Analisa Dan Rancangan Sistem Informasi Reservasi Service Mobil Pada
analisa hitungan (rancangan)
-
Upload
kaswan-cumy -
Category
Documents
-
view
105 -
download
1
description
Transcript of analisa hitungan (rancangan)
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai salah satu material struktur, kayu memiliki kelebihan dibandingkan
dengan material struktur lain seperti berat struktur yang lebih ringan, dan pengerjaannya
dapat dilakukan dengan peralatan yang sederhana. Lebih jauh lagi, pada konstruksi kayu
tidak ada istilah limbah karena seluruh material kayu terurai secara sempurna di alam .
Perencanaan konstruksi kayu umumnya dilakukan dengan cara memilih dimensi batang
lalu kemudian dilakukan control tegangan yang terjadi. Proses pemilihan dimensi batang
dan control tegangan ini dilakukan umumnya dilakukan beberapa kali sampai pada
akhirnya diperoleh dimensi batang yang optimum .
Kayu adalah adalah suatu bahan material struktur yang sudah lama dikenal oleh
masyarakat kita kayu sebagai hasil utama hutan akan tetap terjaga keberadaannya selama
hutan dikelola secara lestari dan berkesinambungan. Bila dibandingkan dengan material
struktur lain, material kayu memiliki berat jenis yang ringan yang proses pengerjaannya
dapat dilakukan dengan peralatan yang sederhana dan ringan. Sebagai bahan dri alam,
kayu dapat terurai secara sempurna sehingga tidak ada istilah limbah pada konstruksi
kayu (environmental friendly).
Kegiatan penyediaan perumahan terus meningkat seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk. Penyediaan perumahan dengan memanfaatkan material local sebagai
bahan utama struktur dapat mengurangi biaya konstruksi dan membuka lapangan
pekerjaan. Upaya-upaya untuk pemanfaatan material-material local sebagai bahan
struktur di Negara kita perlu terus di kembangkan mengingat bangsa kita memiliki
potensi sumber daya alam yang beraneka ragam.
Karena dengan alasan diatas maka kami menilai untuk kedepannya struktur kuda-
kuda kayu yang memang sangat tidak bias dilepaskan dari bangunan dan sangat bisa
sekali dikembangkan, terkait dengan lomba yang diadakan oleh universitas gajah mada
maka kami sangat apresiatif sekali untuk mengikuti lomba pada moment kali ini dengan
harapan apa yang bisa kami lakukan bias berguna untuk masyarakat dengan tidak
mengenyampingkan salah satu tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada
masyarakat.
1Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Beban Dan Kombinasi Pembebanan.
Beban nominal adalah beban yang ditentukan di dalam Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, SKBI-1.3.53.1987. SNI 03-1727-1989 Tata cara perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung atau penggantinya.
Beban NominalBeban nominal yang ditinjau adalah sebagai berikut:
D : beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, peralatan layan tetap.
L : beban hidup yang ditimbukan oleh penggunaan gedung, termasuk pengaruh kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti angin, hujan, dan lain-lain.
La : beban hidup diatap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja, peralatan, dan meterial, atau selama penggunaan biasa oleh orang dan benda bergerak.
H : beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan oleh genangan air. W : beban angin termasuk dengan memperhitungkan bentuk aerodinamik
bangunan dan peninjauan terhadap pengaruh angin topan, puyuh, tornado, bila diperlukan.
E: beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 03-1726-1989, atau penggantinya.
Kombinasi PembebananPerencanaan struktur dengan menggunakan kombinasi pembebanan yang dipakai adalah sebagai berikut:
1.4D 1.2D + 0.5 La
1.2D + 1.6 La + 0.8W 1.2D + 1.3W + 0.5La
A. Peraturan Umum
1. SNI-5 Tata Cara Perencanaan Kontruksi Kayu
2. SNI 7121- 1989 F Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan
Gedung.
B. Ketentuan Umum
2Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
1. Bentang kuda-kuda : 10,000 meter
2. Tinggi kuda-kuda : 3,300 meter
3. Jarak antar KK : 3,500 meter
4. Sudut kemiringan : 33 o
5. Lebar Tritisan : 1,000 meter
6. Berat Batang : 5,8 Kg/m2
7. Berat alat sambung : 10 % dari berat total kuda-kuda
8. Tekanan tiup angin : 25 Kg/m2
9. Penutup Atap dan Langit-langit
a) Berat penutup atap : 50 Kg/m2
b) Gording : 5,8 Kg/m2
c) Langit-langit : 20 Kg/m2
C. Tipe Kuda-Kuda
BAB II
3Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
ANALISA PERHITUNGAN BEBAN PROTOTYPE
A. Beban Mati
1. Berat sendiri kuda-kuda
Berat Jenis Kayu : 5,8 Kg/m2
Panjang total batang Kuda-Kuda : 48 m
Jumlah joint : 11
Berat kuda-kuda : Berat jenis kayu x Panjang total batang
: 5,8 Kg/m2 x 48m
: 278,4 Kg/m
Berat total kuda-kuda : Berat KK + Berat alat sambung
: 278,4 Kg/m + (10%*278,4 Kg/m)
: 306,24 Kg/m
Berat tiap joint :
:
: 27,84 Kg/m
2. Berat atap
a) Gording : Berat sendiri (q) x Jarak antar KK
4Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
: 5,8 Kg/m2 x 3,5 m
: 20,3 Kg/m
b) Penutup atap
Buhul A : Berat sendiri x Jarak KK x Panjang miring batang
: 50 Kg/m2 x 3,5 m x ((1,2+(1,27/2))m
: 321,125 Kg
Buhul B : Berat sendiri x jarak KK x Panjang miring batang
: 50 Kg/m2 x 3,5 m x (0,5*(1,27+1,72))m
: 372,75 Kg
Buhul C : Berat sendiri x jarak KK x Panjang miring batang
: 50 Kg/m2 x 3,5 m x (0,5*(1,72+3,0))m
: 413 Kg
Buhul D : Berat sendiri x jarak KK x Panjang miring batang
: 50 Kg/m2 x 3,5 m x (0,5*(3,0+3,0))m
: 525 Kg
c) Langit-langit
Buhul A : Berat sendiri x jarak KK x Panjang datar batang
: 20 Kg/m2 x 3,5 m x ((1,2+ (2,5/2))m
: 171,5 Kg
Buhul J : Berat sendiri x jarak KK x Panjang datar batang
: 20 Kg/m2 x 3,5 m x (0,5*(2,5+2,5))m
: 175 Kg
B. Beban Hidup
1. Beban orang : 100 Kg
C. Beban Angin
Tekanan tiup angin (P) : 25 Kg/m2
5Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Buhul A
Tekan : (0,02α – 0,4)P x Jarak KK x Panjang miring batang
: (0,02*33 – 0,4)*25 Kg/m2 x 3,5 m x ((1,2+(1,27/2))m
: 41,746 Kg
Hisap : -0,4P x Jarak KK x Panjang miring batang
: -0,4*25 Kg/m2 x 3,5 m x ((1,2+(1,27/2))m
: 64,225 Kg
Buhul B
Tekan : (0,02α – 0,4)P x Jarak KK x Panjang miring batang
: (0,02*33 – 0,4)*25 Kg/m2 x 3,5 m x (0,5*(1,27+1,72))m
: 34,011 Kg
Hisap : -0,4P x Jarak KK x Panjang miring batang
: -0,4*25 Kg/m2 x 3,5 m x (0,5*(1,27+1,72))m
: 52,325 Kg
Buhul C
Tekan : (0,02α – 0,4)P x Jarak KK x Panjang miring batang
: (0,02*33 – 0,4)*25 kN/m2 x 3,5 m x (0,5*(1,72+3,0))m
: 42,315 Kg
Hisap : -0,4P x Jarak KK x Panjang miring batang
: -0,4*25 Kg/m2 x 3.5 m x (0,5*(1,72+3,0))m
: 82,6 Kg
Buhul D
Tekan : (0,02α – 0,4)P x Jarak KK x Panjang miring batang
: (0,02*33 – 0,4)*25 Kg/m2 x 3,5 m x (0,5*3,0)m
: 86,625 Kg
Hisap : -0,4P x Jarak KK x Panjang miring batang
: -0,4*25 Kg/m2 x 3,5 m x (0,5*3,0)m
: 52,5 Kg
Tabel 2.1 Pembebanan pada kuda-kuda
BEBAN OLEH NILAI BEBAN (kN)No Berat Penutup Berat Berat Berat MATI HIDUP BEBAN ANGIN (W)
6Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Join Sendiri Atap Gording Plafon Orang (D) (L) ANGIN KIRI ANGIN KANAN (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) VER HOR VER HOR
A 27,84 321,125 20,3 171,5 100 -540,765 -100 -35,011 22,736 53,864 -34,979
B 27,84 372,75 20,3 0.000 100 -420,89 -100 -28,524 18,524 43,883 -28,498
C 27,84 413 20,3 0.000 100 -461,14 -100 -35,488 23,046 69,274 -44,987
D 27,84 525 40,6 0.000 100 -593,44 -100 144,670 94,359 144,670 -94,359
E 27,84 413 20,3 0.000 100 -461,14 -100 69,274 44,987 -35,488 -23,046
F 27,84 372,75 20,3 0.000 100 -420,89 -100 43,883 28,498 -28,524 -18,524
G 27,84 321,125 20,3 171,5 100 -540,765 -100 53,864 34,979 -35,011 -22,736
H 27,84 0.000 0.000 175 100 -202,84 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
I 27,84 0.000 0.000 175 100 -202,84 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
J 27,84 0.000 0.000 175 100 -202,84 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
K 27,84 0.000 0.000 0.000 100 -27,84 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Setelah di dapat beban mati, hidup, dan angin selanjutnya dilakukan analisis struktur
dengan menggunakan SAP 2000 v11
Pembebanan Hidup (Live Load)
Pembebanan Mati (Dead Load)
7Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Pembebanan Angin (Wind Load)
Hasil Gaya Batang pada Kombinasi Pembebanan 1 (1,4 D)
8Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Hasil Gaya Batang pada Kombinasi Pembebanan 2 (1,2 D + 0,5 La)
Hasil Gaya Batang pada Kombinasi Pembebanan 3 (1,2 D + 1,6 La + 0,8 W)
Hasil Gaya Batang pada Kombinasi Pembebanan 4 (1,2 D + 1,3 W + 0,5 La)
9Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Dari ke empat kombinasi pembebanan yang dilakukan di dapat gaya-gaya batang sebagai
berikut :
No.
Batang
Gaya (F)
(Kg)
1 -6341,84
2 -5315,97
3 -1652,47
4 -1742,20
5 -5235,36
6 -6162,87
7 -669,93
8 4406,9
9 4603,82
10 -787,11
11 1753,16
12 1073,32
13 1665,21
14 -965,47
15 -1177,32
16 5598,24
17 5272,06
18 -1956,70
19 -1956,23
BAB III
ANALISA PEMBEBANAN (MODEL)
10Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Ketentuan Umum
1. Bentang kuda-kuda : 100,00 centimeter
2. Tinggi kuda-kuda : 33,00 centimeter
3. Sudut kemiringan : 33 o
4. Lebar Tritisan : 10,00 centimeter
5. Berat Batang Kayu : 5,8 Kg/m2
6. Beban Statis :
Pembebanan pada model merupakan pembebanan statis sebesar :
a) 0,5 N
b) 1,00 N
c) 2,00 N
d) 5,00 N
e) 10,00 N
f) 50,00 N
Selanjutnya pembebanan di atas untuk pengujian pada lomba rancang struktur
kuda-kuda.
1. Pembebanan 0,50 N
11Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Joint Load
Deforment Shape
Axial Force Diagram
2. Pembebanan 1,00 N
12Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Joint Load
Deforment Shape
Axial Force Diagram
3. Pembebanan 2,00 N
13Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Joint Load
Deforment Shape
Axial Force Diagram
4. Pembebanan 5,00 N
14Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Joint Load
Deforment Shape
c
Axial Force Diagram
5. Pembebanan 10,00 N
15Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Joint Load
Deforment Shape
Axial Force Diagram
6. Pembebanan 50,00 N
16Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Joint Load
Deforment Shape
Axial Force Diagram
BAB IV
PERHITUNGAN KEKUATAN DIMENSI BATANG
17Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Perencanaan Batang Tarik
Batang 16 = 5598,24 Kg
=
= 54,863 kN
Kuat tarik sejajar acuan (F1)
Ft = 0,8*Ft (rasio tahanan kayu kelas mutu A = 0,8)
Ft = 0,8 * 47
= 37,6 Mpa
Tahan tarik terkoreksi (T’)
T’ = Ft’ * An
T’ = Cm*Ct*Cpt*CF*Ft*AN
T’ =1,00*1,00*1,00*1,00*1,00*37,6*An
Kebutuhan luas neto (An)
Tu ≤ ΦtT’
66 ≤ 0,8*0,8*37,6*An
66 ≤ 24,064*An
An ≥ 66.000/24,064
An ≥ 2742,686 mm2
Luas penampang bruto (Ag)
Ag = 1,25*2742,686
= 3428,358 mm2
Dimensi batang AB dipilih 80/120 mm2 dengan Ag = 9600 mm2
Kontrol tahanan tarik batang AB
Tu = ΦtT’*An
18Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Tu = 0,8*0,8*37,6*0,75*9600
Tu = 173260 N 173,260 kN 54,863
Batang 9 = 4603,82 Kg
=
= 45,117 kN
Kuat tarik sejajar acuan (F1)
Ft = 0,8*Ft (rasio tahanan kayu kelas mutu A = 0,8)
Ft = 0,8 * 47
= 37,6 Mpa
Tahan tarik terkoreksi (T’)
T’ = Ft’ * An
T’ = Cm*Ct*Cpt*CF*Ft*AN
T’ =1,00*1,00*1,00*1,00*1,00*37,6*An
Kebutuhan luas neto (An)
Tu ≤ ΦtT’
45,117 ≤ 0,8*0,8*37,6*An
45,117 ≤ 24,064*An
An ≥ 45117 /24,064
An ≥ 1874,875 mm2
Luas penampang bruto (Ag)
Ag = 1,25*1874,875
= 2343,594 mm2
Dimensi batang AB dipilih 80/120 mm2 dengan Ag = 9600 mm2
19Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Kontrol tahanan tarik batang AB
Tu = ΦtT’*An
Tu = 0,8*0,8*37,6*0,75*9600
Tu = 173260 N 173,260 kN 45,117
Batang 11 = 1753,16 Kg
=
= 17,181 kN
Kuat tarik sejajar acuan (F1)
Ft = 0,8*Ft (rasio tahanan kayu kelas mutu A = 0,8)
Ft = 0,8 * 47
= 37,6 Mpa
Tahan tarik terkoreksi (T’)
T’ = Ft’ * An
T’ = Cm*Ct*Cpt*CF*Ft*AN
T’ =1,00*1,00*1,00*1,00*1,00*37,6*An
Kebutuhan luas neto (An)
Tu ≤ ΦtT’
17,181 ≤ 0,8*0,8*37,6*An
17,181 ≤ 24,064*An
An ≥ 17181 /24,064
An ≥ 713,93 mm2
Luas penampang bruto (Ag)
Ag = 1,25*713,93
= 892,411 mm2
20Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Dimensi batang AB dipilih 80/120 mm2 dengan Ag = 9600 mm2
Kontrol tahanan tarik batang AB
Tu = ΦtT’*An
Tu = 0,8*0,8*37,6*0,75*9600
Tu = 173260 N 173,260 kN 17,181
Batang 12 = 1073,32 Kg
=
= 10,52 kN
Kuat tarik sejajar acuan (F1)
Ft = 0,8*Ft (rasio tahanan kayu kelas mutu A = 0,8)
Ft = 0,8 * 47
= 37,6 Mpa
Tahan tarik terkoreksi (T’)
T’ = Ft’ * An
T’ = Cm*Ct*Cpt*CF*Ft*AN
T’ =1,00*1,00*1,00*1,00*1,00*37,6*An
Kebutuhan luas neto (An)
Tu ≤ ΦtT’
10,52 ≤ 0,8*0,8*37,6*An
10,52 ≤ 24,064*An
An ≥ 10520 /24,064
An ≥ 437,17 mm2
Luas penampang bruto (Ag)
21Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Ag = 1,25*437,17
= 2343,594 mm2
Dimensi batang AB dipilih 80/120 mm2 dengan Ag = 9600 mm2
Kontrol tahanan tarik batang AB
Tu = ΦtT’*An
Tu = 0,8*0,8*37,6*0,75*9600
Tu = 173260 N 173,260 kN 10,52
Perencanaan Batang Tekan
22Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Batang 1
B1 = 6341,84 Kg = 62,15 kN
L = panjang batang = 127 cm
Jari-jari girasi (r) = 0,2887 x 80 = 23,10 mm
Kelangsingan = (Ke x L)/r = (1 x 127)/23,10 = 5,5
Kuat tekan sejajar serat acuan (Fc) & modulus Elastisitas lentur acuan (Ew) akibat rasio
tahunan mutu kayu A sebesar 0,8
Fc = 0,8 x 40 = 32 Mpa;
Ew = 0,8 x 20.000 = 16.000 Mpa
Faktor kestabilan kolom (Cp)
Fc1 = Fc x Cm x Ct x Cpt x CF
Fc1 = 32 x 1 x 1x 1 x 1 = 32 Mpa
Po1 = A x Fc
1
Po1 = 80 x 120 x 32 = 307.200 N = 307,2 kN
Eos = 0,69 x Ew
1 = 0,69 x 16.000 = 11040 Mpa
Eos1 = Fos
x Cm x Ct x Cpt = 11040 Mpa
= = 34.554.127,15 N = 34.554,13 kN
= = 132,75
= = 82,97
23Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
= 82,97 - = 0,99
Tahanan tekan terkoreksi P1
P1 = Cp x Po
1 = 0,99 x 307,2 = 304,13 kN
Kontrol tahanan tekan terfaktor
Pu ≤
Pu ≤ 0,8 x 0,9 x 304, 13
Pu ≤ 218,97
Batang 2
B2 = 5315,97 Kg = 52,10 kN
L = panjang batang = 172,46 cm
Jari-jari girasi (r) = 0,2887 x 80 = 23,10 mm
Kelangsingan = (Ke x L)/r = (1 x 172,46)/23,10 = 7,47
Kuat tekan sejajar serat acuan (Fc) & modulus Elastisitas lentur acuan (Ew) akibat rasio
tahunan mutu kayu A sebesar 0,8
Fc = 0,8 x 40 = 32 Mpa;
Ew = 0,8 x 20.000 = 16.000 Mpa
Faktor kestabilan kolom (Cp)
Fc1 = Fc x Cm x Ct x Cpt x CF
Fc1 = 32 x 1 x 1x 1 x 1 = 32 Mpa
Po1 = A x Fc
1
Po1 = 80 x 120 x 32 = 307.200 N = 307,2 kN
24Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Eos = 0,69 x Ew
1 = 0,69 x 16.000 = 11040 Mpa
Eos1 = Fos
x Cm x Ct x Cpt = 11040 Mpa
= = 18.726.576,93 N = 18.726,58 kN
= = 71,97
= = 45,60
= 45,60 - = 0,99
Tahanan tekan terkoreksi P1
P1 = Cp x Po
1 = 0,99 x 307,2 = 304,13 kN
Kontrol tahanan tekan terfaktor
Pu ≤
Pu ≤ 0,8 x 0,9 x 304, 13
Pu ≤ 218,97
Batang 3
B12 = 1652,47 Kg = 16,19 kN
L = panjang batang = 299,54 cm
Jari-jari girasi (r) = 0,2887 x 80 = 23,10 mm
Kelangsingan = (Ke x L)/r = (1 x 229,54)/23,10 = 9,94
25Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Kuat tekan sejajar serat acuan (Fc) & modulus Elastisitas lentur acuan (Ew) akibat rasio
tahunan mutu kayu A sebesar 0,8
Fc = 0,8 x 40 = 32 Mpa;
Ew = 0,8 x 20.000 = 16.000 Mpa
Faktor kestabilan kolom (Cp)
Fc1 = Fc x Cm x Ct x Cpt x CF
Fc1 = 32 x 1 x 1x 1 x 1 = 32 Mpa
Po1 = A x Fc
1
Po1 = 80 x 120 x 32 = 307.200 N = 307,2 kN
Eos = 0,69 x Ew
1 = 0,69 x 16.000 = 11040 Mpa
Eos1 = Fos
x Cm x Ct x Cpt = 11040 Mpa
= = 10.576.131,3 N = 10.576,13 kN
= = 40,64
= = 26,03
= 26,03 - = 0,99
Tahanan tekan terkoreksi P1
P1 = Cp x Po
1 = 0,99 x 307,2 = 304,13 kN
Kontrol tahanan tekan terfaktor
26Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Pu ≤
Pu ≤ 0,8 x 0,9 x 304, 13
Pu ≤ 218,97
Batang 10
B10 = 787,11 Kg = 7,71 kN
L = panjang batang = 143,94 cm
Jari-jari girasi (r) = 0,2887 x 80 = 23,10 mm
Kelangsingan = (Ke x L)/r = (1 x 143,94)/23,10 = 6,23
Kuat tekan sejajar serat acuan (Fc) & modulus Elastisitas lentur acuan (Ew) akibat rasio
tahunan mutu kayu A sebesar 0,8
Fc = 0,8 x 40 = 32 Mpa;
Ew = 0,8 x 20.000 = 16.000 Mpa
Faktor kestabilan kolom (Cp)
Fc1 = Fc x Cm x Ct x Cpt x CF
Fc1 = 32 x 1 x 1x 1 x 1 = 32 Mpa
Po1 = A x Fc
1
Po1 = 80 x 120 x 32 = 307.200 N = 307,2 kN
Eos = 0,69 x Ew
1 = 0,69 x 16.000 = 11040 Mpa
Eos1 = Fos
x Cm x Ct x Cpt = 11040 Mpa
= = 26.923.003,004 N = 26.923,004 kN
= = 103,46
27Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
= = 65,29
= 65,29 - = 0,99
Tahanan tekan terkoreksi P1
P1 = Cp x Po
1 = 0,99 x 307,2 = 304,13 kN
Kontrol tahanan tekan terfaktor
Pu ≤
Pu ≤ 0,8 x 0,9 x 304, 13
Pu ≤ 218,97
Batang 15
B15 = 1177,32 Kg = 11,54 kN
L = panjang batang = 267 cm
Jari-jari girasi (r) = 0,2887 x 80 = 23,10 mm
Kelangsingan = (Ke x L)/r = (1 x 267)/23,10 = 11,56
Kuat tekan sejajar serat acuan (Fc) & modulus Elastisitas lentur acuan (Ew) akibat rasio
tahunan mutu kayu A sebesar 0,8
Fc = 0,8 x 40 = 32 Mpa;
Ew = 0,8 x 20.000 = 16.000 Mpa
Faktor kestabilan kolom (Cp)
28Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Fc1 = Fc x Cm x Ct x Cpt x CF
Fc1 = 32 x 1 x 1x 1 x 1 = 32 Mpa
Po1 = A x Fc
1
Po1 = 80 x 120 x 32 = 307.200 N = 307,2 kN
Eos = 0,69 x Ew
1 = 0,69 x 16.000 = 11040 Mpa
Eos1 = Fos
x Cm x Ct x Cpt = 11040 Mpa
= = 7.819.589,13 N = 7.819,59 kN
= = 30,05
= = 18,78
= 18,78 - = 0,99
Menghitung tahanan tekan terkoreksi P1
P1 = Cp x Po
1 = 0,99 x 307,2 = 304,13 kN
Kontrol tahanan tekan terfaktor
Pu ≤
Pu ≤ 0,8 x 0,9 x 304, 13
Pu ≤ 218,97
Batang 18
29Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
B18 = 1956,70 Kg = 19,18 kN
L = panjang batang = 250 cm
Jari-jari girasi (r) = 0,2887 x 80 = 23,10 mm
Kelangsingan = (Ke x L)/r = (1 x 250)/23,10 = 17,36
Kuat tekan sejajar serat acuan (Fc) & modulus Elastisitas lentur acuan (Ew) akibat rasio
tahunan mutu kayu A sebesar 0,8
Fc = 0,8 x 40 = 32 Mpa;
Ew = 0,8 x 20.000 = 16.000 Mpa
Menghitung faktor kestabilan kolom (Cp)
Fc1 = Fc x Cm x Ct x Cpt x CF
Fc1 = 32 x 1 x 1x 1 x 1 = 32 Mpa
Po1 = A x Fc
1
Po1 = 80 x 120 x 32 = 307.200 N = 307,2 kN
Eos = 0,69 x Ew
1 = 0,69 x 16.000 = 11040 Mpa
Eos1 = Fos
x Cm x Ct x Cpt = 11040 Mpa
= = 3.467.369,79 N = 3.467,37 kN
= = 13,32
= = 8,33
= 8,33 - = 0,99
30Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lomba Rancang Struktur Kuda-Kuda Kayu 2009
Tahanan tekan terkoreksi P1
P1 = Cp x Po
1 = 0,99 x 307,2 = 304,13 kN
Kontrol tahanan tekan terfaktor
Pu ≤
Pu ≤ 0,8 x 0,9 x 304, 13
Pu ≤ 218,97
31Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa