91779828-obat-tradisional
-
Upload
trisimayu-fitri -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
Transcript of 91779828-obat-tradisional
-
7/30/2019 91779828-obat-tradisional
1/13
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pengertian Obat Tradisional
Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun,
berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik
bersifat magic maupun pengetahuan tradisional (Wikipedia, 2009).
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan,hewan,mineral,
sediaan sarian (galenik) atau campuran bahan-bahan tersebut yang digunakan secara turun-
temurun untuk pengobatan berdasarkan pengalaman klaim khasiat (UU RI No. 23/ 1992).
2. Kelebihan Obat Tradisional
Memiliki efek samping yang saling mendukung jika berada dalam satu ramuan dengan
komponen yang berbeda.
memiliki efek samping yang relatif rendah.
Pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk
penyakit-penyakit yang diakibatkan pertukaran zat di dalam tubuh dan keturunan.
3. Kekurangan Obat Tradisional
Takaran harus tepat.Jika tidak tepat, obat tradisional bisa tidak aman bagi tubuh dan
kesehatan manusia.
Harus tepat memilih jenis obat sesuai dengan riwayat kesehatan masing-masing,
sehingga tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan jiwa.
4.Penggolongan Obat Tradisional
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian ( galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara
turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
-
7/30/2019 91779828-obat-tradisional
2/13
Obat bahan alam yang ada di Indonesia saat dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu jamu, obat
herbal terstandar, dan fitofarmaka.
Jamu (Empirical based herbalmedicine)
Logo Jamu Tradisional
Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, yang berisi
seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut, higienis (bebas cemaran)
serta digunakan secara tradisional. Jamu telah digunakan secara turun-temurun selama
berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun, Pada umumnya, jenis ini dibuat
dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur . Bentuk jamu tidak memerlukan
pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris turun
temurun.
Obat Herbal Terstandar (Scientificbased herbal medicine)
Logo Obat Herbal terstandar
Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam
yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Untuk melaksanakan
proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah
dengant enaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan
pembuatan ekstrak. Selain proses produksi dengan teknologi maju, jenis ini telah
ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik (uji pada
hewan) dengan mengikutis tandar kandungan bahan berkhasiat, standar pembuatan
ekstrak tanaman obat, standar pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji
toksisitas akutmaupun kronis.
-
7/30/2019 91779828-obat-tradisional
3/13
Fitofarmaka (Clinical basedherbal medicine)
Logo Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan alam yang dapat disetarakan
dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang
dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia dengan kriteria memenuhi
syarati lmiah, protokol uji yang telah disetujui, pelaksana yang kompeten, memenuhi
prinsip etika, tempat pelaksanaan uji memenuhi syarat. Dengan uji klinik akan lebih
meyakinkan para profesi medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan
kesehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat herbal karena
manfaatnya jelas dengan pembuktian secara ilimiah.
5. Bahan Baku Obat Tradisional
Bahan baku obat tradisional bisa didapatkan dari hewan maupun tumbuhan. Namun,
sumber obat tradisional yang banyak dikembangkan berasal dari tumbuhan. Sebab, tumbuhan
mudah dibudidayakan, ramah lingkungan, dan hampir seluruh bagian yang terdapat pada
tumbuhan (mulai dari akar, umbi, batang, kulit, daun, biji, dan bunga) berkhasiat untuk
mengobati berbagai macam penyakit.
6. Cara Memilih Obat Tradisional
Obat tradisional sudah banyak yang dikemas dalam bentuk kapsul, jamu, tablet, obat
gosok, krim atau cemilan. Namun tentu saja,kita harus selektif memilihnya sebab banyak obat
tradisional di pasaran yang sudah dicampur dengan bahan-bahan kimiaberbahaya. Ada baiknya
http://www.anneahira.com/bunga/jenis-jenis-bunga.htmhttp://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-kimia.htmhttp://www.anneahira.com/bunga/jenis-jenis-bunga.htmhttp://www.anneahira.com/ilmu/ilmu-kimia.htm -
7/30/2019 91779828-obat-tradisional
4/13
juga, kita berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau ahli tanaman obat untuk memastikan
bahwa obat tradisional yang kita peroleh aman untuk dikonsumsi.
Adapun obat yang terjamin kualitasnya berasal dari kebun tanaman obat yang tetap dan
menggunakan teknologi standar yang menjamin mutu bahan baku dan proses penanaman dan
pengolahannya tetap terjaga. Selain itu, khasiat obat ditentukanjuga oleh kandungan kimiawi
bahan bakunya (tanaman obat).
-
7/30/2019 91779828-obat-tradisional
5/13
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Jamu
Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, yang berisi seluruh
bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut, higienis (bebas cemaran) serta
digunakan secara tradisional.
Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang
(akar-akaran), daun-daunan dan kulit batang, buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh
hewan, seperti empedu kambing atau tangkur buaya.
2.2 Jenis-Jenis Jamu
a. Kencur
Kencur (Kaempferia galanga, Linn.)
Sinonim : Familia : Zingiberaceae
Kencur (Kaempferia galanga) termasuk suku tumbuhan Zingiberaceae dan digolongkan
sebagai tanaman jenis empon-empon yang mempunyai daging buah paling lunak dan
tidak berserat.Kencur merupakan terna kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau
pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Rimpang kencur
mempunyai aroma yang spesifik. Daging buah kencur berwarna putih dan kulit luarnya
berwarna coklat. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan
susunan berhadapan. Bunganya tersusun setengah duduk dengan mahkota bunga
berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga berwara lembayung dengan warna
putih lebih dominan. Kencur tumbuh dan berkembang pada musim tertentu, yaitu pada
musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar
matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka.
Nama Lokal :
Kencur (Indonesia, Jawa), Cikur (Sunda), Ceuko (Aceh); Kencor (Madura), Cekuh
(Bali), Kencur, Sukung (Minahasa); Asauli, sauleh, soul, umpa (Ambon), Cekir
(Sumba);
http://id.wikipedia.org/wiki/Rimpanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Empeduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rimpanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Empedu -
7/30/2019 91779828-obat-tradisional
6/13
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Radang Lambung, Radang anak telinga, Influenza pada bayi; Masuk angin, Sakit
Kepala, Batuk, Menghilangkan darah kotor; Diare, Memperlancar haid, Mata Pegal,
keseleo, lelah;
Pemanfaatan :
1. Radang Lambung
Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari.
Cara membuat: kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah.
Cara menggunakan: ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian minum 1 gelas air
putih, dan diulangi sampai sembuh.
2. Radang Anak Telinga
Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan biji buah pala.Cara membuat: kedua
bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi 2 sendok air hangat.
Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.
3.Influenza pada bayi
Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan 2 lembar daun kemukus (lada berekor/
Cubeb)
Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian ditambah beberapa
sendok air hangat.
Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.
4.Masuk Angin
Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
Cara membuat: kencur dikuliti bersih.
Cara menggunakannya: kencur dimakan dengan garam secukupnya, kemudian minum 1
gelas air putih.Dapat dilakukan 2 kali sehari.
5.Sakit Kepala
Bahan: 2-3 lembar daun kencur.
Cara membuat: daun kencur ditumbuk sampai halus.
Cara menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi.
6. Batuk.
Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
-
7/30/2019 91779828-obat-tradisional
7/13
Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan
disaring.
Cara menggunakan : diminum dengan ditambah garam secukupnya.
7. Diare
Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan
disaring.
Cara menggunakan : diolsekan pada perut sebagai bedak.
Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah garam secukupnya.
Cara menggunakan : dioleskan pada perut sebagai bedak.
8. Menghilangkan Darah Kotor
Bahan : 4 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 2 biji cengkeh
kering, adas pulawaras secukupnya.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai
mendidih kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari secara teratur.
9. Memperlancar haid
Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun trengguli, 1 biji buah cengkeh
tua, adas pulawaras secukupnya.
Cara membuat : kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan lain dan direbus
bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum sekali sehari 2 cangkir.
10. Mata Pegal
Bahan : 1 potong rimpang
Cara membuat : kencur dibelah menjadi 2 bagian.
Cara menggunakan : permukaan yang masih basah dipakai untuk menggosok pelupuk
mata.
11. Keseleo
Bahan : 1 rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air.
Cara membuat : kedua bahan tersebut dipipis dan air secukupnya.
Cara menggunakan : dioleskan/digosokan pada bagian yang keseleo sebagai bedak. 12.
Menghilangkan Lelah.
-
7/30/2019 91779828-obat-tradisional
8/13
Bahan : 1 rimpang besar kencur, 2 sendok beras digoreng tanpa minyak (sangan) dan 1
biji cabai merah.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum sekaligus dan diulangi sampai sembuh. Untuk orang pria
dapat ditambah dengan 1 potong lengkuas dan tepung lada secukupnya. 13. M
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Rimpang Kencur mengandung pati (4,14 %), mineral (13,73
%), dan minyak atsiri (0,02 %) berupa sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam
cinnamic, ethyl aster, asam sinamic, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisic,
alkaloid.
b. Wortel
Sinonim : Daucus carota, Linn.
Familia : Apiaceae
Wortel (Daucus carota) adalah tumbuhan sayur yang ditanam sepanjang tahun.
Terutama di daerah pegunungan yang memiliki suhu udara dingin dan lembab, kurang
lebih pada ketinggian 1200 ineter di atas permukaan laut.
Tumbuhan wortel mernbutuhkan sinar matahari dan dapat turnbuh pada sernua musim.
Wortel mempunyai batang daun basah yang berupa sekumpulan pelepah (tangkai daun)
yang muncul dari pangkal buah bagian atas (umbi akar), mirip daun seledri. Wortel
menyukai tanah yang gembur dan subur. Menurut para botanis, wortel (Daucus carota)
dapat dibedakan atas beberapa jenis, di antaranya: WORTEL (Daucus carota, Linn.)
jenis imperator, yakni wortel yang memiliki umbi akar berukuran panjang dengan ujung
meruncing dan rasanya kurang manis. jenis chantenang, yakni wortel yang memiliki
umbi akar berbentuk bulat panjang dan rasanya manis. jenis mantes, yakni wortel
hasil kornbinasi dari jenis wortel imperator dan chantenang. Umbi akar wortel berwarna
khas oranye.
Nama Lokal :
Carrot (Inggris), Carotte (Perancis), Bortel (Belanda); Wortel (Indonesia), Bortol
(Sunda), Wortel, Ortel (Madura); Wortel, Wortol, Wertol, Wertel, Bortol (Jawa).
Pemanfaatan :
1. Kejang Jantung
-
7/30/2019 91779828-obat-tradisional
9/13
Bahan: umbi wortel, 2 sendok madu, dan 1 potong gula aren;
Cara membuat: wortel diparut dan diperas dengan 2 gelas air,
kemudian dioplos dengan bahan lainnya sampai merata;
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.
2. Eksim
a. Bahan:1 umbi wortel dan 1 sendok teh kapur sirih;
Cara membuat: wortel diparut dan dicarnpur dengan kapur sirih sampai merata;
Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit dan dibalut dengan verban.
b. Bahan: 3 umbi wortel;
Cara membuat: diparut dan disedu dengan 2 gelas air masak;
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.
3. Cacing Kremi
Bahan: 5-7 umbi wortel, garam dan santan kelapa secukupnya;
Cara membuat: wortel diparut, kemudian ditambah dengan bahan lainnya;
Cara menggunakan: diperas dan disaring, kemudian diminum menjelang tidur malam.
4. Mata Minus
Bahan: umbi wortel secukupnya;
Cara membuat: diparut dan diperas untuk diambil airnya;
Cara menggunakan: diminurn setiap pagi hari secara teratur.
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Wortel (Daucus carota) mempunyai nilai kandungan Vitamin
A yang tinggi yaitu sebesar 12000 SI. Sementara komposisi kandungan unsur yang lain
adalah kalori sebesar 42 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,3 gram, hidrat arang 9,3
gram, kalsium 39 miligram, fosfor 37 miligram, besi 0,8 miligram, vitamin B 1 0,06
miligram, dan vitamin C 6 miligram. Komposisi di atas diukur per 100 gram.
c. Sambiloto
Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset,
pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah
hijau muda, panjang 2 8 cm, lebar 1 3 cm. Perbungaan rasemosa yang bercabang
membentuk malai, keluar dari. ujung batang atau ketiak daun. Bunga berbibir berbentuk
tabung;kecil- kecil, warnanya putih bernoda ungu.
Buah kapsul berbentuk jorong, panj ang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal
dan ujung tajam, bila masak akan pecah mernbujur menjadi 4 keping-Biji gepeng,
kecil-kecil, warnanya cokelat muda. Perbanyakan dengan biji atau setek batang. II.
-
7/30/2019 91779828-obat-tradisional
10/13
Syarat Tumbuh a. Iklim Ketinggian tempat : 1 m 700 m di atas permukaan laut
Curah hujan tahunan : 2.000 mm 3.000 mm/tahun Bulan basah (di atas 100
mm/bulan): 5 bulan 7 bulan Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 4 bulan 7
bulan Suhu udara : 250 C 320 C Kelembapan : sedang Penyinaran : sedang
b.Tanah Tekstur : berpasir Drainase : baik Kedalaman air tanah : 200 cm 300 cm
dari permukaan tanah Kedalaman perakaran : di atas 25 cm dari permukaan tanah
Kemasaman (pH) : 5,5 6,5
Kesuburan : sedang tinggi 2. Pedoman Bertanam a. Pegolahan Tanah
Buatkan lubang tanam berukuran 25 cm x 25 cm x 25 cm b. Persiapan bibit Biji
disemaikan dalam kantong plastik. c. Penanaman Bibit ditanam pada lubang tanam
yang telah disediakan dengan jarak tanam 1,5 m x 1,5 m
Nama Lokal :
Ki oray, ki peurat, takilo (Sunda). bidara, sadilata, sambilata,; takila (Jawa). pepaitan
(Sumatra).; Chuan xin lian, yi jian xi, lan he lian (China), xuyen tam lien,; cong cong
(Vietnam). kirata, mahatitka (India/Pakistan).; Creat, green chiretta, halviva, kariyat
(Inggris).
BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Herba. Dipanen sewaktu tumbuhan ini mulai berbunga. Setelah dicuci, dipotong-potong
seperlunya lalu dikeringkan.
INDIKASI :
Herba sambiloto ini berkhasiat untuk mengatasi:
- hepatitis, infeksi saluran empedu,
- disentri basiler, tifoid, diare, influenza, radang amandel (tonsilitis),abses paru, radang
paru (pneumonia), radang saluran napas (bronkhitis), radang ginjal akut (pielonefritis
akut), radang telinga tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi,
- demam, malaria,
- kencing nanah (gonore),
- kencing manis (DM),
- TB paru, skrofuloderma, batuk rej an (pertusis), sesak napas (asma),
- darah tinggi (hipertensi),
- kusta (morbus hansen = lepra),
- leptospirosis,
- keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut,
-
7/30/2019 91779828-obat-tradisional
11/13
- kanker: penyakit trofoblas seperti kehamilan anggur (mola hidatidosa) dan penyakit
trofoblas ganas (tumor trofoblas), serta tumor paru.
CARA PEMAKAIAN :
Herba kering sebanyak 10 20 g direbus atau herba kering digiling halus menjadi
bubuk lalu diseduh, minum atau 3 4 kali sehari, 4 6 tablet. Untuk pengobatan
kanker, digunakan cairan infus, injeksi, atau tablet. Untuk pemakaian luar, herba segar
direbus lalu airnya digunakan untuk cuci atau digiling halus dan dibubuhkan ke tempat
yang sakit, seperti digigit ular berbisa, gatal-gatal, atau bisul.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Tifoid
Daun sambiloto segar sebanyak 10 15 lembar direbus dengan 2 gelas air sampai
tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan madu secukupnya lalu diminum
sekaligus. Lakukan 3 kali sehari.
2. Disentri basiler, diare, radang saluran napas, radang paru
Herba kering sebanyak 9 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
Setelah dingin disaring. Air rebusannya diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2
gelas.
3. Disentri
Herba krokot segar (Portulaca oleracea) sebanyak 500 g diuapkan selama 3 4 menit,
lalu ditumbuk dan diperas. Air perasan yang terkumpul ditambahkan bubuk kering
sambiloto sebanyak 10 g sambil diaduk. Campuran tersebut lalu diminum, sehari 3 kali
masing-masing 1/3 bagian.
4. Influenza, sakit kepala, demam
Bubuk kering sambiloto sebanyak 1 g diseduh dengan cangkir air panas. Setelah dingin
diminum sekaligus, Lakukan 3 4 kali sehari.
5. Demam
Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam ditumbuk. Tambahkan 1/2 cangkir air
bersih, saring lalu minum sekaligus. Daun segar yang digiling halus juga bisa
digunakan sebagai tapal badan yang panas.
-
7/30/2019 91779828-obat-tradisional
12/13
6. TB paru
Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Tambahkan madu secukupnya sambil
diaduk rata lalu dibuat pil dengan diameter 0,5 cm. Pil ini Ialu diminum dengan air
matang. Sehari 2 3 kali, setiap kali minum 15 30 pil.
7. Batuk rejan (pertusis), darah tinggi
Daun sambiloto segar sebanyak 5 7 lembar diseduh dengan cangkir air panas.
Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk.Setelah dingin minum sekaligus. Lakukan
sehari 3 kali.
8. Radang paru, radang mulut, tonsillitis
Bubuk kering herba sambiloto sebanyak 3 4,5 g diseduh dengan air panas. Setelah
dingin tambahkan madu secukupnya lalu diminum sekaligus.
9. Faringitis
Herba sambiloto segar sebanyak 9 g dicuci lalu dibilas dengan air matang. Bahan
tersebut lalu dikunyah dan aimya ditelan.
10. Hidung berlendir (rinorea), infeksi telinga tengah (OMA), sakit gigi
Herba sambiloto segar sebanyak 9 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1
gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari @ 1/2 gelas. Untuk OMA,
herba segar dicuci lalu digiling halus dan diperas. Airnya digunakan untuk tetes telinga.
11. Kencing manis
Daun sambiloto segar sebanyak 1/2 genggam dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air
bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sehabis makan,
3 kali sehari @ 3/4 gelas.
-
7/30/2019 91779828-obat-tradisional
13/13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun,
berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik
bersifat magic maupun pengetahuan tradisional.
Salah satu contoh obat tradisional adalah jamu. Jamu adalah obat tradisional yang
disediakan secara tradisional, yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu
tersebut, higienis (bebas cemaran) serta digunakan secara tradisional.