Adaptasi Bayi Baru Lahir

55
BAB I ADAPTASI BAYI SEGERA SETELAH LAHIR I. Pendahuluan A. Deskripsi Singkat Asuhan kebidanan persalinan ini memberikan kemampuan pada mahasiswa untuk memberikan Askeb pada ibu dalam persalinan dengan pendekatan manajemen kebidanan didasari konsep-konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dengan pokok bahasan konsep dasar persalinan. Penelitihan menunjukkan bahwa 50% kematin bayi terjadi pada periode neonatal yaitu dibulan pertama kehidupan. Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang sehat akan menyebabkan kelainan-kelainan yang mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian. Sebagai contoh bayi yang mengalami hipotermi akan menyebabkan hipoglikemia dan akhirnya dapat terjadi kerusakan otak. Pencegahan merupakan hal terbaik yang harus dilakukan dalam penanganan neonatal sehingga neonates sebagai individu yang harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterine dapat bertahan dengan baik karena periode yang paling kritis dalam fase pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pada bab ini dijelaskan adaptasi yang Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 1

description

kesehatan

Transcript of Adaptasi Bayi Baru Lahir

Page 1: Adaptasi Bayi Baru Lahir

BAB I

ADAPTASI BAYI SEGERA SETELAH LAHIR

I. Pendahuluan

A. Deskripsi Singkat

Asuhan kebidanan persalinan ini memberikan kemampuan pada

mahasiswa untuk memberikan Askeb pada ibu dalam persalinan dengan

pendekatan manajemen kebidanan didasari konsep-konsep, sikap dan

ketrampilan serta hasil evidence based dengan pokok bahasan konsep dasar

persalinan. Penelitihan menunjukkan bahwa 50% kematin bayi terjadi pada

periode neonatal yaitu dibulan pertama kehidupan. Kurang baiknya

penanganan bayi baru lahir yang sehat akan menyebabkan kelainan-kelainan

yang mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian. Sebagai contoh

bayi yang mengalami hipotermi akan menyebabkan hipoglikemia dan

akhirnya dapat terjadi kerusakan otak. Pencegahan merupakan hal terbaik

yang harus dilakukan dalam penanganan neonatal sehingga neonates sebagai

individu yang harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterine dapat

bertahan dengan baik karena periode yang paling kritis dalam fase

pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pada bab ini dijelaskan adaptasi yang

dilakukan bayi segera setelah lahir antara lain adaptasi BBL terhadap

kehidupan diluar uterus, mempertahankan suhu normal bayi, pencegahan

infeksi dan rawat gabung.

B. Manfaat

1. Mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang

adaptasi bayi segera setelah lahir

2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan asuhan kebidanan persalinan dengan

kasus adaptasi bayi baru lahir

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 1

Page 2: Adaptasi Bayi Baru Lahir

3. Mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan persalinan pada bayi baru

lahir secara komprehensif sesuai dengan protap yang ada.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mengikuti perkuliahan menggunakan bahan ajar ini mahasiswa

mampu menjelaskan adaptasi bayi setelah lahir dengan benar

2. Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan bahan ajar ini mahasiswa

mampu menjelaskan adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar

uterus dengan benar.

3. Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan bahan ajar ini mahasiswa

mampu menjelaskan cara mempertahankan suhu normal bayi dengan

benar.

4. Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan bahan ajar ini mahasiswa

mampu menjelaskan cara pencegahan infeksi dengan benar.

5. Setelah mengikuti pembelajaran mahasiswa mampu menjelaskan rawat

gabung dengan benar.

D. Petunjuk Belajar

1. Mahasiswa diharapkan membawa bahan ajar ini pada setiap jadwal

pertemuan mata kuliah yang sudah ditentukan sesuai dengan kontrak

perkuliahan.

2. Mahasiswa diharapkan membaca dan memahami isi materi pada bab ini

secara seksama dan benar.

3. Mahasiswa mengerjakan latihan-latihan yang ada dan dikumpulkan pada

pertemuan selanjutnya.

4. Apabila mengalami kesulitan dalam mempelajari bahan ajar ini bisa

didiskusikan dengan kelompok ataupun bertanya kepada dosen.

E. Entry Behaviour

Sebelum mempelajari bab ini sebelumnya telah dijelaskan asuhan pada

ibu bersalin kala IV yang bertujuan untuk menjelaskan asuhan yang

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 2

Page 3: Adaptasi Bayi Baru Lahir

diberikan pada ibu bersalin pada kala IV yang terdiri dari evaluasi uterus,

pemantauan dan evaluasi lanjut dan melakukan penjahitan luka episiotomi.

II. Penyajian

A. Uraian Materi

1. Adaptasi Bayi Baru Lahir Terhadap Kehidupan di Luar Uterus

a. Pengertian Fisiologis Neonatus

Fisiologis neonatus merupakan ilmu yang mempelajari

fungsi dan proses vital neonatus. Neonatus adalah individu yang

baru saja mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri

dari kehidupan intrauterine kekehidupan rekstrauterin. Selain itu,

neonatus adalah individu yang sedang bertumbuh.

b. Sistem Pernapasan

Berikut adalah tabel mengenai perkembangan system pulmonal

sesuai dengan usia kehamilan.

Usia Kehamilan Perkembangan

24 hari Bakal paru-paru terbentuk

26 – 28 hari Kedua bronkus membesar

8 minggu Segmen bronkus terbentuk

12 minggu Lobus terdiferensiasi

24 minggu Alveolus terbentuk

28 minggu Surfaktan terbentuk

34 – 38 minggu Struktur paru matang

Ketika struktur matang, ranting paru-paru sudah bias

mengembangkan system alveoli. Selama dalam uterus, janin

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 3

Page 4: Adaptasi Bayi Baru Lahir

mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta dan setelah

bayi lahir, pertkaran gas harus melalui paru-paru bayi.

Rangsangan gerakan pernapasan pertama terjadi karena

beberapa hal berikut:

1) Tekanan mekanik dari torak sewaktu melalui jalan keluar

lahir stamulasi mekanik

2) Penurunan PaO dan peningkatan PaCO merangsang

kemoresepton yang terletak di simus karotikes (stimulasi

kimiawi ).

3) Rangsangan dengan di daerah muka dan perubahan suhu di

dalam uterus stimulasi

4) Refleks deflasi, Hering Breur.

Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi pada waktu

30 menit pertam sesudah lahir. Usia bayi pertama kali untuk

mempertahankan tekanan alveoli selain karena adanya surfaktan,

yang adanya tarikan napas dan pengeluaran napas dengan merintis

sehingga udara bisa bertahan di dalam. Cara neonatus bernapas

dengan cara bernapas difrakmatik dan abdominal sedangkan untuk

frekuensi dan dalamnya bernapas belum teratur. Apabila surfaktan

berkuarang, maka alveoli akan kolaps dan paru-paru kaku,

sehingga terjadi atelektasis. Dalam kondisi seperti ini (anoksia),

neonatus masih dapat mempertahankan hidupnya karena adanya

kelanjutan metabolisme anterobik.

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 4

Page 5: Adaptasi Bayi Baru Lahir

c. Peredaran Darah

Pada masa fetus, peredaran darah dimulai dari plasenta

melalui vena umbikalis lalu sebagian ke hati dan sebagian lainnya

langsung ke serambi kiri jantung kemudian ke balik kiri jantung.

Dari bilik kiri darah di pompa melalui aorta ke seluruh tubuh,

sedangkan yang dari bilik kanan darah dipompa sebagian ke paru-

paru dan sebagian melalui duktus arteriosus ke aorta.

Setelah bayi lahir paru akan berkembang yang akan

mengakibatkan tekanan artriol dalam paru menurun yang diikuti

dengan menurunnya tekanan pada jantung kanan. Kondisi ini

menyebabkan tekanan jantung kiri lebih besar dibandingkan

dengan tekanan jantung kanan dan hal tersebutlah yang membuat

foremen ovale secara fungsional menutup. Hal ini terjadi pada jam-

jam pertama setelah kelahiran. Oleh karena tekanan dalam paru

turun dari tekanan dalam aorta desenden naik dan juga karena

rangsangan biokimia (PaO yang naik) serta duktus arteiosus yang

berobliterasi. Hal ini terjadi pada hari pertama.

Aliran darah paru pada hari pertama kehidupan adalah 4-5

liter per menit meter persegi (Gessner 1965). Aliran darah sitolik

pada hari pertama rendah yaitu 1,96 liter/menit/meter persegi dan

bertambah pada hari kedua dan ketiga (3,54 liter/meter persegi)

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 5

Page 6: Adaptasi Bayi Baru Lahir

karena penutupan duktus arterious. Tekanan darah pada waktu

lahir dipengaruhi oleh jumlah darah yang melalui transfuse

plasenta yang pada jam-jam pertama sedikit menurun, untuk

kemudian naik lagi dan menjadi konstan kira-kira 8540 mmHg

d. Suhu Tubuh

Empat kemungkinan mekanisme yang dapat menyebabkan

bayi baru lahir kehilangan panas tubuhnya.

1) Konduksi

Panas dihantarkan dari tubuh bayi benda sekitarnya

yang kontak langsung dengan tubuh bayi pemindahan panas

dari tubuh bayi ke objek lain melalui kontak langsung. Sebagai

contoh konduksi bisa terjadi ketika menimbang bayi tanpa alas

timbangan, memegang bayi saat tangan dingin, dan

menggunakan stetoskop dingin untuk pemeriksaan BBL.

2) Konveksi.

Panas hilang dari tubuh bayi ke udara sekitarnya yang

sedang bergerak (jumlah panas yang hilang bergantung pada

kecepatan dan suhu udara). Sebagai contoh, konveksi dapat

terjadi ketika membiarkan atau menempatkan BBI, dekat

jendela, atau membiarkan BBL di ruangan yang terpasang

kipas angin.

3) Radiasi.

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 6

Page 7: Adaptasi Bayi Baru Lahir

Panas dipancarkan dan BBL keluar tubuhnya ke

lingkungan yang lebih dingin (pemindahan panas antara 2

obyek yang mempunyai suhu berbeda. Sebagai contoh,

membiarkan BBL dalam ruangan AC tanpa diberikan pemanas

(radiant warner), membiarkan BBL dalam keadaan telanjang,

atau menidurkan BBL, berdekatan dengan ruangan yang

dingin (dekat tembok).

4) Evaporasi

Panas hilang melalui proses penguapan yang

tergantung pada kecepatan dan kelembapan udara

(perpindahan panas dengan cara mengubah cairan menjadi

uap). Evaporasi ini dipengaruhi oleh jumlah panas yang

dipakai, tingkat kelembapan udara, dan aliran udara yang

melewati. Apabila BBI, dibiarkan dalam suhu kamar 25 0

Celsius maka bayi akan kehilangan panas melalui konveksi.

Radiasi, dan evaporasi yang besarnya 200g/BB, sedangkan

yang dibentuk hanya sepuluhnya saja. Agar dapat mencegah

terjadinya kehilangan panas pada bayi, maka lakukan hal

berikut:

a) Keringkan bayi secara saksama

b) Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih yang kering

dan hangat

c) Tutup bagian kepala bayi

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 7

Page 8: Adaptasi Bayi Baru Lahir

d) Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya.

e) Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru

lahir

f) Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat

e. Metabolisme

Luas permukaan tubuh neonatus relative lebih luas dari

tubuh orang dewasa, sehingga metabolisme basal per kg berat

badan akan lebih besar. Oleh karena itulah: BBL harus

menyesuaikan diri dengan lingkungan baru sehingga energy dapat

diperoleh dari metabolisme karbohidrat dan lemak.

Pada jam-jam pertama kehidupan, energy didapatkan dari

perubahan karbohidrat. Pada hari kedua, energy berasal dari

pembakaran lemak. Setelah mendapat susu sekitar di hari keenam

energy diperoleh dari lemak dan karbohidrat yang masing-masing

sebesar 60 dan 40%.

f. Keseimbangan Air dan Fungsi Ginjal

Tubuh BBL, mengandung relatif banyak air. Kadar natrium

juga relatif lebih besar dibandingkan dengan kalium karena

ruangan ekstraseluler yang luas. Fungsi ginjal belum sempurna

karena;

1) Jumlah nefron masih belum sebanyak orang dewasa.

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 8

Page 9: Adaptasi Bayi Baru Lahir

2) Ketidak seimbangan luas permukaan glomerulus dan volume

tubulus proksimak

3) Renal blood flow relative kurang baik dibandingkan dengan

orang dewasa.

g. Imunoglobulin

Bayi baru lahir tidak memiliki sel plasma pada sumsum

tulang juga tidak memiliki lamina propia ilium dan apendiks.

Plasenta merupakan sawar, sehingga fetus bebas dari antigen dan

stress imonogis. Pada BBL hanya terdapat gamaglobolin G,

sehingga imonologi dari ibu dapat berpindah melalui plasenta

karena berat molekulnya kecil. Akan tetapi bila ada infeksi yang

dapat melalui plasenta (lues, toksoplasma, herpes simpleks, dan

lain-lain) reaksi imonologis dapat terjadi dengan pembentukan sel

plasma serta antibody gama A, G dan M.

h. Traktus Digestivus

Traktus digestivus relative lebih berat dan lebih panjang

dibandingkan dengan orang dewasa. Pada neonatus, traktus

digestivus mengandung zat berwarna hitam kehijauan yang terdiri

atas mukopolisakarida atau disebut juga dengan mekonium.

Pengeluaran mekonium biasanya pada 10 jam pertama kehidupan

dan dalam 4 hari setelah kelahiran biasanya feses sudah berbentuk

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 9

Page 10: Adaptasi Bayi Baru Lahir

dan berwarna biasa. Enzim dalam traktus digestivus biasanya

sudah terdapat pada neonatus, kecuali enzim amylase pancreas.

i. Hati

Segera setelah lahir hati, menunjukkan perubahan kimia

dan morfologis yang berupa kenaikan kadar protein dan penurunan

kadar lemak serta glikogen. Sel hemopoetik juga mulai berkurang,

walaupun dalam waktu yang agak lama. Enzim hatia belum aktif

benar pada waktu bayi baru lahir, daya detoksifikasi hati pada

neonatus juga belum sempurna, contohnya pemberian obat

kloremfenikol dengan dosis lebih adari 50mg/kgBBL/hari dapat

menimbulkan grey bady syndrome.

j. Keseimbangan Asam Basa

Tingkat keasaman (pH) darah pada waktu lahir umujmnya

rendah karena glikolisis anaerobic. Namun dalam waktu 24 jam,

neonatus telah mengompensasi asidosis ini.

2. Mempertahankan Suhu Normal Bayi

Mempertahankan bayi baru lahir yang sakit atau kecil (berat lahir <

2500 gram atau umur kehamilan 37 minggu), perlu penambahan

kehangatan tubuh untuk mempertahankan suhu normal, bayi dapat

cepat terjadi hipertermi dan untuk mengahangatkan kembali

membutuhkan waktu yang hipertermi dan untuk menghangatkan

kembali membutuhkan waktu yang lama. Resiko komplikasi dan

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 10

Page 11: Adaptasi Bayi Baru Lahir

kematian meningkat secara bermakna bila suhu lingkungan tidak

optimal.

a. Prinsip Umum

1) Bayi harus tetap berpakaian atau diselimuti setiap saat, agar

tetap hangat walaupun dalam keadaan dilakukan tindakan.

Misal bila pasang jalur infuse intravena, atau selama resusitasi

dengan cara :

a) Memakai pakaian dan mengenakan topi

b) Bungkus bayi dengan pakaian yang kering dan lembut dan

selimuti

c) Buka bagian tubuh yang diperlukan untuk pemantauan

atau tindakan

2) Rawat bayi kecil di ruang hangat (tidak kurang 250C dan bebas

dari aliran angin)

3) Jangan letakkan bayi dengan benda yang dingin (misal,

dinding dingin atau jendela) walaupun bayi dalam incubator

atau di bawah pemancar panas.

4) Jangan letakkan bayi langsung di permukaan yang dingin

(misal alat tempat tidur atau meja periksa dengan kain atau

selimut hangat sebelum bayi diletakkan).

5) Pada waktu dipindahkan ke tempat lain, jaga bayi tetap hangat

dan gunakan pemancar panas atau kontak kulit dengan

perawat.

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 11

Page 12: Adaptasi Bayi Baru Lahir

6) Berikan tambahan kehangatan pada waktu dilakukan tindakan

(misal menggunakan pemancar panas)

7) Ganti popok setiap basah

8) Bila ada sesuatu yang basah ditempelkan di kulit (misal kain

kasa yang basah), usahakan agar bayi tetap hangat

9) Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan

dingin.

b. Pengukuran Suhu Tubuh

Lajukan pengukuran suhu tubuh sesuai Tabel B-1 di bawah

ini, kecuali ada petunjuk langsung dalam bab yang berkaitan

dengan masalah lain.

Tabel B-1 Pengukuran suhu tubuh

Keadaan bayi

Bayi sakit Bayi kecilBayi sangat kecil

Bayi keadaan membaik

Frekuensi pengukuran

Tiap jam Tiap 12 jam Tiap 6 jam

Sekali sehari

c. Cara Menghangatkan dan Mempertahankan Suhu Tubuh

Ada 5 yaitu :

a. Kontak kulit dengan kulit

b. “Kangaroo Mother Care” (KMC)

c. Pemanar panas

d. Inkubator

e. Ruangan yang hangat

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 12

Page 13: Adaptasi Bayi Baru Lahir

Lihat tabel B-2 untuk instruksi khusus dalam menggunakan

salah satu cara di atas.

Tabel B-2 Cara menghangatkan bayi

Cara Petunjuk Penggunaan Kontrak kulit - Untuk semua bayi

- Untuk menghangatkan bayi dalam waktu singkat, menghangatkan hipotermi (32-36,40C) apabila cara lain tidak mungkin dilakukan

KMC - Untuk menstabilkan bayi dengan berat badan <2500 g terutama direkomendasi untuk perawatan berkelanjutan bayi dengan berat badan <1800 g

- Tidak untuk bayi yang sedang sakit berat (sepsis, gangguan nafas berat)

- Tidak untuk ibu yang menderita penyakit berat yang tidak dapat merawat bayinya.

Pemancar panas

- Untuk bayi sakit atau bayi dengan berat badan 1500 g atau lebih

- Untuk pemeriksaan awal bayi, selama dilakukan tindakan atau menghangatkan kembali bayi hipotermi.

Inkubator - Penghangatan berkelanjutan bayi dengan berat 1500 g yang tidak dapat dilakukan KMC.

Penghangat ruangan

- Untuk merawat bayi dengan berat <2500 g yang tidak memerlukan tindakan diagnostic atau prosedur pengobatan

- Tidak untuk bayi sakit berat (sepsis, gangguan nafas berat)

d. Kontak Kulit

Bayi dengan kontak kulit, biasanya suhu tubuhnya

dipertahankan 36,5–37,50C (suhu aksiler).

1) Lekatkan kulit bayi pada kulit ibu / orang lain, usahakan bayi

dalam keadaan telanjang menempel kulit ibu.

2) Lihat KMC untuk cara pelaksanaannya

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 13

Page 14: Adaptasi Bayi Baru Lahir

3) Suhu ruangan minimal 250C

4) Ukur suhu tubuh bayi 2 jam setelah dilakukan kontak kulit.

Bila suhu kurang 36,50C, periksa kembali bayi dan tentukan

langkah selanjutnya.

e. Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Bayi Lengket

(PBL)

KMC adalah kontak kulit di antara ibu dan bayi secara dini,

terus menerus dan dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif.

Tujuannya adalah agar bayi kecil tetap hangat. Dapat dimulai

segera setelah lahir atau setelah bayi stabil. KMC dapat dilakukan

di rumah sakit atau di rumah setelah bayi pulang. Bayi tetap dapat

dirawat dengan KMC, meskipun belum dapat menyusu, berikan

ASI peras dengan menggunakan salah satu alternative pemberian

minum.

Durasi

1) Dijalankan sampai berat badan bayi 2500 gram atau mendekati

40 minggu, atau sampai kurang nyaman dengan KMC,

misalnya :

a) Sering bergerak

b) Gerakan ekstremitas berlebihan

c) Bila akan dilakukan KMC lagi bayi nangis.

2) Bila perlu ibu perlu istirahat, dapat digantikan ayah, saudara

atau petugas kesehatan. Bila tidak ada yang menggantikan,

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 14

Page 15: Adaptasi Bayi Baru Lahir

bayi diberi pakaian hangat dan topi, dan diletakkan di boks

bayi dalam ruangan yang hangat.

3) Bila bayi sudah kurang nyaman dengan KMC, anjurkan ibu

untuk menyapih bayi dari KMC, dan dapat melakukan kontak

kulit lagi pada waktu bayi sehabis mandi, waktu malam yang

dingin, atau kapan saja dia menginginkan.

Pakaian dan posisi

1) Berilah bayi pakaian, popok dan kaos kaki yang telah

dihangatkan lebih dulu.

2) Letakkan bayi di dada ibu

a) Dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu, dan lihat

apakah kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu.

b) Posisikan bayi dalam “frog position” yaitu fleksi pada siku

dan tangkai, kepala dan dada bayi terletak di dada ibu

dengan kepala agak ekstensi.

3) Tutupi bayi dengan pakaian ibu ditambah selimut yang sudah

dihangatkan sebelumnya.

a) Tidak perlu baju khusus bila baju yang dikenakan sudah

cukup hangat dan nyaman selama bayi kontak dengan

kulit ibu

b) Pada waktu udara dingin, kamar harus hangat

c) Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dia dapat

menggunakan handuk/kain (dilipat diagonal, dan difiksasi

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 15

Page 16: Adaptasi Bayi Baru Lahir

dengan ikatan atau peniti yang aman di baju ibu), kain

lebar yang elastic, atau kantong yang dibuat sedemikian

untuk menjaga tubuh bayi.

d) Dapat memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan

ibu, bayi diletakkan diantara payudara ibu, baju

ditangkupkan. Kemudian ibu memakai selendang yang

dililitkan di perut ibu agar bayi tidak jatuh.

Aktivitas ibu

1) Ibu dapat bebas bergerak walau berdiri, duduk, jalan, makan

dan mengobrol

2) Pada waktu tidur, KMC dapat dilaksanakan dengan cara posisi

ibu setengah duduk (15” horizontal) atau dengan jalan

meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu).

Nutrisi dan pertumbuhan bayi

1) Posisi KMC ideal untuk menyusui bayi

2) Ajari ibu cara menyusui dan pelekatan yang benar

3) Bila ibu cemas tentang pemberian minum pada bayi, dorong

ibu agar mempu melakukannya

4) Bila ibu tidak dapat menyusui, berilah ASI peras dengan

menggunakan salah satu alternative cara pemberian minum

5) Pantau dan nilai jumlah ASI yang diberikan setiap hari. Bila

ibu menyusui catat waktu ibu menyusui banyinya.

6) Timbang berat badan bayi setiap hari dan nilai tingkatannya.

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 16

Page 17: Adaptasi Bayi Baru Lahir

Pemantauan

1) Jelaskan pada ibu mengenai pola pernafasan dan warna bayi

normal serta kemungkinan variasinya yang masih dianggap

normal. Mintalah pada ibu waspada terhadap tanda yang tidak

biasanya ditemui atau tidak normal.

2) Jelaskan pula bahwa KMC penting agar pernafasan bayi baik

dan mengurangi resiko terjadinya apneau, dibanding bila bayi

diletakkan dalam boks.

3) Ajari ibu cara menstimulasi bayi (mengelus dada atau

punggung, atau menyentil kaki bayi) bila bayi tampak biru di

daerah lidah, bibir, atau sekitar mulut atau pernafasan berhenti

alma.

a) Tidak perlu melakukan pemantauan suhu selama bayi

kontak dengan kulit ibu.

b) Bila suhu normal selama 3 hari berturut-turut, ukur suhu

setiap 12 man selama 2 hari kemudian hentikan

pengukuran.

c) Bila suhu abnormal, lihat sub suhu tubuh abnormal.

Memulangkan bayi

Butuh waktu beberapa hari-minggu sampai bayi siap

dipulangkan, tergantung berat lahir.

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 17

Page 18: Adaptasi Bayi Baru Lahir

Ibu dan bayi dipulangkan apabila bayi :

1) Tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah

sakit

2) Berat badan naik > 20 g/hari selama 3 hari berturut-turut. Beri

dorongan bahwa ibu dapat merawat bayinya dan dapat

melanjutkan KMC di rumah, dan dapat kembali untuk

melakukan kunjungan tindak lanjut secara rutin.

Kunjungan Tindak Lanjut

1) Satu minggu setelah pulang, timbang bayi setiap hari bila

memungkinkan dan diskusikan setiap masalah yang ada

dengan ibu. Beri dukungan pada ibu.

2) Pada minggu ke II lakukan kunjungan 2 kali per minggu

sampai berumur 40 minggu konsepsi atau berat bayi 2500 g.

timbang bayi dan nasehati ibu untuk menghentikan KMC bila

bayi mulai kurang toleran (lihat di atas)

3) Bila sudah lepas KMC, lanjutkan kunjungan tindak lanjut tiap

bulan sampai bayi berumur beberapa bulan untuk memantau

pemberian minum dan tumbuh kembang bayi.

f. Pemancar Panas

Cara menggunakan pemancar panas :

1) Hangatkan ruangan (minimal 220C) dimana alat pemancar

panas diletakkan.

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 18

Page 19: Adaptasi Bayi Baru Lahir

2) Bersihkan matras dan alas, tutup alas dengan kain bersih

sebelum bayi diletakkan di bawah pemancar panas

3) Nyalakan alat dan atur suhu sesuai petunjuk (biasanya antara

36-370C). Bila alat bias disiapkan sebelum bayi dating,

nyalakan alat untuk menghangatkan linen dan matras terlebih

dulu.

4) Sebelum bayi datang atau lahir, sebaiknya selimut dihangatkan

di bawah pemancar panas, agar bayi tidak kedinginan karena

diletakkan di alas yang dingin.

5) Bayi hendaknya dibungkus atau diberi pakaian kecuali bila

akan dilakukan tindakan, bayi dibiarkan telanjang atau

setengah telanjang.

6) Bila bayi mendapat cairan IV, hitung jumlah cairan yang

diberikan (misal beri tambahan cairan sebanyak 10%) untuk

mengganti cairan yang hilang.

7) Pindahkan bayi ke ibu sesegera mungkin bila tidak ada

tindakan atau pengobatan yang diberikan.

g. Inkubator

Cara menggunakan inkubator

1) Bersihkan incubator dengan disinfektan setiap hari dan

bersihkan secara keseluruhan setiap minggu atau setiap akan

dipergunakan

2) Tutup matras dengan kain bersih

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 19

Page 20: Adaptasi Bayi Baru Lahir

3) Kosongkan air reservoir, dapat tumbuh bakteri yang berbahaya

dalam air dan menyerang bayi

4) Atur suhu sesuai dengan umur dan berat bayi (lihat tabel B-3a)

5) Hangatkan inkubator sebelum digunakan

6) Bila diperlukan melakukan pengamatan seluruh tubuh bayi atau

terapi sinar. Lepas semua pakaian bayi dan segera diberi

pakaian kembali setelah selesai. Tutup inkubator secepat

mungkin, jaga lubang selalu tertutup agar inkubator tetap

hangat

7) Gunakan satu inkubator untuk satu bayi

Tabel B-3a Suhu inkubator yang direkomendasi menurut

berat dan umur bayi

Berat bayi

350C 340C 330C 320C

< 1500 g 1-10 hari 11 hari-3 minggu

3-5 minggu >5 minggu

1500-2000 g

1-10 hari 11 hari -4minggu

>4 mingu

2100-2500 g

1-2 hari 3 hari – 3 minggu

>3 minggu

>2500 g 1-2 hari >2 hari

Bila jenis inkubatornya berdinding tunggal, naikkan suhu

inkubator 10C setiap perbedaan suhu 70C antara suhu ruang dan

inkubator.

1) Periksa suhu inkubator dengan menggunakan thermometer

ruang dan ukur suhu aksila bayi tiap jam dalam 8 jam pertama,

kemudian tiap 3 jam:

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 20

Page 21: Adaptasi Bayi Baru Lahir

a) Bila suhu aksila <36,5 0C atau >37,5 0C, atur suhu inkubator

secepatnya

b) Bila suhu inkubator tidak sesuai dengan suhu yang sudah

diatur, maka inkubator tidak berfungsi dengan baik. Atur

suhu inkubator sampai tercapai suhu yang kita kehendaki

atau gunakan cara lain untuk mengambatkan bayi.

2) Bila bayi tetap dingin walaupun suhu inkubator telah diatur,

lihat manajemen suhu tubuh abnormal.

3) Pindahkan bayi ke ibu secepat mungkin bila bayi sudah tidak

menunjukkan tanda-tanda sakit.

4) Di daerah perifer sering dipakai inkubator local, yang

dimodifikasi dari inkubator standar tapi cukup memadai untuk

membuat bayi hangat, yang penting ada thermometer untuk

mengetahui suhu dalam inkubator.

Keuntungan inkubator

1) Membantu melakukan pengamatan pada bayi

2) Bersih dan hangat

3) Mempertahankan suhu pada tingkat tertentu

4) Memudahkan penyediaan oksigen

5) Bayi dapat dalam keadaan telanjang bila diperlukan

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 21

Page 22: Adaptasi Bayi Baru Lahir

Kerugian inkubator

1) Membutuhkan tenaga terlatih untuk merawat bayi

2) Membutuhkan tenaga terlatih untuk merawat dan membersihkan

alat

3) Membutuhkan sumber listrik

4) Memudahkan bakteri tumbuh

5) Lebih sulit membersihkan dari pada alat pemancar panas

6) Resiko kepanasan dan infeksi

h. Ruang Hangat

Ruangan hangat sering membuat petugas tidak nyaman, dan

mereka akan menurunkan suhu ruangan tanpa menambah alat

penghambat untuk bayi atau mereka akan meninggalkan ruangan

sehingga perhatian pada bayi berkurang.

Cara menggunakan ruangan hangat

1) Pastikan bayi diberi pakaian hangat dan kepala diberi topi

2) Pastikan suhu ruangan paling rendah 0C

3) Letakkan bayi dalam boks di dalam kamar, jauhkan dari

dinding yang dingin dan jendela serta aliran udara

4) Ukur suhu tubuh bayi dan ruangan 4 kali sehari

5) Pada waktu malam hari, tambahkan sumber panas

Tabel B-3b. Suhu kamar untuk bayi dengan pakaian

BB Suhu Ruangan 1500 – 200 g>2000 g

28-30 0C26-28 0C

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 22

Page 23: Adaptasi Bayi Baru Lahir

3. Rawat Gabung

a. Definisi.

Rawat gabung adalah suatu cara perawatan yang

menyatulan ibu beserta bayinya dalam satu ruangan, kamar, atau

suatu tempat secara bersama-sama dan tidak dipisahkan selama 24

jam penuh dalam seharinya.

b. Tujuan

Tujuan dilakukannya rawat gabung ini adalah sebagai berikut :

1) Ibu dapat menyusui bayinya sedini mungkin dan setiap saat

atau kapan saja saat dibutuhkan

2) Ibu dapat melihat dan memahami cara perawatan bayi yang

benar seperti yang dilakukan oleh petugas.

3) Ibu mempunyai pengalaman dan ketrampilan dalam merawat

bayinya.

4) Suami dan keluarga dapat dilibatkan secara aktif untuk

mendukung dan membantu ibu dalam menyusui dan merawat

bayinya secara baik dan benar.

5) Ibu dan bayi mendapatkan kehangatan emosional.

c. Sasaran dan Syarat.

Sasaran dan syarat dilakukannya rawat gabung adalah

sebagai berikut:

1) Bayi lahir spontan jika bayi lahir dengan tindakan maka rawat

gabung bias dilakukan setelah bayi cukup sehat.

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 23

Page 24: Adaptasi Bayi Baru Lahir

2) Bayi yang lahir secara secto caesaria (SC) dengan anastesi

umum, rawat gabungannya pun dilakukan setelah ibu dan bayi

sadar penuh.

3) Bayi tidak asfiksia setelah 5 menit pertama (nilai APGAR

minimal 7) .

4) Usia kehamilan 37 minggu atau lebih.

5) Berat lahir 2000 – 2500 g atau lebih

6) Tidak terdapat tanda-tanda infeksi intrapartum

7) Bayi dan ibu sehat.

Sementara itu, kondisi-kondisi bayi yang tidak memenuhi

syarat untuk dilakukannya rawat gabung adalah sebagai berikut:

1) Bayi yang sangat premature

2) Berat kurang dari 2000-2500g

3) Bayi dengan sepsis

4) Bayi dengan gangguan napas

5) Bayi dengan cacat bawaan berat

6) Ibu dengan infeksi berat.

d. Manfaat

Manfaat yang bisa didapatkan jika dilakukan rawat

gabungan pada ibu dan bayi adalah sebagai berikut:

1) Fisik

Bila ibu dekat dengan bayinya, maka ibu akan mudah

untuk melakukan perawatan sendiri. Dengan perawatan sendiri

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 24

Page 25: Adaptasi Bayi Baru Lahir

dan pemberian ASI sedini mungkin, maka akan mengurang

kemungkinan terjadinya infeksi silang dari pasien lain atau

petugas kesehatan.

2) Fisiologis.

Bila ibu dekat dengan bayinya, maka bayi akan segera

disusui dan frekuensinya lebih sering. Proses ini merupakan

proses fisiologis yang alami, di masa bayi mendapat nutrisi

alami yang paling sesuai dan baik. Bagi ibu yang menyusui

akan timbul reflex oksitosim yang dapat membantu proses

fisiologis involusi rahim.

3) Psikologis.

Dari segi psikologis akan segera terjalin proses lekat

akibat sentuhan badan antara ibu dan bayi. Hal tersebut akan

berpengaruh besar terhadap pertumbuhan psikologis bayi.

Selain itu, kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental

yang mutlak dibutuhkan oleh bayi.

4) Edukatif

Ibu akan mempunyai pengalaman yang berguna

sehingga mampu menyusui serta merawat bayinya bila pulang

dari rumah sakit. Selama di RS ibu akan melihat, belajar, dan

mendapat bimbingan mengenai cara menyusui secara benar,

cara merawat payudara, tali pusar, memandikan bayi, dan

sebagainya. Ketrampilan ini diharapkan dapat menjadi modal

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 25

Page 26: Adaptasi Bayi Baru Lahir

bagi ibu untuk nerawat bayi dan dirinya setelah pulang dari

RS.

5) Ekonomi.

Pemberian ASI dapat dilakukan sedini mungkin. Bagi

rumah sakit,terutama RS pemerintah,hal tersebut merupakan

suatu penghematan terhadap anggaran pengeluaran untuk

pembelian susu formula, botol susu, dot, serta peralatan

lainnya yang dibutuhkan. Beban perawat menjadi lebih ringan

karena ibu berperan besar dalam merawat bayinya sendiri

sehingga waktu luang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain.

6) Medis.

Secara medis, pelaksanaan rawat gabung dapat menurunkan

terjadinya infeksi nosokomial pada bayi, serta menurunkan

angka morbiditas dan mortalitas ibu maupun bayinya.

B. Aktivitas

Aktivitas yang dilakukan mahasiswa berupa memecahkan kasus

dengan cara berdiskusi dengan kelompok. Kelas akan dibagi menjadi 3

kelompok. Setiap kelompok dihadapkan dengan kasus yang berbeda.

Setelah diskusi dilakukan maka salah satu dari anggota kelompok

mengemukakan hasil diskusi masing-masing dan mendapatkan tanggapan

dari kelompok lain.

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 26

Page 27: Adaptasi Bayi Baru Lahir

C. Tugas

a. Buatlah kelompok menjadi 3 kelompok !

b. Diskusikan kasus dibawah ini dengan kelompok masing-masing !

c. Diskusikan selama 15 menit dan salah satu anggota kelompok

menyampaikan hasil diskusi tersebut !

Kasus :

Ny. H datang ke BPS pada jam 09.00 WIB, tanggal 19 September 2013,

Ny. J mengatakan mules sejak jam 01.00 WIB Ny. J sudah pernah

melahirkan satu kali, belum pernah keguguran, kemudian bidan ika

melakukan pemeriksaan, didapatkan hasil keadaan umum dalam batas

normal, kemudian hasil dari pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 4

CM, penipisan 60%, KK utuh, tidak ada moulase, tidak ada bagian yang

menumbung.

a) Apakah diagnosa yang tepat untuk kasus diatas?

b) Jelaskan tindakan yang tepat untuk penanganan kasus diatas !

c) Apa yang dilakukan bidan setelah bayi lahir?

D. Latihan

1. Saat-saat dan jam pertama kehidupan di luar rahim merupakan salah

satu siklus kehidupan. Pada saat bayi dilahirkan beralih ketergantungan

pada ibu menuju kemandirian fisiologi. Proses perubahan yang komplek

ini dikenal sebagai periode....

a. Fisiologi

b. Transisi

c. Adaptasi

d. Revisi

e. Transisi dan adaptasi

2. Bagian yang memiliki luas permukaan permukaan relative luas apabila

terbuka maka akan menyebabkan cepat kehilangan panas, maka yang

harus bidan lakukan adalah…

a. Keringkan bayi dengan seksama

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 27

Page 28: Adaptasi Bayi Baru Lahir

b. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya

c. Selimuti bayi dengan selimut

d. Selimuti bagian kepala bayi

e. A dan B benar

3. Setelah kelahiran bayi normal, langkah pertama yang diperhatian dalam

pemeliharaan pernapasan adalah…

a. Membersihkan jalan nafas

b. Memastikan permulaan pernafasan

c. Membuat saluran nafas

d. Memulai pernafasan

e. Menghangatkan tubuh bayi

4. Ny. C GI Po Ao mau melahirkan, sudah dipimpin mengejan dari pukul

09.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB bayi belum lahir, DJJ 140x/menit,

kontraksi uterus 3x dalam 10 menit, lama 40 detik, KU ibu baik. Setelah

bayi lahir, tindakan segera yang dilakukan bidan adalah...

a. Selimuti bayi

b. Keringkan bayi

c. Memotong tali pusat

d. Bungkus dan berikan ASI sedini mungkin

e. Lakukan resusitasi pada BBL dengan de lee

5.   Asuhan sayang ibu dan bayi pada masa pasca persalinan adalah…

a. Anjurkan ibu untuk rawat gabung

b. Bantu ibu untuk memberikan ASI

c. Ajarkan ibu dan keluarga tentang nutrisi dan istirahat yang cukup

d. Jelaskan ibu dan keluarga tentang gejala dan tanda bahaya yang

mungkin terjadi

e. A dan B benar

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 28

Page 29: Adaptasi Bayi Baru Lahir

III. Penutup

A. Rangkuman

Neonatus adalah individu yang baru saja mengalami proses kelahiran

dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterine kekehidupan

rekstrauterin. Selain itu, neonatus adalah individu yang sedang

bertumbuh.

Empat kemungkinan mekanisme yang dapat menyebabkan bayi baru

lahir kehilangan panas tubuhnya, yaitu :

Konduksi

Konveksi

Radiasi

Evaporasi

Cara menghangatkan dan mempertahankan suhu tubuh ada 5 yaitu :

Kontak kulit dengan kulit

“Kangaroo Mother Care” (KMC)

Pemanar panas

Inkubator

Ruangan yang hangat

Rawat gabung adalah suatu cara perawatan yang menyatulan ibu

beserta bayinya dalam satu ruangan, kamar, atau suatu tempat secara

bersama-sama dan tidak dipisahkan selama 24 jam penuh dalam

seharinya.

Kondisi-kondisi bayi yang tidak memenuhi syarat untuk dilakukannya

rawat gabung adalah sebagai berikut:

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 29

Page 30: Adaptasi Bayi Baru Lahir

Bayi yang sangat premature

Berat kurang dari 2000-2500g

Bayi dengan sepsis

Bayi dengan gangguan napas

Bayi dengan cacat bawaan berat

Ibu dengan infeksi berat.

B. Tes Formatif, Kunci Jawaban, Pedoman Penskoran

1. Tes Formatif

a. Sebut dan jelaskan empat kemungkinan mekanisme yang dapat

menyebabkan bayi baru lahir kehilangan panas tubuhnya!

b. Jelaskan cara menggunakan pemancar panas !

c. Sebutkan suhu inkubator yang direkomendasi menurut

berat dan umur bayi!

d. Apa yang dimaksud dengan rawat gabung?

e. Sebutkan Sasaran dan syarat dilakukannya rawat gabung!

2. Kunci Jawaban

a. Empat kemungkinan mekanisme yang dapat menyebabkan bayi

baru lahir kehilangan panas tubuhnya

1) Konduksi

Panas dihantarkan dari tubuh bayi benda sekitarnya yang

kontak langsung dengan tubuh bayi pemindahan panas dari

tubuh bayi ke objek lain melalui kontak langsung.

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 30

Page 31: Adaptasi Bayi Baru Lahir

2) Konveksi.

Panas hilang dari tubuh bayi ke udara sekitarnya yang sedang

bergerak (jumlah panas yang hilang bergantung pada

kecepatan dan suhu udara).

3) Radiasi.

Panas dipancarkan dan BBL keluar tubuhnya ke lingkungan

yang lebih dingin (pemindahan panas antara 2 obyek yang

mempunyai suhu berbeda.

4) Evaporasi

Panas hilang melalui proses penguapan yang tergantung pada

kecepatan dan kelembapan udara (perpindahan panas dengan

cara mengubah cairan menjadi uap).

b. Cara menggunakan pemancar panas :

1) Hangatkan ruangan (minimal 220C) dimana alat pemancar

panas diletakkan.

2) Bersihkan matras dan alas, tutup alas dengan kain bersih

sebelum bayi diletakkan di bawah pemancar panas

3) Nyalakan alat dan atur suhu sesuai petunjuk (biasanya antara

36-370C). Bila alat bias disiapkan sebelum bayi dating,

nyalakan alat untuk menghangatkan linen dan matras terlebih

dulu.

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 31

Page 32: Adaptasi Bayi Baru Lahir

4) Sebelum bayi datang atau lahir, sebaiknya selimut dihangatkan

di bawah pemancar panas, agar bayi tidak kedinginan karena

diletakkan di alas yang dingin.

5) Bayi hendaknya dibungkus atau diberi pakaian kecuali bila

akan dilakukan tindakan, bayi dibiarkan telanjang atau

setengah telanjang.

6) Bila bayi mendapat cairan IV, hitung jumlah cairan yang

diberikan (misal beri tambahan cairan sebanyak 10%) untuk

mengganti cairan yang hilang.

7) Pindahkan bayi ke ibu sesegera mungkin bila tidak ada

tindakan atau pengobatan yang diberikan.

c. Suhu inkubator yang direkomendasi menurut berat dan umur bayi

Berat bayi 350C 340C 330C 320C

< 1500 g 1-10 hari 11 hari-3 minggu

3-5 minggu >5 minggu

1500-2000 g

1-10 hari 11 hari -4minggu

>4 mingu

2100-2500 g

1-2 hari 3 hari – 3 minggu

>3 minggu

>2500 g 1-2 hari >2 hari

d. Rawat gabung adalah suatu cara perawatan yang menyatulan ibu

beserta bayinya dalam satu ruangan, kamar, atau suatu tempat

secara bersama-sama dan tidak dipisahkan selama 24 jam penuh

dalam seharinya.

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 32

Page 33: Adaptasi Bayi Baru Lahir

e. Sasaran dan syarat dilakukannya rawat gabung adalah sebagai

berikut:

1) Bayi lahir spontan jika bayi lahir dengan tindakan maka rawat

gabung bias dilakukan setelah bayi cukup sehat.

2) Bayi yang lahir secara secto caesaria (SC) dengan anastesi

umum, rawat gabungannya pun dilakukan setelah ibu dan bayi

sadar penuh.

3) Bayi tidak asfiksia setelah 5 menit pertama (nilai APGAR

minimal 7) .

4) Usia kehamilan 37 minggu atau lebih.

5) Berat lahir 2000 – 2500 g atau lebih

6) Tidak terdapat tanda-tanda infeksi intrapartum

7) Bayi dan ibu sehat.

3. Umpan Balik

No Kriteria Jawaban Skor

1 Jawaban disebutkan dan dijelaskan secara lengkap dan benar

20

2 Jawaban disebutkan dan dijelaskan secara lengkap dan benar

20

3 Jawaban diuraikan secara jelas, benar dan urut 20

4 Jawaban disebutkan dan dan dijelaskan secara lengkap 20

5 Jawaban diuraikan dengan benar dan runtut 20

Skor total 100

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 33

Page 34: Adaptasi Bayi Baru Lahir

Tindak Lanjut

a. Cari bagaimana penanganan bayi baru lahir di RB, BPM maupun rumah

sakit sesuai dengan fakta kasus yang ada.

b. Membuat rangkuman materi.

c. Membuat kliping tentang adaptasi bayi baru lahir.

d. Membuat leaflet dari salah satu adaptasi bayi baru lahir.

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 34

Page 35: Adaptasi Bayi Baru Lahir

DAFTAR PUSTAKA

Cunningham, Garry.F. 2005. Obstetri Williams. Ed.21. Vol.1. Jakarta : EGC.

Mansjoer, 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aescapulis.

Manuaba, IG, dkk, 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC.

Mochtar, R, 1998. Sinopsis Obstetri., jilid 1. Jakarrta : EGC.

Syaifudin, 2001, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta, YBPSP

Wiknjosastro, H, 2005. Ilmu Kebidanan. Edisi etiga. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Saronwo Prawiroharjo

Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Edisi etiga. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarono Prawiroharjo

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 35

Page 36: Adaptasi Bayi Baru Lahir

SENARAI

Abdominal :Berhubungan dengan perut, yang merupakan bagian tubuh

antara dada dan pinggul yang berisi pankreas, lambung,

usus, hati, kandung empedu, dan organ lainnya.

Alveoli :Kantung-kantung udara di paru-paru di mana oksigen dan

karbon dioksida dipertukarkan.

Alveolus :Kantung berdinding tipis didalam paru2 yang mengandung

udara, melalui seluruh dinding inilah terjadi pertukaran

gas.

Apendiks :Bagian yang terdapat pada usus buntu atau pangkal usus

besar yang berupa untaian seperti cacing

Asfiksia :Kematian mendadak akibat kekurangan oksigen

Asidosis : Terlalu banyak asam dalam cairan tubuh (darah dan cairan

tubuh lainnya

Bronkus :Salah satu dari dua cabang besar trakea yang dilalui udara

menuju dan dari paru-paru

Detoksifikasi :Penghapusan toksik (zat beracun) dari tubuh. Detoksifikasi

darah adalah fungsi penting dari hati.

Fetus :Janin

Glikolisis :Sebuah proses di mana glukosa (gula) sebagian dipecah

oleh sel-sel dalam reaksi enzim yang tidak membutuhkan

oksigen

Hipotermi : Kehilangan panas dari tubuh

Imunitas : Daya tahan tubuh

Intrapartum : Saat persalinan

Intravena : Dalam pembuluh darah

Lamina : Bagian rata dari lengkungan vertebral, cincin tulang yang

bersama badan vertebral mengelilingi dan membungkus

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 36

Page 37: Adaptasi Bayi Baru Lahir

sumsum tulang belakang dalam segmen dari kolom tulang

belakang.

Morbiditas : Angka kesakitan

Mortalitas : Angka kematian

Nosokomial : Infeksi pada pasien yang diperoleh di rumah sakit atau

fasilitas kesehatan lainnya

Oksitosin :Hormon yang disekresi oleh kelenjar hipofisis yang

menyebabkan kontraksi rahim

Sepsis : Keracunan darah

Surfaktan : Cairan yang berada di paru-paru

Bahan Ajar | Asuhan kebidanan Persalinan 37