adasda

4
FISIOLOGI PENDENGARAN Proses mendengar diawali dengan ditangkap nya energi bunyi oleh daun telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara dan tulang koklea. Getaran tersebut menggetarkan membran timpani dteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang pendengaran pendengaran yang akan mengamflikasi getaran melalui daya ungkit tulamg pendengaran dan perkalian perbandingan luas membran timpani dan tingkap lonjong. Energi getar yang telah diamflikasi ini akan diteruskan ke stapes yang menggerakan tingkap lonjong sehingga perilinfa pada skala vestibuli bergerak. Getaran diteruskan melalui membrana Reissner yang mendorong endolimfa, sehingga akan menimbulkan gerak relatif antara membran basilaris dan membran tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi penglepasan ion bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan neurotransmiter ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nukleus auditorius sampai korteks pendengaran (area 39 – 40) di lobus temporalis. PENYEBAB GANGGUAN PENDENGARAN PADA BAYI / ANAK

description

medis

Transcript of adasda

Page 1: adasda

FISIOLOGI PENDENGARAN

Proses mendengar diawali dengan ditangkap nya energi bunyi oleh daun

telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara dan tulang koklea.

Getaran tersebut menggetarkan membran timpani dteruskan ke telinga tengah

melalui rangkaian tulang pendengaran pendengaran yang akan mengamflikasi

getaran melalui daya ungkit tulamg pendengaran dan perkalian perbandingan luas

membran timpani dan tingkap lonjong. Energi getar yang telah diamflikasi ini

akan diteruskan ke stapes yang menggerakan tingkap lonjong sehingga perilinfa

pada skala vestibuli bergerak. Getaran diteruskan melalui membrana Reissner

yang mendorong endolimfa, sehingga akan menimbulkan gerak relatif antara

membran basilaris dan membran tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik

yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal

ion terbuka dan terjadi penglepasan ion bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan

ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan

neurotransmiter ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi pada

saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nukleus auditorius sampai korteks

pendengaran (area 39 – 40) di lobus temporalis.

PENYEBAB GANGGUAN PENDENGARAN PADA BAYI / ANAK

Penyebab gangguan gangguan pendengaran pada bayi dan anak deibedakan

berdasarkan terjadinya gangguan pendengaran yaitu pada masa pranatal, perinatal,

dan postnatal.

1. Masa Pranatal

a. Genetik herediter

b. Non genetik seperti gangguan atau kelainan pada masa kehamilan,

kelainan struktur anatomik dan kekurangan zat gizi (misalnya defisiensi

yodium).

Selama kehamilan, periode yang paling penting adalah trimester

pertama sehingga setiap gangguan atau kelainan yang terjadi pada masa

tersebut dapat menyebabkan ketulian pada bayi. Infeksi bakteri maupun virus

pada ibu hamil seperti toksoplasmosis, rubela, sitomegalovirus, herpes dan

Page 2: adasda

sifilis (TORCHS) dapat berakibat buruk pada pendengaran bayi yang akan

dilahirkan.

Beberapa jenis obat ototoksik dan teratogenik berpotensi

mengganggu proses organogenesis dan merusak sel-sel rambut koklea seperti

salisilat, kina, neomisin, dihidrostreptomisin, gentamisin, barbiturat,

thalidomid dan lain-lain.

Selain itu malformasi struktur anatomi telinga seperti atresia liang

telinga dan aplasia koklea juga akan menyebabkan ketulian.

2. Masa Perinatal

Beberapa keadaan yang dialami bayi pada saat lahir juga

merupakan faktor risiko terjadinya gangguan pendengaran / ketulian seperti

prematur, berat badan lahir rendah (< 2500 gram), hiperbilirubinemia,

asfiksia (lahir tidak menangis).

Umumnya ketulian yang dialami bayi terjadi akibat faktor prenatal

dan perinatal adalah tuli sensorineural bilateral dengan derajat ketulian berat

atau sangat berat.

3. Masa Postnatal

Adanya infeksi bakteri atau virus seperti rubella, campak, parotis,

infeksi otak (meningitis, ensefalitis), perdarahan pada telinga tengah, trauma

temporal juga dapat menyebabkan tuli saraf dan tuli konduktif.

PEMERIKSAAN PENDENGARAN PADA BAYI DAN ANAK

Pada prinsifnya gangguan pendengaran pada bayi harus diketahui sedini

mungkin. Walau derajat ketulian yang dialami seorang bayi atau anak bersifat

ringan nemun dalam perkembangan selanjutnya akan mempengaruhi kemampuan

berbicara dan berbahasa. Dalam keadaan normal seorang bayi telah memiliki

kesiapan berkomunikasi yang efektif pada usia 18 bulan, berarti saat tersebut

merupakan periode kritis untuk mengetahui adanya gangguan pendengaran.

Page 3: adasda

Dibandingkan dengan orang dewasa pemeriksaan pendengaran pada bayi dan

anak jauh lebih sulit dan memerlukan ketelitian dan kesabaran. Selain itu

pemeriksa harus memiliki pengetahuan tentang hubungan antara usia bayi atau

anak dengan taraf perkembangan motorik dan auditorik. Berdasarkan

pertimbangan tersebut adakalanya perlu dilakukan pemeriksaan ulangan atau

pemeriksaan tambahan untuk melakukan konfirmasi hasil pemeriksaan

sebelumnya.