara yang

mudah dengan dua pilihan moda transportasi, yaitu transportasi udara dan

transportasi laut.

Faktor pertimbangan lainnya adalah biaya, keamanan negara dan keadaan

sosial negara tujuan wisata. Biaya perjalanan wisata terutama wisata ke luar

negeri dapat digambarkan dengan nilai tukar mata uang antar negara asal

wisatawan dengan nilai tukar mata uang negara tujuan destinasi wisata. Nilai

tukar mata uang Indonesia yang tergolong murah dibandingkan dengan nilai tukar

mata uang negara asal wisatawan menjadi salah satu faktor pertimbangan bagi

para wisatawan memilih Indonesia sebagai tujuan destinasi wisata. Gambar 2

menggambarkan pergerakan nilai tukar antara mata uang rupiah (IDR) dengan

mata uang sembilan negara yang menjadi pengunjung utama sektor pariwisata

Indonesia.

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

4

Sumber: BI (2016), (diolah)

Gambar 2 Nilai tukar mata uang rupiah terhadap nilai tukar mata uang negara

pasar utama sektor pariwisata Indonesia

Depresiasi yang terjadi antara nilai mata uang rupiah (IDR) dengan mata

uang negara asal wisatawan akan meningkatkan jumlah wisatawan yang

berkunjung ke Indonesia dari negara tersebut dan begitu pun sebaliknya. Di satu

sisi keadaan apresiasi atau depresiasi nilai mata uang rupiah (IDR) terhadap nilai

mata uang negara asal wisatawan dapat menguntungkan dan merugikan

perekonomian nasional. Depresiasi nilai tukar mata uang rupiah mengindikasikan

bahwa mata uang rupiah sedang melemah tetapi di sisi lain dapat menguntungkan

ekspor nasional, tak terkecuali sektor pariwisata yang berkontribusi terhadap

ekspor jasa.

Faktor lainnya adalah faktor keamanan negara yang menjadi salah satu

pertimbangan penting bagi para wisatawan mancanegara. Negara yang rentan

terjadinya perang dan terorisme mengindikasikan bahwa keadaan keamanan

negara tersebut tidak stabil. Menurut Global Terrorism Index Report 2015,

Indonesia berada di urutan 33 diantara 124 negara dengan terrorism index sebesar

4.755 (Vision of Humanity 2016). Beberapa tahun silam, Indonesia tepatnya di

Provinsi Bali terjadi bencana bom sebagai bentuk terorisme. Hal tersebut sangat

berdampak pada pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia. Gambar 1

memperlihatkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2006

menurun dikarenakan tragedi Bom Bali II. Selain faktor keamanan negara, faktor

keadaan sosial suatu negara juga menjadi pertimbangan bagi para wisatawan

mancanegara. Keadaan sosial suatu negara diproksikan dengan melihat besarnya

persentase political stability. Pada rentan waktu antara tahun 2010-2014

persentase political stability Indonesia berfluktuatif antara 20 persen hingga 30

persen.

Sektor pariwisata Indonesia sangat berpotensi untuk dapat dikembangkan

dan menjadi sektor penggerak utama perekonomian nasional. Namun keadaan

stabilitas sosial, ekonomi, dan politik Indonesia sebagai pertimbangan bagi para

wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia perlu dikaji untuk terus

meningkatkan kualitas dan pelayanan sektor pariwisata Indonesia. Maka dari itu,

0

5000

10000

15000

20000

25000

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

IDR - AUD

IDR - GBP

IDR - JPY

IDR - SGD

IDR - USD

IDR - CNY

IDR - KRW

IDR - MYR

IDR - PHP

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

5

kajian penelitian tentang pengaruh beberapa faktor yang berpengaruh terhadap

jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Indonesia perlu dilakukan untuk

pengembangan sektor pariwisata Indonesia.

Perumusan Masalah

Sektor pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan

manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi (Setyanto 2002).

Sektor pariwisata berpotensi menjadi penggerak utama perekonomian nasional.

Pengembangan dan evaluasi terhadap sektor pariwisata harus terus dilaksanakan

agar terus menjadi lebih baik dan lebih prospektif. Berbagai kebijakan, regulasi,

dan promosi telah dicanangkan oleh pemerintah, dalam hal ini adalah

Kementerian Pariwisata untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata.

Berkembangnya sektor pariwisata Indonesia ditandai dengan meningkatnya

jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari tahun 2013-2014 yaitu dari

jumlah sebesar 8802129 orang menjadi 9435411 orang dengan persentase

perubahan sebesar 7.19 persen (Kementerian Pariwisata 2015). Negara-negara

ASEAN tetap memberi kontribusi terbesar pada jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara Indonesia dengan persentase 39.76 persen dari jumlah kunjungan

wisatawan mancanegara total.

Sumber: Kemenpar (2015)

Gambar 3 Pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia

tahun 2008 sampai tahun 2014

Berbeda dengan data jumlah kunjungan pariwisata yang memiliki tren

positif, pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia

memiliki tren yang berfluktuatif. Gambar 4 menggambarkan adanya penurunan

pertumbuhan yang drastis dari tahun 2008 ke tahun 2009. Sejak tahun 2008

hingga tahun 2014 terlihat bahwa nilai pertumbuhan tertinggi jumlah kunjungan

wisatawan mancanegara ke Indonesia terjadi pada tahun 2008, yaitu sebesar 13.24

persen.

13,24

1,43

10,74

9,24

5,16

9,42

7,19

0

2

4

6

8

10

12

14

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Per

sen

TAHUN

Pertumbuhan Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

6

Beberapa penelitian sebelumnya yang terkait dengan perkembangan dan

pertumbuhan sektor pariwisata yang dilakukan di beberapa negara maupun di

Indonesia dapat memberikan gambaran untuk penelitian selanjutnya. Munoz dan

Amaral (2010) menggunakan variabel GDP per kapita dan nilai tukar sebagai

variabel yang menjelaskan keadaan ekonomi. Penelitian tersebut menghasilkan

bahwa kedua variabel berpengaruh positif signifikan terhadap lama tinggal

kunjungan wisatawan. Saha dan Yap (2013) menggunakan variabel GDP riil per

kapita, nilai tukar, political instability, dan terorisme. Keempat variabel tersebut

dapat menggambarkan dan menjelaskan keadaan ekonomi, sosial dan politik

negara yang berkaitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa GDP riil dan nilai

tukar berpengaruh positif, sedangkan political instability dan terorisme

berpengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan wisatawan. Sejauh ini, penelitian

yang dilakukan di Indonesia hanya terfokus pada variabel ekonomi saja seperti

penelitian yang dilakukan oleh Hakim et al. (2013) dan Dewi (2014). Maka dari

itu, penelitian kali ini difokuskan pada analisis pengaruh variabel ekonomi dan

non ekonomi terhadap jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Indonesia.

Objek penelitian ini adalah negara-negara yang menjadi pengunjung utama

sektor pariwisata Indonesia. Hal tersebut juga menjadi salah satu perbedaan

dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini juga menggunakan beberapa variabel

yang berbeda dari sebelumnya diantaranya adalah variabel dummy travel warning

dan dummy keamanan yang menggambarkan keadaan sosial dan politik negara

tujuan wisata.

Berdasarkan penjabaran latar belakang diatas, perumusan masalah yang

akan dianalisis dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kinerja sektor pariwisata Indonesia?

2. Variabel apa saja yang memengaruhi jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara Indonesia?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan penjabaran pada bagian latar belakang dan rumusan masalah di

atas, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis kinerja sektor pariwisata Indonesia.

2. Menganalisis variabel yang memengaruhi jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara Indonesia.

Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberi manfaat bagi berbagai

pihak, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah, diharapkan hasil penelitian dapat menjadi informasi dan

masukan untuk perumusan kebijakan maupun program dalam rangka

mengembangkan sektor pariwisata Indonesia.

2. Bagi pelaku di sektor pariwisata, diharapkan hasil penelitian ini dapat

menjadi referensi untuk meningkatkan kinerja sektor pariwisata.

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

7

3. Bagi masyarakat, diharapkan hasil penelitian dapat menambah wawasan

serta informasi mengenai pariwisata Indonesia, dan dapat dijadikan sumber

acuan untuk penelitian lebih lanjut.

4. Bagi penulis, diharapkan penelitian dapat menambah ilmu pengetahuan dan

pemahaman sehingga mampu mengusulkan masukan maupun solusi untuk

permasalahan sektor pariwisata yang dihadapi Indonesia.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini menganalisis tentang pengaruh faktor

kestabilan keadaan sosial, ekonomi dan politik suatu negara yaitu faktor GDP per

kapita negara asal, exchange rate, jarak ekonomi, harga relatif, dummy travel

warning, dan dummy keamanan setiap tahun terhadap jumlah kunjungan

wisatawan mancanegara Indonesia. Penelitian ini mengkaji sembilan negara yang

merupakan pangsa pasar utama sektor pariwisata Indonesia yaitu Singapura,

Malaysia, Australia, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Filiphina, Inggris, dan

Amerika Serikat. Periode waktu yang digunakan adalah lima tahun terakhir yaitu

2010-2014.

TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori

Pengertian Pariwisata

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomer 10 tahun 2009 tentang

Kepariwisataan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung

berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,

pemerintah pusat, dan pemerintah daerah. Sedangkan menurut salah satu lembaga

pariwisata internasional, yaitu World Tourism Organization (WTO), pariwisata

adalah kegiatan seseorang yang bepergian ke atau tinggal di suatu tempat di luar

lingkungannya yang biasa dalam waktu tidak lebih dari satu tahun secara terus

menerus, untuk kesenangan, bisnis ataupun tujuan lainnya.

Sutrisno (1998) mengemukakan pendapatnya bahwa pariwisata adalah

istilah yang diberikan apabila seseorang wisatawan melakukan perjalanan itu

sendiri atau dengan kata lain aktivitas dan kejadian yang terjadi ketika seseorang

pengunjung melakukan perjalanan. Sedangkan menurut Koen Meyers (2009)

pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh sementara waktu dari

tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau

mencari nafkah melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan

waktu senggang atau libur serta tujuan-tujuan lainnya.

Dari beberapa pendapat di atas mengenai pariwisata, menurut lembaga dan

para ahli maka dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah kegiatan atau aktivitas

yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok sementara waktu di luar area

lingkungannya untuk berbagai tujuan yang didukung dengan berbagai fasilitas dan

layanan yang dapat menghasilkan kepuasan dan kesenangan setelah mencapai

tujuan kegiatan pariwisatanya.

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

8

Faktor Pendorong Pertumbuhan Pariwisata

Saat ini kegiatan pariwisata secara global di seluruh dunia sedang menjadi

tren tersendiri serta menjadi bagian dari gaya hidup berbagai lapisan masyarakat.

Kegiatan pariwisata baik berwisata di dalam negeri ataupun ke luar negeri

menjadi pilihan masing-masing sesuai kemampuan dan kebutuhan wisatawan.

Kebutuhan wisatawan dalam melakukan kegiatan wisatanya pun beragam seperti

murni liburan untuk mengisi waktu senggang, keperluan bisnis yang dapat

diselingi liburan, kesehatan, pendidikan dan lain-lain.

Berbagai faktor menjadi alasan dan penyebab pariwisata menjadi kegiatan

viral saat ini. Salah satunya adalah tingkat stres yang tinggi di kota-kota besar

yang kemudia menjadikan kegiatan pariwisata sebagai kebutuhan untuk

penghilang stres yang akan memberikan efek kepuasan dan kesenangan. Dan pada

akhirnya akan berdampak pada produktivitas kegiatan sehari-hari setelah

melakukan kegiatan pariwisata. Selain itu keterbukan informasi melalui akses

internet juga menjadi salah satu faktor berkembangnya kegiatan pariwisata secara

global. Berikut ini adalah faktor-faktor pendorong pertumbuhan pariwisata (Yoeti

2008):

1. Transportation technology

Kemajuan teknologi transportasi terutama untuk moda transportasi

udara perkembangannya semakin pesat. Saat ini tersedia berbagai macam

maskapai penerbangan untuk domestik dan mancanegara. Kemajuan dan

perkembangan moda transportasi udara tersebut semakin mempermudah

para wisatawan untuk mencapai tujuan wisatanya. Beberapa maskapai

penerbangan juga melakukan promosi harga yang semakin menarik bagi

para wisatawan.

2. Telecomunication

Pada era digital saat ini perkembangan dunia telekomunikasi

mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemudahan akses internet serta

produk-produk digital dapat mempermudah wisatawan untuk mengakses

segala macam informasi tentang tempat destinasi wisatanya serta

mempermudah hal-hal yang berkaitan dengan keperluan wisata para

wisatawan seperti tiket pesawat, tiket hotel, tiket tempat wisata, travel agent,

dan lain-lain.

3. Tourism and travel

Kemajuan transportasi, teknologi serta telekomunikasi menciptakan

mass tourism yang mampu menggerakkan para wisatawan untuk melakukan

perjalanan wisata.

4. Hybrid

Adanya pola baru dalam berwisata, seperti tujuan keperluan bisnis

dapat dimanfaatkan sekaligus sebagai bentuk kegiatan berwisata dengan

mengajak anggota keluarganya. Lalu memperpanjang masa kunjungannya

untuk berlibur juga.

5. Leisure time

Semakin panjang waktu senggang yang tersedia dapat digunakan

untuk berlibur. Contohnya pada masa cuti kerja atau tanggal merah yang

dapat dimanfaatkan untuk berlibur dan berwisata.

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

9

6. Discretionary income

Meningkatnya tabungan keluarga sebagai akibat meningkatnya

pendapatan yang dapat digunakan untuk kegiatan pariwisata yang tentunya

tidak akan mengganggu kebutuhan pokok sehari-hari keluarga.

7. Paid vacations

Adanya beberapa perusahaan yang memberikan ‘bonus cuti’ berupa

uang yang dapat digunakan untuk kegiatan pariwisata. Jadi alokasi dana

untuk kegiatan pariwisata dapat memanfaatkan bonus cuti tersebut.

8. Status and prestige motivations

Motivasi ini bersifat sangat emosional, karena mendorong seorang

untuk menjaga prestisenya. Karena berwisata menjadi salah satu gaya hidup,

maka tak aneh jika hal tersebut menjadi penentu status di masyarakat serta

menjadi pemicu bagi yang lainnya agar setara.

Dampak Pengembangan dan Pertumbuhan Pariwisata

Berkembangnya sektor pariwisata menjadikan sektor ini sebagai industri

yang dapat diandalkan untuk kemajuan pertumbuhan ekonomi suatu negara, yang

pada akhirnya berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan seperti sosial-

budaya, ekonomi, dan lingkungan hidup. Berikut ini adalah dampak positif dan

dampak negatif dari berkembang dan tumbuhnya pariwisata (Yoeti 2008):

Dampak Positif

1. Menciptakan lapangan usaha.

2. Meningkatkan kesempatan kerja.

3. Meningkatkan pendapatan serta mempercepat pemerataan pendapatan

masyarakat.

4. Meningkatkan pendapatan pajak pemerintah serta retribusi daerah.

5. Meningkatkan produk domestik bruto suatu negara.

6. Mendorong peningkatan investasi.

7. Memperkuat neraca perdagangan.

Dampak negatif

1. Harga tanah menjadi mahal, pantai-pantai dikavling, sehingga sering terjadi

spekulasi harga yang pada akhirnya akan meningkatkan harga tanah di

sekitar kawasan pariwisata.

2. Harga bahan makanan di pusat kegiatan pariwisata menjadi mahal yang

dapat meningkatkan inflasi setiap tahunnya.

3. Sumber hayati menjadi rusak yang menyebabkan Indonesia kehilangan daya

tariknya untuk jangka panjang.

4. Terjadi urbanisasi, pencari kerja mengalir dari desa ke kota-kota besar.

5. Penyelundupan barang-barang terlarang seperti narkoba.

6. Komersialisasi seni-budaya serta pemalsuan benda-benda budaya.

7. Pembuangan limbah dan sampah secara sembarangan akibat kegiatan

pariwisata, seperti dari hotel, restoran, dan rumah sakit yang dapat merusak

air sungai, danau, dan laut.

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

10

Peran Penting Sektor Pariwisata Sebagai Agen Pembangunan dan bagi

Perekonomian Negara

Pariwisata dapat dikatakan sebagai katalisator dan fasilitator dalam

pembangunan karena dampaknya terhadap perekonomian di negara yang

dikunjungi wisatawan (Yoeti 2008). Kunjungan wisatawan baik mancanegara

maupun domestik telah memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi

penduduk sekitar tempat daerah tujuan wisata. Sebagai contoh adanya

pembangunan hotel dan restoran akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja

untuk masyarakat sekitar. Selain itu, masyarakat juga dapat membuka usaha

sendiri yang berkaitan dengan pariwisata, seperti rumah makan dan agen wisata.

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor penggerak bagi

perekonomian suatu negara. Manfaat dan dampak dari majunya perkembangan

pariwisata dapat dirasakan para masayarakat sekitar yang wilayahnya menjadi

bagian daerah tujuan wisata. Sektor pariwisata juga memiliki efek pengganda

(multiplier effect) terhadap perekonomian. Sektor pariwisata dapat dikatakan

sebagai salah satu penggerak utama perekonomian dan pembangunan suatu negara

karena dapat mendorong beberapa sektor perekonomian nasional lainnya, seperti:

1. Peningkatan kegiatan ekonomi sebagai akibat adanya pembangunan sarana

dan prasarana untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata.

2. Tumbuhnya industri-industri baru yang menyokong berkembangnya sektor

pariwisata, seperti industri transportasi, perhotelan, dan restoran.

3. Meningkatkan aktivitas pertanian dan peternakan sebagai faktor produksi

untuk kebutuhan industri hotel dan restoran.

4. Meningkatkan kegiatan ekonomi kreatif, seperti berkembanganya industri

handicrafts, souvenir goods, art painting, dan lain-lain.

5. Meningkatkan produksi barang-barang lokal yang dapat memperkenalkan

kebudayaan dan kesenian lokal di dunia internasional.

6. Meningkatkan perolehan devisa negara sehingga dapat mengurangi beban

defisit neraca pembayaran.

7. Meningkatkan lapangan usaha dan kesempatan kerja serta meningkatkan

pendapatan pajak bagi pemerintah dan peningkatan pendapatan nasional.

8. Membantu pembangunan daerah-daerah terpencil dengan menggali potensi

pariwisatanya.

9. Mempercepat perputaran perekonomian pada negara-negara terkait.

10. Dampak pengganda yang ditimbulkan dari pengeluaran wisatawan, sehingga

memberikan dampak positif bagi pertumbuhan daerah yang menjadi tujuan

destinasi wisata.

Dari penjabaran di atas mengenai peran sektor pariwisata yang dapat

mengembangkan serta meningkatkan aktivitas perekonomian lainnya maka dapat

dikatakan bahwa sektor pariwisata memang memiliki peranan yang penting untuk

pembangunan dan pertumbuhan perekonomian suatu negara.

Faktor Penentu dan PertimbanganKunjungan Wisatawan Mancanegara

Para wisatawan dalam menentukan destinasi wisatanya akan

mempertimbangkan beberapa faktor, seperti faktor sosial-budaya dan

perekonomian daerah atau negara yang menjadi tujuan destinasi wisatanya. Bagi

para wisatawan mancanegara, faktor keadaan keamanan dan stabilitas negara

terkait akan menjadi pertimbangan utama. Menurut Yoeti (2008) berikut adalah

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

11

faktor-faktor yang menentukanwisatawan berkunjung ke tempat wisata sebagai

berikut:

1. Harga

Harga menjadi salah satu faktor penentu bagi wisatawan berkujung

kesuatu tempat wisata. Namun, seringkali faktor harga

menjadipertimbangan kedua dalam penentuan permintaan pariwisata.

Kebanyakanwisatawan mementingkan kualitas yang sesuai dengan

kebutuhan denganwaktu yang diinginkannya.

2. Daya tarik wisata

Kunjungan wisatawan juga ditentukan oleh pemilihan tujuan destinasi

wisata yang akandikunjungi. Bagi wisatawan kesesuaian keinginan dan daya

tarik yangdisediakan oleh daerah tujuan wisata menjadi faktor penentu

wisatawan untukberkunjung. Daya tarik ini biasanya berkaitan dengan

karakteristik ataumacam-macam tempat dan fasilitas pariwisata yang

ditawarkan.

3. Kemudahan berkunjung

Aksesibilitas wisatawan untuk berkunjung ke daerah tujuan wisata

mempengaruhi pilihankunjungan wisatawan. Aksesibilitas ini berkaitan

dengan ketersediaantransportasi dan prasarana yang memadai (seperti

bandara yang nyaman,infrastruktur jalan, air bersih, listrik, dan jumlah

hotel).

4. Infomasi dan layanan sebelum kunjungan

Kunjungan wisatawan ke daerah tujuan wisatanya juga ditentukan

oleh kemudahan mendapatkan informasi serta layanan dari sarana dan

prasarana yang disajikan daerah tujuan wisata tersebut. Sarana ini terkait

dengantempat penukaran valuta asing, perpanjangan visa, dan pemesanan

tiketkepulangan wisatawan.

5. Citra

Anggapan atau penilaian dari masing-masing wisatawan terhadap

daerah tujuan wisatanya menjadi faktor penentu kunjungan wisatawan.

Seperti penilaian terhadap keadaan keamanan daerah tujuan wisata terkait

yang dapat dilihat dari stabilitas politik dan tingkat terorisme yang terjadi di

daerah tujuan wisata tersebut. Selanjutnya penilaian tersebut akan menjadi

suatupertimbangan wisatawan untuk berkunjung.

Sektor Pariwisata dan Keterkaitannya dengan Teori Keynesian

Sektor pariwisata sebagaimana diketahui bahwa memiliki pengaruh

terhadap pertumbuhan perekonomian suatu negara yang dapat digambarkan

dengan pendapatan domestik bruto (PDB). Pendapatan domestik bruto adalah

pendapatan yang diterima oleh suatu negara dalam jangka waktu tertentu dari

seluruh produksi barang dan jasa. Pendapatan domestik bruto didapatkan dari

beberapa jenis lapangan usaha, salah satunya adalah sektor pariwisata yang

tergolong dalam lapangan usaha berbentuk jasa.

Sektor pariwisata berkontribusi pada PDB setiap negara secara langsung

maupun tidak langsung. Beberapa bentuk kontribusi sektor pariwisata pada PDB

adalah pengeluaran wisatawan saat berwisata yang dikategorikan sebagai

konsumsi wisatawan, besaran investasi pada sektor pariwisata dari pihak swasta

maupun pemerintah, pengeluaran pemerintah untuk pembangunan infrastruktur

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

12

sebagai penunjang sarana dan prasarana pariwisata, ekspor pariwisata yang sering

disebut sebagai invisible export, serta pendapatan devisa negara dari sektor

pariwisata.

Teori Keynesian menggambarkan pendapatan suatu negara yang dihitung

berdasarkan pendekatan pengeluaran, yaitu pengeluaran sektor rumah tangga yang

dicerminkan oleh konsumsi masyarakat (C), pengeluaran sektor badan usaha yang

dicerminkan oleh investasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan (I),

pengeluaran sektor pemerintah yang dicerminkan oleh pengeluaran pemerintahan

(G), dan pengeluaran perdagangan internasionalyang tercermin dari selisih antara

ekspor dan impor negara yang bersangkutan (X-M). Berikut adalah persamaan

Teori Keynesian:

Keterangan :

Y : pendapatan (PDB)

C : konsumsi

I : investasi

G : pengeluaran pemerintah

Nx : net ekspor (ekspor-impor)

Keterkaitan antara sektor pariwisata dengan Teori Keynesian adalah bahwa

sektor pariwisata memiliki kontribusi penting terhadap pendapatan suatu negara

melalui kebijakan fiskal yaitu pajak serta adanya kontribusi dari investasi di sektor

pariwisata dan ekspor jasa sektor pariwisata yang akan berpengaruh terhadap

pendapatan nasional (Mankiw 2007).

Multiplier Effect Sektor Pariwisata terhadap Perekonomian

Para wisatawan saat berkunjung ke daerah tujuan wisatanya pasti

mengeluarkan uang sebagai alat bayar untuk konsumsi dan pengeluaran lainnya.

Uang tersebut akan dibelanjakan ke industri-industri yang berkaitan dengan sektor

pariwisata, seperti industri perhotelan, restoran, transportasi, agen wisata, tempat

rekreasi, souvenir, laundry dan lain-lain.

Uang tersebut yang dikeluarkan oleh para wisatawan tidak akan beredar

melainkan terus berputar dan berpindah dari satu industri ke industri lainnya.

Sebagai contoh uang yang dikeluarkan wisatawan untuk membayar hotel, lalu

hotel tersebut memakai uang tersebut untuk membayar gaji para karyawan lalu

para karyawan hotel membeli keperluan sehari-hari menggunakan uang gajinya

dan begitu seterusnya. Maka uang tersebut akan terus bepindah dan berputar

sampai beberapa kali transaksi.

Pada dasarnya prinsip multiplier effect pada sektor pariwisata adalah sebagai

berikut:

1. Uang yang dibelanjakan wisatawan tidak pernah berhenti beredar dalam

kegiatan ekonomi dimana uang itu dibelanjakan.

2. Uang tersebut selalu berpindah tangan, dari satu orang ke orang yang lain,

dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain.

3. Semakin cepat uang tersebut berpindah tangan semakin besar pengaruh

uang tersebut dalam perekonomian setempat dan semakin besar nilai

koefisien multiplier.

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

13

4. Uang tersebut akan hilang dari peredaran bila uang tersebut sudah tidak lagi

berpindah tangan akan tetapi berhenti dari peredaran karena tidak ada lagi

pengaruhnya terhadap perekonomian setempat.

5. Pengukuran terhadap besar kecilnya pengaruh mata uang yang dibelanjakan

wisatawan dilakukan setelah melalui beberapa kali transaksi dalam periode

satu tahun.

Penelitian Terdahulu

Naude dan Saayman (2005) melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi jumlah kunjungan pariwisata di Afrika dengan menggunakan

pendekatan metode analisis data panel. Penelitian ini menggunakan 43 negara di

Afrika selama enam tahun dari tahun 1996-2000. Variabel independen yang

digunakan penelitian ini antara lain adalah pendapatan, harga relatif, biaya

transportasi udara, pemasaran dan infrastruktur, stabilitas politik, keadaan

geografi, dan faktor kesehatan. Hasil penelitian dari studi ini menunjukkan hasil

yang berbeda-beda pada masing-masing pangsa pasar pariwisata Afrika. Faktor

stabilitas politik lebih berpengaruh terhadap wisatawan mancanegara terutama

wisatawan dari Amerika dan Eropa. Faktor pemasaran dan infrastruktur

komunikasi berpengaruh positif pada seluruh negara. Faktor tingkat pembangunan

negara berpengaruh positif terhadap jumlah kunjungan pariwisata. Para wisatawan

yang berkunjung ke Afrika lebih tertarik pada budaya dan keberagaman Afrika

dibandingkan dengan tempat rekreasi alam seperti pantainya, maka dari itu faktor

harga relatif tidak terlalu berpengaruh terhadap jumlah keatangan pariwisata di

Afrika. Afrika terkenal dengan penyakit malaria, maka faktor kesehatan menjadi

faktor yang berpengaruh terhadap jumlah kunjungan pariwisata di Afrika. Faktor

pendapatan berpengaruh positif terhadap pariwisata dari Afrika dan berpengaruh

negatif terhadap wisatawan yang berasal dari Eropa.

Leea dan Chang (2007) Melakukan penelitian tentang perkembangan

pariwisata dan pertumbuhan ekonomi untuk negara anggota OECD dan negara

non OECD. Penelitian ini menggunakan metode penelitian heterogeuneus panel

cointegration untuk menginvestigasi komponen jangka panjang dan hubungan

kausalitas antara perkembangan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi.

Perkembangan pariwisata yang diukur dengan jumlah pendapatan pariwisata

memiliki dampak yang positif serta lebih besar pada GDP negara non OECD

dibanding GDP negara OECD. Nilai tukar berpengaruh secara signifikan terhadap

GDP negara OECD maupun negara non OECD. Dalam jangka panjang,

perkembangan pariwisata memiliki hubungan searah terhadap GDP negara OECD

dan perkembangan pariwisata memiliki hubungan dua arah terhadap GDP negara

non OECD.

Penelitian yang dilakukan oleh Aslan et al. (2008) mengkaji tentang model

aliran pariwisata di Turki dengan menggunakan data panel dinamik. Penelitian ini

menganalisis sembilan klien utama sektor pariwisata Turki selama sepuluh tahun

(1995-2004) dengan menggunakan data jumlah kunjungan pariwisata sebagai

variabel dependen serta pendapatan negara asal, harga relatif, investasi,

infrastruktur, dan dummy variable berupa Gempa Marmara dan 9-11

Eventssebagai variabel independen. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

14

pendapatan negara asal dan dummy variable berupa Gempa Marmara berpengaruh

positif sedangkan harga relatif, investasi, infrastruktur, dummy variable, berupa 9-

11 Eventsberpengaruh negatif terhadap terhadap jumlah kunjungan pariwisata di

Turki.

Penelitian yang dilakukan oleh Munoz dan Amaral (2010) mengenai

dampak faktor-faktor ekonomi terhadap permintaan internasional jasa pariwisata

di Negara Spanyol. Permintaan internasional jasa pariwisata negara Spanyol

diproyeksikan dengan data lama tinggal wisatawan mancanegara yang berkunjung

ke negara Spanyol sebagai variabel dependennya. Variabel independennya adalah

GDP riil per kapita, exchange rate, dan harga riil. Penelitian ini menggunakan

data cross section sebanyak 17 negara selama sebelas tahun dari tahun 1985-1995,

serta menggunakan dummy variable, yaitu Gulf War. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa GDP riil per kapita dan exchange rate signifikan positif,

sedangkan harga riil dan Gulf War (dummy variable) signifikan negatif terhadap

variabel depenedennya yaitu lama tinggal wisatawan mancanegara yang

berkunjung ke Spanyol sebagai proyeksi dari permintaan internasional jasa

pariwisata di Negara Spanyol.

Penelitian yang dilakukan oleh Surugiu et al. (2011) menganalisis tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pariwisata internasional di Romania.

Penelitian tersebut menggunakan dua metode yaitu metode data panel (FEM) dan

Tobit Model dengan menggunakan data dari 23 negara Eropa dalam kurun waktu

1997-2008. Hasil analisis kedua metode tersebut menunjukkan bahwa GDP riil

per kapita, bilateral perdagangan, dan populasi berpengaruh positif terhadap

permintaan pariwisata Romania sedangkan harga relatif dan jarak geografis tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan pariwisata Romania.

Saha dan Yap (2013) melakukan penelitian tentang efek antara interaksi

ketidakstabilan politik dengan terorisme terhadap perkembangan pariwisata.

Penelitian ini menggunakan metode data panel 139 negara pada kurun waktu

1999-2009. Penelitian ini juga menggunakan data GDP riil per kapita dan

exchange rate sebagai gambaran keadaan ekonomi dan menggunakan data

political instability dan terrorism sebagai gambaran keadaan sosialnya. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa GDP riil per kapita dan exchange rate

berpengaruh positif terhadap permintaan pariwisata, terorisme di negara yang

stabilitas politiknya tinggi berpengaruh positif terhadap permintaan pariwisata dan

terorisme di negara yang stabilitas politiknya rendah berpengaruh negatif terhadap

permintaan pariwisata.

Penelitian yang dilakukan oleh Hakim et al. (2013) menganalisis tentang

aliran investasi dan perdagangan pariwisata di Indonesia. Salah satu dari kelima

model yang dianalisis adalah menganalisis tentang aliran permintaan pariwisata di

Indonesia. Model analisis tersebut menggunakan data jumlah kunjungan

wisatawan mancanegara sebagai variabel dependennya dan GDP Indonesia, GDP

negara asal, harga pariwisata Indonesia, harga pariwisata negara lain, populasi,

exchange rate sebagai variabel independen serta faktor krisis ekonomi sebagai

dummy variable. Hasil analisis menunjukkan bahwa GDP Indonesia, GDP negara

asal, konsumsi pariwisata, harga pariwisata negara lain berpengaruh positif

terhadap jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, akan tetapi

harga pariwisata Indonesia berpengaruh negatif terhadap jumlah

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

15

kunjunganwisman ke Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis data panel

fixed effect model (FEM).

Penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2013) tentang analisis daya saing dan

permintaan pariwisata Indonesia di Pasar ASEAN. Penelitian ini menggunakan

data panel statis dari lima negara ASEAN yaitu Singapura, Malaysia, Thailand,

Philipina, dan Brunei Darussalam dalam kurun waktu tahun 2000-2011. Penelitian

ini menggunakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebagai variabel

dependen memproyeksikan permintaan pariwisata dan GDP riil per kapita negara

asal, infrastruktur, permintaan pariwisata tahun sebelumnya, dan harga relatif

sebagai variabel independennya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

permintaan pariwisata tahun sebelumnya dan infrastruktur berpengaruh positif

terhadap jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Namun

demikian GDP per kapita negara asal dan harga relatif berpengaruh negatif

terhadap terhadap jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Kiang et al. (2015) melakukan penelitian tentang analisis hubungan antara

exhange rate dengan jumlah kunjungan wisatawan di Thailand. Penelitian tersebut

menggunakan pendekatan metode multivariate regression dan metode data panel.

Berdasarkan metode multivariate regression, penelitian ini menunjukkan bahwa

nilai tukar Baht Thailand terhadap mata uang Indonesia berpengaruh positif

terhadap jumlah wisatawan. Variabel nilai tukar mata uang Jepang

(JPY)berpengaruh positif untuk negara China, Indonesia, Laos, Malaysia dan

Myanmar. Sedangkan untuk negara Brunei, Hong Kong, South Korea, Taiwan

dan Vietnam berpengaruh positif. Variabel dummy berupa Abenomics Event

menunjukkan bahwa sangat signifikan untuk negara China, Indonesia, Laos,

Malaysia dan Myanmar. Sedangkan berdasarkan metode data panel menunjukkan

bahwa exchange rate antara mata uang Thailand dengan mata uang negara terkait

dan dummy variable berupa Abenomics Events berpengaruh signifikan terhadap

jumlah kunjungan pariwisata di Indonesia.

Rangkuman mengenai metode dan variabel yang digunakan dalambeberapa

literatur penelitian terdahulu tersaji pada Tabel 2.

Tabel 2 Rangkuman penelitian terdahulu

No. Judul Penelitian, Nama

Penulis, Tahun

Penelitian

Metode

Analisis

Variabel yang digunakan dan

Tanda Koefisien Hasil Estimasi

1 Determinants of Tourist

Arrivals in Africa: A

Panel Data Regression

Analysis Oleh : Willem

A. Naude dan Andrea

Saayman (2005)

Data Panel Political stability (+),

infrastruktur pariwisata (+),

pemasaran dan informasi (+),

pembangunan (+), pendapatan

negara asal, harga relatif, travel

cost tidak signifikan terhadap

kunjungan pariwisata

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

16

Tabel 2 Rangkuman penelitian terdahulu (lanjutan)

No. Judul Penelitian, Nama

Penulis, Tahun

Penelitian

Metode

Analisis

Variabel yang digunakan dan

Tanda Koefisien Hasil Estimasi

2 Tourism Development

and Economic Growth:

A Closer Look at

Panels Oleh : Chien-

Chiang Leea dan Chun-

Ping Chang (2007)

1) Panel

Cointegrati

on

Perkembangan pariwisata yang

diukur dengan jumlah

pendapatan pariwisata memiliki

dampak yang positif serta lebih

besar pada GDP negara non

OECD dibanding GDP negara

OECD. Nilai tukar berpengaruh

secara signifikan terhadap GDP

negara OECD maupun negara

non OECD.

2) Panel

Causality

Dalam jangka panjang,

perkembangan pariwisata

memiliki hubungan searah

terhadap GDP negara OECD

dan perkembangan pariwisata

memiliki hubungan dua arah

terhadap GDP negara non

OECD.

3 International Tourism

Demand for Turkey: A

Dynamic Panel Data

Approach Oleh : Alper

Aslan, Muhittin Kaplan

dan Ferit Kula (2008)

GMM / panel

dinamik

Pendapatan negara asal (+),

harga relatif (-), investasi (-),

infrastruktur (-), Gempa

Marmara (+), 9-11 Events (-)

terhadap jumlah kunjungan

pariwisata.

4 An Econometric Model

for International

Tourism Flows to Spain

Oleh : Teresa Garin-

Munoz dan Teodosio

Perez Amaral (2010)

Data Panel GDP riil per kapita (+), nilai

tukar (+), harga riil (tourism

price index yang dibagi dengan

IHK negara asal) (-), dan

variabel dummy berupa Perang

Gulf (-) terhadap lama tinggal

kunjungan wisatawan manca

negara ke Spanyol

5 A Panel Data

Modelling of

International Tourism

Demand: Evidences for

Romania Oleh :

Camelia Surugiu, Nuno

Carlos Leitão, dan

Marius Răzvan Surugiu

(2011)

Data Panel GDP per kapita negara asal (+),

perdagangan bilateral (+),

populasi (+), harga (-), jarak

geografis (-) terhadap

permintaan pariwisata.

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

17

Tabel 2 Rangkuman penelitian terdahulu (lanjutan)

No. Judul Penelitian, Nama

Penulis, Tahun

Penelitian

Metode

Analisis

Variabel yang digunakan dan

Tanda Koefisien Hasil Estimasi

6 The Moderation Effects

of Political Instability

and Terrorism on

Tourism Development:

A Cross-Country Panel

Analysis Oleh :

Shrabani Saha dan

Ghialy Yap (2013)

Data Panel

dan

Moderation

Effect

Analysis

GDP riil per kapita (+), nilai

tukar (+), political instability (-),

terorisme (+) di negara yang

stabilitas politiknya tinggi,

terorisme (-) di negara yang

stabilitas politiknya rendah

terhadap permintaan pariwisata

7 Analisis Aliran

Investasi dan

Perdagangan Pariwisata

Indonesia Oleh :

Faurani I Santi

Singagerda, Rina

Oktaviani, Dedi

Budiman Hakim,

dan Reni Kustiari

(2013)

Data Panel GDP Indonesia (+), GDP negara

asal (+), konsumsi pariwisata

(+), harga pariwisata negara lain

(+), harga pariwisata Indonesia

(-) terhadap jumlah kunjungan

wisman ke Indonesia

8 Analisis Daya Saing

dan Permintaan

Pariwisata Indonesia di

Pasar ASEAN Oleh :

Anindita Sita Dewi

(2013)

Data Panel Permintaan pariwisata tahun

sebelumnya (+), infrastruktur

(+), GDP per kapita negara asal

(-), harga relatif (-) terhadap

jumlah kunjungan wisman ke

Indonesia

9 Relationship between

exchange rates and

tourist number in

Thailand: Empirical

Analysis of Panel Data

Oleh : Yen Jo Kiang,

Orrapa Sarochananjeen,

Fu-Ju Yang, dan Yi-

Hsien Wang (2015)

1) Multivariate

Regression

Analysis

Nilai tukar Baht Thailand

terhadap mata uang Indonesia

(+) terhadap jumlah wisatawan.

Variabel nilai tukar mata uang

JPY (+) untuk negara China,

Indonesia, Laos, Malaysia dan

Myanmar. Sedangkan untuk

negara Brunei, Hong Kong,

South Korea, Taiwan dan

Vietnam (-). Variabel dummy

berupa Abenomics Event

menunjukkan bahwa sangat

signifikan untuk negara China,

Indonesia, Laos, Malaysia dan

Myanmar.

2) Data Panel Berdasarkan hasil analisis panel

data menunujukkan bahwa

exchange rate, variabel dummy

signifikan terhadap jumlah

wisatawan.

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

18

Kerangka Pemikiran

Perkembangan dan pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia berpotensi

sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Maka dari itu,

optimalisasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan

sektor pariwista Indonesia sangat diperlukan, diantaranya adalah optimalisasi

stabilitas keadaan serta faktor sosial, ekonomi, dan politik Indonesia yang akan

menjadi pertimbangan bagi para wisatawan mancanegara serta menjadikan

Indonesia sebagai negara tujuan wisatanya.

Mengacu pada perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah

dijabarkan sebelumnya, maka penelitian ini akan menggunakan analisis metode

deskriptif untuk tujuan analisis kinerja sektor pariwisata Indonesia serta

menggunakan metode data panel statis untuk tujuan menganalisis variabel

ekonomi dan variabel non ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan sektor

pariwisata di Indonesia.

Berdasarkan pada landasan teori dan penelitian terdahulu serta

permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dijabarkan, maka sebagai dasar

perumusan hipotesis berikut disajikan kerangka pemikiran pada gambar berikut:

Gambar 4 Kerangka Pemikiran

Potensi sektor pariwisata sebagai penggerak utama

pertumbuhan ekonomi Indonesia

Ketidakstabilan keadaan sosial, ekonomi dan politik Indonesia sebagai

faktor pertimbangan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia

Analisis kinerja sektor

pariwisata Indonesia

Variabel dan pengaruhnya

terhadapjumlah kunjungan

wisatawan mancanegara

Indonesia

Metode deskriptif Metode data panel statis

Rekomendasi dan implikasi kebijakan bagi pihak

terkait untuk peningkatan pertumbuhan sektor pariwisata

Indonesia

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

19

Hipotesis

Pengaruh variabel ekonomi dan variabel non ekonomi terhadap

pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia:

1. GDP per kapita negara asal signifikan positif terhadap jumlah kunjungan

wisatawan mancanegara ke Indonesia.

2. Exchange rate signifikan positif terhadap jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara ke Indonesia.

3. Jarak ekonomi signifikan negatif terhadap jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara ke Indonesia.

4. Harga relatif signifikan negatif terhadap jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara ke Indonesia.

5. Dummy travel warning signifikan negatif terhadap jumlah kunjungan

wisatawan mancanegara ke Indonesia.

6. Dummy keamanan signifikan negatif terhadap jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara ke Indonesia.

METODE

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

yang digunakan merupakan data time series dan cross section. Data time series

meliputi data tahunan selama lima tahun, yaitu dari tahun 2010 hingga tahun 2014.

Sedangkan data cross section meliputi sembilan negara yang menjadi pengunjung

utama sektor pariwisata Indonesia yaitu Singapura, Malaysia, Australia, Tiongkok,

Jepang, Korea Selatan, Filiphina, Inggris, dan Amerika Serikat.

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai lembaga, internet

serta studi kepustakaan melalui pengumpulan data yang bersumber dari buku-

buku dan literatur. Data jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia

diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), data GDP per kapita negara asal

wisatawan diperoleh dari World Development Indicators (WDI), data nilai tukar

antara mata uang negara tujuan (Indonesia) dengan mata uang negara asal

wisatawan diperoleh dari Bank Indonesia (BI), data untuk jarak ekonomi yaitu

jarak geografis dari CEPII, data untuk harga relatif yaitu Consumer Price

Index(CPI)diperoleh dari World Development Indicators (WDI) dan data kualitatif

untuk variabel dummy travel warning dan dummy keamanan dari berbagai artikel

dan berita.

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

20

Tabel 3 Data dan sumber data yang digunakan

Data Sumber Data Literatur Keterangan

Kunjungan wisman BPS Surugiu et al.

(2011)

-

Nilai tukar mata uang

negara asal dengan

negara tujuan

BI Kiang et al.

(2015)

-

Harga Relatif WDI Aslan et al.

(2008)

Data IHK

GDP per kapita

negara asal wisman

WDI Surugiu et al.

(2011)

-

Jarak ekonomi CEPII dan

WDI

Surugiu et al.

(2011)

Data jarak ekonomi

dan GDP per kapita

negara asal wisaman

Variabel dan Definisi Operasional

1. Kunjungan wisatawan (TOUR)

Kunjungan wisatawan adalah jumlah orang yang mengunjungi suatu

negara di luar tempat tinggalnya, didorong oleh satu atau beberapa keperluan

tanpa bermaksud memperoleh penghasilan di tempat yang dikunjungi dan

lamanya kunjungan tersebut tidak lebih dari 12 bulan. Pada penelitian ini

variabel kunjungan wisatawan dinyatakan dalam satuan wisman (orang) yang

diubah dalam bentuk logaritma (ln).

2. GDP per kapita (GDP)

GDP per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu

negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan

nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Dalam

penelitian ini variabel GDP per kapita negara asal wisman yang dinyatakan

dalam satuan USD dan diubah dalam bentuk logaritma (ln).

3. Nilai tukar (ER)

Nilai tukar adalah jumlah dari suatu mata uang yang diserahkan untuk

mendapatkan mata uang yang lain. Pada penelitian ini digunakan data nilai

tukar antara mata uang negara asal dengan mata uang negara tujuan. Pada

penelitian ini variabel nilai tukar dinyatakan dalam satuan IDR yang diubah

dalam bentuk logaritma (ln) dengan tujuan untuk kemudahan interpretasi.

4. Jarak ekonomi (JE)

Jarak ekonomi merupakan pendekatan yang mewakili biaya transportasi,

dinyatakan dalam bentuk kilometer. Data jarak ekonomi diubah dalam

logaritma (ln). Variabel dibentuk dari persamaan berikut:

5. Harga relatif (PR)

Harga relatif adalah rasio tingkat harga negara tujuan terhadap negara

asal dikali dengan nilai tukar antara kedua negara (Aslan et al. 2008). Harga

relatif menunjukkan harga barang dan jasa yang dikonsumsi para wisatawan

mancanegara selama berada di negara tujuan wisata.

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

21

Variabel dibentuk dari persamaan berikut:

6. Dummy travel warning (D1)

Variabel dummy adalah variabel yang digunakan untuk

mengkuantitatifkan variabel yang bersifat kualitatif. Travel warning adalah

pernyataan yang dikeluarkan suatu negara kepada para warga negaranya

untuk tidak bepergian ataupun melakukan perjalanan ke sebuah negara atau

wilatah tertentu. Pada penelitian ini digunakan variabel dummy travel

warning dengan hipotesis sebagai berikut:

1 = ada travel warning

0 = tidak ada travel warning

7. Dummy keamanan (D2)

Faktor kemanan dipengaruhi oleh stabilitas ekonomi, stabilitas politik,

dan stabilitas soasial, seperti adanya aksi terorisme, krisis ekonomi, pemilihan

umum, dan lain-lain. Pada penelitian ini digunakan variabel dummy

keamanan dengan hipotesis sebagai berikut:

1 = kondisi keamanan tidak stabil/tidak aman

0 = kondisi keamanan stabil/aman

Perumusan Model Penelitian

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diaplikasikan dari

penelitian Surugiu et al. (2011) yang berjudul “A Panel Data Modelling of

International Tourism Demand: Evidences for Romania”. Adapun perbedaan

penelitian ini dengan penelitian yang dilakukakan oleh Surugiu et al. (2011)

adalah adanya penambahan variabel harga relatif, dummy travel warning, dan

dummy keamanan yang diaplikasikan dari penelitian Aslan et al. (2008), dan

penambahan variabel exchange rate yang diaplikasikan dari penelitian Kiang et al.

(2015).

Keterangan :

= Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari negara i ke

Indonesia pada tahun ke t(orang)

= GDP per kapita negara asal wisatawan mancangera i pada tahun

ke t (USD)

= Nilai tukar antara mata uang negara asal idengan mata uang

negara Indonesia pada tahun ke t (IDR)

= Harga relatif bagi wisatawan mancanegara asal negara i pada

tahun ke t (IDR)

= Dummy travel warning(1=ada travel warning; 0=tidak ada travel

warning)

= Dummy keamanan (1=tidak aman; 0=aman)

= intercept

= koefisien regresi

= error

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

22

Metode dan Pengolahan Data

Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode analisis deskriptif

kualitatif dan analisis modeling. Metode analisis deskriptif kualitatif digunakan

untuk menganalisis kinerja sektor pariwisata Indonesia dengan menggunakan data

sekunder dari berbagai lembaga, internet, serta studi kepustakaan melalui

pengumpulan data yang bersumber dari buku-buku dan literatur. Sedangkan

metode analisis modeling digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel

ekonomi dan variabel non ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan sektor

pariwisata di Indonesia dengan menggunakan metode data panel statis.

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan Microsoft Excel 2007

untuk input data, pembuatan tabel dan gambar serta menggunakan Eviews 6.0

untuk menguji signifikansi analisis regresi data panel.

Analisis Data Panel Statis

Kelemahan dalam penggunaan pendekatan cross section dan time series

menjadi latar belakang munculnya penggunaan pendekatan data panel. Data panel

merupakan penggabungan antara data time series dengan data cross section

sehingga objek penelitian menjadi lebih luas (Firdaus 2011). Terdapat beberapa

keuntungan dalam penggunaan metode data panel, diantaranya adalah sebagai

berikut (Baltagi 2005):

1. Marginal effect dari peubah penjelas dilihat dari dua dimensi (individu dan

waktu) sehingga parameter yang diestimasi lebih akurat dibandingkan

dengan model lain.

2. Data panel dapat mengurangi kolinearitas antar peubah.

3. Meningkatkan derajat kebebasan yang artinya meningkatkan efisiensi.

4. Data panel dapat mengurangi masalah identifikasi, lebih baik dalam

mengidentifikasi dan mengukur efek yang secara sederhana tidak dapat

diatasi dalam data cross section maupun data time series.

5. Data panel mampu mengontrol heterogenitas individu.

6. Data panel lebih baik dalam mempelajari perubahan dinamis.

Pemilihan Metode Estimasi

Terdapat tiga pendekatan dalam pemilihan model estimasi regresi data

panel,yaitu pooled least square (PLS), fixed effect atau least square dependent

variable (LSDV), dan random effect (Gujarati 2007). Adapun penjelasan

darimasing-masing pendekatan sebagai berikut:

1. Pendekatan pooled least square (PLS)

Pada prinsipnya, pendekatan PLS merupakan pendekatan yang paling

sederhana dalam pengelolahan data panel. Pendekatan ini menggunakan

gabungan dari seluruh data (pooled), sehingga terdapat N x T observasi,

dimana N merupakan jumlah cross section dan T menunjukkan jumlah time

series yang digunakan dalam analisis. Model yang digunakan dalam

pendekatan ini yaitu:

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

23

Keterangan :

= variabel dependen

= variabel independen

= intersep

= slope

= error

Terbatasnya asumsi yang digunakan dalam metode ini karena model

mengasumsikan bahwa intersep dan koefisien dari setiap variabel individu

dianggap sama. Oleh karena itu, model ini kurang sesuai untuk data panel.

Selain itu penggunaan parameter akan bias karena metode ini tidak dapat

membedakan observasi yang berbeda pada periode yang sama ataupun tidak

dapat membedakan observasi yang sama pada periode yang berbeda

(Firdaus 2011).

2. Pendekatan fixed effect

Pendekatan fixed effect merupakan metode yang digunakan ketika

antaraefek individu dan variabel penjelas memiliki hubungan dengan

variabel atau memiliki pola yang sifatnya tidak acak. Asumsi tersebut

membuat komponen eror dari efek individu dan waktu dimasukkan sebagai

bagian dari intersep (Firdaus 2011). Dalam model ini dimungkinkan untuk

memasukan variabel dummy (D) untuk memudahkan adanya peubah

intersep. Model yang digunakandalam pendekatan ini yaitu:

Pada pendekatan fixed effect dapat dilakukan pembobotan (no

weighted) atau dengan pembobotan (cross section weight) atau yang sering

disebut general least square (GLS). Pembobotan yang dilakukan pada

model ini bertujuan untuk mengurangi heterogenitas antara unit cross

section.

3. Pendekatan random effect

Pendekatan random effect digunakan ketika tidak adanya korelasi

antaraefek individu dan error. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen

eror dariefek individu dan waktu dimasukan ke dalam eror (Firdaus 2011).

Model yang digunakan dalam pendekatan ini yaitu:

Keterangan:

= komponen cross section error

= komponen time series error

= komponen combinations error

Pengujian Model Data Panel Statis

Tahap pemilihan metode estimasi dilakukan untuk menentukan model

pendekatan yang terbaik, yakni menggunakan Uji Chow, Uji Hausman, dan Uji

LM. Ketiga uji tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Uji Chow

Uji Chow atau Uji F-statistic merupakan pengujian statistik untuk

dasar pemilihan menggunakan model pooled least square atau model fixed

effect. Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesis berikut:

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

24

Ho: Pooled Least Square Model

H1: Fixed Effect Model

Dasar penolakan terhadap hipotesis nol adalah dengan menggunakan

nilai F-statistik. Jika nilai F-stat hasil pengujian lebih besar dari F-Tabel,

maka cukup bukti untuk melakukan penolakan terhadap H0, sehingga model

yang digunakan adalah fixed effect, begitu pula sebaliknya. Nilai F-stat

didapat dari persamaan berikut:

Keterangan :

= residual sum square hasil pendugaan model PLS

= residual sum square hasil pendugaan model fixed effect

= jumlah data cross section

= jumlah data time series

= jumlah variabel penjelas

2. Uji Hausmann

Uji Hausmann merupakan pengujian statistik untuk dasar pemilihan

menggunakan model fixed effect atau model random effect. Pengujian ini

dilakukan dengan hipotesis berikut:

H0: Random Effect Model

H1: Fixed Effect Model

Dasar penolakan hipotesis nol adalah dengan menggunakan nilai

statistik Hausmann dan membandingkannya dengan Chi-Square. Jika nilai

statistik-H lebih besar dari X2 (k), maka cukup bukti untuk melakukan

penolakan terhadap H0, sehingga model yang digunakan adalah fixed effect,

begitu pula sebaliknya. Nilai statistik-H didapat dari persamaan berikut:

Keterangan :

= vektor statistik variabel random effect

= vektor statistik variabel fixed effect

= matriks kovarians untuk dugaan model fixed effect

= matriks kovarians untuk dugaan model random effect

= derajat bebas

3. Uji LM (Breush-Pagan)

Uji LM merupakan pengujian statistik untuk dasar pemilihan

menggunakan model random effect atau model pooled least square.

Pengujian ini dilakukan dengan hipotesis berikut:

H0: Pooled Least Square Model

H1: Random Effect Model

Dasar penolakan hipotesis nol adalah dengan menggunakan nilai

statistik LM dan membandingkannya dengan Chi-Square. Jika nilai statistik

LM lebih besar dari X2 tabel, maka cukup bukti untuk melakukan penolakan

terhadap H0, sehingga model yang digunakan adalah random effect, begitu

pula sebaliknya.

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

25

Metode Evaluasi Model

Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menganalisis apakah variabel-variabel

yangdigunakan pada model regresi signifikan atau tidak. Terdapat tiga jenis

ujihipotesis yang dapat dilakukan pada model regresi. Uji tersebut adalah uji-F,

uji-T, dan koefisien determinasi.

1. Uji-F

Uji-F merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui apakah

variabel-variabelbebas yang digunakan secara bersama-sama berpengaruh

terhadapvariabel terikat.Hipotesis pengujian yang digunakan adalah:

Jika atau Prob( ) < taraf nyata (a),

makatolakH0, yang berarti dengan tingkat kepercayaan 1-a dapat

disimpulkan bahwav ariabel bebas yang digunakan di dalam model secara

bersama-sama signifikan mempengaruhi variabel terikat, begitu pula

sebaliknya.

2. Uji-t

Uji-t merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah

variabel-variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

variabel terikat. Hipotesis pengujian yang digunakan adalah:

Jika diperoleh nilai t-statistic lebih besar dari t a/2(NT-K-1), maka

keputusan yang diambil adalah tolak H0 dan dapat disimpulkan bahwa

variabelbebas ke-k secara parsial mempengaruhi variabel terikat dengan

tingkatkepercayaan 1- , begitu pula sebaliknya.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien diterminasi digunakan untuk mengetahui seberapa baik

modelyang diperoleh sesuai dengan data yang digunakan, mengukur

besarnya persentase variasi dalam peubah terikat yang mampu dijelaskan

oleh peubahbebas. Nilai koefisien determinasi yaitu . Model

dikatakan baik apabila nilai koefisien ini mendekati semakin mendekati satu.

Uji Asumsi

Uji asumsi dilakukan untuk mendapatkan hasil model yang efisien dan

konsisten. Sehingga uji ini perlu dilakukan untuk mengetahui ada

tidaknyapelanggaran asumsi klasik seperti normalitas, heteroskedastisitas,

multikolinearitas, dan autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Uji asumsi normalitas dilakukan untuk melihat apakah residual

(errorterm) terdistribusi normal atau tidak. Adapun hipotesis yang

digunakan dalam uji ini sebagai berikut:

(residual terdistribusi nomal)

(residual tidak terdistribusi nomal)

Jika nilai Jarque Bera Test lebih besar dari taraf nyata ( )

menandakan atau dengan kata lain residual terdistribusi normal.

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

26

2. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan variasi residual yang tidak sama untuk

semua pengamatan. Sedangkan homokedastisitas merupakan variasi residual

yang sama untuk semua pengamatan. Pengujian dapat dilakukan untuk

melihat hasil estimasi yang terbebas dari masalah heterokedastisitas.

Pengujian tersebut dapat dilakukan dengan cara melihat sum square resid

pada weighted statistics yang mana hasilnya lebih kecil dari sum square

resid pada unweighted statistics.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan linier antara variabel bebas. Indikasi terdapatnya multikolinearitas

pada hasil estimasi adalah jika koefisien parameter dari t-statistik banyak

yang tidak signifikan sementara f-statistiknya signifikan. Permasalahan

multikolieraritas dapat diatasi dengan beberapa cara, diantaranya

menghilangkan variabel yang tidak signifikan, menambah variabel, dan

pembobotan (cross section weight) atau GLS.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengidentifikasi ada tidaknya

korelasi antar error pada periode waktu yang berbeda. Pengujian ini

dilakukan dengancara membandingkan nilai durbin watson (DW) hasil

estimasi model dengan DW-tabel. Gujarati (2007) Permasalahan

autokorelasi ini dapat diatasi dengan penggunaan model general least

square. Perhitungan selang nilai statistik DW dan keputusan keberadaan

autokorelasi adalah sebagai beikut:

Nilai DW Hasil 0 < DW < dl Tolak H0, ada autokorelasi negatif dl ≤ DW ≤ du Tidak tentu, coba uji lain

du ≤ DW < 4-du Terima H0, tidak ada autokorelasi 4-du ≤ DW ≤ 4-dl Tidak tentu, coba uji lain

4-dl < DW < 4 Tolak H0, ada autokorelasi negatif

Uji Ekonomi

Pengujian ini dilakukan dengan cara melihat kesesuaian tanda dan

besarandari hasil analisis model dengan teori ekonomi yang ada. Model yang

memiliki variabel-variabel hasil estimasi yang sesuai dengan teori, dapat

dikatakan sebagai model yang baik karena model tersebut sudah dapat

menjelaskan kejadian yang terjadi berdasarkan teori yang ada.

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

27

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara

Sektor pariwisata saat ini salah satu sektor yang menjadi perhatian utama

bagi pemerintah untuk terus dikembangkan. Perkembangan sektor pariwisata yang

semakin pesat menjadi alasan penting bagi pemerintah untuk terus

mengembangkan sektor ini. Kemajuan sektor pariwisata Indonesia tidak hanya

dipengaruhi oleh wisatawan domestik saja, melainkan dipengaruhi juga oleh

wisatawan mancanegara yang berasal dari berbagai negara. Pertumbuhan dan

kemajuan sektor pariwisata Indonesia salah satunya dapat dilihat dari jumlah

kunjungan wisatawan mancanegara setiap tahunnya.

Sumber: Kemenpar dan BPS (2015)

Gambar 5 Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2010

sampai tahun 2014

Gambar 5 menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara

ke Indonesia dalam kurun waktu lima tahun dari tahun 2010 sampai dengan tahun

2014 selalu meningkat. Pada tahun 2010 jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara ke Indonesia mencapai tujuh juta orang, lalu pada tahun 2014

jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai sembilan juta

orang. Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke

Indonesia dari tahun 2010 sampai tahun 2014 mencapai 25 persen. Kementerian

Pariwisata pada tahun 2014 menargetkan jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara sebanyak sepuluh juta orang, namun pada faktanya target tersebut

tidak tercapai yaitu hanya mencapai 9.5 persen, tetapi setidaknya hampir

mendekati jumlah yang ditargetkan.

2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah Wisman 7.002.944 7.649.731 8.044.462 8.802.129 9.435.411

0

1.000.000

2.000.000

3.000.000

4.000.000

5.000.000

6.000.000

7.000.000

8.000.000

9.000.000

10.000.000

ora

ng

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

28

Tabel 4 Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari 10 negara pengunjung

utama dari tahun 2010 sampai tahun 2014

Negara Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

Singapura 1373126 1505588 1565478 1634149 1739825

Malaysia 1171737 1173351 1335531 1430989 1485643

Australia 771 792 931 109 961595 997984 1128533

Tiongkok 469 365 574 179 686779 807429 926750

Jepang 418 971 412 623 450687 491574 525419

Korea Selatan 274 999 306 061 311618 343627 370142

Filiphina 189 486 223 779 229806 246497 253237

Amerika 180 361 204 275 212851 234134 251380

Inggris 192 259 192 685 212087 228679 249218

Taiwan 213442 221 877 216535 245288 244003

Sumber: Kemenpar dan BPS (2015)

Berdasarkan Statistic Arrivals tahun 2012-2014 yang dipublikasikan oleh

Kementerian Pariwisata, ada sepuluh negara yang menjadi pengunjung utama

sektor pariwisata Indonesia. Kesepuluh negara tersebut antara lain adalah

Singapura, Malaysia, Australia, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Filipina,

Amerika Serikat, Inggris, dan Taiwan. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara

ke Indonesia masih didominasi oleh wisatawan mancanegara asal ASEAN dengan

kontribusi persentase sebesar 39.76 persen. Selain negara-negara ASEAN jumlah

kunjungan wisatawan mancanegara Indonesia juga didominasi dari Australia.

Faktor jarak menjadi salah satu alasan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara

masih didominasi oleh ASEAN dan Australia. Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat

bahwa negara Singapura, Malaysia dan Australia berada di posisi tiga teratas

dengan jumlah kunjungan selalu melebihi jumlah satu juta orang pada tahun 2014.

GDP per kapita

GDP per kapita didapatkan dari hasil pembagian GDP total nasional yang

dibagi dengan jumlah penduduk yang berada di negara tersebut, sehingga GDP

per kapita menggambarkan jumlah rata-rata pendapatan setiap penduduk dari

suatu negara. GDP per kapita dapat dijadikan acuan untuk mengukur

kesejahteraan dan kemakmuran keadaan perekonomian suatu negara. Semakin

tinggi GDP per kapita suatu negara maka menggambarkan semakin tinngi pula

tingkat kesejahteraan dan kemakmuran perekonomian negara tersebut. Pada

penelitian ini digunakan variabel GDP per kapita negara asal wisatawan

mancanegara sehingga dapat menggambarkan keadaan kesejahteraan dari masing-

masing wisatawan mancanegara.

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

29

Tabel 5 GDP per kapita negara asal wisatawan mancanegara tahun 2010 sampai

tahun 2014 (USD)

Negara Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

Singapura 72055.450 74949.241 75629.836 77721.436 78957.747

Malaysia 21101.880 21866.340 22706.397 23418.835 24459.779

Australia 41363.215 41763.118 42540.969 42845.491 43256.481

Tiongkok 9429.5011 10274.494 11016.989 11805.086 12599.181

Jepang 34403.837 34315.798 34987.608 35614.311 35634.970

Korea Selatan 30440.401 31327.126 31901.072 32684.319 33629.418

Filiphina 5638.2076 5754.1124 6041.7777 6365.0032 6648.5505

Amerika 49372.800 49781.357 50549.187 51281.582 52117.745

Inggris 36163.998 36590.159 36765.053 37308.512 38149.134

Sumber: WDI (2015)

Tabel 5 menunjukkan bahwa yang memiliki GDP per kapita tertinggi

diantara sepuluh negara yang menjadi pengunjung utama pariwisata Indonesia

adalah Negara Singapura dengan nilai GDP per kapita dari tahun 2010 sampai

tahun 2014 adalah selalu diatas USD 70000. Hal tersebut dapat menggambarkan

bahwa Singapura merupakan negara yang paling makmur dan sejahtera

dibandingkan negara lainnya jika dilihat dari sisi GDP per kapita saja (cateris

paribus). Tingginya tingkat GDP per kapita Singapura juga sejalan dengan jumlah

kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang berasal dari Singapura,

bahwa Singapura berada di peringkat pertama sebagai pengunjung pariwisata

Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tingginya pendapatan tiap

penduduk akan mendorong tiap penduduk negara terkait untuk melakukan

perjalanan wisata ke luar negeri.

Exchange Rate

Exchange rate atau nilai tukar adalah perbandingan nilai mata uang suatu

negara dengan mata uang negara lainnya. Exchange ratejuga menunjukkan

keseimbangan permintaan dan penawaran terhadap mata uang dalam negeri

maupun mata uang asing. Merosotnya nilai tukar rupiah menggambarkan

menurunnya permintaan masyarakat terhadap mata uang rupiah karena

menurunnya peran perekonomian nasional atau karena meningkatnya permintaan

mata uang asing sebagai alat pembayaran internasional.

Exchange rate juga berperan penting dalam sektor pariwisata, terutama bagi

para wisatawan mancanegara. Para wisatawan mancanegara yang akan berwisata

ke suatu negara akan menukarkan uang negara asalnya dengan uang negara tujuan

wisata untuk tujuan kemudahan transaksi. Tak terkecuali bagi para wisatawan

mancanegara yang berkunjung ke Indonesia akan menukarkan mata uang negara

asalnya dengan mata uang rupiah. Terlebih lagi saat ini adanya peraturan dari

Bank Indonesia mengenai kewajiban transaksi menggunakan rupiah di dalam

negeri, yaitu Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/3/PBI/2015. Nilai tukar mata

uang rupiah yang tergolong murah jika dibandingkan dengan mata uang negara

lainnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan mancanegara untuk

menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan wisata.

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

30

Sumber: BI (2016)

Gambar 6 Nilai tukar antara mata uang rupiah dengan mata uang sembilan negara

pengunjung utama pariwisata Indonesia tahun 2010 sampai tahun 2014

Gambar 6 dapat menunjukkan bahwa nilai tukar antara mata uang rupiah

dengan mata uang GBP, USD, dan AUD merupakan yang tertinggi. Hal ini

mengindikasikan bahwa mata uang rupiah sangat murah bagi para wisatawan asal

negara Inggris, Amerika Serikat dan Australia. Para wisatawan asal ketiga negara

tersebut berwisata ke Indonesia maka akan sangat merasa sangat kaya karena

tingginya nilai tukar antar mata uang negara terkait. Hal ini juga akan mendorong

tingginya konsumsi barang dan jasa para wisatawan mancanegara dari Inggris,

Amerika Serikat, dan Australia ketika berwisata ke Indonesia.

Kestabilan Keamanan Indonesia

Faktor keamanan suatu negara yang menjadi daerah tujuan wisata

merupakan salah satu faktor terpenting bagi para wisatawan mancanegara.

Kestabilan keamanan suatu negara dapat dilihat dari kestabilan politik, tingkat

kriminalitas, serta kejadian terorisme. Pergantian pemimpin atau adanya

pemilihan kepala daerah dan kepala negara dapat memengaruhi kestabilan

keamanan yang dilihat dari sisi aspek politik. Lalu adanya penyerangan

bersenjata, bentrok antar masyarakat, kejadian terorisme, serta kriminalitas juga

dapat memngaruhi kestabilan keamanan suatu negara.

Wisatawan mancanegara pasti akan memilih negara tujuan wisata yang

keadaan keamanannya stabil. Kestabilan keamanan tersebut juga dapat dilihat dari

persentase political stability dan jumlah kejadian terorisme yang terjadi di negara

terkait.

0

5000

10000

15000

20000

25000

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

IDR - AUD

IDR - GBP

IDR - JPY

IDR - SGD

IDR - USD

IDR - CNY

IDR - KRW

IDR - MYR

IDR - PHP

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

31

Sumber: WDI (2016)

Gambar 7 Persentase political stability Indonesia tahun 2010 sampai tahun 2014

Political stability dalam istilah ekonomi menunujukkan kemantapan politis

suatu negara. Political stability dinyatakan dalam satuan persen, semakin tinggi

persentasenya maka akan menunjukan keadaan politis yang semakin baik dan

stabil. Keadaan politis suatu negara yang tidak stabil akan berdampak pada

penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Lalu penurunan jumlah

kunjungan wisatawan mancanegara tersebut akan berdampak juga pada penurunan

pendapatan devisa dari sektor pariwisata dan pada akhirnya secara langsung

maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian

negara terkait.Gambar 7 menunjukkan bahwa keadaan politis Indonesia masih

tergolong rendah yaitu sekitar 20 persen hingga 30 persen pada tahun 2010

sampai tahun 2014. Hal ini menunjukkan bahwa masih diperlukannya upaya-

upaya untuk menjaga kestabilan politis di Indonesia agar berdampak positif juga

terhadap pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia.

Sumber: Vision of Humanity (2016)

Gambar 8 Jumlah kali kejadian terorisme per tahun dari 2010 sampai 2014

Hampir setiap negara pasti mengalami kejadian terorisme, seperti bom,

penyerangan oleh oknum tertentu, dan lain-lain. Kejadian-kejadian terorisme

tersebut akan berpengaruh terhadap keadaan stabilitas keamanan suatu negara.

Gambar 8 menunjukkan bahwa jumlah kejadian terorisme di Indonesia setiap

tahunnya berfluktuatif dari tahun 2010 sampai tahun 2014. Selama kurun waktu

2010 2011 2012 2013 2014

Presentase PoliticalStability

20,75 22,17 27,96 28,91 31,07

0

5

10

15

20

25

30

35

per

sen

2010 2011 2012 2013 2014

Kejadian Terorisme 4 21 39 32 33

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

kali

keja

dia

n

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

32

lima tahun, pada tahun 2010 kejadian terorisme di Indonesia paling rendah yaitu

hanya empat kali kejadian, sedangkan kejadian terorisme paling tinggi terjadi

pada tahun 2012 yaitu pada sebanyak 39 kejadian. Hal ini menunjukkan bahwa

keadaan stabilitas dan keamanan Indonesia dari kejadian terorisme masih rendah.

Tercatat menurut Vision of Humanity Indonesia berada di peringkat 33 dari 124

negara.

Berdasarkan penjabaran tentang data dan fakta persentase political stability

dan jumlah kejadian terorisme di Indonesia selama tahun 2010 sampai tahun 2014,

maka dapat disimpulkan bahwa keadaan keamanan di Indonesia tergolong masih

rendah. Selain itu, kestabilan keamanan Indonesia menjadi salah satu faktor dan

pertimbangan utama bagi wisatawan mancanegara.

Travel Warning

Travel warning adalah himbauan untuk tidak pergi ke suatu negara yang

dianggap tidak aman. Biasanya dikeluarkan pemerintah suatu negara untuk

melindungi warganya dari ancaman yang mungkin terjadi di negara tersebut.

Kebijakan travel warning dari suatu negara ke negara lain dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor, diantaranya adalah kejadian terorisme, bencana alam, bentrok

dan ancaman kekerasan, kesehatan, dan lain-lain. Travel warning ke Indonesia

diawali sejak adanya krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997-

1998. Akibat krisis moneter tersebut negara Amerika, Australia dan beberapa

negara Eropa mengeluarkan kebijakan travel warning bagi warganya yang hendak

berkunjung ke Indonesia. Hal ini diperparah dengan adanya serentetan kejadian

terorisme, seperti kejadian Bom Bali I, Bom Bali II, Bom di Hotel JW Marriot

Jakarta, bom di Surabaya, dan kejadian terorisme lainnya. Selain kejadian

terorisme, bencana alam Tsunami Aceh tahun 2004 dan wabah virus flu burung

juga menjadi penyebab beberapa negara mengeluarkan kebijakan travel warning

ke Indonesia. Bahkan Negara Amerika menerapkan kebijakan travel warning ke

Indonesia sangat lama yaitu dari tahun 2000 hingga tahun 2008. Hal tersebut

tentunya dapat merugikan pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia, jumlah

kunjungan wisatawan mancanegara menurun akibat adanya kebijakan travel

warning dari negara asal wisatawan. Selain itu travel warning menyebabkan

devisa negara Indonesia dari sektor pariwisata menurun serta citra Indonesia

menurun di dunia pariwisata internasional.

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Statistik deskriptif adalah statistik yang mempelajari segi-segi yang penting

dari suatu data. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta, antara

lain dengan cara menghitung ukuran parameter dan fungsi distribusi statistika

berdasarkan data empiris. Parameter-parameter tersebut adalah antara lain rata-

rata (mean), median, varian, standar deviasi, skewness, kurtosis, Jarque-bera,

covarian, dan korelasi.

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

33

Tabel 6 Statistik deskriptif variabel penelitian

Mean Median Maximum Minimum Std. Dev.

LNTOUR 13.1179 13.0465 14.25958 12.05048 0.74155

LNGDP 10.5026 10.5123 11.82141 8.637322 0.79694

LNER 7.18546 8.01888 9.880789 2.061787 2.43866

LNJE 5.73391 7.30001 8.361349 1.884307 2.51840

PR 0.95310 0.96344 1.001415 0.826390 0.04673

D1 0.13333 0 1 0 0.34378

D2 0.4 0 1 0 0.49543

Tabel 6 menunjukkan statistik deskriptif seluruh variabel yang menjadi

gambaran umum kondisi faktor internal dan eksternal yang memengaruhi jumlah

kunjungan wisatawan mancanegara Indonesia. Selama kurun waktu lima tahun

dari 2010 hingga 2014, rata-rata pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia yang

dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara adalah 13.11 persen

dengan nilai minimum 12.05 persen dan nilai maksimum 14.25 persen. Rata-rata

GDP per kapita negara asal per jumlah kunjungan wisatawan mancanegara 10.5

persen, rata-rata exchange rate per jumlah kunjungan wisatawan mancanegara

7.18 persen, rata-rata harga relatif per jumlah kunjungan wisatawan mancanegara

0.95 persen, rata-rata jarak ekonomi per jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara 5.73 persen, dan rata-rata variabel dummy satu dan dua per jumlah

kunjungan wisatawan mancanegara adalah masing-masing 0.13 persen dan 0.4

persen.

Kinerja Sektor Pariwisata Indonesia

Sektor pariwisata merupakan sektor yang dapat berpotensi menjadi

penggerak utama untuk pertumbuhan perkonomian. Potensi sektor pariwisata

tersebut dapat dilihat dari dampak ekonomi dan dampak sosialnya. Potensi sektor

pariwisata yang dilihat dari dampak ekonomi dapat dilihat dari angka

pertumbuhan sektor pariwisata setiap tahunnya dan pendapatan devisa dari sektor

pariwisata. Sedangkan potensi sektor pariwisata yang dilihat dari dampak sosial

dapat dilihat dari berkembangnya sektor-sektor lain sebagai pendukung sektor

pariwisata. Kemajuan dan perkembangan sektor pariwisata di Indonesia setiap

tahunnya memberikan dampak yang positif terhadap pendapatan dan pertumbuhan

ekonomi di Indonesia.

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

34

Sumber: WTTC dan WDI (2016), (diolah)

Gambar 9 Perbandingan antara pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan

pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia

Gambar 9 menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia

selama periode tahun 2010 sampai 2014 menggambarkan tren yang positif dengan

nilai persentase pertumbuhan selalu di atas 8.5 persen. Pada rentan waktu antara

2010 sampai 2014 angka pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia mengalami

peningkatan yang signifikan yaitu dari 8.8 persen menjadi 9.43 persen. Angka

persentase pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia selalu melebihi angka

persentase pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Hal tersebut dapat

memperkuat pernyataan bahwa sektor pariwisata Indonesia dapat diandalkan dan

berpotensi menjadi penggerak utama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Indonesia.

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor penghasil devisa bagi negara.

Sebagai negara yang tergolong sebagai middle income country, pendapatan devisa

dari sektor pariwisata sangat menguntungkan untuk perekonomian Indonesia.

Terlebih lagi cara sektor pariwisata mendapatkan devisa berbeda dengan kegiatan

ekonomi lainnya. Devisa yang dihasilkan dari sektor pariwisata diperoleh tanpa

harus mengirimkan barang-barang ke luar negeri seperti kegiatan ekpor pada

umumnya, namun devisa tersebut dihasilkan dari pengeluaran atau belanja para

wisatawan. Maka dari itu sektor pariwisata disebut juga sebagai invisible export

(Karyono 1997).

2010 2011 2012 2013 2014

Pertumbuhan EkonomiIndonesia

6,22 6,17 6,03 5,58 5,02

Pertumbuhan SektorPariwisata Indonesia

8,80 8,67 8,90 8,90 9,43

0,001,002,003,004,005,006,007,008,009,00

10,00P

erse

n

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

35

Tabel 7 Pendapatan devisa dari sepuluh negara asal utama sektor pariwisata

Indonesia dan pendapatan devisa total sektor pariwisata dari seluruh

negara

NEGARA Pendapatan Devisa (juta USD)

2010 2011 2012 2013 2014

Singapura 927.97 1054.21 1000.36 1049.41 1145.83

Malaysia 864.34 930.85 972.16 1002.53 1053.89

Filiphina 161.97 175.90 195.50 206.31 212.90

Taiwan 184.76 188.15 204.52 231.09 254.66

Tiongkok 433.38 520.61 714.51 810.79 981.46

Korea Selatan 251.05 295.82 290.37 381.83 420.89

Australia 1171.87 1502.10 1452.31 1470.89 1802.85

Jepang 409.87 419.80 477.80 558.85 597.71

Inggris 277.14 269.61 321.92 349.20 401.48

Amerika 252.23 317.28 312.55 363.91 406.57

TOTAL 7603.45 8554.39 9120.85 10054.15 11166.13

Pertumbuhan

(persen) 20.73 12.51 6.62 10.23 11.06

Sumber: Kemenpar (2016)

Tabel 7 menunjukkan pendapatan devisa dari sektor pariwisata selama

periode 2010 sampai 2014. Pendapatan devisa total dari seluruh negara yang

berkunjung ke Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan,

peningkatannya bahkan mencapai 50 persen. Singapura dan Australia berada di

urutan teratas dari sepuluh negara pengunjung utama sektor pariwisata Indonesia

yang menyumbang devisa terbesar. Tabel 7 juga menunjukkan bahwa Negara

Australia berada di urutan pertama yang menyumbang devisa negara dari sektor

pariwisata. Data tersebut tidak sejalan dengan data jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara yang menunjukkan bahwa Singapura berada di urutan pertama. Hal

ini menunjukkan bahwa wisatawan yang berasal dari Asutralia lebih tinggi tingkat

konsumsinya sewaktu berwisata ke Indonesia dan lebih lama untuk tinggal di

Indonesia sehingga dapat menghasilkan devisa yang lebih tinggi dari Singapura.

Peningkatan kinerja sektor pariwisata Indonesia juga dapat dilihat dari

meningkatnya peringkat pendapatan devisa sektor pariwisata Indonesia

dibandingkan dengan komoditi lain yang berkaitan. Pada tahun 2010 sampai 2012,

sektor pariwisata berada di peringkat lima. Lalu tahun 2013 sampai 2014 naik ke

peringkat empat mengalahkan komoditi karet olahan dan pakaian jadi. Walaupun

belum bisa mengalahkan komoditi minyak & gas bumi, batu bara dan minnyak

kelapa sawit sebagai pendapatan devisa utama, setidaknya peningkatan peringkat

pendapatan devisa sektor pariwisata Indonesia dapat menjadi pertanda baik untuk

kemajuan dan perkembangan kinerja sektor pariwisata Indonesia kedepannya.

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

36

Tabel 8 Peringkat devisa pariwisata terhadap sebelas ekspor barang terbesar,

tahun 2010 sampai 2014

Rank Jenis Komoditas

2010 2011 2012 2013 2014

1 Minyak & gas

bumi

Minyak & gas

bumi

Minyak & gas

bumi

Minyak & gas

bumi

Minyak & gas

bumi

2 Batu bara Batu bara Batu bara Batu bara Batu bara

3 Minyak kelapa

sawit

Minyak kelapa

sawit

Minyak kelapa

sawit

Minyak kelapa

sawit

Minyak kelapa

sawit

4 Karet olahan Karet olahan Karet olahan Pariwisata Pariwisata

5 Pariwisata Pariwisata Pariwisata Karet olahan Pakaian jadi

6 Pakaian jadi Pakaian jadi Pakaian jadi Pakaian jadi Karet olahan

7 Alat listrik Alat listrik Alat listrik Alat listrik Makanan

olahan

8 Tekstil Tekstil Tekstil Makanan

olahan

Alat listrik

9 Kertas & barang

dr kertas

Makanan

olahan

Makanan

olahan

Tekstil Tekstil

10 Makanan olahan Bahan kimia Kertas &

barang dr

kertas

Kertas &

barang dr

kertas

Kayu olahan

11 Bahan kimia Kertas &

barang dr

kertas

Bahan kimia Kayu olahan Bahan kimia

12 Kayu olahan Kayu olahan Kayu olahan Bahan kimia Kertas &

barang dr

kertas

Sumber: Kemenpar dan BPS (2015)

Kinerja sektor pariwisata Indonesia juga dapat dilihat dari naiknya peringkat

pendapatan devisa sektor pariwisata Indonesia dibandingkan dengan komoditi lain

yang berkaitan. Pada tahun 2010 sampai 2012, sektor pariwisata berada di

peringkat empat. Lalu tahun 2013 sampai 2014 naik ke peringkat tiga

mengalahkan komoditi karet olahan dan pakaian jadi. Walaupun belum bisa

mengalahkan komoditi minyak dan gas bumi, batu bara dan minnyak kelapa sawit

sebagai pendapatan devisa utama, setidaknya peningkatan peringkat pendapatan

devisa sektor pariwisata Indonesia dapat menjadi pertanda baik untuk kemajuan

dan perkembangan kinerja sektor pariwisata Indonesia kedepannya.

Aktivitas pariwisata sangat berpengaruh terhadap pendapatan suatu negara,

tidak hanya terhadap devisa negara melainkan berpengaruh juga terhadap

pendapatan pajak. Pajak sektor pariwisata didapatkan dari sektor-sektor yang

berkaitan dengan sektor pariwisata, seperti pajak dari restoran, hotel, karaoke, dan

lain-lain. Pengaruh sektor pariwisata terhadap penerimaan pajak tentunya akan

berpengaruh positif terhadap penadapatan negara karena dapat membantu

meningkatkan penerimaan negara yang dapat dialokasikan kembali untuk sektor

pariwisata dan sektor lainnya.

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

37

Sumber: Kemenpar (2015)

Gambar 10 Penerimaan pajak dari sektor pariwisata Indonesia dari tahun 2010

hingga tahun 2013

Gambar 10 menunjukkan bahwa penerimaan pajak dari sektor pariwisata

(hotel, restoran, karaoke, dan lain-lain) selama kurun waktu empat tahun dari

tahun 2010 hingga tahun 2013 selalu mengalami peningkatan. Peningkatan pajak

sektor pariwisata dari tahun 2010 hingga tahun 2013 mencapai 30 persen.

Kontribusi positif dari sektor pariwisata terhadap penerimaan pajak dapat

memperkuat bahwa sektor pariwisata berpotensi menjadi sektor penggerak utama

untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Selain berkontribusi terhadap penerimaan devisa negara dan pendapatan

pajak, sektor pariwisata juga berkontribusi terhadap penciptaan lapangan

pekerjaan. Sektor-sektor yang berkaitan dengan sektor pariwisata, seperti hotel,

restoran, biro perjalanan, transportasi, dan lain-lain dapat menciptakan lapangan

pekerjaan dan menyerap tenaga kerja di sekitar wilayah tujuan wisata. Penyerapan

tenaga kerja di sektor pariwisata diharapkan dapat mengurangi jumlah

penggangguran dan meningkatkan perekonomian Indonesia.

Sumber: Kemenpar (2015)

Gambar 11 Penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata dari tahun 2010 hingga

tahun 2013

2010 2011 2012 2013

Penerimaan Pajak 9,35 10,72 11,77 13,26

0

2

4

6

8

10

12

14

trili

un

ru

pia

h

2010 2011 2012 2013

Tenaga Kerja 7,44 8,53 9,35 9,61

0

2

4

6

8

10

12

juta

ora

ng

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

38

Gambar 11 memperlihatkan bahwa penyerapan tenaga kerja di sektor

pariwisata dari tahun 2010 hingga tahun 2013 selalu mengalami peningkatan,

yaitu mencapai dua juta orang peningkatannya. Kontribusi positif sektor

pariwisata terhadap penyerapan tenaga kerja harus terus ditingkatkan karena pada

akhirnya akan berkontribusi positif juga terhadap pertumbuhan perekonomian

Indonesia. Pemerintah daerah dan pemerintah pusat harus mendukung hal ini,

salah satunya dengan adanya kebijakan kemudahan bagi para pelaku usaha di

sektor pariwisata.

Berbagai upaya, usaha, dan cara telah dilakukan oleh pemerintah khususnya

Kementerian Pariwisata untuk meningkatkan pertumbuhan pariwisata Indonesia.

Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pariwisata adalah promosi

keberagaman sumber daya serta adat budaya yang dimiliki Indonesia. Hal tersebut

diwujudkan dengan rutinnya Kementerian Pariwisata mengikuti berbagai macam

pameran dan festival di luar negeri. Bentuk promosi lainnya yang dilakukakan

Kementerian Pariwisata adalah kampanye slogan kepariwisataan Indonesia yaitu

Wonderful Indonesia sejak tahun 2011 sebagai salah satu strategi pemasaran

internasional. Pada sebelum 2011 slogan kepariwisataan Indonesia adalah Visit

Indonesia yang diberlakukan sejak tahun 1991 hingga tahun 2010.

Penggunaan slogan baru sejak tahun 2011 memiliki visi dan misi yang

berbeda dengan slogan sebelumnya. Slogan Wonderful Indonesia dipilih karena

lebih atraktif menggambarkan Indonesia dengan menyoroti keindahan alam,

keragaman adat budaya, kulinari, serta keramahtamahan masyarakat Indonesia.

Slogan Wonderful Indonesia yang mengusung tujuh tema akan memfokuskan

pengembangan di 16 destinasi wisata utama yaitu: Danau Toba (Sumut),

Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kota Tua (DKI Jakarta), Borobudur (Jateng),

Bromo-Tengger-Sumeru (Jatim), Kintamani-Danau Batur (Bali), Menjongan-

Pemuteran (Bali), Kuta-Sanur-Nusa Dua (Bali), Gunung Rinjani (NTB), Komodo

(NTT), Ende-Danau Kelimutu (NTT), Tanjung Puting (Kalteng), Toraja (Sulsel),

Bunaken (Sulut), Wakatobi (Sulteng), dan Raja Ampat (Papua Barat). Lalu

pemerintah juga akan fokus menggarap 16 pasar internasional yaitu main markets

(Singapura, Malaysia, Australia), prime markets (China, Jepang, Korea Selatan,

Filipina, Taiwan, Amerika, Inggris, Perancis) dan potential markets (India ,

Netherlands, Timur Tengah, Jerman, Russia).

Kementerian Pariwisata sangat gencar melakukan promosi dan kampanye

slogan Wonderful Indonesia. Salah satunya adalah dengan cara memasang iklan

Wonderful Indonesia di berbagai negara untuk menarik minat wisatawan negara

terkait berwisata ke Indonesia, mengikuti berbagai festival kepariwisataan di

berbagai negara, dan bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi. Upaya-

upaya tersebut berkontribusi positif terhadap perkembangan pariwisata Indonesia.

Berbagai pernghargaan dari berbagai acara dan festival di negara lain diraih oleh

Indonesia, yang terbaru adalah penghargaan dari festival di Australia dan India.

Posisi branding slogan Wonderful Indonesia di Asia juga meningkat ke urutan 47,

mengalahkan Amazing Thailand di urutan 83 dan Truly Asia Malaysia di urutan

96 (Kementerian Pariwisata 2015). Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara ke Indonesia dari tahun 2011 hingga tahun 2014 juga menjadi salah

satu bukti keberhasilan pemasaran dan kampanye sloga Wonderful Indonesia.

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

39

Sumber: Kemenpar (2015)

Gambar 12 Jumlah anggaran promosi pariwisata Indonesia dari tahun 2010

sampai tahun 2013

Promosi dan kampanye pariwisata Indonesia dengan slogan Wonderful

Indonesia didukung oleh adanya anggaran khusus untuk promosi. Gambar 12

menunjukkan besarnya jumlah anggaran untuk promosi pariwisata Indonesia dari

tahun 2010 hingga tahun 2013 memiliki tren yang positif. Anggaran promosi

pariwisata Indonesia terbilang cukup besar, selalu diatas enam triliun rupiah setiap

tahunnya selama 2010-2013. Keberhasilan perkembangan pariwisata Indonesia,

selain didukung oleh besarnya anggaran promosi dan berbagai pemasaran yang

dilakukan harus didukung juga dengan komponen dasar pariwisata lainnya seperti

kenyamanan, akses informasi, atraksi, dan akses transportasi.

Upaya lain yang dilakukan pemerintah Indonesia dan Kementerian

Pariwisata untuk mendukung perkembangan kemajuan pariwisata Indonesia

adalah dengan cara memberikan kebijakan bebas visa kunjungan untuk wisatawan

dari beberapa negara. Menurut Peraturan Presiden No. 21 Tahun 2016 tentang

Bebas Visa Kunjungan terdapat 169 negara yang mendapatkan kebijakan bebas

visa kunjungan ke Indonesia. Kebijakan ini diharapkan dapat berpengaruh positif

terhadap jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia dan penerimaan

dari sektor pariwisata yaitu pajak dan devisa.

Pemilihan Model Terbaik

Estimasi pemilihan model terbaik dilakukan dengan uji hausman dan uji

chow untuk memilih random effect model, fixed effect model, atau pooled least

square. Pada hasil uji hausman menunjukkan cross section test variance

yangtidak valid. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara komponen

errordengan peubah bebas sehingga tidak cukup bukti untuk menerima H0. Hasil

Uji Chow menunjukkan hal yang sama untuk menolak H0 (probabilitias 0.0000)

sehingga model yang dipakai adalah fixed effect.

Berdasarkan hasil estimasi pemilihan model terbaik menunjukan bahwa

variabel GDP per kapita negara asal, jarak ekonomi, harga relatif, dan dummy

keamanan secara nyata berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara. Sedangkan variabel exchange rate dan dummy travel warning

secara nyata tidak berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisman Indonesia.

2010 2011 2012 2013

Anggaran Promosi 6,44 6,89 6,81 7,12

6

6,2

6,4

6,6

6,8

7

7,2

trili

un

ru

pia

h

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

40

Tabel 9 Hasil estimasi model jumlah kunjungan wisatawan mancanegara

Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LNGDP 1.400397 0.322978 4.335883 0.0002*

LNER 0.155089 0.104900 1.478451 0.1497***

LNJE -0.033894 0.011403 2.972360 0.0058**

PR -0.648819 0.251655 -2.578210 0.0151*

D1 -0.002250 0.024051 -0.093560 0.9261***

D2 -0.007088 0.010142 0.698837 0.0490**

C -2.282871 3.009150 -0.758640 0.4540

R-squared 0.999045

Adjusted R-squared 0.998599

F-statistic 2241.781

Prob(F-statistic) 0.000000

Keterangan:

* Signifikan pada taraf nyata 5 persen

** Signifikan pada taraf nyata 10 persen

*** Tidak signifikan

Hasil Pengujian Asumsi Klasik

Uji normalitas dapat dilihat dari nilai probabilitas Jarque Bera. Hasil uji

normalitas pada model ini menunjukan nilai probabilitas jumlah kunjungan

wisatawan mancanegara sebesar 0.390799 yang artinya error term sudah

terdistribusi secara normal dalam model karena nilai probabilitas Jarque Bera

lebih besar dari taraf nyata lima persen.

Multikolineritas disebabkan oleh nilai R2 tinggi namun variabel

independennya hanya sedikit yang signifikan. Model dikatakan terbebas dari

masalah multikolinearitas dengan melihat nilai Prob (F-Statistik) yang signifikan

pada taraf nyata lima persen. Pada model jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara nilai R2

yaitu 0.999045 dan empat dari enam variabel independen

signifikan terhadap variabel dependen. Maka dari itu, model penelitian ini dapat

dikatakan terbebas dari masalah multikolinearitas.

Heteroskedastisitas dapat dilihat dengan membandingkan sum square resid

pada weight statistic dengan sum squared resid unweight statistic. Jika sum

square resid pada weight statistic lebih kecil dari sum squared resid unweight

statistic, maka terjadi heteroskedastisitas. Uji asumsi lainnya adalah uji

autokorelasi menggunakan nilai durbin watson (DW) untuk melihat ada atau

tidaknya masalah autokorelasi. Karena pada model jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara menggunakan model fixed effect yang diboboti dengan cross-section

weights, maka masalah heteroskedastisitas dan autokorelasi dapat diabaikan.

Pengujian Kriteria Statistik

Hasil estimasi model jumlah kunjungan wisatawan mancanegara

menunjukkan bahwa nilai R2 sebesar 0.999045. Nilai tersebut menunjukkan

bahwa 99.9045 persen keragaman dari variabel dependen dapat dijelaskan oleh

variabel-variabel independen, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di

luar model. Hasil tersebut menunjukkan bahwa model yang digunakan cukup baik

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

41

karena memiliki nilai R2 yang tinggi. Nilai F-statistic pada model jumlah

kunjungan wisatawan mancanegara memiliki nilai 0.000000 yang lebih kecil dari

taraf nyata lima persen. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam model tersebut

setidaknya ada satu variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap

jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

Hasil estimasi model jumlah kunjungan wisatawan mancanegara

menunjukkan variabel independen yang memiliki nilai probabilitas lebih kecil dari

nilai taraf nyata lima persen adalah GDP per kapita dan harga relatif. Variabel

independen yang memiliki nilai probabilitas lebih kecil dari nilai taraf nyata

sepuluh persen adalah jarak ekonomi dan dummy keamanan. Sedangkan variabel

yang tidak signifikan adalah exchange rate dan dummy travel warning.

Variabel yang Memengaruhi Jumlah Kunjungan Wisatawan

MancanegaraIndonesia

GDP per kapita negara asal (GDP)

Pada hasil uji estimasi variabel GDP per kapita negara asal wisatawan

(GDP) berpengaruh signifikan positif terhadap variabel jumlah kunjungan

wisatawan dengan nilai koefisien sebesar 1.400397. Hal tersebut menunjukkan

bahwa ketika GDP per kapita negara asal wisatawan naik sebesar satu persen

maka akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebesar

1.400397persen (cateris paribus). Hasil estimasi tersebut sesuai dengan hipotesis

awal dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Surugiu et al. (2011).

GDP per kapita negara asal dapat menggambarkan keadaan ekonomi dan

kesejahteraan negara asal. Berdasarkan hasil estimasi GDP per kapita signifikan

positif terhadap jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. GDP

per kapita negara asal menggambarkan besarnya pendapatan setiap individu di

negara asal. Peningkatan pendapatan akan mendorong peningkatan konsumsi dari

masing-masing individu, tak terkecuali peningkatan konsumsi untuk berwisata

dengan berlibur ke negara lain. Maka ketika terjadinya peningkatan GDP per

kapita negara asal akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara

ke Indonesia. Pengaruh positif antara GDP per kapita negara asal dengan jumlah

kunjungan wisatawan mancangera dapat dibuktikan, salah satunya adalah

peningkatan GDP per kapita Negara Singapura yang berbanding lurus terhadap

peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dari

Singapura setiap tahunnya dalam kuruan waktu 2010 sampai 2014.

Exchange rate (ER)

Berdasarkan hasil estimasi exchange rate memiliki hubungan tidak

signifikan terhadap jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Hal tersebut

menunjukkan bahwa pengaruh exchange rate terhadap jumlah kunjungan

wisatawan mancanegara adalah nol. Namun tanda koefisien variabel exchange

rate dari hasil penelitian ini menunjukkan tanda koefisien (+) yang sesuai dengan

hipotesis dan uji ekonomi dengan nilai koefisien sebesar 0.155089.Hasil estimasi

tersebut tidak sesuai dengan hipotesis awal dan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Munoz dan Amaral (2010).

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

42

Exchange rate yang digunakan pada penelitian ini adalah exchange rate

antara mata uang negara asal wisatawan dengan mata uang negara Indonesia

sebagai negara tujuan wisata. Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap nilai tukar

mata uang negara lainnya akan berdampak positif pada sektor pariwisata

Indonesia. Ketika mata uang rupiah terdepresiasi maka hal tersebut menunjukkan

bahwa mata uang rupiah menjadi murah sehingga wisata di Indonesia bagi para

wisatawan mancanegara relatif menjadi lebih murah dibandingkan dengan wisata

di negara lainnya.Mata uang rupiah yang murah akibat adanya depresiasi

mendorong para wisatawan untuk memilih Indonesia dibandingkan negara lain

sebagai tujuan destinasi wisata. Hal tersebut juga dapat menjadi daya tarik dan

kelebihan tersendiri bagi para wisatawan untuk memilih berwisata ke Indonesia.

Jadi depresiasi nilai tukar mata uang rupiah akan meningkatkan jumlah kunjungan

pariwisata Indonesia.

Jarak ekonomi (JE)

Pada hasil uji estimasi variabel jarak ekonomi berpengaruh signifikan

negatif terhadap variabel jumlah kunjungan wisatawan dengan nilai koefisien

sebesar 0.033894.Hal tersebut menunjukkan bahwa ketika jarak ekonomi naik

sebesar satu persen maka akan menurunkan jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara sebesar 0.033894 persen (cateris paribus). Hasil estimasi

tersebutsesuai dengan hipotesis awal dan sesuai dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Surugiu et al. (2011).

Jarak ekonomi dapat menggambarkan biaya transportasi dari negara asal

wisatawan ke negara tujuan wisata. Semakin jauh jarak antar negara asal dengan

negara tujuan maka akan semakin meningkatkan biaya transportasi. Peningkatan

jarak ekonomi mengindikasikan biaya transportasi semakin meningkat karena

semakin jauh jarak yang harus ditempuh sehingga akan berdampak pada

penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Indonesia.

Harga relatif (PR)

Harga relatif memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap jumlah

kunjungan wisatawan mancanegara dengan koefisien sebsar 0.648819. Kenaikan

harga relatif sebesar satu persen akan menurunkan jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara sebesar 0.648819 persen (cateris paribus). Hasil ini sesuai dengan

hipotesis awal dan sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Munoz dan Amaral (2010) dan Surugiu et al. (2011).

Harga relatif yang menggunakan indeks harga konsumen (IHK) negara asal

dan tujuan wisatawan menunjukkan bahwa IHK negara asal dan tujuan wisatawan

berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan. Harga relatif

menggambarkan perbedaan tingkat harga barang dan jasa antar negara tujuan dan

negara asal wisatawan. Harga barang dan jasa di negara tujuan wisata menjadi

pertimbangan yang paling umum bagi para wisatawan mancanegara menentukan

negara tujuan wisatanya. Para wisatawan cenderung akan memilih negara yang

harga barang dan jasanya rendah atau murah. Maka semakin rendah tingkat harga

atau harga relatif barang dan jasa akan semakin meningkatkan jumlah kunjungan

wisatawan mancanegara. Harga barang dan jasa di Indonesia tergolong rendah dan

murah untuk para wisatawan mancanegara dari pasar utama pariwisata Indonesia.

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

43

Hal tersebut menjadi salah satu daya tarik dan kelebihan tersendiri bagi para

wisatawan mancanegara untuk melakukan perjalanan wisata ke Indonesia.

Variabel dummy travel warning

Pada hasil uji estimasi variabel dummy travel warning tidak berpengaruh

signifikan terhadap jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Hal

tersebut menunjukkan bahwa pengaruh variabel dummy travel warningterhadap

jumlah kunjungan wisatawan mancanegara adalah nol. Tanda negatif pada

koefisien regresi meneunjukkan bahwa pengaruh adanya travel warning pada saat

nilai dummy = 1 (ada travel warning) adalah negatif dengan nilai koefisien

sebesar 0.002250. Hal ini menunjukkan bahwa ketika ada travel warning yang

dikeluarkan dari negara asal wisatawan terhadap negara tujuan wisata (Indonesia)

maka akan menurunkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Pernyataan travel warning yang dikeluarkan negara asal wisatawan terhadap

negara tujuan wisata dapat dipicu oleh beberapa kejadian, seperti aksi terorisme,

krisis, wabah penyakit, bencana alam, dan lain-lain. Selama kurun waktu lima

tahun dari tahun 2010 sampai tahun 2014, Australia merupakan negara yang

paling sering mengeluarkan pernyataan travel warning untuk warganya yang akan

berkunjung ke Indonesia. Namun hal ini tidak terlalu berpengaruh bagi wisatawan

mancanegara asal Australia. Terbukti bahwa Australia masih tetap menjadi main

market pariwisata Indonesia dari tahun 2010 hingga tahun 2014 dengan jumlah

kunjungan wisatawan dan jumlah devisa dari Australia yang selalu meningkat

setiap tahunnya.

Variabel Dummy Keamanan

Pada hasil uji estimasi variabel dummy keamanan berpengaruh signifikan

terhadap jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Hal tersebut

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh variabel dummy keamanan terhadap

jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Tanda negatif pada koefisien regresi

meneunjukkan bahwa pengaruh faktor keamanan pada saat nilai dummy = 1

(kondisi tidak aman) adalah negatif dengan nilai koefisien sebesar 0.007088. Hal

ini menunjukkan bahwa ketika kondisi negara tujuan wisata tidak aman maka

akan menurunkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Faktor keamanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah

stabilitas ekonomi, stabilitas politik, stabilitas sosial, dan isu-isu nasional lainnya

yang dapat menarik perhatian dunia internasional. Faktor keamanan menjadi

faktor yang sangat dipertimbangkan dan berpengaruh terhadap keputusan

menentukan tujuan wisata bagi para wisatawan. Berbagai berita dan isu mengenai

kondisi keamanan yang tidak stabil, misalnya terjadinya aksi terorisme dan krisis

ekonomi akan menimbulkan persepsi negatif dan kesan bahwa Indonesia tidak

aman untuk dikunjungi sehingga akan menurunkan motivasi dan tingkat

kepercayaan wisatawan. Akibatnya akan adanya kecenderungan penundaan dan

pembatalan kunjungan yang akan menurunkan jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara Indonesia.

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

44

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan hal-

hal sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menggunankan analisis deskriptif menunjukkan bahwa

kinerja sektor pariwisata Indonesia dalam kurun waktu 2010 sampai 2014

mengalami peningkatan yang signifikan. Hal tersebut ditunjukkan dengan

nilai pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia yang selalu melampaui nilai

pertumbuhan ekonomi Indonesia, pendapatan devisa dari sektor pariwisata

meningkat hingga 50 persen,meningkatnya peringkat pendapatan devisa

sektor pariwisata dibandingkan dengan pendapatan devisa komoditi ekspor

yang berkaitan lainnya, meningkatnya jumlah penerimaan pajak dari sektor

pariwisata, dan meningkatnya jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor

pariwisata.

2. Hasil penelitian dengan analisis model panel statis menunjukkan bahwa

jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh

variabel GDP per kapita negara asal, jarak ekonomi, harga relatif, dan

dummy keamanan, sedangkan variabel exchange rate dan dummy travel

warning tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungan

wisatawan mancanegara Indonesia.

Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa implikasi

kebijakan dan saran yang dapat dilakukan diantaranya:

1. Berdasarkan hasil penelitian implikasi kebijakan yang dapat diterapkan

pemerintah teruatama Bank Indonesia sebagai pemegang kebijakan moneter

adalah dengan menjaga stabilitas perekonomian Indonesia terutama menjaga

stabilitasexchange rate dan tingkat inflasi yang berpengaruh terhadap

jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

2. Diperlukan adanya koordinasi antara pihak terkait dalam mengurangi

tingkat kejahatan, kriminalitas dan terorisme untuk meningkatkan

kepercayaan wisatawan mancanegara terhadap keadaan stabilitas keamanan,

stabilitas sosial, stabilitas politik, dan stabilitas ekonomi Indonesia sehingga

dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

3. Bagi pemerintah terutama Kementerian Pariwisata harus terus melakukan

promosi-promosi tentang kepariwisataan Indonesia dengan mengikuti

berbagai pameran dan festival di luar negeri untuk menarik minat para

wisatawan mancanegara. Bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi

sehingga dapat memanfaatkan teknologi dan digital untuk meningkatkan

promosi pariwisata Indonesia.

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

45

DAFTAR PUSTAKA

Abedtalas, Musallam. Toprak, Lokman. 2015. The Determinants of Tourism

Demand in Turkey. Journal of Economics and Behavioral Studies.Vol. 7. No.

4. pp. 90-105.

Andriansyah D. 2008. Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Jumlah

Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Indonesia [skripsi]. Bogor (ID): IPB

Aslan A. Kaplan M. Kula F. 2008. International Tourism Demand for Turkey: A

Dynamic Panel Data Approach. MPRA. No.10601. doi:10.1016/10601

Baltagi B. 2005. Econometric Analysis of Panel Data 3rd Edition. Englan: John

Wiley&Sons.Ltd.

[BI]. 2016. Bank Indonesia. Data. [internet]. Diakses melalui

http://www.bi.go.id/en/moneter/kalkulator-kurs/Default.aspx

[BPS]. 2014. Badan Pusat Statistik. Data. [internet]. Diakses melalui

https://www.bps.go.id/

Chadeeand D. Mieczkowski Z. 1987. An Empirical Analysis of the Effects of the

Exchange Rate on Canadian Tourism. Journal of Travel Research. 26: 13.

DOI: 10.1177/004728758702600103

Dewi AS. 2013. Analisis Daya Saing dan Permintaan Pariwisata Indonesia di

Pasar ASEAN [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

[EIA]. 2016. U.S. Energy Information and Administration. Data. [internet].

Diakses melalui http://www.eia.gov/

Eugenio-Martín, Juan L. Morales, Noelia M. Scarpa Riccardo. 2004. Tourism and

Economic Growth in Latin American Countries: A Panel Data Approach.

Firdaus M. 2011. Aplikasi Ekonometrika untuk Data Panel dan Time Series.

Bogor (ID): IPB Press.

Floyd, Myron F. Gibson, Heather. Pennington-Gray, Lori. Thapa, Brijesh. 2014.

The Effect of Risk Perceptions on Intentions to Travel in the Aftermath of

September 11, 2001. Journal of Travel & Tourism Marketing. 15:2-3. 19-38.

DOI: 10.1300/J073v15n02_02

Gujarati DN. 2007. Dasar-dasar Ekonometrika Jilid 2, Edisi 3. Julius AM, Yelvi

A, penerjemah Jakarta (ID). Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Essentials of

Econometrics.

Hakim DB. Kustiari R. Oktaviani R. Singagerda FIS. 2013. Analisis Aliran

Investasi dan Perdagangan Pariwisata Indonesia. Bina Ekonomi Majalah

Ilmiah Fakultas Ekonomi Unpar. 17(2).

Kadir, Norsiah. 2010. The Cointegration and Causality Tests for Tourism and

Trade in Malaysia. International Journal of Economics and Finance. Vol. 2.

No. 1.

[Kemenpar]. 2015. Statistic Arrivals 2014. [internet]. [diunduh 2016 Maret 24].

Tersedia pada http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=142&id=3068

Kiang YJ. Sarochananjeen O. Yang F. Wang Y. 2015. Relationship Between

Exchange Rates and Tourist Number in Thailand: Empirical Analysis of Panel

Data. Journal of Accounting, Finance & Management Strategy. Vol 10. No.

2.107-124.

Kılıç, Cüneyt. Bayar, Yılmaz. 2014. Effects of Real Exchange Rate Volatility on

Tourism Receipts and Expenditures in Turkey. Advances in Management

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

46

&Applied Economics.Vol. 4, no.1 89-101. ISSN: 1792-7544 (print version),

1792-7552 (online).

Kutan, Ali M. 2003. Regional Effects of Terrorism on Tourism in Three

Mediterranean Countries. Journal of Conflict Resolution. 47: 621. DOI:

10.1177/0022002703258198.

Leea, Chien-Chiang. Chang, Chun-Ping. 2007. Tourism development and

economic growth: A closer look at panels. Tourism Management 29. 180–192.

Mankiw NG. 2007. Makroekonomi, Edisi 6. Fitria L, Imam N, penerjemah

Jakarata(ID). Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Macroeconomics 6th

Edition.

Massidda,Carla. Etzo, Ivan. 2012. The determinants of Italian domestic tourism:

A panel data analysis. Tourism Management 33. 603-610.

doi:10.1016/j.tourman.2011.06.017

Munoz GT. Amaral T. 2010. An Econometric Model for International Tourism

Flows to Spain. Applied Economics Letters. 7:8. 525-529. DOI:

10.1080/13504850050033319Naude W. Saayman A. 2005. Determinants of

Tourist Arrivals in Africa: A Panel Data Regression Analysis. Tourism

Economics. 11 (3), 365–391.

Nurjaya P. 2014. Analisis Pengaruh Pariwisata terhadap Perekonomian Negara-

negara ASEAN+4 [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Quadri, Donna L. Zheng, Tianshu. 2014. A Revisit to the Impact of Exchange

Rates onTourism Demand: The Case Of Italy. The Journal of Hospitality

Financial Management, 18:2, 47-60, DOI: 10.1080/10913211.2010.10653894

Saha S. Yap G. 2013. The Moderation Effects of Political Instability and

Terrorism on Tourism Development: A Cross-Country Panel Analysis. Journal

of Travel Research. XX(X) 1–13. DOI: 10.1177/0047287513496472

Sandler, Todd. Enders, Walter. 2004. An economic perspective on transnational

terrorism. European Journal of Political Economy. Vol. 20. 301–316.

doi:10.1016/j.ejpoleco.2003.12.007

Sonmez, Sevil F. Graefe, Alan R. 1998. Influence of Terrorism Risk on Foreign

Tourism Decisions. Annals of Tourism Research. Vol. 25, No. 1, pp. 112-144.

Surugiu C. Leitão N. Surugiu M. 2011. A Panel Data Modelling of International

Tourism Demand: Evidences for Romania. Ekonomska istraživanja. 24(1):134-

145. ISSN 1331-677X

[Vision of Humanity]. 2016. Global Terrorism Index. Data. [Internet]. Diakses

melalui http://www.visionofhumanity.org/#/page/indexes/terrorism-index

[Vision of Humanity]. 2015. Global Terrorism Index Report 2015. [internet].

[diunduh 2016 April]. Tersedia padahttp://static.visionofhumanity.org/sites

/default/files/ 2015%20Global%20Terrorism%20Index%20Report_2.pdf

Vita, Glauco D. Kyaw, Khine S. 2013. Role Of The Exchange Rate In Tourism

Demand. Annals of Tourism Research. Vol. 43. pp. 624–627.

[World Bank]. 2014. World Development Indicators. [internet]. Diakses melalui

http://data.worldbank.org/indicator/

[World Bank]. 2014. World Governance Indicators. [internet]. Diakses melalui

http://info.worldbank.org/governance/wgi/

[World Tourism Organization]. 2015. Tourism Highlights 2015. [internet].

[diunduh 2016 April 22]. Tersedia pada www.e-unwto.org/doi/pdf/

10.18111/9789284416899

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

47

[WTTC]. 2014. World Travel and Tourism Council. Data. [internet]. Diakses

melalui http://www.wttc.org/datagateway/

Yoeti OA. 2008. Ekonomi Pariwisata: Introduksi, Informasi, dan Implementasi.

Jakarta (ID): Kompas.

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

48

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil estimasi panel data dengan menggunakan pooled least square

terhadap model jumlah kunjungan wisatawan mancanegara indonesia

2010-2014

Dependent Variable: LNTOUR

Method: Panel Least Squares

Date: 07/18/16 Time: 07:24

Sample: 2010 2014

Periods included: 5

Cross-sections included: 9

Total panel (balanced) observations: 45 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LNGDP 0.715463 0.118365 6.044574 0.0000

LNER -0.029061 0.036689 -0.792080 0.4332

LNJE -0.232326 0.036776 -6.317330 0.0000

PR -5.191025 1.732617 -2.996060 0.0048

D1 0.453083 0.240171 1.886501 0.0669

D2 0.099041 0.153360 0.645810 0.5223

C 11.99209 1.894317 6.330559 0.0000 R-squared 0.605432 Mean dependent var 13.11785

Adjusted R-squared 0.543131 S.D. dependent var 0.741554

S.E. of regression 0.501232 Akaike info criterion 1.598538

Sum squared resid 9.546864 Schwarz criterion 1.879575

Log likelihood -28.96711 Hannan-Quinn criter. 1.703306

F-statistic 9.717957 Durbin-Watson stat 0.418320

Prob(F-statistic) 0.000002

Sumber: Output regesi data panel Eviews 6.0

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

49

Lampiran 2 Hasil estimasi panel data dengan menggunakan fixed effect model dengan

pembobotan (cross-section weight) pada model jumlah kunjungan

wisatawan mancanegara indonesia2010-2014

Dependent Variable: LNTOUR

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 07/18/16 Time: 07:25

Sample: 2010 2014

Periods included: 5

Cross-sections included: 9

Total panel (balanced) observations: 45

Linear estimation after one-step weighting matrix Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LNGDP 1.400397 0.322978 4.335883 0.0002

LNER 0.155089 0.104900 1.478451 0.1497

LNJE -0.033894 0.011403 2.972360 0.0058

PR -0.648819 0.251655 -2.578211 0.0151

D1 -0.002250 0.024051 -0.093555 0.9261

D2 -0.007088 0.010142 0.698837 0.0490

C -2.282871 3.009150 -0.758643 0.4540 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.999045 Mean dependent var 22.13108

Adjusted R-squared 0.998599 S.D. dependent var 17.76774

S.E. of regression 0.061716 Sum squared resid 0.114266

F-statistic 2241.781 Durbin-Watson stat 1.937928

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.995104 Mean dependent var 13.11785

Sum squared resid 0.118463 Durbin-Watson stat 1.602796

Sumber: Output regesi data panel Eviews 6.0

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

50

Lampiran 3 Hasil estimasi panel data dengan menggunakan random effect model

pada model jumlah kunjungan wisatawan mancanegara indonesia

2010-2014

Dependent Variable: LNTOUR

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 07/18/16 Time: 07:28

Sample: 2010 2014

Periods included: 5

Cross-sections included: 9

Total panel (balanced) observations: 45

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LNGDP 0.837128 0.176696 4.737671 0.0000

LNER 0.052364 0.071327 0.734145 0.4674

LNJE 0.004821 0.018481 0.260859 0.7956

PR -1.553684 0.332234 -4.676470 0.0000

D1 -0.019868 0.036759 -0.540495 0.5920

D2 0.012576 0.019869 0.632969 0.5305

C 5.400339 1.883942 2.866510 0.0067 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.520027 0.9857

Idiosyncratic random 0.062614 0.0143 Weighted Statistics R-squared 0.709148 Mean dependent var 0.705329

Adjusted R-squared 0.663223 S.D. dependent var 0.135446

S.E. of regression 0.078603 Sum squared resid 0.234778

F-statistic 15.44174 Durbin-Watson stat 0.813271

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared -0.148304 Mean dependent var 13.11785

Sum squared resid 27.78402 Durbin-Watson stat 0.006872

Sumber: Output regesi data panel Eviews 6.0

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

51

Lampiran 4 Hasil uji-f (chow test) terhadap model jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara indonesia 2010-2014

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 539.239734 (8,30) 0.0000

Sumber: Output regesi data panel Eviews 6.0

Lampiran 5 Hasil uji hausman terhadap model jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara indonesia 2010-2014

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 0.000000 6 1.0000

* Cross-section test variance is invalid. Hausman statistic set to zero.

Sumber: Output regesi data panel Eviews 6.0

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

52

Lampiran 6 Hasil uji normalitas pada model jumlah kunjunganwisatawan

mancanegara indonesia 2010-2014

Sumber: Output regesi data panel Eviews 6.0

Lampiran 7 Hasil uji multikolinearitas dalam model jumlah kunjunganwisatawan

mancanegara indonesia 2010-2014

LNTOUR LNGDP LNER LNJE PR D1 D2

LNTOUR 1 0.40680230 0.251547767 -0.3413206 -0.08918596 0.08386556 0.00893622

LNGDP 0.4068023 1 0.351984372 0.42523332 -0.02491177 -0.0064951 0.00411418

LNER 0.2515477 0.35198437 1 -0.0528292 0.094812924 0.31511230 -0.0057447

LNJE -0.341320 0.42523332 -0.05282920 1 -0.30347107 0.06289580 0.04837492

PR -0.089185 -0.0249117 0.094812924 -0.3034710 1 0.11590590 0.03536078

D1 0.0838655 -0.0064951 0.315112300 0.06289580 0.115905902 1 -0.0533760

D2 0.0089362 0.00411418 -0.00574474 0.04837492 0.035360788 -0.0533760 1

Sumber: Output regesi data panel Eviews 6.0

0

2

4

6

8

10

12

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5

Series: Standardized Residuals

Sample 2010 2014

Observations 45

Mean -2.78e-15

Median -0.008435

Maximum 1.384994

Minimum -1.310107

Std. Dev. 0.794641

Skewness -0.041386

Kurtosis 2.002329

Jarque-Bera 1.879123

Probability 0.390799

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH … · Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dipengaruhi oleh variabel GDP per kapita negara asal, ... mancanegara ke

53

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukabumi pada tanggal 24 Juli 1994 dari ayah Hidayat

dan ibu Yanti Hendayani. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 19 Bogor dan lulus pada tahun 2009.

Penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2 Bogor dan lulus pada tahun 2012.

Setelah lulus SMA, penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor melalui jalur

SNMPTN Undangan dan diterima di Departemen Ilmu Ekonomi Program Studi

Ekonomi Studi Pembangunan.

Selama perkuliahan, penulis aktif mengikuti organisasi Himpunan Profesi dan

Peminat Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan FEM IPB (HIPOTESA) sebagai

anggota DISTRO tahun 2015. Penulis juga aktif berpartisipasi dalam berbagai

kepanitian yang diselenggarakan oleh fakultas ataupun departemen, diantaranya

adalah The 10th Hipotex-R, The 4th JUST, The 4th Bogor Art Festival, The 11th

Hipotex-R, IPB Art Contest 2015, dan Agrisymphony 2015.