Agama

6
1. Waris adalah beralihnya harta benda seseorang yang telah meninggal dunia (pewaris) kepada orang yang masih hidup (ahli waris), maka beralihlah hak dan kewajiban dari pewaris kepada ahli waris. 2. Rukun mewaris: - Harus ada pewaris - Harus ada ahli waris - Harta warisan (baik harta bergerak maupun harta tidak bergerak, ditambah piutang dan saham, serta dikurangi utang, biaya – biaya rumah sakit atau penguburan dan wasiat) 3. Sebab – sebab seseorang dapat menerima wasiat: 1. Hubungan kekeluargaan/kekerabatan 2. Hubungan perkawinan 3. Hubungan wala’(budak yang dimerdekakan oleh tuannya) 4. Prinsip kewarisan Islam 1. Prinsip Ijbari 2. Prinsip Individual 3. Prinsip bilateral 4. Prinsip kematian 1. Prinsip Ijbari - Secara itimologi “Ijbari” mengandung arti “paksaan” yaitu melakukan sesuatu di luar kehendak sendiri. - Dalam kaitannya dengan hukum waris maka Ijbari berarti terjadinya peralihan harta seseorang yang telah meninggal dunia kepada orang yang masih hidup, tanpa ada perbuatan hukum, atau pernyataan kehendak dari si pewaris, bahkan si pewaris semasa hidupnya tidak dapat menolak atau menghalangi terjadinya peralihan tersebut. Dengan asas tidak boleh menolak menerima warisan, karena waris tidak akan di wajibkan untuk membayar utang pewaris apabila harta pewaris tidak cukup untuk melunasi utang-utangnya. Kesimpulan:

description

agama

Transcript of Agama

Page 1: Agama

1. Waris adalah beralihnya harta benda seseorang yang telah meninggal dunia (pewaris) kepada orang yang masih hidup (ahli waris), maka beralihlah hak dan kewajiban dari pewaris kepada ahli waris.

2. Rukun mewaris:- Harus ada pewaris- Harus ada ahli waris- Harta warisan (baik harta bergerak maupun harta tidak bergerak, ditambah piutang dan

saham, serta dikurangi utang, biaya – biaya rumah sakit atau penguburan dan wasiat)3. Sebab – sebab seseorang dapat menerima wasiat:

1. Hubungan kekeluargaan/kekerabatan2. Hubungan perkawinan3. Hubungan wala’(budak yang dimerdekakan oleh tuannya)

4. Prinsip kewarisan Islam1. Prinsip Ijbari2. Prinsip Individual3. Prinsip bilateral4. Prinsip kematian

1. Prinsip Ijbari- Secara itimologi “Ijbari” mengandung arti “paksaan” yaitu melakukan sesuatu di luar

kehendak sendiri.- Dalam kaitannya dengan hukum waris maka Ijbari berarti terjadinya peralihan harta

seseorang yang telah meninggal dunia kepada orang yang masih hidup, tanpa ada perbuatan hukum, atau pernyataan kehendak dari si pewaris, bahkan si pewaris semasa hidupnya tidak dapat menolak atau menghalangi terjadinya peralihan tersebut. Dengan asas tidak boleh menolak menerima warisan, karena waris tidak akan di wajibkan untuk membayar utang pewaris apabila harta pewaris tidak cukup untuk melunasi utang-utangnya.

Kesimpulan:

- Bahwa peralihan harta seseorang yang telah meninggal dunia kepada yang masih hidup berlaku dengan sendirinya.

2. Prinsip individualBahwa warisan dapat dibagi – bagikan kepada masing – masing ahli waris untuk dimiliki secara perseorangan .Dengan bagian yang diterima oleh individu sebagai haknya terhadap pusaka dari orang yang meninggal dunia, maka ia tidak terikat pada ahli waris lainnya sebagaimana yang terdapat pada hukum adat.

Page 2: Agama

- Harta waris yang diterima sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan bagian yang di peroleh ahli waris lainnya. Individu masing – masing ahli waris bebas menentukan (berhak penuh) atas bagian yang diperolehnya ( QS Annisa ayat 7 )

Mengapa prinsip individual sangat penting ?Karena syariat Islam mengharapkan akan lahir sikap saling menghormati ,sikap bermusuhan tidak boleh berbuat zalim sesama keluarga dalam dalm memperoleh harta warisan.

3. Prinsip BilateralHukum Kewarisan Islam didasarkan pada asa bilateral dengan maksud seseorang dapat menerima hak kewarisan dari kedua belah pihak garis kerabat, yaitu dari garis keturunan ( ibu ) dan garis keturunan laki – laki ( bapak ) ..( QS An Nisa ayat 7,11,12 dan 176 )

- Karena dalam hukum islam setiap individu memilki hak mewarisi harta kecuali budak- Karena dalam Hukum Islam tidak dikena pencampuran harta.

4. Prinsip KematianKewarisan hanya akan terjadi jika ada kematian yaitu meninggalnya pewaris. Dalam hukum islam ahli waris tidak berhak menerima wasiat.Wasiat diatur diluar hukum waris Islam.

5. Golongan Ahli Waris Laki – Laki1. Anak laki – laki2. Cucu laki – laki dari anak laki – laki3. Ayah4. Kakek5. Saudara Laki – laki seibu seayah6. Saudara laki – laki seayah7. Saudara laki – laki Seibu8. Anak saudara laki – laki seibu seayah9. Anak saudara laki – laki seayah10. Saudara Laki – laki ayah seibu seayah11. Saudara laki – laki ayah seayah12. Anak laki – laki dari saudara laki – laki ayah seibu seayah13. Anak laki – laki dari saudara laki – laki seayah14. Suami15. Orang laki – laki yang memerdekakan budak

Page 3: Agama

6. Golongan Ahli Waris Perempuan1. Anak perempuan2. Ibu3. Cucu Perempuan dari anak laki – laki4. Nenek yang sampai terus ke atas ( ibunya ibu )5. Nenek yang sah sampai terus keatas ( ibunya ayah )6. Saudara Perempuan seibu seayah7. Saudara Perempuan seayah8. Saudara Perempuan Seibu9. Istri10. Perempuan yang memerdekakan budak ( mu’tiqah )

7. Yang tidak bisa menerima warisan1. Budak2. Berlainan Agama3. Dengan sengaja membunuh Pewaris4. Kematian pewaris tidak menentu5. Masih ada keluarga terdekat sebagai ahli waris

8. Kematian dalam hukum Islam1. Mati Hakiki2. Mati hukmi ( mati karena putusan hakim yang telah disangka meninggal dunia sebab

tidak pernah lagi terdengar kabarnya ).

9. Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan keperluannya guna keperluan ibadah dan atau kesejahtraan umum menurut syariah.

10. Unsur – unsur wakaf :1. Wakif adalah pihak yang mewakafkan harta bendanya.2. Nazhir adalah pihak yang menerima harta benda wakaf untuk dikelola3. Harta wakaf adalah harta benda yang memiliki daya tahan lama dan atau manfaat jangka

panjang serta mempunyai nilai ekonomi secara syariah4. Ikrar wakif adalah pernyataan kehendak wakif yang diucapkan dengan lisan maupun tulisan

kepada nazhir untuk mewakafkan harta bendanya.

11. Hal – hal yang penting dalam wakaf :1. Supaya harta wakaf yang dikelola itu sesuai dengan peruntukkannya2. Harta wakaf itu adalah mayoritas benda tidak bergerak3. Untuk seorang wakif atau nazhir bisa berupa perorangan, organisasi atau lembaga –

lembaga hukum lainnya.

Page 4: Agama

12. Tugas nazhir :1. Melakukan pengadministrasian benda wakaf2. Mengelola dan mengembangkan harta wakaf sesuai tujuan dan fungsinya3. Mengawasi dan melindungi harta benda wakaf4. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada badan wakaf Indonesia

13. Dalam hukum Islam nazhir dapat menerima atau mengambil keuntungan dari harta wakaf namun tidak boleh lebih dari 10 %.

14. Nazhir dapat diberhentikan bila :1. Jika telah wafat2. Kalau dibubarkan3. Atas permintaan sendiri4. Jika dijatuhi hukuman

15. Ikrar wakif dinyatakan dihadapan nazhir atau Pejabat Pembuat Akta Ikrar wakif baik lisan maupun tulisan yang disaksikan oleh saksi – saksi.

16. Isi Ikrar tertulis :1. Identitas Nazhir2. Identitas Wakif 3. Keterangan harta wakaf4. Jangka waktu harta diwakafkan

17. Peruntukkan harta benda wakaf :1. Sarana dan kegiatan Ibadah2. Sarana dan kegiatan Pendidikan dan kesehatan 3. Bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu dan beasiswa4. Kesejahtraan lainnya yang ditentukan oleh syariah

Yang semuanya diatas tergantung dengan ketentuan wakif

18. Wakaf yang diberikan dengan cara wasiat adalah dibolehkan dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 1/3 harta warisan wakif.

19. Wasiat adalah pemberian yang dilakukan / diberikan yang berlaku ketika si pewasiat meninggal dunia.

20. Cara membuat wasiat :1. Secara lisan dengan 2 saksi minimal, dibatalakan dengan lisan2. Secara Tulisan dengan minimal 2 saksi , dibatalkan dengan tertulis dan akta notaries3. Malalui Akta Notaris, dibatalakan melalui akta notaries

Page 5: Agama

21. Harta yang diwasiatkan tidak boleh lebih dari 1/3 dari harta seluruhnya. Boleh lebih jika ahli waris menyetujuinya.

22. Orang yang dilarang menerima wasiat adalah :1. Perawat wasiat2. Penasihat spiritual pewasiat

Kesemuanya di atas kecuali dengan alasan imbalan jasa dalam surat wasiat : notaries dan saksi – saksi

23. Hal – hal yang membatalakan wasiat :1. Harta lebih dari 1/32. Mencoba membunuh / menganiaya si pewasiat3. Melaporkan hal- hal yang tidak benar tentang si pewasiat4. Menghalangi si pewasiat untuk mecabut / membuat surat wasiat5. Orang yang menerima wasiat telah memalsukan / menggelapkan surat wasiat6. Karena calon penerima wasiat tidak mengetahui surat wasiat dan penerima wasiat

meninggal dunia7. Mengetahui wasiat tapi menolaknya8. Penerima wasiat tahu ada wasiat tetapi tidak menerima dan tidak menolak dengan catatan

meninggal9. Harta wasiat yang diwasiatkan musnah.