Alterasi batuan_3

download Alterasi batuan_3

of 47

description

presentasi

Transcript of Alterasi batuan_3

  • Alterasi batuanMuchlis

  • Alterasi hidrotermal adalahProses terubahnya mineral primer menjadi mineral sekunder akibat interaksi batuan dengan larutan hidrotermal

  • Alterasi adalahAlterasi batuan adalah perubahan baik secara fisika,kimia ataupun mineralogi sebagai akibat pengaruh cairan hidrotermal pada batuan (Sukandarrumudi 2007). Larutan hidrotermal adalah cairan sisa magma. Cairan ini mengandung logam-logam di dalam magma dan tidak ikut dalam proses pengkristalan sebelumnya.

  • Secara umum cairan sisa kristalisasi magma tersebut (larutan hidrotermal) bersifat silika yang kaya alumina (Al2O3), alkali dan alkali tanah yang mengandung air dan unsur-unsur volatil (Bateman, 1981).

  • Larutan hidrotermal terbentuk pada bagian akhir dari siklus pembekuan magma dan umumnya terakumulasi pada litologi dengan permeabilitas tinggi atau pada zona lemah.

  • Alterasi hidrotermal adalah suatu proses yang sangat kompleks yang melibatkan perubahan mineralogi, kimiawi, dan tekstur yang disebabkan oleh interaksi fluida panas dengan batuan yang dilaluinya, di bawah kondisi evolusi fisio-kimia. Proses alterasi merupakan suatu bentuk metasomatisme, yaitu pertukaran komponen kimiawi antara cairan-cairan dengan batuan dinding (Pirajno, 1992 ).

  • Perubahan yang terjadi dapat berupa rekritalisasi, penambahan mineral baru, larutnya mineral yang telah ada, penyusunan kembali komponen kimiawinya atau perubahan sifat fisik seperti permeabilitas dan porositas batuan.

  • Interaksi antara fluida hidrotermal dengan batuan yang dilewatinya (batuan dinding), akan menyebabkan terubahnya mineral-mineral primer menjadi mineral ubahan (mineral alterasi), maupun fluida itu sendiri (Pirajno, 1992 dalam Sutarto, 2004).

  • Reaksi kimia pada alterasi HidrolisisMerupakan proses pembentukan mineral baru akibat terjadinya reaksi kimia antara mineral tertentu dengan ion H+. contohnya :3KalSiO3 O8 + H2O(aq) Kal3Si3O10 (OH)2 + 6SiO2 + 2KK Feldspar Muscovite (Sericite) Kuarsa

  • HidrasiMerupakan proses pembentukan mineral baru dengan adanya penambahan molekul H2O. Dehidrasi adalah sebaliknya. Reaksi Hidrasi :2 Mg2SiO4+ 2H2O + 2 H+ Mg3 Si2O5 (OH)4 + Mg2+ Olivine SerpentiniteReaksi dehidrasi : Al2Si2O5(OH)4 + 2 SiO2 Al2Si4O10 (OH)4 + Mg2+Kaolinit Kuarsa Pyrophilite

  • Metasomatisme alkali alkali tanahContoh:2CaCO3 + Mg2+ CaMg (CO3)2 + Ca2+ Calcite DolomiteDekarbonisasi adalah reaksi kimia yang menghasilkan silika dan oksidaContoh :CaMg(CO3)2 + 2 SiO2 (CaMg)SiO2 + 2 CO2 Dolomite Kuarsa Dioside

  • SilisifikasiMerupakan proses penambahan atau produksi kuarsa polimorfnya, contohnya:2 CaCO3 + SiO2 + 4 H- 2Ca2- + 2 CO2 + SiO2 + 2 H2O Calcite Kuarsa SilisikasiMerupakan proses konversi atau penggantian mineral silikat, contohnya:CaCO3 + SiO2 CaSiO3 + CO2Calcite Kuarsa Wollastonite

  • Alterasi terjadi pada intrusi batuan beku yang mengalami pemanasan dan pada struktur tertentu yang memungkinkan masuknya air meteorik (meteoric water) untuk dapat mengubah komposisi mineralogi batuan.

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi tipe dan intensitas Alterasi hidrotermal (Bateman dan Jensen, 1991)

    Karakteristik dan komposisi dari batuan induk (host rock)Komposisi larutan hidrotermal Tekanan dan temperatur serta perubahan fase pada larutan hidrotermal

    Temperatur dan sifat kimia (pH) larutan hidrotermal dianggap sebagai dua faktor yang paling berpengaruh dalam proses ubahan hidrotermal (Corbett dan Leach, 1998)

  • Zona alterasiZona alterasi adalah suatu daerah yang memperlihatkan penyebaran kesamaan himpunan mineral alterasi (Guilbert dan Park, 1986)

  • Zona alterasi yang dibedakan berdasarkan kumpulan mineral, temperatur, dan pH larutan hidrotermal (Morrison, 1995)

    1. PotasikPotasik merupakan zona alterasi yang berada dekat dengan intrusi dengan temperatur fluida hidrotermal lebih dari 3000C dan salinitas tinggi. Zona alterasi ini di cirikan dengan pembentukan mineral sekunder berupa K-feldspar, biotit, kuarsa, dan magnetit. Selain itu aktinolit, epidot, klorit, dan anhidrit, serta sedikit rutil dan albit juga dapat muncul dalam zone ini.

  • 2. PropilitikPropilitik merupakan zona alterasi yang terbentuk pada kondisi pH netral sampai alkali dengan temperatur berkisar antara 2000-3000C. Mineral-mineral penciri zona ini diantaranya adalah klorit, kalsit, dan epidot yang dapat disertai dengan kuarsa, adularia, albit, serisit, dan anhidrit.

  • Umumnya pada daerah yang mempunyai permeabilitas rendah. Zona ini merupakan fase alterasi lanjutan dari alterasi potasik

  • Menurut Creasey (1966), terdapat empat kecenderungan himpunan mineral yang hadir pada tipe propilitik, yaitu : klorit-kalsit-kaolinit, klorit-kalsit-talk, klorit-epidot-kalsit, klorit-epidot. (Creasey 1966, dalam Sutarto, 2004)

  • Kenampakan Tipe Alterasi Proplilitik Mineral Epidote

  • 3. FilikFilik merupakan zona alterasi yang ditandai dengan kehadiran mineral sekunder yang didominasi oleh serisit dan kuarsa. Selain itu dapat pula muncul pirit dan anhidrit. Tipe alterasi ini terbentuk akibat fluida netral sampai asam pada temperatur sedang yaitu berkisar antara 2000-4000C. Biasanya terbentuk pada daerah yang permeabel dan berdekatan dengan urat (vein)

  • Tipe Alterasi Filik Mineral kuarsa dan Sericite Kenampkan Megaskopis

  • 4. ArgilikArgilik merupakan zona alterasi yang ditandai dengan pembentukan mineral lempung bertemperatur rendah seperti kaolinit, montmorillonit, smektit, dan illit. Alterasi ini terbentuk akibat kondisi fluida hidrotermal netral sampai asam dengan temperatur rendah (
  • Pada tipe argilik terdapat dua kemungkinan himpunan mineral, yaitu muskovit-kaolinit-monmorilonit dan muskovit-klorit-monmorilonit. Himpunan mineral pada tipe argilik terbentuk pada temperatur 100-300C (Pirajno, 1992, dalam Sutarto, 2004)

  • Kenampakan Mineral Smectite

  • 5. Argilik lanjutArgilik lanjut merupakan zona alterasi yang terbentuk pada fluida asam (pH
  • Menurut Creasy 1966Tipe Alterasi

  • Merupakan salah satu tipe alterasi hidrotermal yang paling umum dijumpai dan merupakan tipe terbaik.

    temperatur tinggi, atau tinggi kandungan kuarsanya (>573C), tridimit, kristobalit, opal, kalsedon. Bentuk yang paling umum adalah quartz rendah, kristobalit, dan tridimit kebanyakan ditemukan di batuan volkanik. Tridimit terutama umum sebagai produk devitrivikasi gelas volkanik, terbentuk bersama alkali felspar.

  • Terdapat mineralogi yang sangat umum yang sering didapatkan pada batuan skarn, yaitu kelompok garnet, piroksen, amfibol, epidot dan magnetit.

    Mineral lain yang umum adalah wolastonit, klorit, biotit dan kemungkinan vesuvianit (idokras). Amfibol umumnya hadir pada skarn sebagai mineral tahap akhir .Aktinolit (CaFe) dan tremolit (CaMg) adalah mineral amfibol yang paling umum hadir pada skarn.

    Jenis piroksen yang sering hadir adalah diopsid (CaMg) dan hedenbergit(CaFe).Terbentuk pada fluida yang mempunyai salinitas tinggi dengan temperatur tinggi (sekitar 300o-700oC).

  • Tipe Alterasi Skarn pada Garnet

  • Tabel Tipe-tipe alterasi berdasarkan himpunan mineral (Guilbert dan Park, 1986)Tabel Tipe-tipe alterasi berdasarkan himpunan mineral (Guilbert dan Park, 1986)

  • Tabel Tipe-tipe alterasi berdasarkan himpunan mineral (Guilbert dan Park, 1986)lanjutan

  • Corbett dan Leach (1998)

  • Endapan hidrotermal1. Endapan hipotermal, terbentuk pada daerah dekat dengan intrusi pada temperatur berkisar antara 500-6000 C dan tekanan sangat tinggi 2. Endapan mesotermal, terbentuk pada jarak tertentu dari intrusi pada temperatur berkisar antara 200-5000C dan tekanan tinggi 3. Endapan epitermal, terbentuk jauh dari intrusi pada temperatur berkisar antara 50-2000C dan tekanan sedang atau medium

  • MineralisasiMineralisasi adalah suatu proses introduksi atau masuknya mineral ke dalam batuan yang kemudian membentuk mineral bijih dan mineral penyertanya (gangue) sehingga terbentuk endapan mineral (Gary dkk., 1972).

  • Endapan mineral adalah akumulasi atau konsentrasi dari satu atau beberapa material yang berguna, baik berupa logam maupun nonlogam, yang terdapat di dalam kerak bumi bagian luar (Bateman dan Jansen, 1981)

  • Hal-hal pokok yang mempengaruhi pembentukkan mineral hasil dari proses mineralisasi (Bateman dan Jansen, 1981), yaitu: 1. Adanya larutan hidrotermal sebagai pembawa mineral. 2. Adanya celah batuan sebagai jalan bagi lewatnya larutan.

  • Contoh aplikasi pengetahuan ttg alterasiMineralisasi emasMineralisasi emas dipengaruhi oleh larutan hidrotermal yang mengalir melewati permeabilitas (sekunder maupun primer) batuan, sehingga terjadi proses alterasi yang merubah komposisi kimiawi, mineralogi dan tekstur batuan asal yang dilaluinya.

  • Kebanyakan emas epitermal terdapat dalam vein-vein yang berasosiasi dengan alterasi Quartz-Illite yang menunjukkan pengendapan dari fluida-fluida dengan pH mendekati netral (fluida-fluida khlorida netral). Dalam alterasi dan mineralisasi dengan jenis fluida ini, emas dijumpai dalam vein, veinlet, breksi ekplosif atau breksi hidrotermal, dan stockwork atau stringer Pyrite + Quartz yang berbentuk seperti rambut (hairline).

  • Emas epitermal juga terdapat dalam alterasiAdvanced-Argillic dan alterasi-alterasi sehubungan yang terbentuk dari fluida-fluida asam sulfat. Dalam alterasi dan mineralisasi dengan jenis fluida ini, emas dijumpai dalam veinlet, batuan-batuan silika masif,atau dalam rekahan-rekahan atau breksi-breksi dalam batuan yang terrsilisifikasikan, serta dapat hadir bijih tembaga seperti enargite, luzonite , dan covelite

  • Terima kasih

    **