95775621 Limbah Jerami Sebagai Substrat Industri

download 95775621 Limbah Jerami Sebagai Substrat Industri

of 8

Transcript of 95775621 Limbah Jerami Sebagai Substrat Industri

  • Limbah Jerami Sebagai Substrat Industri

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Produksi pertanian Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan meningkatnya

    pula limbah yang dihasilkan selama pemanenan dan proses pengolahannya. Limbah padat dari

    kegiatan pertanian seperti jerami, serbuk gergaji kayu, tandan kelapa sawit, batang dan bonggol

    jagung, serta bagas tebu tersusun oleh lignoselulosa. Lignoselulosa memiliki komposisi selulosa

    sebesar 45% dari berat kering bahan. Sedangkan hemiselulosa menempati 25-30% dan sisanya

    adalah lignin.

    Selulosa dan hemiselulosa adalah polisakarida yang dibangun oleh ikatan -1,4 glikosidik

    (Howard, 2003). Ikatan -1,4 glikosidik merupakan ikatan yang stabil yang tidak mudah

    terputus. Akibatnya, proses dekomposisi alami limbah tersebut berlangsung lama yang

    selanjutnya menyebabkan penumpukan sampah organik di lingkungan jika tidak ditangani lebih

    lanjut. Untuk mempercepat proses dekomposisi limbah tersebut diperlukan bantuan enzim

    selulase dan xilanase yang mampu memutus ikatan -1,4 glikosidik (Howard, 2003). Selain

    berperan dalam mempercepat daur biomasa di alam, selulase dan xilanase adalah enzim yang

    digunakan secara luas dalam industri tekstil, deterjen, pulp dan kertas. Selulase juga telah banyak

    dimanfaatkan untuk peningkatan nilai makanan ternak dengan meningkatkan kecernaannya

    Hanya saja umumnya enzim yang digunakan saat ini masih impor.

    Salah satu limbah pertanian yang tersedia melimpah dan dapat dimanfaatkan sebagai substrat

    adalah jerami padi. Namun belum banyak yang memanfaatkannya secara maksimal sebagai

    substrat dalam bidang industri. Banyak variasi dengan penambahan bahan lain dan masih

    memungkinkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui komposisi yang

    efektif untuk membuat substrat yang berbahan dasar limbah jerami. Dalam makalah ini akan

    dibahas sedikit mengenai manfaat jerami padi sebagai substrat dalam dunia industri.

  • I.2 RUMUSAN MASALAH

    1. Apa definisi dan kandungan yang terdapat pada jerami padi?

    2. Apa saja manfaat jerami padi dalam industri?

    I.3 Manfaat

    1. Mengetahui definisi dan kandungan pada jerami padi.

    2. Mengetahui manfaat jerami padi dalam dunia industri.

    BAB 11

    ISI

    A. Fermentasi

    Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat menjadi produk tertentu yang

    dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba. Produk-produk tersebut biasanya

    dimanfatkan sebagai minuman atau makanan. Fermentasi suatu cara telah dikenal dan digunakan

    sejak lama sejak jaman kuno. Sebagai suatu proses fermentasi memerlukan:

    1. Mikroba sebagai inokulum

    2. Tempat (wadah) untuk menjamin proses fermentasi berlangsung dengan optimal.

    3. Substrat sebagai tempat tumbuh (medium) dan sumber nutrisi bagi mikroba. (Artini, 2005)

    Medium untuk fermentasi biasa disebut substrat. Biasanya pada teknologi fermentasi digunakan

    bahan dasar yang mengandung karbon. Oleh karena itu, kebanyakan berasal dari tumbuhan dan

    sedikit dari produk hewani. Sebagai contoh; biji-bijian (grain), susu (milk). Natural raw material

    berasal dari hasil pertanian dan hutan. (Artini, 2005)

    Karbohidrat; gula, pati (tepung), selulosa, hemiselulosa, dan lignin.

    1. Gula, bahan makanan yang mengandung gula mudah dan relatif mudah didapatkan untuk

    proses biotek.

    2. Pati, jagung, padi, ganum, kentang, dan pohong (kassava) didegradasi menjadi gula sederhana

    (monosakarida) dengan hidrolisis sebelum fermentasi. Pati juga dapat digunakan sebagai bahan

  • bakar non minyak (etanol).

    3. Selulosa

    4. Substrat dari limbah industri: Molase (tetes tebu), mengandung 50 % gula sebagai substrat

    untuk produksi antibiotik, asam organik. Whey (air dadih), Damen dan ampas tahu, bahkan urine

    hewan ternak.

    Berdasarkan bentuknya substrat dapat dibedakan menjadi:

    1. Substrat cair (air anggur)

    2. Substrat semi cair (yoghurt)

    3. Substrat padat digunakan untuk produksi tempe, oncom, kecap, kompos dsb.

    B. Jerami padi

    Indonesia yang terkenal sebagai negara yang mempunyai wilayah yang luas, mempunyai potensi

    di bidang pertanian. Salah satunya adalah pertanian padi. Sepanjang tahun produksi padi

    menghasilkan limbah berupa jerami padi dalam jumlah yang besar. Jerami padi biasa

    dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan bahan kompos. Namun ada juga yang hanya membakar

    jerami padi pada arel persawahannya. Ternyata, jerami padi dapat dimanfaatkan sebagai substrat

    industri dengan mencampurkannya dengan bahan lain sesuai produk yang ingin di hasilkan.

    Jerami padi merupakan limbah pertanian terbesar di Indonesia. Jumlahnya sekitar 20 juta per

    tahun. Menurut data BPS tahun 2006, luas sawah di Indonesia adalah 11,9 juta ha. Produksi per

    hektar sawah bisa mencapai 12-15 ton bahan kering setiap kali panen, tergantung lokasi dan

    varietas tanaman. Sejauh ini, pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak baru mencapai 31-39

    %, sedangkan yang dibakar atau dimanfaatkan sebagai pupuk 36-62 %, dan sekitar 7-16 %

    digunakan untuk keperluan industri (safan.wordpress.com, 2008).

    Banyaknya jerami padi yang belum dimanfaatkan secara optimal mendorong para peneliti

    mengembangkan potensi jerami padi menjadi sesuatu yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.

    Berikut ini adalah komponen yang ada dalam jerami padi :

    Komponen Kandungan (%)

    Selulosa 39

    Hemiselulosa 27

  • Lignin 12

    Abu 11

    Selulosa adalah polimer yang tersusun atas unit-unit glukosa melalui ikatan -1,4-glikosida.

    Bentuk polimer ini memungkinkan selulosa saling menumpuk/terikat menjadi bentuk serat yang

    sangat kuat. Panjang molekul selulosa ditentukan oleh jumlah unit 4 glucan di dalam polimer,

    disebut dengan derajat polimerisasi. Derajat polimerisasi selulosa tergantung pada jenis tanaman

    dan umumnya dalam kisaran 200-27.000 unit glukosa. Selulosa dapat dihidrolisis menjadi

    glukosa dengan menggunakan asam atau enzim (safan.wordpress.com, 2008).

    Hemiselulosa mirip dengan selulosa, namun tersusun dari bermacam-macam jenis gula.

    Monomer gula penyusun hemiselulosa terdiri dari monomer gula berkarbon 5 (C-5) dan 6 (C-6),

    seperti : xylosa, mannose, glukosa, galaktosa, arabinosa, dan sejumlah kecil rhamnosa, asam

    glukoroat, asam metal glukoroat, dan asam galaturonat (safan.wordpress.com, 2008). Sedangkan

    lignin adalah molekul kompleks yang tersusun dari unit phenylphropane yang terikat di dalam

    struktur tiga dimensi. Lignin adalah material yang paling kuat dalam biomassa, namun sangat

    resisten terhadap degradasi, baik secara biologi, enzimatis, maupun kimia. Karena kandungan

    karbon yang relatif tinggi dibandingkan denga selulosa dan hemiselulosa lignin memiliki

    kandungan energi yang tinggi (safan.wordpress.com, 2008). Secara alami lignin berwarna coklat.

    Kalau jerami berubah warna menjadi agak putih, berarti ada sebagian lignin yang hilang. Lignin

    membuat jerami jadi keras dan liat. Kalau jerami menjadi lebih lunak dari jerami aslinya, berarti

    pelindung ligninnya sudah mulai rusak.

    C. Pemanfaatan Jerami Padi

    1. Pembuatan Enzim Selulase

    Pemanfaatan substrat jerami padi sebagai media fermentasi yang banyak mengandung selulosa

    untuk pertumbuhaan mikroorganisme memiliki prospek yang cerah di masa yang akan datang,

    karena memberikan alternatif biaya yang lebih murah jika dibandingkan dengan pembuatan

    enzim dengan menggunakan bahan-bahan kimia sintetik sebagai media pertumbuhan

    mkroorganisme. Produksi enzim selulase dengan menggunakan substrat jerami padi yang

    mengandung selulosa ini juga akan menghasilkan produk-produk lain yang berguna bagi

  • manusia seperti glukosa, etanol, protein sel tunggal dan lain-lain (Darwis dan Sukara, 1990).

    Enzim selulase sendiri sangat penting perannya dalam hidrolisis selulosa untuk menghasilkan

    glukosa, yang laku dipasaran dan dibutuhkan untuk berbagai keperluan baik untuk keperluan

    pembuatan zat-zat kimia yang lain yang bernilai ekonomis lebih tinggi seperti etanol, aseton, dan

    asam-asam organik, maupun digunakan sebagai sumber karbon pengusahaan mikroba untuk

    produksi enzim dan antibiotik (Gunam, 1997: Wyk et al., 2003; Gunam et al., 2004).

    Jerami padi yang merupakan limbah pertanian memiliki kandungan selulosa cukup tinggi

    (Juliano, 1985), memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai media pertumbuhan

    mikroorganisme untuk memproduksi enzim selulase. Sejauh ini, konsentrasi substrat jerami padi

    yang dibutuhkan untuk produksi enzim selulase yang optimal dari mikroorganisme pada

    fermentasi dengan menggunakan media dari serbuk jerami padi belum diketahui secara pasti.

    Pembuatan enzim selulase dari limbah jerami padi sebagai substrat dengan menggunakan

    mikroorganisme sebagai penghasil enzim, selain mudah dibiakan, mikroorganisme juga

    mempunyai kecepatan tumbuh yang tinggi dan mudah dikontrol pertumbuhannya (Reed, 1975).

    Jenis fungi yang biasa digunakan dalam produksi selulase antara lain sebagai berikut:

    Aspergillus niger, Aspergillus fumigates, Aspergillus nidulans, Neurospora sitophila, Tricoderma

    viride, Tricoderma longibrachiatum, dan Saccharomyces cerevisiae. Sedangkan bakteri yang bisa

    menghasilkan selulase adalah Pseudomonas, Cellulomonas, Bacillus, Micrococcus, Cellovibrio,

    dan Sporosphytophaga.

    2. Pembuatan Etanol

    Jerami padi merupakan limbah pertanian yang mengandung polisakarida dalam bentuk selulosa,

    hemiselulosa, pektin dan lignin (Howard dkk., 2003 dalam Mustika, 2008). Komponen

    polisakarida tersebut dapat diuraikan melalui proses degradasi atau fermentasi dengan

    menggunakan aktifitas mikroba potensial seperti kapang Trichoderma viride untuk menghasilkan

    gula dan selanjutnya khamir Saccharomycess cerevisiae untuk produksi etanol (Mustika, 2008).

    Etanol dapat dihasilkan dari jerami padi dan alang-alang melalui proses fermentasi secara

    bertahap (tahap 1 fermentasi gula dengan menggunakan kapang T. viride dan tahap 2 fermentasi

    etanol dengan menggunakan khamir S. cerevisiae).

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Mustika, 2008 kadar gula sederhana yang

  • dihasilkan secara fermentasi oleh kapang T. Viride cukup tinggi pada substrat jerami padi.

    Jerami padi memiliki potensi sebagai substrat dalam fermentasi etanol. Kadar etanol tertinggi

    yang dihasilkan secara fermentasi oleh khamir S. Cerevisiae pada jerami padi adalah sebesar

    0,77% (Mustika, 2008).

    BAB III

    KESIMPULAN

    1. Produksi pertanian di indonesia menghasilkan limbah yang tidak sedikit. Salah satunya adalah

    jerami padi. Kandungan yang terdapat dalam jerami padi adalah selilosa, hemiselulosa, lignin,

    abu.

    2. jerami padi dapat dimanfaatkan sebagai substrat dalam pembuatan selulosa dan etanol

  • MAKALAH BIOPROSES

    LIMBAH JERAMI SEBAGAI SUBSTRAT INDUSTRI

    Oleh

    Audia Wira Rachmadi

    111424003

    Kelas 1A

    TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

    2012