AlasanTujuan Homeschooling filePada awalnya, pilihan homeschooling itu mendapat pertanyaan besar...

27

Transcript of AlasanTujuan Homeschooling filePada awalnya, pilihan homeschooling itu mendapat pertanyaan besar...

!"#$% & T&'&$%

H()*+,(("-%.

Oleh: SumardionoLayout: Mira Julia

Dibuat dan dipublikasikan oleh:Rumah Inspirasi & Bentang Ilmuwww.RumahInspirasi.comwww.BentangIlmu.com

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

H!"#$%!!&'()Mengapa jutaan orang tertarik memilihnya?

Mella, seorang ibu rumah tangga yang memiliki 2

putra, Husayn (7) dan Ali Haidar (4). Bersama suaminya,

Faizal Kamal, mereka memutuskan anak-anak mereka

untuk homeschooling. Mereka menarik Husayn dari

sekolahnya saat TK dan kemudian mendidiknya sendiri.

Alasannya, mereka ingin membuat anak-anak mereka

semangat belajar apapun dan dekat bersama keluarga.

Mereka jatuh cinta dengan gagasan homeschooling yang

memberikan fleksibilitas dalam pendidikan.

1

Pada awalnya, pilihan homeschooling itu mendapat

pertanyaan besar dari keluarga mereka. Apalagi, mertua

Mella adalah seorang kepala sekolah. Tapi seiring

berjalannya waktu, keluarga besar mereka mulai menerima

pilihan homeschooling yang telah dipilih dengan bulat oleh

keluarga Mella dan Faizal Kamal.

Kecenderungan Baru dalam Pendidikan

Pilihan keluarga Faizal ini hanya salah satu contoh

keputusan yang dibuat oleh keluarga-keluarga muda yang

memilih untuk tidak mengirimkan anak-anak mereka ke

sekolah, tetapi mendidik anak-anak mereka sendiri. Pilihan

ini biasa disebut homeschooling.

Kecenderungan keluarga-keluarga Indonesia untuk

memilih homeschooling memang relatif baru. Sampai saat

ini, belum ada data resmi mengenai jumlah anak-anak

Indonesia yang menjalani pendidikan mereka melalui

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

2

homeschooling. Tetapi, kecenderungan dan minat terhadap

homeschooling semakin meningkat dari waktu ke waktu

seiring banyaknya liputan media tentang pendidikan

alternatif ini.

Ketertarikan terhadap homeschooling juga dipicu oleh

informasi yang melimpah di Internet serta seminar-seminar

mengenai homeschooling. Salah satu sumber informasi

tentang homeschooling adalah milis sekolahrumah, yang

beranggotakan lebih dari 3000 orang praktisi dan

pemerhati homeschooling. Selain itu ada grup Indonesia

Homeschooler di Facebook yang menjadi tempat yang aktif

untuk belajar dan berbagi informasi tentang

homeschooling.

Selain itu, blog para praktisi homeschooling yang rajin

menulis menjadi sumber informasi dan inspirasi bagi

banyak orangtua.

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

3

Coba saja Anda cari melalui mesin pencari di Internet

dengan menggunakan kata kunci “homeschooling

Indonesia” atau “keluarga homescooling”, Anda akan

menemukan banyak sekali informasi mengenai

homeschooling dalam bahasa Indonesia yang dibuat oleh

keluarga-keluarga Indonesia.

Ketertarikan terhadap homeschooling tidak hanya

terjadi di Indonesia. Di berbagai belahan dunia lainnya,

banyak keluarga yang beralih dari sistem pendidikan

sekolah ke homeschooling. Di Amerika Serikat, pada tahun

2003 ada sekitar 2.1 juta anak homeschool dan jumlah itu

terus bertambah 7-15% per tahun.

Para praktisi homeschooling itu telah membuktikan

bahwa homeschooling bisa dan efektif untuk mencapai

tujuan-tujuan pendidikan. Dari sisi akademis, pencapaian

anak-anak homeschooling tak memiliki masalah, bahkan

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

4

banyak anak homeschooling menonjol prestasi

akademisnya.

Berdasarkan riset yang dilakukan NHERI (National

Home Education Research Institute) pada tahun 2009,

prestasi akademis anak-anak homeschooling jauh di atas

rata-rata anak sekolah.

Selain itu, banyak anak-anak homeschooling

berprestasi di bidang yang ditekuninya, misalnya: kompetisi

matematika, robot, menulis, olahraga, dan sebagainya.

Salah satunya adalah Muhammad Al-Fatih Ridha, seorang

anak homeschooling dari keluarga Indonesia yang tinggal di

Amerika Serikat, yang menjadi juara dalam kompetisi

National Science Technology Engineering Math (STEM) Video

Game Challenge 2011.

Beberapa keberatan tentang homeschooling mengenai

kelemahan sosialisasi pun sebagian besar merupakan mitos

dan prasangka. Berbagai riset menunjukkan bahwa anak-

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

5

anak homeschooling tak memiliki masalah dengan

sosialiasi. Mereka dapat bergaul secara wajar di lingkungan

sosialnya. Anak-anak homeschooling pun aktif dan terlibat

di lingkungan sekitar mereka.

Menurut riset di Amerika Serikat, 98% anak

homeschooling terlibat dalam 2 atau lebih kegiatan sosial

dan masyarakat. Tujuh puluh satu persen berpartisipasi

dalam kegiatan pelayanan masyarakat, misalnya menjadi

relawan tim olahraga, di sekolah, gereja, atau kegiatan

lingkungan (sementara angka partisipasi umum hanya 37%).

Dalam hal kehidupan sosial, menurut penelitian NHERI,

menunjukkan bahwa 58,9% anak-anak homeschooling

menyatakan bahwa hidup mereka sangat bahagia (lebih

tinggi dari populasi umum di Amerika 27,6%).

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

6

Alasan Memilih Homeschooling

Mengapa jumlah orang yang tertarik pada

homeschooling banyak dan terus bertambah dari waktu ke

waktu? Tak ada alasan tunggal yang bisa menjelaskan

ketertarikan masyarakat terhadap homeschooling.

Mungkin orangtua merasa cocok dengan gagasan

homeschooling, apalagi banyak yang sudah membuktikan

bahwa homeschooling memang efektif untuk memenuhi

tujuan-tujuan pendidikan dan concern yang dihadapi

keluarga dalam pendidikan.

Selain itu, pengertian homeschooling yang sangat

generik, yaitu model pendidikan berbasis keluarga,

memberikan ruang yang sangat luas bagi setiap keluarga

untuk menginterpretasikannya sesuai nilai-nilai yang

dianggap penting oleh keluarga. Semua itu disebabkan

homeschooling memiliki asumsi bahwa keluarga paling

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

7

mengetahui tentang anak-anaknya dan keluarga memiliki

otonomi untuk menyelenggarakan pendidikan.

Apakah pilihan homeschooling berhubungan dengan

ketidakpuasan terhadap sekolah?

Tak ada data yang pasti mengenai hal ini. Dalam

beberapa hal, alasan orangtua memilih homeschooling

mungkin memang disebabkan ketidakpuasan mereka

terhadap model pendidikan sekolah yang ada. Apalagi di

Indonesia yang dikenal memiliki kualitas pendidikan buruk

dibandingkan negara-negara lain di dunia.

Kualitas informasi mengenai pendidikan yang banyak

tersebar melalui Internet membuat semakin banyak

orangtua yang semakin sadar terhadap kualitas pendidikan.

Mereka banyak membaca artikel tentang parenting dan

ragam model pendidikan di berbagai negara yang membuat

mereka bersikap kritis terhadap apa yang disajikan untuk

anak-anak mereka.

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

8

Orangtua-orangtua yang terdidik ini tak lagi

memasrahkan diri begitu saja anak-anaknya pada sistem

sekolah yang ada. Mereka menjajagi alternatif-alternatif

untuk pendidikan anaknya. Sebagian diantara mereka

memasukkan anaknya pada sekolah-sekolah dengan

metode alternatif, misalnya: sekolah alam, sekolah berbasis

agama, sekolah berbasis Montessori, hingga

homeschooling.

Sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan

bukan merupakan hal kriminal, hak setiap keluarga untuk

memilih model pendidikan terbaik untuk anak-anaknya

memang dijamin undang-undang. Kebebasan itu termasuk

juga dalam hal memilih dan merancang model

homeschooling untuk anak-anaknya.

***

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

9

Banyak alasan keluarga memilih homeschooling. Di

Indonesia, belum ada riset yang meneliti alasan keluarga-

keluarga Indonesia memilih homeschooling. Tapi di

Amerika Serikat ada riset yang dilakukan oleh National

Center for Education Statistics (NCES) mengenai alasan

keluarga memilih homeschooling.

Menurut NCES, tiga alasan tertinggi keluarga di

Amerika Serikat memilih homeschooling adalah:

• Orangtua ingin meningkatkan kualitas pendidikan anak• Alasan agama (religious reason)• Buruknya lingkungan belajar di sekolah

Hal-hal lain yang sering menjadi alasan dan

pertimbangan keluarga melakukan homeschooling adalah:

• Pergaulan di sekolah tidak kondusif

Orangtua merasa keamanan dan pergaulan sekolah

menghambat perkembangan anak. Kasus yang paling sering

adalah anak-anak yang menjadi korban bullying di sekolah,

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

10

baik oleh teman-temannya ataupun oleh guru yang

mengakibatkan trauma. Karena trauma, anak menjadi takut

sekolah dan tak berkembang. Dengan memilih homeschooling,

anak bisa terlepas dari lingkungan pergaulan yang menekannya

sehingga bisa berkembang, bangkit kepercayaan dirinya, dan

bisa berkembang sesuai potensinya.

• Orangtua berpindah-pindah

Karena tuntutan profesi, orangtua terkadang harus sering

berpindah-pindah atau melakukan perjalanan jauh dalam

jangka waktu panjang. Dalam kondisi normal, kepindahan

orangtua itu diikuti dengan kepindahan anak dari satu sekolah

ke sekolah lain. Untuk menjaga anak dari proses adaptasi yang

terus-menerus dan menjaga kualitas proses belajarnya,

beberapa orangtua akhirnya memilih homeschooling daripada

memasukkan anak ke sekolah.

• Orangtua tidak puas dengan sekolah yang ada

Kondisi ini biasanya dialami oleh orangtua yang berpindah ke

daerah terpencil atau pedalaman yang sekolah-sekolahnya

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

11

minim fasilitas dan kualitas. Untuk menghadirkan pendidikan

berkualitas seperti yang diinginkan, homeschooling kemudian

dipilih. Dengan ketersediaan akses Internet, pilihan ini semakin

masuk akal karena dengan Internet, kendala keterbatasan

sarana fisik itu bisa diatasi.

• Sekolah bagus semakin mahal

Tak dapat dipungkiri, pendidikan semakin hari semakin mahal

dan tak terjangkau bagi masyarakat kebanyakan. Biaya

pendidikan semakin meningkat dari tahun ke tahun dan

peningkatan biayanya seringkali tak terkait langsung dengan

peningkatan kualitas pendidikan anak, tetapi untuk

membangun infrastruktur. Homeschooling menjadi pilihan

karena dalam homeschooling orangtua dapat mengefektifkan

biaya yang dikeluarkan. Mereka hanya membayar fasilitas/jasa

yang benar-benar mereka gunakan.

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

12

• Anak-anak memiliki kebutuhan khusus

Walaupun ditujukan untuk melayani seluruh anak, pada

kenyataannya sekolah tidak bisa melayani kebutuhan seluruh

jenis anak. Ada anak-anak yang berbeda dan tidak sesuai

dengan model belajar di sekolah. Ada anak-anak yang terlalu

cerdas sehingga membutuhkan kecepatan lebih dibandingkan

teman-temannya, ada anak yang mempunyai minat yang

sangat spesifik (misalnya: melukis, menulis, olahraga), ada

anak-anak yang berbeda (autis, disleksia, ADHD, dsb).

Dengan homeschooling, anak-anak tersebut bisa berkembang

dengan leluasa dan sesuai dengan dirinya.

• Orangtua ingin mengembangkan nilai & visi keluarga

Ada orangtua yang memiliki nilai-nilai kehidupan dan visi

pendidikan yang berbeda dari yang dikembangkan di sekolah.

Mereka ingin memegang nilai-nilai dan visi tersebut serta

mengembangkannya melalui model pendidikan alternatif

belajar di rumah.

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

13

• Membangun ikatan keluarga

Ada juga orangtua yang ingin membangun ikatan keluarga

yang kuat dengan anak-anaknya. Atau, orangtua merasa

terpanggil untuk mendidik sendiri anak-anaknya. Alasan

personal itu dapat membuat orangtua akhirnya memilih

homeschooling untuk anak-anaknya.

Alasan yang menyebabkan sebuah keluarga memilih

homeschooling bisa karena satu atau beberapa alasan

sekaligus.

***

Alasan sebuah keluarga memilih homeschooling

berbeda-beda. Sepanjang tidak melanggar hukum, semua

alasan itu sah dan boleh dijalani oleh keluarga.

Lalu bagaimana dengan Anda? Apa alasan Anda

tertarik dan ingin memilih homeschooling?

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

14

Pertanyaan ini adalah pertanyaan pertama yang wajib

Anda tanyakan pada diri sendiri dan pasangan. Jawaban

atas pertanyaan itu sangat penting untuk mengeksplorasi

solusi-solusi pendidikan yang mungkin sesuai untuk Anda.

Sebab, homeschooling bukanlah satu-satunya

alternatif untuk sekolah (jika Anda merasa tidak puas

dengan kondisi sekolah umum yang ada). Solusi untuk

Anda bisa jadi model pendidikan alternatif lainnya, seperti

sekolah alam, sekolah inklusif, pesantren, flexi-school, dan

sebagainya.

Sekali lagi, penting bagi Anda untuk mengetahui motif

dan alasan Anda memilih homeschooling. Sebaiknya alasan

itu kuat dan Anda harus memiliki komitmen kuat, serta

bersedia bekerja keras untuk membuatnya berhasil.

Mengapa alasan itu harus kuat?

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

15

Sebab, menjalani homeschooling itu bukan suatu hal

yang mudah. Infrastruktur pendukung pelaksanaan

homeschooling masih sedikit: buku-buku pendukung masih

jarang, perpustakaan langka, para tutor belum banyak tahu

tentang homeschooling, teman sesama homeschooling

tidak banyak. Belum lagi pandangan miring atau

penentangan dari keluarga dan lingkungan sekitar.

Memilih homeschooling adalah memilih untuk menjadi

perintis. Ada buah yang sangat manis dari perjalanan

seorang perintis. Tetapi jalan yang ditempuh perintis

hampir dipastikan berliku dan terjal.

Siapkah Anda untuk menjalani tantangan itu?

Tantangan itu mengasyikkan, tetapi juga bisa

meruntuhkan semangat untuk melakukan homeschooling.

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

16

Lalu bagaimana jika Anda memilih homeschooling

karena keterpaksaan kondisi, misalnya anak trauma dengan

pengalaman yang dialaminya di sekolah?

Kalau anak anak Anda mogok dan tidak mau sekolah,

mengalami trauma dan bullying di sekolah, tentu saja Anda

boleh memilih homeschooling. Tapi Anda perlu tahu bahwa

homeschooling bukanlah satu-satunya alternatif solusi. Bisa

jadi, solusinya adalah mencari sekolah yang lebih ramah

dan lebih sesuai untuk anak Anda.

Tapi jika Anda memutuskan untuk homeschooling,

pastikan Anda menyiapkan diri untuk proses belajar dan

beradaptasi karena cara kerja homeschooling berbeda

dengan sekolah.

Bagi Anda yang memilih homeschooling sejak anak

usia dini, itu adalah kesempatan yang lebih leluasa. Anda

memiliki waktu yang cukup banyak selama beberapa tahun

untuk mencoba mempraktekkan homeschooling

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

17

sebelumnya akhirnya memutuskan untuk terus

homeschooling atau berpindah sekolah pada saat anak

sampai usia masuk ke Sekolah Dasar (6-7 tahun).

Jadi, jika Anda akan menjalani homeschooling,

pastikan Anda mengenali alasan-alasan Anda. Sedapat

mungkin homeschooling merupakan kesepakatan dari

keluarga, kesepakatan suami-isteri ketika anak-anak masih

kecil serta keterlibatan anak pada saat anak sudah besar

dan sudah bisa diajak berbicara.

Gambar Besar Homeschooling Anda

Selain pemahaman tentang alasan pribadi saat

memilih homeschooling, satu hal yang penting bagi

keluarga yang akan menjalani homeschooling adalah

memiliki gambar besar (big picture) tentang homeschooling

yang akan dijalani anak-anak.

Gambar besar merupakan prinsip-prinsip yang

disepakati oleh suami-isteri (dan anak jika sudah besar)

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

18

tentang tujuan pendidikan yang ingin diraih dan bagaimana

cara meraih tujuan pendidikan itu.

Gambar besar itu bisa memiliki bentuk bermacam-

macam, misalnya:

• Berisi hasil akhir berupa jenis-jenis profesi/jalur

pendidikan yang kemungkinan akan dijalani anak

(mis: pebisnis atau kuliah di luar negeri), yang

kemudian diturunkan dalam bentuk identifikasi

kemampuan, keterampilan, dan jenjang proses yang

akan dijalani anak.

• Prinsip dan filosofi pendidikan yang dianut

orangtua. Orangtua tidak menetapkan tujuan akhir

proses pendidikan, tetapi hanya mengidentifikasi

prinsip-prinsip yang digunakan dalam mendidik

anak.

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

19

• Identifikasi tujuan-tujuan pendidikan yang ingin

diraih keluarga melalui homeschooling; misalnya:

anak yang kreatif, anak yang berjiwa sosial, anak

yang memiliki keterampilan khusus (atlet,

pemrogram, penulis, dll).

Identifikasi gambar besar yang hendak diraih dalam

homeschooling sangat penting dilakukan oleh orangtua

yang akan menjalani homeschooling. Gambar besar akan

menjadi benang merah dan alat untuk memandu orangtua

dalam merancang program kegiatan belajar anak.

Gambar besar juga menjadi koridor untuk menjaga

proses pelaksanaan homeschooling yang hampir dipastikan

selalu mengalami pasang dan surut, sebagaimana

kehidupan.

Di Inggris, ada aturan yang mewajibkan setiap

orangtua yang memilih home education untuk membuat

dokumen tertulis berupa Family Education Philosophy (EP)

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

20

serta Learning Plan and Report (LPR). Dokumen ini menjadi

pemandu proses homeschooling, sekaligus alat komunikasi

dengan staf Diknas setempat.

Di Indonesia memang tidak ada kewajiban untuk

membuat rencana induk (master plan) pendidikan anak.

Tetapi bagi keluarga yang ingin menjalani homeschooling,

penulisan rencana induk atau gambar besar adalah sebuah

proses diskusi dan perenungan yang sangat penting bagi

pasangan suami-isteri untuk mengidentifikasi rencana

pendidikan yang akan dijalani oleh anak-anak.

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

21

Gagasan kunci:

Homeschooling adalah salah satu model

pendidikan alternatif yang sedang berkembang

cepat.

Banyak alasan mengapa sebuah keluarga memilih

homeschooling. Alasan itu unik dan berbeda-beda

pada setiap keluarga.

Menjadi berbeda itu biasa. Yang penting tidak

melanggar hukum. Menjadi praktisi homeschooling

berarti memilih secara sadar untuk menjadi

berbeda dibandingkan masyarakat umum yang

memilih menyekolahkan anak-anaknya.

Mengetahui alasan homeschooling dan

mengidentifikasi tujuan homeschooling sangat

penting bagi keluarga yang ingin melaksanakan

homeschooling.

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

22

Tips untuk Anda:

Walaupun homeschooling sedang menjadi tren,

pastikan bahwa Anda memilih homeschooling

bukan karena tren, tetapi karena Anda benar-benar

mengetahui dan siap menjalaninya untuk jangka

panjang.

Jika Anda tertarik homeschooling, kenali alasan

mengapa Anda tertarik homeschooling. Mengapa

Anda tidak menyekolahkan saja anak Anda?

Mengapa Anda tidak mencari sekolah alternatif?

Jika Anda tetap tertarik homeschooling, bekali diri

Anda dengan persiapan yang cukup, baik

pengetahuan, keterampilan maupun penguatan

internal di keluarga Anda.

Bacalah artikel dan buku-buku tentang

homeschooling, perbanyak diskusi secara langsung

atau melalui sarana online, temuilah para praktisi

homeschooling untuk mendapatkan gambaran

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

23

langsung bagaimana homeschooling dijalankan

oleh keluarga yang berbeda.

Diskusikan dengan pasangan dan tuliskan tentang

homeschooling yang Anda bayangkan. Identifikasi

alasan setiap diri Anda memilih homeschooling,

identifikasi gambar besar yang menurut Anda akan

dijalani anak-anak dalam pelaksanaan

homeschooling.

Semakin jelas gambar besar yang Anda buat,

semakin sepakat Anda bersama pasangan tentang

gambar besar pendidikan yang ingin diraih,

semakin jelas dan semakin mudah Anda

mengidentifikasi kegiatan-kegiatan belajar untuk

anak-anak.

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

24

Penulis

Sumardiono, biasa dipanggil Aar, adalah seorang ayah dari 3 (tiga)

anak, yaitu Yudhistira (2001), Tata (2004), dan Duta (2008). Bersama

isterinya, Mira Julia (Lala), mereka memilih homeschooling untuk

pendidikan anak-anaknya. Aar dan Lala menjalani homeschooling

sejak anak-anak mereka lahir hingga saat ini.

Aar memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknologi dan

manajemen keuangan. Aar menyelesaikan pendidikan di Teknik

Informatika ITB dan Magister Manajemen bidang Keuangan di

Lembaga PPM, Jakarta.

Sempat berkarir di dunia keuangan, Aar saat ini memilih untuk

menjadi bapak rumah tangga dan menjadi Working At Home Dad

(WAHD).

Dalam dunia homeschooling, Aar aktif menulis dan mengelola blog

Rumah Inspirasi (www.rumahinspirasi.com). Aar juga telah menulis

buku tentang homeschooling berjudul “Homeschooling Lompatan

Cara Belajar” dan “Warna-warni Homeschooling” yang diterbitkan oleh

penerbit Elex Media Komputindo, "Apa itu Homeschooling" yang diter-

bitkan oleh Panda Media.

Blog: www.RumahInspirasi.comFacebook: https://www.facebook.com/aar.sumardionoTwitter: @AarSumardionoEmail: [email protected]

(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.

25