Adam Terjaga
-
Upload
ananto-suarbhakti-ibrahim -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of Adam Terjaga
-
8/16/2019 Adam Terjaga
1/3
Adam terjaga….! Alangkah terkejutnya ia ketika dilihatnya ada makhluk manusia
seperti dirinya hanya beberapa langkah di hadapannya. Ia seolah tak percaya pada
penglihatannya. Ia masih terbaring mengusap matanya beberapa kali untuk
memastikan apa yang sedang dilihatnya.
Hawa yang diciptakan lengkap dengan perasaan malu, segera memutar badannya
sekadar untuk menyembunyikan wajah yang memerah juga degupan jantungnya
yang tak karuan, seraya mengirimkan senyum manis bercampur manja, diiringi
pandangan melirik dari sudut mata yang memberikan sinar harapan bagi hati yang
melihatnya.
Dengan keyakinan demikian Adam a.s menjemput Hawa dengan berkata:
ekasihku, ke marilah engkau!" #uaranya halus, penuh kemesraan.
Aku malu!" balas Hawa seolah$olah menolak. %angannya, kepalanya, memberi
isyarat menolak seraya memandang Adam dengan penuh ketakjuban.
alau engkau yang inginkan aku, engkaulah yang ke sini!" #uaranya yang
bagaikan irama seolah$olah memberi harapan.
Adam tidak ragu$ragu. Ia mengayuh langkah gagah mendatangi Hawa. &aka sejak
itulah teradat sudah bahawa wanita itu didatangi, bukan mendatangi...
&ungkin seperti itulah sepenggal sketsa romansa perihal kisah cinta pertama yang
tercipta pada suatu senja di syurga. 'amun sebagaimana halnya tak ada kesedihan
yang abadi maka tak ada pula kebahagiaan yang kekal.. tersebab tak kuasa
menahan godaan iblis, Adam dan Hawa mengalami kegagalan dalam ujian pilihan
bebas pertama bagi umat manusia tatkala memakan buah khuldi yang terlarang.
(asangan paling purba yang meneguk manisnya anggur cinta di syurga dengansegala atribut kemewahan dan keindahannya ini harus turun ke bumi di tempat
yang terpisah ribuan mil. Dosa pertama generasi manusia yang hadirkan ribuan
sesal namun juga sekaligus jutaan hikmah..tak tertolak..
&embayangkan gundahnya sang Adam terpisah oleh jarak di tempat paling asing.
-
8/16/2019 Adam Terjaga
2/3
Adam kepada Hawa..)agai musa*r tanpa kompas ia berusaha melacak jejak
sembari mencoba memberi nama untuk sebuah rasa ingin berjumpa yang kerap kali
membuncah sekaligus menyesakkan dada..kerinduan..perasaan paling misterius
pertama di muka bumi. Ia pun mengukir setiap nestapa rindunya pada gurun pasirhanya untuk melihat angin menghapusnya begitu saja..namun langkah tak pernah
disurutkan, pijar cinta tak urung ia padamkan.
Adam kepada Hawa..(erpisahan adalah le+el tertinggi dari ujian setiap kisah cinta
dan pertemuan merupakan hulu dari segala doa dan harapan yang tak pernah
gagal hadirkan tawa bahagia. Ara-ah kenal/tahu0 adalah altar titik temu dan 1abal
2ahmah menjadi saksi monumental bahwa tulang rusuk akan selalu berhasil
mengenali pemiliknya..di sana ia membisikkan rindu dengan nada yang lirih,
merayakan cinta dengan nadi yang luruh.. penuh gegap gempita.
Adam kepada Hawa...(endosa yang secara ksatria menerima hukumannya sebab
jauh di kedalaman hatinya ia mengetahui bahwa bersama cinta sang Hawa
semuanya akan baik$baik saja. 3inta yang selalu menyertainya dalam menunaikan
titah sebagai khali-ah, meneruskan keturunan dan mengembangkan peradaban.
Adam kepada Hawa..museum sejarah yang mengendapkan mutiara sarat makna
tentang takdir bias setiap manusia untuk menjadi seorang pendosa, perihalketabahan dan prasangka baik terhadap setiap takdir'ya yang mampu menjadi
energi kuantum membalikkan hukuman menjadi sebuah nikmat, serta terkait
prasasti cinta yang menguak tabir jodoh, rindu juga kasih sayang.
)erguru dari Adam kepada Hawa..etika menemukanmu di simpang jalan takdir,
aku tahu bahwa kita berdua memiliki jejak tertinggal di belakang yang mungkin tak
perlu lagi kita susuri kembali karena kini kita telah memiliki arah dan tujuan baru
yang sama. &ungkin sebelumnya kita telah menjalani takdir bias setiap manusia
sebagai seorang pendosa, bukankah kini saatnya untuk menjalani hukumanbersama444
)erguru dari Adam kepada Hawa..Hukuman itu mungkin sekarang sedang bekerja,
saat kita terpisah oleh satuan jarak ketika aliran rasa dan rindu tengah menderas.
'amun biarkan sang waktu, ibunda dari segala kemungkinan menunjukkan petanya
-
8/16/2019 Adam Terjaga
3/3
menuju altar titik pertemuan kita. Di sepanjang perjalanan melacak jejakmu
kembali, i5inkan aku meniru Adam dalam mengeja rindu, menemukan kembali daya
ledak meta-orisku tentang pagi, senja ataupun malam lewat sudut lengkung
senyummu. #enyum yang menjadi serambi pusat bahagia, penuhi bilik rahasia,
tempat semesta menyimpan rupa$rupa rasa.
)erguru dari Adam kepada Hawa..#aat kita bertemu kembali, hati ini hendak
bersalin rupa menjadi seperti padang Ara-ah yang selalu berusaha mencintai bukit
1abal 2ahmah..tak pernah ingin menjadi lebih tinggi namun hanya tahu bagaimana
caranya untuk selalu menjadi yang paling lapang..buatmu. Dan jika esok kau
terbangun lebih dulu, tanyakan pada semesta bagaimana pagiku sebelum bertemu
denganmu. &aka pintaku, jadilah seperti Hawa yang kasihnya akan menemaniku
menunaikan tugas dan tanggung jawab yang tersisa. #ebab sungguh..atas nama
segala gen yang kau warisi dari Hawa..dan seluruh D'A yang diturunkan oleh Adam
kepadaku.. aku pun yakin bahwa tulang rusuk akan selalu berhasil mengenalipemiliknya...
&akassar, 6 &ei 789
Aku kepadamu...
2yo