adaw

download adaw

If you can't read please download the document

description

Keramik

Transcript of adaw

  • SEJARAH PERKEMBANGAN KERAMIK

    asal kata : CERAMIC

    suatu daerah kuno di Athena,

    tempat membuat barang pecah

    belah dengan bahan baku utama

    tanah lempung (Wyatt, 1974)

    KERAMIK TRADISIONAL

    bahan baku tidak bergantung

    pada tanah lempung alami, tetapi

    menggunakan berbagai

    unsur/senyawa kimia

    Contohnya dibidang elektronik :

    isolator, pembungkus IC,

    transduser, piezoelektrik,

    elektrooptik, sensor gas, elektrolit

    padat, dll (Gopel, 1989)

    KERAMIK BARU

    Contoh : barang perhiasan dari

    tanah, porselain, batu bata, ubin, dll

  • Era keramik baru dimulai sejak PD II

    Kebutuhan bahan mekanik, elektronik dan

    nuklir tidak dapat dipenuhi oleh bahan

    konvensional (logam)

    Bahan yang digunakan merupakan

    senyawa dengan tingkat kemurnian tinggi,

    eg : oksida, karbida dan nitrida

    Contohnya : alumina (Al2O3) dan silikon

    karbida (SiC) dapat digunakan sebagai alat

    pengamplas/penggosok

  • KERAMIK

    BARU

    MOBIL

  • DEFINISI KERAMIK

    Wyatt, 1974

    bahan anorganik dengan ikatan

    atom-atomnya secara ionik dan

    kovalen

    Vlack, 1964

    behan keramik merupakan

    senyawa antara logam dan

    nonlogam (kristalin)

    Bahan utama keramik = LEMPUNG, alumino-silikat hidrat

    Rumus kimia = Al2Si2O5(OH)4

    Dibentuk oleh empat unit berbeda = Al, Si, O dan (OH)

    Dan mengandung Al2O3, SiO2 dan H2O dalam berbagai proporsi

  • BAHAN PADATAN

    AMORF KRISTALIN

    kumpulan distribusi atom, ion atau molekul

    elemen terdistribusi TERATUR

    terhadap yang lain

    elemen terdistribusi ACAK

    terhadap yang lain

    Struktur kristal mempengaruhi sifat

    bahan

  • BAHAN PADATAN

    ORGANIK LOGAM

    dilihat dari jenis elemennya

    eg : aluminium,

    tembaga, seng ciri : adanya unsur C

    dan ikatan

    tunggal/ganda diantara

    karbon-karbon

    contoh : gabus

    (isolator), serat (untuk

    mengikat), minyak

    (sebagai pelumas)

    ANORGANIK

    GELAS

    KRISTAL

    TUNGGAL

    KERAMIK

    dilihat dari struktur

    mikroskopis dan

    makroskopi

  • GELAS AMORF

    Pada T tinggi, berbentuk cairan, atom-atom bebas bergerak

    Pada saat T didinginkan hingga mencapai titik lelehnya, volume cairan

    menyusut atom-atom menyusun diri semakin rapat

    Pada saat T didinginkan lagi hingga mencapai suhu efektif atom-

    atom tidak menyusun diri lagi, tetapi volume terus menyusut sebagai

    akibat vibrasi termal yang semakin melemah

    Contoh : gelas boron oksida (B2O3)

  • KRISTAL TUNGGAL

    Struktur internal teratur, baik dalam skala panjang (10 mm 1 cm)

    maupun jangkauan pendek (1 cm 10 cm)

    Untuk riset-riset fisika, digunakan ukuran kecil (maks. 1 cm)

    Pengukuran skala jangkauan berdasarkan patokan

    ukuran atom 10-10 m

  • KERAMIK

    Suatu bahan yang terdiri dari kumpulan kristalin yang masing-masing

    berorientasi secara acak, yang terikat secara bersama-sama

    membentuk padatan

    Kristalin adalah kristal tunggal kecil yang berukuran kurang dari 100

    mikron keramik = padatan polikristalin

    Bahan keramik bersifat isotropik, karena selama sintering suhu tinggi

    menghasilkan orientasi yang acak

    Sifat isotropik bisa diubah, contohnya keramik piezoelektrik, yang

    harus dipolingkan (dipol-dipol listrik yang berorientasi acak

    diupayakan agar menjadi sejajar dan searah)

  • KEDUDUKAN BAHAN KERAMIK DIANTARA BAHAN LAINNYA

  • KERAMIK FUNGSIONAL

    Sering disebut keramik elektronik karena sifat yang muncul dalam

    keramik didasarkan atas perilaku elektron dalam elemen keramik

    yang bersangkutan

    Bahan keramik ini mampu melaksanakan penginderaan serta aktif

    merespon rangsangan dari luar

    Contoh :

    Seng oksida (ZnO) sebagai vasistor, saat terjadi petir ZnO kehilangan

    tahanan listriknya dan arus mengalir ke bumi

    Barium titanat (BaTiO3) sebagai termistor PCT (positive temperatur

    coeffisient), saat terjadi peningkatan tahanan listrik secara tajam, maka

    terjadi transformasi fasa feroelektrik (pada T = 130 oC) sehingga dapat

    menahan lompatan arus, o.k.i keramik ini berfungsi sebagai elemen

    pengaman

  • SIFAT BAHAN KERAMIK

    Pada umumnya, atom-atom bahan keramik berikatan secara ionik

    dan kovalen, dimana konfigurasi elektron pada masing-masing atom

    yang berikatan cenderung menyerupai gas mulia, sehingga tidak

    ada elektron bebas, o.k.i bahan keramik digunakan sebagai isolator

    listrik dan termal

    Ikatan ionik dan kovalen sangatlah stabil, sehingga bahan keramik

    memiliki titik leleh yang sangat tinggi dan stabilitas kimia yang baik.

    contoh : hafnium karbida (HfC, Tm = 4.150 oC) dapat digunakan

    sebagai pelapis tungku pembakaran (furnace) dan kontainer tempat

    berlangsungnya reaksi tertentu pada suhu tinggi

  • BAHAN KERAMIK IONIK

    Terdapat muatan listrik yang berlawanan jenis sehingga terjadi dipol

    listrik

    Dipol listrik dapat merespon adanya aplikasi medan listrik, sehingga

    keramik dapat berfungsi sebagai bahan dielektrik

    Contoh : BaTiO3 dapat terjadi interaksi antar dipol secara spontan

    sehingga terjadi pensejajaran dipol gejala ferroelektrik

    Untuk gejala yang sama, tetatpi interaksi antar dipol magnet yang

    berasal dari spin elektron gejala ferromagnetik. O.k.i bahan

    keramik magnetik nonkonduktor sering digunakan dalam perkakas

    frekuensi tinggi dan unit memori komputer

  • BAHAN KERAMIK SEMIKONDUKTOR

    Beberapa bahan keramik semikonduktor ekstrinsik mempunyai

    tingkat energi di dalam celah energi yang dihasilkan dari

    ketidakmurnian

    Pembawa muatan dalam celah energi tersebut dapat menyerap

    energi radiasi dan memancarkannya kembali dalam bentuk berkas

    yang koheren

    Bahan keramik seperti ini dapat digunakan sebagai elemen dasar

    laser dan maser

  • PROSES PEMBUATAN KERAMIK

  • PROSES PEMBUBUKAN

    Bahan dasar keramik umumnya bubukan

    Bahan dasar dapat diperoleh secara konvensional dan non-

    konvesional

    KONVENSIONAL NON-KONVENSIONAL

    Kalsinasi = menguraikan suatu

    bahan padatan menjadi beberapa

    bagian yang lebih sederhana

    Metode sol-gel

    Metode fasa uap

    Dekomposisi garam

    Milling = menggiling atau

    menghaluskan bahan

    Mixing = mencampur beberapa

    bahan menjadi satu bahan

  • PROSES PEMBENTUKAN

    Metode pembentukan bermacam-macam :

    Metode pres isotaktik dan aksial

    Metode cetak-lepas, yaitu dicetak hingga kering lalu dilepas

    Metode cetak-balut, yaitu dibiarkan tetap dalam cetakan

    Metode cetak injeksi, yaitu bahan dimasukkan ke dalam cetakan

    dengan cara diinjeksikan ke dalamnya

  • PROSES PENGERINGAN

    Tahap pembentukan umumnya menyertakan air agar mudah dalam

    pencetakannya

    Pengeringan dilakukan untuk menyusutkan kadar air < 20%

    Selain itu juga untuk mengeluarkan bahan organik yang

    dicampurkan pada bahan saat proses pembubukan

  • PROSES SINTERING

    Dilakukan untuk memadat-kompakkan bahan yang sudah dicetak

    dan dikeringkan dengan suhu tinggi

    Tahap ini menentukan sifat produk keramik yang dihasilkan

    Pada saat sintering berlangsung, pori-pori dan cacat dalam bahan

    berkurang, pengontrolan ukuran butir dan fasa batas butir

    Batas antar butir berpengaruh terhadap sifat listrik dan mekanik

    Beberapa metode pada tahap sintering, yaitu :

    Bahan diletakkan dalam keadaan vakum pada tekanan rendah

    Metode pres panas

    Metode pres isostatik-panas, contohnya pada zirkonia (ZrO2),

    kompresi dan pemanas medium gas argon atau nitrogen pada

    tekanan 2000 MPa dan suhu 2000 oC

  • PROSES ANNEALING DAN AGING

    Annealing = proses pemanasan yang lebih rendah dari sebelumnya

    dengan maksud agar parameter dann sifat yang diinginkan

    mencapai optimum

    Aging = proses pendinginan selama beberapa waktu tertentu

    Contoh : tahap annealing alumina (Al2O3) pada T = 1450 oC,

    sedangkan sintering pada T = 1600 oC.

  • PROSES SINTERING DAN ANNEALING

    Kedua proses ini harus dilakukan secara

    serentak, mulai dari suhu kamar hingga

    mencapai suhu sintering, lalu diturunkan hingga

    mencapai suhu annealing dan aging, dan

    diturunkan lagi hingga kembali ke suhu kamar

    Umumnya dibuat sebagai fungsi waktu dan suhu,

  • APLIKASI AKHIR

    Pada tahap ini, bahan keramik dikenakan berbagai perlakuan akhir

    hingga siap diaplikasikan sesuai dengan sifat bahan yang diinginkan

    Misalnya dengan mengasah, memoles, memberi lapisan logam,

    memberi mantel, dll

  • CONTOH BAHAN KERAMIK DAN KEGUNAANNYA

  • CONTOH BAHAN KERAMIK DAN KEGUNAANNYA

  • CONTOH BAHAN KERAMIK DAN KEGUNAANNYA

  • 27

    Magnetic properties

    OMagnitude of determines d-orbital occupancy and # of unpaired e-s

    OLarge = strong-field ligands:

    O Low-spin complexes

    OSmall = weak-field ligands:

    O High-spin complexes

    http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/6/68/CFT_-_Low_Spin_Splitting_Diagram_2.PNGhttp://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/9/93/CFT_-_High_Spin_Splitting_Diagram_2.PNG
  • 28

    Magnetic properties

    O Low-spin complexes tend to be diamagnetic

    O High-spin complexes tend to be paramagnetic

    O d1, d2, d3, d8, d9, and d10 do not rely on ligand splitting strength

    O Why?

    O Practice:

    O How many unpaired e-s would one expect for [FeCl6]

    3-?

    O How many unpaired e-s would one expect for [Co(CN)6]

    4-?

  • Bonding in Coordination Compounds

    22.5

  • 22.5

    Orbital Diagrams for High Spin

    and Low Spin Octahedral

    Complexes