Aliaran Energi

5
 Aliaran energi Pengertian Aliran Energi dalam Ekosistem adalah proses berpindahnya energi dari suatu tingka t trofi k ke tingkat trofik berikutnya yang dapat digambar kan dengan rantai makana n atau dengan piramida biomasa. Ekosistem mempertahankan diri dengan siklus energi dan nutrisi yang diperoleh dari sumber eksternal. Pada tingkat trofik pertama, produsen primer (tumbuhan, alga, dan beberapa bakteri) menggunakan energi matahari untuk menghasilkan bahan tanaman organik melalui fotosintesis. Hewan Herbivora yang makan hanya pada tanaman membuat tingkat trofik kedua. Predator yang memakan herbivora terdiri dari tingkat trofik ketiga, jika predator yang lebih besar hadir, mereka mewakili tingkat trofik lebih tinggi lagi. rganisme yang makanan  pada beberapa tingkat trofik (misalnya, beruang gri!!ly yang memakan buah dan salmon) diklasifikasikan pada tingkat trofik tertinggi di mana mereka makan. "ekomposer, yang meliputi  bakteri, jamur, jamur, #a#ing, dan serangga, meme#ah limbah dan organisme mati dan mengembalikan nutrisi ke dalam tanah (dum, $%&'). atarata sekitar $* persen dari produksi energi bersih pada satu tingkat trofik diteruskan ke tingkat berikutnya. Proses yang pengurangan energi yang ditransfer antara tingkat trofik termasuk respirasi, pertumbuhan dan reproduksi, buang air besar, dan kematian nonpredatory (organisme yang mati tetapi ti dak di makan oleh konsumen). +ua li tas gi !i bahan ya ng dikons ums i juga mempengaruhi seberapa efisie n ener gi dit rans fer, kar ena konsumen dapa t mengkonversi sumber makanan berkualitas tinggi ke jaringan hidup baru yang lebih efisien daripada sumber makanan berkualitas rendah (dum, $%&').

description

mmn

Transcript of Aliaran Energi

Aliaran energi Pengertian Aliran Energi dalam Ekosistem adalah proses berpindahnya energi dari suatu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya yang dapat digambarkan dengan rantai makanan atau dengan piramida biomasa. Ekosistem mempertahankan diri dengan siklus energi dan nutrisi yang diperoleh dari sumber eksternal. Pada tingkat trofik pertama, produsen primer (tumbuhan, alga, dan beberapa bakteri) menggunakan energi matahari untuk menghasilkan bahan tanaman organik melalui fotosintesis. Hewan Herbivora yang makan hanya pada tanaman membuat tingkat trofik kedua. Predator yang memakan herbivora terdiri dari tingkat trofik ketiga, jika predator yang lebih besar hadir, mereka mewakili tingkat trofik lebih tinggi lagi. Organisme yang makanan pada beberapa tingkat trofik (misalnya, beruang grizzly yang memakan buah dan salmon) diklasifikasikan pada tingkat trofik tertinggi di mana mereka makan. Dekomposer, yang meliputi bakteri, jamur, jamur, cacing, dan serangga, memecah limbah dan organisme mati dan mengembalikan nutrisi ke dalam tanah (Odum, 1983).

Rata-rata sekitar 10 persen dari produksi energi bersih pada satu tingkat trofik diteruskan ke tingkat berikutnya. Proses yang pengurangan energi yang ditransfer antara tingkat trofik termasuk respirasi, pertumbuhan dan reproduksi, buang air besar, dan kematian nonpredatory (organisme yang mati tetapi tidak dimakan oleh konsumen). Kualitas gizi bahan yang dikonsumsi juga mempengaruhi seberapa efisien energi ditransfer, karena konsumen dapat mengkonversi sumber makanan berkualitas tinggi ke jaringan hidup baru yang lebih efisien daripada sumber makanan berkualitas rendah (Odum, 1983).

Dekomposer memproses sejumlah besar bahan organik dan mengembalikan nutrisi ke ekosistem dalam bentuk anorganik, yang kemudian diambil lagi oleh produsen primer. Energi tidak didaur ulang selama proses dekomposisi, melainkan dilepaskan, sebagian besar sebagai panas (ini adalah apa yang membuat tumpukan kompos terasa hangat) menunjukkan aliran energi (panah gelap) dan nutrisi (panah terang) melalui ekosistem (Odum, 1983).Cara termudah untuk menggambarkan aliran energi melalui ekosistem adalah dengan rantai makanan di mana energi berpindah dari satu tingkat trofik ke depan, tanpa anjak dalam hubungan yang lebih kompleks antara spesies individu. Beberapa ekosistem yang sangat sederhana dapat terdiri dari rantai makanan dengan hanya beberapa tingkat trofik. Misalnya, ekosistem terpencil angin yang menyapu Taylor di Lembah Antartika sebagian besar terdiri dari bakteri dan ganggang yang umunya dimakan oleh cacing nematoda, bagaimanapun, produsen dan konsumen yang terhubung dalam jaring makanan yang rumit pada beberapa konsumen makan di beberapa tingkat trofik (Odum, 1983).

Dilihat dari fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen:1. Komponen autotrof(Auto = sendiri dantrophikos = menyediakan makan).Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.2. Komponen heterotrof (Heteros= berbeda,trophikos = makanan).Heterotrof (konsumen) merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.

Berdasarkan jenis makanannya, konsumen di kelompokkan sebagai berikut:a. Pemakan tumbuhan [herbivora], misalnya kambing, kerbau, kelinci dan sapi.b. Pemakan daging [karnivora], misalnya harimau, burung elang, dan serigala.c. Pemakan tmbuhan dan daging [omnivora], misalnya ayam, itik, dan orang hutan.d. Pengurai (dekomposer)Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur (Odum, 1983).

Rantai dan jaring makananSeluruh organisme memerlukan energi untuk dapat melakukan aktivitas hidupnya. Energi tersebut diperoleh dari makanan. Mengkonsumsi makanan sama artinya dengan melakukan transfer energi. Aliran energi melalui ekosistem dari satu organisme ke organisme yang lain dinyatankan dengan rantai makanan dan jarring makanan (Rohman, 2014).Dalam ekosistem hanya tumbuhan hijau yang mampu menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis dengan bantuan air, karbondioksida, klorofil dan cahaya matahari. Mahluk hidup lain memperoleh makanan dengan melalui proses interaksi dengan mahluk hidup lain. Hal ini disebabkan karena mahluk hidup sebagai mahluk sosial tidak dapat hidup tanpa peran mahluk hidup lain.Salah satu bentuk interaksi antar mahluk hidup tersebut adalah proses makan dan dimakan yang jika disusun secara berurutan akan membentuk suatu rantai makanan (Rohman, 2014).Rantai MakananRantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan tertentu. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer. Berikut adalah contoh sebuah rantai makanan (Rohman, 2014).Pada rantai makanan tersebut terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu yaitu rumput dimakan belalang, belalang dimakan katak, katak dimakan ular dan jika ular mati akan diuraikan oleh jamur yang berperan sebagai dekomposer menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang (Rohman, 2014).Tiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut tingkat trofik. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof dengan kata lain sering disebut produsen. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki oleh hewan pemakan daging (carnivora) dan seterusnya. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak (Begon, 1986)Dengan demikian, pada rantai makanan tersebut dapat dijelaskan bahwa :1. Rumput bertindak sebagai produsen.2. Belalang sebagai konsumen I (Herbivora)3. Katak sebagai konsumen II (Carnivora)4. Ular sebagai konsumen III/konsumen puncak (Carnivora)5. Jamur sebagai dekomposer.Jaring-jaring MakananRantai makanan merupakan gambar peristiwa makan dan dimakan yang sederhana. Kenyataannya dalam satu ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai makanan, karena satu produsen tidak selalu menjadi sumber makanan bagi satu jenis herbivora, sebaliknya satu jenis herbivora tidak selalu memakan satu jenis produsen. Dengan demikian, di dalam ekosistem terdapat rantai makanan yang saling berhubungan membentuk suatu jaring-jaring makanan (Rohman, 2014).Jaring-jaring makanan merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan. Contoh jaring-jaring makanan sebagai berikut:Untuk bisa menentukan berapa jumlah rantai makanan penyusun jaring-jaring makanan harus mengetahui urutannya satu per satu dengan teliti (Rohman, 2014).

Begon, M, J.L. Harper and C.R. Townsend. 1986. Ecology: Individuals, populationsand communities. Oxford : Blackwell.

Odum. F.P 1983. Basic ecology. Philadelphia : SaundersRohman, F. 2014,Bahan Ajar:Ekologi,JurusanBiologiFakultasMatematikadanIlmuPengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang