“uuuh, aku bosan denganpergantian warna pada kulitkuini, aku ingin satu warna yang

tetap! Ckckck”

“hey! Cahayaapa ini?

Mengapasilau sekali?

Ada apa ini?”

“apa benar kaubunglon yang lelahdengan pergantianwarna pada kulitmu?”

“i-i-i-i-ya, aku yang berkata seperti itu, tetapi siapa kau?”

Lalu, ibu peri pun memberikan 3 buah kendi berisi 3 cairan warna yang berbeda, ada merah, kuning, dan ungu.

“aku ibu peri yang akan mengubahwarna pada kulitmuuntuk selama-lamanya”

“wahai bunglon, pilihlah warna yang kau ingin untukkulitmu yang baru.”

“hem, merah! Warnayang cerah danmenarik!”

“bunglon kecil, bunglon kecil, kauakan berubah menjadimerah selamanya,”

“ouuyeeeaah! Terimakasihwahai ibu peri, dengan warnakulit ini, aku akan sangatmenarik dan indahdipandang, terimakasih ibuperi!”

“hey! Ada mainanberwarna merah, akan aku ambilitu!”

“apa? Aku mainan? Uuuuh, enak saja!”

“woow!! Dagingmerah! Aku akanmencicipinya!”

“apaa?! Dagingmerah? Tidaak! Akubukan dagingmeraah!!”

“Siapa kau? Pergi darisini!! Aku tidak kenalsasuatu berwarna merahseperti kau!!”

“aku anakmu bu, aku bunglonkecilmu…”

TIDAK ! Anakkutidak merahsepertimu !!

Akhirnya, bunglon kecilmenceritakansemuanya..

“seharusnya kau bangga nak, mempunyai kulit yang dapatmenyelamatkanmu dariserangan buas, mengapa kautidak bersyukur?”

“ya bu, aku menyesaltelah lalai bersyukur, aku ingin kulitkuberubah seperti sediakala, aku ingin warnakulitku seperti dulubuu.”

“ yasudah, berdoalah kepadaAllah Swt, atas izinnyalah kauakan berubah seperti sediakala lagi.”

“terimakasih wahaiAllah, kau memangbaik sekali. Denganini, aku akansenantiasabersyukurkepadamu. “