A. Gereja yang didorong oleh Tradisi. · • Gereja punya keterbatasan dan tidak diharapkan...

61

Transcript of A. Gereja yang didorong oleh Tradisi. · • Gereja punya keterbatasan dan tidak diharapkan...

A. Gereja yang didorong oleh Tradisi.1. “Kami selalu melakukannya begini.”

2. Tujuan gereja yang didorong oleh tradisi adalah mengabadikan masa lalu.

3. Perubahan selalu dilihat sebagai hal yang negatif, dan stagnasi selalu ditafsirkan sebagai “stabilitas.”

4. Di beberapa gereja tradisi dapat menjadi kekuatan pendorong yang begitu kuat sehingga semua yang lain, bahkan kehendak Allah, menjadi hal yang kurang penting.

5. Kata-kata terakhir dari gereja model ini adalah: “kami tidak pernah melakukan cara itu sebelumnya.”

B. Gereja yang didorong oleh pemimpin.1. Di gereja model ini, pertanyaan yang penting adalah: “apa yang diinginkan

pemimpin.”

2. Kalau gembala jemaat sudah melayani gereja tersebut bertahun-tahun, maka kemungkinan besar kepribadiannyalah yang menjadi pendorong. Tapi kalau pendetanya sering berganti, maka mungkin seorang awam yang penting merupakan pendorongnya.

3. Masalah utama adalah: agendanya lebih banyak ditentukan oleh latar belakang, berbagai kebutuhan, dan ketidaktegasan sang pemimpin ketimbang melalui kehendak Allah atau kebutuhan jemaat.

4. Gereja model ini akan mengadapi masalah lain yaitu gereja akan mandek ketika kepribadian yang mendorong itu pergi atau meninggal.

C. Gereja yang didorong oleh keuangan.1. Pertanyaan yang pertama muncul dalam pikiran setiap orang dalam model

ini adalah “berapa biaya yang dibutuhkan?”2. Tampaknya tidak ada yang sepenting keuangan. Perdebatan yang paling

sengit adalah tentang anggaran biaya.3. Walaupun keuangan begitu penting bagi gereja, tetapi seharusnya

keuangan bukanlah menjadi hal yang menentukan. 4. Keberadaan gereja bukan untuk mendapatkan uang. Bukan “berapa

banyak uang yang sudah ditabung?” tetapi “siapa yang sudah diselamatkan?”

5. Tahun-tahun pertama gereja berdiri selalu berdasarkan iman, namun tahun-tahun selanjutnya berubah didorong oleh keuangan.

D. Gereja yang didorong oleh program.1. Gereja memiliki program-program unggulan yang membuat gereja

bergerak seperti: program orang muda, paduan suara, program kaum wanita, dll.

2. Dalam gereja yang didorong oleh program, semua energi difokuskan untuk mempertahankan dan menyokong program-program gereja.

3. Sering kali tujuan gereja yang didorong oleh program secara tidak kentara berubah dari mengembangkan jemaat kepada mengisi jabatan, dan komite pencalonan menjadi kelompok yang paling penting dalam gereja.

4. Jika hasil-hasil suatu program mulai berkurang, orang-orang yang terlibat akan menyalahkan diri sendiri karena tidak bekerja keras.

5. Tidak ada seorang pun yang pernah bertanya apakah sebuah program masih berdaya guna?

E. Gereja yang didorong oleh gedung.1. Winston Churchil berkata: “kita membentuk gedung-gedung kita dan kemudian

gedung- gedung itu membentuk kita.”2. Seringkali anggota ingin memiliki gedung yang bagus sehingga anggota

membelanjakan uang lebih banyak dari kemampuan.3. Membayar dan merawat gedung membutuhkan anggaran belanja besar. Dana

yang seharusnya digunakan untuk pelayanan digunakan untuk membiayai kebutuhan gedung dan pelayanan gereja menjadi mundur.

4. Akhirnya, gedung itulah yang mempengaruhi eksistensi gereja. 5. Dalam situasi lain, gereja-gereja membiarkan gedung mereka yang kecil

membatasi pertumbuhannya di masa depan. Bertahan dengan gedung yang bersejarah, namun tidak memadai, seharusnya tidak boleh menjadi lebih utama dari menjangkau masyarakat.

F. Gereja yang didorong oleh peristiwa-peristiwa. 1. Jika melihat kalender sebuah gereja yang didorong oleh peristiwa-peristiwa, bisa

dipastikan bahwa tujuan gereja tersebut adalah membuat jemaat tetap sibuk. 2. Ada kegiatan yang berlangsung setiap malam sepanjang minggu. 3. Sesudah satu peristiwa besar diselesaikan, peristiwa yang berikutnya mulai

dikerjakan.4. Banyak aktivitas namun belum tentu produktif. 5. Gereja mungkin sibuk tanpa memiliki tujuan yang jelas untuk apa yang sedang

dilakukan. 6. Perlu ditanyakan “apatujuan di balik setiap kegiatan kami?”7. Gereja yang didorong oleh peristiwa, jumlah kehadiran menjadi ukuran utama

dari kesetiaan dan kedewasaan.8. Kita harus hati-hati terhadap kecenderungan untuk menjadikan pertemuan

menggantikan pelayanan sebagai aktivitas utama orang- orang percaya.

G. Gereja yang didorong oleh orang yang tidak bergereja. 1. Dengan usaha yang tulus untuk menjangkau orang yang belum percaya kepada Kristus

dan menjadi relevan dengan kebudayaan masa kini, beberapa gereja membiarkan kebutuhan- kebutuhan orang yang tidak bergereja menjadi kekuatan pendorong mereka.

2. Pertanyaan utama yang diajukan: “Apa yang diinginkan orang tidak bergereja?” 3. Walaupun kita harus peka terhadap berbagai kebutuhan, luka hati dan kepentingan orang

yang tidak bergereja, dan walaupun kita harus bijaksana untuk mengatur kebaktian penginjilan yang mengarah pada kebutuhan mereka, kita tidak dapat mengizinkan orang yang tidak bergereja mengatur seluruh agenda gereja.

4. Tujuan-tujuan Allah bagi gereja-Nya termasuk penginjilan-tetapi bukan sampai mengesampingkan tujuan-tujuan-Nya yang lain.

5. Menarik perhatian orang yang tidak bergereja adalah langkah pertama dalam proses pemuridan, namun hal itu tidak harus menjadi kekuatan pendorong di gereja.

6. Gereja harus menjadi sensitif terhadap orang yang tidak bergereja, namun tidak boleh didorong oleh orang yang tidak bergereja.

7. Kita harus menyesuaikan gaya komunikasi kita dengan kebudayaan kita tanpa mengambil unsur-unsur yang berdosa dari kebudayaan itu atau melepaskan prinsip-prinsip.

H. Gereja yang mempunyai tujuan. 1. Gereja harus didorong oleh tujuan bukan kekuatan lainnya.

2. Gereja membutuhkan pandangan yang baru akan apa saja yang sudah dilakukan melalui apa kaca mata yang dilakukan oleh gereja di PB

3. Gereja membutuhkan sebuah proses untuk melaksanakan tujuan-tujuan gereja.

4. Rencana, program, dan kepribadian tidak kekal, tetapi tujuan Allah akan kekal.

1. Yang mula-mula perlu ditanyakan gereja adalah: “apakah tujuan keberadaan kita?”

2. Sebelum gereja mengetahui tujuan keberadaan gereja, gereja tidak mempunyai dasar, motivasi, dan arah bagi pelayanan.

3. Tugas utama pendeta adalah mendefinisikan tujuan gereja dan pelayanannya. Adalah lebih mudah dilakukan bagi gereja yang baru berdiri.

4. Kalau gereja itu sudah hamper mati, tidak berkembang, mundur atau patah semangat, maka tugas pendeta adalah mendeefinisikan kembali tujuan gereja.

5. Temukan kembali visi yang jelas tentang apa yang Allah hendak lakukan di dalam dan melalui keluarga besar gereja itu.

6. Pahami alas an keberadaan gereja tersebut; ketahui dengan persis tujuan gereja tersebut. Ketahui dengan pasti apa yang Allah mau gereja lakukan. Gereja tahu apa tugas mereka dan apa yang bukan urusan gereja.

7. Banyak anggota tidak mengetahui tujuan keberadaan gereja mereka. Hampir 89% anggota jemaat yang disurvey (1000 gereja yang disurvey) menyatakan kebutuhan saya dan keluarga saya.”

6. Pahami alas an keberadaan gereja tersebut; ketahui dengan persis tujuan gereja tersebut. Ketahui dengan pasti apa yang Allah mau gereja lakukan. Gereja tahu apa tugas mereka dan apa yang bukan urusan gereja.

7. Banyak anggota tidak mengetahui tujuan keberadaan gereja mereka. Hampir 89% anggota jemaat yang disurvey (1000 gereja yang disurvey) menyatakan kebutuhan saya dan keluarga saya.” • Bagi banyak orang, peranan gembala siding adalah hanya menjaga agar

domba-domba yang sudah berada di dalam kandang itu merasa betah dan berusaha untuk tidak kehilangan terlalu banyak dari mereka.

• Hanya 11% persen yang berkata: “tujuan gereja adalah untuk memenangkan dunia bagi Yesus.”

8. Pertanyaan yang sama diajukan kepada para pendeta. Hasilnya benar-benar berlawanan karena 90% berkata bahwa tujuan gereja adalah memenangkan dunia dan 10% berkata bahwa gereja ada untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggotanya.

9. Itu sebabnya terjadi konflik, kebingungan dan stagnasi di banyak gereja. Jika gembala siding mempunyai pendapat berbeda dengan anggota jemaat mengenai tujuan mereka, konflik dan perbedaan pendapat mengenai banyak hal tak dapat dielakkan.

10. Gereja-gereja dimulai karena banyak alasan yang berbeda. Kadang-kadang alasan itu tidak tepat: kompetisi, kebanggaan denominasi, perlunya pengakuan seorang pemimpin, atau suatu motivasi lain yang tidak penting.

11. Kecuali kalau kekuatan pendorong gereja itu alkitabiah, gereja yang sehat dan bertumbuh tidak akan pernah sesuai dengan apa yang Allah maksudkan.

A. Fondasi menentukan besarnya dan kekuatan sebuah gedung.1. Tidak mungkin membangun gedung yang lebih besar dari dasar yang

sudah ada.

2. Gereja yang dibangun atas dasar yang tidak memadai atau yang salah takkan pernah mencapai ketinggian yang dimaksudkan Allah untuk gereja tersebut. Gereja akan roboh bila berdiri lebih tinggi daripada yang dapat ditanggung dasarnya.

3. Jika ingin membangun gereja yang sehat, kuat dan bertumbuh, maka pendeta harus meluangkan waktu untuk meletakkan dasar yang kokoh.

B. Manfaat Gereja memiliki tujuan yang jelas:1. Membangun semangat juang.

a. Semangat juang dan misi adalah dua hal tak terpisahkan.b. I Korintus 1:10 “harus ada persesuaian agar tidak ada perpecahan.” c. Kunci mencapai keharmonisan di dalam gereja adalah bersatu di dalam tujuan. d. Jika misi tidak jelas, maka semangat juang anda akan rendah.e. Ketika anggota jemaat ikut mendayung perahu, mereka tidak punya waktu untuk

menggoncang-goncangkannya.f. Komitmen kepada tujuan bersama adalah rahasia pertumbuhan gereja. g. Amsal 29:18. h. Di mana tidak ada visi, jemaat akan pindah ke jemaat lain. i. Gereja yang tanpa tujuan dan misi pada akhirnya menjadi bagaikan benda

bersejarah yang berkaitan dengan berbagai tradisi masa lalu.

2. Mengurangi frustrasi.a. Ini akan membantu kita melupakan hal-hal yang tidak penting.b. Yesaya 26:3.

• Tujuan yang jelas bukan hanya menegaskan apa yang harus kita lakukan, tetapi juga menegaskan apa yang tidak harus kita lakukan.

• Gereja punya keterbatasan dan tidak diharapkan melakukan segala sesuatu. Allah juga tidak mengharapkan manusia untuk melakukan segala sesuatu. Rahasia keefektifan adalah memahami apa yang benar-benar penting, kemudian melakukan apa yang benar-benar penting, dan tidak merasa cemas mengenai hal-hal yang lain.

c. Tanpa pernyataan tujuan gereja akan begitu mudah untuk mengalami frustrasi karena semua gangguan yang ada di sekitar kita. • Yesaya 49:4.• Berusaha untuk mengarahkan sebuah gereja tanpa tujuan yang jelas adalah seperti berusaha mengendarai mobil di

dalam kabut. Jika tujuan tidak dapat dilihat dengan jelas, maka akan tabrakan.

d. Yakobus 1:8. e. Gereja yang ragu-ragu adalah gereja yang tidak stabil. Apa saya dapat membuatnya menyimpang

dari tujuan. f. Gereja yang mempunyai tujuan, setelah arah ditetapkan. Akan lebih mudah mengambil keputusan

dan kurang mengalami frustrasi. g. Setiap program yang diajukan maka harus diajukan pertanyaan: “apakah hal ini memenuhi salah

satu tujuan kami?” Jika ya, lakukanlah, jika tidak jangan.

3. Membolehkan konsentrasi. a. Sinar yang terfokus mempunyai kekuatan luar biasa. Sinar yang tersebar

tidak mempunyai kekuatan sama sekali. Contoh sinar matahari yang difokuskan dengan kaca pembesar akan membakar kertas.

b. Kehidupan dan gereja yang terfokus akan mempunyai pengaruh yang jauh lebih besar daripada yang tidak terfokus.

c. Tujuan yang jelas membantu untuk memusatkan usaha anda.

d. Filipi 3:13.

e. Masalah adalah gereja mengutamakan hal-hal yang kurang penting. Energy gereja tersebar dan dihamburkan sehingga kekuatan hilang.

3. Membolehkan konsentrasi. a. Hal yang terutama adalah menjaga agar hal yang terutama tetap menjadi

yang terutama. b. Kendala gereja adalah melakukan terlalu banyak hal. Semakin lama

sebuah gereja berdiri, semakin nyata keadaan ini. Kalender gereja yang padat menyebarkan energi gereja anda. Tinggalkan program yang tak bermanfaat lagi.

c. Gereja perlu melakukan program dengan efisien dan efektif. • Efisien= melakukan sesuatu dengan benar • Efektif= melakukan hal-hal yang benar

d. Energi terbuang percuma untuk soal-soal sepele, itu sama seperti mengatur kembali kursi-kusrsi geladak di kapal Titanic.

e. Tidak cukup bila gereja hanya terorganisir dengan baik; gereja harus diorganisasi yang baik untuk melakukan hal-hal yang tepat.

4. Tujuan yang jelas menarik kerja sama.a. Orang mau bergabung dengan gereja yang mempunyai arah yang jelas.

b. Ezra 10:4.

c. Jika pendeta ingin anggota tertarik kepada gereja dan aktif mendukung, dan memberi dengan murah hati, pendeta harus menjelaskan dengan tepat ke mana gereja diarahkan.

d. Periksa tujuan sebelum pesawat lepas landas. Inilah juga prinsip untuk gereja. Kalau salah naik pesawat, maka muncul kekesalan, waktu terbuang sia- sia.

e. Pastikan anggota gereja mengetahui dengan pasti ke mana tujuan dan prioritas gereja kita, strategi dan struktur gereja.

4. Tujuan yang jelas menarik kerjasama.f. Amsal 11:27.

g. Masalah akan muncul dari anggota-anggota pindahan dari gereja lain,

h. Karena mereka cenderung membawa kebiasaan gereja lama mereka ke gereja baru. Maka, kalau terjadi demikian, mungkin adalah lebih baik kalau anggota tersebut diminta kembali ke gereja lamanya karena gereja anda memiliki model sendiri.

i. Jangan pernah membiarkan orang yang merengek-rengek mengatur agenda gereja. Hal itu sama dengan melepaskan kepemimpinan yang ada. Pastikan sebelum anggota bergabung mereka setuju dengan tujuan, metode, struktur dari gereja anda. Perlu menandatangani surat persetujuan. Ini akan mengurangi konflik di kemudian hari.

5. Tujuan yang jelas membantu evaluasi. a. II Korintus 13:5. b. Bagaimana gereja mengevaluasi dirinya? Bukan dengan membandingkan

dengan gereja lain, tetapi dengan pertanyaan, “apakah kita melakukan apa yang dikehendaki Allah bagi kita?” dan “seberapa baik kita melakukan pekerjaan itu?”

c. Peter Ducker “Apa usaha kita?” dan “Bagaimana keadaan usaha itu?” d. Empat langkah:

i. Tegaskan tujuan andaii. Sampaikan tujuan itu kepada setiap anggota iii. Organisir gereja andaiv. Laksanakan tujuan anda

A. Pimpinlah gereja untuk menetapkan tujuannya sesuai apa yang ada di gereja zaman Perjanjian Baru. 1. Jangan terburu-buru melakukan proses ini tapi ini adalah hal

yang menyenangkan.

2. Usahakan tujuan itu ditemukan oleh anggota bukan dari khotbah atau seminar pendeta. Orang akan lebih yakin terhadap apa yang mereka temukan sendiri, bukan dari apa yang dikatakan orang lain.

B. Empat langkah di dalam menuntun gereja menentukan tujuan gereja. 1. Teliti apa yang dikatakan Alkitab.

a. Libatkan anggota untuk meneliti Alkitab dan menggali ayat-ayat yang berhubungan dengan gereja dan misinya.

b. Mat. 5:13-16; 9:35; 11:28-30; 16:15-19; 18:19-20; 22:36-40; 24:14;25:34-40; 28:18-20; dll. Baca buku-buku tentang tujuan gereja.

c. Pertanyaan-pertanyaan yang perlu ditanyakan selama pendalaman: i. Perhatikan pelayanan Kristus di bumi. Tanyakan: “apa yang Yesus lakukan selama

di bumi?”; “Apa yang Yesus akan lakukan kalau Ia ada sekarang?”’ Apapun yang dilakukanYesus, kita harus lanjutkan sekarang.

ii. Perhatikan berbagai gambaran dan nama gereja. Analogi gereja: tubuh, pengantin wanita, keluarga; kawanan domba, komunitas; bala tentara, dll. Setiap gambaran ini mempunyai implikasi yang dalam tentang keadaan gerejayang seharusnya dan apa yang harus dilakukan.

iii. Perhatikan teladan gereja di Perjanjian Baru. Tanyakan: “Apa yang dilakukangereja mula-mula?” Setiap gereja di Alkitab mempunyai model berbeda-beda.

iv. Perhatikan perintah-perintah Kristus. Tanyakan: “Kita disuruh untuk melakukanapa oleh Yesus?” Tugas kita bukan untuk menciptakan tujuan gereja, tetapimenemukan tujuan tersebut.

d. Ingat, jemaat adalah milik Kristus, bukan milik kita. Yesus yang mendirikan jemaat, mati bagi jemaat, mengutus roh-Nya kepada jemaat, dan suatu saat akan kembali untuk jemaat-Nya. Dan sebagai pemilik jemaat, Ia sudah menetapkan tujuan-tujuannya dan itu tidak bisa ditawar-tawar lagi.

2. Mencari jawaban untuk empat pertanyaan.a. Apa tujuan keberadaan gereja?

b. Bagaimana kita seharusnya sebagai jemaat? Siapa dan apa kita ini?

c. Apa yang harus kita lakukan sebagai jemaat? (Apa yang Allah ingin terlaksana di dunia ini?)

d. Bagaimana kita harus melaksanakannya.

3. Tulislah hasil penelitian itu. a. Tulislah apa saja yang sudah dipelajari. Tidak usah disingkat-singkat.

Katakana apa saja yang perlu dikatakan tentang sifat dan tujuan gereja.

b. Jangan coba untuk menyimpulkan suatu pernyataan tentang tujuan lengkap pada saat ini. Tugas anda adalah kumpulkan saja informasi. Adalah lebih mudah untuk menyunting dan menyingkatkan daripada menciptakan.

c. Identifikasikan semua tujuan dengan jelas. Jangan terburu-buru untuk melakukan proses ini. Dasar sedang dibangun yang akan menopang segala sesuatu yang akan gereja lakukan selanjutnya.

4. Ringkaskan kesimpulan anda dalam sebuah kalimat. a. Buat satu kalimat yang dapat menjabarkan semua tujuan Alkitab akan gereja. b. Caranya: kelompokkan konsep-konsep yang serupa di bawah topic utama seperti

penginjilan, penyembahan, persekutuan, kedewasaan rohani, pelayanan, dll.c. Kemudian cobalah untuk menyatakan semua tema utama ini dalam satuu

paragraph. Lalu mulailah mengeluarkan kata-kata dan frase-frase yang tidak penting untuk menyingkatkan paragraph ini menjadi satu kalimat.

d. “Pikiran-pikiran akan tercerai berai dengan sendirinya setelah diucapkan oleh bibir kita dan ditulis oleh jari-jari kita.” Jika anda dapat mengatakan dan menulis apa yang ada dalam pikiran anda, maka jelaslah anda telah memikirkannya masak-masak. Jika anda belum menulis tujuan-tujuan itu, anda belum benar-benar memikirkannya.

e. Francis Bacon “Membaca membuat wawasan seseorang semakin luas, tetapi menulis membuat orang makin seksama.”

C. Apa yang menjadikan sebuah pernyataan tujuan efektif? 1. Harus Alkitabiah.

a. Matius 22:37-40

b. Matius 28:19,20

c. Komitmen agung terhadap perintah agung dan amanat Agung akan menghasilkan gereja yang agung.

2. Harus spesifik. a. Tujuan gereja harus sederhana dan jelas.

b. Jangan mencantumkan terlalu banyak hal di dalamnya. Semakin banyakditambahkan, semakin terpencar maksudnya dan semakin sulit dilakukan.

c. Contoh-contoh yang jelas: i. “Memberikan kebahagiaan bagi manusia” (Disneyland)

ii. “Mewarganegarakan orang-orang yang ditolak (Bala Keselamatan)

iii. “Memuliakan Allah” tapi tidak jelas bagaimana caranya memuliakan Allah.

2. Harus spesifik. d. Pernyataan tujuan yang khusus memaksa gereja untuk memusatkan

energi. Jangan menyimpang karena hal-hal yang tidak berhubungan.

e. Ajukan pertanyaan: “Apakah hal-hal kecil yang akan sangat berpengaruh untuk Yesus dalam dunia dewasa ini? Apakah yang kita dapat lakukan yang hanya dilakukan oleh gereja?

3. Harus dapat ditransfer. a. Dapat diingat dan disampaikan kepada setiap orang di gereja.

b. Semakin singkat akan semakin baik.

c. Meskipun aka nada hal-hal yang sama dalam tujuan tiap-tiap gereja karena dasarnya dari Alkitab, tapi usahakan menggunakan istilah yang berbeda.

d. Orang lebih mudah mengingat slogan, pernyataan-pernyataan, frase-frase yang sederhana dari pada seluruh kata, kalimat atau paragraphdalam khotbah.

4. Harus dapat diukur. a. Harus mampu memperhatikan pernyataan tujuan anda dan mengevaluasi

apakah gereja anda sedang melaksanakannya atau tidak.

b. Apakah dapat dibuktikan pada akhir tahun apakah gereja telah melaksanakannya?

c. Gereja tidak dapat menilai keefektifan gereja kecuali misi gereja dapat diukur.

d. Pernyataan tujuan yang baik akan menyediakan standar khusus sehingga gereja dapat mengevaluasi, memperbaiki dan meningkatkan segala sesuatu yang dilakukan gereja.

1. Kasihilah Tuhan dengan segenap hatimu. a. Ini adalah konsep penyembahan.b. Gereja ada untuk menyembah Allah. c. Bagaimana kita mengasihi Allah dengan segenap hati? Dengan menyembah Dia. d. Mengasihi Allah dapat dilakukan sendiri, berkelompok. Ketika kita mengungkapkan

kasih kita kepada Allah kita sedang menyembah Dia. e. Matius 4:10. f. Menyembah merupakan hal yang lebih penting daripada melayani. g. Menyembah Allah merupakan tujuan pertama gereja. Terkadang kita begitu sibuk bekerja

bagi Allah sehingga tidak mempunyai waktu untuk mengungkapkan kasih kita kepada-Nya melalui penyembahan.

h. Mazmur 34:4. i. Jangan kita menyembah Tuhan karena sebuah tugas tetapi karena kita ingin

melakukannya. Kita harus merasa gembira karena kita dapat mengungkapkan kasih kita kepada Allah.

2. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. a. Ini adalah konsep melayani. b. Gereja ada untuk melayani. Pelayanan adalah menunjukkan kasih Allah

kepada orang lain dengan memenuhi kebutuhan mereka dan menyembuhkan sakit hati.

c. Gereja harus melayani bermacam-macam kebutuhan: rohani, emosional, hubungan, dan jasmani.

d. Efesus 4:12 e. Banyak waktu gereja digunakan untuk pertemuan dan rapat.f. Kesetiaan sering kali ditetapkan berkenaan dengan kehadiran

bukannya pelayanan, dan para anggota hanya duduk, menyerap, dan menjadi besi.

3. Pergi dan jadikan murid. a. Ini adalah konsep penginjilan. b. Gereja ada untuk menyampaikan firman Allah. Kita adalah utusan Kristus dan

misi kita adalah untuk menginjili dunia.c. Tanggungjawab orang Kristen adalah menyampaikan Kabar Baik ke manapun

kita pergi. d. Tugas penginjilan itu begitu penting sehingga Kristus sebenarnya memberikan

lima amanat Agung di mana empat amanat dalam empat injil dan satu di Kisah Para Rasul (Matius 28:19,20; Markus 16:15; Lukas 24:47- 49; Yohanes 20:21; Kisah 18).

e. Penginjilan bukan sekedar tetapi tetapi hak istimewa. Selama masih ada satu orang di dunia ini yang belum mengenal Kristus, gereja mempunyai mandateuntuk terus bertumbuh.

f. Pertumbuhan bukanlah suatu pilihan, hal itu diperintahkan oleh Yesus

4. Baptiskan Mereka. a. Menjadikan murid didahului oleh “pergi, membaptis dan mengajar.”

b. Baptisan menjadi penting karena ini adalah salah satu tujuan gereja yaitu “persekutuan” yaitu menyatu dengan tubuh Kristus.

c. Sebagai orang Kristen dipanggil untuk menjadi anggota tubuh-Nya bukan hanya untuk percaya.

d. Baptisan bukan hanya melambangkan keselamatan, tetapi juga melambangkan persekutuan. Baptisan bukan hanya melambangkan hidup baru di dalam Kristus, melainkan menggambarkan penggabungan seseorang dalam tubuh Kristus.

e. Efesus 2:19.

5. Ajarlah mereka untuk taat. a. Ini adalah proses pemuridan.b. Gereja ada untuk mengajar atau mendidik umat Allah.c. Pemuridan adalah proses untuk menolong orang menjadi lebih seperti Kristus

dalam pikiran, perasaan atau tindakan mereka. d. Tujuan pemuridan adalah dewasa di dalam Kristus. e. Kolose 1:28.f. Setelah seseorang mengambil keputusan untuk mengikuti Kristus, ia harus

dimuridkan. Tanggungjawab gereja ialah membina orang- orang hingga mencapai kedewasaan rohani.

g. Efesus 4:12-13.h. Maka gereja ada untuk mendidik, mendorong, memuliakan, memperlengkapi dan

menginjil.

a. Masyarakat = Orang yang tidak bergereja

b. Orang banyak = Orang yang bergereja

c. Jemaat = Anggota

d. Komitmen = Anggota yang sudah dewasa

e. Pekerja-pekerja inti = Pekerja awam

A. Memuliakan = kami merayakan kehadiran Allah dalam ibadah

B. Misi = kami menyampaikan Firman Allah melalui penginjilan

C. Keanggotaan = kami menggabung keluarga Allah ke dalam perrsekutuan kami

D. Kedewasaan = kami mendidik umat Allah melalui pemuridan

E. Pelayanan = kami menunjukkan kasih Allah melalui pekerjaan pelayanan.

F. “untuk membawa orang kepada Tuhan Yesus dan menjadikan mereka anggota dalam keluarga-Nya, membina mereka untuk mencapai kedewasaan seperti Kristus, dan memperlengkapi mereka bagi pelayanan dalam gereja serta melaksanakan misi di dunia, agar memuliakan nama Allah.

G. Contoh tujuan di atas diungkapkan berhubungan dengan hasil bukan dengan kegiatan. Lima hasil yang dapat diukur tercatat.

H. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan: 1. Berapa banyak?

2. Berapa banyak kelebihannya dari tahun lalu?

3. Berapa banyak dibawa kepada Kristus?

4. Ada berapa banyak anggota baru?

5. Berapa banyak yang memperlihatkan kedewasaan rohani?

6. Tanda-tanda kedewasaan rohani manakah yang diinginkan?

7. Berapa banyak yang sudah diperlengkapi dan dipersiapkan untuk melayani?

I. Contoh tujuan di atas juga ditanyakan sedemikian rupa sehingga mendorong partisipasi setiap-anggota. 1. Orang harus mampu melihat bagaimana mereka dapat menyumbang

kepada tujuan mereka dari gereja anda.

2. Misi ini harus dinyatakan sedemikian sampai setiap orang tidak hanya mempercayai tetapi mereka dapat berpartisipasi di dalamnya.

J. Contoh tujuan di atas menyusun kelima tujuan ini dalam rangkaian proses. 1. Untuk menjadi gereja yang memiliki tujuan, maka tujuan-tujuan gereja

harus ditempatkan dalam sebuah proses.

2. Daripada berusaha untuk menumbuhkan gereja dengan program-program, pusatkan perhatian pada pertumbuhan jemaat melalui suatu proses.

3. Jika gereja menetapkan sebuah proses untuk pengembangan pemuridan dan tetap berpegang padanya, pertumbuhan gereja akan seimbang dan konsisten.

4. Benyamin Disraeli menyatakan: “ketekunan dalam melaksanakan tujuan merupakan rahasia keberhasilan

K. Empat langkah dalam proses melaksanakan tujuan-tujuan: 1. Gereja membawa “calon-calon” masuk ke dalam gereja sebagai anggota.

2. Membina kearah kedewasaan

3. Melatih untuk melayani

4. Mengutus untuk menjalankan misi sambal memuliakan Allah dalam proses tersebut.

I. Asimilasikan anggota baru berdasarkan tujuan. A. Gunakan lingkaran komitmen sebagai strategi untuk

mengasimilasikan anggota baru dalam kehidupan gereja. B. Tahapannya:

1. Dari kelompok yang tidak bergereja dipindahkan kepada kelompok yang datang bergereja (beribadah di gereja).

2. Kemudian pindahkan kepada kelompok jemaat (sudah masuk dalam persekutuan)/

3. Kemudian pindahkan kepada kelompok orang yang berkomitmen (pemuridan).

4. Dan dari kelompok pemuridan dipindahkan kepada kelompok pekerja inti. (pelayanan).

5. Kemudian kembali pindahkan kelompok ini kembali ke dalam masyarakat (untuk menginjil).

C. Kembangkan gereja dari luar ke dalam bukan dari dalam keluar.

D. Model tradisional:1. Membangun pekerja-pekerja inti dari orang percaya yang sudah dewasa

2. Memulai menjangkau keluar ke masyarakat.

3. Masalah yang dihadapi adalah para pekerja inti sering kali telah kehilangan hubungan dengan masyarakat dan benar-benar takut berinteraksi dengan orang yang tidak bergereja.

4. Kehilangan misi karena merasa nyaman dengan kelompok yang sudah bersusah payah dibangun. Akibatnya, pendatang baru pun takut untuk masuk bahkan mendobraknya. Api penginjilan mulai padam.

E. Model terbaru: 1. Cari orang-orang dari luar lalu mengikuti tahapan yang telah diatur

2. Utus orang-orang tersebut kembali ke masyarakat.

F. Gereja yang kuat dan seimbang tidak dibangun dalam waktu satu hari. Ketika Allah hendak membuat jamur Ia membutuhkan waktu enam jam. Ketika Allah hendak membuat pohon jati, ia membutuhkan waktu bertahun bahkan berpuluh tahun.

II. Buatlah program di sekitar tujuan anda. A. Perlu dibuat program yang akan memenuhi tujuan gereja.

B. Ingat bahwa setiap lingkaran komitmen juga cocok dengan lima tujuan gereja.

C. Jemaat mempunyai tahapan: penginjilan, ibadah, persekutuan, pemuridan dan pelayanan. Maka jemaat juga mempunyai target: masyarakat, orang banyak, jemaat, orang yang berkomitmen, dan pekerja inti.

III. Didiklah jemaat berdasarkan tujuan.A. Jemaat harus mendidik jemaatnya dalam lima tujuan gereja:

penginjilan, penyembahan, persekutuan, pemuridan, dan pelayanan.

B. Tujuan gereja adalah menghasilkan pelaku-pelaku firman bukan sekedar pendengar firman.

C. Perubahan tidak ada yang tiba-tiba. Usahakan jemaat bertindak atas apa yang mereka sudah pelajari dan yakini dan memberikan penghargaan atas apa yang mereka telah lakukan.

D. Buat tahapan-tahapan pelatihan dari pemula sampai dewasa: janji keanggotaan (baptis); janji misi (anggota yang setia); janji pelayanan; dan janji kedewasaan.

IV. Memulai kelompok kecil berdasarkan tujuan. A. Biarkan setiap kelompok melakukan sesuai dengan keahlian

dan apa yang sudah dipahami.

B. Ijinkan anggota untuk memilih kelompok mana yang mereka

minati.

C. Ada kelompok pencari orang • Ini adalah kelompok untuk menyiapkan orang-orang yang tidak

bergereja untuk datang ke tempat yang aman yang membuat mereka

tidak takut untuk berbagi pengalaman serta belajar tentang Kristus.

D. Ada kelompok pendukung • Ini adalah kelompok yang akan menjadi penolong kepada setiap

persoalan yang dihadapi oleh orang-orang yang tidak bergereja

dan juga anggota gereja.

E. Ada kelompok pelayanan • Ini adalah kelompok yang akan melayani di rumah sakit,

penjara, rumah jompo dll.

F. Ada kelompok pertumbuhan • Ini adalah kelompok yang berfokus pada pemeliharaan,

pemuridan, dan pendalaman Alkitab yang lebih dalam.

V. Tambahkan staf berdasarkan tujuan. A. Berikan uraian tugas yang jelas kepada setiap staf yang akan

bekerja.

B. Pastikan anggota akan memilih tujuan gereja mana yang

akan mereka lakukan. Ini dilakukan dengan wawancara.

Karakter dan kemampuan bukanlah yang paling utama tetapi

keinginan besar untuk menjalankan salah satu tujuan itulah

yang paling penting. Orang yang mempunyai semangat besar

terhadap sesuatu yang mereka lakukan adalah orang yang

bertindak berdasarkan dorongan sendiri.

VI. Buatlah struktur berdasarkan tujuan. A. Masing-masing kelompok dengan tujuan yang hanya satu dari

lima tujuan gereja dipimpin oleh seorang ketua kelompok

dibantu oleh koordinator dan staf pelayan dan kaum awam.

B. Tim misi. 1. Tujuan adalah penginjilan di mana targetnya adalah masyarakat.

2. Merencanakan dan mempromosikan dan mengawasi semua kegiatan

yang dilakukan jemaat untuk dapat membangun jembatan dengan

masyarakat, program penginjilan, dll.

C. Tim Penyembahan. 1. Tujuan adalah untuk melaksanakan tujuan ibadah.

2. Targetnya adalah kumpulan orang banyak.

3. Tugasnya adalah merencanakan dan mengawasi kebaktian

untuk orang yang tidak bergereja, kegiatan dan peristiwa

ibadah khusus.

D. Tim keanggotaan. 1. Tujuannya adalah pemuridan.

2. Target mereka adalah orang-orang yang berkomitmen.

3. Tugasnya adalah memperhatikan kawanan domba.

E. Tim kedewasaan.1. Tujuannya adalah pemuridan.2. Target mereka adalah orang-orang yang berkomitmen.3. Tujuannya adalah memimpin para anggota untuk membuat

komitmen rohani yang lebih dalam dan menolong merekaberkembang ke arah kedewasaan rohani.

F. Tim Pelayanan 1. Tujuannya adalah pelayanan. 2. Target mereka adalah pekerja inti. 3. Tugas mereka adalah mengubah anggota menjadi pelayan dengan

membantu mereka menemukan bentuk pelayanan yang mereka minati dan membantu mereka menemukan tempat yang sudah ada untuk melayani bahkan menemukan tempat yang baru.

VII.Menyampaikan Khotbah berdasarkan tujuan.A. Buat jadwal khotbah berseri yang membahas lima tujuan

gereja selama lima bulan.

B. Satu tujuan empat seri pelajaran.

C. Sampaikan khotbah-khotbah yang berdasarkan tujuan pada

setiap pribadi.

VIII.Menyusun anggaran berdasarkan tujuan. A. Tentukan apa yang benar-benar penting.

B. Dari kelima tujuan itu, tentukan mana yang menjadi prioritas

utama kedua, ketiga dan seterusnya.

C. Ini bukan berarti yang lain tidak dikerjakan, tetapi dikerjakan

bersama-sama tetapi diutamakan mana yang lebih utama

sehingga dana dapat disiapkan.

ix. Mengatur jadwal berdasarkan tujuan. A. Sisihkan dua bulan setiap tahun untuk memberikan

penekanan khusus pada masing-masing tujuan.

B. Kemudian berikan kepada masing-masing tim pelaksana

tujuan tugas untuk menekankan tujuan itu kepada seluruh

jemaat selama dua bulan tersebut.

C. Januari dan Juni adalah bulan kedewasaan.

D. Februari dan Juli adalah bulan pelayanan.

E. Maret dan Agustus adalah bulan misi dan pemuridan.

F. April dan September adalah bulan keanggotaan .

G. Mei dan Oktober adalah bulan pujian dan

penyembahan.

X. Mengadakan evaluasi berdasarkan tujuan. A. Evaluasi apa yang sudah dilakukan.

B. Adakan revisi dan tinjauan.