Alat Musik Tradisional Nusantara
-
Upload
komarudin-m-zaelani -
Category
Education
-
view
510 -
download
10
Transcript of Alat Musik Tradisional Nusantara
1/11/2013
ALAT MUSIK TRADISIONAL NUSANTARA
SMA NEGERI 1 JONGGOL JALAN SUKASIRNA NOMOR 36. KEC. JONGGOL KAB. BOGOR (16380)
DISUSUN OLEH :
KOMARUDIN M ZAELANI
SEPTIAN BAGAS SULISTIO XI IPA 2
P a g e | 1
1. Angklung
Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda)
yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat
berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik
ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara
digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa
bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam
susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran,
baik besar maupun kecil. Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan
Rigg, yang diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa
angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu, yang dipotong
ujung-ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama
dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Angklung
terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi
Manusia dari UNESCO sejak November 2010.
1. Gamelan
Gamelan Jawa adalah ensembel musik yang
biasanya menonjolkan metalofon, gambang,
gendang, dan gong. Musik yang tercipta pada
Gamelan Jawa berasal dari paduan bunyi gong,
kenong dan alat musik Jawa lainnya. Irama
musik umumnya lembut dan mencerminkan
keselarasan hidup, sebagaimana prinsip hidup
yang dianut pada umumnya oleh masyarakat
Jawa.
2. Kecapi
Kacapi parahu adalah suatu kotak resonansi
yang bagian bawahnya diberi lubang resonansi
untuk memungkinkan suara keluar. Sisi-sisi
jenis kacapi ini dibentuk sedemikian rupa
sehingga menyerupai perahu di masa lalu,
kacapi ini dibuat langsung dari bongkahan kayu
dengan memahatnya.
Kacapi siter merupakan kotak resonansi
dengan bidang rata yang sejajar. Serupa dengan
kacapi parahu, lubangnya ditempatkan pada
bagian bawah. Sisi bagian atas dan bawahnya
membentuk trapesium Untuk kedua jenis kacapi
ini, tiap dawai diikatkan pada suatu sekrup kecil pada sisi kanan atas
kotak. Mereka dapat ditala dalam berbagai sistem: pelog, sorog/madenda,
atau salendro. Saat ini, kotak resonansi kacapi dibuat dengan cara
mengelem sisi-sisi enam bidang kayu.
3. Calung
Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan
prototipe (purwarupa) dari angklung. Berbeda dengan
angklung yang dimainkan dengan caradigoyangkan,
cara menabuh calung adalah dengan memukul batang
(wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang
tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik
(da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung
P a g e | 2
kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awitemen (bambu yang berwarna putih). Pengertian calung selain
sebagai alat musik juga melekat dengan sebutan seni pertunjukan. Ada dua
bentuk calung Sunda yang dikenal, yakni calung rantay dan calung jinjing.
4. Pick Gamelan Bali (Rindik)
Rindik adalah salah satu alat musik tradisional
Bali. Yang terbuat dari bambu yang pada
nadanya adalah berdasarkan selendro. Alat musik
ini dipergunakan pada upacara perkawinan dan
acara pertunjukan yang dikenal dengan nama
“joged Bumbung” Tarian joged bumbung ini
biasanya di iringi oleh sepuluh atau dua puluh orang yang memainkan
gamelan dan termasuk para penabuhnya. Dan bisa juga di pakai atau di
mainkan di hotel-hotel untuk menghibur para tamu yang berkunjung ke Bali.
5. Gordang
Gordang adalah alat musik tradisional yang
berasal dari Sumatera Utara, Medan. Alat ini
dimainkan dengan cara dipukul.
6. Serunai Serune Kalee merupakan isntrumen tradisional Aceh
yang telah lama berkembang dan dihayati oleh
masyarakat Aceh. Musik ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh
Besar dan Aceh Barat. Biasanya alat musik ini dimainkan bersamaan
dengan Rapai dan Gendrang pada acara-acara hiburan, tarian,
penyambutan tamu kehormatan. Bahan dasar Serune Kalee ini berupa
kayu, kuningan dan tembaga. Bentuk menyerupai seruling bambu.
Warna dasarnya hitam yang fungsi sebagai pemanis atau penghias musik
tradisional Aceh.
7. Djambe (Bali)
Djembe (baca JEM BE dengan E seperti ENAK),
merupakan alat musik perkusi asal Bali dan dipukul
menggunakan tangan kosong (seperti conga). Djembe
berukuran macam2, dari 5″ sampai 18″ (diameter
kulitnya). Bentuk djembe yang seperti cawan membuat
Djembe memiliki suara bas yang bulat. Pemain djembe
yang berpengalaman bisa membuat bermacam2 nada
(tinggi/rendah).
8. Tifa
Tifa adalah Alat Musik Tradisional dari Papua Alat
musik tradisional Tifa termasuk jenis alat musik pukul.
Tifa terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau
dihilangkan isinya dan pada salah satu sisi ujungnya
ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa
yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang
bagus dan indah.
P a g e | 3
9. Triton
Triton adalah Alat Musik Tradisional dari Papua Triton
merupakan alat musik yang cara penggunaannya yaitu
dengan ditiup. Alat musik tradisional ini berasal dari
Papua. Alat musik ini tersebar di pesisir pantai yang ada
di Papua dan digunakan sebagai alat komunikasi dan
sebagai alat panggil kepada orang lain.
10. Talempong
Talempong adalah Alat Musik Daerah Minangkabau
Sumatera Barat Talempong merupakan alat musik
tradisional yang berasal dari Minangkabau Sumatera
Barat. Alat musik tersebut termasuk dalam alat musik
pukul seperti halnya Gamelan yang ada di Jawa. Bahkan
bentuknya pun juga hampir sama dengan Gamelan. Saat
ini Talempong yang ada dimasyarakat kebanyakan terbuat dari kuningan
meskipun masih ada juga Talempong yang terbuat dari kayu maupun batu.
Talempong biasanya berbentuk lingkaran dengan diameter 15 sampai 17,5
sentimeter, pada bagian bawahnya berlubang sedangkan pada bagian atasnya
terdapat bundaran yang menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai tempat
untuk dipukul.
11. Sampek
Sampek adalah Alat Musik Tradisional Suku Dayak dari
Kalimantan Sampek merupakan alat musik tradisional
yang berasal dari Kalimantan tepatnya biasanya digunakan
oleh Suku Dayak. Alat musik ini terbuat dari berbagai
jenis kayu. Namun, yang paling sering dijadikan bahan adalah kayu arrow,
kayu kapur, dan kayu ulin dan dibuat secara tradisional. Proses pembuatan
bisa memakan waktu berminggu minggu. Dibuat dengan 3 senar, 4 senar dan
6 senar. Biasanya sampek akan diukir sesuai dengan keinginan pembuatnya.
12. Kolintang
Kolintang merupakan alat musik asli daerah
Minahasa Sulawesi Utara. Nama kolintang
menurut masyarakat Minahasa berasal dari
suaranya: tong (nada rendah), ting (nada tinggi)
dan tang (nada biasa). Dalam bahasa daerah
setempat berarti, ajakan “Mari kita lakukan
TONG TING TANG” adalah: ”Mangemo
kumolintang”. Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi kata kolintang agar
mudah dilafal oleh masyarakat.
13. Bedug
Bedug merupakan alat musik tradisional yang
telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang
memiliki fungsi sebagai alat komunikasi pada
zaman dahulu, baik dalam kegiatan ritual
keagamaan maupun komunikasi antar masyarakat.
Saat ini Bedug biasanya digunakan untuk
memberi tahu masyarakat saat memasuki waktu
shalat fardhu. Bedug biasanya juga digunakan saat masyarakat mengadakan
takbir keliling untuk menyambut hari raya Idul Fitri atau hari raya Idul
Adha.
P a g e | 4
14. Kendang
Kendang, kendhang, atau gendang adalah instrumen
dalam gamelan Jawa Tengah yang salah satu fungsi
utamanya mengatur irama. Instrument ini dibunyikan
dengan tangan, tanpa alat bantu.Jenis kendang yang
kecil disebut ketipung, yang menengah disebut
kendang ciblon/kebar.
15. Rebana
Rebana asal usulnya berasal dari Jazirah Arab seperti
halnya Rebab. Alat musik Rebana sendiri biasanya
digunakan dalam kesenian yang bernafaskan agama
Islam seperti hadrah ataupun saat membaca shalawat
burdah.
16. Sasando
Sasando merupakan alat musik tradisional Indonesia
yang berasal dari Pulau Rote Nusa Tenggara Timur.
Sasando sendiri berasal dari kata Sari (petik) dan Sando
(getar) yang kalau digabungkan memiliki makna
bergetar saat dipetik. Sasando dimainkan dengan dua
tangan dari arah berlawanan, kiri ke kanan dan kanan ke
kiri. Tangan kiri berfungsi memainkan melodi dan bas,
sementara tangan kanan bertugas memainkan accord.
17. Rebab
Alat musik Rebab sendiri awalnya berasal dari jazirah Arab.
Awal masuk ke Indonesia sekitar abad ke-8 saat para saudagar
Arab memulai invasi dagang ke beberapa daerah pesisir
Sumatera dan pesisir Jawa. Alat musik Rebab sendiri
merupakan alat musik gesek yang terdiri dari 2 atau tiga utas
senar.
18. Gendang Karo
Gendang karo atau gendang lima si dalinen terdiri
dari lima perangkat alat musik tabuh (perkusi) yang
dimainkan oleh lima orang pemusik. Kelima
perangkat tersebut adalah satu penaruné, dua
penggual, dan dua si malu gong. Gendang Lima
sedalanen disebut karena ensambel musik tersebut
terdiri dari lima instrumen musik, yaitu Sarune
(aerofon), gendang indung (membranofon), gendang
anak (mebranofon, gung, dan penganak. Namun biasa juga disebut dengan
gendang lima sedalanen, ranggutna sepulu dua, yaitu angka dua belas untuk
hitung-hitungan perangkat yang dipergunakan seluruhnya, termasuk stik atau
alat memukul instrumen musik tersebut. Jika diklasifikasi berdasarkan
ensambel musik, sebenarnya gendang Karo terdiri dari gendang lima
sedalanen dan gendang telu sedalanen. Gendang telu sedalanen adalah terdiri
dari tiga instrumen musik yang dimainkan secara bersamaan, yang terdiri dari
kulcapi (long neck lute) sebagai pembawa melodi, keteng-keteng
(idiokordofon, tube-zhyter) sebagai pembawa ritmis, dan mangkuk mbentar
(idiofon) sebagai pembawa tempo