ABSTRAK RISIKO PERBANKAN DAN PROFITABILITAS filePenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti...

12
ABSTRAK RISIKO PERBANKAN DAN PROFITABILITAS Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh risiko kredit, risiko operasional, dan risiko likuiditas pada profitabilitas. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori sinyal dan risk and return. Studi empiris dilakukan pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015 dengan jumlah sampel sebanyak 112 perusahaan yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi dengan alat bantu aplikasi Statistical Product and Service Solutions versi 16. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) NPL berpengaruh negatif pada profitabilitas, (2) BOPO berpengaruh negatif pada profitabilitas, dan (3) LDR berpengaruh positif pada profitabilitas. Kata Kunci: NPL, BOPO, LDR, Profitabilitas

Transcript of ABSTRAK RISIKO PERBANKAN DAN PROFITABILITAS filePenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti...

ABSTRAK

RISIKO PERBANKAN DAN PROFITABILITAS

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh risiko

kredit, risiko operasional, dan risiko likuiditas pada profitabilitas. Teori yang digunakan pada

penelitian ini adalah teori sinyal dan risk and return. Studi empiris dilakukan pada perusahaan

perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015 dengan jumlah sampel sebanyak 112

perusahaan yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari situs resmi Bursa

Efek Indonesia. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi dengan alat bantu

aplikasi Statistical Product and Service Solutions versi 16. Hasil penelitian menunjukan bahwa

(1) NPL berpengaruh negatif pada profitabilitas, (2) BOPO berpengaruh negatif pada

profitabilitas, dan (3) LDR berpengaruh positif pada profitabilitas.

Kata Kunci: NPL, BOPO, LDR, Profitabilitas

ABSTRACT

BANKING RISKS AND PROFITABILITY

This research aims to get empirical evidence about influence of credit risk, operational

risk, and liquidity risk on profitability. This research adopts signalling theory and risk and

return theory. Empirical studies conducted as banking foundation listed on Indonesia Stock

Exchange on period 2011-2015 with 112 company years as a sample was that obtained using

purposive sampling technique. In this reseacrch has using secondary data obtained from the

official website of the Indonesia Stock Exchange. The analysis technique used in this study is

the technique of regression analysis support with tools statistical applications product and

service solutions version 16. The results showed that (1) NPL have a negative effect on

profitability, (2) BOPO have a negative effect on profitability, (3) LDR have a positive effect

on profitability.

Key words: NPL, BOPO, LDR, profitability

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM .................................................................................. i PRASYARAT GELAR .............................................................................. ii LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI ........................................................... iv UCAPAN TERIMA KASIH ...................................................................... v ABSTRAK................................................................................................. vii ABSTRACT .............................................................................................. viii RINGKASAN ............................................................................................ ix DAFTAR ISI ............................................................................................. xi DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv DAFTAR SINGKATAN ............................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................... 9 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................... 9 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Penetapan Tujuan ...................................................... 11 2.2 Risk dan Return ................................................................... 13 2.3 Risiko Perbankan ................................................................ 14 2.4 Risiko Kredit....................................................................... 17 2.5. Risiko Operasional .............................................................. 19 2.6 Risiko Likuiditas ................................................................. 20 2.7 Pengertian Profitabilitas ...................................................... 21

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir ............................................................... 24 3.2 Konsep Penelitian ............................................................... 25 3.3 Hipotesis Penelitian............................................................. 25

3.3.1 Pengaruh risiko kredit pada profitabilitas ................. 25 1.3.2 Pengaruh risiko operasional pada profitabilitas ........ 27 3.3.3 Pengaruh risiko likuiditas pada profitabilitas ........... 28

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian .......................................................... 30 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 31 4.3 Ruang Lingkup Penelitian ................................................... 31

4.4 Penentuan Sumber Data ...................................................... 31 4.5 Variabel Penelitian .............................................................. 32

4.5.1 Variabel Bebas ....................................................... 32 4.5.2 Variabel Terikat. ...................................................... 32

4.6 Definisi Operasional Variabel ............................................. 33 4.7 Analisis Data....................................................................... 36

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian ................................................................... 41 5.1.1 Deskripsi Statistik .................................................... 41 5.1.2 Uji Asumsi Klasik .................................................... 42 5.1.3 Hasil Analisis Regresi .............................................. 46

5.2 Pembahasan......................................................................... 49 5.2.1 Pengaruh risiko kredit pada profitabilitas ................. 49 5.2.2 Pengaruh risiko operasional pada profitabilitas ......... 50 5.2.3 Pengaruh risiko likuiditas pada profitabilitas ............ 52

5.3 Justifikasi Hasil Penelitian .................................................. 53

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan ............................................................................. 56 6.2 Saran ................................................................................... 57

DAFTAR RUJUKAN ................................................................................ 59 LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 65

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bank adalah salah satu badan usaha yang berperan penting dalam membangun

perekonomian di suatu negara, salah satu tujuan bank adalah memperoleh profitabilitas yang

maksimal untuk mengoptimalkan kegiatan operasionalnya. Profitabilitas merupakan

kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau ukuran efektivitas pengelolaan

manajemen perusahaan agar perusahaan mengetahui berapa laba yang diperoleh dalam suatu

periode tertentu (Wiagustini, 2010:76). Namun dalam mencapai profitabilitasnya, semua bank

tentunya akan menghadapi berbagai risiko. Risiko yang mungkin terjadi akan menimbulkan

kerugian bagi bank jika tidak dideteksi dan tidak dikelola sebagaimana mestinya (Idroes,

2011:22). Joseph et al. (2012) menyatakan apabila risiko tidak dideteksi dan tidak dikelola

dengan benar, maka akan menyebabkan kontraksi dalam aktivitas bank, penurunan output,

serta pengenaan biaya yang besar bagi kelancaran perekonomian di suatu negara. Adaya

kondisi ini mengakibatkan semua pihak yang terlibat dalam lingkungan perbankan menjadi

terdorong untuk mengukur seberapa tinggi risiko yang mungkin timbul agar nantinya bank

dapat mengantisipasi serta mampu meminimalkan risiko yang terjadi untuk memperoleh

profitabilitas yang diharapkan.

Manajemen risiko diperlukan untuk mendukung pencapaian tujuan dari bank serta

menyadarkan pihak-pihak yang terkait bahwa risiko dapat terjadi pada setiap kegiatan dan

tingkatan dalam organisasi sehingga setiap individu harus mengambil dan mengelola risiko

masing-masing sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya (Idroes, 2011:6). Berbagai

kasus yang terkait dengan bank dapat menjadi contoh bahwa bank sangat rentan akan risiko.

Salah satu kasus bank yang terjadi adalah kasus bank CIC, bank pikko, dan bank Danpac yang

melakukan merger dan menjadi bank century pada tahun 2004 lalu, bank century mengalami

berbagai permasalahan yang tidak hanya menyebabkan kerugian namun juga berdampak

sistemik, pemeriksaan yang dilakukan oleh bank indonesia menemukan adanya pelanggaran

mengenai surat-surat berharga fiktif yang melibatkan chinkara capital ltd dan beberapa surat

berharga yang berisiko tinggi, bank juga mengalami kesulitan likuiditas akibat penarikan dana

pihak ketiga dalam jumlah besar dan operasional bank yang tidak sesuai dengan pendapatan

yang diperoleh oleh bank, selain itu bank juga memiliki kredit macet texmaco yang ditukarkan

dengan medium term note yang tidak memiliki notes rating dan berkualitas rendah. Kasus yang

terkait dengan kegiatan operasional bank juga terjadi pada bank mutiara yang memiliki total

kredit bermasalah per september 2013 senilai Rp. 1,02 triliun dengan banyaknya jumlah debitur

yang bermasalah (Infobank, 2013).

Kasus tersebut menunjukan pentingnya mengelola risiko terutama risiko yang terkait

dengan kredit yang diberikan oleh bank, karena kredit merupakan salah satu aktivitas bank

yang penting dimana peranan kredit dapat menghasilkan pendapatan bunga, peningkatan

pendapatan maupun keuntungan dari total aktiva yang dimiliki oleh bank dapat

menggambarkan kondisi bank dan kemampuan dalam pengelolaanya, sehingga kredit

merupakan aktiva yang paling produktif (Dwi, 2014). Kasus tersebut juga menunjukan

pentingnya manajemen risiko operasional bank yang dapat menunjukan efisiensi bank dalam

mengelola sumber daya dan pentingnya risiko likuiditas terkait dengan pengelolaan dana pihak

ketiga. Risiko yang jika tidak dikelola akan berdampak pada aktivitas dan profitabilitas yang

ingin dicapai. Semakin tinggi profitabilitas yang diharapkan oleh bank maka akan semakin

tinggi pula risiko yang dapat terjadi, risk dan return menjelaskan adanya hubungan searah

antara risiko dengan tingkat pengembalian yang diharapkan.

Penelitian-penelitian sebelumnya yang meneliti mengenai pengaruh risiko perbankan

dengan profitabilitas adalah penelitian yang dilakukan oleh Kolapo et al. (2012) yang berjudul

“Credit risk and commercial bank performance in Nigeria“ menemukan hasil bahwa risiko

kredit pada bank yang diproksikan menggunakan Non Performing Loan memiliki pengaruh

negatif pada profitabilitas. Sejalan dengan penelitian tersebut, penelitian yang dilakukan oleh

Puspitasari (2009) juga menemukan bahwa risiko kredit memiliki pengaruh negatif dan

signifikan terhadap profitabilitas. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Ngandlan dan

Riadi (2010), Han dan Ji-Yong (2012), Joseph et al. (2012), dan Nusantara (2009) mendukung

penelitian tersebut, dimana risiko kredit yang diukur menggunakan NPL memiliki pengaruh

negatif dan signifikan terhadap ROA. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Kutubi

(2011) dan Nawaz et al. (2012) menemukan hasil bahwa risiko kredit memiliki pengaruh

negatif namun tidak signifikan terhadap ROA. Berlawanan dengan penelitian-penelitian

tersebut, penelitian yang dilakukan oleh Jha dan Xiaofeng (2012) dan Chang (2006)

menemukan hasil bahwa risiko kredit memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

profitabilitas.

Penelitian berbeda mengenai pengaruh risiko perbankan dengan profitabilitas terkait

dengan risiko operasional adalah penelitian yang dilakukan oleh Sufian (2011) dengan judul

“Profitability of the Korean Banking Sector: Panel Evidence on Bank-Specific and

Macroeconomic Determinants” dan Syafri (2012) menemukan bahwa risiko operasional pada

bank yang diproksikan menggunakan biaya operasional terhadap pendapatan operasional

memiliki pengaruh negatif terhadap profitabilitas. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Defri

(2012) dan Nusantara (2009) menemukan hasil bahwa risiko operasional memiliki pengaruh

negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hal yang sama dinyatakan juga oleh Soekarno

dan Muhamad (2006) yang menemukan hasil bahwa risiko operasional yang diproksikan

menggunakan biaya operasional terhadap pendapatan operasional memiliki pengaruh negatif

dan signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Kurnia dan Wisnu (2012)

dan Puspitasari (2009) juga mendukung penelitian tersebut, dimana dalam penelitiannya

ditemukan hasil bahwa risiko operasional memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap

profitabilitas, namun penelitian-penelitian tersebut berlawanan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ngandlan dan Riadi (2010) yang menemukan hasil bahwa risiko operasional

yang diukur menggunakan biaya operasional terhadap pendapatan operasional memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

Penelitian mengenai pengaruh risiko perbankan dengan profitabilitas lainnya adalah

penelitian yang dilakukan oleh Akbar dan Ali (2011) yang berjudul “Factor Influencing the

Profitability of Conventional Banks of Pakistan” yang menemukan hasil bahwa risiko

likuiditas yang diproksikan menggunakan loan to deposit ratio berpengaruh positif pada

profitabilitas. Defri (2012) dalam penelitiannya menemukan bahwa risiko likuiditas memiliki

pengaruh positif pada profitabilitas, sementara penelitian yang dilakukan oleh Sastrosuwito

dan Yasushi (2011) dengan judul “Post Crisis Indonesian Banking System Profitability: Bank-

Specific and Industry-Specific Determinants” menemukan bahwa risiko likuiditas memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian tersebut didukung oleh

penelitian yang dilakukan Puspitasari (2009) yang menemukan bahwa risiko likuiditas

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hal serupa juga dikemukakan

oleh Sukarno dan Muhamad (2006) dan Nusantara (2009) yang menemukan bahwa risiko

likuiditas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian yang

dilakukan oleh Ngadlan dan Riadi (2010) berbeda dengan penelitian tersebut, dimana dalam

penelitiannya ditemukan hasil bahwa risiko likuiditas memiliki pengaruh negatif namun tidak

signifikan terhadap profitabilitas.

Profitabilitas dapat diukur menggunakan rasio keuangan, salah satu rasio keuangan

yang dapat digunakan oleh bank untuk mengukur kemampuannya dalam menghasilkan laba

adalah Return On Assets (ROA). Menurut Riyadi (2006:156), ROA merupakan rasio

profitabilitas yang menunjukkan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total asset

bank. Semakin besar tingkat ROA yang dimiliki, maka akan semakin efisien penggunaan

aktiva yang mengakibatkan laba yang diperoleh oleh bank akan semakin meningkat (Kurnia

dan Wisnu, 2012). ROA merupakan rasio profitabilitas yang sangat penting bagi bank, karena

rasio ini digunakan bank untuk mengukur seberapa besar efektivitas dari bank tersebut dalam

mencapai keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki oleh bank.

Mencapai profitabilitas yang maksimal, bank memerlukan aplikasi sistematis dalam

manajemennya untuk mengidentifikasi, menganalisis, menilai serta memantau risiko yang

mungkin dihadapi Haneef et al. (2012). Menurut Hanafi (2009:1) mengelola risiko muncul

karena adanya kondisi ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian, semakin tinggi

ketidakpastian yang dihadapi maka semakin besar kemungkinan risiko yang terjadi.

Manajemen risiko adalah suatu sistem pengelolaan risiko yang dihadapi oleh organisasi

secara komprehensif untuk tujuan meningkatkan nilai perusahaan Hanafi (2009:18).

Manajemen risiko diperlukan untuk mendukung pencapaian tujuan dari perusahaan serta

menyadarkan pihak-pihak yang terkait bahwa risiko dapat terjadi pada setiap kegiatan dan

tingkatan dalam organisasi sehingga setiap individu harus mengambil dan mengelola risiko

masing-masing sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya (Idroes, 2011:6).

Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tentang penerapan manajemen risiko

bagi bank umum mengidentifikasikan risiko yang dihadapi oleh bank ke dalam delapan tipe

risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko

reputasi, risiko stratejik, dan risiko kepatuhan.

Berdasarkan data atau informasi yang diperlukan, risiko dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu risiko yang dapat dilihat dari informasi keuangan atau risiko spekulatif dan risiko yang

dapat dilihat dari informasi lainnya diluar laporan keuangan. Risiko yang dapat dilihat melalui

informasi lainnya diluar dari laporan keuangan adalah risiko pasar, risiko hukum, risiko

reputasi, risiko stratejik, dan risiko kepatuhan sedangkan risiko yang dapat dinilai melalui data

laporan keuangan atau risiko spekulatif meliputi risiko kredit, risiko operasional, dan risiko

likuiditas.

Risiko kredit merupakan risiko kerugian sehubungan dengan pihak peminjam

(counterparty) tidak dapat dan atau tidak mau memenuhi kewajiban untuk membayar kembali

dana yang dipinjamnya secara penuh pada saat jatuh tempo atau sesudahnya Idroes (2011:23).

Kolapo et al. (2012) menyatakan bahwa diantara risiko-risiko yang dihadapi oleh bank, risiko

kredit memainkan peran yang sangat penting terhadap profitabilitas pada bank, karena kerugian

terbesar dari pendapatan bank datang dari pinjaman dari mana bunga itu diturunkan. Salah satu

rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur risiko kredit adalah Non Performing

Loan (NPL). NPL merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

pengelolaan kredit macet atau kredit bermasalah yang diberikan oleh bank (Ratih, 2013).

Risiko operasional didefinisikan sebagai risiko kerugian atau ketidakcukupan dari

proses internal, sumber daya manusia, dan sistem yang gagal atau dari peristiwa eksternal

(Idroes, 2011:23). Risiko operasional merupakan tipe risiko yang paling tua, hal tersebut

disebabkan karena setiap pihak yang berada dalam lingkup perbankan akan dihadapkan pada

permasalahan operasional sejak kegiatan usaha dari bank tersebut dimulai atau bahkan sebelum

dimulai (Hanafi, 2009:195). Risiko operasional umumnya muncul karena adanya penurunan

laba yang dipengaruhi oleh biaya operasional bank. Apabila biaya yang dikeluarkan oleh bank

lebih besar dari pendapatan yang diperolehnya, maka akan mengakibatkan penurunan pada

kinerja keuangan bank tersebut. Untuk mengantisipasi hal ini, bank perlu mengukur seberapa

besar risiko operasional yang mungkin akan dihadapi dengan menggunakan rasio keuangan

biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). BOPO merupakan rasio

perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional, semakin rendah tingkat

BOPO maka akan semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena bank akan lebih

efisien dalam memanfaatkan sumber daya yang ada (Riyadi, 2006:159).

Risiko likuiditas menurut Hanafi (2009:241) terjadi akibat perusahaan mengalami

kesulitan atau tidak mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Apabila risiko likuiditas

tidak dipahami dan dikelola dengan benar, maka risiko ini akan meningkat serta mengakibatkan

kebangkrutan pada bank yang bersangkutan. Menurut Haneef et al. (2012), risiko likuiditas

muncul ketika bank memenuhi kewajiban penarikan deposito atau bank ingin mengambil

keuntungan dari peluang yang menguntungkan namun tidak dapat mendukung dasar kewajiban

yang ada. Salah satu rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan bank

dalam membayar hutang jangka pendek adalah Loan to Deposit Ratio (LDR). Menurut Riyadi

(2006:165), LDR merupakan perbandingan antara total kredit yang diberikan dengan total

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan.

Penelitian terdahulu mengenai pengaruh NPL, LDR, dan BOPO pada profitabilitas

(ROA) mendasari pentingnya riset yang membahas dan mengkaji mengenai risiko dan

profitabilitas pada perusahaan perbankan dan mengimplikasikan adanya research gap,

sehingga penelitian ini perlu dikaji kembali untuk memperjelas temuan selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1) Apakah NPL sebagai prediktor pada profitabilitas (ROA) di perusahaan perbankan yang

terdaftar di BEI ?

2) Apakah BOPO sebagai prediktor pada profitabilitas (ROA) di perusahaan perbankan yang

terdaftar di BEI ?

3) Apakah LDR sebagai prediktor pada profitabilitas (ROA) di perusahaan perbankan yang

terdaftar di BEI ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui pengaruh NPL sebagai prediktor pada profitabilitas (ROA) pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

2) Untuk mengetahui pengaruh BOPO sebagai prediktor pada profitabilitas (ROA) pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

3) Untuk mengetahui pengaruh LDR sebagai prediktor pada profitabilitas (ROA) pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini memberikan manfaat secara teoritis

maupun praktis yaitu sebagai berikut:

1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini dapat menambah kajian empiris pada manajemen risiko khususnya

mengenai risiko-risiko keuangan bank. Penelitian ini juga menambah kajian empiris yang

berkaitan dengan pengaruh risiko kredit, risiko operasional, dan risiko likuiditas sebagai

prediktor pada profitabilitas.

2) Kegunaan Praktis

Penelitian ini mampu memberikan informasi risiko-risiko yang bisa dikelola dan di

manajemen untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan khususnya industri perbankan.

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi pada pengguna informasi

keuangan agar dapat membuat keputusan terkait dengan kegiatan investasi atau aktivitas

lainnya pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia.