A14 PPT.pptx
-
Upload
inezsoraya -
Category
Documents
-
view
251 -
download
0
Transcript of A14 PPT.pptx
Kelompok A-14
Inez Soraya (1102010130) Dika Cahaya Sari (1102012065) Gilang Mayasari (1102012098) Gusdinda Marsella (1102012102) Ibramu Al Furqan (1102012115) Indri Riyani Evelin (1102012127) Khalida Handayacita (1102012140) Majdina Nur Fridiany (1102012152) Latifah Andhini (1102012142)
PENGGUNAAN SUMBER AIR DI DAERAH PINGGIRAN SUNGAI KALIMALANG
1. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang
Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat. Dalam kehidupan sehari – hari kita membutuhkan air yang bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan kepentingan lainnya. Air yang kita gunakan harus berstandart, yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak beracun. Tetapi banyak kita lihat air yang berwarna keruh dan berbau sering kali bercampur dengan benda – benda sampah seperti plastik, sampah organic, kaleng dan sebagainnya dan biasanya selalu ada tumpukan sampah yang mendekati sungai. Pemandangan seperti ini sering kita jumpai pada aliran sungai, selokan maupun kolam- kolam. Air yang demikian disebut air kotor atau air yang terpolusi. Air yang terpolusi mengandung zat- zat yang berbahaya yang dapat menyebabkan dampak buruk dan merugikan kita bila di konsumsi.
1.2. Gambaran Komunitas Warga Pinggiran Sungai
Wilayah pemukiman di daerah pinggiran sungai kalimalang cukup padat dan perumahan yang tidak ada jarak antar rumah,ada juga rumah yang letaknya tepat di pinggir sungai dan mempunyai wc yang langsung ke sungai. Dan mereka kalau tidak menggunakan air sungai mereka menggunakan air sumur,tetapi dekat dengan sungai. Tidak jarang terdapat anak anak yang berenang di sungai tersebut
1.2.1. Gambaran Umum Komunitas Di wilayah pinggiran sungai kalimalang terdiri dari banyaknya
warga yang menetap di wilayah tersebut : Kepala Keluarga Ibu Rumah Tangga Pedagang Anak Anak
Dari banyaknya warga yang tinggal didaerah tersebut diambil 5orang untuk kami teliti yaitu : Lestari,Bagas,Yono,Eneng,Ipul,Adi dan surya
Usia Jenis Kelamin AgamaStatus
PernikahanPendidikan
terakhirPekerjaan
30 tahun Perempuan Islam Menikah SD Ibu Rumah Tangga
1.2.1.1 Tri Lestari
Area Masalah
Area masalah non-disease
perilaku kebiasaan mencuci baju dan peralatan di pinggiran sungai
Usia Jenis Kelamin Agama Status PernikahanPendidikan
terakhirPekerjaan
8 tahun Laki – laki Islam Belum menikah - -
1.2.1.2 Bagaskara Akbar
Area Masalah
Area masalah non-disease
- Perilaku mandi di sungai
Usia Jenis Kelamin Agama Status PernikahanPendidikan
terakhirPekerjaan
27 tahun Laki – laki Islam Menikah SMA Pedagang
1.2.1.3 Supriyono
Area Masalah
Area masalah non-disease
- Perilaku BAB/BAK di Jamban pada pinggir sungai- Pengetahuan mengenai air yang bersih dan layak konsumsi
Usia Jenis Kelamin Agama Pendidikan terakhir Status Pernikahan
43 tahun Perempuan Islam - Menikah
1.2.1.4 Eneng Fatimah
Area masalah
Area masalah non-disease
- perilaku kebiasaan mencuci di sungai
Usia Jenis Kelamin Agama Status Pernikahan Pendidikan terakhir Pekerjaan
67 tahun Laki – laki Islam Sudah menikah Akademi pensiunan
1.2.1.5 M.syaiful
Area masalah
Area masalah non-disease
- pengetahuan tentang air bersih
Usia Jenis Kelamin AgamaStatus
PernikahanPendidikan
terakhirPekerjaan
27 tahun Laki – laki Islam Sudah menikah SMA Pedagang
1.2.1.6 Adi Putra
Area masalah
Area masalah non-disease
- pengetahuan tentang air bersih
Usia Jenis Kelamin AgamaStatus
PernikahanPendidikan
terakhirPekerjaan
40 tahun Laki – laki Islam Sudah menikah SMP Pedagang
1.2.1.7 Surya
Area masalah
Area masalah non-disease
- pengetahuan tentang air bersih- penggunaan air sumur dekat sungai untuk mencuci pakaian dan peralatan makan.
1.3. Penentuan Area Masalah KesehatanSetelah dilakukan observasi dan wawancara terhadap beberapa
warga di wilayah pinggiran sungai kalimalang, ditemukan berbagai masalah pada komunitas tersebut dan dikelompokan menjadi masalah non-disease. Perilaku mencuci baju dan peralatan makan di sungai Perilaku berenang di sungai Perilaku kurangnya sadar terhadap kebersihan diri sendiri
2. TINJAUAN PUSTAKA2.1. Definisi Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan airminum. Adapun persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segikualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologi dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping
2.2. Persyaratan dalam Penyediaan Air BersihSistem penyedian air bersih harus memenuhi beberapa
persyarakat utama.Persyarakat tersebut meliputi persyaratan kualitatif dan persyaratan kuantitatif
a. Persyaratan Kualitatif :fisikKimiaSyarat-syarat bakteriologis dan mikrobiologis.Radiologis
b. Persyaratan Kuantitatif
2.1.3 Sistem Distribusi Air Bersih.
Menurut Damanhuri, E., (1989) sistem distribusi adalah sistem yang langsung berhubungan dengan konsumen, yang mempunyai fungsi pokok mendistribusikan air yang telah memenuhi syarat ke seluruh daerah pelayanan. Sistem ini meliputi unsur sistem perpipaan dan perlengkapannya, hidran kebakaran, tekanan tersedia, sistem pemompaan, dan reservoir distribusi. Sistem distribusi air minum terdiri atas perpipaan, katup-katup, dan pompa yang membawa air yang telah diolah dari instalasi pengolahan menujupemukiman,perkantoran dan industri yang mengkonsumsi air. Juga termasuk dalam sistem ini adalah fasilitas penampung air yang telah diolah (reservoirdistribusi), yang digunakan saat kebutuhan air lebih besar dari suplai instalasi, meter air untuk menentukan banyak air yang digunakan, dan keran kebakaran.
2.1.4Sistem Pengaliran Air Bersih.
Pendistribusian air minum kepada konsumen dengan kuantitas, kualitas dan tekanan yang cukup memerlukan sistem perpipaan yang baik, reservoir, pompa dan peralatan yang lain. Metode dari pendistribusian air tergantung pada kondisi topografi dari sumber air dan posisi para konsumen berada. Menurut Howard, S.P., et.al (1985) sistem pengaliran yang dipakai adalah sebagai berikut: Cara Gravitasi. Cara Pemompaan. Cara Gabungan.
2.2. Perilaku Definisi
Perilaku dari pandangan biologis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi, perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia mempunyai bentangan yang sangat luas, mencakup berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, dan lain sebagainya. Bahkan kegiatan internal (internal activity) seperti berpikir, persepsi, dan emosi juga merupakan perilaku manusia. Dapat dikatakan bahwa perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik yang dapat diamati langsung atau secara tidak langsung.
Teori Perilaku Lawrence Green
Menurut Lawrence Green, perilaku ini ditentukan oleh 3 faktor utama, yakni :
Faktor pendorong (predisposing factors) Faktor pemungkin (enabling factors) Faktor-faktor yang memungkinkan atau memfasilitasi perilaku atau
Faktor penguat (reinforcing factors)
2.3. Kerangka Teori
PERILAKU KESEHATAN
FAKTOR PREDISPOSISI- PENGETAHUAN
- SIKAP- KEPERCAYAAN
- KEYAKINAN- NILAI- NILAI
FAKTOR ENABLING- LINGKUNGAN
- SARANA DAN PRASARANA
FAKTOR RE INFORCING- SIKAP DAN PERILAKU- PETUGAS KESEHATAN
Faktor Pemungkin:
-adanya sungai yang berada di sekitar lingkungan
-mahalnya air bersih
Faktor Penguat:
-sikap kepala rumah tangga
-sikap pegawai pemerintah di lingkungan sekitar
-kontrol dari petugas kesehatan
PERILAKU PENGGUNAAN AIR SUMUR & AIR SUNGAI YANG TERCEMAR
Faktor Pendorong:
-Pengetahuan yang dimiliki tentang pentingnya air bersih
-sikap dan pola pikir
-kesadaran dan kebiasaan
DokumentasiDokumentasi