Algoritma Penanganan Tetanus

1
ALGORITMA PENANGANAN TETANUS Pasien dengan riwayat trauma/luka, pemotongan dan perawatan tali pusat tidak steril, riwayat OMSK, riwayat gigi berlubang/gangren gigi, dan ditemukan gejala klinis: - Kesadaran baik - Kejang dengan rangsangan/spontan - Trismus - Rhesus Sardonicus - Opistotonus - Perut tegang seperti papan - Kekakuan ekstremitas yang khas, fleksi tangan dan ekstensi kaki - Kaku kuduk - Hiperhidrosis - Hiperpireksia Antibiotik - Penisilin prokain 50.000 IU/kgBB/kali i.m tiap 12 jam - Metronidazole loading dose 15 mg/kgBB/jam, selanjutnya 7,5 mg/kgBB/jam tiap 6 jam Antikonvulsan Bisa digunakan fenobarbital, klorpromazin atau diazepam Diazepam (iv bolus) - 0,1-0,3 mg/kgBB/kali i.v. tiap 2-4 jam, tetanus neonatorum dosis awitan 0,1-0,2 mg/kgBB iv untuk menghilangkan spasme akut, diikuti infus tetesan tetap 15-40 mg/kgBB/hari Terapi Suportif - Bebaskan jalan nafas - Pemberian oksigen - Hindari aspirasi dengan menghisap lendir perlahan-lahan dan berkala - Pemberian cairan dan nutrisi adekuat - Bantuan nafas pada tetanus berat atau tetanus neonatorum - Perawatan dengan stimulassi minimal Imunisasi aktif/pasif - Tetagam 5.000- 10.000 IU/hari pada hari I, selanjutnya 3.000 IU i.m - Human tetanus immune globulin (TIG) 3.000-6.000 IU /kg i.m - Antitetanus serum (ATS) 20.000 IU (terlebih dahulu dilakukan tes kulit) (untuk tetanus neonatorum 10.000 IU i.v.) - Isolasi Monitoring selama perawatan. Meliputi pengawasan terhadap: - Kejang - Gangguan ventilasi paru - Tekanan darah (hipertensi/hipotensi) - Gangguan irama jantung - Pneumonia aspirasi - Sepsis

Transcript of Algoritma Penanganan Tetanus

Page 1: Algoritma Penanganan Tetanus

ALGORITMA PENANGANAN TETANUS

Pasien dengan riwayat trauma/luka, pemotongan dan perawatan tali pusat tidak steril, riwayat OMSK, riwayat gigi berlubang/gangren gigi, dan ditemukan gejala klinis:

- Kesadaran baik

- Kejang dengan rangsangan/spontan

- Trismus

- Rhesus Sardonicus

- Opistotonus

- Perut tegang seperti papan

- Kekakuan ekstremitas yang khas, fleksi tangan dan ekstensi kaki

- Kaku kuduk

- Hiperhidrosis

- Hiperpireksia

Antibiotik

- Penisilin prokain 50.000 IU/kgBB/kali i.m tiap 12 jam

- Metronidazole loading dose 15 mg/kgBB/jam, selanjutnya 7,5 mg/kgBB/jam tiap 6 jam

Antikonvulsan

Bisa digunakan fenobarbital, klorpromazin atau diazepam

Diazepam (iv bolus)

- 0,1-0,3 mg/kgBB/kali i.v. tiap 2-4 jam, tetanus neonatorum dosis awitan 0,1-0,2 mg/kgBB iv untuk menghilangkan spasme akut, diikuti infus tetesan tetap 15-40 mg/kgBB/hari

Dalam keadaan berat diazepam drip 20 mg/kgBB/hari dirawat di PICU/NICU.

- Dosis pemeliharaan 8 mg/kgBB/hari p.o. dibagi dalam 6-8 dosis

Terapi Suportif

- Bebaskan jalan nafas

- Pemberian oksigen

- Hindari aspirasi dengan menghisap lendir perlahan-lahan dan berkala

- Pemberian cairan dan nutrisi adekuat

- Bantuan nafas pada tetanus berat atau tetanus neonatorum

- Perawatan dengan stimulassi minimal

Imunisasi aktif/pasif

- Tetagam 5.000-10.000 IU/hari pada hari I, selanjutnya 3.000 IU i.m

- Human tetanus immune globulin (TIG) 3.000-6.000 IU /kg i.m

- Antitetanus serum (ATS) 20.000 IU (terlebih dahulu dilakukan tes kulit) (untuk tetanus neonatorum 10.000 IU i.v.)

-

Isolasi

Monitoring selama perawatan. Meliputi pengawasan terhadap:

- Kejang

- Gangguan ventilasi paru

- Tekanan darah (hipertensi/hipotensi)

- Gangguan irama jantung

- Pneumonia aspirasi

- Sepsis

- Fraktur vertebra, fraktur tulang paha