90-359-2-PB

download 90-359-2-PB

of 7

Transcript of 90-359-2-PB

  • 7/26/2019 90-359-2-PB

    1/7

    MKB, Volume 45 No. 2, Juni 2013 91

    Pengaruh Pemberian Jeruk dengan Nanas pada KadarMalondialdehid Plasma Subjek Terpapar Polusi Gas Buang Kendaraan

    Bermotor

    Yusnita,1Gaga Irawan Nugraha21Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, 2Departemen Ilmu Gizi Medik Fakultas Kedokteran-

    Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung

    Abstrak

    Faktor lingkungan seperti polusi udara akibat gas buang kendaraan bermotor dapat meningkatkan pembentukanradikal bebas di dalam tubuh. Hasil penelitian Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB)

    pada Desember 2006 menunjukkan kecenderungan peninggian polusi udara antara lain terjadi di tempat yangmenjadi pusat kemacetan khususnya di kawasan padat lalu lintas di Kota Bandung seperti di Jalan Merdeka.Kadar radikal bebas di dalam tubuh dapat diketahui dengan mengukur kadar malondialdehid (MDA) plasma.

    Antioksidan diperlukan untuk menangkal efek radikal bebas akibat polusi udara. Jeruk dan nanas merupakansumber antioksidan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian jeruk dengan nanas

    pada kadar MDA plasma subjek yang terpapar polusi gas buang kendaraan bermotor. Penelitian ini merupakanpenelitian eksperimental terhadap 21 orang yang bekerja di Jalan Merdeka, berusia 2040 tahun yang dibagimenjadi tiga kelompok yang dilakukan pada bulan JanuariJuli 2010. Kelompok pertama diberikan jeruksebanyak 300 g selama 14 hari. Kelompok kedua diberikan nanas sebanyak 300 g selama 14 hari. Kelompokketiga adalah kelompok kontrol. Kadar MDA plasma diukur sebelum dan setelah perlakuan. Data dianalisisdengan uji-t berpasangan dan uji-t tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kadar MDA

    plasma setelah pemberian jeruk (1,420,29 vs 0,680,29) (p

  • 7/26/2019 90-359-2-PB

    2/7

    MKB, Volume 45 No. 2, Juni 201392

    Pendahuluan

    Radikal bebas selalu terbentuk pada metabolisme

    tubuh manusia dan berperan dalam pembentukanenergi, fagositosis dalam sistem imun, sertatransduksi sinyal untuk komunikasi antar sel.Radikal bebas dapat berbahaya karena sifatnyayang labil akibat kekurangan satu elektron danakan dapat mengambil elektron dari molekul lainuntuk menjadi stabil. Berbagai keadaaan dapatmeningkatkan kadarnya di dalam tubuh sepertiasupan makanan yang bersifat prooksidan, proses

    penyakit (inamasi), obat-obatan, peningkatanaktivitas sik, proses penuaan, alkohol, danfaktor lingkungan seperti merokok, radiasi sinarUV, serta polusi udara.1,2

    Salah satu faktor lingkungan yang mampumeningkatkan radikal bebas dalam tubuh antaralain tingkat polusi udara yang tinggi, di Indonesia70% disebabkan oleh emisi kendaraan bermotoryang mengeluarkan zat-zat berbahaya dan dapat

    berdampak negatif untuk kesehatan, di antaranyaoksida nitrogen (NOx) serta oksida fotokimia(Ox) termasuk ozon.2,3

    Nitrogen dioksida dan ozon sebagai polutanyang paling berbahaya karena dapat menginduksi

    peroksidasi lipid dan asam amino aromatikmerupakan oksidan kuat yang dapat menginduksiautooksidasi lipid. Kedua polutan tersebut dapatmenimbulkan stres oksidatif dengan menginduksi

    pembentukan ROS secara langsung, mengubahfungsi mitokondria, menurunkan enzim NADPH-oksidase, serta mengaktivasi sel-sel inamasiyang akan meningkatkan radikal bebas di dalamtubuh.1,4

    Pencemaran udara di Bandung cenderungmeningkat dengan semakin bertambah banyakkendaraan bermotor. Hasil penelitian DepartemenTeknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung(ITB) selama Desember 2006, memperlihatkan

    peningkatan polutan yang terjadi di sejumlahpusat kemacetan, khususnya di kawasan padat lalulintas seperti Jalan Merdeka, Asia Afrika, Pasteur,

    dan Braga. Struktur demogras Bandung yangterletak di wilayah cekungan akan memperburukkondisi udara. Konsentrat polutan dengan mudahterkepung, terakumulasi, dan menumpuk di udarasehingga memperbesar potensi warga tercemar

    polutan berbahaya.5,6

    Pengukuran radikal bebas secara langsungsulit untuk dilakukan karena sifatnya yang reaktifdan cepat berubah menjadi senyawa lain, olehkarena itu dilakukan pendekatan lain denganmendeteksi produk yang dihasilkan oleh reaksiradikal bebas seperti produk oksidasi lipid,

    protein, dan DNA. Produk oksidasi lipid adalahpengukuran yang sering dilakukan antara lain

    dengan metode thiobarbituric acid reactive

    substance(TBARS). Pengukuran dengan metodeTBARS merupakan pengukuran kromogen yangdihasilkan dari reaksi antara thiobarbituric acid

    (TBA) dan malondialdehid (MDA) yang diukurdengan spektrofotometer. Malondialdehid adalah

    produk akhir peroksidasi lipid. Pengukuranradikal bebas dengan metode TBARS merupakan

    pengukuran yang paling sering dilakukan karenasederhana dan murah.7,8

    Tubuh mempunyai sistem pertahanan dalammenangkal radikal bebas yaitu dengan antioksidan.Antioksidan endogen cukup untuk mengatasiradikal bebas yang terbentuk pada metabolismetubuh dalam keadaan normal. Peningkatan polusiudara menyebabkan kemampuan antioksidanendogen untuk menetralkan radikal bebas yang

    terdapat di udara tidak mencukupi, oleh karenaitu dibutuhkan antioksidan eksogen. Beberapasumber antioksidan eksogen adalah buah-buahandi antaranya jeruk, nanas, stroberi, dan anggur.9

    Jeruk dan juga nanas merupakan buah yangmempunyai kekuatan antioksidan yang tinggi.Jeruk per 100 gram mengandung vitamin Csebanyak 53,2 mg; vitamin E (alfa tokoferol)0,18 mg;Zinc(Zn) 0,07 mg; Cuprum(Cu) 0,045mg;Mangan(Mn) 0,025 mg; Selenium(Se) 0,5mcg dan karotenoid (beta karoten) 71 mcg;alfa karoten 11 mcg; beta kriptosantin 116 mcg;serta lutein dan zeasantin 129 mcg). Nanas per100 gram mengandung vitamin C sebanyak 47,8

    mg; vitamin E (alfa tokoferol) 0,02 mg; Zn 0,12mg; Cu 0,11 mg; Mn 0,927 mg; Se 0,1 mcg; dankarotenoid (beta karoten 35 mcg).10,11 Jeruk dannanas merupakan buah yang sering dikonsumsimasyarakat Indonesia dan mudah ditemukansepanjang tahun. Jeruk mempunyai kandunganantioksidan lebih tinggi daripada nanas per100 gram buah, namun pengaruh antioksidan

    jeruk dan nanas terhadap stres oksidatif akibatpolusi gas buang kendaraan bermotor udarabelum diketahui. Penelitian ini dilakukan untukmengetahui perbedaan pengaruh jeruk dan nanas

    pada kadar MDA plasma subjek yang terpapar

    polusi gas buang kendaraan bermotor.

    Metode

    Subjek penelitian adalah pekerja lapangan diJl. Merdeka Bandung (juru parkir, pedagangkaki lima, dan pedangan asongan) pada periodeJanuariJuli 2010 sebanyak 21 orang dengankriteria inklusi laki-laki, usia 2040 tahun,indeks massa tubuh (IMT) 18,524,9 kg/m2,

    beraktivitas ringan-sedang menurut kriteriaBaecke, tidak mengidap penyakit kronik sepertihipertensi, diabetes melitus, reumatoid artritis,

    bersedia mengikuti penelitian selama 14 hari

    Yusnita:Pengaruh Pemberian Jeruk dengan Nanas pada Kadar Malondialdehid Plasma

  • 7/26/2019 90-359-2-PB

    3/7

    MKB, Volume 45 No. 2, Juni 2013 93

    setelah menanda tangani persetujuan (informedconsent). Kriteria eksklusi mengonsumsi obat-obatan jangka panjang serta suplemen vitamin

    dan mineral selama 2 bulan terakhir sebelumpenelitian

    Metode penelitian menggunakan rancanganeksperimental dengan pretes dan postes. Terdapat

    beberapa faktor yang dapat memengaruhi MDAnamun tidak dapat dikontrol, diobservasi, dicatat,dan dibandingkan perbedaannya antara kelompoksebelum dan setelah perlakuan, yaitu kebiasaanmerokok (dengan menanyakan jumlah rokokyang dihisap setiap hari) dan kebiasaan aktivitassik (dengan menggunakan Kuesioner Baecke,12

    dan hasilnya dalam bentuk indeks aktivitas sik/IAF) serta asupan gizi. Asupan gizi sebelum dan

    setelah penelitian diukur denganFood FrequencyQuestionnaire (FFQ) dan Food Record (FR)yang dianalisis dengan program Nutri Survey.Intervensi pada penelitian ini adalah pemberian

    jeruk dan nanas sebanyak 300 g selama 14 hari.Subjek penelitian dibagi menjadi 3 kelompok

    dengansimple random sampling menjadi 7 oranguntuk kelompok yang diberi jeruk, 7 orang untukkelompok yang diberi nanas, dan 7 orang untukkelompok kontrol. Jeruk yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah jeruk keprok Medan (Citrusreticulata Blanco). Jeruk dimakan tanpa kulitdan biji. Nanas yang digunakan pada penelitianini adalah jenis nanas subang (Ananas comosus).

    Nanas dikupas kulit dan bonggolnya kemudiandipotong-potong. Jeruk dan nanas diberikan setiaphari selama 14 hari setelah subjek makan pagidan diberikan di depan peneliti serta dipastikandikonsumsi hingga habis. Sebelum dan setelah

    perlakuan dilakukan pemeriksaan kadar MDAplasma dengan metode TBARS. Perbedaan kadarMDA plasma pada setiap kelompok dianalisisdengan uji-t berpasangan. Perbedaan penurunankadar MDA plasma antar kelompok dianalisismenggunakan uji-t tidak berpasangan. Analisisdata diproses dengan program SPSS V.15.0 forwindowsdengan tingkat signikasi p=0,05.

    Hasil

    Beberapa karakteristik subjek penelitian yangdapat memengaruhi hasil intervensi pada semuakelompok tidak menunjukkan perbedaan yang

    bermakna (p>0,05), yaitu usia, IAF, kebiasaanmerokok, dan asupan gizi yang terdiri atas asupanenergi total, lemak, vitamin C, dan vitamin E.Pengukuran MDA plasma juga menunjukkan

    bahwa status MDA sebelum perlakuan tidakberbeda bermakna (Tabel 1).

    Pengukuran kadar MDA plasma sebelum

    dan setelah perlakuan pada kelompok jeruk dan

    nanas berbeda bermakna (p

  • 7/26/2019 90-359-2-PB

    4/7

    MKB, Volume 45 No. 2, Juni 201394

    Tabel 1 Karakteristik Fisik Fisiologis Subjek Penelitian

    Variabel

    Total Kelompok

    pRata-rataSD

    JerukRata-rataSD

    NanasRata-rataSD

    KontrolRata-rataSD

    Usia (tahun) 26,3 4,58 25,6,15 25,25,35 29,44,4 0,74

    IMT (kg/m2) 20,641,78 20,080,71 19,711,36 22,15 2,03 0,06

    IAF 6,420,55 6,520,58 6,50,57 6,230,52 0,74

    Rokok (batang/hari) 6,862,99 5,863,67 7,573,05 7,142,27 0,66

    Asupan energi (kkal) 1.878,38359,22 1.742,3 1425,14 1.878402,19 2.014,81210,51 0,07

    Asupan karbohidrat (g) 300,5284,59 298,21113,08 276,8184,48 326,5349,77 0,02

    Asupan protein (g) 53,9310,33 47,386,02 58,348,25 56,0713,16 0,38

    Asupan lemak (g) 46,2619,72 40,569,24 59,5925,36 38,8116,06 0,06

    Asupan vit C (mg) 6,263,76 6,12,62 8,163,17 4,534,75 0,25

    Asupan vit E (mg) 2,171,16 1,641,14 3,20,86 1,660,77 0,69

    Asupan Zn (Mg) 6,181,44 5,30,63 6,81,5 6,431,69 0,05

    Asupan Cu (Mg) 0,890,27 0,740,33 0,830,19 1,110,18 0,14

    Asupan Mn (Mg) 3,40,6 3,40,73 3,240,60 3,560,5 0,77

    MDA pretes (mol/L) 1,020,44 1,420,29 0,730,20 0,910,49 0,12

    Keterangan: SD: standar deviasi; IAF: indeks aktivitas sik uji kemaknaan dilakukan dengan uji one-way ANOVA p>0,05 artinya data tidak berbeda bermakna antara kelompok perlakuan

    Tabel 2 Hasil Penghitungan MDA Plasma Rata-rata Sebelum dan Setelah Perlakuan

    Malondialdehid(MDA)

    Jeruk Nanas Kontrol

    Rata-rataSD p Rata-rataSD p Rata-rataSD p

    Sebelum 1,420,29 0,730,20 0,910,48

    0,001 0,000 0,379

    Setelah 0,680,29 0,400,13 1,341,04

    Penurunan 0,740,33 0,330,24 - 0,421,18

    polutan udara, serta radikal dari aktivasi neutroldan makrofag. Vitamin C sebagai antioksidan

    bekerja dengan cara radical-scavenging yaitumenghambat rantai inisiasi dan memutuskanrantai propagasi, menstabilisasi radikal hidroksil,dan meregresi vitamin E ke bentuk aktif.14,15Vitamin E merupakan vitamin yang larut dalamlemak yang berperan sebagai antioksidan denganmemecah rantai reaksi peroksidasi lipid. VitaminE juga scavengerdari peroksil radikal terutamamelindungi asam lemak tidak jenuh rantaiganda (polyunsaturated fatty acid, PUFA) padamembran fosfolipid dan lipoprotein plasma.4Vitamin E sebagai antioksidan berperan dalam

    radical-scavenging yaitu menghambat rantaiinisiasi serta memutuskan rantai propagasi dan

    quenching active oxygen species. Vitamin E jugamencegah lipid peroksidasi dari asam lemaktidak jenuh dalam membran sel dan membantuoksidasi vitamin A serta mampu mempertahankankesuburan. Vitamin E bekerja sinergis denganvitamin C, sedangkan vitamin C mereduksivitamin E ke bentuk aktif.1,13

    Betakaroten adalah karotenoid yang memilikinilai vitamin A paling tinggi. Karotenoid sebagaiantioksidan bekerja dengan caraquenching activeoxygen species dan radical-scavenging. Olehkarena itu, karotenoid berperan dalam mencegahkerusakan jaringan dan selanjutnya mempunyaiefek protektif terhadap risiko degenerasi makula,

    penyakit kardiovaskular, dan juga kanker. Mineralseperti Cu, Zn, dan Mn merupakan kofaktor bagi

    Yusnita:Pengaruh Pemberian Jeruk dengan Nanas pada Kadar Malondialdehid Plasma

  • 7/26/2019 90-359-2-PB

    5/7

    MKB, Volume 45 No. 2, Juni 2013 95

    antioksidan enzimatik superoksid dismutase (Zn,Mn, Cu-SOD). Tembaga juga mengikat proteinuntuk dapat membentuk seruloplasmin yang juga

    berfungsi sebagai antioksidan.8,9

    Pemberian jeruk dapat meningkatkan asupanvitamin C subjek penelitian sebanyak 150%.

    Peningkatan sebesar ini kemungkinan disebabkan

    oleh asupan vitamin C sebelum penelitian yangsangat rendah seperti yang terlihat pada Tabel2, sehingga pemberian vitamin C dalam jerukselama penelitian dapat diserap dengan sangat

    baik. Asupan vitamin C yang cukup tinggi (97mg) setelah pemberian jeruk dapat menurunkan

    kadar MDA plasma dengan mekanisme yang

    Tabel 3 Asupan Gizi Sebelum dan Setelah Perlakuan

    Asupan GiziJeruk Nanas Kontrol

    Rata-rataSD p Rata-rataSD p Rata-rataSD pEnergi (kkal)

    A 1.742,31425,14 1.878402,19 2.014,81210,51

    B 2006,63514,17 0,310 1.693310,99 0,202 1.882,54361,39 0,397

    Karbohidrat (g)

    A 298,21113,08 276,8184,48 326,5349,77

    B 324,63158,24 0,734 304,4689,18 0,091 302,89123,21 0,612

    Protein (g)

    A 47,386,02 58,348,251 56,0713,16

    B 66,8736,83 0,237 53,147,52 0,196 63,7611,42 0,317

    Lemak (g)

    A 40,569,24 59,5925,36 38,8116,06

    B 57,9315,47 0,091 44,1817,58 0,153 61,7429,01 0,147

    Vit C (mg)

    A 6,12,62 8,163,17 4,534,75

    B 97,95,99 0,018* 90,732,9 0,016* 12,2318,61 0,398

    Vit E (mg)

    A 1,641,14 3,20,86 1,660,77

    B 3,361,26 0,018* 2,540,97 0,123 3,241,77 0,104

    Beta karoten (mg)

    A 0,000,00 0,00 0,00 0,000,00

    B 0,190,04 0,011* 0,14 0,11 0,011* 0,000,00 1

    Zn (mg)

    A 5,30,63 6,81,5 6,431,69

    B 7,113,31 0,237 6,271,03 0,395 7,781,48 0,237

    Cu (mg)

    A 0,740,33 0,830,19 0,005* 1,110,18 0,102

    B 1,190,44 0,022* 1,170,26 0,80,15

    Mn (mg)

    A 3,40,73 3,240,60 3,560,5

    B 4.361.65 0,157 6.230.63 0,000* 3.230.49 0,35

    Keterangan: SD: standar deviasi, A: asupan sebelum perlakuan, B: asupan setelah perlakuan uji kemaknaan dilakukan dengan uji-t berpasangan/Uji Wilcoxson

    *: p

  • 7/26/2019 90-359-2-PB

    6/7

    MKB, Volume 45 No. 2, Juni 201396

    telah dijelaskan di atas. Penurunan kadar MDAplasma setelah pemberian jeruk pada penelitianini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang

    menunjukkan pemberian jus jeruk menurunkankadar MDA plasma pada wanita dewasa yangsehat.

    Pemberian jeruk menunjukkan peningkatanasupan vitamin E sebesar 94% setelah pemberian

    jeruk. Peningkatan asupan vitamin E ini didukungoleh peningkatan asupan lemak sebesar 43%sehingga membantu absorpsi vitamin E karenavitamin E merupakan antioksidan larut lemak.Peningkatan ini juga kemungkinan disebabkanoleh asupan vitamin E yang rendah sebelum

    penelitian. Penelitian Elsayed menunjukkan kadarvitamin E meningkat pada jaringan paru setelah

    pemberian suplemen vitamin E dan pada keadaanstres oksidatif vitamin E akan dimobilisasi kejaringan paru. Keadaan ini mendukung hasil padapenelitian ini bahwa peningkatan asupan vitaminE dapat menurunkan kadar MDA plasma.

    Pemberian jeruk menunjukkan peningkatanasupan beta karoten sebesar 100% setelah

    pemberian jeruk. Peningkatan sebesar ini karenatidak terdapat asupan beta karoten sebelum

    pemberian jeruk. Hal ini kemungkinan disebabkankarena kurang bervariasinya jenis makananyang dikonsumsi subjek penelitian. Peningkatanasupan beta karoten dapat menurunkan kadarMDA plasma karena merupakan antioksidan

    scavenging yang mampu menangkap radikalbebas sehingga mencegah peroksidasi lipid.Beta karoten juga memperkuat kerja glutationsebagai antioksidan enzimatik, mempunyai efekantiinamasi sehingga mencegah pembentukanradikal bebas dari sel-sel inamasi. Penurunankadar MDA plasma setelah pemberian asupan

    beta karoten pada subjek yang terpapar polusisesuai dengan penelitian sebelumnya di KotaBandung.13

    Hasil pengukuran kadar MDA plasma sebelumperlakuan pada kelompok nanas menunjukkannilai yang tinggi menurut kriteria Nielsen. Hasil

    pengukuran kadar MDA plasma setelah pemberiannanas menunjukkan penurunan sebesar 0,33mol/L setelah pemberian nanas sebanyak 300g selama 14 hari seperti yang tercantum dalamTabel 2. Uji-t berpasangan antara kadar MDA

    plasma sebelum dan setelah pemberian nanasmenunjukkan perbedaan bermakna (p=0,000).

    Penurunan kadar MDA plasma ini disebabkankarena kandungan antioksidan dalam nanas.

    Nanas mempunyai kekuatan antioksidan yangtinggi. Data asupan gizi yang terdapat pada Tabel3 menunjukkan peningkatan asupan vitamin C danmineral seperti Zn, Cu, dan Mn pada kelompokyang mengonsumsi nanas 300 g selama 14 hari.

    Uji-t berpasangan memperlihatkan peningkatan

    secara bermakna asupan vitamin C (p=0.016), Cu(p=0,005), dan Mn (0,000).

    Kadar vitamin C ternyata meningkat sebesar

    10,11%, hal ini diduga disebabkan oleh asupanvitamin C yang rendah sebelum penelitian sehingga

    pemberian nanas yang mengandung vitamin Cakan meningkatkan asupan vitamin C. Asupan

    beta karoten setelah pemberian nanas meningkat100%. Peningkatan yang besar ini karena tidakterdapat asupan beta karoten sebelum pemberiannanas. Hal ini kemungkinan disebabkan kurang

    bervariasinya jenis makanan yang dikonsumsisubjek penelitian. Peningkatan yang tinggi jugaterjadi pada asupan Mangan yaitu sebesar 93%.Hal ini sesuai dengan penelitian Halvorsen dkk.10yang menyatakan bahwa nanas merupakan buah

    yang kaya mineral Mangan yang penting sebagaiantioksidan mangan-superoksid dismutase (Mn-SOD). Superoksid dismutase (SOD) adalahsuatu enzim yang mengandung formasi oksigenyang sangat reaktif dan mampu mengonversiradikal superoksid menjadi hydrogen peroxide.Superoksid dismutase berperan dalam melawanradikal bebas pada mitokondria, sitoplasma, dan

    bakteri aerob dengan mengurangi bentuk radikalbebas superoksida.1,9

    Cara kerja nanas sebagai antioksidan eksogenserupa dengan jeruk seperti yang telah dijelaskandi atas karena mempunyai kandungan antioksidanyang sama seperti vitamin C, vitamin E, beta

    karoten, serta mineral seperti Zn, Cu, dan Mn.Data pada Tabel 2 menunjukkan penurunan

    kadar MDA plasma pada kelompok yang diberijeruk lebih besar daripada kelompok yang diberinanas. Hasil uji-t tidak berpasangan menunjukkan

    penurunan kadar MDA plasma antara kelompokjeruk dan nanas terdapat perbedaan bermakna(p=0,01). Hal ini sesuai dengan hasil penelitianHalvorsen dkk.10yang melaporkan bahwa jerukmempunyai kekuatan antioksidan lebih tinggidaripada nanas per 100 gram buah. Kandunganantioksidan dalam jeruk seperti vitamin C, vitaminE, dan mineral Cu lebih tinggi daripada nanas

    per 100 gram. Nanas mempunyai kandunganantioksidan seperti mineral Zn dan Mn yang lebihtinggi daripada jeruk per 100 gram.10,11

    Asupan antioksidan pada kelompok yangdiberi jeruk menunjukkan peningkatan asupanvitamin C (15,05% vs 10,11%) dan Cu (59%vs 41%) yang lebih besar daripada kelompokyang diberi nanas. Peningkatan Mangan lebih

    besar pada kelompok yang diberi nanas daripadayang diberi jeruk (93% vs 28%), namun Manganmerupakan bagian dari antioksidan enzimatikdengan kekuatan antioksidan yang lebih lemahdaripada vitamin C yang merupakan antioksidan

    scavenging,sehingga pemberian jeruk akan lebih

    menurunkan kadar MDA plasma. Hal ini juga

    Yusnita:Pengaruh Pemberian Jeruk dengan Nanas pada Kadar Malondialdehid Plasma

  • 7/26/2019 90-359-2-PB

    7/7

    MKB, Volume 45 No. 2, Juni 2013 97

    kemungkinan disebabkan pada kelompok yangdiberi jeruk terjadi peningkatan asupan vitaminC dan vitamin E. Kelompok yang diberi nanas

    hanya terjadi peningkatan vitamin C, bahkanterjadi penurunan asupan vitamin E. Penurunanasupan vitamin E sesuai dengan penurunan asupanlemak pada kelompok yang diberi nanas. Hal inikemungkinan disebabkan oleh penurunan asupanlemak karena vitamin E merupakan vitaminyang larut lemak. Penurunan asupan lemak padakelompok nanas kemungkinan disebabkan tidakdikontrolnya asupan lemak pada penelitian ini.Vitamin C dan vitamin E bekerja secara sinergissebagai antioksidan sehingga pemberian jerukakan lebih besar menurunkan kadar MDA plasmadaripada nanas.

    Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkanbahwa pemberian jeruk dan nanas menurunkankadar MDA plasma pada subjek yang terpapardengan polusi gas buang kendaraan bermotor dan

    pemberian jeruk memberikan dampak penurunanyang lebih besar dibandingkan dengan nanas.

    Daftar Pustaka

    1. Halliwell B, Gutteridge JMC. Edisi ke-4.New York: Oxford University Press Inc.;2007.

    2. Kelly F. Oxidative stress: its role in air

    pollution and adverse health effects. Br MedJ. 2003;60:6126.

    3. Depkes RI. Dampak kualitas udara.Selayang pandang pemberantasan penyakitmenular dan penyehatan lingkungan. Jakarta:Departemen Kesehatan RI; 2005.

    4. Romieu I, Castro-Giner F, Kunzli N, SunyerJ. Air pollution, oxidative stress and dietarysupplementation: a review. Eur Respir J.2008;31:17997.

    5. Kurniawan E, Lestari P. Inventori emisi(emission inventory) pencemaran udara dikawasan Cekungan Bandung. Bandung:

    Departemen Teknik Lingkungan ITBProgram Studi Teknologi dan ManajemenLingkungan; 2006.

    6. WALHI. Advokasi pencemaran udara.Journal [serial on the Internet]. 2004 (diunduh1 Februari 2008). Tersedia dari: .

    7. Collins A. Assays for oxidative stressand antioxidant status: applications toresearch into the biological effectiveness of

    polyphenols. Am J Clin Nutr. 2005;81:261S7.

    8. Mayne S. Antioxidant nutrients and chronicdisease: use of biomarkers of exposure andoxidative stress status in epidemiologicresearch. Am Assoc Clin Chem. 2003;7:120914.

    9. Whitney E, Rolfes S. Understanding nutrition.

    Edisi ke-11. Belmont: Thomson; 2008.10. Halvorsen BL, Carlsen MH, Phillips KM,Bhn SK, Holte K, Jacobs DR, dkk. Contentof redox-active compounds (ie, antioxidants)in foods consumed in the United States. Am JClin Nutr. 2006;84:95135.

    11. Gebhardt S, Lemar L, Perhrsson P, ExlerJ, Haytowitz D, Showell B, dkk. National

    Nutrient Database for Standard Reference.Journal [serial on the Internet]. 2007 (diunduh28 Januari 2008). Tersedia dari: www.ars.usda.gov/nutrientdata.

    12. Baecke JAH, Burema J, Fritjters JER. A shortquestionnaire for measurement of habitual

    physical activity in epidemiological studies.Am J Clin Nutr. 1982;36:93642.

    13. Ningtias P. Pengaruh pemberian -carotenedalam wortel kukus (Daucus carota L.)terhadap kadar malondialdehid plasma

    pada subjek yang terpapar polusi gas buangkendaraan bermotor di alun-alun KotaBandung [tesis]. Bandung: UniversitasPadjadjaran; 2007.

    14. Li Y, Schellhorn H. New developments andnovel therapeutic perspectives for vitamin C.J Nutr. 2007;137:217184.

    15. Block G, Dietrich M, Norkus E, Morrow J,

    Hudes M, Caan B, dkk. Factors associatedwith oxidative stress in human populations.Am J Epidemiol. 2002;156:27485.

    Yusnita:Pengaruh Pemberian Jeruk dengan Nanas pada Kadar Malondialdehid Plasma