akhlak dokter muslim

4
Assalammualaium warohmatullohhiwabarokatu. Mari kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,hidayah serta inayahnya kepada kita semua sehingga pada pagi hari ini, kita dapat berkumpul di ruang ........ ini dalam kedaan sehat wal afiat. Tak lupa sholawat serta salam kita panjatkan untuk junjungan kita nabi muhammad SAW… yang kita tunggu-tunggu safangatnya hingga di hari akhir Yang saya hormati dr,..................................... dan rekan-rekan sejawat yang saya banggakan. Sebelumnya perkenalkan terlebih dahulu, saya, Imam Hartono. Dan disini saya akan menyampaikan materi tentang Akhlak Dokter MuslimMenjadi seorang dokter muslim berkewajiban untuk memiliki akhlakul karimah, hal inilah yang membedakan sebagai seorang dokter muslim yang mengemban amanah kedokteran Islam. Seorang muslim yang berprofesi sebagai dokter, berkewajiban merealisasikan nilai-nilai Islam yang bersifat fitriyah (universal) dalam setiap langkah hidupnya. Prilaku dokter muslim yang teralisasi dari akhlakul karimah akan senantiasa dilihat oleh orang-orang yang berinteraksi dengannya, disinilah esensi dari dakwah. Implementasi akhlakul karimah bagi seorang dokter bisa dengan berbagai cara, diantaranya mengembangkan sifat sidiq, adil, sabar, tawaduk, itsar, Ramah, dan Ihsan. Berikut akan dijelaskannya Siddiq, artinya kejujuran, kesetiaan (pada janji dan komitmen), perkataan,dan berbuat apa adanya. Hubungan dokter- pasien layaknya hubungan transaksional layaknya penjual dan pembeli. Dokter memiliki ilmu dalam mengobati pasien dan pasien memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada dokter untuk mengobati penyakitnya. Disini kejujuran dokter lah yang berperan, keputusan medik apapun yang diambil dokter, apalagi dalam keadaan gawat darurat. Adil, artinya meletakan sesuatu pada tempatnya, bisa berarti sikap hidup dalam keseimbangan. Firman Allah dalam surat An-Nahl, “sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat

Transcript of akhlak dokter muslim

Page 1: akhlak dokter muslim

Assalammualaium warohmatullohhiwabarokatu.

Mari kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,hidayah serta inayahnya kepada kita semua sehingga pada pagi hari ini, kita dapat berkumpul di ruang ........ ini dalam kedaan sehat wal afiat. Tak lupa sholawat serta salam kita panjatkan untuk junjungan kita nabi muhammad SAW… yang kita tunggu-tunggu safangatnya hingga di hari akhir

Yang saya hormati dr,..................................... dan rekan-rekan sejawat yang saya banggakan.Sebelumnya perkenalkan terlebih dahulu, saya, Imam Hartono. Dan disini saya akan menyampaikan materi tentang Akhlak Dokter Muslim…

Menjadi seorang dokter muslim berkewajiban untuk memiliki akhlakul karimah, hal inilah yang membedakan sebagai seorang dokter muslim yang mengemban amanah kedokteran Islam. Seorang muslim yang berprofesi sebagai dokter, berkewajiban merealisasikan nilai-nilai Islam yang bersifat fitriyah (universal) dalam setiap langkah hidupnya. Prilaku dokter muslim yang teralisasi dari akhlakul karimah akan senantiasa dilihat oleh orang-orang yang berinteraksi dengannya, disinilah esensi dari dakwah.Implementasi akhlakul karimah bagi seorang dokter bisa dengan berbagai cara, diantaranya mengembangkan sifat sidiq, adil, sabar, tawaduk, itsar, Ramah, dan Ihsan. Berikut akan dijelaskannya

Siddiq, artinya kejujuran, kesetiaan (pada janji dan komitmen), perkataan,dan berbuat apa adanya. Hubungan dokter-pasien layaknya hubungan transaksional layaknya penjual dan pembeli. Dokter memiliki ilmu dalam mengobati pasien dan pasien memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada dokter untuk mengobati penyakitnya. Disini kejujuran dokter lah yang berperan, keputusan medik apapun yang diambil dokter, apalagi dalam keadaan gawat darurat.

Adil, artinya meletakan sesuatu pada tempatnya, bisa berarti sikap hidup dalam keseimbangan. Firman Allah dalam surat An-Nahl, “sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepadamu kaum kerabat…. (Q.S An-Nahl:90). Sikap adil diperlukan dalam praktek kedokteran agar hak-hak pasien tidak dirampas. Adapun Hak-hak pasien diantaranya adalah, pasien bebas memilih dokternya secara bebas, pasien berhak menerima atau menolak tindakan pengobatan sesudah ia memperoleh informasi yang jelas, pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar, iapun berhak atas sifat kerahasian data-data mediknya. Pasien berhak mati secara bermartabat dan terhormat, pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril atau spiritual, pasien berhak mengadakan dan berhak atas penyelidikan pendirian serta berhak diberi tahu hasilnya.

Amanah, artinya dapat dipercaya. Allah berfirman dalam surat Al-Anfal, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui “. (Q.S. Al-Anfal:27). Sebagai seornag muslim tentu kita menyadari bahawa amanah yang kita emban akan dimintai pertanggungjawabannya esok dikemudian hari. Sebagai seorang dokter muslim yang diberikan amanah oleh pasiennya hendaknya bersikap jujur, dapat dipercaya, dan berusaha memenuhi sesuai dengan standar keprofesian, serta kebutuhan pasien tanpa mengada-ngada yang sebenarnya.  

Page 2: akhlak dokter muslim

Sabar, artinya adalah usaha untuk menahan diri dari hal-hal yang tidak disukai dengan penuh kerelaan dan. Jika seorang dokter bersedia dengan sabar mendengarkan keluahan pasiennya, maka informasi tentang riwayat penyakit juga lebih mudah diketahui. Karena keberhasilan terapi sesungguhnya lebih diutamakan dari hasil anamnesis. Sedangkan langkah lain hanya sebagai penunjang saja. Tapi kenyataan praktek dokter pada umumnya, dokter keberatan jika pasien bercerita, dokter hanya menanyakan beberpaa pertanyaan saja dan langsung mendiagnosis pasien.

Tawaduk, artinya merendahkan diri tanpa merendahkan martabatnya. Allah berfirman, “Dan janganlah sebagian dari kamu mengumpat sebagian yang lain, apakah salah seorang diantara kamu suka makan daging bangkai saudaranya padahal mereka tidak menyukainya?” (Q.S. Al-Hujarat:12). Realisasi sikap tawaduk sebagai seorang dokter menyadari bahwa dirinya penuh dengan kelemahan dan kekurangan. Hendaknya seorang dokter perlu mengupdate ilmu terrkini dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya agar dalam menjalani praktek kedokteran tidak melakukan kesalahan. Dokter yang baik tidak akan puas dengan kemampuan dan ilmu yang dimilikinya, senantiasa terus mencari perkembangan pengetahuan terbaru, dan berprinsip life long learning.

Itsar, artinya mementingkan orang lain daripada diri sendiri. Sebagai dokter yang baik, hendaknya selalu mengutamakan orang-orang lemah agar bisa hidup dengan layak hidup sehat sembuh dari penyakitnya. Melayani mereka dengan sepenuhnya dan tidak memungut biaya yang membertakan mereka adalah suatu amal yang luar biasa.

Ramah, artinya, cinta dan kasih sayang (mahabbah warohmah). Kalau motivasi awal sebagai seorang dokter adalah beribadah kepada Allah, cara memandang pasien akan didasari dengan mahabbah dan rohmah, masalah materi akan mengikuti dengan sendirinya. Allah berfirman,”Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.”(Q.S.Al-Imran:159). Rasulullah pun bersabda, “senyummu pada wajah saudaramu adalah sedekah”. Sebagai seorang dokter muslim sudah seharusnyalah kita menyebarkan kedamaian dan keindahan islam.

Ihsan, artinya, mengerjakan sesuatu secara profesioanal. Sebagai realisasi komitmen hidupnya, seorang muslim yang diberikan amanah sebagai seorang dokter akan memandang apa yang dilakukan dengan profesinya sebagai seorang dokter adalah suatu ibadah yang dia persembahkan kepada Allah SWT. Oleh Karena itu, kinerja yang dihasilkan selalu diupayakan berkualitas tiinggi dan professional.

Demikianlah berbagai contoh akhlakulkarimah yang sudah seharusnya dipegang oleh seorang dokter muslim. Sehingga dalam menjalani praktek kedokteran seorang dokter muslim tidak lupa akan visi nya mensyiarkan agama islam dan menyebarkan kedamaian bagi seluruh umat dengan cahaya islam.

Kiranya cukup sekian materi yang saya sampaikan. Saya ucapkan terimaksih telah mengikuti materi saya dengan antusias. Kurang lebihnya saya mohon maaf apabila terjadi salah-salah kata dan ada kata yang tidak berkenan di hati teman-teman sekalian. Saya mohon maaf.

Billahitaufik wal hidayah. ..wassalamu’alaikum wr. wb