AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA -...

78
1 AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I ) Disusun oleh : WANSESLAUS RIANGHEPAT NIM. 205051000477 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H /2010 M  

Transcript of AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA -...

Page 1: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

1

AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I )

Disusun oleh :

WANSESLAUS RIANGHEPAT

NIM. 205051000477

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H /2010 M

 

Page 2: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

2

AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam

( S.Kom.I )

Oleh:

WANSESLAUS RIANGHEPAT

NIM. 205051000477

Di bawah Bimbingan

Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A

NIP. 19710412 200003 2 001

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H / 2010 M

 

Page 3: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

3

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya, yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persayaratan untuk memperoleh gelar Strata Satu (S.1) di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan tiruan hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 1 Juni 2010

Wanseslaus Rianghepat

 

Page 4: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

4

ABSTRAK

Nama: Wanseslaus Rianghepat

NIM: 205051000477

Dakwah adalah ajakan atau seruan kepada umat Manusia untuk menuju

kebahagiaan dunia akhirat sesuai dengan pedoman Al-Qur’ an dan Hadits.

Dakwah hukumnya wajib bagi setiap individu untuk saling menyeru dalam hal

kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran, secara teoritis dakwah bisa

berjalan dengan baik jika para da’i memenuhi unsure-unsur dakwah. Salah satu

unsur dakwah yang penting adalah media dakwah sebagai alat bagi para da’i

dalam menyebarkan peran-peran dakwahnya kepada mad’u. Seiring dengan

perkembangan teknologi komunikasi maka media dakwah pun semakin

berkembang dan cangih. Konsekwensinya seorang dai harus menggunakannya.

Kegiatan dakwah merupakan suatu aktivitas yang mulia, dimana setiap

muslim melakukan amar ma’maruf nahi munkar sehingga dapat tercipta tujuan

dakwah yang hakiki, yakni membentuk khairuh ummah. Karena pada dasarnya

hakekat dakwah merupakan proses kesinambungan yang ditangani oleh

pengembang dakwah untuk mengukuhkan sasaran dakwah agar masuk kedalam

jalan Allah.

Begitu juga dengan aktivitas yang tidak bisa di pisahkan dari kehidupan

manusia. Selama kesadaran terjadi, selama itu pula aktivitas berpikir berlangsung.

Di dalam dunia dakwah, perlu anda ketahui ada tiga hal teknik untuk

menyampaikan dakwah yakni:

1. Dakwah bil lisan.

2. Dakwah bil qalam

3. Dakwah bil hal.

Yang dimaksud dakwah bil lisan adalah dakwah melalui bicara secara face

to face (langsung bertatap muka) dengan para audience atau mustami’ (pendengar)

di atas podium.

Yang dimaksud dakwah bil qalam adalah dakwah melalui pena (tulisan).

Dakwah tulisan inilah yang paling banyak bobotnya bila dibandingkan dengan

dakwah melalui bicara. Betapa tidak, karena bila seseorang mendengar ceramah

dan seorang mubaligh, da’i sering lupa. Bahkan kadangkala apabila seorang

mubaligh kurang cepat atau tidak bisa berdakwah, secara utuh dan tuntas

disebabkan karena waktu yang tidak mengijinkan, sering ceramahnya tidak ada

mempunyai kesimpulan. Akhirnya para audience yang mendengarnya masuk

telinga kanan dan keluar pada telinga kiri, ini sangat merugikan bagi perbaikan

akhlak masyarakat di sekitarnya.

Yang dimaksud dengan dakwah bil hal adalah dakwah yang dilakukan

dengan tindakan nyata dan contoh prilaku yang baik di mata mad’u.

Di sini selaku umat islam selain bisa atau pandai berdakwah, dituntut pula

kita sebagai seorang mubaligh bisa menulis. Menulis artinya di sini bisa

mengarang sebuah buku yang tulisan itu bernafaskan bagi Agama Islam. Dan

ilmu-ilmu yang bermanfaat, bagi kebutuhan umat dunia dan akhirat.

 

Page 5: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

5

Karena melalui tulisan ini seorang yang lainnya berkembang terus, tidak

akan mengalami kesalahan, dan sumber-sumber yang sama, tentu tidak berbeda

atau menyimpang pengertiannya.

 

Page 6: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

6

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan segala

kenikmatan. Allahu Robbi, terima kasih atas segala kemudahan yang engkau

berikan, karena saya yakin dengan pertolongan Mu. Salawat serta salam

senantiasa tercurahkan kepada junjungan nabi Muhammad saw, karena berkat

beliaulah umat manusia dapat merasakan indahnya iman dan islam.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Arief Subhan MA., Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pudek I, Drs. Wahidin

Saputra, MA, Pudek, II, Drs. H. Mahmud Jalal, MA, Pudek, III Drs. Study

Rizal LK, MA. yang telah memberikan Ilmu yang telah penulis peroleh

semoga Allah memberikan pahala yang setimpal

2. Kordinator teknis program Non Reguler Dra, Hj. Asriati Jamil, M, Hum.

Serta sekretaris program Non Reguler Dra. Hj. Musfira Nurlaily, MA.,

sekaligus pembimbing penulis yang telah meluangkan waktunya untuk

memberikan bimbingan di tengah kesibukannya.

3. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. yang telah

banyak memberikan ilmu Pengetahuan baik pada saat penulis

menyelesaikan studi maupun saat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

4. Seluruh Jajaran Staf Tata Usaha, Perpustakaan Utama, Perpustakaan

Fakultas dan juga seluruh staf pengurus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. H. Sudirman Tebba terima kasih atas segala bantuannya baik data-data,

wawancara dan lain-lain dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Ayahanda .Rahim Rianghepat dan Ummi Salbia Samai terima kasih atas

segala do’a untuk anakmu ini. Mudah-mudahan kalian selalu diberi

kesehatan.

 

Page 7: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

7

7. Bapak H. Subhan Zainal dan Ibu Dayana, Yang banyak memberikan

motifasi dorongan dengan sabar sehinga skripsi ini saya bisa selesaikan.

Semoga Allah membalas kebaikan yang setimpal.

8. Rekan-rekan Fasion News dan Newsstand dan Teman-teman Fakultas

Ilmu dakwah dan Ilmu komunikasi jurusan KPI Non Reguler angkatan

2005 yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terimakasih yang tak terhinga. Kepada Nengku yati suryati yang selalu

setia menemani pembuatan skripsi ini. Semoga bantuan nya di balas oleh

Allah. Teman-teman Asyifah, Al Istiqomah Bang Suardi, Idrus, Sahar,

Lukman, Arsi, Fahmi, Naryo. Terimakasi atas motivasinya. Semua pihak

yang tidak dapat disebutkan yang telah memberi bantuan kepada penulis

sehingga selesailah penulisan skripsi ini.

Penulis senantiasa berdoa semoga amal kebaikan yang telah diberikan,

mendapatkan Rihda dari Allah . Akhirnya kepada Allah swt lah penulis serahkan

semuanya dengan harapan semoga skripsi ini memberikan manfaat yang besar

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi yang membacanya.

Jakarta, Mei 2010

Penulis

 

Page 8: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

8

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 7

D. Metodologi Penelitian .............................................................. 8

E. Sistematika Penulisan ............................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Aktivitas .................................................................................... 11

B. Dakwah .................................................................................... 12

1. Pengertian Dakwah ............................................................ 12

2. Unsur-Unsur Dakwah ......................................................... 15

a. Da’i ................................................................................... 15

b. Mad,u ................................................................................ 16

c. Pesan ................................................................................. 18

d. Metode .............................................................................. 19

e. Media ................................................................................ 20

 

Page 9: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

9

3. Metode Dakwah ................................................................. 21

4. Tujuan Dakwah ................................................................... 27

5. Media Dakwah ................................................................... 29

BAB III RIWAYAT HIDUP SUDIRMAN TEBBAi

A. Pendidikan Sudirman Tebba...................................................... 33

B. Aktifitas, Karir dan Karya-karya Sudirman Tebba .................... 36

BAB IV HASIL TEMUAN AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN

TEBBA

A. Aktivitas Dakwah bil lisan Sudirman Tebba ............................. 45

B. Dakwah bil Qalam sudirman Tebba .......................................... 48

C. Dakwah bil hal Sudirman Tebba ............................................... 52

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 55

B. Saran ........................................................................................ 56

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 60

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

Page 10: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dakwah merupakan ajakan terhadap Amar maruf dan nahyi munkar

baik dalam bentuk lisan maupun tulisan dalam usaha mempengaruhi orang

lain agar timbul dalam dirinya pengertian penghayatan dan mengamalkan

ajaran Islam. Letjen Sudirman dalam bukunya”problematika Dakwah Islam “

Di Indonesia mendefenisikan dakwah sebagai usaha untuk merealisasikan

ajarana Islam didalam kenyataan hidup sehari-hari, baik dalam kehidupan

masyarakat sebagai keseluruhan tata hidup bersama dalam rangka membangun

umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1

Berdakwah dalam arti melaksanakan amal maaruf nahi munkar adalah

satu kewajiban bagi setiap umat Islam dimana pun mereka berada dan sesuai

dengan kemampuan mereka masing-masing, karena dakwah merupakan

kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar lagi seperti yang dikemukakan oleh

Toto tasmara dalam bukunya Komunikasi Dakwah, bahwa kewajiban dakwah

suatu yang bersipat Condition sine Quanon, tidak mungkin dihindarkan dari

kehidupannya, karenanya dakwah melekat erat bersamaan dengan pengakuan

dirinya sebagai seorang yang mengidentifisir diri seorang penganut islam

sehinga orang yang mengaku diri sebagai seorang muslim maka secara

otomatis pula menjadi seorang juru dakwah.2

1 Letjen Sudirman, Problematika Dakwah Islam di Indonesia, Forum Dakwah,(Jakarata

Pusat Dakwah Islam, 1927), h.47 2 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta : Gaya Media pertama, 1997), h. 32

 

Page 11: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

11

Seiring dengan perkembangan Zaman, dakwah pun terus berkembang

begitupun dengan metode serta medianya karena salah satu pendukung

dakwah adalah medianya. Saat ini obyek dakwah semakin beragam dan

medianya pun semakin berkembang pula. Dakwah bil al-qalam adalah

dakwah melalui media cetak. Mengingat kemajuan tehnologi yang

memungkinkan seseorang berkomunikasi secara intens dan meyebabkan pesan

dakwah bisa menyebar seluas-luasnya, maka dakwah lewat tulisan mutlak

dimanfaatkan oleh kemajuan tehnologi informasi KH. Isa Ansori mengatakan,

pidato lisan seorang orator sangat dapat memikat jutaan massa tetapi bisa

lepas kemudian tiada membekas dalam hati. Tulisan pena seorang pengarang

cukup membekas satu kali melekat terus dalam hati menjadi buah tutur setiap

hari.3

Manusia sebagai obyek dakwah, betapapun macam dan ragamnya,

dakwah harus senantiasa berada dalam orisinalitas Islam. Ada yang memilih

jalur lembaga, yayasan, pendidikan, media atau partai. Tapi inti dakwah tetap

satu: untuk menegakan kalimatullah. Membebaskan manusia dari

penyembahan kepada manusia, menuju penyembahan hanya kepada Allah

SWT saja.

Entah di masa perekrutan, di masa pembinaan atau fase berikutnya,

dakwah harus tetap pada keaslian Islam. Tak benar mengajak pengikut dengan

cara yang tidak Islami. Seorang pemuda tidak di benarkan mencari atau

berkhalwat untuk menarik lawan jenis. Sulit diterima akal sehat, paham yang

3 Isa Anshari, Mujahid Dakwah, (Bandung : Diponegoro, cet.1991), Cet. Ke-4, h. 34

 

Page 12: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

12

membenarkan mencuri untuk membenarkan mencuri untuk ongkos

perjuangan. Tak bisa pula di benarkan memanipulasi sesuatu dengan alasan

untuk perjuangan dakwah.

Kepada mereka yang berada dipelantaran dakwah, mereka harus

paham hakikat penciptaan dirinya. Untuk itu, penting dalam rangka

menyiapkan hatinya untuk bergabung dengan kafilah dakwah. Bagi mereka,

penting kita tanamkan kesadaran akan kedudukan manusia (Manzilat al-insan)

di hadapan Allah swt. Manusia memiliki karakter khas, yang berbeda dengan

malaikat, jin, binatang, atau makhluk-makhluk lainnya.

Pertama, manusia adalah manusia. Siapapun dia, sarjana politik,

ekonomi, sosial, atau seorang insinyur yang telah berkarya menciptakan

kendaraan paling hebat. Seorang pemimpin kaumnya yang karenanya disebut

berdarah biru alias bangsawan, atau rakyat jelata semisal Bilal bin Raabah.

Dia adalah manusia.

Penting untuk sadar diri sebagai manusia. Manusia adalah obyek

dakwah. Maka dia layak di perlakukan sebagai manusia bukan sebagai robot

yang tak berperasaan. Bukan hewan yang menjadi budak nafsunya. Tapi

manusia yang fitrahnya butuh pada dakwah Islamiayah. Sebagai tumbuhan

butuh sirami air. Karena Islam adalah agama fitrah.4

Maha suci Allah dari perumpamaan. Sebuah produk pabrik, sebut saja

motor sangat tergantung pada pabriknya. Pemilik kendaraan, komputer,

telepon genggam semua ciptaan manusia akan butuh buku petunjuk.

4 Sudirman Tebba, Artikel Majalah Hidayah, peran Dakwah, Edisi 10 Muharam 1431 H/

2009, hlm. 98

 

Page 13: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

13

Selanjutnya akan butuh suku cadang. Sepintar apapun pemilik kendaraan dia

juga butuh teknisi. Sekaya apapun pemilik komputer dia tidak bisa terlepas

akan diri dari ketentuan pabrik. Bahkan ada juga yang meningkatkan

“keterkaitan” kepada komunitas pengguna produk yang sama.

Bagaimana jadinya bila buku manual telepon genggam kita gunakan

untuk motor dan buku komputer kita pakai buat telepon genggam. Tentu

bukan hasil yang kita dapatkan akan tetapi justru kehancuran total.

Setelah kita sadar diri sebagai manusia. Maka penyadaran meningkat

pada eksistensi diri manusia itu sebagai hamba. Manusia sebagai hamba,

artinya ada tuhan yang harus di ikuti. Kesadaran ini penting karena

menyangkut desain bangunan apa yang di kehendaki oleh Allah SWT.

Sehingga hidup ini sejalan dengan apa yang Allah swt gariskan. Karena

manusia adalah Khalifah Allah swt di muka bumi.

Meskipun Allah telah mengambil kesaksian kepada manusia tentang

Rububiahnya saat mereka berada di alam ruh dan mengatakan “balaa

syahidnaa” (ya, kami menyaksikan), namun dalam realitas kehidupan masih

kita dapa mengelopokan manusia yang selalu mengingkari Allah SWT.5

Pada akhirnya, mereka senantiasa meningkatkan kebenaran yang telah

dibawa oleh para Nabi dan Rasulnya. Setiap risalah yang dibawa para Nabi

selalu saja mereka didustakan. Bahkan mereka dengan sengaja menjadikan

diri mereka sebagai penentang setiap kebenaran yang dibawa oleh Rasul dan

orang-orang yang mengikutinya.

5 ibid

 

Page 14: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

14

Kesadaran sebagai makhluk bersifat mutlak. Sedangkan kebenaran

sebagai hamba bisa relatif, banyak yang menolak maka timbullah isme atau

paham, golongan dan ideologi buatan manusia. Komunis telah jatuh karena

hanya terbang dengan sebelah sayapnya. Tidak memanusiakan manusia.

Manusia dianggap robot, kapitalis ternyata bangunan yang tidak berfondasi

kokoh karena hanya kuat di sisi materi saja.

Ketiga, Idiologi, keyakinan dan paham hanya akan menjadi hiasan

belaka tanpa perjuangan. Karena itu manusia yang mengaku sebagai hamba

Allah harus menyadari bahwa dirinya adalah tentara Allah yang siap membela

dan memperjuangkan dakwah Islamiah.

Sebagai prajurit kita harus turut pada garis komando. Harus tertanam

dalam lubuk sanubari bahwa kita hanya bergerak berdasarkan komando dari

Allah SWT dan Rasulnya.

Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Quran Surat at_taubah ayat

41:

⬧◆

◆ →◆❑

→◆

❑☺◼➔⬧

Artinya: Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun

berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan

Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu

Mengetahui.

 

Page 15: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

15

Begitulah selayaknya seorang prajurit bersikap. Dalam keadaan posisi

siap menerima perintah. Ketiga jenis perintah ini senantiasa harus kita jaga,

bertindak berbuat harus dalam bingkai Islam. Maka mesin dakwah akan

berputar kencang.6

Sudirman Tebba adalah seorang da’i yang memiliki pengetahuan yang

cukup mumpuni dalam bidang Dakwah, salah satu pergerakan beliau dalam

bidang Dakwah yang lebih dominan dilakukan yaitu melalui tulisan (da’wah

bil qolam) yang banyak menghasilkan karya-karya yang dapat menjadi

pegangan bagi juru dakwah, mahasiswa hingga masyarakat umum. Bukan

hanya dalam bidang dakwah dari hasil karya-karya Sudirman Tebba namun

juga dalam bidang keilmuan umum.

Beberapa karya beliau dalam bidang dakwah dan keilmuan umum

antara lain, Buku, Menggapai Kesuksesan Hidup, Haji Paska Perang Teluk,

Islam Menuju Paska Reformasi,Nikmatnya bersuci, Bekerja dengan Hati,

jurnalistik baru,hukum media massa dan masih banyak lagi karya-karya

beliau yang menjadi rujukan bagi juru dakwah, mahasiswa dan masyarakat

umum.

Sudirman Tebba merupakan figur untuk diteladani dalam hal kegiatan

dakwah beliau melalui buku karya-karyanya, unsur-unsur dakwahnya dan

strategi dakwahnya. merupakan suatu hal yang menarik untuk di kaji,

sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif.

6 ibid

 

Page 16: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

16

Berdasarkan urain tersebut diatas maka penulis tertarik untuk

membahas skripsi ini dengan judul “Aktifitas Dakwah Sudirman Tebba”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penulis membatasi masalah ini pada aktivitas dakwah Sudirman

Tebba.

2. Perumusan masalah

Penulis dapat merumuskan masalahnya yang meliputi

a. Seperti apakah dakwah Aktivitas Dakwah bil lisan, Dakwah bil Qalam

danDakwah bil hal Sudirman Tebba

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian:

a. Untuk mengetahui aktivitas dakwah Sudirman Tebba.

2. Adapun manfaat penelitian yaitu:

a. Segi akademis

Dapat memberikan kontribusi dan pengetahuan tentang dakwah

Islamiah khususnya bagi pengembang dakwah.

b. Untuk menambah wawasan sekaligus masukan bagi pengkaji sebagai

pijakan para pengemban dakwah yang siap memberikan pemahaman

masyarakat tentang dakwah Islam.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode penelitian

 

Page 17: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

17

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif merupakan

Penelitian yang berusaha menerangkan dan menggambarkan peristiwa

yang terjadi pada subyek penelitian pada masa sekarang kemudian

dijelaskan, dianalisis dan di sajikan sedemikian rupa sehingga merupakan

gambaran yang sistematis, dan mengumpulkan data-data yang akurat.7

2. Subyek dan obyek penelitianta

Subyek penelitian ini adalah Sudirman Tebba. Sedangkan obyek

penelitiannya adalah aktivitas dakwah Sudirman Tebba.

3. Teknik pengumpulan Data

a. Observasi yaitu pengamatan dan pendekatan yang benar terhadap

gejala-gejala yang diteliti

b. Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak,

pewawancara (interviwee) yang mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancarai (interviwee) yang mena mberikan jawaban atas

pertanyaan itu,

Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara secara mendalam,

guna mendapatkan informan dan pihak yang terkait di antaranya dengan

Bapak. Sudirman Tebba segagai nara sumber utama pada skripsi ini,

kemudia para jama’ah pengajian yang di binanya.

c. Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang di peroleh melalui

dokumen-dokumen

4. Teknik penulisan

7 Usman Husaini dan Akbar Purnomo Setiadi Metodologi Penelitian Sosial. (Jakarta PT.

Bumi Aksara)

 

Page 18: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

18

Adapun teknik penulisannya, penulis berpedoman pada buku

pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang di terbitkan oleh CeQDA (Center for Quality

Development Assurance).

E. Sistematika Penulisan

Sistem penulisan ini adalah rangkaian penulisan yang termuat dalam

isi proposal skripsi, dimana antara satu dengan yang lain saling berkaitan

sebagai satu kesatuan yang utuh .ia merupakan deskripsi sepintas dan detail

yang mencerminkan urutan-urutan bahasan dari setiap bab.

Secara keseluruhan isi skripsi ini terdiri dari lima bab. Setiap bab

diberi tanda dengan angka romawi, sedang subbabnya memakai huruf latin

(alfabet latin ) besar dan seterusnya.

Sebagai pengantar dalam sebuah penelitian, maka pendahuluan

menjadi suatu hal penting yang tidak dapat ditinggalkan. Pendahuluan

berisikan latar belakang dari sesuatu yang akan diteliti serta alasan-alasan

mengenai penelitian yang akan dilakukan harus di batasi dan dirumuskan

permasalahan yang akan diangkat tujuan penelitian yang merupakan hal

penting yang harus diketahui, karena merupakan nilai yang menjadi inti

skripsi ini yang akan dikatakan dengan bingkai teoritis dan metode penulisan

yang akan digunakan. Agar diketahui bahwa penelitian yang akan dilakukan

memang layak untuk di angkat, dan agar penelitian yang di lakukan sistematis,

maka di buatlah sistem penulisan. Hal-hal yang di sebutkan di atas, di

 

Page 19: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

19

paparkan di bab I.yang menjadi ukuran dari kesemua isi skripsi yang telah

penulis paparkan di setiap bab.

Pada bab II membahas mengenai landasan teori tentang aktivitas

dakwah, meliputi pengertian aktivitas; bentuk-bentuk aktivitas, Pengertian

dakwah, Unsur-unsur dakwah, obyek Dakwah, media dakwah, tujuan dakwah,

metode dakwah.

Pada bab III, dibahas tentang biografi Sudirman Tebba meliputi latar

belakang keluarga, masa kecilnya, Pendidikannya, perjalanan hidupnya, serta

karya-karyanya. Pembahasan ini bertujuan agar kita dapat mengetahui lebih

dalam siapa itu Sudirman Tebba.

Pada bab IV, membahas aktivitas dakwah Sudirman Tebba, meliputi

metode dakwahbil lisan, dakwah bil Qalam,dan dakwah bil hal Sudirman

Tebba.

Ketika sebuah penelitian apapun bentuknya yang diawali dengan

pendahuluan, maka harus pula di akhiri dengan penutupan yang berisikan

saran-saran yang diberikan oleh peneliti guna lebih memperluas dan

memperkuat Dakwah Islamiyah. Kesimpulan merupakan bab terakhir dari

lima bab yang telah di suguhkan di setiap bab yang telah penulis paparkan satu

persatu dengan rincian dan gambaran-gambaran yang kongrit dan akurat,

sehingga penulis memberikan suatu kesimpulan dari kesemua bab yang sudah

ada dalam skripsi ini, yang berjudul Aktivitas dakwah Sudirman Tebba.

 

Page 20: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

20

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Aktivitas

Pengertian Aktivitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia, “adalah

keaktifan, kegiatan, kesibukan atau bisa juga berarti kerja atau salah satu

kegiatan, kesibukan atau biasa juga berarti kerja atau salah satu kegiatan kerja

yang dilaksanakan tiap bagian dalam suatu organisasi atau lembaga8.

Sedangkan menurut kamus besar ilmu pengetahuan, kata aktivitas9

berasal dari ling: Activity;lat:Activitus: aktif, bertindak, yaitu bertindak pada

diri setiap ekstensi atau makhluk yang membuat atau menghasilkan sesuatu

dengan aktivitas menandai bahwa hubungan khusus manusia dengan dunia.

Manusia bertindak sebagai obyek, alam sebagai obyek manusia mengalih

wujudkan dan mengolah alam. Berkat aktivitas atau kerjanya, manusia

mengikat dirinya dari dunia dan bersifat khas sesuai ciri dan kebutuhannya.

Dan kehidupan sehari-hari banyak sekali aktivitas, kegiatan, atau

kesibukan yang dilakukan manusia. Namun, berarti atau tidaknya kegiatan

tersebut bergantung pada individu tersebut. Karena, menurut Samuel soito

sebenarnya, aktivitas bukan hanya sekedar kegiatan. Beliau mengatakan

bahwa aktivitas, dipandang sebagai usaha mencapai atau memenuhi

kebutuhan.10

8 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, KAMUS BESAR Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1990), Cet. Ke-3, h. 17 9 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Ilmu Pengetahuan, (Jakarta :Grasindo, 2004), h. 682-

683 10 Samuel Soeitoe, Pisikologi Pendidikan 11, (Jakarta: FEUI, 1982), h.52

 

Page 21: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

21

Salah satu kebutuhan manusia adalah menuntut ilmu untuk menjadi

pintar. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka manusia harus belajar

dengan cara bersekolah atau mengikuti tempat-tempat ilmu, membaca buku,

berdiskusi dan kegiatan-kegiatan lain. Ternyata untuk memenuhi suatu

kebutuhan saja manusia harus melakukan berbagai aktivitas.

Seseorang yang ingin mendalami ilmu Agama dan hubungan interaksi

masyarakat yang Islami misalnya, tentu ia harus melakukan aktivitas-aktivitas

yang dapat membantu tercapainya keinginan tersebut. Seperti membaca buku-

buku keagamaan, mengikuti pengajian-pengajian, melakukan diskusi-diskusi

tentang keagamaan dan kemasyarakatan, mengkaji norma-norma ajaran islam

tentang hubungan sesama manusia dan tak kalah pentingnya adalah

mengaplikasikan atau menerapkan ajaran atau ilmu yang telah di dapatkan ke

dalam kehidupan yang nyata.

B. Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Ditinjau dari segi bahasa “dakwah” berarti: panggilan, seruan, atau

ajakan. Bentuk perkataan tersebut dalam bahasa Arab disebut mashdar.

Sedang bentuk kata kerja atau fi'ilnya adalah yang berarti memanggil,

menyeru, atau mengajak, دعوة –يدعو –دعا . Sedangkan orang yang

berdakwah biasa disebut da'i (داعى), dan orang yang menerima dakwah

disebut mad'u (مدعو).11

11 Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997),

h 406

 

Page 22: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

22

Dakwah dengan arti seperti itu dapat di jumpai dalam ayat-ayat al-

Qur'an, misalnya:

⧫◆ ❑⬧ ☺

⧫ ◼ ☺⧫◆

⬧ ⧫⬧◆

⧫✓☺☺

Artinya: Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang

menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan

berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang

berserah diri” (QS. Fushilat: 33)

Tujuannya adalah membangkitkan kesadaran manusia untuk

kembali ke jalan Allah SWT. Upaya memanggil atau mengajak kembali ke

jalan Allah tersebut bersifat ekspansif yaitu memperbanyak jumlah

manusia yang berada di jalan-Nya, sedangkan yang menjadi objek

panggilan ialah manusia yang berada di luar jalan Allah atau yang

meninggalkan jalan-Nya, atau mereka yang sudah berada di jalan Allah

namun baru satu kaki yaitu mereka yang masuk dalam kategori abangan

atau belum menjalankan agama dengan benar, baik di Indonesia maupun

di seluruh dunia.12

Secara definitif, dakwah dirumuskan para ahli dalam teks dan

konteks yang bervariasi. Hal ini terlihat dalam orientasi dan penekanan

bentuk kegiatan. Berikut ini di kemukakan berbagai macam rumusan

definisi dakwah:

12 Ki Moesa . Machfoeld, Filsafat Dakwah, Ilmu Dakwah dan Fenerapannya, (Jakarta:

Bulan Bintang, 2004), h. 16

 

Page 23: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

23

a. Toha Yahya Omar menyatakan bahwa dakwah Islam sebagai upaya

mengajak umat dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai

dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan di dunia dan akhirat.13

b. Syekh Ali Makhfudz, dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin memberikan

definisi dakwah sebagai berikut.

و د الهو ي ال لى ع اس الن ث ح ر ك نمهالن ع يههالن و ف ورهعم لب رهمل اىل آلج او ل اج ع الة اد ع س اب وزهوفهي ل

Artinya: “Mendorong manusia agar memperbuat kebaikan dan menurut

petunjuk, menyeru mereka berbuat kebajikan dan melarang

mereka dari perbuatan munkar agar mereka mendapat

kebahagiaan di dunia dan akhirat.14

c. Hamzah Ya'qub mengatakan “Dakwah adalah mengajak umat manusia

dengan hikmah (kebijaksanaan) untuk mengikuti petunjuk Allah dan

Rasul-Nya”.15

d. Menurut. Hamka dakwah adalah seruan dan panggilan untuk menganut

suatu pendirian yang pada dasarnya berkonotasi positif dengan

substansinya terletak pada aktivitas yang memerintahkan amar ma'ruf nahi

munkar.

e. Syaikh Abdullah Ba'alawi seperti yang dikutip Muhamad ardani

mengatakan dakwah adalah mengajak, membimbing, dan memimpin orang

yang belum mengerti atau sesat jalannya dari agama yang benar untuk di

alihkan ke jalan ketaatan kepada Allah, menyuruh mereka berbuat baik

13 Toha Yahya Omar, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Wijaya, 1992), h. 1. 14 Ali Mahfudz, Hidayatul Murshyidin, Terj. Chadijah Nasution, (Yogyakarta: Tiga A,

1970), h. 17 15 Hamzah Ya’qub, Publisistik Islam; Teknik Dakwah dan Leadership, (Bandung:

Diponegoro, 1981), h. 13.

 

Page 24: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

24

dan melarang mereka berbuat jelek agar mereka mendapat kebahagiaan di

dunia dan akhirat.16

f. Syaikh Muhammad Abduh mengatakan dakwah adalah menyeru kepada

kebaikan dan mencegah dari yang munkar adalah fardhu yang diwajibkan

kepada setiap muslim.17

Dari pemaparan diatas dapat didefinisikan dan dipahami bahwa

pengertian dakwah adalah sebagai berikut :

a. Perilaku muslim dalam menjalankan Islam sebagai agama dakwah, yang

dalam prosesnya melibatkan unsur da’i, pesan dakwah, metode, media,

dan mad'u dalam mencapai tujuan dakwah yang melekat dengan tujuan

Islam sepanjang zaman dan di setiap tempat.

b. Proses internalisasi, transformasi, transmisi, dan difusi ajaran Islam.

2. Unsur-Unsur Dakwah

Adapun unsur-unsur dakwah tersebut adalah sebagai berikut:

a. Da'i

Pada prinsipnya seseorang yang telah mengaku dirinya sebagai

seorang muslim adalah da'i (pelaku dakwah). Setiap muslim yang mukalaf

wajib menyampaikan dakwahnya kepada orang lain sesuai dengan

kemampuannya masing-masing. Dan sebagai seorang juru dakwah

sekurang-kurangnya harus memiliki hal-hal sebagai berikut:

Pertama, sanggup dalam menyelesaikan beban yang ditegaskan

kepada dirinya khususnya dalam mempertahankan ajaran agama sebagai

16 Moh. Ardani, Memahami Permasalahan Fiqih Dakwah, (Jakarta: PT. Mitra Cahaya

Utama, 2006), h. 10 17 Sayyid M. Nuh, Dakwah Fardiyyah dalam Manhaj Amal Islam, (Solo: Citra Islami

Press, 1996), h. 13-16

 

Page 25: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

25

kebenaran yang mutlak, dan menyebarluaskan nilai-nilai keagamaan

sebagai keyakinan dan prinsip hidup yang benar. Kedua, mampu merubah

hidup manusia menjadi lebih berharga (bernilai), dan juga memberi

kemampuan kepada mereka untuk menjadikan hidupnya di dunia ini

sebagai investasi kehidupannya di akhirat kelak. Ketiga, pribadi yang

selalu eksis dan konsisten terhadap tujuan dakwah. 18

b. Mad'u

Mad'u adalah segenap manusia. Terlepas apakah ia sebagai

makhluk individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat. Pada dasarnya

manusia dalam pandangan Islam terbagi kedalam dua kelompok, yakni

kelompok yang telah menyatakan dirinya sebagai muslim dan kelompok

manusia yang di luar Islam. Kedua golongan inilah yang akan menjadi

sasaran dakwah.

Dalam perspektif psikologi manusia hanya dapat didekati dari tiga

pendekatan. Pertama, manusia sebagai makhluk individu memiliki

keinginan yang harus terpenuhi secara seimbang, yakni kebutuhan akan

material (kebendaan), pemenuhan aspek ini akan memberikan kesenangan

terhadap kehidupan manusia. Kemudian kebutuhan (spiritual) dalam

pemenuhan aspek ini akan memberikan suatu ketenangan, ketentraman,

dan kedamaian dalam hatinya. Dan selanjutnya adalah kebutuhan

kemasyarakatan (sosial). Pemenuhan aspek ini akan membawa kepada

kepuasan hidupnya.

18 Jamalludin Kafie, Psikologi Dakwah, (Surabaya: PT. Indah. Surabaya, 1993), h.31

 

Page 26: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

26

Kedua, sebagai makhluk sosial manusia cenderung untuk selalu

hidup berkelompok dan selalu berinteraksi dengan sesamanya. Oleh

karena itu. secara esensial manusia dapat survive di muka bumi ini apabila

ia (manusia) dapat bekerja sama dengan yang lainnya. Dalam kehidupan

bermasyarakat manusia tidak dapat hidup sekehendaknya, dikarenakan

manusia telah terikat dengan aturan-aturan atau norma yang telah berlaku

di lingkungannya. Menurut Jamalludin Kafie dalam bukunya psikologi

dakwah,19 mengemukakan bahwasanya manusia terikat dalam sistem

hidup tiga dimensi, yakni dimensi cultural (kebudayaan dan peradaban).

Dimensi structural (bentuk hubungan sosial). Dan dimensi normatif (tata

krama dalam kehidupan sosial).

Ketiga, manusia sebagai makhluk yang berketuhanan akan

menampilkan sikap, tingkah laku serta apresiasinya untuk menemukan

Sang Maha Pencipta. Dalam sejarah perkembangan manusia untuk

pertama kalinya manusia adalah menyembah benda-benda (Dinamisme),

dan manusia menyembah roh halus, dewa-dewa dan makhluk immeterial

lainnya (Animisme), sampai akhirnya manusia menemukan hakikat Tuhan

melalui pelantara agama.

Menurut Jalalludin Rahmat dalam bukunya metode penelitian

komunikasi20 mengemukakan Bahwasanya, prilaku manusia merupakan

hasil interaksi dalam tiga sub sistem yang saling mempengaruhi. Tiga sub

sistem tersebut adalah Id, yaitu bagian kepribadian yang menyimpan

19 ibid 20 Jalalludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

1994), h. 20

 

Page 27: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

27

sebuah motivasi biologis manusia yang dalam bahasa agama disebut

dengan nafsu. Ego, yang memiliki fungsi sebagai mediator dan

penyimpanan antara keinginan-keinginan yang manusiawi serta juga

keinginan hewani. Superego, dalam hal ini ia adalah posisi kepribadian.

Seperti hati nurani yang merupakan internalisasi terhadap norma-norma

sosial serta kultur dari masyarakat. Dalam pandangan behaviorisme,

manusia sangat di pengaruhi oleh lingkungannya, karena lingkungan

memiliki peranan yang sangat penting dalam mengendalikan prilaku

manusia.

Apabila seorang juru dakwah telah mampu mengenali tipologi

objek dakwahnya dari berbagai segi, maka sedikit dan juga banyaknya

dakwah akan mengalami sebuah keberhasilan dengan baik. Dengan

demikian studi analisis akan keberadaan objek dakwah adalah satu hal

yang sangat penting untuk dikaji lebih dalam lagi sehinga menemukan

langkah-langkah dan strategi didalam berdakwah.

c. Pesan

Pada dasarnya pesan dakwah tergantung kepada tujuan yang akan

dicapai, yang bersumber dari Al-Quran dan Al-hadits. Kedua pedoman ini

merupakan kumpulan pengetahuan yang bersifat global. Untuk

memahaminya di butuhkan orang-orang tertentu yang memiliki keahlian,

khususnya dalam penguasaan bahasa Arab serta ilmu-ilmu lainnya demi

keberhasilan pesan yang akan disampaikan dalam berdakwah.

 

Page 28: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

28

Materi yang akan di sampaikan hendaknya di pilih secara cermat

yang di sesuaikan dengan situasi dan juga kondisi serta konteks di mana

objek itu berada. Sehingga dakwah itu pun benar-benar dapat bersentuhan

dengan konfleksitas dan problematika masyarakat sebagai sasaran objek

dakwah.

Ketika pengembangan dunia mulai bergeser ke arah penguasaan

ilmu pengetahuan modern serta berbagai teknologi, maka materi-materi

dakwah harus mampu menjawab perkembangan tersebut. Quraish

Shihab,21 mengemukakan. Bahwasanya materi dakwah harus menitik

beratkan kepada hubungan antara ilmu dan ajaran Islam. Materi dakwah

harus diarahkan kepada tiga hal penting. Yaitu, mewujudkan satu kesatuan

pendorong terhadap setiap pribadi dan juga masyarakat guna untuk

meninggalkan amal usaha. Dan memelihara satu tingkat etika dalam

melaksanakan tugas sehari-hari.

d. Metode

Menurut Endang Saifudin Anshari dalam bukunya yang berjudul

wawasan Islam22 mengemukakan bahwasanya metode dalam arti yang luas

itu mencakup strategi, taktik dan teknik dakwah. Karena dalam

pelaksanaan dakwah itu erat sekali kaitannya dengan strategi, maka dalam

proses pcngimplementasiannya harus terlebih dahulu memperhatikan asas-

asas sebagai berikut : Asas filosofis, yang di dalamnya membahas tujuan-

tujuan yang hendak di capai. Asas kemampuan dan keahlian da'i. Asas

sosiologis yang di dalamnya membahas tentang situasi dan kondisi sasaran

21 Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1997), h. 200 22 Endang Saefudin Anshari, Wawasan Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993),

h. 180

 

Page 29: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

29

dakwah, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya. Asas

psikologis yakni membahas unsur-unsur kejiwaan manusia.

Slamet MA,23 membagi metode dakwah menjadi beberapa bagian.

Yaitu cara tradisional dan cara modern. Cara tradisional yang dimaksud

Slamet adalah metode ceramah, sedangkan cara modern yaitu metode

diskusi, seminar dan sejenisnya. Kedua dari segi cara penyampaian, yaitu

penyampaian langsung dan penyampaian tidak langsung. Penyampaian

langsung seperti tatap muka, di mana antara komunikator dengan

komunikan saling berhadapan. Sedangkan metode tidak langsung adalah

seperti dakwah yang dilakukan dengan menggunakan sarana dan

prasarana, seperti media cetak maupun media elektronik. Ketiga dari segi

penyampaian isi, metode ini mencakup dalam penyampaian isi secara

bertahap dan penyampaian isi secara serentak.

e. Media

Media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan

sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Media

dakwah ini dapat berupa barang, orang, tempat, kondisi tertentu.

Dakwah adalah sebuah sistem yang di dalamnya dibangun oleh

beberapa unsur atau komponen yang saling berkaitan. Unsur atau

komponen itu adalah salah satunya adalah media, maka dalam hal ini

media dakwah memiliki peranan dan kedudukan yang sama dengan

komponen-komponen yang lain seperti metode dakwah, subjek dakwah,

materi dakwah dan lain sebagainya yang berperan dalam proses dakwah.

23 Slamet , Prinsip-prinsip Metodologi Dakwah, (Surabaya: PT. Al-Ikhlas, 1994), h. 80-86

 

Page 30: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

30

Karena begitu pentingnya penggunaan media dalam proses

dakwah, maka menurut Asmuni Syukur.24 Mengemukakan bahwasanya

dalam memilih media dakwah harus terlebih dahulu memperhatikan

prinsip-prinsip sebagai berikut :

Pertama, tidak ada satu media pun yang paling baik untuk

keseluruhan masalah atau tujuan dakwah. Kedua, adalah media yang telah

di pilih itu sesuai dengan tujuan dakwah yang akan di capai. Ketiga, media

yang dipakai sesuai dengan kemampuan sasaran dakwahnya. Keempat,

dalam pemilihan media hendaknya dilakukan dengan cara objektif bukan

atas dasar kemauan dan kesenangan belaka. Kelima, media harus terlebih

dahulu dipertimbangkan secara efektif dan efisien.

Adapun beberapa media yang dapat dipergunakan sebagai media

dakwah di antaranya adalah : lembaga-lembaga pendidikan formal dan non

formal. Lingkungan keluarga. Organisasi-organisasi Islam. Media massa

baik itu media elektronik (televisi, radio, internet) atau media cetak (koran,

majalah, buletin) dan seni budaya.

3. Metode Dakwah (Thariqah al-Da'wah)

Dari segi etimologi Kamus Bahasa Indonesia25 “metode” berasal dari

dua kata yaitu “meta” (melalui) dan “hodos” (jalan, cara).26 Dengan demikian

kita dapat artikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui

untuk mencapai suatu tujuan. Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode

24 Asmuni Syukur, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: PT. Al-ikhlas, 1983),

h. 166 25 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta Balai Pustaka , 2002 26 Arifin Muhamad Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), h. 61.

 

Page 31: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

31

berasal dari bahasa Jerman methodica, artinya ajaran tentang metode. Dalam

bahasa Yunani “metode'' berasal dari kata methodos artinya jalan yang dalam

bahasa Arab disebut thariq. Metode berarti cara yang telah diatur dan melalui

proses pemikiran untuk mencapai suatu maksud.

Sedangkan secara terminologi “metode” adalah ilmu pengetahuan

yang mempelajari tentang cara-cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai

tujuan dengan hasil yang efektif dan efisien. Efektif artinya antara biaya,

tenaga, dan waktu dapat seimbang. Sedangkan efisien atau sesuatu yang

berkenaan dengan pencapaian suatu hasil. Jadi “metode dakwah” adalah ilmu

pengetahuan yang mempelajari cara-cara berdakwah untuk mencapai suatu

tujuan dakwah yang efektif dan efisien.27

Mengenai metode dakwah ini, Amir Ihsan Islahi menegaskan tentang

metode yang digunakan oleh para Rasul saw bahwa:

“Metode-metode para rasul adalah metode yang paling modern dan

maju pada zamannya, dan senantiasa mengalami perubahan sejalan dengan

perubahan situasi, kondisi serta kemajuan budaya. Ini merupakan bukti bahwa

memaksakan suatu metode tertentu saja tidaklah di benarkan. Sebaliknya para

da'i haruslah menggunakan metode-metode yang sedang menjadi mode di

jaman mereka sendiri agar upaya dan kemampuan mereka bisa lebih manfaat

dan membuahkan hasil.28

Keterangan di atas menunjukkan bahwa metode dakwah tidak baku

dan tidak statis. Dakwah Islam memiliki metode yang fleksibel dan tidak

27 Asmuri Syakir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: al-Ikhlas, 1983), h. 21 28 Amir Ihsan Islahi, Serba-serbi Dakwah, Ahli Bahasa Hakim Lukman, (Bandung:

Pustaka, 1989), h. 56

 

Page 32: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

32

sedikit jumlahnya. Bagi seorang da'i mengetahui dakwah yang baik itu sangat

diperlukan karena dengan mengetahui metode-metode seorang dapat

menentukan strategi dakwah yang akan digunakan dalam menyampaikan

dakwah kepada masyarakat dengan kondisi tertentu sehingga materi yang

disampaikan dapat di pahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Secara global metode dakwah ada tiga yaitu; Hikmah, Mauizhah

Hasanah dan Mujadalah billati hiya ahsan. Ketiga metode tersebut banyak

digunakan oleh para nabi dan rasul, sahabat dan tabi'in serta para ulama-

ulama terdahulu dan sekarang, karena metode tersebut bersumber dari al-

Qur'an surat al-Nahl: 125:

◼ ◼◆

☺⧫

⬧→❑☺◆ ◆⧫

◆ ◆❑➔

◼ ☺ ⧫

◆❑➔◆ ◼

⧫⧫☺

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dial ah yang lebih mengetahui tentang

siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS: al-Nahl:

125)

Pertama. hikmah secara etimologi dapat berarti keadilan, ilmu, murah

hati, kenabian, al-Qur'an, al-Hadis serta illat (sebab), seperti ungkapan “ma

nikmah at-tasyri'“ yang berarti sebab diturunkan syariah.29 Berdasarkan

makna-makna tersebut, para ulama berbeda dalam mendefinisikannya.

29 Ibnu Manshur, Lisan al-Arab, (Beirut: Dar al-Fikr, 1990), jilid 12, h. 140-143.

 

Page 33: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

33

Al-Raghib al-Isfahani dalam Mufradat al-Qur'un mengatakan, a!-

hikmah adalah mencapai kebenaran dengan ilmu dan akal. Menurut beliau

kata hikmah jika disandarkan kepada Allah swt maka berarti mengetahui dan

pencipta segala sesuatu dengan sempurna, namun jika di sandarkan kepada

manusia maka akan berarti mengetahui segala yang ada dan melakukan segala

kebaikan.30

Abu Hayyan dalam al-Bahr al-Muhith mengatakan, al-Hikmah adalah

menempatkan sesuatu pada tempatnya atau kebenaran dalam perkataan dan

perbuatan.31

Ibn Katsir mengatakan, kata al-Hikmah berarti segala sesuatu yang

benar dalam perkataan dan perbuatan sehingga dapat meletakkan sesuatu pada

tempatnya.32

Sedangkan Syekh Zamakhsyari dalam kitabnya “al-Kasyaf”, al-hikmah

adalah perkataan yang pasti dan benar. Ia adalah dalil yang menjelaskan

kebenaran dan menghilangkan keraguan atau kesamaran.33

Sebagai metode dakwah, al-Hikmah diartikan bijaksana, akal budi

yang mulia, dada yang lapang, hati yang bersih, dan menarik perhatian orang

kepada agama dan Tuhan (Allah Swt).34

Kedua, mau'izhah hasanah secara etimologi terdiri dari dua kata, yaitu

mau'izhah dan hasanah. Kata mau'izhah berasal dari kata wa'adza-ya'idzu-

wa'dzan-idzatan yang berarti; nasihat, bimbingan, pendidikan dan

30 Al-Raghib al-Isfahani, Mufradat al-Qur’an, (Beirut: Dar al-Mishriyyat, t.th.), h. 127. 31 Abu Hayyan, al-Bahr al-Muhith, (Beirut: Dar al-Fikr), Jilid 1, h. 184 32 Ibn Katsir, Tafsir Ibn Katsir, jilid 1, h. 184 33 Munzier Suparta dan Harjani Hefni, ed., Metode Dakwah, h. 10. 34 Ibid., h. 10.

 

Page 34: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

34

peringatan.35 Sementara kata hasanah merupakan kebaikan dari sayyi'ah yang

artinya kebaikan lawannya kejelekan.

Adapun pengertian beberapa pendapat antara lain:

a. Menurut Imam Abdullah bin Ahmad an-Nasafi yang dikutip oleh H.

Hasanuddin adalah sebagai berikut:

“Al-mau'izhah al-hasanah” adalah (perkataan-perkataan) yang tidak

tersembunyi bagi mereka, bahwa engkau memberikan nasihat dan

menghendaki manfaat kepada mereka atau dengan alQur'an.36

b. Abd. Hamid al-Bilali menjelaskan bahwa “mau'izhah hasanah”

merupakan salah satu manhaj (metode) dalam dakwah untuk mengajak ke

jalan Allah dengan memberikan nasihat atau membimbing dengan lemah

lembut agar mereka mau berbuat baik.37

Mau'izhah hasanah dapatlah diartikan sebagai ungkapan yang

mengandung unsur bimbingan, pendidikan, pengajaran, kisah-kisah, berita

gembira, peringatan, pesan-pesan positif (wasiat yang bisa di jadikan pedoman

dalam kehidupan agar mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat).

Ketiga, al-Mujadalah bi-al-lati hiya ahsan. Secara etimologi lafazh

mujadalah diambil dari kata “jadala” yang bermakna memintal, melilit.

Apabila ditambahkan alif pada huruf jim yang mengikuti wazan faa'ala, “Jaa

dala” dapat bermakna berdebat, dan “mujadalah” bermakna perdebatan.38

35 Ibnu Manshur, Lisan al-Arab, (Beirut: Dar al-Fikr, 1990), jilid VI, h. 466. 36 Hasanuddin, Hukum Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 37. 37 Abdul Hamid al-Bilali, Fiqh al-Dakwah fi Ingkari al-Munkar, (Kuwait: Dar al-Dakwah,

1989), h. 260 38 Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997),

h. 175

 

Page 35: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

35

Quraish Shihab, , mengartikan bahwa kata 'jadala” dapat bermakna

menarik tali dan mengikatnya guna menguatkan sesuatu. Orang yang berdebat

bagaikan menarik dengan ucapan untuk meyakinkan lawannya dengan

menguatkan pendapatnya melalui argumentasi yang disampaikan.

Menurut Ali al-Jarisyah, dalam kitabnya Adab al-Hiwar wa al-

Munadzarah, mengartikan bahwa “al-Jidal” secara bahasa dapat bermakna

pula “Datang untuk memilih kebenaran” dan apabila berbentuk isim “al-

Jadlu” maka berarti pertentangan atau persetujuan yang tajam”.39

Dari segi terminologi (istilah) terdapat beberapa pengertian al-

Mujadalah (suwar). Al-Mujadalah berarti upaya tukar pendapat yang

dilakukan oleh dua orang secara sinergis, tanpa adanya suasana yang

mengharuskan lahirnya permusuhan di antara keduanya.40

Sedangkan Sayyid Muhammad Thantawi ialah suatu upaya yang

bertujuan untuk mengalahkan pendapat lawan dengan cara menyajikan

argumentasi dan bukti yang kuat.41

Dalam tafsir an-Nasafi, kata ini mengandung arti:

Berbantahan dengan baik yaitu dengan jalan yang sebaik-baiknya dalam

mujadalah, antara lain dengan perkataan yang lunak, lemah lembut, tidak dengan ucapan yang kasar atau dengan mempergunakan sesuatu

(perkataan) yang bisa menyadarkan hati, membangunkan jiwa dan

menerangi akal pikiran, ini merupakan penolakan bagi orang yang

enggan melakukan perdebatan dalam agama.42

39 Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2000), h. 553. 40 World Assembly of Muslim Youth (WAMY), Fii Ushul al-Hiwar, (Maktabah Wahbah:

Kairo, Mesir) diterjemahkan oleh Abdus Salam M. dan Muhil Dafir, dengan judul terjemahan

“Etika Diskusi”, (Era Inter Media, 2001), h. 21 41 Sayyid Muhammad Thantawi, Adab al-Khiwar fil Islam, Dar al-Nahdhah, Mesir,

diterjemahkan oleh Zuhaeri Misrawi dan Zamroni Kamal, (Jakarta: Azan, 2001), pada Kata

Pengantar. 42 Hasanuddin, h. 38

 

Page 36: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

36

Dengan berbagai pengertian dan pendapat yang di kemukakan oleh

para pakar, dapatlah diambil suatu kesimpulan bahwa “Mujadalah” merupakan

tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, tanpa

melahirkan permusuhan dengan tujuan agar lawan menerima pendapat yang di

ajukan dengan memberikan argumentasi dan bukti-bukti yang kuat. Antara

satu dengan lainnya saling menghargai dan menghormati pendapat keduanya

berpegang kepada kebenaran, mengakui kebenaran pihak lain dan ikhlas

menerima hukuman kebenaran tersebut.

4. Tujuan Dakwah (Maqashid al-Da’wah)

Tujuan dakwah merupakan suatu rangkaian kegiatan atau proses,

dalam rangka mencapai suatu tujuan. Jadi tujuan dakwah adalah mengajak

umat manusia kepada jalan yang benar yang diridhai Allah SWT, agar hidup

bahagia dan sejahtera di dunia dan akhirat.43

Sedangkan menurut. Didin Hafidhuddin dalam bukunya Dakwah

aktual menerangkan tujuan dakwah secara umum adalah mengubah perilaku

sasaran dakwah agar mau menerima ajaran Islam dan mengamalkannya dalam

dataran kenyataan kehidupan sehari-hari baik yang bersangkutan dengan

masalah pribadi, keluarga, maupun sosial kemasyarakatannya agar terdapat

kehidupan yang penuh dengan keberkahan samawi dan keberkahan ardhi (Al-

A'raf: 96) mendapat kebaikan dunia dan akhirat serta terbebas dari azab neraka

(al-Baqarah: 202-202).44

Ki Moesa A. Machfoeld juga pernah mengatakan di dalam bukunya

bahwa tujuan dakwah adalah mempertemukan kembali fitrah manusia dengan

43 Hasanuddin, Manajemen Dakwah, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 1996), h. 58-62. 44 K.H. Didin Hafidhuddin, Dakwah Aktual, (Jakarta: Gema Insani Press, 1998), h. 78.

 

Page 37: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

37

agama atau menyadarkan manusia supaya mengakui kebenaran Islam dan mau

mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi orang baik. Menjadikan orang

baik itu berarti menyelamatkan orang itu dari kesesatan, kebodohan,

kemiskinan dan keterbelakangan.45

Syekh Ali Mahfudz juga mengatakan, bahwa tujuan dakwah terdiri

dari lima perkara, yaitu;

a. Menyiarkan tuntunan Islam, membetulkan aqidah, dan meluruskan amal

perbuatan manusia, terutama budi pekerti.

b. Memindahkan hati dari keadaan yang jelek kepada keadaan yang baik.

c. Membentuk persaudaraan dan menguatkan tali persatuan di antara kaum

muslimin.

d. Menolak faham atheisme, dengan mengimbangi cara-cara mereka bekerja.

e. Menolak syubhat-syubhat, bid'ah, dan khurafat atau kepercayaan yang

tidak bersumber dari agama dengan mendalami ilmu ushuluddin.46

Namun Moh. Ardani menyatakan bahwa tujuan dakwah terdiri dari

tujuan umum (mayor objektive) dan tujuan khusus (minor objektive).47

a. Tujuan Umum

Tujuan umum dakwah adalah mengajak umat manusia (meliputi

orang mukmin, kafir atau musyrik) kepada jalan yang benar yang diridhai

Allah agar dapat hidup bahagia sejahtera di dunia dan akhirat.

b. Tujuan Khusus

45 Ki Moesa A. Machfoeld, Filsafat Dakwah, op. cit., h. 13 46 Hasanuddin, Hukum Dakwah: Tinjauan Aspek Hukum dan Berdakwah di Indonesia

(Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h.33-34 . 47 Moh. Ardani, Memahami Permasalahan Fiqih Dakwah, (Jakarta: PT. Mitra Cahaya

Utama, 2006), h. 10

 

Page 38: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

38

Tujuan khusus dakwah merupakan perumusan tujuan sebagai

perincian dari tujuan umum dakwah. Tujuan ini di maksudkan agar dalam

pelaksanaan seluruh aktivitas dakwah dapat di ketahui ke mana arahnya,

ataupun jenis kegiatan apa yang hendak di kerjakan, kepada siapa

berdakwah, dengan cara yang bagaimana dan sebagainya secara terperinci.

Di bawah ini akan diuraikan tujuan khusus dakwah sebagai terjemahan

dari tujuan umum dakwah:

1) Mengajak umat manusia yang sudah memeluk agama Islam untuk

selalu meningkatkan taqwanya kepada Allah.

2) Mengajak umat manusia yang belum beriman agar beriman kepada

Allah (memeluk agama Allah)

3) Mendidik dan mengajarkan anak agar tidak menyimpang dari

fitrahnya.48

Dari tujuan di atas, penulis menarik sebuah kesimpulan bahwa tujuan

dakwah bukanlah sebuah kegiatan untuk mencari atau memperbanyak

pengikut, tetapi kegiatan mempertemukan fitrah manusia dengan Islam atau

menyadarkan orang yang didakwahi (mad'u) tentang perlunya bertauhid dan

berperilaku baik, melaksanakan perintahnya dan meninggalkan larangan-Nya

guna memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

5. Media Dakwah

Media adalah segala yang membantu juru dakwah dalam

menyampaikan dakwahnya secara efektif dan efisien.49 Media merupakan

jamak dari bahasa latin yaitu “median” yang berarti perantara. Media dakwah

48 Moh. Ardani, MemahamiFiqih Dakwah,( Jakarta : PT Mitra Cahaya Utama, 2006), h 10 49 Abdul Karim Zaidan, Dasar-dasar Ilmu Dakwah, (Jakarta: Media Dakwah, 1984), h.

225.

 

Page 39: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

39

berarti segala macam alat yang dapat di pergunakan da'i dalam menyampaikan

dakwahnya kepada masyarakat.

Media sebagai salah satu aspek dakwah sangat erat hubungannya

dengan kondisi seruan dakwah, maka alat apapun yang di gunakan da'i harus

sesuai dengan kondisi mad'u.

Asmuni Syakir mengatakan, ada beberapa faktor yang harus

dipertimbangkan dalam penggunaan media yaitu tujuan yang di capai, materi

yang akan disampaikan, situasi sasaran dakwah, kemampuan da'i dalam

menggunakan media, kualitas media, ketersediaan, efektifitas dan

efesiensinya.50

Faktor-faktor ini lah yang harus diperhatikan dalam menentukan

penggunaan media, karena mengingat dewasa ini kita dihadapkan pada

perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat canggih, bila dakwah

berjalan tanpa mengantisipasi kehadiran era informasi dan globalisasi dengan

langkah cermat, kreatif dan positif maka sudah dipastikan hasilnya akan

berupa kesia-sian belaka.

Media dakwah secara garis besar dapat di kategorikan kepada:

a. Lisan, merupakan media yang paling mudah penggunaannya yaitu dengan

mempergunakan lidah dan suara.

b. Tulisan, media ini berfungsi untuk menggantikan keberadaan da'i dalam

proses berdakwah. Banyak sekali manfaat yang dapat diambil dari dakwah

melalui tulisan, baik itu kitab-kitab, buku, majalah, artikel, novel, dan

sebagainya yang merupakan alat komunikasi antara da'i dan mad'u.

50 Asmuni syukur. Dasar-dasar strategis Dakwah, ( Surabaya : Al ikhlas, 1983) , h 46

 

Page 40: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

40

c. Lukisan/gambar ilustrasi, media ini berfungsi sebagai penarik perhatian

dan minat mad'u dan mempertegas pesan dakwah.

d. Media audio visual, media ini dapat merangsang indera penglihatan dan

pendengaran. Pada perkembangan masa kini media audio visual banyak

sekali dijadikan da'i sebagai alat yang paling efektif dan efisien dalam

menyampaikan pesan dakwah.

Banyak sekali bentuk-bentuknya, seperti televisi, radio, internet,

handphone, dan sebagainya.

e. Akhlak, media ini adalah suatu bentuk pelaksanaan seorang da'i sebagai

manifestasi dalam memberikan contoh dan teladan yang baik kepada

mad'u.51

Anwar Mas'ari menyebutkan beberapa media dan sarana yang

diperlukan oleh juru dakwah antara lain:

a. Mimbar dalam khitobah

b. Qalam dan khitobah

c. Masrah (pementasan) malhamah (drama)

d. Seni suara dan seni bahasa

e. Medan dakwah

f. Alat bantu perlengkapan.52

Sedangkan menurut Zaini Muhtarom, media yang dapat dijadikan

sebagai media dakwah secara umum dibagi ke dalam beberapa bentuk

diantaranya:

1) Media Lisan

51 Hamzah Ya’qub, Publisistik Islam; Teknik Dakwah dan Leadership, (Bandung:

Diponegoro, 1981), h. 117-118. 52 Anwar Mas’ari, Studi Tentang Ilmu Dakwah, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1981), h. 86.

 

Page 41: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

41

Di banding dengan media lain, media lisan merupakan suatu media yang

sering digunakan karena sifatnya yang praktis dan ekonomis. Termasuk di

dalamnya media lisan adalah diskusi, khutbah, ramah tamah dan

sebagainya.

2) Media Cetak

Dikenal juga sebutan media tulisan, ide-ide pemikiran dan ajaran Islam

yang dituangkan dalam bentuk tulisan seperti surat kabar, buletin spanduk,

majalah dan sebagainya.

3) Media Elektronik

Media elektronik merupakan suatu media yang lahir karena pemikiran

manusia dalam bidang teknologi modern. Pada media ini emosi dan

ketegangan penonton atau pendengar dapat terpancing melalui tingkah

laku, kata-kata ataupun suara yang di hasilkan termasuk dalam media jenis

ini meliputi radio, televisi, tape, film dan lain sebagainya.

4) Media Organisasi

Organisasi dakwah merupakan alat pelaksanaan dakwah, agar dapat

mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien maka

lewat organisasi sosial maupun keagamaan, dakwah dapat terus

dilaksanakan dalam setiap kegiatan intern ataupun ekstern.

5) Media seni dan Budaya

Media ini merupakan suatu media yang sangat diminati dan akan terus

diwariskan pada generasi selanjutnya. Dakwah lewat seni dan budaya

sudah di lakukan oleh masyayikh (para guru) atau da’i-da’i terdahulu dan

 

Page 42: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

42

sekarang. Seperti wayang, gamelan, seni sastra dan sebagainya. Selain

media seni dan budaya, dakwah dapat di lakukan melalui seni bahasa dan

seni suara, seperti syiar-syair agama ataupun musabaqoh tilawatil

Qur’an.53

53 Zaini Muhtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah Islam, (Yogyakarta: Al-Amin Press,

1996, h. 115

 

Page 43: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

43

BAB III

RIWAYAT HIDUP SUDIRMAN TEBBA

A. Profil Kehidupan serta pendidikan Sudirman Tebba

Keluarga dan masa kecilnya Sudirman Tebba lahir di Desa Tebba

Kecamatan Salomekko Kabupaten Bone Sulawesi selatan. Ia lahir sebagai

bungsu dari tiga bersaudara yang semuanya adalah laki-laki, tetapi kakaknya

yang kedua meninggal waktu masih berumur empat tahun

Pada tahun 1965 beberapa bulan sebelum meletus G 30S/PKI

Sudirman kecil. Ibu dan kakak pertamanya merantau ke Jambi Sumatera untuk

menyusul Ayahnya yang telah merantau ke sana lima tahun sebelumnya.

Ayahnya berprofesi sebagai petani, nelayan dan tukang kayu, bahkan sedikit

mengetahui jampi-jampi untuk mengobati orang sakit dan ibunya bisa

menjahit, sehingga kadang-kadang tetangga datang minta dijahitkan

pakaiannya dengan memberikan upah sekedarnya. Ia bisa jampi-jampi untuk

pengobatan sangat penting, karena waktu itu di kampung belum ada dokter,

sehingga satu-satunya cara pengobatan yang dikenal masyarakat adalah

pengobatan tradisional, seperti jampi-jampi dan ramuan yang terbuat dari

daun-daunan. 54

Dengan pekerjaannya itu, ayahnya menjadi terkenal di kampung dan

kehidupan keluarganya relatif lebih makmur dibandingkan dengan

kebanyakan orang di kampung. Banyak tetangga datang bertanya kepada

54Profil Biografi Alumni Fakultas Syari’ah dan Hukum, “Mereka yang Terpilih”, Edisi 1,

h.199

 

Page 44: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

44

ayahnya bacaan atau jampi-jampi atau kiat untuk hidup lebih makmur. Mereka

mengira bahwa bacaan semacam zikir atau jampi-jampi agar hidup lebih

makmur. Ayahnya selalu menjawab bahwa dia tidak menggunakan jampi-

jampi dan menasehati mereka bahwa kalau mau hidup lebih baik harus bekerja

keras dan jangan hanya mengandalkan satu pekerjaan, karena setiap pekerjaan

pasti ada resikonya. Ketika terjadi resiko, maka pekerjaan itu terganggu dan

hidup bisa menjadi melarat. Misalnya kalau hanya bertani, tanam padi, bila

padi terganggu karena kemarau petani waktu itu di kampung hanya tadah

hujan. belum ada pengairan atau serangan hama. maka sulit memenuhi

kebutuhan pangan. Itu sebabnya hanya juga menjadi nelayan yang sewaktu-

waktu turun ke laut mencari ikan, bahkan dia juga tukang kayu yang bisa juga

buat lemari, rumah dan perahu, termasuk perahu besar yang bisa melayari

antar pulau.55

Latar Belakang pendidikan dan Studinya. Di Jambi, tepatnya sungai

Lam bur Tanjung Jabun, Sudirman kecil masuk sekolah Dasar (SD) dan itu

adalah satu-satunya sekolah yang ada di kampung itu. Tidak ada sekolah van

lebih tinggi dan sekolah agama (madrasah ), ia ikut pelajaran agama yang

diselenggarakan di masjid. Itu sebabnya orang tuanya berpikir untuk pindah ke

kota agar bisa hidup lebih baik dan anak-anak bersekolah sampai tinggi.

Setelah berpikir panjang akhirnya mereka memutuskan untuk ikut saudara-

saudara yang pindah ke Jakarta. Pindah ke Jakarta pada 1973. orang tuanya

menjual hartanya kemudian perahu yang disewakan untuk mengambil kayu

55ibid

 

Page 45: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

45

dari Palembang ke Jakarta. Kemudian setelah pindah ke Jakarta, ia masuk

Tsanawiya di pesantren Al-Masturiyah di Tipar Cisaat Sukabumi Jawa Barat.

Ia merasa sangat senang, karena keinginannya belajar agama Islam tercapai.

Waktu belajar di pesantren itu. ia sempat bingung, karena ketika bahasa

Indonesia saja ia belum lancar, ia harus memahami kiyai membaca kitab-kitab

dan menjelaskannya dengan menggunakan bahasa Sunda. Kedua bahasa ini

menyulitkan baginya untuk memahami pelajaran. Namun dengan semangat

kerja. yang diwariskan dari ayahnya semua kesulitan itu akhirnya dapat ia

atasi.

Setelah dari Tsanawiyah di Tipar Cisaat Sukabumi timbul minat untuk

belajar di Yogyakarta, yang waktu itu harum namanya sebagai kota pelajar. Di

kota ini ia masuk Aliyah di Pesantren Al Munawir di Krapyak. Tetapi

kemudian di kota ia juga masuk sekolah persiapan perguruan tinggi Agama

Islam (SPPTAI). Setelah tamat SLTA di Yokyakarta, ia melanjutkan

pendidikan dengan masuk Fakultas Syari'ah Jurusan muamalat Institut Agama

Islam Negeri-IAIN sekarang Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta pada 1978. Waktu itu jurusan Muamalat terutama belajar hukum

perdata dan pidana, baik hukum Islam maupun hukum positif. Waktu masuk

Fakultas Syariah, ia menggunakan nama yang diberikan oleh orang tuanya

yaitu Sudirman. Tetapi di fakultas ini ada juga mahasiswa lain yang bernama

Sudirman, sehingga akhirnya ia menambah nama menjadi Sudirman Tebba

agar mudah dibedakan dengan Sudirman yang lain.56

56 Ibid.

 

Page 46: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

46

B. Aktifitas, Karir dan karya-karya Sudirman Tebba

Setelah menjadi mahasiswa, Sudirman aktif bergabung dalam

organisasi mahasiswa, Himpunan mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat

dan mempunyai niat menjadi penulis. Di HMI, bersama kawan-kawan,

terutama Muchrizi Fauzi, ia diberi tugas untuk membantu Buletin organisasi

ini sambil menulis artikel di dalamnya. Dalam organisasi mahasiswa itulah, ia

berkenalan dengan mahasiswa-mahasiswa senior yang sudah menjadi

wartawan dan sudah bisa menulis di surat kabar, seperti Fachriy Ali,

Komarudin Hiddayat, Hari Zamharir, Iqbal Saimima (Almarhum), dan lain-

lain. Dari semuanya Fachriy Ali adalah orang yang paling banyak membantu

mengembangkan kemampuannya dalam bidang tulis menulis sehingga dalam

waktu yang tidak terlalu lama ia pun bisa menulis di surat kabar.57

Pendidikan keluarga dan perjalanan hidup yang berpindah pindah dari

Sulawesi ke Sumatera dan akhirnya ke Jawa (Sukabumi dan Yogyakarta) juga

membantu pribadinya yang suka kerja keras dalam mengumpulkan bahan

bacaan serta membacanya dan menuliskannya kembali dengan prospektif yang

baru. Ayahnya senantiasa menanamkan kerja keras dengan tidak hanya

mengandalkan satu pekerjaan, seperti bertani tapi dia juga nelayan dan tukang

kayu, dan bisa jampi-jampi untuk pengobatan. Selain itu hidup berpindah

pindah memberikan pelajaran pengetahuan dan pengalaman yang

menimbulkan inspirasi untuk menulis berbagai masalah dalam kehidupan

Umat Islam, karena masing-masing suku muslim, seperti Bugis, Melayu,

57 ibid

 

Page 47: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

47

Padang, sunda, Jawa dan lain-lain mempunyai budaya dan tradisi yang saling

berbeda yang dipengaruhi oleh keturunan. la juga diwarisi bakat menulis dari

kakek Ayahnya, karena ia juga bisa dipanggil Puang senang adalah seorang

ulama yang banyak menulis buku agama, meski semua bukunya ditulis tangan

dengan huruf Arab dengan menggunakan bahasa Bugis dan tidak ada yang

diterbitkan. Namun demikian dituturkan bahwa sebagian bukunya disimpan

oleh Ayahnya dan ketika belum kenal buku cetakan ia suka membaca buku-

buku karyanya. Sejak itulah sebenarnya mulai tumbuh kebiasaan membaca

pada dirinya. Jadi kebiasaan suka membaca dan mengumpulkan sudah tumbuh

sejak kecil. Setiap kali mendapatkan buku, malah dan semacamnya ia simpan

walaupun tidak segera ia membacanya, mengumpulkan bahan bacaan tidak

dilakukan dengan membelinya, terutama dari Toko-toko buku karena kondisi

keuangannya tidak memungkinkan, tetapi justru dari toko-toko buku bekas

(loak). Kebiasaan itu sampai sekarang pun berlanjut. Baginya mengumpulkan

dan menyimpan bahan bacaan seperti buku dan majalah sangat penting bagi

seorang penulis dan wartawan, karena tidak mungkin kita mengingat semua

bacaan yang pernah kita baca, karena salah satu ukuran tulisan itu bagus

apabila datanya lengkap dan akurat.

Menurut SudirmanTebba, Itulah sebabnya bahwa umumnya pemikir

besar mempunyai perpustakaan pribadi yang dapat menyimpan bahan bacaan

yang banyak dan beragam. Pakar tasawuf dari Jerman, Annemarie Schimmel,

misalnya, memiliki koleksi buku sebanyak 20.000, tambahnya.58 Sultan takdir

58 Ibid

 

Page 48: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

48

Alisjahbana juga mengoleksi buku 20.000, Muhammad Hatta mengoleksi

50.000 buku, buku dan begitu pula dengan tokoh-tokoh besar lainnya.

Kebiasaan mengumpulkan buku itu sangat mendukungnya untuk bisa menulis,

seperti menulis artikel di surat kabar dan majalah.59

Sudirman menulis artikel di surat kabar sewaktu masih mahasiswa .

Harian-harian yang pernah memuat artikelnya waktu itu ialah Pelita, Merdeka,

Jurnal Ekuin, dan Kompas. Mungkin itulah sebabnya ia dikenal dan mudah

diterima sewaktu ingin menjadi wartawan. Ia pernah melamar menjadi

wartawan di harian ekonomi Jurnal Ekuin tahun 1983. Kemudian ia melamar

keharian Kompas dan ia pun diterima. Ia bekerja di harian ini pada 1983-1990.

Setelah itu ia pindah ke Harian Pelita ketika surat kabar itu hendak dibenahi

oleh Bakrie Group. Tetapi konflik internal yang terus menerus terjadi di harian

ini menyebabkannya dan kawan-kawan tidak dapat bertahan lama dan

akhirnya dan akhirnya keluar pada 1992. Kemudian. pada 1993 ia bergabung

dengan ANTV yang waktu itu sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Bakrie

Group. Ia termasuk ikut merintis Departemen Pemberitaan ANTV dan

bertahan di stasiun televisi swasta ini sampai tahun 2007.

Selama bekerja di perusahaan-perusahaan pers itu ia terus menulis

artikel di samping menulis berita. Karena itu, biasanya dibedakan antara

wartawan dan penulis. Wartawan adalah orang yang menulis berita. walaupun

kedudukannya berkembang sampai kepada pemimpin redaksi. Sedangkan

penulis adalah orang yang menulis dengan analisis dan pendekatan tertentu,

59 Ibid.

 

Page 49: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

49

walaupun tidak bekerja di perusahaan pers. Ada lagi wartawan dan sekaligus

menjadi penulis. Wartawan seperti ini tidak terikat oleh perusahaan pers

tertentu, walaupun pernah menjadi wartawan, seperti Mahbub Djunaedi, dan

Mohtar Lubis yang masih terus menulis sampai akhir hayat mereka. Begitu

pula Rohisan Anwar masih terus menulis, meskipun sudah lama tidak bekerja

di perusahaan pers. Dari pembagian itu ia mungkin termasuk wartawan yang

sekaligus penulis. Hanya saja masalah yang ditulis berubah dari waktu ke

waktu.

Kebiasaan menulis Sudirman terus terpupuk sewaktu ia menjadi

mahasiswa. la sering menulis masalah Hukum sesuai dengan bidang perhatian

saat itu. Kemudian selama bekerja di perusahaan-perusahaan pers yang besar

ia banyak mengamati masalah politik, karena sering ditugaskan meliputi

masalah politik, terutama masalah politik yang terkait dengan terkait dengan

kehidupan umat Islam, ia menulis beritanya dan kemudian juga menulis artikel

mengenai masalah itu, bahkan kadang-kadang diundang berbicara dalam

diskusi dan seminar. Tulisan-tulisan itu kemudian dibukukan menjadi

beberapa, buku yaitu: Perubahan politik dan keagamaan (1993), Islam

menuju Era Reformasi (2001), dan Islam paska Orde baru (2008). 60

Sebagai orang yang pernah belajar di Fakultas Syari'ah,

SudirmanTebba juga menulis masalah-masalah Hukum dan sebagai

diantaranya telah diterbitkan sebagai buku dengan judul " Sosiologi Hukum

Islam" (2003). Selain itu selama bekerja di harian Pelita ia sempat naik haji

60 ibid

 

Page 50: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

50

dalam rangka tugas jurnalistik, kemudian ia menulis laporannya dan

dibukukan dengan judul " Haji pasca Perang teluk" (1999). Jadi, harus

dibedakan ukuran keberhasilan wartawan dengan penulis. Ukuran

keberhasilan wartawan ialah jabatannya, yaitu menduduki posisi yang tinggi

seperti pimpinan redaksi. Sedang ukuran keberhasilan penulis adalah

tulisannya, yaitu tulisannya dibaca luas, karena menggairahkan dan

mencerahkan.

Tidak lama setelah bergabung dengan ANTV, Sudirman mengalami

musibah, yaitu mengalami penyakit misterius. la merasakan tenggorokan

terasa tercekik, tetapi secara medis tidak tampak gejalanya. Ia sering berobat

kepada ahli-ahli pengobatan spiritual dan tradisional seperti paranormal, ustaz,

dukun, dan ahli pengobatan herbal. Namun, semua itu tidak banyak membawa

kemajuan.61

Setelah keadaan itu berlangsung sekitar tujuh tahun (1993-2000) ia

bertemu seorang muallaf Tionghowa dari Tangerang yang pernah mendapat

zikir dari seorang kiayi, di Cianjur Jawa barat. Sang muallaf menganjurkannya

untuk membaca zikir dan memperbaiki kelakuan, yaitu mengerjakan Shalat

dan mengeluarkan zakat sebagaimana mestinya. Setelah mempraktekkan zikir

tersebut, yakni membaca hasbunallah sebanyak 4.500 kali sehari dan

memperbaiki kelakuan seperti anjuran, kesehatannya berangsur-anggsur pulih.

Inilah sebabnya kemudian ia tertarik mempelajari zikir pada kekhusuannya

dan tasawuf pada umumnya. Sebagai penulis ia pun tertarik menulisnya untuk

61 ibid

 

Page 51: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

51

berbagai pengalaman dengan mereka yang mencari solusi bagi masalah hidup

yang dihadapinya.

Karena itu, menurutnya seseorang tidak perlu menyatakan bahwa

tasawuf itu sesat, tetapi lebih baik. mengambil manfaatnya, karena umat

sangat memerlukan terapi dan solusi dari tasawuf. Buktinya selama berobat

kepada ahli-ahli pengobatan spiritual, para pasiennya senantiasa berjubel. Ada

dua alasan pokok orang-orang mendatangi ahli-ahli pengobatan spiritual,

yaitu: Pertama, sudah berobat kepengobatan medis, tetapi tidak sembuh, dan

kedua biayanya sangat murah.

Praktek pengobatan dan penyembuhan spiritual dapat ditangani oleh

tasawuf. Bahkan praktek tasawuf dapat memberikan solusi apapun dalam

kehidupan ini, seperti menenangkan hati gelisah. menyehatkan orang yang

sakit, memberi petunjuk bagi orang yang putus asa, dan sebagainya. Tidak ada

masalah yang tak ada solusi.62

Menurut Sudirman Tebba. Masyarakat modern ditandai dengan

kehidupan yang kompleks dan kompetisi yang tajam dan kadang membuat

orang-orang menjadi frustasi, stress dan jatuh sakit. Bahkan para pakar

menyebutkan bahwa sebagian besar penyakit dizaman sekarang adalah timbul

dari gangguan pikiran dan jiwa seperti itu, sehingga kalau diobati secara medis

biasanya tidak kunjung sembuh. Namun, peran tasawuf yang lebih penting

adalah memperkuat sari'ah dan iman, karena tasawuf berperan menenangkan

kesadaran beragama, seperti kesadaran perlunya aturan-aturan dalam hidup

62 ibid

 

Page 52: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

52

ini. Kesadaran iman juga sangat berperan, karena tasauf mengajarkan

kebenaran kedekatan tuhan dengan manusia. Bahkan digambarkan bahwa

tuhan lebih dekat dari urat leher manusia itu sendiri. Sudirman juga

menekankan bahwa selain itu, tasauf mengajarkan, kejujuran dan kejujuran

merupakan prinsip dasar untuk membangun kehidupan bersama, seperti

tegaknya masyarakat, bangsa dan negara itu, seperti hancurnya bangsa ini

karena banyaknya korupsi. Itulah sebabnya mendalami tasauf dan menulisnya

dalam bentuk buku-buku dan artikel di majalah-majalah, walaupun tidak lagi

bekerja di perusahaan pers yang besar. Buku-buku tasauf sudah banyak dia

tulis, diantaranya, adalah: Bekerja dengan hati, Meditasi sufistik. Syaikh

Sitijenar : Pengaruh al-Hallaj di Jawa, Tasauf positif, Kecerdasan Sufistik,

Orentasi sufistik Caknur, Berbisnis dengan Hati Nurani, Hidup Bahagia Car

Sufi, Ruh Misteri Mahadahsyat, Nikmatnya Zikir dan Doa: Jalan Keselamatan

Dunia Ahirat, Sehat Lahir Batin, Hanbook bagi Pendamba Kesehatan

Holistik, Menyingkap Spiritual Manusia. Kiat Sukses Menjemput Maut, Seks:

Anugrah Tuhan, Tafsir AI-Our 'an: Ayat-ayat Seks, Nikmatnya Cinta, Meraih

Ketenangan Jiwa, Menyingkap Rahasia Hati, Nikmatnya Iman, Menenangkan

Hati dan Pikiran, Rahasia Surah Yasin, Nikmatnya Ibadah, Jalan

Keselamatan Dunia Akhirat, Mengenal wajah-wajah Islam yang ramah,

Tafsir AI-Our 'an Nikmatnya Taubat, Nikmatnya shalat Jamaah dan

Nikmatnya shalat yang khusyu’.63

63 ibid

 

Page 53: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

53

Sudirman saat ini mengelola sebuah media kecil, sambil melanjutkan

pendidikannya pada jenjang S2 di bidang tasauf di Islamic College For

Advanced Studies (ICAS) Jakarta, ia berharap dengan melanjutkan

pendidikannya pada bidang tasauf, ia dapat memperkuat ilmunya dalam

bidang ini. Di sela-sela kesibukannya belajar dan mengelola medianya

tersebut, ia mengajar di Fakultas Dakwah dan komunikasi UIN Jakarta dan

menulis buku bahan kuliah mahasiswa. diantaranya adalah Jurnalistik, Hukum

media massa nasional, Etika media massa Indonesia, Filsafat dan etika

komunikasi.

Melihat semua kesibukan dan kegiatannya, Sudirman dapat dianggap

sebagai orang yang berhasil terutama dalam profesinya sebagai Penulis,

pemikir dan dakwah melalui pengajian-pengajian yang ia isi. Namun

demikian, ia belum merasa puas, karena di UIN Jakarta, karena menurutnya,

walaupun sudah banyak Dosen yang bergelar doktor, belum ada pikiran

pikiran besar dalam berbagai bidang keilmuan. Hal itu dimungkinkan, karena

tingkat bacaan mereka belum terlalu dalam. Untuk itu ia memiliki agenda

besar ke depan. Ia bertekad untuk mengumpulkan bahan bacaan yang lebih

banyak lagi seperti mengoleksi buku-buku pribadinya sampai puluhan ribu

jumlahnya dan kemudian mendalami lagi lebih dalam untuk merumuskan

pikiran-pikiran besar yang dinantikan oleh umat Islam dalam mencari solusi

dan problem yang dihadapi umat Islam dewasa ini.64

64 ibid

 

Page 54: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

54

Agenda besar ini diperlukan, mengingat makin besarnya masalah yang

dihadapi oleh Umat, yaitu keterbelakangannya yang dibuktikan dengan

kemiskinan dan kebodohan mereka. Ia berharap bangsa dan umat Indonesia

sebaiknya tidak bersikap seperti katak dalam tempurung, yaitu merasa besar

dalam tempurung yang kecil. Menurutnya mereka harus melihat kondisi-

kondisi nyata kehidupan umat yang sangat kompleks. Untuk itu, diperlukan

orang-orang yang mampu berpikir besar dan orisinal yang dapat mengimbangi

masalah kehidupan umat yang terus meningkat dalam menyongsong masa

depan. 65

BAB IV

65 ibid

 

Page 55: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

55

HASIL TEMUAN DANANALISA DATA LAPANGAN AKTIVITAS

DAKWAH SUDIRMAN TEBBA

A. Aktivitas Dakwah Bil Lisan Sudirman Tebba

Ativitas Dakwah yang dilakukan Sudirman Tebbah kepada masyarakat

merupakan upaya dalam mengembangkan pengetahuan keagamaan yang

berdasarkan pada tuntutan yang pada ahirnya masyarakat mampu menghadapi

masa depan yang lebih baik, baik di dunia dan di ahirat.

Akan tetapi kewajiban umat Islam untuk menyampaikan risalah secara

keseluruhan, sistematika mendalam tentunya tidak akan dapat dilakukan oleh

semua muslim.66

Jadi menurut Sudirman Tebba diperluka seorang da’i yang mempunyai

peranan bagi mad’unya, memiliki pengetahuan yang cukup dan kemampuan

berdakwah untuk memenuhi kebutuhan dari mad’unya layak dikatakan

sebagai da’i yang baik.

Pada dasarnya, dakwah bilisan itu sendiri adalah membekali manusia

dengan informasi dan berita(pesan-pesan) yang benar, dengan pengetahuan

ilmiah, kenyataan faktual akurat untuk membantu terbentuknya pikiran dan

pandanagan dalam menghadapai kenyataan dan kesulitan yang dihadapai.

Sudirman Tebba mengkatagorikan dakwah bil lisan sama halnya

seperti mengaji, diskusi, nasihat atau segala hal yang yang penyampainya

melalui lisan dengan bertujuan mengajak orang lain menjadi lebih baik.

66 Hasil wawancara dengan sudirman Tebba Tangal 15-03-2010

 

Page 56: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

56

Figurnya sebagai da’i yang haus akan ilmu dan beramal, mengajak

dirinya dimana pun dia berada dan ada kesempatan, beliau tak segan-segan

untuk mengadakan suatu acar atau suatu kegiatan yang bersipat keagamaan.

Dakwah bil lisan yang dilakukan Sudirman Tebba penulis membaginya

menjadi beberapa bentuk yaitu :67

1. Pengajian, Pengajian disini dibedakan menjadi 2, yaitu pengajian

mingguan dan pengajian bulanan.

a. Pengajian Mingguan

Dakwah ini di lakukan dalam setiap mingu dan setiap bulan sekali.

Dengan mengadakan pengajian minguan bapa-bapa diwilayah

kompleks perumahan ciputat baru tangerang selatan,guna

menyampaikan pesan dakwah sekaligus nasihat-nasihat yang sholih

dan diahiri dengan tanya jawab dari mad’u biasanya dilakukan di

masjid Al istiqomah perumahan ciputat baru dan mushala Alfadil. di

majid Al istiqomah setiap satu pagi setelah shalat subuh sedangkan

untuk mushala Al fadil setiap mingu pagi setelah shalat subuh.

b. Pengajian Bulanan

Pengajian bulanan biasanya di lakukan pada awal bulan mingu pertama

pada hari jumaat pukul 20.00. Adapun temapat kegiatan nya dari

rumah kerumah jama’ah pengajian yang telah disepakati bersama

Dari pemaparan diatas Sudirman Tebba masih mau belajar atau

tepatnya berkumpul dengan jamaahnya untuk mengikuti pengajian serta

membimbing jama’ahnya untuk mengajarkan ilmu-ilmu agama.68

67 ibid 68 ibit

 

Page 57: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

57

2. Musyawarah. diskusi dakwah bentuk ini biasanya dilakukan oleh

Sudirman Tebba dengan mengadakan pertemuan yang dihadiri oleh tokoh

agama untuk membahas suatu permasalahan dan bertukar pikiran tentang

agama. Musyawarah seperti ini biasanya dilakukan dibalai-balai

pertemuan atau sarana pendidikan antara lain: mengisi Acara diskusi

bertema perbedaan Agama setiap hari Selasa bertemapat di kampus

Universitas Para Madina Jakarta Selatan, menjadi Narasumber dialok

interaktif di Radio Femel Jakarta, Pembawa acara diskusi di organisasi

Nur Cholish majid Society Jakarta Selatan, Perencanaan menjadi

narasumber di stasion Radio Republik Indonesia (RRI), tentang etos kerja

dari segi tasawuf, kerja sama antara Fakultas Dakwah dan komunikasi

Universitas Islam negri syarif hidayatullah Jakarata dengan Radio republik

Indonesia (RRI). Selain itu Sudirman Tebbah juga melakakukan

dakwahnya melalui pengabdian di dunia pendidikan, beliau menjadi Dosen

di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah jakarta

Dari kegiatan diatas apa yang di samapaikan dan di amalkan oleh

Sudirman Tebba dalam dakwah bil lisan yang penulis kelompokkan di

atas, materi yang digunakan untuk pengajiannya yaitu tentang :prospektif

Tasawuf Ahlak, Tauhid, dan lain lain yang berkaitan dengan spritual.

Melihat materi yang disampaikan cukup menyentuh para jama’ah sehinga

ia sering kali di undang untuk menghadiri diskusi-diskusi, seminar di

beberapa tempat di Jakarta.

 

Page 58: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

58

B. Aktifitas Dakwah bil Qalam Sudirman tebba

Pada zaman sekarang model dakwah bil Qalam sudah mulai efektif

untuk direalisasikan. Mengingat kemajuan tehnologi informasi yang

memungkinkan seseorang berkomunikasi secara intens dan menyebapkan

pesan dakwah bisa menyebar seluas- luasnya, maka dakwah lewat tulisan

mutlak dimanfaatkan oleh subyek dakwah69

Sebagai seorang penulis Sudirman Tebbah telah banyak menuangkan

tulisan-tulisannya baik berbentuk buku-buku, artikel yang dimuat dalam

majalah maupun surat kabar. Selain diberbagai kelompok jama’ah kegiatan

dakwah bil Qalam lewat menulis ini juga masuk ke berbagai kalangan, baik

dikalangan masyarakat umum maupun lembag-lembaga pendidikan yang

bersifat formal maupun informal. Berbagai kegiatan yang sifatnya

membimbing, beliaua dengan senang berbagai ilmu dan pengalaman-

pengalamannya lewat tulisan yang dimuat.70

Menurut sudirman Tebba, pelajar muslim mahasiswa akan lebih

mudah mengikuti pesan pesan dakwah melalui buku-buku ketimbang nasihat-

nasihat orang tua, atau penguasa. Buku memiliki peranan besar dalam

mempengaruhi sekaligus mengubah pola pikir, sikap dan prilaku publik.

Salah satu fungsi sebagai saluran efektif dalam melakukan pendidikan

sosial, politik, moral dan berbagai arti kehidupan lainya secara massal. Sebab

selain fungsinya menyebarkan informasi, juga fungsinya mendidik dan

menyajikan ruang ilmu pengetahuan bagi para pembaca.

69 Hasil wawancara dengan Sudirman Tebba pada puku 7-30 tangal 21-03-2010 70 ibid

 

Page 59: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

59

Bahkan bila dirunut kebelakang, peran buku sebagai sarana

komunikasi dalam mengubah watak masyarakat telah terbukti kemajuannnya

diberbagai negara-negara berkembang. Salah satunya adalah indonesia

Untuk membuktikan keberhasilan buku dapat dilakukan dengan

melihat kecendurungan, misalnya dewasa ini kita melihat bahwa pengaruh

dakwah dengan buku dikalangan lapisan bawah sudah lebih berkembang,

sebagaimana tampak dari kegiatan dakwah bil Qalam .

Banyak cara yang dilakukan dalam penyampain pesan dakwah, dalam

hal ini Sudirman Tebba lebih mengutamakan dakwahnya dengan mengunakan

media tulisan. Menurut beliau dakwah seperti itu lebih efektif menjangkau

khalayak banyak di bandingkan dakwah mengisi pengajian di masjid.

Terbukti karya karya beliau banyak digunakan oleh para da,i maupun

masyarakat umum untuk menjadikan bahan rujukan.

Berikut buku -buku karya-karya beliau yang sudah diterbitkan dan

beredar di berbagai toko-toko buku daerah Jakarta dan sekitarnya:

1. Nikmatnya zikir dan Doa penerbit Kalam pustaka cetakan 1,Oktober 2004

2. Meditasi sufistik penerbit Pustaka Irfan cetakan ke 2, Jakarta Oktober

2007

3. Islam paska Orde baru Penerbit Tiara wacana cetakan 1,Yokyakarta 2001

4. Nikmatnya Tobat Penerbit Pustaka Irfan Cetakan 1,Jakarta Desember 2007

5. Untuk Meraih Ketenangan Jiwa Penerbit pustaka Irfan Cetakan 1,Jakarta

Mei 2007

 

Page 60: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

60

6. Kiat sukses Menjemput Maut Penerbit pustaka Irfan Cetakan 1, Jakarta

Juni 2006

7. Menyingkap Rahasia Hati Penerbit Pustaka Irfan Cetakan 1, Jakarta April

2007

8. Nikmatnya Cinta Penerbit Pustaka Irfan Cetakan 1, Jakarta Nopember

2006

9. Islam menuju Era Reformasi Penerbit Tiara Wacana Cetakan 1,

Yogyakarta Maret 2006

10. Manfaat Tasawuf Kehidupan Sehari-hari Penerbit Pustaka Irfan Cetakan 1,

Jakarta 2003

11. Hidup Bahagia Cara Sufi Pustaka Irfan Cetakan 1, Jakarta 2007

12. Jalan Keselamatan Dunia Akhirat Penerbit Pustaka Irfan Cetakan 1,

Jakarta Agustus 2007

13. Ruh Misteri Maha Dahsyat Penerbit Pustaka Hidayah Cetakan 1, Jakarta

Juni 2004

14. Mengenalkan Wajah Islam Yang Ramah Penerbit Pustaka Irfan Cetakan 1,

Jakarta September 2007

15. Menenangkan Hati dan Pikiran Penerbit Pustaka Irfan Cetakan 1, Jakarta

Mei 2007

16. Menuju Ekstase Spiritual Penerbit Pustaka Irfan Cetakan 1, Jakarta Mei

2006

17. Mengapai Kesuksesan Hidup Penerbit Pustaka Irfan Jakarta Maret 2006

18. Nikmatnya Shalat Penerbit Pustaka Irfan Cetakan 1, Jakarta Maret 2008

 

Page 61: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

61

19. Nikmatnya Shalat Jamaah Penerbit Pustaka Irfan Cetakan 1, Jakarta April

2008

20. Ayat-ayat Seks Penerbit Pustaka Irfan Cetakan 1, Jakarta Oktober 2006

21. Seks Anugerah Tuhan Penerbit Pustaka Irfan Cetakan 1, Jakarta Agustus

2006

22. Jurnlistik Baru Penerbit Kalam Indonesia Cetakan 1, Desember 2005

23. Hukum Media Massa Nasional Penerbit Pustaka Irfan cetakan 1, Jakarta

Januari 2007

24. Cak Noor Berbisnis dengan Hati nurani Penerbit Pustaka Irfan Cetakan 1,

Jakarta

25. Rahasia Kekuatan surah Yasin Penerbit Pustaka Irfan Cetakan 1, Jakarta

26. Bekerja dengan hati Penerbit Pustaka irfan Cetakan 1, September 2009

jakarta

27. Nikmatnya Bersuci Penerbit Pustaka Irfan Cetakan 1, Maret 2010 Jakarta

Dari urain diatas beliau juga berdakwah dengan membuat tulisan

berupa artikel yang berguna untuk memberikan informasi tentang keagamaan

kepada setiap jama’ahnya serta masyarakat umum.

Bahkan tidak jarang pula masyarakt sangat antusias untuk meminta

kepada Beliau untuk secara kontinyu menulis hal hal yang lebih sfesifik dalam

memecahkan problema umat dan memberikan solisi dalam memecahkan

masalah yang dihadapi umat baik sekarang maupun yang akan datang.

Apalagi perkembangan seperti sekarang ini dakwah juga harus

menyesuaikan situasi dan kondisi karena dunia semakain berubah kearah yang

 

Page 62: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

62

lebih maju. Untuk itulah keberhasilan dakwah di tentukan oleh da’i itu

sendiri.

Dengan kesuksesan dalam menyajikan karya-karya tuliasn yang

dikomsumsi oleh masyarakat umum sekarang ini, tidak ia dapatkan dengan

mudah. Justru keberhasilan itu datang karena ketekunannya dalam

berdakwah, selalu berusaha dan mempunyai tekat yang kuat dan niat yang

tulus serta ihklas untuk melihat misi dakwah lewat tulisan ini bisa eksis dan

mencapai kesusksesan yang gemilang yang diharapakan oleh umat islam.

C. Aktivitas dakwah bil hal Sudirman Tebba

Pada hakekatnya sorang da’i harus menguasai semua katagori dalam

aktivitas dakwah, salah satunya seperti dakwah bi hal . dakwah bil hal itu

sendiri adalah cara berdakwah yang mengacu kepada dakwah dalam bentuk

tindakan nya. 71

Dakwah ini sifatnya memecahkan masalah tertentu, dengan menaruh

perhatian besar terhadap masalah masyarakat seperti kebodohan, kemiskinan

dan sebagainya. Karena itu dakwah bi hal lebih diorentasikan kepada

kebutuhan nyata terutama yang bersifat fisik.

Untuk mengembangkan dakwah bil hal yang dilakukan Sudirman

Tebba maka ia lebih memilih melakukan dakwah bil hal dengan membantu

melalui pembagian buku-buku hasil karyanya nya secara gratis kepada

yayasan yang membutuhkan buku, kemudian juga di majelis-majelis ta,lim

71 ibid

 

Page 63: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

63

yang dia bina bahkan kepada teman atau tetanga serta mahasiswa yang beliau

kenal, dengan ringan tangan beliau membagi bagikan buku secara gratis.

Menurut beliau dengan cara seprti itu adalah lahan dakwah yang efektif untuk

mencerdaskan umat serta terhidar dari kebodohan serta untuk kemajuan misi

dakwah Islam ke depan tentunya.

Selain itu beliau juga aktif di berbgaia organisasi Islam dan menjadi

tenaga pendidik dan pembina di dalamnya. Berikut organisasi-organisasi yang

beliau bina yaitu:

1. Asosiasi rekanan pengadaan barang distributor indonesia (ARDIN),

Tangerang Selatan. Organisasi ini membina masyarakat muslim yang

mempunyai kapasitas utuk mengelola distributor barang barang yang

ditawarkan dari dalam negri mau pun luar Negri dan kemudian barang

barang tersebut dipasarkan kepada pedagang-pedagang kecil dengan

menerapkan konsep Islam dalam berdagang sehinga tidak menyulitkan

para pedangang untuk berusaha.72

2. Wakil ketua Federasi Demokrasi Buruh di bidang Media Massa.

Organisai ini bergerak dibidang penulisan Buleten, tabloid, paper yang

kemudian ditawarkan kepada masyarakat yang membutuhkan serta mau

mempromosikan prodak atau yang lainnya di buletin, tabliod, dan paper

tesebut . Ternyata cukup mebuahkan hasil yang memuaskan dan kini dari

hasil binaan itu mereka sudah bisa mandiri dan berkarya sendiri.

ibi72 d

 

Page 64: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

64

3. pimpinan redaksi Majalah syariah (HISI) Himpunan Ilmu dan Sarjana

syariah Islam Indonesia .

Dari kesemua kegiatan diatas bahwa Sudirman Tebba adalah sosok

da,i yang murah hati dan mempunyai jiwa sosial yang tingi khususnya dalam

memberdayakan umat dan mensejahterakan kehidupan masyarakat sehinga

mereka hidup lebih terarah, menata masa depan yang lebih baik.

Dan hasil yang diperoleh dari program sosial ini cukup memuaskan,

karena diantara mereka banyak yang sudah berhasil.

 

Page 65: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Aktifitas dakwah adalah kegiatan yang berhubungan dengan dakwah

segala kegiatan berupa” diskusi harian,seminar,menulis dan masih banyak lagi

dalam bidang selain keagamaan, keseluruhannya berkaitan dengan nuansa

islam, pada dasarnya semua aktivitas ini mengajak agar seluruh masyarakat

untuk lebih memahami ajarana Islam dan selalu di tanamkan jiwa jiwa

keislamannya.

Berdasarkan uraian diatas serta sesuai dengan perumusan masalah

yang penulis tetapkan diawal pembahasaan skripsi ini, dapat penulis tarik

kesimpulan bahwa aktivitas dakwah Sudirman Tebba terbagi menjadi tiga :

1. Dakwah bil lisan.

Aktivitas dakwah bil lisan Sudirman teba meliputi pengajian-

pengajian rutin di majlis taklim dengan tema tasauf, tauhid,ahlak, dengan

metode tanya jawab seputar pembahasaan materi yang di bawakannya

serta megikuti diskusi,seminar yang membahas permasalahn umat tentang

agama yang dianutnya

2. Dakwah bil Qalam

Aktivitas dakwah bil Qalam Sudirman Tebba yang dilakukan yaitu,

menulis buku-buku yang bertema islami serta menulis artikel di majalah

yang bernuansa islami.

 

Page 66: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

66

3. Dakwah bil hal

Inti dari dakwah bil hal sudirman Tebba adalah membangun

kesosialan antara sesama dan memberdayakan orang-orang yang

mempunyai potensi yang terpendam untuk maju menata masa depan yang

lebih baik lagi.

Namun dakwah yang dilakukan sudirman Tebba dari,dakwah bil

lisan,dakwah bil Qalam dan dakwah bil hal,yang lebih dominan dilakukan

sudirman Tebba adalah dakwah bil Qalam.

B. Saran

Seiring beberapa kesimpulan di atas, penulis mengajukan beberapa

saran, semoga saran-saran ini bermanfaat dalam pengembangan aktivitas

dakwah, khususnya bagi Sudirman Tebba dan untuk kita semua. Berkaitan

dengan hal itu penulis mengajukan beberapa saran yaitu:

1. Bagi Sudirman Tebba agar lebih banyak lagi menulis hal-hal yang

berkaitan dengan dakwah yang menjadi pokok permasalahan umat

belakangan ini .

2. Untuk praktisi dakwah dan mahasiswa, agar menerapkan konsep dakwah

yang telah di utarakan beliau baik konsep dakwah bil lisan, dakwah bil

Qalam maupun dakwah bil hal.

3. Untuk peneliti dalam tema sama agar lebih konperensif lagi. Banyak hal

yang belum terungkap mengenai sepak terjang dakwah sudirman Tebba

baik dakwah bil lisan dakwah bil Qalam maupun dakwah bil hal.

 

Page 67: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

67

C. DAFTAR PUSTAKA

D.

E. Anshari, Isa, Mujahid Dakwah, Bandung, 1991

F. Affandi, Bisri, Beberapa Percikan Jalan Dakwah, Surabaya: Fakultas

Dakwah Surabaya, 1984

G. Ali Mahfudz, Hidayatul Murshyidin, Terj. Chadijah Nasution,

Yogyakarta: Tiga A, 1970

H. Alwani Thoha Jabir Al-, dalam Krisis Pemikiran Modern Diagnosis dun

Resep Pengobatannya (1989), dan M. Yaqzhan dalam Anatomi Budak

Kufar (1993)

I. ____________________, Krisis Pemikiran Modern Diagnosis dan Resep

Pengobatannya, Jakarta: LKPSI, 1989

J. Anshari, Endang Saefudin, Wawasan Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 1993

K. Ardani, Moh., Memahami Permasalahan Fiqih Dakwah, Jakarta: PT.

Mitra Cahaya Utama, 2006

L. Arifin, M., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1991

M. Azis, Ibrahim, dkk., al-Mu’jam al-Wasith, Kairo: Majma’ al-Lughah al-

‘Arabiyah, 1976

N. Bahtiar, Waridi, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos.

1997

O. Biografi Alumni Fakultas Syari’ah dan Hukum, “Mereka yang Terpilih”,

Edisi 1

P. Fattah, Nur Amien, Metode Dakwah Wali Songo, Pekalongan: PT. T.B.

Bahagia, t.t.

Q. Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi Offset, 1983

R. Hafidhuddin, Didin, K.H., Dakwah Aktual, Jakarta: Gema Insani Press,

1998

S. Hamka, Pelajaran Agama Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1959

T. Handoko, Dr. T. Hani, MBA, Manajemen, Yogyakarta: BPPE-

Yogyakarta, 1986

 

Page 68: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

68

U. Hasanuddin, Hukum Dakwah: Tinjauan Aspek Hukum dan Berdakwah di

Indonesia Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996

V. Hasanuddin, Manajemen Dakwah, Jakarta: UIN Jakarta Press, 1996

W. .

X. Islahi, Amir Ihsan, Serba-serbi Dakwah, Alih Bahasa Lukman Haki,

Bandung: Pustaka, 1989

Y. Kafie, Jamalludin, Psikologi Dakwah, Surabaya: PT. Indah. Surabaya,

1993

Z. Kasman, Sup, Jurnalis Universal, Jakarta: Penerbit Teraju All rights

Cetakan 1, Februari 2004

AA. Katsir, Ibn, Tafsir Ibn Katsir, jilid 1

BB. Khadlun, Ibnu, Muqaddimah, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1986

CC. M. Imarah, Karakteristik Metode Islam, Jakarta: IIIT dan Media

Dakwah, 1994

DD. Machfoeld, Ki Moesa A., Filsafat Dakwah, Ilmu Dakwah dan

Fenerapannya, Jakarta: Bulan Bintang, 2004

EE. Manshur, Ibnu, Lisan al-Arab, Beirut: Dar al-Fikr, 1990, jilid 6 & 12

FF. Mas’ari, Anwar, Studi Tentang Ilmu Dakwah, Surabaya: PT. Bina Ilmu,

1981

GG. Muhtarom, Zaini, Dasar-dasar Manajemen Dakwah Islam,

Yogyakarta: Al-Amin Press, 1996

HH. Munawwir, Ahmad Warson, Kamus al-Munawwir, Surabaya:

Pustaka Progressif, 1997, h 406

II. Nazir, Mohamad, Metode Penelitian, Jakarta: PT. Gramedia Indonesia,

1998

JJ. Nizar, Samsul, Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam,

Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001

KK. Omar, Toha Yahya, Ilmu Dakwah, Jakarta: Wijaya, 1992

LL. Rahmat, Jalalludin, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1994

 

Page 69: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

69

MM. Sayyid M. Nuh, Dakwah Fardiyyah dalam Manhaj Amal Islam,

Solo: Citra Islami Press, 1996

NN. Shihab, Quraish, Membumikan al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1997

OO. _____________, Tafsir al-Mishbah, Jakarta: Lentera Hati, 2000

PP. Slamet, MA, Prinsip-prinsip Metodologi Dakwah, Surabaya: PT. Al-

Ikhlas, 1994

QQ. Sudirman, Lejen Problematika Dakwah Islam di indonesi,Forum

dakwah Jakarta pustaka dakwah Islam, 1992

RR. Suparta, Munzier, dan Harjani Hefni, Metode Dakwah, Jakarta:

Kencana, 2006

SS. Syukur, Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: PT. Al-

Ikhlas, 1983

TT. Tasmara, Toto, Komunikasi Dakwah Jakarta Gaya media pratama, 1997

UU. Tebba, Sudirman, Hidup Bahagia Cara Sufi, Jakarta: Pustaka Irfan

Cet. 1, 2007

VV. 2001

WW. _____________, Manfaat Tasawuf Kehidupan Sehari-hari,

Jakarta: Pustaka Irfan Cetakan 1, 2003

XX. _____________, Mengenalkan Wajah Islam Yang Ramah, Jakarta:

Pustaka Irfan Cetakan 1, 2007

YY. _____________, Menuju Ekstase Spiritual, Jakarta: Pustaka Irfan

Cetakan 1, 2006

ZZ. _____________, Menyingkap Rahasia Hati, Jakarta: Pustaka Irfan

Cetakan 1, 2007

AAA. _____________, Artikel Majalah Hidayah, Edisi 10 Muharam

1431 H/ 2009

BBB. Thantawi, Sayyid Muhammad, Adab al-Khiwar fil Islam, Dar al-

Nahdhah, Mesir, diterjemahkan oleh Zuhaeri Misrawi dan Zamroni

Kamal, Jakarta: Azan, 2001, pada Kata Pengantar.

CCC. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan

Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002

 

Page 70: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

70

DDD. World Assembly of Muslim Youth (WAMY), Fii Ushul al-Hiwar,

Maktabah Wahbah: Kairo, Mesir diterjemahkan oleh Abdus Salam M. dan

Muhil Dafir, dengan judul terjemahan “Etika Diskusi”, (Era Inter Media,

2001)

EEE. Ya’qub, Hamzah, Publisistik Islam; Teknik Dakwah dan

Leadership, Bandung: Diponegoro, 1981

FFF. Zaidan, Abdul Karim, Dasar-dasar Ilmu Dakwah, Jakarta: Media

Dakwah, 1984,

GGG. Hasil wawancara dengan Teba Sudirman Tangal 15-03-2010

HHH.

III. Hasil wawancara dengan Tebba Sudirman Tangal 21-03-2010

 

Page 71: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

71

Interview : Sudirman Tebba

Jabatan : Pimpinan Redaksi Penerbit Buku Pustaka Irfan

Waktu Wawancara : 15-03-2010 & 21-03-2010

Pukul 07.30 WIB

Tempat wawancara : Kediaman Sudirman Tebba

PERTANYAAN YANG DIAJUKAN TERUNTUK SUDIRMAN

TEBBA

1. Apa saja Aktivitas dakwah H. Sudirman Tebba selama ini?.

2. Sejak kapan awal mula H. Sudirman Tebba mulai aktif dalam dakwah

berorganisasi?

3. Apa saja dakwah bil-lisan yang di lakukan oleh H. Sudirman Tebba?

4. Apa saja dakwah bil–Qalam yang dilakukan H. Sudirman Tebba ?

5. Apa saja dakwah bil-Hal yang dilakukan oleh H. Sudirman Tebba ?

6. Menurut H. Sudrman Tebba dakwah seperti apa yang seharusnya dilakukan di

era globalisasi ini?

7. Menurut H. Sudirman Tebba kepuasan apakah yang anda telah dapatkan dari

dakwah anda selama ini . ?

HASIL WAWANCARA

A. DAKWAH BIL LISAN

1. Apa saja kegiatan dakwah bil lisan H. Sudirman Tebba

Jawaban : Saya mempunyai Aktivitas di setiap pengajian majlis taklim

pada hari sabtu pagi dan mingu pagi

2. Di mana dilaksanakannya?

Jawaban : di masjid Al-Istiqomah dan mushala Al-Fadil

3. Siapa saja sasarannya?

Jawaban : sasaran saya adalah seluruh jama’ah majlis taklim yang

mengikuti pengajian yang saya adakan.

4. Apa saja materi yang digunakan H. Sudirman Tebbah ?

 

Page 72: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

72

Jawaban : materi yang saya gunakan adalah tentang Tauhid, Tasauf,

Muamalah, Ahlak dan lain lain.

B. DAKWAH BIL QALAM

1. Sebutkan karya-karya apa saja yang sudah bapa berikan kepada jama’ah

Jawaban : Buletin yang saya buat di majalah Hidayah tiap sebulan sekali,

kemudian buku-buku yang sudah diterbitkan dan sudah beredar di toko

buku-toko buku disekitar jabodetabek.

2. Berapa jumlah karya-karya yang sudah Bapa hasilkan?

Jawaban : Untuk jumlah seluruhnya itu sudah banyak sekali.

3. Materi apa saja yang di gunakan dalam karya-karya ini?

Jawab : Materi yang saya berikan disetiap karya-karya saya lebih kepada

spiritual tauhid, tasauf dan Akhlak.

4. Jelaskan ciri khas yang menarik dari karya-karya bapa selama ini?

Jawab : mungkin bila dikatakan menarik itu biasa-biasa saja, tergantung

dari pandangan orang yang menilainya

C. DAKWAH BIL HAL

1. Apa saja proyek sosial yang bapa lakukan untuk dakwah bil hal?

Jawab : Proyek sosial yang saya tangani hingga saat ini menerbitkan buka

dan buletin dibagi-bagikan kepada yayasan dan majlis taklim yang dibina

2. Dimana bapa menjalankan proyek sosial tersebut?

Jawab : Di kelomplek perumahan Ciputat Baru dan ditempat lainnya

3. Bagaimana hasil dari program ini ?

Jawab : Alhamdulillah, hasil dari adanya program-program ini cukup

memuaskan, karena diantara mereka banyak yang menjadi orang berhasil

dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Dan banyak orang

yang merasa tertolong dengan adanya pembagian buku-buku gratis karna

pada saat kondisi sekarang ini buku sangat mahal untuk di beli

Interviewee Interviewe

H. Sudirman Tebba Wanseslaus Rianghepat

 

Page 73: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

73

BUKU-BUKU KARYA SUDIRMAN TEBBA YANG SUDAH DITERBIKAN

PENGAJIAN SABTU MINGU YANG DI ASUH SUDIRMAN TEBBA

 

Page 74: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

74

PENGAJIAN BULANAN YANG DI PIMPIN SUDIRMAN TEBBA

 

Page 75: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

75

 

Page 76: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

76

 

Page 77: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

77

 

Page 78: AKTIVITAS DAKWAH SUDIRMAN TEBBA - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45906/1/WANSESLAUS... · umat memperoleh keridhaan Allah SWT.1 Berdakwah

78