ANAK JERAPAH

1
ANAK JERAPAH Hujan sudah berhenti. Udara menjadi sejuk dan segar. Jerapah dan anaknya memutuskan untuk berjalan-jalan. Sampailah mereka di sungai. Anak jerapah melihat bayanganya di sungai. Ian mengeluh,”bu,akukelihatan seperti binatang bodoh. Kaki dan leherku terlalu panjang. Kulit ku kotor tutul-tutul”. Ibu jerapah sangat sabar. Ia menjelaskan, kaki panjang berguna supaya larinya cepat. Sedangkan leher panjang sangat berguna. Jerapah bisa melihat bahaya yang datang.Tetapi anak jerapah tidak mau mengerti. Tiba-tiba muncul babi hutan juga diantara semak-semak. Ia mengejek anak jerapah.”Hai kaki engerang!ayo kita balapan lari! Meskipun kaki mu panjang , tapi lebih cepat aku! Leher panjang mu juga akan tersangkut di pohon . ...... Ha ..... ha ...... ha!” mendenar ejekan babi hutan, anak jerapah semakin sedih.

description

cerita

Transcript of ANAK JERAPAH

Page 1: ANAK JERAPAH

ANAK JERAPAH

Hujan sudah berhenti. Udara menjadi sejuk dan segar. Jerapah dan anaknya memutuskan untuk berjalan-jalan. Sampailah mereka di sungai. Anak jerapah melihat bayanganya di sungai. Ian mengeluh,”bu,akukelihatan seperti binatang bodoh. Kaki dan leherku terlalu panjang. Kulit ku kotor tutul-tutul”.

Ibu jerapah sangat sabar. Ia menjelaskan, kaki panjang berguna supaya larinya cepat. Sedangkan leher panjang sangat berguna. Jerapah bisa melihat bahaya yang datang.Tetapi anak jerapah tidak mau mengerti.

Tiba-tiba muncul babi hutan juga diantara semak-semak. Ia mengejek anak jerapah.”Hai kaki engerang!ayo kita balapan lari! Meskipun kaki mu panjang , tapi lebih cepat aku! Leher panjang mu juga akan tersangkut di pohon. ......Ha.....ha......ha!” mendenar ejekan babi hutan, anak jerapah semakin sedih.