A

37
A. LIPATAN ( FOLDING ) Lipatan adalah bentuk lengkung suatu benda yang pipih/lempeng, dapat disebabkan oleh 2 macam mekanisme, yaitu buckling (melipat) dan bending (melengkung), (Sukendar Asikin, 1978). Pada gejala buckling atau melipat, gaya penyebab adalah gaya tekan yang arahnya sejajar dengan permukaan lempeng, sedang pada bending atau pelengkungan gaya utamanya mempunyai arah yang tegak lurus pada permukaan lempeng. Gaya perlipatan pada umumnya terjadi pada lapisan batuan sedimen. Sebelum suatu urutan batuan sedimen mengalami perlipatan, batuan tersebut diendapkan dalam keadaan yang mendatar. Tetapi ada kalanya juga sudah mempunyai timbulan- timbulan, hal ini disebabkan oleh keadaan cekungannya yang sifat permukaannya tidak rata. Kemudian sejak saat pengendapannya, lapisan-lapisan sedimen tersebut telah pula mengalami tekanan- tekanan atau tarikan-tarikan oleh gaya-gaya berasal dari dalam. Kebanyakan berupa gaya tekan atau shearing. Dengan perkataan lain sedimen tersebut secara terus menerus mengalami perubahan- perubahan sepanjang sejarah pembentukkannya, dan mengakibatkan terjadinya lipatan-lipatan berukuran besar ataupun kecil. Lipatan yang berukuran besar dapat mencapai berkilo-kilo meter untuk melaluinya, sedangkan yang berukuran kecil hanya beberapa meter sampai sentimeter. Anatomi Lipatan Ringkas

description

artikel

Transcript of A

A.LIPATAN ( FOLDING )Lipatan adalah bentuk lengkung suatu benda yang pipih/lempeng, dapat disebabkan oleh 2 macam mekanisme, yaitu buckling (melipat) dan bending (melengkung), (Sukendar Asikin, 1978).Pada gejala buckling atau melipat, gaya penyebab adalah gaya tekan yang arahnya sejajar dengan permukaan lempeng, sedang pada bending atau pelengkungan gaya utamanya mempunyai arah yang tegak lurus pada permukaan lempeng.Gaya perlipatan pada umumnya terjadi pada lapisan batuan sedimen. Sebelum suatu urutan batuan sedimen mengalami perlipatan, batuan tersebut diendapkan dalam keadaan yang mendatar. Tetapi ada kalanya juga sudah mempunyai timbulan-timbulan, hal ini disebabkan oleh keadaan cekungannya yang sifat permukaannya tidak rata. Kemudian sejak saat pengendapannya, lapisan-lapisan sedimen tersebut telah pula mengalami tekanan-tekanan atau tarikan-tarikan oleh gaya-gaya berasal dari dalam. Kebanyakan berupa gaya tekan atau shearing. Dengan perkataan lain sedimen tersebut secara terus menerus mengalami perubahan-perubahan sepanjang sejarah pembentukkannya, dan mengakibatkan terjadinya lipatan-lipatan berukuran besar ataupun kecil.Lipatan yang berukuran besar dapat mencapai berkilo-kilo meter untuk melaluinya, sedangkan yang berukuran kecil hanya beberapa meter sampai sentimeter.

Anatomi Lipatan Ringkas- Anticline (antiform), adalah unsur struktur lipatan dengan bentuk yang konveks ke atas.- Syncline (sinform) adalah lipatan yang concave ke atas.- Limb (sayap) adalah bagian dari lipatan yang terletak down dip dimulai dari lengkungan maksimum suatu antiklin atau updip bila dari lengkungan maksimum suatu syncline.- Backline adalah sayap yang landai.- Fore limb adalah sayap yang curam pada bentuk lipatan yang tidak simetris.- Axial line (garis poros), garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari lengkungan maksimum pada setiap permukaan lapisan dari suatu struktur.- Axial suface, permukaan khayal dimana terdapat semua axial line dari suatu lipatan.Pada beberapa lipatan permukaan ini dapar merupakan suatu bidang planar, dan dinamakan axial plane.- Crestal line (garis puncak), suatu garis khayal yang menghubungkan titik-titik tertinggi pada setiap permukaan lapisan dari suatu antiklin.Lipatan dapat dibagi lagi berdasarkan porosan lipatan atau garis sumbu dan bentuknya, sebagai berikut :1. Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap; Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama;2. Lipatan disharmonik adalah lipatan yang tidak teratur karena lapisannya tersusun dari bahan-bahan yang berlainan;3. Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya;4. Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar;5. Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar yang disebabkan oleh tekanan yang terus menerus;6. Lipatan klin bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar;7. Lipatan tegak adalah lipatan yang garis sumbunya membagi secara simetris atau sma besar antara antiklin dan sinklin;8. Lipatan miring adalah lipatan yang garis sumbunya tidak simetris, membentuk sudut;9. Lipatan menggantung adalah lipatan mirip lipatan miring tetapi bagian puncaknya terdorong sangat tinggi sehingga bentuknya seperti menggantung;10. Lipatan rebah adalah lipatan yang tertekan terus menerus menyebabkan puncaknya melandai seperti rebahan;11. Lipatan kelopak adalah lipatan yang bagian dalamnya bekerja daya tekanan dan sayap tengah tidak menjadi tipis;12. Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar.

Gerakan yang berasal dari bumi yang menyebabkan atau menimbulkan bentuk-bentuk tertentu disebabkan karena adanya gaya tegangan yang terdapat di kerak bumi disebut gaya endogen. Gejala tektonik merupakan bagian dari gaya endogen. Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang menyebabkan perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal. Sedangkan, tenaga tektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan gerak naik dan turun lapisan kulit bumi. Gerak itu meliputi gerak orogenetik dan gerak epirogenetik. (orogenesa dan epiro genesa). Gerak orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan dan patahan serta retakan disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat, dan gerak epirogenetik adalah gerak yang menyebabkan muka bumi naik dan turun karena gerak bumi yang sangat lambat serta meliputi daerah yang luas.

Lipatan dapat dibagi menjadi dua berdasarkan bentuk lengkungan, yaitu antiklin dan sinklin.Antiklinmerupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua sayapnya ke arah saling berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav dengan cembung ke atas). Bagian tengah dari antiklin disebut inti antiklin.

Sinklinmerupakan lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju ke suatu arah dan saling mendekat (bentuk concav dengan cekungnya mengarah ke atas. Bagian tengah dari sinklin disebut inti sinklin.

Pada lipatan ada yang dinamakan bidang porosan dan porosan lipatan. Bidang porosan adalah bidang yang membelah antara sayap lipatan menjadi dua.Porosan lipatanadalah garis potong antara bidang porosan dengan permukaan lapisan atau bisa dikatakan bahwa porosan lipatan adalah garis sumbu pada lipatan.

Bagian-bagian LipatanSalah satu bagian dari lipatan adalahaxial planeatauaxial surface.Axial planemerupakan bidang yang memotong puncak sehingga bagian samping dari lipatan menjadi kurang simetris. Bagian dari lipatan yang lain adalah limbs atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagaisayap lipatan.Limbsadalah bidang miring yang membangun struktur sinklin atau antiklin. Limbs memanjang dari axial plane pada lipatan satu ke axial plane pada lipatan lainnya.Inflection pointadalah titik dimana terdapat perubahan pada lengkungan yang mana lengkungan ini masih termasuk bagian dari limbs itu sendiri.Selain itu masih ada lagi bagian-bagian lipatan lainnya. Diantaranya adalahcrestdanthrough.Crestadalah garis sepanjang bagian atau daerah tertinggi dari suatu lipatan. Atau lebih tepatnya garis yang menghubungkan titik-titik tertinggi dari suatu lipatan pada bidang yang sama. Crest dapat pula disebut sebagai hinge line. Adapun bidang pada lipatan tempat terbentuknya crest disebut sebagaicrestal plane. Sedangkanthroughsendiri adalah kebalikan dari crest. Through merupakan garis yang menempati bagian paling rendah dari suatu lipatan. Dengan kata lain, garis ini menghubungkan titik-titik paling rendah dari bidang yang sama. Dan bidang tempat terbentuknya through dinamakan dengan trough line.B.PATAHAN / SESAR ( FAULTING )Sesar / patahan (fault) yang dikenal juga sebagai patahan adalah rekahan pada masa batuan yang telah memperlihatkan gejala pergeseran pada ke dua belah sisi bidang rekahan (Simpson, 1968). Berdasar kinematikanya, secara garis besar, dibedakan menjadi sesar turun, sesar naik, dan sesar geser. Sesar yang dimaksud adalah pergeseran yang disebabkan oleh gaya tektonik.

JENIS SESAR Sesar Normal / Turun(Normal / Gravity Fault) Sesar Naik(Reverse / Thrust Fault) Sesar Mendatar / Geser(Horizontal / Strike-Slip Fault) Sembul(Horst) Terban(Graben)

Sesar Normal / Turun (Normal / Gravity Fault)Sesar turun disebabkan oleh gaya tegangan yang mengakibatkan tertariknya kekar bumi ke arah yang berlawanan. Sesar ini biasa terjadi karena adanya pengaruh gaya gravitasi. Secara umum, sesar normal terjadi sebagai akibat dari hilangnya pengaruh gaya sehingga batuan menuju ke posisi seimbang (isostasi). Sesar normal juga dapat tejadi dari kekar tension, release maupun kekar gerus. Daerah yang mengalami sesar turun biasa ditandai oleh adanya lembah dan lereng yang curam.Sesar normal banyak terdapat pada daerah dengan gejala tektonik tariakn, pada pegunungan lipatan, bagian luar suatu jalur orogen, bagian puncak kubah atau lipatan, atauupun sebagai pencerminan diatas permukaan dari gejala sesar yang letaknya lebih dalam.Secara umum, sesar didefinisikan sebagai bidang retakan yang mempunyai pergerakan searah dengan arah retakan. Ukuran pergerakan ini bersifat relatif dan kepentingannya juga relatif. Pada permukaan bidang sesar terdapat gores-garis sesar (slicken-side) yang dicirikan oleh permukaan yang licin, pertumbuhan mineral dan tangga-tangga kecil. Arah pergerakan sesar ini dapat ditentukan oleh arah gores garisnya.Deformasi kerak bumi digolongkan menjadi dua, yaitu gerakan yang lamban disertai gerakan bertahap termasuk deformasi ductile, dan gerakan mendadak yang melibatkan rekahan pada batuan regas (brittle). Sekali rekahan dimulai, akan timbul gesekan yang diikuti pergeseran , kemudian perlahan-lahan stress terkumpul atau tertahan selama gesekan antara kedua sisi sesar, selama ia dapat mengatasinya. Kemudian secara mendadak terjadi lagi pergeseran. Jika stress tetap ada, perulangan penumpukan stress yang diakhiri dengan pergeseran mendadak terjadi berulang kali.

Jika proses pergeseran ini terjadi di bagian atas dari kerak bumi dimana temperaturnya rendah dan kemudian diberikan gaya ekstensional, batuan akan terdeformasi secara brittle menjadi sebuah sesar normal. Di level yang lebih bawah daripada kerak dimana temperaturnya lebih tinggi daripada temperatur kerak, akan mengakibatkan deformasi ductile mengakibatkan lapisan batuan mengalami penipisan dan stretching.Hal ini mengindikasikan bahwa pada suatu deformasi terdapat transisi gradual dari zona brittle di bagian atas dari kerak bumi, menuju zona ductile, dimana intensitas temperaturnya bertambah seiring kedalaman.

Sesar normal memiliki banyak jenis, untuk standar sesar normal, fault plane-nya berorientasi pada kemiringan 30-90 derajat diukur dari horizontal. Sesar normal ini memiliki komponen pergerakan horizontal maupun vertikal. Umumnya terjadi karena adanya tensional stress dan sebagai hasil dari pergerakan hanging wall yang bergerak relatif turun terhadap footwall.Bentuk lain dari sesar normal adalah detachment fault. Pebedaan kenampakan fisik dari model sesar normal diakibatkan oleh adanya perbedaan material penyusunnya, perbedaan nilai constrain atau tegangan yang terdapat di suatu sesar, perkembangannya suatu sesar (apakah dip nya akan bertambah seiring kedalaman, atuakanh konstan) dan distribusi displacement di suatu zona sesar. Jika suatu sesa rnormal digolongkang sebagai detachment fault, fault plane-nya berorientasi pada kemiringan kurang dari 30 derajat. Sesar jenis ini, pergerakannya lebih cenderung horizontal daripada vertikal dikarenakan sudut fault plane yang kecil. Sesar jenis ini kuga terjadi sebagai akibat adanya tensional stress. Sesar detachment sering kita temui pada daerah hi-grade metamorphic rock di footwall-nya. Karena temperatur yang tinggi ini, sesar cenderung lebih ductile dan bergerak pada kemiringan yang relatif kecil.Terkadang sesar turun ditemukan berpasangan dimana bagian lempeng yang berada diantara 2 sesar, akan naik atau turun, bergantung arah sesarnya. Bentuk lain dari sesar normal adalah graben dan horst. Graben adalah blok yang bergerak kebawah yang kedua sisinya terikat oleh sesar normal yang nonparallel. Horst adalah blok yang terangkat keatas yang dikedua sisinya terikat oleh sesar normal yang non-parallel.Bentuk lain dari sesar normal adalah half graben terjadi ketika sesar yang saling pararel berada di sisi yang bersebelahan dari blok yang tebangun, tetapi blok tersebut memliliki kemiringan karena bergerak turun dalam sebuah graben. Half graben ini memiliki kedalaman di arah yang sama, diantara fault yang saling berotasi.Selain jenis sesar yang telah disebutkan diatas, bentuk lain dari sesar normal adalah sesar listric. Sesar jenis ini mempunyai geometri bidang yang cekung keatas, dimana dip atau kemiringan dari sesar listrik ini berkurang seiring bertambahnya kedalaman. Sesar ini juga terdapat di zona ekstensional yang yang detachment fracture-nya lebih mengikuti bentuk lengkungan daripada planar. Blok hanging wall dapat berotasi dan meluncur sepanjang fault plane (contoh: slump) atau dapat juga tertarik dari fault utamanya, dan meluncur hanya sepanjang bagian yang dip-nya rendah.Berdasarkan model Closs, bentuk dan perkembangan dari inti sesar normal, distribusi displacementnya tidak terlalu tertekan ke bawah (unconstrained). Normal fault yang berkembang di clay ataupun sand diantar 2 percabangan divergensi, metal sheet nya akan teroverlap dan berpropagasi keatas.Berdasarkan model Mc Clay, bentuk dan perkembangan dari inti sersar normal, distribusi displacementnya lebih tertekan ke bawah (constrained). Blok yang rigid dan berlaku seperti dasar horizontal, disebut sebagai footwall dari pokok normal fault, dan sand berperan sebagai strata hangingwall. Selama pemodelan, satu sheet plastik membawa sand turun meluncur dari permukaan blok footwall dan sepanjang dasar horizontal. Dalam model ini, blok footwall yang rigid dan dasar horizontal, bentuknya telah ditetapkan oleh pokok normal fault. Sheet plastic ini mencegah terbentuknya bentuk sesar dari perubahan pemodelan dan menentukan sebuah distribusi displacement magnitude yang konstan di pokok sesar normalnya.Kita bisa menghasilkan model sesar normal yang kita inginkan untuk mempelajari bagaimana bentuk sesar dan distribusi displacement mempengaruhi deformasi hangingwall. Dalam pemodelan yang dicontohkan, sebuah blok rigid dan dasar horizontal berperan sebagai footwall dan pokok normal fault, sedangkan lapisan yang basah (wet) adalah clay homogen yang berperan sebagai strata hanging wall. Meluncurnya permukaan blok footwall baik secara planar ataupun dengan sebuah cekungan keatas atau disebut convex-upwards bend. Tidak seperti model Mc Clay dimana model pokok sesar normal dapat berubah selama pemodelan distribusi displacementnya di permukaan slope dapat berubah-ubah. Dalam experimen ini, sebuah sheet mylar dibawah lapisan clay dapat mencegah perubahan bentuk dari pokok sesar normal dan menetukan sebuah distribusi displacement magnitude yang konstan di pokok sesar normalnya.Beberapa contoh yang dipakai sebagai analisis pergerakan sesar misalnya :1.Hubungan antara tegasan utama dan pola kekar gerus yang berpasangan atau sesar mendatar utama.2.Hubungan antara sesar atau jalur sesar dengan struktur kekar (tension gash dan shear) atau lipatan minor yang menyertai.3.Hubungan antara dan pola keterakan (strain ellips) di dalam jalur sesar.Sesar Mendatar / Geser(Horizontal / Strike-Slip Fault)Pergerakan strike-slip/ pergeseran dapat terjadi berupa adanya pelepasan tegasan secara lateral pada arah sumbu tegasan normal terkecil dan terdapat pemendekan pada arah sumbu tegasan normal terbesar. Sesar ini dapat dinamakan sesar transcurrent oleh Anderson pada tahun 1951, yang berkembang menjadi wrench fault (oleh Kennedy). Flaws dan tear faults juga merupakan nama lain dari sesar mendatar. Lipatan dan thrust diakibatkna oleh suatu bidang tegasan sebelumnya dan berbeda atau rezim yang sebelumnya membentuk wrench fault. Sembu lipatan dan thrust kemudian terpotong oleh sesar wrench dimana sumbu lipatan dan thrust ini berada pada arah sumbu tegasan normal menengah dari orientasi tegasan sebelumnya dimana relief tegasan ke arah atas dan tidak berdampingan seperti pada rezim wrench terakhir. Perubahan rezim tegasan seperti ini biasa terdapat di mountain-built belts sebagai bentukan orogenik seperti yang ditemukan di sesar Semangko di Sumatra.Umumnya pada sesar geser mendatar, sepanjang jejaknya bergeometri panjang, lurus atau lengkung yang cenderung berdaerah lebar dengan kecuraman yang beragam. Lebarnya jalur penggerusan ini mencapai beberapa ratus ribu meter diatas permukaan. Biasanya terdapat struktur penyerta yang khas dalam sesar ini seperti rekahan, lipatan (umumnya lipatan merencong atau en echelon fold), dan struktur bunga. Struktur penyerta ini umumnya pertama kali tebentuk dan sejajar dengan poros panjang elips keterakan dimana pada jalur-jalur sesar mendatar terjadi proses yang di bagian dalam batuan dasarnya akan terlibat sesar mendatar ke atas melalui sedimen-sedimen tertutup. Pada sesar ini, jalurnya teranyam dengan gouge atau mylonite dan gores-gores garisnya horizontal yang diikuti oleh sembul dan terban yang tidak sistematis. Jenis lipatan-lipatan seretan yang menujam ataupun tataan stratigrafi yang saling menindaih dan tidak sama merupakan ciri lainnya. Selain itu, nyatanya sesar ini merupakan jalur yanh peka terhadap erosi.Jenis sesar jurus mendatar dibedakan dengan sesar transform. Sesar transform ini sendiri diartikan sebagai sesar yang tegaknya berakhir secara mendadak pada bentuk struktur lainnya dan umumnya terjadi di pematang samudra dengan cara memotong pematang dan menggesernya dengan arah mendatar yang berlawanan dengan arah pergeseran pematang (slip dan separation berlawanan arah). Pergeseran yang terjadi sepanjang pematang ini biasanya tetap konstan walaupun slip terus berjalan, tetapi slip dapat berakhir secara tiba-tiba pada ujung pematang. Hasil deformasi yang dihasilkan oleh sesar ini hanya menimbulkan sedikit deformasi pada lempeng yang mengakibatkan kegempaan yang terjadi hanya sebagian dengan diiringi pergerakan lempeng yang sejajar terhadap arah transform.Sesar jurus-mendatar ini dibedadakan dari sesar transform berdasarkan beberapa kejadian. Sesar ini adalah sesar dengan pergerakan sejajar dimana blok bagian kiri relatif bergeser kearah yang berlawanan dengan blok bagian kanannya. Berdasarkan arah pergerakan sesarnya, sesar mendatar dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis sesar, yaitu: (1). Sesar Mendatar Dextral (sesar mendatar menganan) dan (2). Sesar Mendatar Sinistral (sesar mendatar mengiri). Sesar Mendatar Dextral adalah sesar yang arah pergerakannya searah dengan arah perputaran jarum jam sedangkan Sesar Mendatar Sinistral adalah sesar yang arah pergeserannya berlawanan arah dengan arah perputaran jarum jam. Pergeseran pada sesar mendatar dapat sejajar dengan permukaan sesar atau pergeseran sesarnyadapat membentuk sudut (dip-slip / oblique). Sedangkan bidang sesarnya sendiri dapat tegak lurus maupun menyudut dengan bidang horisontal. Sesar jurus-mendatar ini biasa terjadi di kerak benua dimana selama pergerakannya menghasilkan slip dan separation dengan arah yang sama dimana pergeseran akan meningkat dengan meningkatnya slip fan oergerakannya berlangsung secara ellipsoid dimana arahnya menyilang dari arah transform. Berbeda dengan sesar transform, sesar jenis ini menghasilkan banyak deformasi yang mengakibatkan tingginya unsur kegempaan pada setiap batas sesar atau pada ujung sesar.Sembul (Horst) dan Terban (Graben)Graben adalah blok yang bergerak kebawah yang kedua sisinya terikat oleh sesar normal yang nonparallel. Horst adalah blok yang terangkat keatas yang dikedua sisinya terikat oleh sesar normal yang non-parallel.

C.KEKAR ( JOINTING )Kekar (joint) secara sederhana dikatakan sebagai rekahan berbentuk teratur pada masa batuan yang tidak menampakkan (dilihat dengan mata telanjang) telah terjadi pergeseran pada kedua sisi-sisinya.Secara umum kekar dibedakan menjadi empat (McClay, 1987), yaitukekar tarik(rekahan yang membuka akibat gaya ekstensi yang berarah tegak lurus terhadap arah rekahan),kekar gerus(biasanya berpasangan merupakan suatu set dan lurus, terdapat pergeseran yang diakibatkan oleh gaya kompresi),kekar hibrid(berkenampakan sebagai kekar gerus yang membuka, kombinasi antara kekar gerus dan kekar tarik), dankekar tarik tak beraturan(arah kekar tak beraturan, sering merupakan akibathydraulic fracturing). Kehadiran kekar pada batuan dapat meningkatkan porositas batuan, sehingga mampu menyimpan air (sebagaiaquifer) ataupun hidrokarbon (seabagaireservoir), sebaliknya juga memperlemah kekuatan batuan. Kehadiran kekar di dekat permukaan juga dapat mempercepat proses pelapukan batuan.Ahttp://www.senyawa.com/2010/05/lipatan.htmlhttp://www.senyawa.com/2010/09/sesar-turun.htmlhttp://www.senyawa.com/2010/09/sesar-mendatar.htmlhttp://www.senyawa.com/2010/11/struktur-geologi-kekar-dan-sesar.htmlhttp://fafageo.blogspot.com/2010/11/macam-struktur-geologi.html

Kekar(joint) rekahan yang berbentuk teratur pada masa batuan yang tidak menampakkan (dilihat dengan mata telanjang) telah terjadi pergeseran pada kedua sisi-sisinya. secara umum dibedakan menjadi menjadi 4 (empat) (Mc.Clay 1987) yaitu kekar tarik (rekahan yang membuka akibat gaya ekstensi yang berarah tegak lurus terhadap arah rekahan), kekar gerus (biasanya berpasangan merupakan satu set dan lurus, terdapat pergeseran yang diakibatkan oleh gayakompresi), kekar hibrid (berkenampakan sebagai kekar gerus yang membuka, kombinasi antara kekar gerus dan kekar tarik), dan kekar tarik tak beraturan (arah kekar tak beraturan, sering merupakan akibathydraulic fracturing). Kehadiran kekar pada batuan dapat meningkatkan porositas batuan, sehingga mampu menyimpan air (sebagaiaquifer) ataupun hidrokarbon (sebagaireservoir), sebaliknya juga memperlemah kekuatan batuan. Kehadiran kekar didekat permukaan juga dapat mempercepat proses pelapukan batuan.

Sesar / Patahan(fault) rekahan pada masa batuan yang telah memperliahatkan gejala pergeseran pada kedua belah sisi bidang rekahan (Simpson, 1986), berdasarkan kinematikanya secara garis besar dibedakan menjadi sesar turun, sesar naik, dan sesar geser. Sesar yang dimaksud adalah pergeseran yang disebabkan oleh gaya tektonik. Jenis Sesar berdasarkan aktifitasnya dapat diebadakan menjadi Sesar mati dan Sesar aktif. Sesar mati adalah sesar yang sudah tidak (akan) bergerak lagi, sedangkan Sesar aktif adalah sesar yang pernah bergeser selama 11.000 tahun terakhir dan berpotensi akan bergerak di waktu yang akan datang (Yeats, Sieh & Allen, 1997). Sesar aktif dikenal pula sebagai bagian dari peristiwa gempa bumi.Macam Macam Sesar

patahan atau sesar (atau istilah geology-nya "fault") adalah satu bentuk rekahan pada lapisan batuan bumi yg me-mungkin-kan satu blok batuan bergerak relatif terhadap blok yg lain-nyapergerakan-nya bisa relatif turun, relatif naik, ataupun bergerak relatif mendatar terhadap blok yg lain-nyapergerakan yg tiba2 dr suatu patahan atau sesar bisa mengakibatkan gempa bum.Sesar normaldikenali juga sebagaisesargravitasi, merujuk kepada gravitasi sebagai daya utama yang menggerakannya. Ia juga dikenali sebagai sesar ekstensi sebab ia memanjangkan perlapisan, atau menipis kerak bumi. Sesar normal yang mempunyai satah yang menjadi datar di bagian dalam bumi dikenali sebagai sesar listrik. Sesar listrik ini juga dikaitkan dengan sesar tumbuh (growth fault), di mana pengendapan dan pergerakan sesar berlaku serentak. Satah sesar normal menjadi datar ke dalam bumi, sama seperti yang berlaku ke atas sesar sungkup. Pada permukaan bumi, sesar normal juga jarang sekali berlaku secara bersendirian, tetapi bercabang. Cabang sesar yang turun searah dengan sesar utama dikenali sebagai sesar sintetik, sementara sesar yang berlawanan arah dikenali sebagai sesar antitetik. Kedua-dua cabang sesar ini bertemu dengan sesar utama di bahagian dalam bumi. Sesar normal juga boleh dikaitkan dengan perlipatan. Misalnya, sesar di bahagian dalam bumi akan bertukar menjadi lipatan monoklin di permukaan. Sesar normal boleh mengalih batuan besmen, tetapi menghilang ke atas pada penutup batuan sedimen menghasilkan lipatan monoklin.

patahan/sesar turun (atau di-sebut jg patahan/sesar normal) adalah satu bentuk rekahan pada lapisan bumi yg me-mungkin-kan satu blok batuan bergerak relatif turun terhadap blok lainnyagambar di-atas bisa ngejelasin dgn baikblok yg ada di bagian bawah patahan/sesar disebut sebagai foot wall dan blok yg ada di bagian atas patahan/sesar disebut sebagai hanging wallpada sesar turun, bagian hanging wall akan bergerak relatif turun terhadap foot wall-nyamudah bukan pengertian-nya?

patahan/sesar ini bisa di-bayang-in sebagai satu bidang miring imaginer yg me-misah-kan dua blok lapisan batuanfault scarp adalah bidang miring imaginer tadi atau dalam kenyataan-nya adalah permukaan dr bidang sesarsebagai acuan pada gambar di samping: lapisan batuan dgn warna lebih merah pada bagian hanging wall berada pada posisi yg lebih bawah (lebih dalam) drpd lapisan yg sama pada foot walloffset ini ini menandakan bagian hanging wall udah bergerak relatif turun terhadap foot wall-nya2.1. TERMINOLOGI SESARBeberapa ahli geologi struktur secara umum mengartikan struktur sesar sebagai bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran. Beberapa definisi yang lengkap dari sebagian ahli geologi struktur tersebut, antara lain :

Billing (1959) :Sesar didefinisikan sebagai bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran relatif (displacement) satu blok terhadap blok batuan lainnya. Jarak pergeseran tersebut dapat hanya beberapa milimeter hingga puluhan kilometer, sedangkan bidang sesarnya mulai dari yang berukuran beberapa centimeter hingga puluhan kilometer.

Ragan (1973) :Sesar merupakan suatu bidang rekahan yang telah mengalami pergeseran.

Park (1983) :Sesar adalah suatu bidang pecah (fracture) yang memotong suatu tubuh batuan dengan disertai oleh adanya pergeseran yang sejajar dengan bidang pecahnya.

GEOMETRI DAN KLASIFIKASIUnsur-unsur geometri sesar penting dipelajari untuk mengetahui sifat gerak dari proses pensesaran, disamping digunakan sebagai dasar dalam penamaan jenis sesar sesuai dengan klasifikasi sesar yang ada.

2.1. Geometri Sesar dan tata namaUntuk mempelajari sesar terlebih dahulu harus mengetahui unsur-unsur geometri dari sesar itu sendiri. Beberapa unsur geometri sesar yang perlu diketahui, antara lain :

a. Fault surface (Bidang Sesar) adalah bidang pecah pada batuan yang disertai oleh adanya pergeseranb. Fault line (Garis Sesar) adalah garis yang dibentuk oleh perpotongan bidang sesar dengan permukaan bumi.c. Fault trace adalah jejak sesard. Fault outcrop adalah singkapan sesare. Fault scarp adalah gawir sesarf. Fault zone adalah zona sesarg. Fault wall adalah dinding sesarh. Hanging Wall adalah blok yang berada di atas bidang sesari. Foot Wall adalah blok yang berada di bawah bidang sesarj. Hade adalah sudut lancip antara bidang sesar dengan bidang vertikalk. Slip adalah pergeseran relatif antara dua titik yang sebelumnya saling berimpit.l. Strike slip fault adalah pergeseran blok pada bidang sesar yang sejajar dengan jurus bidang sesarnya.m. Dip slip fault adalah pergeseran blok pada bidang sesar yang tegak lurus terhadap jurus bidang sesarnya atau sejajar dengan arah kemiringan bidang sesarnya.n. Heave adalah jarak pergeseran pada bidang horisontalo. Throw adalah jarak pergeseran pada bidang vertikalp. True displacement adalah arah dan besarnya jarak pergeseran blok yang sebenarnyaq. Dip of fault adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan bidang horisontalr. Strike of fault adalah garis yang dibentuk oleh perpotongan bidang sesar dengan bidang horisontal.s. Sense of displacement adalah gerak relatif suatu blok terhadap blok yang berada di hadapannya ( Untuk strike slip adalah sinistral atau dekstral, sedangkan untuk dip slip adalah normal atau naik).t. Separation atau pergeseran semu adalah jarak tegak lurus antara dua blok yang bergeser dan diukur pada bidang sesar.u. Strike separation adalah komponen separation yang diukur sejajar terhadap jurus bidang sesar.v. Dip separation adalah komponen separation yang diukur sejajar dengan kemiringan bidang (dip) sesar.w. Slicken side atau cermin sesar adalah bidang sesar yang permukaannya licin.x. Slicken line atau gores garis adalah jejak pergeseran berupa garis-garis lurus (kadang melengkung) yang disebabkan oleh gerusan antar blok yang saling bergesekan.y. Pitch adalah sudut lancip yang dibentuk antara gores garis dengan jurus bidang sesar.

2.2. Klasifikasi Sesar

Sesar dapat diklasifikasikan berdasarkan :a. Orientasi pola tegasan utama.b. Gerak relatifnya (Sense of displacement) dan unsur geometrinya.c. Rake dari net slip.d. Separation dan slip.e. Dip of fault dan pitch of net slip.f. Tipe gerakannya.

Di bawah ini akan dibahas beberapa pendapat ahli geologi struktur dalam membuat klasifikasi sesar, yaitu antara lain :

1. Anderson (1951), membuat klasifikasi sesar berdasarkan pada pola tegasan utama sebagai penyebab terbentuknya sesar (Gambar 2.1). Berdasarkan pola tegasannya ada 3 (tiga) jenis sesar, yaitu sesar naik (thrust fault), sesar normal (normal fault) dan sesar mendatar (wrench fault).1) posisinya vertikala. Normal fault, jika tegasan utama atau tegasan maksimum (2) posisinya vertikalb. Wrench fault, jika tegasan menengah atau intermediate (3) posisinya vertikal.c. Thrust fault, jika tegasan minimum (

), pergeseran vertikal atu throw (RV), pergeseran transversal atau heave (RHT) dan pergeseran longitudinal (RHL). Jenis sesar di dalam klasifikasi ini tergantung pada besarnya nilai RHL dan RHT. RHL dan RHT ditentukan berdasarkan besarnya pitch dan dip. Secara matematis adalah :2. Angelier (1979), membuat klasifikasi sesar berdasarkan gerak relatifnya (Sense of displacement) dan unsur geometrinya (Gambar 2.2.), berupa gores-garis (R), pitch (i), sudut kemiringan (dip) bidang sesar ( RHL = R cos I RHT = R sin i cos RV = R sin i sin Berdasarkan pada nilai RHL dan RHT, maka sesar dapat dikelompokan menjadi :a. Sesar naik/normal mendatar, yaitu apabila RHT > RHLb. Sesar mendatar naik/normal, apabila RHL > RHTc. Sesar naik atau normal murni, apabila RHT > 90% (Pitch > ).80d. Sesar mendatar murni , apabila RHL > 90% (Pitch < ).10

3. Billing (1977), Ada 5 (lima) aspek dalam membuat klasifikasi sesar, yaitu :1). Rake dari net slip.2). Kedudukan sesar relatif terhadap kedudukan batuan yang ada di sekitarnya,3). Pola sesar,4). Sudut kemiringan sesar5). Pergerakan relatif sesar.

Penjelasan masing-masing klasifikasi sesar tersebut di atas adalah sebagai berikut : Berdasarkan Rake dari net slip, sesar dikelompokan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu strike slip fault, dip slip fault dan diagonal slip fault..a. strike slip fault, apabila net slip sejajar dengan jurus bidang sesar. Dalam hal ini tidak ditemukan komponen dip slip atau besarnya rake net slip = 0.b. Dip slip fault, apabila tidak ditemukan komponen strike slip atau rake net slip = 90 atau mempunyai komponen strike slip dan dip slip. dan lebih kecil dari 90c. Diagonal slip fault, apabila rake net slip lebih besar dari 0

Berdasarkan kedudukan sesar relatif terhadap kedudukan batuan yang ada di sekitarnya. Berdasarkan hal tersebut di atas, ada 6 (enam) jenis sesar, yaitu Sesar jurus (Strike fault), Sesar perlapisan (Bedding fault), Sesar kemiringan (Dip fault), Sesar diagonal (Oblique or diagonal fault), Sesar Longitudinal (Longitudinal fault) dan Sesar transversal (Transverse fault). Sesar jurus (Strike fault) adalah sesar yang arah jurusnya sejajar dengan arah jurus batuan di sekitarnya (Gambar 2.3). Sesar perlapisan (Bedding fault) adalah sesar yang jurusnya sejajar dengan bidang perlapisan batuan (Gambar 2.4). Sesar kemiringan (Dip fault) adalah sesar yang jurusnya tegak lurus terhadap jurus perlapisan batuan di sekitarnya (Gambar 2.5). Sesar diagonal (Oblique or diagonal fault) adalah sesar yang jurusnya membentuk sudut lancip dengan jurus lapisan batuan yang ada di sekitarnya (Gambar 2.6). Sesar Longitudinal (Longitudinal fault) adalah sesar yang jurusnya sejajar dengan jurus struktur regional di daerah tersebut (Gambar 2.7). Sesar transversal (Transverse fault) adalah sesar yang arah jurusnya membentuk sudut atau tegak lurus terhadap arah umum jurus lapisan batuan di daerah dimana sesar tersebut berada (gambar 2.8). Berdasarkan Pola sesar, jenis sesar terdiri atas Sesar sejajar (parallel fault), Sesar en echelon, Sesar periferal (Peripheral fault) dan Sesar radial (Radial fault). Sesar sejajar (parallel fault) adalah kumpulan sesar yang memiliki jurus dan kemiringan yang relatif sama (Gambar 2.9). Sesar en echelon adalah kumpulan sesar yang relatif pendek dan saling tumpang tindih (gambar 2.10). Sesar periferal (Peripheral fault) adalah kumpulan sesar berbentuk lingkaran atau setengah lingkaran yang mengelilingi suatu daerah (Gambar 2.11). Sesar radial (Radial fault) adalah suatu sistem sesar yang mengumpul pada suatu titik atau menyebar dari satu titik (Gambar 2.12).

Berdasarkan pada Sudut kemiringan sesar, jenis sesar ada 2 (dua) macam, yaitu sesar bersudut besar dan sesar bersudut kecil. (Gambar 2.13). Sesar bersudut besar (hight angle fault) adalah sesar yang sudut kemiringannya lebih besar dari 45(Gambar 2.14). Sesar bersudut kecil (low angle fault) adalah sesar yang sudut kemiringannya lebih kecil dari 45

5). Pergerakan relatif sesar, ada 4, yaitu sesar naik, sesar mendatar, sesar normal dan sesar oblique.

4. Ragan (1959), membuat klasifikasi sesar berdasarkan :a). separationb). slip.Penjelasannya adalah sebagai berikut :a. Berdasarkan Separation (Gambar 2.15), sesar dikelompokan mejadi 3 (tiga), yaitu Dip separation fault, Strike separation fault dan Combined separation fault. Dip separation fault, terdiri atas Normal separation fault, reverse separation fault dan Thrust separation fault. Strike separation fault, terdiri atas Left lateral separation fault dan Right separation fault. Combined dip and strike separation fault, merupakan kombinasi dip dan strike separation, misalnya Normal left lateral separation fault, dsb.

b. Berdasarkan Slip (Gambar 2.16), sesar dikelompokan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu Dip slip, Strike slip dan Oblique slip. Dip slip, terdiri atas Normal slip fault, Reverse slip fault dan Thrust slip fault. Strike slip, terdiri atas Right lateral slip fault dan Left lateral slip fault. Oblique slip, terdiri atas Normal right lateral slip fault dan reverse left lateral slip fault.

5. Rickard (1972), mengklasifikasikan sesar berdasarkan dip of fault dan pitch of net slip. Berdasarkan parameter tersebut jenis sesar ada 6 kelompok besar, yaitu Left slip, Right slip, Thrust slip, Reverse slip, Normal slip dan lag slip. Jenis sesar dapat merupakan kombinasi dari ke enam kelompok jenis sesar tersebut, sehingga secara keseluruhan dijumpai ada 22 jenis sesar (Gambar 2.17), yaitu : Thrust slip fault (1), Reverse slip fault (2), Right thrust slip fault (3), Thrust right slip fault (4), Reverse right slip fault (5), Right reverse slip fault (6), Right slip fault (7), Lag right slip fault (8), Right lag slip fault (9), Right normal slip fault (10), Normal right slip fault (11), Lag slip fault (12), Normal slip fault (13), Left lag slip fault (14), Lag left slip fault (15), Normal left slip fault (16), Left normal slip fault (17), Left slip fault (18), Thrust left slip fault (19), Left thrust slip fault (20), Left reverse slip fault (21), Reverse left slip fault (22).

6. Spencer (1988), mengklasifikasikan sesar berdasarkan tipe gerakannya, yaitu sesar translasi dan sesar rotasi (Gambar 2.18).a. Sesar translasi adalah jenis sesar yang pergerakannya sepanjang garis lurus.b. Sesar rotasi adalah jenis sesar yang sifat pergeserannya mengalami perputaran.

2.3. Sistem Sesar

Secara umum ada 3 (tiga) kelompok sesar utama, yaitu sesar naik, sesar normal dan sesar mendatar. Sebenarnya ada satu jenis sesar lainnya, yaitu sesar miring (Oblique fault), yang merupakan kombinasi dari beberapa jenis sesar.Terbentuknya struktur sesar di suatu daerah umumnya tidak tunggal, artinya suatu sesar yang terbentuk akibat tektonik (waktu dan tempatnya sama) disuatu daerah selalu terjadi lebih dari satu jalur sesar dengan ukuran yang bervariasi. Kelompok struktur sesar demikian dinamakan sistem sesar.

2.3.1. SESAR NAIK

Sesar naik atau Thrust fault, terjadi apabila hanging wall relatif bergerak naik terhadap foot wall. Berdasarkan sistem tegasan pembentuk sesarnya, posisi tegasan utama dan tegasan minimum adalah horizontal dan tegasan menengah adalah vertikal (Gambar 2.19).

Umumnya sesar naik tidak pernah berdiri sendiri atau berkembang tunggal. Sesar selalu membentuk suatu zona (fault zone), sehingga pada zona sesar dijumpai sejumlah bidang sesar. Masing-masing bidang sesar tersebut membentuk pola yang sama, yaitu bidang sesar umumnya memiliki arah kemiringan yang sama dan arah jalur sesarnya relatif sama. Sejumlah sesar naik (Thrust zone) yang terbentuk pada periode tektonik yang sama dinamakan sebagai Thrust Systems (Boyer dan Elliott, 1982). Pada Thrust System (Gambar 2.20), ada dua jenis pola sesar utama, yaitu Imbricate Fan dan Duplexes. Pola struktur Imbricate Fan dicirikan dengan adanya Thrust sheet yang di dalamnya berkembang struktur lipatan asimetri dan rebah mengikuti arah Tectonic transport, sedangkan di dalam pola Duplex , Thrust sheet dilingkupi oleh sesar (Boyer dan Elliott, 1982).Sesar naik dengan pola Imbricate fan atau pola susun genteng dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu Trailling imbricate fan dan Leading imbricate fan. Kedua jenis pola sesar tersebut dibedakan berdasarkan besarnya jarak pergeseran (Dispclacement). Trailling imbricate fan dicirikan oleh adanya displacement yang besar pada bagian paling belakang dari seluruh sesar naik (dilihat dari Tectonic transport), sebaliknya dinamakan Leading imbricate fan.Sesar naik dapat dibedakan jenisnya berdasarkan pada posisi bidang sesar terhadap sumbu lipatan dan arah tectonic transport. Sesar naik yang terbentuk dibagian belakang sumbu lipatan dinamakan sebagai Forelimb thrust, sedangkan yang berkembang dibagian depan sumbu lipatan dinamakan sebagai Backlimb thrust. Berdasarkan pada tectonic transportnya, sesar naik dibedakan menjadi Back thrust dan Fore thrust. Apabila gerak relatif dari sesar naik searah dengan pada tectonic transportnya,, maka sesar naik tersebut dinamakan sebagai fore thrust dan sebaliknya dinamakan sebagai Back thrust. Back thrust yang terbentuk di dalam Thrust system dapat membentuk Pop-up dan Triangle zone.Didalam Thrust system, posisi bidang sesar dapat relatif sejajar dengan bidang lapisan batuan yang dinamakan sebagai flat dan apabila memotong bidang lapisan dinamakan sebagai ramp. Apabila posisi flat searah dengan Tectonic transport dinamakan frontal ramp dan sebaliknya dinamakan sebagai back thrust.Gerak relatif suatu blok terhadap blok yang lainnya dapat terjadi sepanjang flat dan ramp. Blok hanging wall yang menumpang di atas flat dinamakan sebagai hangingwall ramp sedangkan blok foot wall yang berada di bagian ramp dinamakan sebagai footwall ramp.Terbentuknya sejumlah sesar naik tidak terjadi secara bersamaan melainkan terbentuk secara berurutan (Sequence of thrusting). Apabila urutan pembentukan sesar naiknya makin muda ke arah hanging wall dinamakan sebagai overstep dan jika terjadi sebaliknya dinamakan sebagai piggyback.Pembentukan sesar naik selalu berasosiasi dengan pembentukan lipatan, oleh karenanya pola lipatan dan sesar naik yang terbentuk relatif bersamaan dinamakan sebagai lipatan anjakan (Thrust fold belt atau Fold thrust belt). Contoh pola struktur demikian dijumpai di daerah Majalengka (Haryanto, 1999), dan di daerah lain seperti di Kalimantan timur.Urutan pembentukan sesar naik di dalam jalur lipatan anjakan (Gambar 2.21) dimulai di sekitar jalur gunungapi dan semakin jauh dari jalur gunungapi pembentukan sesar naiknya terjadi paling akhir (Lowell, 1985).

2.3.2. SESAR MENDATAR

Sesar mendatar (Strike slip fault atau Transcurent fault atau Wrench fault) adalah sesar yang pembentukannya dipengaruhi oleh tegasan kompresi. Posisi tegasan utama pembentuk sesar ini adalah horizontal, sama dengan posisi tegasan minimumnya, sedangkan posisi tegasan menengah adalah vertikal.Umumnya bidang sesar mendatar digambarkan sebagai bidang vertikal, sehingga istilah hanging wall dan foot wall tidak lazim digunakan di dalam sistem sesar ini. Berdasarkan gerak relatifnya, sesar ini dibedakan menjadi sinistral (mengiri) dan dekstral (menganan). terhadap tegasan utama. Sesar orde I baik dekstral maupun sinistral merupakan sesar utama yang pembentukannya dapat terjadi bersamaan atau salah satu saja. Selanjutnya sesar orde II mempunyai ukuran yang lebih kecil dan membentuk sudut tertentu terhadap sesar orde I. Lebih lanjut lagi dijumpai orde sesar yang lebih kecil lagMoody dan Hill (1956), membuat model pembentukan sesar mendatar yang dikaitkan dengan sistem tegasan. Di dalam model tersebut dijelaskan bahwa sesar orde I membentuk sudut kurang lebih 30i.Berdasarkan percobaan laboratorium, pembentukan rekahan yang diakibatkan oleh adanya tekanan diawali oleh rekahan yang berukuran kecil dan apabila peoses ini berlangsung terus rekahan kecil tersebut berkesinambungan dan akhirnya membentuk rekahan utama. Berdasarkan hasil percobaan tersebut, maka penamaan sesar orde I, II dst, bukan menunjukan urutan pembentukan sesar, melainkan menunjukan ukuran serta hubungan sudut satu sesar dengan sesar lainnya.Ada persyaratan tertentu dalam menerapkan konsep Moody dan Hill (1954), yaitu model ini berlaku apabila pembentukan sesarnya bukan merupakan akibat reaktivasi sesar pada batuan dasar atau dengan kata lain sesarnya merupakan sesar primer.Apabila pembentukan sesar mendatar ini merupakan reaktivasi dari sesar pada batuan dasar, maka konsep Moody dan Hill (1954) tidak tepat diterapkan. Untuk kepentingan analisis dalam kasus ini digunakan model dari Price dan Cosgrove (1956). Model pembentukan struktur yang terakhir ini akan dibahas pada sub bab selanjutnya.Seperti halnya sesar naik, sesar mendatarpun umumnya tidak berdiri tunggal melainkan terdiri dari beberapa bidang sesar yang selanjutnya membentuk zona sesar (fault zone). Di dalam zona sesar mendatar, umumnya sesar ini membentuk segmen-segmen sesar yang merencong (en-echelon).Naylor dkk (1986), membuat percobaan laboratorium untuk mengetahui mekanisme pembentukan sesar mendatar. Dalam percobaan tersebut pembentukan sesar terjadi secara bertahap, yaitu : terhadap tegasan utama. Tahap I : Terjadi sejumlah rekahan yang disertai oleh pergeseran mendatar sepanjang 2,1 cm. Masing-masing rekahan tersebut saling terpisah dan posisinya saling merencong pada arah yang relatif sama (en-echelon synthetic Riedel Shear atau R shears) dan membentuk sudut lancip sekitar 17 terhadap tegasan utama. Tahap II : Terbentuk pergeseran sepanjang 2,8 cm dan mulai membentuk short-lived splay fault (S) yang membentuk sudut lebih besar dari 17 Tahap III. Terbentuk

2.3.3. SESAR NORMAL

Sesar normal (Ekstensional fault) terbentuk akibat adanya tegasan ekstensional (gaya tarikan), sehingga pada bagian tertentu gaya gravitasi lebih dominan. Kondisi ini mengakibatkan dibeberapa bagian tubuh batuan akan bergerak turun yang selanjutnya lazim dikenal sebagai proses pembentukan sesar normal.Sesar normal terjadi apabila Hanging wall relatif bergerak ke bawah terhadap foot wall. Gerak sesar normal ini dapat murni tegak atau disertai oleh gerak lateral (sinistral atau dekstral). Sistem tegasan pembentuk sesar normal adalah ekstensional, dimana posisi tegasan utamanya vertikal sedangkan kedudukan tegasan menengah dan minimum adalah lateral.Sesar normal umumnya terbentuk lebih dari satu bidang yang posisinya relatif saling sejajar. Apabila bidang sesarnya lebih dari satu buah, maka bagian yang tinggi dinamakan sebagai horst dan bagian yang rendah dinamakan sebagai graben. Selanjutnya apabila jenjang dari bidang sesar normal ini hanya berkembang di salah satu sisi saja (gawir sesar hanya dijumpai pada salah satu lereng saja), maka kelompok sesar tersebut lazim dinamakan sebagai half graben dan apabila jenjang bidang sesar normalnya berpasangan maka dinamakan sebagai graben. Berdasarkan pada bentuk bidang sesar, maka sesar normal ini dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu Planar Ekstensional Fault dan Listric Ekstensional Fault. Selanjutnya Planar ekstensional fault berdasarkan ada tidaknya rotasi, dibedakan menjadi Non-rotational planar fault dan Rotational planar fault.Secara lokal, pembentukan sesar normal dapat terjadi akibat sistem tegasan kompresional. Terbentuknya Pull apart basin, merupakan salah satu contoh dalam kasus ini. Contoh ideal dari pembentukan pull apar basin adalah terbentuknya beberapa rendahan atau cekungan (dapat berupa danau). Di beberapa lokasi sepanjang jalur Sesar Semangko, dijumpai beberapa danau yang pembentukannya dikontrol oleh sesar ini. Pembentukan sesar Semangko ini dipengaruhi oleh sistem tegasan kompresional, sedangkan pembentukan danaunya sendiri dipengaruhi oleh tegasan ekstensional. Dalam kasus ini pembentukan pull apart terjadi pada bagian sesar en echelon.Di dalam eksplorasi migas, ekstensional fault sistim sangat penting dipelajari, karena sistem sesar ini mengontrol pembentukan tinggian dan cekungan. Model geometri cekungan sangat dipengaruhi oleh pola struktur sesarnya yang selanjutnya mempengaruhi geometri dari cekungan itu sendiri. Graben dan half graben merupakan dua model bentuk cekungan yang seluruhnya dikontrol oleh pola sesarnya. Selanjutnya dari kontrol struktur ini juga akan diketaui apakah bentuk cekungan ini simetri atau asimetri.Dalam geometri cekungan asimetri half graben, sesar normal yang berkembang pada batas-batas cekungan dapat berupa simple border fault system atau distributary border fault system. Selanjutnya pada sisi lain dari suatu cekungan dapat berupa flexure shoulder dan atau fault shoulder.

Planar Ekstensional FaultPlanar ekstensional fault adalah sesar normal dengan bidang sesar datar atau semu datar (sedikit lengkungan). Gerak sesarnya dapat/tanpa disertai oleh rotasi. Ada berbagai macam jenis sesarnya, antara lain : Planar non-rotational faulting, Planar rotational faulting (rigid dominous), Sigmoidal rotational faulting (soft dominous), Planar detachment faulting, Kinked planar detachment faulting. Planar rotational faulting (rigid dominous) adalah sesar dengan bidang datar yang disertai oleh rotasi batuan yang disesarkannya. Sigmoidal rotational faulting (soft dominous) adalah sesar normal dengan bidang sesar agak lengkung dan disertai oleh gerak rotasi. Planar detachment faulting adalah sesar normal dengan bidang datar yang tidak menerus ke bagian basement. Di bagian tertentu dapat diikuti oleh sesar sekunder yang dapat menghasilkan roll-over dan crestal collapse. Kinked planar detachment faulting adalah sesar normal dengan bidang datar tertekuk yang juga tidak menembus basement. Pada bagain tertentu dapat diikuti oleh sesar sekunder yang dapat mengakibatkan terbentuknya roll over dan crestal collapse.

Listric Ektensional FaultListric ekstensional fault dicirikan oleh bidang sesar yang melengkung (curve), semakin ke arah atas, bidang sesarnya semakin tegak sedangkan ke arah bawah semakin melandai bahkan dapat horisontal. Ciri lain dari sesar ini adalah dijumpainya roll-over anticline dengan bagian puncak umumnya disertai oleh amblasan (collapse graben). Sesar ini dapat berdiri sendiri misalnya pada basal detachment atau dapat pula berpasangan seperti di dalam imbricated system.Di dalam zona sesar ini, bagian hanging wall umumnya disertai oleh sejumlah sesar lain yang ukurannya lebih kecil. Sesar-sesar sekunder ini dapat bersifat sebagai antithetic atau synthetic terhadap sesar utamanya. Berdasarkan pada geometrinya, sesar listric ini dapat dibedakan menjadi : Listric faulting-concave upwards, listric faulting-convex upwards dan listric faulting-ramp/flat trajectories. Listric faulting-concave upwards adalah sesar normal dengan bidang sesar melengkung yang sifatnya cekung ke arah atas. Jika diiukti oleh sesar sekunder dapat menghasilkan roll-over dan crestal collapse. Jenis sesar ini termasuk ke dalam decollment yang tidak menembus basement. Listric faulting-convex upwards adalah sesar normal dengan bidang sesar melengkung yang sifatnya cembung ke arah atas. Jika diiukti oleh sesar sekunder dapat menghasilkan roll-over dan crestal collapse. Jenis sesar ini termasuk ke dalam decollment yang tidak menembus basement. Listric faulting-ramp/flat trajectories adalah sesar normal dengan bidang sesar melengkung yang dicirikan pada bagian hanging wall yang berstruktur kompleks. Pada bagian hanging wall ini berkembang sejumlah struktur sekunder baik yang sifatnya synthetic maupun anthitetic. Anticline roll over dan crestal collapse juga berkembang pada blok hanging wall.

Dalam skala regional seringkali pola struktur berkembang dengan kompleks sehingga jenis sesar normal yang berkembang merupakan kombinasi dari berbagai macam geometri. Penelitian mengenai kompleks sesar normal dapat diteliti melalui data singkapan atau berasal dari data seismic. Unsur terpenting dalam penelitian ini adalah mengamati pola/geometri, fault surface dan fault block yang terbentuk selama proses deformasi. Contoh kasus mengenai masalah di atas seperti yang ditemukan di daerah turki. Di daerah ini tersingkap batuan sediment tua yang tersesarkan secara intensif. Dengan mengamati pola/geometri, fault surface dan fault block, disimpulkan pola sesarnya sebagai convex upwards to sigmoidal domino style. Di dalamnya juga berkembang anticline roll over yang disertai oleh crestal collapse graben. Contoh lainnya adalah pola struktur Steepening donward kinks dengan bidang sesar memotong sejumlah bidang lapisan batuan. Di dalam contoh yang terakhir, juga berkembang crestal collapse graben. Kedua contoh struktur di atas juga membentuk pola struktur sekunder yang di dalamnya berkembang antithetic dan synthetic terhadap sesar utamanya.

Linked Listric Fault SystemGibbs (1984) memodifikasi klasifikasi listric fault ke dalam system duplex dan imbricated fan system. Penamaan Duplex (dalam hal ini extensional duplexes) di dalam system sesar normal terjadi apabila riders/sheet dilingkupi oleh bidang sesar. Apabila system duplex ini berkembang di bagian bawah (tepat di atas floor fault sesar utama) dapat dinamakan sebagai roof fault. Selanjutnya Imbricated system terjadi apabila sheet/riders terbentuk relative saling sejajar. riders/sheet di dalam ekstensional fault terbentuk di bagian hanging wall dan dia dapat terbentuk akibat sesar sekunder yang sifatnya dapat antithetic (istilah lain untuk sejumlah sesar antithetic adalah counter fan) atau synthetic terhadap sesar utamanya. Baik antithetic maupun synthetic fault dapat terbentuk secara berurutan (propagation sequence) dan pola struktur ini dapat membentuk roll over.Di dalam listric fault juga dikenal istilah ramp dan flat. Ramp terjadi apabila bidang sesarnya relative melandai bahkan dapat hprisontal sedangkan istilah flat diperuntukan untuk bidang sesar yang memiliki kemiringan cukup besar. Baik ramp maupun flat berkembang di dalam satu bidang sesar yang sama. Dalam perkembangan tektonik selanjutnya, sistim ram-flat listric fault dapat diikuti oleh pembentukan sesar baru yang sifatnya synthetic. Sesar ini memotong sesar utamanya sehingga dinamakan sebagai short cut fault.Di dalam zona listric faulting arsitektur batuan lebih dominant terekam di bagian hanging wall, karena pada bagian ini umum berkembang roll over, anticline/sincline roll over serta terbentuknya crestal graben akibat sesar-sesar sekunder. Kompleksitas arsitektur batuan akibat pensesaran ini dikontrol oleh ukuran dan slope dari ramp yang berkembang di dalam zona listric fault.

Strcture styleIstilah Strcture style umumnya digunakan di dalam industri minyak. Seperti kita ketahui perkembangan teori plate tektonik berkembang sejalan dengan kegiatan eksplorasi migas. Klasifikasi Strcture style ditentukan berdasarkan ada tidaknya keterlibatan basement (involved or non-involved of basement). Istilah basement di dalam industri migas diartikan sebagai batuan dasar, dimana batuan tersebut sudah bersifat kristalin misalnya pada batuan rigid crystalline igneous or metamorphic rock.Strcture style umumnya agak sulit diidentifikasi terlebih apabila data geologinya sangat kurang. Untuk menentukan Strcture style perlu dikompilasi berbagai macam data, karena dalam kumpulan struktur (structural assemblages) banyak produk struktur yang sama pada habitat struktur yang berbeda.Secara teoritis beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk menentukan Strcture style, antara lain : (1) Mengindentifikasi struktur indeks (key structure), misalnya en echelon folds dan faults, trap door block, roolover anticline dan sebagainya; (2) Mengamati adanya anomaly struktur di dalam zona struktur yang lebih dominant (trend arrangements); (3) Mengamati pola struktur regional.Beberapa contoh key structure yang dapat digunakan dalam menentukan Strcture style, antara lain : Drag fold adalah struktur lipatan pada batuan sediment yang terbentuk akibat seretan oleh batuan yang saling bergerak disepanjang bidang sesar. Drape (forced) fold adalah struktur lipatan yang terbentuk pada batuan sediment yang diakibatkan oleh adanya aktifitas tektonik pada batuan dasarnya, misalnya pada basement terbentuk block faulting sehingga cover sediment yang berada di atasnya terganggu. Intersecting atau grid structure adalah struktur sesar yang saling berpotongan (multiple structures) yang terjadi pada daerah yang luas, misalnya struktur zig-zag atau dogleg. En echelon adalah struktur geologi yang relatif saling sejajar, satu sama lain terletak pada jalur/posisi yang berbeda namun secara keseluruhan membentuk zona yang memanjang, misalnya en echelon fold/fault. Irregulary clustered-concentration of structure adalah kelompok struktur yang tak beraturan polanya. Parallel-similar structure adalah pola struktur yang saling sejajar, saling berdekatan, membentuk pola seperti bergelombang, misalnya pola struktur fold thrust belt.