ADAPTASI MASYARAKAT DAYAK BAKUMPAI · PDF fileTugas Mata Kuliah Ekologi Manusia ... statistik...

download ADAPTASI MASYARAKAT DAYAK BAKUMPAI  · PDF fileTugas Mata Kuliah Ekologi Manusia ... statistik dalam jangka waktu yang panjang, minimal 30 tahun. Pengertian lain dari perubahan

If you can't read please download the document

Transcript of ADAPTASI MASYARAKAT DAYAK BAKUMPAI · PDF fileTugas Mata Kuliah Ekologi Manusia ... statistik...

  • Tugas Mata Kuliah Ekologi Manusia 1

    ADAPTASI MASYARAKAT DAYAK BAKUMPAI TERHADAP ANOMALI DAN

    PERUBAHAN IKLIM

    I. PERUBAHAN DAN ANOMALI IKLIM

    1.1. Definisi

    Secara harpiyah perubahan iklim menurut IPCC (2001) adalah perubahan yang merujuk

    pada variasi rata-rata kondisi iklim suatu tempat atau pada variabilitasnya yang nyata secara

    statistik dalam jangka waktu yang panjang, minimal 30 tahun. Pengertian lain dari perubahan

    iklim adalah perubahan jangka panjang iklim dalam jangka waktu berdekade ke jutaan tahun.

    Perubahan iklim bisa menunjukkan perubahan dalam rata-rata kondisi iklim, dapat

    mennyebabkan perubahan iklim yang berkondisi ekstrim, atau setiap bagian dalam iklim.

    Dengan kata lain perubahan iklim merupakan perubahan musiman jangka panjang dalam pola

    suhu, tetesan air, kelembaban, angin dan musim. Pengaruhnya, periodesasi musim hujan dan

    musim kemarau semakin kacau. Periode musim penghujan (November-Maret) dan kemarau

    (April-Oktober) lama berlaku telah berubah. Kini, musim kemarau bisa lebih panjang atau

    sebaliknya

    Sedangkan anomali iklim merupakan ketidakteraturan iklim yang menyebabkan terjadinya

    variasi, abnormalitas dan inkonsistensi. Pengertian lain adalah keanehan iklim atau cuaca,

    situasi iklim/cuaca yang menyimpang dari sebelumnya. Anomali iklim berdampak pada petani.

    Mereka tidak mampu memprediksi kapan waktu yang tepat untuk memulai menanam. Mereka

    menanam sebagaimana pola tanam biasanya meski resikonya rugi atau gagal panen.

    1.2. Penyebab Perubahan dan Anomali Iklim

    Menurut Susandi (2010) perubahan iklim yang terjadi di akibatkan karena bumi memiliki

    temperatur tertentu sehingga gas-gas rumah kaca yang semakin meningkat menyebabkan

    radiasi matahari yang di pantulkan ke bumi tidak merata dan tidak tertangkap oleh lapisan gas

    rumah kaca. Gas rumah kaca (GRK) sendiri dihasilkan dari kegiatan manusia seperti kegiatan

    industri, kendaraan bermotor, kebakaran hutan, konversi lahan dsb. Beberapa macam/jenis gas

    paling utama yang termasuk greenhouse gasses alias gas rumah kaca adalah:

    Carbon dioxide (CO2);

    Methane (CH4);

    Nitrous oxide (N2O);

    Hydrofluorocarbons (HFCs);

  • Tugas Mata Kuliah Ekologi Manusia 2

    Perfluorocarbons (PFCs); and

    Sulphur hexafluoride (SF6)

    1.3. Dampak Perubahan Iklim

    Dampak yang akan terjadi akibat dari perubahan iklim adalah :

    a. Kenaikan temperatur sehingga bumi semakin panas dan mencairnya es di kutub

    b. Peningkatan curah hujan sehingga sering terjadi banjir.

    c. Kenaikan permukaan air laut

    d. Merubah ketahanan pangan dan produktivitas pertanian

    e. Degradasi keanekaragaman hayati

    II. KONSEP ADAPTASI

    2.1. Definisi Adaptasi

    Berdasarkan sudut pandang ekologi manusia, menurut Iskandar (2009) adaptasi

    merupakan suatu strategi penanggulangan yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya

    untuk merespon berbagai perubahan ekosistem atau lingkungan biofisik dan sistem sosial.

    Pengertian lain mengenai konsep adaptasi dari sudut pandang manusia secara luas menurut

    Mazali (2003) diartikan sebagai perilaku manusia dalam mengalokasikan sumber daya yang

    mereka miliki dalam menghadapi masalah-masalah sebagai pilihan tindakan yang tepat guna

    sesuai dengan lingkungan sosial, kultural, ekonomi dan ekologis di tempat dimana mereka

    hidup.

    Adaptasi merupakan proses yang terjadi secara alamiah yang dilakukan oleh manusia dan

    makhluk hidup lain dalam habitat dan ekosistemnya sebagai sebuah reaksi atas perubahan yang

    terjadi. Sedangkan dalam hubungannya dengan perubahan iklim, Menurut definisi UNDP yang

    dikutip UNEP (2008), adaptasi perubahan iklim adalah a process by which strategies aiming

    to moderate, cope with, and take advantage of the consequences of climate events are

    enhanced, developed and implemented. Laporan tersebut juga menyertakan empat prinsip

    dalam proses adaptasi perubahan iklim yaitu menempatkan adaptasi dalam konteks

    pembangunan, membangun pengalaman beradaptasi untuk mengantisipasi variabilitas

    perubahan iklim, memahami bahwa adaptasi berlangsung dalam level yang berbeda, terkhusus

    di level lokal dan memahami bahwa adaptasi adalah proses yang terus berjalan.

    Adaptasi merupakan upaya makhluk hidup yang mengarah pada persiapan atau

    penyesuaian diri terhadap dampak perubahan iklim yang sedang terjadi. Adaptasi menjadi

  • Tugas Mata Kuliah Ekologi Manusia 3

    semakin penting artinya dan sangat perlu untuk dilakukan karena upaya melakukan mitigasi

    terhadap perubahan iklim tidak cukup. Perubahan iklim tidak dapat sepenuhnya dihindari dan

    berbagai kebijakan terkait dengan mitigasi memerlukan waktu untuk dapat berjalan dengan

    efektif. Individu, masyarakat maupun pemerintah perlu menyadari adanya perubahan iklim dan

    mempersiapkan berbagai strategi untuk beradaptasi, termasuk strategi yang bersifat antisipatif

    2.2. Bentuk dan Macam Adaptasi

    Menurut Soemarwoto (2004) dan Iskandar bentuk dan macam adaptasi yang dilakukan

    ada empat (4) macam, antara lain adalah :

    a. Adaptasi morfologi

    b. Adaptasi Fisiologi

    c. Adaptasi Tingkah Laku, dan

    d. Adaptasi Budaya (kultural)

    2.3. Strategi Adaptasi

    Konsep-konsep kunci dalam kajian adaptasi sosial budaya adalah perilaku adaptif

    (adaptive behavior), tindakan strategis (strategic action) dan strategi adaptasi (adaptive

    strategy). Perilaku adapatif menunjukkan bentuk perilaku menyesuaikan cara-cara pada tujuan,

    mencapai kepuasan, melakukan pilihan-pilihan secara aktif maupun pasif. Tindakan strategis

    lebih spesifik menunjuk pada perilaku aktif yang dirancang untuk mencapai tujuan. Sedangkan

    strategi adaptasi menunjuk pada tindakan spesifik yang dipilih oleh individu dalam proses

    pengambilan keputusan dengan suatu derajat keberhasilan yang dapat diperkirakan (Bates

    2001)

    Sementara itu menurut Moran (1982) yang dinamakan strategi adaptasi (adaptive strategy)

    secara umum dapat diartikan sebagai rencana tindakan yang dilakukan oleh manusia baik

    secara sadar ataupun tidak sadar, baik secara eksplisit maupun implisit dalam merespon

    berbagai kondisi internal atau eksternal.

    III. ADAPTASI MASYARAKAT DAYAK BAKUMPAI TERHADAP PERUBAHAN

    IKLIM

    3.1. Sejarah dan Perkembangan Dayak Bakumpai

    Suku Bakumpai atau Dayak Bakumpai adalah suku asli yang mendiami sepanjang

    tepian daerah aliran sungai Barito di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yaitu

  • Tugas Mata Kuliah Ekologi Manusia 4

    dari kota Marabahan, Barito Kuala (Kalimantan Selatan) sampai kota Puruk Cahu, Murung

    Raya (Kalimantan Tengah). Suku Bakumpai berasal bagian hulu dari bekas Distrik

    Bakumpai sedangkan di bagian hilirnya adalah pemukiman orang Barangas (Baraki).

    Sebelah utara (hulu) dari wilayah bekas Distrik Bakumpai adalah wilayah Distrik

    Mangkatip (Mengkatib) merupakan pemukiman suku Dayak Bara Dia atau Suku Dayak

    Mangkatip. Suku Bakumpai maupun suku Mangkatip merupakan keturunan suku Dayak

    Ngaju dari Tanah Dayak. Menurut situs "Joshua Project" suku Bakumpai berjumlah

    41.000 jiwa. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Suku Dayak Bakumpai

    Jumlah populasi: kurang lebih 41.000. Kawasan dengan jumlah penduduk yang signifikan

    adalah Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan: 20.609 (2000), Kalimantan Tengah,

    Kalimantan Timur.

    Populasi suku Bakumpai di Kalimantan Selatan pada sensus penduduk tahun 2000

    oleh Badan Pusat Statistik berjumlah 20.609 jiwa. Di Kalimantan Selatan, suku Bakumpai

    terbanyak terdapat di kabupaten Barito Kuala sejumlah 18.892 jiwa (tahun 2000).

    Kabupaten yang terdapat suku Bakumpai: Barito Kuala (kecamatan Bakumpai, Tabukan

    dan Kuripan), Barito Selatan, Barito Utara, Murung Raya, Katingan, berupa enclave

    Sebagian suku Bakumpai bermigrasi dari hulu sungai Barito menuju hulu sungai

    Mahakam, yaitu ke Long Iram, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Hampir seluruh suku

    Bakumpai beragama Islam dan relatif sudah tidak nampak religi suku seperti pada

    kebanyakan suku Dayak (Kaharingan). Upacara adat yang berkaitan dengan sisa-sisa

    kepercayaan lama, misalnya ritual "Badewa" dan "Manyanggar Lebu".

    Menurut Tjilik Riwut, Suku Dayak Bakumpai merupakan suku kekeluargaan yang

    termasuk golongan suku (kecil) Dayak Ngaju. Suku Dayak Ngaju merupakan salah satu

    dari 4 suku kecil bagian dari suku besar (rumpun) yang juga dinamakan Dayak Ngaju (Ot

    Danum). Mungkin adapula yang menamakan rumpun suku ini dengan nama rumpun

    Dayak Ot Danum. Penamaan ini juga dapat dipakai, sebab menurut Tjilik Riwut, suku

    Dayak Ngaju merupakan keturunan dari Dayak Ot Danum yang tinggal atau berasal dari

    hulu sungai-sungai yang terdapat di kawasan ini, tetapi sudah mengalami perubahan

    bahasa. Jadi suku Ot Danum merupakan induk suku, tetapi suku Dayak Ngaju merupakan

    suku yang dominan di kawasan ini.

    Perbandingan hubungan suku Bakumpai dengan suku Dayak Ngaju, seperti