AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

download AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

of 26

Transcript of AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    1/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Allah telah mengatur sesuatu termasuk rizki manusia yang satu dengan yang

    lainnya. Tak bisa dielakkan lagi kita hidup didunia memerlukan segala sesuatu

    termasuk harta. Mencari rizki merupakan suatu usaha dalam rangkamemenuhi

    kebutuhan, dalam pemenuhan kebutuhannya tentu saja dengan usaha berbagai cara.

    Tetap perlu diingat sebagai seorang muslim dalam usaha mencari rizki harus dengan

    cara yang benar artinya harus dihalalkan oleh hukum islam baik prosesnya maupun

    hasilnya.

    Bekerja dan berusaha dalam kehidupan duniawi merupakan bagian penting

    dari kehidupan seseorang dalam mempraktekan Islam.Karena Islam sendiri

    mengajarkan bahwa hidup tidak hanya sematamata untuk beribadah dan

     berorientasi kepada akhirat saja.Islam menghendaki terjadinya keseimbangan antara

    duniawi dan ukhrawi.

    B. TUJUANIslam telah mengajarkan tentang bagaimana mencari rizki yang halal tetapi tidak

    semua orang dapat mengetahui dan memahami tentang hal itu maka berikut ini akan

    kami bahas tentang mencari rizki yang halal.

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    2/26

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. PENGERTIAN

    Ada dua karakteristik rezeki yang direkomendasikan dalam Islam, yaitu !alal dan

    Baik.Ada rezeki yang baik tapi tidak halal, dan ada pula rezeki yang halal tapi tidak 

     baik.

    "ezeki yang baik tapi tidak halal, contohnya makanan yang baik dan segar tapi

     prosedur mendapatkannya dengan cara mencuri. #ebuah mobil Kijang Inno$a,

    makanan Burger di M% &onald, pakaian yang indah dan menarik, kalau hal tersebut

    didapat dengan cara mencuri, atau uang yang digunakan untuk membelinya

    merupakan hasil mencuri, adalah contoh jenis rezeki yang baik tapi tidak halal.

    #yariat Islam yang agung sangat menganjurkan kaum muslimin untuk melakukan

    usaha halal yang berman'aat untuk kehidupan mereka, dengan tetap menekankan

    kewajiban utama untuk selalu bertawakal (bersandar)berserah diri* dan meminta

     pertolongan kepada Allah Ta’ala dalam semua usaha yang mereka lakukan.

    Allah Ta’ala ber'irman,

    + - / 0 1 23 45 0 6 47 0 1 89 - : - ;?2@ -  8- ; ;

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    3/26

    Z Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi (untuk 

    mencari rezki dan usaha yang halal) dan carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah

    banyak-banyak supaya kamu beruntung [ (\# al]umu^ah_`*.

    &alam ayat lain Allah Ta’ala ber'irman,

    +G - >1 2@  - J - 0 : 4;   /2 f 0 8- ;  8 2 82 ; 1  --  D 4 @ 8 - J -F - V- H 4  - -  ;C -X 2F -Y

    ZKemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada

    Allah, sesungguhnya Allah menyukai orangorang yang bertawakal (kepada

     ya*[ (\# Ali Imraan_`*.

    &an "asulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

     -  - 82 R 

    2 G 4 92 J - 

    4; - q - 9 

    03 - 4f 

    - RH 

    - 1 -

    -  

    492E 8 :; G 

    2H2 4  

    0: 4; G 

    -H2 82 ; :  -

    2  

     -{- -  4v -  |

     2} -: 4; G 0 H2 4  

    0: 4;Z

    [ 4 ~ 2 9 4 5 -

    ZOrang mukmin yang kuat (dalam iman dan tekadnya) lebih baik dan lebih

    dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah, dan masing-masing 

    (dari keduanya) memiliki kebaikan, bersemangatlah (melakukan) hal-hal yang 

    bermanfaat bagimu dan mintalah (selalu) pertolongan kepada Allah, serta

     janganlah (bersikap) lemah

    B. PRINSIP KONSUMSI DALAM ISLAM

    Menurut Manan, ada prinsip konsumsi dalam islam _

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    4/26

    ` Prinsip Keadilan, prinsip ini mengandung arti ganda mengenai mencari rizki

    yang halal dan tidak dilarang hukum. •irman Allah dalam \# _ AlBa€arah _ `‚

    `‚ !esungguhnya Allah "anya mengharamkan bagimu bangkai, darah,

    daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah

    tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak 

    menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, #aka tidak ada dosa

    baginya !esungguhnya Allah #aha $engampun lagi #aha $enyayang

    !aram juga menurut ayat Ini daging yang berasal dari sembelihan yang

    menyebut nama Allah tetapi disebut pula nama selain Allah.

    ƒelarangan dilakukan karena berkaitan dengan hewan yang dimaksud berbahaya

     bagi tubuh dan tentunya berbahaya bagi jiwa , terkait dengan moral dan spritual

    (Mempersekutukan tuhan*

    „ Prinsip Kebersihan makanan harus baik dan cocok untuk dimakan, tidak 

    kotor ataupun menjijikkan sehingga merusak selera.

    ‚ Prinsip Kesederhanaan  prinsip ini mengatur perilaku manusia mengenai

    makan dan minuman yang tidak berlebihan •irman Allah dalam \# _ AlA^raa' _

    ‚`

    ‚`.  "ai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)

    masjid , makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan !esungguhnya

     Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    5/26

    Maksudnya_ tiaptiap akan mengerjakan sembahyang atau thawa' keliling ka…bah

    atau ibadatibadat yang lain.

    Maksudnya_ janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan

     pula melampaui batasbatas makanan yang dihalalkan.

    † Prinsip !e"#rahan ha$i dengan mentaati perintah Islam tidak ada bahaya

    maupun dosa ketika kita memakan dan meminum makanan halal yang

    disediakan Tuhannya. •irman Allah dalam \# _ AlMaidah _ ‡

    ‡.  %ihalalkan bagimu binatang buruan lautdan makanan (yang berasal) dari

    lautsebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam

     perjalanan& dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat,

     selama kamu dalam ihram dan bertak'alah kepada Allah yang kepada-yalah

    kamu akan dikumpulkan

     Maksudnya_ binatang buruan laut yang diperoleh dengan jalan usaha seperti

    mengail, memukat dan sebagainya. termasuk juga dalam pengertian laut disini

    ialah_ sungai, danau, kolam dan sebagainya.

    Maksudnya_ ikan atau binatang laut yang diperoleh dengan mudah, Karena Telah

    mati terapung atau terdampar dipantai dan sebagainya.

    Prinsip "%rali$as, seorang muslim diajarkan untuk menyebut nama Allah

    sebelum makan dan menyatakan terima kasih kepadanya setelah makan.

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    6/26

    &. KONSEP MASLAHAH DALAM PRILAKU KONSUMEN

    ISLAMI

    #yariah Islam menginginkan manusia mencapai dan memelihara

    kesejahteraannya. Imam #hatibi menggunakan istilah maslahah^, yang maknanya

    lebih luas dari sekadar utility atau kepuasan dalam terminologi ekonomi

    kon$ensional. Maslahah merupakan tujuan hukum syara^ yang paling utama.

    Menurut Imam #hatibi, maslahah adalah si'at atau kemampuan barang dan

     jasa yang mendukung elemenelemen dan tujuan dasar dari kehidupan manusia di

    muka bumi ini (Khan dan ˆhi'ari, `„*. Ada lima elemen dasar menurut beliau,

    yakni_ kehidupan atau jiwa (alna's*, properti atau harta benda (al mal*, keyakinan

    (aldin*, intelektual (ala€l*, dan keluarga atau keturunan (alnasl*. #emua barang

    dan jasa yang mendukung tercapainya dan terpeliharanya kelima elemen tersebut di

    atas pada setiap indi$idu, itulah yang disebut maslahah. Kegiatankegiatan ekonomi

    meliputi produksi, konsumsi dan pertukaran hyang menyangkut maslahah tersebut

    harus dikerjakan sebagai suatu religious duty atau ibadah. Tujuannya bukan hanya

    kepuasan di dunia tapi juga kesejahteraan di akhirat. #emua akti$itas tersebut, yang

    memiliki maslahah bagi umat manusia, disebut needs^ atau kebutuhan. &an semua

    kebutuhan ini harus dipenuhi.

    Mencukupi kebutuhan ‰ dan bukan memenuhi kepuasan)keinginan ‰ adalah

    tujuan dari akti$itas ekonomi Islami, dan usaha pencapaian tujuan itu adalah salah

    satu kewajiban dalam beragama.

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    7/26

    Adapun si'atsi'at maslahah sebagai berikut_

    Maslahah bersi'at subyekti' dalam arti bahwa setiap indi$idu menjadi hakim

     bagi masingmasing dalam menentukan apakah suatu perbuatan merupakan

    suatu maslahah atau bukan bagi dirinya. amun, berbeda dengan konsep utility,

    kriteria maslahah telah ditetapkan oleh syariah dan si'atnya mengikat bagi

    semua indi$idu. Misalnya, bila seseorang mempertimbangkan bunga bank 

    memberi maslahah bagi diri dan usahanya, namun syariah telah menetapkan

    keharaman bunga bank, maka penilaian indi$idu tersebut menjadi gugur.

    Maslahah orang per seorang akan konsisten dengan maslahah orang banyak.

    Konsep ini sangat berbeda dengan konsep ƒareto Šptimum, yaitu keadaan

    optimal di mana seseorang tidak dapat meningkatkan tingkat kepuasan atau

    kesejahteraannya tanpa menyebabkan penurunan kepuasan atau kesejahteraan

    orang lain.

    Konsep maslahah mendasari semua akti$itas ekonomi dalam masyarakat, baik 

    itu produksi, konsumsi, maupun dalam pertukaran dan distribusi.

    Berdasarkan kelima elemen di atas,maslahah dapat dibagi dua jenis_

     pertama, maslahah terhadap elemenelemen yang menyangkut kehidupan dunia dan

    akhirat, dan kedua_ maslahah terhadap elemenelemen yang menyangkut hanya

    kehidupan akhirat.

    &engan demikian seorang indi$idu Islam akan memiliki dua jenis pilihan_

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    8/26

    ‹ Berapa bagian pendapatannya yang akan dialokasikan untuk maslahah jenis

     pertama dan berapa untuk maslahah jenis kedua.

    ‹ Bagaimana memilih di dalam maslahah jenis pertama_ berapa bagian

     pendapatannya yang akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan

    dunia (dalam rangka mencapai kepuasan^ di akhirat* dan berapa bagian untuk 

    kebutuhan akhirat.

    ƒada tingkat pendapatan tertentu, konsumen Islam, karena memiliki alokasi

    untuk halhal yang menyangkut akhirat, akan mengkonsumsi barang lebih sedikit

    daripada nonmuslim. !al yang membatasinya adalah konsep maslahah tersebut di

    atas. Tidak semua barang)jasa yang memberikan kepuasan)utility mengandung

    maslahah di dalamnya, sehingga tidak semua barang)jasa dapat dan layak 

    dikonsumsi oleh umat Islam. &alam membandingkan konsep kepuasan^ dengan

    pemenuhan kebutuhan^ (yang terkandung di dalamnya maslahah*, kita perlu

    membandingkan tingkatantingkatan tujuan hukum syara^ yakni antara daruriyyah,

    tahsiniyyah dan hajiyyah. ƒenjelasan dari masingmasing tingkatan itu sebagai

     berikut_

    Dar#ri''ah  _ Tujuan daruriyyah merupakan tujuan yang harus ada dan mendasar 

     bagi penciptaan kesejahteraan di dunia dan akhirat, yaitu mencakup terpeliharanya

    lima elemen dasar kehidupan yakni jiwa, keyakinan atau agama, akal)intelektual,

    keturunan dan keluarga serta harta benda. ]ika tujuan daruriyyah diabaikan, maka

    tidak akan ada kedamaian, yang timbul adalah kerusakan ('asad* di dunia dan

    kerugian yang nyata di akhirat.

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    9/26

    Ha(i''ah  _ #yari^ah bertujuan memudahkan kehidupan dan menghilangkan

    kesempitan. !ukum syara^ dalam kategori ini tidak dimaksudkan untuk memelihara

    lima hal pokok tadi melainkan menghilangkan kesempitan dan berhatihati terhadap

    lima hal pokok tersebut.

    Tahsini''ah  _ syariah menghendaki kehidupan yang indah dan nyaman di

    dalamnya. Terdapat beberapa pro$isi dalam syariah yang dimaksudkan untuk 

    mencapai peman'aatan yang lebih baik, keindahan dan simpli'ikasi dari daruriyyah

    dan hajiyyah. Misalnya dibolehkannya memakai baju yang nyaman dan indah.

    Islam memberikan arahan yang sangat indah dengan memperkenalkan konsep

    israf  (berlebihlebih* dalam membelanjakan harta dan tabzir . Islam memperingatkan

    agen ekonomi agar jangan sampai terlena dalam berlombalomba mencari harta (at-

    takaatsur *. Islam membentuk jiwa dan pribadi yang beriman, berta€wa, bersyukur 

    dan menerima. ƒola hidup konsumti$me seperti di atas tidak pantas dan tidak 

    selayaknya dilakukan oleh pribadi yang beriman dan berta€wa. #atusatunya gaya

    hidup yang cocok adalah simple liing   ( hidup sederhana* dalam pengertian yang

     benar secara syar’i.

    Islam mengajarkan kepada kita agar pengeluaran rumah tangga muslim lebih

    mengutamakan kebutuhan pokok sehingga sesuai dengan tujuan syariat. #etidaknya

    terdapat tiga kebutuhan pokok_

     $ertama adalah kebutuhan primer, yakni na'kahna'kah pokok bagi manusia

    yang dapat mewujudkan lima tujuan syariat (yakni memelihara jiwa, akal,

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    10/26

    agama,keturunan dan kehormatan*. Tanpa kebutuhan primer kehidupan manusia

    tidak akan berlangsung. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan makan, minum,

    tempat tinggal, kesehatan, rasa aman, pengetahuan dan pernikahan.

     *edua, kebutuhan sekunder, yakni kebutuhan manusia untuk memudahkan

    kehidupan, agar terhindar dari kesulitan. Kebutuhan ini tidak perlu dipenuhi

    sebelum kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan inipun masih berkaitan dengan

    lima tujuan syariat itu tadi.

     *etiga adalah kebutuhan pelengkap, yaitu kebutuhan yang dapat menciptakan

    kebaikan dan kesejahteraan dalam kehidupan manusia. ƒemenuhan kebutuhan ini

    tergantung pada bagaimana pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder serta,

    sekali lagi, berkaitan dengan lima tujuan syariat.

    Œntuk mewujudkan lima tujuan syariat ini, ibu rumah tangga yang umumnya

    merupakan manajer rumah tangga, mesti disiplin dalam menepati skala prioritas

    kebutuhan tadi, sesuai dengan pendapatan yang diperoleh suaminya.

    Meski satu rumah tangga sudah mampu memenuhi sampai kebutuhan ketiga

    atau pelengkap, Islam tetap tidak menganjurkan, bahkan mengharamkan

     pengeluaran yang berlebihlebihan dan terkesan mewah, karena dapat

    mendatangkan kerusakan dan kebinasaan. Allah ber'irman dalam + (\# alIsraa

    ayat `‡*_

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    11/26

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    12/26

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    13/26

     penciptaannya, maka esensinya pada saat itu tidak berbeda dengan binatang ternak 

    yang makan karena lapar saja.

    Anehnya, ilmu ekonomi kon$ensional tidak terlalu merisaukan adanya

     perbedaan ini. Mereka tetap berpendirian bahwa kebutuhan adalah keinginan dan

    sebaliknya. ƒadahal konsekuensi dari penyamaan ini berakibat pada terkurasnya

    sumbersumber daya alam secara membabi buta dan menciptakan

    ketidakseimbangan ekologi yang gawat. Maka tidak heran jika sekarang terjadi

     bermacammacam bencana alam yang mengerikan disebabkan karena doktrin

    keinginan sama dengan kebutuhan.

    ebih jauh Imam alˆhazali menekankan pentingnya niat dalam melakukan

    konsumsi sehingga tidak kosong dari makna dan steril. Konsumsi dilakukan dalam

    rangka beribadah kepada Allah #ŽT. &i sini tampak pula pandangan integral beliau

    tentang 'alsa'ah hidup seorang Muslim. ƒandangan ini tentu sangat berbeda dari

    dimensi yang melekat pada konsep konsumsi kon$ensional. ƒandangan

    kon$ensional yang materialis melihat bahwa konsumsi merupakan 'ungsi dari

    keinginan, na'su, harga barang, pendapatan dan lainlain tanpa mempedulikan pada

    dimensi spiritual karena hal itu dianggapnya berada di luar wilayah otoritas ilmu

    ekonomi. Tidak ada yang dapat menghalangi perilaku homo economicus  kecualikemampuan dananya. Tidak ada perasaan apakah konsumsi sekarang akan

     berpengaruh kepada masa depan dirinya sendiri (misalnya mengkonsumsi alkohol

    dan merokok*, masa depan umat manusia ( misalnya, menguras minyak bumi,

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    14/26

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    15/26

    melaksanakan kewajiban agama dengan baik dan akan meruntuhkan sendisendi

    keduniaan yang pada gilirannya juga akan meruntuhkan agama karena dunia adalah

    ladang akhirat (ad&unya Mazro^ah alakhirah*.

    Tingkatan tana’um  digambarkan bahwa indi$idu pada tahapan ini

    melakukan konsumsi tidak hanya didorong oleh usaha memenuhi kebutuhannya an

     sich, tetapi juga bertujuan untuk bersenangsenang dan bernikmanikmat. Menurut

    Imam alˆhazali gaya hidup bersenangsenang ini tidak cocok bagi seorang mukmin

    yang tujuan hidupnya untuk mencapai derajat tertinggi dalam ibadah dan ketaatan.

    Kendatipun begitu, gaya hidup demikian tidak seluruhnya haram. #ebagian

    dihalalkan, yaitu ketika indi$idu menikmatinya dalam kerangka menghadapi nasib

    di akhirat, walaupun untuk itu, ia tetap akan diminta pertanggungjawabannya kelak.

    Barangkali keadaan ini dapat lebih ditegaskan bahwa meninggalkan had tana’um

    tidak diwajibkan secara keseluruhan begitu juga menikmatinya tidak dilarang

    semuanya.

    Antara had ad-dhorurah  dengan tana’um  terdapat area yang sangat luas

    disebut had al-hajah di mana keseluruhannya halal dan mubah. Menurut alˆhazali

    area ini memiliki dua ujung batasan yang berbeda yaitu ujung yang berdekatan

    dengan perbatasan dharurah dan ini dinilainya tidak mungkin dipertahankan karena

    akan menimbulkan kelemahan dan kesengsaraan dan ujung yang lain berbatasan

    dengan tana’um  di mana indi$idu yang berada di sini dianjurkan untuk ekstra

    waspada. !al ini disebabkan karena ujung perbatasan ini dapat menjerumuskannya

    ke dalam halhal yang membuatnya terlena secara tidak sadar dan akhirnya

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    16/26

    melalaikan tugasnya dalam beribadah kepada Allah. Beliau menasihati kita agar 

    sedapat mungkin menetap di had al-hajah dengan sedekat mungkin mendekati had 

    ad-dharurah dalam rangka meneladani para abi dan Žali.

    Kajian alˆhazali tentang tingkatan konsumsi ini banyak bersentuhan

    dengan apa yang telah dikemukakan oleh Imam al]uwaini dan itu adalah wajar 

    karena Imam al!aromain adalah salah satu gurunya dan alˆhazali banyak belajar 

    dan mengambil ilmu dari padanya. &i samping itu kategorisasinya juga banyak 

     persamaannya dengan para ulama sesudahnya seperti alIzz bin Abdus #alam, as

    #yatibi dan Ibnu Khaldun. Œmumnya mereka membagi tiga kategori pemenuhan

    kebutuhan, hanya ada sedikit perbedaan dalam penggunaan bahasa. ƒara ekonom

    Muslim lebih menyukai istilah dan kategorisasi yang dikembangkan oleh Imam as

    #yatibi dalam al-#u'afa0ot  yaitu dhoruriyah, hajiyah dan tahsiniyah (kamaliyyah*.

    #ekalipun demikian, belakangan Imam #uyuthi ( w.`` ! * dalam al-Asybah 'an

     azhoir   menulis lima tingkatan yaitu dhorurah, hajah, manfa’ah, ziinah, dan

     fudhul .

    E. USAHA MEN&ARI RI)KI HALAL *ANG TIDAK

    BERTENTANGAN DENGAN TA+AKKAL

    &i sisi lain, agama Islam sangat menganjurkan dan menekankan keutamaan

     berusaha mencari rezki yang halal untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

    http://muslim.or.id/aqidah/antara-tawakkal-dan-usaha-mencari-rizki-yang-halal.htmlhttp://muslim.or.id/aqidah/antara-tawakkal-dan-usaha-mencari-rizki-yang-halal.html

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    17/26

    !adits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan bersungguhsungguh

    mencari usaha yang halal dan bahwa usaha mencari rezki yang paling utama adalah

    usaha yang dilakukan seseorang dengan tangannya sendiri.

    Berdasarkan ini semua, maka merealisasikan tawakal yang hakiki sama sekali

    tidak bertentangan dengan usaha mencari rezki yang halal, bahkan ketidakmauan

    melakukan usaha yang halal merupakan pelanggaran terhadap syariat Allah Tâ ala,

    yang ini justru menyebabkan rusaknya tawakal seseorang kepada Allah.

    Šleh karena itulah, "asulullah shallallahu alaihi wa sallam menggambarkan

    kesempurnaan tawakal yang tidak mungkin lepas dari usaha melakukan sebab yang

    halal, dalam sabda beliau,

    Z!eandainya kalian berta'akal pada Allah dengan tawakal yang sebenarnya ,

    maka sungguh %ia akan melimpahkan rezki kepada kalian, sebagaimana %ia

    melimpahkan rezki kepada burung yang pergi (mencari makan) di pagi hari

    dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang [.

    Imam alMunawi ketika menjelaskan makna hadits ini, beliau berkata_

    3Artinya4 burung itu pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali 'aktu

     petang dalam keadaan perutnya telah penuh (kenyang) amun, melakukan

    usaha (sebab) bukanlah ini yang mendatangkan rezki (dengan sendirinya),

    karena yang melimpahkan rezki adalah Allah Ta’ala (semata)

    http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/tawakal-yang-sebenarnya.htmlhttp://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/tawakal-yang-sebenarnya.htmlhttp://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/tawakal-yang-sebenarnya.html

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    18/26

    &alam hadits ini "asulullah shallallahu alaihi wa sallam mengisyaratkan

     bahwa tawakal (yang sebenarnya* bukanlah berarti bermalas-malasan dan enggan

    melakukan usaha (untuk mendapatkan rezki*, bahkan (tawakal yang benar* harus

    dengan melakukan (berbagai* macam sebab (yang dihalalkan untuk mendapatkan

    rezki*.

    Šleh karena itu, Imam Ahmad (ketika mengomentari hadits  ini* berkata_

    Z!adits ini tidak menunjukkan larangan melakukan usaha (sebab*, bahkan

    (sebaliknya* menunjukkan (kewajiban* mencari rezki (yang halal*, karena makna

    hadits  ini adalah_ kalau manusia bertawakal kepada Allah ketika mereka pergi

    (untuk mencari rezki*, ketika kembali, dan ketika mereka mengerjakan semua

    akti'itas mereka, dengan mereka meyakini bahwa semua kebaikan ada di tangan

     ya, maka pasti mereka akan kembali dalam keadaan selamat dan mendapatkan

    limpahan rezki (dariya*, sebagaimana keadaan burung[.

    Imam Ibnu "ajab memaparkan hal ini secara lebih jelas dalam ucapannya_

    ZKetahuilah bahwa sesungguhnya merealisasikan tawakal tidaklah bertentangan

    dengan usaha untuk (melakukan* sebab yang dengannya Allah Ta^ala menakdirkan

    ketentuanketentuan (di alam semesta*, dan (ini merupakan* ketetapanya yang berlaku pada semua makhlukya. Karena Allah Tâ ala memerintahkan (kepada

    manusia* untuk melakukan sebab (usaha* sebagaimana &ia memerintahkan untuk 

     bertawakal (kepadaya*, maka usaha untuk melakukan sebab (yang halal* dengan

    anggota badan adalah (bentuk* ketaatan kepadaya, sebagaimana bertawakal

    http://muslim.or.id/tag/haditshttp://muslim.or.id/haditshttp://muslim.or.id/tag/haditshttp://muslim.or.id/hadits

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    19/26

    kepadaya dengan hati adalah (perwujudan* iman kepadaya. #ebagaimana

    'irman Allah Tâ ala,

    +6 4@ 0 - ‘ 42 ;‘ 0v 0  ; 0H - ’ G - f‘2: 8; R“ - f {- Rf -Y

    Z "ai orang-orang yang beriman, bersiapsiagalah kamu[ (\# anisaa^_`*.

    &an 'irmanya,

    +D 2 > 4” - : 4; 2 R - 2  G 4 H2 -  S– 8 W 0 G 4 H2 6 4J 09 4— - J - 4 ; RH -  6 4“ 0 : - ;˜ 2 {- -Y

    Z %an siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu

     sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang [ (\# al

    An'aal_‡*.

    ]uga 'irmanya,

    + - / 0 1 23 45 0 6 47 0 1 89 - : - ;?2@ -  8- ; ;

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    20/26

    ,. MAKNA TA+AKKAL *ANG HAKIKIImam Ibnu "ajab al!ambali berkata, ZTawakkal yang hakiki adalah

     penyandaran hati yang sebenarnya kepada Allah Tâ ala dalam meraih berbagai

    kemaslahatan (kebaikan* dan menghindari semua bahaya, dalam semua urusan

    dunia maupun akhirat, menyerahkan semua urusan kepadanya dan meyakini dengan

    sebenarbenarnya bahwa tidak ada yang dapat memberi, menghalangi,

    mendatangkan bahaya serta memberikan man'aat kecuali Allah (semata*[.Tawakkal adalah termasuk amal yang agung dan kedudukan yang sangat tinggi

    dalam agama Islam, bahkan kesempurnaan iman dan tauhiddalam semua jenisnya

    tidak akan dicapai kecuali dengan menyempurnakan tawakal kepada Allah Ta^ala.

    Allah Ta^ala ber'irman,

    +>@2 -  ™0‘ 4”2 5 8RF -  -š0 2 › - : -2  œ 2

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    21/26

     yang tidada disangka-sangkanya %an barangsiapa yang berta'akal kepada

     Allah niscaya Allah akan mencukupkan (segala keperluan)nya[ (\# ath

    Thalaa€_„‚*.

    Artinya_ Barangsiapa yang percaya kepada Allah dalam menyerahkan (semua*

    urusan kepadaya maka &ia akan mencukupi (segala* keperluannya.

    #alah seorang ulama sala' berkata_ Z%ukuplah bagimu untuk melakukan tawassul

    (sebab yang disyariatkan untuk mendekatkan diri* kepada Allah adalah dengan &ia

    mengetahui (adanya* tawakal yang benar kepadaya dalam hatimu, berapa banyak 

    hambaya yang memasrahkan urusannya kepadaya, maka &iapun mencukupi

    (semua* keperluan hamba tersebut[. Kemudian ulama ini membaca ayat tersebut di

    atas.

    G. TA+AKKAL *ANG TERMASUK S*IRIK DAN *ANG

    DIPERBOLEHKAN&alam hal ini juga perlu diingatkan bahwa tawakkal adalah salah satu ibadah  agung

    yang hanya boleh diperuntukkan bagi Allah Ta^ala semata, dan mamalingkannya kepada

    selain Allah Ta âla adalah termasuk perbuatan syirik.Šleh karena itu, dalam melakukan usaha hendaknya seorang muslim tidak tergantung

    dan bersandar hatinya kepada usaha)sebab tersebut, karena yang dapat memberikan

    man'aat, termasuk mendatangkan rezki, dan menolak bahaya adalah Allah Ta^ala semata,

     bukan usaha)sebab yang dilakukan manusia, bagaimanapun tekun dan sunguhsungguhnya

    dia melakukan usaha tersebut. Maka usaha yang dilakukan manusia tidak akan

    mendatangkan hasil kecuali dengan izin Allah Ta^ala.

    http://muslim.or.id/tag/tawassulhttp://muslim.or.id/tag/tawassulhttp://muslim.or.id/tag/ibadahhttp://muslim.or.id/tag/tawassulhttp://muslim.or.id/tag/ibadah

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    22/26

    &alam hal ini para ulama menjelaskan bahwa termasuk perbuatan syirik besar (syirik 

    yang dapat menyebabkan pelakuknya keluar dari Islam* adalah jika seorang bertawakkal

    (bersandar dan bergantung hatinya* kepada selain Allah Ta^ala dalam suatu perkara yang

    tidak mampu dilakukan kecuali olah Allah Tâ ala semata.Adapun jika seorang adalah jika seorang bertawakal (bersandar dan bergantung hatinya*

    kepada makhluk dalam suatu perkara yang mampu dilakukan oleh makhluk tersebut, seperti

    memberi atau mencegah gangguan, pengobatan dan sebagainya, maka ini termasuk syirik 

    kecil (tidak menyebabkan pelakunya keluar dari Islam, tapi merupakan dosa yang sangat

     besar*, karena kuatnya ketergantungan hati pelakunya kepada selain Allah Ta^ala, dan juga

    karena perbuatan ini merupakan pengantar kepada syirik   besar, na’uudzu bilahi min dzalik .#edangkan jika seorang melakukan usaha)sebab tanpa hatinya tergantung kepada sebab

    tersebut serta dia meyakini bahwa itu hanyalah sebab semata, dan Allahlah yang

    menakdirkan dan menentukan hasilnya, maka inilah yang diperbolehkan bahkan dianjurkan

    dalam Islam.

    H. PRE,ENSI KONSUMSI

    ` Œtamakan Akhirat dari pada dunia

    ƒada tataran dasar konsumsi dilakukan bersi'at duniawi (%Ž* dan

     bersi'at Ibadah (%i* Keduanya bukan subtitusi yang sempurna karena perbedaan

    ekstrim. Ibadah lebih bernilai tinggi karena orientasinya pada meraih 'alah yaitu

     pahala dari Allah swt.

    &alam Al\ur^an ¤ hadits konsumsi duniawi adalah untuk masa

    sekarang (present consumption* sedangkan untuk konsumsi ibadah untuk masa

    http://muslim.or.id/tag/syirikhttp://muslim.or.id/tag/syirikhttp://muslim.or.id/tag/syirik

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    23/26

    depan ('uture consumption*, semakin besar konsumsi akhirat ) ibadah semakin

     besar menuju 'alah begitu juga sebaliknya .

    „ Konsisten dalam prioritas pemenuhannya

    Œlama telah membagi prioritas pemenuhan kebutuhan dalam tiga bagian_

    a &aruriyyah, yaitu kebutuhan tingkat dasar atau kebutuhan primer 

     b !ajjiyah , yaitu kebutuhan pelengkap) penunjang atau sekunder 

    c Tahsiniyyah, yaitu kebutuhan akan kemewahan atau kebutuhan tersier 

    ‚ Memperhatikan etika dan norma

    Islam memiliki seperangkat etika dan norma dalam berkonsumsi. &iantaranya_

    kesederhanaan, keadilan, kebersihan, halalan toyyiban, keseimbangan dan lain

    lain.

    I. HUBUNGAN DENGAN KESEHATAN  Makanan yang dikonsumsi akan mengalir di seluruh tubuhnya melalui aliran

    darah. #ampai di otak akan membuat pikiran yang selalu kotor. #ampai di mata akan

    membuat matanya selalu ingin melihat segala sesuatu yang haram. #ampai di mulut

    akan membuat mulut dan pembicaraannya yang selalu menggunjing orang lain.

    #ampai di tangannya akan tangan selalu ingin menyentuh segala sesuatu yang di

    haramkan. #ampai di perutnya membuat seseorang malas untuk melakukan segala

    amal kebaikan. #ampai di kakinya membuat langkah ‰ langkah maksiat yang

    diharamkan oleh Allah #ŽT,dll. Inilah pengaruh besar bagi seseorang yang

    memakan makanan yang tidak halallanthoyibah.&apat dibayangkan akibatnya bila

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    24/26

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    25/26

    BAB III

    PENUTUP

    A. KESIMPULANBerdasarkan uraian pada bagian pembahasan maka beberapa hal yang dapat

    disimpulkan_

    ` Ada lima prinsip konsumsi dalam Islam menurut Manan yaitu _ prinsip

    keadilan,kebersihan, kesederhanaan , kemurahan hati dan moralitas

    „ Maslahah mempunyai makna yang lebih luas dari sekadar utility atau kepuasan

    dalam terminologi ekonomi kon$ensional. Maslahah merupakan tujuan hukum

    syara^ yang paling utama.

    ‚ Kebutuhan dan keinginan merupakan sesuatu yang berbeda, menurut Imam al

    ˆhazali kebutuhan (hajat* adalah keinginan manusia untuk mendapatkan sesuatu

    yang diperlukan dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya dan

    menjalankan 'ungsinya.

    B. SARAN

    !endaknya sorang muslim dapat memperjuangkan sesuatu yang halal,

     banyak yang merasa apa yang ia makan sudah halal, 'aktanya masih banyak 

    makanan yang tidak memenuhi syariat mengalir ditubuh kita. ƒenuhi lah apa yang

    diperintahkan olehya, sesungguhnya &ial ah yang Maha ƒengasih agi Maha

     pengampun.

  • 8/15/2019 AGAMA ISLAM Halalan Thoyyiban

    26/26