AGLOMERAS1

9
AGLOMERASI (Tugas Ini Disusun guna Memenuhi Mata Kuliah Unit Operasi I ) Disusun oleh : KELOMPOK 2 Anggota : 1. Catharina Sanchia SP 21030111130049 2. Estyono Nugroho 21030112130158 3. Ulul Ilma Navi’a 21030112140185 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015

description

proses mekanik

Transcript of AGLOMERAS1

Page 1: AGLOMERAS1

AGLOMERASI

(Tugas Ini Disusun guna Memenuhi Mata Kuliah Unit Operasi I )

Disusun oleh :

KELOMPOK 2

Anggota :

1. Catharina Sanchia SP 21030111130049

2. Estyono Nugroho 21030112130158

3. Ulul Ilma Navi’a 21030112140185

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2015

Page 2: AGLOMERAS1

SOAL AGLOMERASI DAN PENYELESAIAN

Soal

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Aglomerasi dalam proses industri

2. Jelaskan metode-metode dalam proses Aglomerasi

3. Sebutkan dan jelaskan aplikasi proses aglomerasi dalam industri beserta alat dan

prinsip kerjanya

4. Jelaskan perbedaan alat Aglomerasi Ekstruksi Ulir Tunggal dan Ulir Ganda

5. Jelaskan cara pembentukan aglomerat dari butiran padat halus

6. Perhitungan oyon yg bikin

Penyelesaian

1. Secara fisis aglomerasi adalah cara untuk memperbesar ukuran partikel yaitu

dengan menyatukan partikel-partikel kecil agar partikel lebih berat dan mudah

mengendap.

Tujuan dari proses Aglomerasi :

a. Mendapatkan produk dengan dimensi partikel yang lebih besar sesuai

yang diinginkan

b. Meningkatkan sifat/karakteristik material (partikel aglomerat) menjadi

lebih fungsional

c. Meningkatkan sifat-sifat fisik tertentu seperti densitas, flowability

(kemampuan alir), dispersability (kemampuan dispersi), dan stability

(stabilitas)

d. Mengurangi sifat kecenderungan menempel antar partikel kecil

e. Mengurangi risiko dalam storage (penyimpanan), handling

(penanganan), dan feeding (penggunaan) suatu material

2. Metode-metode proses Aglomerasi

a. Metode Agitasi (Growth Agglomeration)

Partikel BesarPartikel Kecil

AGLOMERATOR

Page 3: AGLOMERAS1

Proses dimana partikel halus dibuat kontak satu sama lain dalam sebuah

sistem yang mengalir atau di udara pada konsentrasi yang lebih tinggi

dimana pembesaran terjadi melalui peleburan atau accregation (bola

salju).Ukuran Partikel: 0,5 - 20 mm

Contoh alat : Rotary Drum, Paddle Mixer, Cone Aglomerator

b. Metode Semprot (Spray Agglomeration)

Bahan dapat dipompa, dipecah-pecah dan diuapkan dengan semprotan

udara panas, lalu ikatan kapiler dan jembatan kristal akan memperbesar

ukuran partikel.Ukuran Partikel: 20-500 mm

Contoh alat : Spray Agglomerator

c. Aglomerasi Selektif (Spherical Agglomeration)

Proses aglomerasi antara dua fase di mana fase cair akan membasahi

fase padat dan mengikat partikel bersama-sama dengan cara gaya

kapiler. Aglomerasi Selektif dapat digunakan untuk campuran padatan.

Ukuran produk : gumpalan dengan diameter sampai 5 mm

d. Metode Tekanan, Pemadatan (Pressure Agglomeration)

Partikel dengan kelembaban kecil dibentuk dalam tablet dan briket

dalam pengepresan atau pemampatan.Gaya yang mengikat adalah gaya

van der Waals. Produk memilki bentuk dan ukuran yang sama

Contoh Alat : Briquette Agglomerator

e. Metode Panas (Sintering)

Partikel halus yang dibuat menjadi pasta dengan menambahkan

kelembaban dan kemudian aglomerat dibakar dalam oven.

Contoh Alat : Sintering machine

3. Aplikasi Aglomerasi dalam Industri

a. Industri Pangan

Aglomerasi dalam indutri pangan banyak digunakan seperti pembuatan

garam bubuk, susu bubuk terdispersi, campuran sup, campuran cokelat

instan ataupun pakan hewan ternak dan lain sebagainya. Tujuan utama

dari aglomerasi adalah untuk meningkatkan sifat fisik makanan tertentu

serbuk seperti bulk density, segi, dispersability, dan stabilitas. Produk

diaglomerasi yang mudah digunakan oleh konsumen dan karenanya

Page 4: AGLOMERAS1

lebih disukai daripada produk tradisional non-aglomerasi yang biasanya

secara alami non-flowable.

Alat yang digunakan : extrusion, spray bed drying, disk peletizer

b. Industri Pupuk

Permintaan pupuk semakin meningkat seiring dengan pertambahan

populasi penduduk yang berarti juga peningkatan kebutuhan pangan.

Salah satu cara utama industri pupuk menangani masalah tersebut yaitu

dengan menggunakan aglomerasi, juga biasa disebut sebagai granulasi di

industri pupuk. Pupuk organik berbasis, pupuk anorganik, dan aplikasi

transformasi limbah adalah cara-cara yang signifikan di mana aglomerasi

hadir dalam berbagai aspek industri pupuk.

Alat yang digunakan : Spray Agglomerator, Pan granulator

c. Industri Farmasi

Aglomerasi terutama di gunakan dalam proses pembuatan obat-obatan

serta suplemen kesehatan berbentuk tablet dan bubuk.

Alat yang digunakan : Spray Agglomerator

d. Industri Kimia

Aglomerasi digunakan dalam pembuatan agen pembersih berbentuk

bubuk seperti deterjen.

Alat yang digunakan : Spray Agglomerator

e. Industri besi dan baja

Aglomerasi digunakan untuk pembuatan bijih besi dengan menggunakan

proses sintering. Teknologi sintering pada awalnya dikembangkan untuk

tujuan menggunakan besi limbah metalurgi dari pabrik baja dan bijih besi

dalam blast furnace. Namun saat ini fokus telah berubah. Sekarang proses

sintering bertujuan untuk menghasilkan bijih berkualitas tinggi untuk

tanur kapasitas besar.

Prinsip Kerja Alat

a. Spray Agglomerator (Fluidized Bed Spray Agglomeration)

Spray Agglomerator menggerakan partikel bubuk dalam fluidized bed

mana mereka disemprot dengan larutan pengikat atau suspensi. Jembatan

cairan dibuat dari bentuk aglomerat partikel. Penyemprotan berlanjut

sampai ukuran yang diinginkan dari gumpalan tercapai. Setelah

Page 5: AGLOMERAS1

kelembaban residual di kapiler dan di permukaan telah menguap, ruang

kosong dibentuk dalam granul sementara struktur baru terpadatkan

menyeluruh dengan pengikat mengeras. Berbagai ukuran dari gumpalan

tersebut berkisar dari 100 mikrometer sampai 3 milimeter, sedangkan

bahan awal dapat berupa partikel mikro-halus.

Parameter variabel dalam proses, seperti distribusi ukuran partikel,

densitas bulk atau porositas, memungkinkan untuk menghasilkan

sejumlah besar sifat partikel tertentu. Benar-benar sesuai dengan

spesifikasi Anda.

b. Disk Pelettizer/ Pan Granulator

Bahan dimasukkan ke dalam piringan dengan kecepatan yang konstan

gaya sentrifugal dan pergesekan antara bahan baku material akan

menghasilkan granula yang diinginkan. Beberapa granul berukuran besar

terbentuk sedangkan granul yang lain masih kecil-kecil. Granul yang�

berukuran besar ini akan terdorong ke bibir pan/pinggiran piringan

granulator dan akhirnya akan keluar dan jatuh.

c. Sintering Machine

Proses sintering dimulai dengan persiapan bahan baku yang terdiri dari

bijih besi, flux dan limbah metalurgi. Bahan-bahan ini dicampur dalam

Page 6: AGLOMERAS1

drum berputar dan air ditambahkan untuk membentuk palet mikro.

Setelah ini pelet mikro dibasahi dengan bahan binding kemudian masuk

ke mesin sinter, permukaan bahan pada mesin sinter dibakar dengan gas

atau minyak. Kecepatan mesin dan aliran gas dikendalikan untuk

memastikan terjadi pembakaran sempurna. Pada akhir proses didapatkan

bahan berupa cake yang kemudian dihancurkan dalam hot sinter crusher

dengan ukuran yang dikehendaki dan didinginkan di cooler.

REFERENSI

K. Dhanalakshmi et al. 2011. Agglomeration of Food Powder and Applications.

Critical Reviews in Food Science and Nutrition . Vol. 51, Iss. 5, 2011

Pietsch, Wolfgang. 2005. Agglomeration in Industry: Occurence and Applications.

ISBN: 978-3-527-30582-7