Analisis ELSA

31
Tugas Teori Portfolio Dan Analisis Investasi “ Penilaian Kinerja Saham PT. Elnusa Tbk ” Nama : Felix Karyadi Yohan NRP : 3082067 Kp : A

Transcript of Analisis ELSA

Page 1: Analisis ELSA

TugasTeori Portfolio Dan Analisis Investasi

“ Penilaian Kinerja SahamPT. Elnusa Tbk ”

Nama : Felix Karyadi YohanNRP : 3082067Kp : A

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA

UNIVERSITAS SURABAYA

SEMESTER GENAP 2010

Page 2: Analisis ELSA

Company Profile

PT Elnusa Tbk. ("Elnusa") adalah satu-satunya perusahaan nasional yang memiliki

kompetensi dikombinasikan dalam minyak hulu & layanan gas, yaitu geoscience,

pengeboran dan ladang minyak. Elnusa adalah perusahaan swasta, afiliasi Pertamina

Group - sebuah perusahaan minyak milik negara Indonesia, yang dimana mayoritas

pemegang saham kami bertanggung jawab atas keputusan-keputusan penting yang

akan diambil oleh perusahaan.

Elnusa didirikan oleh PT. Electronika Nusantara Di Jakarta Pada Tahun 1969. Elnusa

mulai sebagai operasi PT Pertamina perusahaan jasa pendukung. Pada tahun 2004

Elnusa memulai proses bisnis re-engineering yang melibatkan merger dan akuisisi.

Akibatnya, pada tahun 2006 Elnusa mempunyai afiliasi bisnis empat belas dan dua

portofolio bisnis. dua fokus bisnis utamanya saat itu adalah:

1. Terpadu minyak dan gas jasa

2. Telematika dukungan layanan

Elnusa resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (Bursa Efek Indonesia) pada 6 Februari

2008. Dengan prinsip yaitu profesionalisme, transparansi, manajemen dan "bersih &

terpercaya" etika bisnis, Elnusa siap lalu untuk menghadapi tantangan, nasional,

regional dan internasional. Elnusa memiliki lebih dari 40 tahun pengalaman di hulu

minyak dan gas industri jasa dengan klien yang bersifat multi-nasional dan setia. Saat

ini, Elnusa merupakan market leader di hulu minyak dan gas terintegrasi sektor jasa

melayani baik klien nasional dan multi-nasional.

Page 3: Analisis ELSA

VISI

 

Untuk menjadi kelas dunia dan kebanggaan nasional di minyak dan gas jasa solusi

total sehingga memberikan nilai investasi yang optimal kepada stakeholders.

MISI

 

- Menyediakan kualitas layanan terpadu untuk kepuasan pelanggan, didukung

oleh sumber daya manusia yang profesional, ketersediaan peralatan dan

teknologi, perbaikan terus-menerus dan inovasi produk dan pengembangan.

- Melakukan praktek bisnis semua berdasarkan kelas dunia praktik standar

engineering yang baik dengan tetap menerapkan standar kualitas kelas dunia,

kesehatan, keselamatan dan lingkungan kebijakan dalam hal QHSE.

  

- Memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan meningkatkan kinerja

keuangan dan non-keuangan.

- Terus meningkatkan nilai saham, meningkatkan kesejahteraan karyawan,

membina hubungan saling menguntungkan dengan pemerintah mitra bisnis,

dan masyarakat dimana Elnusa beroperasi masuk

  

Corporate value

Elnusa menawarkan layanan berkualitas, handal infrastruktur, sumber daya

manusia yang kompeten dan teknologi terbaru. Kami juga mempertahankan

integritas, dan kualitas produk dan layanan.

 

Page 4: Analisis ELSA

Elnusa bertekad untuk mencapai kelangsungan usaha dengan menggunakan Triple

Bottom Lines (Profit, People, Planet):

1. Sukses Bisnis

2. Lingkungan

3. Aspek Sosial

 

Elnusa berkomitmen untuk nilai-nilai perusahaan sebagai berikut:

1.CLEAN, Integrity, honesty, accountable and clean in conducting business.

2.RESPECTFUL, Professionalism, quality, continuous improvement,

transparency as the basics for business growth and national pride.

3.SYNERGY, Mutually appreciative cooperation and consolidated alliances

to achieve performance.

Lokasi Proyek ELSA

Merah = Geoscience ServiceBiru = Oilfield ServiceHijau = Drilling Service

Page 5: Analisis ELSA

Analisis Fundamental

Top Down Analisis

- Analisis Perekonomian Global

Pertumbuhan

perekonomian global

2008 2009 2010

1.8% 2.2% diperkirakan tumbuh 2.7%

Dari tabel diatas, dapat kita lihat bahwa Perekonomian Global terus meningkat sejak

terlepas dari krisis moneter dunia tahun 2008. Tetapi dampak yang tersisa dari krisis

moneter maseh terjadi dibeberapa negara eropa seperti terjadinya krisis di Yunani.

Amerika Serikat juga diprediksi akan mengalami peningkatan ekonomi sebesar 3,6%,

Jepang sebesar 1,1%. Pertumbuhan ekonomi global diprediksi akan semakin tinggi,

pertumbuhan ini juga dipimpin oleh negara-negara maju.

IP Terendah Nilai Tertinggi Nilai

Amerika April 2009 94.9 Feburari 2010 100.5

Jepang Febuari 2009 67.2 Febuari 2010 88.2

Tabel diatas juga menunjukan pemulihan ekonomi negara-negara tujuan ekspor

Indonesia, karena Amerika dan Jepang adalah negara-negara tujuan ekspor Indonesia.

Disini dapat terlihat bahwa IP ( indeks produksi industri ) terus meningkat yang

mengakibatkan akan tingginya permintaan-permintaan ekspor dari negara tersebut.

Page 6: Analisis ELSA

- Perekonomian Indonesia

Rank Country GDP (millions of USD)

— Gross world product 44,384,871

1 Amerika Serikat 12,455,068

2 Jepang 4,533,965

3 Jerman 2,794,926

4 Tiongkok 2,234,297

5 Britania Raya 2,198,789

6 Prancis 2,126,630

24 Indonesia 287,217

GDP Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, terbukti dengan naiknya GDP

Indonesia menjadi peringkat 24 dibandingkan tahun sebelumnya Indonesia berada

pada peringkat 32

DeskripsiTahun

2006 2007 2008 2009

Atas Dasar Harga Berlaku  

Produk Domestik Bruto Per Kapita

15.028.519,

5

17.509.564,

7

21.666.747,

8

24.261.805,

2

Produk Nasional Bruto Per Kapita

14.388.222,

3

16.789.465,

2

20.897.175,

6

23.413.726,

5

Pendapatan Nasional Per Kapita

13.195.094,

0

15.416.788,

7

19.509.073,

2

21.483.003,

1

   

Atas Dasar Harga Konstan 2000  

Produk Domestik Bruto Per Kapita 8.313.200,7 8.705.503,8 9.112.050,7 9.409.085,8

Produk Nasional Bruto Per Kapita 7.800.772,4 8.171.190,0 8.689.356,3 8.934.436,8

Pendapatan Nasional Per Kapita 7.135.668,3 7.485.970,1 8.096.309,7 8.183.989,1

Dari tabel diatas, terlihat juga bahwa indikator-indikator fundamental seperti PDB,

PNB, dan Pendapatan Nasional Indonesia terus meningkat. Dengan meningkatnya

Page 7: Analisis ELSA

indikator-indikator tersebut, maka akan semakin menunjukan bahwa Indonesia

memiliki potensi yang baik sebagai tempat investor untuk menginvestasikan dananya.

Dari Chart IHSG diatas menunjukan bahwa kinerja saham-saham yang ada di

Indonesia mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Dari awal 2007 hingga 2010,

IHSG mengalami peningkatan kurang lebih sebesar 30%. Dan dari grafik diatas,

dapat diprediksi IHSG cenderung akan terus naik karena garis trend menunjukan

Uptrend, dan pada tanggal 2 juni, telah terjadi Golden Cross antara IHSG dengan

indikator MA.

Ekspor-Impor

Ekspor US$ Pertumbuhan

(%)

Impor US$ Pertumbuhan

(%)

2009 116.5 M -15 2009 96.86 M -25

2008 137 M 20.1 2008 128.79 M 40.5

Page 8: Analisis ELSA

Penurunan ekspor pada tahun 2009 disebabkan oleh penurunan ekspor minyak dan

gas sebesar minus 34,7 persen dan penurunan ekspor selain migas minus 9,6 persen.

Penurunan ekspor migas disebabkan oleh penurunan ekspor minyak mentah sebesar

minus 37 persen, penurunan ekspor hasil minyak minus 36,2 persen, dan penurunan

ekspor gas alam sebesar minus 32,1 persen.

Tiga negara utama tujuan ekspor no migas Indonesia adalah Jepang (12.46 %), AS

(11,4%) da, China (8,53%). Proporsi Ekspor no migas paling besar adalah pada

sektor Industri, kemudian sektor pertambangan, pertanian dan lain-lainnya. Untuk

sektor pertambangan yang Batubara memiliki proporsi ekspor paling besar.

Pada tahun 2010, ekspor diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan

membaiknya prospek ekonomi global. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi global

(terutama negara-negara tujuan ekspor Indonesia) juga pasti akan mendorong

peningkatan permintaan barang impor, termasuk dari Indonesia.

Cadagan Devisa

Cadangan devisa Indonesia kembali bertambah dan kini sudah melebihi US$ 75

miliar, yang merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah. Cadangan devisa itu

berarti mengalami kenaikan lebih dari US$ 4 miliar jika dibandingkan per akhir Maret

2010 yang mencapai US$ 71,4 miliar. Bank sentral sendiri memperkirakan cadangan

devisa Indonesia akan terus meningkat dan di akhir tahun 2010 bisa mencapai US$

78,5 miliar yang setara dengan 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri

pemerintah.

Jika angka itu tercapai, maka berarti terjadi kenaikan hingga US$ 12,4 miliar atau

sekitar 18,7% dibandingkan cadangan devisa per akhir Desember 2009 yang sebesar

US$ 66,104 miliar. Bank Indonesia menjelaskan, kenaikan cadangan devisa itu

diharapkan bisa didukung dari surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang

diharapkan bisa mencapai US$ 12,5 miliar di akhir 2010.

Posisi cadangan devisa Indonesia sepanjang tahun 2010 adalah:

* 31 Januari 2010 : US$ 70 miliar / * 28 Februari 2010 : US$ 69,7 miliar

* 31 Maret 2010 : US$ 71,4 miliar/ * 20 April 2010 : US$ 75 miliar

Page 9: Analisis ELSA

- Analisis Sektor

Dari Chart Sektor Mining diatas juga menggambarkan bahwa sektor mining

(tambang) tidak menunjukan akan adanya penurunan yang signifikan yang dapat

mempengaruhi saham-saham didalamnya. Jika dilihat dari indikator MA, MACD dan

RSI, maka dapat diprediksi bahwa sektor tambang akan cenderung stabil kedepannya.

Rata-rata produksi minyak bumi Indonesia pada tahun 2009 sebesar 949 ribu barel per

hari, tercapai 98,9% dari target pemerintah sebesar 960 ribu barel per hari. Penundaan

proyek akibat krisis ekonomi global dan unplanned shutdown seperti gangguan cuaca,

rusaknya fasilitas produksi, masalah kelistrikan, hingga pencurian menjadi penyebab

utama tidak tercapainya target produksi minyak bumi. Meskipun demikian,

pencapaian tersebut meningkat 2,6% dari tahun 2008 sebesar 925 ribu barel per hari.

Kondisi sebaliknya justru terjadi pada produksi gas bumi, dimana produksi gas lebih

tinggi dari target produksi yaitu 7.960 juta kaki kubik per hari. Gabungan produksi

minyak dan gas bumi tahun 2009 mencapai sekitar 2,374 juta setara barel minyak.

Page 10: Analisis ELSA

Realisasi produksi migas ini lebih tinggi dibandingkan realisasi produksi migas tahun

lalu yang hanya sebesar 2,305 juta setara barel minyak.

- Laporan Keuangan PT. Elnusa Tbk

In milions Rupiah,unless otherwise statedURAIAN 2005 2006 2007LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Usaha 1.296.372 1.877.981 2.103.690 Laba Kotor 277.896 348.637 398.745 Laba Usaha 77.547 115.331 144.354 Depresiasi 88.254 89.310 121.016 EBITDA 165.801 204.641 265.370 Beban Keuangan 23.595 38.732 42.392 Laba Bersih 58.615 83.033 100.140 Jumlah Saham Beredar(ribu lembar) 5.838.500 5.838.500 5.838.500Laba Bersih per Saham (Rp) 10 14 17 NERACA Aktiva Lancar 652.741 835.284 994.492 Aktiva Tetap - bersih 633.516 702.095 836.185 Total Aktiva 1.548.293 1.808.610 2.159.405 Kewajiban Lancar 595.022 736.231 918.095 Kewajiban Tidak Lancar 128.273 178.588 277.169 Total Kewajiban 723.295 914.819 1.195.264 Interest Bearing Debt 267.722 296.762 591.871 Ekuitas 809.063 879.408 948.901 Modal Kerja - bersih 57.719 99.053 76.397 Pengeluaran Modal 90.544 92.438 156.916 LAPORAN ARUS KAS Arus Kas Bersih dari Operasi 24.373 78.849 (142.145) Arus Kas Bersih untuk Investasi (68.526) (29.307) (126.713) Arus Kas Bersih dari Pendanaan 72.372 12.038 218.748 RASIO KEUANGAN Margin Laba Operasi 6% 6% 7% Margin Laba Bersih(Net Profit Margin) 5% 4% 5% Margin EBITDA 13% 11% 13% Rasio Lancar(Current Ratio) 110% 113% 108% Perputaran Total Aset (Asset Turnover) 84% 104% 97% Imbal Hasil Asset (ROA) 4% 5% 5% Imbal Hasil Ekuitas (ROE) 7% 9% 11% Hutang/Ekuitas(Debt To Equity) 0,33 0,34 0,62 Hutang/Total Aset(Debt To Total Asset) 0,17 0,16 0,27 Hutang/EBITDA 1,61 1,45 2,23 EBITDA/Beban Bunga 7,03 5,28 6,26 Total Kewajiban/Ekuitas 0,89 1,04 1,26 Total Kewajiban/Aset 0,47 0,51 0,55

Page 11: Analisis ELSA

In milions Rupiah,unless otherwise statedURAIAN 2008 2009 LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Usaha 2.543.193 3.662.331 Laba Kotor 394.874 543.028 Laba Usaha 180.387 276.287 Depresiasi 150.688 203.311 EBITDA 331.075 479.598 Beban Keuangan 58.987 92.958 Laba Bersih 133.722 466.233 Jumlah Saham Beredar(ribu lembar) 7.298.500 7.298.500 Laba Bersih per Saham (Rp) 19 65 NERACA Aktiva Lancar 1.619.482 2.548.026 Aktiva Tetap - bersih 1.294.400 1.413.322 Total Aktiva 3.317.816 4.210.421 Kewajiban Lancar 1.163.382 1.661.190 Kewajiban Tidak Lancar 522.342 624.978 Total Kewajiban 1.685.724 2.286.168 Interest Bearing Debt 917.461 980.193 Ekuitas 1.613.833 1.909.678 Modal Kerja - bersih 456.100 886.836 Pengeluaran Modal 577.558 241.046 LAPORAN ARUS KAS Arus Kas Bersih dari Operasi 35.972 288.389 Arus Kas Bersih untuk Investasi (549.049) 320.030 Arus Kas Bersih dari Pendanaan 807.249 114.663 RASIO KEUANGAN Margin Laba Operasi 7% 8% Margin Laba Bersih(Net Profit Margin) 5% 13% Margin EBITDA 13% 13% Rasio Lancar(Current Ratio) 139% 153% Perputaran Total Aset (Asset Turnover) 77% 87% Imbal Hasil Asset(ROA) 4% 11% Imbal Hasil Ekuitas (ROE) 8% 24% Hutang/Ekuitas(Debt To Equity) 0,57 0,51 Hutang/Total Aset(Debt To Total Asset) 0,28 0,23 Hutang/EBITDA 2,77 2,04 EBITDA/Beban Bunga 5,61 5,16 Total Kewajiban/Ekuitas 1,04 1,20 Total Kewajiban/Aset 0,51 0,54

Dari Laporan keuangan PT. Elnusa Tbk diatas, terjadi peningkatan laba bersih yang

sangat tinggi sekitar 248,65% serta rasio-rasio keuangan seperti ROI, ROE, Asset

Page 12: Analisis ELSA

Turnover, Net Profit Margin, Net Profit, dan rasio-rasio lainnya menunjukan

perubahan yang positif dari tahun ke tahun. Hal ini tentu saja menjanjikan untuk

berinvestasi ke saham ELSA untuk masa jangka panjang.

Perbandingan Rasio Keuangan antara PT. Elnusa Tbk (ELSA) dengan PT. Perdana

Karya Perkasa Tbk (PKPK)

RASIO KEUANGAN ( September 2009 )

ELSA PKPK

Price Book Value (PBV) 1,25 1,01

Price Earning Ratio (PER) 3,95 9.38

Imbal Hasil Asset(ROA) 16,74 3,13

Imbal Hasil Ekuitas (ROE) 33.89 7.81

Earning Per Share (EPS) 67.49 24.77

Dari Perbandingan Diatas Menunjukan bahwa rasio-rasio keuangan yang dimiliki

Saham ELSA lebih unggul dibandingankan dengan saham PKPK, hal ini dikarenakan

ROA, ROE, EPS ELSA lebih tinggi jika dibandingkan dengan PKPK. Dengan

demikian berarti, saham ELSA lebih layak untuk dimiliki dibandingkan dengan

saham PKPK.

Page 13: Analisis ELSA

Analisis Teknikal

INDIKATOR DAN METODE PEGAMBILAN KEPUTUSAN

Indikator Yang Digunakan :

Moving Average (MA) adalah suatu trend following indicator yang dihitung

dari rata-rata bergerak (periode tertentu) dari suatu saham/indeks. MA dapat

dipergunakan untuk memprediksi arah pergerakan harga saham /indeks, dan

juga dapat digunakan sebagai signal BELI atau JUAL

Perpotongan antara Single garis MA dengan Harga saham

Signal JUAL terjadi pada saat harga saham berada dibawah

(menembus kebawah) garis MA, sebaliknya

Signal BELI terjadi pada saat harga saham berada diatas

(menembus keatas) garis MA

MACD adalah salah satu alat analisis teknikal yang digunakan untuk

memonitor perkembangan harga saham yang dapat memberikan signal yang

akurat pada saat harga saham bergerak dalam suatu trend naik atau turun dan

tidak dalam pergerakan sideways.

Signal BELI terlihat pada saat garis MACD solid memotong garis

MACD tipis (garis trigger) ke arah atas, sebaliknya

Signal JUAL terlihat pada saat garis MACD solid memotong garis

MACD tipis (garis trigger) ke arah bawah.

Page 14: Analisis ELSA

RSI adalah suatu oscialltor indikator yang digunakan untuk melihat

kemungkinan terjadinya suatu titik-titik balik (turning points) atau bahkan

perubahan garis trend

Oversold, suatu saham dikatakan oversold apabila tekanan jual

sudah melemah dan technical rebound diperkirakan segera terjadi.

(Oversold merupakan signal beli)

Overbought, suatu saham dikatakan overbought apabila tekanan

beli sudah melemah dan technical correction diperkirakan segera

terjadi. (Overbought merupakan signal jual)

Overbought & Oversold. Sebagai aturan umum, RSI overbought di

level 70, dan oversold dilevel 30. Signal BELI, pada saat RSI

memotong kearah atas level 30, dan signal JUAL, pada saat

memotong kearah bawah level 70

Chart ELSA (Periode 11-02-2008 – 11-6-2010)

Page 15: Analisis ELSA

- MA (Moving Average)

Dari indikator ini dapat kita lihat, bahwa pada Saham ELSA telah terjadi Dead

Cross, dimana Dead Cross merupakan Sinyal untuk menjual sebuah Saham.

- MACD (Moving Average Convergence Divergence)

Dari indikator ini dapat kita lihat, bahwa pada Saham ELSA indikator MACD

kurang begitu menunjukan perubahan yang berarti akhir-akhir ini. Hal ini berarti,

indikator ini tidak terlalu berfungsi untuk menilai saham ELSA untuk saat

sekarang

- RSI (Relative Strength Index)

Dari indikator ini dapat kita lihat, bahwa saham ELSA layak untuk dibeli, karena

telah terjadi Oversold, hal ini berarti tekanan jual terhadap saham ELSA telah

melemah dan ini memungkinkan untuk mengakibatkan Rebound pada Saham

ELSA

RUMOR Saham ELSA

Elnusa Lepas 25 Persen Saham Tristar

Senin, 17 Mei 2010 | 11:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Elnusa Tbk (ELSA) telah melepas 25 persen

sahamnya di Elnusa Tristar Ramba Limited ke Eurorich Group Limited. Hal tersebut

diungkapkan pihak ELSA dalam keterbukaan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin,

(17/5/2010).

Menurut Pth Direktur Utama ELSA, M Jauzi Arif, penandatangan kontrak tersebut

telah dilaksanakan pada 10 Mei 2010 lalu. Pihak Eurorich sendiri telah melakukan

pembayaran kepada ELSA sebesar 1 juta dollar AS atas pembelian 25 persen saham

di Elnusa Tristar Ramba pada 11 Mei lalu.

Dalam perjanjuan jual beli tersebut, disebutkan bahwa, perjanjian tersebut akan

efektif setelah adanya pembayaran. Penandatangan surat konfirmasi penyelesaian juga

telah dilakukan pada 12 Mei 2010. M Jauzi menyebutkan, ELSA menjual sahamnya

di Elnusa Tristar Ramba karena pertimbangan bisnis yang juga disebabkan akan

Page 16: Analisis ELSA

segera berakhirnya masa kontrak TAC dalam Blok Ramba tersebut pada Oktober

2010.

"Dana hasil penjualan saham ETRL akan digunakan ELSA untuk memperkuat

kompetensi inti Perseroan, yaitu di bidang jasa hulu migas terintegrasi," kata M Jauzi.

(Anna Suci Perwitasari/Kontan)

Benakat Resmi Kantongi 66,2% Saham ELSA

Senin, 15 Maret 2010 - 10:33 wib

Widi Agustian - Okezone

JAKARTA - PT Elnusa Tbk (ELSA) menuturkan jika PT Benakat Petroleum Energy

Tbk (BIPI) telah menyelesaikan transaksi penjualan saham milik PT Tridaya Esta.

Dimana pada tahap pertama telah beralih sebanyak 66,21 persen atau1.795.496.332

lembar saham ELSA yang dimiliki Tridaya kepada BIPI

"Pada tahap pertama telah beralih seebesar 1.795.496.332 lembar saham melalui pasar

negoisasi di BEI guna menyelesaikan kewajibannya kepada kreditur," jelas Pjs

Direktur Utama ELSA Lucy Sycilia dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek

Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (15/3/2010).

Dimana Tridaya awalnya memiliki sebanyak 37,15 persen atau 2.711.565.890 lembar

saham ELSA. "Rencana pengalihan saham tahap berikutnya dilaksanakan pada

tanggal 12 April 2010," jelas dia lagi.

Page 17: Analisis ELSA

Sebelumnya, BIPI juga telah menegaskan jika pihaknya sudah menyelesaikan akuisisi

37,15 persen saham PT Elnusa Tbk (ELSA), melalui PT Tri Daya Esta (TDE), senilai

Rp894,3 miliar atau Rp330 per saham.

Untuk keperluan akuisisi tersebut, perseroan mendapatkan kucuran dana dari PT

Indotambang Perkasa yang merupakan pemegang saham pengendali BIPI dengan

porsi 55,57 persen. “Akuisisi telah kami selesaikan pada 12 Maret lalu. Dana akuisisi

seluruhnya merupakan pinjaman dari Indotambang Perkasa,” ujar Investor Relations

& Corporate Secretary BIPI Ferdinand Dion, di Jakarta kemarin.

Menurut dia, perseroan tidak jadi menggunakan pinjaman bank, seperti yang

direncanakan sebelumnya. Itu dilakukan setelah ada komitmen dari pemegang saham

pengendali untuk menyuntikkan dana dalam bentuk pinjaman. Namun, Dion sendiri

tidak menjelaskan seperti apa bentuk pinjaman yang diberikan Indotambang Perkasa.

Dia hanya mengatakan, perseroan memilih menggunakan dana pemegang saham

karena akuisisi harus diselesaikan pertengahan Maret, sesuai perjanjian jual beli (sale

and purchase agreement/SPA) dengan TDE pada 10 Februari lalu.

“Sebelumnya, memang ada beberapa opsi yang bisa kami ambil.Di mana salah

satunya pinjaman bank. Tapi, kami lebih memilih menggunakan pinjaman dari

pemegang saham karena masalah waktu juga,” jelasnya.

Dia menegaskan, akuisisi tersebut telah komplet. Di mana seluruh kewajiban TDE

telah diselesaikan, termasuk saham ELSA yang masih dalam status gadai dengan

perusahaan asal Singapura, Dharma Investments Pte Ltd.

“Seluruh saham yang kami beli itu sudah free and clear,” kata Dion.

Dengan selesainya akuisisi Elnusa maka laba bersih Benakat di akhir 2010 akan

bertambah 30 persen, menjadi Rp292,5 miliar atau tumbuh 1.989,28 persen.

Selain masuknya Elnusa, pertumbuhan tinggi Benakat juga dipicu mulai

Page 18: Analisis ELSA

terkonsolidasinya pendapatan anak-anak usaha di tahun ini. Transaksi akuisisi ELSA

pekan lalu, dilakukan dengan bantuan broker PT Sinarmas Sekuritas (DH). DH

memfasilitasi transaksi tutup sendiri (crossing) terhadap 37,15 persen saham Elnusa di

harga Rp330 per saham atau senilai total Rp894,816 miliar.

Dengan begitu, porsi pemegang saham Elnusa setelah crossing adalah PT Pertamina

sebesar 41 persen (3 miliar saham), Benakat 37,15 persen (2,7 miliar saham), dan

sisanya publik sebesar 27,74 persen (1,5 miliar saham).

Terlihat, saham BIPI masih belum bergerak dilevel Rp260 pada pukul 10.20 waktu

JATS, sementara saham ELSA justeru mengalami pelemahan sebanyak Rp5, menjadi

Rp340 per saham.(css)

Target Finalisasi 37,15% Saham Elnusa Mundur

Selasa, 13 April 2010 - 13:21 wib

Widi Agustian - Okezone

JAKARTA - PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) memundurkan target

finalisasi 37,15 persen saham PT Elnusa TBK (ELSA) dari PT Tridaya Esta.

Awalnya perseroan menargetkan akuisisi tersebut rampung pada 12 April, tetapi

ternyata sampai tanggal yang ditentukan kemarin, akuisisi tersebut belum selesai.

Selanjutnya, BIPI menargetkan akuisisi tersebut rampung pada 12 Juni mendatang.

"Sudah dua per tiga saham ELSA di tangan, untuk itu kami tetap berkomitmen

melakukan finalisasi proses akuissi selambat-lambatnya 12 Juni 2010," jelas Direktur

Utama BIPI Arifin Wiguna dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI)

di Jakarta, Selasa (13/4/2010).

Saat ini, perseroan menguasai sebanyak 24,6 persen (dua per tiga saham) Elnusa dari

Page 19: Analisis ELSA

PT Tridaya Esta (TDE) yang direalisasikan pada 12 Maret lalu. Menurutnya, hal ini

sesuai dengan salah satu poin yang tertuang dalam First Amandment Conditional

Share Sale and Purchase Agreement tertanggal 11 Maret 2010.

Lebih lanjut, Arifin menjelaskan BIPI dan TDE telah menyelesaikan pemenuhan

syarat CSPA lebih awal dari kesepakatan. "Kami sudah menyelesaikan syarat

terealisasinya transaksi pada 12 Maret 2010 dari yang sebelumnya dijadwalkan pada

30 April 2010. Itu artinya menunjukkan kami serius pada komitmen ini," tambahnya.

BIPI pertama kali mengumumkan rencana akuisisi saham ELSA pada 11 Februari

2010 dengan harga pembelian Rp330 per saham atau senilai total Rp894,82 miliar.

Hal ini tertuang dalam Conditional Share Sale and Purchase Agreement (CSSPA)

tertanggal 10 Februari 2010.

Kemudian pada 12 Maret 2010, BIPI telah menyelesaikan transaksi pembelian 24,60

persen saham ELSA dengan menyetorkan Rp592,5 miliar kepada PT Tridaya Esta.

Sedangkan sisa pembayaran tahap kedua sebesar Rp302,32 miliar untuk sisa saham

ELSA sebanyak 12,55 persen ditargetkan rampung pada 12 Juni 2010.

Akuisisi ELSA ini, ditegaskan Arifin, sejalan dengan strategi bisnis Perseroan untuk

memperbesar portfolio aset energi dan sekaligus melengkapi lini jasa minyak dan gas.

Hal ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham

perseroan melalui peningkatan kinerja dan pencapaian rencana jangka panjang

menjadi perusahaan terdepan di industri energi.(ade)

Page 20: Analisis ELSA

Kesimpulan

- Jika dilihat dari Fundamental, Saham ELSA layak untuk dibeli atau

dipertahankan (hold) karena Pertumbuhan laba yang tinggi serta rasio-rasio

keuangan yang baik dapat mengindikasikan bahwa saham tersebut akan dapat

naik dikemudian hari.

- Jika dilihat dari Teknikal, bahwa saat-saat sekarang bukan lah saat yang tepat

untuk membeli saham ELSA, karena Indikator MA dan MACD belum

menunjukan akan adanya peningkatan harga ELSA disaat-saat sekarang,

walaupun RSI menunjukan bahwa ELSA akan mengalami rebound karena

telah mencapai keadaan Oversold

- Jadi secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa dengan semakin

membaiknya ekonomi Indonesia dan tingginya pertumbuhan laba hingga

71,31% yang dihasilkan saham ELSA serta didukung rasio-rasio keuangan

yang baik, maka saham ELSA memiliki kinerja yang baik dan sangat

menjanjikan bagi investor yang ingin memegang saham ini dalam jangka

panjang.

Page 21: Analisis ELSA

DAFTAR PUSTAKA

- http://finance.yahoo.com

- http://www.elnusa.co.id

- http://economy.okezone.com

- http://kompas.com/

- http://www.duniainvestasi.com/

- http://www.wikipedia.org/