ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB...

91
ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI BUDAYA (Skripsi) Tri Hana Pratiwi JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2018 (Studi Deskriptif pada Acara Nyemui Nyimah dan Manjau dibingi Pro 4 RRI Bandar Lampung)

Transcript of ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARIBUDAYA

(Skripsi)

Tri Hana Pratiwi

JURUSAN ILMU KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG2018

(Studi Deskriptif pada Acara Nyemui Nyimah dan Manjau dibingi Pro 4 RRIBandar Lampung)

Page 2: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

ABSTRAK

Oleh

Tri Hana Pratiwi1

Dunia penyiaran di Indonesia berkembang pesat seiring dengan kemajuanteknologi serta dinamika masyarakat. Untuk memberikan keseimbangan dalammemperoleh informasi, pendidikan, kebudayaan, dan hiburan yang sehat padamasayarakat, diperlukan lembaga penyiaran publik yang bersifat independen,netral, tidak komersial, yang tidak semata-mata memproduksi acara siaran sesuaituntutan liberalisasi dan selera pasar, serta bukan pula sebagai corong pemerintah,melainkan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.

Sejalan dengan perkembangan media massa di Indonesia, khususnya RadioRepublik Indonesia (RRI) yang merupakan radio publik yang dimiliki olehnegara. RRI merupakan radio berjaringan terluas di Indonesia, dengan 77 cabangse-Indonesia dan jangkauan siaran 80% wilayah di Indonesia. RRI di dalammelaksanakan fungsinya pun turut andil dalam melestarikan budaya bangsa. yangmana dilakukan secara konsisten baik berupa Festival Penyanyi Lagu Daerah,Bintang Radio, Manjau Dibingi, Nemui-Nyimah, dan budaya-budaya daerahlainnya. RRI menjadikan program siaran kebudayaan sebagai perekat sosial dankeberagaman budaya Indonesia guna memajukan kebudayaan nasional denganmenumbuh kembangkan unsur budaya lokal, ditengah arus kebudayaan global.

Tujuan Penelitian ini adalah Bagaimana proses produksi acara Nyemui Nyimahdan Manjau dibingi RRI Programa 4 Bandar Lampung sebagai sarana pelestarianbudaya Lampung dan Apakah telah sesuai dengan Pemikiran Efektifitas Pesan,komunikasi efektif yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm. Penelitian inimerupakan penelitian dengan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan Kualitatifadalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologiyang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatanini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporanterinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami.

1 Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UniversitasLampung/ email: [email protected]

ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAISARANA PELESTARI BUDAYA

(Studi Deskriptif pada Acara Nyemui Nyimah dan Manjau dibingi Pro 4 RRI Bandar Lampung)

Page 3: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

Penelitian ini juga menggunakan pendekatan deskriptif karena penelitian iniberupaya mengungkapkan sesuatu secara apa adanya.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pada proses produksi acara Nyemui Nyimahdan Manjau Dibingi secara efektif telah turut serta berperan dalam pelestarianbudaya daerah baik berdasarkan isi pesan, format penyampaian pesan, sertabahasa yang digunakan memenuhi Pemikiran komunikasi efektif (EfektifitasPesan) yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm. Saran yang bisa diajukan daripenelitian ini agar Programa 4 RRI Bandar lampung dapat menambah durasisiaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalambahasan tentang kebudayaan daerah Lampung.

Kata Kunci: Radio, Acara Musik Daerah, Pelestari Budaya, Efektivitas Pesan

Page 4: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

ABSTRACTLAMPUNG MUSIC PROGRAM AS A CULTURE CONSERVATION

(Nyemui Nyimah and Manjau Dibingi Radio Program, A Descriptive Study)

by

Tri Hana Pratiwi1

The world of broadcasting in Indonesia is growing rapidly along withtechnological advances and the dynamics of society. In order to provide a balancein obtaining information, education, culture, and healthy entertainment in thecommunity, it is necessary to have an independent, neutral, non-commercialbroadcasting institution, which does not solely produce broadcast programsaccording to the audients demands and market tastes, and not as governmentmessenger, but it’s functions is to provide services for the benefit of society.

In line with the development of mass media in Indonesia, specifically the RadioRepublik Indonesia (RRI), which is a public radio owned by the state. RRI is thelargest network radio in Indonesia, with 77 branches throughout Indonesia and80% broadcast coverage in Indonesia. RRI in carrying out its functions alsocontributes to preserving national culture. Which is done consistently in the formof Regional Song Singers, Bintang Radio, Manjau Dibingi, Nemui-Nyimah, andother regional cultures. RRI made the cultural broadcast program a social fixativeand diversity of Indonesian culture in order to advanced the national culture bydeveloping local cultural elements, amid the flow of global culture.

The purpose of this research is how the production process of the programNyemuan Nyimah and Manjau, accompanied by RRI Programa 4 BandarLampung as a method of preserving Lampung culture and whether it is inaccordance with the Message Effectiveness Thought, effective communicationwhich proposed by Wilbur Schramm. This research is a qualitative descriptivemethod. Qualitative approach is a research process and understanding based onmethodologies that investigate a social phenomenon and human problems. In thisapproach, the researcher makes a complex picture, examines the words, detailedreports from the respondents' views, and conducts studies in natural situations.This study also uses a descriptive approach because this study seeks to expresssomething actual.

1 Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UniversitasLampung/ email: [email protected]

Page 5: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

The research showed that the production process of the program Nyimah andManjau Dibingi effectively participated in the preservation of regional culturebased on the message content, message delivery format, and the language used tofulfill effective communication thoughts (Message Effectiveness) proposed byWilbur Schramm. Suggestions that can be proposed from this research are that the4th RRI Program in Bandar Lampung can increase the duration of the broadcastprograms of Nyumpul-nyimah and Manjau Dibingi, and deepen the discussionabout the culture of the Lampung region.

Keywords: Radio, Regional Music Programs, Cultural Preservation, MessageEffectiveness

Page 6: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI BUDAYA

(Studi Deskriptif pada Acara Nyemui Nyimah dan Manjau Dibingi Pro 4 RRI Bandar

Lampung)

Oleh

Tri Hana Pratiwi

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA ILMU KOMUNIKASI

Pada

Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 7: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam
Page 8: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam
Page 9: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam
Page 10: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 23

November 1993. Putri ketiga dari lima bersaudara, anak

dari Bapak Sudarnadi Madyar dan Ibu Siti Khoisiah.

Penulis menyelesaikan pendidikan di SD Negeri 2 Palapa

Bandar Lampung pada tahun 2005, SMP Negeri 13

Bandar Lampung pada tahun 2008, dan SMA Negeri 3

Bandar Lampung pada tahun 2011. Di tahun 2011 Penulis terdaftar sebagai

mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung.

Selama kuliah, penulis aktif berorganisasi, yaitu pada:

a. Generasi Baru Indonesia (GenBI) UNILA yaitu komunitas penerima Beasiswa

Bank Indonesia, menjabat sebagai Koordinator bidang Pendidikan komisariat

UNILA, selama aktif di GenBI penulis mengikuti banyak kegiatan

diantaranya, Diet Kantong Pelastik dan Kampanye Minum Susu, Trash Free

Day pembagian Kotak Sampah Gratis untuk masyarakat kota Bandar

lampung, Serta penanaman 1500 pohon.penulis juga berkesempatan menjadi

delegasi pada National Workshop Technopreneurship di Pontianak,

Kalimantan Barat.

b. Indonesian Future Leaders Chapter Lampung sebagai pendiri dan President.

Sampai Sekarang penulis juga menjalani sebuah sekolah non-normal yang

diberi nama Sekolah Pesisir dari tahun 2013 sampai sekarang, tidak berhenti

Page 11: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

disitu, penulis ingin menyebarkan Virus Literasi kepada seluruh masyarakat

lampung khususnya anak-anak yang ada di desa-desa yang tersebar di penjuru

lampung. Penulis juga aktif membuat rumah baca di desa yang ada di provinsi

lampung, hingga sekarang penulis sudah membuat 10 rumah Baca yang

tersebar di provinsi Lampung, diantaranya Rumah Baca Basungan di

Lampung barat, Rumah Baca Sendang Rejo, Kuripan, Pujorejo Lampung

Tenggah , Rumah Baca Ringin dan Cilimus di Pesawaran, Rumah Baca Mulyo

Aji di Tulang bawang dan Rumah Baca Umbul Asem di kota Bandar lampung

melalu rumah baca yang tersebar penulis telah menyalurkan lebih dari 5000

buku yang tersebar diseluruh provinsi lampung.

c. HMJ Ilmu Komunikasi sebagai Sekretaris Umum tahun 2013 dalam

kegiatannya di HMJ Ilmu komunikasi penulis dipercaya untuk menjadi

Sekertaris Umum HMJ Ilmu komunikasi Unila pada masanya..

Selain itu, penulis juga dinobatkan sebagai Finalist Gramedia Reading

Community Competition 2016 sebagai satu satunya finalis dari luar pulau Jawa.

Penulis Percaya Membaca Buku adalah Mimpi dengan Mata terbuka, Penulis

ingin menyebarkan virus rajin membaca baik dari anak-anak maupun orang tua.

Page 12: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah kehadirat Allah SWT,

dan shalawat serta salam Nabi Besar Muhammad SAW.

Penulis persembahkan skripsi ini untuk:

Kedua orang tuaku, Papa Untuk Papa yang selalu percaya dengan kemampuan anak-

anaknya untuk menggapai mimpi dan Mama yang tak henti-hentinya memberi

dukungan dengan cinta yang tiada akhir

Abang yang selalu percaya, mengingatkan, membimbing dan membantu, Cikwo yang

selalu mendengarkan, menghibur, dan mengerti,Adik Ku yang dalam diamnya selalu

percaya dan mendukung sekaligus memotivasi dan Arsha Dylan Sitamala yang jadi

sumber semangat penulis dikala lelah dan ingin menyerah.

Kakak dan Hani tercinta, yang setia menunggu kami semua disana;

Serta kepada semua orang yang selalu peduli.

Page 13: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

MOTTO

Do not lose hope nor be sad.

– Qur’an 3:139

Hurt no one so that no one may hurt you.

– Buhari

The Simplest ACT of Kindness are by far more powerful then a thousand heads

bowing in prayer.

– Mahatma Gandhi

Page 14: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

SANWACANA

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya

penelitian dengan judul ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI

SARANA PELESTARI BUDAYA (Studi Deskriptif pada Acara Nyemui

Nyimah dan Manjau dibingi Pro 4 RRI Bandar Lampung) ini dapat selesai,

yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi di

Universitas Lampung. Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah berjasa dalam memberikan dorongan, motivasi,

dan bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis, antara

lain:

1. Papa Hi. Sudarnadi dan mama Hj.Siti Khiosiah yang selalu bersabar

mendukung dan mendoakan penulis.

2. Abang Afandi Sitamala SH, L.MM, Cikwo Mariska Susianingrum, SH dan

adik ku Sagina Mentari, S.Si serta Arsha Dylan Sitamala, terima kasih atas

kehangatan dan semangatnya, kehadiran dan semangat kalian sangat berarti di

hidup penulis.

3. Bapak Dr. Syarief Makhya, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Lampung.

4. Ibu Dhanik S., S.Sos., M.Comm&Media.St., selaku Ketua Jurusan Ilmu

Komunikasi.

5. Ibu Wulan Suciska, S.I.Kom., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Komunikasi.

Page 15: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

6. Ibu Hestin Oktiani, S.Sos., M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi.

Pribadi apik tidak hanya dalam bidang akademik, selalu memacu peneliti

untuk memberikan usaha terbaik, Terimaksih atas Bimbingan dan

kesabaran ibu yang selama ini diberikan kepada penulis, jika tidak karena

kesabaran dan kebaikan hati ibu penulis tidak dapat menyelesaikan

penelitian ini.

7. Ibu Dr. Tina Kartika, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji skripsi. atas

kesediaannya dalam memberikan masukan, saran dan kritik dalam proses

penyelesaian skripsi ini

8. Bapak Drs. Sarwoko. M,Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

9. Seluruh jajaran dosen, staf administrasi dan karyawan FISIP, khususnya

jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Lampung.

10. Sahabat, Kerabat dan semua orang yang sudah perduli dan selalu ada

disamping penulis, selalu mengingatkan dan memberikan motivasi kepada

penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satupersatu namanya.

11. Untuk Adik-Adik Sekolah pesisir dan seluruh Rumah baca yang menjadi

sumber kekuatan penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.

Akhir kata penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna

dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandarlampung, November 2018

Penulis

Tri Hana Pratiwi

Page 16: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi..................................................................................................... i

Daftar Tabel ............................................................................................... ii

Daftar Gambar ............................................................................................ iii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 7

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 7

1.4 Kegunaan Penelitian......................................................................... 8

1. Kegunaan Teoritis ......................................................................... 8

2. Kegunaan Praktis .......................................................................... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 9

2.2 Komunikasi Massa ............................................................................ 12

2.2.1 Pengertian Komunikasi Massa ................................................. 12

2.2.2 Karakteristik Komunikasi Massa ............................................. 13

2.2.3 Fungsi Komunikasi Massa ....................................................... 15

2.3 Strategi Komunikasi .......................................................................... 17

2.4 Radio sebagai Media Massa dan media pelestari budaya ................. 19

2.4.1 Budaya, Budaya Daerah dan Pelestarian Budaya .................... 19

2.4.2 Peran Media Massa Radio dalam pelestarian Budaya Daerah . 21

2.4.3 Kebudayaan Lampung ............................................................. 23

2.5 Karakteristik Media Radio ................................................................ 27

2.6 Jenis Acara pada Radio ..................................................................... 28

2.7 Program Siaran dan Segmentasi Radio ............................................. 29

2.8 Proses Produksi Acara Radio ............................................................ 30

2.9 Strategi Program Siaran Acara Radio ............................................... 35

2.10 Posisi RRI dalam Regulasi Penyiaran Indonesia .............................. 39

2.11 Landasan Teori .................................................................................. 41

2.12 Kerangka Berfikir.............................................................................. 42

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian ................................................................................. 45

Page 17: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

3.2 Fokus Penelitian ................................................................................ 46

1. Budaya Daerah Lampung .............................................................. 46

2. Acara Musik Daerah ..................................................................... 47

3. Proses produksi acara musik daerah ............................................. 47

3.3 Jenis Data .......................................................................................... 48

3.4 Penentuan Informan .......................................................................... 49

3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 50

1. Wawancara .................................................................................... 50

2. Observasi ....................................................................................... 50

3. Dokumentasi ................................................................................. 49

3.6 Teknik Analisa Data .......................................................................... 51

3.7 Teknik Keabsahan Data .................................................................... 52

BAB IV. GAMBARAN UMUM

4.1 Profil Radio Republik Indonesia Bandar lampung ........................... 53

4.2 Visi Misi LPP RRI Bandar Lampung .............................................. 57

4.3 Peranan RRI ...................................................................................... 58

4.4 Programa 4 RRI Bandar Lampung .................................................... 61

4.4.1 Latar belakang ......................................................................... 61

4.4.2 Profil Programa 4 Bandar Lampung ........................................ 62

4.4.3 Positioning ............................................................................... 62

4.4.4 Tagline Pro 4 RRI BandarLampung ........................................ 62

4.4.5 Format Siaran ........................................................................... 63

4.4.6 Sapaan Pendengar .................................................................... 63

4.5 Program acara Nyemui Nyimah ....................................................... 63

4.6 Program acara Manjau Dibingi ........................................................ 65

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil .................................................................................................. 67

A. Identitas Informan ........................................................................ 67

B. Proses Produksi Acara Nyemui Nyimah ...................................... 73

1. Proses Pra Produksi ....................................................................... 73

2. Proses Produksi ............................................................................. 74

3. Proses Pasca Produksi ................................................................... 75

C. Proses Produksi Acara Manjau Dibingi ....................................... 76

1. Proses Pra Produksi ....................................................................... 77

2. Proses Produksi ............................................................................. 77

3. Proses Pasca Produksi ................................................................... 79

D. Konten Budaya Lampung Dalam Acara Nyemui Nyimah........... 80

1. Bahasa ........................................................................................... 80

2. Adat Istiadat .................................................................................. 81

Page 18: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

3. Falsafah Hidup .............................................................................. 82

4. Kesenian ........................................................................................ 83

E. Konten Budaya Lampung Dalam Acara Manjau Dibingi ............ 85

1. Bahasa ........................................................................................... 85

2. Adat Istiadat .................................................................................. 86

3. Falsafah Hidup .............................................................................. 87

4. Kesenian ........................................................................................ 88

5.2 Pembahasan ....................................................................................... 89

A. Proses Produksi Acara Musik Daerah Lampung Sebagai Sarana

Pelestari Budaya Acara Nyemui Nyimah dan Manjau Dibingi

Pro 4 RRI Bandar Lampung ............................................................. 95

1. proses pra produksi ....................................................................... 96

2. proses produksi ............................................................................ 97

3. proses pasca produksi .................................................................... 100

B.Acara Nyemui Nyimah dan Manjau Dibingi Sebagai Sarana

Pelestari Budaya Musik Daerah Lampung ...................................... 101

C. Hasil Analisis Proses Produksi Acara Nyemui Nyimah dan Manjau

DIbingi RRI Programa 4 Bandar Lampung Berdasrkan Teori

Wilbur Scharm .................................................................................. 102

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ....................................................................................... 108

6.2 Saran ................................................................................................. 109

Daftar Pustaka ................................................................................................ 111

Page 19: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tabel 1 Komposisi penduduk provinsi lampung .............................. 4

2. Tabel 2 Kajian Penelitian Terdahulu ................................................ 11

3. Tabel 3 Identitas Informan Internal RRI.......................................... 65

4. Tabel 4 Identitas Eksternal RRI........................................................ 68

5. Tabel 3 Tabel Pembahasan ............................................................... 90

Page 20: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar Kerangka Berfikir .............................................................. 44

2. Gambar Hotclock .............................................................................. 98

Page 21: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dunia penyiaran di Indonesia berkembang pesat seiring dengan kemajuan

teknologi serta dinamika masyarakat. Untuk memberikan keseimbangan dalam

memperoleh informasi, pendidikan, kebudayaan, dan hiburan yang sehat pada

masayarakat, diperlukan lembaga penyiaran publik yang bersifat independen,

netral, tidak komersial, yang tidak semata-mata memproduksi acara siaran sesuai

tuntutan liberalisasi dan selera pasar, serta bukan pula sebagai corong pemerintah,

melainkan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat

(Zulaikha,2009:1).

Media massa pada saat ini telah menjadi suatu bagian yang melekat dalam

masyarakat serta memiliki fungsi dan peranan yang penting bagi perkembangan

dan kemajuan masyarakat suatu bangsa. Media massa kerap diibaratkan sebagai

matahari, memberikan sinar yang menerangi dunia atau menyampaikan pesan

yang merasuk ke kalbu umat manusia hingga memberi pencerahan. Dengan begitu

media massa seolah memiliki posisi di luar kehidupan masyarakat.

(Siregar,2000:171) Media radio mempunyai peran yang manat strategis dalam

pelestarian nilai budaya dengan menggunakan bahasa siaran dan musik lokal

yaitu penggunaan bahasa daerah Lampung sebagai bahasa siaran dinilai sebagai

salah satu upaya untuk melestarikan nilai budaya daerah.

Page 22: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

2

Sejalan dengan bagaimana perkembangan media massa di Indonesia,

khususnya Radio Republik Indonesia (RRI) yang merupakan radio publik yang

dimiliki oleh negara. RRI merupakan radio berjaringan terluas di Indonesia,

dengan 77 cabang se-Indonesia dan jangkauan siaran 80% wilayah di Indonesia.

(Profil LPP RRI,2011:2)

Effendy mengungkapkan, bahwa radio di dalam fungsinya sebagai alat

penghibur, penyampai informasi serta sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat

memiliki berbagai macam program siaran (Effendy,1991:18). Dominasi berita

dan hiburan pada radio membuat minimnya topik budaya daerah. Radio sejatinya

memiliki program acara yang terdiri dari siaran yang berisi musik, informasi

seputar gaya hidup, berita, siaran tentang kebudayaan yang termuat dalam radio,

yang setidaknya dapat memiliki manfaat atas informasi yang disampaikan kepada

pendengarnya. Dimana sebagai salah satu bentuk implementasinya adalah siaran

kebudayaan yang di usung oleh RRI sebagai alat pelestari kebudayaan.

Kebudayaan yang dimaksud adalah kebudayaan asli milik bangsa

Indonesia, yang merupakan kebudayaan yang beragam dan memiliki nilai luhur

dalam membentuk kepribadian dan jati diri bangsa. Dengan adanya program

siaran yang berisi tentang acara kebudayaan di radio, selain untuk mendidik

generasi bangsa, tujuan lainnya yakni untuk turut andil dalam pelestarian

kebudayaan Indonesia. Penggunaan bahasa daerah sebagai bahasa siaran dinilai

cukup efektif untuk melestarikan warisan budaya daerah Lampung.

Bahasa adalah bagian penting dari budaya. Sebagai alat komunikasi dalam

masyarakat ia memiliki peran penting dalam mempertahankan budaya suatu

masyarakat. Karena bahasa memanfaatkan tanda-tanda yang ada di lingkungan

Page 23: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

3

suatu masyarakat. Kearifan lokal suatu daerah bisa tercermin dari bahasa yang

digunakan. Oleh karena itu setiap bahasa daerah memiliki nilai luhur untuk

menciptakan masyarakatnya berkehidupan lebih baik menurut mereka

(Rusdi,347:2012).

Negara Indonesia yang saat ini memiliki lebih dari 240 juta jiwa

penduduk, mempunyai ratusan bahasa daerah yang tersebar dari ujung pulau

Sumatara hingga Papua. Dalam Ethnologue: Languages of the World, tercatat

Indonesia memiliki 726 bahasa. Dari jumlah itu 719 bahasa masih digunakan oleh

penuturnya, dua bahasa menjadi bahasa kedua tanpa penutur bahasa ibu (mother

tongue) dan lima bahasa sisanya diklaim punah karena tidak ada lagi penuturnya1.

Jumlah ini diperkirakan terus berkurang, bahkan sebagian besar dari jumlah

bahasa daerah yang ada di ambang kepunahan. Kementerian Pendidikan Nasional

pada tahun 2011 melalui bidang Peningkatan dan Pengendalian Bahasa

memperkirakan di akhir abad 21 ini akan hanya ada 10 persen saja dari bahasa

daerah yang ada di negara ini yang masih bisa bertahan. 2

Semakin berkurangnya orang yang menggunakan bahasa daerah, karena

beberapa sebab, di antaranya kondisi masyarakat yang multietnik sehingga terjadi

kontak antar bahasa sehingga bahasa yang satu lebih sering digunakan daripada

bahasa yang lain.(Tondo,2009:278). Selain itu perkembangan media massa yang

begitu pesat saat ini di masyarakat juga turut mempengaruhi berkurangnya

penutur bahasa daerah.

Provinsi Lampung sendiri mempunyai keanekaragaman suku bangsa atau

etnis yang sangat beragam, etnis yang ada di Provinsi Lampung di antaranya

1Dapat dilihat pada Lewis, 2009: http://www.ethnologue.com/show_country.asp?name=ID2 http://www.voaindonesia.com/content/jarang-digunakan-ratusan-bahasa-daerah-di-indonesia-terancam-punah-130434473/98538.html

Page 24: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

4

adalah etnis Jawa, Lampung, Sunda, Banten, etnis asal Sumatera Selatan, etnis

Bali, Minangkabau, Cina, Bugis, Batak dan etnis lainnya yang tersebar di seluruh

wilayah di Provinsi Lampung (BPS Lampung 2010). Berdasarkan data Badan

Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung tahun 2010, komposisi penduduk

Provinsi Lampung dari total 7.608.405 jiwa penduduk berdasarkan sensus

terhadap etnis atau suku bangsa adalah (Dokumen BPS Provinsi Lampung tahun

2010 terhadap sensus penduduk menurut suku bangsa).

No Etnis Persentase (%)1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.

JawaLampungSundaBantenSumatera SelatanBaliMinangkabauCinaBugisBatakAceh, Jambi, Sumatera lainnya,Betawi,Papua, NTT, NTB,Kalimantan

63,84%,13,51%,9,58%,2,27%,5,47%,1,38%,0,92%0,53%,0,28%,0,69%,1,21%

Tabel 1 komposisi penduduk Provinsi Lampung berdasarkan sensus terhadap etnis atau sukubangsa (Sumber : Dokumen BPS Provinsi Lampung tahun 2010 terhadap sensus penduduk

menurut suku bangsa)

Dari tabel diatas dapat kita lihat Lampung menduduki peringkat kedua

dengan persentase 13,51 % meskipun tidak menjadi mayoritas, pada angka

tersebut dianggap penulis dapat menjadi potensi pendengar. Angka yang cukup

kecil bila dibandingkan dengan suku jawa yang memiliki persentase 63,84%.

Terdapat kekhawatiran penulis bahwa kebudayaan Lampung akan punah

perlahan-lahan jika tidak ada upaya optimal untuk melestarikan dan

memasyarakatkan Bahasa Lampung kepada penduduk Lampung dan etnis-etnis

lain yang tinggal di Lampung. Seharusnya Bahasa Lampung dapat dipahami oleh

Page 25: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

5

seluruh penduduk provinsi Lampung baik beretnis Lampung atau bukan yang

beretnis Lampung, agar bahasa Lampung tidak punah dan bisa menjadi potensi

pendengar kedepannya.

Kita menyadari hingga saat ini sedikit sekali radio yang menyiarkan

program siaran yang bertemakan kebudayaan, padahal kebudayaan merupakan

suatu hal yang penting dalam kehidupan sosial manusia. Dunia radio saat ini

didominasi oleh siaran yang lebih menonjolkan informasi atau berita (news) dan

hiburan (entertainment). Sehingga masyarakat dilayani oleh media yang isi

siarannya berorientasi pada keuntungan finansial tanpa mempertimbangkan aspek

moral, etika, budaya, dan kepribadian masyarakat.

Radio publik seharusnya menata program siaran dengan menekankan pada

aspek pendidikan masyarakat yang bertujuan mencerdaskan pendengar. Program

disusun berdasarkan pada gagasan melestarikan dan mendorong berkembangnya

budaya lokal, sejarah kebangsaan dan sebagainya. Namun pada kenyataannya,

sulit untuk mewujudkan misi tersebut.

Dikatakan oleh Cahyono bahwa ada tiga hal yang menjadi tantangan

dalam upaya melestarikan kebudayaan. Di satu sisi ada kemauan yang besar untuk

melestarikan kebudayaan, sedang di sisi yang lain harus menggandeng pengiklan

untuk mendukung pendanaan acara tersebut. Kedua, di satu sisi ingin melestarikan

kebudayaan, sedang di sisi yang lain harus berhadapan dengan hembusan

pengaruh budaya barat yang semakin mengikis kebudayaan. (Cahyono,2012:2)

Sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan tidak

komersial, RRI berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan,

hiburan yang sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra positif bangsa di dunia

Page 26: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

6

internasional. Salah satu fungsi media massa adalah untuk pewarisan dan

pelestarian budaya daerah, Sebagai lembaga penyiaran publik RRI memiliki

beberapa perinsip-perinsip untuk melestarikan budaya yaitu, Siaran RRI harus

merefleksikan Keberagaman, Menjadi Flag Carrier dari bangsa Indonesia,

Mencerminkan Identitas Bangsa dan menjadi perekat dan pemersatu bangsa.

RRI di dalam melaksanakan fungsinya pun turut andil dalam melestarikan

budaya bangsa. yang mana dilakukan secara konsisten baik berupa Festival

Penyanyi Lagu Daerah, Bintang Radio, Manjau Dibingi, Nemui-Nyimah, dan

budaya-budaya daerah lainnya. RRI menjadikan program siaran kebudayaan

sebagai perekat sosial dan keberagaman budaya Indonesia guna memajukan

kebudayaan nasional dengan menumbuh kembangkan unsur budaya lokal,

ditengah arus kebudayaan global (Profil LPP RRI,2011:5)

Ketertarikan penulis untuk Meneliti Acara Musik Daerah Lampung

Sebagai Sarana Pelestari Budaya (Studi Deskriptif pada Acara Nyemui Nyimah

dan Manjau dibingi Pro 4 RRI Bandar Lampung) di dasarkan oleh beberapa hal

yaitu, yang pertama langkanya penggunaan Bahasa Lampung di wilayah

Lampung. Karena banyak pilihan bahasa di masyarakat, bahasa Lampung pada

akhirnya tidak lagi menjadi pilihan.

Program musik kedaerahan yang tergolong sering disiarkan adalah musik

dari daerah Lampung. Kedua, Pemerintah provinsi Lampung sedang mengiatkan

Program pelestarian dan pewarisan bahasa daerah Lampung agar budaya

Lampung tidak punah ditelan zaman, dan yang ketiga latar belakang peneliti yang

bersuku Lampung akan mempermudah peneliti untuk memahami dan memaknai

pesan yang terkandung dalam acara yang akan penulis teliti

Page 27: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

7

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan

masalah ini bertujuan untuk upaya membatasi penelitian agar lebih terarah dan

tidak terlalu luas namun tetap dalam fokus yang diharapkan dan yang telah

dintentukan, maka rumusan masalah yang akan peneliti angkat adalah Bagaimana

proses produksi acara Nyemui Nyimah dan Manjau dibingi RRI Programa 4

Bandar Lampung sebagai sarana pelestarian budaya Lampung?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk, mengetahui dan mendeskripsikan

1. Proses produksi siaran acara Nyemui Nyimah dan Manjau Dibingi

2. Peran yang digunakan RRI Pro4 Bandar Lampung yang menjadikan acara

musik daerah Lampung sebagai sarana pelestarian budaya.

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat berguna dalam mengembangkan

pengetahuan dan wawasan bagi pembaca mengenai Bagaimana peran radio dalam

pelestarian budaya daerah Lampung, serta strategi RRI Pro 4 Bandar Lampung

yang menjadikan acara musik daerah Lampung sebagai sarana pelestarian budaya

(studi deskriptif pada acara acara Nyemui Nyimah dan Manjau Dibingi Pro 4

RRI Bandar Lampung).

Page 28: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

8

2. Kegunaan Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat berguna sebagai:

a. Sebagai Bahan Masukan kepada RRI Pro4 Bandar Lampung untuk

meningkatkan kualiatas tentang program acara Nyemui nyimah dan manjau

dibingi dan program budaya Lampung lainnya sebagai upaya pelestarian

budaya Lampung.

b. Penambahan wawasan yang berharga bagi mahasiswa pembaca untuk lebih

menjaga dan melestarikan budaya daerah, serta peran media radio dan

pelestarian budaya Lampung.

c. Sebagai bahan masukan bagi KPID Lampung dalam proses pengawasan siaran

yang terkait dengan konten-konten budaya Lampung dan pengembangan

dibidang budaya daerah Lampung

Page 29: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

BAB II

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai Acara Musik Daerah Lampung sebagai sarana

pelestari budaya. Belum banyak dilakukan dengan menganalisis berbagai tema,

terutama yang lekat dengan kehidupan sehari-hari, Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan penelitian terdahulu sebagai perbandingan dan tolak ukur

penelitian. Berikut adalah penelitian terdahulu yang penulis gunakan:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Diandra Putri Adhani (2014) Mahasiswi Ilmu

Komunikasi FISIP Universitas Indonesia yang berjudul Studi Kualitatif

Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Musik dari Media dan Pengaruhnya

Terhadap Prilaku Mahasiswa FISIP UI. Penelitian ini bertujuan untuk melihat

motif mahasiswa FISIP UI dalam menggunakan media untuk mencari music

dengan menggunkan teori Uses and Gratification sama seperti penelitian

penulis penelitian ini menggunakan metode analisis data menggunakan

metode deskriptif kualitatif.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Elisabeth Christiyanti dan Widodo muktiyo

(2012) yang berjudul RRI dan Media Pelestarian budaya (Studi deskriptif

Kualitatif Strategi Humas Radio Republik Indonesia Surakarta dalam

membangun Citra RRI Sura karta sebagai Media Pelestari Budaya Jawa di

Surakarta) Sama seperti penelitian penulis, objek penelitian dilakukan di RRI

Page 30: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

10

sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang harus ikut melestarikan kebudayaan

lokal, perbedaan dengan penelitan penulis adalah strategi komunikasi yang

dilakukan oleh Humas Radio Republik Indonesia Surakarta dalam

membangun citra Radio Republik Indonesia Surakarta sedangkan pada

penelitian penulis hanya analisis Penggunaan Bahasa Daerah Lampung dan

konten Daerah Lampung pada Acara Musik Daerah sebagai upaya

membangun loyalitas pendengar. Jika pada penelitian Elisabeth Christiyanti

& Widodo Muktiyo Fokus penelitian dilakukan kepada strategi kehumasan

sedangkan pada penelitian penulis lebih difokuskan kepada para pendengar

setia acara yang diteliti saja.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ardiansyah Nasution Mahasiswa ilmu

komunikasi dan penyiaran Islam fakultas dakwah universitas Islam negeri

sunan kalijaga Yogyakarta dengan judul Strategi radio prambos dalam upaya

mempertahankan pendengar siaran puttuss sama nataya di prambos

yogyakarta. Rumusan masalah pada skripsi ini adalah bagaimana strategi yang

dilakukan radio prambos Yogyakarta dalam upaya mempertahankan

pendengar siaran putuss sama nataya. Metode anaisis data menggunakan

metode deskriptif kualitatif yang mencoba memaparkan secara objektif

tentang upaya radio prambos Yogyakarta dalam mempertahankan pendengar.

Data-data yang diperoleh dari prambos Yogyakarta kemudian diatur,

diurutkan dan dikelompokan oleh penulis yang kemudian dimasukan kedalam

bagian-bagian yang sesuai dalam bentuk bab dan subbab yang dibahas. Teori

yang digunakan dalam penelitian ini adalah lima tahapan strategi menurut

teori susan taylor Eastman.

Page 31: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

11

Page 32: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

12

2.2 Komunikasi Massa

2.2.1 Pengertian Komunikasi Massa

Pada dasarnya komunikasi massa adalah proses komunikasi yang

dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk

menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Komunikasi massa (mass

communication) adalah komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam

menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak,

bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek

tertentu. (Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala, 2007 : 3)

Secara etimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin

“communicatio“. Istilah ini bersumber dari perkataan “communis” yang berarti

sama. Sama yang dimaksud berarti sama makna dan arti. Jadi komunikasi terjadi

apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan

komunikator dan diterima oleh komunikan (Effendy, 2004:30) Menurut Harold

Lasswell (Mulyana,2005:62) cara yang terbaik untuk menggambarkan komunikasi

adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who Says Shat In Wich

Channel To Whom With What Effect ? (Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran

Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa?). Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik

Lasswell merupakan unsur-unsur proses komunikasi yang meliputi komunikator,

pesan, media, komunikan, efek.

Defenisi komunikasi Massa yang paling sederhana dikemukakan oleh

Bittner yakni “komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui

media massa pada sejumlah orang besar”. Sedangkan defenisi komunikasi massa

yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi yakni Gerbner “kommunikasi

Page 33: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

13

massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga

dari arus pesan yang kontiniu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat

industri (Ardianto,2004:4).

Komunikasi mempunyai efek tertentu menurut Liliweri,

(Liliweri,2004:39), secara umum terdapat tiga efek komunikasi massa, yaitu: (a)

efek kognitif, dimana pesan komunikasi massa mengakibatkan khalayak berubah

dalam hal pengetahuan, pandangan, dan pendapat terhadap sesuatu yang

diperolehnya. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan,

kepercayaan, atau informasi. (b) efek afektif, dimana pesan komunikasi massa

mengakibatkan berubahnya perasaan tertentu dari khalayak. Orang dapat menjadi

lebih marah dan berkurang rasa tidak senangnya terhadap suatu akibat membaca

surat kabar, mendengarkan radio atau menonton televisi. Efek ini ada

hubungannya dengan emosi, sikap, atau nilai. (c) efek konatif, dimana pesan

komunikasi massa mengakibatkan orang mengambil keputusan untuk melakukan

atau tidak melakukan sesuatu. Efek ini merujuk pada prilaku nyata yang dapat

diminati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berprilaku.

2.2.2 Karakteristik Komunikasi Massa

Adapun karakteristik yang dimiliki oleh komunikasi massa antara lain adalah:

1. Komunikator Terlembagakan.

Sesuai dengan pendapat Wright, bahwa komunikasi massa itu melibatkan

lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi kompleks, maka proses

pemberian pesan yang diberikan oleh komunikator harus bersifat sistematis dan

terperinci.

Page 34: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

14

2. Pesan Bersifat Umum.

Pesan dapat berupa fakta, peristiwa ataupun opini. Namun tidak semua fakta atau

peristiwa yang terjadi di sekeliling kita dapat dimuat dalam media massa. Pesan

komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria

pengting atau menarik.

3. Komunikannya yang Anonim dan Heterogen.

Komunikan yang dimiliki komunikasi massa adalah anonim (tidak dikenal) dan

heterogen (terdiri dari berbagai unsur)

4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan.

Keserempakan media massa itu adalah keserempakan kontak dengan sejumlah

besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut

satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah.

5. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan.

Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan

sistem tertentu dan disesuaikan karakteristik media massa yang digunakan. Di

dalam komunikasi antarpersonal, yang menentukan efektivitas komunikasi

bukanlah struktur, tetapi aspek hubungan manusia, bukan pada “apanya “tetapi

“bagaimana“ Sedangkan pada komuniaksi massa menekankan pada “apanya“.

6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah

Komunikator dan komunikan tidak dapat terlibat secara langsung, karena proses

pada komunikasi massa yang menggunakan media massa.

Page 35: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

15

7. Stimulasi Alat Indra “Terbatas

Stimulasi alat indra tergantung pada media massa. Pada surat kabar dan majalah,

pembaca hanya melihat, pada media radio khalayak hanya mendengarkan,

sedangkan pada media televisi dan film kita menggunakan indra pengelihatan dan

pendengaran.

8. Umpan Balik Tertunda (Delayed).

Hal ini dikarenakan oleh jarak komunikator dengan komunikan yang berjauhan

dan katakter komunikan yang anonim dan heterogen (Ardianto, 2004:7-8).

2.2.3. Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi dari komunikasi massa adalah sebagai berikut:

1. Penafsiran (Interpretation)

Fungsi penafsiran ini berbentuk komentar dan opini yang ditujukan kepada

khalayak, serta dilengkapi perspektif (sudut pandang) terhadap berita atau

tanyangan yang disajikan.

2. Pertalian (Linkage)

Dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam sehingga membentuk

pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.

3. Penyebaran Nilai-nilai (Transmission Of Values )

Dengan cara media massa itu ditonton, didengar, dan dibaca. Media massa itu

memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang

diharapkan oleh mereka.

Page 36: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

16

4. Hiburan (Entertainement)

Berfungsi sebagai penghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi

ketegangan pikiran khalayak.

5. Fungsi Informasi

Media massa berfungsi sebagai penyebar informasi bagi pembaca, pendengar,

atau pemirsa.

6. Fungsi Pendidikan

Salah satu cara media massa dalam memberikan pendidikan adalah dengan

melalui pengajaran etika, nilai, serta aturan-aturan yang berlaku bagi pembaca

atau pemirsa.

7. Fungsi Mempengaruhi

Secara implisit terdapat pada tajuk/editorial, Features, iklan, artikel dan

sebagainya.

8. Fungsi Proses Pengembangan Mental

Media massa erat kaitannya dengan prilaku dan pengalaman kesadaran manusia.

9. Fungsi Adaptasi Lingkungan

Yakni penyesuaian diri terhadap lingkungan dimana khalayak dapat beradaptasi

dengan lingkungannya dengan dibantu oleh media massa, ia bisa lebih mengenal

bagaimana keadaan lingkungannya melalui media massa.

10. Fungsi Memanipulasi Lingkungan

Berusaha untuk mempengaruhi, komunikasi yang digunakan sebagai alat kontrol

utama dan pengaturan lingkungan.

Page 37: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

17

11. Fungsi Meyakinkan (To Persuade )

Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang.

Mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang Menggerakan seseorang untuk

melakukan sesuatu (Effendi,2003:29).

2.3 Strategi Komunikasi

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen

(management) untuk mencapai suatu tujuan. Namun, untuk mencapai suatu tujuan

tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah

saja, tetapi harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Demikian pula

strategi komunikasi.

Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku berjudul “Dinamika

Komunikasi” mengatakan ”strategi komunikasi merupakan panduan dari

perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (management

planning) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai suatu tujuan tersebut

strategi komunikasi harus dapat menunjukkan secara taktis bagaimana

operasionalnya. Dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda

sewaktu-waktu, bergantung kepada situasi dan kondisi (Effendy, 2008:29).

Rogers (1982) kemudian memberi batasan pengertian strategi komunikasi

sebagai suatu rancangan yang dibuat untuk mengubah tingkah laku manusia

dalam skala yang lebih besar melalui transfer ide-ide baru. Seorang pakar

perencanaan komunikasi Middleton (1980) juga membuat definisi dengan

menyatakan bahwa: ”strategi komunikasi adalah kombinasi terbaik dari semua

elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran, penerima sampai

Page 38: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

18

pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang

optimal” (Cangara, 2014:61) Strategi komunikasi (communication strategy) harus

mendukung program aksi (action program) meliputi serangkaian tindakan

(Morissan 2008:187), sebagai berikut:

1. Memberitahu khalayak sasaran, internal, dan eksternal, mengenai tindakan

yang akan dilakukan. Membujuk khalayak sasaran untuk mendukung dan

menerima tindakan dimaksud.

2. Mendorong khalayak yang sudah memiliki sikap mendukung atau

menerima untuk melakukan tindakan. Berhasil tidaknya kegiatan komunikasi

secara efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi.

Strategi komunikasi, baik secara makro (planned multimedia strategy)

maupun mikro (single communication medium strategy) mempunyai fungsi ganda

(Effendy, 2008:28), yaitu:

1. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif, dan

instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang

optimal.

2. Menjembatani “kesenjangan budaya” (cultural gap) akibat kemudahan

diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkannya media massa yang begitu

ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.

Strategi komunikasi bertujuan menciptakan pengertian dalam

berkomunikasi, membina dan memotivasi agar dapat mencapai tujuan yang

dinginkan pihak komunikator.

R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnet dalam Rusady Ruslan

(2008:37) menuliskan ada empat tujuan strategi komunikasi yaitu:

Page 39: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

19

1. To secure understanding yaitu untuk memastikan bahwa terjadi suatu

pengertian dalam berkomunikasi. memberikan pengaruh kepada komunikan

melalui pesan-pesan yang disampaikan untuk mencapai tujuan tertentu dari

organisasi.

2. To establish acceptance yaitu bagaimana cara penerimaan itu terus dibina

dengan baik. setelah komunikan menerima dan mengerti pesan yang

disampaikan, pesan tersebut perlu dikukuhkan dalam benak komunikan agar

menghasilkan feedback yang mendukung pencapaian tujuan komunikasi.

3. To motivate action yaitu penggiat untuk memotivasinya. Komunikasi selalu

memberi pengertian yang diharapkan dapat memperngaruhi atau mengubah

perilaku komunikan sesuai dengan keinginan komunikator. Jadi strategi

komunikasi ditujukan untuk mengubah perilaku komunikan.

4. The goals which the communicator sought to achieve. Artinya bagaimana

mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses

komunikasi tersebut.

Dalam penerapan strategi komunikasi ini, khususnya upaya transparansi

kepada stakeholder, komunikasi menjadi sangat penting. Komunikasi yang

berlangsung diarahkan pada pembentukan persepsi yang positif mengenai isi

pesan oleh kelompok atau kelompok yang menerima pesan tersebut. Dengan

adanya penciptaan persepsi yang positif, maka penerima pesan akan terpersuasi

untuk melakukan perubahan sikap sebagai tanggapan yang positif terhadap isi

pesan yang diterima.

2.4 Radio Sebagai Media Massa dan Perannya Dalam Pelestarian Budaya

2.4.1 Budaya, Budaya Daerah dan Pelestarian Budaya

Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang

merupakan bentuk jamak dari buddhi, yang berarti budi atau akal. Dengan

Page 40: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

20

demikian, kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi

dan akal. Pengertian Kebudayaan menurut Hassan Shadily mengatakan bahwa

kebudayaan berarti keseluruhan dari hasil manusia hidup bermasyarakat berisi

aksi-aksi terhadap dan oleh sesama manusia sebagai anggota masyarakat yang

merupakan kepandaian, kepercayaan, kesenian, moral hukum, adat kebiasaan dan

lain-lain.

Menurut E.B Taylor, kebudayaan adalah kompleks yang mencakup

pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain

kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh

manusia sebagai anggota masyarakat (Suwarno, 2012:81). Sedangkan kebudayaan

menurut Herskovit dan Malinowski adalah suatu yang superorganik, karena

kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi tetap hidup terus atau

berkesinambungan meskipun orang-orang yang menjadi 10 anggota masyarakat

senatiasa silih berganti disebabkan karena kematian dan kelahiran.

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan

sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya masyarakat

menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah

(material culture) yang deperlukan oleh manusia untuk menguasai alam

sekitarnya. Rasa yang meliputi jiwa manusi, mewujudkan segala kaidah-kaidah

dan nilai-nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan

dalam arti yang luas. Di dalamnya termasuk agama, ideologi, kebatinan, kesenian,

dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia yang hidup sebagai

anggota masyarakat. Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berpikir

orang-orang yang hidup bermasyarakat dan yang antara lai menghasilkan filsafat

Page 41: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

21

serta ilmu pengetahuan. Semua karya, ras, dan cipta ini dikuasai oleh karsa orang-

orang yang menentukan kegunaanya agar sesuai dengan kepentingan sebagian

besar atau seluruh masyarakat (Suwarno, 2012 : 79).

Antropolog C. Kluckhohn didalam sebuah karyanya yang berjudul

Universal Catagories of Culture telah menguraikan ulasan pendapat para sarjana

yang merujuk pada adanya tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai

cultural universal, yaitu:

1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat

rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transpor dan sebagainya)

2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan,

sistem produksi, sistem distribusi dan sebagainya)

3. Pengetahuan

4 Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem

hukum, sistem perkawinan)

5. Bahasa (lisan maupun tertulis)

6. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak dan sebagainya)

7. Religi (sistem kepercayaan) (Suwarno, 2012 : 83).

Ketujuh unsur universal tersebut masing-masing dapat dijabarkan kedalam

sub-unsur.Demikian ke-tujuh unsur kebudayaan universal tadi memang mencakup

11 kebudayaan makhluk manusia dimanapun juga didunia, dan menunjukkan

lingkup dari kebudayaan serta isi dari konsepnya.

2.4.2 Peran Media Massa Radio dalam Pelestarian Budaya Daerah

Radio yang selanjutnya disebut radio siaran adalah media komunikasi

massa elektronik bersifat auditif yang menggunakan ranah publik (frekuensi).

Radio sebagai salah satu bukti nyata dari perkembangan teknologi komunikasi

Page 42: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

22

yang juga sudah menunjukkan perannya dalam kehidupan. Pemanfaatan radio

semakin lama semakin bertambah. Sebagai salah satu media massa, radio

memiliki karakteristik yang khas dibandingkan media massa lain yaitu:

1. Imajinatif, pesan radio dapat mengajak pendengarnya untuk berimajinasi.

2. Auditif, sifat radio untuk didengar sehingga dengan demikian sampai di

pendengaran hanya sepintas dan tidak dapat diulang kembali (Rusnandi;

2009;30).

Sebagaimana yang dikatakan oleh McQuail, bahwa media sering kali

berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja pengertian

pengembangan bentuk seni dan simbol, tetapi juga dalam pengertian

pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma. Hal ini

mengisyaratkan bahwa media massa seperti radio mempunyai peran yang amat

strategis dalam pelestarian budaya.

Effendy mengungkapkan, bahwa radio di dalam fungsinya sebagai alat

penghibur, penyampai informasi serta sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat

memiliki berbagai macam program siaran (Effendy;18;1991). Berkaitan dengan

hal tersebut, radio sejatinya memiliki program acara yang terdiri dari siaran yang

berisi musik, informasi seputar gaya hidup, berita, hingga siaran tentang

kebudayaan yang termuat dalam radio, yang setidaknya dapat memiliki manfaat

atas informasi yang disampaikan kepada pendengarnya.

Dimana sebagai salah satu bentuk implementasinya adalah siaran

kebudayaan yang di usung oleh RRI sebagai alat pelestari kebudayaan.

Kebudayaan yang dimaksud adalah kebudayaan asli milik bangsa Indonesia, yang

merupakan kebudayaan yang beragam dan memiliki nilai luhur dalam membentuk

Page 43: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

23

kepribadian dan jati diri bangsa. Dengan adanya program siaran yang berisi

tentang acara kebudayaan di radio, selain untuk mendidik generasi bangsa, tujuan

lainnya yakni untuk turut andil dalam pelestarian kebudayaan Indonesia.

2.4.3 Kebudayaan Lampung

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kebudayaan Daerah

Lampung adalah kebudayaan yang hidup dalam suatu wilayah bagian suatu

negara yang merupakan daerah suatu suku bangsa tertentu3.

Kebudayaan Lampung menurut Catatan musafir Tiongkok yang pernah

mengunjungi Indonesia pada abad VII, yaitu I Tsing, yang diperkuat oleh teori

yang dikemukan Hilman Hadikusuma, disebutkan bahwa Lampung itu berasal

dari kata To-lang-po-hwang. To berarti orang dalam bahasa Toraja, sedangkan

Lang-po-hwang kepanjangan dari Lampung. Jadi, To-lang-po-hwang berarti

orang Lampung. Dr. R. Boesma dalam bukunya, De Lampungsche Districten

(1916) menyebutkan, Tuhan menurunkan orang pertama di bumi bernama Sang

Dewa Sanembahan dan Widodari Simuhun. Mereka inilah yang menurunkan Si

Jawa (Ratu Majapahit), Si Pasundayang (Ratu Pajajaran), dan Si Lampung (Ratu

Balau). Dari kata inilah nama Lampung berasal. (Hadikusumah:1983:10).

Hilman Hadikusuma dkk dalam bukunya Adat-istiadat Lampung

menguraikan beberapa unsur kebudayaan Lampung diantaranya :

1. Adat Istiadat

Pada dasarnya jurai Ulun Lampung adalah berasal dari Sekala Brak,

namun dalam perkembangannya, secara umum masyarakat adat Lampung terbagi

3 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Kebudayaan%20Daerah Lampung diakses pada 6 desember

2017

Page 44: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

24

dua yaitu masyarakat adat Lampung Saibatin dan masyarakat adat Lampung

Pepadun. Masyarakat Adat Saibatin kental dengan nilai aristokrasinya, sedangkan

Masyarakat adat Pepadun yang baru berkembang belakangan kemudian setelah

seba yang dilakukan oleh orang abung ke banten lebih berkembang dengan nilai

nilai demokrasinya. (Hadikusumah:1983:12)

2. Falsafah Hidup

Falsafah hidup pada hakekatnya masyarakat Lampung secara umum

memiliki kesamaan pandangan hidup yang disebut dengan fiil pesenggiri. Piil

Pesenggiri adalah tatanan moral yang merupakan pedoman bersikap dan

berperilaku masyarakat adat Lampung dalam segala aktivitas hidupnya. Falsafah

hidup orang Lampung sejak terbentuk dan tertatanya masyarakat adat adalah piil

pesenggiri. Piil (fiil=arab) artinya perilaku, dan pesenggiri maksudnya bermoral

tinggi, berjiwa besar, tahu diri, tahu hak dan kewajiban. Piil pesenggiri

merupakan potensi sosial budaya daerah yang memiliki makna sebagai sumber

motivasi agar setiap orang dinamis dalam usaha memperjuangkan nilai-nilai

positif, hidup terhormat dan dihargai di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

Sebagai konsekuensi untuk memperjuangkan dan mempertahankan

kehormatan dalam kehidupan bermasyarakat, maka masyarakat Lampung

berkewajiban untuk mengendalikan perilaku dan menjaga nama baiknya agar

terhindar dari sikap dan perbuatan yang tidak terpuji. Piil pesenggiri sebagai

lambang kehormatan harus dipertahankan dan dijiwai sesuai dengan kebesaran

Juluk-adek yang disandang, semangat nemui nyimah, nengah nyappur, dan sakai

sambaiyan dalam tatanan norma Titie Gemattei.

Page 45: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

25

Piil pesenggiri sebagai tatanan moral memberikan pedoman bagi perilaku

pribadi dan masyarakat adat Lampung untuk membangun karya-karyanya. Piil

pesenggiri merupakan suatu keutuhan dari unsur-unsur yang mencakup Juluk-

adek, Nemui-nyimah, Nengah-nyappur, dan Sakai-Sambaiyan yang berpedoman

pada Titie Gemattei adat dari leluhur mereka. Apabila ke-4 unsur ini dapat

dipenuhi, maka masyarakat Lampung dapat dikatakan telah memiliki piil

pesenggiri. Piil-pesenggiri pada hakekatnya merupakan nilai dasar yang intinya

terletak pada keharusan untuk mempunyai hati nurani yang positif (bermoral

tinggi atau berjiwa besar), sehingga senantiasa dapat hidup secara logis, etis dan

estetis.4

3. Bahasa Lampung

Bahasa Lampung, adalah sebuah bahasa yang dipertuturkan oleh Ulun

Lampung di Propinsi Lampung, selatan palembang dan pantai barat Banten.

Bahasa ini termasuk cabang Sundik, dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia barat

dan dengan ini masih dekat berkerabat dengan bahasa Sunda, bahasa Batak,

bahasa Jawa, bahasa Bali, bahasa Melayu dan sebagainya.

(Hadikusumah:1983:14)

Berdasarkan peta bahasa, Bahasa Lampung memiliki dua subdilek.

Pertama, dialek A (api) yang dipakai oleh ulun Sekala Brak, Melinting Maringgai,

Darah Putih Rajabasa, Balau Telukbetung, Semaka Kota Agung, Pesisir Krui,

Ranau, Komering dan Daya (yang beradat Lampung Saibatin), serta Way Kanan,

Sungkai, dan Pubian (yang beradat Lampung Pepadun). Kedua, subdialek O

(nyo) yang dipakai oleh ulun Abung dan Tulangbawang (yang beradat Lampung

4 http://staff.unila.ac.id/abdulsyani/2013/04/02/falsafah-hidup-masyarakat-lampung-sebuah-

wacana-terapan/

Page 46: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

26

Pepadun). Dr Van Royen mengklasifikasikan Bahasa Lampung dalam Dua Sub

Dialek, yaitu Dialek Belalau atau Dialek Api dan Dialek Abung atau Nyow.

(Hadikusumah:1983:15)

4. Aksara Lampung

Aksara Lampung yang disebut dengan Had Lampung adalah bentuk

tulisan yang memiliki hubungan dengan aksara Pallawa dari India Selatan.

Macam tulisannya fonetik berjenis suku kata yang merupakan huruf hidup seperti

dalam Huruf Arab dengan menggunakan tanda tanda fathah di baris atas dan tanda

tanda kasrah di baris bawah tapi tidak menggunakan tanda dammah di baris depan

melainkan menggunakan tanda di belakang, masing-masing tanda mempunyai

nama tersendiri.

Artinya Had Lampung dipengaruhi dua unsur yaitu Aksara Pallawa dan

Huruf Arab. Had Lampung memiliki bentuk kekerabatan dengan aksara Rencong,

Aksara Rejang Bengkulu dan Aksara Bugis. Had Lampung terdiri dari huruf

induk, anak huruf, anak huruf ganda dan gugus konsonan, juga terdapat lambing,

angka dan tanda baca. Had Lampung disebut dengan istilah KaGaNga ditulis dan

dibaca dari kiri ke kanan dengan Huruf Induk berjumlah 20 buah.

Aksara Lampung telah mengalami perkembangan atau perubahan.

Sebelumnya Had Lampung kuno jauh lebih kompleks. Sehingga dilakukan

penyempurnaan sampai yang dikenal sekarang. Huruf atau Had Lampung yang

diajarkan di sekolah sekarang adalah hasil dari penyempurnaan tersebut.

(Hadikusumah:1983:20)

Page 47: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

27

5. Kesenian

Seni musik yang terkenal adalah Gamelan Lampung disebut juga Talo

Balak, Kulitang Pring (terbuat dari bambu), Gambus Luni, semua alat musik ini

dimainkan dengan cara dipukul. Kain Tenun khas Lampung; Tapis digunakan

pada saat acara-acara khusus seperti perkawinan, penyambutan tamu, dan

pengangkatan gelar.

Kain tersebut ditenun oleh alat bernama panto, dan manto adalah orang

yang menenunnya. Tarian yang terkenal adalah tari canggat (menari di atas

talam), tari melinting canggat, dan tari singgeh pengeunteun dilakukan saat

sedang penyambutan tamu dan ditarikan secara ganjil 7, atau 9 orang. Kegiatan

berpantun pun diberlakukan pada acara kumpul-kumpul atau silahturahmi dan

juga saat acara-acara besar seperti perkawinan dan kematian.

2.5 Karakteristik Media Radio

Romli menjelaskan dalam bukunya Dasar-dasar siaran radio secara umum,

radio memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Auditori

Radio adalah “Suara” untuk di dengar, karenanya isi siaran bersifat sepintas lalu

dan tidak dapat diulang. Artinya pendengar tidak akan bisa mendengar ulang

informasi yang telah disampaikan. Berbeda dengan media cetak, pembaca bisa

mengulanh bacaan yang sudah dibaca bahkan untuk beberapakali.

2. Transmisi

Proses penyebarluasannya atau disampaikannya kepada pendengar melalui

pemancaran (Transmisi).

Page 48: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

28

3. Mengandung Gangguan

Seperti timbul –tenggelam (fading) dan gangguan teknis seperti channel noise

factor.

4. Theater of mind

Karena sifatnya auditif, radio mencipta gambar dalam imajenasi pendengar

dengan kekuatan kata dan suara. Siaran radio merupakan seni mainkan imajenasi

pendengar melalui kata dan suara. Pendengar hanya bisa membayangkan dalam

imajenasinya apa yang dikemukakan penyiarnya sendiri. Selain itu, komunikator

radio siaran berbicara seolah-olah sedang bercakap-cakap sambil menemai

pendengar di mana pun mereka berada. Tidak heran bila interaksi yang terjadi

antara penyiar radio dengan pendengarnya bersifat lebih akrab, dan tak jarang

penyiar radio dianggap selayaknya sahabat oleh para pendengarnya.

5. Identik Dengan Musik

Radio adalah sarana hiburan temurah dan tercepat sehingga menjadi media utama

untuk mendengarkan musik. Dalam hal musik, radio memiliki daya surprise

seketika, karena pendengar biasanya tidak mengetahui lagu apa yang dihadirkan.

Berbeda dengan memutar kaset yang sudah bisa ditebak urutan lagunya.

(Romli,2009;19)

2.6 Jenis Acara Pada Radio

Acara radio sangat beragam, masing-masing lengkap dengan visi, misi,

target pendengar, format, isi siaran, gaya siaran dan bahasa siaran, serta durasinya.

Semua program di selaraskan dengan visi dan misi, target pendengar, format

musik, target iklan, serta sumber daya. Program radio juga disesuaikan dengan

Page 49: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

29

kebutuhan, keinginan, atau selera pendengar, dipadukan dengan visi-misi stasiun

radio. Program radio terdiri dari acara pemutaran lagu (music program), Obrolan

atau bincang-bincang (talk-show) dan program berita (news program). (Romli,

2009;75)

Pada penelitian ini penulis mengambil program nyemui nyimmah dan

manjau dibingi sebagai musik program yang didalamnya terdapat telpon dan sms

interaktif dari pendengar untuk penyiar. Dalam Acara ini baik penyiar dan

pendengar aktif berinteraksi dalam bahasa Lampung untuk melestarikan budaya

daerah Lampung.

2.7 Program Siaran dan Segmentasi Radio

Romli menjelaskan dalam bukunya Dasar-dasar siaran Radio, Program

siaran radio terdiri dari program regular atau harian (dialy program) dan program

khusus atau mingguan (Special program, weekly program) Program regular

disiarkan setiap hari dengan penyiar tetap ataupun bergantian pada jam-jam

tertentu.

Sedangkan program khusus disiarkan seminggu sekali, umumnya di

jadwalkan malam hari dan akhir pekan. Dari segi materi siaran, secara garis besar

terdiri dari siaran musik atau lagu (music program) dan sajian informasi (news

Program) (Romli,2009:74). Program siaran yang digunakan dalam penelitian

penulis adalah program Nyemui-Nyimah dan Manjau Dibingi yang termasuk

dalam program regular yaitu disiarkan setiap hari, materi siaran kedua program ini

ialah siaran musik sekaligus menyajian informasi untuk para pendengar setianya.

Page 50: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

30

Segmentasi pada dasarnya adalah suatu cara pandang atau mental berfikir

yang membantu seseorang melihat isi dunia atau bisa juga disebut sebagai seuatu

strategi untuk memahami struktur pasar. Segmentasi merupakan suatu konsep

yang sangat penting. Segmentasi digunakan untuk memilih sasaran, mencari

peluang, menggeroti segmen pemimpin, merumuskan pesan-pesan komunikasi,

melayani lebih baik, menganalisis prilaku konsumen, mendesain produk dan lain

sebagainya.

Segmentasi dibuat atas beberapa faktor yang menjadi dasar pemikiran,

diantaranya Geologis (keadan daerah) Geografis (Letak daerah) Demografis

(kondisi kehidupan penduduk di daerah itu) Sosial ekonomi (standar kehidpan,

mencakup pendapatan) Psychographis (menyangkut gaya hidup dan selera

masyarakat) Tingkah laku Individual (muchtar,dalam indah, 2011:34).

2.8 Proses Produksi Acara Radio

Manajemen produksi siaran radio merupakan suatu proses dari

perencanaan, persiapan, pelaksanaan, presentasi dan evaluasi suatu program

siaran. Dalam siaran radio dikenal berbagai format siaran yang menjadi panduan

bagi penyelenggara siaran untuk meemproduksi acara siaran. Proses produksi

acara radio merupakan proses penyatuan terhadap semua produk pendukung

siaran radio seperi pembuatan jingle radio, spot iklan, promo acara, bumper dan

lain sebagainya.(Rusnandi,2009,119)

Tahapan produksi didalam program radio memiliki tiga tahapan, karena

sebuahprogram baru yang ingin dicetuskan harus terlebih dahulu melewati tiga tah

apan, tahapan produksi program radio yaitu :

Page 51: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

31

1. Pra Produksi

Tahapan ini sebagai tahapan perencanaan. Perencanaan yang dimaksud

disini memiliki pengertian yaitu sejumlah persiapan yang dilakukan dalam

membuat program.Persiapan itu meliputi waktu-waktu yang dilakukan,

yaitu seperti berapa lama waktu yang dipersiapkan atau dibutuhkan sebelum proga

m radio tersebut disiarkan, siapakah saja sumber daya manusia yang turut

mengambil bagian dalam proses perencanaan dan persiapan tersebut, dan juga keg

iatan apa saja yang akan dilakukan, seperti mengadakan rapat untuk mencari

konsep apa yang diinginkan untuk di udarakan, membuat naskah, mencari materi

siaran dan lain sebagiannya. (Wibowo,2009,39)

2. Produksi

Tahapan kedua yaitu tahapan produksi, tahapan dimana program radio

disiarkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini meliputi pemeriksaan

kembali berupa materi yang telah dipersiapkan sebelumnya permeriksaan dari segi

teknis, sampai proses siaran itu berlangsung (Wibowo, 2009:40)

3. Pasca Produksi

Tahapan terakhir adalah tahapan pasca produksi, yaitu melakukan evaluasi

dan perbaikan dari apa yang telah disiarkan di udara. Tahapan ini dilakukan

setelah tahapan produksi siaran radio selesai dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

meliputi rapat untuk melakukan evaluasi hasil siaran, evaluasi kepada announcer

dan lainnya. (Wibowo,2009:42-44).

Menurut James A. F. Stoner manajement diartikan sebagai suatu proses

perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalan upaya dari

anggota organisasi serta penggunaan semua sumberdaya yang ada pada organisasi

Page 52: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

32

untuk mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan sebelumnya. Setiap

organisasi yang bergerak untuk mencapai suatu tujuan tertentu, baik secara

komersil maupun non komersil, membutuhkan sebuah sistem kerja yang

memungkinkan segala sesuatunya berjalan dengan lancer sesuai konsep yang

telah ditentukan.

Untuk itu dibutuhkan adanya manajemen. Demikian halnya dengan radio

siaran yang membutuhkan sebuah manajemen yang baik untuk mencapai misi dan

misi yang telah ditetapkan. (Rusnandi,2009;109) Pada dasarnya pengorganisasian

sebuah stasiun penyiaran radio disesuaikan dengan kebutuhan dari stasiun

penyiaran yang bersangkutan. Tanggung jawab dalam menjalankan stasiun

penyiaran pada dasrnya dibagi menjadi dua kategori umun yaitu manajemen

penyiaran dan pelaksanaan oprasional penyiaran.

Masing-masing kategori membutuhkan struktur dan tanggung jawab

fungsionalnya sendiri. Fungsi manajemen pada stasiun penyiaran akan mengalir

berurutan kebawah mulai dari pimpinan tertinggi hingga manajer, staf dan

seterusnya. (Rusnandi.2009;111)

Romli menjelaskan struktur organisasi pada radio berkerja dalam sebuah

tim, Team Work, disebut kru (crew). Sebuah stasiun radio umumnya dipimpin

oleh Direktur utama. Biasanya pemilik radio sendiri (owner) atau orang

professional yang diperkerjakan oleh sang Owner. Dibawah direktur utama ada

General Manager yang bertanggung jawab atas keseluruhan oprasional studio

sehari-hari dibawah General Manager ada para Manajer, yakni manajer program

(Program Director), Manajer Marketing dan Manajer Teknik berserta para

teknisnya. Berikut penjelasan tentang posisi struktural manajemen radio

Page 53: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

33

1. Program Director

Program director bertugas membuat jadwal siaran, memantau stasiun atau

mengontrol program untuk menjaga konsistensi dan kualitas produksi (Quality

Control), mengembangkan dan melaksanakan format siaran, memperkerjakan dan

mengatur staf siaran sesuai dengan format siaran, mengikuti perkembangan

persaingandan tren yang munkin mempengaruhi pemrograman, mengatur kegiatan

bidang pemberitaan (News Editor) dan masalah umum lainnya.

2. Marketing Manager

Marketing manager bertugas meningkatkan pendapatan stasiun radio

dengan mengatur penjualan jam siaran komersial (air time), menyusun jadwal

penyiaran iklan dan merekap pelaporan siarannya, mengembangkan materi-materi

penjualan iklan, mengkoordinasikan penjualan promosi on air dan in store,serta

berkoordinasi dengan Program director dalam penjadwalan siaran iklan.

3. Manajer Teknik

Manajer teknik bertanggung jawab atas kualitas audio siaran radio yang

dikonsumsi pendengar. Tugasnya adalah mengoprasikan atau memastikan

berkerjanya semua peralatan stasiun (radio tools), termasuk soal pemancar, sesuai

dengan parameter teknik yang ditentukan oleh pemerintah atau lembaga yang

berwenang.

Page 54: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

34

4. Music director

Music Director bertanggung jawab menyusun daftar lagu (Playlist),

menyeleksi lagu, dan menentukan boleh-tidaknya sebuah lagu diputar dirung

siaran oleh penyiar. Berkoordinasi dengan Program Director sebagai atasan

langsungnya.

5. Manajer Produksi

Tugas utama manajer produksi adalah menentukan sesi perekaman,

menangani spot-spot iklan atau spot promosi program, bahkan turut mengarahkan

program siaran bersama Program director dan Music director.

6. Produser

Produser atau pengarah acara adalah orang yang menangani khusus satu

atau lebih program siaran, menentukan materi siaran, penyiar, dan menetapkan

narasumber atau bintang tamu. Produser bertanggung jawab atas penggalian ide

acara dan pengembangannya. Mengelola tim teknis dan tim kreatif untuk

memproduksi program akhir.

7. News Director & Script Writer

News director bertugas menangani berita-berita atau informasi yang harus

disiarkan oleh penyiar. Dia yang menyeleksi bahan-bahan berita dan tema yang

dibicarakan untuk disiarkan. Script writer adalah bawahan langsung dari news

director yang bertugas mengedit naskah yang akan digunakan atau disiarkan oleh

penyiar. Script writer juga bertugas meyiapkan berbagai bahan atau informasi

yang mendukung sebuah program siaran. (Romli,2009;24-27)

Page 55: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

35

2.9 Strategi Program siaran Acara Radio

Pada stasiun radio perencanaan program mencakup pemilihan format dan

isi program yang dapat menarik dan memuaskan kebutuhan audiens yang terdapat

pada suatu segmen audiens berdasarkan demografi tertentu. Perencanaan program

radio juga mencakup mencari penyiar yang memiliki kepribadian dan gaya ynag

sesuai dengan format yang sudah di pilih stasiun bersangkutan. Perencanaan

program biasanya menjadi tanggung jawab menejemen puncak pada stasiun

penyiaran, utamanya manajer program dengan terlebih dahulu berkonsultasi

dengan menejer pemasaran dan juga menejer umum. (Morisan,2009;223)

Morisan juga menjelaskan merencanakan dan memilih program

merupakan keputusan bersama antara depertemen program dan departemen

pemasaran. Kedua bagian ini harus bahu-membahu menyusun strategi program

terbaik. Dalam menjalankan tugasnya bagian program harus mampu melakkan

peneltian (riset) terhadap selera audien sebelum membeli suatu program.

Perencanaan program pada dasarnya bertujuan memproduksi atau membeli

program yang akan ditawarkan kapada pasar audien. Dengan demikian, audien

adalah pasar karenanya setiap media penyiaran yang ingin berhasil harus terlebih

dahulu memiliki rencana pemasaran strategis yang berfungsi sebagai panduan

dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki. Dalam merencanakan suau

program siaran ada beberapa hal yang perlu di lakukan, yaitu:

(Morissan,2009;226).

1. Analisi dan Strategi Program

Setrategi pemasaran ditentukan berdasarkan analisis situasi, yaitu suatu

studi terinci mengenai kondisi pasar audien yang dihadapi stasiun penyiaran

Page 56: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

36

beserta kondisi program yang tersedia. Berdasarkan analisis situasi ini, media

penyiaran mencoba memahami pasar audien yang mencakup segmentasi audien

dan tingkat persaingan yang ada. Analisis situasi ini terdiri dari:

a) Analisis Peluang

Analisis yang cermat terhadap pasar audien akan memberikan peluang

bagi setiap program untuk diterima para pendengar. Peluang pasar program adalah

wilayah di mana terdapat kecenderungan permintaan terhadap program tertentu

yang menguntungkan, suatu stasiun penyiaran biasanya mengidentifikasi peluang

pasar dengan cara memerhatikan pasar audien secara cermat dan memadai jika

terdapat kecenderungan kenaikan minat dan juga memerhatikan tingkat kompetisi

program yang terdapat pada setiap segmen pasar atau audien.

b) Analisis Kompetitif

Dalam mempersiapkan setrategi dan rencana program harus melakukan

analisis secara cermat terhadap persaingan stasiun penyiaran dan persaingan

program yang ada pada segmen pasar audien. Salah satu aspek penting dalam

perencanaan strategi program dalah meneliti keuntungan kompetitif, yaitu semua

hal khusus yang dimliki atau dilakukan stasiun penyiaran yang memeberikannya

keunggulan dibandingkan kompetitor.

2. Bauran program

Media penyiaran sudah barang tentu harus mempertimbangkan aspek

pemasaran ketika merencanakan program siarannya karena program yang di

produksi dengan biaya mahal bertujuan agar disukai audien. Salah satu konsep

pemasaran penting yang harus dipahami penngelola media penyiaran adalah

Page 57: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

37

mengenai bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri atas empat variabel

penting, yaitu:

a) Product program, bahwa program adala suatu produk yang ditawarkan

kepada audien yang mencakup nama program dan kemasan program.

b) Price, yaitu harga suatu program yang mencakup biaya produksi

program dan biaya yang akan dikenakan kepada pemasang iklan.

c) Place, yaitu distribusi program yang merupakan proses pengiriman

program dari transmisi hingga diterima audien.

d) Promotion, yaitu proses bagaimana memeberi tahu audien mengenai

adanya suatu program sehingga mereka tertarik untuk mendengarnya.

(Morissan,2009;235)

3. Membuat perencanaan

Perencanaan siaran secara umum melahirkan kebijakan umum tentang

bagaimana mengatur alokasi waktu dan materi siaran dalam sehari, seminggu,

hingga setahun. Bagian program bertanggung jawab untk mendapatkan program

serta menentukan waktu atau jam penyiaran program. Terdapat sejmlah hal yang

harus diputuskan dalam perencanaan program yang mencakup dua hal, yaitu:

keputusan mengenai target audien dan keputusan mengenai target pendapatan.

Target audien dalam perencanaan program radio difokuskan pada

pemilihan format siaran dan program siaran yang dapat menarik dan memuaskan

kebutuhan demografi audien. Target pendapatan menurut Peter Pringle dan rekan

perencanaan program adalah pengembangan jangka pendek, menengah dan

panjang yang memungkinkan stasiun penyiaran ntuk mendapatkan programnya

dan keuangannya. (Morisan,2009;248)

Page 58: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

38

Irwin Starr dan Shelly Markoff, menyatakan (dalam Morisan,2009;250)

beberapa hal penting yang perlu diperhatikan setiap pengelola media penyiaran

ketika membuat perencanaan program, yaitu:

a) Berfikir seperti pemirsa, pengelola media penyiaran berada dalam bisnis

dengan dua klien yang berbeda, yaitu: pemirsa dan pemasang iklan.

b) Pengelola media penyiaran harus mampu meyakinkan pemasang iklan

bahwa medianya sangatlah efektif untuk memasarkan suatu produk.

c) Pengelola media harus menganggap waktu siaran bernilai penting setiap

detiknya dan harus menggunakan setiap detik itu dengan mendayagunakan

kemampuan dalam menjangkau pemirsa.

d) Pengelola media penyiaran berkompetisi untuk merebut waktu orang lain

untuk mau mendengarkan acara yang disuguhkan.

e) Pengelola media siaran lokal harus pula berfikir secara lokal.

4. Tujuan program

Terdapat lima tujuan penyiaran program radio yaitu: mendapatkan

sebanyak mungkin audien, target audien tertentu, prestise, penghargaan dan

kepentingan publik.

5. Faktor program

Terdapat beberaapa hal yang harus diperhitungkan sebelum memutuskan

untuk memproduksi, akuisisi dan skeduling suatu program. Peter Pringle (1991),

mengemukakan beberapa faktor penting sebagai berikut:

a) Persaingan, hal pertama yang perlu diketahui adalah kekuatan dan

kelemahan stasiun saingan.

b) Ketersediaan audien, audien yang ada atau tersedia pada setiap bagian

waktu siaran menjadi faktor menentukan yang harus dipertimbangkan secara

cermat dalam pemiliha program dan menentukan waktu program.

Page 59: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

39

c) Kebiasaan audien, bagian program harus memiliki misi untuk

menciptkan (habit) menonton secara rutin dalam mendorong keberhasilan

suatu program.

d) Aliran audien, akan lebih mengtungkan jika stasiun bersangkutan dapat

mempertahankan audien yang sudah dimiliki untuk bersedia terus mengikuti

setiap program yang dihadirkan.

e) Keterarikan audien, audien pada mumnya tertarik pada program hiburan,

namun stasiun dapat memproduksi program yang sesuai dengan minat atau

ketertarikan audien.

f) Ketertarikan pemasang iklan, penayangan program harus dapat menarik

minat pemasang iklan dan audien agar bisa berhasil.

g) Anggaran, jumlah anggaran yang tersedia untuk produksi dan pembelian

program adalah faktor penentu yang penting dalam hal apa yang dapat

dihadirkan stasiun penyiaran.

h) Ketersediaan program, sasiun penyiaran harus memiliki stok program

(program invetory).

2.10 Posisi RRI dalam Regulasi Penyiaran Indonesia

Proses demokratisasi di Indonesia menempatkan publik sebagai pemilik

dan pengendali utama ranah penyiaran. Karena frekuensi adalah milik publik dan

sifatnya terbatas, maka penggunaannya harus sebesar-besarnya bagi kepentingan

publik. Karenanya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran

juga melahirkan Lembaga Penyiaran Publik sebagai public sphere diharapkan

menjadi format baru kehidupan publik yang dapat mengakomodasi berbagai

kepentingan publik menjadi visi bersama dalam penyelenggaraan kehidupan

publik secara terhormat dan demokratis, dalam menjalankan fungsi kultural dan

tatanan kehidupan fungsional dalam ranah publik.

Page 60: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

40

Sejak tahun 2005, RRI resmi menjadi Lembaga Penyiaran Publik,

repositioning dari Institusi Pemerintah ini juga ditandai dengan adanya komitmen

menyeluruh karyawan RRI diseluruh Indonesia, penulis turut aktif berpartisipasi

dalam melakukan diskusi-diskusi internal maupun eksternal, termasuk mengikuti

berbagai pelatihan tentang Public Service Broadcasting di dalam dan luar negeri.

RRI yang memiliki 60 stasiun penyiaran diseluruh Indonesia merupakan lembaga

penyiaran publik diantara 4 (empat) bentuk lembaga penyiaran lainnya yaitu

lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas dan lembaga penyiaran

berlangganan.

Perubahan mendasar yang dialami RRI, tentunya berimplikasi dengan

perubahan paradigma penyiaran, yang terlanjur memiliki positioning negatif

selama ini, sebagai corong pemerintah. Konsep public service pada sebuah

lembaga penyiaran publik yang menjadi positioning baru bagi produk RRI sejak

lima tahun lalu, harus menjadi tujuan strategi komunikasi produk yang dijalankan

secara komprehensif, baik internal maupun eksternal. Dengan kata lain RRI harus

perlu membangun image atau citra korporat di benak publik melalui strategi

program komunikasi produk menyeluruh dari kantor pusat hingga kantor cabang

untuk membentuk reputasi korporat. Periode pertama RRI sebagai Lembaga

Penyiaran Publik dirasakan belum secara fokus menyentuh RRI, tapi lebih pada

transformasi nilai untuk mengubah mindset internal yang sebagian besar masih

PNS di era RRI sebagai Radio Pemerintah.

Page 61: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

41

2.11 Landasan Teori

Jhon W creswell dalam bukunya yang berjudul Research Design yang

mendefinisikan teori sebagai serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil

yang saling berhubungna yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis

mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan

menentukan hubungan antara variabel dengan maksud menjelaskan fenomena

alamiah (Cresswell,2010:35)

Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemikiran

Wilbur Schramm tentang Syarat komunikasi efektif bagi sebuah pesan adalah

menarik, dapat memperoleh kebutuhan individual (personal needs) pada

komunikan, dapat memuaskan kebutuhan pesan yang disampaikan, pesan dapat

memuaskan kebutuhan emosi, pesan dapat memuaskan kebutuhan harapan yang

logis bagi penerima pesan. Isi pesan dalam strategi komunikasi sangat

menentukan efektivitas komunikasi.

Wilbur Schramm (1995) dalam Arifin (Arifin, 1994; 68-69) mengatakan

bahwa agar komunikasi yang dilancarkan dapat lebih efektif, maka pesan yang

disampaikan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat

menarik perhatian sasaran dimaksud.

2. Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju kepada pengalaman yang

sama antara sumber dan sasaran, sehingga sama-sama dapat dimengerti.

3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak sasaran dan menyarankan

beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu.

Page 62: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

42

4. Pesan harus menyarankan sesuatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi,

yang layak bagi situasi kelompok di mana sasaran berada pada saat ia

gerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.

Willbur Schramm dalam Arifin selanjutnya mengemukakan apa yang

disebut dengan availibity (mudahnya diperoleh) dan contrast (kontras).

Availalibity, berarti isi pesan itu mudah diperoleh sebab dalam persoalan yang

sama atau orang selalu memilih yang paling mudah, yaitu yang tidak terlalu

banyak meminta energi atau tenaga. Sedang contrast menunjukkan, bahwa pesan

itu, dalam hal menggunakan tanda-tanda dan medium memiliki perbedaan yang

tajam dengan keadaan sekitarnya.

Sehingga ia kelihatan atau kedengaran sangat menjolok, dan dengan

demikian mudah diperoleh. Sesuatu yang menjolok ialah karena lebih nyaring,

lebih terang, lebih besar atau merupakan gerak yang tibatiba dalam keterangan,

perubahan pada suara tiba-tiba, intensitas, irama, dan sebagainya. (Arifin,

1994:70)

2.12 Kerangka Pikir

Radio adalah media komunikasi massa elektronik bersifat auditif yang

menggunakan ranah publik (frekuensi). Radio merupakan sebagai salah satu bukti

nyata dari perkembangan teknologi komunikasi yang juga sudah menunjukkan

perannya dalam kehidupan. Acara radio sangat beragam, masing-masing lengkap

dengan visi, misi, target pendengar, format, isi siaran, gaya siaran dan bahasa

siaram, serta durasinya. Semua program di selaraskan dengan visi dan misi, target

pendengar, format musik, target iklan, serta sumber daya.

Page 63: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

43

Program radio juga disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan, atau selera

pendengar, dipadukan dengan visi-misi stasiun radio. Program radio terdiri dari

acara pemutasan lagu (music program), Obrolan atau bincang-bincang (talk-show)

dan program berita (news program). Pada penelitian ini penulis mengambil

program nyemui-nyimmah dan manjau dibingi sebagai musik program yang

didalamnya terdapat telpon dan sms teraktif dari pendengar untuk penyiar.

Kerangka pikir dalam penelitian ini akan menggambarkan alur berfikir

dalam menganalisis. Strategi Komunikasi RRI Pro 4 Bandar Lampung yang

menjadikan acara musik daerah Lampung sebagai saran pelestarian budaya (studi

deskriptif pada acara acara Nyemui Nyimah dan Manjau dibingi Pro 4 RRI

Bandar Lampung).

Peneliti mengansumsikan Pemikiran Willbur Schramm sebagai landasan

teori yang membantu penulis untuk mengansumsi dan untuk mewawancarai dan

mengobservasi informan. Maka hasil dari peneliti dapat terlihat apakah sesuai

dengan asumsi awal peneliti.

Page 64: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

44

Kerangka pikir penulis dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar No. 2.2

Sumber: Modifikasi penulis Mei Th. 2018

Lembaga Penyiaran

Radio

Program Acara Musik Daerah

Lampung (Nyemui Nyimah & Manjau

Dibingi)

Pelestarian Budaya Lampung

(Bahasa, Adat istiadat,Fasafah

hidup, Kesenian)

Komunikasi Massa

RRI PRO4

Fungsi Pelestarian

Budaya

Pemikiran Willbur

Schramm

Proses Produksi

Strategi Siaran

1. Ide/ Isi siaran

2. Format

penyiaran

3. Bahasa

4. Penyiar

Page 65: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Pada penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan

Kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada

metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada

pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata,

laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang

alami (Creswell, 2010:15). Penelitian ini juga menggunakan pendekatan deskriptif

karena penelitian ini berupaya mengungkapkan sesuatu secara apa adanya

(Sudaryanto 1993, dalam Anggraini, 2012: 132).

Berdasarkan uraian pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

penelitian deskriptif kualitatif merupakan cara atau studi untuk menggambarkan

secara akurat sifat-sifat dari fenomena sosial yang terjadi di sekitar kita. Dalam

penelitian ini, penulis bermaksud mendeskripsikan bagaimana acara musik daerah

lampung sebagai sarana pelestari budaya (studi deskriptif pada acara acara

Nyemui Nyimah dan Manjau dibingi Pro 4 RRI Bandar Lampung). Maka dari itu

penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskriptif kualitatif.

Page 66: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

46

3.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam pendekatan kualitatif merupakan fokus kajian yang

mengandung penjelasan-penjelasan mengenai dimensi-dimensi apa saja yang

menjadi pusat perhatian serta yang kelak dibahas secara mendalam dan tuntas

dengan mengunakan metode deskriptif kualitatif (Arikunto, 2002:12). Fokus

pengamatan pada penelitian ini adalah dengan menganalisis berdasarkan

Pemikiran Wilbur Schramm yaitu dengan melakukan wawancara, yang

kemudian akan mengetahui Proses produksi dan Strategi siaran program acara

Nyemui Nyimah dan Manjau Dibingi RRI Pro 4 Bandar lampung. Berikut fokus

penilitian pada penelitian penulis:

1. Proses produksi acara Nyemui Nyimah dan Manjau Dibingi.

2. Kebudayaan Daerah Lampung terdapat pada acara Nyemuinyimah dan

Manjau Debingi.

1 Budaya Daerah Lampung

Penulis menarik kesimpulan Budaya Daerah lampung Menurut KBBI dan

Selo Soemardjan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat daerah

lampung. Karya masyarakat lampung menghasilkan teknologi dan kebudayaan

kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang deperlukan oleh

masyarakat untuk menguasai alam sekitarnya. Rasa yang meliputi jiwa manusi,

mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang perlu untuk

mengatur masalah-masalah kemasyarakatan daerah lampung dalam arti yang luas.

Di dalamnya termasuk agama, ideologi, kebatinan, kesenian, dan semua

unsur yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota

Page 67: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

47

masyarakat daerah Lampung. Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan

berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakat dan yang antara lai menghasilkan

filsafat serta ilmu pengetahuan. Semua karya, ras, dan cipta ini dikuasai oleh karsa

orang-orang yang menentukan kegunaanya agar sesuai dengan kepentingan

sebagian besar atau seluruh masyarakat daerah lampung itu sendiri.

2. Acara Musik Daerah

Acara Musik Daerah pada Radio adalah program utama pada radio. acara

musik daerah ini biasanya divariasikan menjadi acara pemutaran lagu-lagu pilihan

pendengar (request), paduan lagu dan info ringan, karokean, tangga lagu (Top

Hits), Music live dan sebagainya. (Romli,2009;28)

3. Proses Produksi Acara Musik Daerah

Proses produksi acara music daerah adalah proses terhadap semua produk

pendukung siaran seperti pembuatan jingle radio, spot iklan, promo acara, bumper

dan lain sebagainya. Wibowo menjelaskan terdapan Tahapan produksi di dalam

program acara ini memiliki tiga tahapan, yaitu. Proses Pra-produksi sebagai

proses perencanaan. Perencanaan yang dimaksud disini memiliki pengertian yaitu

sejumlah persiapan yang dilakukan dalam membuat program.

Persiapan itu meliputi waktu- waktu yang dibutuhkan, yaitu berapa lama

waktu yang harus dipersiapkan atau dibutuhkan selama proses produksi acara

radio. Proses yang kedua adalah proses Produksi dimana program radio

disiarkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini meliputi pemeriksaan

kembali berupa materi yang telah dipersiapkan sebelumnya permeriksaan dari segi

Page 68: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

48

teknis, sampai proses siaran itu berlangsung. Proses yang ketiga adalah Pasca

Produksi, tahapan pasca produksi, yaitu melakukan evaluasi dan perbaikan dari

apa yang telah disiarkan di udara. Tahapan ini dilakukan setelah tahapan produksi

siaran radio selesai dilakukan. Kegiatan yang dilakukan meliputi rapat untuk

melakukan evaluasi hasil siaran, evaluasi kepada announcer dan lainnya.

(Wibowo,2009:39-44).

3.3 Jenis Data

Data pada penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan data

sekunder:

1. Data primer merupakan data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari

sumber pertamanya. Data Primer pada penelitian ini diambil dengan melakukan

Observasi terlebih dahulu untuk memahami strategi Komunikasi program acara

Nyemui Nyimah dan Manjau Dibingi RRI Pro 4 Bandar lampung yang

menjadikan acara musik daerah lampung sebagai sarana pelestarian budaya.

Dari data tersebut, peneliti akan melakukan wawancara mendalam (in depth

interview) responden penelitian kepada Manajemen Internal RRI Pro 4 Bandar

lampung serta beberapa pendengar setia program Manjau Dibingi dan Nyemui

nyimah

2. Data sekunder adalah data yang biasanya telah tersusun dalam dokumen yaitu

berupa hasil dari dokumentasi dan berdasarkan literatur-literatur yang

berhubungan dengan judul penelitianya.

Page 69: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

49

3.4 Penentuan Informan

Informan atau actor kunci dalam penelitian lapangan merupakan anggota

yang dihubungi peneliti dan yang menjelaskan atau menginformasikan tentang

lapangan. (Ahmadi,2014,92). Menurut Morse (dalam Denzin & Lincoln,1998;73)

Informan yang baik adalah informan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman

yang penelitiperlukan, memiliki kemampuan untuk merefleksikan, pandai

mengeluarkanpikiran (pandai berbicara), memiliki waktu untuk diwawancarai,

dan berkemauan untuk berpartisipasi dalam studi. (Ahmadi,2014;93)

Informan dalam penelitian ini diambil berdasarkan karakteristik informan

menurut Neuman (dalam Ahmadi,2014;93) mengetengahkan bahwa informan

yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut.

1. Informan memahami betul kultur setempat dan menyaksikan kejadian-

kejadianpenting disana.

2. Informan tinggal dan menjalani kultur setempat dan terlibat denagn kegiatan

rutin ditempat itu.

3. Informan kental dengan pengalaman kultur tersebut bukan sekedar orang baru

disana.

4. Informan harus terlibat dilapangan pada saat proses siaran.

5. Informan dapat memberikan pandangan-pandangan yang bermanfaat.

6. Informan bisa meluangkan waktu bersama peneliti.

7. Informan yang mempunyai cukup informasi, banyak waktu dan kesempatan

untuk di wawancarai dan data yang dibutuhkan terkait masalah penelitian.

Dari kriteria yang telah penulis jabarkan, maka informan dalam penelitian

ini adalah, Kepala Programa 4 RRI Bandar Lampung, Produser dan Penyiar acara

Nyemui Nyimah dan Manjau dibingi serta pendengar program nyemuinyimah dan

manjau dibingi.

Page 70: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

50

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang lengkap dan akurat serta dapat

dipertanggung jawabkan kebenaran ilmiahnya, penulis menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan antara periset-seseorang yang berharap

mendapatkan informasi- dan informan –seseorang yang diasumsikan mempunyai

informasi penting tentang suatu objek (Berger,dalam Kriyanto,2006;100)

Wawancara yang penulis lakukan adalah dengan mengajukan sejumlah

pertanyaan langsung kepada orang yang menjadi informan atau dari sumber data ,

sumber data yang dimaksud meliputi: produser, penyiar, kepala programa RRI

PRO 4 dan pendengar program manjau dibingi dan nyemui nyimah

2. Observasi

Yaitu pengumpulan data dalam penelitian ilmiah yang diperoleh dari

pengamatan yang meliputi kegiatan penyiaran acara nyemui nyimah dan manjau

dibingi, dengan menggunakan seluruh alat indra. Observasi pada penelitian ini

dilakukan dengan cara mendengarkan dan mengamati secara langsung proram

acara nyemui nyimah dan manjau dibingi.

3. Dokumentasi

Metode Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang

digunakan dalam metodelogi penelitian sosial. Pada intinya metode ini adalah

metode yang digunakan untuk menelusuri data historis (Bungin, 2007;121). Riset

di lokasi penelitian juga digunakan penulis sebagai data pendukung yang akan

Page 71: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

51

digunakan peneliti sebagai alat bantu pada tahap pembahasan pada penelitian ini

hingga tujuan penelitian sesuai dengan yang diharapkan.

Disini dokumentasi yang dilakukan adalah dengan membuat foto dari

objek yang diteliti. pada penelitian penulis menggunakan Arsip Siaran program

Acara Nyemui Nyimah dan Manjau dibingi sebagai data pendukung yang akan

digunakan peneliti sebagai alat bantu pada tahap pembahasan pada penelitian ini

hingga tujuan penelitian sesuai dengan yang diharapkan. Disini Arsip Siaran

program Acara Nyemui Nyimah dan Manjau dibingi dilakukan adalah cara

mendengarkan rekaman program acara Nyemui Nyimah dan Manjau Dibingi.

3.6 Teknik Analisa Data

Analisis data Kualitatif digunakan bila data-data yang terkumpul dalam

riset adalah data kualitatif. Data kualitatif dapat berupa kata-kata, kalimat-kalimat

atau narasi-narasi, baik yang diperoleh dari wawancara mendalam maupun

observasi (kriyanto,2006;196) Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan

dengan analisis kualitatif, yang meliputi :

1. Melakukan pengamatan terhadap Program acara Manjau Dibingi dan Nyemui

Nyimah. Pengamatan dilakukan dengan cara mendengarkan program Nyemui

Nyimah dan Manjau Dibingi

2. Pengumpulan data. Data yang diperoleh melalui In-Depth Interview

dikumpulkan dan dirangkum.

3. Reduksi data, yaitu bagian dari analisis data dengan suatu bentuk analisis yang

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan dan membuang data yang tidak

sesuai dengan fokus penelitian dan tidak diperlukan.

Page 72: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

52

4. Interpretasi data yaitu memaparkan fenomena yang ada apakah bahasa dan

konten daerah Lampung pada acara musik Nyemui Nyimah dan Manjau

Dibingi Pro 4 RRI Bandar Lampung membangn loyalitas pendengar.

5. Penarikan Kesimpulan

Dalam tahap ini peneliti mencoba membuat ringkasan, bahasa dan konten

daerah Lampung pada acara musik Nyemui Nyimah dan Manjau Dibingi Pro 4

RRI Bandar Lampung membangun loyalitas pendengar.

3.7 Teknik Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data sangat diperlukan dalam penelitian kualitatif

demi kesasihan dan keandalan serta tingkat kepercayaan data yang telah

terkumpul. Teknik keabsahan data adalah dengan menggunakan teknik

triangulasi. Hal ini merupakan salah satu pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu, (Moleong, 2006: 330).

Melalui teknik pemeriksaan ini, penulis menggunakan teknik triangulasi

sumber dan triangulasi teori, dimana data yang yang telah dikumpulkan kemudian

dikaitkan dengan teori-teori, diyakini fakta, data, dan informasi yang didapat

dapat dipertanggungjawabkan dan memenuhi persyaratan kesasihan dan

keandalan. Kemudian pemeriksaan melalui sumber dengan cara membandingkan

data hasil pengamatan dan wawancara dengan informan.

Page 73: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

BAB IV

GAMBARAN UMUM

4.1 Profil Radio Republik Indonesia Bandar Lampung

Pada tahun 1957 Myrin Kusumo dalam kapasitasnya sebagai kepala RRI

Palembang melakukan survey untuk pertama kali menjajaki kemungkinan

pendirian RRI diwilayah Karesidenan Lampung.Hal ini menggugah berbagai

kalangan masyarakat di Karesidenan Lampung untuk mewujudkan studio RRI

didaerahnya. Kemudian dengan adanya Undang-undang no. 14 tahun 1964,

Karesidenan Lampung di tingkatkan statusnya menjadi Provinsi Lampung yang

terpisah dari Sumatera Selatan. Perubahan ini mempercepat proses kelahiran RRI

Tanjungkarang, yang diawali dengan pembentukan panitia pembangunan RRI

Tanjungkarang. Panitia inilah yang membidangi kelahiran Studio Persiapan RRI

Tanjungkarang yang mengudara dengan dukungan sebuah pemancar radiofon

berkekuatan 75 Watt.1

Tepat pada 11 September 1966 HUT RRI ke 21 diserah terimakan RRI

Persiapan Tanjungkarang kepada Direktorat Radio. Kemudian sejak saat itu

berkumandang siaran RRI Tanjungkarang diudara dari lokasi Jl. Jend.Ahmad

Yani dengan dukungan pemancar GATES berkekuatan 1 Kw eks pemancar

perjuangan TRIKORA merebut Irian Barat.Keberadaan RRI Studio

1 Profil Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia 2011

Page 74: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

54

Tanjungkarang di Provinsi Lampung ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Penerangan RI no. 65/SK/M/66 tanggal 9 Juli 1966. RRI Studio

Tanjungkarang dengan perlengkapan sederhana, kantor dan studio secara darurat

dirumah kontrakan dengan antena bambu bersambung, namun RRI

Tanjungkarang dapat memenuhi hasrat masyarakat dan Pemerintah daerah

Provinsi Lampung. Saat itu struktur organisasi RRI Tanjungkarang tahun 1966

adalah :

a. Kepala Studio : A. Hamid Yusuf

b. Kepala Bagian Umum : M. Ali Hs

c. Kepala Bagian Siaran : Ramli Ilyas

d. Kepala Bagian Teknik : M. Idrus

Pada tahun 1967 RRI Tanjungkarang menerima bantuan sebuah rumah

untuk kantor dan studio yang semula diperuntukan sebagai kantor Ketua

DPRDGR Provinsi Lampung di Jl. Urip Sumoharjo 1 (Sekarang Jl. Gatot Subroto

no.26) Pahoman Bandar Lampung. Kegiatan operasional siaran berlangsung di Jl.

Ahmad Yani sampai pertengahan 1969, dan kemudian berpindah ke Jl. Gatot

Subroto no.26 Pahoman Bandar Lampung hingga saat ini. Lokasi yang merupakan

bantuan Pemerintah Daerah Tingkat I Lampung yang diserah terimakan dengan

menggunakan surat serah terima gedung RRI no. 2589/B/KEU/1/1967.

Pada tanggal 1 September 1972 pergantian Kepala Studio dari A. Hamid

Yusuf kepada Awauddin Gindo yang bertugas hingga 1 Januari 1979 dan lahirlah

bagian Pemberitaan, Pemancar Gedung Air, Pemancar di Kedaton III (Sukarame).

Pada tanggal 1 Januari 1979 pergantian dari Awaluddin Gindo kepada Drs.

Hamdan Syahbeni yang bertugas hingga 26 Januari 1987. Kemudian sebagai

Page 75: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

55

realisasi SK Menpen RI no. 100/KEP/MENPEN/79, pada tahun 1981 telah

diangkat :

a. 20 pejabat Struktural dari eselon III/a

b. 4 pejabat eselon IV/a

c. 15 pejabat eselon V/a

Operasional siaran dilaksanakan 24 jam setiap hari. Tanggal 26 Januari

1987 serah terima jabatan dari Drs. Hamdan Syahbenikepada H. Hanafie Umar

yang masa jabatanya hingga 24 Maret 1992.Kemudian dilanjutkan oleh Sutakno,

SE hingga 23 Januari 1996.Tanggal 23 Januari 1996 dilanjutkan oleh Adjusar

Tjang Abbas sampai digantikan oleh Drs. HM. Nasir Agun, MBA pada tanggal 24

Januari 1997. Saat memasuki periode ini pegawai RRI berjumlah 131 orang dan

mengalami perubahan jam siaran yang semula 24 jam/hari menjadi 19 jam/hari

sebagai upaya penghematan dan efesiensi energi listrik.

Perusahaan Jawatan RRI Cabang Muda Bandar Lampung memiliki 5 seksi

yakni seksi siaran, seksi pemberitaan, seksi teknik, seksi PPU dan seksi bagian

administrasi dan keuangan. Serah terima jabatan dari Ade Solihin kepada Drs.

Syaiful Anwar, MBA berlangsung tanggal 29 Desember 2001, pada masa ini

jumlah pegawai 127 orang. Pada tanggal 1 April 2002 diresmikan Programa 2

sebagai siaran radio untuk segmen pendengar kaula muda dengan sapaan Para

Muda, kemudian pada bulan September 2001 Programa 3 beroperasi kembali

memproduksi acara sendiri dengan 8 mata acara siaran.

RRI adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara yang

siarannya ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara. RRI sebagai Lembaga

Page 76: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

56

Penyiaran Publik yang independen, netral dan tidak komersial yang berfungsi

memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol

sosial, serta menjaga citra positif bangsa di dunia internasional.2

Setelah dikeluarkan rancangan Undang-undang Penyiaran tahun 2001 dan

disyahkan UU Penyiaran no.32 tahun 2002 pada pasal 14 sebagai Lembaga

Penyiaran Publik berbentuk Badan Hukum yang didirikan oleh Negara yang

bersifat Independen, Netral. Dengan dikeluarkannya UU Penyiaran tahun 2002

pasal 14 RRI Bandar Lampung menjadi Lembaga Penyiaran Publik, yang saat ini

telah memiliki 4 pemancar diantaranya :

1. Programa 1

Programa Daerah (PRO 1) sebagai siaran Pusat Pemberdayaan Masyarakat

yang melayani segmen masyarakat yang luas sampai pedesaan, mengudara

dengan frekuensi FM 90.9 Mhz, dan AM 1035 Khz. Programa 1 memiliki

jangkauan dibeberapa lokasi diantaranya :

a. Liwa : FM 99,4 Mhz (100 watt)

b. Wonosobo : FM 97 Mhz (100 watt)

c. Padang Cermin : FM 93,8 Mhz (100 watt)

d. Simpang Pematang : FM 102,2 Mhz (100 watt)

e. Ketapang : FM 93,8 Mhz (100 watt)

f. Bakuheni : FM 93 Mhz (100 watt)

2 Profil Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia 2014

Page 77: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

57

2. Programa 2

Programa Kota (PRO 2) sebagai siaran Pusat Kreativitas Anak Muda yang

melayani masyarakat muda di perkotaan, mengudara dengan frekuensi FM

92,5 Mhz (5 KW)

3. Programa 3

Programa III (PRO 3) merupakan siaran dari Jakarta sebagai siaran Jaringan

Berita Nasional yang menyajikan berita dan informasi (News Channel) selama

24 jam yang dipancarluaskan/ direlay oleh Setiap Stasiun RRI daerah kepada

masyarakat luas di Seluruh Wilayah Indonesia, mengudara dengan frekuensi

FM 87,7 Mhz (5 KW).

4. Programa 4

Programa IV (PRO 4) merupakan Programa 4 adalah saluran siaran (channel)

termuda di lingkungan LPP RRI. Programa yang baru ada di kota-kota besar

ini diharapkan mampu mengejar ketertinggalan dengan programa 1, 2 dan 3

dalam disain programa, popularitas dan akseptabilitas di lingkungan

pendengarnya.

4.2 Visi dan Misi LPP RRI Bandar Lampung

VISI : Terwujudnya RRI sebagai lembaga penyiaran public yang terpercaya dan

mendunia3

MISI :

1. Memenuhi hak warga Negara memperoleh berita dan informasi yang objektif

dan akurat.

3 Profil Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia 2014

Page 78: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

58

2. Memenuhi hak warga Negara memperoleh siaran yang mencerdaskan,

mencerahkan dan memberdayakan serta berpihak kepada kelompok rentan

dan disable.

3. Menyelenggarakan siaran yang menjamin kebinekaan dan identitas nasional.

4. Menyelenggarakan siaran hiburan yang sehat

5. Meningkatkan pelayanan dan jangkauan siaran yang mudah dia akses

masyarakat di daerah perbatasan, terpencil, terluar dan pesisir

6. Memperkuat siaran luar negeri untuk mempromosikan Indonesia berserta

ideologi pancasila dan menghadirkan dunia ke Indonesia sesuai dengan

politik luar negeri.

7. Mengoptimalkan teknologi penyiaran untuk mendukung terselenggaranya

siaran RRI yang mampu menjangkau seluruh wilayah NKRI dan dapat

diakses oleh masyarakat dunia.

8. Meningkatkan kualitas tata kelola LPP RRI sesuai dengan perinsip good

public government.

9. Mengembangkan SDM professional.

10. Mengembangkan strategi komunikasi dan promosi.

11. Mengoptimalkan potensi yang dimiliki RRI sebagai sumber pendapatan

sesuai aturan perundangan yang berlaku.

4.3. Peranan RRI

a. Peran dalam Pemberdayaan Masyarakat

RRI menyelenggarakan siaran pemberdayaan masyarakat di semua lapisan

masyarakat melalui siaran pedesaan, nelayan, wanita, anak-anak, siaran

lingkungan hidup, kewirausahaan, teknologi tepat guna, kerajinan, perdangangan,

pertanian koperasi, industry kecil dll.4

b. Peran RRI sebagai Pelestarian Budaya Bangsa

4 Profil Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia 2014

Page 79: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

59

Seluruh RRI wajib menyelenggarakan siaran seni dan budaya daerah seluruh

Indonesia secara konsiten dan tidak pernah berhenti seperti siaran ketoprak,

wayang orang, wayang golek madihin, dan budaya minang lainnya, budaya bugis,

dan budaya daerah-daerah lainnya.

c. Peran RRI Sebagai Pelestarian Lingkungan

RRI menyelenggarakan siaran Green Radio untuk penanaman kembali dan Re

Use, Reduce dan Recycling dengan berbagai format dan variasi bentuk acara.

d. Peran RRI Sebagai Media Pendidikan

RRI melenggarakan siaran pendidikan dari taman kanak-kanak sampai

mashasiswa. RRI menyelenggarakan pekan kreatif dengan mengadakan lomba

kreatif remaja seperti lomba cipta lagu, lomba cipta design, lomba IT, lomba band

Indie, Bintang radio, pecan tiwalatil alquran,. Disamping itu menyelenggarakan

siaran pendidikan social, masyarakat seperti siaran wanita, siaran pedesaan, siaran

KB dan lain-lain.

e. Peran RRI Sebagai Media Diplomasi

RRI menyelenggarakan siaran radio diplomasi melalui siaran luar negeri untuk

membangun citra positif bangsa didunia internasional berkerjasama dengan

kedutaan dan radio luar negeri dengan siaran yang bersifat reciplocal,

berkerjasama siaran dengan ABC, NHK, RTM, RTB, KBS, RTH, SR, BBC,

Radio Jeddah, Radio Turki, RCI,DW, dll.

F. Peran RRI Sebagai Media Terdepan Tanggap Bencana

Page 80: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

60

RRI menyelenggarakan siaran langsung dari tenda darurat melalui radio Based

Disaster Management setiap ada bencana dalam waktu tidak lebih dai 24 jam.

RRI harus sudah melaporkan, kemudian diikuti program pelipur lara korban

bencana dan trauma healing dengan mendirikan studio darurat.

G. Peran RRI Dalam Menghubungkan Tenaga Kerja Diluar negeri

RRI menyelenggarakan siaran rutin dan terkoneksi dengan 7 negara yaitu

Hongkong, Malaysia, Brunei Darusalam, Jepang, Taiwan, Korea dan Arab Saudi

untuk mendekatkan TKI dengan kampong halaman. Pendengar RRI di luar negeri

khususnya TKI berjumlah puluhan ribu orang yang mendengar melalui audio

Streaming. Dalam rangka mewujudkan peran second track diplomacy

menyelenggarakan acara Diplomatic Forum. Untuk memberikan pelayanan

kepada masyarakat Indonesia diluar negeri khususnya tenaga kerja Indonesia

antara lain diselenggarakan acara bilik sastra yang diperlombakan dan 2

pemenang dihadirkan oleh SLN untuk menghadiri acara-acara kenegaraan 17

agustus di istana Negara dan siding DPR dan DPD di senayan.

H. Peran RRI sebagai Media Hiburan

RRI menyelenggarakan siaran hiburan berupa siaran music dan kata, pagelaran

music clasik yaitu orkes symphony Jakarta an orkes symphony yang dimiliki RRI

daerah. Pagelaran kesenian dan budaya,lawak, Quis dll.

Page 81: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

61

4.4 Programa 4 RRI Bandar Lampung

4.4.1 Latar Belakang

Programa 4 adalah saluran siaran (channel) termuda di lingkungan LPP

RRI. Programa yang baru ada di kota-kota besar ini diharapkan mampu mengejar

ketertinggalan dengan programa 1, 2 dan 3 dalam disain programa, popularitas

dan akseptabilitas di lingkungan pendengarnya. Programa 4 adalah saluran budaya

nusantara dan pendidikan karakter berbasis budaya yang disiarkan di 14 stasiun

RRI daerah tipe B, berjaringan dengan seluruh stasiun tipe C, menerapkan prinsip

produksi siaran lokal dan berjaringan. Siaran lokal menempati mayoritas konten

produksi sedangkan siaran berjaringan menjadi landmark pertautan antardaerah

dalam melestarikan dan mempromosikan budaya sehingga dapat diapresiasi oleh

publik se-Indonesia.

Programa 4 RRI Bandar lampung berdiri di Launcing pada 11 September

2015 bertepatan pada Hari Radio dimana RRI Bandar lampung menjadi Stasiun

Penyiaran Tipe B. Stasiun Penyiaran Tipe B disamping menyelenggarakan

programa 1 dan 2 serta memancarkan terusan programa 3, juga harus

menyelenggarakan programa 4 yang menyajikan secara khusus siaran pendidikan

dan kebudayaan dengan orientasi konten lokal. Dan pada tanggal 7 Januari 2016

RRI programa 4 Bandar lampung mulai mengudara.

Programa 4 adalah pelestarian dan pembangunan karakter bangsa. Pro 4

didesain untuk membangun karakter bangsa dengan cara menyiarkan acara-acara

yang memberikan pencerahan, mendidik, atau menanamkan nilai-nilai luhur, nilai

Page 82: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

62

universal, semangat kemandirian, kerja keras, disiplin, melayani kepentingan

public, tanggung jawab, jujur, adil dan teguh. 5

4.4.2. Profil Programa 4 Bandar lampung

Siaran programa 4 RRI Bandar lampung adalah saluran budaya. Oleh

karena itu, keselurahan program siaran kebudayaan menjadi tema pokok yang

disiarkan kedalam beragam format siaran. Komposisi siaran programa 4 Bandar

lampung adalah sebagai berikut.

1. Berita dan informasi (10%)

2. Pendidikan (35%)

3. Hiburan (50%)

4. Iklan layanan masyarakat/penunjang (5%)

4.4.3 Positioning

Positioning Pro 4 sebagai radio budaya, yakni radio yang keseluruhan

program siarannya bermuatan budaya, baik siaran dalam bentuk siaran

pendidikan, berita dan informasi, iklan layanan masyarakat ataupun siaran

lainnya. Baik siaran itu dalam format feature, filler, sandiwara radio, dialog,

ataupun siaran dokumenter haruslah menjadikan budaya sebagai tema utama

siaran.

4.4.4 Tagline Pro 4 RRI Bandar lampung

Pada awal berdirinya Programa 4 RRI Bandar lampung mengusung tagline

“Pendidikan dan Budaya” tetapi pada Januari 2018 tagline Programa 4 RRI

5 Profil Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia 2014

Page 83: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

63

Bandar lampung berubah menjadi “Ensiklopedi Budaya Keindonesiaan” yang

berarti bahwa program siaran budaya yang disiarkan oleh pro 4 harus

mempunyai sangkut-pautnya dengan Indonesia. Siaran pro 4 mencerminkan

praktik dan pengetahuan mengenai budaya yang terkait erat dengan Indonesia,

yang disiarkan berdasarkan pada topik-topik atau-unsur-unsur budaya tertentu.

Dengan menjadikan pro 4 sebagai ensiklopedi diharapkan para pendengar di

daerah dan seluruh Indonesia bukan hanya mendapatkan siaran hiburan budaya,

tapi sekaligus sebagai sumber belajar terhadap kebudayaan Indonesia

4.4.5 Format Siaran

Format siaran Pro 4 dapat berupa format-format siaran Feature, majalah

udara, dan sebagainya. Keseluruhan format siaran harus berada dibawah

koordinasi dan supervise pusat.

4.4.6 Sapaan Pendengar

Pada awal berdirinya Programa 4 RRI Bandar lampung memiliki sapaan

“Minak Puaghi Seunyinnyi” karena pihak pusat menyerahkan sepenuhnya kepada

masing-masing penyelenggara Pro 4 utuk membuat sapaan khas daerahnya

masing-masing tetapi, pada Januari 2017 Direktorat Program dan produksi LPP

RRI Nasional membuat regulasi pola penyiaran baru. Sapaan Pendengar Pro 4

RRI Bandar lampung menjadi “sahabat Budaya”

4.5 Program Acara Nyemui Nyimah

Program acara Nyemui nyimah pertama kali mengudara pada tahun 2000

dimana program ini masih bernama “Pilpen Lampung” dibawah asuhan Programa

Page 84: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

64

2 RRI Bandar lampung. Lalu, setelah programa 2 memiliki identitas untuk anak-

anak muda program acara Pilpen lampung pindah ke programa satu dan berubah

nama menjadi Nyemui-Nyimah dan pada januari 2016 program Nyemuinyimah

berpindah ke programa 4 RRI Bandar lampung. 6

Program ini merupakan salah satu program Unggulan pro 4 RRI Bandar

lampung yang jadwal siarnya Setiap hari pada pukul 10.00-12.00 WIB. Tetapi

terhitung pada januari 2017 terdapat pengurangan durasi program nyemui-nyimah

selama 60 menit. Jadi, jadwal siar program ini menjadi pukul 11.00-12.00 WIB.

Pada awalnya Program Nyemui nyimah merupakan gabungan dari acara

pemutaran lagu (music program), Obrolan atau bincang-bincang (talk-show) dan

program berita (news program). Tetapi karena adanya pola siaran baru yang di

tetapkan oleh Direktorat Program dan Produksi LPP RRI pusat format siaran

program acara nyemui-nyimah menjadi acara pemutaran lagu (music program),

Obrolan atau bincang-bincang (talk-show) dengan mengangkat suatu tema tentang

kebudayaan lokal.

Bahasa yang di gunakan dalam program acara Nyemui-nyimah adalah

bahasa lampung dan musik yang di putar juga merupakan musik Kontemporer

contohnya musik Keroncong, pop, dangdut, atau remix berbahasa Lampung.

Dalam Acara ini baik penyiar dan pendengar aktif berinteraksi dalam bahasa

lampung untuk membahas suatu tema yang telah ditentukan oleh penyiar yang

bertujuan untuk melestarikan budaya daerah lampung.

6 Hasil Wawancara Dengan Penyiar RRI Pro 4 Ridwan Zen (Bang Edo Permana) 29 Januari 2018

Page 85: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

65

4.6 Program Acara Manjau Dibingi

Program acara Manjau Dibingi pertama kali mengudara pada tahun 1976

dimana program ini masih dibawah asuhan RRI Bandar lampung. Program ini

dibuat agar bisa menyentuh seluruh masyarakat khususnya yang berarda di desa

melalui musik daerah yang diputar. karena melalui musik orang-orang rantaukan

akan teringat akan kampung halaman dan identitas diri sebagai putra-putri daerah

lampung, Program ini diharapkan bisa sedikit mengobati rindu akan kampung

halaman melalui lagu-lagu yang diputar, karena pengasuh acara percaya musik

merupakan panggilan hati nurani. 7

Program ini mencapai rating teringgi hingga pertengahan tahun 1980

dikarnakan RRI Bandar lampung masih menjadi radio tunggal yang disiarkan di

provinsi lampung. Interaksi yang dilakukan oleh pendengar dan penyiarpun masih

menggunakan surat, surat yang berdatangan dari seluruh pelosok daerah. Hingga

pada tahun 1990 masuklah radio-radio swasta kelampung. Pada Januari 2016

program Manjau debingi berpindah ke programa 4 RRI Bandar lampung.

Kata Manjau Dibingi sendiri memiliki arti “Bertamu Dimalam Hari”

dalam bahasa lampung. Program acara Manjau Dibingi merupakan salah satu

program acara Unggulan pro4 RRI Bandar lampung yang jadwal siarnya Setiap

hari pada pukul 20.00 - 23.00 tetapi terhitung pada januari 2017 terdapat

pengurangan durasi dan jadwal siarnya menjadi Senin, Rabu Minggu pada pukul

21.00-22.00 WIB.

7 Hasil Wawancara Dengan Penyiar RRI Pro 4 Ridwan Zen (Bang Edo Permana) 29 Januari 2018

Page 86: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

66

Program Manjau dibingi merupakan gabungan dari acara pemutaran lagu

(music program), Obrolan atau bincang-bincang (talk-show). Bahasa yang di

gunakan dalam program acara ini adalah bahasa lampung dan musik yang di putar

juga merupakan musik klasik gitar tunggal berbahasa Lampung.8

8 Hasil Wawancara Dengan Penyiar RRI Pro 4 Ridwan Zen (Bang Edo Permana) 29 Januari 2018

Page 87: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

108

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dalam penelitian ini, yang menjadi fokus penelitian adalah Bagaimana

proses produksi acara Nyemui Nyimah dan Manjau dibingi RRI Programa 4

Bandar Lampung sebagai sarana pelestarian budaya Lampung Peneliti

menggunakan pemikiran Wilbur Schamm tentang penyampaian pesan maka

peneliti menyimpulkan sebagai berikut.

Proses produksi dalam program acara nyemuinyimah dan manjau dibingi

dibagi menjadi tiga bagian yaitu proses pra produksi dimana produser merangkap

penyiar menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan seperti tema, lagu yang akan

diputar, Iklan Layana Mayarakat, serta filler yang akan diputar setelah proses pra

produksi selesai, langsung mesauki proses produksi yaitu siaran langsung yang

dipandu oleh penyiar dalam proses ini penyiar menggunakan telpon interaktif,

sms interaktif juga media sosial interaktif guna melakukan komunikasi dengan

pendengar, lalu proses yang terakhir adalah proses pasca produksi yaitu proses

evaluasi yang dilaksanakan bias secara langsung jika penyiar melakukan kesalaha,

mingguan serta bulanan.

Pada Proses Pelestarian Budaya Secara khusus proses pelestarian budaya

Lampung pada acara Nyemui Nyimah dan Manjau Dibingi dilakukan dengan cara

mengangkat tema-tema tentang kebudayaan yang menjadi sarana pelastari budaya

Lampung. Dari hasil wawancara yang di lakukan disimpulkan bahwa ke empat

Page 88: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

109

informan menggunakan strategi yang sama yakni dengan mengankat tema-tema

kekinian daerah Lampung, dengan secara aktif menggunakan Bahasa Lampung

dengan proporsi seimbang untuk kedua dialeknya (saibatin dan pepadun).

Keseimbangan penggunaan kedua Bahasa Lampung tersebut dapat di lihat

pada proses pra-produksi dimana, penyiar di wajibkan untuk dapat menggunakan

Bahasa Lampung Saibatin dan Bahasa Lampung Pepadun dalam acara Nyemui

Nyimah dan Manjau Dibingi.

Acara Nyemui Nyimah dan Manjau Dibingi pula melestarikan penggunaan

Bahasa daerah Lampung dengan interaksi langsung antara penyiar dan pendengar

dalam pembahasan tema-tema daerah yang telah disiapkan sebelumnya. Selain

tema-tema kedaerahaan, acara Nyemui Nyimah dan Manjau Dibingi juga menjadi

jembatan dalam pelestarian Bahasa daerah dengan cara berkirim sapa antar para

pendengar. Proses interaktif ini dilakukan via telepon ketika penyiar telah

mempersilahkan para pendengar untuk berkirim sapa antar satu dan yang lainnya.

Secara langsung interaksi antara penyiar dan pendengar, juga para pendengar yang

ikut serta dalam berkirim salam menjadi suatu proses pelestari Budaya Lampung.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian peneliti memiliki beberapa saran, antara lain:

1. Untuk dapat menjadikan sarana pelestari budaya sangat diharpakan pihak RRI

Programa4 Bandar lampung menambah durasi siaran serta memperbanyak

durasi telpon interaktif bersama pendengar.

2. Diharapkan pihak RRI Programa4 memperdalam kajian tentang kebudayaan,

tidak hanya melalui kesenian Lisan juga tentang adat istiadat yang ada, lebih

Page 89: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

110

fokus terhadap diskusi antara penyiar dan pendengar tentang adat-istiadat

yang ada di daerah lampung atau mengundang pemuka adat untuk

mengadakan diskusi tentang kebudayaan lampung.

3. Diharapkan Pihak RRI Programa4 Menambah Penyiar yang ada pada

program manjau dibingi.

4. Diharapkan pihak RRI Menambah Pengasuh acara, membedakan antara

Produser acara dan Penyiar acara agar konten kebudayan lampung dapat di

perdalam pembahasannya.

5. Demi penyempurnaan penelitian ini, apabila nantinya ada yang ingin

melanjutkan bahasan mengenai produksi acara Nyemui Nyimah dan Manjau

dibingi RRI Programa 4 Bandar Lampung sebagai sarana pelestarian budaya

Lampung nampaknya akan lebih menarik dan berguna untuk mengkaji lebih

dalam tentang loyalitas pendengar.

Page 90: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT Rineka Cipta

Bungin, Burhan. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media

Data Kemahasiswaan FISIP Universitas Lampung

Effendi, Onong Uchjana, 2003 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung, PT

Remaja Rosda Karya

Hasan Asy’ari Oramahi 2012, Jurnalistik Radio: Kiat Menulis Berita Radio

Jakarta: Penerbit Erlangga

Jhon W. Cresswell. 2010 Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,

dan Mixed Yogyakata : Pustaka Pelajar

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana,

Prenada Media Group

Liliweri, Alo. 1991 Memahami Peran Komunkasi Masa dalam Masyarakat.

Bandung : PT. Citra Aditya Bakti

Masduki, 2005 Menjadi Broadcaster Profesional Cet ke2 Yogyakarta: Pustaka

Populer LKIS

McQuail, Denis. 2011. McQuail’s Mass Communication Theory, diterjemahkan

oleh Putri Iva Izzati, Teori Komunikasi Massa McQuail. Jakarta: Salemba

Humanika.

Morrissan. (2008). Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio &

Televisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Morrisan, Teori Komunikasi (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), hlm. 169-170

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Paxson, Peyton. (2010). Mass Communications and Media Studies: An

Introduction. New York: Continuum

Riswandi, 2009 Dasar-Dasar Penyiaran, Yogyakarta , Graha Ilmu,

Page 91: ACARA MUSIK DAERAH LAMPUNG SEBAGAI SARANA PELESTARI …digilib.unila.ac.id/56188/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · siaran program acara Nyemui-nyimah dan Manjau Dibingi, dan Memperdalam

Soemirat. 2008. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Undang-Undang Reepbublik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentang

Penyiaran

Skripsi dan Jurnal

Ardiansyah Nasution, 2011 Strategi radio prambos dalam upaya

mempertahankan pendengar siaran puttuss sama nataya di prambos

Yogyakarta Universitas Islam negeri sunan kalijaga Yogyakarta

Elisabeth Christiyanti dan Widodo muktiyo, 2012 RRI dan Media Pelestarian

budaya (Studi deskriptif Kualitatif Strategi Humas Radio Republik

Indonesia Surakarta dalam membangun Citra RRI Sura karta sebagai

Media Pelestari Budaya Jawa di Surakarta)

Iretta Alfazriani, 2011, Pengaruh Kepuasan Pendengar terhadap Loyalitas

Pendengar, Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Reski Kurniasari R. 2015. Studi Kasus Loyalitas Pendengar Radio Madama dan

Gamasi Dikota Makasar Universitas Hasanuddin tahun 2015

Internet

Lewis, 2009: http://www.ethnologue.com/show_country.asp?name=ID Diakses pada 31Maret 2015 pukul 02.30

http://www.voaindonesia.com/articleprintview/98538.html Diakses pada 31 Maret2015 pukul 02.00

https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/article/view/59 Diakses pada 8November 2015 pukul 19.00

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/41395 Diakses pada 8 November2015 pukul 19.00

ibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc Diakses pada 13November 2015 pukul 15.00

http://adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/638/gdlhub-gdl Diakses pada 13November2015 pukul 15.00