AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI...

150

Click here to load reader

Transcript of AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI...

Page 1: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

1

AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL

SEREN TAUN

(Studi Etnografi Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun

di Kasepuhan Cisungsang)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Ilmu Komunikasi pada Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh :

JUHENDI

NIM 6662121051

KONSENTERASI HUBUNGAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2018

Page 2: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

2

Page 3: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

3

Page 4: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

4

Page 5: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

5

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

TEKAD, UCAP, LAMPAH

-Juhendi-

Persembahan

Skripsi ini penulis persembahkan kepada : Ibu dan Bapak yang luar biasa sabar, mereka orang tua yang punya pemikiran

progresif, meraka sadar bahwa pendidikan adalah bekal yang paling berharga untuk diwariskan, mereka paham betul bagaimana pendidikan bisa menuntun seseorang.

Mereka orang tua yang membebaskan anaknya untu melakukan apapun selama bisa bertanggung jawab dan menyelesaikannya. Hatur nuhun Ibu, Bapak..

Page 6: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

6

ABSTRAK

Juhendi. NIM 6662121051. Skripsi. Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun

(Studi Etnografi Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun di Kasepuhan

Cisungsang).

Kasepuhan Cisungsang merupakan komunitas adat yang terletak di Lebak-Banten,

masyarakat Cisungsang masih menjaga adat istiadat warisan Karuhun seperti

seren taun. Ritual seren taun merupakan sebuah prosesi yang unik, seren taun

dilaksanakan selama7 (tujuh) hari 7 (tujuh) malam dengan berbagai rangkaian

ritual adat. Ritual seren taun mencerminkan sebuah aktivitas komunikasi yang

kompleks, yang di dalamnya terdapat peristiwa-peristiwa komunikasi yang khas

yang melibatkan tindak-tindak komunikasi tertentu dan dalam konteks

komunikasi yang tertentu pula. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

dengan pendekatan etnografi komunikasi, yang memfokuskan pada aktivitas

komunikasi yang terjadi selama ritual Seren Taun. Dell Hymes membagi aktivitas

komunikasi meliputi situasi komunikatif, peristiwa komunikatif dan tindakan

komunikatif. Situasi komunikatif menjelaskan tentang konteks terjadinya

komunikasi, sedangkan peristiwa komunikatif merupakan keseluruhan komponen

peristiwa komunikasi yang meliputi setting, partisipants, ends, act sequence, keys,

instrumentalities, norm, dan genre. Tindakan komunikatif merupakan fungsi

interaksi tunggal, seperti pernyataan, permohonan, perintah ataupun perilaku non

verbal. Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas komunikasi ritual seren taun

di Cisungsang memiliki ciri khas tersendiri, peristiwa yang muncul disetiap ritual

memiliki maksud dan tujuan tertentu pula, ritual melibatkan tindak-tindak

komunikasi yang tidak hanya komunikasi vertikal (manusia dengan manusia) tapi

juga komunikasi horizontal (manusia dengan leluhur dan Sang Pencipta). Artefak

yang digunakan memiliki fungsi tersendiri sebagai identitas dan juga sebagai

media komunikasi yang sifatnya non verbal. Situasi, peristiwa ataupun tindakan

komunikatif semuanya merujuk pada suatu aktivitas komunikasi yang

mencerminkan rasa syukur masyarakat adat Kasepuhan kepada Tuhan yang maha

kuasa atas berkah yang telah diberikan.

Kata Kunci : Kasepuhan, Seren Taun, etnografi komunikasi, situasi

komunikatif, peristiwa komunikatif, tindakan komunikatif.

Page 7: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

7

ABSTRACT

Juhendi. NIM 6662121051. Thesis. Communication Activity of Seren Taun

Ritual (Ethnographic Study Communication Activity of Seren Taun Ritual in

Kasepuhan Cisungsang).

Kasepuhan Cisungsang is an indigenous community located in Lebak-Banten,

Cisungsang people still maintain customs of Karuhun heritage such as seren taun.

The seren taun ritual is a unique procession, seren taun is performed for 7 (seven)

days 7 (seven) nights with various customary rituals. The seren taun ritual reflects

a complex communication activity, in which there are distinctive communication

events that involve certain communication actions and in certain communication

contexts. This research uses qualitative method with ethnographic approach of

communication, which focus on communication activity that happened during

Seren Taun ritual. Dell Hymes divides communication activities including

communicative situations, communicative events and communicative actions. The

communicative situation describes the context of communication, whereas

communicative events are the entire components of communication events that

include settings, participatory, ends, act sequences, keys, instrumentalities,

norms, and genres. Communicative action is a single interaction function, such as

statements, requests, orders or non-verbal behavior. The results showed that the

activity of ritual communication seren taun in Cisungsang has its own

characteristics, the events that appear in each ritual have a certain purpose and

purpose also, the ritual involves communication acts that are not only vertical

communication (human with human) but also horizontal communication (human

with the ancestors and the Creator). Artifacts used have its own function as an

identity and also as a non-verbal communication medium. Situations, events or

communicative actions all refer to a communication activity that reflects the

gratitude of the Kasepuhan indigenous people to God Almighty over the blessings

that have been given.

Keywords: Kasepuhan, seren taun, ethnography of communication,

communicative situation, communicative events, communicative action.

Page 8: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi dengan

judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

Komunikasi Ritual Seren Taun di Kasepuhan Cisungsang)”. Skripsi penelitian

ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu

(S1) pada program studi Ilmu Komunikasi.

Dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan

beberapa pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada,

1. Bapak Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd Selaku Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

3. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si Selaku Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

4. Bapak Darwis Sagita, M.I.Kom Selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

5. Bapak Prof. A. Sihabudin Selaku dosen pembimbing skripsi I yang telah

membimbing penulis selama proses bimbingan sehingga skripsi ini dapat

selesai.

Page 9: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

9

6. Bapak Dr. Yoki Yusanto M.I.Kom Selaku dosen pembimbing skripsi II.

Terima kasih atas masukan dan saran yang diberikan sehingga skripsi ini

dapat selesai.

7. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Terima kasih atas ilmu yang diberikan selama ini.

8. Abah Usep Suyatma (Ketua adat Kasepuhan Cisungsang) yang telah

mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian tentang Kasepuhan

Cisungsang.

9. Om Nochi (Henriana Hatra) selaku sekretaris Kasepuhan Cisungsang yang

telah membantu penulis dari proses awal sampai penelitian selesai.

10. Ibu dan Bapak yang terkasih, Ibu Rohani dan Bapak Adhia. Terima kasih atas

doa, kasih sayang serta dukungan yang tidak pernah berhenti.

11. Sahabat dan teman-teman yang sudah mau direpotkan. Terima kasih banyak.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi maupun penyajiannya

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis menanti saran yang

membangun guna kesempuraan penelitian ini. Akhir kata semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat sebagai referensi penelitian bagi pembaca.

Serang, Juni 2018

Juhendi

Page 10: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

10

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................

PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................ iv

ABSTRAK ............................................................................................. v

ABSTRACT ............................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ........................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................... ix

DAFTAR TABEL.................................................................................. xiii

DAFTAR DIAGRAM ........................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ................................................................. 1

1.2 Rumusan Penelitian ........................................................................... 7

1.3 Identifikasi Penelitian........................................................................ 7

1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................. 8

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................ 8

1.5.1 Manfaat Teoritis .................................................................. 8

1.5.2 Manfaat Praktis .................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 10

2.1 Komunikasi Ritual ............................................................................ 10

2.2 Komunikasi Budaya .......................................................................... 11

2.3 Upacara Adat ..................................................................................... 12

Page 11: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

11

2.4 Komunikasi Verbal ........................................................................... 13

2.5 Komunikasi Non Verbal ................................................................... 13

2.5.1 Jenis-jenis Komunikasi Non Verbal .................................... 14

2.5.2 Fungsi Komunikasi Non Verbal .......................................... 17

2.6 Etnografi Komunikasi ....................................................................... 19

2.6.1 Pengertian Etnografi Komunikasi ....................................... 19

2.6.2 Objek Penelitian Etnografi Komunikasi .............................. 20

2.6.3 Komponen Komunikasi Dell Hymes ................................... 22

2.7 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 24

2.8 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 32

3.1 Metode Penelitian.............................................................................. 33

3.2 Fokus Penelitian ............................................................................... 33

3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 33

3.3.1 Observasi ............................................................................. 34

3.3.2 Wawancara Mendalam ........................................................ 35

3.3.3 Informan Penelitian ............................................................. 37

3.3.4 Dokumentasi ........................................................................ 42

3.3.5 Studi Pustaka ....................................................................... 43

3.4 Teknis Analisis Data ......................................................................... 43

3.4.1 Deskripsi .............................................................................. 44

3.4.2 Analisis ................................................................................ 44

3.4.3 Interpretasi .......................................................................... 44

3.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian ............................................................ 45

3.5.1 Lokasi Penelitian ................................................................. 45

3.5.2 Jadwal Penelitian ................................................................. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................ 46

4.1 Profil Objek Penelitian ...................................................................... 46

Page 12: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

12

4.3 Hasil Studi Lapangan ........................................................................ 52

4.3 Pembahasan ....................................................................................... 68

4.3.1 Aktivitas Komunikasi Ritual Rasul pare di Leuit ....................... 68

4.3.1.1 Situasi Komunikatif Rasul Pare di Leuit .............................. 68

4.3.1.2 Peristiwa Komunikatif Rasul Pare di Leuit .......................... 68

4.3.1.3 Tindakan Komunkatif Rasul Pare di Leuit ........................... 72

4.3.2 Aktivitas Komunikasi Ritual Bubuka (Mantun) ......................... 73

4.3.2.1 Situasi Komunikatif Bubuka (Pantun tradisional) ................. 73

4.3.2.2 Peristiwa Komunikatif Bubuka (Pantun tradisional) ............. 74

4.3.2.3 Tindakan Komunikatif Bubuka (Pantun tradisional) ............. 78

4.3.3 Aktivitas Komunikasi Ritual Balik Taun Rendangan ................. 78

4.3.3.1 Situasi Komunikatif Balik Taun Rendangan ......................... 78

4.3.3.2 Peristiwa Komunikatif Balik Taun Rendangan ...................... 79

4.3.3.3 Tindakan Komunikatif Balik Taun Rendangan ...................... 84

4.3.4 Aktivitas Komunikasi Ritual Ngareremokeun ............................ 84

4.3.4.1 Situasi Komunikatif Ngareremokeun ..................................... 84

4.3.4.2 Peristiwa Komunikatif Ngareremokeun ................................. 85

4.3.4.3 Tindakan Komunikatif Ngareremokeun ................................. 89

4.3.5 Aktivitas Komunikasi Ritual Upacara Adat ................................ 89

4.3.5.1 Situasi Komunikatif Upacara Adat ......................................... 89

4.3.5.2 Peristiwa Komunikatif Upacara Adat ..................................... 92

4.3.5.3 Tindakan Komunikatif ............................................................ 97

BAB V PENUTUP ................................................................................. 98

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 98

5.1.1 Situasi Komunikatif Ritual Seren Taun ................................ 98

5.1.2 Peristiwa Komunikatif Ritual Seren Taun ............................ 98

5.1.3 Tindakan Komunikatif Ritual Seren Taun ............................ 99

5.1.4 Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun ............................. 99

Page 13: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

13

5.2 Saran .................................................................................................. 100

5.2.1 Saran Teoritis ........................................................................ 100

5.2.2 Saran Praktis.......................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 102

LAMPIRAN ........................................................................................... 104

BIODATA PENULIS ............................................................................ 133

Page 14: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

14

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................ 31

Tabel 3.1 Identitas Informan ............................................................ 44

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian.............................................................. 47

Page 15: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

15

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 2.1 Alur Kerangka Pemikiran ........................................... 27

Diagram 4.1 Silsilah Ketua Adat Kasepuhan Cisungsang ............... 52

Page 16: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

16

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Imah Gede Kasepuhan Cisungsang................................. 48

Gambar 4.2 Lambang Kasepuhan Cisungsang ................................... 49

Gambar 4.3 Baris kolot dan rendangan sedang melaksanakan rasul

pare di leuit ..................................................................... 55

Gambar 4.4 Aki Edis sedang melakukan papasrah kepada Apih

Jampana ........................................................................... 57

Gambar 4.5 Para rendangan sedang berbaris menunggu giliran

carita kepada Abah ......................................................... 60

Gambar 4.6 Aki Samir sedang melakukan ngukus dalam ritual

ngareremokeun ................................................................ 65

Gambar 4.7 Rombongan arak-arakan pare indung ............................. 69

Page 17: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

17

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Dokumentasi Ritual Rasul Pare di Leuit ......................... 107

Lampiran 2 Dokumentasi Ritual Bubuka (pantun tradisional) ........... 108

Lampiran 3 Dokumentasi Ritual Balik Taun Rendangan ................... 109

Lampiran 4 Dokumentasi Ritual Ngareremokeun .............................. 110

Lampiran 5 Dokumentasi Ritual Upacara Adat Seren Taun .............. 111

Lampiran 6 Jadwal Acara Seren Taun Cisungsang 2017.................... 112

Lampiran 7 Transkrip Wawancara Informan 1 ................................... 113

Lampiran 8 Transkrip Wawancara Informan 2 ................................... 118

Lampiran 9 Transkrip Wawancara Informan 3 ................................... 123

Lampiran 10 Transkrip Wawancara Informan 4 ................................... 126

Lampiran 11 Transkrip Wawancara Informan 5 ................................... 129

Lampiran 12 Lembar Bimbingan Skripsi .............................................. 132

Lampiran 13 SIT-IN Sidang.................................................................. 134

Page 18: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Ritual upacara adat seren taun merupakan satu dari sekian banyak ritual

yang ada di Kasepuhan Cisungsang. Ritual seren taun sudah dilaksanakan

sejak ratusan tahun lalu secara turun temurun, seren taun merupakan acara

puncak dari rangkaian ritual yang terdapat dalam tradisi ngamumule pare

(memelihara padi). Acara seren taun dilaksanakan selama 7 (tujuh) hari 7

(tujuh) malam dengan berbagai ritual dan hiburan. Hiburan tersebut meliputi

hiburan tradisional dan hiburan modern. Hiburan tradisional diantaranya

seperti wayang golek, angklung buhun, mantun, jaipong, dan debus.

Henriana Hatra mengatakan bahwa masyarakat kasepuhan juga terbuka

dengan budaya hiburan modern seperti dangdut, musik rock, dan reggae.1

“seren taun ini adalah pesta kita, pesta panen masyarakat adat,

rasa syukur kita terhadap Tuhan, hiburan tradisional dan modern

ada di sini”

Ritual upacara adat seren taun di Banten Kidul pertama kali dilakukan

sekitar tahun 1368.2 Seren taun merupakan wujud rasa syukur kepada Sang

Pencipta yang telah memberikan keberkahan selama proses musim tanam

padi sampai panen, warga percaya bahwa dengan terus mengadakan

1 Wawancara dengan Kang Henriana Hatra di Kasepuhan Cisungsang, 10 September 2016 2 Yoki Yusanto, Ahmad Sihabudin dan Henriana Hatra. 2014. Kasepuhan Cisungsang. Pustaka

Getok Tular & PT. Kemitraan Energi Industri.Hal. 27

1

Page 19: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

19

syukuran seren taun maka lahan pertanian akan tetap subur dan jauh dari

hama penyakit.3 Saat ritual upacara adat berlangsung setiap rendangan,

baris kolot mengenakan pakaian warna hideung, dalam bahasa Indonesia

hideung berarti hitam, kata hideung merupakan bentuk lain dari hideng yang

bermakna paham atau mengerti, sementara Abah Usep dan putranya Raden

Angga Kusuma memakai pakaian serba putih yang melambangkan kesucian

atau kebersihan hati. Semua rendangan, baris kolot, diwajibkan memakai

iket (ikat kepala) sebagai ciri atau identitas masyarakat adat.4 Iket sifatnya

wajib dikenakan oleh setiap laki-laki, baik bagi masyarakat adat maupun

orang luar yang berada di Kasepuhan, terutama saat ritual sakral seperti

upacara adat seren taun wajib dikenakan. Iket hanya dilepas ketika hendak

mandi dan waktu tidur saja. Corak iket yang digunakan umumnya motif

batik berwarna cokelat ke‟emasan, ada pula iket hitam polos atau putih polos

yang biasa dipakai oleh Abah Usep. Sedangkan untuk kaum wanita, mereka

biasanya mengenakan kebaya dan kain samping.

Upacara adat seren taun merupakan bentuk ritual memanjakan padi

dengan cara diarak dan dihibur berbagai kesenian tradisional seperti kecapi,

angklung buhun dan dogdog lojor. Padi diarak dengan menggunakan tandu

dan rengkong (alat untuk memanggul padi). Padi diayunkan ke kiri dan ke

kanan sehingga menghasilkan bunyi yang harmoni. Padi-padi dibawa

menuju tempat upacara adat berlangsung yaitu di depan Leuit Si Jimat

(lumbung padi utama). Istilah Si Jimat merupakan penamaan yang

3Yoki Yusanto, Ahmad Sihabudin dan Henriana Hatra. 2014. Kasepuhan Cisungsang. Pustaka

Getok Tular & PT. Kemitraan Energi Industri.Hal. 10 4 Wawancara dengan Kang Henriana Hatra di Kasepuhan Cisungsang, 10 September 2016

Page 20: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

20

digunakan orang Sunda untuk menggambarkan suatu benda yang sangat

berharga. Padi dibacakan do‟a dan diiringi puji-pujian untuk kemudian

dimasukan ke dalam leuit. Padi yang diarak pertama kali menggunkan tandu

disebut pare indung (ibunya padi). Pare indung sama dengan padi yang

lainnya, yang membedakan hanya jumlah ikatan pada tangkai padi, jika padi

biasa hanya terdapat satu ikatan, maka pare indung terdapat lima ikatan

ditangkai padinya. Pare indung dihias dengan bermacam-macam bunga dan

sejumlah uang puluhan atau ratusan ribu sebagai lambang kesuburan dari

keberkahan hasil panen.5

Ritual upacara adat seren taun terbuka untuk umum, baik masyarakat

sekitar maupun wisatawan yang ingin mengenal tentang kearifan lokal

masyarakat Cisungsang melalui tradisi seren taun. Keunikan masyarakat

Kasepuhan Cisungsang menjadi salah satu tujuan destinasi wisata budaya

bagi masyarakat luar, bahkan media-media lokal dan nasional cetak maupun

elektronik ikut mengabadikan ritual tahunan tersebut. Selama seren taun

berlangsung setiap pengunjung dipersilakan menikmati hidangan yang

disediakan secara gratis di dapur Imah Gede. Sebagian hidangan yang

disajikan merupakan hasil bumi dari warga yang dikumpulkan secara

kolektif melalui rendangan, berupa padi, gula, kelapa, pisang dan hasil bumi

yang lainnya.

Upacara adat Seren taun merupakan cara untuk mentransmisikan rasa

syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan harapan agar hasil panen

5Wawancara dengan Kang Henriana Hatra di Kasepuhan Cisungsang, 10 September 2016

Page 21: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

21

berikutnya lebih dari sebelumnya. Keteguhan mempertahankan

kelangsungan tradisi sampai sekarang tidak terlepas dari kekuatan

kepercayaan masyarakat terhadap amanat para karuhun (nenek moyang)

yang secara lisan menjadi aturan adat. Masayarakat yakin bahwa hidup

berdasarkan ajaran dan perintah karuhun akan selalu membawa

kemaslahatan bagi masyarakat adat.

Abah Usep merupakan tokoh sentral yang mampu mentransmisikan

pesan dari karuhun tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan tradisi

masyarakat adat, sehingga jika Abah tidak menghendaki satu perkara maka

pantang bagi warga masyarakat adat untuk melanggarnya.6 Abah Usep

menentukan sesuatu perkara terkait boleh atau tidaknya untuk dilakukan,

tentunya itu hanya perkara yang berkaitan dengan tradisi, misalnya kapan

mulai menanm padi, kapan harus panen, kapan pongokan (libur melakukan

segala sesuatu yang berkaitan dengan pertanian), kapan waktu larangan

bulan (tidak boleh bepergian) dan ketentuan pelaksanaan seren taun serta

aturan adat lain yang dapat mengakibatkan kabendon (kuwalat) bagi

pelanggarnya.

Pesan-pesan yang ditransmisikan dalam ritual upacara adat seren taun

berupa pesan verbal dan non verbal, pesan verbal disampaikan melalui lagu

puji-pujian yang dilantunkan dan melalui jangjawokan (mantra). Adapaun

pesan non verbal yaitu melaui lambing, gestur tubuh yang muncul, warna,

alat ritual yang digunakan dan artefak lain yang dapat diamati.

6 Wawancara dengan Kang Henriana Hatra di Kasepuhan Cisungsang, 10 September 2016

Page 22: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

22

Ritual seren taun merupakan proses komunikasi yang di dalamnya

terdapat aktivitas komunikasi. Aktivitas komunikasi menurut Hymes adalah

aktivitas yang khas dan kompleks, yang didalamnya terdapat peristiwa-

peristiwa khas komunikasi yang melibatkan tindak-tindak komunikasi

tertentu dan dalam konteks yang tertentu pula7.

Ritual seren taun bukan hanya sekedar ritual tahunan yang menjadi

perburuan wisatawan dari luar daerah. Seren taun mencerminkan berbagai

hal terkait kekuatan nilai-nilai luhur yang dijaga keutuhannya sampai

sekarang. Ritual biasanya berupa kegiatan yang bersumber dari kebiasaan

tertentu yang kemudian menjadi rutinitas serta mempunyai siklus waktu dan

berulang, ritual bersifat seremonial, seperti untuk mengenang, merayakan,

maupun untuk mengukuhkan sesuatu. Masyarakat Cisungsang terbiasa

melakukan berbagai ritual seperti acara khitanan, pernikahan, atau ritual

keagamaan berupa sembahyang, puasa, idul fitri, tahun baru dan berbagai

jenis ritual lain yang melekat dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat

Cisungsang.

Kasepuhan Cisungsang memiliki daya tarik tersendiri, khususnya yang

berkaitan dengan siklus ritual ngamumule pare, ribuan orang berdatangan

setiap tahunnya hanya untuk melihat langsung seperti apa prosesi seren

taun. Seren taun menjadi fenomena menarik, tidak hanya bagi wisatawan

tapi juga akademisi untuk dijadikan bahan kajian penelitian, itu pula yang

menjadi alasan peneliti memilih seren taun sebagai fokus penelitian. Alasan

7Engkus Kuswarno. 2008. Etnografi Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya.Hal. 38

Page 23: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

23

mendasar penelitian ini dilaksanakan yaitu berdasarkan observasi peneliti

pada seren taun Kasepuhan Cisungsang 2016 lalu. Peneliti merasa bahwa

meski banyak orang yang menghadiri acara ritual tersebut, nampaknya tidak

semua memahami apa maksud sebenarnya diadakan ritual tersebut.

Seren taun adalah acara multi generasi, siapa saja dapat hadir, anak-anak,

remaja, orang dewasa bahkan orang tua juga termasuk di dalamnya. Hiburan

atau konten dalam seren taun juga terbagi ke dalam dua segmen yaitu acara

tradisi dan non tradisi. Acara tradisi adalah acara inti yang tidak boleh

dihilangkan dan memang sudah menjadi ketetapan adat, seperti ritual rasul

pare di leuit, balik taun rendangan, ngareremokeun, mantun, debus, dan

acara puncak yaitu upacara adat. Sedangkan acara non tradisi yaitu acara

yang sifatnya hiburan seperti turnamen sepak bola, pertandingan volly ball,

acara musik yang di dalamnya terdapat festival band, dangdut, jaipong,

degung, wayang golek, musik rock, musik reggae dan hiburan lain yang

setiap tahun selalu berbeda-beda menyesuiakan dengan trend yang populer

saat itu.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, penulis merasa mulai ada

pergeseran pemahaman di beberapa kalangan, sehingga penulis ingin

menggali kembali seperti apa ritual seren taun yang dimaksudkan para baris

kolot, merekonstruksi ulang dan memaparkan hasil temuan di lapangan dari

sudut pandang ilmu komunikasi dengan pendekatan etnografi. Penulis akan

berfokus pada aktivitas komunikasi ritual yang terjadi selama seren taun.

Page 24: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

24

1.2 Rumusan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang sebelumnya telah dipaparkan di atas,

maka peneliti merumuskan masalah penelitian yaitu “Bagaimana Aktivitas

Komunikasi Ritual Seren taun di Kasepuhan Cisungsang?”

1.3 Identifikasi Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka peneliti

menggunakan identifikasi masalah guna untuk memudahkan mendapatkan

hasil penelitian dengan membagi menjadi sub fokus penelitian sebagai

berikut.

1. Bagaimana Situasi Komunikatif Ritual seren taun di Kasepuhan

Cisungsang?

2. Bagaimana Peristiwa Komunikatif Ritual seren taun di Kasepuhan

Cisungsang?

3. Bagaimana Tindakan Komunikatif Ritual seren taun di Kasepuhan

Cisungsang ?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan ke dalam

beberapa sub fokus penelitian, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut.

Page 25: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

25

1. Untuk Mengkaji Situasi Komunikatif Ritual seren taun di Kasepuhan

Cisungsang.

2. Untuk Mengkaji Peristiwa Komunikatif Ritual seren taun di Kasepuhan

Cisungsang.

3. Untuk Mengkaji Tindakan Komunikatif Ritual seren taun di

Kasepuhan Cisungsang.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi

bidang ilmu komunikasi terutama pada kajian tentang Aktivitas Komunikasi

Etnografi, sebagai bahan pengembangan atau referensi bagi penelitian di

masa mendatang, terutama yang berkaitan dengan Kasepuhan Cisungsang

baik dari sudut pandang yang sama maupun berbeda.

1.5.2 Manfaat Praktis

1.5.2.1 Peneliti

Penelitian ini diharapakan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan baru bagi peneliti terutama pada kajian etnografi komunikasi.

1.5.2.2 Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa Untirta

secara umum dan Ilmu Komunikasi khususnya sebagai rujukan atau

referensi untuk penelitian yang sejenis di masa mendatang.

Page 26: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

26

1.5.2.3 Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi masyarakat,

untuk lebih peduli dan menghargai nilai-nilai tradisi atau adat istiadat yang

diwariskan oleh para leluhur, sehingga kearifan lokal yang ada di

Kasepuhan Cisungsang tidak hanya diketahui sebagai objek wisata budaya

tapi juga ikut dilestarikan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

1.5.2.4 Pemerintah

Pemerintah Kabupaten Lebak maupun Provinsi Banten sangat

dibutuhkan peranannya, mengingat masih banyak hak-hak masyarakat adat

yang belum terpenuhi haknya. Masyarakat adat dan aturan-aturan adat di

dalamnya haruslah menjadi kekayaan tak benda yang perlu regulasi

pemerintah sehingga mempunyai payung hukum sebagai komunitas

manusia yang berbudaya.

Page 27: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

27

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Ritual

Komunikasi ritual merupakan peristiwa komunikasi yang dilakukan

secara kolektif oleh suatu komunitas melalui acara-acara berlainan

sepanjang hidup.8 Ritual biasanya berupa kegiatan yang bersumber dari

kebiasaan tertentu yang kemudian menjadi rutinitas serta mempunyai siklus

waktu dan berulang. Ritual bersifat seremonial, seperti untuk mengenang,

merayakan, maupun untuk mengukuhkan sesuatu. Masyarakat Indonesia

terbiasa melakukan berbagai ritual seperti acara khitanan, pernikahan, atau

ritual keagamaan berupa sembahyang, puasa, idul fitri, natal, tahun baru, dan

berbagai jenis ritual lain yang melekat serta menjadi bagian dari kehidupan

kelompok masyarakat tertentu. Ritual bersifat khusus dan terkadang hanya

dapat dipahami oleh mereka yang ada di dalamnya, sehingga untuk

memahamai makna sebuah ritual tertentu maka perlu masuk dan menjadi

bagian dari ritual tersebut.

Ritual dalam aktivitas atau prosesnya terjadi interaksi, oleh sebab itu

kemudian muncul istilah komunikasi ritual. Komunikasi ritual bukan

digunakan secara langsung untuk menyebarluaskan pesan, melainkan bentuk

eksistensi dan menjaga kebiasaan komunitas dalam suatu waktu.

8Ahmad Sihabudin dan Rahmi Winangsih. 2012. Komunkasi Antarmanusia. Pustaka Getok Tular.

Hal. 26

10

Page 28: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

28

Kajian komunikasi ritual erat kaitannya dengan komunikasi budaya,

yaitu kajian yang memahami bagaimana manusia berkarya cipta. Ritual

dilaksanakan sepanjang kelompok penganutnya masih mempercayai akan

ritual tersebut, hal ini berarti komunikasi ritual berkaitan dengan keyakinan

seseorang atau sekelompok orang akan nilai-nilai yang terkandung dalam

ritual tersebut. Nilai budaya merupakan kepercayaan yang menetap dan

lebih disukai sebagai cara bertindak, tata kelakuan atau cara mencapai tujuan

hidup.9

2.2 Komunikasi Budaya

Secara etimoligi (bahasa), budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa

Sanskerta, buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi

(budi/akal).10

Selanjutnya, budaya atau kebudayaan diartikan sebagai hal-hal

yang berkaitan dengan akal mausia. Sedangkan secara terminologi (istilah)

kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan simbol, pemaknaan,

penggambaran (image), struktur, aturan, kebiasaan, nilai, pikiran, perkataan,

pemrosesan, informasi, pengalihan pola-pola konversi (kesepakatan), dan

perbuatan atau tindakan yang terjadi pada suatu kelompok masyarakat.

9 Yoki Yusanto. 2012. Jurnal Riset Komunikasi. Program Studi Ilmu Komnkasi. Hal. 89

10Deddy Mulyana, Jalaluddin Rakhmat. 2005. Komunikasi Antara Budaya.Hal

Page 29: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

29

Ki Hajar Dewantara mengartikan kebudayaan sebagai buah budi

manusia atau hasil perjuanagan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni

zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk

mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup serta

penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada

lahirnya manusia berperilaku tertib dan damai.11

Mengacu pada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh beberapa

ahli tentang apa itu kebudayaan, maka peneliti menyimpukan bahwa budaya

atau kebudayaan merupakan hasil karya cipta manusia yang di dalamnya

menggambarkan ciri dan cara manusia itu bertindak.

2.3 Upacara Adat

Upacara adat merupakan bagian dari kajian komunikasi budaya,

upacara adat biasanya dilakuakan untuk tujuan tertentu yang berkaitan

dengan tradisi suatu kelompok masyarakat yang memiliki adat tersebut.

Upacara adat dengan segala keunikannya mempunyai makna yang berbeda-

beda, upacara adat merefleksikan sistem kepercayaan yang dianut masih

terjaga dan dilestarikan keberadaanya. Upacara adat memiliki aturan

tersendiri dalam pelaksanaannya dan ini biasanya sudah berlangsung dalam

kurun waktu yang lama secara turun temurun diwariskan dari generasi ke

generasi.

11

Ibid

Page 30: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

30

2.4 Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal merupakan komunikasi yang proses penyampaian

pesan antara komunikator (orang yang menyampaikan pesan) dan

komunikan (orang yang menerima pesan) disampaikan secara lisan dan

tulisan.12

Pada prakteknya komunikasi verbal adalah komunkasi yang

menggunakan simbol-simbol verbal (bahasa), bahasa digunakan sebagai

perangkat utama manusia dalam berinterksi.

2.5 Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang menggunakan isyarat

bukan kata-kata.13

Komunikasi non verbal, dapat didefinisikan juga

sebagai kegiatan penyampaian pesan dengan tidak menggunakan lambang

komunikasi bahasa lisan, dan tulisan, tetapi menggunakan komunikasi

tubuh seperti gestur, mimik wajah, gerakan mata, suara, atau cara

berpakaian (artificial).14

Jika dilihat dari cara penyampaian atau prosesnya

maka komunikasi non verbal adalah komunikasi yang dilakukan selain

dengan menggunakan bahasa lisan dan tulisan, sehingga kadang untuk

mengiterpretasinya dibutuhkan kedalaman pemahaman karena tidak

disampaikan secara tersurat.

12 Ahmad Sihabudin dan Rahmi Winagsih. 2012. Komunikasi Antarmanusia. Pustaka Getok Tular.

Hal. 13

Dedy Mulyana. 2001. Ilmu Komunikasi :Suatu Pengantar. Remaja Rosdakarya. Hal.343. 14

Ahmad Sihabudin dan Rahmi Winagsih. 2012. Komunikasi Antarmanusia. Pustaka Getok Tular.

Hal. 103-104

Page 31: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

31

2.5.1 Jenis-jenis Komunikasi Non Verbal

Komunikasi nonverbal dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis-jenis

pesan yang digunakannya yaitu sebagai berikut.15

1. Bahasa :

a. Isyarat tangan

Orang Indonesia mengacungkan jempol ke atas untuk mewakili

suatu hal yang baik, bagus, persetujuan atau pujian. Tapi di

bebrapa negara lain mungkin saja akan berbeda.

b. Gerakan kepala

Menganggukan kepala adalah tanda persetujuan,

penghormatan, sedangkan menggelengkan kepala adalah bentuk

penolakan.

c. Postur tubuh dan posisi kaki

Seseorang yang menumpangkan kaki di atas meja dapat

dikatakan sebagai sesorang yang sombong dan tidak sopan, begitu

juga dengan sesorang yang membusungkan dadanya ketika

berjalan menunjukan kepercayaan dirinya.

d. Ekspresi wajah

Wajah adalah bagia tubuh yang juga banyak bekomunikasi,

bahkan kesuksesan komunikasi verbal sangat dipengaruhi oleh

ekspresi wajah.

15

Dedy Mulyana. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.Hal.

Page 32: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

32

e. Tatapan mata

Mata memiliki peran vital dalam berkomunikasi, bahkan konon

mata tidak pernah berbohong. Artinya mata punya peranan penting

dalam proses penyampaian pesan, mata juga dapat menjelaskan

berbagai hal. Tatapan mata dapat menympaikan kebahagian,

kesukaan, kebencian, dan amarah.

f. Sentuhan

Kita mampu membedakan apa makna belaian atau cubitan.

Artinya sentuhan merupakan bagian dari cara seseorang

mengekspresikan perasaannya.

g. Parabahasa

Parabahasa berkaitan dengan hal-hal selain ucapan, seperti

intonasi, kecepatan berbicara, dialek, volume suara, gumaman dan

sebagainya. Misalnya, kita dapat mengetahui dari mana seseorang

berasal dari dialek atau gaya bicara orang tersebut.

2. Penampilan fisik

a. Busana

Busana yang dikenakan sesorang merupkan representasi dari

apa yang dirasakan atau kepribadiannya. Misalnya, busana seraba

hitam menujukan seseorang sedang berduka atau wanita yang

bercadar dimknai sebagai wanita yang religius.

Page 33: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

33

b. Karakteristik fisik

Seseorang dengan tubuh kekar dan kumis tebal akan terlihat

lebih menyeramkan dan terkesan galak ketimbang laki-laki

gemulai dengan tatanan rambut klimis.

c. Bau-bauan

Bau tidak hanya merefleksikan suatu benda tetapi juga

memiliki makna dan merepresentasikan suatu makna. Misalnya,

bau farfum mawar akan dimaknai berbeda dengan farfum aroma

melati yang cenderung dianggap mistis dalam beberapa

kepercayaan.

d. Orientasi ruang dan jarak pribadi

Setiap orang mempunyai perbedaan orientasi terhadap ruang

dan jarak yang dimilikinya, pada saat berbicara kita akan

melakukan pengaturan ruang atau jarak yang berbeda ketika

berbicara dengan orang yang kita kenal dan orang asing yang

tidak dikenal.

e. Konsep waktu

Dalam konteks komunikasi, waktu juga mempunyai makna.

Waktu akan merepresentasikan kepribadian seseorang dalam

ranah pergaulan, seseorang yang terbiasa tepat waktu akan

dianggap lebih baik ketimbang orang yang kurang menghargai

waktu (sering terlambat).

Page 34: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

34

f. Diam

Diam dapat dimaknai kondisional dan situasional, artinya

makna diam tidak mutlak. Misalnya seseorang diam saat

mendengarkan lawan bicara sedang berbicara, atau seseorang

diam saat ia tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan

kepadanya.

g. Warna

Warna dapat mewakili perasaan seseorang yang memakainya,

lebih jauh warna juga mencerminkan kepribadian tertentu.Artinya

warna juga memiliki makna, misalnya warna merah

melambangkan keberanian atau putih berarti kesucian.

h. Artefak

Artefak adalah segala sesuatu benda hasil buatan

manusia.Benda-benda yang biasa digunakan manusia

mengandung makna tertentu. Misalnya seorang mahasiswa

berangkat ke kampus dengan menggunkan mobil BMW keluaran

terbaru, dari apa yang terlihat dapat dikatakan bahwa mahasiswa

tersebut berasal dari keluarga kaya raya.

2.5.2 Fungsi Komunikasi Non Verbal

Fungsi utama komunikasi non verbal adalah sebagai pengulang

terhadap yang dikatakan secara verbal, sebagai pelengkap pesan verbal,

sebagai pengganti yang dapat mewakili komunikasi verbal, memberikan

Page 35: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

35

penekanan pada kata-kata tertentu.16

Mark L. Knapp, menyebut lima

fungsi pesan nonverbal yang dihubungkan dengan pesan verbal:

1. Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan

secara verbal. Misalnya saya menganggukan kepala setelah saya

mengatakan “iya” kepada lawan bicara saya.

2. Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya

tanpa berkata saya mengacungkan jempol untuk memuji seorang

teman.

3. Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain

terhadap pesan verbal. Misalnya anda ‟memuji‟ prestasi teman

dengan mencibirkan bibir, seraya berkata ”Hebat, kau memang

hebat.”

4. Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan

nonverbal. Misalnya, air muka anda menunjukkan tingkat

penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.

5. Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau

menggarisbawahinya. Misalnya, anda membanting pintu kamar

ketika sedang kesal terhadap adik atau kakak anda.

16

Arni Muhammad. 2005. Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara. Hal. 132-135

Page 36: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

36

2.6 Etnografi Komunikasi

2.6.1 Pengertian Etnografi Komunikasi

Etnografi komunikasi adalah pengkajian peranana bahasa dalam

perilaku komunikatif suatu masyarakat, yaitu cara-cara bagaimana bahasa

dipergunakan dalam masyarakat yang berbeda-beda kebudayaannya.17

Etnografi menurut Handwerker yaitu menyangkut produk dan proses

riset yang terdokumentasi mengenai apa, dan bagaimana orang-orang

mengetahui, merasakan, dan melakukan dengan cara spesifik di dalam

sejarah hidup individu.18

Phillipsen dalam buku berjudul Theoris of Human Communication,

menyebutkan ada empat asumsi etnografi komunkasi19

: 1) para anggota

budaya akan menciptakan makna yang digunakan bersama, mereka

menggunakan kode-kode yang memiliki derajat pemahaman yang sama; 2)

para komunikator dalam komunitas budaya harus mengkordinasikan

tindakan-tindakannya, oleh karena itu terdapat aturan atau sistem dalam

komunikasi; 3) makna dan tindakan bersifat spesifik dalam sebuah

komunitas, sehingga antara komunitas satu dengan yang lainnya akan

memiliki perbedaan dalam hal makna dan tindakan tersebut; 4) selain

memiliki kekhususan dalam hal makna dan tindakan, setiap komunitas juga

memilki kekhususan dalam hal cara memahami kode-kode makna dan

tindakan.

17

Engkus Kuswarno. 2008. Etnografi Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya. Hal. 11 18

Yoki Yusanto, Ahmad Sihabudin dan Henriana Hatra. 2014. Kasepuhan Cisungsang. Pustaka

Getok Tular & PT. Kemitraan Energi Industri.Hal. 28 19

Ibid Hal. 30

Page 37: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

37

2.6.2 Objek Penelitian Etnografi Komunikasi

Berikut adalah Objek penelitian etnografi komunikasi:20

1. Masyarakat tutur (speech community).

Hymes memberi batasan mengenai masyarakat tutur adalah suatu

kategori masyarakat di mana anggota-anggotanya tidak saja sama-sama

memilliki kaidah untuk berbicara, tetapi juga satu variasi linguistik

tertentu.

2. Aktivitas Komunikasi

Sebagai makhluk sosial kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan

dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian yang

penting dalam kehidupan sosial manusia. Aktivitas komunikasi adalah

aktivitas yang khas atau kompleks, yang didalamnya terdapat peristiwa-

peristiwa khas komunikasi yang melibatkan tindak-tindak komunikasi

tertentu dan dalam konteks yang tertentu pula. Untuk menelaah

aktivitas komunikasi maka diperlukan pemahaman tentang unit-unit

diskrit aktivitas komunikasi, Hymes mengungkapkan bahwa unit-unit

itu adalah speech situation (situasi tutur), speech event (peristiwa tutur),

dan speech act (tindakan tutur).21

Pada konteks aktivitas komunikasi dalam penelitian ini, unit yang

dimaksud meliputi: (1) situasi komunikasi, yaitu konteks terjadinya

komunikasi, situasi komunikasi dapat menggambarkan bagaimana

terjadinya suatu peristiwa dalam suatu waktu dalam tempat tertentu; (2)

20

Engkus Kuswarno. 2008. Etnografi Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya.Hal. 38 21

Ibid .Hal. 41

Page 38: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

38

peristiwa komunikasi, hal ini berkaitan dengan bagaimana sebuah

peristiwa komunikasi terjadi pada suatu waktu, peristiwa komunikatif

mencakup keseluruhan perangkat komponen yang utuh meliputi tujuan

umum komunikasi, topik umum yang sama, partisipan yang secara

umum menggunakan varietas bahasa yang sama, dengan kaidah-kaidah

yang sama, dan setting yang sama pula; (3) tindakan komunikasi,

adalah bagian dari peristiwa komunikasi, yaitu fungsi interaksi tunggal ,

seperti pernyataan, permohonan, perintah, ataupun perilaku non verbal.

3. Komponen komunikasi

Merupakan bagian yang paling penting dalam kajian etnografi

komunikasi. Yang dimaksud komponen komunikasi dalam etnografi

komunikasi menurut Hymes tertuang dalam model speaking

(dijelasakan dalam sub bab lain).

4. Kompetensi Komunikasi

Perspektif etnografi komunikasi lahir dari integrasi tiga

ketrampilan yaitu ketrampilan linguistik, ketrampilan interaksi dan

ketrampilan kebudayaan. Kompetensi inilah yang akan sangat

memengaruhi penutur ketika mereka menggunakan atau

menginterpretasikan bentuk-bentuk linguistik.

5. Varietas Bahasa.

Pemolaan komunikasi (communication patterning) akan lebih jelas

bila diuraikan dalam konteks varietas bahasa. Hymes menjelaskan

bahwa dalam setiap masyarakat terdapat vaietas kode bahasa (language

Page 39: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

39

code). Variasi ini akan mencakup semua varietas dialek atau tipe yang

digunakan dalam populasi sosial tertentu.

2.6.3 Komponen Komunikasi Dell Hymes

Komponen komunikasi mendapat tempat yang paling penting dalam

etnografi komunikasi. Selain itu, melalui komponen komunikasilah sebuah

peristiwa dapat diidentifikasi. Pada kahirnya melalui etnografi komunikasi

dapat ditemukan pola komunikasi sebagai hasil hubungan antarkomponen

komonukasi itu, meskipun aktivitas komunikasi tidak bergantung pada

adanya pesan, komunikator, komunikan, media, efek dan sebagainya.

Sebaliknya aktivitas komunikasi adalah kativitas yang khas dan kompleks,

yang di dalamnya terdapat peristiwa-peristiwa khas komunikasi yang

melibatkan tindak-tindak komunikasi dalam konteks tertentu pula.

Sehingga proses komunikasi dalam aktivitas komunikasi merupakan

persitiwa yang khas dan berualang.

Hymes membagi komponen kajian etnografi komunikasi menjadi

sebuah model yang diakronimkan ke dalam kata speaking, yang terdiri

dari: setting, participants, ends, act sequence, key, instrumentalities,

norms, genre. Berikut penjelasannya:22

1. Setting, merupakan lokasi (tempat), waktu, dan aspek fisik situasi

tersebut. Scene adalah abstrak psikologis, definisi kebudayaan mengenai

situsi tersebut;

22

Engkus Kuswarno. 2008. Etnografi Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya.Hal. 42

Page 40: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

40

2. Participants, partisipan adalah pembicara, pendengar atau yang lainnya,

termasuk kategori sosial yang berhubungan dengannya;

3. Ends, merupukan tujuan mengenai peristiwa secara umum dalam bentuk

tujua partisipan secara individual, secara konvensional dikenal juga

sebagai fungsi dan diharapkan sebagai hasil akhir dari eristiwa yang

terjadi;

4. Act sequence, disebut juga urutan tindakan komunikatif atau tindak tutur,

termasuk di dalamnya isi pesan dan apa yang dikomunikasikan;

5. Keys, mengacu pada cara atau pelaksanaan tindakan tutur yang menjadi

fokus acuan;

6. Instrumentalities, merupakan bentuk pesan (message form). Termasuk di

dalamnya saluran vokal dan nonvokal, serta hAkikat kode yang

digunakan;

7. Norm of Interaction, merupakan norma-norma interksi, termasuk di

dalamnya pengetahuan umum, pengandaian budaya yang relevan, atau

pemahaman yang sama yang memungkinkan adanya inferensi tertentu

yang harus dibuat, apa yang perlu dipahami secara harafiah, apa yang

perlu diabaikan dan lain-lain;

8. Genre, secara jelas didefinisikan sebagai tipe peristiwa, genre mengacu

pada kategori-kategori seperti puisi, mitologi, pribahasa, ceramah, dan

pesan-pesan komersial.

Page 41: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

41

2.7 Kerangka Pemikiran

Etnografi komunikasi memandang prilaku komunikasi dalam konteks

sosiokultural sebagai perilaku yang lahir dari integrasi tiga keterampilan

yang dimiliki setiap individu sebagai makhluk sosial, yaitu keterampilan

bahasa, keterampilan komunikasi, dan keterampilan budaya. Pada saat

terjadi komunikasi maka artinya juga terjadi interaksi, dalam interaksi

manusia menggunakan simbol-simbol, baik verbal maupun non verbal yang

memiliki maksud tertentu. Interaksi atau komunikasi di dalamnya terdapat

sebuah proses atau aktivitas komunikasi meliputi yang situasi komunikatif,

peristiwa komunikatif dan tindakan komunikatif.

Situasi komunikasi mengacu pada bagaimana sebuah peristiwa

berlangsung, berkaitan dengan waktu dan tempat proses komunikasi

berlangsung, tidak hanya itu, aspek psikologis juga menjadi perhatian untuk

menganalisis secara utuh bagaimana proses komunikasi terjadi, termasuk

komunikasi non verbal, seperti posisi duduk, nada bicara, gestur tubuh,

mimik wajah, warna yang dipakai dan artefak-artefak atau media

komunikasi yang digunakan.

Peristiwa komunikatif, unit analisis tentang komponen komunikasi yang

muncul selama proses komunikasi berlangsung, peristiwa komunikatif

mencakup keseluruhan perangkat komponen yang utuh meliputi tujuan

umum komunikasi, topik umum yang sama, partisipan yang secara umum

menggunakan varietas bahasa yang sama, dengan kaidah-kaidah yang sama,

dan setting yang sama pula. Peristiwa komunikatif dinyatakan berakhir

Page 42: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

42

Etnografi Komunikasi Kajian Peranan, bahasa, budaya, komunikasi, dalam perilaku suatu masyarakat . H Kuswarno ymes dalam 2008:1 2

UPACARA ADAT SEREN TAUN

Peristiwa Komunikatif Unit dasar untuk tujuan deskriptif / termasuk komponen komunikasi

Tindak an Komunikatif

Fungsi interaksi tunggal

Situasi Komunikatif Konteks terjadinya komunikasi

AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL

SEREN TAUN DI KASEPUHAN CISUNGSANG

Sumber : Peneliti 2017

ketika terjadi perubahan partisipan, adanya periode hening, atau perubahan

posisi tubuh partisipan.

Tindakan komunikatif, adalah bagian dari peristiwa komunikasi, yaitu

fungsi interaksi tunggal , seperti pernyataan, permohonan,, perintah, ataupun

perilaku non verbal.

Diagram 2.1 Alur Kerangka Pemikiran

Page 43: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

43

Dari gambar tampak bahwa, penelitian akan berfokus pada ritual

seren taun dengan menggunakan teori sekaligus pendekatan etnografi.

Penggunaan alur kerangka pemikiran dilakukan untuk mempermudah

peneliti dalam merangkai hasil penelitian.

Etnografi komunikasi digunakan karena berdasarkan tujuan dan

karakterisitik subjek penelitian akan lebih cocok jika melakukan observasi

langsung, melihat, mengamati dan menelaah setiap komponen komunikasi

terutama kajian aktivitas komunikasi ritual terjadi selama ritual seren taun

berlangsung.

Aktivitas komunikasi ritual dalam hal ini yaitu, situasi komunikatif,

peristiwa komunikatif dan tindakan komunikatif yang kemudian didalamnya

akan dilakukan pembedahan komponen dari setiap aspek komunikasi yang

ditelaah mengenai setiap aktivitas yang muncul selama seren taun

berlangsung dalam kurun waktu satu minggu. Tujuannya untuk

merekonstruksi atau memaparkan kembali bagaimana proses ritual seren

taun terutama aktivitas yang muncul yang dapat dijelaskan dari sudut

pandang komunikasi, sehingga dapat tergambar secara terperinci bagaimana

proses aktivitas ritual komunikasi berlangsung.

Page 44: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

44

2.8 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah referensi yang digunakan oleh peneliti

sebagai rujukan untuk memudahkan peneliti memahami penelitian dengan

bantuan penelitian serupa, baik dari jenis penelitian, subjek penelitian

maupun tujuan penelitian.

Penelitian pertama yaitu penelitian yang dilakukan oleh Giri Wanandi

(UNIKOM), ia mengambil judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Mipit

Pare di Kampung Adat Ciptagelar”, tujuan penelitian ini untuk

mendeskripsikan bagaimana proses ritual mipit pare dari aspek

komunikasi terutama aktivitas komunikasi. Metode yang digunakan ialah

penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi komunikasi, teori

substantif yang digunakan yaitu interaksi simbolik, sementara itu hasil dari

penelitian menunjukan bahwa ritual mipit pare merupakan ritual sakral

yang dilakukan oleh masyarakat kampung adat Ciptagelar, mipit pare

merupakan tahapan prosesi untuk memulai panen padi yang sudah

menguning dan siap untuk dipanen, bagi masyarakat setempat panen padi

tidak boleh dilakukan sembarangan, melainkan harus melalui serangkaian

ritual dan do‟a-do‟a agar proses panen berjalan lancar dan mendapat hasil

yang berkah. Ritual mipit pare dilakukan setahun sekali, karena

masyarakat Ciptagelar hanya menanam padi sekali dalam setahun,

pelaksanaannya dilakukan di pungpuhunan (pusat padi pertama kali

ditanam).

Page 45: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

45

Penelitian kedua yaitu penelitian Davi Ahmad (UNIKOM) dengan

judul penelitian “Aktivitas Komunikasi Upacara Adat Ngalungsur

Pusaka Makam Godog”, metode yang digunakan yaitu kualitatif

deskriptif dengan pendekatan etnografi komunikasi dan teoti substantif

yaitu teori interaksi simbolik. Hasil penelitian ini menguari bagaimana

proses aktivitas ritual ngalungsur yang dilakukan oleh warga kampung

Godog, Desa Lebak Agung di Kabupaten Garut. Ritual ngalungsur

dilakukan sekali dalam setahun setiap tanggal 14 bulan Rabiul Awal, ritual

ini merupakan wujud penghargaan untuk mengenang jasa para pejuang

desa yang menyebarkan ajaran agama Islam di daerah tersebut.

Penelitian ketiga adalah penelitian tentang masyarakat Baduy,

penelitian ini dilakukan oleh Al Mushowir (UNIKOM) dengan judul

“Komunikasi Ritual Adat Seba Masyarakat Baduy Luar” yang

menggunakan metode kualitatif deskriptif pendekatan etnografi

komunikasi dengan teori substantif komunikasi antarbudaya. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa ritual seba yang dilakukan oleh

masyarakat Baduy merupakan proses komunikasi yang terjadi sekali

dalam setahun. Seba merupakan ritual kunjungan dengan membawa hasil

bumi untuk diberikan kepada pemangku jabatan di lever pemerintahan

kabupaten atau provinsi Banten. Seba adalah wujud kesetiaan masyarakat

Baduy kepada pemerintah, sifatnya wajib dan akan mendapat kuwalat

apabila tidak dilaksanakan.

Page 46: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

46

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti Giri Wanandi Davi Ahmad Al Mushowwir

Universitas UNIKOM UNIKOM UNIKOM

Tahun

Penelitian 2014 2016 2013

Judul

Penelitian

Aktivitas

Komunikasi Ritual

Mipit Pare di

Kampung Adat

Ciptagelar

Aktivitas Komunikasi

Upacara Adat

Ngalungsur Pusaka

Makam Godog

Komunikasi Ritual

Adat Seba

Masyarakat Baduy

Luar

Tujuan

Penelitian

Untuk

Menguraikan

tentang aktivitas

komunikasi ritul

Mipit Pare di

Kampung adat

Ciptagelar

Mendeskripsikan

bagaimana situasi

komunkasi, peristiwa

komunikasi dan

tindakan komunikasi

yang terjadi selama

aktivitas upacara adat

Ngalungsur Pusaka

Makam Godog di Desa

Lebak Agung,

Kabupeten Garut.

Menguraikan secara

mendalam tentang

Komunikasi Ritual

Adat Seba

Masyarakat Baduy

Luar.

Penjabarannya

mlalui situasi

komunikatif,

peristiwa

komunikatif, dan

tindakan

komunikatif dalam

ritual adat seba

Masyarakat Baduy

Luar.

MetodePen

elitian

Kualitatif

Deskriptif dengan

pedekatan

Etnografi

Komunikasi

Kualitatif Deskriptif

dengan pedekatan

Etnografi Komunikasi

Kualitatif Deskriptif

dengan pedekatan

Etnografi

Komunikasi

Teori

Subtantif Interaksi Simbolik Interaksi Simbolik

Komunikasi

Antarbudaya

Hasil

Penelitian

Hasil dari

penelitian

menunjukkan

bahwa, Situasi

Komunikatif yang

terdapat dalam

ritual Mipit Pare

ini bersifat sakral,

Dari hasil penelitian

terlihat bahwa Upacara

Adat Ngalungsur

Pusaka Makam Godog

merupakan suatu

rangkaian kegiatan

tradisi kebudayaan yang

dilakukan oleh warga

Acara ritual adat

seba ini sifatnya

wajib dilaksanakan

bagi masyarakat

baduy. Ritual ini

merupakan salah

satu tradisi adat

yang harus

Page 47: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

47

tempat

pelaksanaannya

yaitu Imah Gede

dan Sawah.

Peristiwa

Komunikatif

dalam ritual Mipit

Pare yaitu

perayaan dalam

bentuk ritual

khusus yang

dilaksanakan satu

tahun sekali

kampung Godog desa

Lebak Agung di

Kabupaten Garut, Jawa

Barat. Upacara yang

dilaksanakan setahun

sekali pada tanggal 14

Maulid Nabi ini

merupakan rangkaian

suatu aktivitas

komunikasi ritual dalam

mewujudkan rasa

menghargai Sejarah

serta mengenang jasa

para pejuang Desa yang

menyebarkan dan

memperkenalkan agama

Islam.

dilakukan setiap

tahunnya bagi

masyarakat sebagai

wujud nyata

kesetiaan dan

ketaatan masyarakat

baduy kepada

pemerintah dan

menghormati para

leluhurnya, dan

apabila tidak

dilaksanakan maka

akan kuawalat dan

terjadi bencana.

Dari semua penelitian terdahulu terdapat bebrapa persamaan yaitu ;

1. Metode yang digunakan peneliti terdahulu dengan penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan

pendekatan etnografi komunikasi.

2. Fokus penelitian yaitu membahas aktivitas komunikasi mengenai

suatu peristiwa ritual. Aktivitas komunikasi tersebut kemuadian

diuraikan menjadi situasi komunikatif, peristiwa komunikatif dan

tindakan komunikatif untuk memperoleh penjabaran tentang ritual

secara utuh.

3. Hasil penelitian menujukan bahwa ritual atau peristiwa yang diteliti

memiliki periode waktu, artinya ritual atau aktivitas komunikais yang

berlangsung merupakan aktivitas komunikasi yang khas atau khusus

dan berualng dalam kurun waktu tertentu, sama halnya dengan

Page 48: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

48

penelitian ini yang berfokus pada ritual seren taun yang

dilaksanakan sekali dalam setahun.

Sementara itu, penelitian terdahulu dan penelitian ini juga memiliki

perbedaan, antara lain :

1. Teori substantif yang digunakan, penelitian terdahulu ada yang

menggunakan teori interaksi simbolik dan ada yang menggunakan

teori komunikasi antarbudaya, sedangkan penelitian ini menggunakan

pendekatan dan teori substantif yaitu etnografi komunikasi.

Page 49: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan

etnografi. Bodgan dan Taylor mendefinisikan bahwa metodologi

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati. Pendekatan ini lebih diarahkan pada latar dan individu

tersebut secara holistik (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh

mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis,

tetapi perlu memandangnya sebagai suatu keutuhan.23

Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah

tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental

bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri

dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan

dalam peristilahannya.24

Pendekatan etnografi dipilih karena dengan menggunakan

pendekatan ini peneliti dapat memahami bagaimana suatu kelompok

masyarakat berpikir, hidup dan berperilaku. Kajian etnogarafi juga

mengharuskan peneliti untuk masuk dan menjadi bagian dari kehidupan

23

Basrowi dan Suwandi. 2008. Penelitian Kualitatif. PT. Rineka Cipta.Hal. 21 24

Ibid. Hal. 21

32

Page 50: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

50

subjek penelitian, sehingga dapat mengamati dan merasakan langsung

bagaimana suatu kelompok masyarakat menjalankan aktivitas

kehidupannya.

3.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian digunakan untuk mempermudah proses pelaksanaan

penelitian. Adapun fokus penelitian yang diambil oleh penulis dalam

penelitian ini yaitu tentang bagaimana Aktivitas Komunkasi Ritual

seren taun di Kasepuhan Cisungsang, dengan sub-fokus yang terbagi atas

situaasi komnikatif, peristiwa komunikatif, dan tindakan komunikatif.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

berupa obseravasi, wawancara dan dokumentasi, teknik ini digunakan

untuk memperoleh data-data yang sesuai dengan tujuan penelitian.

3.2.1 Observasi

Basrowi dan Suwandi dalam bukunya “Memahami Penelitian

Kualitatif” menjelaskan bahwa observasi merupakan salah satu metode

pengumpulan data di mana peneliti melihat, mengamati secara visual

sehingga validitas data sangat tergantung pada kemampuan observer.25

Observasi atau pengamatan adalah suatu metode dalam

pengumpulan data saat membuat sebuah karya ilmiah. Nasution

menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.

25

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. PT. Rineka Cipta.Hal. 94

Page 51: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

51

Ilmuan dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia

kenyataan yang diperoleh melalui observasi.26

Dengan kata lain pada proses pengumpulan data peneliti dituntut

untuk mengumpulkan data penelitian seakurat mungkin dan

mengesampingkan subjektivitas peneliti dengan hanya fokus pada apa

yang diteliti. Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik observasi terfokus, yakni salah satu jenis pengamatan yang

secara spesifik mempunyai rujukan pada rumusan masalah atau tema

penelitian.27

3.2.2 Wawancara Mendalam

Wawancara terarah dilaksanakan secara bebas dan juga mendalam

(in-depth), tetapi kebebasan ini tetap tidak akan terlepas dari pokok

permasalahan yang akan ditanyakan kepada responden dan telah

dipersiapkan sebelumnya oleh pewawancara.28

Wawancara mendalam

dilakukan untuk mendapatkan data-data berupa jawaban-jawaban atas

pertanyaan yang diajukan peneliti terkait fokus atau tujuan penelitian.

Pengumpulan data melalui wawancara memiliki kelebihan tersendiri

karena data yang diperoleh dapat dikonfirmasi saat itu juga yaitu ketika

wawancara berlangsung, teknik wawancara dapat meminimalisir

kesalahan informasi karena peneliti dapat menentukan sendiri siapa

narasumber yang dianggap kompeten sebagai sumber informasi.

26

Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. hal : 226 27

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. PT. Rineka Cipta. Hal.99 28

Yoki Yusanto, Ahmad Sihabudin dan Henriana Hatra. 2014. Kasepuhan Cisungsang. Pustaka

Getok Tular & PT. Kemitraan Energi Industri.Hal. 37

Page 52: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

52

Wawancara dapat dilakukan secara langsung face to face (tatap

muka) maupun secara tidak langsung, seperti via telepon atau alat

komunikasi lain yang memungkinkan untuk terjadinya kontak pertukaran

informasi. Peneliti yang baik lazimnya tidak hanya terfokus pada apa

yang akan ditanyakan tapi juga melakukan interaksi dengan subjek

penelitian agar peneliti dapat menafsirkan berbagai jawaban yang telah

dinyatakan melalui wawancara tersebut.

3.2.3 Informan Penelitian

Informan penelitian adalah mereka yang peneliti tentukan

berdasarkan kriteria tertentu agar data yang diperoleh dapat seakurat

mungkin, informan dalam penelitian ini akan mengacu pada orang-orang

penting atau tokoh-tokoh yang ada di Kasepuhan Cisungsang.

Kriteria informan penelitian yaitu orang yang dianggap mengetahui

segala bentuk informasi yang dibutuhkan dan juga memiliki kredibilitas

sebagai seorang informan, dalam menentukan informan penelitian ini

sifatnya purposive yaitu peneliti memilih sendiri informan yang akan

diwawancara.29

Pada prakteknya ada kemungkinan akan bersifat

snowball, hal ini disesuaikan dengan kemampuan informan memberikan

informasi, ketika ada informasi yang masih dirasa kurang, maka penulis

akan meminta saran kepada informan, untuk mendapatkan rujuan siapa

yang cocok dan dapat memberikan jawaban terkait pertanyaan yang

29 Engkus Kuswarno. 2008. Etnografi Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya.Hal. 62

Page 53: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

53

disiapkan penulis. Adapun kriteria yang dijadikan petimbangan dalam

memilih informan penelitian yaitu :

1. Mengetahui secara mendalam tentang Kasepuhan Cisungsang,

sejarah maupun perkembangan Kasepuhan saat ini.

2. Memiliki jabatan atau posisi dalam struktur adat di Kasepuham,

baik itu penasehat, rendangan, baris kolot, maupun incu putu

yang termasuk ke dalam wewengkon (keanggotaan) Kasepuhan

Cisungsang.

3. Dapat memberikan informasi yang kredibel terkait tofik

penelitian.

4. Mewakili golongan usia berbeda, yaitu golongan muda dan

golongan tua, hal ini berkaitan dengan sudut pandang yang akan

dikemukakan dalam melihat situasi Kasepuhan Cisungsang

terkini.

5. Bersedia dan secara sadar dapat berkomunikasi terkait tofik

penelitian, guna memudahkan dalam proses pengumpulan

informasi.

Berikut adalah informan penelitian yang dipilih penulis

berdasarkan kriteria yang telah ditentukan :

1. Henriana Hatra (Sekretaris Kasepuhan Cisungsang)

Pertemuan dengan Kang Nochi (sapaan akrab Henriana

Hatra) terjadi sekitar bulan November 2016, saat itu peneliti

sedang membuat film dokumenter tentang sepak terjang beliau di

Page 54: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

54

Kasepuhan. Sejak itu terus berkomunikasi sampai sekarang,

peneliti sering ikut kegiatan beliau, baik yang berkaitan dengan

masyarakat adat maupun hanya sekedar ngopi bersama. Beliau

sering bercerita tentang kesehariannya sebagai sekretaris

Kasepuhan dan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan adat

istiadat.

Menariknya justru proses memperoleh data untuk kebutuhan

penelitian dilakukan secara mengalir saja, peneliti tidak

melakukan wawancara terencana, bahkan dapat dikatakan, proses

mendapatkan informasi itu sudah terjadi sejak pertemuan pertama

melalui obrolan santai dalam keseharian. Kang Henriana Hatra

dipilih sebagai informan karena beliau merupakan pintu informasi

mengenai segala sesuatu tentang Kasepuhan Cisungsang, beliau

juga juru bicara Kasepuhan yang biasa menyampaiakan informasi

dari ketua adat secara langsung.

2. Erwan Hermawan (Rendangan/tangan kanan Abah/penasehat)

Pak Ewang, begitu beliau biasa disapa, beliau adalah

rendangan, tapi lebih sibuk dari rendangan biasanya. Beliau

berperan aktif di Kasepuhan sebagai orang kepercayaan Abah,

beliau juga merupakan pintu gerbang bagi tamu atau siapapun

yang ingin bertemu Abah. Peneliti bertemu beliau di Villa

Kasepuhan (saat ini jadi perpustakaan masyarakat adat HAYU

MACA), beliau mengenakan kemeja pangsi warna hitam, celana

Page 55: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

55

warna senada dan ikat kepala, ia juga mengenakan gelang simpay

(aksesoris khas Kasepuhan).

“Upami hoyong gelang simpay doang kie, kin tiasa

dipangmesenken ka pengrajin, hoyong nu kumaha? Simpay

genep, salapan atanapi dua belas, bebas resepna nukumaha

?”

“Kalau mau gelang simpay seperti ini, nanti saya pesankan

ke pengrajin, mau yang seperti apa, simpay enam, sembilan

atau dua belas, bebas sukanya yang gimana?”

Beliau menjelaskan, sudah jadi kebiasaan kalau tamu yang

akan berkunjung atau melakukan penelitian harus menemui beliau

terlebih dahulu, jadi setelah itu beliau yang akan melakukan

konfirmasi apakah Abah bisa ditemui atau tidak, karena Abah juga

punya aktivitas lain selain sebagai ketua adat.

“Abah oge kan gaduh kagiatan anu sanes, monitor Mercy

grup upami nuju manggung di luar daerah”

“Abah juga punya kegiatan yang lain, memantau Mercy

Grup saat ada manggung di luar daerah”.

Rumah Pak Ewang berada di sisi selatan Imah gede, hal itu

juga untuk memudahkan ketika Abah membutuhkannya sewaktu-

waktu.

Page 56: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

56

3. Abah Usep Suyatma (Ketua adat Kasepuhan Cisungsang)

Peneliti bertemu Abah Usep pada hari Senin, hari pertama

seren taun pada tanggal 11 September 2017. Saat itu beliau

berpakain santai, jaket parasut sembari memegang walkie-talkie

lengkap dengan ikat kepala

“ieu anak buahna Nochi nya?”

“ini orangnya Nochi ya?”

kebetulan saat seren taun di tahun 2017, peneliti juga

bertindak sebagai seksi dokumentasi untuk semua kegiatan adat

selama seren taun di Cisungsang. Beliau berbahasa Sunda halus,

ia sangat terbuka kepada siapapun yang ingin belajar dan lebih

mengenal adat istiadat di Kasepuhan. Pembicaraan dengan beliau

tidak berlangsung lama, informasi yang beliau sampaikan juga

tidak banyak, beliau menegaskan, informasi yang Pak Ewang dan

Kang Nochi sampaikan sudah mewakili apa yang ingin beliau

sampaikan.

Ketua adat dipilih karena beliau merupakan tokoh sentral

dalam masyarakat adat Kasepuhan Cisungsang, dalam hal ini

Abah Usep Suyatma sebagai ketua adat dianggap mengetahui

segala sesuatu informasi tentang budaya dan tradisi yang ada di

Kasepuhan Cisungsang khususnya mengenai ritual seren taun

yang menjadi fokus penelitian.

Page 57: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

57

4. Junadi (Tukang para)

Rumahnya di kampung Cikarang, beliau bertugas mengatur

bahan makanan, kue-kue kering khas kasepuhan, aneka jenis

pisang untuk kebutuhan seren taun, beliau dibantu rendangan

lain. Disebut tukang para karena memang pekerjaannya dilakukan

di para (langit-langit). Rumah panggung memiliki celah ruang

yang memanfaatkan ruang antara atap dan langit-langit untuk

menyimpan berbagai barang. Salah satunya digunakan saat ada

acara hajatan, hal ini guna menambah ruang dan memudahkan

akses karena masih berada dalam satu rumah.

Pertama kali ditemui, Mang Junadi sedang ada di rumahnya,

bersama istri dan anak perempuannya yang masih Sekolah

Menengah Pertama (SMP), rumahnya bergaya kontemporer,

memadukan unsur kayu dan material modern seperti keramik dan

beton, namun tetap menyisakan ruang yang masih bergaya

tradisional, bagian dapur sengaja dibuat tradisional dengan lantai

palupuh, lengkap dengan hawu dan para seneu.

“kan urang mah, jalema tradisi, ulang ngarempak zaman,

ai cik kolot kitu nya kudu kitu”

“kita itu orang tradisi, tidak boleh melanggar zaman, kalau

kata orang tua begitu, harus begitu”.

Page 58: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

58

Peneliti dan mang Junadi berbincang-bincang di dapur,

beralaskan tikar dan berada tepat di depan hawu, apinya sudah

padam karena saat itu sudah pukul sembilan malam.

“sok geura ngopi, ulah nyemah di dieu mah, ai hayang

nyieun sorangan, eta daharena”

“silakan ngopi, jangan seperti tamu, kalau mau buat

sendiri saja, itu makanannya.”

5. Raden Angga Kusuma (Putra Sulung Abah Usep)

Senin pagi, menjelang persiapan ritual rasul pare di leuit,

Angga terlihat santai dengan kaos dan celana pendek, ikat kepala,

ia sedang bermain bersama anaknya saat ditemui peneliti. Kami

langsung berbincang di lorong dupur, para rendangan dan ibu-ibu

berlalu lalang mempersiapkan kebutuhan untuk upacara yang

akan dilaksanakan sore itu.

“Kalau informasi ringan, masih bisa saya sampaikan, tapi

jika itu berkaitan dengan sejarah lama, nanti saya bisa bantu

arahkan ke para baris kolot yang memang lebih paham,

takutnya saya menyampaikan informasi yang keliru”.

Raden Angga dipilih sebagai informan karena beliau

mewakili golongan muda dari ranah keluarga Kasepuhan,

sehingga peneliti mempertimbangkan perlunya sudut pandang

anak-anak muda terhadap kehidupan adat istiadat yang masih

dijalankan hingga saat ini.

Page 59: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

59

Tabel 3.1 Identitas Informan

N

O Nama

Tempat

Tanggal Lahir Alamat Jabatan adat

Pekerja

an

1 Henriana

Hatra

Lebak, 12 Mei

1973

Bayah Sekretaris Kasepuhan

Cisungsang

Guru

SMP II

Bayah

2 Herwan

Hermawan

Lebak 29

Oktober 1978

Cisungsang Rendangan/Penasehat Tani

3 A. Usep

Suyatma

Lebak, 15 Juni

1970

Cisungsang Ketua adat Tani/wir

aswasta

4 Junadi Lebak, 18

November 1960

Cikarang Tukang para Tani

5 Raden

Angga

Kusuma

Lebak, 09

Maret 1993

Cisungsang Calon Ketua Adat Wirasw

asta

3.2.4 Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data yang

digunakan dalam metodologi penulisan sosial.30

Dokumentasi dalam hal

ini merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumentasi dapat

berupa dokumen yang dipublikasikan seperti buku, jurnal, artikel, surat

kabar, berita online, catatan harian dan sebagainya. Dokumentasi juga

dapat berupa foto, vidio, rekaman suara, maupun cerita rakyat.

Pengumpulan data dokumentsi tidak terpaku pada satu sumber, peneliti

akan menghimpun segala jenis data yang berhubungan dengan fokus

penelitian guna menunjang keabsahan data yang diperoleh.

30

Yoki Yusanto, Ahmad Sihabudin dan Henriana Hatra. 2014. Kasepuhan Cisungsang. Pustaka

Getok Tular & PT. Kemitraan Energi Industri.Hal. 38

Page 60: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

60

3.2.5 Studi Pustaka

Untuk menunjang penelitian ini maka peneliti menggunakan

berbagai literatur sebagai bahan referensi, diantaranya buku, skripsi,

jurnal, karya ilmiah, dan artikel yang mempunyai pembahasan yang

serupa dengan penelitian ini. Penggunaan berbagai sumber referensi yang

relevan diharapkan mampu membantu proses penelitian dan memaparkan

hasil penelitian mengenai aktivitas komunikasi ritual seren taun di

Kasepuhan Cisungsang.

3.4 Teknik Analisis Data

Hymes tidak menjelaskan bagaimana teknik analisis data dalam

etnografi komunikasi, bagi Etnografi komunikasi menemukan hubungan

antara komponen komunikasi sudah merupakan analisis data yang

utama, karena berdasarkan itulah pola komunikasi dibuat. Selain itu

analisis dapat dilakukan dengan melihat komponen komunikasi dalam

proses komunikasi berlangsung.

Pada dasarnya proses analisis data dalam etnografi berjalan

bersamaan dengan pengumpulan data. Pada saat penulis melengkapi

catatan lapangan setelah melakukan observasi, pada saat itulah penulis

sedang melakukan analisis yang sesungguhnya.

Tahap analisis data sebenanya terdiri dari upaya-upaya meringkaskan

data, memilih data, menerjemahkan dan mengorganisasikan data menjadi

kalimat ringkas yang mudah dipahami.

Page 61: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

61

Berikut adalah teknik analisis data penelitian etnogarfi yang

dikemukakan oleh Creswell :31

1. Deskripsi

Deskripsi menjadi tahap pertama bagi etnografer dalam

menuliskan laporan etnografinya. Pada tahap ini etnografi

mempresentasikan hasil penelitiannya dengan menggambarkan secara

detil objek penelitiannya, gaya penyampainnya kronologis dan naratif

(day in the life), yaitu secara kronologis atau berurutan dengan

seseorang atau kelompok masyarakat. Membangun cerita lengkap

dengan alur cerita dengan karakter-karakter yang hidup di dalamnya.

2. Analisis

Pada bagian ini, etnografer menemukan data akurat mengenai

objek penelitian. Penjelasan pola-pola dari perilaku yang diamati

serta membandingkan objek yang diteliti dengn aobjek lain yang

lebih luas.

3. Interpretasi

Interpretasi menjadi tahap akhir analisis data dalam penelitian

etnografi. Etnogarfer pada tahap ini mengambil kesimpulan dari

penelitian yang telah dilakukan. Pada tahap ini etnografer

menggunakan kata orang pertama dalam penjelasannya, untuk

menegaskan bahwa laporan penelitian yang dikemukakannya adalah

murni hasil interpretasinya.

31 Engkus Kuswarno. 2008. Etnografi Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya.Hal. 68

Page 62: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

62

3.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian

3.5.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Kampung adat Kasepuhan

Cisungsang, Desa Cisungsang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak,

Provinsi Banten.

3.5.2 Jadwal Penelitian

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

Page 63: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Profil Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Kasepuhan Cisungsang

Sejarah awal berdirinya Kasepuhan Adat Banten Kidul dimulai dengan

musyawarah para sesepuh pada zaman dahulu. Melalui musyawarah itu,

tercipta lima turunan kasepuhan adat di seputar Banten selatan, Kasepuhan

Bayah, Kasepuhan Cicarucub, Kasepuhan Citorek, Kasepuhan Ciptagelar di

Jawa Barat dan Kasepuhan Cisungsang.32

Kasepuhan Cisungsang adalah

salah satu Kasepuhan yang masih menjaga dan melestarikan tradisi warisan

leluhur, saat ini Kasepuhan Cisungsang dipimpin oleh Abah Usep Suyatma.

Kasepuhan Cisungsang teridiri dari kurang lebih 187 rendangan

(perwakilan keluarga adat) yang mewakili sekitar 13.000 (tiga belas ribu)

masyarakat adat.33

Gambar 4.1 Imah Gede Kasepuhan Cisungsang (Foto : Juhendi)

32 Yoki Yusanto, Ahmad Sihabudin dan Henriana Hatra. 2014. Kasepuhan Cisungsang. Pustaka

Getok Tular & PT. Kemitraan Energi Industri.Hal. 4 33

Wawancara dengan Kang Henriana Hatra di Kasepuhan Cisungsang, 10 September 2016

46

Page 64: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

64

Istilah Kasepuhan berasal dari kata “Sepuh‟ dengan awalan „ka‟ dan

akhiran „an‟, kata sepuh berarti „kolot‟ dalam bahasa sunda atau „tua‟ dalam

bahasa Indonesia. Sehingga Kasepuhan merupakan tempat dimana baris

kolot (para orang tua) berkumpul membahas segala sesuatu yang

berhubungan dengan masyarakat adat.34

Sementara kata Cisungsang berasal

dari dua suku kata, yaitu „ci‟ dan „sungsang‟. Secara harfiah kata „ci‟ adalah

bentuk singkat dari cai dalam bahasa Sunda, yang berarti air. Sedangkan

„sungsang‟, dalam bahasa Sunda berarti terbalik atau berlawanan dari

keadaan yang sudah lazim. Maka istilah Cisungsang dapat diartikan air yang

mengalir kembali ke hulu (mengalir secara terbalik).35

Sesepuh Kasepuahan

Cisungsang percaya bahwa Cisungsang didirikan oleh anak Prabu Siliwangi

yang bernama Prabu Walangsungsnag, hal ini juga yang mendasari

penggunaan kepala Macan Belang sebagai lambang dari Kasepuhan

Cisungsang.

Gambar 4.2 Lambang Kasepuhan Cisungsang (Foto : Juhendi)

34

http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=475&lang=id Diakses pada : 35

Yoki Yusanto, Ahmad Sihabudin dan Henriana Hatra. 2014. Kasepuhan Cisungsang. Pustaka

Getok Tular & PT. Kemitraan Energi Industri.Hal. 2

Page 65: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

65

4.1.2 Letak Geografis Kasepuhan Cisungsang

Secara administratif Kasepuhan Cisungsang terletak di Desa

Cisungsang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Jarak

dari kota Serang sekitar 185 kilometer, sementara dari kota Rangkasbitung

sekitar 150 kilometer, dengan rute perjalanan melewati Kecamatan Cileles,

Gunung Kencana, Malingping, Bayah dan Cikotok, dari Cikotok sekitar 35

kilometer menuju persimpangan Pasir Kuray. Kasepuahn Cisungsang dapat

ditempuh menggunakan roda dua maupun roda empat, dengan kondisi jalan

yang cukup baik.

Letak geografis Kasepuhan Cisungsang berada di daerah pegunungan

tepat di tepi Taman Nasional Gunung Halimun Salak, keadaan itu

berdampak pada pola hidup masyarakat yang mengandalkan bidang

pertanian sebagai mata pencaharian utama. Sawah dan ladang merupkan

sumber pangan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat

adat. Tidak hanya sebagai petani, masyarakat adat juga berpropesi di

bidang lain seperti pedagang dan Gurandil (Penambang) di bekas galian

tambang emas milik PT. Aneka Tambang Cikotok yang kini menjadi area

pertambangan masyarakat setelah berhenti beroperasi.

4.1.3 Arsitektur Kasepuhan Cisungsang (Imah Gede)

Arsitektur rumah atau bangunan di Kasepuhan Cisungsang khususnya

Imah Gede (Rumah Adat) menggunakan hateup (atap dari daun sagu)

dilapisi dengan ijuk dari pohon aren, dinding rumah menggunakan bilik

(anyaman bambu), lantai menggunakan papan kayu atau palupuh (lantai

Page 66: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

66

dari bambu), sementara di luar pusat Kasepuhan Cisungsang, Abah Usep

selaku ketua adat mengizinkan masyarakat adat membangun rumah

dengan menggunakan material rumah modern pada umumnya. Perkakas

dapur yang digunakan sebagian masih tradisional, terbuat dari anyaman

bambu dan pahatan kayu. Peralatan memasak misalnya, masih

menggunakan hawu (tungku), se’eng (wajan) dan aseupan (penanak nasi),

dulang (tempat mengaduk nasi/ngakeul) serta boboko (bakul nasi).

4.1.4 Sistem Pemerintahan

Sistem pemerintahan adat di Kasepuahn Cisungsang berdasarkan

keturunan, Ketua adat pertama adalah Olot Ruman, kedua Olot Sakrim,

ketiga Olot Ainah, lalu Olot Sardani (Ayahanda Abah Usep), kemudian

Olot Naedi yang mengantikan sementara Olot Sardani sejak tahun 1985

karena calon penerus yaitu Abah Usep masih terlalu muda saat itu. Olot

Naedi merupakan adik dari Olot Sardani, kemudian setelah Abah Usep

berusia 19 tahun kepemimpinan adat dilanjutkan oleh Abah Usep sejak

tahun 1989.36

Kepemimpinan Kasepuhan Cisungsang hanya diwariskan

kepada anak laki-laki tertua, tidak kepada anak perempuan, karena

perempuan dianggap tidak punya kekuatan dalam memimpin adat

Kasepuhan. Jika ketua adat tidak punya anak laki-laki maka

kepemimpinan adat akan diwariskan kepada adik laki-laki atau paman

yang masih ada hubungan pertalian darah dalam silsilah keluarga

Kasepuhan. Sistem pergantinnya juga tidak sembarangan, melainkan harus

36

Yoki Yusanto, Ahmad Sihabudin dan Henriana Hatra. 2014. Kasepuhan Cisungsang. Pustaka

Getok Tular & PT. Kemitraan Energi Industri.Hal. 22

Page 67: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

67

melalui ritual adat dan berdasarkan wangsit dari karuhun (leluhur)

sehingga kepemimpinan harus dipegang oleh orang yang benar-benar

pantas untuk mewarisinya.37

Dalam menjalankan sistem pemerintahan

adat, Masyarakat Kasepuhan Cisungsang menganut 3 sistem

pemerintahan, yaitu sistem kasepuhan (hukum adat), sistem agama

(hukum islam), dan sistem pemerintahan negara. Masyarakat Cisungsang

menganut agama islam, mereka menjalankan syariat islam pada umumnya,

seperti shalat, membaca Al-qur‟an, puasa dan syariat islam yang lainnya.

Namun, masyarakat Cisungsang juga menggunakan hukum adat dalam

menjalankan kehidupan sehari-harinya terutama segala sesuatu yang

berkaitan dengan ritual Ngamumule pare (memelihara padi).

Diagram 4.1 Silsilah Ketua Adat Kasepuhan Cisungsang

(Sumber : Henriana Hatra)

37

Wawancara dengan Kang Henriana Hatra di Kasepuhan Cisungsang, 10 September 2016

Olot Ruman

Olot Sakrim

Olot Ainah

Olot Sardani

Abah Usep Suyatma (1989 –

saat ini)

Olot Naedi (1985-1988)

Page 68: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

68

4.1.5 Kasepuhan Cisungsang dan Ngamumule pare ( seren taun )

Masyarakat Cisungsang adalah masyarakat agraris, hal ini dipengruhi

oleh letak geografis Cisungsang yang berbatasan dengan kawasan Taman

Nasional Gunung Halimun Salak, mata pencaharian utama masyarakat

adat adalah petani, baik pertanian lahan basah (sawah) maupun pertanian

lahan kering (huma, perkebunan). Sebagai masyarakat agraris, Kasepuhan

Cisungsang masih mempertahankan ajaran karuhun tentang Ngamumule

pare (memelihara padi sesuai aturan adat). Proses memelihara padi, mulai

dari memilih bibit sampai panen kembali tidak dilakukan secara

sembarangan, setiap tahapan harus melewati berbagai ritual, mulai dari

tebar (menebar bibit), tandur atau melak pare (menyemai bibit di sawah),

atau istilah Kasepuhan yaitu nibakeun sri ka bumi. Kemudian selama padi

tumbuh masih dilakukan serangkaian ritual, mulai dari salamet beberes

tandur, salamet mapag pare beukah, mipit pare, dibuat (panen), mocong

pare (merapikan padi), ngunjal, ngadiukeun pare di leuit (memasukan

padi ke dalam lumbung) nganyaran (mengkonsumsi beras baru hasil

panen) dan sebagai acara puncak sekaligus awal dari siklus pertanian baru

yaitu seren taun .

Page 69: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

69

4.2 Hasil Studi Lapangan

4.2.1 Ritual Rasul Pare di Leuit

Ritual dilaksanakan pada hari senin malam di imah gede, ritual dihadiri

rendangan dan baris kolot yang sudah berdatangan dari berbagi kampung

dan desa. Ritual rasul pare di leuit merupakan ritual pertama dalam prosesi

seren taun. Ritual ini pertanda dimulainya tradisi pongokan, yaitu sebuah

pantangan tidak boleh melakukan kegiatan pertanian selama proses

pongokan berlangsung, artinya segala aktivitas yang berkaitan dengan

bercocok tanam dan membajak sawah pantang untuk dilakukan.38

Pongokan

adalah siklus mengistirahatkan diri dari rutinitas bertani, berbeda dengan

Kasepuhan lain, seperti Kasepuhan Ciptagelar yang melaksanakan

pongokan selama satu bulan, Kasepuhan Cisungsang hanya melaksanakan

pongokan selama 3 hari, yaitu selasa, rabu dan kamis. Menurut Mang

Junadi, masalah ini sepenuhnya tergantung pada Abah dan Karuhun.

“masalah ieu mah urusan Abah, ari cik Abah kitu mah nya kudu

kitu, urang mah ngan ngajalankeun hungkul”

“mengenai masalah ini adalah urusan Abah, kalau Abah berkata

seperti itu ya harus seperti itu, kita hanya menjalankan saja”

Tidak semua ketentuan adat atau tradisi diketahui oleh rendangan atau

baris kolot, ada ketentuan adat yang hanya diketahui oleh Abah selaku ketua

adat, artinya ada informasi yang sifatnya rahasia tidak boleh diketahui oleh

orang lain, termasuk oleh baris kolot sendiri. Rasul pare di leuit diksanakan

38

Wawancara dengan Junadi , di Cikarang, 07 Agustus 2017.

Page 70: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

70

didua tempat, yaitu di aula imah gede dan di ruangan Abah, masih satu

rumah hanya berbeda ruangan, untuk yang diruangan Abah hanya dihadiri

oleh baris kolot yang memegang tugas khusus seperti Aki Edis, Apih Jakar

dan Aki Amil. Aki Edis berjalan melewati lorong dan kerumunan baris kolot

yang duduk rapi besila, Aki Edis membawa tampah (nampan dari anyaman

bambu) berisikan sesajen dan hidangan khusus untuk Abah. Apih Jakar

mengikuti Aki Edis sebari membawa parupuyan yang sudah berisi bara api.

Parupuyan ini digunakan untuk membakar kemenyan saat ritual

dilaksanakan.

Gambar 4.3 Baris kolot dan rendangan sedang

melaksanakan Salamet Rasul Pare di Leuit (Foto : Juhendi)

Ritual yang dilaksanakan di ruangan Abah tidak boleh diikuti oleh

orang luar bahkan untuk sekedar mengambil foto dokumentasi. Selang

beberapa menit, Aki Amil berjalan keluar dari ruangan Abah dan

memberitahukan kepada para rendangan bahwa rasul telah selesai dan

Page 71: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

71

rendangan serta baris kolot dipersilakan untuk menyantap hidangan yang

sudah tersaji. Aki Edis dan Apih Jakar keluar beriringan membawa

parupuyan, kemudian ikut bergabung dengan rendangan untuk makan

bersama. Ritual rasul pare di leuit pada hakikatnya merupakan acara

salametan atau syukuran. Rasul pare di leuit artinya ngarasulan pare anu

aya di leuit, ngarasulan juga berarti ngabeberes. Ngabeberes dalam

bahasa Indonesia berarti merapikan, menyelesaikan segala sesuatu yang

telah dimulai, yang dalam hal ini adalah rangkaian prosesi menanam padi

sampai akhirnya padi kembali di masukan ke dalam leuit.

Ritual dilaksanakan di dua tempat, peneliti tidak mendapatkan

informasi lebih mengnai alasan tersebut, Raden Angga juga tidak

mengetahui akan ketentuan tersebut.39

“Mengenai kenapa dilaksankan di luar dan di dalam ruangan Abah,

saya kurang paham. Tapi urutannya ritual dilaksanakan di dalam

terlebih dulu, baru setelah itu di luar bisa di mulai. Nah Aki Amil

itu tadi yang berjalan ke luar, ia memberitahukan kepada yang di

luar untuk memulainya”

4.2.2 Ritual Bubuka (Mantun)

Ritual Bubuka diawali dengan salamet beberes ngueh, yaitu

syukuran sebagai pertanda telah selesainya prosesi membuat kue untuk

acara SerenTaun. Ritual dihadirioleh tokoh-tokoh adat seperti Aki Edis,

39 Wawancara dengan Raden Angga Kusuma, di Kasepuhan Cisungsang pada 07 agustus 2017

Page 72: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

72

Apih Jakar, Mang Junaidi, Umi Enar, Aki Amil dan Apih Jampana selaku

tukangmantunserta beberapa rendangan yang menginap di Kasepuhan.

Pisang emas, pisang ambon, kelapa muda, gula aren, kopi hitam, opak,

gipang, dodol, uli, peuyeum dan beberapa kue lainnya tersaji di depan para

baris kolot.

Gambar 4.4 Aki Edis sedang melakukan papasrah

kepada Apih Jampana (Foto : Juhendi)

Umi Enar menyiapkan padi yang dibungkus kain, dihiasi kembang

segar warna-warni dan pecahan uang, cai peureuh (air putih berisi

berbagai macam kelopak bunga untuk tetes mata) dan daun kawung

(linting tembakau). Sekitar pukul 21:00 salamet beberes ngueh dimulai,

Aki Edis dan Apih Jampana duduk berhadapan saling bersalaman untuk

melakukan papasrah. Papasrah yaitu memberikan wewenang atau tugas

kepada orang lain untuk kemudian melakukan tugas dan kewajiban yang

diberikan kepadanya. Aki Edis dalam hal ini telah menyerahkan wewenang

dan tugas kepada Apih Jampana untuk memulai pantun, tidak lupa sebelum

dumulaiterlebih dahulu membakar kemenyan dan membacakan mantra-

Page 73: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

73

mantra, kemudian pembacaan do‟a selamet oleh Aki Amil. Tidak banyak

yang hadir dalam salamet beres Ngueh. Peneliti juga ikut menyaksikan

dan menikmati hidangan yang telah disajikan. Salamet beberes ngueh pun

selesai. Apih Jampana bersiap melantunkan pantun dan sisindiran buhun

dengan diiringi petikan musik kecapi, pantun dan sisindiran menggunakan

bahasa sunda buhun yang di dalamnya terdapat kalimat-kalimat siloka

(teka-teki). Apih Jampana terus melantunkan pantunnya, para baris kolot

berbincang-bincang, lantunan pantun jadi musik latar obrolan para baris

kolot.Pantun berlangsung hingga dini hari.

4.2.3 Ritual Balik Taun Rendangan

Balik taun rendangan atau masyarakat adat menyebutnya carita

balik taun, carita „cerita‟ merupakan laporan para rendangan kepada Abah

selaku ketua adat. Rendangan dalam hal ini merupakan penyambung lidah

atau penghubung antara masyarakat adat dengan ketua adat. Penyebaran

rendangan tidak terbatas pada batas administrasi wilayah, rendangan

tersebar diberbagai kampung dan desa, bahkan kecamatan. Rendangan

sendiri merupakan asal kata dari „rendang’ dengan akhiran „an‟, dalam

bahasa Sunda „rendang‟ artinya membawa sesuatu dengan mengaitkannya

di pundak, konotasinya rendang sama seperti membawa, menjinjing,

memundak, atau memanggul, hanya berbeda cara melakukannya saja.40

40

Wawancara dengan Kang Henriana Hatra di Kasepuhan Cisungsang, 10 September 2016

Page 74: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

74

Tugas rendangan adalah sebagai pembawa informasi secara vertikal

dari ketua adat kepada incu putu „masyarakat adat‟ di berbagai kampung

maupun sebaliknya yaitu dari masyarakat adat kepada ketua adat. Setiap

Rendangan di Kasephan Cisungsang wajib menghadiri acara ritual seren

taun , para rendangans udah berada di Kasepuhan sejak hari senin

sebelum dilaksanakan salamet Rasul Pare di Leuit. Rendangan dari

berbagai kampung mewakili setiap keluarganya membawa hasil panen

selama satu tahun untuk kemudian dilaporkan kepada Abah selaku ketua

adat. Hasil panen yang dibawa juga beraneka ragam, mulai dari padi,

kelapa, gula aren, buah-buahan seperti pisang dan lain sebagainya.

Ritual balik taun rendangan dilakukan di Imah Gede, para

rendangan berkumpul duduk bersila lengkap dengan iket sambil

bercengkrama menunggu giliran untuk melapor kepada Abah. Tidak hanya

para lelaki, namun juga ada kaum wanita yang juga melapor kepada Abah.

Perbedaannya hanya terkait laporan yang akan dilaporkan lebih kepada

tanggung jawab khusus yang diemban di Kasepuhan bukan seperti

rendangan umumnya yang mengemban tanggung jawab turun temurun

dari keluarga besarnya. Umi Enar misalnya, ia sebagai juru dapur yang

mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan keperluan ritual seren

taun . Selain itu, ada juga Ema beurang yang juga sudah menyipakan

tumpang seupaheun sebagai syarat melapor kepada Abah. Kaum

perempuan didahulukan untuk menemui Abah, salah satu perempuan

berbisik.

Page 75: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

75

“hayu urang hela, kenteing baris lalaki mah sina paneri bae, pan

urang mah loba urusanen dei”

“Ayo kita duluan, biarkan kaum lelaki menyusul, kita masih

banyak urusan”.

Proses balik taun dilakukan satu per satu di ruangan Abah. Setiap

rendangan membawa seupaheun. Seupaheun berasal dari kata seupah,

seupah merupakan nama lain dari daun sirih. Seupaheun adalah seserahan

yang berisi daun sirih, gambir, dan kapur, (perlengkapan untuk nyirih),

kemenyan, dan panglai „bangle‟. Tidak hanya seupaheun ada juga istilah

tumpang seupaheun, tumpang seupaheun yaitu perlengkapan lain berupa

rokok dan sejumlah uang yang digabungkan dengan seupaheun lalu

dibungkus menggunakan daun pisang. Mang Junadi mengatakan tidak ada

patokan nominal uang yang dapat digunakan sebagai tumpang seupaheun,

semuanya tergantung pada keikhlasan para rendangan masing-masing.41

“Duit jeung rokok ngan saukur sarat, pan urang barang penta,

menta do’a kanu ngarana kolot, maenya urang keupat, asa kurang

pantes”

“uang dan rokok hanya sebagai syarat, kita meminta, meminta do‟a

kepada orang tua (Abah), masa kita datang hanya dengan tangan

kosong, itu terasa kurang pantas”.

41 Wawancara dengan Junadi , di Cikarang, 07 Agustus 2017

Page 76: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

76

Seupaheun sendiri sifatnya seperti media seserahan untuk kemudian

dibacakan doa-doa oleh Abah dan dibawa pulang kembali untuk

dipergunkan sebagai kebutuhan ritual masyarakat adat sehari-hari, seperti

untuk memulai menanam padi atau mengadakan salametan. Proses balik

taun dimulai dengan rendangan memasuki ruangan Abah, satu persatu

rendangan berbaris menguntai sampai ke luar rungan Abah. Didalam

ruangan Abah terdapat hiasan kepala Macan Belang, foto Abah, angklung,

dan ada beberapa wayang golek, tokoh Semar salah satunya. Ruangan

tempat carita cukup luas sekitar 6 x 10 meter, lantai dari papan kayu,

dinding dari bilik bambu dengan penyangga berupa bambu hitam

gelondongan dengan rotan sebagai pengikat bambu. Rendangan duduk

bersila mengahadap Abah, pembicaraan dimulai dengan bersalaman,

kemudian dilanjutkan dengan penyampaian laporan carita.

Setiap rendangan mempunyai cara berbeda-beda dalam

menyampaikan carita balik taun rendanagan, ada rendangan yang

menggunakan bahasa yang sangat halus, panjang lebar, bahkan ada juga

yang hanya bersalaman dan menyerahkan seserahan.Selain melaporkan

hasil pertanian selama satu tahun, ritual ini bertujuan agar pertanian atau

hasil panen tahun berikutnya lebih berkah dari hasil panen tahun

sebelumnya.Abah selaku pemimpin adat mengetahui bagaimana

perkembangan pertanian dari tahun ke tahun setiap anggota masyarakat

kasepuhan. Tidak jarang selama proses balik taun dijadikan sarana

berkeluh kesah para rendangan tentang kondisi pertanian setiap tahun

Page 77: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

77

yang dialaminya. Ada yang melaporkan bahwa pertanian mereka

mengalami untung ada pula yang mengalami kerugian, mereka juga

mengeluhkan berbagai penyebabnya, entah itu cuaca atau hama penyakit

yang mengakibatkan pertanian sawah garapannya mengalami kerugian.

Gambar 4.5 Rendangan berbaris menunggu

giliran carita kepada Abah (Foto : Juhendi)

Praktek komunikasi rendangan dan Abah merupakan sebuah praktek

komunikasi yang sudah terjadi sejak ratusan tahun lalu. Konsep adanya

rendangan yang menjadi media penghubung arus informasi seputar

masyarakat adat saat itu adalah bukti bahwa pemerataan informasi

sangatlah penting, sehingga perlu adanya jembatan informasi melalui

media perwakilan setiap keluarga yaitu rendangan. Setelah zaman

semakin maju proses ritual balik taun rendanagn tetap dilakuakan seperti

biasanya, tatap muka dan disampaikan secara lisan oleh rendangan kepada

Abah. Ritual ini menggambarkan kekuatan tatanan nilai yang tetap terjaga

meski zaman sudah mulai menggerus sisi-sisi kehidupan manusia. Tidak

Page 78: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

78

hanya itu kita bisa melihat bahwa nilai-nilai kearifan lokal seperti

kepatuhan dan keteraturan terhadap aturan adat begitu kental. Setiap

rendangan begitu sabar menunggu giliran diantara rendanagan lain,

budaya antri tetap lestari bahkan ketika mereka tidak menyadarinya.

Ketika ada yang ingin duluan melakukan laporan pun, mereka akan

membiarkannya mengingat setiap orang punya kebebasan waktu yang

berbeda-beda.

Carita balik taun dilakukan menggunakan bahasa Sunda halus, dalam

ritual ini terjadi komunikasi verbal dan nonverbal antara rendangan dan

Abah, komunikasi verbal terjadi ketika rendangan mulai nyarita kepada

Abah. Sedangkan komunikasi non verbal sudah terjadi bahkan pada saat

para rendangan belum bertatap muka dengan Abah, seperti berjalan

dengan cara ngagengsor (berpindah tempat duduk dengan tangan sebagai

tumpuan gerakan), menundukan badan dan kepala saat bersalaman dengan

Abah pertanda hormat kepada Abah selaku pemimpin adat. Begitu juga

Abah yang akan menundukan badan menjorok ke arah depan mendekati

rendangan sebagai pertanda Abah menghargai dan menyambut niat baik

para rendangan yang hendak melakukan carita. Jarak intim saat

melakukan carita antara Abah dan rendangan sekitar 50 centimeter, ini

artinya pengaturan ruang dan jarak pribadi saat melakukan carita begitu

dekat. Abah terkadang memejamkan mata saat rendangan menyampaikan

maksud dan tujuannya, Abah lebih sering menganggukan kepala dalam

setiap pernyataan yang disampaikan oleh rendangan, artinya Abah

Page 79: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

79

menyetujuai dan menerima maksud dari yang disampaikan oleh para

rendangan. Salah satu rendangan, Mang Oib juga ikut carita, saat

bersalaman Abah langsung menyambutnya dan bertanya.42

“Mamang atos dahar ?”

“Paman sudah makan ?”

Di Kasepuhan pertanyaan seperti „sudah makan?‟ merupakan bagian

dari tatak krama ketika bertemu orang lain, apalagi jika itu kepada tamu,

dalam salah satu kesempatan Abah mengungkapkan bahwa setiap orang

yang datang ke Kasepuhan tidak boleh merasakan kelaparan.43

“Sakian rebu jalma anu datang ka Kasepuhan, ulah sampe

ngarsaan kosong beteung ku teu manggih dahar, paribasana ari

sangu-sangu bae mah ulah sien”

“sekian ribu orang yang datang ke Kasepuhan, tidak boleh

merasakan lapar akibat tidak dapat makan, istilahnya kalau hanya

sekedar nasi tak perlu khawatir”

4.2.4 Ritual Ngareremokeun

Ritual Ngareremokeun dilaksanakan pada sabtu pagi, saat matahari

mulai naik sekitar pukul 08.00 sampai pukul 09.00 pagi. Ngareremokeun

dilaksanakan di depan leuit Si Jimat, sebelum ritual dimulai. Umi Enar dan

beberapa orang lainnya sibuk mempersiapkan padi untuk dihias dengan

42 Pengamatan penulis saat mengikuti proses carita balik taun 2017 43 Pengamatan penulis saat mengikuti proses Saresehan Seren Taun 2016

Page 80: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

80

berbagai bunga warna-warni dan uang kertas yang dijepit bambu sebagai

hiasan padi. Ada yang menggelar tikar, memasang payung dan mengatur

rombongan angklung dog dog lojor. Enam buah bakul yang berisi padi

yang telah dihias dengan berbagai macam bunga segar warna-warni, padi-

padi tersebut dibungkus dengan kain samping.

Gambar 4.6 Aki Samir sedang ngukus

di acara ritual ngareremokeun (Foto : Juhendi)

Aki Samir bertugas sebagai pemimpin ritual, mula-mula Aki Samir

memulai prosesi ngukus. Ngukus dilakukan sebagai prosesi pembuka,

dalam ngukus terdapat pembacaan doa-doa dan jangjawokan. Ngukus

dilakukan untuk meminta izin kepada para karuhun agar prosesi

ngareremokeun berjalan lancar. Asap dipercaya juga untuk mengundang

para leluhur untuk hadir. Setelah Aki Samir membacakan doa, kemudian

Mang Junadi mengangkat parupuyan yang masih mengeluarkan asap

untuk dibawa berkeliling area ritual sebanyak tiga kali putaran, ritual

Page 81: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

81

dilanjutkan dengan melantunkan puji-pujian. Setelah ritual selesai, cai

peureuh (tetes mata) dibagikan kepada pengunjung, tidak hanya orang

dewasa, anak-anak juga ikut dipeureuh untuk menyegarkan penglihatan.

4.2.5 Ritual Upacara Adat Seren Taun

Ritual upaca adat merupakan acara puncak dari serangkaian ritual

yang terdapat dalam ritual seren taun . Ritual dilaksanakan pada hari

minggu pagi, bertempat di depan Leuit Si Jimat. Penamaan Si Jimat

berasal dari kebiasaan orang Sunda yang menganggap sesuatu yang

berharga adalah sebuah jimat. Istilah jimat dianggap mempunyai sesuatu

kekuatan magis yang dapat membawa keberuntungan atau keberkahan44

.

Upacara Adat diikuti oleh hampir semua element adat, baik itu

rendangan, baris kolot, dan anggota masyarakat adat Kasepuhan

Cisungsang. Upacara Adat dipimpin langsung oleh ketua adat, anggota

keluarga seperti Neng Elisabeth yang merupakan anak kedua serta

beberapa anggota keluarga yang lain juga turut menyertai upacara tersebut.

Selaku pimpinan do‟a yaitu Mang Junadi, beliau adalah orang yang

bertanggung jawab atas ritual yang diselenggarakan di Kasepuhan.

Sementara ada juga Mang Lengser yang akan mengantar para dayang-

dayang yang membawa padi dan tukang rengkong. Baris kolot dan

rendangan duduk rapi bersila mengikuti jalannya acara, pakaian tikim

hitam dan iket yang merupakan seragam wajib yang harus dikenakan

menambah suasana adat yang begitu kental.

44

Wawancara dengan Junadi , di Cikarang, 07 Agustus 2017

Page 82: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

82

Ritual dimulai dengan pembacaan doa-doa dan pembakaran kemenyan

oleh Mang Junadi, hal ini dilakukan agar ritual berjalan lancar dan

diberkati. Pembakaran kemenyan ini merupakan kebiasaan yang turun

temurun yang sifatnya sakral, asap kemenyan dipercaya bisa

menyampaikan maksud kepada mereka yang gaib, angklung buhun yang

berada di samping Leuit Si Jimat ikut mengiringi puji-pujian diberengi

dengan petikan kecapi. Mang Lengser menjemput Ketua Adat untuk

memasuki tempat pelaksanaan ritual. Seren taun kali ini, yang bertugas

memimpin ritual adalah Raden Angga Kusuma (Putra sulung Abah Usep).

Tahun ini merupakan tahun pertama, upacara Adat tidak dipimpin

langsung oleh Abah Usep sendiri, hal ini sedikit menandai akan adanya

pergantian kepemimpinan adat Kasepuhan Cisungsang, mengingat Raden

Angga sudah dewasa dan dalam berbagai kesempatan ritual tertentu ialah

yang biasa menggantikan Abah Usep. Raden Angga memakai pakaian

serba putih dan iket warna senada. Pakain serba putih yang dikenakan

merupakan lambang kebersihan dan kesucian hati, berbeda dengan para

rendangan yang memakai warna hideung „hitam‟.

Puncak ritual pun dimulai dengan datangnya rombongan arak-arakan

padi yang ditandu oleh 4 (empat) orang rendangan, tandu tersebut berisi

pare indung diiringi para dayang-dayang gadis remaja lengkap dengan

baju kebaya dan kain sampingnya. Tukang rengkong datang membawa

padi untuk kemudian diamitkeun ke dalam leuit. Membawa padi dengan

cara direngkong ini mempunyai keunikan tersendiri, padi tersebut

Page 83: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

83

digantungkan menggunakan tali yang terbuat dari ijuk pohon aren yang

dikepang. Kemudian tali tersebut dipasangkan pada bambu berukuran

besar yang pada kedua sisi ujungnya terdapat sebuah lubang sepanjang

kurang lebih 30 cm (centi meter). Lubang pada kedua sisi bambu berguna

untuk memantulkan gesekan antara tali ijuk dengan bambu sehingga

menghasilkan bunyi yang nyaring dan khas. Rengkong harus selalu

digoyangkan ke kiri dan ke kanan agar padi yang digantungkan ikut

berayun. Ayunan padi akan menghasilkan gesekan antara tali ijuk dan

bambu, gesekan itu menghasilkan nada yang konstan sehingga

mengeluarkan irama yang khas layaknya alat musik. Penggunaan

rengkong ini merupakan bagian dari ngamumule pare, di dalamnya

terdapat upaya untuk memanjakan dan menghibur padi yang masyarakat

setempat percaya bahwa padi adalah jelmaan dari Nyi Sri (Dewi Padi).45

Pada proses ritual upacara adat, ada padi yang tampak berbeda dari

padi-padi yang lainnya, yaitu Pare indung. Pare Indung tampak cantik

dengan riasan seperti berbagai jenis kembang dan lembaran uang kertas.

Pare indung memiliki lima buah ikatan kecil pada tangkai padinya dan ada

juga yang hanya memiliki tiga ikatan. Uang kertas yang tertancap di padi

tersebut merupakan simbol dari kesejahteraan.

Upacara adat dilanjutkan dengan memasukana padi-padi yang diarak

ke dalam leuit Si Jimat. Padi yang pertama kali dimasukan adalah pare

indung kemudian padi-padi yang lainnya. Mang Junadi menaiki taraje

45

Wawancara dengan Junadi , di Cikarang, 07 Agustus 2017

Page 84: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

84

(tangga bambu) untuk memasuki Leuit Si Jimat sambil membawa pare

indung, sambil diiringi puji-pujian.

“Ayeuna Si Nyai ku kami diamitkeun”

“sekarang Si Nyai oleh kami di rapikan”.

Gambar 4.7 Rombongan arak-arakan

pare indung (Foto : Juhendi)

Syair itu menjelaskan bahwa setelah benih padi disebar untuk

kemudian ditanam, kini saatnya kembali dan dirapikan dalam sebuah

tempat yang aman, yang dinamakan leuit. Setiap warga di Kasepuhan

memiliki leuit, setidaknya setiap keluarga memiliki satu leuit untuk

menyimpan hasil panen sebagai cadangan pangan, masyarakat adat hanya

menggunakan beras sebagai bahan konsumsi dan tidak untuk dijual.

Page 85: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

85

4.3 Pembahasan

4.3.1 Aktivitas Komunikasi Ritual Rasul Pare di Leuit

4.3.1.1 Situasi Komunikatif

Situasi Rasul Pare di Leuit begitu hidmat, aula imah gede dipenuhi oleh

rendangan yang mengikuti syukuran lengkap dengan ikat kepala dan baju

pangsi warna hitam. Rendangan duduk saling berhadapan membentuk

barisan dengan hidangan yang sudah tersaji di tengah-tengah para

rendangan. Waktu pelaksanaan ritual tidak bersifat baku, tergantung pada

kesiapan segala sesuatunya, pada seren taun 2017, ritual dilaksanakan

malam hari sekitar pukul 19.30.

4.3.1.2 Peristiwa Komunikatif

Peristiwa yang terjadi saat Ritual Rasul Pare di Leuit antara para

rendangan begitu akrab, mereka tampak tertib mengikuti salametan

sambil menunggu proses ritual rasul yang dilaksanakan di ruangan Abah

selesai. Rendangan dan baris kolot berdoa bersama untuk kemudian

menyantap hidangan yang sudah disiapkan oleh tukang dapur. Prosesi

rasul berjalan sebentar tapi setelah itu para rendangan tidak langsung

membubarkan diri, mereka lanjut ngawangkong, banyak hal yang mereka

bicarakan, mulai dari hasil pertanian di setiap kampung, situasi cuaca yang

mempengaruhi hasil panen, dan prediksi awal dimulainya Nibakeun Sri ka

Bumi atau prosesi menanam padi kembali.

Page 86: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

86

1. Setting

Ritual ini dilaksanakan pada senin malam di dua tempat, yaitu

ruangan Abah dan aula imah gede, ritual berlangsung sekitar pukul

19.30 WIB. Di lokasi ritual terdapat hidangan makan malam, boboko

sangu (bakul nasi) yang dilapisi daun pisang sudah tersaji, lauk pauk

seperti daging dan ikan serta sayur dan air minum berjajar rapi diantara

para rendangan, tidak lupa aneka kue tradisional juga tersedia.

2. Partisipant

Tokoh penting dalam ritual ini yaitu adalah Abah Usep, Aki Edis,

Apih Jakar, Aki Amil. Rendangan dan baris kolot juga ikut menghadiri

ritual ini. Abah Usep selaku ketua adat memimpin langsung Rasul

Pare di Leuit. Aki Edis sebagai sabah (perwakilan Kasepuhan

Cisungsang di kampung Cisitu). Sabah bertugas mewakili Abah Usep

di Kampung Cisitu, segala urusan yang berkaitan dengan kasepuhan

akan disampaikan kepada Aki Edis terlebih dahulu sebelum kepada

Abah Usep. Apih Jakar, beliau mengemban tugas sebagai penasehat

Kasepuhan, diantara tugasnya adalah memberikan saran terkait waktu

pelaksanaan seren taun dan hal lain yang berkaitan dengan masyarakat

adat Kasepuhan. Aki Amil, salah satu tanggung jawab yang diemaban

adalah sebagai bengkong di Kasepuhan, yaitu sebagai tukang sunat

Kasepuhan dan juga sebagai juru do‟a apabila ada ritual-ritual di

Kasepuhan. Rasul pare di Leuit juga dihadiri oleh para baris kolot dan

Page 87: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

87

rendangan yang berasal dari berbagai kampung yang mewakili

keluarga besar masing-masing.

3. Ends

Tujuan atau maksud diadakannya ritual ini adalah untuk

ngabeberes atau syukuran padi sekaligus mengawali rangkaian ritual

adat seren taun agar ritual berjalan lancar. Selain itu, tujuan ritual

adalah sebagai bentuk ketaatan terhadap aturan adat yang selama ini

masih dijaga di Kasepuhan. Masyarakat adat bahkan tidak lagi

berbicara tentang apa alasan diadakannya setiap ritual, ritual adalah

sebuah keharusan yang sudah menjadi bagian dari kehidupan

masyarakat adat sendiri, ritual adalah pola hidup yang harus selalu

dilaksanakan selama masyarakat adat hidup

4. Art sequence

Urutan tindakan dalam ritual ini meliputi, rendangan dan para

baris kolot diberitahukan bahwa ritual akan segera dimulai, para

rendangan dan baris kolot yang masih mendiami ajeng rendangan

(tempat berkumpul rendangan) mulai bergegas menuju aula imah

gede. Sementara itu, tukang dapur, tukang para sibuk menyiapkan

berbagai hidangan untuk salamet Rasul Pare di Leuit. Setelah semua

tersaji, kemudian acara dimuali.

5. Keys

Keys mengacu pada bagaimana tindakan tutur dilakukan selama

prosesi ritual, rendangan yang berada di aula, tidak akan memulai

Page 88: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

88

rasul sebelum Abah terlebih dahulu. Hal ini menunjukan bagaimana

ketaatan terhadap aturan adat yang tidak boleh dilanggar. Bagi

masyarakat adat perintah Abah secara tidak langsung adalah perintah

karuhun, sehingga melanggar Abah juga dapat diartikan melanggar

karuhun. Hal ini tidak bersifat general, artinya tidak semua yang

dikatakan oleh Abah adalah sebuah keharusan. Hal itulah kenapa di

Kasepuhan juga terdapat penasehat Kasepuhan, yang bertugas untuk

memberi saran terkait keputusan-keputusan yang akan diambil Abah

dalam memutuskan suatu perkara terkait masyarakat adat.

6. Instrumentalities

Pesan disampaikan dengan berbagai media, tidak selalu berbetuk

verbal, namun juga muncul dalam artefak, atau simbol-simbol non

verbal. Instrumen yang digunakan dalam ritual rasul pare di leuit juga

demikian, penggunaan boboko sebagai wadah nasi, meski sudah

banyak peralatan modern, wadah nasi yang digunakan dalam hidangan

rasul pare di leuit masih menggunakan perkakas tradisional, hal ini

menunjukan masih adanya pengaruh kuat perintah karuhun untuk tetap

hidup tradisional meski zaman sudah berubah.

7. Norm of Interaction

Berkaitan dengan aturan-aturan atau norma-norma yang muncul

selama proses komunikasi berlangsung. Di Kasepuhan terdapat aturan

tidak tertulis dalam berinteraksi, dalam memanggil nama misalnya,

mereka terbiasa menggunakan sebutan penghormatan seperti kata Aki

Page 89: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

89

(kakek), Nini (Nenek), Uwa/Mamang (paman), ujang/eneng sebelum

nama orang. Nama orang tidak disebut langsung baik itu kepada orang

yang lebih tua, sebaya, maupun kepada yang lebih muda, bentuk lain

dari norma interaksi antara lain bersalaman dengan menggunakan dua

tangan ketika hendak bertemu Abah.

8. Genre

Proses komunikasi di Kasepuhan cenderung pada arah komunikasi

yang sering menggunakan peribahasa, dimana banyak siloka (teka-

teki) yang digunakan dalam menjabarkan tatanan kehidupan, seperti

ngigelan jaman, ningindung ka waktu ngabapa ka jaman yang

merujuk pada pola hidup yang mengimbangi perkembangan zaman

tanpa harus menggerus kebudayaan lokal.

4.3.1.3 Tindakan Komunikatif

Yang terjadi sesama rendangan tampak mengalir, mereka

berkomunikasi secara tatap muka, semuanya membaur menyatu dalam

perbincangan. Perintah dari Abah yang disampaikan melalui Aki Amil

merupakan bentuk tindakan komunikasi keterwakilan, yang menunjukan

bahwa tidak semua hal bisa disampaikan oleh Abah secara langsung,

namun dapat juga diwakilkan kepada para pemangku adat di Kasepuhan.

Page 90: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

90

4.3.2 Aktivitas Komunikasi Ritual Bubuka (Mantun)

4.3.2.1 Situasi komunikatif

Situasi ritual salamet bubuka (mantun) begitu hangat, para baris kolot

berbincang satu sama lain sambil menyimak lantunan pantun sisindiran

dan petikan musik kecapi yang dimainkan Apih Jampana. Tidak hanya

para baris kolot, para pengunjung yang sudah ada sejak hari itu juga

menikmati lantunan pantun yang hanya mendengar lewat pengeras suara

yang di pasang di samping imah gede.

Abah Usep tidak hadir pada saat mantun tapi tidak mengurangi

kehidmatan acara tersebut. Sebelum pembacaan doa oleh Aki Amil, Apih

Jakar ngintunken do‟a kepada baris wanga tua yang telah berpulang untuk

dikirimkan do‟a dan puji-pujian.

”baris kolot anu tibelahan Abah jeung Ema ulah majar maneh aya

anu katariwal”

“para leluhur dari pihak Abah dan Ema jangan sampai ada yang

terlewat”.

Salah satu rendanagan yang juga tukang debus melontarkan gurauan

di sela-sela obrolan itu.

”Heh, lain ieu mah heran, ongkoh sok mineng loba wartawan

motoan ieu, tapi dina spanduk sok eweh bae, nan kamana kitu eta

foto?”

Page 91: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

91

“Saya heran, sering saya difoto oleh wartawan, tapi di spanduk

tidak pernah ada foto saya , kemana itu foto?”

“wartawan oge nyahoeun, anu goreng mah moal dipajang”

“wartawan juga tahu, yang jelek tidak akan dipampang”

Para rendangan terlihat santai dan menikmati suasana saat mantun

berlangsung.

4.3.2.2 Peristiwa komunikatif

Terjadi komunikasi sesama rendangan dan baris kolot yang hadir

dalam ritual bubuka. Selain komunikasi verbal, dalam ritual bubuka juga

terjadi komunikasi non verbal, yaitu bagaimana sebuah artefak-artefak

yang digunakan dalam prosesi ritual juga memiliki fungsi dan tujuan

tertentu. Pakaian yang dikenakan, warna, dan alat ritual yang digunakan.

1. Setting

Ini berkaitan dengan urutan dan tempat dimana sebuah peristiwa

komunikasi dilaksanakan. Ritual bubuka dan pantun dilaksanakan di

ruang tengah imah gede, ruangan ini menghubungkan antara dapur,

ruang tamu dan juga ruang pribadi Abah. Ruang tengah juga

berdampingan dengan dua kamar tidur dan ruangan yang juga

digunakan untuk menyimpan berbagai bahan makanan sekaligus akses

untuk naik ke para (langit-langit).

Page 92: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

92

2. Partisipant

Dalam ritual ini yaitu meliputi Aki Edis sebagai sAbah

Kasepuhan, Apih Jakar sebagai penasehat Kasepuhan, Apih Jampana

sebagai tukang pantun, Mang Junadi sebagai tukang para, Aki Amil,

dan beberapa baris kolot dan rendangan. Ends meliputi tujuan

dilaksanakannya suatu ritual, ritual bubuka dilaksanakan dengan

tujuan untuk memulai rangkaian upacara seren taun , sekaligus

dengan salamet beberes ngueh.

3. Art sequence

Urutan terjadinya suatu proses komunikasi, ritual ini diawali

dengan persiapan perlengkapan ritual seperti padi yang sudah dihias,

beragam bunga, rurujakan, cai pereuh, dan seupaheun. Perlengkapan

yangtadinya di dapur mulai dipindahkan ke ruang tengah, tempat

ritual bubuka dilaksanakan. Baris kolot diberitahukan untuk segera

berkumpul dan untuk segera memulai acara, diawali oleh Aki Edis

membakar kemenyan dan melakukan pembacaan jangjawokan

(mantra). Kemudian dilakukan papasrah dan diteruskan pembacaan

do‟a oleh Aki Amil, menyantap hidangan, setelah selesai baru

kemudian melantunkan pantun sisindiran oleh Apih Jampana.

4. Keys

Mengacu pada cara ritual dilaksanakan, Aki Edis sebagai orang

kepercayaan Abah melakukan tugas dan wewenangnya untuk

memimpin ritual. Ritual tidak akan dimulai jika Aki Edis belum

Page 93: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

93

memulainya, cara memulainyapun tidak hanya dilakukan secara lisan

berupa perintah verbal, melainkan harus dengan melakukan ritual

papasrah. Papasrah ini merupakan tindakan verbal dan non verbal

yang dilakukan oleh Aki Edis dan Apih Jampana. Aki Edis dan Apih

Jampana saling berhadapan untuk memulai papasrah, kemudian Aki

Edis menjulurkan kedua tangannya untuk melakukan salam kepada

Apih Jampana selaku penerima mandat untuk melaksanakan pantun.

5. Instrumentalities

Artefak-artefak yang digunakan dalam proses ritual, keberadaan

alat-alat ritual tidak hanya sebagai pelengkap, melainkan sebuah

media yang juga punya fungsi. Padi yang diberi hiasan bunga dan

uang harus selalu ada dalam ritual, padi merupakan instrumen utama

dalam pelaksanaan seren taun , sehingga begitu juga dalam setiap

rangkaian ritual. Padi akan selalu menjadi instumen yang dihadirkan

dalam ritual, hal ini karena padi menjadi salah satu alasan kenapa

ritual seren taun dilaksanakan. Rurujakan, terdiri dari berbagai

macam minuman, kopi pait, kopi manis, dan minuman dari buah-

buahan. Jumlahnya 7 (tujuh) macam, ini biasanya juga digunakan

sebagai media persembahan kepada karuhun. Persembahan tidak

hanya berupa do‟a melainkan berbentuk materi atau fisik seperti

makanan dan minuman, sari dari makanan dan minuman disampaikan

lewat pembakaran kemenyan di parupuyan.

Page 94: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

94

Asap kemenyan dan gaharu dipercaya sebagai media yang dapat

menyampaikan maksud kepada para karuhun, hal itu juga yang

mendasari kenapa setiap ritual harus menggunakan atau diawali

dengan pembakaran kemenyan atau gaharu. Kecapi digunakan untuk

mengiringi lantunan pantun dan sisindiran yang dimainkan oleh Apih

Jampana, alat musik ini selain sebagi media hiburan, dibeberapa

kepercayaan juga termasuk media untuk berkomunikasi dengan yang

lain yang sifatnya metafisik atau astral. Seperti ketika terjadi gerhana

misalanya, masyarakat Kasepuhan akan memukul atau menabuh

berbagai perkakas seperti piring kaleng (alumunium), buntut baliung

(bagian kapak yang runcing) ini dilakukan agar gerhana segera

berlalu.

6. Norm of Interaction

Nilai-nilai adat yang muncul pada saat ritual, nilai-nilai kepatutan

seperti memberi dan menerima tanggung jawab yang tercermin dalam

papasrah, merupakan suatu repleski tentang bagaimana masyarakat

adat hidup dalam bermasyarakat. Perintah Karuhun tidak hanya

sekedar menjadi sebuah tanggung jawab yang harus dilaksanakan,

melainkan juga dijadikan sebagai cara, jalan, solusi dan jawaban bagi

masyarakat adat, sehingga apa yang diperintahkan oleh karuhun juga

dijadikan hukum tidak tertulis. Papasrah tidak boleh sembarang

dilakukan, harus sesuai adat, dilakukan oleh orang yang pantas dan

memang punya tanggung jawab khusus, hal ini berkaitan juga dengan

Page 95: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

95

amanah yang nantinya akan diemban oleh orang yang menerima

perintah.

7. Genre

Ritual ini lebih cenderung kepada tindakan komunikasi searah

seperti ceramah, terutama pada saat mantun berlangsung, sisindiran

siloka yang disampaikan oleh Apih Jampana mengandung ajaran-

ajaran tentang kehidupan. Pesan-pesan moral tentang bagaimana

manusia harus hidup sesuai adat atau perintah leluhur.

4.3.2.3 Tindakan komunikatif

Lantunan pantun dan sisindiran yang disampaikan oleh Apih Jampana

merupakan tindakan komunikasi personal, dalam pantun terdapat puji-

pujian dan pelajaran moral tentang kehidupan. Sementara sisindiran

mengandung makna lelucon atau guyonan yang di dalamnya juga bercerita

tentang kehidupan masyarakat adat. Fungsi utama tindakan komunikasi

merupakan pepeling (nasihat), lirik-lirik yang diucapkan dalam pantun

mengandung perintah atau ajaran-ajaran tentang kehidupan, terkadang

beberpa bagian diungkapkan dengan jenaka dan mengundang tawa.

4.3.3 Aktivitas Komunikasi Balik Taun Rendangan

4.3.3.1 Situasi Komunikatif

Carita balik taun rendangan terlihat mengalir dan teratur, semua

rendangan yang hendak melakukan carita berkumpul di ruang utama atau

ruang depan imah gede. Semua rendangan sudah bersiap membawa

Page 96: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

96

sepahen, tampak seragam dengan baju tikim warna hitam dan memakai

iket. Perempuan yang akan ikut carita juga sudah bersiap dengan

mengenakan kain samping, mereka menunggu dibagian depan. Satu

persatu bergiliran menemui Abah, bersalaman dan melakukan carita di

ruangan Abah menyampaikan berbagai hal sesuai maksud rendangan

masing-masing.

4.3.3.2 Peristiwa Komunikatif

Terjadi ketika rendangan menghadap Abah untuk melakukan carita,

mula-mula rendangan mendekat kepada Abah dengan cara ngagengsor

(menggeser posisi duduk), kemudian membungkukan badan ke arah Abah

dan menyerahkan sepahen. Sepahen kemudian diambil oleh Apih Jakar

yang duduk disamping Abah, sepahen tersebut dipisahkan, antara tumpang

sepahen (uang dan rokok). Sepahen yang kemudian akan diberikan

kembali kepada para rendangan sebagai bekal. Rendangan menjulurkan

tangan untuk kemudian bersalaman kepada Abah, demikian pula dengan

Abah ia membungkukan badan menyambut salam dari rendangan. Abah

akan merespon dengan hanya menganggukan kepala dan kadang

bergumam yang juga merupakan tanda persetujuan terkait apa yang

disampaikan oleh rendangan.

“Assalamualikum, wa’alaikumsalam, atu sumuhun Abah, kula

ngabalikeun nya sri na, nya dunya na, jeung manusana, hayang

sing aya kalulusan kamulusan, kaberkahan jeung

kasalametanana”

Page 97: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

97

“Assalamu‟alaikum, wa‟alaikumsalam, Abah, saya mengembalikan

sri (padi), dunia, danmanusia (jiwa). Semoga selalu ada dalam

kelulusan, kemulusan, keberkahan dan keselamatan”

1. Setting

Ritual ini yaitu berlangsung di ruangan Abah, ruangan khusus

untuk melakukan pertemuan personal antara rendangan dengan Abah

secara langsung.Waktu pelaksanaan dimulai sekitar pukul 19.00 WIB

sampai selesai. Ruangan tersebut lantainya terbuat dari papan kayu

dengan dinding dari bilik bambu. Terdapat beberapa tokoh wayang

golek di sudut sebelah utara, dan hiasan patung kepala macan belang

tepat di atas Abah.

2. Partisipants

Cerita balik taun rendangan melibatkan Abah dan rendangan

dari berbagai kampung yang termasuk ke dalam incu putu masyarakat

adat kasepuhan Cisungsang. Rendangan ini juga ada yang merangkap

dengan jabatan adat lain, seperti Aki Edis ia rendanagn namun ia juga

sekaligus sebagai sabah. Perempuan yang ikut carita bukan sebagai

rendanagn tapi sebagai pemangku jabatan adat seperti canoli (tukang

dapur), paraji (dukun beranak) yang juga ikut carita untuk melakukan

laporan terkait tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota

masyarakat adat.

Page 98: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

98

3. Ends

Ujian dilaksanakan carita balik taun rendanagn adalah untuk

mengembalikan apayang telah diminta oleh rendangan, ini berkaitan

dengan carita papangkal (cerita mengembara). Jika carita papangkal

merupakan cerita untuk meminta izin memulai proses pertanian, dalam

carita ini ada istilahnya “menta bahan menyan panglaina” yaitu bekal

untuk memulai pertanian. Sedangkan cerita balik taun rendangan

merupakan cerita untuk mengembalikan apa yang dulu telah diminta,

mengembalikan disini maksudnya adalah mulang tarima

(mengembalikan rasa syukur) atas apa yang telah didapat selama satu

tahun ke belakang, baik itu masalah pertanian maupun terkait

kehidupan masyarakat adat itu sendiri. Selain sebagai laporan wajib,

balik taun juga upaya mengharapkan berkah dalam segala hal, kalau

istilah dalam masyarakat adat yaitu “kalulusan, kamulusan,

kaberkahan, kasalametan”.

4. Act sequence

Urutan tindakan di sini yaitu pada saat rendanagan sedang

paamprok jongok (duduk saling berhadapan). Rendangan

menyampaikan maksud dan tujuan kepada Abah, Abah mendengarkan

apa yang disampaikan, setelah carita selesai, rendangan bersalaman

kembali kepada Abah dan bergeser mundur. Pesan yang

dikomunikasikan oleh rendanagn pada dasarnya hampir semuanya

sama, yaitu tentang “ngabaliken sri, dunya jeng manusana”

Page 99: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

99

mengembalikan esensi dari padi, kehidupan dunia, dan jiwa manusia

agar selalu dalam keadaan keberkahan dan keselamatan.

5. Keys

Tindakan tutur yang menjadi fokus dalam carita balik taun yaitu

pada saat rendangan mulai melakukan carita dihadapan Abah. Setiap

rendangan melakukan cara yang sama ketika berhadapan dengan

Abah, mulai dari pakaian yang serba hitam, ikat kepala, membawa

sepaheun, carita balik taun diawali dengan salam dan diakhiri dengan

salam pula. Setiap rendangan punya gaya yang berbeda dalam

menyampaiakn carita, ada yang menggunakan bahasa panjang lebar,

ada yang hanya seperlunya, tapi pada dasarnya semua yang tiap

rendangan sampaikan adalah dengan tujuan sama.

6. Instrumentalities

Pesan disampikan dalam bentuk verbal dan non verbal, pesan

verbal disampaikan lewat cerita lisan oleh rendangn kepada Abah,

sementara pesan non verbal tapak dari gestur dan mimik wajah yang

muncul saat menyampaikan carita kepada Abah. Rendangan akan

bersalaman kepada Abah, kontak fisik ini digunakan untuk memulai

pembicaraan dan juga sebagai bentuk penghormatan ketika hendak

bertemu dengan Abah. Posisi duduk rendangan lebih membungkuk

saat berbicara dan tidak menatap wajah Abah. Abah sendiri lebih

Page 100: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

100

sering mengangguk dan jarang berbicara, lebih sering mendengarkan

apa yang disampaikan oleh rendangan.

7. Norm of interaction

Pada saat carita balik taun, setiap rendangan bersalaman dengan

Abah sebelum memulai carita, ini salah satu tindakan non verbal yang

sudah menjadi aturan baku, rendangan tidak boleh langsung

menyampaikan carita. Tepung salam merupakan pembukaan untuk

mengawali sesuatu, Abah adalah representasi dari karuhun yang sangat

dihormati, sehingga sudah menjadi aturan tidak tertulis ketika hendak

bertemu dengan Abah harus bersalaman terlebih dahulu. Pada saat

berbicara dengan Abah rendangan cenderung lebih sering

menundukan kepala, ini salah satu norma dalam berkomunikasi,

menunduk saat berbicara pada lawan bicara bisa mempunyai konotasi

beragam, salah satunya karena rasa segan dan hormat kepada lawan

bicara. Abah adalah sosok yang dihormati oleh rendangan, sehingga

itu menjadi salah satu alasan kenapa rendangan lebih sering

menundukan kepala dan tidak menatap Abah ketika melakukan carita

balik taun rendangan.

8. Genre

Peristiwa balik taun rendangan bukan sekedar ritual semata, dalam

ritual tersebut terjadi proses penyampaian informasi dari rendangan

kepada ketua adat. Artinya terjadi pengiriman pesan, baik verbal

maupun non verbal. Genre peristiwa dalam ritual bailk taun rendangan

Page 101: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

101

dapat dikatakan sebagai disource community (masyarakat wacana) atau

lebih tepatnya wacana monolog. Hal ini tampak dari proses balik taun

rendangan yang hanya terjadi proses menyampaikan informasi dari

rendangan saja, sementara Abah dalam hal ini hanya mendengarkan

dan memberikan respon jika apa yang disampaikan rendangan

memang memerlukan semcam izin atau persetujan dari Abah.

4.3.3.3 Tindakan Komunikatif

Balik taun rendangan adalah ritual yang di dalamnya terdapat pesan-

pesan pengaharapan dari para rendangan, selain menyampaikan informasi

dari incu putu di setiap kampung, menghadap Abah juga untuk

mengharapkan restu dari Abah. Hal ini tampak dari kalimat-kalimat verbal

yang disampaikan oleh rendangan yang selalu menyebutkan kata

“keberkahan dan keselamatan” di akhir prosesi carita balik taun. Abah

selaku ketua adat merespon apa yang disampaikan oleh rendangan, respon

yang diberikan lebih sering tindakan non verbal, seperti anggukan kepala

tanda persetujuan. Selain itu, Abah akan memberikan bahan “menyan

panglai” sebagai bekal untuk ritual disetiap kampung masing-masing.

4.3.4 Aktivitas Komunikasi Ritual Ngareremokeun

4.3.4.1 Situasi Komunikatif

Situasi komunikatif mengacu pada konteks terjadinya ritual

Ngareremokeun, konteks ini terdiri dari konteks fisik dan konteks

psikologis. Konteks fisik yaitu berkaitan dengan tempat pelaksanaan dan

Page 102: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

102

sebagal sesuatu komponen fisik yang menjadi pendukung dalam

pelaksaaan ritual Ngareremokeun . Ngareremokeun selalu dilaksanakan di

depan leuit si jimat, waktunya saat pagi hari “mejehna haneut moyan”.

Sedangkan konteks psikologis berkaitan dengan suasana yang muncul

selama proses ritual berlangsung. Aki Samir, Mang Junadi, Apih Jakar, Aki

Edis dan rendangan serta baris kolot yang hadir terlihat khidmat dan

khusyuk mengikuti ritual berlangsung. Suasana hening saat Aki Samir

melakukan ngukus, tidak ada rendangan dan baris kolot yang

mengeluarkan suara. Kalaupun ada mereka hanya berbisik. Lantunan puji-

pujian membuat suasana saat itu tambah khidmat, alunan seruling dan

musik angklung dog-dog lojor membuat baris kolot yang hadir dalam

ritual serta pengunjung ikut terhanyut di dalmnya. Hal ini tampak dari para

pengunjung yang juga tidak mencoba melakukan aktivitas yang akan

mengganggu jalannya acara, mereka hanya sesekali mengambil foto dan

kemudian lebih sering menyimak dan mengikuti bagaimana jalannya ritual

Ngareremokeun .

4.3.4.2 Peristiwa Komunikatif

Yaitu komponen-komponen yang membentuk terjadinya proses

peristiwa komunikatif. Komponen-komponen ini hadir menjadi satu

kesatuan yang utuh dalam ritual Ngareremokeun .

1. Setting

Ritual Ngareremokeun dilaksanakan di depan leuit si jimat,

rendangan dan baris kolot mengahdap ke arah selatan, tempat dimana

Page 103: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

103

leuit si jimat berada. Sedangkan kaum perempuan yang ikut dalam

ritual tersebut membelakangi leuit si jimat dan menghadap kaum

lelaki, alat ritual, padi, rurujakan, cai pereuh berada di tengah-tengah.

Semua rendangan dan baris kolot yang hadir semat-mata hanya untuk

menjalankan perintah Karuhun, rendangan dan baris kolot khidmat

mengikuti jalannya ritual Ngareremokeun .

2. Partisipant

Tidak semua rendangan, baris kolot ikut hadir dalam ritual ini,

Abah juga tidak hadir karena memang setiap ritual dilaksanakan oleh

pemangku atau petugasnya masing-masing. Abah hanya memastikan

bahwa semua prosesi berjalan lancar. Ngareremokeun dipimpin oleh

Aki Samir, dihadiri Apih Jakar, Aki Edis, Mang Junadi, Apih jampana,

Umi Enar dan beberapa ibu-ibunya serta baris kolot dan rombongan

angklung.

3. Ends

Dalam ritual Ngareremokeun terjadi proses komunikasi,

komunikasi ini lebih bersifat transenden, baik pada saat ngukus yang

ditujukan kepada para karuhun maupun saat melantunkan puji-pujian.

Jangjawokan atau doa-doa yang disampaikan merupakan peristiwa

komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan maksud diadakannya

ritual ngarermoken. Selain agar terjadi keselamatan pada saat ritual

namun juga harapan untuk dapat diberkati. Jika dilihat dari asal

katanya, Ngareremokeun (ngararameken) merupakan ritual yang

Page 104: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

104

dilakukan untuk meramaiakan atau menghibur Nyi Pohaci, itulah

kenapa jika ritual yang berkaitan dan melibatkan padi secara langsung,

selalu dibarengi oleh musik atau lantunan puji-pujian. Lantunan musik

dipercaya dapat menghibur Nyi Pohaci, sehingga jika padi

dirarameken akan memberikan keberkahan pada masyarakat adat.

4. Act Sequence

Mengacu pada apa yang dibicarakan atau apa yang disampaikan,

peristiwa komunikasi yang terjadi pada ritual Ngareremokeun berjalan

berurutan. Peristiwa tutur yang terjadi sifatnya bertahap, dalam ritual

Ngareremokeun tidak terjadi dialaog, sehingga urutan peristiwa akan

mengikuti atau berlanjut setelah peristiwa lainnya selesai. Tahap

pertama yaitu ngukus yang dilakukan oleh Aki Samir.Tahap kedua

yaitu parupuyan dibawa mengelilingi rendanagn dan baris kolot yang

ikut dalam prosesi ritual. Tahap ketiga yaitu melantunkan puji-pijian

menghadap ke empat arah mata angin. Tahap ke emapat yaitu ngukus

kembali sebagai tanda telah berakhirnya prosesi Ngareremokeun .

5. Keys

Pelaksanan Ngareremokeun melibatkan baris kolot, laki-laki dan

juga kaum perempuan. Peristiwa kunci dalam Ngareremokeun adalah

pada saat melantunkan puji-pujian. Inti dari Ngareremokeun adalah

ngararameken (menghibur), sehingga yang menjadi fokus dalam ritual

ini adalah bagaimana baris kolot begitu tertib mengikuti ritual.

Lantunan puji-pujian juga berisi pesan-pesan moral tentang kehidupan.

Page 105: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

105

6. Instrumentalities

Pesan disampaikan dalam bentuk verbal dan non verbal, pesan

verbal disampaikan melalui jangjawokan yang diucapkan oleh Aki

Samir. Puji-pujian yang dilantunkan selama prosesi Ngareremokeun

juga bagian dari pesan verbal. Sedangkan pesan nonverbal

disampaikan melalui pembakaran kemenyan dan juga gestur yang

muncul selama prosesi, seperti mencipratkan cai peureuh ke setiap

penjuru mata angin dan penggunaan karembong (kain kafan) yang

diletakan di atas kepala Aki Samir yaitu untuk mentrasnformasikan

pesan agar dapat berkomunikasi dengan Karuhun.

7. Norm of Interaction

Norma-norma interaksi ini berkaitan dengan bagaimana

masyarakat adat berkomunikasi selama ritual Ngareremokeun. Sesuai

pengamatan penulis, pada saat ngukus berlangsung, tidak ada baris

kolot yang berbicara, mereka semua senyap sampai ngukus selesai.

Artinya situasi tersebut mengharuskan para baris kolot untuk

menyimak dan menyaksikan jalannya ritual dengan

khusyuk.Mengingat ngukus merupakan salah satu prosesi untuk

mengirim sekaligus mengundang Karuhun.

8. Genre

Merupakan tipe peristiwa, yaitu bagaimana sebuah peristiwa

dapat digolongkan berdasarkan peristiwa yang muncul.

Ngareremokeun mengacu pada mitologi ngararameken Nyi Pohaci,

Page 106: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

106

yaitu anggapan bahwa dengan menghibur atau meramaikan padi yang

dipercaya sebagai jelmaan dari Nyi Pohaci, maka padi yang sudah

dipanen dapat memberikan keberkahan kepada masyarakat adat.

4.3.4.3 Tindakan Komunikatif

Ngareremokeun merupakan ritual yang berupa persembahan. Ritual

ini dilakukan untuk ngararameken atau menghibur Nyi Pohaci. Pada ritual

Ngareremokeun terjadi penyampaiaan informasi yang disampaiakan oleh

Aki Samir pada saat melakukan ngukus. Ngukus adalah cara masyarakat

adat untuk mengirimkan atau menyampaikan maksud tertentu kepada

Karuhun, artinya disini terjadi komunikasi kepada sesuatu yang sifatnya

metafisik atau transenden. Fungsi lain dari ngukus yaitu untuk

mengundang Karuhun agar dapat hadir dalam ritual tersebut, sehingga

jalannya ritual dapat terlaksana sesuai apa yang diharapkan, yaitu

tercapainya tujuan bersama, dalam hal ini adalah ngararmeken nyi pohaci.

Fungsi utama dari diadakannya Ngareremokeun yaitu berisi harapan,

harapan agar padi yang sudah dipanen dapat memberikan keberkahan. Hal

ini terlihat dari jangjawokan dan puji-pujian yang dilantunkan selama

prosesi ritual berlangsung.

4.3.5 Aktivitas Komunikasi Ritual Upacara Adat seren taun

4.3.5.1 Situasi Komunikatif

Upacara adat adalah ritual puncak, ritual ini bukan hanya menjadi

milik masyarakat adat sendiri melainkan ritual yang juga menjadi huburan

Page 107: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

107

rakyat. Upacara adat disaksikan oleh ratusan bahkan ribuan orang,

pengunjung yang datang bukan hanya dari masyarakat adat sekitar,

melainkan masyarakat luar adat yang datang untuk menyaksikan

bagaimana ritual berlangsung.

Pagi-pagi pada hari minggu, rendangan, baris kolot, sudah sibuk

mempersiapkan perlengkapan ritual. Suasana mulai ramai, masing-masing

pemangku adat melakukan tugasnya masing-masing. Rombongan

angklung sudah bersiap mempersiapkan perlengkapannya, angklung

diperiksa kesiapannya, ronggeng angklung yang terdiri dari ibu-ibu sepuh

mulai berdandan di belakang leuit si jimat. Mang Junadi mengatur area

tempat ritual, mempersiapkan alas tikar untuk tempat ritual dan peralatan

ritual seperti rurujakan dan beberapa piring makanan sebagai persembahan

ritual.

Riuh keramaian dan kegembiraan sudah terlihat di wajah para

pengunjung, rendangan yang berjumlah ratusan mulai berbaris di

sepanjang jalan dari persimpanagan gerbang utama sampai menuju area

komplek imah gede.Rendanagn berbaris menunggu tamu kasepuhan dari

elemen pemerintahan.Pada seren taun 2017, dihadiri Bupati lebak dan

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten beserta

jajarannya.

Area kasepuhan sudah dipadati pengunjung, masyarakat berdesakan

ingin menyaksikan dan mengabadikan secara langsung peristiwa ritual

tersebut. Acara dimulai dengan pertunjukan hiburan rampak bedug, riuh

Page 108: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

108

tepuk tangan menyambut para penari dan penabuh bedug.Atraksi-atraksi

membuat para pengunjung terlihat senang penuh sukacita.Semua elemen

masyarakat tumpah ruah dalam satu tempat untuk menikmati peristiwa

tahunan, seren taun yang merupakan pesta rakyat tersebut.

Tamu undangan disambut oleh Kang Henrianan Hatra dari jalan

utama, untuk kemudian diiring menemui Abah di depan Imah gede, tamu

undangan langsung disambut untuk dipasangkan iket secara simbolis oleh

Kepala adat. Tamu undangan dipersilahkan diarahkan menuju ajeng

pertemuan tempat saresehan berlangsung dan menyaksikan dimulainya

prosesi ritual berlangsung.

Suasana mulai hening ketika ritual sudah dimulai, kepulan asap

kemenyan menandai bahwa ritual akan segera dimulai, lantunan puji-

pujian yang diiringi petikan musik kecapi menambah hidmat suasan ritual.

Baris kolot yang duduk di depan leuit maupun yang berada dalam ajang

pertemuan serta masyarakat sekitar dan pengunjung hanyut dan menikmati

jalannya ritual.

Susana kembali ramai saat arak-arakan pare indung, rengkong,

dayang-dayang memasuki areal utama tempat ritual dilaksanakan.Suasana

kembali hening, hanya terdengar lantunna puji-pujian dan musik latar

angklung. Rombongan arak-arakan menghadap pemimpin ritual yaitu

Raden Angga untuk menyerahkan pare indung dan pare lainnya untuk

kemudian dimasukan ke dalam leuit si jimat. Lantunan kawih mengiringi

prosesi memasukan padi ke dalam leuit.

Page 109: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

109

4.3.5.2 Peristiwa Komunikatif

Upacara adat seren taun merupakan upacara yang rangkaiannya

paling banyak, terdapat berbagai tahapan acara dalam prosesi ritual.

Peristiwa komunikatif melibatkan setiap unsur yang menyebabkan

terjadinya suatu peristiwa komunikasi secara utuh. Ritual upacara adat

tidak hanya menyuguhkan sesuatu yang sifatnya sakral, ada peristiwa-

peristiwa yang berperan merubah situasi saat ritual berlangsung. Peristiwa

komunikasi tersebut tidak berdiri sendiri, artinya peristiwa satu dan yang

lainnya berhubungan, bahkan dengan ritual lain yang sudah terlebih

dahulu dilaksanakan.

1. Setting

Meliputi tempat tutur dan suasana tutur suatu peristiwa

komunikasi berlangsung, tempat tutur yaitu di depan leuit si jimat,

tepat disamping imah gede dan ajang pertemuan. Tempat ini

merupakan tempat sentral yang selalu dijadikan tempat

berlangsungnya ritual. Di tempat ini terjadi komunikasi antara arak-

arakan dan ketua adat pemimpin ritual. Di tempat ini pula terjadi

komunikasi monolog yaitu berupa ngukus dan melantunkan puji-pujian

kepada Karuhun dan Nyi Pohaci. Sedangkan suasana tutur yaitu

berkaitan dengan suasana psikologis yang muncul pada setiap

partisipan yang ikut melaksanakan ritual, yaitu baris kolot dan para

rendangan serta pemangku adat lain yang pada hari tersebut datang

ikut menghadiri. Setiap partisipan terlihat penuh suka cita, tidak ada

Page 110: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

110

kesediahan yang menyelimuti partisipan, yang ada hanya rasa haru

ketika melihat dan mendengarkan lantunna kawih sunda yang

mengiringi prosesi ngaleuitken pare. Suara penyanyi yang lirih

membuat para rendangan menundukkan kepala hanyut menyimak bait

demi bait lagu dan piji-pujian yang dilantunkan. Ada rasa bahagia

yang tampak dari setiap wajah para baris kolot pada saat menyaksikan

Nyi Pohaci.

Semua baris kolot yang tidak sempat hadir pada ritual

sebelumnya, justru menyempatkan diri pada ritual upacara adat ini.

Ritual upacara adat selain sebagai perintah Karuhun tapi juga sebagai

sebuah upaya untuk memperkuat hubungan kekeluargaan antara

sesama masyarakat adat. Semua masyarakat adat datang tanpa dengan

paksaan melainkan rasa kesadaran pribadi akan pentingnya menjaga

tatali paranti karuhun.

2. Partisipants

Upacara adat merupakan acara ritual yang melibatkan lebih banyak

pasrtisipan, berbagai elemen ikut dan hadir dalam pelaksanaan ritual

ini. Tidak hanya baris kolot yang memegang tanggung jawab kunci,

melainkan unsur lain seperti incu putu yang menjadi pembawa

rengkong dan arak-arakan. Gadis remaja masyarakat adat yang

menjadi dayang-dayang, mereka terlihat cantik dengan balutan kain

samping dan kemaja sambil membawa boboko dan ikatan padi di

dalamnya. Para jawara atau pendekar kasepuhan yang menjadi bagian

Page 111: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

111

dalam mengisi acara debus. Tamu undangan dari unsur pemerintahan,

masyarakat adat yang ikut menyaksikan jalannya ritual serta

pengunjung dari berbagai daerah bahkan luar kota, pada saat ritual

semuanya sama-sama ikut menjadi bagian dari berjalannya ritual

tahunan upacara adat seren taun .

3. Ends

Tujuan bersama dalam ritual upacara adat yaitu untuk ngamumule

pare yang merupakan tatali paranti karuhun. Upacara adat merupakan

ritual yang ditujukan untuk netepkeun pare atau menertibkan padi ke

tempat yang seharusnya yaitu leuit. Padi yang selama proses tanam

sudah melewati banyak hal, kini ditempatkan di sebuah tempat

penyimpanan yang aman untuk jangka waktu lama. Leuit merupakan

sebuah sisitem adat yang bertujuan untuk menjamin ketersediaan

pangan dalam jangka waku yang lama, karena menyimpan padi di leuit

bisa membuat padi bertahan hingga puluhan tahun lamananya.

Disamping itu tujuan upacara ini pada hakekatnya merupakan sebuah

ritual yang memperlakukan padi sama seperti memperlakukan sesuatu

yang hidup atau yang berjiwa, yaitu tentang melakukan perlakuan baik

sebagaimana masyarakat adat memperlakukan dirinya sendiri. Tujuan

akhir adalah tercapainya tujuan hidup yang selalu diberkahi melalui

syukuran yang diadakan rutin setiap tahunnya.

Page 112: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

112

4. Act Sequnence

Urutan tindakan ini mengacu pada apa yang dibicarakan selama

proses peristiwa komunikasi berlangsung. Prosesi ngukus di

parupuyan dimulai, komunikasi yang terjadi selama ritual lebih sering

monolog, pesan disampaikan berupa lantunan puji-pujian yang di

dalamnya tentang Nyi Pohaci. Tindakan tutur dalam ritual bersifat

konstan, artinya runutan komunikasi terjadi sesuai aturan dan tidak

berubah. Urutan prosesi kunci juga tetap sama, lantunan piji-pijian dan

kawih yang disampaikan juga sama, sehingga tidak ada peristiwa

komunikasi yang menyebabkan terjadinya perubahan esensi ritual.

5. Keys

Cara pelaksanaan seren taun pada dasarnya dari tahun ke tahun

tetap sama. Pada seren taun 2017 penulis melihat bahwa yang

membedakan bukan pada cara pelaksanaan seren taun . Artinya

peristiwa-peristiwa komunikasi tetep berjalan seperti biasanya. Ngukus

tetap dilakukan, arak-arakan juga demikian, pujii-pujian juga sama

seperti tahun sebelumnya. Tapi partisipan yang menjadi fokus acuan

acara pelaksanaan ritual, untuk pertama kalinya setelah puluhaan

tahun. Ritual upacara adat tidak dipimpin oleh Abah Usep secara

langsung melainkan oleh putra sulungnya Raden Angga Kusuma, hal

ini tidak merubah kehidmatan pelaksanaan ritual. Ritual justru berjalan

lancar dan penuh suka cita.

Page 113: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

113

6. Instrumentalities

Bentuk pesan terdiri dari pesan verbal dan non verbal.

Komunikasi terjadi ketika sedang Ngukus, pesan yang disampaiakan

dalam Ngukus bukan untuk disampaikan kepada manusia, melainkan

sesuatu yang sifatnya astral atau Karuhun. Komunikasi ini juga sama

melibatkan instrumen-instrumen non verbal demi mencapai apa yang

dimaksudkan. Salah satu pesan verbal yang disampaikan dalam puji-

pujian adalah ”Ayena Si Nyai ku kami diamitkeun” yang berarti bahwa

sekarang Nyai telah dirapikan di tetapkan ke dalam tempat

penyimpanan yang seharusnya. Melihat dari apa yang disampikan

melalui pesan verbal tersebut, dapat dikatakan bahwa pesan-pesan

yang muncul pada saat seren taun adalah semuanya mengacu pada

sebuah harapan dan do‟a-doa yang disampaikan dengan cara unik dan

khas, mencerminkan manusia yang berbudaya, manusia yang

menghargai apa yang diwariskan nenek moyangnya.

7. Norm of Interaction

Norma-norma interaksi merupakan sebuah tatanana yang secara

disadari dan dilaksanakan menjadi sebuah aturan yang tidak tertulis

namun menjadi bagin bahkan pedoman untuk bertindak. Norma dalam

interaksi ini adalah bagaimana bersikap dalam sebuah ritual yang

sakral sehingga tidak mengganggu jalannya sebuah ritual, masyarakat

adat memahami kapan harsunya berbicara keras kapan harusnya

berbisik atau bahkan hanya mengangguk untuk berkomunikasi.

Page 114: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

114

Artinya pada saat ritual yang sakral, komunikasi non verbal menjadi

komunikasi yang sangat efektif untuk menyampaikan pesan.

8. Genre

Tipe peristiwa dalam ritual upacara adat lebih banyak monolog,

tidak terjadi komunikasi verbal secara timbal balik yang berlangsung

lama. Para pelaksana ritual semuanya sudah memahami apa tugas dan

tanggung jawabnya masing-masing, tukang rengkong sudah siap tanpa

perlu harus diperintahkan, begitu pula rombongan arak-arakan yang

membawa rengkong. Sepanjang ritual didominasi oleh acara puji-

pujian atau kawih sunda, dimulai pada saat memasukan pare indung

sampai pada padi-padi yang lain hingga selesai.

4.3.5.3 Tindakan Komunikatif

Tindakan komunkatif mengacu pada fungsi interaksi tunggal, pada saat

ritual upacara adat, tindakan komunikasi lebih banyak monolog

(pembacaan jangjawokan, puji-pujian, kawih). Tindakan tindakan tersebut

sifatnya permohonan, doa-doa yang diucapkan dalam jangjawokan, puji-

pujian semuanya merefleksikan rasa syukur masyarakat adat Kepada

Tuhan yang telah memberikan keberkahan melalui hasil panen padi (Nyi

Pohaci). Syukur yang dilakukan selain sebagi ucapan terima kasih tetapi

juga di dalamnya ada harapan agar panen musim berikutnya bisa lebih

baik dari tahun sebelumnya, pada prosesnya selalu diberikan kelulusan,

kemulusan, keberkahan dan keselamatan bagi masyarakat adat kasepuhan.

Page 115: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

115

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Beradasarkan pembahasan hasil penelitian, maka Aktivitas Komunikasi

Ritual seren taun dapat disimpulkan sebagai berikut :

5.1.1 Situasi Komunikatif Ritual seren taun

Ritual seren taun berlangsung hidmat, setiap rangkaian ritual

berjalan sakral. Ritual dilaksanakan di tempat-tempat berbeda seperti,

auala Imah Gede, ruangan Abah, dan di depan Leuit Si Jimat. Setiap

rendangan dan baris kolot yang ikut melaksanakan ritual terlihat

seragam dengan baju tikim warna hitam dan iket (ikat kepala) yang

merupakan atribut wajib bagi laki-laki di Kasepuhan, sementara

perempuan mengenakan kain samping. Setiap ritual dipimpin oleh

orang yang berbeda sesuai tugas turun temurun dari nenek moyang

mereka masing-masing atau berdasar kepercayaan yang Abah berikan.

5.1.2 Peristiwa Komunikatif Ritual seren taun

Ritual seren taun merupakan rangkaian ritual ngamumule pare

yang dilaksanakan setiap setahun sekali, tepatnya setelah panen padi.

Seren taun adalah puncak sekaligus awal dari rangkaian ritual yang

masih dilestarikan oleh masyarakat adat Kasepuhan Cisungsang. seren

taun merupakan cara untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan

yang telah memberikan keberkahan hasil bumi di masyarakat adat.

98

Page 116: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

116

5.1.3 Tindakan Komunikatif Ritual seren taun

seren taun merupakan aktivitas yang di dalamnya melibatkan

tindakan-tindakan komunikasi antara sesama masyarakat adat,

masyarakat adat dengan karuhun, dan masyarakat adat dengan Sang

Pencipta. Tindakan ini termanifestasikan dalam setiap ritual seren taun

, yaitu tentang bagaiamana masyarakat adat selalu memulai ritual

dengan do‟a dan membakar kemenyan di parupuyan. Semua incu putu,

rendangan, baris kolot, sAbah, amil, paraji dan unsur adat yang lainnya

begitu menghornati ketua adat yang merupakan manifestasi dari nenek

moyang terdahulu.

5.1.4 Aktivitas Komunikasi Ritual seren taun

Ritual seren taun merupakan suatu aktivitas yang khas dan

mempunyai maksud khusus dalam setiap rangkaian ritualnya, ritual

yang dilaksanakan merupakan medium yang digunakan untuk

merefleksikan rasa syukur dan harapan terhadap apa yang telah dan

akan dilakukan terkait ngamumule pare. Ritual seren taun bukan

hanya sekedar seremonial ngamumule pare, tapi sudah menjadi bagian

identitas masyarakat adat kasepuhan. Fungsi utama dilakukannya

upacara adat seren taun adalah untuk mengakhiri tahun panen

sebelumnya dan mengawali tahun panen yang akan datang dengan

penuh rasa syukur dan suka cita.

Page 117: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

117

5.2 Saran

Setelah penulis menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan identifiksi

penelitian. Selanjutnya penulis memiliki beberapa saran yang diharapkan

dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi kajian ilmu komunikasi.

5.2.1 Saran Teoritis

Penelitian ini hanya memfokuskan pada salah satu kajian etnografi

yatu aktivitas komunikasi, sementara itu masih ada 4 (empat) kajian

lain dari etnografi komunikasi yang dapat ditelaah dan digali.

Sehingga akan sangat berguna jika semua aspek kajian etnografi dapat

diterapkan dalam mengakaji masyarakat adat Kasepuhan Cisungsang.

5.2.2 Saran Praktis

5.2.2.1 Peneliti

Penelitian ini diharapakan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan baru bagi peneliti khusunya maupun masyarakat luas

tentang budaya atau tradisi masyarakat Kasepuhan Cisungsang dari

aspek kajian etnografi komunikasi

5.2.2.2 Akademik

Penelitian ini masih jauh dari sempurna, masih banyak yang harus

dilengkapi, peneliti berharap ke depan akan dilakukan penelitian

lanjutan atau penelitian lain dari sudut pandang ilmu komunikasi,

maupun dari sudut pandang keilmuan lain

5.2.2.3 Masyarakat

Page 118: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

118

Masyarakat, masyarakat yang peneliti maksud adalah mereka

orang luar Kasepuhan yang belum mengenal secara dalam apa itu

Kasepuahan, banyak orang yang datang berkunjung ke Kasepuhan

masih sebatas untuk liburan dan melihat bagaiaman ritual tersebut

berlangsung, sehingga masyarakat belum pada tahap memahami apa

sebenarnya seren taun dan bagaiamana sebaiknya sikap yang harus

ditunjukan pada saat itu.

5.2.2.4 Pemerintah

Pemerintah Kabupaten Lebak maupun Provinsi Banten sangat

dibutuhkan peranannya, mengingat masih banyak hak-hak masyarakat

adat yang belum terpenuhi haknya. Masyarakat adat dan aturan-aturan

adat di dalamnya haruslah menjadi kekayaan tak benda yang perlu

regulasi pemerintah sehingga mempunyai payung hukum sebagai

komunitas manusia yang berbudaya.

Page 119: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

119

DAFTAR PUSTAKA

Basrowi & Suwandi. 2008. Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Kuswarno, Engkus. 2008. Etnografi Komunikasi. Bandung : Widya Padjajaran

Liliweri, Alo. 2012. Dasar-dasar Komunikasi Antarabudaya. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar

Moleong, Lexi J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Muhammad, Arni. 2005. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara.

Mulyana, Deddy. Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Komunikasi Antara Budaya.

Bandung : Remaja Rosdakarya

2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya

2008. Metodologi Penulisan Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya

Sihabudin, Ahmad. Winangsih, Rahmi. 2012. Komunkasi Antarmanusia. Serang :

Pustaka Getok Tular.

Ahmad Sihabudin. 2011. Komunikasi antarabudaya.Jakarta :Bumi aksara

Setiawan, Irwan. dkk. 2012. Upacara seren taun Pada Masyarakat Kasepuhan

Ciptagelar di Sukabumi. Bandung : Balai Pelestarian Nilai Budaya

(BNPB).

Page 120: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

120

Sugiyono. 2009.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Jakarta :

Alfabeta

Yusanto, Yoki. Sihabudin, Ahmad. dan Hatra, Henriana. 2014. Kasepuhan

Cisungsang. Serang : Pustaka Getok Tular & PT. Kemitraan Energi

Industri

JURNAL

Yusanto, Yoki. 2011. Tradisi Komunikasi anggota Kelompok Rendangan Dengan

Ketua Adat. Studi Etnografi Komunikasi Dalam Ritual Adat Bulan

Purnama Opat Belas di Komunitas Adat Kasepuhan Cisungsang.

Kabupaten Lebak. Banten. Jurnal Ilmu Komunikasi. Serang. Fakultas Ilmu

Sosial Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Sumber lain

http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-

det.php?id=475&lang=idDiakses pada : 8 November 2016

Page 121: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

121

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 122: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

122

Lampiran 1

Dokumentasi Ritual Rasul Pare di Leuit

Rendangan dan baris kolot sedang menunggu rasul pare di leuit

Rendangan dan baris kolot sedang menyantap hidangan setelah rasul pare di leuit

Aki Edis dan rendangan sedang membawa bAki dari ruangan Abah usep

Page 123: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

123

Lampiran 2

Dokumentasi Ritual Bubuka (pantun tradisional)

Padi berhiaskan bunga dan uang serta rurujakan sebagai syarat ritual

Aki Edis sedang papasrah kepada Apih Jampana menjelang mantun

Apih Jampana sedang memainkan kecapi sekaligus ngawih pantun

Page 124: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

124

Lampiran 3

Dokumentasi Ritual Balik Taun Rendangan

Rendangan sedang berkumpul menunggu antrian carita balik taun

Tumpang seupaheun berisi rokok dan sejumlah uang

Rendangan sedang tepung salamhendak melakukan carita balik taun

Page 125: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

125

Lampiran 4

Dokumentasi Ritual Ngareremokeun

Baris kolot sedang mengikuti ritual ngareremokeun yang diiringi seruling

Sawen, parupuyan, seupaheunsebagai perlengkapan ritual ngareremokeun

Umi Enar sedang memberikan cai peureuh setelah ritual ngareremokeun usai

Page 126: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

126

Lampiran 5

Dokumentasi Ritual Upacara Adat seren taun

Incu putu sedang membawa padi menuju leuit si jimat

Pare indung sedang dilantunkan jangjawokan/puji-pujian

Rendangan dan baris kolotsedang hidmat mengikuti ritual upacara adat seren taun

Page 127: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

127

Lampiran 6

Jadwal Acara seren taun Cisungsang 2017

Page 128: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

128

Lampiran 7

Transkrip Wawancara Informan 1

Nama Informan : Henriana Hatra

Hari/Tanggal : Sabtu/10 September 2016

Waktu : 17.00

Tempat : Imah gede (Kasepuhan Cisungsang)

Penulis Informan

Bagaimana persiapan seren taun kali

ini?

Untuk taun ini kami mengadakan rapat

persiapan antara tokoh adat dan tokoh

pemerintahan yang kebetulan

dilaksanakan di Ajeng Rendangan hadir

Pak Camat Cibeber, Pak Camat

Malingping yang merangkap sebagai

ketua SABAKI (Kesatuan Adat Banten

Kidul), ada juga Jaro Ebet (Kepala

Desa Cisungsang), Jaro Ubang (Kepala

Desa Kujangujaya), Jaro Ukan (Kepala

Desa Gunung Wangun).Pertemuan ini

membahas tentang teknis pelaksanaan

seren taun yang kebetulan taun ini akan

dipisah konsentrasinya.

Apa yang membedakan seren taun

sekarang dan taun lalu?

Untuk rangkaian acara tradisi tiap tahun

tidak ada yang berbeda, karena itu

adalah ketetapan adat, dan hanya Abah

yang berhak memutuskannya. Yang

membedakan terletak pada agenda

hiburan, yang tahun ini acara tradisi dan

Page 129: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

129

acara non tradisi (keduanya akan

dipisah). Acara hiburan tradisional akan

dipusatkan di area Kasepuhan,

sementara hiburan bernuansa modern

akan dipusatkan di lapangan

Cisungsang, ini berkaca dari tahun lalu

yang dirasa kurang kondusif, untuk

mengurai kemacetan juga.

Acara apa saja yang ada didalam

kegitan seren taun tersebut?

Untuk acara atau rangkaian ritual,

setidaknya ada 5 (lima), pertama yaitu

rasul pare di leuit, sebagai acara

pembuka, kemudian mantun, balik taun,

Ngareremokeun dan terakhir acara

puncak pada hari minggu yaitu upacara

adat dilanjut dengan saresehan dengan

tamu undangan (pemerintah).

Apa maksud dan tujuan diadakannya

ritual seren taun ?

Ini syukuran, rasa syukur kami sebagai

masyarakat adat, apa yang kami nikmati

hari ini tidak lepas dari jasa para leluhur

yang telah mewariskan banyak hal pada

kami, sehingga sebagai manusia yang

berbudaya, adalah wajib bagi kami

untuk memberikan rasa terima kasih

kepada Karuhun, dan tentunya kepada

sang Pencipta. Dan selain itu seren

taun ini merupakan cara untuk berbagi,

berbagi kebahagiaan, berbagi hasil

bumi, ya berbagi suka cita dengan

semuanya, tidak hanya masyarakat adat

Page 130: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

130

saja, melainkan semua orang yang

datang kesini, ini hiburan dan acara

bersama. Tapi kalau melihat esensinya

seren taun ini merupakan upacara untuk

menghormati karuhun dengan berbagai

pagelaran bentuk kesenian buhun(lama)

atau modern sekalipun untuk

ditampilkan kepada masyarakat.

Lalu seren taun sendiri itu apa

sebenarnya ?

Kalo secara harfiah, seren taun kalau

dalam bahasa Sunda seren/serah taun

berati serah, seserahan, atau

menyerahkan, dan taun yang berarti

tahun. Jadi seren taun bermakna serah

terima dari taun lalu ke taun yang akan

datang sebagai penggantinya.

Masyarakat kasepuahan cisungsang

pada konteks ini, seren taun

merupakan bentuk rasa bersyukur

kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala hasil pertanian yang

dilaksanakan taun ini.

Masyarakat adat identik dengan hal-hal

yang berbau tradisional, tertutup,

pamali dan istilah lain yang menjadi

pembeda dengan kehidupan

masyarakat modern, tapi saya lihat di

kasepuhan cisungsang tidak demikian,

Iya, itu yang biasa kita dengar, kawan-

kawan dari komunitas yang lain juga

demikian, kita ambil contoh yang masih

ada d Lebak, yaitu Baduy, Baduy dalam

kita tahu sangat tertutup, segala sesuatu

yang berbau modern tidak bisa masuk.

Page 131: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

131

masyarakatnya modern tapi juga

tradisional, sebenarnya bagaimana

kehidupan masyarakat sendiri di sini ?

Pakaian, alat transportasi, alat

komunikasi adalah buyut bagi mereka.

Beda halnya dengan di Kasepuhan

Cisungsang, di sisni kami terbuka

dengan dunia modern, kami

menggunakan apa yang orang modern

gunakan, transportasi, alat komunikasi

termasuk teknologi yang lain, tapi kami

juga tetap menjalankan tadisi Karuhun

kami. Kami berpatokan pada perintah

Karuhun ”hirup kudu ngigelan jaman

tapi ulah kabawa ku jaman” artinya kita

akan jadi masyarakat yang tertinggal

ketika tidak mengikuti perkembangan

jaman, maka dari itu kita harus

menyeimbangkan mana yang baik dan

mana yang tak baik yang dari kemajuan

zaman tersebut.

seren taun adalah acara rutin tahunan

di Ksepuhan,tradisi wariskan Krauhun,

apakah saat ini mengalami perubahan

atau modifikasi yang diAkibatkan

penyesuaian zaman ?

Kalau acara inti, yaitu ritual-ritual tidak

mengalami perubahan karena itu sudah

jadi hukum tidak tertulis, ketika dari

Karuhun seperti itu ya kita harus

mengikutinya, dan tidak boleh

dilanggar, akan ada karma jika

dilanggar. Perubahan lebih kepada acara

non ritual yang bersifat hiburan untuk

warga Kasepuhan, seren taun adalah

momentum untuk menyenangkan semua

warga kasepuhan, pesta rakyat yang

hanya terjadi setahun sekali, sehingga

diusahakan harus memenuhi ekspektasi

Page 132: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

132

masyarakat disini. Sepuluh tahun lalu,

acara hiburan masih tradisional, topeng,

angklung, wayang golek, degung,

semuanya masih kesenian tradisional

khas sunda. Tapi sekarang-sekarang ada

tambahan, karen amasyarakat adat tidak

hanya orang tua, anak muda juga bagian

dari masyarakat adat yang juga harus

mendapatkan perhatian, sehingga

hiburan yang pas buat anak muda kita

siapkan untuk mengcover itu semua.

Makanya kita bisa lihat ada parade

band, turnamen olahraga, volly dan

sepak bola. Musiknya juga beragam.

Ada dngdut, jaipongan, pop, rock dan

reaggae yang sekarang digandrungi

anak muda. Hal ini kami lakukan agar

semua warga kasepuhan merasa diakui,

ini apresiasi untuk mereka, dan smeua

hiburan disini kan gratis untuk warga.

Tinggal datang dan menyaksikan.

Page 133: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

133

Lampiran 8

Transkrip Wawancara Informan 2

Nama Informan : Herwan Hernawan

Hari/Tanggal : Kamis/ 08 Agustus 2017

Waktu :15.30

Tempat : Villa Kasepuhan Cisungsang

Penulis Informan

Ritual rasul pare di leuit di agenda

susunan acara merupakan acara

pertama dari rangkaian ritual seren

taun , kenapa demikian ?

Ini berkaitan dengan inti dari ritual

seren taun sendiri, kita bisa mulai dari

tujuan seren taun , ini semua tentang

padi, padi yang kami amat hormati, bagi

kami padi tidak sebatas tumbuhan

pangan, tapi punya arti lebih yang jauh

daripada masyarakat luas ketahui. Nah

kenapa rasul terlebih dahulu, karena

rasul atau ngarasulan, mengirim do‟a

agar acara seren taun berjalan lancar,

sehingga padi yang sudah ditetepkan

atau di tempatkan di leuit benar-benar

sudah ditaraptikeun (diperlakukan

sebagaimana mestinya) sesuai yang para

Karuhun ajarkan kepada kami.

Tadi saya lihat, para baris kolot,

berkumpul hendak melakukan carita

balik taun, maksudnya seperti apa ?

Balik taun secara istilah artinya kembali

ke tahun yang baru, tapi pada

hakekatnya balik taun merupakan

carita(laporan) dari setiap rendangan

kepada Abah tentang segala sesuatu

Page 134: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

134

yang berhubungan dengan pertanian

selama setaun kebelakang.Jadi carita

balik taun eta sabenerna carita nyaeta

ngabalikeun sri na,mausa jeng dunya

na kulantaran bareto samemeh tatanen

urang carita papangkal ka Abah menta

bahan keur urang makaya. Jadi ayena

dibalikeun jeng dipenta kaberkahan tina

hasil panen eta.

Kalau pelaksananya itu, setelah prosesi

dimuali, setiap rendangan yang mau

carita Ka Abah, ngumpul di ruang

tengah imah gede, bikang-lAki, teu

kabeh lalAki, ngajajar nunggu giliran,

kan caritana saurang-saurang jongok

ka Abah, kabehan mawa sepahen

atanapi tumpang

seupahen, esina menyan panglay, rokok

jeng daun sereuh, gambir. Jeng duit

biasana.

Mengapa setiap rendangan atau

incuputu yang hendak balik taun harus

membawa tumpang sepaheun?

Tumpang sepaheun bagi masyarakat

adat sipatnya ialah wajib.Tumpang

sepaheun ieu the aya dua nyaeta

sepaheun sareng tumpangna,upami

sepaheun nyaeta paranti nyepah di

jerona aya gamir, daun sereh, sareng

kapur. Salin eta aya tumpangna nyaeta

rokok sareng artos. Jumlahna mah

bebas, teu aya patokan, eta mah sesuai

kaiklasan masing-masing jalmi.

Page 135: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

135

Di dekat pintu gerbangsaya melihat ada

himbauan “kawasan wajib memakai

iket” apakah itu berlaku untuk semua

orang ?

Ya itu wajib bagi setiap laki-laki

masyarakat adat, sebenarnya itu berlaku

juga untuk tamu atau para pendatang

dari luar, tapi kadang ada juga yang

tidak memakai, mungkin karena belum

tahu, tapi bagi masyarakat adat itu

wajib.Jadi tujuan utama memakai iket

kepala adalah menjaga dari fikiran -

fikiran negatif. Dan merupakan sebuah

kepantasan bagi sebagian masyarakat

adat,

Apakah memakai iket kepala hanya

sebagai aksesories ?

Tentu tidak, secara estetika memakai

iket menunjukan kepantasan sebagai

masyarakat adat, lebih rapi dan gagah,

tapi selain itu juga, memakai iket

dimaksudkan untuk menjaga apa yang

ada dalam kepala (fikiran), maksudnya

menjaga pemikiran agar tehindar dari

pemikiran negatif. Selain sebagai

penutup kepala, iket juga merupakan

simbol dan identitas bagi masyarakat

adat kasepuhan di sini.

Dalam ritual, rasul pare diu leuit,

ngareremokeun, dan upacara adat,

padi-padi dihias dengan berbagai

kembang, kenpa demikian ?

Padi bagi kami tidak hanya sebagai

makanan (kebutuhan pokok), tapi lebih

daripada itu, padi adalah sesuatu yang

sakral, Nyi Sri kudu dipusti-pusti, harus

dijaga, dirawat, disayangi. Laiaknya

seorang perempuan, untuk terlihat

cantik harus didandani, dirias, begitu

juga padi, tidak boleh diperlakukan

Page 136: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

136

sembarangan, padi nantinya akan kita

konsumsi, maka kita juga harus

memperlakukannya dengan baik, agar

berkah.

Kenapa masyarakat adat sering

mengguankan pakaian hitam?

Sebenarnya tidak hanya hitam disini ada

dua warna yang sering digunakan dan

menjadi ciri khas yaitu hitam dan putih.

Hitam itu berarti hideung, hitam atau

dalam bahasa sunda hideung juga

bentuk lain dari hideng. Hideng dalam

bahasa sunda artinya paham atau

mengerti, jadi warna baju hitam bagi

masyarakat adat adalah warna yang

mewakili kepahaman atau saling

memahami satu sama lain,baik

rendangan dengan rendangan,

rendangan dengan Abah atau pun

dengan elemen masyarakat lain.

Sedangkan warna putih warna ini sering

dikenakan oleh Abah dan aden terutama

pada upacara adat seren taun . Warna

putih menggambarkan kesucian atau

kebersihan hati jadi mungkin jika

disimpulkan warna hitam dan putih

hanya dengan kebersihan dan kesucian

hati, kita dapat memmahami satu sama

lain sehinggga tercipta kehidupan yang

harmonis.

Lalu bagaimana dengan pakaian Jika iket wajib bagi lAki lAki maka kain

Page 137: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

137

perempuan? samping itu wajib bagi perempuan

selebihnya mungkin bisa dipantaskan

dengan mengenakan kebaya yang

terpenting tertutup tidak

memperlihatkan

aurat.

Jika di perhatikan sebenarnya seren

taun itu selalu dikaitkan dengan padi

atau nyai sri,bagaimana posisi padi di

masyarakat adat kasepuhan cisungsang

itu sendiri?

Kami menyebutnya ngmumule pare itu

merupakan bentuk penghormatan

masyarakat adat terhadap padi, leluhur

kami menyebutkan bahwa padi

merupakan jelmaan nyai sri. Namun

pada hakekatnya itu adalah bentuk

syukur kami kepada yang maha kuasa

yang telah memberikan penghidupan

dari tanaman padi tersebut istilahnya

lain rek migusti pare, tapi kudu mupusti

pare. Itulah kenapa padi tidak bisa

dilepaskan dari kehidupan masyarakat

adat cisungsang.

Dalam ritual ngareremokeun ada

prosesi ngukus,apa yang dimaksud

dengan ngukus?

Prosesi ngukus yaitu mengirim do‟a

kepada karuhun sebagai bentuk ucapan

terimakasih atas perlindungan saat

melakukan panen. Ngukus itu

membakar kemenyan dan gaharu, asap

dari kemenyan yang dibakar itu sebagai

penanda sekaligus media untuk

mentrasnmisikan pesan kepada para

Karuhun.

Page 138: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

138

Lampiran 9

Transkrip Wawancara Informan 3

Nama Informan : Abah Usep Suyatma

Hari/ Tanggal : Rabu, 9 Agustus 2017

Waktu : 16.00

Tempat : Imah gede

Penulis Informan

Kemaren pada hari senin, sebelum

acara rasul pare di leuit, Abah dan para

rendangan, baris kolot, serta tokoh

pemerintah mengadakan rapat di Ajeng

rendangan, membahas apa saja itu ?

Itu kita lagi adu renyom, maksudnya

jejak pendapat sekaligus pemaparan

persiapan menjelang seren taun ,

susunan acaranya akan seperti apa dan

siapa saja yang akan hadir dari unsur

pemerintah, lebih seperti rapat

koordinasi tentang pra seren taun .

Laporan dari panitia acara, Kang Nochi,

Menjelang seren taun , Abah sendiri

biasanya ngapain aja, maksud saya, apa

yang Abah persiapkan ?

Ritual ini rutin, tentu tidak ada yang

berbeda, terutama ritual inti yang

memang sudah ada sejak zaman

mendiang ayah Abah. Memang sudah

ada panitia pelaksana dan penanggung

jawab masing-masing, tapi Abah tetap

melakukan koordinasi, dan meraka

lapor ke Abah perkembangannya seperti

apa, karena ini acara besar yang

melibatkan banyak orang, jangan

sampai ada yang kurang, terutama

persediaan makanan, kita menyiapkan

Page 139: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

139

hidangan untuk siapupun yang datang

ke Kasepuhan.

Pada saat balik tahun rendangan,

banyak rendangan yang melakukan

carita kepada Abah, apa saja yang

biasanya mereka sampaikan ?

Ini bentuk kepulangan mereka,

rendangan balik atau mengembalikan,

mengembalikan rasa syukur atas apa

yang telah dilewati selama satu tahun ke

belakang, malikeun sri, dunya sareng

manusana. Abah mendengarkan apa

yang ingin mereka sampaikan, para

rendangan kan bercerita,

menyampaikan sesutau maksud pada

Abah, dan Abah selaku orang yang

mewakili, mewakili Karuhun Abah

untuk menyambut dan mendengar apa

yang mereka sampaikan. Banyak hal

yang disampaikan, ada yang

menyampaiakan pergantian kokolot

lembur, masalah pertanian di tiap

kampung, meminta saran, dan Abah

selaku kokolot tentu harus merespon itu

semua, mereka incu putu Abah, bagian

dari Kasepuhan.

Ada istilah ngadiukeun pare indung,

bagaimana itu maksudnya ?

Ngadiukeun berasal dari kata diuk

„duduk‟ memiliki makna mendudukan

padi pada tempat yang benar dan baik

dari segi lahir maupun batin. Padiyang

merupakan penjelmaan dari Nyi pohaci,

apabila diibaratkan dalam wujud

manusia seakan-akan pindah dari rumah

lama (huma/sawah) menuju rumah baru

Page 140: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

140

(leuit). Diteteupkeun kana

pangcalikanan (ditempatkan pada

tempat yang seharusnya) agar genah

tumaninah „nyaman‟. Dari aspek lain,

menyimpan padi di dalam leuit

bertujuan untuk menjaga ketahanan

padi, hal ini karena padi yang disimpan

dalpat bertahan hingga puluhan tahun,

sehingga ketersediaan pangan dapat

terjamin untuk jangka panjang.

Page 141: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

141

Lampiran 10

Transkrip Wawancara Informan 4

Nama Informan : Junadi

Hari/Tanggal : Sabtu, 15Juli 2017

Waktu :21.00

Tempat :Cikarang

Penulis Informan

Acara dikawitan kurasul pare di leuit,

biasana sok kumaha bae eta Mang ?

Atu salamet biasa, nyalametan pare,

sawareh baris kolot jeng rendangan

mah di laluar, upami Abah, Aki Edis,

Aki Amil, Apih Jakar mah di jero, di

ruangan Abah. Haju pan eta tih ciri

ngamimitian nyien kueh, pan Bibi di die

anu sok ngurus-ngurus sagala rupana,

nyien dodol, wajik, opak deang,

dimimitian didie hela di imah mamang.

Sabarian pongokan pan, urang libur teu

menang lalampah ka sawah, tapi ngan

tilu poe di die mah (Cisungsang) pan

biasana mah Ciptagelar mah

pongokanana sabulan, di die mah ngan

tilu poe, salasa, rebo, kemis.

Loba jabatan atanapi istilah

padamelan anu aya di kasepuhan,

mamang sorangan sebagai naon ?

Mamang sebagai tukang para, tugasna

nyaeta ngatur sgala rupa kue-kue salila

seren taun , ngaturken kabutuhan

daharen khusuna kkue-kue sangkan

cukup ker persediaan salami saminggu.

Page 142: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

142

Teu samarangan jalma, kudu turunan ti

kolotna, jadi Mamang oge pan turunan

ti almarhum Olot. Ciicngna di para, teu

sorangan mamang oge, loba anu

mantuan, nepi ka sapuluh jalema anu

sok maturan di luhur. Moal ka cabak

lamun ku sorangan ngaturken ker jalma

rebuan.

Terus bagian anu sanesna saha anu

nagggung jawab mang ?

Lamun masalah lauk pauk, sepertos

daging nu karitu mah eta tanggung

jawab Apih Jakar, biasana daging

kebo, jadi Apih anu melina ti petani,

koordinasi sareng Abah, butuh daging

sabaraha se’er. Lamun acara Nyaeta

Kang Nochi, manehna anu ngatur

acara, nyambut tamu, sami saeng Pak

Ewang. Mun urusan jero nyaeta Aki

Edis, anjeuna anu metaken sagala,

model carita jeng sajabana. Can bidang

anu sanesna, sadayana gaduh tugas

sareng kawajiban masin-masing, janten

teu paciweh, da tos apal saha wae anu

janten petugas teh.

Rendangan, saha sareng naon wae

tugas rendangan teh ?

Rendangan, maksadna ngarendang

tanggung jawab sadaya turunan, kan

tiap kaluarga ageng direndang ku

sajalmi anu neupikeun sagala maksad

ka Abah, sawangsulna oge sami,

rendangan mengrupikeun panghubung

antara Abah salaku ketua adat sareng

Page 143: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

143

incu putu anu diwAkilkeun ka

rendangan. Jadi upami bade aya acara

naon wae d kasepuhan, biasana

rendangan kempel di Kasepuhan teras

kin informasi anu kenging ti Kasepuhan

diwawarken ka sadaya incu putu. Jadi

istilahna mah rendangan eta

panghubung Abah sareng incu putu,

sangkan Abah tetep bisa terang

kaayaan di masing-masing daerah

wewengkon Kasepuhan. Rendangan

turunan, jadi anu ayena janten

rendangan eta teh turunan ti bapakna,

kin terus we kitu sareng kitu turun

temurun.

Hampir ditiap ritaual sadayana

dikawitan ku melem menyan dina

parupuyan, kumaha eta mang ?

Pananda sakaligus medium, salian ti

menyan oge aya garu, kirim do’a, hasep

agung, kanggo nepiken sagala anu ku

urang dimaksud ka baris wanga tua,

karuhun anu tos teu aya, disebatna teh

ngiriman do’a.

Sarengsena Ngareremokeun , loba

jalmi anu nyuhunkeun cai pereuh,

kanggo naon ?

Nya kango sapereuh, ngarah cenghar

titingalian, cenghar pamikiran.,

nganggo rupa-rupa kembang, terutami

murangkalih, supados ceungeung.

Page 144: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

144

Lampiran 11

Transkrip Wawancara Informan 5

Nama Informan : Raden Angga Kusuma

Hari : Senin, 07 Agustus 2018

Waktu/Tanggal : 09.00

Tempat : Imah Gede

Penulis Informan

Aa selaku calon penganti Abah,

bagaimana meliah perkembangan

masyarakat adat saat ini, khususnya

yang berkaitan dengan ritual Seren Tau

?

Saat ini kita tidak bisa mengehntikan

perkembangan teknologi informasi,

apalgi dikalangan muda seperti kita,

yang harus kita lakukan adalah,

menyaring mana yang baik dan mana

yang tidak. seren taun setiap tahun

melibatkan para anak muda, mereka

yang biasanya antusias, mereka yang

membantu terselenggaranya acara setiap

tahun, masukan-masukan mereka juga

penting, memang ada anak muda yang

acuh terhadap kegiatan adat, tapi saat

ini masih banyak anak muda yang sadar

bahwa kita lahir di sini sebagai

masyarakat adat, dan apapun yang

terjadi kita tetap punya darah

amsyarakat adat yang harus dipegang

teguh.

Sejauh mana keterlibatan para generasi

muda dalam acara seren taun ?

Kalau dilihat-lihat sebenarnya yang

membuat acara seren taun selalu

Page 145: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

145

meriah adalah karena peran para

generasi mudanya, karena kan baris

kolot sudah lain lagi orientasinya, para

orang tua memang sudah seharusnya

duduk manis dan melihat bagaimana

anak muda bekerja. Acara non adat

yang selalau meriah itu adalah inisiasi

anak muda, turnamen olahraga, fesrival

musik itu semua anak muda. Dan

terlepas bagaimanapun cara mereka

menyikapi seren taun , melibatkan

anak muda adalah upaya untuk

mengenalkan sekaligus mengingatkan

bahwa mereka adalah bagian dari

seren taun dan seren taun adalah

bagian dari merek pula. Itu gak bisa

lpas, apalagi pemuda Cisungsang yang

notabene adalah pribumi di sini.

Nah dengan munculnya berbagai

hiburan non adat yang diselenggarakan

pada saat seren taun , apakah tidak ada

kekhawatiran bahwa itu berpotensi

menggerus nilai-nilai adat ?

Lagi-lagi kita tidak bisa menutup diri,

selera anak muda jelas beda dengan

para baris kolot, dan kita tidak bisa

memaksa itu. Justru dengan

mengakomodir semua elemen

masyarakat adat maka akan

memperkuat rasa saling memiliki di

kalangan para incu putu. Sehingga

pendekatan terhadap anak muda harus

menggunakan cara-cara yang memang

sesuai dengan dunianya, kan yang

paling kita khawatirkan adalah

munculnya sikap acuh atau tidak peduli

Page 146: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

146

terhadap tradisi yang notabene adalah

bagian dari dirinya, nah kalo sudah

tidak peduali pada hal-hal yang dekat

dengan dirinya, bagaimana dengan hal

lain. Jadi hiburan non adat ini kita juga

guanakan sebagai media untuk

menjangkau generasi muda.

Lalu bagaimana dengan pengunjung

yang orang luar, yang mereka

menganggap bahwa ini sudah tidak

tradisional lagi, ini sudah tercampur ?

Biasanya yang berkata seperti itu adalah

mereka yang belum tahu dan menolak

untuk tahu, maksudnya udah mah tidak

tahu, eh malah tidak mencoba mencari

tahu, padaha lan kita sangat terbuka

dengan berbagai pertanyaan. Bisa

langsung tanya ke saya, pak Ewang atau

Om Nochi. Di sini ada harmoni,

bagaimana budaya lokal bisa

berdampingan dengan budaya modern,

kita gak bisa anti sama hal modern, tapi

kita gak boleh meninggalkan tradisi

yang sudah kita bawa bahkan sejak

lahir. Nah dengan riset penelitian ini

juga bisa menjadi alat pembelajaran

bukan.

Page 147: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

147

Lampiran 12

Lembar Bimbingan Skripsi

Page 148: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

148

Page 149: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

149

Lampiran 13

SIT-IN Sidang

Page 150: AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL SEREN TAUNrepository.fisip-untirta.ac.id/1127/1/AKTIVITAS KOMUNIKASI RITUAL... · judul “Aktivitas Komunikasi Ritual Seren Taun (Studi Etnografi Aktivitas

150

BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : Juhendi

Tempat Tanggal Lahir : Lebak, 07 Juli 1993

Alamat : Kp. Cibengkung, Desa Cikadu RT/RW 01/02,

Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten

Kontak : 087808417789

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

2000 – 2006 : SD Negeri Cikadu

2006 – 2009 : SMP Negeri 4 Cibeber

2009 – 2012 : SMA Negeri 1 Cibeber

2012 – 2018 : S1 Ilmu Komunikasi Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa

Pengalaman Organisasi

2013 – 2014 : FOSMAI

Pengalaman Magang

Desember 2015 : PT. ASDP Pelabuhan Merak