91722873 THT Anatomi Fisiologi Hidung Sinus Paranasal

35
ANATOMI & FISIOLOGI HIDUNG & SINUS PARANASAL dr. Sukardi 1

Transcript of 91722873 THT Anatomi Fisiologi Hidung Sinus Paranasal

  • ANATOMI & FISIOLOGI HIDUNG & SINUS PARANASAL

    dr. Sukardi *

  • TUJUAN INSTRUKSIONAL

    Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu:Menyebutkan bagian-bagian hidungMenyebutkan macam sinus paranasal (SP)Menerangkan topografi SPMenyebutkan fungsi hidung dan SPMenjelaskan macam pemeriksaan hidung

    *

  • HIDUNG & SINUS PARANASALHIDUNG LUAR (Nasus eksternus): dorsum nasi, apeks nasi, radiks nasi, ala nasi.HIDUNG DALAM (Nasus internus): Rongga hidung dan septum nasiSINUS PARANASAL: Sinus maksila, Sinus frontal, Sinus (sel-sel) etmoid, Sinus sfenoid*

  • *HIDUNG LUAR (Nasus eksternus) dorsum nasi, apeks nasi, radiks nasi, ala nasi.

  • *HIDUNG DALAM (Nasus Internus) Rongga hidung Konka nasi inf.(KI) Konka nasi med.(KM) Konka nasi sup.(KS) Septum nasi(SPT)

    SPTKMKIKS

  • *SINUS SFENOID(SS), SINUS FRONTAL(SF),KONKA INFERIOR(KI), KONKA MEDIUS(KM), KONKA SUPERIOR(KS), MEAT SUPERIOR(MS), MEAT MEDIUS(MM), MEATUS INFERIOR(MI), OSTIUM TUBA EUST.(OT), RESESUS SFENO-ETMOID(RSE)SSMSKSRSEKIMIOTKMMMSF

  • *

  • *Kerangka HidungTulang Hidung(TH)Tulang Rawan Hidung:Kartilago lateral hidung (KLH)Kartilago alaris mayor (KAM), kaki medial (x) & lateral(y)Kartilago alaris minor(KAMn)THKLHKAMxy

  • *Kartilagokuadrangularis(anterior) (KK)

    Lamina Perpendikularistulang etmoid(atas) (LP)Tulang vomer (V)(Belakang)

    Krista maksila dan palatina(bawah)(KM,KP)Kaki medial KAM (x)KKLPVKMKPKMKERANGKA SEPTUM NASIx

  • *LPVKKKMKP

  • *ARTERI PADA SEPTUM DAN DINDING RONGGA HIDUNG:Arteri penting : etmoidalis anterior(EA) dan etmoidalis posterior(EP), Sfenopalatina(SfP), palatina mayor(PM). Pleksus Kiesselbach di area Little di bagian depanseptum nasiEAEPSfPPM

  • *Konka (tonjolan tulang, dilapisi mukosa): konka inferior(KI), medius(KM) dan superior(KS)Meatus nasi: Meatus nasi inferior: antara dasar rongga hidung dengan konka inferiorMeatus nasi medius: antara konka inferior dan mediusMeatus nasi superior: antara konka medius dan superiorDinding Rongga HidungseptumKIKM

  • SINUS PARANASAL

    SINUS MAKSILASINUS FRONTALSINUS (SEL) ETMOID(GRUP ANTERIOR & POSTERIOR)SINUS SFENOID*

  • *

  • *

  • *SMSinus Maksila (SM)Terletak di tulang maksila kanan dan kiriSinus paling besarAtap : dasar orbita(X)Dinding medial sinus = Dinding lateral rongga hidung(XX)Dasar sinus (DS)berbatasan dengan akar gigi geraham atas Ostium di meatus nasi medius (di KOM)XXXDSOst

  • *Terdiri banyak sel di dalam tulang etmod, dibagi : grup anterior dan grup posteriorGrup anterior drainase ke meatus nasi medius di KOM, Grup posterior ke meatus nasi superiorAtap berbatasan dengan fosa kranii anterior, dinding lateral: lamina papirasea (dinding medial orbita)Sinus (sel) Etmoid (SE)SESESSSS

  • SINUS FRONTAL (SF)Pada os frontal (tulang dahi)Sepasang, kanan dan kiri, tidak sama besar, kadang-kadang hanya tumbuh sebelahKe atas dan belakang berbatasan dengan fosa kranii anteriorKe bawah berbatasan dengan rongga orbitaOstium di meatus nasi medius (di KOM)

    *SFSF

  • SINUS SFENOID (SS)Di tulang sfenoid, kanan dan kiriOstium di resesus sfeno-etmoidKe atas berbatasan dengan hipofiseKe lateral berbatasan dengan fosa kranii mediusKe bawah berbatasan dengan nsofaring*SSSSS

  • *Ostium sinus maksilaOstium sinus frontalProsesus unsinatusBula etmoidKonka medius

    KOMPLEK OSTIO-MEATAL

  • FAAL HIDUNGFungsi pernapasan :Mengatur udara, menyiapkan udara, membersihkan udaraFungsi olfaktoris (penghidu, penciuman)Fungsi resonasi suaraFungsi ventilasi dan drainase *

  • FUNGSI PERNAPASAN1. Menyiapkan udara :Menyaring: (vibrise, selimut lendir)Membasahi: (dengan penguapan sekret hidung) kelembaban udra kl 80%Memanasi: Trasfer panas dari darah ke udara di dalam rongga hidung (konka), udara dingin berubah 36-370*

  • FUNGSI PERNAPASAN2. Desinfeksi:Kuman ditangkap oleh lendirDibunuh dengan enzim lisozimSuasana asam mematikan kumanSelimut lendir didorong ke belakang oleh silia epitel mukosa ke nasofaring, ditelanFagosit, limfosit, histiosit di jar submukosa*

  • FUNGSI PENGHIDUUdara inspirasi masuk ke rongga hidung ke atap bersentuhan dengan daerah pembauan (regio olfaktoria).Merangsang reseptor di ujung syaraf, n. olfaktorius, pusat penghidu.Bila terjadi buntu hidung (udim, polip, tumor hiposmia/anosmia*

  • FUNGSI LAINFungsi resonansi suara :Getaran yang dihasilkan pita suara menimbulkan resonansi pada rongga sinus suara merdu. Bila buntu hidung bindengFungsi drainase dan ventilasi sinus :Gangguan fungsi sinusitis*

  • MUKOSA HIDUNGEpitel merupakan: ciliated pseudo stratified columnar epithelium. Mengandung sel goblet serta kelenjar serus dan mukusSilia berjumlah 25-100/sel dan selalu mengadakan gerakan (stroke) ke arah belakang (koana) untuk mendorong selimut lendir ke nasofaring (1300 gerakan/menit)*

  • PEMERIKSAAN HIDUNG

    Rinoskopi Anterior (RA)

    Rinoskopi Posterior (RP)

    Tran Iluminasi*

  • RINOSKOPI ANTERIOR (RA)Menggunakan lampu kepala dan spekulum hidungMelihat rongga hidung (lapang/sempit), konka nasi (besar, udim, hiperemi/pucat), septum nasi (deviasi), meatus nasi medius (sekret, polip)Memeriksa fenomena palatum mole*

  • RINOSKOPI POSTERIOR (RP)Melihat bagian belakang rongga hidung dan nasofaring melalui cermin kecil.Cermin kecil bertangkai diletakkan di orofaring dengan permukaan menghadap ke atas, sinar lampu kepala di arahkan ke cermin, posisi diubah-ubah.Dilihat dinding nasofaring, tuba Eustakhius, torus tubarius dan koana

    *

  • *

  • *RINOSKOPIPOSTERIOR

  • *RINOSKOPIPOSTERIOR

  • TRAN-ILUMINASI (UNTUK SINUS MAKSILA)Dilakukan di kamar gelapLampu bertangkai dimasukkan ke dalam rongga mulut, sinar lampu akan menembus rongga sinus maksila, terlihat di pipi, bandingkan kanan dan kiri. Sinus yang terisi cairan tampak suram/gelapBermakna bila ada perbedaan kanan & kiri*

  • *TRAN-ILUMINASILAMPU (a) (b)KAMAR GELAP (c)abc

  • *TRAN-ILUMINASISINUS FRONTALSINUS MAKSILA