Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap...

22
Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan di India pasca liberalisasi Ekonomi tahun 1991 Disusun oleh Vanadia Sofaria 09/282192/SP/23397 Diego Boni Septana 09/286683/SP/23735 Wimanda Febrian 09/281024/SP/23299 Etta Desita R 09/280537/SP/23211 Desy Valentin 09/280270/SP/23169 Ario W haryono 10/296902/SP/23890 Aulia Istiqomah 10/305682/SP/24382 Bara E. Brahmantika 10/297296/SP/23964

Transcript of Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap...

Page 1: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap

Kemiskinan dan Kesenjangan di India pasca liberalisasi Ekonomi

tahun 1991

Disusun oleh

Vanadia Sofaria 09/282192/SP/23397

Diego Boni Septana 09/286683/SP/23735

Wimanda Febrian 09/281024/SP/23299

Etta Desita R 09/280537/SP/23211

Desy Valentin 09/280270/SP/23169

Ario W haryono 10/296902/SP/23890

Aulia Istiqomah 10/305682/SP/24382

Bara E. Brahmantika 10/297296/SP/23964

Page 2: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

2

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, berbagai alat untuk memudahkan berbagai

kegiatan manusia ditemukan. Hal ini menyebabkan manusia di dunia semakin mudah untuk

terhubung satu sama lain. Komunikasi dan transportasi kian hari kian beragam, membuat batas-batas

negara menjadi transparan. Kemudahan-kemudahan ini membuat jarak dan waktu menjadi semakin

sempit yang membuat manusia menjadi lebih bergantung satu sama lain. Globalisasi telah dimulai

sejak abad ke-19, ketika berbagai penemuan baru dalam bidang komunikasi dan transportasi

dikembangkan.

Globalisasi telah menjamah berbagai bidang kehidupan manusia, salah satunya adalah bidang

ekonomi. Globalisasi ekonomi menurut Gao Shangquan merujuk pada meningkatnya saling

ketergantungan ekonomi akibat semakin berkembangnya perdagangan berbagai komoditas dan jasa

yang melewati batas negara, aliran modal internasional, dan semakin cepatnya penyebaran

teknologi.1 Dengan semakin terintegrasinya negara di dalam perdagangan internasional, tentu akan

semakin banyak investasi yang masuk ke negara itu. Perdagangan berbagai jenis komoditi juga akan

semakin banyak terjadi.

Globalisasi dan kemiskinan telah menjadi salah satu isu yang ramai diperbincangkan

oleh halayak internasional saat ini, berbagai diskusi, dan penelitian oleh akademisi, dan

praktisi dari berbagai ilmu pengetahuan telah berusaha untuk melihat bagaimana dampak dari

globalisasi terhadap kemiskinan secara global. Perdebatan tentang hubungan globalisasi

dengan kemiskinan dan kesenjangan sosial di dominasi oleh dua kubu yang mana kubu

pertama diwakili oleh para suporter dari perdagangan bebas yang meyakini bahwasanya

dengan meningkatnya arus perdagangan internasional yang terspesialisasi diantara negara

negara dunia akan meningkatkan pendapatan dari keseluruhan masayrakatnya. Namun

kelompok yang lain berpendapat bahwasanya banyak dari masyrakat miskin yang memiliki

kendala dalam kapasitasnya menyesuaikan diri, melengkapi diri, dan berpindah

menyesuakian dengan kondisi pasar, dimana para pendukung pandangan ini menganggap,

walau spesialisasi perdagangan kan menguntungkan dalam jangka panjang dengan asumsi

bahwasanya tenaga kerja dan sumber daya mampu berpindah sektor ekonomi secara bebas,

1 G. Shangquan, ‘Economic Globalization: Trends, Risks and Risk Prevention’, United Nations website

(online), 2000, hlm. 1,

<http://www.un.org/en/development/desa/policy/cdp/cdp_background_papers/bp2000_1.pdf>, diakses 15

Januari 2012.

Page 3: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

3

dalam jangka pendek perubahan dan penyesuaian struktur akan berdampak buruk bagi

masyarakat miskin2.

GDP India meningkat diakibatkan dengan meningkatnya aktifitas ekonomi (impor,

ekspor) dan arus modal internasional yang berputar di India, namun pertanyaan lainpun

muncul, di China yang juga melakukan reformasi ekonomi dengan mengglobalisasi

perekonomiannya mengalami surplus perdagangan internasional, kenaikan GDP secara tajam,

dan juga berkurangnya angka kemiskinan, namun secara bersamaan Cina yang sebelumnya

dikenal sebagai negara yang paling kecil kesenjangannya karena pemerataaan ekonomi

sebelum globalisasi ekonomi menjadi negara yang sekarang semakin lebar jurang

kesenjangan ekonomi diantara rakyatnya, dimana dalam beberapa tahun diprediksi

kesenjangan perekonomian di Cina akan melebihi Amerika, lalu apakah kasus serupa terjadi

di India? Apakah Globalisasi akhirnya akan berdampak pada mengayakan yang kaya dan

semakin memiskinkan yang miskin? pertanyaan inilah yang akanberusaha dijawab leh paper

ini, dimana kami akan menganalisis hubungan diantara globalisasi dan kemiskinan juga

kesenjangan dengan studi kasus negara India.

B. Kerangka Konseptual

Teori Globalisasi

Globalisasi didefiniskan oleh George Ritzer sebagai mendunianya kebiasaan,

hubungan, kesadaran dan organisasi kehidupan sosial. Dan dilihat dari prespektif ekonomi,

globalisasi ekonomi yang ditandai dengan semakin meluasnya ekonomi pasar yang

dipromosikan oleh lembaga lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia.3 Dalam

paper ini kami menggunakan indikator yang digunakan oleh Ann Harrison dalam mengukur

globalisasi ekonomi yaitu perdagangan internasional yang diukur dengan peningkatan

volume impor dan ekspor.4 Indikator lainnya yang digunakan oleh Pranab Bardhan adalah

2 Pranab Bardhan, “Does Globalization Help or Hurt the World’s Poor?” , Robert mackay’s homepage (online), http://www.atmosedu.com/ENVS109/articles/Globalization.pdf , diakses April 19, 2012 3 Robert. O Keel, Globalization theory, University of Missouri (online) ,

http://www.umsl.edu/~keelr/3210/3210_lectures/globalization.html , diakses 19 April 2012 4 Ann Harrison, On the Links Between Globalization and Poverty, The Academic Platform Switzerland UN

(online),

http://www.unoacademia.ch/webdav/site/developpement/shared/developpement/mdev/soutienauxcours0809/Gironde%20Pauvrete/Globalization%20and%20Poverty%20-%20A%20Harrisson.pdf , diakses 19 April 2012

Page 4: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

4

arus masuk modal asing yang dilihat dari tingkat FDI yang masuk ke dalam sebuah negara.5

Sehingga yang penulis maksud dengan Globalisasi Ekonomi adalah peningkatan arus

perdagangan dan arus investasi modal asing dalam sebuah negara.

Definisi Kemiskinan dan Kesenjangan Ekonomi

Definisi Kemiskinan yang kami gunakan adalah definisi kemiskinan absolut dengan

dengan menggunakan garis kemiskinan ekstreme yang digunakan oleh World Bank, yaitu

setiap individu individu yang hidup dengan penghasilan dibawah satu dollar perharinya yang

nanti akan dilihat dengan statistik jumlah orang miskin ekstreme dalam persen per

populasinya.6 Dan yang kamu maksud dengan kesenjangan ekonomi adalah dimana

perbedaan mendasar terjadi dalam sebuah masyarakat yang akhirnya memperbolehkan

individu tertentu untuk memiliki pilihan tertentu yang bersifat materiil, namun disaat yang

sama menghalangi individu individu yang lain, untuk mendapatkan pilihan yang sama.7

Kesenjangan ekonomi yang dimaksud adalah perbedaaan kesempatan dan pilihan bagi

masyarakat terdidik dan memiliki keahlian dengan masayrakat yang miskin dan tidak

memiliki kemampuan dalam memperoleh penghasilan dan pekerjaan yang layak, ini nanti

akan dilihat dengan merujuk pada koefisin Gini yang digunakan oleh World Bank

C. Rumusan Masalah

Bagaimana Globalisasi Ekonomi dalam bentuk peningkatan Perdagangan

Internasional dan Masuknya Foreign Direct Investment berpengaruh pada tingkat kemiskinan

dan kesenjangan ekonomi di India pasca liberalisasi ekonomi tahun 1991 ?

II. ISI

A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

Perdebatan tentang hubungan globalisasi dengan kemiskinan dan kesenjangan sosial

di dominasi oleh dua kubu yang mana kubu pertama diwakili oleh para suporter dari

5 Pranab Bardhan, “Does Globalization Help or Hurt the World’s Poor?” , Robert Mackay’s homepage (online), http://www.atmosedu.com/ENVS109/articles/Globalization.pdf , diakses April 19, 2012 6 Ann Harrison, On the Links Between Globalization and Poverty, The Academic Platform Switzerland UN

(online),

http://www.unoacademia.ch/webdav/site/developpement/shared/developpement/mdev/soutienauxcours0809/Gironde%20Pauvrete/Globalization%20and%20Poverty%20-%20A%20Harrisson.pdf , diakses 19 April 2012 7 Andrew McKay, Inequality Briefing, Overseas Development Institute (Online) ,

http://www.odi.org.uk/resources/docs/3804.pdf, diakses 16 April 2012

Page 5: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

5

perdagangan bebas yang meyakini bahwasanya dengan meningkatnya arus perdagangan

internasional yang terspesialisasi diantara negara negara dunia akan meningkatkan

pendapatan dari keseluruhan masayrakatnya. Namun kelompok yang lain berpendapat

bahwasanya banyak dari masyrakat miskin yang memiliki kendala dalam kapasitasnya

menyesuaikan diri, melengkapi diri, dan berpindah menyesuakian dengan kondisi pasar,

dimana para pendukung pandangan ini menganggap, walau spesialisasi perdagangan kan

menguntungkan dalam jangka panjang dengan asumsi bahwasanya tenaga kerja dan sumber

daya mampu berpindah sektor ekonomi secara bebas, dalam jangka pendek perubahan dan

penyesuaian struktur akan berdampak buruk bagi masyarakat miskin8.

Kompetisi di dalam pasar global secara umum memberikan keuntungan bagi

masyarakat yang memiliki keahlian, informasi dan kewirausahaan. Dan masyarakat miskin

sering kali justru tidak mampu untuk bersaing, dikeranakan sulitnya akses terhadap modal

dan kesempatan untuk mempelajari keahlian baru bagi masyarakat miskin. Dalam kasus

mexico misalnya, dimana banyak pekerja yang tidak memiliki keahlian kehilangan pekerjaan

karena kalah bersaing dengan negara negara Asia yang memiliki pekerja yang memeiliki

keterampilan dan sama murahnya, namun investasi asing di mexico diwaktu yang sama juga

membuka lowongan pekerjaan baru bagi masyarakat Mexico. Bukti yang lain juga

menunjukkan bahwasanya pada daerah di mexico yang lebih terexpose oleh globalisasi

mempunya pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang terisolasi oleh

Globalisasi. 9

Integrasi ekonomi kedalam sistem internasional tidak hanya membawa kesempatan

namun juga masalah bagi negara berkembang, karena ketika sebuah negara mengglobalisasi

ekonominya dan masuk kedalam sebuah sistem ekonomi internasional maka akan terjadi

proses spesialisasi perdagangan, dimana negara tersebut akan cenderung mengutamakan

komoditas ekspor yang bisa bersaing ditingkat global dan menguntungkan, dan melepas tarif

dan perlindungan pada sektor sektor yang sebelumnya di subsidi oleh pemerintah. Sehingga

dalam transisi itu sering kali akhirnya berdampak pada banyak nya orang yang kehilangan

pekerjaan pada sektor yang mengalami merugi karena persaingan dengan barang-barang

impor dari negra lain, sehingga para pekerja tersebut harus beralih ke pekerjaan lain pada

sektor sektor yang berkembang yang berhasil bersaing dan untung dalam ekspor, namun

8 Pranab Bardhan, “Does Globalization Help or Hurt the World;s Poor?” , accessed April 19, 2012,

http://www.atmosedu.com/ENVS109/articles/Globalization.pdf

9 ibid

Page 6: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

6

transisi dari pekerjaan baru ke pekerjaan lama ini akan sangat menyakitkan, dan tidak

berlangsung secara serta merta, sehingga perlu pemerintah meringankan beban masyarakat

miskin pada periode transisi ini. Namun kebanyakan negara miskin tidaklah memiliki

program proteksi sosial untuk membantu orang-orang yang kehilangan pekerjaannya dan

belum menemukan pekerjaan baru. Hambatan hambatan domestik juga menjadi kendala bagi

masyarakat miskin di negara negara berkembang dalam bersaing di tataran internasional,

halangan domestik seperti kesulitan akses terhadap kredit modal, birokrasi yang menyulitkan,

hukum kepemilkan lahan yang lemah, pendistribusiaan kekayaan yang tidak merata, dan

korupsi sering kali menjadi penghalang bagi masyarakat miskin untuk mendapat kesempatan,

sehingga membuka ekonomi pada sistem masyrakat internasional ketika halangan halangan

tersebut masih tidak teratasi dengan baik akan justru membuat masayrakat miskin kalah

dalam persaingan dan semakin miskin nantinya.10

Bardhan berusaha menjelaskan bagaiamana globalisasi dapat berdampak positif

maupun negatif terhadap kemiskinan dengan menggunakan delapan skenario kemungkinan

dari proses globalisasi dan dampaknya terhadap kemiskinan.11 Pada skenario (a) Bardhan

menggunakan asumsi tradisional Stolper-Samuelson yang mengatakan bahwasanya dinegara

negara miskin yang memiliki banyak buruh tanpa keahlian yang murah akan mendapatkan

keuntungan dari liberalisasi perdangan pada sektor sektor yang menggunakan buruh secara

intensif, namun pada kenyataannya di antara negara negara berkembang sendiri seperti Brazil

atau Turki, masih banyak negara yang menggunakan buruh dari negara lain yang lebih miskin

dan lebih murah seperti Indonesia atau Cina untuk memproduksi barang –barang yang jauh

lebih murah, sehingga dalam skenario ini, justru akhirnya liberalisasi perdagangan

menurunkan penghasilan rata-rata dari negara berkembang yang lain, dan juga apabila negara

berkembang tersebut memiliki komoditas utama yang tidak menggunakan tenaga buruh

secara intensif, seperti pertambangan yang bertumpu pada alat berat, pada kondisi seperti itu

buruh buruh miskin tidak akan terlalu mendapat manfaat dari liberalisasi perdagangan.

Dalam skenario (b), Bardhan menggunakan asumsi bahwasanya dalam sebuah negara

akan ada beberapa tipe produksi, seperti dalam contoh pangan dimana ada tanaman yang

ditanam oleh para pekerja yang jenis tanaman itu merupakan kebutuhan pokok masyrakat

10

Pranab Bardhan, “Does Globalization Help or Hurt the World’s Poor?” , Robert Mackay’s homepage

(online), http://www.atmosedu.com/ENVS109/articles/Globalization.pdf , diakses April 19, 2012

11

Pranab Bardhan, “The Impact of Globalization on the Poor”, Bureau for reserach in Economic Analysis of

Development (online), http://ipl.econ.duke.edu/bread/papers/policy/p003.pdf, diakses April 19, 2012

Page 7: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

7

sehingga tidak akan diekspor, jenis tanaman kedua adalah jenis tanaman yang ditanam oleh

para pekerja yang mampu diekspor seperti kopi, dan barang yang ketiga adalah barang yang

mampu dimpor oleh pemerintah sebagai barang pengganti kebutuhan pokok makanan

masyarakat, dalam skenario ini para pekerja yang menanam tanaman yang bisa diekspor akan

mendapatkan keuntungan dari liberalisasi, namun pakerja pertama yang menanam tanaman

untuk kebutuhan pokok akan justru berkurang penghasilannya, karena impor dengan harga

yang lebih murah karena penghilangan tarif akibat dari liberalisasi perdagangan tersedia

dipasaran, sehingga terjadi persaingan pasar terhadap produk yang sejenis.

Pada skenario (c), dimana terdapat dua macam pekerja, pekerja dengan kontrak

jangka panjang, dan pekerja dengan kontrak jangka pendek, yang mana pekerja dengan

kontrak jangka pendek akan bekerja lebih tidak produktif dan digaji dengan gaji lebih rendah.

Ketika globalisasi ekonomi terjadi, maka kompetisi akan semakin ketat, dan kemungkinan

perusahaan untuk mengalami kerugian ataupun bangkrut juga semakin besar, sehingga para

pekerja akan lebih berhati hati dengan memilih kontrak dengan jangka yang pendek pada

perusahaan tertentu, sehingga produktifitas pekerja jadi semakin rendah, dan gaji rata-rata

pekerjapun juga makin rendah. Sehingga globalisasi bisa dibilang akhirnya berdampak pada

menurunnya pemasukan masyarakat.

Pada skenario (d), meningkatnya kompetisi global karena globalisasi bisa berdampak

positif pula, dengan kompetisi, maka perusahaan perusahaan yang tidak effisien bisa

digantikan dengan perusahaan yang lebih effisien ataupun akhirnya memaksa perusahaan

untuk effisien dengan mengalokasikan secara lebih baik sumber sumber daya di dalam

perusahaan yang akan berdampak pada kenaikan gaji pekerja dikarenakan produktifitas

perusahaan yang menjadi lebih meningkat.

Pada skenario (e) , persaingan global akan memaksa perusahaan perusahaan besar

untuk mengalihkan sebagian pekerjaan pekerjaan mereka ke perusahaan yang lebih kecil atau

sektor informal untuk melakukan kerja sama dan efisiensi sehingga walaupun dalam skenario

ini gaji karyawan di perusahan utama itu menurun, gaji masayrakat secara kesuluruhan

menjadi merata dan naik.

Pada skenario (f) , ketika perusahaan transnasional global melakukan bisnis di negara

miskin, dimana perusaan tersebut mendapatkan situasi dimana satu perusahaan menghadapi

banyak pencari kerja, dalam skenario seperti ini maka gaji karyawan menjadi kecil, karena

perusahaan memonopoli lapangan kerja dalam sektor tersebut, namun sedikit sekali bukti

Page 8: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

8

bahwasanya gaji karyawan menurun dalam hal tersebut, apabila dibandingkan dengan kondisi

dimana perusahaan tersebut tidak ada.

Pada skenario (g), ketika perkembangan teknologi yang diakibatkan oleh globalisasi

akhirnya merugikan jasa para pekerja tanpa keahlian, dimana globalisasi akan membawa

dampaknya sampai pada pelosok dunia, maka perkembangan teknologi yang dapat

mengurangi penggunaan jasa pekerja tanpa ketrampilan ini akan mengakibatkan lapangan

kerja dan gaji bagi para pekerja tanpa ketrampilan menurun,

Dan di skenario terakhir (h) dimana liberalisasi ekonomi akan berujung pada

bertambahnya persainagn antar perusahaan sehingga keuntungan perusahaanpun akan

mengecil, dimana pada akhirnya perusahaan akan memiliki modal dan sumber daya manusia

yang makin terbatas, sehingga sering kali sumber daya manusia lah yang seringkali dipotong

dalam segi jumlah untuk menstabilkan modal, sehingga meningkatkan kemungkinan

pemotongan gaji dan bahkan pemutusan hak kerja,

Sehingga Globalisasi dapat saja menghasilkan efek yang beragam pada tiap negara

tergantung dari skenario yang terjadi di negara tersebut, dan perlu dicatat walau globalisasi

tidak bisa memperbaiki kondisi perekonomian seluruh lapisan masyrakat sendirian, agar

globalisasi memberikan dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan, makan

program globalisasi harus diikuti dengan program-program domestik yang dapat

meringankan beban para pekerja yang terkena dampak negatif globalisasi dimasa masa awal

transisi. 12

Studi Kasus: Kondisi perekonomian dan kebijakan ekonomi India sebelum globalisasi

ekonomi tahun 1991 dan setelahnya.

Sebelum tahun 1991, India menerapkan kebijakan ekonomi yang tidak pro pasar.

Karena kebijakan ini tidak tertuju pada pasar, maka disini pemerintah mempunyai kekuatan

penuh dalam mengontrol segala kegiatan perekonomian. Kebijakan semacam ini telah

diterapkan sejak tahun 1947 ketika India meraih kemerdekaan. Ekonomi India di bawah pola

sosialis menerapkan pembatasan yang diberlakukan tanpa pandang bulu, korupsi yang

merajalela dan tidak adanya akuntabilitas dalam pemerintahan13. Pemerintah juga turut

campur tangan dalam perekonomian dan kegiatan pasar. Perekonomian yang sentralistik dan

12

ibid 13 S.Choubey, N. G. Pendse, Economic Reforms in India: Needs, Effects and Suggestions, Sarup &Sons, New Delhi, 2005, p.i.

Page 9: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

9

hanya di kuasai oleh pemerintah menjadikan aktivitas ekonomi berjalan lambat. Pandangan

dunia luar terhadap India pada waktu ini kurang mendapat citra yang baik. India dipandang

tidak ramah dengan investor asing karena yang diperbolehkan masuk ke India adalah sektor

teknologi tinggi, selebihnya dilarang14. Karena adanya isolasi agar tidak ada pihak luar yang

masuk, maka India mengalami kondisi perekonomian pasang surut dimulai pada tahun 1950

sampai dengan 1990-an. Selama dua dekade yaitu 1950-60 dan 1960-70, skala pertumbuhan

ekonomi berada pada angka 4 persen per tahun, angka ini pun memburuk pada periode

dekade berikutnya, 1970-80, menjadi 3 persen per tahun15. Pertumbuhan ekonomi India yang

terus menerus seperti itu sangat bergantung pada kebijakan pemerintah, pada saat itu pasar

yang diatur secara terpusat, kemudian pasar yang berbasis pada konsumen ini lah yang

mengakibatkan ekonomi India mengalami stagnansi. Sebagai puncaknya, pada tahun 1991,

kondisi yang sudah buruk dan terjadinya pelonjakan harga minyak dunia akibat Perang Teluk

Pertama menghantarkan India kepada krisis16. Berbagai sektor di India mengalami

penurunan. Defisit fiskal bruto pemerintah (pusat dan negara bagian) naik dari 10,4 persen

pada 1985-1986 menjadi 12,7 persen pada tahun 1990-91. Karena defisit harus dipenuhi oleh

pinjaman, utang internal pemerintah akumulasi cepat, naik dari 35 persen dari PDB pada

akhir 1980-81 menjadi 53 persen dari PDB pada akhir 1990-91. Cadangan devisa telah kering

ke titik bahwa India hampir tidak bisa membiayai tiga minggu senilai impor. Investasi asing

pun tidak menunjukkan angka yang dapat dijadijan harapan untuk memulihkan

perekonomian. Sehingga dapat dikatakan pada masa itu India berada di ambang

kebangkrutan. Perekonomian India saat itu merupakan salah satu yang terburuk di Asia.

Liberalisasi ekonomi di India kemudian menjadi pilihan kebijakan yang dicanangkan

sebagai respon bagi krisis ekonomi yang menimpa pada tahun 1991 tersebut. Reformasi

perekonomian ini merupakan sebuah terobosan yang penting dalam sejarah perekonomian

India karena melalui reformasi ini India berhasil menerapkan kebijakan-kebijakan baru yang

lebih liberal dan terbuka dalam rangka meningkatkan perekonomian negaranya. Kebijakan-

kebijakan ini meliputi bentuk-bentuk pembukaan peluang dan jalur untuk investasi dan

perdagangan internasional seperti kebijakan deregulasi, privatisasi, reformasi pajak,

privatisasi, dll.

14 Cateora (MGH), Pemasaran Internasional, Salemba Empat, Jakarta, 200z, p.448. 15 S. Ahmed, A. Varney. Battles Half Won: Political Economy of India’s Growth and Economic Policy since

Independence, Direvisi pada 13 September 2007, p.2. 16 Cateora (MGH), Pemasaran Internasional, Salemba Empat, Jakarta, 200z, p.448.

Page 10: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

10

Perdana menteri dan menteri keuangan yang menjabat pada masa itu, P.V Narashima

Rao dan Dr. Manmohan Singh, menggunakan krisis ekonomi yang terjadi sebagai

momentum yang tepat untuk merubah atau mereformasi kebijakan perekonomian India

menjadi lebih liberal dengan menetapkan “Market-Friendly Policies” 17

. Melalui kebijakan

ini pemerintah India mematok jangka waktu 2 tahun untuk mengembalikan stabilitas

ekonomi makro negaranya dengan terjun langsung memberi bantuan dalam permasalahan

perekonomian makro. Untuk melakukan hal ini pemerintah meminjam dana kepada IMF

dengan beberapa perjanjian untuk melakukan percepatan dalam tindak liberalisasi

perekonomian dan membuka pasar perdagangan internasional didalam negeri.18

India setelah mengalami reformasi ekonomi, menunjukkan peningkatan yang pesat,

terlebih untuk masalah investasi asing. Foreign Direct Investment (FDI) menjadi tren pasca

reformasi ekonomi. Ada 120 negara yang berinvestasi di India pada 2008, angka yang

menunjukkan kemajuan dibandingkan dengan 15 negara pada tahun 1991.19 Melihat dari

bertambahnya Negara untuk menjadi sumber FDI menyiratkan bahwa India telah di percaya

pihak asing untuk melakukan kerjasama. Saham investasi langsung asing (FDI) di India

melonjak dari kurang dari US $ 2 miliar pada tahun 1991, ketika negara melakukan reformasi

utama untuk membuka ekonomi untuk pasar dunia, hampir US $ 39 miliar pada tahun 2004

(UNCTAD database online)20. Melalui derasnya arus investasi luar negeri ini banyak sektor

yang mengalami pertumbuhan, seperti telekomunikasi, agrikulturtur, jasa, dan industri tidak

lagi berpangku tangan kepada kebijakan pemerintah, sehingga India mengalami pertumbuhan

ekonomi yang yang sangat signifikan dalam membantu pertumbuhan ekonomi India. Statistik

menyatakan bahwa industri dan jasa telah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan

ekonomi di India sebesar 55% dan agrikultur sebesar17%.21 Sebelum India menerapkan

17 ‘Indian Economy: A Peek into Its Economic Liberalization’, The Economy of India (online), http://www.indianeconomics.org/indian-economy-a-peek-into-its-economic-liberalization.htm, diakses pada 14 Aprl 2012.

18 ‘India’s Economic Growth since 1980’, Indian Child (online),

<http://www.indianchild.com/india_economy_growth.htm>, diakses pada 17 April 2012. 19 S. Hooda, ‘A Study of FDI and Indian Economy’, National Institue of Technology, Kurukshetra (online),

http://www.nitkkr.ac.in/Sapna_Hooda_Thesis_A_Study_of_FDI_and_Indian_Economy.pdf, diakses 14 April 2012.

20 C. Chakraborty, P. Nunnenkamp, ‘Economic Reforms, Foreign Direct Investment and its Economic Effects in India’, The Kiel Institute for The World Economy (online), http://dspace.cigilibrary.org/jspui/bitstream/123456789/28666/1/WP%201272%20%20Economic%20Reforms%20FDI%20and%20its%20Economic%20Effects%20on%20India.pdf?1, diakses 14 April 2012

21‘Indian Economy: A Peek into Its Economic Liberalization’, The Economy of India (online),

http://www.indianeconomics.org/indian-economy-a-peek-into-its-economic-liberalization.htm, diakses pada

Page 11: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

11

liberalisasi ekonomi, sektor telekomunikasi merupakan usaha yang dimonopoli oleh negara,

sehingga tidak ada persaingan dan terkesan monoton karena pasar tidak melakukan inovasi

produk yang membuat konsumen jenuh atau bosan. Namun adanya pasar bebas membuat

private sector dan investor asing ikut terlibat dalam sektor telekomunikasi, dengan adanya

inovasi produk yang dilakukan oleh mereka membuat sektor telekomunikasi menjadi salah

satu sektor yang mengalami pertumbuhan yang signifikan dan dilirik oleh banyak investor

asing karena telecommunication services telah menjadi usaha yang menjamur di India.22

Dengan kebijakan liberalisasi ekonomi tersebut, India menjadi salah satu negara yang

kekuatan ekonominya diperhitungkan bersama dengan AS dan China. India juga dikatakan

akan menjadi negara dengan kekuatan baru bersama China, Brazil, dan Rusia menggantikan

hegemoni AS karena kekuatan ekonomi India tersebut. Banyak pengamat ekonomi yang

mengatakan bahwa pada tahun 2012 ini India akan menggantikan Jepang di posisi tiga

sebagai third largest economy in the world. Globalisasi berperan cukup besar dalam

kebijakan liberalisasi yang diterapkan oleh India ini karena apabila tidak ingin tertinggal jauh

dengan negara-negara maju lainnya, India harus meninggalkan kebijakan isolasi dari negara

lain tersebut dan harus membuka dirinya dalam perdagangan dunia. Karena dengan adanya

pasar bebas, India dapat berintegrasi dengan negara-negara lainnya dan semakin terintegrasi

dengan sistem perdagangan dunia yang ada. Namun yang menjadi perhatian selanjutnya

adalah, kemiskinan yang menjadi kendala bagi India tidak lantas dapat teratasi juga meskipun

dengan menjamurnya investasi luar negeri ini.

B. Analisis: Melihat hubungan Antara Globalisasi Ekonomi dan Kemiskinan serta

Kesenjangan Ekonomi di India

Dalam mengukur apakah telah terjadi proses globalisasi ekonomi di suatu negara, dalam

kasus ini India, ada dua indikator yang akan kami gunakan dalam tulisan ini, yaitu (1)

pergerakan arus modal internasional di negara tersebut (Foreign Direct Investment), dan (2)

jumlah perdagangan internasional (ekspor/impor) di negara tersebut.

(1) Pergerakan Arus Modal Internasional (Foreign Direct Investment)

14 Aprl 2012.

22 A. Panagariya, ‘India’s Economic Reforms: What Has Been Acomplished? What Remains to Be Done?’,

United Nations Public Administration Network (online), http://unpan1.un.org/intradoc/groups/public/documents/apcity/unpan048617.pdf, diakses pada 14 April 2012.

Page 12: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

12

Melalui data di atas, jelas sekali terlihat perubahan kondisi yang terjadi di India dari

pra-reformasi sampai dengan pasca-reformasi. Perbedaan yang mencolok terlihat di bidang

ekonomi. Peningkatan ekonomi menjadi pesat karena India memberi keterbukaan terhadap

pihak asing. Ketika India masih terisolasi, sebenarnya pihak asing sudah menjadikan India

sebagai sasarannya. Dapat dikatakan demikian karena India merupakan negara berkembang

yang memiliki warga miskin banyak sehingga sangat mudah sekali utuk mendapatkan tenaga

kerja murah. Ketika terjadi liberalisasi ekonomi, negara maju semakin berlomba-lomba

menanamkan investasinya. Dengan melihat dari fakor ini, dapat dikatakan bahwa FDI sendiri

merupakan produk dari globalisasi yang dapat semakin ditingkatkan keberadaannya melalui

liberalisasi, FDI dapat dengan pesat berkembang secara kuantitas.

Page 13: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

13

Namun distribusi FDI di India sendiri tampak tidak merata di tiap-tiap wilayahnya.

Mayoritas FDI hanya terkonsentrasi di beberapa kota yang dianggap strategis. Seperti yang

ditunjukkan dalam tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat kesenjangan dalam pemerataan

FDI. Tiga negara bagian Selatan (Andhra Pradesh, Karnataka dan Tamil Nadu) menerima

lebih dari 20% dari total FDI, sedangkan Maharashtra dan Gujarat (keduanya di India Barat)

menerima hanya 17,35% dan 7,7% dari total FDI23.

Pola arus masuk FDI di India menunjukkan bahwa arus masuk sangat terkonsentrasi

di beberapa wilayah India yang mampu menawarkan pasar domestik yang besar, tenaga kerja

murah dan terampil infrastruktur yang lebih baik.24

Dengan demikian, walaupun FDI mengalir deras ke India, apabila arusnya

terkonsentrasi ke wilayah-wilayah yang unggul saja, tetap tidak akan memberikan solusi bagi

usaha pengentasan rakyat dari kemiskinan dan yang merasakan dampak positif dari besarnya

arus FDI hanyalah orang-orang yang tinggal di wilayah tertentu yang sebenarnya kondisinya

sudah baik atau cukup makmur, sedangkan orang miskin tidak merasakan dampak baik arus

masuknya FDI ini secara utuh dan maksimal.

(2) Jumlah Perdagangan Internasional (Ekspor/Impor)

Sumber: http://web.idrc.ca/en/ev-93552-201-1-DO_TOPIC.html

Tabel di atas menjelaskan bagaimana India melakukan kegiatan ekspor impor. Terlihat

baik kegiatan ekspor maupun impor keduanya mengalami peningkatan yang mulai terlihat

signifikan pasca reformasi ekonomi. Kegiatan ekspor-impor yang semula tidak terlalu terlihat

23 P. Pal, J. Ghosh , ‘Inequality in India: A Survey of Recent Trends’, United Nations website (online),

http://www.un.org/esa/desa/papers/2007/wp45_2007.pdf, diakses 14 April 2012. 24 Pal, Ghosh.

Page 14: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

14

sebelumnya kemudian menjadi agenda wajib karena telah terasa dampak globalisasinya.

Adanya reformasi ekonomi membuat volume perdagangan meningkat, begitu pula dengan

proses masuk dan keluarnya. Adanya liberalisasi membuat garis batas negara menjadi kabur,

kondisi geografis tidak lagi menjadi penghalang bagi hubungan perdagangan antarnegara.

Hal ini sesuai dengan sifat globalisasi yang borderless.

Selanjutnya dampak dari reformasi ekonomi India yang menjadi liberal dan terbuka ini

juga dapat dilihat dari segi internal, yaitu keadaan masyarakatnya sendiri. Salah satunya

adalah kondisi kemiskinan masyarakay India.

Dalam tenggang waktu sejak pra reformasi sampai dengan pasca reformasi, menurut data

di atas angka kemiskinan di India mengalami penurunan. Namun jika dilihat lebih lanjut,

terjadinya penurunan kemiskinan ini tidak seimbang dengan pesatnya perekonomian yang

dialaminya. Seharusnya kemajuan perekonomian berbanding lurus dengan penurunan

kemiskinan, namun kenyataannya tidak. Penjelasan mengenai FDI sebelumnya dapat

menjelaskan mengapa kemiskinan tidak ikut mengalami penurunan yang signifikan. Memang

kemiskinan menurun, akan tetapi masih banyak bagian dari masyarakat, terutama yang

tinggal di wilayah yang jauh dari kota yang tidak dapat mencukupi kebutuhannya.

Page 15: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

15

Selain melihat faktor tingkat kemiskinan dan pemerataan tersebut, terdapat pula indikator

lain yang dapat menjadi acuan, seperti GDP. Indira Gandhi membawa angin segar dengan

memprioritaskan pertumbuhan ekonomi sebagai kepentingan nasional dan berani “bermain”

dengan aktor bisnis swasta dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada masa itu.

Usaha-usaha ini membuahkan hasil dengan meningkatnya tingkat pertumbuhan ekonomi

India pada periode 1980-90 dan 1990-2000 berturut-turut di angka 5,8% dan 5,5% per

tahunnya25. Sayangnya, pertumbuhan ekonomi ini tidak disertai dengan pembangunan

kesejahteraan yang merata. Antara satu daerah di India dengan daerah lainnya terjadi

kesenjangan yang begitu besar. Akibatnya, masih banyak masyarakat India yang hidup

dibawah garis kemiskinan meskipun di dunia internasional India telah mendapat legitimasi

sebagai negara yang perkembangan teknologi informasi dan kemajuan ekonomi yang cukup

pesat. Terdapat tiga daerah di India yang kini mulai termarjinalisasikan, yaitu Orissa, Uttar

Pradesh, dan Bihar. Tiga daerah tersebut mengalami pembangunan yang lambat dan tidak

dapat menyesuaikan diri dalam skala rata-rata kesejahteraan daerah nasional karena

inkapabilitas daerah dalam memacu pertumbuhan ekonominya untuk menyetarakan dengan

daerah lain. Inkapabilitas ini dipicu oleh masih berkutatnya daerah-daerah ini pada sektor

agrikultural sementara daerah-daerah lain sudah mulai meninggalkan sektor tersebut dan

beralih ke bidang jasa serta industrial.

C. Regional Pattern of India’s Growth, 1960-2004

(percent per-annum) State 1960–70 1970–80 1980–90 1990–2000 2000–3 1960–80 1980–2004

Andhra Pradesh 3.0 3.1 6.3 5.6 4.9 3.1 5.9

25

S. Ahmed, A. Varney. Battles Half Won: Political Economy of India’s Growth and Economic Policy since

Independence, Direvisi pada 13 September 2007, p.2.

Page 16: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

16

Bihar 2.3 3.1 4.8 3.6 0.2 2.7 3.7

Gujarat 4.6 3.5 5.3 6.2 11.0 4.1 6.3

Haryana 5.9 4.5 6.4 4.9 6.3 5.2 5.9

Karnataka 4.2 3.1 5.1 7.8 3.9 3.7 6.2

Kerala 4.0 2.2 3.6 5.5 4.8 3.1 5.1

Maharashtra 2.9 4.6 6.0 5.8 6.7 3.8 6.2

Madhya Pradesh 2.1 3.0 5.1 3.8. 6.7 2.6 4.8

Orissa 9.8 2.9 2.8 4.4 6.7 6.4 4.2

Punjab 4.6 4.8 5.2 4.7 2.8 4.7 4.8

Rajasthan 4.7 1.0 7.4 4.7 5.2 2.9 6.1

Tamil Nadu 2.8 1.7 5.6 6.4 1.4 2.3 5.6

Uttar Pradesh 2.5 3.0 5.0 3.5 1.7 2.8 3.9

West Bengal 2.2 3.1 4.3 6.7 7.1 2.7 5.8

India Average 3.7 3.1 5.6 5.6 6.0 3.4 5.8

Sumber: World Bank South Asia Regional Database, May 2007

Jarak antara daerah-daerah miskin ini dengan daerah-daerah yang lebih mampu semakin

melebar pada periode 1990-an. Sehingga patut dipertanyakan apakah liberalisasi ekonomi

dan reformasi yang dimulai pada periode itu adalah baik bagi India ataupun buruk karena

berimplikasi pada semakin melaratnya masyarakat miskin, dan semakin makmurnya

masyarakat yang sudah mapan.

Page 17: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

17

Pada gambar diatas terlihat perbedaan pendapatan per kapita tiap negara bagian di India.

Ini merupakan tantangan bagi pemerintah India dalam membangun ekonominya, karena

pertumbuhan di daerah-daerah marjinal harus dipercepat untuk memperoleh kesetaraan

ekonomi. Ketidaksetaraan pendapatan seperti yang ditunjukkan oleh gambar diatas

merupakan bukti nyata bahwa lapangan-lapangan kerja yang disediakan belum bisa

memberikan solusi terbaik. Lapangan kerja yang dibuka dalam sektor jasa oleh pemerintah

India cenderung hanya bisa dinikmati oleh kelompok-kelompok masyarakat berpendidikan

dibanding masyarakat biasa yang hanya bermodalkan skill. Padahal rasio perbandingan antara

dua kelompok masyarakat tersebut sangat jauh, dimana lebih sedikit yang berpendidikan

dibanding yang tidak. Pemerintah India dengan ini dituntut untuk bisa bersikap lebih adil

dalam menyediakan sarana dan prasarana publik, seperti membuka akses yang lebih besar

kepada buruh kasar, menyediakan pelatihan skill secara intensif untuk mereka, sehingga ke

depannya diskriminasi terhadap buruh dapat diminimalisir atau lebih baik lagi dapat hilang

secara keseluruhan. Berikut data kesenjangan pendidikan antara pekerja di India, yang

digambarkan melalui urban dan rural worker

Page 18: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

18

Untuk mengukur kesenjangan ekonomi yang terjadi, digunakan Index GINI dari World

Bank. Indeks GINI mengukur sejauh mana distribusi pendapatan (atau, dalam beberapa

kasus, pengeluaran konsumsi) di antara individu atau rumah tangga dalam suatu

perekonomian menyimpang dari distribusi sempurna sama.26

Berdasarkan data tersebut, kesenjangan yang jauh terlihat di antara urban dan rural

yang disebabkan distribusi pendapatan. Kesenjangan tersebut membuat kondisi rakyat yang

miskin menjadi semakin miskin, dan rakyat yang sudah berkecukupan menjadi semakin kaya.

Hal ini dikarenakan adanya liberalisasi ekonomi dengan masuknya aktor asing melalui FDI

yang justru memperlebar disparitas pendapatan daerah-daerah di India.

26 ‘GINI index’, The World Bank (online), 2012, http://data.worldbank.org/indicator/SI.POV.GINI, diakses 14 April 2012.

Page 19: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

19

Secara general, kemiskinan di India mengalami penurunan, namun hanya sedikit

sekali. Adanya liberalisasi ekonomi menjadi salah satu faktornya. Tetapi, ketika melihat

antara globalisasi, perekonomian dan kemiskinan, dapat ditarik kesimpulan untuk kasus di

India bahwa globalisasi yang diterapkan dengan reformasi ekonomi tidak signifikan

mengurangi kemiskinan. Dikarenakan adanya sentralisasi dalam penyebaran FDI sehingga

pendapatan antar daerah menjadi berbeda bahkan menjadikan kesenjangan sosial yang

semakin tinggi di antara yang kaya dan yang miskin.

III. Kesimpulan

Krisis ekonomi yang dialami India pada tahun 1991 mendesak pemerintahnya untuk

segera melakukan reformasi ekonomi. Di bawah Menteri Keuangannya, Dr. Manmohan

Singh, India mengarahkan perekonomiannya kepada liberalisasi pasar, perekonomian India

yang awalnya bersifat terpusat dan terisolasi menjadi tidak hanya lebih terbuka dalam

berinteraksi dengan dunia luar, tetapi juga cukup aktif dalam mengundang pihak luar untuk

melakukan hubungan dagang. Dengan kata lain, melalui kebijakan reformasi ini, India

mengijinkan negaranya untuk berperan aktif dalam proses globalisasi.

Melalui Market-Friendly Policies dan berbagai keunggulan yang dimiliki India seperti

sumber daya alam dan tenaga kerja murah, India berhasil meningkatkan pertumbuhan

ekonominya melalui peningkatan pergerakan foreign direct investment dan kegiatan ekspor-

impor secara signifikan. Secara teori, peningkatan pertumbuhan ekonomi ini seharusnya

dapat meningkatkan pula kesejahteraan rakyat India dan mengentaskan rakyat dari

kemiskinan, namun kenyataan yang terjadi berkata lain. Distribusi investasi asing yang tidak

merata di tiap-tiap daerah di India (yang dilatarbelakangi oleh perbedaan kondisi dan

kesiapan masing-masing daerah) justru meningkatkan kesenjangan dalam masyarakat.

Daerah yang awalnya cukup makmur menjadi semakin makmur, dan sebaliknya, daerah yang

miskin menjadi semakin miskin pula. Hal ini kemudian membuat tingkat penurunan

kemiskinan di India menjadi tidak sebanding dengan peningkatan pertumbuhan ekonominya.

Kesimpulan yang dapat diambil dari sini adalah meskipun proses globalisasi yang

terjadi dalam kegiatan ekonomi India dapat membantu meningkatkan petumbuhan ekonomi

dan secara statistik dapat mengurangi angka kemiskinan, apabila input dari luar negeri ini

tidak dapat dikelola dengan baik di dalam negeri, peningkatan kesejahteraan rakyat dan

penghapusan kesenjangan tetap tidak akan tercapai. India justru dapat terpuruk ke dalam

situasi yang lebih buruk ari sekedar krisis ekonomi apabila kondisi ini terus berlanjut. Untuk

Page 20: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

20

itu di samping memfasilitasi liberalisasi pasar, pemerintah juga perlu membantu

mempersiapkan tiap-tiap daerah di India untuk menerima arus globalisasi ini dengan baik,

secara merata. Seperti misalnya dengan menyediakan pendidikan yang layak bagi sumber

daya manusianya, mempersiapkan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan

asing, serta menyediakan akses yang cukup untuk pemanfaatan sumber daya alam yang

dimiliki masing-masing daerah.

BIBLIOGRAPHY

Artikel online

Shangquan, G., ‘Economic Globalization: Trends, Risks and Risk Prevention’, United

Nations website (online), 2000, hlm. 1,

http://www.un.org/en/development/desa/policy/cdp/cdp_background_papers/bp2000_1.pdf

Bardhan, P. “The Impact of Globalization on the Poor”, Bureau for Research in

Economic Analysis of Development (online), 2004,

<http://ipl.econ.duke.edu/bread/papers/policy/p003.pdf>, diakses 19 April 2012

Bardhan, P. “Does Globalization Help or Hurt the World’s Poor”, Robert Mackay’s

Homepage (Online), 2006, <http://www.atmosedu.com/ENVS109/articles/Globalization.pdf>

Keel, R. “ Globalization Theory”, University of Missouri (online) ,

<http://www.umsl.edu/~keelr/3210/3210_lectures/globalization.html>

Harrison, A. ‘On the Links Between Globalization and Poverty’, The Academic

Platform Switzerland UN (online), 2007,

<http://www.unoacademia.ch/webdav/site/developpement/shared/developpement/mdev/souti

Page 21: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

21

enauxcours0809/Gironde%20Pauvrete/Globalization%20and%20Poverty%20-

%20A%20Harrisson.pdf ,>

McKay A, ‘Inequality Briefing’, Overseas Development Institute (Online) ,

<http://www.odi.org.uk/resources/docs/3804.pdf>

Horrison. A (ed.), ‘Globalization and Poverty’, The National Bureau of Economic

Research (online), Maret 2007, hlm. 2-3, <http://www.nber.org/books/harr06-1>

‘Indian Economy: A Peek into Its Economic Liberalization’, The Economy of India

(online), <http://www.indianeconomics.org/indian-economy-a-peek-into-its-economic-

liberalization.htm, diakses 14 April 2012.

‘India’s Economic Growth since 1980’, Indian Child (online),

<http://www.indianchild.com/india_economy_growth.htm>, diakses 17 April 2012.

Hooda, S., ‘A Study of FDI and Indian Economy’, National Institue of Technology,

Kurukshetra (online),

http://www.nitkkr.ac.in/Sapna_Hooda_Thesis_A_Study_of_FDI_and_Indian_Economy.pdf,

diakses 14 April 2012

Chakraborty, C., Nunnenkamp, P., ‘Economic Reforms, Foreign Direct Investment

and its Economic Effects in India’, The Kiel Institute for The World Economy (online),

http://dspace.cigilibrary.org/jspui/bitstream/123456789/28666/1/WP%201272%20%20Econo

mic%20Reforms%20FDI%20and%20its%20Economic%20Effects%20on%20India.pdf?1

Panagariya, A., ‘India’s Economic Reforms: What Has Been Acomplished? What

Remains to Be Done?’, United Nations Public Administration Network (online),

http://unpan1.un.org/intradoc/groups/public/documents/apcity/unpan048617.pdf, diakses

pada 14 April 2012.

Pal, P., Ghosh, J., ‘Inequality in India: A Survey of Recent Trends’, United Nations

website (online), http://www.un.org/esa/desa/papers/2007/wp45_2007.pdf, diakses 14 April

2012.

GINI index’, The World Bank (online), 2012,

http://data.worldbank.org/indicator/SI.POV.GINI, diakses 14 April 2012.

Page 22: Analisis Dampak Kebijakan Globalisasi Ekonomi terhadap …rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok10.pdf · A. Dampak-Dampak Globalisasi terhadap Kemiskinan dan Kesenjangan

22

Buku

Choubey, S., Pendse, N. G., Economic Reforms in India: Needs, Effects and

Suggestions, Sarup &Sons, New Delhi, 2005, p.i.

Cateora (MGH), Pemasaran Internasional, Salemba Empat, Jakarta, 200z, p.448.

Ahmed, S., Varney, A., Battles Half Won: Political Economy of India’s Growth and

Economic Policy since Independence, 2007, p.2.

Terbitan Pemerintah

Government of India, Ministry of Finance, Department of Economic Affairs,

Economic Reforms : Two Years After and the Task Ahead, Discussion Paper, New Delhi,

1993, p.1-2.