Abses paru
-
Upload
bunga-julia -
Category
Documents
-
view
5 -
download
3
description
Transcript of Abses paru
Abses paru
•Suatu daerah lokal nekrosis supurative didalam parenkim paru yang menyebabkan terbentuknya satu atau lebih kavitas.•Lebih sering terjadi pada laki-laki dan umumnya terjadi pada orang tua karena terdapat peningkatan insiden penyakit periodontal dan peningkatan prevalensi aspirasi.
• Etiologi terbanyak disebabkan oleh bakteri anaerob yang ditemukan hampir semua kasus abese paru.
• Anaerob yang paling sering ditemukan adalah flora komensal yang secara normal tredapat di rongga mulut ,terutama specise Prevotella,Fusobacterium,Bacteroides,Peptostreptococcus.
• Sering terdapat campuran aerob-anareob, organisme aerob yang paling sering diisolasi : S.aureus,streptococcus beta hemoliticus ,Nocardia.
• Diameter abses bervariasi dari beberapa milimeter hingga kavitas besar 5-6cm.
• Letak dan jumlah abses tergantung pada cara terbentuknya.• Abses paru yang terjadi akibat aspirasi bahan infeksiosa lebih
sering ditemukan di sisi kanan dari pada di sebelah kiri dan umumnya tunggal.
• Disisi kanan abses cenderung terbentuk disegmen posterior lobus atas dan segmen apeks lobus bawah,karna lokasi ini mencerminkan jalur yang kemungkinan besar dilalui oleh bahan yang terhirup saat pasien berbaring.
• Abses yang terbentuk dalam perjalanan pneumonia atau bronkiektasis sering bersifat multiple,basal,dan tersebar secara difus.
• Embolus septik dan abses yang muncul dari penyebaran hematogen sering multipel dan dapat mengenai semua bagian paru.
Pemeriksaan fisik• Suhu badan meningkat sampai 40 C• Terdapat kelainan pada paru : nyeri tekan lokal,perkusi
redup,dan suara nafas bronkial.• Bila abses luas dan letaknya dekat dengan dinding dada
kadang-kadang terdengar suara amforik.• Bila abses paru letaknya dekat pleura dan pecah akan terjadi
piotoraks (empiema torakis) sehingga pada pemeriksaan fisik ditemukan pergerakan dinding dada tertinggal pada tempat lesi,fremitus menghilang,perkusi redup,bunyi nafas menghilang dan terdapat tanda-tanda pendorongan mediastinum terutama pendorongan jantung ke arah kontra lateral tempat lesi
• Abses yang kronis : anemia, BB turun, jari tabuh.