Adaptasi Fisiologis Neonatus

48
ASUHAN KEBIDANAN TERHADAP NENONATUS, BAYI, BALITA, & ANAK PRA-SEKOLAH Oleh : Hj. Idawaty DG. Mamala, S.Ag, M.Kes
  • date post

    12-Jan-2016
  • Category

    Documents

  • view

    188
  • download

    1

description

kuliah semester 1 kebidanan

Transcript of Adaptasi Fisiologis Neonatus

Page 1: Adaptasi Fisiologis Neonatus

ASUHAN KEBIDANAN TERHADAP NENONATUS, BAYI, BALITA, &

ANAK PRA-SEKOLAH

Oleh :Hj. Idawaty DG. Mamala, S.Ag, M.Kes

Page 2: Adaptasi Fisiologis Neonatus

Section 1

ADAPTASI/PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR (BBL/Neonatus)

Page 3: Adaptasi Fisiologis Neonatus

BAYI BARU LAHIR (BBL/Neonatus)

Bayi baru lahir / new born / neonatus : Bayi yang baru dilahirkan sampai dengan umur 4 minggu

BBL normal : Bayi dilahirkan pada kehamilan cukup bulan, dengan berat badan 2500 gram - 4000 gram, tanpa tanda asfiksia atau penyakit penyerta lainnya.

Neonatal Dini : BBL sampai dengan usia 1 minggu

Neonatal lanjut : BBL dari usia 8 hari sampai dengan usia 28 hari.

Page 4: Adaptasi Fisiologis Neonatus

CIRI – CIRI UMUM BBL NORMAL Bernafas & menangis spontan Frekuensi nadi dapat mencapai 180x/menit Warna kulit kemerah – merahan & terdapat verniks

caseosa atau bersih Lemak subkutan cukup tebal Rambut lanugo & rambut kepala tumbuh dengan baik Aktifitas atau gerakan aktif ekstremitas dalam keadaan

afleksi BB berkisar antara 2500 – 3000 gr PB antara 50 – 55 cm Ukuran kepala :

- FO 34 cm- MO 35 cm- SOB 32 cm

Page 5: Adaptasi Fisiologis Neonatus

Sebagai akibat perubahan lingkungan dalam uterus ke luar uterus, maka bayi menerima rangsangan yang bersifat kimiawi, mekanik & termik.

Hasil rangsangan tersebut membuat bayi akan mengalami perubahan – perubahan fisiologis pada beberapa sistem organ.

Page 6: Adaptasi Fisiologis Neonatus

PERUBAHAN - PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR

1. Perubahan pada Sistem RespirasiRangsangan untuk gerak pernafasan :

Tekanan mekanik dari dinding thoraks Penurunan tekanan parsial (Pa) O2 &

peningkatan Pa CO2

Rangsangan dingin pada daerah muka

Upaya bernafas pertama bayi berfungsi untuk :1. Mengeluarkan cairan dalam paru – paru2. Mengembangkan jaringan alveolus paru untuk

pertama kali

Page 7: Adaptasi Fisiologis Neonatus

Hentakan balik dada

Proses Mekanis (penekanan dari thorak pada saat melalui vagina)

Rangsangan kimiawi, thermal, mekanikal, sensori

Penggerakan pernafasan pertama

Tekanan negative intra thorak

Kehilangan cairan

Permulaan penurunan tekanan permukaan alveolus Peningkatan PaO2 alveolus

Peningkatan volume pembuluh darah paru-paru

Peningkatan sirkulasi limfePeningkatan aliran darah ke dalam paru

Pembukaan pembuluh darah paru

Peningkatan oksigenasi yang adequat

++

Masuknya udara

Page 8: Adaptasi Fisiologis Neonatus

PERKEMBANGAN SISTEM PULMONER

Umur Kehamilan Perkembangan24 hari Bakal paru-paru

terbentuk

26 – 28 hari Kedua bronchi membesar

6 minggu Di bentuk segmen bronchus

12 minggu Differensial lobus

24 minggu Dibentuk alveolus

28 minggu Dibentuk Surfaktan

34 – 36 minggu Struktur Matang

Page 9: Adaptasi Fisiologis Neonatus

2. Perubahan pada Sistem KardiovaskulerTerjadi beberapa perubahan, yaitu:

Penutupan foramen ovale di antara kedua atrium jantung

Penutupan duktus arteriosus antara Arteri Pulmonalis & Aorta

Denyut jantung BBL rata - rata 140x/mntVolume darah BBL berkisar 80 – 110

ml/kgBB

Page 10: Adaptasi Fisiologis Neonatus

Tali Pusat Diklem

Lepasnya dari plasenta (turunnya sirkulasi darah)

Meningkatnya tingkat sirkulasi oksigen dalam

sirkulasi pulmonary

Tertutupnya ductus arteriosus

Meningkatnya system resistensi

Perubahan dr kanan Perubahan dr kanan ke kiri meninggalkan dr ke kiri meninggalkan dr kiri ke kanan dr aliran kiri ke kanan dr aliran

darahdarah

Tekanan dari atrium kanan berkurang dibandingkan dg

atrium kiri

Tertutupnya ductus venosus

Darah ke hati dan system portal

Pertama kali bernafas

Paru-paru mengeluarkan cairan

Paru-paru berkembang

Lingkungan yg dingin

Menurunnya resistensi vaskuler pulmonary

Meningkatnya tekanan di atrium kiri

Tertutupnya foramen ovale

Page 11: Adaptasi Fisiologis Neonatus

3. Perubahan pada Sistem Termoregulasi

Kehilangan panas pada BBL dapat terjadi melaui 4 cara :

- Konveksi : Proses hilangnya panas tubuh melalui kontak dengan udara dingin disekitarnya

- Radiasi : Proses hilangnya panas tubuh saat bayi ditempatkan berdekatan dengan benda2 dengan suhu yang lebih rendah dari suhu tubuh bayi.

- Evaporasi : Proses hilangnya panas tubuh saat bayi dalam keadaan basah

- Konduksi : Proses hilangnya panas tubuh melalui kontak langsung dengan benda2 dengan suhu yang lebih rendah dari suhu tubuh bayi.

Page 12: Adaptasi Fisiologis Neonatus

Meningkatnya Meningkatnya konsumsi konsumsi oksigenoksigen

BAT (metabolisme BAT (metabolisme jaringan adipose jaringan adipose

coklat)coklat)

Pembebasan asam Pembebasan asam lemaklemak

Meningkatnya Meningkatnya rata-rata rata-rata

pernafasanpernafasan

Lebih banyak Lebih banyak membutuhkan membutuhkan

oksigenoksigen

HypoksiaHypoksia

Meningkatnya Meningkatnya metabolismemetabolisme

Meningkatnya Meningkatnya penggunaan penggunaan

glukosaglukosa

Meningkatnya Meningkatnya penggunaan penggunaan persediaan persediaan

glikogenglikogen

Menipisnya Menipisnya persediaan persediaan

glikogenglikogen

HypoglikemiaHypoglikemia

Penurunan berat atau gagal Penurunan berat atau gagal menambah berat (penggunaan menambah berat (penggunaan

kalori untuk energi dan kalori untuk energi dan pertumbuhan)pertumbuhan)

Menurunnya pHMenurunnya pH

Vasokonstriksi pulmonaryVasokonstriksi pulmonary

Hypoksia lanjutHypoksia lanjut

Asidosis metabolismeAsidosis metabolismeMenurunnya produksi surfaktan Menurunnya produksi surfaktan (kebutuhan O2, glukosa, perfusi (kebutuhan O2, glukosa, perfusi

paru-paru yg adequate)paru-paru yg adequate)

Distress pernafasanDistress pernafasan

Stress DinginStress Dingin

Page 13: Adaptasi Fisiologis Neonatus

4. Sistem Urogenital Ginjal pada BBL sudah berfungsiwalaupun

belum begitu sempurna. BBL harus BAK dalam waktu 24 jam setelah

lahir, dengan jumlah urin sekitar 20 – 30 ml/hari & meningkat sekitar 100 – 200 ml/hari pada waktu akhir minggu pertama

Pada bayi perempuan labia mayora & minora mengaburkan vestibulum & menutupi klitoris

Pada bayi laki-laki preputium biasanya tidak sepenuhnya tertarik masuk

Pada BBL baik perempuan / laki-laki sering ditemukan pembengkakan payudara

Page 14: Adaptasi Fisiologis Neonatus

5. Sistem Gastrointestinal BBL harus mengeluarkan mekonium dalam

24 jam pertama kehidupan Kapasitas lambung BBL bervariasi &

tergantung pada ukuran bayi, sekitar 30 – 90 ml. Pengosongan dimulai dalam beberapa menit pada saat pemberian makanan & selesai antara 2 – 4 jam setelah pemberian makanan. Pengosongan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, waktu & volume makanan, jenis & suhu makanan, serta stres fisik.

Page 15: Adaptasi Fisiologis Neonatus

6. Sistem HeparLiver bayi mempunyai peranan yang penting dalam

hal :• penyimpanan zat besi• metabolisme karbohidrat• konjugasi bilirubin• Koagulasi

Liver BBL belum matur untuk membentuk glukosa sehingga BBL rentan mengalami hipoglikemi

Neonatus telah memiliki kapasitas fungsional untuk mengubah bilirubin, namun sebagian besar BBL

dapat mengalami hiperbilirubinemia fisiologis

Page 16: Adaptasi Fisiologis Neonatus

7. Sistem Imunitas Sistem immunitas BBL belum matang

sehingga bayi menyebabkan rentan terhadap berbagai infeksi & alergi.

Sedangkan sistem immunitas yg telah matang akan memberikan kekebalan alami & kekebalan di dapat pada tubuh.

Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan tubuh yang mencegah atau meminimalkan infeksi.

Page 17: Adaptasi Fisiologis Neonatus

8. Sistem Integumen Pada BBL semua struktur kulit sudah ada

tetapi belum matur. Epidermis & dermis tidak terikat dengan erat

& sangat tipis. Verniks caseosa bersatu dengan epidermis Bayi aterm memiliki kulit erithemathous Kulit sering kelihatan berbintik & lurik2 Tangan & kaki kadang tampak sedikit

sianosis

Page 18: Adaptasi Fisiologis Neonatus

9. Sistem Skeletal Tubuh BBL kelihatan sedikit tidak

proposional. Tangan sedikit lebih panjang dari kaki

Punggung BBL kelihatan lurus & dapat ditekuk dengan mudah

BBL dapat mengangkat & memutar kepala ketika menelungkup

Page 19: Adaptasi Fisiologis Neonatus

10. Sistem Neuromuskular Pertumbuhan otak bayi sangat cepat &

membutuhkan glukosa & O2 yang adekuat

Beberapa aktivitas refleks pada BBl:1. Refleks Moro / Peluk2. Rooting Reflex3. Refleks menghisap & menelan4. Refleks batuk & bersin5. Refleks melangkah & berjalan6. Refleks otot leher7. Refleks Babinsky

(o) Tugas: Cari penjelasan dari refleks2 tersebut di atas!

Page 20: Adaptasi Fisiologis Neonatus

Section 2

Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, & Anak Pra Sekolah

Page 21: Adaptasi Fisiologis Neonatus

Secara umum...Kebutuhan dasar pada neonatus, bayi, balita,

& anak pra-sekolahdibagi menjadi:AsihAsuhAsah

Page 22: Adaptasi Fisiologis Neonatus

A. Neonatus1. Kebutuhan AsihIkatan Kasih Sayang (Bonding Attachment)

Terjadi antara neonatus, ibu & ayahnya mulai dari Kala IV (pertemuan pertama) & selanjutnyaElemen2 Bonding antara lain:- Sentuhan / Kontak Dini- Kontak mata- Suara- Aroma- Hiburan- Bioritme

Page 23: Adaptasi Fisiologis Neonatus

2. Kebutuhan Asuha)Pemenuhan Nutrisi1)Prinsip Menyusu Dini & EksklusifIMDBayi harus disusui sesegera mungkin setelah lahir (terutama

dalam 1 jam pertama)Kolostrum harus diberikan tidak boleh dibuangBayi harus diberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Artinya,

tidak boleh memberi makanan apapun pada bayi selain ASI selama masa tersebut

Bayi harus disusui kapan saja ia mau, siang atau malam (on demand ) yang akan meransang payudara memproduksi ASI secara adekuat

Kenali posisi – posisi yang baik saat menyusui

(o) Tugas: Cari rumus perhitungan kebutuhan cairan/ASI bayi per hari!

Page 24: Adaptasi Fisiologis Neonatus

b) Imunisasi BCG- Diberikan pada semua bayi baru lahir sampai usia kurang dari 2

bulan (dilakukan uji Mantoux terlebih dahulu).- Penting untuk menilai ada tidaknya indikasi kontra pemberian

suntikan BCG pada BBL Hepatitis B- Hep.B diberikan sebanyak 3 kali. Pada masa neonatus, imunisasi ini

hanya diberikan saat bayi berusia 12 jam setelah lahir Polio- Karena Indonesia merupakan daerah endemic polio, maka PPI

menambahkan imunisasi polio segera setelah lahir.

(o) Tugas:- Cari indikasi kontra pemberian BCG & Polio pada BBL- Cari tabel jadwal pemberian imunisasi anak terbaru versi PPI atau

IDAI

Page 25: Adaptasi Fisiologis Neonatus

c) Perawatan Sehari-hari

MemandikanMemberi minum/menyusuiMenyendawakanPijat bayidsb

Page 26: Adaptasi Fisiologis Neonatus

3. Kebutuhan Asah1) Stimulasi- Yang dimaksud adalah perangsangan yang datang dari

lingkungan luar individu anak, berfungsi/bermanfaat untuk pertumbuhan & perkembangan anak.

- Dapat diberikan langsung oleh orang tua (pelukan, panggilan2, senyuman, dll) atau dari mainan (misalnya mainan berbagai warna atau yang mengeluarkan suara yang digantung/ditempatkan di sekitar tempat tidur bayi).

2) Deteksi- Deteksi dini tumbuh kembang adalah langkah

antisipasi yang dilakukan untuk menemukan kasus penyimpangan tumbuh kembang sejak dini dan mengetahui serta mengenali faktor risiko penyimpangan tersebut

Page 27: Adaptasi Fisiologis Neonatus

B. Bayi1. Kebutuhan AsihIkatan Kasih Sayang- Tatapan mata- Sentuhan- Memanggil nama/berbicara dengan bayi- dsb

Segala bentuk interaksi dengan bayi sangat baik dalam upaya membangun keterikatan bayi dengan orang tuanya, serta berfungsi untuk menstimulasi perkembangan awal dari sensorik & motorik bayi

Page 28: Adaptasi Fisiologis Neonatus

2. Kebutuhan Asuha) Pemenuhan NutrisiPemberian nutrisi disesuaikan dengan umur bayi:1) BBL – 6 bulan

- disarankan hanya memberikan ASI pada periode ini (kecuali pada keadaan2 tertentu dimana ibu tidak dapat memberikan ASI)- bayi disusui kapan saja ia butuh/inginkan (on demand)

2) 6 – 7 bulan- dapat mulai diberikan bubur susu (MP ASI) & telur- nasi tim dari beras, daging, telur, tempe, bayam, tomat, atau wortel- dapat diberikan 2 – 3 kali sehari, disaring terlebih dahulu- ASI/susu formula tetap diberikan

Page 29: Adaptasi Fisiologis Neonatus

3) 8 – 12 bulan- bubur susu sudah dapat diganti seluruhnya dengan nasi tim- biasakan makan 3 kali sehari dengan menu yang mulai beragam & mencakupi nutrisi yg dibutuhkan. Mulai kenali tanda2 anoreksia & alergi pada bayi- ASI/susu formula tetap diberikan

Page 30: Adaptasi Fisiologis Neonatus

Makanan padat.Makanan padat mulai diberikan pada usia di atas 4 bulan, saat bayi mulai belajar duduk, kuat menahan leher dan kepalanya, serta dapat menyatakan keinginannya.

- Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian makanan padat

- Bayi telah siap menerima makanan dalam bentuk padat

- Berikan makanan padat sesuai dengan kemampuan anak mengunyah.

- Observasi tanda alergi makanan (misalnya : kulit merah, flatus terus, perubahan

konsistensi feses).

- Kenalkan jenis makanan untuk satu waktu.

- Bila bayi berasal dari keluarga vegetarian atau hanya memakan sayuran saja, maka

tambahkan zat besi (Fe).

- Apabila jumlah makanan yang dikonsumsi lebih banyak, asupan susu harus

dikurangi.

- Biarkan bayi mencoba mengenal cara makan (misalnya memainkan sendoknya)

- Jangan terburu – buru dalam memberikan makanan, terutama makanan padat.

- Berikan makanan secara bertahap (misalnya 1 atau 2 sendok dihari pertama

kemudian meningkat menjadi 3 – 4 sendok pada hari berikutnya dan seterusnya).

- Berikan makanan pada saat anak lapar.

Page 31: Adaptasi Fisiologis Neonatus

b) Imunisasi1) Hepatitis B Bayi lahir dari ibu HBsAg (+) diberikan imunoglobulin hepatitis B 12

jam setelah lahir + imunisasi Hepatitis B. Dosis kedua 1 bulan berikutnya. Dosis ketiga 5 bulan berikutnya (usia 6 bulan).

Bayi lahir dari ibu HBsAg (-) diberikan vaksin rekombinan atau vaksin plasma derived secara IM, pada umur 2-6 bulan. Dosis kedua diberikan 1-2 bulan kemudian dan dosis ketiga diberikan 6 bulan setelah imunisasi pertama.

Bayi lahir dari ibu dengan status HbsAg yang tidak diketahui. Diberikan vaksin rekombinan (HB Vax-II 5 mcg atau Engerix B 10 mcg) atau vaksin plasma derived 10 mcg, IM dalam waktu 12 jam setelah lahir. Dosis kedua diberikan umur 1-2 bulan dan dosis ketiga umur 6 bulan.

Apabila sampai 5 tahun anak belum pernah mendapatkan imunisasi hepatitis B, maka secepatnya diberikan.

Ulangan pemberian imunisasi hepatitis B dapat dipertimbangkan pada umur 10-12 tahun.

KIPI : pada umumnya ringan , hanya berupa nyeri, bengkak, panas, mual, dan nyeri sendi

maupun otot.

Page 32: Adaptasi Fisiologis Neonatus

2) Polio Diberikan sesegera mungkin saat bayi akan dipulangkan dari

rumah sakit atau rumah bersalin. Pemberian secara oral sebanyak 2 tetes (0,1 ml). Vaksin polio

diberikan 4 kali, interval 4 minggu dan imunisasi ulangan, 1 tahun berikutnya, SD kelas I, VI

- Kontraindikasi Mengalami peyakit akut atau demam (> 38,5 oC), imunisasi harus

ditunda Muntah atau diare, imunisasi harus ditunda Dalam masa pengobatan kortikosteroid atau imunosupresif oral

maupun suntikan juga pengobatan radiasi umum Keganasan, dan anak dengan mekanisme imunolohis yang

terganggu Menderita infeksi HIV Pemberian bersamaan dengan vaksin tifoid oral

Page 33: Adaptasi Fisiologis Neonatus

3) DPT Diberikan pada bayi > 2 bulan oleh karena reaktogenitas

pertusis pada bayi kecil. Imunisasi dasar 3x, dengan interval 4 minggu. Vaksin mengandung Aluminium fosfat, jika diberikan sub

kutan menyebabkan iritasi lokal, peradangan dan nekrosis setempat.

Reaksi pasca imunisasi: Demam, nyeri pada tempat suntikan 1-2 hari ® diberikan

anafilatik + antipiretik Bila ada reaksi berlebihan pasca imunisasi ® demam >

40°C, kejang, syok ® imunisasi selanjutnya diganti dengan DT atau DpaT

Page 34: Adaptasi Fisiologis Neonatus

4) Campak

Diberikan pada bayi umur 9 bulan oleh karena masih ada antibodi yang diperoleh dari ibu.

Jika ada wabah, imunisasi bisa diberikan pada usia 6 bulan, diulang 6 bulan kemudian

Efek samping: demam, diare, konjungtivitis, ruam setelah 7 – 12 hari pasca imunisasi. Kejadian encefalitis lebih jarang

Page 35: Adaptasi Fisiologis Neonatus

Section ...

Pendokumentasian Dalam Asuhan Kebidanan

Page 36: Adaptasi Fisiologis Neonatus

Pengertian Dokumentasi:Dokumentasi dalam asuhan kebidanan adalah suatu pencatatan yang lengkap & akurat terhadap keadaan/kejadian yang dilihat dalam pelaksanaan asuhan kebidanan (proses asuhan kebidanan)

Page 37: Adaptasi Fisiologis Neonatus

Manfaat & Pentingnya Dokumentasi:1.Nilai hukum : catatan informasi tentang klien/pasien

merupakan dokumentasi resmi & mempunyai nilai hukum jika terjadi suatu masalah yang berkaitan dengan pelanggaran etika & moral profesi. Dokumentasi dapat menjadi barang bukti tindakan yang telah dilakukan bidan sekaligus sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan sanksi

2.Jaminan mutu (quality control) : pencatatan yang lengkap & akurat dapat menjadi tolak-ukur dalam menilai asuhan yang telah diberikan & menentukan tindak lanjut berikutnya.

3.Alat komunikasi : merupakan alat “perekam” terhadap masalah yang terkait dengan klien/pasien atau tenaga kesehatan lain. Terutama pada keadaan dimana pasien perlu dirujuk atau dikonsultasikan ke dokter/ahli gizi, dsb.

Page 38: Adaptasi Fisiologis Neonatus

4. Nilai administrasi (salah satunya adalah biaya/dana) : dapat dipergunakan sebagai pertimbangan/acuan dalam menentukan biaya yang dibutuhkan/telah dikeluarkan untuk asuhan.

5. Nilai pendidikan : dapat dipergunakan sebagai bahan pembelajaran bagi peserta didik kebidanan maupun tenaga bidan muda, karena menyangkut acara kronologis proses asuhan kebidanan serta tindakan yang dilakukan (sistematika pelaksanaan)

6. Bahan penelitian : dokumentasi yang lengkap & akurat dapat bernilai bagi penelitian dalam pengembangan pelayanan kebidanan selanjutnya (objek riset).

7. Akreditasi/audit : digunakan sebagai kesimpulan keberhasilan asuhan yang diberikan serta menentukan/memperlihatkan peran & fungsi bidan dalam masalah kebidanan.

Page 39: Adaptasi Fisiologis Neonatus

Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pendokumentasian Asuhan Kebidanan:

1.Jangan mencoret-coret catatan. Jika ada kesalahan dalam mencatat sebaiknya diberi garis pada tulisan yang salah & diberi tanda salah & diparaf, kemudian ditulis catatan yang benar.

2.Koreksi terhadap kesalahan harus dilakukan sesegera mungkin, karena kesalahan mencatat dapat diikuti dengan kesalahan tindakan.

3.Jangan memberi komentar/menulis hal yang bersifat mengkritik klien/tenaga kesehatan lain. Yang boleh adalah menuliskan uraian objektif perilaku atau tindakan yang dilakukan.

4.Catat hanya fakta, jangan membuat spekulasi atau perkiraan dari sistuasi yang ada.

Page 40: Adaptasi Fisiologis Neonatus

5. Semua catatan harus ditulis dengan tinta & menggunakan bahasa yang lugas & jelas (hindari istilah2 yang kurang dimengerti).

6. Hindari catatan yang bersifat umum, karena informasi yang spesifik tentang klien atau tentang keadaannya akan hilang.

7. Bidan bertanggung jawab atas semua informasi yang dicatatnya. Catatan asuhan kebidanan harus bersifat lengkap, objektif & dapat dipercaya.

Page 41: Adaptasi Fisiologis Neonatus

• Prinsip / Tehnik Pencatatan:1. Mencantumkan nama jelas pasien pada setiap lembaran

observasi/pemeriksaan.

2. Menulis dengan tinta hitam (tidak boleh menggunakan pensil).

3. Menuliskan tanggal & jam pemeriksaan, tindakan atau observasi yang dilakukan sesuai dengan temuan objektif & bukan interpretasi (hindari kata2 seperti tampaknya/rupanya)

4. Tuliskan nama jelas pemeriksa pada setiap hasil observasi/pemeriksaan

5. Hasil temuan digambarkan secara jelas. Gunakan hanya istilah/simbol yang sudah disepakati, misalnya KU, TD, T, dsb.

6. Interpretasi data objektif harus didukung oleh observasi.

7. Kolom tidak dibiarkan kosong, tetapi diberi tanda penutup (tanda garis atau silang

8. Bila ada kesalahan menulis, tidak diperkenankan menghapus, ditutup atau di type-x. Tetapi iiharus dicoret & diberi paraf disampingnya.

Page 42: Adaptasi Fisiologis Neonatus

• Prinsip Pelaksanaan Dokumentasi di Klinik

1. Dalam pelaksanaan harian dapat dicatat secara singkat dilembaran kertas yang khusus disediakan, kemudian dipindahkan secara lengkap dengan nama & identifikasi yang lengkap & jelas.

2. Tidak mencatat tindakan yang belum dilakukan.3. Hasil observasi atau perubahan yang nyata harus

segera dicatat.4. Pada keadaan emergensi dimana bidan terlibat

langsung dalam tindakan penyelamatan, perlu ditugaskan seseorang khusus untuk mencatat semua tindakan & obat-obatan yang diberikan secara berurutan. Setelah tindakan selesai, pemeriksa harus segera memeriksa kembali catatan tersebut.

Page 43: Adaptasi Fisiologis Neonatus

Model Dokumentasi Asuhan Kebidanan

Model dokumentasi yang digunakanan adalah dalam bentuk catatan perkembangan (Progress Note), karena bentuk asuhan yang diberikan berkesinambungan & menggunakan proses yang terus menerus

Bentuk dokumentasi ini sangat cocok digunakan oleh tenaga kesehatan yang memberikan asuhan secara berkesinambungan, sehingga perkembangan klien dapat dilihat dari awal sampai akhir.

Page 44: Adaptasi Fisiologis Neonatus

Model Dokumentasi dengan Menggunakan Tehnik SOAPS : Data informasi yang subjektif (mencatat hasil

anamnesa)O : Data informasi objektif (hasil pemeriksaan, obervasi)A : Mencatat hasil analisa (diagnosa, masalah

kebidanan)P : Mencatat seluruh penatalaksanaan yang dilakukan

(tindakan antisipasi, tindakan segera, tindakan rutin, penyuluhan, support, kolaborasi, rujukan, evaluasi/follow up)

Dokumentasi SOAP ini dicatat pada lembar observasi yang ada dalam rekam medik pasien.

Page 45: Adaptasi Fisiologis Neonatus

Model Dokumentasi Pelayanan KebidananSelain SOAP (RM 6), juga digunakan model

dokumentasi lain:- Model grafik : misalnya partograf, KMS ibu,

KMS anak, & grafik tanda-tanda vital untuk mencatat kondisi umum (RM 4)

- Format pengkajian untuk mendokumentasikan data dasar (RM 5-3), surat keterangan lahir (RM 15), surat informed consent (RM ...), dsb.

- Register persalinan (ibu & bayi), buku kunjungan untuk ANC atau bayi, kartu/status ibu & bayi, kartu rujukan (bila melaksanakan rujukan)

Page 46: Adaptasi Fisiologis Neonatus

Contoh Dokumen SOAP Asuhan Persalinan (bentuk naratif)1. Tanggal 26 Mei 2014, 08.00 WITAS:- Pinggang panas, pegal mulai dari perut ke

belakang- Mulai terasa sakit sejak pukul 5 pagi- Keluar lendir dari kemaluan- Terasa ada bagian yang menekan ke bawah- Kehamilan yang pertama & teratur periksa

di klinik- HPHT : 19-08-13

Page 47: Adaptasi Fisiologis Neonatus
Page 48: Adaptasi Fisiologis Neonatus

Terima Kasih