ACARA II MOZAIK FOTO UDARA ( edit ).docx

download ACARA II MOZAIK FOTO UDARA ( edit ).docx

of 15

Transcript of ACARA II MOZAIK FOTO UDARA ( edit ).docx

  • 7/22/2019 ACARA II MOZAIK FOTO UDARA ( edit ).docx

    1/15

    LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH

    ACARA 2

    Mozaik Foto Udara dan Pengamatan Sterioskop

    Oleh :

    Muhamad Nurdinansa [120722420614]

    FAKULTAS ILMU SOSIAL

    ILMU GEOGRAFI

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    Februari 2013

  • 7/22/2019 ACARA II MOZAIK FOTO UDARA ( edit ).docx

    2/15

  • 7/22/2019 ACARA II MOZAIK FOTO UDARA ( edit ).docx

    3/15

    daerah yang dikaji atau daerah penelitian secara utuh. Mozaik dibedakan

    menjadi tiga yaitu mosaik terkontrol, mosaik setengah terkontrol dan mosaik

    tak terkontrol.

    B. TUJUAN

    1. Mahasiswa mampu memahami konsep mozaik foto udara/citra2. Mahasiswa mampu melakukan mozaik foto udara dari berbagai jenis foto dan

    skala.

    3. Mahasiswa mampu menghitung dan mencari skala foto udara4. Mahasiswa mampu melakukan pengamatan secara sterioskop5. Mahasiswa mampu melakukan mozaik foto digital menggunakan softwareC. ALAT DAN BAHAN

    Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum kali ini antara lain:

    1. Foto Udara Hardcopy dan Digital yang berurutan

    2. Software ArcGIS

    3. Software ENVI

    4. Software Adobe Photoshop CS4

    5. Kertas folio

    6. Peta Dasar Digital

    7. Alat Tulis

    D. DASAR TEORI

    1. MOZAIK FOTO UDARA

    Foto udara merupakan salah satu citra foto yang umumnya diambilmenggunakan wahana pesawat terbang. Bentuk wahana lain yang dapat

    digunakan sebagai bahan foto udara adalah balon udara, pesawat ulang-alik,

    satelit, paralayang dan berbagai wahana lainnya. Dalam teknis perekaman foto

    udara telah dipertimbangkan beberapa hal yaitu:

    1. Bentuk wilayah, bentuk wilayah ini akan menentukan biaya pemotretan.Semakin luas suatu wilayah jelas biaya yang dikeluarkan akan semakin

    mahal, karena biaya untuk operasional juga semakin besar

  • 7/22/2019 ACARA II MOZAIK FOTO UDARA ( edit ).docx

    4/15

  • 7/22/2019 ACARA II MOZAIK FOTO UDARA ( edit ).docx

    5/15

    Gambar 1. Contoh hasil overlap dan sitelap pada kegiatan pemotretan udara

    Gambar 2. Gap akibat perubahan topografi ketika menggunakan tampalan kecil

    4. Gangguan perekaman, gangguan ini dapat berupa Drift dan Crab. Drifadalah perpindahan atau pergeseran lateral pesawat udara dari garis

    terbang yang direncanakan, yang disebabkan oleh gerakan angin,

    kesalahan navigasi atau penyebab-penyabab yang lain. Hasilnya dapat

    berupa suatu celah (gab) sebagaimana gambar 2 diantara foto udara yang

    berdekatan. Crab merupakan keadaan yang disebabkan kegagalan

    mengorientasikan kamera sehubungan dengan garis terbang yang

    direncanakan. Pada fotografi udara vertical hal tersebut ditunjukkan oleh

    tipe-tipe foto yang tidak sejajar dengan garis basis (lintas terbang antara

    pusat-pusat foto). Karena alasan ini lokasi garis terbang yang sebenarnya

    dan pusat foto mungkin sedikit berbeda daripada lokasi yang

    direncanakan.

  • 7/22/2019 ACARA II MOZAIK FOTO UDARA ( edit ).docx

    6/15

    Gambar 3. Kesalahan akibat drift

    Gambar 4. Kesalahan akibat Crab

    Variasi skala

    Rotasi terhadapsumbu Z

    Rotasi terhadapsumbuX

    Rotasite rhadapsumbuY Rotasiterhadap

    sumbu X& Y

    Rotasi terhadap

    sumbuX,Y&Z

    Rotasi terhadapsumbu X,Y,Zdan skala

    kappa

    phi

    omegax

    y

    z

    x

    y

    x

    y

    z

    x

    y

    z

  • 7/22/2019 ACARA II MOZAIK FOTO UDARA ( edit ).docx

    7/15

    2. PANDANGAN STEREOSKOPIS

    Untuk mendapatkan informasi baik kualitatif maupun kuantitatif dari

    potret udara, interpretasi visual secara stereoskopis merupakan suatu proses yang

    memegang peranan yang sangat penting. Interpretasi yang dilakukan secara

    stereoskopis akan memberikan hasil yang lebih detail karena adanya kesan

    keruangan. Sebagaimana diketahui, stereoskopis adalah fenomena alamiah yang

    mencakup prinsip-prinsip mekanis dan psikologis. Dengan pandangan

    stereoskopis, suatu benda akan dilihat dari sudut-sudut pandang yang berbeda

    (sudut-sudut paralaks). Pada potret udara, sudut paralaks dan beda sudut paralaks

    dinyatakan dengan paralaks absobut dan paralaks relatif (beda paralaks). Kesan

    keruangan terjadi karena adanya perbedaan sudut-sudut paralaks yang dikenal

    dengan beda paralaks. Secara teknis, untuk mendapatkan stereoskopis yang baik

    dan benar, potret udara harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut

    (Jaya, 1986; Paine, 1981): Skala potret yang berpasangan relatif sama; Adanya

    pertampalan (overlap) khususnya pertampalan ke belakang (end lap) dengan

    pasangan stereoskopisnya; Orientasi potret harus benar, dimana arah eye base,

    stereoscopic base dan photo base harus sejajar antara satu dengan lainnya. Dengan

    kata lain sumbu stereoskopis sejajar dengan jalur terbang pesawat pada waktu

    pemotretan.

    E. LANGKAH KERJA

    1. Mozaik Foto Udara secara manual

    1) Ambilah foto udara2) Urutkanlah foto udara tersebut sesuai dengan nomor dan jalur terbang3)

    Catatlah nomor foto yang telah berurutan

    4) Ambilah satu pasang foto udara yang berurutan5) Ambilah sterioskop cermin dan pasanglah pada posisi pengamatan6) Letakan foto udara tersebut di bawah sterioskop cermin7) Amatilah foto udara tersebut dari atas sterioskop sesuai dari tempat yang

    telah disediakan

    8) Geserlah foto udara tersebut sampai ketemu pandangan 3D

  • 7/22/2019 ACARA II MOZAIK FOTO UDARA ( edit ).docx

    8/15

    9) Setelah ketemu pandangan 3D, kuncilah posisi foto dengan menggunakanisolasi pada tepi foto.

    10)Tampalkan plastic transparan dan isolasilah tepinya supaya tidak bergeser11)Ambilah spidol transparan dan lakukanlah deliniasi objek

    2. Mozaik Foto Udara Secara Digital

    Untuk melakukan mozaik foto udara pada citra satelit banya software yang

    dapat digunakan misalnya ENVI, ARCGIS, PHOTOSHOP, Panorama, ER-

    MAPPER, ERDAS dan berbagai software lainnya. Untuk melakukan mozaik

    secara digital ada beberapa hal yang harus dipahami yaitu: 1) Jalur terbang

    pesawat dan nomor foto, 2) cara kerja software yang digunakan misalnya ENVI,

    ERDAS, ARCGIS, ER-MAPPER menggunakan sistem koordinat sebaik titik

    ikatnya, jika data foto yang akan dimozaik tidak diketahui titik ikatnya kesan foto

    yang ditampilkan oleh software tersebut pada posisi yang sama. Berbeda cara

    mozaik yang menggunakan software Photoshop. Pada program ini foto dimozaik

    lebih dahulu baru dilakukan koreksi geometric. Dalam prakrikum ini mozaik

    dilakukan dengan software Photosop, sedangkan untuk aplikasi mozaik dengan

    software aplikasi citra/foto udara dilakukan pada saat melakukan

    koreksigeometrik citra/foto udara. Adapun langkahnya sebagai berikut:

    1) Bukalah aplikasi software photosop2) Bukalah foto udara yang overlap dari menu fileOpentelusuri folder

    penyimpananselect foto tersebutOke.

  • 7/22/2019 ACARA II MOZAIK FOTO UDARA ( edit ).docx

    9/15

    3) Setelah foto udara tampil, klick menu File select Automatepilihphotomerge

    4) sehingga muncul kotak dialog Photomerge, pada kotak dialog tersebutselect kotak foto dengan cara klick kemudian klick Oke.

  • 7/22/2019 ACARA II MOZAIK FOTO UDARA ( edit ).docx

    10/15

    5) Selanjutnya proses merger berjalan, jika foto udara anda dapat dibaca olehsoftware dengan baik maka semua foto akan menjadi satu, namun jika foto

    tersebut tidak dapat dibaca foto yang tidak dapat dibaca akan disendirikan

    secara otomatis.

    F. HASIL PRAKTIKUM

    Dari praktikum penginderaan jauh mengenai Pengenalan Mozaik Foto

    Udara dan Pengamatan Sterioskop diperoleh data sebagai berikut :

    1. Klick Area Ini

    2. Klick Oke

  • 7/22/2019 ACARA II MOZAIK FOTO UDARA ( edit ).docx

    11/15

    1. Mozaik Foto Udara Secara ManualPenyusunan foto udara dengan nomor seri 0724-0725 bagian bawah. Dari

    pengamatan menggunakan sterioskop diperoleh bedaparalaks sebesar :

    C 27,6 cm

    A 27,5 cm

    Untuk menemukan panjangx dapat dicari dengan rumus phytagoras.

    Dik : A = 27,5 cm

    C = 27,6 cm

    Dit : B............?

    Jawab :

    b = c - a

    = (27,6) - (27,5)

    = 761,76 - 756,25

    b = 5,51

    = 2, 34 cm

    Luas daerah pertampalan foto udara nomor seri 07240728 dapat di

    hitung dengan rumus :

    Berikut hasil perhitungan prosentase pertampalan foto udara nomor seri

    0724 - 0728

    No No seri Pertampalan Prosentase

    1 07240725 16,5/23 x 100% 71,73%

    2 07250726 14,7/23 x 100% 63,91%

    3 07260727 13,6/23 x 100% 59,13%

    4 07270728 14 / 23 x 100% 60,86%

    Bx

    FU serix-y = X/xx 100%

  • 7/22/2019 ACARA II MOZAIK FOTO UDARA ( edit ).docx

    12/15

    2. Mozaik Foto Udara Secara DigitalDalam melakukan mozaik 4 foto digital menggunakan software Adobe

    Photoshop CS4 didapatkan hasil sebagai berikut :

    Dari proses merger 4 foto udara diketahui 3 foto berhasil digabungkan dan

    terdapat 1 foto yang tidak dapat bergabung.

    G. PEMBAHASAN

    1. Mozaik Foto Udara Secara ManualMozaik foto udara secara manual dilakukan dengan mengurutkan nomor

    seri foto udara dan disusun secara manual dengan mengandalkan kemampuan

    visual mata secara berurutan serta menumpang tindihkan kenampakan yang sama

    pada foto-foto yang bertampalan (overlap). Menyusun mozaik secara manual inidilakukan sekedar untuk memperoleh gambaran umum wilayah yang dikaji.

    Dalam penyusunan foto udara ini setiap foto udara yang disusun maupun

    ditumpang tindih memiliki skala foto yang sama, nomor seri yang berurutan dan

    merupakan daerah pertampalan.

    Gambar1. Skema susunan mozaik foto udara secara manual

    Dari penyusunan mozaik secara manual ini ditemukan susunan foto udara

    yang saling tumpang tindih memiliki susunan tidak lurus/agak bergeser ke atas

    atau kebawah yang mengindikasikan dalam pemotretan pesawat mengalami

    gangguan sehingga hasil pemotretan tidak bisa lurus. Penyimpangan tersebut

    dikenal dengan Drif dan Crab. Drif adalah perpindahan atau pergeseran lateral

    pesawat udara dari garis terbang yang direncanakan, yang disebabkan oleh

    gerakan angin, kesalahan navigasi atau penyebab-penyabab yang lain. Hasilnya

    dapat berupa suatu celah (gab) diantara foto udara yang berdekatan. Crab

    merupakan keadaan yang disebabkan kegagalan mengorientasikan kamera

    sehubungan dengan garis terbang yang direncanakan. Namun jika diamati dari

  • 7/22/2019 ACARA II MOZAIK FOTO UDARA ( edit ).docx

    13/15

    susunan mozaik foto udara nomor seri 0724-0728, kebanyakan gangguan

    disebabkan oleh Drif.

    Dalam penyusunan foto udara secara manual diperlukan kecermatan dan

    ketelitian, terutama dalam menyusun maupun menumpang tindihkan foto udara.

    Seringkali yang tidak diperhatikan adalah pengurutan nomor seri foto udara. Haltersebut cukup menghambat dalam proses penyusuan mozaik foto udara secara

    manual.

    2. Pengamatan SterioskopPengamatan menggunakan Sterioskop dilakukan untuk melihat gambaran

    3D dari foto udara yang diamati. Pengamatan dilakukan terhadap dua foto udara

    dengan nomor seri yang berurutan dan skala yang sama. Kemudian foto tersebut

    diamati dengan menggunakan sterioskop. Untuk menghasilkan gambar secara 3D,

    dari foto tersebut harus ditemukan daerah yang bertampalan. Daerah yang

    bertampalan dari kedua foto tersebut dapat ditemukan dengan cara menggeser foto

    udara tersebut dan dilihat dengan sterioskop hingga dihasilkan gambaran secara3D.

    Biasanya untuk menemukan daerah yang bertampalan tersebut,

    penggesaran dilakuakan dengan cara mendekatkan atau menjauhkan secara sejajar

    maupun menggeser salah satu foto udara keatas atau kebawah dengan jarak yang

    tidak terlalu jauh. Setelah dilakukan penggeseran dan ditemukannya daerah yang

    bertampalan, nantinya akan tampak gambaran 3D daerah yang bertampalan dari

    foto udara. Dari penggeseran foto udara tersebut dapat ditemukan beda paralaks

    yang besarnya dapat dilihat dari besar sudut yang dihasilkan dari pergeseran titik

    tengah antar dua foto udara yang diamati. Untuk menghitung beda paralaks

    terlebih dahulu harus ditentukan titik tengah dari dua foto udara yang bertampalan

    kemudian diukur panjang antar titik tengah foto udara menggunakan penggaris

    (monoskopis) atau dengan menggunkan batang paralaks atau meter paralaks

    (parallax bar) terdiri dari dua keping kaca yang diberi tanda padanya

    (stereoskopis). Kemudian untuk mengetahui beda paralaksnya dapat dicari dengan

    menggunakan rumusphytagoras.

    (a) (b)Gambar 2. (a) penghitungan beda paralaks. (b) pengamatan menggunakan sterioskop

    Penggunaan sterioskop untuk mengamati wilayah pada foto udara adalah

    untuk memudahkan dalam mengamati kenampakan obyek yang ada di permukaan

    bumi sehingga dapat dilakukan pengidentifikasian secara akurat. Dalam gambaran

    3D akan nampak pula beda tinggi suatu obyek dengan obyek lainnya, seperti

    pohon, gedung, rumah, tanggul alam, dsb.

  • 7/22/2019 ACARA II MOZAIK FOTO UDARA ( edit ).docx

    14/15

    3. Mozaik Foto Udara Secara DigitalMozaik foto udara secara digital dilakukan dengan menggunakan berbagai

    software seperti ENVI, ARCGIS, Photoshop, Panorama, ER-MAPPER, ERDAS,

    dsb. Proses mozaik menggunakan software memiliki keunggulan lebih praktis dancepat. Pada praktikum kali ini dilakukan mozaik secara digital menggunakan

    software Adobe Photoshop CS4. Proses mozaik dilakukan dengan cara

    menggabungkan atau memerger ke empat foto udara. Setelah dilakukan

    penggabungan, diketahui bahwa 3 foto udara tersebut dapat menyatu dan terdapat

    satu foto yang tidak dapat digabungkan oleh software Adobe Photoshop.

    Software Adobe Photoshop berbeda dengan software khusus pemetaan,

    dimana pada software pemetaan dalam menyusun mozaik lebih mementingkan

    koordinat titik foto tersebut. Sedangkan pada software Adobe Photoshop, dalam

    menyususn mozaik cenderung lebih menyamakan susunan warna (tone) dan

    kuantitas cahaya yang terdapat pada foto yang akan di merger. Sehingga ketika

    proses merger berlangsung apabila terdapat foto dengan warna yang berbeda atautidak terbaca maka tidak akan bisa digabung atau disendirikan.

    Gambar 3. Mozaik foto udara dimana ada gambar yang dipisahkan karena tidak

    terbaca oleh software Photoshop

    H. KESIMPULAN

    Dari praktikum mozaik foto udara, pengamatan sterioskop, dan mozaik

    secara digital dapat diperoleh kesimpulan bahwa mozaik foto udara dapat

    dilakukan melalui dua cara, yakni secara manual dan digital. Mozaik foto udara

    secara manual dilakukan dengan cara menyusun foto udara ataupun menumpang

    tindihkan foto udara sesuai dengan jalur penerbangan pesawat dan nomor seri

    citra foto udara. Penyusunan mozaik secara manual ini berguna untuk mengetahui

    Gambaran umum obyek yang diamati atau dikaji. Sedangkan penyusunan

    Pengamatan menggunakan sterioskop berguna untuk mengamati obyek

    yang ada pada citra foto udara. Jika mengamati mengunakan sterioskop nantinya

  • 7/22/2019 ACARA II MOZAIK FOTO UDARA ( edit ).docx

    15/15

    akan nampak gambaran obyek secara 3D pada daerah yang bertampalan, sehingga

    nampak jelas kenampakan objek, bentuk, dan beda tingginya. Pengamatan

    menggunakan sterioskop sangat memudahkan dalam menganalisis atau

    mengidentifikasi kenampakan yang ada pada permukaan bumi, seperti pohon,

    gedung, rumah, tanggul alam, dsb.Dalam melakukan mozaik secara digital dapat dilakukan menggunakan

    software seperti ENVI, ARCGIS, PHOTOSHOP, Panorama, ER-MAPPER,

    ERDAS, dsb. Mozaik digital menggunakan Adobe Photoshop CS4 dilakukan

    dengan melakukan proses merger pada foto digital. Software secara otomatis akan

    menggabungkan foto yang memiliki susunan warna yang sama dan akan

    memisahkan foto yang berbeda susunan warnanya. Hal itu dikarenakan software

    Adobe Photoshop hanya akan mengabung atau melakukan merger pada foto yang

    memiliki susunan warna (tone) dan pencahayaan yang sama.

    I. DAFTAR PUSTAKAAnonim.2011.Pengantar Penginderaan Jauh. (online)

    (http://geoenviron.wordpress.com/2011/12/26/pengantar-

    penginderaan-jauh/,Diakses pada tanggal 5 Februari 2013)

    Anonim.Mozaik. (online)

    (http://crs.itb.ac.id/media/Jurnal/Refs/Fotogrametri%20I/foto%201/m

    osaik.doc,Diakses pada tangal 5 Februari 2013 )

    Ario, Arif.2009.Fotogrametri. (online)

    (http://aryadhani.blogspot.com/2009/06/fotogrametri.html,Diakses

    pada tanggal 5 Februari 2013)

    http://geoenviron.wordpress.com/2011/12/26/pengantar-%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20penginderaan-jauh/http://geoenviron.wordpress.com/2011/12/26/pengantar-%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20penginderaan-jauh/http://crs.itb.ac.id/media/Jurnal/Refs/Fotogrametri%20I/foto%201/mosaik.dochttp://crs.itb.ac.id/media/Jurnal/Refs/Fotogrametri%20I/foto%201/mosaik.dochttp://aryadhani.blogspot.com/2009/06/fotogrametri.htmlhttp://aryadhani.blogspot.com/2009/06/fotogrametri.htmlhttp://crs.itb.ac.id/media/Jurnal/Refs/Fotogrametri%20I/foto%201/mosaik.dochttp://crs.itb.ac.id/media/Jurnal/Refs/Fotogrametri%20I/foto%201/mosaik.dochttp://geoenviron.wordpress.com/2011/12/26/pengantar-%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20penginderaan-jauh/http://geoenviron.wordpress.com/2011/12/26/pengantar-%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20penginderaan-jauh/