AGRILOGICS Kelompok Riset Sistem Logistik dan Rantai ......Persoalan rantai pasok pertanian saat...
Transcript of AGRILOGICS Kelompok Riset Sistem Logistik dan Rantai ......Persoalan rantai pasok pertanian saat...
SIMPLE ANALYSIS VALUE CHAIN PRODUK PERTANIAN
Tomy Perdana AGRILOGICS
Kelompok Riset Sistem Logistik dan Rantai Pasok Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
PERTEMUAN PENINGKATAN KAPASITAS PENGELOLA PROGRAM READSI TAHUN 2020 BOGOR, 19 FEBRUARI 2020
Persoalan rantai pasok pertanian saat ini….
2
Pasar Pengeluaran Produksi/pasokan Harga berfluktuasi Daya saing rendah Kehilangan hasil tinggi Resiko tinggi
Pasokan tidak berkesinambungan Produktivitas dan kualitas rendah Investasi teknologi rendah Manajemen terbatas
Dis-insentif bagi pelaku : Nilai Tukar Petani Rendah
Eksklusi-Kemacetan Regenerasi
…Harapan menuju rantai pasok pertanian terstruktur
3
Pasar Pengeluaran Produksi/pasokan
3
Harga relatif stabil Daya saing tinggi Kehilangan hasil berkurang Resiko terkendali
Pasokan berkesinambungan Produktivitas dan kualitas tinggi Investasi teknologi tinggi Manajemen terampil
Insentif bagi pelaku : Nilai Tukat Petani Meningkat Inklusi-Motivasi Regenerasi
Definisi Rantai Pasok (RP)
Rantai pasok adalah suatu
sistem terkoordinasi dari
organisasi, aktivitas, informasi
dan sumberdaya yang terlibat
dalam pergerakan suatu
produk atau jasa secara fisik
atau maya (virtual) dari
produsen ke konsumen
Perusahaan Konsumen Pemasok Konsumen Pemasok Transporter Ritel
Keith Oliver
Sumber: Action For Enterprise (AFE)
Pengeringan Sortasi Transportasi
Pengolahan Pengemasan
Penjualan Transportasi
suatu kumpulan kegiatan pelaku pasar guna
menggerakkan barang dan jasa dari awal
pengembangannya hingga sampai kepada
konsumen akhir;
keterkaitan kelembagaan yang menghubungkan
dan mengkoordinasikan para produsen,
pengolah, pedagang dan distributor dari suatu
produk dan jasa;
Defin
i
si RantaiNilai(RN)
Michael E. Porter University Professor
Rantai Nilai
P
E
L A Y A
0.50
2.50
27
100
Biji Kopi
Nescafe Sachet
McDonald’s Coffee
Starbuck’s Coffee
H
A
R
G
A
INTENSITAS AKTIVITAS
Aktivitas Budidaya
Pengolahan
Pengemasan
Penyeduhan
Pelayanan
Meja&kursi
Penyeduhan
Pelayanan
Kursi& Meja (Kenyamanan)
P E
L A Y A
N A
+
P R O D U
K
PRODUK
5x
54x
200x
WiFi
N A N
N
Bijicoklatnonfermentasi
18.000/kg273/15gr
Bijicoklatfermentasi
22.000/kg333/15grNaik22%+didiamkanbeberapa
hari
Coklatbubukolahankemasan kiloan
60.000/kg909/15grNaik233%+bijikakaotelahdiolahmenjadicoklatbubuk
siappakai+praktis untukpemakaian harian
Minumancoklatsiapminum
8.000/15grNaik4.344%+Diolahmenjadiminumansiapminum
+diberibranding
Minumancoklatsiapminum
29000/15grNaik10.522%+Diolahmenjadiminumansiapminum+diberibranding
+terletakdimall+adatempatnongkrong
Minumancoklatsiapminum
55.000/15grNaik19.972%+Diolahmenjadiminumansiapminum+diberibranding
+terletakdimall+adatempatnongkrong+brandinternasionalyangmenjadimarketleader
+Diberifasilitaspenunjangsepertisofa,wifi,dll
Hargasilverqueen100grAdalah22.000makanaik1100%
Jikadibandingkandenganbijikakaononfermentasidannaik366%dibandingprodukcoklatbubuk.+merupakanprodukyangdapat
langsungdikonsumsi.+brandyangdisukaikalanganmuda.
Coklat bubuk sak,800.000/20kg
atau 40.000rb/kg.600/15gr.Naik 54%+biji coklat telahdiolah menjadi
bubuk coklat siapolah.
RANTAINILAICOKLAT
Pangsa Pasar Terhadap PDB(%) Pangsa Sektor
Manufakturing dan Jasa
dalam Agribisnis (%) Negara Sektor Pertanian
Manufakturing dan Jasa
dalam Pertanian Seluruh Agribisnis
Filipina 21 50 71 70
India 27 41 68 60
Thailand 11 43 54 79
Indonesia 20 33 53 63
Malaysia 13 36 49 73
Korea Selatan 8 36 44 82
Chile 9 34 43 79
Argentina 11 29 40 73
Brazil 8 30 38 79
Mexico 9 27 36 75
Amerika Serikat 1 13 14 91
Kontribusi Agribisnis
Rantai Pasok vs. Rantai Nilai
Pengeringan Sortasi Transportasi
Pengolahan Pengemasan
Penjualan Transportasi
Mengelola kombinasi dari aktor dan
aktivitas akan menjamin nilai terbaik
bagi semua pihak
Penyuluh / Layanan Input
(Teknologi
Penambahan Nilai melalui Akses ke Produksi/Informasi Pasar/Teknologi/Kemitraan Bisnis
Rantai Nilai Pangan Hari ini
Petani Konsumen Pengumpul Pasar Induk Pedagang
Besar
Informasi mengenai Kualitas Produk Akhir, Penyimpanan dan Daya Simpan, Ketelusuran, Daya Saing Produk
Pedagang Kaki Lima
Grosir Lokal Transporter
Penanganan Pasca Panen, Informasi, Sertifikat, Pengemasan, Penyimpanan, dll.
Pemasok Khusus Supermarket
HoReKa
Nilai Diterima Petani
Membangun Ekosistem dari Layanan Nilai untuk Memuaskan Permintaan Konsumen
Rantai Nilai Pangan Masa Depan
Petani Konsumen Distributor
Kecerdasan Buatan memberikan akses informasi permintaan konsumen secara langsung, akurat, cepat, dan independen
Supermarket
HoReKa
Langsung ke Konsumen
• Petani / Pemangku Kepentingan bergerak dari mencegah kerusakan menjadi
mitigasi kerusakan
• Petani akan memasukan pajak karbon sebagai komponen baru dari biaya
produksi
• Petani dan Pemangku Kepentingan bekerja dalam lingkungan sumberdaya
terbatas
• Penyampaian produk akan menjadi lebih lokal, langsung dan cepat
• Fokus pangan pada produktivitas, inovasi berbasis teknologi, limbah pangan,
keamanan pangan, ketelusuran, layanan pangan
• Pendampingan pemerintah akan bergerak ke membangunan ketangguhan
produsen dalam mengatasi perubahan iklim
12
Pergeseran Paradigma Pada Rantai Nilai Pangan Di Masa Mendatang
13
Bagaimana Skenario Bisnis Pengusaha terlihat di Rantai Nilai
Pangan Baru?
Sebagai Produsen (Model Langsung ke Konsumen dll )
Layanan Jasa
(Peralatan platform digital yang berkembang, menggantikan Pengecer, dll)
Sebagai Konsumen
(Pengalaman Konsumen, Kenyamanan Pelayanan, dll)
Bisnis akan bereksperimen untuk menemukan tempat mereka di ekosistem dan memuaskan Keinginan Konsumen
Mengelola Rantai Nilai Sebagai suatu SISTEM
INPUT PROSES OUTPUT
MEKANISME KOORDINASI
14
Proposisi Unik Penjualan (USP)
Mengelola Rantai Nilai Sebagai suatu SISTEM
INPUT PROSES OUTPUT
Dimana memulainya?
Konsumen Persaingan
• Kebutuhan • Keinginan
• Nilai
Target pasar yang jelas Ketahui pesaing anda
15
USP
Mengelola Rantai Nilai Sebagai suatu SISTEM
INPUT PROSES OUTPUT
Dimana anda memulai?
Konsumen Kompetisi
• Kebutuhan • Keinginan
• Nilai
Nilai pada pasar
mengendalikan
seluruh nilai pada
rantai nilai
16
Penyerapan Tenaga Kerja Pertanian sebanyak 38 juta orang (88,27% dari total penduduk Indonesia)(BPS, 2018)
Penyumbang PDB terbesar kedua (13,41% dari PDB tahun 2016) (BPS, 2018)
Pembiayaan untuk sektor pertanian hanya
6% dari kredit yang
disalurkan oleh Perbankan (OJK, 2018)
PERKEBUNAN 82,7%
PANGAN 3,6%
HORTIKULTURA 2,1%
diperlukan SKEMA PEMBIAYAAN
RANTAI NILAI PERTANIAN (VALUE CHAIN FINANCING)
KEBUTUHAN PEMBIAYAAN RANTAI NILAI PERTANIAN
KONSEP PEMBIAYAAN RANTAI NILAI PERTANIAN
Pembiayaan Rantai Nilai
Aliran pembiayaan ke dan diantara berbagai aktor dan saling memiliki keterkaitan
dalam suatu rantai nilai
Konsep rantai nilai
Mempertimbangkan integrasi berbagai pelaku usaha dalam
produksi pertanian, pengolahan dan pemasaran.
Peranan pembiayaan rantai nilai
Memenuhi kebutuhan dan mengatasi berbagai kendala yang terdapat dalam suatu rantai nilai
Digunakan untuk memastikan penjualan, pengadaan barang, mereduksi resiko dan atau meningkatkan efisiensi di dalam rantai nilai.
Bersifat komprehensif, sehingga diperlukan pemahaman dunia nyata (sifat dan karakter) dari setiap rantai nilai, pelakunya dan kepentingannya (Miller and Jones, 2010)
SISTEM PERDAGANGAN, PEMBIAYAAN & PRODUKSI PERTANIAN
R1, R2, B1, B2 : Sistem produksi pertanian B3, B4, B5 : Sistem perdagangan produk pertanian R3, B6 : Sistem pembiayaan produksi pertanian
Penjualan Produk
Pertanian
Produksi Pertanian
Penerimaan Petani Pendapatan Petani
Kecukupan Modal
Usahatani
Investasi Teknologi
dan Saprodi
Penanaman Produk
Pertanian
+
+
+
+
++
Stok Produk
Pertanian DN
Harga Produk
Pertanian DN+
Biaya Usahatani+
-
Tenaga Kerja
+
+
+
+
Kecukupan Produk
Pertanian
Konsumsi Produk
Pertanian
+
-
Kebutuhan Produk
Pertanian -
Impor Produk
Pertanian
Konsumsi rata2
Produk Pertanian
+
+
+
Konsumsi Produk
Pertanian per kapita
+
Harga Produk
Pertanian LN
Perbedaan Harga Produk
Pertanian LN thdp DN+
+
-
+
-
+
Estimasi Kebutuhan biayainvestasi teknologi &
saprodi+
-
Kebutuhan pembiayaan
Usahatani
-
Pembiayaan
Usahatani
+
+
CicilanKredit
Kemampuan
Membayar Cicilan
+
+
-
Pembiayaan yg harus
dikembalikan+
-Suku bunga
pinjaman+
Produktivitas
Pertanian
++
+
+
R1
R2
B1
B2
B3
B4
B5
B6
R3
Sistem Perdagangan
Sistem Produksi
Sistem Pembiayaan
Model Pengembangan Sistem Rantai Pasok Pangan
Pengembangan Klaster Agribisnis
Pengembangan Layanan Logistik Pertanian
Pengembangan Rantai Pasok Inklusif
Kaji Tindak: Sintesa dari
System Dynamics dan
Aksi Partisipatif
Pembelajaran Interaktif antara Dunia Nyata dan Dunia Virtual
Pembiayaan Rantai Nilai
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 1
Model komputasi yang dikembangkan menggunakan pendekatan system dynamics dan aksi partisipatif untuk mendesain model sistem rantai pasok sayuran yang ramping, lincah dan berkeadilan untuk memenuhi pasar terstruktur
RestrukturisasiRantaiPasok
PortofolioPasar
InovasiKelembagaan
RekayasaKualitas
SistemProduksiHibrida
PengukuranKinerja
Berimbang
PelibatanPemangkuKepen ngan
Konse
ntrasiGe
ografiis PembiayaanRantaiNilai
InovasiT
eknolog
i
WirataniBaru
TripleHelix
LayananLogis k
AksesPasar
AksesTeknologi
LayananLogis k
AksesAgroinput
Model Pengembangan Sistem Rantai Pasok Pertanian
Tahap 1 : desain rantai pasok inklusif
Inovasi Kelembagaan
Rekayasa Kualitas
Restrukturisasi rantai pasok
Sistem Produksi Hibrida
Konsolidator (Bisnis Agregator)
Sistem Pengukuran Kinerja Berimbang
Portofolio Pasar
Bisnis agregator bidang pangan
Agregator adalah pihak yang bertanggung jawab memastikan kepatuhan level budidaya dan melindungi hak-hak petaninya dalam berhubungan dengan pasar (Endeva dan Joyn-coop, 2012)
Agregasi adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mengurangi risiko di bidang pertanian dan memperkuat mata pencaharian petani kecil dan marjinal (ISAP, 2016)
24
Manajemen Logistik
Akses pasar
Akses Teknologi
Akses Agroinput
Akses Keuangan
Tahap 2 : transformasi konsolidator (bisnis agregator) menjadi layanan logistik pertanian
di pedesaan
Tahap 3 : Pengembangan Klaster Agribisnis
25
Pelibatan Pemangku
Kepentingan
(Triple Helix)
Orientasi Pasar
Inovasi Teknologi
Konsentrasi Geografis
Wiratani Baru
Pembiayaan
FAKTOR KUNCI PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN RANTAI NILAI PERTANIAN
SKEMA PEMBIAYAAN RANTAI NILAI PERTANIAN
1. Pembiayaan Produk (Product Financing)
Pembiayaan Agroinput atau Input Produksi
2. Receivables Financing
3. Penjaminan Aset Fisik (Physical asset collateralization)
Pembiayaan Jasa Perdagangan
Pembiayaan Anjak Piutang (Factoring)
Pembiayaan Jaminan Kepemilikan Komoditas
Sistem Resi Gudang (warehouse receipt)
Pembiayaan Investasi Teknologi
SKEMA PEMBIAYAAN AGROINPUT
SKEMA PEMBIAYAAN JASA PERDAGANGAN
SKEMA PEMBIAYAAN INVESTASI TEKNOLOGI
SKEMA PEMBIAYAAN ANJAK PIUTANG
SKEMA PEMBIAYAAN SISTEM RESI GUDANG (khusus beras)
INTEGRASI PEMBIAYAAN RANTAI NILAI PRODUK PERTANIAN
Dukungan teknologi informasi untuk pengembangan bisnis agregator pangan
Web & Apps Based
Services (Paperless Systems)
E-Trade
E-Traceability
Cyber Extension
E-Money
E-Relationship Management
E-Compliance
Fasilitasi Triple Helix
Perdana (2014)
HPDKI | Agro Investama Nuryanto 081222689770
Studi Kasus VCF (update)
HPDKI | Agro Investama Nuryanto 081222689770
Studi Kasus VCF (unpdate)
Studi Kasus VCF (unpdate)
Studi Kasus VCF (unpdate)
Terima Kasih
DIAGRAM SEBAB-AKIBAT (Causal Loop Diagram)
Dikembangkan dari:
System Thinking for Transformational Change – LEAD International & Sustainability Institute Donnela Meadows & Dennis Meadows Slide Presentasi Riichiro Oda – Change Agent, Japan Any Sulistyowati, Modul Kuncup Padang Ilalang, Pelatihan Cara Berpikir Sistem
Sistem ?? Fenomena yang telah terdefinisi strukturnya o Fenomena: segala sesuatu yang dapat dilihat, dialami
dan dirasakan o Struktur: unsur-unsur (elemen/komponen) yang memiliki
keterkaitan (Sasmojo, 2004)
Kumpulan elemen/unsur yang saling berhubungan (struktur) sedemikian rupa sehingga menghasilkan perilaku dalam kurun waktu tertentu
Fokus pada bagian, mengabaikan keseluruhan
Apa yang akan Anda lakukan?
Diambil dari Riichiro Oda, Change Agent, 2008 dalam Any Sulistyowati
Solusi untuk jangka pendek, Masalah dalam jangka panjang
Dampak yang Tidak
Diperhitungkan
(Unintended Consequences)
Sumber: Any Sulistyowati (2012)
Kartun Oleh: Gary Larson
Kemampuan Cara Berpikir Sistem
1. Melihat realitas seperti apa adanya, bukan seperti yang kita harapkan
2. Fokus pada keseluruhan daripada bagian-bagiannya
3. Mengenali masalah yang dapat mengakibatkan masalah lainnya
4. Menghindari penyelesaian masalah yang menguntungkan dalam jangka pendek tetapi merugikan dalam jangka panjang
CARA BERPIKIR SISTEM Cara Baru Melihat Persoalan
Kejadian
Pola Perilaku
Struktur
Model Mental
Yang tampak dan bisa dilihat / dirasa
Memperluas perspektif waktu
Melihat secara keseluruhan termasuk yang tidak tampak
Memahami akar masalah
Le
ve
rag
e
CLD
Struktur Fisik dan Struktur Pembuatan Keputusan
Struktur fisik dibentuk oleh akumulasi dan jaringan aliran orang, barang, energi dan bahan
Struktur pembuatan keputusan
dibentuk oleh akumulasi dan jaringan aliran informasi yang digunakan oleh
aktor-aktor (manusia) dalam sistem yang menggambarkan kaidah-kaidah
proses pembuatan keputusannya Sumber: Tasrif, 2004
Penjualan Bawang
Merah Petani
Produksi Bawang
Merah Petani
Penerimaan Petani Pendapatan Petani
Kecukupan Modal
Usahatani Bawang Merah
Investasi Teknologi
dan Saprodi
Penanaman
Bawang Merah
++
+
+
+
+
+
R
1. VARIABEL Faktor penting yang dipilih dalam sistem Bersifat kata benda
2. PANAH Hubungan sebab-akibat antar variabel
Produksi Bawang Merah
3. TANDA “S” atau “+” : variabel yang ditunjuk memiliki arah yang sama dengan variabel sumber “O” atau “-” : variabel yang ditunjuk berlawanan arah dengan variabel sumber
4. TIPE LOOP R untuk Reinforcing / Positive Feedback B untuk Balancing / Negative Feedback
CAUSAL LOOP DIAGRAM
Reinforcing Loops adalah kekuatan yang Perubahannya bersifat Eksponensial
Reinforcing Loop • Menyebabkan perubahan eksponensial naik atau
turun. • Menyebabkan sistem untuk ekspansi atau kontraksi • Semakin besar sesuatu semakin cepat tumbuhnya dan
sebaliknya
naik
turun
Penjualan Bawang
Merah Petani
Produksi Bawang
Merah Petani
Penerimaan Petani Pendapatan Petani
Kecukupan Modal
Usahatani Bawang Merah
Investasi Teknologi
dan Saprodi
Penanaman
Bawang Merah
++
+
+
+
+
+
R
Sistem Bunga Bank
Uang Simpanan Bunga Bank
+
+
Suku Bunga
+
+
Balancing Loops menghasilkan keseimbangan
Balancing Loop • Cenderung menyeimbangkan perubahan
dalam sistem • Menciptakan kestabilan dalam sistem • Kadang menciptakan osilasi
Pendapatan Petani
Kecukupan Modal
Usahatani Bawang Merah
Investasi Teknologi
dan Saprodi
+
+
Biaya Usahatani
+
-
B
CLD Sistem Produksi Bawang Merah
Penjualan Bawang
Merah Petani
Produksi Bawang
Merah Petani
Penerimaan Petani Pendapatan Petani
Kecukupan Modal
Usahatani Bawang Merah
Investasi Teknologi
dan Saprodi
Penanaman
Bawang Merah
++
+
+
++
Biaya Usahatani+
-
+
B
R
Sistem Produksi dan Perdagangan Bawang Merah
R1, R2, B1, B2 : Sistem produksi bawang merah B3 : Sistem perdagangan bawang merah
Penjualan Bawang
Merah Petani
Produksi Bawang
Merah Petani
Penerimaan Petani Pendapatan Petani
Kecukupan Modal
Usahatani Bawang Merah
Investasi Teknologi
dan Saprodi
Penanaman
Bawang Merah
+
+
+
+
++
StokBawangMerah
Harga Bawang
Merah DN+
Biaya Usahatani+
-
Tenaga Kerja
+
+
+
+
Kecukupan
Bawang Merah
+
-
Produktivitas
Bawang Merah
++
R1B3
B1
B2
R2
Sistem Produksi dan Perdagangan Bawang Merah
Penjualan Bawang
Merah Petani
Produksi Bawang
Merah Petani
Penerimaan Petani Pendapatan Petani
Kecukupan Modal
Usahatani Bawang Merah
Investasi Teknologi
dan Saprodi
Penanaman
Bawang Merah
+
+
+
+
++
StokBawangMerah
Harga Bawang
Merah DN+
Biaya Usahatani+
-
Tenaga Kerja
+
+
+
+
Kecukupan
Bawang Merah
Konsumsi
Bawang Merah
+
-
Kebutuhan
Bawang Merah -
Impor Bawang
Merah
Konsumsi rata2
bawang merah
+
+
+
Konsumsi Bawang
Merah per kapita
+
Harga Bawang
Merah LN
Perbedaan Harga
Bawang Merah
LN thdp DN +
+
-
+
-
+
Produktivitas
Bawang Merah
++
R1
R2
B1
B2
B3
B4
B5
R1, R2, B1, B2 : Sistem produksi bawang merah B3 : Sistem perdagangan dalam negeri B4, B5 : Sistem perdagangan luar negeri
Sistem Produksi, Perdagangan & Pembiayaan Bawang Merah
Penjualan Bawang
Merah Petani
Produksi Bawang
Merah Petani
Penerimaan Petani Pendapatan Petani
Kecukupan Modal
Usahatani Bawang Merah
Investasi Teknologi
dan Saprodi
Penanaman
Bawang Merah
+
+
+
+
++
StokBawangMerah
Harga Bawang
Merah DN+
Biaya Usahatani+
-
Tenaga Kerja
+
+
+
+
Kecukupan
Bawang Merah
Konsumsi
Bawang Merah
+
-
Kebutuhan
Bawang Merah -
Impor Bawang
Merah
Konsumsi rata2
bawang merah
+
+
+
Konsumsi Bawang
Merah per kapita
+
Harga Bawang
Merah LN
Perbedaan Harga
Bawang Merah
LN thdp DN +
+
-
+
-
+
Estimasi Kebutuhan biayainvestasi teknologi &
saprodi+
-
Kebutuhan pembiayaan
UT Bawang Merah
-
Pembiayaan UT
Bawang Merah
+
+
CicilanKredit
Kemampuan
Membayar Cicilan
+
+
-
Pembiayaan yg harus
dikembalikan+
-Suku bunga
pinjaman+
Produktivitas
Bawang Merah
++
+
+
R1
R2
B1
B2
B3
B4
B5
B6
R3
R1, R2, B1, B2 : Sistem produksi bawang merah B3, B4, B5 : Sistem perdagangan bawang merah R3, B6 : Sistem pembiayaan produksi bawang merah
Sistem Produksi, Perdagangan & Pembiayaan Bawang Merah
Penjualan Bawang
Merah Petani
Produksi Bawang
Merah Petani
Penerimaan Petani Pendapatan Petani
Kecukupan Modal
Usahatani Bawang Merah
Investasi Teknologi
dan Saprodi
Penanaman
Bawang Merah
+
+
+
+
++
StokBawangMerah
Harga Bawang
Merah DN+
Biaya Usahatani+
-
Tenaga Kerja
+
+
+
+
Kecukupan
Bawang Merah
Konsumsi
Bawang Merah
+
-
Kebutuhan
Bawang Merah -
Impor Bawang
Merah
Konsumsi rata2
bawang merah
+
+
+
Konsumsi Bawang
Merah per kapita
+
Harga Bawang
Merah LN
Perbedaan Harga
Bawang Merah
LN thdp DN +
+
-
+
-
+
Estimasi Kebutuhan biayainvestasi teknologi &
saprodi+
-
Kebutuhan pembiayaan
UT Bawang Merah
-
Pembiayaan UT
Bawang Merah
+
+
CicilanKredit
Kemampuan
Membayar Cicilan
+
+
-
Pembiayaan yg harus
dikembalikan+
-Suku bunga
pinjaman+
Produktivitas
Bawang Merah
++
+
+
R1
R2
B1
B2
B3
B4
B5
B6
R3
R1, R2, B1, B2 : Sistem produksi bawang merah B3, B4, B5 : Sistem perdagangan bawang merah R3, B6 : Sistem pembiayaan produksi bawang merah
Sistem Pembiayaan
Sistem Produksi
Sistem Perdagangan
Sistem Rantai Pasok Pangan Nasional
Stok Panganpasokan pangan
domestikpenjualan pangan
ketersediaan
pangan
+
pasokan pangan impor
harga jual
pangan-
daya beli
masyarakat
-
-
produksi pangan
domestik
keinginan petani untukproduksi komoditas
pangan
+
+
ketersediaan air
infrastruktur
irigasi
+
KetersediaanPangan di Sentra
Produksi+pengiriman
+
-
waktu
penyimpanan
maksimal penjualan
pangan
+
+-
-
Kerusakan
infrastruktur jalan
kehilangan pangan+
-
pengembangan
teknologi budidaya
+
keinginan pedagang
auntuk menahan pangan
+
+
masa kadaluarsa
-
-
pengembangan
rantai pendingin
+
pembelian pangan
masyarakat
+
+
kebutuhan pangan
masyarakat
+
populasi
+
kebutuhan panganmasyarakat pada hari
raya
+
konsumsi pangan
rata2 masyarakat
+
<ketersediaan
pangan>
<kebutuhan pangan
masyarakat>
Gap ketersediaan dankebutuhan pangan
masyarakat
-
+
impor pangan bulog
untuk stok penyangga
+
stok panganpenyanggaPemerintah distribusi pangan +
pasokan pangan penyangga
pasokanpenyanggapangan dari
domestik
+
stok pangan
penyangga dari impor+
ketersediaan pangan
penyangga
+
impor pangan
terbuka-
+
+
iklim ekstrim
+
serangan OPT
perubahan
agroekologi
-
+
+
pengembangan
teknologi PHT
Restrukturisasi rantai pasok
Sistem Monitoring dan Pengendalian Pangan yang terintegrasi dalam 1 (satu) lembaga
Klaster Agribisnis